desain thrust block

12
DESAIN THRUST BLOCK PADA JALUR DISTRIBUSI AIR MINUM KECAMATAN SOREANG, KATAPANG, MARGAHAYU, DAN MARGAASIH, KABUPATEN BANDUNG THRUST BLOCKS DESIGN OF DRINKING WATER PIPELINE DISTRIBUTION IN SOREANG, KATAPANG, MARGAHAYU, AND MARGAASIH SUBDISTRICTS, BANDUNG REGENCY Avi Andriane 1 dan Djoni Kusmulyana Usman 2 Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Jl Ganesha 10 Bandung 40132 1 [email protected] dan 2 [email protected] Abstrak Air minum merupakan salah suatu kebutuhan yang paling penting bagi kehidupan manusia di dunia. Namun, belum semua wilayah terjangkau oleh PDAM setempat sehingga mereka menggunakan air tanah sebagai sumber air minumnya. Sementara itu, semakin banyak diambil, maka cadangan air tanah akan semakin berkurang dan akan menyebabkan penurunan muka tanah. Untuk mencegah hal tersebut, maka Departemen Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat akan membangun IPAM Regional Bandung Selatan yang terletak di Desa Sukamaju. Sistem distribusi yang digunakan untuk mengalirkan air dari IPAM ke wilayah pelayanan adalah sistem gravitasi karena topografinya memiliki beda tinggi yang cukup besar. Pada pemasangan jalur distribusi, diperlukan penyangga yang dinamakan thrust block untuk mencegah pergerakan pipa saat air mengalir di dalam pipa. Setiap aksesoris memiliki desain thrust block yang berbeda-beda. Dari hasil analisis didapatkan nilai kemampuan tanah dan gaya resultan sehingga pada akhirnya diperoleh luas permukaan thrust block. Dimensi panjang dan lebar thrust block diusahakan tidak memiliki selisih yang jauh berbeda. Kata kunci : jalur distribusi, air minum, thrust block, dimensi Abstract Drinking water is one of the most important need for human life in the world. Nevertheless, not all areas can be reached by local PDAM, so they use ground water as their drinking water sources. Meanwhile, the more water is taken, then the groundwater reserves will decrease and cause land subsidence. To prevent that occurence, Pekerjaan Umum Department West Java Province will build South Bandung Regional Water Treatment Plant (WTP) which is located at Sukamaju Village. The distribution system that is used to drain water from WTP to service areas is gravitation system, because the topography has a considerable height difference. On the installation of distribution lines, required buffer called thrust block to avoid the pipe movements when the water flows in the pipe. Each accessory has a different thrust block design. Values obtained from the analysis results is safe bearing load and reslutan force, so eventually gained the surface area of thrust block. It is better for length and width dimensions of thrust block to not having much differences. Keywords : distribution pipeline, drinking water, thrust blocks, dimension PENDAHULUAN Kabupaten Bandung merupakan kabupaten dengan kepadatan penduduk 14.676 jiwa per km 2 pada tahun 2012. Namun, sebagian penduduk di beberapa kecamatan belum mendapatkan pasokan air minum dari PDAM setempat. Bahkan ada pula kecamatan yang seluruh penduduknya masih menggunakan sumber air minum seperti pompa tangan, sumur gali, dan perlindungan mata air (PMA). Oleh karena itu, berdasarkan SPAM Provinsi Jawa Barat, akan dibangun suatu pengolahan air minum bersifat regional yang akan melayani

Upload: husnul-waizin

Post on 24-Jan-2016

463 views

Category:

Documents


35 download

DESCRIPTION

tata cara deign thrust block

TRANSCRIPT

Page 1: Desain Thrust Block

DESAIN THRUST BLOCK PADA JALUR DISTRIBUSI AIR MINUM KECAMATAN

SOREANG, KATAPANG, MARGAHAYU, DAN MARGAASIH, KABUPATEN

BANDUNG

THRUST BLOCKS DESIGN OF DRINKING WATER PIPELINE DISTRIBUTION

IN SOREANG, KATAPANG, MARGAHAYU, AND MARGAASIH SUBDISTRICTS,

BANDUNG REGENCY

Avi Andriane1 dan Djoni Kusmulyana Usman

2

Program Studi Teknik Lingkungan,

Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung,

Jl Ganesha 10 Bandung 40132 [email protected] dan

[email protected]

Abstrak

Air minum merupakan salah suatu kebutuhan yang paling penting bagi kehidupan manusia di dunia.

