e paper koran madura 9 januari 2015

32
JAKARTA-Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) F Henry Bambang Soelistyo mengata- kan, jarak pandang di dasar laut tempat lokasi ditemukannya ekor pesawat AirAsia QZ 8501 hanya satu meter sehingga tim penyelam harus menunda pen- carian. “Sejak pagi tim sudah menyelam tapi sampai di sasaran jarak pandang di bawah satu meter,” kata Marsekal Madya TNI Soelistyo di Jakarta, Kamis kemarin. Selain jarak pandang yang sangat rendah sehingga menyulitkan tim untuk mencari kotak hitam (blackbox), maka arus bawah laut juga mencapai 3-5 knot. Karena kondisi di lokasi pencar- ian tidak mendukung, maka tim penyelam hanya dapatkan puing- puing pesawat dan sudah dibawa ke kapal. “Saat ini mereka sedang men- unggu kecepatan arus bawah laut kalau nanti sudah membaik mereka akan kembali memastikan posisi black- box,” tambah dia. Tim penyelam juga sudah dibekali dengan gambar blackbox sehingga mereka tahu persis apa tugas mereka jika men- emukan benda tersebut. Soelistyo menjelaskan, untuk memasti- kan hal tersebut, Basarnas sudah berkoor- dinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan para penyelam di lapangan. “Karena blackbox memer- lukan perlakuan khusus untuk bisa mengambil dan menge- vakuasinya,” tambah dia. KNKT Percaya Diri Investigator Komite Nasional Kese- lamatan Transportasi Nurcahyo Utomo op- timistis “blackbox” AirAsia QZ8501 yang akan diangkat dari dasar laut, mampu di baca, bahkan dibuatkan animasi kronologi dari mulai terbang hingga terjatuh. KNKT Indonesia memiliki laborato- rium dan ahli yang telah belajar dari luar negeri, sehingga “blackbox” tidak perlu dibawa keluar negeri, katanya di Pangka- lan Bun, Kalteng, Kamis. “Negara Rusia saja mengakui kinerja dan kecepatan KNKT Indonesia saat mem- baca Blackbox Sukhoi. Kondisi blackbox Sukhoi itu hancur berkeping-keping bahkan terbakar, tapi diselesaikan hanya dua minggu. Rusia saja harus 1,5 bulan,” tambah dia. Kemungkinan terburuk apabila tidak mampu membaca blackbox AirAsia maka ahli dari negara lain yang dianggap netral akan di panggil ke laboratorium KNKT Indonesia. Dia mengatakan apabila tidak mampu juga memperbaiki dan membaca blackbox, maka KNKT Indonesia akan membawa langsung ke pabrik pembuat blackbox dan tetap dilakukan pengawasan. =ANT/WARAMAN 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 JUMAT [email protected] 0328-6770024 antara foto/eric ireng BALON PENGANGKAT EKOR PESAWAT. Seorang kru udara pesawat Casa NC212 Skuadron Udara 600 Wing Udara I Puspenerbal menata sejumlah peralatan selam dan sejumlah balon berukuran besar di dalam pesawat di Base Ops Lanudal Juanda, Kamis (8/1). Balon tersebut akan digunakan untuk mengevakuasi ekor dan body pesawat AirAsia QZ8501, yang jatuh di laut wilayah Selat Karimata. Perburuan Blackbox Berlanjut Hari ini Perundingan Golkar Kembali Deadlock Nasional hal 3

Upload: koran-madura

Post on 07-Apr-2016

266 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

e Paper Koran Madura

TRANSCRIPT

Page 1: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV 1

JAKARTA-Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) F Henry Bambang Soelistyo mengata-kan, jarak pandang di dasar laut tempat lokasi ditemukannya ekor pesawat AirAsia QZ 8501 hanya satu meter sehingga tim penyelam harus menunda pen-carian.

“Sejak pagi tim sudah menyelam tapi sampai di sasaran jarak pandang di bawah satu meter,” kata Marsekal Madya TNI Soelistyo di Jakarta, Kamis kemarin.

Selain jarak pandang yang sangat rendah sehingga menyulitkan tim untuk mencari kotak hitam (blackbox), maka arus bawah laut juga mencapai 3-5 knot.

Karena kondisi di lokasi pencar-ian tidak mendukung, maka tim penyelam hanya dapatkan puing-puing pesawat dan sudah dibawa ke kapal.

“Saat ini mereka sedang men-unggu kecepatan arus bawah laut kalau nanti sudah membaik mereka akan kembali memastikan posisi black-box,” tambah dia.

Tim penyelam juga sudah dibekali dengan gambar blackbox sehingga mereka

tahu persis apa tugas mereka jika men-emukan benda tersebut.

Soelistyo menjelaskan, untuk memasti-kan hal tersebut, Basarnas sudah berkoor-

dinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)

dan para penyelam di lapangan.“Karena blackbox memer-

lukan perlakuan khusus untuk bisa mengambil dan menge-

vakuasinya,” tambah dia.

