kabar madura edisi 13 januari 2013

12
Email Redaksi: [email protected] Fokus Debut Perdana di ISL Hukum Cuaca Buruk P-MU Kabar Bangkalan Kabar Pamekasan Kabar Sumenep Kabar Sampang Cabai Mulai Mahal Lagi! Dikhawatirkan Bisa Tembus Rp 60 ribu per Kilogram Adu Mulut Berujung Maut Budaya Carok Masih Mencengkeram Sampang Penambangan Liar Berjalan Bertahun-tahun Terkesan Dibiarkan Pemerintah Terdampar, Penumpang Terlantar Pengelola DBS I Tak Bertanggung Jawab @kabarmaduranews TWITTER 13 Januari 2013 MINGGU J Bersambung ke Hal 6 PAMEKASAN-Puluhan rumah warga di Desa Tolonto Raja, Kecamatan Pasean, Pamekasan, yang terletak di bibir pantai rusak parah setelah diterjang ombak, Jumat (11/1) malam. Sekitar 30 rata dengan tanah akibat hanta- man air laut yang ‘mengamuk’. Ketinggian ombak yang setap hari mencapai delapan meter tersebut membuat warga yang hidup di tepi pantai dihantui oleh rasa takut. Fenomena alam tersebut sudah biasa terjadi setiap tahun. Meski demikian pemerintah terkesan cuek den- gan ‘ketakutan’ masyarakat. KM/JACK MARZUKIY HANCUR: 30 Rumah warga di Desa Tolonto Raja, Kecamatan Pasean, Pamekasan, rusak parah setelah diterjang ombak setinggi delapan meter yang terjadi Jumat (11/1) malam. Diterjang Ombak, Puluhan Rumah Hancur GUA Payudan berada di atas pegunungan yang bernama Gunung Payu- dan, tepatnya di Desa Payudan Daleman, Ke- camatan Guluk-Guluk, Sumenep. Letaknya seki- tar 30 kilometer ke arah barat Kota Sumenep. Bagi masyarakat Sume- nep, Gua Payudan memi- liki arti penting mengin- gat gua tersebut memiliki keterkaitan dengan sejarah raja-raja Sumenep dari abad 14 sampai 17. Gua Payudan Nangger ini tidak hanya berupa objek wi- sata alam saja, gua tersebut juga mengandung makna religi dan sejarah yang terkandung di dalamnya. Menurut catatan sejarah, Gua Payudan pada zaman daulu menjadi tempat ber- tapa dan bersemedi seba- gian raja-raja Sumenep, di antaranya: Potre Koneng (puteri Pangeran Socca- diningrat II, Raja Sumenep 1366-1386), Gua Payudan, Objek Wisata Alam dan Religi di Kecamatan Guluk-Guluk Jadi Tempat Favorit Bersemedi Raja-Raja Sumenep Gua Payudan Nangger terletak di pun- cak perbukitan. Panorama alam yang hijau seringkali melenakan setiap pen- datang yang mengunjungi gua tersebut. Hijaunya perbukitan dan kicauan aneka jenis burung oleh sebagian pengunjung dianggap sebagai magnet wisata yang bertandang ke gua itu. Benarkan gua tersebut menjadi tempat favorit bagi pertapa yang ‘ngalap berkah’? ACHMAD QUSYAIRI NURULLAH, Sumenep PENINGGALAN SEJARAH: Gua Payudan terletak di Gunung Payudan memiliki panorama alam perbukitan yang hijau menjadi tempat bersemedi raj- raja Sumenep masa lalu, termasuk Potre Koneng dan Jokotole. SYAM FOR KM Kepala SMAN 2 ‘Di-KO’ Siswa di PTUN PAMEKASAN-Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya mengabulkan gugatan Fathor Rozi, siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Pamekasan, kepada Kepala SMAN 2 yang membuat keputusan mengembalikan penggu- gat kepada orangtuanya. Dalam putusan Nomor 145/G/2012/ PTUN.Sby, Majelis Hakim PTUN Surabaya mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya dan memerin- tahkan tergugat (Kepala SMA Negeri 2 Pamekasan, red) mencabut surat 848/SMA/441.302/1.1.2/2012 tertang- gal 9 Oktober 2012 perihal pengem- balian siswa kepada orangtuanya. Majelis Hakim juga mewajibkan tergugat menerima kembali peng- gugat Fathor Rozi untuk bersekolah di SMA Negeri 2 Pamekasan serta menghukum tergugat membayar seluruh biaya perkara yang timbul dalam perkara tersebut. “Nelayan Jangan Melaut Dulu!” BANGKALAN-Angin kencang yang terjadi di kawasan pesisir Madura beberapa hari terakhir mengakibatkan sejumlah peristiwa buruk. Beberapa kapal dan perahu yang nekat melaut harus kandas hingga terhempas ombak. Arifiyanto, prakirawan Badan Me- teorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak, Surabaya, menjelaskan bahwa kondisi ekstrim di perairan Selat Madura dan Laut Jawa dalam beberapa hari tera- khir ini dipengaruhi beberapa hal. J Bersambung ke Hal 6 WWW.KOMPAS.COM MEMBAHAYAKAN: Pantauan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya memperlihatkan adanya pergerakan badai siklon tropis narelle yang sudah berada di perairan barat Australia J Bersambung ke Hal 6 PASANGAN calon bupati dan wakil bupati Pamekasan, Achmad Syafii- Khalil Asy’ari (ASRI) akhirnya berha- sil meraih perolehan suara tertinggi dalam Pemilukada Pamekasan 2013. Hasil tersebut diketahui setelah KPU Pamekasan melakukan peng- hitungan rekapitulasi suara per kecamatan yang terdiri dari 13 kecamatan yang diwakili oleh ma- sing-masing Pantia Pemungutan Suara (PPS). Rekapitulasi terse- but dilakukan di Gedung Pusat Koperasi Pegawai Negeri (PKPN) Pamekasan, Jalan Kemuning. KM/DOK BERSAHAJA: Achmad Syai dinya- takan unggul dalam perhitungan suara manual yang dilakukan KPU Pamekasan di Gedung PKPN, Sabtu (12/1). Pasangan ASRI mengungguli pasangan AHO dan KOMPAK. Syai Kembali Pimpin Pamekasan Sumber: KPU Pamekasan NO Kecamatan AHO KOMPAK ASRI 1 Batu Marmar 475 25.627 14.911 2 Galis 318 7.047 11.024 3 Kadur 343 13.573 13.175 4 Kota Pamekasan 1.167 12.871 35.931 5 Larangan 582 13.131 19.945 6 Pademawu 905 15.742 31.312 7 Pakong 232 8.921 11.804 8 Palengaan 454 24.137 23.638 9 Pasean 541 15.641 14.330 10 Pegantenan 308 18.984 17.691 11 Proppo 660 20.494 21.867 12 Tlanakan 616 14.602 17.295 13 Waru 304 15.132 17.413 J Bersambung ke Hal 6 AHO dan KOMPAK Anggap Ada Kecurangan Money Politic PAMEKASAN-Rapat pleno terbuka sekaligus rekapitula- si suara per kecamatan yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan, Sabtu (12/1), menetapkan pasangan Achmad Syafii- Khalil Asy’ari (ASRI) unggul dari masing dua calon lain- nya, pasangan Al-Anwari- Holil (AHO) dan pasangan Kholilurrahman-Mohammad Masduki (KOMPAK) dalam perolehan suara Pemilukada Pamekasan 2013. KM/FATHOR RAHMAN KEBERATAN: Saksi pasangan calon AHO dan KOMPAK menolak hasil keputusan rapat pleno terbuka KPU Pamekasan dalam rekapitulasi suara karena menuding ada praktik money politic dalam Pemilukada Pamekasan 2013. PELAKSANAAN rapat pleno terbuka dan reka- pitulasi penghitungan suara yang dilaksanakan oleh KPU Pamekasan mendapat- kan penjagaan yang sangat ketat oleh aparat Kepolisian Resor Pamekasan. Para petugas keamanan menjaga kemungkinan hal- hal yang tidak diinginkan terjadi dalam proses reka- pitulasi penghitungan su- ara tersebut. Petugas tampak disiagakan di beberapa titik, mulai Jalan Jokotole hingga Jalan Ke- muning yang menjadi lokasi rapat pleno KPU. KM/FATHOR RAHMAN TIDAK INGIN KECOLONGAN: Aparat keamanan dari Polres Pamekasan menjaga pelaksanaan rapat pleno KPU dengan ketat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Pengamanan Super Ketat dari Kepolisian J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 Temukan Kerangka Tim Inti PAMEKASAN-Pelatih Persepam Madura United (P-MU), Dan- iel Roekito, mengaku sudah bisa mendapatkan gambaran umum anggota skuadnya yang akan men- gisi kerangka tim inti saat berlaga di Indonesia Super League (ISL) musim ini. Kepastian gambaran skuad inti Laskar Sape Kerap tersebut disam- paikan Daniel pada Sabtu (12/1) pagi usai memimpin latihan Indriyanto Nugroho dan kawan-kawan. Sebel- umnya, usai melakoni laga uji coba melawan Persebaya DU, Daniel mengaku sudah mendapatkan gam- baran 14 pemain yang akan dipasang sebagai kerangka tim. Merujuk pada latihan kemarin, kerangka tim dengan skema 4-4-2 yang diproyeksikan Daniel akan diisi pemain-pemain yang sudah memiliki pengalaman berlaga di ISL. Penjaga gawang Galih Firmansyah masih menjadi pilihan utama Daniel karena pemain asal Malang tersebut sudah memiliki jam terbang luma- yan tinggi di ISL. Galih juga turut mengantar Persiwa Wamena finis di posisi tiga klasemen akhir ISL musim lalu. Duet pemain yang menjaga jantung pertahanan P-MU bakal ditempati Fachrudin Wahyu Aryanto dan Mu- hammadou Tassio Bako. mela Da s J Bersambung ke Hal 6

Upload: teguh-santoso

Post on 28-Mar-2016

263 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

kabar madura e-paper

TRANSCRIPT

Page 1: kabar madura edisi 13 Januari 2013

Email Redaksi: [email protected]

Fokus Debut Perdana di ISL

Hukum

Cuaca Buruk

P-MU

Kabar Bangkalan

Kabar Pamekasan

Kabar Sumenep

Kabar Sampang

Cabai Mulai Mahal Lagi!Dikhawatirkan Bisa Tembus Rp 60 ribu per Kilogram

Adu Mulut Berujung MautBudaya Carok Masih Mencengkeram Sampang

Penambangan Liar Berjalan Bertahun-tahunTerkesan Dibiarkan Pemerintah

Terdampar, Penumpang TerlantarPengelola DBS I Tak Bertanggung Jawab@kabarmaduranews

TWITTER

13 Januari 2013MINGGU

Bersambung ke Hal 6

PAMEKASAN-Puluhan rumah warga di Desa Tolonto Raja, Kecamatan Pasean, Pamekasan, yang terletak di bibir pantai rusak parah setelah diterjang ombak, Jumat (11/1) malam. Sekitar 30

rata dengan tanah akibat hanta-man air laut yang ‘mengamuk’.

Ketinggian ombak yang setap hari mencapai delapan meter tersebut membuat warga yang hidup di tepi pantai dihantui

oleh rasa takut. Fenomena alam tersebut sudah biasa terjadi setiap tahun. Meski demikian pemerintah terkesan cuek den-gan ‘ketakutan’ masyarakat.

KM/JACK MARZUKIY

HANCUR: 30 Rumah warga di Desa Tolonto Raja, Kecamatan Pasean, Pamekasan, rusak parah setelah diterjang ombak setinggi delapan meter yang terjadi Jumat (11/1) malam.

Diterjang Ombak, Puluhan Rumah Hancur

GUA Payudan berada di atas pegunungan yang bernama Gunung Payu-dan, tepatnya di Desa Payudan Daleman, Ke-camatan Guluk-Guluk, Sumenep. Letaknya seki-tar 30 kilometer ke arah barat Kota Sumenep.

Bagi masyarakat Sume-nep, Gua Payudan memi-liki arti penting mengin-gat gua tersebut memiliki keterkaitan dengan sejarah raja-raja Sumenep dari abad 14 sampai 17. Gua

Payudan Nangger ini tidak hanya berupa objek wi-sata alam saja, gua tersebut juga mengandung makna religi dan sejarah yang terkandung di dalamnya.

Menurut catatan sejarah, Gua Payudan pada zaman daulu menjadi tempat ber-tapa dan bersemedi seba-gian raja-raja Sumenep, di antaranya: Potre Koneng (puteri Pangeran Socca-diningrat II, Raja Sumenep 1366-1386),

Gua Payudan, Objek Wisata Alam dan Religi di Kecamatan Guluk-Guluk

Jadi Tempat Favorit Bersemedi Raja-Raja SumenepGua Payudan Nangger terletak di pun-cak perbukitan. Panorama alam yang

hijau seringkali melenakan setiap pen-datang yang mengunjungi gua tersebut. Hijaunya perbukitan dan kicauan aneka jenis burung oleh sebagian pengunjung dianggap sebagai magnet wisata yang

bertandang ke gua itu. Benarkan gua tersebut menjadi tempat favorit bagi

pertapa yang ‘ngalap berkah’?

ACHMAD QUSYAIRI NURULLAH, Sumenep

PENING GALAN SEJARAH: Gua Payudan terletak di Gunung Payudan memiliki panorama alam perbukitan yang hijau menjadi tempat bersemedi raj-raja Sumenep masa lalu, termasuk Potre Koneng dan Jokotole.

SYAM FOR KM

Kepala SMAN 2 ‘Di-KO’ Siswa di PTUN

PAMEKASAN-Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya

mengabulkan gugatan Fathor Rozi, siswa Sekolah Menengah Atas

(SMA) Negeri 2 Pamekasan, kepada Kepala SMAN 2 yang membuat

keputusan mengembalikan penggu-gat kepada orangtuanya.

Dalam putusan Nomor 145/G/2012/PTUN.Sby, Majelis Hakim PTUN Surabaya mengabulkan gugatan

penggugat seluruhnya dan memerin-tahkan tergugat (Kepala SMA Negeri

2 Pamekasan, red) mencabut surat 848/SMA/441.302/1.1.2/2012 tertang-gal 9 Oktober 2012 perihal pengem-balian siswa kepada orangtuanya.Majelis Hakim juga mewajibkan

tergugat menerima kembali peng-gugat Fathor Rozi untuk bersekolah di SMA Negeri 2 Pamekasan serta menghukum tergugat membayar

seluruh biaya perkara yang timbul dalam perkara tersebut.

“Nelayan Jangan Melaut Dulu!”BANGKALAN-Angin kencang

yang terjadi di kawasan pesisir Madura beberapa hari terakhir

mengakibatkan sejumlah peristiwa buruk. Beberapa kapal dan perahu yang nekat melaut harus kandas

hingga terhempas ombak.Arifiyanto, prakirawan Badan Me-

teorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak,

Surabaya, menjelaskan bahwa kondisi ekstrim di perairan Selat Madura dan Laut Jawa dalam beberapa hari tera-khir ini dipengaruhi beberapa hal.

Bersambung ke Hal 6

WWW.KOMPAS.COM

MEMBAHAYAKAN: Pantauan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya

memperlihatkan adanya pergerakan badai siklon tropis narelle yang sudah berada di

perairan barat Australia

Bersambung ke Hal 6

PASANGAN calon bupati dan wakil bupati Pamekasan, Achmad Syafii-Khalil Asy’ari (ASRI) akhirnya berha-sil meraih perolehan suara tertinggi dalam Pemilukada Pamekasan 2013.

Hasil tersebut diketahui setelah KPU Pamekasan melakukan peng-hitungan rekapitulasi suara per kecamatan yang terdiri dari 13 kecamatan yang diwakili oleh ma-sing-masing Pantia Pemungutan Suara (PPS). Rekapitulasi terse-but dilakukan di Gedung Pusat Koperasi Pegawai Negeri (PKPN) Pamekasan, Jalan Kemuning.

KM/DOK

BERSAHAJA: Achmad Syafi i dinya-takan unggul dalam perhitungan suara manual yang dilakukan KPU Pamekasan di Gedung PKPN, Sabtu (12/1). Pasangan ASRI mengungguli pasangan AHO dan KOMPAK.

Syafi i Kembali Pimpin Pamekasan

Sumber: KPU Pamekasan

NO Kecamatan AHO KOMPAK ASRI1 Batu Marmar 475 25.627 14.9112 Galis 318 7.047 11.0243 Kadur 343 13.573 13.1754 Kota Pamekasan 1.167 12.871 35.9315 Larangan 582 13.131 19.9456 Pademawu 905 15.742 31.3127 Pakong 232 8.921 11.8048 Palengaan 454 24.137 23.6389 Pasean 541 15.641 14.33010 Pegantenan 308 18.984 17.69111 Proppo 660 20.494 21.86712 Tlanakan 616 14.602 17.29513 Waru 304 15.132 17.413

Bersambung ke Hal 6

AHO dan KOMPAK Anggap Ada Kecurangan Money PoliticPAMEKASAN-Rapat pleno

terbuka sekaligus rekapitula-si suara per kecamatan yang digelar Komisi Pemilihan

Umum (KPU) Pamekasan, Sabtu (12/1), menetapkan pasangan Achmad Syafii-Khalil Asy’ari (ASRI) unggul dari masing dua calon lain-nya, pasangan Al-Anwari-Holil (AHO) dan pasangan Kholilurrahman-Mohammad Masduki (KOMPAK) dalam perolehan suara Pemilukada Pamekasan 2013.

KM/FATHOR RAHMAN

KEBERATAN: Saksi pasangan calon AHO dan KOMPAK menolak hasil keputusan rapat pleno terbuka KPU Pamekasan dalam rekapitulasi suara karena menuding ada praktik money politic dalam Pemilukada Pamekasan 2013.

PELAKSANAAN rapat pleno terbuka dan reka-pitulasi penghitungan suara yang dilaksanakan oleh KPU Pamekasan mendapat-kan penjagaan yang sangat ketat oleh aparat Kepolisian Resor Pamekasan.

Para petugas keamanan menjaga kemungkinan hal-

hal yang tidak diinginkan terjadi dalam proses reka-pitulasi penghitungan su-ara tersebut.

Petugas tampak disiagakan di beberapa titik, mulai Jalan Jokotole hingga Jalan Ke-muning yang menjadi lokasi rapat pleno KPU.

KM/FATHOR RAHMAN

TIDAK INGIN KECOLONGAN: Aparat keamanan dari Polres Pamekasan menjaga pelaksanaan rapat pleno KPU dengan ketat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Pengamanan Super Ketat dari Kepolisian

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

Temukan Kerangka Tim IntiPAMEKASAN-Pelatih Persepam Madura United (P-MU), Dan-

iel Roekito, mengaku sudah bisa mendapatkan gambaran umum

anggota skuadnya yang akan men-gisi kerangka tim inti saat berlaga di Indonesia Super League (ISL)

musim ini.Kepastian gambaran skuad inti

Laskar Sape Kerap tersebut disam-paikan Daniel pada Sabtu (12/1) pagi

usai memimpin latihan Indriyanto Nugroho dan kawan-kawan. Sebel-umnya, usai melakoni laga uji coba

melawan Persebaya DU, Daniel mengaku sudah

mendapatkan gam-baran 14 pemain

yang akan dipasang sebagai kerangka tim.

Merujuk pada latihan kemarin,

kerangka tim dengan skema 4-4-2 yang diproyeksikan Daniel akan diisi pemain-pemain yang sudah memiliki

pengalaman berlaga di ISL.Penjaga gawang Galih Firmansyah

masih menjadi pilihan utama Daniel karena pemain asal Malang tersebut sudah memiliki jam terbang luma-yan tinggi di ISL. Galih juga turut mengantar Persiwa Wamena finis di posisi tiga klasemen akhir ISL

musim lalu.Duet pemain yang menjaga jantung pertahanan P-MU bakal ditempati

Fachrudin Wahyu Aryanto dan Mu-hammadou Tassio Bako.

melaDa

s

Bersambung ke Hal 6

Page 2: kabar madura edisi 13 Januari 2013

MINGGU 13 Januari 20132

Email Redaksi: [email protected]

I N FRASTRUKTUR

Cabai Mulai Mahal Lagi!

Jalan Penghubung Bilaporah-Jaddih Memprihatinkan

SOCAH-Jalan penghubung Desa Bil-aporah-Jaddih, Kecamatan Socah, kem-bali rusak, sekalipun baru saja diperbaiki beberapa waktu lalu. Selain faktor hujan dan rendahnya kualitas aspal, ditenga-rai penyebab kerusakan akses jalan itu adalah tingginya volume lalu-lintas truk pengangkut kapur di daerah tersebut.

Sejumlah warga mengaku prihatin atas kondisi tersebut dan mengharapkan per-baikan walaupun belum lama lalu pihak terkait dari Pemkab Bangkalan melaku-kan perbaikan.

Ahmad, warga Desa Jaddih yang se-tiap harinya bekerja di Kecamatan Kota Bangkalan, menduga, rendahnya kualitas pengaspalan dari pihak kontraktor men-jadi penyebab mudah rusaknya jalan itu.

“Ya aspalnya ini mas, padahal beberapa bulan lalu ini diaspal. Masak aspalan kasar dan tipis gini,” ujar Ahmad. Dia lantas berharap, hal itu dapat dijadikan bahan evaluasi pihak terkait.

Sementara itu, Hafiludin, mahasiswa Parseh yang hampir setiap hari melintasi jalan tersebut bila menuju ke kampus-nya di Kamal, mengatakan, jalan yang kini rusak tersebut belum genap setahun mengalami perbaikan.

“Betul mas, belum nyampe setahun ini diperbaiki, sekarang sudah kayak gini”, ungkapnya, dengan nada kesal.

Berikutnya dia berpendapat, kerusakan jalan itu diakbatkan banyaknya truk besar pengangkut batu kapur barlalu-lalang melintasinya. “Truk yang biasa ngangkut kapur itu kan besar-besar mas, muatan-nya berat. Jelas gak bertahan lama jalan-nya kalau setiap hari dilalui kendaraan besar. Tapi gimana lagi, lha wong kapur itu sudah jadi sumber penghasilan warga sini,” ungkapnya.