Namun, belum semua wilayah terjangkau oleh PDAM setempat sehingga mereka menggunakan air

tanah sebagai sumber air minumnya. Sementara itu, semakin banyak diambil, maka cadangan air

tanah akan semakin berkurang dan akan menyebabkan penurunan muka tanah. Untuk mencegah hal

tersebut, maka Departemen Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat akan membangun IPAM Regional

Bandung Selatan yang terletak di Desa Sukamaju. Sistem distribusi yang digunakan untuk

mengalirkan air dari IPAM ke wilayah pelayanan adalah sistem gravitasi karena topografinya

memiliki beda tinggi yang cukup besar. Pada pemasangan jalur distribusi, diperlukan penyangga yang

dinamakan thrust block untuk mencegah pergerakan pipa saat air mengalir di dalam pipa. Setiap

aksesoris memiliki desain thrust block yang berbeda-beda. Dari hasil analisis didapatkan nilai

kemampuan tanah dan gaya resultan sehingga pada akhirnya diperoleh luas permukaan thrust block.

Dimensi panjang dan lebar thrust block diusahakan tidak memiliki selisih yang jauh berbeda.

Kata kunci : jalur distribusi, air minum, thrust block, dimensi

Abstract

Drinking water is one of the most important need for human life in the world. Nevertheless, not all

areas can be reached by local PDAM, so they use ground water as their drinking water sources.

Meanwhile, the more water is taken, then the groundwater reserves will decrease and cause land

subsidence. To prevent that occurence, Pekerjaan Umum Department West Java Province will build

South Bandung Regional Water Treatment Plant (WTP) which is located at Sukamaju Village. The

distribution system that is used to drain water from WTP to service areas is gravitation system,

because the topography has a considerable height difference. On the installation of distribution lines,

required buffer called thrust block to avoid the pipe movements when the water flows in the pipe.

Each accessory has a different thrust block design. Values obtained from the analysis results is safe

bearing load and reslutan force, so eventually gained the surface area of thrust block. It is better for

length and width dimensions of thrust block to not having much differences.

Keywords : distribution pipeline, drinking water, thrust blocks, dimension

PENDAHULUAN

Kabupaten Bandung merupakan kabupaten dengan kepadatan penduduk 14.676 jiwa

per km2 pada tahun 2012. Namun, sebagian penduduk di beberapa kecamatan belum

mendapatkan pasokan air minum dari PDAM setempat. Bahkan ada pula kecamatan yang

seluruh penduduknya masih menggunakan sumber air minum seperti pompa tangan, sumur

gali, dan perlindungan mata air (PMA). Oleh karena itu, berdasarkan SPAM Provinsi Jawa

Barat, akan dibangun suatu pengolahan air minum bersifat regional yang akan melayani

Page 2: Desain Thrust Block

empat kecamatan di Kabupaten Bandung, yaitu Kecamatan Soreang, Katapang, Margahayu,

dan Margaasih, serta tiga kecamatan di Kota Bandung, yaitu Kecamatan Bojongloa Kidul,

Bandung Kidul, dan Kiaracondong. Dalam tugas akhir ini, perencanaan jalur distribusi air

minum hanya dilakukan pada Kabupaten Bandung saja. Peta wilayah perencanaan

ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1 Wilayah Pelayanan Sistem Distribusi