KNKT Percaya DiriInvestigator Komite Nasional Kese-

lamatan Transportasi Nurcahyo Utomo op-timistis “blackbox” AirAsia QZ8501 yang

akan diangkat dari dasar laut, mampu di baca, bahkan dibuatkan animasi kronologi dari mulai terbang hingga terjatuh.

KNKT Indonesia memiliki laborato-rium dan ahli yang telah belajar dari luar negeri, sehingga “blackbox” tidak perlu dibawa keluar negeri, katanya di Pangka-lan Bun, Kalteng, Kamis.

“Negara Rusia saja mengakui kinerja dan kecepatan KNKT Indonesia saat mem-baca Blackbox Sukhoi. Kondisi blackbox Sukhoi itu hancur berkeping-keping bahkan terbakar, tapi diselesaikan hanya dua minggu. Rusia saja harus 1,5 bulan,” tambah dia.

Kemungkinan terburuk apabila tidak mampu membaca blackbox AirAsia maka ahli dari negara lain yang dianggap netral akan di panggil ke laboratorium KNKT Indonesia.

Dia mengatakan apabila tidak mampu juga memperbaiki dan membaca blackbox, maka KNKT Indonesia akan membawa langsung ke pabrik pembuat blackbox dan tetap dilakukan pengawasan.

=ANT/WARAMAN

9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000JUMAT [email protected]

0328-6770024

antara foto/eric irengBALON PENGANGKAT EKOR PESAWAT. Seorang kru udara pesawat Casa NC212 Skuadron Udara 600 Wing Udara I Puspenerbal menata sejumlah peralatan selam dan sejumlah balon berukuran besar di dalam pesawat di Base Ops Lanudal Juanda, Kamis (8/1). Balon tersebut akan digunakan untuk mengevakuasi ekor dan body pesawat AirAsia QZ8501, yang jatuh di laut wilayah Selat Karimata.

Perburuan Blackbox Berlanjut Hari ini

Perundingan Golkar Kembali

Deadlock

Nasionalhal 3

Page 2: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV2

Hidup dan mati, sangat tipis markanya. Jika tak hidup, mati, dan sebaliknya. Bahwa ada seseorang yang melihat orang lain dalam situasi yang tidak biasa: dipakailah istilah la ya yamutu, wala yahya, hidup tidak dan matipun tidak.

Dalam konteks hitam dan putih, tak ada dua warna yg jatuh pada satu benda dengan istilah baru. Jika istilah ini pun digunakan dalam kata tak hidup dan tak mati, ini hanyalah untuk mewakili keter-batasan linguistik dan kemudian dijadikan kom-promi menjadi la yamutu wa la yahya, tidak bermutu dan makan biaya.

Pada diktum bernegara, pemerintah acapkali menyebut dirinya sebagai negeri yang maju atau berkembang. Kesimpulan ini pasti lahir dari teori-te-ori makro. Bila indikator itu diyakini mendekati pada kesimpulan maju, maka lahirlah kesimpulan bahwa negara ini maju. Padahal maju itu berkait dengan aspek lain terutama mundur dan stagnan. Mungkin saja, negeri ini maju dalam satu hal, mundur dalam banyak hal dan stagnan pada multi hal.

Penilaian tentang apapun dan menyangkut sia-papun itu seringkali menggunakan dua parameter. Pertama, menilai sebagian dan disimpulkan untuk keseluruhan. Kedua, keseluruhan untuk sebagian.

Ketika seseorang melihat lukisan, ia akan mem-beri nilai indah atau tidak indah. Keindahan atau ketidakindahan lukisan itu dapat dilihat dari bentuk,

pewarnaan, sapuan cat, dan komposisi. Ia akan gagal menjadi lukisan jika cara menilainya hanya dipandang dari satu un-sur lukisan saja. Karena itu, menilai lukisan itu memerlukan proporsi dan kompetensi.

Dalam keindahan lukisan sebagai verba-aten-sia, ia indah pada satu versi dan mungkin saja tidak indah pada ruang sub-stansinya sebagai lukisan. Di sinilah, cara seseorang menilai, perlu preposisi

dan proporsi yang tidak melampaui kelaziman krite-ria, tidak menabrak maksudnya.

Orang yang menilai dari dalam tubuh verbal seseorang berbeda dengan yang melihat dari luar. Ini terjadi karena cara pandang dan bagaimana memandangnya tidak sama. Karena anasirnya tidak sama maka hasil amatannya berbeda. Di ruang inilah demokrasi lahir menjadi bhinneka tunggal ika.

Kebhinnekaan ini akhirnya terseok-seok ketika orang-orang menggunakan kacamata yang tidak sama dan cenderung politis. Orang-orang kontem-porer sebagian besar berambisi menjadi ketua dalam bidang apapun. Padahal, ia lupa bahwa siapapun yang menjadi ketua ia lahir dari pilihan anggota. Ketika ini massif terjadi banyak ruang, dapat dipas-tikan etika tercerabut dan semua ingin ditegakkan-nya. Akibatnya, manusia menjadi kemaruk dan tubuh verbalnya menjadi balita yang menganggap semua benda adalah miliknya.