Hafiludin berharap ada solusi tepat terkait hal ini. Agar jalan tetap baik dan perekonomian masyarakat sekitar yang banyak menggantungkan pada eksplorasi kapur tidak terganggu. (jos/yoe)

Dikhawatirkan Bisa Tembus Rp 60 ribu per KilogramKAMAL-Musim hujan tahun

ini menimbulkan sejumlah ma-salah. Banjir dan tanah longsor diikuti puting beliung membuat sejumlah warga di Bangkalan mengalami kerugian. Selain itu, awal musim hujan kali ini juga membuat para nelayan mengalami kerugian karena tak dapat melaut akibat angin kencang disertai ombak tinggi.

Tak cukup sampai di situ, sektor pertanian pun ternyata

ikut merasakan dampaknya. Selain puso pada tanaman padi, tanaman cabai pun rusak sehingga harga komoditas ke-butuhan dapur ini mengalami kenaikan setiap tahunnya dalam musim penghujan.

Ifah, pedagang sayur mayur asal Desa Banyuajuh, yang setiap hari berdagang di Pasar Kamal ini mengeluhkan bu-ruknya kualitas cabai beberapa waktu terakhir. Selain itu, dii-kuti kenaikan harga produk holtikultura tersebut.

“Sekarang mahal mas, saya jual Rp 20 ribu sekilonya, seminggu lalu masih Rp 15 ribu. Biasa memang musim hujan tanamannya rusak

kalau kena hujan. Ni, cabai yang saya beli dari orang juga kurang bagus kualitasnya, tidak segar seperti dulu waktu musim panas,” beber Ifah.

“Bisa-bisa kayak tahun lalu mas, pas mahal-mahalnya itu bisa nyampe Rp 60 ribu sekilonya,” im-buh Ifah, dengan nada was-was.

Selanjutnya Ifah mengung-kapkan, sejak harga cabai di Bangkalan perlahan-lahan naik, dia tak berani menyetok cabai dalam jumlah yang ban-yak. Setidaknya dalam sehari, Ifah hanya menyediakan 1-2 kilogram cabai yang dibelinya dari pedagang besar. Di sam-paing itu, minat beli kon-sumennya pun menurun sejak

beberapa hari terakhir.Hasan, penjual bakso di ka-

wasan Perumnas Kamal mem-benarkan naiknya harga cabai yang biasa digunakannya untuk berjualan. Sejak harga cabai naik, dirinya mengaku mengurangi komposisi cabai untuk sambal baksonya dan digantikannya dengan merica.

“Biasa mas, mulai, nanti lama-lama kayak tahun ke-marin lagi, kalau gak salah, (harganya) sampai Rp 50 ribu sekilo (satu kilogram, red). Ya saya kurangi aja (takaran cabai dalam sambal), entar tambah merica biar sedikit lebih pedas,” ujarnya.

“Maklum mas, sambal kan

hanya pelengkap kalau bagi saya, dan gak masuk hitungan (biaya produksi) jualan,” papar Hasan lebih lanjut. Atas kondisi itu, Hasan mengaku pasrah dan berharap kenaikan cabai tahun ini tidak melonjak sebagaimana beberapa tahun lalu.

Memang, harga cabai me-mang bisa menjadi masalah nasional. Informasi yang di-himpun Kabar Madura, sekitar April tahun 2012, harga cabai meroket hingga mencapai Rp 60 ribu per kilogram. Itu terjadi nyaris se-Indonesia. Bahkan, sekitar Januari 2011, harga cabai tembus Rp 100 ribu per kilogram, hingga menyebabkan inflasi secara nasional. (jos/yoe)

Andong, merupakan salah satu alternatif transportasi yang kaya akan nilai budaya, bahkan khusus di Bangkalan, andong memiliki nilai historis tersendiri bagi balapan kuda tradisional khas Bangkalan. Karena dari sanalah balapan kuda tanpa pelana itu lahir dan lestari se-bagai salah satu keragaman budaya Madura yang tidak

ternilai harganya.

FIRMAN GHAZALI AKHMADI, Bangkalan

ABAD ke-21 identik dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat disertai bermuncu-

lanya aneka ragam sarana trans-portasi. Kendati demikian tidak dapat menggerus keberadaan andong. Transportasi sederhana ini rupanya tidak lekang dengan jaman, bahkan mereka tetap me-miliki pelanggan setia, walaupun tidak seramai dahulu.

Safrawi, 50, salah seorang kusir andong mengatakan, walaupun saat ini bermunculan bermacam-macam jenis kendaraan, dan banyak anggota masyarakat yang memiliki kendaraan pribadi, na-mun dia mengaku, andongnya masih bisa bertahan. Bahkan terus dapat melayani pelanggannya, walau tidak seramai beberapa puluh tahun lalu.

“Alhamdulillah setiap hari ada saja yang naik andong saya,” ujarnya.

Lebih lanjut pria paruh baya yang masih setia menarik andong-nya setiap pagi di Pasar Tanah

Merah itu, mengatakan, andong menjadi pilihan sebagian warga karena tarifnya relatif lebih murah

di bandingkan dengan Mobil Pen-umpang Umum (MPU) dan ojek, yang tarifnya selalu ikut naik saat

terjadi kenaikan BBM.“Andong kan jarang naik ong-

kosnya, kalau ojek atau lyn (MPU, red) pasti naik kalau bensin naik,” ungkapnya sambil berkelakar.

Hal tersebut diamini Had-iyah,30, warga Desa Somor Koneng, Kecamatan Tanah Merah, salah satu pelanggan setia Safrawi. Dia mengaku, senang bepergian naik andong karena tarifnya murah, dan risiko kecelakaanya rendah dibanding-kan naik MPU atau ojek. Ter-lebih lagi barang bawaanya ter-bilang cukup banyak, sebab dia setiap hari kulakan barang untuk memenuhi stok toko kecil yang dia miliki di dekat rumahnya.

“Kalau naik andong lebih murah mas, ketimbang ikut MPU atau ojek, apalagi jarang kecelakaan mas,” ungkapnya.

Pendapat serupa juga diungkap-kan Anik Rohita, 25, yang ikut

mendampingi ibunya berbelanja. Menurut Anik, tarif dengan naik andong jauh lebih hemat, apa-lagi para pemilik andong mau dicarter, dan dapat mengangkat berapapun barang bawaan asal muat, dan tentunya harganya jauh lebih murah bisa sampai 70 persen lebih murah.

“Jauh lebih murah pakai andong mas daripada carter mobil,” tandasnya.

Dan pantauan Kabar Madura, tidak hanya Pasar Tanah Merah saja yang masih tersedia andong, namun hampir di semua pasar tradisional yang ada di Bangka-lan, andong masih dapat dijumpai dengan mudah. Akan tetapi kini jumlahnya sudah tidak sebanyak beberapa puluh tahun lalu.

“Sekarang sudah sedikit, kalau saat saya masih muda, hampir semua pasar ada andong,” ung-kap Rifai, 45, warga desa Socah, Kecamatan Socah. (yoe)

Andong, Alat Transportasi Favorit dari Zaman ke Zaman

Tetap Disuka karena Ongkosnya Murah dan Jarang Kecelakaan

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

JADUL: Andong transportasi zaman baheula yang tetap bertahan, walaupun sudah banyak bermunculan sarana transportasi lain.

KM/AGUS JOSIANDI

KIAN PEDAS: Harga cabai dikeluhkan masyarakat. Selain harganya yang mahal, kualitasnya pun kurang baik.

KLAMPIS- Terdam-parnya kapal yang ber-muatan batu bara di lepas pantai Desa Klampis Barat, memancing rasa pe-nasaran sejumlah warga, baik mereka yang berasal dari Desa Klampis Barat maupun mereka yang dari luar desa.

Di tengah kencangnya angin yang belakang ini menghempas daerah terse-but warga yang penasaran tersebut terheran-heran, bagaimana bisa kapal be-sar yang bermuatan batu bara dan diprediksikan bertonase sampai ratusan

ton tersebut, dapat ter-hempas ombak lalu terser-et arus hingga sampai 300 meter dari bibir pantai.

“Wah kapal besar sep-er t i in i sa ja sampek terseret, apalagi perahu nelayan,” ungkap Zainal, 30, salah satu warga yang “menonton” kapal ter-dampar itu, dengan nada terheran-heran.

Terlebih lagi kondisi ka-pal sampai kemarin sore (12/1) tampak semakin miring dan perlahan terus bergeser kian dekat menu-ju ke bibir pantai. Dan dikhawatirkan batu bara

yang dibawa kapal terse-but akan jatuh ke laut.

“Kapalnya miring, sep-ertiya batu baranya mau jatuh ke laut,” seru be-berapa warga yang asyik mengamati kapal itu dari kejauhan.

Sedangkan sejumlah nelayan berharap, ka-pal yang rencanaya akan mengantarkan batu bara ke kalimantan tersebut dapat segera dievakuasi ke lokasi lain, sebab po-sisi kapal yang terdampar tersebut berada di jalur keluar perahu nelayan.

“Semoga saja cepet dip-

indah agar tidak memba-hayan perahu di sini,” un-gkap Mat Lai, 30, nelayan asal desa setempat.

Sementara itu sampai saat ini kapal tersebut ditinggalkan begitu saja dan terdampar di lepas pantai, tidak diketahui kapan kapal tersebut akan ditarik ke tengah laut dan meneruskan per-jalanan. Sedangkan tug boat (kapal tunda) yang sebelumnya menarik ka-pal tersebut Jumat siang lalu (11/1), sampai kema-rin tak kunjung muncul kembali. (fir/yoe)

Terdampar, Jadi Tontonan Warga

KM/AGUS JOSIANDI

KUALITAS BURUK: Belum genap setahun diperbaiki, jalan penghubung Desa Bilaporah-Jaddih, sudah rusak kembali.

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

GRATIS: Kapal bermuatan Batu Bara yang terdampar di pesisisr pantai Desa Klampis Barat, menjadi objek wisata dadakan bagi warga yang penasaran.

Page 3: kabar madura edisi 13 Januari 2013

3MINGGU 13 Januari 2013

Email Redaksi: [email protected]

M U S I M P E N G H U J A NAwas, Wabah Diare!

KOTA-Musim Penghujan yang terjadi pada awal Januari ini cukup tinggi sep-erti yang terjadi di Kabuapten Sampang, hingga menyebabkan timbulnya banyak penyakit yang diderita oleh masyarakat di Kabupaten Sampang, seperti diare.

Hal tersebut terjadi karena kurangnya keseriusan dari Pemkab Sampang untuk berpola hidup bersih dan sehat, serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan sekitar dengan membuang sampah sembarangan. Bahkan kebanyakan warga membuang sampah ke sungai yang terletak di sekitar pemukiman mereka.

Hal tersebut diungkapkan dr Bhakti, Kasi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sampang saat dikon-firmasi Kabar Madura, kemarin (12/1), me-lalui telepon selulernya. Dia mengatakan, jumlah penderita diare di kabupaten sam-pang yang tercatat oleh Dinkes, pada tahun 2012, sejumlah 33.380 orang.

“Penyakit tersebut ditimbulkan oleh kurangnya pemaparan pola hidup bersih oleh instansi serta pihak terkait yang bera-da di tiap-tiap kecamatan, serta kesadaran terhadap masyarakat yang kurang peduli terhadap ingkungan sekitarnya,” ujarnya.

Lebih lanjut Bhekti menambahakan, penyakit diare sering kali menyerang di pemukiman warga yang kotor dan juga air yang tercemar akibat sampah yang dibuang ke sungai, “Penyakit diare tersebut banyak diderita oleh anak-anak. Orang dewasa juga tak luput terserang penyakit diare yang merupakan gang-guan pencernaan,” bebernya.

“Kami pada tahun 2013 akan mengurangi penderita penyakit tersebut dengan meaku-kan pembelajaran kepada masyarakat untuk berpola hidup sehat,” imbuh Bhakti. (fan/yoe)

Budaya Carok Masih Mencengkeram Sampang

KOTA-Ironis, hanya gara-gara cek-cok mulut ternyata dapat berujung pada kematian. Hal itu yang menimpa Juhran, warga Jalan Syamsul Arifin, Desa Polagan, Kecamatan Kota Sam-pang. Laki-laki berusia 30 tahun itu menjadi korban pembunuhan oleh Ihwan, warga Desa Gunung Maddah, Kecamatan Sampang.

Korban diduga tewas akibat luka sayatan di dada dan perut. Sebelum-nya, Juhran sempat dilarikan ke rumah sakit dan mendapat perawatan inten-sif, sesaat setelah duel maut (carok, red) dengan pelaku ditanah lapang, tepatnya di samping kuburan Cina Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Kota Sampang.

Kronologis peristiwa yang sempat menggegerkan warga tersebut ber-mula saat pelaku hendak keluar dari rumahnya naik mobil, dengan tujuan membelikan perlengkapan sekolah buat anaknya. Namun, belum jauh dari rumahnya, pelaku bertemu ko-rban yang naik sepeda motor sambil menelepon.

Menganggap korban menghalangi laju mobilnya, pelaku membunyikan klakson. Tapi rupanya korban tak terima. Dia marah-marah dan men-caci maki pelaku. Tak ayal, keduanya pun terlibat cekcok mulut dan saling umpat.

Saat itu pun sudah nyaris terjadi baku hantam, karena korban dan pelaku sudah mulai lepas kendali disertai emosi meluap-luap. Namun, agaknya korban keder begitu melihat pelaku berpotongan rambut cepak, mirip ten-tara atau polisi.

Sehingga korban berlalu begitu saja meninggalkan lokasi. “Pada saat itu, saya buka kaca mobil. Mungkin saya dia kira tentara, sebab dia langsung pergi sesudah mengucapkan kata-kata seperti menantang,” ujar Ihwan, saat diinterogasi petugas di Mapolsek Kota Sampang, kemarin (12/1).

Tak lama berselang usai kejadian tersebut, telepon seluler milik pelaku

berbunyi. Dan diketahui korban yang menelpon yang diduga mendapatkan nomor teleponnya dari temannya yang lain. Dari percakapan telepon tersbut, korban dikatakan menantang pelaku dan menunggunya di tempat kejadian perkara (TKP).

“Tidak sampai begitu lama kok mas, saya ditelepon oleh dia (korban, red) dan ditunggu di tempat itu (TKP, red),” urainya.

Saat sampai di TKP, keduanya lang-sung saling adu mulut hingga emosi mereka memuncak tidak tertahankan. Akhirnya keduanya terlibat perkela-hian tangan kosong, sampai terhenti akibat dilerai warga yang melihat aksi perkelahian tersebut. “Kami sempat dilerai mas oleh warga pada saat itu,” ungkap Ihwan lagi.

Namun, korban tak mampu menjaga mulutnya. Meski sudah dilerai warga, dia terus mengumpat, mengancam, dan mencemooh pelaku. Tak tahan dengan ucapan korban, pelaku menge-luarkan clurit yang sudah dia siapkan sebelumnya, dan langsung menyabet-kannya ke arah tubuh korban. “Saat dilerai, dia itu terus saja mencemooh saya mas,” ujanya kembali.

Tak ayal, korban roboh bersimbah da-rah dengan luka-luka di bagian kepala, dada, perut dan bagian tubuh lainnya. Korban pun segera dilarikan ke RSUD Sampang dan sempat memperoleh perawatan intensif, tapi nyawanya tak terselamatkan.

Dari hasil pemeriksaan diperoleh data, korban mengalami luka bacok di dada sebelah kiri ukuran kira-kira 3 cm sampai sedalam otot, kemudian di perut, di atas telinga kiri agak dalam sampai memutus pembuluh darah, dan di siku kanan. “Kami menerima korban sudah dalam keadaan luka parah,” ujar Humas RSUD Sampang, dr Yuliono, kemarin.

Wakapolres Sampang Kompol Su-jiono menegaskan, polisi sudah men-gamankan pelaku berikut barang bukti berupa celurit maut tersebut. “Pelaku kami kenakan pasal 351 KUHP dengan ancaman kurungan penjara 2 tahun,” ujarnya kepada Kabar Madura, kema-rin (12/1). (KM10/yoe)

Adu Mulut Berujung Maut

KM/ ACHMAD SYAIFUL ROMADHON

TAK MELAUT: Beberapa perahu nelayan sempat digunakan sebagai hiburan para pengunjung Pantai Camplong selama tidak digunakan melaut.

Angin Kencang, Tangkapan Nelayan MerosotCAMPLONG-Angin kencang yang

berhembus di wilayah perairan utara Pulau Jawa akhir-akhir ini berimbas pada menurunnya hasil tangkapan ikan bagi nelayan. Khususnya nelayan di wilayah Desa Dharma Camplong, Kecamatan Camplong serta nelayan Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Kota Sampang.

Akibat angin yang sangat kencang, nelayan banyak yang urung melaut, dan hanya memperbaiki perleng-kapan menangkap ikan. Namun di bagian lain, hasil tangkapan ikan menurun cukup signifikan, sehingga pendapatan para nelayan hanya cukup untuk membiayai perbaikan perlengkapan mereka.

Hal tersebut mulai dirasakan oleh nelayan di Desa Dharma Camplong. “Biasanya saat musim panen sehari bisa mendapat 20 hingga 50 kilogram ikan, sekarang saat musim hujan dan angin barat paling banyak mendapat 5 kilogram ikan,” tutur Musari, salah seorang nelayan, kemarin (12/1).

Dia menambahkan penurunan hasil tangkapan juga dirasakan oleh semua nelayan mulai dari nelayan jaring, pancing, sampai rumpon. Bahkan jika dirata-ratakan penurunan ini bisa mencapai 90 persen. “Di tengah laut selain angin berhenbus kencang, gelombang juga cukup tinggi bahkan bisa mencapai empat hingga lima meter,” katanya kembali.

Dampak angin kencang ini juga di-rasakan nelayan yang mengandalkan perahu. Dimana para nelayan biasa mencari ikan hingga sampai berpuluh-puluh mil jauhnya. “ Kalau perahu yang biasa, dapat dikatakan mengalami kerugian juga. Bahkan untuk nelayan besar yang bisa beroperasi 70-80 mil dari pantai, penurunan tangkapan ikan bisa sampai 90 persen lebih,” ucapnya.

Dampak yang sangat dirasakan aki-bat angin kencang dialami juga oleh nelayan perahu kecil yang justru tidak bisa melaut, karena tingginya gel-ombang dan angin kencang. “Kalau dipaksakan sangat berisiko, bisa-bisa

perahu karam dihantam ombak,” ujar nelayan lainnya, Mustakim.

Akibat tidak bisa melaut, para nelay-an terpaksa menambatkan perahunya di sekitar pantai dan samping rumah mereka. Di mana rata-rata rumah para nelayan berada di pinggir pantai setempat. “Kalau tidak melaut, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ter-paksa meminjam uang dulu dari orang lain,” ujarnya.

Berdasarkan pengamatan Kabar Madura, banyak nelayan yang me-nambatkan perahunya di tepi der-maga. Untuk mengisi waktu selama tidak melaut, beberapa nelayan nam-pak memperbaiki jaring yang biasa digunakan untuk menangkap ikan.

Dampak lain dari tangkapan yang menurun akibat angin kencang, juga berimbas kepada naiknya harga ikan laut seperti tongkol, cumi, dan cakalang. “Kenaikan bisa mencapai 20 persen, bahkan untuk ikan layur mulai susah didapat,” kata salah seorang pedagang ikan di Pasar Sore, kemarin. (KM10/yoe).

KM/ ACHMAD SYAIFUL ROMADHON

MEREGANG NYAWA: Korban pembacokan sempat mendapatkan perawatan dirumah sakit setempat setelah cekcok mulut dengan pelaku, tapi nyawanya berakhir di ujung clurit.

Jalan Berlubang Bikin Celaka PengendaraKOTA-Sudah hampir satu

bulan lebih, Jalan Syamsul Ari-fin, Kecamatan Kota Sampang yang merupakan jalan utama untuk angkutan umum dari arah Sumenep ke Surabaya, berlubang. Lokasi lubang itu cukup membahayakan, karena berada tepat di tikungan tajam, sehingga membuat pengguna jalan, terutama pengendara roda dua harus ekstra hati-hati bila melintasi jalan itu.

Pengamatan di lapangan, lubang tersebut cukup lebar, dengan kedalaman sekitar 30 cm lebih. Sementara, saat hujan, jalan tersebut akhir-akhir ini selalu tergenang air. Apalagi, dari lokasi lubang tersebut bertepatan dengan tikungan tajam yang sering menyebabkan terjadinya ke-celakaan bagi pengendara roda dua serta jumplang bagi kendaraan roda empat.

Lubang yang semakin men-ganga besar itu pun, belum lama ini memakan korban pengendara roda dua dari arah selatan yang hendak menuju arah barat. Korban mengalami luka ringan hingga luka yang cukup serius di bagian kepala .

Seperti yang dituturkan oleh Yanto,45 salah seorang supir angkutan umum yang sedang menunggu penumpang di per-tigaan Jalan Syamsul Arifin tersebut. Dia mengatakan, dir-inya pernah menolong sepasang

suami istri yang mengalami kecelakaan karena sepeda mo-tor yang mereka kendarai ter-perosok ke lubang tersebut, saat jalan itu tergenang air hujan.

Korban, ketika itu, tengah dalam perjalanan pulang kerja dari arah selatan sekitar pukul 14.00, saat sedang hujan lebat. “Saya harap pemerintah segera memperbaiki jalan itu supaya ti-dak terjadi lagi kecelakaan yang lebih fatal,” ujarnya kepada

Kabar Madura kemarin (12/1).Menurut Saturi, 35, salah

seorang warga setempat, kon-disi jalan tersebut diperparah oleh bertambahnya volume kendaraan yang lewat. “Ja-lan tersebut memang jalan utama yang dilewati angkutan umum yang hendak berbalik dari arah Sumenep menuju Surabaya,” tuturnya.

“Terutamanya kendaraan besar dan berat seperti bus

angkuatan, truk pengangkut bambu, batu, pasir, bahkan truk Aqua galon. Hal tersebut yang mengakibatkan jalan tersebut berlubang serta men-jadi aliran air hujan dari arah barat yang terkikis aliran air tersebut sehingga lubang se-makin membesar,” tuturnya.