IPAM Regional Bandung Selatan ini akan dibangun di Desa Sukamaju, Kecamatan

Cimaung, Kabupaten Bandung, dengan kapasitas 2 x 350 liter/detik pada tahap 1, yaitu pada

tahun 2015. Tahap 1 ini terbagi lagi menjadi 350 liter/detik pertama pada tahun 2013 dan 350

liter/detik selanjutnya pada tahun 2015. Setelah itu akan bertambah lagi kapasitasnya menjadi

4 x 350 liter/detik sebagai perencanaan tahap 2, yaitu tahun 2015 – 2030. Oleh karena itu,

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di empat kecamatan Kabupaten Bandung tersebut,

dibuat sistem perencanaan jaringan distribusi air minum dari IPA Sukamaju atau Cikalong ke

konsumen dengan metode pengaliran yang sesuai dengan tipe kontur wilayah pelayanan.

Dalam pembuatan desain sistem jaringan distribusi air minum, digunakan software EPANET

versi 2.0 yang dapat mendeskripsikan kondisi tekanan air di setiap titik pengaliran dan

simulasi hidrolisnya.

METODOLOGI

Langkah awal dalam mendesain thrust block pada jalur distribusi air minum IPAM

Regional Bandung Selatan ini adalah dengan melakukan pengumpulan data, yaitu data primer

dan sekunder. Data primer terdiri dari data eksisting, seperti kualitas sumber air baku,

topografi, dan peta wilayah perencanaan. Sementara itu, data sekunder terdiri dari data

kependudukan dan fasilitas umum. Data-data tersebut didapatkan dari Badan Pusat Statistik

Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bandung, dan Kota Bandung, Departemen Pekerjaan Umum,

serta PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung dan Badak Singa Kota Bandung. Data yang

diperoleh digunakan untuk proyeksi penduduk dan fasilitas umum selama 15 tahun ke depan

sehingga dapat ditentukan pada tahun keberapa jumlah kebutuhan air hari maksimumnya

mencapai 350 liter/detik. Kemudian, dilakukan perhitungan dimensi setiap perpipaan dengan

rumus Hazen-Williams. Lalu, dilanjutkan dengan memasukkan data yang diperoleh ke dalam

program EPANET untuk mendapatkan debit aliran dan dimensi perpipaan yang lebih akurat.

Page 3: Desain Thrust Block

Setelah itu, dengan menggunakan rumus-rumus dari literatur, dapat dihitung dimensi seluruh

thrust block berdasarkan jenis aksesoris perpipaan. Metodologi dapat dilihat lebih jelas pada

Gambar 2.

Gambar 2 Metodologi Penyusunan Makalah

Teori Dasar

Dalam pembangunan sistem distribusi air minum, diperlukan suatu penyangga yang

disebut thrust block. Menurut James Hardie (1979), thrust block digunakan untuk mencegah

pergerakan pada aksesoris-aksesoris pipa apabila diberikan tekanan pada pipa-pipa tersebut

dengan menetralkan resultan-resultan yang bermuatan tidak seimbang. Thrust block berfungsi

untuk mengirimkan muatan yang dikenakan oleh pipa pada mereka ke dalam tanah atau batu

yang berdekatan dengan thrust block. Thrust block dibutuhkan dimanapun sistem perpipaan

saat terdapat perubahan arah, perubahan diameter pipa, di akhir pipa, pada katup-katup, dan

pada wilayah dengan kondisi tanah tidak stabil. Untuk keperluan desain, total head pada

aksesoris yang harus diambil adalah nilai yang lebih besar antara nilai maksimum yang