Dalam ego yang berjemaah, betapa banyak orang yang ingin dilahirkan kembali. Ia merasa menyesal karena terlanjur menjadi tua pada diri yang tanpa makna. Ia lupa bahwa hidup seperti jarum jam dan pada kegalauan yang membuncah, ia merasa sia-sia dan ingin harakiri. Pada situasi kalut, Tuhan dicari dan kemudian dilupakan ketika hidupnya dirasa berkualitas. Padahal. Manakala ia mengang-gap berkualitas, ia lupa pada waktu itu juga ia tidak sedang memiliki makna karena gagal menertawakan dirinya sendiri.=

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

JUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV 2

Kebhinnekaan ini akhirnya terseok-

seok ketika orang-orang menggu-

nakan kacamata yang tidak sama dan cenderung

politis

PANGKALAN BUN- Badan SAR Nasional menemu-kan empat jenazah korban pesawat AirAsia QZ 8501 sehingga total penemuan menjadi 44 jenazah hingga hari ke-12, Kamis.

“Dari 44 jenazah itu, sebanyak 41 jenazah sudah di Surabaya. Kemudi-an, tiga masih berada di kapal,” kata Kepala Basarnas F Henry Bambang Soelistyo di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan jenazah tersebut hingga saat ini masih berada di kapal dan belum dievakuasi ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

“Besok rencana baru kami evakuasi, kami pindahkan dari kapal menuju ke Pangkalan Bun,” ujarnya kemarin.

Pencarian tiga jenazah itu, ka-tanya, dilakukan di sektor 3 yang diberitahukan oleh nelayan dengan menggerakkan KN Bintang Laut, KN SAR Pacitan dan satu bantuan udara.

Tiga jenazah tersebut menu-rutnya berada di tiga kapal berbeda yakni satu jenazah di Kapal KN SAR Pacitan, satu jenazah di kapal KD

Kasturi milik Malaysia dan sisanya di kapal GS Onami milik Jepang.

Dikatakan, rencana untuk opera-si pada hari ke-13 tetap mengupaya-kan pengangkatan ekor dan memas-tikan beberapa hasil scanning yang tertangkap di lokasi kontak terakhir pesawat AirAsia QZ8501.

Supriyadi mengatakan untuk proses pengangkatan ekor pesawat, rencananya akan dikirim dari Sura-baya sebanyak 6 alat berupa pelam-pung keseimbangan KRI Banda Aceh saat melakukan pengangkatan.

“Mengenai deteksi scanning, ada benda dengan panjang 10 me-ter dan lebar 5 meter. Tapi belum dapat dipastikan apakah itu bagian dari pesawat AirAsia atau tidak,” katanya.

Memastikan hasil scanning tersebut, rencananya Tim SAR yang ada di lokasi, Jumat (9/1) pagi, akan melakukan penyelaman apakah benar atau tidak benda tersebut kerangka pesawat AirAsia.

Dir Ops Basarnas itu mengatakan penyelaman tidak dapat dilakukan hari ini karena kondisi cuaca kurang baik dan jarak pandang hanya berk-isar 1 meter di dalam laut, sehingga penyelam kesulitan untuk memasti-

kan benda tersebut.Deadline Pembayaran Asuransi

Asosiasi Asuransi Umum In-donesia Jawa Timur (AAUI Jatim) memberi batas waktu (deadline) perusahaan asuransi untuk mem-bayarkan klaim asuransi kepada maskapai penerbangan AirAsia pada akhir Januari 2015, terkait jatuhnya Pesawat AirAsia QZ8501 (28/12).

“Kalau perusahaan asuransi sudah membayarkan klaimnya ke pihak maskapai maka AirAsia akan dengan mudah menyalurkan da-nanya kepada ahli waris korban Pe-sawat AirAsia QZ8501,” kata Ketua AAUI Jatim Didik Mulyono, ditemui di Surabaya, Kamis.

Bahkan, ungkap dia, per hari ini perusahaan asuransi seperti Manu-life telah membayarkan klaim asur-ansi kepada 11 orang ahli waris, di mana sejumlah anggota keluargan-ya menjadi korban AirAsia dan me-miliki polis asuransi di salah satu pebisnis asuransi tersebut.

“Dari belasan orang yang mene-rima klaim itu nilai penyaluran tert-inggi mencapai Rp23 miliar untuk satu orang,” ujarnya.

=ANT/WIRAMANA

HARI KE-12 PENCARIAN KORBAN AIRASIA

Empat Jenazah Berhasil Dievakuasi

ant/afp/pool/adekLOKASI EKOR PESAWAT. Sebuah helikopter Basarnas terbang di atas kapal Geo Survey di lokasi ditemukannya ekor pesawat AirAsia QZ8501 di Laut Jawa, Kamis (8/1). Dengan ditemukannya ekor pesawat diharapkan akan ditemukan pula kotak hitam pesawat yang bisa mengungkap penyebab jatuhnya pesawat ke laut.