Dari pantauan Kabar Madura sepanjang Jalan Syamsul Arifin juga banyak terdapat lubang, akibat perbaikan secara tam-

bal sulam oleh penyelenggara perbaikan jalan. Untuk itu, jika masyarakat merasa pemerintah sudah tidak perduli dengan kondisi masyarakat, sebaiknya lakukan gugatan sesuai dengan amanah UU Nomor 22 Tahun 2009 yang menjelaskan bahwa penyedia sarana jalan baik ja-lan nasional, provinsi dan kabu-paten/kota wajib menyediakan jalan dengan kondisi layak dan baik. (fan/yoe)

KM/FANDRI ARDIANSYAH

MAUT MENGINTAI: Lubang besar menganga di tikungan tajam arah Surabaya ini, sudah berkali-kali menimbulkan celaka.

Page 4: kabar madura edisi 13 Januari 2013

MINGGU 13 Januari 20134

Email Redaksi: [email protected]

A N G I N K E N C A N G

Penambangan Liar Berjalan Bertahun-tahunTerkesan Dibiarkan PemerintahPASEAN-Penambangan pasir

liar di wilayah pantai utara Pa-mekasan masih saja terjadi, meski aktifitas ini sudah dilarang karena akan merugikan masyarakat seki-

tar malah justru direspon apatis. Itu terjadi di desa Batu Kerbui Kecamatan Pasean Pamekasan.

Aktifitas terlarang ini sudah berjalan bertahun-tahun namun hingga kini belum ada solusi dari pihak terkait untuk menghenti-kan aktifitas merugikan ini. Yang perlu diperhatikan pula kesadaran dari masyarakatnya sendiri.

Zainal Abidin, warga setempat kepada Kabar Madura, men-gatakan, penambangan pasir liar itu sudah menjadi mata pencaha-rian masyarakat sekitar karena mereka menilai tidak ada peker-jaan lain yang bisa menyambung hidupnya.

Dijelaskannya, masyarakat tak peduli terhadap keselamatannya

sendiri, meski penambang pasir liar diperingatkan untuk tidak melanjutkan aktifitasnya, mereka justru menolak dengan alasan mata pencaharian.

“Mereka (penambang,red) sudah diperingatkan untuk ti-dak menambang pasir di pantai karena membahayakan teta-pi mereka beralasan jika pe-

kerjaan itu sebagai kebutuhan hidupnya,”ungkap Zainal warga Batu Kerbui kecamatan Pasean tersebut.

Setelah Kabar Madura berusaha mewancarai penambang pasir liar itu, mereka justru marah marah dan tidak memperbolehkan un-tuk mengambil fotonya. Hal itu dilakukan dengan tanpa alasan.

Terpisah kepada Badan Ling-kungan Hidup Pamekasan Didik Hariyadi belum bisa dikonfirmasi Kabar Madura, setelah dihubungi melalui telpon genggamnya berkali kali tidak diangkat. SMS yang dikirimkan Kabar Madura, hingga berita ini ditulis belum memberikan jawaban.(jck/zis)

KM/ANWAR NURIS

TERGANGGU: Sejumlah warga yang melakukan penambangan pasir di Dusun Sempeng Desa Pandan saat mengeruk pasir, kemarin (12/1) siang. Aktivitas mereka terhenti akibat ekstrimnya cuaca beberapa hari terakhir.

Rumah Janda Miskin Disapu Angin PuyuhGALIS-Angin kencang yang

terjadi di wilayah Pamekasan dan sekitarnya bahkan Madura akhir-akhir ini memang san-gat mengkhawatirkan warga. Fenomena alam ini dalam tiga hari terakhir telah banyak me-numbangkan pohon, papan reklame di sejumlah titik di kota gerbang salam sehingga masyarakat selalu waswas dan selalu waspada ketika melintas di jalan raya. Kencangnya an-gin kembali memakan korban, kali ini rumah janda miskin se-batang kara di Dusun Sempeng Desa Pandan Kecamatan Galis ambruk diterjang angin puyuh yang terjadi sekitar jam 10.00 WIB, kemarin (12/1).

Bu’ Sidah, begitu biasa dipang-gil oleh tetangganya, janda tua

renta itu tampak termenung dan sayu menatapi rumahnya yang ambruk akibat terjangan angin puyuh. Sesekali tampak memegang jidatnya pertanda ia sedang susah, maka tak heran warga sekitar dan tokoh masyarakat berdatangan mem-berikan empati untuk menopang psikisnya yang sedang susah.

Pantauan Kabar Madura di lokasi kejadian puing-puing bangunan berserakan dan keli-hatannya bahan bangunannya dari kayu yang telah dimakan usia dan tak heran ketika angin kencang dari utara menerpa bangunan tua tersebut langsung ambruk yang mengundang kaget tetangga sekitar.

Untungnya pemilik rumah sedang di luar rumah yang keb-

etulan bertandang ke tetangga sebelahnya. “Saya tidak tahu, dari mana biaya untuk mem-bangun lagi rumah ini, apa kata tokoh masyarakat dan warga sekitar dan mungkin saya untuk sementara numpang di rumah ponakan”, tuturnya.

Husen salah satu tokoh ma-syarakat di dusun tersebut, menerangkan bu’ Sidah ting-gal di ruma tersebut sendirian. “Suaminya telah meninggal pu-luhan tahun silam dan tak punya anak, cuma ponakan sepupu tapi rumahnya jauh,” ujarnya.

“Perbaikan rumahnya akan dimusyarahkan dengan ponakan-ya, jika ia tidak sanggup maka saya akan bermusyawarah den-gan aparat desa dan masyarakat sekitar”, tambahnya.(KM12/zis)

KM/ANWAR NURIS

AMBRUK: Beberapa warga sekitar dan aparat Koramil Galis bergotong royong membersihkan puing-puing bangunan rumah Mbah Sidah (70) yang ambruk diterjang angin puyuh. Sidah (berkerudung ungu) mengambil pakaiannya di antara warga, kemarin (12/1).

Tambal Sulam Perbaiki Jalan KabupatenPAKONG-Kondisi hujan

tak jarang membuat kondisi jalan buruk. Tak terkecuali sejumlah jalan yang masuk kategori di bawah kewenan-gan kabupaten. Karena itu, sejumlah jalan dilakukan perawatan.

Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Pa-mekasan selama Januari ini melakukan perbaikan jalan di sejumlah titik di Kota Gerbang Salam ini termasuk di wilayah Kecamatan Pa-kong tepatnya di jalan raya Pakong-Cenlecen.

Sejumlah titik di ruas jalan ini kondisi aspalnya sudah mulai ada yang mengelupas dan sebagian sudah mulai ada yang berlubang cukup besar yang berpotensi men-gakibatkan terjadinya ke-celakaan.

Pantauan di lapangan, per-

baikan yang dilakukan in-stansi terkait adalah dengan melakukan tambal sulam di sejumlah titik jalan. Tentu saja tujuannya adalah un-tuk menanggulangi dan mengantisipasi meluasnya kerusakan jalan tersebut di semua jalan kabupaten.

“Meski hanya tambal sulam perbaikan jalan ditujukan untuk meminimalisir melu-asnya kerusakan karena dua bulan terakhir ini Pamekasan diguyur hujan, jika dibiarkan justru membuat kondisinya semakin parah sehingga arus transportasi terganggu dan mempertahankan kondisi mantap jalan yang memang merupakan program peme-liharaan rutin,” jelas Totok Haryanto selaku Kepala Di-nas PU Bina Marga melalui pesan singkat kepada Kabar Madura. (KM12/zis)

KM/ANWAR NURIS

PERBAIKAN JALAN: Pekerja sedang perbaiki Jalan Lintas Pakong-Cenlecen, Sabtu (12/1).

GALIS -Cuaca ekstrem akhir-akhir ini yang terjadi di wilayah Madura, khusus-nya, sangat mengganggu aktivitas masyarakat tak terkecuali penambang pasir di daerah pesisir laut Selat

Madura di ujung timur kota di Dusun Sempeng Desa Pandan, Galis.

Pantauan di lapangan para penambang hanya memin-dahkan pasir hasil tamban-gannya ke gudang. Menurut

salah satu penambang Abdur-rahim, sudah tujuh hari ini ia bersama rekannya menghen-tikan aktivitas penambangan karena kondisi alam yang tak bersahabat. “Biasanya kami bekerja seharian bahkan sam-

pai malam, ya mau apalagi mas kalau cuaca begini pa-dahal kami makan dari hasil kerja ini”, ujar Abdurrahim pada Kabar Madura, Sabtu (12/1) kemarin.

Bagi Abdurrahim, tiada pe-

kerjaan lain selain menunggu hingga cuaca benar-benar mendukung. “Tidak ada mas, ya kami menunggu cuaca ten-ang baru kerja lagi” pungkas pria berperawakan tinggi ku-rus ini.(KM12/zis)

Warga Merasa Was-was dan Seperti Diteror

TLANAKAN-Angin kencang yang ter-jadi akhir-akhir ini membuat masyarakat merasa was-was dan khawatir kemung-kinan terjadinya hal buruk menimpa mereka. Ini mengingat di beberapa dae-rah sudah terjadi pohon tumbang dan fenomena alam lainnya.

Supanji, warga Dusun Tengah Satu Desa Branta Pesisir Kecamatan Tla-nakan Pamekasan, salah satunya. “Kami di sini khawatir dengan adanya angin kencang seperti ini. Karena di beberapa daerah banyak terjadi musibah,” ung-kapnya, kemarin.

Dijelaskan, sejak adanya angin kencang, masyarakat sekitar tidak bisa melaut se-bab ombak besar bergulung gulung.

“Apa lagi kami ada di pesisir, sekali kali air masuk ke rumah warga dan yang dikhawatirkan saya pula pohon yang ada di sekitar rumah akan roboh,” katanya.

Kehawatiran serupa juga diutarakan oleh Hermanto, meski terjadinya angin kencang merupakan fenomena tahunan namun kedatangannya perlu di antisipasi supaya kejadian buruk bisa di minimalisir.

“Terkadang ada orang bilang tidak perlu hawatir dengan adanya angin kencang ini tapi bagi saya pribadi tidak, sebab seperti inilah yang terkadang membawa bencana,”ungkapnya kepada Kabar Madura.

Ditambahkan, pria yang berprofesi sebagai nelayan tersebut harus istirahat dalam beberapa hari ini akibat amukan angin kencang disertai ombak besar. “Ya, mudah mudahan anginnya cepat reda saja supaya masyarakat tidak dihantui rasa takut terus, kalau bagi nelayan su-paya segera bisa mencari nafkah buat keluarganya,”pungkasnya.(jck/zis)

KM/MARZUKIY

KHAWATIR: Warga Desa Branta Pesisir khawatir dengan adanya angin kencang yang terjadi akhir akhir ini.

Aktivitas Terhenti karena Cuaca

Page 5: kabar madura edisi 13 Januari 2013

513 Januari 2013MINGGU

Email Redaksi: [email protected]

Pengelola DBS I Tak Bertanggung Jawab

SUMENEP-Akibat cuaca buruk, kapal Dharma Bakti Sumekar (DBS) I dari Pulau Sapeken menuju Sumenep terdampar di Pulau Arjasa, akibatnya puluhan penumpang bermukim di rumah warga.

Mereka terlantar selama 5 hari. Bahkan tidak ada bantuan sama sekali dari PT. Sumekar Line sebagai pengelola, pada-hal seharusnya penumpang merupakan tanggungjawab kapal atau perusahaan.

Camat Arjasa, Purwo Edy Prayitno kepada Kabar Madura menyampaikan, kapal DBS I dari Sapeken menuju Ka-lianget terdampar lima hari yang lalu. Para penumpang terpaksa dievakuasi ke darat setelah mengalami kecapeaan di atas kapal.

Ironisnya, kapal DBS I maupun pengelola, PT. Sumekar Line tidak bertanggungjawab atas keberadaan penumpang yang terlantar.

”Semuanya terlantar karena semes-tinya ditangani Sumekar Line, kan itu penumpangnya Sumekar tapi tidak bertanggungjawab, itu melarikan diri semua,” terangnya penuh kecewa, Sabtu (12/1).

Sejak kejadian hingga sekarang, yang menolong dari atas kapal un-tuk evakuasi ke rumah warga dan memberikan bantuan kepada mereka berupa beras dan perawatan kesehatan dari muspika Camat Arjasa.

“Saya tangani dengan kapolsek dengan menggunakan mobil dinas, saya angkut semua ke Arjasa seban-yak 74 orang, saya rawat, dikasih pengobatan gratis di Puskesmas dan semuanya dikumpulkan dirumahnya Pak Hambali (salah satu warga) hingga sekarang,” ungkapnya.

Ironisnya, pihak PT. Sumekar hingga sekarang belum memberikan informasi apa-apa terhadap camat setempat. Lebih disayangkan lagi,

kapten kapal DBS I tidak kordinasi dengan camat yang telah menolong penumpang. ”Minimal pasrah uang untuk beli beras, namun tidak ada sama sekali” sesalnya.

Sementara, penumpang yang masih punya famili di Arjasa memilih untuk mendatangi familinya di Arjasa untuk dijadikan tempat bersinggah semen-tara. Sedangkan calon penumpang dari Kangayan memilih pulang, tidak jadi ikut kapal. “Jadi transportasi dari Batu Guluk (tempat kapal terdampar) Kengayan kami tanggung transporta-sinya,” ujarnya.

Hingga sekarang penumpang ma-sih tetap menunggu cuaca membaik karena ketinggian ombak di perairan Arjasa mencapai 7 meter sehingga tidak memungkinkan mereka bisa berangkat. ”Untungnya, semua pen-umpang sehat’ pungkasnya.

Terpisah, Bandrul Aini, anggota De-wan asal kepulauan, mengaku sangat kecewa dan menyayangkan perusahaan DBS karena penumpang yang terlantar merupakan masyarakat Sumenep yang seharusnya mendapat perhatian dari perusahaan milik pemkab itu.

”Ingat mereka adalah penumpang, bukan calon penumpang, mereka su-dah membeli tiket dari Sapeken menu-ju Sumenep, ketika terjadi sesuatu seharusnya menjadi tanggungjawab kapal, ini hak konsumen “ tegasnya penuh kekecewaan.

Bencana seperti itu dengan cuaca buruk memang terjadi setiap tahun, namun yang sangat disayangkan Bandrul selaku anggota dewan yang ikut andil untuk membantunya karena tidak kuasa melihat penderitaan pen-umpang adalah sikap pemkab dan pengelola yang tidak pernah belajar pada pengalaman.

Sementara, pihak PT. Sumekar Line sebagai pengelola kapal DBS I eng-gan memberikan tanggapan. Telepon seluler salah satu perwakilan tidak bisa dihubungi telepo selulernya. (rei/zis)

Terdampar, Penumpang Terlantar

Zona Migas Mayoritas di KepulauanSUMENEP-Pembahasan RTRW oleh

pansus terus dikebut. Pemetaan tata ruang dalam pembahasan yang lama tertunda itu ditargetkan selesai 17 Januari. Salah satu bahasan tersebut terkait penetapan zona minyak dan gas (migas) yang mayoritas terdapat di di wilayah kepulauan.

Menurut salah satu anggota pansus, Nur Asyur, tidak ada persoalan selain penetapan Agropolitan yang menyang-kut keberadaan lahan produktif yang terus menjadi perhatian karena mengan-cam terhadap keberadaannya yang terus tergerus dengan keberadaan pengem-bangan perusahaan perumahan.

”Kalau dalam pembahasan tidak ada persoalan terkait dengan materi. Pem-bahasan sudah hampir selesai, tanggal 17 sudah selesai,” ungkap Nur Asyur, Sabtu (12/1).

Salah satu pokok bahasan yang ma-sih dibahas adalah penetapan zona migas. Ternyata zona migas di Kabu-paten Sumenep paling banyak yakni di kepulauan.

Kepulauan merupakan wilayah ter-banyak dalam penetapan zona migas di Sumenep. Kata Nur Asyur, semua itu berdasarkan dengan wilayah yang selama ini telah berlangsung. Wilayah yang dipetakan sebagai zona migas di antaranya, Pulau Sapeken, Arjasa Kan-gayan, Gili Genting. Sementara untuk Pu-lau Raas belum ditetap-kan karena masih di-lakukan eksplorasi di daerah tersebut.”Kita sudah tetapkan sesuai dengan draf yang ada,” terangnya.

Sementara zona migas yang ada di daratan sampai pada pembahasan RTRW kemarin baru sampai pada pem-bahasan migas yang ada di Kecamatan Saronggi. ”Kita kemarin memperso-alkan migas yang ada di Saronggi, apakah mau ditetapkan sebagai zona migas atau agropolitan,” terangnya.

Jika daerah tersebut belum ditetap-kan sebagai wilayah agropolitan, maka harus ditambah bahwa daerah terse-but juga sebagai zona migas dengan catatan tidak mempengaruhi terhadap lingkungan. ”Jangan sampai adanya eksplorasi mengefek pada lingkun-gan”, tegasnya.

Sementara itu, Suryadi, mahasiswa asal kepulauan berharap agar pemer-intah memperhatikan nasib warga kepulauan lebih maksimal, bukan hanya dalam persoalan fisik namun pembangunan lainnya terutama di bidang perekonomian juga harus men-jadi perhatian bersama.

”Jadi pulau itu jangan hanya diambil hasilnya dengan potensi SDA seperti migas, namun bagaimana pembangu-nan di kepulaun juga menjadi hal yang utama, jadi sangat tidak adil pulau diambil migasnya dengan ditetapkan-nya sebagai kawasan atau zona migas namun tertinggal dalam pembangu-nannya” ungkapnya. (rei/zis)

Pulau masuk Zona MigasPulau Sapeken

Arjasa Kangayan

Gili Genting

Tahap Eksplorasi Pulau Raas

KM / QUSYAIRI NURULLAH

DEMI KESELAMATAN : Warga bergotong royong membuat tangkis laut ala kadarnya untuk menghindari amukan ombak yang masuk ke pekarangan rumah warga di Desa Legung Kecamatan Batang-Batang.

Warga Pesisir Bangun TangkisBATANG-BATANG–Warga yang

tinggal di pesisir Desa Legung Ke-camatan Batang-Batang dalam be-berapa hari terakhir, resah dengan masuknya air laut ke perumahan penduduk. Air laut akibat amukan ombak yang cukup ganas, masuk ke perumahan penduduk pesisir hingga mencapai 25 meter.

Berdasarkan pantauan Kabar Mad-ura, pagar rumah warga yang banyak terbuat dari bambu itu, hancur tak berbentuk akibat diterjang ombak yang masuk ke pekarangan rumah warga. Meski warga membuat tangkis laut dengan menggunakan pasir yang diletakkan dalam karung, tapi belum mampu membendung air laut.

Rahmat Sujibno, 35, warga setempat menuturkan, ketika memasuki pukul 17.00 WIB-23.30 WIB, warga di pesi-sir pantai di daerah tersebut dihantui rasat takut dan khawatir. Sebab, saat ini sudah berlangsung dalam empat

hari terakhir, air laut pasti akan me-nyerang rumah-rumah penduduk di desa setempat.

”Ketika masuk jam itu, warga di sini sudah tidak bisa tidur. Sebab, warga ketakutan akibat air laut masuk rumah-rumah warga. Ditambah lagi, angin kencang disertai hunjan lebat datang secara bersamaan sehingga warga ketakutan,” ujar Rahmat Su-jibno pada Kabar Madura.

Menurutnya, untuk meminimalisasi masuknya air laut ke rumah-rumah penduduk, masyarakat membuat tanggul dengan menggunakan pasir. Pasir tersebut dimasukkan dalam satu karung lalu ditempatkan di bibir pan-tai. Dengan pasir dalam karung terse-but, diharapkan air laut tidak akan masuk ke rumah-ruma penduduk.

”Dulu, meski cuaca sangat ekstrim tidak sampai ada air laut yang masuk ke rumah-rumah warga. Tapi, saat ini badai mulai mengejar perumahan

penduduk sehingga warga di sini menjadi ketakutan semua,” jelasnya.

Dari itu, pihaknya berharap pada pemerintah daerah untuk memberi perhatian terhadap warga pesisir. Salah satu yang diharapkan adalah membuat tangkis laut sehingga air laut saat pasang atau ketika terjadi cuaca ekstrim tidak sampai masuk ke perumahan penduduk.

Terpisah, Kepala Dinas PU Pengai-ran Sumenep, Edi Rasyiadi memberi-kan tanggapan serius terhadap kasus tersebut. Namun, sebelum memasti-kan akan membangun tangkis laut ter-hadap wilayah yang sering dihempas ombak itu, pihaknya akan meninjau langsung terhadap lokasi tersebut. ”Kami akan segera melakukan pen-injauan secara langsung terhadap lokasi tersebut. Jika memang sangat dibutuhkan maka nanti akan kami anggarkan untuk dibangun tangkis laut,” pungkasnya. (bus/zis)

Hilang, Ditemukan Tewas dalam KarungSUMENEP-Seorang perem-

puan ditemukan tewas terbung-kus karung di pinggiran sungai Nyior, Dasuk Timur, Dasuk Sumenep, Sabtu (12/1). Seki-tar pukul 10.00 WIB, polsek setempat langsung mendatangi lokasi penemuan mayat terse-but. Tak lama kemudian, mayat yang dibungkus dengan karung itu langsung di bawa RSUD H. Moh. Anwar Sumenep untuk diotopsi.

Diduga, mayat perempuan itu korban pembunuhan beren-cana. Dan sudah meninggal be-berapa waktu lalu. Berdasarkan

keterangan dari warga setem-pat, mayat tersebut bernama Pusiye, warga kampung Lao’ Kellur, Pasongsongan.

Sejak tanggal 1 Januari lalu, Pusiye dicari keluarganya dan belum sempat di temukan. Ka-bar tentang penemuan mayat di daerah Dasuk itu langsung mengagetkan sanak sauda-ranya. ”Sudah 12 hari dia menghilang, kami mencarinya, tapi ternyata sudah mening-gal,” kata Moh. Sholihuddin, kakak kandung korban saat ditemui di kamar mayat RSUD H. Moh. Anwar.

Meski tubuh korban sudah membusuk, namun ciri-ciri mayat yang ditemukan terse-but persis seperti Pusiye. Yang lebih menyakinkan keluarga korban, pakaian yang digunak-an oleh korban tersebut sangat persis seperti yang dikenakan Pusiye sebelum menghilang. ”Saya tahu pakaiannya itu miliknya.” Jelas salah satu ke-luarga lainnya.

Keluarga menduga, Pusi-ye meninggal karena pem-bunuhan berencana. Sebab, sebelumnya memang memiliki permasalahan dengan anggota

keluarga korban. ”Tidak mung-kin adik saya melakukannya sendiri. Saya yakin, tidak lama lagi pelakunya pun akan segera terungkap,” kata Sholidhuddin.