Menghitung dimensi thrust block setiap jenis

aksesoris pipa dan menggambar dengan AUTOCAD

Menentukan debit aliran, dimensi perpipaan,

dan total head dengan program EPANET

Menghitung dimensi perpipaan

dengan rumus Hazen-Williams

Mendesain jalur distribusi

dengan sistem gravitasi

Menentukan kelurahan-kelurahan

yang dilayani di setiap kecamatan

Menentukan periode pelayanan

sistem distribusi

Menghitung kebutuhan air minum

Proyeksi fasilitas umum

15 tahun ke depan

Proyeksi penduduk 15

tahun ke depan

Pengumpulan data penduduk

dan fasilitas umum

Page 4: Desain Thrust Block

disarankan tekanan kerja dari kelas pipa yang relevan ataupun tekanan uji lapangan. Desain

thrust block didasarkan pada statika sederhana dan tidak tergantung pada jenis bahan dinding

pipa (Jeyapalan dan Rajah, 2007). Gaya dorong, yang biasanya dikendalikan oleh ketentuan

massa thrust block beton, tergantung pada tekanan internal, ukuran pipa, dan sudut defleksi

belokan (Chau dan Ng, 1996).

Rumus-rumus yang digunakan untuk menghitung gaya resultan berdasarkan jenis

aksesoris pipa menurut James Hardie (1979) dijelaskan sebagai berikut.

a) Bend (Belokan)

(1)

Dimana :

R = resultant thrust (N)

P = tekanan (Pa)

A = luas area (m2)

= massa jenis (kg/m3)

Q = debit aliran (m3/s)

v = kecepatan aliran (m/s)

= sudut belokan (derajat)

Oleh karena head kecepatan dapat diabaikan pada mayoritas sistem penyediaan

air minum, rumus di atas dapat dikurangi menjadi :

(2)

Dimana :

H = total head (m)

D = diameter pipa eksternal (mm)

R’ = gaya resultan (kN)

b) Tee atau Closed End

Nilai dari resultant thrust dapat ditentukan dari :

(3)

Dimana :

H = total head (m)

D = diameter pipa eksternal (mm)

R’ = gaya resultan (kN)

Besar dari thrust ini sama dengan thrust untuk aksesoris bend (belokan) dengan sudut

60°.

c) Tapers (Reducer)

(4)

Dimana :

H = total head (m)

D1 = diameter pipa eksternal yang lebih besar (mm)

D2 = diameter pipa eksternal yang lebih kecil (mm)

R’ = gaya resultan (kN)

Besar dari thrust ini dapat diperoleh dengan menggunakan perbedaan dari dua thrust

untuk closed ends dari dua diameter yang bersambung.

Page 5: Desain Thrust Block

Untuk menahan gaya dorong horizontal atau vertikal ke bawah pada sebuah aksesoris,

thrust block seharusnya memiliki permukaan penunjang yang cukup besar untuk

memungkinkan gaya dorong dapat didistribusikan ke seluruh area tanah atau bebatuan yang

mampu menyangga tekanan tersebut. Untuk gaya dorong horizontal, nilai kemampuan tanah

yang aman, dimana penutup pipa adalah 450 mm atau lebih, diberikan pada Tabel 1. Rumus

yang digunakan untuk menghitung nilai kemampuan tanah adalah :

(5)

Dimana :

W = gaya resultan (kgf)

A = luas permukaan thrust block (m2)

Tabel 1 Nilai Kemampuan Tanah Berdasarkan Jenis

Bahan Kemampuan Tanah (kPa)

Tanah bahan pembakar, running sand, muck, abu, dll 0

Soft clay 50

Medium clay, sandy loam 100

Pasir dan kerikil, hard clay 150

Pasir dan kerikil disemen dengan lempung 200

Batuan 240

Sumber : James Hardie, 1979

HASIL DAN PEMBAHASAN

Periode perencanaan sistem distribusi yang diperoleh berdasarkan perhitungan

proyeksi penduduk, fasilitas umum, dan kebutuhan air minum adalah 2013 – 2018. Jalur

distribusi air minum di wilayah pelayanan didesain dengan program EPANET 2.0

ditunjukkan pada Gambar 3 dan data output dari perhitungan EPANET ditunjukkan pada

Tabel 2.