Verba-EsensiaOleh : Abrari Alzael

Budayawan Muda Madura

Page 3: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV 3NASIONALPROBOLINGGO JUMAT 9 JANUARI 2015

No. 0521 | TAHUN IV 3NasionalKORAN MADURA

Persoalannya adalah keberadaan Koal-isi Merah Putih (KMP). Kedua kubupun sepakat melanjutkan perundingan pada pekan depan. “Beberapa hal sudah sepakat

yang jadi krusial poin KMP,” kata Ketua Ha-rian Partai Golkar versi Munas Bali, MS Hi-dayat usai melakukan perundingan di Kan-tor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (8/1).

Pada kesempatan perundingan ini, tambah dia, baru ada hasil 60-70 persen. Yaitu menyamakan persepsi mengenai visi dan misi Partai Golkar. “Memang kami su-dah sepakat untuk samakan visi yang prin-sipil, itu 60 persen,” tegasnya.

Hidayat menjelaskan, posisi Partai Gol-kar terhadap pemerintah telah jelas. Yaitu mendukung keberlangsungan pemerinta-han Presiden Joko Widodo selama 5 tahun ke depan. Partai Golkar, tegas dia, dijadikan sebagai mitra strategis. Namun demikian, bukan berarti semua program-program pemerintah didukung oleh Partai Golkar.

“Yang penting kesepakatan kami po-sisi Partai Golkar kepada pemerintah. Kami sampaikan pemerintah di mata Par-tai Golkar adalah mitra strategis, dan kami lakukan konstruktif, kritis dan dukung ke-beradaannya lima tahun,” jelasnya.

Sementara itu, juru runding dari kubu Munas IX Jakarta Andi Mattalata mengaku posisi Partai Golkar di KPM menjadi salah satu pemicu deadlocknya perundingan. Kendati demikian, kedua kubu menyepa-kati bahwa Golkar bakal menjadi mitra kritis pemerintah. Namun, kubu Ical meng-inginkan dukungan kepada pemerintah diberikan lewat hubungan koalisi, semen-tara kubu Agung bersikukuh agar Golkar menjadi kekuatan politik sendiri. “Cuma di sana mengatakan hubungannya koalisi per koalisi. Kalau kami tidak karena belum

tentu kepentingannya sama,” beber Andi.Menurutnya, meski menjadi pendukung

pemerintah bukan berarti Golkar harus be-rada di dalam pemerintahan. Begitu pula, urusan mendukung pemerintah tidak perlu melibatkan partai lain. “Membantu sendi-ri-sendiri atau membantu dalam koalisi. Kalau kita jangan membawa-bawa partai lain, intinya Golkar ingin mandiri,” jelas Andi.

Selain itu, kedua kubu juga belum me-nyepakati susunan kepengurusan DPP Gol-kar untuk lima tahun ke depan. Kedua kubu menafsirkan bahwa struktur kepengurusan yang sama-sama diajukan ke Kemenkum HAM beberapa waktu lalu adalah sah se-bagai subjek hukum.”Ini bagaimana me-nafsirkan surat menteri yang mengatakan tidak terdaftar. Keluar lisan, yang terdaftar adalah munas Riau. Tapi bagi kami ini kan sudah dimatikan di Bali dan dimatikan di Ancol,” kata Andi.

Untuk itu, kedua kubu bakal kembali menggelar perundingan ketiga pada pekan depan. “Mungkin penyelesaian, mau Mu-nas atau apa terserah. Semangat kami ada-lah islah,” demikian Andi.

=GAM/ABD

Perundingan Golkar Kembali Deadlock

JAKARTA-Kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono melakukan perundingan se-cara tertutup di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat. Perundingan yang berlangsung selama dua jam belum menemukan hasil secara final.

ant/akbar nugroho gumayPERUNDINGAN ISLAH GOLKAR. Juru runding Partai Golkar dari dua kubu (kiri-kanan) Agun Gunanjar, Andi Matalatta, Ibnu Munzier, MS Hidayat, dan Priyo Budi Santoso tertawa sebelum pertemuan tertutup di Kantor DPP Golkar Jakarta, Kamis (8/1). Hasil pertemuan kedua kubu Golkar baik pihak Aburizal Bakrie maupun Agung Laksono telah mencapai 60 persen kesepahaman.

Page 4: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV4 Nasional

Politisi senior Partai Persatuan Pemba-ngunan (PPP) ini mengaku memiliki hubun-gan emosional dengan orang tua Fuad Amin. “Pak Fuad itu masuk keluarga besar saya, orangtuanya dulu adalah sahabat saya,” kata Hamzah di Jakarta, Kamis (8/1).

Hamzah Haz tiba di markas Abraham Samad cs sekitar pukul 10.10 WIB tadi. Dia tampil mengenakan batik cokelat panjang. Selain keluarga, Hamzah mengaku merupa-kan besan dari Fuad. Tapi, dia tak tahu ban-yak soal kasus yang menimpa Fuad. “Saya

enggak ngerti (kasus),” jelasnya.Hamzah mengatakan orang tua Fuad ban-

yak membantunya. Contohnya saat Hamzah menjadi Ketua Fraksi PPP di Dewan Perwaki-lan Rakyat (DPR) dan ketua umum partai ber-lambangkan Kabah itu. Karena itu, Hamzah merasa wajib menjenguk Fuad. Namun pria kelahiran Ketapang, Kalimantan Barat, 74 tahun lalu itu tidak tahu dengan bisnis gas alam yang dijalani Fuad. “Saya hanya kenal dekat dengan orang tuanya,” ujar Hamzah

Seperti diketahui, Fuad Amin Imron ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK dalam perkara suap jual beli gas untuk pem-bangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Gresik dan Gili Timur, Madura, Jawa Timur.