Kabag Ops Polres Sumenep Kompol Edi Purwanto men-gatakan hingga saat ini pi-haknya masih mengumpul-kan bukti-bukti konkrit terkait dengan kasus tersebut. Dia mengaku akan melakukan penyelidikan lebih mendalam. ”Kita masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut,” te-gas Edy saat dihubungi Kabar Madura. (aqu/zis)

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

MEMBUSUK: Mayat seorang perempuan yang di duga bernama Pusiye di bungkus di ruang mayat RSUD H. Moh. Anwar Sumenep.

KM/DOK

TAK NIAT: Kapal Dharma Bakti Sumekar I saatmasih jangkar. Pihak pengelola DBS I tidak memberikan bantuan kepada penumpangnya setelah buah sauh di Pulau Arjasa akibat ombak besar.

Page 6: kabar madura edisi 13 Januari 2013

Email Redaksi: [email protected]

6 MINGGU 13 Januari 2013

Direktur Utama/

Pemimpin Umum:Taufi q Rizqon

Direktur: Disyahmain

WARTAWAN KABAR MADURA DIBEKALI TANDA PENGENAL, DAN DILARANG

ME MINTA ATAU MENERIMA UANG/BA-RANG DARI SUMBER BERITA

Pemimpin Redaksi: Edi Kurniadi. Redaktur Pelaksana: Rossi Rahardjo. Koordinator Liputan: Fathurrochman Al Aziz. Redaktur: Satriyo Eko Putro. Biro Bangkalan: Firman Ghazali Akhmadi (plt kepala), Syaiful Islam, Agus Josiandi. Biro Sampang: Fandri Ardiansyah (plt kepala), Wawan Awalluddin Husna. Biro Pamekasan: Hairul Anam (kepala), Marzukiy, Fathor Rahman. Biro Sumenep: Busri Thaha (plt kepala), Ahmad Ainol Horri, Achmad Qusyairi Nurullah. Sport: Tabri Syaifullah Munir (Pamekasan-Sumenep) Ahmad Baiquni (Bangkalan-Sampang) Tata Artistik/Desain Grafi s: Ryan Kalig (kepala), Abdur Rohim, Umar Saja, Agus Subandi, Teguh Santoso. Manager Iklan dan Pemasaran/EO: Ahmadur Rusdi. Keuangan: Neny Haryanti. Staf Penagihan: Ahmad Qoyyum, Felda Yulia, Eko Prayitno, Khairus Shodiqin. Human Resources Development (HRD): Rossi Rahadjo (koordinator), Disyahmain, Ryan Kalig. Penerbit: PT Madura Mandiri Indonesia Sejahtera. Alamat Redaksi/Iklan dan Pemasaran: San Diego Main Street MR-2 No. 16 (No.95) Pakuwon City Surabaya, Telp/Fax: (031) 5993097. Telp Redaksi: (031) 5937959. e-mail Redaksi: [email protected]. Tarif Iklan: Iklan Umum Full Colour (FC): Rp 35.000 per mm/kolom. Iklan Umum Hitam/Putih (BW): Rp 19.000 per mm/kolom. Iklan Duka Cita/Sosial: Rp 12.000 per mm/kolom. Lowongan Rp 12.000 per baris.

Namun saksi dari pasan-gan AHO dan KOMPAK yang diwakili Mohammad Erfan dan Abdul Ghafur, tidak bersedia menandatan-gani hasil keputusan rapat pleno terbuka dalam peng-hitungan rekapitulasi suara tersebut.

Erfan, mengatakan bah-wa alasan pasangan AHO menolah hasil rapat pleno tersebut dikarenakan adanya praktik kecurangan berupa money politic yang dilaku-kan pasangan ASRI.

”Kami menolak menan-datangani hasil rapat ple-no karena selama pelak-sanaan Pemilukada Pame-kasan terjadi money politic yang dilakukan ASRI. Jadi kepada seluruh tim AHO, baik yang ada di keca-matan maupun kabupaten, diinstruksikan untuk tidak menandatangani semua berkas,” ujar Erfan setelah pelaksanaan rekapitulasi

penghitungan suara.Ia menjelaskan bahwa

temuan-temuan terkait mon-ey politic tersebut sudah disampaikan ke Panwaslu Pamekasan, KPU Pame-kasan, dan KPU Jawa Timur. Erfan meminta kepada pihak yang terkait untuk meninda-klanjuti laporan tersebut dan segera memprosesnya.

Sementara Abdul Ghafur menolak menandatangani keputusan tersebut den-gan alasan yang sama. Tim KOMPAK menemukan ada pelanggaran dalam Pemi-lukada Pamekasan, yakni money politic yang dilaku-kan oleh tim ASRI di be-berapa kecamatan.

”Kami keberatan menan-datangani dari hasil pene-tapan ini karena pasangan calon nomor urut 3 dari awal sudah tidak memenuhi syarat untuk menjadi pasan-gan calon bupati dan wakil bupati Pamekasan 2013-2018, yakni soal keabsahan legalitas wakilnya. Selain itu

pasangan calon nomor urut 3 diduga kuat sudah melaku-kan praktik politik uang di beberapa kecamatan,” tud-ing Ghafur.

Selain alasan yang dise-but di atas, Ghafur juga menuding jika Panwaslu Pamekasan sudah bersikap tidak bersikap netral dan paangan calon nomor urut 3 telah melakukan mobilisasi massa.

Menyikapi hal tersebut, Tim Advokasi KOMPAK akan melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait pelanggaran pemilukada dan ke pihak ke-polisian atas tindak pidana yang dilakukan oleh pasan-gan calon nomor urut 3 yang tidak memenuhi kriteria pencalonan.

Di sisi lain, saksi pasan-gan calon ASRI, Heru Budi Prayitno, menyikapi hasil rekapitulasi penghitungan suara dengan gembira. Ia pun langsung membubuh-kan tanda tangan pertanda

setuju atas hasil rapat pleno KPU Pamekasan tersebut.

”Kami berharap semuanya bisa menghormati hasil dari keputusan KPU tersebut karena keputusan ini adalah hasil dari suara rakyat. Siapa pun yang hendak meng-gugat, ranah hukum masih terbuka termasuk meng-gugat dari hasil keputusan, kami mempersilakan, den-gan catatan harus dengan cara yang bermartabat, yaitu memiliki bukti dan saksi,” ujarnya.

Sementara Ketua KPU Jawa Timur, Andry Dewan-to, menyampaikan bahwa sesuai aturan kedua saksi tersebut diperbolehkan un-tuk tidak menandatangani hasil tersebut. ”Dalam ma-salah ketidakpuasan saksi yang mengatakan telah ter-jadi money politic, mereka mempunyai hak untuk men-gajukan keberatan, termasuk berhak untuk tidak menan-datangani hasil rapat pleno,” paparnya. (ong/rr)

Akses jalan ditutup, terma-suk beberapa titik lain yang menghubungkan ke tempat dilaksanakannya rekapitu-lasi penghitungan suara, Gedung PKPN Pamekasan, Jalan Kemuning.

”Memang dalam pen-gamanan ini kita maksimal-kan kekuatan untuk menjaga pelaksanaan rekapitulasi penghitungan suara berjalan dengan baik tanpa gangguan apapun,” ujar Kepala Polres

Pamekasan, Ajun Komisaris Besar Polisi Nanang Cha-darusman kepada Kabar Madura, Sabtu (12/1).

Dalam pengamanan terse-but, pihak Polres Pamekasan dibantu beberapa pasukan, di antaranya tiga satuan set-ingkat kompi (SSK) Brigade Mobil Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, satu SSK Pegendali Massa (Dal-mas) Polda Jawa Timur, dan satu SSK Dalmas Polres Pamekasan.

”Untuk menjaga keamanan

dalam pelaksanaan rekapitu-lasi penghitungan suara kali ini ada sekitar 500 personel yang telah disiagakan dan dibagi ke beberapa titik yang ada di sekitar tempat pelaksanaan. Alhamdulillah dalam pelaksanaan acara ini lancar dan mudah-mudahan sampai selesainya acara ini diberi kelancaran serta tertib seperti yang kita harapkan,” imbuh Nanang.

Sementara untuk menutup akses jalan, pihak Polres Pamekasan tidak sampai me-

nutu jalan sehingga sampai mengalihkan arus kenda-raan yang hendak melintas. Nanang mengatakan, di sekitar Jalan Jokotole di-tutup sebagian, tapi tidak sampai mengalihkan arus lalu lintas.

Demi mensterilkan acara yang berlangsung, petugas keamanan menyiagakan beberapa personil di pintu masuk ruang pelaksanaan acara, di antaranya pintu pagar dan pintu Aula PKPN Pamekasan. (ong/rr)

Penyusunan berita acara dan rekapitulasi hasil peng-hitungan suara tingkat kabu-paten tersebut dihadiri oleh KPU Jawa Timur, Panitia Pengawas Pemilu (Panwas-lu) Pamekasan, PPS dari 13 kecamatan, dan beberapa instansi terkait.

Setelah perhitungan se-lesai, pasangan ASRI din-yatakan sebagai pengumpul suara terbanyak dengan total 250.336 atau 54,05 persen. Pasangan yang men-empati nomor urut tiga terse-but mengungguli pasangan Al Anwari-Holil (AHO) dan Kholilurrahman-Masduki (KOMPAK) hanya mem-peroleh suara 6.905 atau

1,49 persen dan 205.902 atau 44,46 persen.

”Setelah pasangan ASRI dipastikan memperolah su-ara tertinggi, maka mulai besok (hari ini, red) akan masuk pada tahapan se-lanjutnya, yaitu PHPU atau Perselisihan Hasil Pemilihan Umum,” ujar perwakilan KPU Jawa Timur, Andry Dewanto, yang hadir dalam rapat pleno dan rekapitu-lasi suara Pemilukada Pa-mekasan.

Penghitungan oleh KPU Pamekasan dinyatakan sah dan resmi meski pihak pas-angan AHO dan KOMPAK tidak bersedia menandatan-gani hasil rekapitulasi. Mer-eka menuding telah terjadi kecurangan dalam proses

Pemilukada Pamekasan, salah satunya money politic.

Sementara secara keselu-ruhan Andry Dewanto men-ganggap bahwa pelaksanaan Pemilukada Pamekasan su-dah berlangsung secara baik dan tertib karena selama pelaksanaan pemilukada mulai dari masa kampa-nye, pencoblosan, hingga penghitungan suara tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

”Saya mewakili KPU Jawa Timur merasa pelaksanaan Pemilukada Pamekasan su-dah berjalan cukup baik karena tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan sep-erti kekerasan dan lain-lain, baik saat pemungutan suara hingga rekapitulasi di PPS

maupun KPU Pamekasan,” ujarnya.

”Selain itu pelaksanaan rekapitulasi di KPU Pame-kasan berlangsung sangat baik dinilai dalam ang-ka kehadiran semua PPS, saksi-saksi masing pasan-gan calon, dan semua ele-men yang trkait,” tambah Andry.

Secara keseluruhan, pasan-gan ASRI unggul di delapan kecamatan, masing-masing: Galis, Kota Pamekasan, La-rangan, Pademawu, Pak-ong, Proppo, Tlanakan, dan Waru. Sementara pasangan KOMPAK unggul di lima kecamatan, masing-mas-ing: Batu Marmar, Kadur, Palengaan, Pasean, dan Pegantenan. (ong/rr)

Ahmadi, salah seorang warga yang rumahnya han-cur diterjang ombak, men-gatakan jika setiap hari ket-inggian ombak yang meng-hempas mencapai delapan meter. ”Terjangan ombak tersebut selalu masuk rumah warga yang hidup di bibir pantai. Dan puncaknya ke-marin, hingga merobohkan rumah warga,” terangnya.

Penghuni 30 rumah yang hancur akibat terjangan om-bak tersebut saat ini men-gungsi ke rumah sanak fami-li yang dianggap lebih aman. ”Hal ini sudah terbiasa se-tiap tahunnya. Ombak besar biasanya terjadi pada bulan Januari dan Februari. Kami

selalu khawatir jika sudah memasuki bulan-bulan ini. Takut ombak menggulung rumah,” ungkap pria asal Dusun Lebak Timur, Desa Tolonto Raja tersebut, Sabtu (12/1).

Salah satu faktor hancurnya 30 rumah warga tersebut akibat tidak adanya pem-ecah ombak di sekitar lokasi sehingga hempasan ombak langsung menghujam ke rumah-rumah warga. Pem-ecah ombak yang dibuat oleh masyarakat saat ini sudah hilang sehingga tidak ada lagi yang menahan terjangan ombak besar.

”Seandainya di sini ada pemecah ombak, Insya Al-lah tidak seperti ini. Selama ini tidak ada bantuan pem-

bangunan pemecah ombak dari pemerintah sehingga masyarakat secara swadaya membangun pemecah om-bak. Tapi sekarang sudah tidak ada lagi karena rusak,” tuturnya sembari menyebut untuk membangun pemecah ombak tersebut, warga pa-tungan mengumpulkan dana jutaan rupiah tersebut.

Ahmadi mengisahkan, se-lama tiga berturut-turut sejak Rabu (9/1) lalu, ketinggian ombak mencapai delapan meter dan terjadi pada pukul 16.00 hingga 23.00. Ada tiga dusun yang menjadi langga-nan korban terjangan ombak, yakni Dusun Lebak Barat, Lebak Timur, dan Oro Timur. Semuanya terletak di Desa Tolonto Raja. (jck/rr)

Pangeran Jokotole (Pan-geran Soccadiningrat III, Raja Sumenep 1415-1460), Pangeran J imat (Ra ja Sumenep 1731-1744), Ke Lesap (Raja Sumenep 1749-1750), Bindara Saod (Tu-menggung Tirtonegoro, Raja Sumenep 1750-1762).

Gua Payudan kali pertama ditemukan oleh K. Sulaiman bin Samukdin yang berasal dari Pamekasan. Awalnya K. Sulaiman bersemedi di Asta Juruan Kecamatan Batu Putih, Sumenep selama 21 Hari. Selama melakukan tapa tersebut, bekal yang dibawa yaitu jagung sangrai.

Setelah hari ke-21, Sulai-man mendapat petunjuk

untuk pergi ke arah barat, tepatnya Gunung Payudan. Setelah tiga hari tiga malam berjalan ke arah barat, Su-laiman mendengar suara sayup-sayup orang menum-buk jagung. Setelah di dekati ternyata tidak ada seorang-pun yang sedang menumbuk jagung, yang ada hanya tem-pat rindang dengan dinding batu disertai dengan tempat beristirahat dan terdapat banyak lubang.

Menurut penjaga Gua Pa-yudan, Rahem, hingga saat ini masih banyak orang yang bersemedi di gua tersebut. Bahkan tidak sedikit dari mereka datang dari luar Madura seperti dari Jember dan Banyuwangi.

Ia menambahkan, suasana

bukit yang menghijau dan teduh membuat pengunjung merasa tenang. Air yang menetes di dalam gua menjadi daya tarik bagi mereka untuk bersemedi di dalam gua.

”Kebanyakan orang yang bersemedi di sini disebabkan memiliki persoalan yang pelik sehingga bermunajat kepada Allah di gua ini. Biasanya mereka setelah bertapa di sini, begitu pu-lang langsung sukses,” kisah Rahem.

Saat Kabar Madura men-gunjungi Gua Payudan, Sab-tu (12/1), terdapat dua orang yang sedang bersemedi di dalam gua. Menurut Rahem, rata-rata pengunjung berse-medi di dalam gua selama satu minggu.

Masyida, Kordinator Forum Perempuan Desa Meng-gugat, mengatakan bahwa Gua Payudan memiliki nilai sejarah yang tinggi. Ia men-gisahkan jika Presiden In-donesia pertama, Soekarno, juga sempat bertapa sejenak di dalam Gua Payudan se-belum akhirnya menjadi presiden pertama Indonesia.

”Cerita Bung Karno pernah bersemedi di Gua Payudan sudah beredar luas di kalan-gan warga setempat. Bahkan saksi mata yang mengerahui kedatangan Bung Karno saat bersemedi di Gua Payu-dan sampai sekarang masih hidup. Dialah yang memberi makan Bung Karno saat dalam keadaan lapar,” beber Masyida. (rr)

Ia menyebut salah satunya disebabkan oleh musim angin baratan dan badai siklon tropis narelle yang kini telah sampai di per-airan barat Australia yang menarik angin ke titik badai tersebut.

”Sekarag memang su-dah masuk musim angin barat atau biasa disebut baratan. Musim angin barat ini sudah berlangsung sejak akhir tahun 2012 lalu, tapi kondisinya semakin parah akibat adanya badai siklon tropis narelle yang kini sudah berada di perairan barat Australia dan menarik angin ke titik pusat badai tersebut,” jelasnya.

Menurut Arifianto, kondisi ini menyebabkan kecepatan angin bisa mencapai 30 kilo-meter per jam, bahkan lebih, dengan ketinggian ombak mencapai 2-3 meter. Kondisi

tersebut sangat membahay-akan nelayan dan pegiat maritim yang berlayar di Laut Jawa dan Selat Madura.

”Dengan kondisi ini, an-gin di kawasan perairan dan pesisir bisa mencapai 30 kilometer per jam dengan ketinggian ombak di tengah bisa mencapai sekitar tiga meter dan ombak di pesisir mencapai ketinggian dua meter. Kami mengimbau kepada para nelayan untuk sementara jangan melaut dulu,” imbuhnya.

Ia memperkirakan, kon-disi ekstrem akibat ba-dai siklon tropis narelle tersebut setidaknya bisa terjadi hingga satu pekan ke depan. ”BMKG mem-perkirakan fenomena alam ini setidaknya akan ter-jadi hingga satu pekan ke depan. Untuk itu sekali lagi kami mengingatkan agar para nelayan lebih waspada dan berhati-hati,”

terangnya. Sebelumnya, pada Kamis

(10/1) lalu, tiga nelayan di Bangkalan yang memaksa melaut dihantam ombak tinggi hingga mengakibat-kan kapal yang mereka tum-pangi terbalik.

Akibatnya, ketiga nelayan asal Kampung Bandarang tersebut terombang-ambing di sekitar Selat Madura. Beruntung sebuah papan pecahan kapal membantu mereka bertahan hidup di atas laut hingga akhirnya terbawa arus hingga dekat pesisir Kecamatan Arosbaya, Bangkalan.

Pada hari yang sama, di pesisir pantai Desa Klampis Barat, Kecamatan Klampis, Bangkalan, sebuah kapal tongkang bermuatan batu bara, terdampar setelah dihantam ombak hingga terdampar di sekitar perai-ran Klampis dengan kondisi badan kapal miring. (jos/rr)

Menyikapi putusan ter-ebut, Kepala SMA Negeri 2 Pamekasan, Muyanto, men-gaku masih belum menerima salinan putusan dari PTUN Surabaya. Ia mengatakan akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan penasihat hukumnya di Surabaya.

”Kami masih belum me-nerima salinan putusannya dari PTUN Surabaya terkait masalah tersebut. Namun jika benar majelis hakim mengabulkan gugatan terse-but, kami akan membicara-kan dulu dengan tim penga-cara yang ada di Surabaya,” ungkapnya kepada Kabar Madura, Sabtu(12/1).

Pernyataan Muyanto terse-but bertolak belakang den-gan keterangan dari Dinas Pendidikan Pamekasan. Salah satu staf yang tidak bersedia namanya disebut-kan mengatakan bahwa pada Kamis (10/1) pihaknya telah dihubungi Muyanto

yang mengatakan bahwa ia selaku tergugat di PTUN Surabaya terkait perma-salahan tersebut telah din-yatakan kalah oleh Majelis Hakim dan masih berupaya untuk melakukan banding atas putusan tersebut.

”Beliau (Muyanto,red) su-dah menghubungi Saya jika perkaranya kalah di PTUN Surabaya. Ia mengatakan akan melakukan banding terhadap putusan hakim,” ungkapnya sembari kembali mengingat-kan Kabar Madura agar tidak menyebutkan namanya.

Dalam surat putusan Nomor145/G/2012/PTUN.Sby, Majelis Hakim memer-intahkan kepada tergu-gat untuk menunda ber-lakunya surat nomor 848/SMA/441.302/1.1.2/2012 tertanggal 9 Oktober 2012 tentang Pengembalian Siswa Kepada Orangtua yang diter-bitkan oleh Kepala SMA Negeri 2 Pamekasan.

Majelis Hakim juga mem-perbolehkan penggugat se-

bagai peserta didik bernama Fathor Rozi untuk tetap ber-sekolah di SMA Negeri 2 Pamekasan sampai adanya putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Fathor Rozi yang tercatat sebagai siswa SMA Negeri 2 Pamekasan dikembalikan oleh pihak sekolah kepada orangtu-anya memlui surat Nomor 848/SMA/441.302/1.1.2/2012 yang ditandatangai Muy-antu selaku Kepala SMA Negeri 2 Pamekasan setelah yang bersangkutan terlibat cekcok mulut dengan teman satu sekolah.

Perbuatan Fathor Rozi di-tuding pihak sekolah akan memicu pertengkaran dan berimbas kepada tawuran antarsiswa beberapa waktu lalu di Pamekasan. Atas tudingan tersebut, Fathor Rozi merasa tidak puas dan menggugat surat ‘pemecat-an’ dirinya tersebut melalui PTUN Surabaya. (jck/rr)

Duet tersebut kemung-kinan besar akan berubah menjadi Fachrudin Aryan-to-Firly Apriyansyah jika sewaktu-waktu P-MU harus menjalankan startegi de-fensif.

Sementara bekk sayap kan-an menjadi milik Khusnul Yuli dan bek kiri ditempati pemain asal Manado yang musim lalu bermain un-tuk PSPS Pekanbaru, Mi-chael Orah. Yuli dan Orah menggeser dominasi Denny Rumba yang selama laga pramusim selalu menjadi pilihan utama mantan tacti-cian P-MU, Mustaqim.

Di lini tengah, kehadiran Kwon Jun sebagai gelandang bertahan yang bertugas seb-agai jembatan lini belakang dan depan, akan semakin

solid dengan kembalinya Steven Mennoch. Namun Daniel mengatakan jika duet Kwon Jun-Mennoch masih belum bisa direalisasikan secepatnya.

”Kendati mereka (Kwon Jun-Mennoch, red) me-miliki karakter permainan yang berbeda, mereka masih sering miskomunikasi. Ked-uanya masih harus disetel agar bisa menjadi duet maut di lini tengah P-MU,” kata Daniel.