Gambar 3 Jalur Distribusi Wilayah Pelayanan

Page 6: Desain Thrust Block

Tabel 2 Data Output EPANET

Pip

a

Junction

Ele

va

si T

an

ah

L (

m)

Lek

iv (

m)

Q (

m3/s

)

C

C k

ore

ksi

*)

v (

m/s

)

D (

m)

Dp

asa

ra

n b

aru

(in

)

Un

it H

L(f

t/K

ft)

HL

to

tal

(m)

Fric

tio

n F

acto

r

Da

rcy

Wis

ba

ch

Dari Ke

- Res 770

1 Res A 680 3675 4042,5 0,52 140 141,40 1,79 0,61 24 3,7 14,96 0,014

2 A B 685 1862,5 2048,75 0,23 151 152,51 1,12 0,51 20 1,67 3,42 0,014

3 B C 704 1175 1292,5 0,02 149 147,51 0,90 0,15 6 4,84 6,26 0,018

4 C D 715 1225 1347,5 0,01 149 147,51 0,61 0,15 6 2,37 3,19 0,019

5 B E 675 1350 1485 0,20 151 152,51 0,98 0,51 20 1,32 1,96 0,014

6 E F 672 375 412,5 0,02 149 147,51 0,66 0,20 8 1,92 0,79 0,018

7 F G 669 350 385 0,01 148 146,52 0,82 0,13 5 5,15 1,98 0,019

8 E Y 661 4750 5225 0,17 151 152,51 1,29 0,41 18 2,83 14,79 0,014

9 Y H 660 925 1017,5 0,03 150 148,50 0,85 0,23 9 2,68 2,68 0,016

10 H O 661 2400 2640 0,03 149 150,49 0,98 0,20 8 3,92 10,35 0,016

11 O I 664 2600 2860 0,02 149 147,51 0,65 0,20 8 1,87 5,35 0,018

12 I J 668 850 935 0,01 149 147,51 0,37 0,20 8 0,68 0,64 0,019

13 J K 670 962,5 1058,75 0,00 148 146,52 0,40 0,10 4 1,77 1,87 0,021

14 Y Z 663 862,5 948,75 0,13 151 149,49 0,81 0,46 18 1,08 1,02 0,015

15 Z R 663 300 330 0,03 149 147,51 0,80 0,20 8 2,78 0,92 0,017

16 R N 668 1250 1375 0,02 148 149,48 1,33 0,13 5 12,07 16,60 0,017

17 N Q 668 100 110 0,01 148 146,52 0,73 0,10 4 5,41 0,60 0,02

18 S Q 668 1425 1567,5 0,00 148 146,52 0,38 0,10 4 1,56 2,45 0,021

19 AA S 677 175 192,5 0,01 149 147,51 0,42 0,20 8 0,85 0,16 0,019

20 Z P 665 1400 1540 0,11 151 149,49 0,82 0,41 16 1,28 1,97 0,015

21 P AC 666 1500 1650 0,10 150 148,5 0,75 0,41 16 1,1 1,82 0,015

22 AC U 669 475 522,5 0,07 150 151,5 0,92 0,30 12 2,16 1,13 0,015

23 U T 677 2225 2447,5 0,06 150 151,5 1,12 0,25 10 3,82 9,35 0,015

24 T AA 677 425 467,5 0,05 150 151,5 0,93 0,25 10 2,71 1,27 0,016

25 AA AB 678 75 82,5 0,03 150 148,5 0,82 0,23 9 2,49 0,21 0,017

26 AC X 678 3950 4345 0,03 150 148,5 0,60 0,25 10 1,24 5,39 0,017

27 X W 685 1825 2007,5 0,02 149 150,49 0,96 0,15 6 5,27 10,58 0,017

28 W V 686 350 385 0,01 148 146,52 0,58 0,13 5 2,65 1,02 0,02

29 AB V 686 3150 3465 0,00 148 146,52 0,36 0,10 4 1,46 5,06 0,022

30 AB M 679 525 577,5 0,03 150 148,5 0,75 0,23 9 2,11 1,22 0,017

31 M L 670 1550 1705 0,02 149 147,51 0,57 0,20 8 1,48 2,52 0,018

32 L K 670 375 412,5 0,01 149 147,51 0,41 0,15 6 1,16 0,48 0,02

*) Sumber: P.A. Lamont, 1981

Berdasarkan data dimensi pipa pada Tabel 2, dapat dihitung nilai gaya resultan dari setiap