Secara terpisah. Direktur PT Media Karya Sentosa, Antonio Bambang Djatmiko kemba-li diperiksa KPK, Kamis (8/1) terkait dugaan suap jual beli gas bumi di Kabupaten Bang-kalan.

Kabag Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha menyebutkan yang ber-sangkutan diperiksa dalam kapasitasnya se-

bagai saksi untuk tersangka lain dalam kasus yang sama, Fuad Amin Imron. “Dia akan di-periksa sebagai saksi untuk tersangka FAI,” kata Priharsa Nugraha saat dikonfirmasi.

Priharsa mengaku juga mengagendakan pemeriksaan terhadap Fuad Amin. Nah, Fuad digarap sebagai saksi untuk Antonio. “Ter-sangka FAI diperiksa sebagai saksi untuk ter-sangka ABD,” jelas Priharsa.

Kuat dugaan, pemeriksaan ini masih sep-utar proses jual beli gas dan aliran uang yang diterima Fuad Amin. Sebab, permainan yang dilakukan PT MKS, perusahaan yang men-gelola gas tersebut, dengan Pemerintah Ka-bupaten Bangkalan, terjadi bertahun-tahun. Dalam perjalanannya, PT MKS membayar imbalan atas pengelolaan kontrak gas terse-but kepada Fuad Amin Imron.

Jatah itu diterima setelah Fuad mener-ima PT MKS sebagai pengelola tunggal gas dari PLTG Gili. Padahal, PT MKS menjadi konsorsium bersama PD Sumber Daya, yang merupakan BUMD Bangkalan, dalam kontrak penggelolaan gas yang dibeli dari PT Pertam-ina EP. =GAM/ABD

Hamzah Haz Jenguk Besannya, Fuad Amin

JAKARTA-Wakil Presiden 2001-2004, Hamzah Haz menjenguk Ketua DPRD Bangkalan, Fuad Amin Im-ron yang mendekam di balik jeruji rumah tahanan (Rutan) Komisi Pemberantasan Ko-rupsi (KPK) Jakarta.

PEMBERANTASAN KORUPSI

Kejagung Bentuk Satgassus Tipikor JAKARTA- Kejaksaan Agung resmi memben-tuk Satuan Tugas Khusus Penanganan dan Penyelesa-ian Perkara Tindak Pidana Korupsi dengan anggota 100 jaksa.

Jaksa Agung HM Prasetyo di Jakarta, Kamis, menyatakan tugas satuan ini untuk menyelesaikan kasus lama dan menuntaskan kasus korupsi yang baru.

“Kami akan segera menjawab tuntutan masyarakat dengan adanya Satgassus ini. Baik (pe-nyelesaian) kasus lama maupun kasus baru,” ucapnya.

Dijelaskan, dasar pembuatan satgas itu juga tidak terlepas dari tindak pidana korupsi yang semakin banyak hingga menjadi musuh bersama.

Sebelumnya, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus) R Widyo Pramono menyatakan satuan ini tidak akan tumpang tindih dengan bidang lainnya di Kejagung. Dikatakan, keberadaan dari satgasus terse-but guna memperkuat kinerja pidsus di Kejagung, terutama pada kasus yang menjadi perha-tian masyarakat.

Jadi, kata dia, kehadiran-nya tidak akan tumpang tindih karena masing-masing sudah memiliki tugas sendiri-sendiri.

“Nanti tanggung jawabnya sendiri akan langsung ke Pidsus Kejagung,” tukasnya.

Ditambahkan, personelnya nanti akan menggunakan jaksa yang pernah bertugas di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sebelumnya, Kejagung ber-encana akan menampung jaksa yang pernah bekerja di KPK seir-ing dengan pengalamannya.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejag-ung, Tony T Spontana pernah menyatakan jaksa yang pernah bertugas di KPK dan saat ini kem-bali bekerja di kejaksaan, akan ditarik untuk memperkuat jajaran pidana khusus Kejagung.

“Saya perlu klarifikasi bahwa yang kami maksud penarikan adalah jaksa-jaksa yang dulu pernah bertugas di KPK kita kumpulkan untuk memperkuat jajaran Jampidsus ke depan,” tuturnya.

=ANT/RIZA

ant/m agung rajasa PELANTIKAN SATGASSUS TINDAK KORUPSI. Ratusan anggota Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Penanganan dan Penyelesaian Perkara Tindak Pidana Korupsi (P3 TPK) mengikuti upacara pelantikan dan pengambilan sumpah di Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (8/1). Sebanyak 100 anggota Satgassus Kejaksaan pusat dan daerah akan ditugaskan untuk menuntaskan kasus tindak pidana korupsi.

