kelompok 1 twin block

21
EFEK KLINIS DARI PENGGUNAAN ALAT FUNGSIONAL LEPASAN TWIN BLOCK DALAM PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II/1 KELOMPOK 1 Dewi Putri Utami 04121004001 Erni Haryanti 04121004002 Putri Hardiyatin 04121004003 Suci Dwi Puspita 04121004005 Falensia Octaria 04121004006 Hendrik Redhian 04121004007

Upload: gabriela-maretta

Post on 15-Sep-2015

439 views

Category:

Documents


56 download

DESCRIPTION

xbfdcgd

TRANSCRIPT

EFEK KLINIS DARI PENGGUNAAN ALAT FUNGSIONAL LEPASAN TWIN BLOCK DALAM PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II/1

EFEK KLINIS DARI PENGGUNAAN ALAT FUNGSIONAL LEPASAN TWIN BLOCK DALAM PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II/1

KELOMPOK 1

Dewi Putri Utami04121004001Erni Haryanti04121004002Putri Hardiyatin04121004003Suci Dwi Puspita04121004005Falensia Octaria04121004006Hendrik Redhian04121004007 Twin BlockDEFINISI

Twin block (TB) merupakan salah satu alat fungsional lepasan yang terdiri dari blok gigitan atas dan bawah. Tujuan utama terapi dengan Twin block adalah untuk menambahkan panjang mandibula dengan menstimulasi kenaikan pertumbuhan kartilago kondilus dan membatasi pertumbuhan maksila. Twin Block

TB efektif dalam mengubah bidang inklinasi oklusal dengan cara meneruskan kekuatan oklusal yang terarah sehingga menghasilkan perpindahan mandibula ke depan.

Klasifikasi alat fungsional

2. INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI

Indikasi:koreksi maloklusi kelas IIpengembangan vertikal, koreksi vertikaluntuk menutup open bite anteriorekspansi lengkung dan menambahkan panjang lengkung

Kontraindikasi:pada pasien dengan asimetris wajahpada pasien dengan unilateral cross bitegigi crowdedtipping labial dari gigi seri bawahinklinasi gigi insisivus maksila tidak boleh terlalu verikal atau ke lingualmaksila tidak dalam posisi yang benar karena menyebabkan Twin block tidak stabil

3. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

KELEBIHAN:nyaman, dapat dipakai setiap saat, termasuk saat makanperawatan lebih cepat dan mudahestetis baikdapat digunakan oleh semua umurlengkung rahang atas dan bawah dapat dikontrolpenggabungan dengan alat ortodontik cekat lebih mudah dibandingkan dengan alat fungsional lainnya paling efektif dalam menghasilkan perubahan vertikal dan sagital dibandingkan dengan alat fungsional lainnya

KEKURANGAN:dapat meningkatkan dimensi vertikal wajahtidak dapat digunakan pada saat olahragahanya benar-benar efektif untuk merawat pasien pada masa gigi bercampur

4. LAMA PERAWATAN

fase aktif: 6-9 bulan hingga tercapai pengurangan overjet yang diinginkan.fase pendukung: 3-6 bulan hingga gigi molar rahang bawah memiliki oklusi yang baik dengan gigi molar rahang atas dan gigi premolar rahang bawah erupsi untuk dapat berkontak dengan gigi premolar rahang atas.fase retensi : 9 bulan, dan lama waktu penggunaan dapat dikurangi jika kontak antara gigi-gigi rahang bawah terhadap gigi-gigi rahang atas tercapai.

5. CARA KERJA ALAT TWIN BLOCK

TB Rahang AtasTB Rahang BawahTahap 1 Fase Aktif

Tahap ini mengoreksi relasi antero-posterior, yaitu dari maloklusi kelas 2 menjadi maloklusi kelas 1 dan mengoreksi dimensi vertikal dengan penggunaan bite blocks oklusal pada gigi posterior. Penggunaan bite blocks oklusal akan menambah dimensi vertikal dengan cara pengurangan sedikit demi sedikit bagian bite block posterior rahang atas sehingga gigi molar rahang bawah akan mengalami erupsi sebagai usaha mendapatkan oklusi dengan gigi antagonisnya.Fase aktif akan berakhir bila gigi molar rahang bawah berkontak dengan baik dengan gigi molar rahang atas dan didapatkan koreksi overjet, dan overbite. Tahapan perawatan akan dilanjutkan dengan fase pendukung.