jenis peruntukkan thrust block dengan rumus (2), (3), dan (4). Tekanan yang digunakan

dalam pengetesan pipa pada setiap titik adalah 100 m. Namun, digunakan faktor keamanan

Page 7: Desain Thrust Block

1,5 agar konstruksi thrust block lebih aman dalam menahan tekanan yang mengalir dalam

pipa sehingga tekanan yang digunakan bernilai 150 m atau 15 kg/cm2. Hasil perhitungannya

dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Nilai Gaya Resultan Setiap Jenis Thrust Block

Diameter Pipa (mm)

W (kN) W (kgf)

Bend Tee

Bend Tee

90 45 22,5 11,25 90 45 22,5 11,25

100 16,33 8,84 4,51 2,26 11,55 1665,62 901,43 459,54 230,88 1177,77

125 25,52 13,81 7,04 3,54 18,05 2602,53 1408,48 718,04 360,76 1840,27

150 36,75 19,89 10,14 5,09 25,99 3747,65 2028,21 1033,97 519,49 2649,99

200 65,34 35,36 18,03 9,06 46,20 6662,48 3605,71 1838,18 923,53 4711,09

225 82,69 44,75 22,81 11,46 58,47 8432,21 4563,48 2326,44 1168,85 5962,47

250 102,09 55,25 28,17 14,15 72,19 10410,13 5633,92 2872,15 1443,02 7361,07

300 147,01 79,56 40,56 20,38 103,95 14990,59 8112,85 4135,89 2077,95 10599,95

400 261,35 141,44 72,11 36,23 184,80 26649,94 14422,84 7352,70 3694,14 18844,35

450 330,77 179,01 91,26 45,85 233,89 33728,83 18253,91 9305,76 4675,39 23849,88

500 408,35 221,00 112,66 56,60 288,75 41640,53 22535,69 11488,60 5772,09 29444,30

Diameter Pipa Reducer (mm) W (kN) W (kgf)

600 500 127,05 12955,49

500 450 54,86 5594,42

500 200 242,55 24733,21

500 150 262,76 26794,31

450 400 49,09 5005,53

450 225 175,42 17887,41

450 200 187,69 19138,79

400 300 80,85 8244,4

400 250 112,61 11483,28

300 250 31,76 3238,87

250 225 13,72 1398,6

250 200 25,99 2649,99

250 150 46,2 4711,09

225 200 12,27 1251,38

225 100 46,92 4784,7

200 150 20,21 2061,1

200 125 28,15 2870,82

200 100 34,65 3533,32

150 125 7,94 809,72

150 100 14,44 1472,22

125 100 6,5 662,5

Untuk mendapatkan luas permukaan thrust block, digunakan data dimensi thrust block suatu

proyek Departemen Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat. Dengan menggunakan rumus (5)

pada teori dasar, maka dapat diperoleh nilai kemampuan tanahnya yang dapat dilihat pada

Tabel 4.

Page 8: Desain Thrust Block

Tabel 4 Nilai Kemampuan Tanah

D pipa (mm)

Bend (mm) (*) Kemampuan Tanah (kg/m2)

90 45 90 45

a b a b

100 400 500 400 350 8328,11 6438,77

150 450 600 450 450 13880,18 10015,86

Sumber : (*) Departemen Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat, 1985

Berdasarkan data pada Tabel 4, terdapat empat nilai kemampuan tanah yang berbeda-beda.