Page 5: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV 5PROBOLINGGO JUMAT 9 JANUARI 2015

No. 0521 | TAHUN IVEkonomiKORAN MADURA 5

Dari 11.018 rekomendasi, baru 7.132 re-komendasi atau sekitar 65 persen saja yang sudah ditindaklanjuti. Sedangkan sisanya sebanyak 2.034 rekomendasi dinyatakan belum sesuai dan 1.655 rekomendasi belum ditindaklanjuti.

“Paling banyak ketidakpatuhan dan ketidakefisienan, banyak perusahaan yang

salah investasi di pengadaan barang, nanti di LHP bulan Juni akan kami sampaikan detailnya,” ujar Anggota BPK RI Achsanul Qosasih usai menggelar pertemuan den-gan Menteri BUMN Rini Soemarno di Kan-tor BPK, Jakarta, Kamis (8/1).

Pertemuan ini membahas tindak lanjut atas rekomendasi yang telah disampaikan BPK terhadap seluruh perusahaan pelat merah.

Achsanul mengatakan ada lima peru-sahaan di bidang perdagangan, jasa dan sumber daya alam yang sangat parah dalam menindaklanjuti rekomendasi laporan keuangan BPK, dengan presentasi keleng-kapan nol persen. “Saya tidak bisa sebutkan sekarang, yang jelas ketidakefisienan mere-ka ada yang merugikan perusahaan saja dan ada juga yang merugikan negara,” katanya.

Diketahui, BPK telah menyelamat-kan Rp 16,7 triliun pengeluaran negara

dalam kurun waktu tiga tahun terakhir dari koreksi atas subsidi/PSO, Rp 2,9 trili-un dari koreksi atas cost recovery serta Rp 146,035 miliar dari hasil tindak lanjut hasil pemeriksaan (TLHP) BPK berupa penyera-pan aset atau penyetoran uang ke kas ne-gara dan perusahaan.

Dalam acara TLHP, pengarahan lang-sung diberikan Anggota VII BPK Achsa-nul Qosasi dan pemaparan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Deputi Kementerian BUMN, Direktur Utama BUMN, Komisa-ris Utama dan Direktur Keuangan BUMN, Kepala SKK Migas Amien Sunarya dan jaja-rannya.

Sementara itu, Menteri BUMN Rini Soe-marno mengapresiasi hasil audit pemerik-saan yang dilakukan oleh BPK terhadap seluruh BUMN. “Kami juga dari Kemente-rian BUMN sangat terima kasih atas ini-siatif BPK untuk undang seluruh BUMN.

Menurut saya, komunikasi dan kerja sama yang baik sangat penting karena tujuannya sama untuk bersama mewujudkan BUMN yang sehat dan good governance,” ujarnya di kantor BPK RI, Jakarta, Kamis (8/1/2014).

Menurutnya, ini menjadi harapan bersama untuk membuat sistem yang transparan dan akuntabel di seluruh pe-rusahaan plat merah. Hal ini juga dinilai mampu menjadikan BUMN menjadi peru-sahaan yang handal dan kompetitif di masa mendatang.

“Tujuan kami dari Kementerian BUMN, bagaimana BUMN dapat berkompetisi di pasar global, jadi perusahaan yang setara perusahaan global dalam hal usaha atau good corporate governance. Ini dapat ter-capai dengan dukungan BPK. Ini permu-laan kami untuk kerja sama dan komuni-kasi yang baik,” pungkasnya.

=GAM

Lima BUMN Abaikan Saran BPKJAKARTA-Tingkat kepatu-han perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sektor migas dalam menjalankan rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) masih sangat rendah.

2.034 Rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan Tidak Ditindaklanjuti

ant/irwansyah putra TUNA KUALITAS EKSPOR. Buruh membongkar muat ikan tuna kualitas ekspor hasil tangkapan nelayan di Ulee Lheu, Meuraxa, Banda Aceh, Kamis (8/1). Produksi ikan tuna Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia mencapai 613.000 ton atau 11 persen dari potensi produksi ikan tuna dunia dan 70 persen produksinya diekspor ke Thailand, Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, serta Uni Eropa.

Page 6: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV6 Ekonomi

Humas OJK, Doddy Ardiansyah menga-takan penguasaan aset terbesar IKNB ter-dapat pada industri perasuransian sebesar Rp772,7 triliun yang diikuti perusahaan pembiayaan sebesar Rp435,9 triliun, dana pensiun sebesar Rp186,1 triliun, lembaga jasa keuangan khusus sebesar Rp114,9 triliun dan industri jasa penunjang sebesar Rp4,9 triliun.

Sampai dengan November 2014, ujarn-ya pertumbuhan premi industri asuransi sebesar 40,9% atau Rp237,7 triliun, naik dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2013 sebesar 9%. Adapun pertumbuhan premi tertinggi pada asuransi sosial sebesar 566,4% sebesar Rp63,2 triliun.