Peran Keon Jun dan Men-noch di lini tengah akan dibantu dua pemain yang belum sekalipun memiliki pengalaman merumput di ISL, yakni Rossy Noprihanis dan Issac Djober.

Keempat gelandang terse-but akan dilapis Anton Sam-ba, Busari, Khoirul Mashuda, dan Handik. Berbagai ke-

mungkinan untuk mema-sangakan Busari sebagai pengganti salah satu dari keduanya sangat mungkin terjadi dalam waktu dekat ini.

Sementara untuk duet tu-kang gedor, tandem Osas Marvelous Ikpefua Saha dan Zainal Arif dinilai Dan-iel sebagai duet ideal yang siap dipadukan. Kedua tu-kang gedor yang berbeda usia tersebut dipastikan akan menjadi pilihan utama dalam beberapa pertandin-gan P-MU.

Untuk pelapis keduanya, Daniel sudah menyiap-kan M. Ervan Hidayatul-lah, Sudirman, dan pemain gaek Indriyanto Nugroho. Bahkan Daniel juga me-nyiapkan Busari sebagai striker jika sewaktu-waktu dibutuhkan. (bri/rr)

Menolak Hasil Pleno KPU!

Pengamanan Super Ketat dari Kepolisian

Syafi i Kembali Pimpin Pamekasan

Jadi Tempat Favorit Bersemedi Raja-Raja Sumenep

Diterjang Ombak, Puluhan Rumah Hancur

Temukan Kerangka Tim Inti

Kepala SMAN 2 ‘Di-KO’ Siswa di PTUN

“Nelayan Jangan Melaut Dulu!”

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Page 7: kabar madura edisi 13 Januari 2013

Email Redaksi: [email protected]

ANDA MEMILIKI UNEG-UNEG, SARAN, DAN KELUHAN TENTANG PELA YANAN PUBLIK (PENDIDIKAN, EKONOMI,

KEAMANAN DLL) DI SEANTERO MADURA? Silakan kirim melalui pesan dan alamat ke:

Kabar Madura. Tulis pendapat Anda dan kirim ke no +6287850767325 (khusus SMS)

atau via email:[email protected], [email protected]

MINGGU 13 Januari 2013 7

Oleh:SUDARSONO

ROKOK adalah salah satu kon-sumsi favorit masyarakat Indo-nesia, khususnya Madura. Tidak peduli betapa berbahayanya asap nikotin yang terkandung di dalam-nya, yang sewaktu-waktu bisa membuat seseorang menderita penyakit tertentu, hingga akhirnya berujung pada kematian.

Memang, sebagian besar ma-syarakat Madura pada umumnya menggantungkan hidupnya karena adanya rokok. Bagaimana tidak, sebagian besar masyarakat Madura adalah petani tembakau. Sehingga mau tidak mau mereka akan ber-sentuhan langsung dengan yang namanya rokok. Ditambah lagi hampir semua kalangan mengkon-sumsinya sebagai kebutuhan pent-ing sehari-hari. Mulai dari anak muda hingga orang tua sekali pun. Ironisnya kini anak SD pun sudah mulai tergelincir untuk mencicipi nikmatnya asap rokok.

Entahlah, apa yang menyebabkan kejadian seperti ini bisa terjadi. Kini para tunas bangsa yang se-benarnya akan menjadi tulang punggung dari negara ini sudah mulai menghadapi krisis morali-tas yang agak serius. Salah satu penyebab terbesarnya tidak lain karena pengaruh dari pergaulan bebas yang tidak terkontrol dari lingkungan mereka sendiri.

Pergaulan bebas yang tidak ter-kontrol memang dapat mem-berikan banyak dampak negatif

untuk generasi muda. Terutama untuk anak SD yang tingkat pe-mikirannya masih sangat jauh di bawah rata-rata. Sehingga mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif yang semestinya tidak mereka lakukan, sep-erti merokok.

Merokok bagi anak usia SD dapat men-jadi mimpi buruk bagi kemajuan bangsa ini. Bayangkan saja, asap yang men-gandung nikotin sudah mulai meracuni otak mereka dapat me-nyebabkan kelancaran berpikir. Belum lagi bahaya moral yang akan ditimbulkan dari kebiasaan merokok. Misalnya, mereka mulai belajar berbohong untuk menutupi perbuatan merokok mereka pada orang tua atau guru. Atau, jika uang saku yang diberikan oleh orang tuanya sudah tidak cukup untuk membeli rokok, dikhawat-irkan hal ini akan menimbul-kan banyak tindakan-tindakan kriminal. Seperti memalak teman sebayanya. Atau, bahkan yang lebih parahnya jika mereka sampai nekat mencuri uang hanya demi mencicipi sebatang rokok.

Sungguh ironis, padahal di se-tiap sekolah pasti memiliki aturan larangan merokok bagi para siswanya. Jangankan untuk seko-

lah dasar, di Seko-lah Menengah Atas (SMA) pasti masih berlaku juga aturan tersebut. Namun apa boleh buat, “Pencuri itu selangkah lebih maju dari pada poli-si”. Begitulah kata orang-orang seka-rang. Para anak-anak yang masih belum cukup umur dengan lihainya bersembu-nyi dari pengawasan

orang tua atau dari guru-guru mereka untuk menghisap asap yang mengandung nikotin itu.

Kemajuan teknologi yang sema-kin pesat menyebabkan banyak pengaruh-pengaruh luar masuk tanpa ada penyaringan dari ban-yak kalangan. Sehingga menim-bulkan banyak pengaruh buruk bagi bangsa ini. Pergaulan bebas yang semakin marak terjadi saat ini adalah salah satu contoh dari sekian banyak pengaruh buruk yang ditimbulkan dari pengaruh era globalisasi yang terjadi. Ini tentu sangat memprihatinkan.

Hal-hal semacam ini tentunya harus segera disadari dan segera disikapi agar anak-anak didik yang masih belum cukup umur tidak membiasakan diri melaku-kan hal yang tidak seharusnya mereka lakukan. Hal pertama tentunya harus ada pengawasan

yang cukup dari orang tua dan orang-orang sekitar. Sehingga perilaku anak-anak dapat mereka kontrol dengan baik.

Yang kedua adalah dari pi-hak sekolah, dapat memberikan pelajaran tentang bagaimana dampak buruk merokok terhadap perkembangan otak, kesehatan. Juga, dampak buruk yang akan terjadi nanti jika anak-anak didik mereka mulai tertarik mengkon-sumsi rokok.

Yang ketiga, membekali anak-anak usia dini dengan kejujuran. Sehingga mereka tidak akan berani melakukan tindakan-tindakan negatif di luar penga-wasan orang tua.

Jadi, saat ini sangat penting untuk melindungi anak-anak dari bahaya merokok. Baik bahaya yang secara langsung ditimbul-kan dari kebiasaan merokok atau bahkan dari bahaya yang secara tidak langsung akan terjadi dari kebiasaan buruk itu. Seperti ber-bohong dan mencuri.

Melindungi para bibit muda bangsa sama artinya dengan mem-perjuangkan kemajuan bangsa kita pada generasi selanjutnya. Karena merekalah nanti yang akan ber-peran dalam periode berikutnya.

*) Penulis adalah Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep Sekaligus

Aktifis PMII, Asal Parsanga, Sumenep

SAYA masyarakat Batumarmar Pamekasan, yang kecewa atas kinerja PLN Batumarmar, untuk daerah Ponjanan Barat dan Ponjanan Timur, sering mati lampu mulai kmaren. Saya sudah menghubungi karyawan PLN yang ada di Batumarmar, dia bilang gangguan dan pada hari Kamis kemarin mulai siang hingga keesokan harinya yang mati.

+6287746114494 PENDIDIKAN sekolah memang bisa dibilang sukses.

Tapi pendidikan keluarga sangat mengharukan bagi anak penerus bangsa sekarang. Hal ini yang harus dilihat oleh keluarga. Pola etika, moral, sikap tingkah laku anak yang baik itu tergantug dari orang tua yang menjaga dan men-didiknya.

Muksin_Ra_one#07, +6287750825662

KAMI warga Ra’as dan kami takut dengan Pulau Ra’as sekarang, karena sudah ada proyek migas, dan bagaimana dengan peran pemerintahan tentang hal ini?

Le’ Irul (Ra’as), +6287750042303

SEMANGAT terus P-MU. Semua elemen tim harus kompak kayak Barca, meskipun lawan-lawanmu sudah pengalaman di ISL. Jangan pantang semangat berjuang terus semoga kita bisa juara

Tretan Dhibi Lancar, +6287850324812

AYO P-MU tunjukkan kemampuanmu, jika memang tim kita yang lebih baik. Berlatihlah dengan serius, ku yakin tim kita melangkah lebih baik dari pada sekarang. Buanglah sifat emosinalnya, agar tidak merugikan tim. Selamat ber-juang agar tercapai apa yang kita inginkan. Karena kutetap mendukungmu selamanya.

Rifqi Umar Dari Topoar, +6282330639318.

KEPADA Bapak manajemen tolong Evandro dikembalikan ke Persepam Madura United

Lutfi Cha-Cha Colo’, +6287750537682

KURSI pemimpin ibarat piala bergengsi, siapa yang tak menginginkannya, para kandidat saling menyusun kata dan menabuh janji, tapi apa yang terjadi, mereka buta karena harta hingga rakyat hanya memakan janji.

Ajoung X_Anget, +6287850309545

P-MU kamu tim kebanggaanku. Kamu pasti bisa!MAMAT (Kapedi Bluto) Raudlatus Sa’adah,

+6287885444819

KALAU P-MU mainnya sabar dan teliti, pasti P-MU bisa berprestasi di ISL. Satu lagi, pertahanan P-MU kurang rapi.

Putra bkL, +6287750838765

AYO P-MU kamu pasti berprestasi di kancah ISL. Ka-lahkan lawan-lawanmu dengan percya diri dan tunjukkan bahwa kamu itu Laskar Sape Kerap dan maju terus pantang mundur Taretan Mania pasti mendukungmu sampai P-MU menjadi juara. Salam satu jiwa buat P-MU. AKU selalu mendukungmu.

+6287750365648 AYO P_MU tetap semangat, tunjukkan kebolehanmu.

Singkirkan musuh-musuhmu, aku yakin P_MU pasti menang. Aku selalu mendukungmu.

Zhie Mniez drie Robatal_+6287750759035

GO GO GO PMU. ISL telah menunggumu. Orang Madura sudah gak sabar melihatmu tampil di kompetisi ISL

‘’MEIQIE’’ Madridista,, +6282330642223

Anak SD pun Mulai Mencicipi Nikmatnya Rokok

Oleh:ANTON HERMAWAN

REKONSTRUKSI dilakukan hanya dengan meletakkan warisan dan tradisi klasik dalam piawai mo-dernisme. Jika sudah tidak cocok, tradisi tersebut harus diubah. Atau, katanya, harus ada penafsiran kem-bali terhadap sumber-sumber asal di mana tradisi tersebut terbentuk. Dengan usaha ini, kita yakin umat Islam akan mampu menghadapi cabaran barat, yakni bagaimana umat Islam memecahkan masalah kesenjangan sosial, ketidakadilan, kenaifan, pengekangan kebebasan berpendapat, dan ketertindasan rakyat. Dunia Islam, katanya, di-tandai oleh jurang kaya-miskin dan penindasan kebebasan. Keadaan tersebut seharusnya diubah. Yang terjadi selama ini adalah hidupnya al-turath (tradisi), yang merupakan akumulasi penafsiran yang diberi-kan berbagai generasi dalam men-jawab cabaran zamannya, justeru menguatkan ketidakadilan terse-but. Tradisi macam inilah yang ia sebut sebagai ‘Islam kanan’.

Saat ini, memang demokrasi telah mendapat pasaran yang paling tinggi sebagai jalan keluar atas segala permasalahan yang dihadapi oleh manusia.Demokrasi, yang secara teorinya dimaksudkan sebagai suatu sistem yang diben-tuk, dijalankan, dan ditujukan bagi kepentingan rakyat ini dalam tataran praktiknya akan sentiasa mengalami berbagai penyesuaian dan perubahan, sehingga sering-kali penerapannya bersifat trial and error, atau sebagai mana yang dikatakan para pengusungnya, de-mokrasi itu bersifat projek.

Hanya saja, perkembangan de-mokrasi di negara-negara muslim cenderung kelihatan kaku atau-pun perlahan, sehingga dianggap oleh banyak pihak sebagai faktor utama yang telah menghalang kemajuan kaum muslim.Dan tentu saja, pemahaman Islam ortodoks berpengaruh dalam membentuk eksklusivisme hingga menyebab-kan kebanyakan kaum muslim bersikap tertutup dari hal-hal yang berbau modernisme, di samping mereka juga terbuai oleh roman-tisme masa lalu. Oleh kerana itu, kaum muslim wajib menim-bus semula kemunduran mereka menerusi binaan semula kefaha-man Islam mereka.

Mungkin gagasan rekonstruksi inilah yang menjadi pesan yang gigih disampaikan oleh mereka

yang mahu mene-rapkan demokrasi ke dalam dunia Islam. Lalu ungkapan se-perti “nilai demokrasi juga terkandung oleh Islam”, “demokrasi merupakan bahagian dari Islam”, ataupun “demokrasi adalah Is-lam itu sendiri” kerap dikumandang kebe-lakangan ini.

Meskipun demikian, banyak pula para apo-logis muslim yang menolak adanya penerapan demokrasi ke dalam Islam, sebab menurut mereka, de-mokrasi dan Islam itu adalah dua hal yang berbeza dan tidak mung-kin dapat disetarakan. Ini kerana, bagi mereka, demokrasi adalah pe-mikiran kufur yang tentunya haram untuk diamalkan oleh kaum mus-lim.Lalu, bagaimanakah hubungan yang sebenarnya antara Islam dan demokrasi ini? Secara sejarahnya, gagasan demokrasi berasal dari budaya kuno Yunani yang mahu membentuk pemerintahannya yang dipimpin oleh ramai orang. Dan, pada tahun 508 SM, Cleisthemes mula-mula memperkenalkan dan melaksanakan sistem “pemerin-tahan rakyat” di Athens.

Akan tetapi ideal demokrasi itu muncul dan berkembang di Eropah sebagai jalan tengah dia atas perti-kaian antara kaum gerejawan yang mahu pemerintahan diserahkan kepada raja yang dikatakannya sebagai wakil tuhan di dunia. Seba-liknya, kaum pemikir pula mahukan agar gereja jangan mencampuri kehidupan kerana sejarah abad ke-gelapan telah membuktikan betapa peranan gereja dalam kehidupan hanyalah melahirkan kediktatoran dan kesengsaraan bagi rakyat.

Pada saat itu demokrasi muncul untuk menyelesaikan pertikaian yang ada sehingga berlakunya ke-sepakatan antara kaum gerejawan, atau istilah yang lain, agamawan, dengan para pemikir. Keadaan akhirnya menentukan bahawa gereja/agama hanyalah semata-mata mengatur dalam tataran peribadi individu, sedangkan poli-tik kenegaraan telah diserahkan sepenuhnya kepada rakyat.Walau bagaimanapun, seiring berjalan-nya waktu, konsep demokrasi turut mengalami perkembangannya. Dan demokrasi ini kemudiannya

telah diserukan oleh banyak kelompok, di mana masing-mas-ing dari mereka telah merumuskan makna demokrasi dan dikait-kan dengan akidah yang diyakininya, ser-ta kemudiannya turut disesuaikan dengan tujuan-tujuannya.

Kesannya, penger-tian demokrasi men-jadi beragam, se-hingga menimbulkan

jargon seperti demokrasi Islam, demokrasi sosial, dll. Hal inilah yang mendorong Robert Dahl dalam On Democracy mengungkapkan bahwa, ”demokrasi itu sebenarnya sering simpang siur.”

Selain daripada itu, keadaan ini juga mencerminkan kebenaran tanggapan bahawa demokrasi itu sendiri sememangnya merupakan suatu masalah yang membingung-kan. Ini bererti, masalah teori demokrasi saja sudah berdepan dengan kerencaman yang tiada penyelesaiannya. Jadi adalah wajar jika dalam tataran praktiknya de-mokrasi itu akan terus mengalami perubahan serta penyesuaian den-gan suasana dan tempat sewaktu diterapkannya demokrasi tersebut.

Sehubungan dengan itu, timbul pertanyaan, bagaimana mungkin jika demokrasi yang bersifat memb-ingungkan dalam tataran teorinya itu serta masih bersifat trial and error dalam tataran praktiknya mampu menjadi penyelesaian di atas permasalahan manusia yang kita tahu memang kompleks sifat-nya? Bukankah itu sama halnya dengan ungkapan “menyelesaikan masalah dengan masalah?”

Sungguhpun begitu, Alija Izetbe-govic, pengarang buku Islamska Deklaracija, juga sekaligus faila-suf dari Bosnia & Herzegovina ber-pendapat bahawa “keunikan Islam adalah kerana ia mempunyai pers-pektif holistik di mana norma-norma agama adalah sebuah praktik politik yang korektif, sehingga agama itu sendiri menjadi wahana untuk memperbaiki kehidupan khalayak, dan bukannya mengkhianatinya”.

Rumusan Izetbegovic ini bermak-na bahawa Islam itu mampu untuk muncul sebagai suatu aturan kom-pleks bagi mengatur seluruh aspek termasuk membangunkan sistem pemerintahan, dan hukum yang

dijalankan adalah berdasarkan kepada sumber Islam itu sendiri, yakni al-Qur’an dan hadith.

Apa yang dirumuskan oleh Izet-begovic ini sebenarnya sejalan dengan apa yang telah disam-paikan oleh Lora Fraqlay bahawa “Islam adalah agama dan negara dalam erti yang sebenar-benarnya.” Ini berrtinya dalam menetapkan hukum, semuanya mestilah ber-dasarkan kepada sumber-sumber hukum Islam sahaja tanpa adanya penerapan hukum-hukum dari luar Islam.Nixon mengatakan bahawa “komunisme memang telah terbukti gagal, dan sebahagian pengamat telah memperingatkan bahawa Islam pula akan menjadi kekuatan geopolitik yang ekstrim.Ini kerana, umat Islam yang didukung oleh pertumbuhan pesat para pen-duduknya serta memiliki kekayaan sumber alam mampu untuk menjadi ancaman besar, sehingga memaksa bangsa-bangsa barat bersatu den-gan Moscow untuk menangani bahaya dari dunia Islam ini”.

Justeru itu, dari beberapa pan-dangan di atas, dapat kita sim-pulkan bahawa Demokrasi itu hakikatnya berasal dari pemiki-ran barat yang sekular dan tidak mungkin dapat disatukan dengan Islam, meskipun terdapat beberapa kesamaan antara Islam dan de-mokrasi.Namun begitu, semua yang disebutkan di atas hanyalah sebuah kesamaan yang disusun untuk memperlihatkan Islam dan demokrasi itu seolah-olah tak jauh berbeza, walhal tidak pernah ada kesamaan yang ideal antara Islam dan demokrasi baik secara teorinya, isinya, mahupun tataran praktiknya. Dan untuk seorang muslim, adalah haram baginya mengambil hukum-hukum yang berasal dari luar Islam.

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah mene-tapkan menetapkan suatu keteta-pan, aka nada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka, dan barang siapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya Maka sung-guhlah dia telah sesat, sesat yang nyata” (Al-Ahzab :36).

*) Sudarsono, Bendahara Umum PC PMII Pamekasan

asli Desa Banmaleng giliraja Sumenep.

Demokrasi Merupakan Bagian dari Islam

Page 8: kabar madura edisi 13 Januari 2013

MINGGU 13 Januari 20138

Email Redaksi: [email protected]

FAJARIYAH RAHMI DARA

Oleh:

SECANGKIR teh hangat men-emani Witri malam ini. Bahkan bukan hanya malam ini. Nyaris setiap malam, di dekatnya selalu ada secangkir teh hangat. Asapnya tampak mengepul, terbawa angin. Melewati jendela yang sedikit terbuka. Kemudian, terbang jauh entah ke mana.

Di luar rumah, angin begitu mes-ra mencumbui pepohonan. Sepi. Hanya suara jangkrik dan derik bambu yang mengusik kesunyian malam.

Setiap saat, Witri selalu meme-gangi perutnya yang semakin hari kian membesar. Terkadang, ia mengajaknya berbicara hingga larut malam. Dan, malam ini, Witri merasakan sakit pada perutnya. Ada yang menendang-nendang dari dalam. Matanya memicing, menciptakan gelombang kecil di keningnya. Kemudian, ia ber-gumam pelan dengan kening berkerut, pertanda ia menahan rasa sakit yang dideritanya.

“Anakku, tak lama lagi kau akan keluar dari rahim Ibu. Itu artinya, hanya menunggu hari saja bagimu untuk melihat dunia. Dan, Ibu sudah tidak sabar untuk meli-hatmu di dunia ini, sayang.” Witri menarik sudut bibirnya beberapa senti. Sementara, tangannya tetap memegangi perutnya yang tampak seperti gunung.

“Ibu…”“Iya, sayang?”“Jangan lahirkan aku jika dunia

tak lagi indah, Ibu.”Witri terperanjat. Ia merasa ada

yang ganjil dengan kata-kata janinnya.

“Anakku, kenapa kau berkata begitu? Seharusnya kau baha-gia, sayang. Sebab, dunia telah menntimu, Nak.”

“Ibu, lebih baik aku tidak tahu sama sekali tentang kehidupan di dunia, dari pada harus menang-gung derita!” jawabnya.

“Anakku, tahukah kau bahwa dunia itu indah, sayang. Kau akan menikmati setiap keindahan itu. Dan, tak ada derita yang mesti kau tanggung, anakku.”

“Ibu, benarkah dunia itu indah seperti yang Ibu katakan?”

“Benar, anakku. Adakah kera-guan di hatimu tentang keindahan itu?”

“Lalu, apa dunia tetap indah bila keperawanan gadis-gadis telah hilang sebelum adanya ikatan suci, Ibu?”

“Apa maksudmu, sayang? Dari mana kau tahu?” Witri balik ber-tanya pada janinnya.

“Beberapa waktu lalu, saat Ibu lagi sibuk membaca tentang re-sep-resep memasak, diam-diam aku membaca halaman lain pada koran yang Ibu pegang. Di situ diberitakan, bahwa sudah ratusan gadis yang telah kehilangan kehor-matannya. Padahal, mereka masih pelajar dan belum menikah!”