Nilai kemampuan tanah yang digunakan dalam perhitungan thrust block adalah nilai terkecil

dengan anggapan menggunakan kondisi tanah yang terburuk, yaitu 6438,77 kg/m2. Dengan

menggunakan rumus (5), dapat dihitung luas permukaan dan dimensi thrust block yang

ditunjukkan pada Tabel 5. Dimensi thrust block diusahakan agar tidak memiliki dimensi

yang jauh berbeda antara panjang dan lebarnya.

Tabel 5 Luas Permukaan dan Dimensi Thrust Block

Diameter

Pipa

(mm)

A (m2) Bend (mm) Tee (mm)

Bend Tee

90 45 22,5 11,25

90 45 22,5 11,25 b a b a b a b a b a

100 0,259 0,140 0,071 0,036 0,183 520 500 400 350 290 250 240 150 460 400

125 0,404 0,219 0,112 0,056 0,286 650 625 420 425 250 325 250 225 550 525

150 0,582 0,315 0,161 0,081 0,412 780 750 580 550 210 400 330 250 690 600

200 1,035 0,560 0,285 0,143 0,732 1040 1000 800 700 580 500 410 350 870 850

225 1,310 0,709 0,361 0,182 0,926 1170 1125 860 825 630 575 430 425 1010 925

250 1,617 0,875 0,446 0,224 1,143 1300 1250 980 900 690 650 500 450 1090 1050

300 2,328 1,260 0,642 0,323 1,646 1560 1500 1150 1100 810 800 590 550 1320 1250

400 4,139 2,240 1,142 0,574 2,927 2070 2000 1550 1450 1090 1050 770 750 1730 1700

450 5,238 2,835 1,445 0,726 3,704 2330 2250 1720 1650 1210 1200 860 850 1950 1900

500 6,467 3,500 1,784 0,896 4,573 2590 2500 1900 1850 1380 1300 1000 900 2180 2100

Diameter Pipa Reducer (mm) A (m2) Dimensi (mm)

a b c d

600 500 2,012 1400 1400 2210 1810

500 450 0,869 1300 1300 1710 1510

500 200 3,841 1300 1300 2740 2020

500 150 4,161 1300 1300 2840 2070

450 400 0,777 1150 1150 1560 1360

450 225 2,778 1150 1150 2350 1750

450 200 2,972 1150 1150 2420 1790

400 300 1,280 1100 1100 1750 1430

400 250 1,783 1100 1100 1960 1530

300 250 0,503 800 800 1170 990

250 225 0,217 750 750 930 840

250 200 0,412 750 750 1070 910

250 150 0,732 750 750 1280 1020

Page 9: Desain Thrust Block

225 200 0,194 725 725 900 810

225 100 0,743 725 725 1280 1000

200 150 0,320 500 500 850 680

200 125 0,446 500 500 960 730

200 100 0,549 500 500 1040 770

150 125 0,126 450 450 620 540

150 100 0,229 450 450 730 590

125 100 0,103 425 425 570 500

Berdasarkan data dimensi pada Tabel 5, maka gambar desain thrust block sesuai

aksesoris yang digunakan ditunjukkan pada Gambar 4, 5, 6 dan 7.

Gambar 4 Thrust Block untuk Aksesoris Tee: Tampak Atas (Kiri) dan Potongan A-A

(Kanan)

Gambar 5 Thrust Block untuk Aksesoris Bend Tipe I: Tampak Atas (Kiri) dan Potongan B-B

(Kanan)

Page 10: Desain Thrust Block

Gambar 6 Thrust Block untuk Aksesoris Bend Tipe II (a, c, e) dan III (b, d, f) :

(a) & (b) Tampak Samping Kenaikan Pipa, (c) & (d) Tampak Samping Penurunan Pipa,

(e) Potongan C-C, (f) Potongan D-D

Gambar 7 Thrust Block untuk Aksesoris Reducer: Tampak Atas (Kiri) dan Potongan E-E

(Kanan)

(a) (b)

(c) (d)

(e) (f)

Page 11: Desain Thrust Block

KESIMPULAN

Dimensi thrust block pada jalur distribusi air minum Kecamatan Soreang, Katapang,

Margahayu, dan Margaasih untuk setiap jenis aksesoris pipa adalah sebagai berikut.