Tahap 2 Fase Pendukung

Tujuannya adalah untuk mempertahankan hubungan yang benar antara inklinasi gigi-gigi anterior rahang atas dan bawah, sampai hubungan oklusi segmen bukal tercapai. Pada fase ini, alat Twin block pada rahang bawah dilepas, sedangkan alat Twin block pada rahang atas diganti dengan alat lepasan Hawley dengan peninggi gigitan anterior.Fungsi peninggi gigitan anterior selain untuk mempertahankan posisi gigi anterior rahang bawah terhadap rahang atas, juga digunakan untuk mendapatkan oklusi tepat dari gigi-gigi premolar: yang belum terkoreksi pada fase aktif. Penggunaan busur labial sendiri untuk membantu menjaga gigi anterior rahang bawah tidak tumbuh ke arah labial. Perawatan fase pendukung akan berakhir bila semua gigi-gigi rahang bawah dapat berkontak dengan baik dengan gigi-gigi rahang atas

Tahap 3 Fase Retensi

Tahap retensi ini menggunakan alat yang sama dengan fase pendukung yaitu alat Hawley dengan peninggi gigitan anterior. Apabila hubungan antara gigi-gigi rahang bawah dan rahang atas sudah cukup adekuat, penggunaan alat dibatasi hanya digunakan pada malam hari saja.

PEMBAHASANBerdasarkan kasus yang diteliti oleh Daragiu et al, seorang pasien laki-laki kaukasoid berumur 12 tahun memiliki maloklusi kelas II divisi 1 dan hubungan skeletal kelas II, penggunaan Twin block selama 9 bulan menghasilkan perubahan yang signifikan, yaitu hubungan oklusi pasien berubah dari kelas II menjadi kelas I.

Permasalahan dan kelainan intra oral: pola skeletal kelas II, peningkatan overjet, peningkatan overbite, scissors bite gigi premolar pertama kiri atas, deviasi lateral mandibula, kesehatan mulut buruk, mengalami gingivitis dan kebiasaan mulut -menghisap ibu jari sepanjang malam yang masih berlanjut hingga sekarang.

Ekstraoral: kecembungan, bibir atas yang esktrusi, sebuah sulkus mentolabial, dan bibir yang berpotensi kompeten.

Rencana perawatan: TB (Twin block) sebagai alat ortodontik fungsional lepasan yang diindikasikan untuk maloklusi rahang kelas II, mengoreksi diskrepansi sagital dan relasi molar, serta mengurangi overjet pasien. Alat pre-ajusted edgewise juga digunakan untuk mengoreksi kesejajaran rahang dan memperbaiki segmen oklusi bukal pada kasus tersebut.

Perawatan: Pasien diinstruksikan untuk mengaktifkan screw ekspansi maksila dan mandibula satu kali dalam seminggu. Lama perawatan berlangsung 6 bulan ditambah 3 bulan retensi. Pasien memakai TB 24 jam per hari dan bisa makan dengan nyaman ketika alat dipakai. Pasien juga dapat berbicara secara normal dengan TB. Peralatan ini dinilai nyaman untuk digunakan. Pasien menerima edukasi kesehatan rongga mulut dan edukasi penggunaan fluoride untuk mencegah terjadinya karies.

Hasil perawatan:- overjet pasien banyak berkurang selama 6 bulan. - Sefalogram lateral menunjukkan posisi mandibula, molar dan insisivus, dan relasi skeletal antar rahang yang telah mengalami perbaikan.- Perbaikan estetika (profil wajah dari profil cembung menjadi normal, retrusi bibir atas, pengurangan sulkus mentolabial, bibir yang menjadi kompeten, dan tidak terjadi disfungsi TMJ sebelum dan sesudah perawatan)

Garis Hitam Sebelum perawatan TBGaris Merah Setelah perawatan TB- SNA sama pada saat sebelum dan sesudah perawatan- peningkatan sudut SNB yang menunjukkan koreksi sagital- sudut ANB menurun dari 8,50 menjadi 7,0- rasio tinggi wajah posterior dan anterior meningkat- terdapat penurunan overjet, overbite, dan inklinasi incisor yang signifikan

Pergerakan maksila ke arah depan ditahan dan basis mandibula bergerak ke depan dalam hubungannya dengan basis cranial. Hal ini membuktikan bahwa TB memiliki efek head gear seperti semua alat fungsional lain, tetapi efek penahanan pergerakan maksila pada TB berada pada tingkat yang lebih rendah.

Sebelum Perawatan TBSesudah Perawatan TBPerawatan maloklusi kelas II dengan TB sangat bermanfaat pada periode mixed-dentition seperti kondisi yang dialami pasien. Koreksi maksimal dapat dicapai dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan perawatan pada periode gigi permanen.

Perubahan yang ditunjukkan dari penggunaan Twin block pada kasus tersebut cukup efektif. TB dapat mengubah bidang inklinasi oklusal dengan cara meneruskan kekuatan oklusal yang terarah sehingga menghasilkan perpindahan mandibula ke depan.

Perubahan yang signifikan dengan terapi TB dalam waktu relatif singkat terbukti melalui kemajuan yang telah dicapai pasien dalam waktu 6 bulan.

Pada kasus, hubungan molar kelas 1 dicapai sebagian karena adanya perkembangan dari mandibula, yaitu perpindahan molar pertama mandibula ke mesial dan sedikit perpindahan molar maksila ke distal sesuai dengan cara kerja Twin Block pada fase aktif. Oleh sebab itu, hubungan antero-posterior dari maksila dan mandibula bertambah baik.