“Anakku, menurut Ibu, itu terjadi karena mereka hanya memikirkan kenikmatan dan kebahagiaan ses-aat serta tidak memandang jauh ke masa depan, sayang. Bagi mereka, yang penting bahagia, sehingga kebahagiaan buat mereka adalah segalanya, meski kehormatan yang harus mereka korbankan. Tak peduli konsekuensi yang mesti mereka pikul.” sejenak, Witri men-arik nafas panjang. Lalu, ia melan-jutkan kata-katanya, “Sayang, Ibu janji. Ibu tidak akan membiarkan siapapun untuk merusak masa depanmu, Nak.”

“Ibu, pada koran itu juga dilapor-kan, bahwa ada tiga bayi yang mati secara sia-sia dan mengenaskan di bulan ini. Dua di antaranya, ditemukan di kamar mandi dan yang lainnya dibuang di dekat tong sampah. Jika seperti itu, apakah keindahan yang Ibu maksud masih ada?”

“Sayang, tidak semua Ibu yang tega melakukan itu. Ibu kira, mer-eka hanya terpaksa karena tun-tutan ekonomi, sehingga tak ada jalan lain yang harus mereka pilih selain berbuat demikian.”

“Tapi, sebenarnya apa salah mer-eka, Ibu? Mengapa mesti mereka yang harus dikorbankan? Kenapa

nasib mereka tak jauh lebih baik dari sampah busuk?”

“Sudahlah, anakku. Tak usah kau berfikir yang aneh-aneh. Karena itu tidak akan terjadi padamu, Nak. Percayalah. Sebab, kaulah kebahagiaanku.”

“Baik, Ibu. Aku percaya padamu. Namun, aku hanya merasa iba pada mereka, Bu. Aku juga kha-watir akan ada banyak korban lain di hari-hari selanjutnya. Hatiku menjadi miris demi melihat nasib yang tidak semestinya mereka terima.”

Witri tercengang. Kata-kata itu membuatnya terdiam mematung. Matanya menerawang jauh ke depan. Entah apa yang ia fikirkan. Yang pasti, kesedihan terlihat jelas pada raut wajahnya yang oval. Se-sekali, tangannya bergerak pelan mengusap-usap perutnya yang membuncit.

“Kemudian, bagaimana dengan anak-anak jalanan yang serba ke-sulitan setiap waktu? Setiap hari, mereka tersiksa dengan hidup yang mereka jalani. Bahkan, sering kali mereka menjadi terasing di negerinya sendiri. Yang kudengar, tak ada yang mau bersahabat den-gan mereka kecuali hanya derita dan derita!”

“Anakku, Ibu akan selalu ada di sisimu dan akan melindungimu di setiap keadaan. Kapanpun dan di manapun engkau berada. Oleh karena itu, tak perlu ada lagi yang kau khawatirkan, sayang. Dan, ada satu hal yang harus kita lakukan. Yakinlah bahwa Tuhan selalu ber-sama kita, Nak.”

Untuk beberapa saat, suasana menjadi sunyi. Hanya suara-suara jangkrik dan derik bambu yang mengerang kedinginan di laur sana.

“Satu hal lagi, Ibu.”“Iya, anakku?”“Masihkah keindahan itu ada

jika para koruptor tetap berkeli-aran di sekeliling kita dan hanya tersenyum menyaksikan rakyat-nya tertatih-tatih menyusuri jalan hidup ini?”

Witri menjadi bingung dan tak tahu harus menjawab apa. Mulut-nya tertutup rapat, seakan-akan tak bisa digerakkan. Lagi-lagi, pandangannya terlempar jauh ke depan. Setelah itu, ia menyeruput tehnya yang tinggal separuh. Be-berapa saat, Witri terdiam. Lalu, ia meminum tehnya kembali untuk yang kedua kalinya. Kemudian, ia menghembuskan nafasnya dengan sedikit tersenyum.

“Anakku…” kata Witri sambil me-letakkan tehnya ke tempat semula. Tak ada lagi asap yang mengepul dari teh itu. Sepertinya, teh itu sudah dingin.

“Iya, Ibu?”“Maukah malam ini kau kuajak

untuk melihat keindahan dunia, Nak?” Witri berusaha menarik perhatian janinnya.

“Baiklah, Ibu. Tunjukkan kein-dahan itu padaku. Aku ingin meli-hatnya sebelum Ibu melahirkanku ke dunia.”

Witri bahagia mendengar jawa-

ban janinnya. Setelah itu, ia beran-jak dari tempat duduknya. Dengan sangat hati-hati, Witri berjalan dan membawa janinnya mendekati jen-dela. Tiba-tiba, kesiur angin malam menyapa mereka dan membelai rambut Witri yang tergerai.

“Anakku, lihatlah bintang itu. In-dah bukan?” Witri mendongakkan wajahnya, memandangi bintang-gemintang yang bertaburan di atap dunia.

Tak ada jawaban. Lalu, mereka hanya saling memandang satu sama lain. Setelah itu, mereka kembali memandangi bintang-bintang yang tumbuh di langit.

Tanpa menunggu jawaban, Witri melanjutkan kata-katanya, “Ibu ingin kau menjadi seperti dia, Nak. Karena itu, aku ingin kau akan selalu memberikan keindahan dalam hidupku. Seumpama dia yang memberikan keindahan pada malam-malam kemarin, sekarang dan esok!”

“Tidak. Aku tidak setuju, Ibu.”Jawaban itu membuat dada Witri

menjadi sesak. Seolah ia berada pada ruang yang begitu sempit.

“Kenapa, sayang? Apakah bin-tang itu tidak cukup indah bagimu, hingga kau tak mau menjadi bin-tang dalam hidupku?”

“Tidak. Bintang itu indah, kok.” tegasnya.

“Lantas…?” Witri mengerutkan keningnya, menunggu sebuah kepastian.

“Aku tidak setuju karena bintang tidak selamanya akan terlihat oleh mata. Suatu waktu, kilau bintang akan hilang karena tertutupi awan hitam nan tebal dan akan sirna bila pagi menjelang tiba. Itu artinya, bintang tidak selamanya memiliki kuasa untuk memberikan keinda-han, Ibu.” jawabnya.

“Kalau begitu, lihatlah rembulan itu, Nak. Ibu ingin kau serupa dia, sayang. Sebab, dia sama sekali tidak pernah mengeluh dalam memancarkan cahayanya un-tuk dunia. Karena itu, Ibu ingin kau selalu berada di sampingku. Menerangi di setiap jalanku, men-emaniku ke mana pun kakiku me-langkah, serta memberikan yang terbaik untukku, Nak.”

“Untuk yang kedua kalinya, aku tidak setuju, Ibu!” sekali lagi, per-mintaan Witri mendapat penolakan dari janinnya.

“Mengapa, anakku? Tidakkah kau bermaksud untuk membaha-giakan Ibu, Nak?”

“Ibu, bagiku menjadi rembulan adalah egois! Karena setiap ca-haya yang ia pancarkan bukanlah suatu cahaya yang ia memilikinya sendiri, melainkan cahaya sang surya yang ia pantulkan untuk dunia. Lalu, relakah Ibu jika aku mencintaimu karena ket-ertekanan? Layaknya rembulan yang menyinari dunia karena keterpaksaan, Bu?” janinnya kembali memberikan sebuah kepastian sekaligus pertanyaan yang membuatnya terasa berada di antara dua batu besar yang siap menghimpitnya.

Sesaat, suasana menjadi hening.

Sunyi. Kemudian, tatapan mereka beradu pandang.

“Tidak. Sama sekali Ibu tidak menginginkannya, sayang! Ibu ingin cinta yang tulus darimu, say-ang. Sebab, Ibu juga mencintaimu setulus hati!” jawab Witri dengan tegas. Setelah itu, ia melanjutkan perkataannya, “Lalu, jika kau tidak ingin menjadi rembulan dan bin-tang, apa yang akan kau lakukan untuk Ibu, Nak?”

Untuk sementara, tak ada jawa-ban. Mereka saling diam. Mem-buat suasana menjadi beku. Kesiur angin malam kembali menyapa mereka berdua. Dan, Witri tampak menunggu sebuah jawaban. Agak lama.

“Ibu, aku ingin menjadi diriku sendiri. Menjadi anak yang selalu Ibu banggakan. Bukanlah menjadi bintang yang tak selamanya me-miliki kuasa untuk memberikan keindahan. Bukan pula menjadi rembulan yang egois, memberikan sesuatu yang ia tidak memilikinya sendiri.” jawab janinnya dengan bijak. Kata-katanya mengalir dari bibirnya yang mungil dan basah.

Witri tersenyum mendengar jawaban itu. Di matanya, ada butiran-butiran air hangat yang menggenang. Bening. Sebening embun di pagi buta. Kemudian, butiran-butiran itu mulai menyu-suri setiap lekuk pipinya. Witri menjadi terharu.

“Anakku,” Witri menghenti-kan kata-katanya beberapa saat. Bibirnya agak sedikit bergetar. Airmatanya tampak mengkilap diterpa cahaya rembulan.

“Iya, Ibu?”“Lakukanlah apa yang mesti kau

lakukan, sayang!” suaranya agak parau dan bergetar.

“Aku janji, Ibu. Aku akan selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik buat Ibu.”

Tatapan mereka menyatu. Agak lama. Lalu, mereka saling melem-par senyum.

“Ibu, malam sudah begitu larut. Mataku ngantuk, Bu.”

“Ibu juga, anakku.” jawab Witri seraya menarik daun jendela dan menutupnya rapat-rapat. Kemu-dian, ia beranjak mendekati sebuah ranjang tua.

“Tidurlah, Ibu.”“Kau juga, sayang.”“Selamat tidur, Ibu.”“Selamat mengukir mimpi,

anakku.” Witri membalasnya den-gan penuh cinta seorang ibu pada anaknya.

“Sayang, Ibu menunggumu di sini. Ingatlah bahwa dunia itu indah, Nak. Dan, kau akan menik-mati setiap keindahan itu.”

Mereka kembali tersenyum sebe-lum mereka hanyut dalam mimp-inya masing-masing.

*) Husril M. Syah, lahir di

Karang Budi, Gapura, Sumenep, Madura. Aktif di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Institut Ilmu

Keislaman Annuqayah (INS-TIKA) dan Komunitas Cinta Nulis (KCN). Bermukim di PP. Annuqa-

yah Lubangsa Selatan.

Percakapan Seorang Ibu dan Janinnya

PERSEMBAHAN HATI

Hatiku malam iniBerharap pada bulan, cinta datang menjemputkudalam alunan melodimenuju bahagia

Aku berjanji untuk hatiSelalu kutitipkan warna jiwa seperti pelangiAgar kau bisa memandangnya kala hujan menaruh wajah kita yang dingindan asing

Padamu rinduseutuhnyaserupa tetes air yang mengalirmerasuk ke arah celah hatimuyang kini bekuuntukku

Kampungku Sorjan - klampis, Oktober 2012

SEPI

Dalam sepi air matakuSenantiasa mengalir buihDan roda waktu yang terus berputar

Seribu butir cinta menghitung detak jantungSeperti menghitung pasir-pasir di lautGelombang demi gelombang menyatuSeperti melantunkan satu tembang sajak Dalam sujud doa ketakutanku

jiwa-jiwa yang kelabu membawaku terbangmenyentuh hujan gerimisyang kian jatuh mengiris

padaMu sepiizinkan hati memeluk diritak bertepi

Kampungku Sorjan - Klampis, Oktober 2012

SENJA DI BIS KOTA

Aku berdiri dalam BisMataku menangkap bayangyang selalu ingin kulukiske arahsenja

Dari jendelaSesekali kutengok sunyi ke angkasaMasih ada engkau di sanamengapung dalam hujan

Sehari tak bertemuIngin kutatap rindu lebih lamamengalir di sekat-sekat kaca jendela

Roda terasa melayangBayangmu jua melayangSepi hatiBetapa aku sanggup membawanyaSendiri

Arosbaya, 02-09-201

SENJA DI LAUT ANYER

Bisikanlah puisi tak berirama itupuisi yang di saksikan ribuan butir putihbersajak rindu

saat hari sudah senjadinginmu basah dari laut Anyerlalu pergike pulau utara, dan jauh

sinar kelabu di wajahmubenar benar membuat ingatantak bisa lepas

dari Anyer jauh ke pulau di utarakurajut puisi untukmuagar tetap kau simpan di hatitentang aku yang meridukanmu

Banten, 29-09-2012, 17.23 wib

SAJAK SINGKONG GORENG UNTUK AYAH

Aku berlari dari apiMembawa sepiring singkong goreng untukmuKau tersenyum saat kau lekas cicipi

Kau bernada tinggi di depankuDan aku takutTiada garam itu melekat di bibirmu

Aku berlalu menemui sedihkuMembawa singkong gorengMemeluk ibu

Glintong, 2002

HUSRIL M. SYAH

Oleh:

Biodata Diri :FAJARIYAH RAHMI DARALahir di Bangkalan 28 Maret 1997. Sekolah di SMA Negeri 1 Arosbaya, Kelas XI IPA 3.Ketua umum Teater Layang-layang SMA Negeri 1 Arosbaya. Hobi menulis puisi sejak duduk di bangku Sekolah Dasar.Email: [email protected]

Page 9: kabar madura edisi 13 Januari 2013

Email Redaksi: [email protected]

MINGGU 13 Januari 2013 9

Tim Sukses KompakPAMEKASAN-Tim sukses pasangan

calon bupati KH Kholilurrahman-Masduki (Kompak) mencabut laporan dugaan praktik politik uang kepada panitia pengawas kecamatan atau Panwascam Batumarmar.

Ketua Panwaslu Kabupaten Pame-kasan Zaini mengatakan pencabutan itu dilakukan langsung oleh pelapor pada Panwascam Batumarmar dan telah ditandatangani di atas kertas bermaterai.

“Alasan tim Kompak melakukan pencabutan karena kasus itu dinilai kurang bermanfaat untuk diproses lebih lanjut,” kata Zaini seperti dikutip www.antarajatim.com, Sabtu (12/1) kemarin.

Tak hanya mencabut laporan, pihak pelapor juga meminta uang Rp 400.000 yang diserahkan ke Panwascam seb-agai barang bukti dalam kasus dugaan politik uang tersebut.

Pencabutan laporan dugaan politik uang oleh oknum KPPS tersebut dilaku-kan secara langsung oleh pihak pelapor yang juga tim sukses pasangan Kompak.

Dugaan praktik politik uang yang melibatkan oknum KPPS yang dil-aporkan oleh tim sukses Kompak ini di Desa Bangsereh, Kecamatan Batumar-mar Pamekasan di tempat pemungutan suara (TPS) 11.

Pihak Kompak menduga, praktik politik uang itu dilakukan oleh tim sukses pasangan calon bupati Ach-mad Syafii-Kholil Asy’ari (Asri), sebab sesuai hasil temuan, masyarakat yang diberi uang itu diminta untuk memilih pasangan nomor urut 3 atau Asri.

Namun, juru bicara tim pemenangan Asri dari Partai Demokrat Khairul Ka-lam, membantah telah memanfaatkan petugas KPPS untuk menyebarkan uang saat menyerahkan undangan pencoblosan itu.

“Jadi mana mungkin Asri memerin-tahkan petugas untuk membagi-bagi-kan uang. Selain itu, petugas KPPS yang diketahui menyebarkan uang itu kan bentukan KPU sebelumnya yang saat ini dipecat karena melanggar kode etik pilkada,” kata Khairul Kalam.

Khairul yang juga Wakil Ketua DPRD Pamekasan ini lebih lanjut menyatakan, kemenangan Asri dalam pilkada Pamekasan kali ini murni karena keinginan masyarakat yang menginginkan Achmad Syafii sebagai bupati. “Masyarakat kan sudah bisa menilai, dan membandingkan antara Syafii saat jadi bupati dengan Kholilur-rahman,” katanya.

Sementara berdasarkan hasil reka-pitulasi KPU, pasangan calon bupati Achmad Syafii-Kholil Asy’ari (Asri) dinyatakan sebagai peraih suara ter-banyak. Perolehan suara pasangan Asri diikuti pasangan Kompak dan pasangan Al Anwari-Kholil (Ahok).

Dalam hitung cepat sebelumnya pasangan Asri juga berhasil meraih dukungan masyarakat Pamekasan sebesar 54,29 persen.

Dalam rekapitulasi, pasangan Asri menang di hampir semua kecamatan, kecuali di Kecamatan Pasean, Batu-marmar, Pegantenan dan di Keca-matan Kadur. (ant/zis)

Cabut Laporan Politik Uang

SURABAYA-Dalam rangka menghadapi Pemilihan Guber-nur Jatim periode 2014-2019, Bakal Pasangan Calon Guber-nur Jawa Timur dan Wakil Gu-bernur Soekarwo-Saifullah Yu-suf (Karsa) kabarnya dijadwal-kan menggelar deklarasi pada 9 Februari 2013 di Surabaya..

“Kami mendapat informasi kalau deklarasi secara umum pasangan Karsa akan dilakukan 9 Februari depan. Lokasinya di Surabaya, tapi tempat pastinya saya belum tahu persis,” ujar Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jatim Hamy Wahjunianto kepada wartawan usai bertemu Saifullah Yusuf, Sabtu (12/1) seperti dikutip dari www.antarajatim.com.

Bukan hanya tanggal, dalam deklarasi tersebut tersebut, ren-cananya akan dihibur oleh Op-

era Van Java dan kolaborasi dengan komedian budaya asli Jatim, yakni kelompok Kirun Cs.

Jadwal deklarasi itu berarti tiga hari lebih cepat dari jadwal sebelumnya, yakni 12 Februari 2013. Kebetulan, tanggal terse-but bertepatan dengan empat tahunnya Karsa memimpin Jatim setelah dilantik 12 Feb-ruari 2009.

Hamy mengaku berani me-nyampaikan kabar ini karena telah mendengar secara lang-sung dari Gus Ipul (sapaan akrab Saifullah Yusuf,red). Den-gan demikian, skenario PKS melalui hasil survei terealisasi karena hasilnya menempatkan Soekarwo sebagai calon guber-nur teratas, dan Gus Ipul sebagai calon wakil gubernur teratas.

Pihaknya memastikan akan menyediakan kendaraan partai

kepada Gus Ipul untuk meleng-gang ke Pilgub Jatim meski hanya sebagai orang nomor dua. Ini karena PKS tidak bisa mengusung calon gubernur karena Soekarwo adalah Ketua DPD Partai Demokrat Jatim.

“Tidak mungkin kami mengu-sung calon gubernur dari partai lain. Sehingga, secara resmi PKS memberikan kendaraan kepada Gus Ipul. Kendati pas-angannya Soekarwo, kami tidak keberatan,” kata dia.

Sementara itu, Gus Ipul ma-sih belum berani buka suara tentang jadwal deklarasi dan kembalinya pasangan Karsa. “Nanti saja, tunggu tanggal mainnya. Pasti saya akan mem-beritahukannya,” kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut.

Sementara itu, dengan di-

usungnya Karsa II maka pelu-ang Khofifah Indar Parawansa untuk maju melalui kendaraan PKS tidak akan terwujud. Hamy mengatakan, pilihan mendu-etkan sesama tokoh religius akan susah dalam Pilgub Jatim kali ini.

“Khofifah dari kalangan NU, demikian juga dengan Gus Ipul. Kalau basis massanya sama, kami nilai sulit. Sehingga butuh figur yang satu religius, satu lainnya nasionalis,” katanya.

Jika pasangan Karsa II ini terelisasi maka sudah ada beberapa partai besar yang menyatakan mengusungnya. Masing-masing Partai De-mokrat, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Par-tai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Hanura, dan Partai Gerindra.(ant/zis)

Karsa II Deklarasi 9 Februari

KEDIRI–Pernah mencuri perhatian sejumlah ulama Madura saat berkampanye di Bangkalan untuk calon Bupati M Makmun Ibnu Fuad dan Mondir Rofii, Rho-ma Irama yang digadang-gadang menjadi calon pres-iden, kembali mendapat tem-pat istimewa di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo, Kota Kediri.

Rhoma membuat para sant-ri terpukau melalui penampi-lan solonya di kediaman KH Achmad Idris Marzuki, pengasuh pondok. Dia men-arik perhatian santri melalui dua buah lagu yang din-yanyikannya yaitu, berjudul “Menunggu” dan “Keramat”

“Sekian lama engkau menunggu untuk kedatan-

ganku. Bukankah aku telah berjanji kita jumpa disini. Kudatang memenuhi pang-gilanmu,” kata Rhoma dalam lantunan lagunya, Sabtu (12/1) seperti diberitakan www.beritajatim.com.

Lagu “Menunggu” men-jadi pembuka pidato Rhoma dihadapan pada kiai sepuh Ponpes Lirboyo dan ribuan santri. Dalam kesempatan itu, Rhoma membeberkan kronologis pencalonannya sebagai Presiden RI. Rhoma mengaku, banyak mendapat desakan dari para ulama dan habib supaya dia men-calonkan diri. Sampai akh-irnya, di suatu pagi di salah satu majelis taklim, Rhoma menyatakan kesediaanya untuk maju menjadi calon

presiden.“Kata mereka, Rhoma me-

miliki popularitas yang luas, dan didalam pemilihan pres-iden secara langsung popu-laritas sangat dibutuhkan. Rhoma memiliki elektabilitas. Kemudian Rhoma juga me-miliki aksektabilitas, itu kata mereka. Kemudian mereka juga mengatakan, Rhoma memiliki kapabilitas. Lalu saya tanya, darimana anda tahu. Itu dari visi dan misi di lagu Rhoma,” kata Rhoma.

Rhoma menutup sambutan-nya dengan lagu berjuduk “Keramat”. Lagu ini, mem-buat para santri dan semua yang hadir ikut bernyanyi. Rhoma membawakan lagu Keramat dengan iringan musik electone. Sementara

KH. Achmad Idris Marzuki sendiri mengaku, senang dengan rencana pencalonan Rhoma sebagai Capres 2014. Namun, soal dukungan, Gus Idris, sapaan akrabnya men-gaku, belum memutuskan. Sebab, kata Gus Idris soal dukungan harus dirapatkan dulu antar sesepuh dan ma-sayih pondok.

