kehamilan hiperemesis gravidarum

7
KEHAMILAN (HIPEREMESIS GRAVIDARUM) OLEH : MARLINA 201203174 KELAS III C YAYASAN PENDIDIKAN GRAHA HUSADA LESTARI

Upload: ameer-infinity-chavez

Post on 03-Dec-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Resume Hiperemesis Gravidarum

TRANSCRIPT

Page 1: KEHAMILAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM

KEHAMILAN (HIPEREMESIS GRAVIDARUM)

OLEH :

MARLINA

201203174

KELAS III C

YAYASAN PENDIDIKAN GRAHA HUSADA LESTARIAKADEMI KEBIDANAN GRAHA ANANDA

SULAWESI TENGAH2015

Page 2: KEHAMILAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

A. Pengertian

Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil

sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena

terjadi dehidrasi (Rustam Mochtar, 1998).

Hiperemesis Gravidarum (vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalah nousea dan

vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehingga menjadi efek

sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan (Ben-Zion, MD, Hal:232).

Hiperemesis Gravidarum diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan selama

kehamilan (Hellen Farrer, 1999, hal:112).

B. Penyebab

Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan pada 1.301 kasus hiperemesis gravidarum di Canada diketahui

beberapa hal yang menjadi faktor risiko terjadinya hiperemesis gravidarum diantaranya

komplikasi dari kelainan hipertiroid, gangguan psikiatri, kelainan gastrointestinal, dan

diabetes pregestasional.

C. Faktor – Faktor Hiperemesi gravidarum

Faktor-faktor predisposisi yang dikemukakan (Rustam Mochtar, 1998).

1. Umumnya terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, diabetes dan kehamilan ganda

akibat peningkatan kadar HCG

2. Faktor organik, yaitu karena masuknya viki khoriales dalam sirkulasi maternal dan

perubahan metabollik akibat kehamilan serta resitensi yang menurun dari pihak ibu

terhadap perubahan–perubahan ini serta adanya alergi yaitu merupakan salah satu

respon dari jaringan ibu terhadap janin.

3. Faktor ini memegang peranan penting pada penyakit ini. Rumah tangga yang retak,

kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap

tanggungan sebagai ibu dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat

Page 3: KEHAMILAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM

mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau

sebagai pelarian kesukaran hidup.

4. Faktor endokrin lainnya : hipertyroid, diabetes dan lain-lain.

D. Penanganan Hiperemesis Gravidarum

1. Pencegahan

Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum diperlukan dengan jalan memberikan 

penerapan tentang kehamiloan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologi. Hal

itu dapat dilakukan dengan cara :

a. Memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan gejala yang fisiologik

pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan berumur 4 bulan.

b. Ibu dianjurkan untuk mengubah pola makan sehari-hari dengan makanan dalam

jumlah kecil tetapi sering.

c. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk

makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.

d. Hindari makan yang berminyak dan berbau lemak.

e. Makan makanan dan minuman yang disajikan jangan terlalu panas ataupun terlalu

dingin.

f. Usahakan defekasi teratur.

2. Terapi obat-obatan

Apabila dengan cara di atas keluhan dan gejala tidak berkurang diperlukan pengobatan.

a. Tidak memberikan obat yang teratogen.

b. Sedetiva yang sering diberikan adalah Phenobarbital.

c. Vitamin yang dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6.

d. Anthistaminika seperti dramamin, avomin.

e. Pada keadaan berat, antiemetik seperti disiklomin hidrokhloride atau

khlorpromasin.

3. Hiperemesis gravidarum tingkatan II dan III harus dirawat inap di rumah sakit.

Adapun terapi dan perawatan yang diberikan adalah sebagai berikut :

Page 4: KEHAMILAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM

a. Isolasi

Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah, dan peredaran udara

baik. Jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu hanya perawat dan dokter saja yang

boleh masuk. Catat cairan yang keluar dan masuk. Kadang-kadang isolasi dapat

mengurangi atau menghilangkan gejala ini tanpa pengobatan.

b. Terapi psikologik

Berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar, normal, dan

fisiologis, jadi tidak perlu takut dan khawatir. Yakinkan penderita bahwa penyakit

dapat disembuhkan dan dihilangkan masalah atau konflik yang kiranya dapat

menjadi latar belakang penyakit ini.

c. Terapi parental

Berikan cairan parental yang cukup elektrolit, karbohidrat, dan protein dengan

glukosa 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perlu

dapat ditambah kalium dan vitamin, khususnyvitamin B kompleks dan vitamin C

dan bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secara intravena.

Buat dalam daftar kontrol cairan yang masuk dan dikeluarkan. Berikan pula obat-

obatan seperti yang telah disebutkan di atas.

d. Terminasi kehamilan

         Pada beberapa kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan

mengadakan  pemeriksaan medik dan psikiatrik bila keadaan memburuk. Delirium,

kebutaan, takhikardi, ikterius, anuria, dan perdarahan merupakan manifestasi

komplikasi organik. Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan  untuk

mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melakukan abortus terapeutik sering sulit

diambil, oleh karena di satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi di lain

pihak tidak boleh menunggu sampai terjadi gejala irreversibel pada organ vital

Page 5: KEHAMILAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Referensi

Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba Medika. Hlm. 39-40.

Rahmawati, Nur. 2012. Makalah Journal Reading. Hiperemesis Gravidarum.

http://www.lusa.web.id/hiperemesis-gravidarum-hyperemesis-gravidarum/. Diakses Pada tanggal

12 September pukul 05.10 Wita.

http://fajrucmedicine.blogspot.co.id/2013/02/hiperemesis-gravidarum.html. Diakses Pada tanggal

12 September pukul 05.18 Wita.

http://dosenkebidanan.blogspot.co.id/2012/12/penanganan-hiperemesis-gravidarum.html.

Diakses Pada tanggal 12 September pukul 05.24 Wita.