Sedangkan premi asuransi jiwa sebesar Rp115,6 triliun, asuransi umum Rp43,8 trili-un, dan reasuransi Rp5,4 triliun. “Semen-tara untuk klaim asuransi juga mengalami kenaikan 40% sebesar Rp145,9 triliun,” kata Doddy di Jakarta, Kamis (8/1).

Menurutnya, angka densitas (premi bruto/jumlah penduduk) dan angka pen-etrasi (premi bruto/GDP) juga menunjuk-kan nilai positif. Densitas Asuransi Jiwa sampai November 2014 sebesar Rp458.980 naik dibanding November 2013 Rp426.530. Angka penetrasi Asuransi Jiwa sebesar 1,26 persen naik dibandingkan tahun 2013 1,17 persen.

Densitas Asuransi Umum sampai No-vember 2014 sebesar Rp174.090 turun dibanding November 2013 Rp175.000. Angka penetrasi Asuransi Umum sebesar 0,48 persen atau stagnan dibanding tahun 2013. Densitas Asuransi Komersial sampai November 2014 sebesar Rp633.070 naik dibanding November 2013 Rp601.530. An-

gka penetrasi Asuransi Komersial sebesar 1,74 persen naik dibandingkan tahun 2013 1,65 persen.

Selanjutnya untuk pertumbuhan piu-tang pembiayaan perusahaan pembiayaan sampai dengan November 2014 mengala-mi kenaikan dibanding tahun 2013, yaitu piutang pembiayaan sebesar Rp364,1 miliar, sewa guna usaha sebesar Rp111,1 miliar, anjak piutang Rp9,08 miliar, dan pembiayaan konsumen sebesar Rp243,9 miliar.

Sementara itu untuk IKNB Syariah, je-lasnya saat ini pangsa pasarnya baru men-capai 3,9% dari total pangsa pasar IKNB. Sedangkan untuk Sistem Jasa Keuangan Syariah, IKNB Syariah baru mencapai 8,8%. Untuk itu, OJK akan melakukan pengem-bangan dan kerjasama dengan industri un-tuk pengembangan IKNB Syariah.

Selanjutnya, OJK akan melakukan pengembangan asuransi mikro dan asuran-si syariah mikro dalam rangka peningkatan akses masyarakat atas produk dan layanan IKNB. “Khusus mengenai perijinan IKNB, OJK akan melakukan penyempurnaan pros-es bisnis perijinan di IKNB dan percepatan proses perijinan serta fit and proper test pe-rusahaan di IKNB,” pungkasnya.

=GAM

Industri Keuangan Non Bank Tumbuh PesatAset IKNB Tembus Rp1.514,6 Triliun

JAKARTA-Perkembangan In-dustri Keuangan Non Bank (IKNB) selama tahun 2014 positif di tengah perlambat-an pertumbuhan ekonomi nasional. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menye-butkan total aset Industri Keuangan Non Bank (IKNB) sampai dengan bulan No-vember 2014 naik sekitar 12,84% dibandingkan posisi per Desember 2013 menjadi Rp1.514,6 triliun.

UANG BEREDAR M2

Tumbuh Positif, Meningkat 12,7% JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan likuidi-tas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) pada November 2014 mengalami peningkatan. Berdasarkan data bank sentral, posisi M2 pada November 2014 tercatat sebe-sar Rp4.076,3 T, atau tumbuh 12,7% year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbu-han Oktober 2014 yang sebesar 12,5% (yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menje-laskan berdasarkan komponennya, peningkatan pertumbuhan tersebut terutama berasal dari komponen Uang Kuasi. Pertumbuhan kom-ponen Uang Kuasi tercatat sebesar 13,9% (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 13,7% (yoy). “Sementara itu, perkemban-gan M1 relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya yaitu sebesar 9,8% (yoy),” ujarnya di Jakarta, Kamis (8/1).

Sementara itu, berdasarkan faktor yang mempengaruhi, nai-knya pertumbuhan M2 pada bulan November 2014 dipengaruhi oleh ekspansi operasi keuangan pemerin-tah. Ekspansi keuangan Pemerintah terjadi sejalan dengan peningka-tan aktivitas belanja Pemerintah menjelang akhir tahun. Sementara itu, pertumbuhan kredit perbankan masih melambat. Kredit perbankan pada November 2014 tercatat sebe-sar Rp3.626,2 T atau tumbuh 11,7% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan Oktober 2014 yang sebesar 12,4% (yoy). “Perlambatan pertumbuhan kredit ini sejalan dengan moderasi pertumbuhan ekonomi,” imbuhnya.