“ Kedatangan Rhoma disini, kita sama sekali tidak men-gundang. Dia datang sendiri ke Lirbioyo. Kita berterima kasih sekali. Dia saya hor-mati dengan baik. Tetapi soal dukungan belum ada sampai sejauh itu, karena perlu ad-anya kekompakan. Sekarang ini kita anggap sebagai tamu yang harus kita hormati,” ujar Gus Idris.(bjt/zis)

Rhoma Kunjungi Lirboyo Kediri

KM/DOK

ZAINIKetua Panwas Pamekasan

KM/ISTIMEWA

SIAP DEKLARASI: Soekarwo dan Saifullah Yusuf dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu. Kedua politisi ini kabarnya akan mengumumkan deklarasi maju dalam Pilgub 2014-2019 pada pertengahan Februari mendatang.

Alasan tim Kompak melakukan pencabutan karena kasus itu dinilai

kurang bermanfaat untuk diproses lebih lanjut.”

KM/ISTIMEWA

CURI SIMPATI: Rhoma Irama mengunjungi pesantren Lirboyo , Kota Kediri, Sabtu (12/1).

Page 10: kabar madura edisi 13 Januari 2013

Ancaman Disintegrasi Mulai Tumbuh di Madura

SUMENEP-Tergerusnya se-mangat kebangsaan di kalangan pemuda, seperti tidak hafalnya anak didik pada lagu kebangsaan, buta terhadap sejarah lokal, dan makin kuatnya rasa malu genera-sai muda Sumenep menggunakan Bahasa Madura, membuat DPKS angkat bicara.

Fakta-fakta tersebut merupakan bagian dari tanda bahwa pendidi-kan saat ini sudah mengarah pada

kepentingan pasar.Ketua Dewan Pendidikan Ka-

bupaten Sumenep (DPKS) M Kamali Ersyad mengatakan, saat ini banyak lembaga pendidikan di Sumenep yang kurang per-hatian terhadap nilai-nilai luhur kebangsaan.

Fenomena tidak hafalnya siswa-siswi terhadap lagu-lagu kebang-saan menurut Ersyad merupakan tanda makin mengikisnya nilai-ni-lai kebangsaan di dikalangan gen-erasi muda muda. ”Itu pertanda bahwa ancaman disintegrasi mulai tumbuh di Madura,” tegasnya.

Ketidaktahuan terha-hadap lagu kebang-saan itu rupanya ma-kin diperparah dengan minimnya pengeta-huan generasi muda Sumenep terhadap se-jarah dan bahasanya sendiri.

Ersyad mengaku san-gat miris, melihat gen-erasi muda Sumenep pelan tapi pasti sudah mulai meninggalkan bahasa ibunya. Bahasa madura yang memiliki tiga tingka-

tan dan mengandung pelajaran moral yang amat berharga untuk tetap dipelajari dan dilestarikan.

Melihat fenomena itu, dia mengaku ada semacam kesalahan yang tidak tampak dan mungkin tidak disadari oleh para pengelola pendidikan.

Sesuai dengan hasil pengamatannya, fenom-ena tersebut terjadi

karena orientasi dari pendidikan

di lembaga-lembaga sekolah yang ada di Sumenep, sudah tidak berja-lan sebagai mana mestinya, tetapi sudah mengikuti irama pasar.

”Bagi saya ini harus segera dicegah sejak dini. Pendidikan tidak lagi harus mengacu pada kebutuhan pasar,” katanya.

Di lain pihak, Abdul Warist, ang-gota Lembaga Penelitian dan Pen-gabdian Masyarakat (LP2M) Kam-pus Instika mengatakan, dilihat dari menjamurnya sekolah-sekolah kejuruan seperti SMK di wilayah Sumenep, memang terasa jelas bahwa pendidikan di negeri ini

berorientasi pada kebutuhan pasar. Hanya saja, menurut Warist, per-

soalan mendasar bukan terletak pada orientsinya, tapi pendidikan moral anak didik.

”Yang paling mendasar bagi saya, lebih kepada pendidkian moralnya. Sebab, ketika sudah lulus, pertama kali yang ditan-yakan itu mau kerja apa. Dan itu wajar saya rasa. Yang terpent-ing pendidikan kejuruan itu diimbangi dengan pendidikan moral,” kata Warist saat di-hubungi Kabar Madura, Sabtu (12/1) kemarin. (aqu/yoe)

SAMPANG-Kualitas pendidikan dan peserta didik tak lepas dari per-an dan kompetensi seorang pengajar sebagai tenaga pendidik. Tak hanya guru, sosok kepala sekolah pun me-miliki andil dalam upaya mencetak siswa dan lulusan yang berkarakter.

Meski demikian, perlu ada upaya untuk terus memperbaiki sistem dan kompetensi tenaga pendidik yang ada. Terutama dalam mendidik moral dan kepribadian siswa sebagai generasi bangsa di masa mendatang.

Seorang kepala sekolah dan guru dapat menjadi sosok teladan bagi para siswa, baik dari sisi perilaku maupun cara mengajar. Termasuk juga dalam pengelolaan sistem dan manajemen pendidikan di sekolah. Sebab, hal itu penting karena peran tenaga pendidik ini menjadi faktor penentu untuk menghasilkan gen-erasi yang berkarakter.

Ketua Umum Pengurus Besar Per-satuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) DR Sulistyo, M.Pd meminta, guru bersikap profesional dan tidak terjebak dalam kepentingan kelom-pok politik tertentu. Di mana PGRI merupakan satu-satunya wadah guru dan tidak membedakan latar be-lakang politik, agama maupun suku.

“Saya prihatin ketika masih ada sejumlah organisasi guru di luar PGRI yang hanya untuk kepentingan sesaat atau individu saja,” ujarnya saat menghadiri acara resepsi HUT PGRI ke 67 dan hai Guru nasional tahun 2012 di aula PKPRI Trunojoyo Sampang, kemarin.

Dalam sambutannya, Sulistyo menekankan bagi guru honorer yang bekerja sejak lama untuk bersabar dan dikatakan tidak akan secara otomatis diangkat menjadi PNS. Status PNS dikatakan bukan hanya pemberian nenek moyang, tetapi harus diraih dengan prestasi. “Maka, guru hon-orer yang berprestasi akan mendapat penghargaan. Tapi penghargaan itu tidak otomatis akan diangkat menjadi

PNS,” katanya kembali.Pernyataan senada juga diungkap-

kan Bupati Sampang Noer Tjahja yang diwakili Asisten Tiga Sekretaris Daerah Pemkab Sampang, Slamet Terbang. Dalam sambutannya dia mengatakan, peranan guru sebagai pendidik dan pembentuk karakter dari anak didiknya sangat dirasakan sangat penting dalam perannya dalam kehidupan pendidikan.

“Diharapkan di sini apakah kebak-tian dan profesionalisme guru seb-agai pendidik sudah cukup selama ini, sebab peran guru yang meme-gang peranan penting dalam pem-bentukan karakter anak didiknya,” jelasnya dalam pidato singkatnya.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Sam-pang Sumadi mengatakan pihaknya mengharapkan kepada seluruh guru khususnya kepada PGRI untuk ber-

sama mengatasi permasalahan yang timbul dalam dunia pendidikan. Ter-lebih diwilayah kabupaten Sampang.

“Seperti banyaknya masyarakat Sampang yang masih buta huruf, sehingga program dari dinas pen-didikan dapat berjalan dengan baik dengan peran serta dari guru,” urai sekretaris Disdik tersebut.

Selain itu, ketua PGRI kabupaten Sampang Jupri Riyadi mengatakan peran adanya uji kompetensi guru (UKG) dirasakan sangat penting dalam pembentukan guru dan profesional-ismenya. Pihaknya akan terus mem-perjuangkan adanya kompetensi guru tersebut sehingga setiap guru dapat mempunyai tolak ukur kompetensi yang dapat dipertanggung jawabkan. “Kita akan terus memperjuangkan agar semua guru dapat memperoleh sertifi-kat kompetensi,” ungkapnya.

Terkait adanya ketentuan dari ke-menterian pendidikan pusat perihal masih adanya larang untuk pen-gangkatan tenaga guru homorer, pihaknya akan terus memperhatiakn nasih guru tidak tetap (GTT). Dimana direncanakan sudah dianggarkan akan mengangkat GTT menjadi guru honorer dimas mendatang. “Hal ini karena peran GTT yang sangat besar bagi Pemkab Sampang,” pungkasnya.

Dalam acara tersebut pula, dimeri-ahkan dengan tarian dan pemberian hadiah bagi guru yang berprestasi serta guru yang memenangkan lomba dalam rangka HUT PGRI yang ke 67 dan hari guru nasional tahun 2012 lalu. Pada acara tersebut pula hadir ketua PGRI Jatim Drs. Ihwan Sumadi dan wakil Bupati Sampang KH Fannan Hasib serta mantan Kadisdik Sampang Heri Purnomo. (KM10/yoe/adv)

Email Redaksi: [email protected]

MINGGU 13 Januari 201310

Orientasinya untuk menggali dan

mengembangkan potensi peserta didik di bidang akademik dan memantapkan mental

dalam menghadapi ujian nasional akan datang

sehingga nantinya siap bertarung tuai prestasi,

dari sebanyak 1.816 siswa akan diambil 10 besar masing-masing mata

pelajaran dan akan diambil satu yang terbaik.”

MOH. TIMBANG Ketua Panitia

KM/DOK

M KAMALI ERSYAD Ketua DPKS Sumenep

KM/ ACHMAD SYAIFUL ROMADHON

JANGAN BERPOLITIK: Profesionalisme dan kompetensi sebagai guru sangat dibutuhkan sebagai tenaga pendidik dan pembentuk karakter anak didik.

Guru, Pendidik dan Pembentuk KarakterLombakan Tiga Mata Pelajaran untuk Siswa SD

PAMEKASAN-Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Kota Pamekasan menggelar acara Temu Penggalang yang dilaksanakan di Gedung Ba-korwil IV Jawa Timur, Pame-kasan, Sabtu (12/1).

Kegiatan rutin tahunan tersebut digelar dengan konsep mind mapping yang terdiri dari tiga mata pela-jaran, antara lain Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Para peserta mem-perebutkan tropi bergilir dari Kwartir Ranting Kota Pamekasan.

Acara yang dibuka se-ca ra re smi oleh Purwedy B R y a n g m e w a k i l i Kadarisman Sastrodiwirjo selaku Ketua Kwartir Ca-bang Pame-kasan terse-but d i ikut i 1.816 siswa sekolah dasar s e - K e c a -matan Kota Pamekasan di bawah ken-dali Kwartir Ranting Kota Pamekasan.

” O r i e n t a -sinya untuk m e n g g a l i dan mengem-bangkan po-tensi peserta didik di bi-d a n g a k a -demik dan memantapkan mental dalam menghadapi ujian nasional akan datang sehingga nantinya siap ber-tarung tuai prestasi, dari sebanyak 1.816 siswa akan diambil 10 besar masing-masing mata pelajaran dan akan diambil satu yang terbaik,” terang Moh. Tim-bang, Ketua Panitia.

”Sedangkan untuk lomba yel-yel, disediakan piala bergilir dan juara harapan. Selebihnya diberi piagam penghargaan sebagai upaya motivasi kreativitas peserta didik,” tambahnya.

Salah seorang peserta, Alfi dari SDN Barkot I, mengaku senang mengikuti acara tersebut karena bisa menambah pengetahuan. ”Sangat senang bisa ikut karena menambah pengeta-

huan. Semoga ke depannya bisa lebih baik dan inovatif dalam setiap program,” harapnya.

Ketua Kwartir Ranting Kota Pamekasan, Imam Santoso, mengatakan jika kegiatan tersebut dilak-sanakan setiap tahun dan pihak Kwartir Ranting Kota Pamekasan sudah menye-diakan tropi bergilir.

”Hukumya wajib dilak-sanakan karena belajar sam-bil bermain dan bermain sambil belajar bisa mema-cu kreativitas siswa dalam membuat peta konsep dasar tentang ujian nasional se-hingga nantinya dari segi mental dan materi mereka siap menghadapi ujian na-sional yang akan datang,” ujarnya.

Lomba mind mapping tersebut mela-h i r k a n b e -berapa juara, di antaranya untuk mata pelajaran Ba-hasa Indone-sia juara di-raih SD Nu-rul Hikmah disusul SDN B a r k o t I I I (juara II) dan SDN Bugih III (juara III).

Sementara SDN Barkot I m e n j a d i juara I mata p e l a j a r a n Matematika diikuti SDN Barkot IV se-bagai juara II dan SD Nurul Hikmah seb-agai juara III. Sedang untuk

mata pelajaran IPA, galer juara disabet SDN Barkot I setelah mengalahkan SDN Barkot VI dan SDN Gladak Anyar II yang dinobatkan sebagai juara II dan III.

Satu penghargaan di mata pelajaran IPA kembali di-raih siswa SDN Barkot I setelah meraih teknik pem-buatan terbaik yang diraih peserta dengan nomor urut 1.459.

Untuk lomba yel-yel, juara I direbut SDN Nyalabu Daya II diikuti SDN Barkot I dan SDN Bugih I sebagai juara II dan III. Sedangkan juara harapan I sampai VII masing-masing jatuh pada SDN Bugih III, SDN Laden I, SDN Kangenan II, SDN Bugih VII, SDN Kolpajung, SDN Barkot V, dan SDN Pareker I. (km12/zis/adv)

KM/ANWAR NURIS

MIND MAPPING: Beberapa peserta sedang serius mengerjakan soal dari panitia untuk mata pelajaran IPA.

Kwarran Kota Gelar Temu Penggalang

Gawat, Pendidikan Kian Komersil!

Kasus pemukulan terhadap siswa oleh guru karena ti-dak memakai seragam ma-gang yang terjadi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sumenep, be-berapa waktu lalu, adalah bagian dari mendidik siswa. Guru tidak selamanya salah hanya karena memukul, asal tepat sasarannya. Mung-kinkah cara kekerasan tersebut masih berlaku di

zaman sekarang?

BUSRI THAHA, Sumenep

BERDASARKAN cerita guru dan murid tempo dulu, ketika sedang mengaji di langgar atau musala, saat murid tidak bisa membaca huruf hijaiyyah, telinganya langsung dijewer oleh sang guru. Begitu juga ketika ma-sih duduk di bangku sekolah dasar, saat tidak bisa memb-aca atau menulis maka betis akan mendapatkan pukulan dengan kayu kecil.

K .Zainal, tokoh masyara-kat Sumenep di Kecamatan Rubaru, berpendapat bah-wa t idak semua badan milik siswa diperbolehkan untuk dipukul. Ada bagian-bagian di tubuh siswa yang tidak boleh dipukul meski sudah kelewat batas keban-delannya.

”Memukul siswa atau anak

didik tidak diperbolehkan karena dendam. Tetapi, memberi pelajaran agar siswa lebih semangat bela-jar dan cepat mengetahui. Kalau kepala dan muka jangan dipukul! Itu malah merendahkan martabat anak didik,” katanya.

Ia menambahkan, biasanya yang diperbolehkan adalah di bagian bawah lutut, terus telinga dijewer. ”Tapi ingat! Jangan sampai melukai dan tidak membayakan terhadap jiwa anak didik,” ujar pria yang menjadi guru mengaji

tersebut.Pendapat berbeda dilontar-

kan Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Ahmad Subaidi, secara tegas men-gatakan bahwa kekerasan dalam bentuk apapun tidak boleh terjadi dalam dunia pendidikan.

Bahkan, diakuinya, ke-kerasan yang dilakukan oleh para birokrasi pendi-dikan terhadap anak didik dapat menyeret si pelaku ke ranah hukum. Tindakan kekerasan tersebut sudah

termasuk pelanggaran ter-hadap undang-undang dan bisa dipidana. ”Ini sudah bukan jamannya main hu-kum anak dengan pukulan,” tandas politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut.

Seperti yang di beritakan sebelumnya, Kepala SMKN 1 Sumenep mengatakan anak yang dipukul oleh guru lanta-ran tidak menggunakan sera-gam sekolah merupakan anak yang nakal. Dalam hal ini, Subaidi tetap tidak bisa men-tolerir tindakan kekerasan

oleh oknum guru SMKN. Menurutnya, mesti ada cara

lain yang harus di lakukan oleh guru setempat. Sebab, pukulan yang semacam itu tidak akan berdampak pada efek jera terhadap siswa. Selain itu, Subaidi memin-ta agar Dinas Pendidikan Segera mengambil langkah tegas terhadap guru yang sudah melakukan tindakan kekerasan.

”Guru-guru semacam itu harus segera diberi pem-binaan agar tidak terjadi kekerasan lagi. Disdik harus segera melakukan pembi-naan itu,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua De-wan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS), M. Ka-mali Ersyad mengatakan, di dalam agama Islam, pemu-kulan memang diperboleh-kan, tetapi pukulan tersebut hanya bertujuan agar peserta didik jera dari perilaku me-nyimpang dan kelewat batas.

”Seperti anak yang tidak shalat, orang tua boleh memu-kul anaknya biar melak-sanakan shalat,” ujar pria yang pernah menjadi anggota Komisi D DPRD Sumenep dari Fraksi Partai Kebangki-tan Bangsa (PKB) tersebut.

Terkait dengan pemuku-lan di SMKN 1 tersebut, Ersyad menilai tindakan tersebut tetap tidak bisa dibenarkan. Bagi dia, yang menjadi persoalan bu-kan pada pemukulan guru terhadap murid, tetapi wilayah pemukulan yang berada di muka. (rr)

KM / BUSRI THAHA

AKIBAT PEMUKULAN GURU : Puluhan warga bersama dengan siswa ngeluruk SMKN 1 Sumenep beberapa waktu lalu karena tidak terima salah seorang siswa di pukul oleh oknum guru gara-gara tidak memakai seragam magang.

Masih Ada Kekerasaan dalam Dunia Pendidikan Indonesia

Guru Ringan Tangan Bisa Dipidana

Page 11: kabar madura edisi 13 Januari 2013

Kalangan Siswa Berharap Ada Gathering

PAMEKASAN-Persepam Madura United (P-MU) me-mang tidak akan melaunch-ing timnya, sebagaimana lazim dilakukan tim lain peserta ISL. Tetapi, bakal diganti dengan tasyakuran, yang akan dilaksanakan hari ini. Tasyakuran tersebut, tak lain sebagai rasa syukur atas sukses P-MU membentuk tim yang siap berlaga di ISL.

”Meski dengan seremoni-al sederhana, pada intinya kegiatan tersebut sebagai rasa syukur atas teben-tuknya tim P-MU,” jelas Jon Yulianto, Asisten Manajer P-MU kepada Kabar Mad-ura, kemarin (12/1).

Jon menambahkan, pem-bentukan tim yang dilakukan tim pelatih P-MU memakan waktu yang panjang. Pasalnya, tahapan hingga menetapkan 27 pemain yang saat ini sudah didaftarkannya ke PT Liga In-donesia sebagai tahapan yang sangat melelahkan.

”Bayangkan saja, hanya untuk memilih 27 pemain kami harus melaluinya dari 6 September tahun lalu,” tandasnya.

Apa yang disampaikan Jon Yulianto memang betul adanya. Setidaknya, sejak 6 September tahun lalu,

proses seleksi pemain P-MU dilakukan. Terdadapat se-jumlah pemain seleksi yang terdiri dari 17 pemain asing dan 12 pemain lokal yang dinyatakan gagal dan di-pertimbngakan tidak dapat memberikan kontribusi yang mumpuni terhadap tim ke-banggaan Madura tersebut. Tak hanya seleksi pemain yang terjadi, bahkan seleksi pelatih pun juga dilakukan. Itu terjadi setelah Mustaqim mundur dari posisi sebagai pelatih kepala P-MU.

Sementara itu, kendati ti-dak ada launching khusus yang dilakukan dengan me-riah, sejumlah siswa SMA di Pamekasan sangat ber-harap agar pemain P-MU dapat diperkenalkan di seko-lahnya. Harapan tersebut

sebagaimana disampaikan Anggi Krisnawati, siswi salah satu SMAN di Pamekasan yang kebetulan haadir dalam acara pembukaan Libanjar di SMAN 1 Pamekasan tersebut.

”Saya sebenarnya sangat berharap adanya launch-ing. Tapi dengan keputusan tidak akan ada launching, saya sangat berharap agar manajemen mengagenda-kan pemain P-MU kunjungi sekolah kami,” ujar Anggi -sapaan akrabnya.

Terhadap harapan Anggi dan beberapa siswa tersebut, Jon Yulianto mengaku akan merapatkan dengan manaje-men lainnya. Terutama soal waktu pelaksanaannya. ”Karena apa, Selasa pemain sudah harus ada di Lamon-gan,” gumam Jon. (bri/ed)

Email Redaksi: [email protected]

MINGGU 13 Januari 2013 11

Menghitung Kans Perseba ke 8 Besar

BANGKALAN-37 klub profesional yang terdaftar di Divisi Utama PT Liga Indonesia, akan berta-rung memperebutkan tiga tiket promosi ke ISL. Nama daerah yang disandang menjadi panji untuk diper-taruhkan.

Dari 37 klub tersebut, PT LI kemudian membaginya dalam empat grup, untuk menyaring delapan klub terbaik yang akan diadu memperebutkan predi-kat semifinalis. Ini yang akan membuat persain-gan antar-klub semakin ketat. Karena masing mas-ing grup hanya akan mengirim dua klub untuk berlaga di ba-bak Delapan Besar.

K e t a t n y a p e r s a i n g a n tersebut yang membuat per-s iapan yang d i l a k u k a n Perseba Su-per Bangkalan sebagai salah satu kontestan Divisi Utama tak main-main. K l u b y a n g m e n g u s u n g t a r g e t p r o -mosi ke ISL itu, tentu tak akan mudah melewati ha-dangan klub-klub saingan-nya di Grup III. Nama besar Persebaya Surabaya dan Deltras Sidoarjo, tentu akan membuat Danilo Fer-nando dan kawan-kawan bekerja ekstra keras untuk –minimal, menjadi runner up grup.

Selain dua nama di atas, terdapat PSBK Kota Blitar dan PSIM Jogjakarta yang pada musim lalu tampil bagus dan lolos ke babak Delapan Besar. Bahkan PSIM Jogjakarta sempat merasakan atmosfer semifi-nal, meskipun akhirnya ga-gal memastikan tiket ke ISL.

