kasus ckd kel 6
TRANSCRIPT
KASUS CKD
Ny. U . Umur 45 Th, masuk RS PGI Cikini tgl 21 juni 2010, jam 21.00 WIB. Dirawat dengan diagnosa hypertensi, DM, CKD grade IV. Dirawat oleh tim PDGH. TB : 165 cm, BB : 55. Saat masuk TTV, TD : 190/120 mmHg, N: 96 x/i, S: 37.3 0C , RR : 32 x/i. Keluhan mual (+), muntah kurang lebih 200cc ( sekitar 2 minggu Os mual dan terkadang muntah ). Kepala pusing, sesak nafas, terpasang O 2 3 liter/mnt, gelisah (+), edema (++), kulit kering dan bersisik. Hasil laboratorium Hb : 7.2 gr %, leukosit 11.000 , LED 50, ureum 175, kreatinin 3.5, albumin 2.5, Na 132 , K 5.4, SGOT 50, SGPT 53. Jumlah urine /24 jam 800cc dan minum 1500cc/24 jam.
Dari kasus diatas, tentukan diagnosa keperawatan, implementasi dan penkes ( 3 diagnosa keperawatan )
Jawab :
x 0,85
X x 0,85
BB kering = TB – 100 = 165 – 100 = 65
65 – (10% 65 ) = 65 – 6.5
= 58.5
LFG =
( 140 – Umur ) x BB
72 x kreatini serum
=( 140 – 45 ) x 55
72 x 3.5
= 17,62
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI IMPLEMENTASI1
2
Gangguan pola nafas tidak efektif s/d hyperventilasi
Karakteristik : Sesak nafas, napas bantu
oksigen 3 liter/mnt RR 32x/i Hb 7.2 gr% Takikardi , nadi 96 x/i Gelisah TD = 190/120 mmHg
Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh s/d mual muntahKarakteristik : Mual Muntah 200 cc Hb 7.2 gr% Albumin 2.5 BB ( 55 kg ) kurang dari BB
kering ( 58.5 kg ) Kadar ureum 175 Kreatinin 3.5 Kepala pusing
Tidak terjadi perubahan pola napas
Kriteria hasil : Frekwensi nafas
normal ( 16 – 20 x/i )
Tanda – tanda vital normal
Sianosis (-) Ekspansi paru
maksimal Kadar Hb normalIntake nutrisi klien adekuatKriteria hasil : Peningkatan
asupan makanan Berat badan
normal Tidak ada tanda-
tanda malnutrisi Hb normal Kadar albumin
normal Pasien
menyebutkan manfaat nutrisi
1. Beri posisi duduk semi fowler2. Observasi tanda – tanda vital3. Monitor pola napas, kedalaman,
frekwensi,irama napas, bunyi sebelum dan sesudah aktivitas
4. Observasi adanya sianosis, cuping hidung dan retraksi dinding dada
5. Atur waktu aktifitas dan istirahat6. Kolaborasi pemeriksaan dan terapi
sesuai kebutuhan.
1 Timbang BB tiap hari2 Pertahankan oral higine sebelum
dan sesudah makan3 Observasi adanya mual muntah4 Beri makanan porsi kecil tapi
sering5 Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang penyajian menu makanan.
6 Dengan pasien menentukan waktu makan dan makanan yang disukai.
7 Edukasi tentang nutrisi meliputi manfaat dan kebutuhan
1.1 Memberi posisi duduk semi fowler1.2 Mengobservasi tanda – tanda vital1.3 Memonitor pola napas, kedalaman,
frekwensi,irama napas, bunyi sebelum dan sesudah aktivitas
1.4 Mengobservasi adanya sianosis, cuping hidung dan retraksi dinding dada
1.5 Mengatur waktu aktifitas dan istirahat
1.6 Kolaborasi pemeriksaan dan terapi sesuai kebutuhan.
2.1 Menimbang BB tiap hari2.2 Mempertahankan oral higine
sebelum dan sesudah makan2.3 Mengobservasi adanya mual
muntah2.4 Memberi makanan porsi kecil tapi
sering2.5 Berkolaborasi dengan ahli gizi
tentang penyajian menu makanan.2.6 Bersama dengan pasien
menentukan waktu makan dan makanan yang disukai.