Diameter Pipa (mm)

Bend (mm) Tee (mm)

90 45 22,5 11,25

b a b a b a b a b a

100 520 500 400 350 290 250 240 150 460 400

125 650 625 420 425 250 325 250 225 550 525

150 780 750 580 550 210 400 330 250 690 600

200 1040 1000 800 700 580 500 410 350 870 850

225 1170 1125 860 825 630 575 430 425 1010 925

250 1300 1250 980 900 690 650 500 450 1090 1050

300 1560 1500 1150 1100 810 800 590 550 1320 1250

400 2070 2000 1550 1450 1090 1050 770 750 1730 1700

450 2330 2250 1720 1650 1210 1200 860 850 1950 1900

500 2590 2500 1900 1850 1380 1300 1000 900 2180 2100

Diameter Pipa Reducer (mm) a b c d e

600 500 1400 1400 2210 1810 300

500 450 1300 1300 1710 1510 300

500 200 1300 1300 2740 2020 300

500 150 1300 1300 2840 2070 300

450 400 1150 1150 1560 1360 300

450 225 1150 1150 2350 1750 300

450 200 1150 1150 2420 1790 300

400 300 1100 1100 1750 1430 300

400 250 1100 1100 1960 1530 300

300 250 800 800 1170 990 300

250 225 750 750 930 840 200

250 200 750 750 1070 910 200

250 150 750 750 1280 1020 200

225 200 725 725 900 810 200

225 100 725 725 1280 1000 200

200 150 500 500 850 680 200

200 125 500 500 960 730 200

200 100 500 500 1040 770 200

150 125 450 450 620 540 200

150 100 450 450 730 590 200

125 100 425 425 570 500 200

Page 12: Desain Thrust Block

DAFTAR PUSTAKA

Al Layla, M., A. Shamim, dan E. Joe. 1980. Water Supply Engineering Design. Ann-Arbor

Science, Michigan, hal. 71-78

Babbit, Harold E., James J. Doland, dan John L Cleasby. 1959. Water Supply Engineering.

McGraw-Hill Book Company, Inc., hal. 289-346.

Chau, K.W. dan Vitus Ng. 1996. A Knowledge-Based Expert System for Design of Thrust

Blocks for Water Pipelines in Hongkong. J Water SRT – Aqua, Vol. 45, No. 2, hal.

96-99.

Departemen Pekerjaan Umum Cipta Karya. 1985. Gambar Standar Thrust Block Proyek Air

Bersih Ibukota Kecamatan.

Giles, Ranald V. dan Herman Widodo Soemitro. 1977. Teori dan Soal-Soal Mekanika Fluida

& Hidraulika (SI-Metrik). Jakarta: Erlangga.

Hardie, James. 1979. Hardie’s Textbook of Pipeline Design. Macarthur Press Pty. Ltd., hal.

(4-26).

Jeyapalan, J.K. dan S.K. Rajah. 2007. Unified Approach to Thrust Restraint Design. Journal

of Transportation Engineering ASCE 1(57), hal. 57-61.

Lamont, P.A. 1981. Common Pipe Flow Formulas Compared with the Theory of Roughness.

Journal AWWA, Vol. 73, No. 5, hal. 274.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

Walski, Thomas M. 1984. Analysis of Water Distribution Systems. Van Nostrand Reinhold

Company Inc, hal. 35-36 dan 97-132.