Bagi Perseba Super , Persebaya tentu menjadi ancaman nomor satu. Na-mun Deltras Sidoarjo juga tak bisa dianggap remeh. Kemenangan 2-1 yang diraih Perseba Super atas tim berjuluk The Lobster di Piala Gubernur Jatim X/2012 lalu, sama sekali

tak berlaku bila melihat pembenahan yang dilaku-kan tim kebanggaan Delta Mania itu. Bahkan pada uji coba terakhirnya, tim besutan Djoko Susilo itu sudah mulai menemukan bentuk permainannya. Se-hingga mampu menggilas tamunya yang sesama kon-testan Divisi Utama, PSIS Semarang.

Dari 11 klub yang mengisi slot di Grup III, pertarun-gan lima klub di atas akan mencuri banyak perhatian. Tiga klub diantaranya akan tersisih dan masih harus mengulang ambisinya un-tuk mencoba peruntungan pada kompetisi profesional Indonesia level dua itu.

Pelatih Nus Yadera men-gaku hanya berkonsen-

trasi memper-s iapkan t im dan tak ter-lalu menang-gapi persiapan calon-calon la-wannya. Bag-inya, semua p e n g h u n i Grup III memi-liki kans yang s a m a u n t u k meraih posisi dua besar.

”Semua tim punya kesem-p a t a n y a n g sama. Bodoh kalau kita han-ya mengang-gap Persebaya dan Deltras se-bagai saingan. Sementara tim lain kita remeh-kan,” ujar Nus.

Pelatih asal S idoar jo i tu juga mengaku

optimistis akan kemba-li mampu membawa tim asuhannya merebut tiket Delapan Besar seperti saat menukangi PSBK Kota Blitar musim lalu. Persia-pan matang yang telah dilakukannya, akan mem-buahkan hasil positif bagi tim berjuluk Laskar Sura-madu itu.

”Kami hanya memper-siapkan tim sebaik-bai-knya. Dengan optimisme tinggi, kami siap turun dan bertarung di Divisi Utama,” tegasnya saat di-hubungi melalui ponsel-nya, kemarin (12/1).

Pertandingan pertama Perseba Super sendiri akan dilaksanakan pada 2 Februari mendatang. Tim asuhan Nus Yadera itu akan melawat ke Stadion Rejoagung menghadapi tuan rumah Perseta Tulun-gagung. (bai/ed)

Persebaya-Deltras TerberatDiikuti 10 Tim Putri dan 14 Tim Putra

PAMEKASAN-Liga Basket An-tar Pelajar (Libanjar) se Madura kembali digelar civitas SMAN 1 Pamekasan. Untuk tahun ini, sekolah yang terletak di Jalan Pramuka Pamekasan ini, tercatat sudah menggelar Libanjar untuk kali ke-11.

Libanjar XI/2013 resmi dibuka dan dimulai kemarin (12/1) di lapangan basket SMAN 1 terse-but. Secara umum, pembukaan berlangsung meriah. Ini tak lepas dari suguhan upacara pembu-kaan dengan berbagai acara. Seperti penyematan co-card peserta, lemparan bola pertama hingga pelepasan balon tanda dimulainya acara. Tampak hadir pada pembukaan, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pamekasan, Jon Yulianto.

Libanjar tahun ini, menurut Za-kiyatul Fajariyah, ketua panitia, diikuti 10 tim putri dan 14 tim putra yang berasal dari 11 seko-lah di Madura.

”Libanjar kali ini menggunakan sitem gugur. Menurut jadwal, rangkaian pertandingan akan selesai 26 Januari mendatang," ujar remaja yang tercatat duduk di kelas XI SMAN 1 Pamekasan tersebut.

Gelaran final turnamen tersebut, menurut rencana sebagaimana disampaikan Zakiyah, memang akan digelar 25 Januari untuk final putri. Sementara pada 26 Januari untuk final putra.

Libanjar sendiri, menurut Za-kiyah bertujuan untuk menjalin soliditas antar atlet basket se-Madura. ”Tujuan utama tentunya untuk menjalin soliditas sesama atlet yang dilandasi nilai-nilai sportivitas," tandasnya.

Terpisah, Kepala SMAN 1 Pamekasan, Basyoir, menyam-paikan, kegiatan tersebut se-bagai rangkaian acara Hari Ulang Tahun (HUT) SMAN 1 Pamekasan. Dalam rangka itulah, Basyoir sangat berharap cabang olahraga basket yang menjadi salah satu kegiatan ekstra kurikuler di SMAN 1 Pamekasan dapat melahirkan atlet berprestasi. Bahkan kalau bisa juga melahirkan pebasket profesional ke depannya.

”Harapan terbesar dari kegiatan ini menjadi cikal bakal lahirnya pebasket berprestasi asal Madu-ra," tandas Basyoir.

Terkait dengan harapan yang disampaikan Kepala SMAN 1

tersebut, Jon Yulianto yang pada waktu itu menyampaikan sam-butan selaku Dispora, sebelum membuka kompetisi mengaku sangat bangga atas pembinaan basket yang dilakukan SMAN 1 Pamekasan.

”Seluruh atlet di Pamekasan lahir dari sekolah-sekolah di Pa-mekasan. Secara kelembagaan, saya ucapkan terimakasih kepada SMAN 1 Pamekasan yang telah memfasilitasi Libanjar. Karena ini akan menjadi salah satu tolok

ukur prestasi atlet Pamekasan," ujar Jon Yulianto yang disam-paikannya di atas podium yang disediakan panitia.

Usai memberi sambutan, Jon Yulianto langsung melakukan lemparan pertama sebagai tanda dimulainya Libanjar XI tersebut. Tak hanya itu, Jon juga melaku-kan pelepasan balon udara bers-ama-sama kepala sekolah yang didampingi cheer leaders.

Pembukaan makin meriah den-gan aksi cheer leaders yang me-

nampilkan koreografi jempolan. Pasalnya, di puncak aksinya, mereka pungkasi dengan perke-nalan maskot Libanjar.

Pertandingan perdana kemarin, sebagai pembukaan Libanjar XI, mempertemukan tim putra SMAN 1 Pamekasan selaku tuan rumah melawan tim asal kabupaten paling timur Madura, SMAN 1 Sumenep. Laga tersebut dimenangkan tim asal SMAN 1 Pamekasan dengan skor akhir 35-19. (bri/ed/adv)

PEMBUKAAN : Partai perdana antara Tim Basket Putra SMAN 1 Pamekasan lawan SMAN 1 Sumenep (atas). Cheerleaders bareng maskot Libanjar XI/2013.

KM/TABRI S. MUNIR

POPULER: Sebagai pemain bola profesional, penggawa P-MU juga sangat digandrungi pelajar SMA di Pamekasan.

Meriah, Libanjar XI se Madura Dimulai

Semua tim punya kesempatan yang

sama. Bodoh kalau kita hanya menganggap

Persebaya dan Deltras sebagai saingan.

Sementara tim lain kita remehkan.”

NUS YADERAPelatih Kepala Perseba Super

BANGKALAN-Bebera-pa hari lagi pertandingan perdana ISL yang dilakoni klub asal Madura, Perse-pam Madura United (P-MU) akan digelar. Beberapa pekan berselang, giliran Perseba Super Bangkalan yang berkompetisi di Divisi Utama PT Liga Indonesia, juga melakoni pertandingan pertamanya.

Hal itu yang membuat suporter Madura mulai merapatkan barisan. Selain persiapan yang dilakukan pengurus pusat, juga mulai merambah hingga korwil se-bagai cabang di bawahnya.

Salah satunya adalah K-Conk Jaddih, Bangkalan. Komunitas yang masih menggunakan nama desa sampai disepakatinya nama korwil itu, mengaku sudah merencanakan jauh-jauh hari untuk berkonsultasi ke sekretariat K-Conk Mania. Hal itu dilakukan agar ke-lompok mereka mendapat-kan legitimasi hingga dires-mikan keanggotaannya.

”Kami memang sudah lama berencana ingin main ke Mabes K-Conk. Banyak per-mintaan dari teman-teman untuk meresmikan komuni-tas suporter yang sudah kami bentuk,” terang Baihaqi,

salah seorang pentolan K-Conk Jaddih.

Tak jauh berbeda juga den-

gan K-Conk Bandara. Hanya saja korwil K-Conk Mania asal Kecamatan Modung

itu bukan komunitas baru. Melainkan sempat meng-hilang setelah beberapa aksi yang dilakukannya di pertengahan musim lalu. Di musim 2012-2013 ini, K-Conk Bandara mengaku siap kembali ke tribun lapangan pertandingan, untuk mem-beri dukungan, baik kepada Perseba maupun P-MU.

”Saya dan teman-teman sudah sepakat untuk kem-bali ke tribun. Beberapa kesibukan yang kami alami musim lalu sempat mengh-entikan aksi kami sebelum musim kompetisi berakhir,” ujar Risky, Ketua K-Conk Bandara. (bai/ed)

Jelang Kompetisi, Korwil Baru Bermunculan

Hari Ini Tim P-MU Tasyakuran

PAMEKASAN-Elemen suporter P-MU, Taretan Mania Pamekasan, secara resmi akan turut Ngongghai Lamongan. Itu, di-lakukan guna mendukung tim kesangannya dalam debutnya di ISL.

Namun, acara Ngongghai Lamongan tersebut sebatas dikordinir sebagian Korwil Taretan Mania saja. Yakni Korwil Sakera, Cha-cha Colo’, Rio Mania dan beberapa korwil lainnya.

Jakfar, dari Korwil Rio Mania menyampaikan, untuk acara Ngongghai Lamongan, pihaknya telah menyediakan kendaraan sebagai alat transpostasi. Untuk bisa ikut serta dalam rom-

bongan, Mpank -biasa dipanggil, mensyaratkan sumbangan Rp 60 ribu. Sumbangan tersebut belum termasuk harga tiket masuk stadion.

”Kami hanya kordinator untuk adanya rombongan,” jelas Mpank.

Sementara itu, dalam rangka Ngongghai Lamongan tersebut, seluruh korwil men-syaratakan agar suporter memakai kaos kebesaran suporter, loreng merah putih. Tekanan agar memakai jersey loreng merah putih sebagai bagian untuk menampakkan dukungan kepada tim P-MU. ”Setidaknya mereka merasakan seakan bertanding di kandang,” jelas Mpank. (bri/ed)

Taretan Juga Berencana Ngongghai

KM/ISTIMEWA

PANJI KEBESARAN: Anggota K-Conk Bandara foto bareng.

KM/TABRI S. MUNIR

Page 12: kabar madura edisi 13 Januari 2013

Email Redaksi: [email protected]

FREE K ICK

MINGGU 13 Januari 201312

Istimewa. Begitulah kata yang sering dilontarkan oleh sebagaian suporter P-MU atas penampilan Rossy Nopriha-nis. Keistimewaan pemain yang memi-liki jurus mematikan dengan tendan-gan kerasnya tersebut makin kentara, karena pemain tersebut adalah pemain termuda di skuad Laskar Sape Kerap. Siapa sebenarnya pemuda yang saat

ini masih membujang ini?

TABRI S. MUNIR, Pamekasan

WAKTU itu, menjelang tengah malam, penginapan pemain P-MU yang dijadi-kan sebagai mess pemain ketika ikut serta dalam Turnamen Bupati Bangkalan Cup kedatangan seorang pemuda. Yang ber-sangkutan memperkenalkan diri bernama Rossy Noprihanis.

Awalnya, hampir semua pihak meman-dang Rossy Noprihanis sebagai pemain biasa, laiknya pemain lain. Pasalnya, berdasar rekam jejak permainannya yang hanya pengalaman memperkuat PS Sum-bawa Barat yang berkompetisi di Divisi

Utama musim lalu, kehadirannya diang-gap hanya sebagai pelengkap tim saja.

Anggapan tersebut berbalik 180 de-rajat saat pemain kelahiran 28-11-1990 menampilkan permainan di lapangan. Memiliki tubuh yang relatif pendek untuk ukuran pemain sepak bola, 162 cm, Rossy ternyata memiliki kelebihan lari yang kencang serta kemampuannya berduel dengan pemain lawan ketika se-dang men-dribling bola. Keistimewaan itu menjadikan pemain asal Mataram-NTB tersebut memukau penonton.

Tak heran, suara dukungan makin menggelora ketika pemuda tersebut menjadi pengendali bola. Terutama ke-tika berada di daerah pertahanan lawan. Selain sprint cepat, Rossy ternyata juga memiliki tendangan geledek yang selalu siap dihunjamkan ke gawang lawan. Tak heran, sejak bergabung dengan P-MU kala itu, Rossy tercatat sebagai top skorer sementara P-MU sebelum berlaga di ISL. Rossy berhasil menorehkan tiga gol, satu diantaranya melalui titik penalti. Torehan tersebut melampaui gol yang ditorehkan striker murni P-MU saat ini. Baik Osas Saha, Sudirman, Ervan Hidayatullah maupun Indriyanto Nugroho.

”Saya hanya main biasa-biasa saja Bang. Mungkin karena menikmati bermain sepak

bola,” gumam Rossy ketika ditanya resep tampilannya yang memukau di lapangan.

Tak hanya penonton yang memuji tampilan pemain yang sempat dipanggil

memperkuat Timnas Indonesia bersama tandemnya di PS Sumbawa Barat, Sad-dam Husein. Pemain yang biasa berpe-nampilan dengan potongan rambut Tom

Hawk tersebut juga mendapat pujian dari pemain lainnya. Itu, karena tipikalnya yang tergolong pekerja keras. Pujian tersebut justru datang dari Osas Saha.

”Dia luar biasa melakukan dribling bola dan memiliki kekuatan untuk melakukan shooting keras. Dia pemain sangat poten-sial dan masih muda,” ujar Osas Saha.

Pujian Osas terhadap Rossy memang beralasan. Pasalnya, ketika memperkuat P-MU di ajang Inter Island Cup (IIC), pemain termuda di Skuad Laskar Sape Kerap tersebut juga mendapatkan pujian dari Djajang Nurjaman, pelatih Persib. Menurutnya, permainan Rossy hanya tinggal menunggu waku untuk menam-pakkan kebintangannya.

Selain dipadu usia mudanya, Rossy yang dibesarkan dalam keluarga tentara terse-but sebenarnya sempat berlatih bersama klub milik TNI Kodam Siliwangi. Bahkan keluarga besarnya, terutama saudara-saudaranya, sebagian besar menjadi TNI. Tak heran, ketika P-MU meladeni dua klub lainnya di Grup B IIC beberapa waktu lalu, dukungan menggemuruh terhadap pemain yang mengaku sudah bertunangan tersebut.

Itu, menggema dari penjuru Stadion Siliwangi yang dipadati Bobotoh dan Maung Bandung. (ed)

Mengenal Rossy Noprihanis, Penggawa Laskar Sape Kerap

Pemain Termuda dengan Tendangan Geledek

Daniel Pasang Target Curi Poin

PAMEKASAN-Sebanyak 27 pemain sudah didaftar-kan manajemen Persepam Madura United (P-MU) ke PT Liga Indonesia selaku pelaksana Kompetisi Indo-nesia Super League (ISL). Kini saatnya fokus mem-

persiapan debut klub ke-banggaan warga Madu-

ra di kancah tertinggi kasta sepak bola In-donesia tersebut.

Debut P-MU send-iri akan tersaji pada 16 Januari di Sa-tadion Surajaya L a m o n g a n . Yakni, berpo-sisi sebagai penantang tuan rumah,

Persela Lamongan. Pada debutnya tersebut,

Pelatih Kepala P-MU Daniel Roekito mengaku memasang target khusus. Yakni mencuri poin dari kandang lawan. Target tersebut dianggapnya sebagai target realistis. Pas-alnya, Barito Putra yang juga tim promosi ke ISL tahun ini, dalam pertandingan perdananya melawan Pelita Bandung Raya (PBR) juga meraih poin di kandang la-wan.

”Kami memang tim yang baru promosi. Jika tim promosi lainnya bisa curi poin di kandang lawan, masak kami tidak bisa,” sesumbar Daniel Roekito, kemarin (11/1).

Untuk mencapai target tersebut, Daniel mengaku dalam tiga hari ini sebelum

bertolak ke Lamongan, dir-inya akan men-drill khusus pemainnya. Terutama dalam menjalankan strategi khusus ketika melakoni laga tandang.

”Ada perbedaan permainan ketika bermain di kandang dengan bermain tandang. Saat ini kami akan konsentra-si untuk laga tandang,” jelas

pelatih yang kemarin tetap memimpin lati-han, kendati masih dibekap flu berat.S e m e n t a r a i t u ,

dalam latihan kemarin (11/1), Daniel Roekito tampaknya langsung

memberikan peran sebagai starter terhadap Zainal Arif. Pemain yang sempat mang-kir dari pemusatan latihan (Puslat) Timnas beberapa tahun lalu tersebut memang langsung mendominasi game internal yang dilak-

sanakan kemarin sore.Diduetkan dengan Osas

Saha, dibantu Steven Men-noch dan Kwon Jun di lini tengah, tim yang diikuti Zainal mampu menang 3-0 atas tim lainnya yang lebih banyak berisi pemain P-MU ketika masih berlaga di Di-visi Utama lalu.

Dalam latihan tersebut, Zainal berkontribusi me-lesakkan satu gol serta mem-beri assit untuk gol yang diciptakan Osas Saha. Fokus dalam pertandingan perdana P-MU di ISL, tidak han-ya bermaterikan taktik dan strategi. Yang lebih utama menurut Daniel adalah mem-berikan pemahaman kepada pemainnya untuk lebih bisa mengontrol emosi. Sebab hal itu diakuinya menjadi salah satu kunci sukses kemenan-gan di lapangan. (bri/ed)

Fokus Debut Perdana di ISL

PAME-K A S A N -

Empat hari lagi de-but Persepam Madura

United (P-MU) di In-donesia Super League

(ISL). Kondisi tersebut, tentu saja disiasati khusus oleh tim pelatih. Yakni,

mula i mengurangi porsi latihan

fisiknya. Hal terse-

but, menu-rut Pelatih K e p a l a P-MU Dan-iel Roekito, g u n a member i kesempa-

tan kepada se-luruh pemainnya bisa recovery

sejenak sebelum pertandingan pentingnya tersebut.

”Pertandingan melawan Persela Lamon-gan itu sangat penting bagi anak-anak. Terutama untuk mengangkat mental per-mainan selanjutnya,” ujar Daniel Roekito, saat ditemui Kabar Madura kemarin (12/1).

Tak hanya itu, Daniel juga bermaksud memberi kesempatan kepada pemainnya untuk memanfaatkan libur rutin yang biasa diberikan kepada pemainnya.

”Sabtu sore dan Minggu pagi latihan isti-rahat,” tandas pelatih yang membesut P-MU sejak 27 Desember lalu.

Menjelang pertandingan perdananya di ISL, menurut Daniel, pihaknya hanya akan memberi latihan khusus yang tidak banyak menguras tenaga. Latihan tersebut, akan lebih banyak difokuskan terhadap taktik permainan dan kolektifitas tim. Terutama kepada pemain yang akan diturunkan sejak menit awal melawan Laskar Joko Tingkir –julukan Persela Lamongan.

Menilik pada latihan pagi kemarin yang ditempatkan di lapangan Stadion R Soen-arto Hadiwidjoyo Pamekasan, Zainal Arif sangat besar kemungkinan menjadi pilihan

utama untuk ditandemkan dengan Osas Saha di lini depan. Bahkan keduanya secara khusus di-drill untuk saling menyesuaikan kerjasamanya ketika di lapangan. Terutama dalam penyelesaian akhir.

Sayangnya, ketika ditanya apakah dua pe-main tersebut akan menjadi starting eleven dalam setiap pertandiangan P-MU, Daniel lebih mejawabnya diplomatis. Menurut-nya, semua pemain yang berposisi sebagai pemain depan masih sama-sama memiliki peluang untuk menjadi starting line up.

”Masih belum final nama-nama pemain yang akan jadi starting line up. Tetapi memang kami coba dua pemain itu bertan-dem secara khusus,” tutur Daniel Roekito beberapa saat kemudian.

Sejak bergabung dalam latihan pemain P-MU, Zainal Arif memang langsung men-dominasi permainan P-MU di lini depan. Pemain yang sempat meperkuat Persib Bandung tersebut langsung bisa menyesuai-kan dengan taktik dan strategi permainan yang diberikan Daniel Roekito kepada selu-ruh penggawa Laskar Sape Kerap. (bri/ed)

Kurangi Porsi Latihan Fisik

KM/TABRI S. MUNIR

BINTANG MUDA: Aksi Rossy Nopriharis saat memperkuat P-MU menjajal Persebaya DU Surabaya di Gelora 10 November Tambaksari Surabaya, beberapa hari lalu.

UJUNG TOMBAK: Zainal Arif (kiri) dan Osas Saha, duet striker P-MU dalam sesi latihan yang dilangsungkan di lapangan Stadion R S o e n a r t o H a d i w i d j o j o Pamekasan (11/1).

KM/TABRI S. MUNIR

ATUR STRATEGI: Agar tampilan Laskar Sape Kerap bisa sesuai harapan pada tandang ke kandang Persela Lamongan (16/1), Daniel Roekito harus menyiapkan strategi jitu.

KM

/TA

BR

I S. M

UN

IR

Tak Ada Launching TimPAMEKASAN-Debut perdana P-MU di ISL

semakin dekat. Tentu saja, itu memaksa kon-sentrasi manajemen Laskar Sape Kerap juga terfokus ke laga dimaksud. Tak heran, launch-ing tim yang sedianya terjadwal, akhirnya dibatalkan. Padahal prosesi tersebut digelar wah saat P-MU masih berada di kancah Divisi Utama musim lalu.

Tidak adanya launching tersebut, sebagaimana disampaikan Manajer P-MU, Achsanul Qosasi, juga untuk menghormati tahapan Pemilukada Pamekasan yang masih belum seratus persen rampung.

”Tidak mungkinlah. Kan di Pamekasan sedang dalam suasana Pemilukada. Jadi kami khawatir bila memaksakan launching, akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya Achsanul Qosasi.

Sebagai gantinya, manajemen P-MU akan menggelar acara khusus berupa tasyakuran internal. Itu, bakal dikemas sederhana tapi khidmat.

”Paling banter, kami akan menggelar ta-syakuran saja sebelum berangkat ke Lamongan lawan Persela tanggal 16 Januari mendatang. Tapi itu pun takkan meriah. Sebab hanya dikhususkan bagi internal tim saja,” pungkas pria asal Sumenep tersebut. (bri/ed)