2.7 Memberikan edukasi tentang nutrisi meliputi manfaat dan kebutuhan
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI IMPLEMENTASI3 Gangguan perfusi jaringan
perifer b/d berkurangnya suplai oksigen ke kapiler
Karakteristik : Hb 7.2 gr% Kepala pusing Sesak nafas Takikardi = 96 x/i Edema TD = 190/120 mmHg
Pasien menunjukkan perbaikan perfusi jaringan perifer
Kriteria hasil : Hb dalam batas
normal Pusing Tanda – tanda vital
dalam batas normal Edema berkurang /
hilang
1. Atur posisi kira – kira 30
derajat2. Observasi adanya sakit kepala3. Observasi tanda – tanda vital4. kolaborasi pemeriksaan
laboratorium ( kalau perlu nutrisi )
3.1. Mengatur posisi kira – kira 30
derajat3.2. Mengobservasi adanya sakit
kepala3.3. Mengobservasi tanda – tanda
vital3.4. Berkolaborasi pemeriksaan
laboratorium ( kalau perlu nutrisi )
PENDIDIKAN KESEHATAN
PASIEN Ny. U DENGAN DIAGNOSA HT, DM, CKD GREAD IV , DAN LFG 17.62
Apakah ginjal itu?
Ginjal adalah suatu organ yang berfungsi untuk membuang zat – zat sampah atau racun dalam tubuh. Selain itu ginjal juga berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit, asam dan basa dalam tubuh,mengatur tekanan darah dalam tubuh dan pembentukan sel – sel darah merah.
Dalam kasus ini apa yang terjadi ?
Pasien diberi penjelasan bahwa dalam kasus ini ginjal sudah tidak berfungsi secara optimal. Ginjal tidak dapat membuang zat – zat sisa ( sampah ) atau zat racun dalam tubuh dengan baik, sehingga terjadilah penimbunan zat – zat racun, seperti ureum , kreatinin, yang sesuai hasil laboratorium pasien menunjukkan hasil yang tinggi yaitu ureum 175, kreatinin 3.5. sehingga dapat juga mengakibatkan mual muntah. Sehingga pasien juga perlu untuk mengurangi makanan yang tinggi protein agar tidak menambah nilai ureum yang sudah melebihi batas normal.
Selain itu fungsi ginjal sebagai pengatur pembentukan sel – sel darah merah, tidak optimal, sehingga di dapatkan hasil Hb pasien turun yaitu 7.2 gr% yang normalnya sekitar 10 gr%.
Fungsi ginjal yg lain yaitu mengatur tekanan darah, dimana didapatkan hasil pemeriksaan tekanan darah yang tinggi yaitu 190/120.
Makanan apa saja yang boleh dikonsumsi ?
Cukup Energi yaitu 35 Kkal/kg BB/hari, pada manula 30 Kkal
Protein,lebih rendah dari kebutuhan normal : 0.6 gr/kg BB/hari bisa sampai 0.75 g/kgBB/hari
Lemak cukup ± 30% dari total energi minyak kedele, olive, canola Karbohidrat : ± 60 % dari total energi
Kurangi garam bila hipertensi atau edema
Kurangi kalium bila hiperkalemia, K : Disesuaikan dengan kondisi (40-70 meq)
Air yang masuk seimbang dengan air yang keluar (urine ) . Air : Sesuai dengan jumlah urine sehari plus 500-750 cc
Hal – hal apa saja yang harus dipersiapkan ?
Sebelum sampai masuk ke stadium 5, pasien sebaiknya mengantisipasi berbagai kemungkinan dengan menyiapkan diri terhadap terapi pengganti ginjal. Dikenalkan beberapa terapi pengganti ginjal seperti :
1. Hemodialisis yaitu terapi pengganti ginjal dengan cara menggunakan ginjal buatan yang nantinya ginjal buatan itu yang akan melakukan sebagian dari fungsi ginjal. Pasien harus dapat mempersiapkan diri untuk dilkukan inisiasi dan pemasangan simino atau sejenisnya.
2. Paratonial dialisisYaitu terapi pengganti ginjal dengan menggunakan cateter ( selang ), yang dipasang dalam perut ( abdomen ), untuk mengeuarkan dan memasukkan cairan dialisis ( cairan yang digunakan untuk membersihkan darah ).
3. Tranplantasi ginjal yaitu mengganti ginjal yang sudah tidak berfungsi optimal, dengan ginjal baru yang berfungsi baik. Dilakukan dengan cara pembedahan.
ASUHAN KEPERAWATAN Ny. U DENGAN DIAGNOSA HT, DM, DAN CKD GREAD IV
KELOMPOK VI
WELBI WAHYU PRAMONO EDI, AMdKep
YUSRA YUNITA, AMdKep
UMI SA’ADAH,AmdKep, Spsi
WULAN NURLAILA,AmdKep
YUSTY AMELIA,Amdkep
KURSUS PERAWATAN INTENSIF GINJAL ANGKATAN XXVIII