Dia menjelaskan suku bunga Kredit perbankan masih terus meningkat, sementara suku bunga Deposito menurun. Pada November 2014, rata-rata suku bunga kredit tercatat sebesar 12,97%, sedikit meningkat dibandingkan Oktober 2014 yang berada di level sebesar 12,93%. Sementara itu, rata – rata suku bunga Deposito berjangka wak-tu 1, 3, 6, dan 12 bulan pada Novem-ber 2014 masing – masing tercatat sebesar 8,20%, 9,02%, 9,30%, dan 8,74%, turun dibandingkan Oktober 2014 yang masing – masing tercatat sebesar 8,23%, 9,25%, 9,38%, dan 8,77%. =GAM

ant/aditya pradana putra BONGKAR MUAT TANJUNG EMAS. Proses bongkar muat kontainer berlangsung di Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Kamis (8/1). Pada 2014 total volume bongkar muat atau trougput peti kemas TPKS Tanjung Emas mencapai 575.671 TEUs atau meningkat sekitar 15 persen dibandingkan pencapaian 2013.

Page 7: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV 7PROBOLINGGO JUMAT 9 JANUARI 2015

No. 0521 | TAHUN IV 7BudayaKORAN MADURA

Ingin Kulukis Kelopak Matamu

Sering kali aku memaksa-kan diri menghasilkan sebuah lukisan. Hasilnya memang tidak teramat jelek. Apalagi ketika batinku menyimpan sejuta prob-lema kehidupan. Sangat mudah menuangkannya ke dalam karya lukis, tapi rasa malas seringkali mengalahkan bakat yang kumi-liki.

Ketika kutulis sederet kata ‘Kulukis Kelopak Matamu’ pada secarik kertas lusuh, seorang teman menegurku. Melukis kelopak mata tak akan pernah ada dan tak akan pernah terjadi. Tapi bagiku, segala sesuatu yang ada di dunia ini serba mungkin, termasuk melukis kelopak mata bukanlah hal yang mustahil.

Hal tersebut kuyakini bu-kan karena aku terkontaminasi pemikiran para seniman yang se-ring ngobrol denganku. Aku hanya ingin membuktikan bahwa aku bisa. Betapa luas ilmu Tuhan yang masih belum kita ketahui. Ter-masuk melakukan sesuatu yang seakan tak mampu kulakukan.

“Kelopak mata siapa yang ingin kau lukis?” tanya Eko, sinis.

“Kelopak mata seseorang

yang senantiasa singgah di ha-tiku,” jawabku.

“Ah, kau selalu mengkhayal terlalu jauh. Padahal, tak seorang perempuan pun yang mau berte-man denganmu.”

“Tapi tidak dengan Aisyah,” aku cepat memotong perkataan-nya.

“Oh, kau rupanya yakin 100 %.”

“Jika impianku jadi kenyat-aan, itu bukan sebuah keajaiban, tapi memang suatu hal yang sa-ngat mungkin.”

“Oh, rupanya kau yakin betul. Oke…! Oke…! Tidak apa-apa. Sekarang, kau harus berterus terang denganku. Kalau kau pu-nya kemauan dan tekad yang kuat, barangkali aku dapat mem-bantumu.”

“Aku tak butuh bantuanmu.”Eko menatapku. Mungkin

saja dibenaknya tersirat kata ‘sombong’ menanggapi jawa-banku. Bukan! Bukan itu yang ku-maksud. Aku hanya menghindari persepsi yang berbeda dengannya. Bagiku, seorang perempuan cantik bukan sekedar perempuan yang berdandan minor, tapi bagaimana tipikal kesehariannya.

Sebut saja Aisyah. Kelopak perempuan itu selalu menyim-pan misteri yang tak mampu kuungkap sampai saat ini. Pan-dangan matanya begitu menye-jukkan jiwaku—atau bahkan jiwa orang-orang yang pernah meli-hatnya.

Dunia perempuan sering kali menjadi perbincangan publik. Sampai saat ini, tuntutan agar hak-hak perempuan disamakan dengan laki-laki masih berlanjut. Misalnya, kaum perempuan ser-ingkali hanya jadi konco wingk-ing sang suami. Sedangkan suami boleh keluar ke mana saja. Bek-erja di mana saja. Atau bahkan

beristeri di mana saja. Hal terse-but memang mungkin terjadi pada siapa saja dan di mana saja. Tapi maaf, tidak dengan diriku. Ayahku selalu mendoktrinku agar aku tidak mempermainkan perempuan. Jangan sampai men-yakiti hati perempuan.

“Jangan pernah menyakiti hati perempuan, dan jangan menyakiti hati orang lain jika kau tak mau disakiti,” begitu ayahku sering berpesan kepadaku. Aku mempercayai kata-kata ayahku walaupun ayahku punya ba-nyak isteri simpanan. Dan aku anak kedua dari isteri ketiganya. Tapi, kehidupan ayah tak pernah tenteram. Selalu saja berantem dengan isteri yang manapun. Setidaknya, itulah penuturan ayahku, pada suatu malam.

Bagiku, menyakiti hati Ai-syah akan mendapat imbalan dosa, atau bahkan neraka. Betapa agung Tuhan menciptakan Ai-syah. Aisyah bukanlah perem-puan sempurna, tapi nyaris. Ia li-hai dan cerdas. Wajahnya sangat cantik. Secantik bidadari syurga.

Aku yakin, ibu-bapaknya ter-golong manusia cerdas. Bagaima-na tidak? Konon, seringkali orang tua memberi nama anaknya sesuai harapannya. Aisyah. Ya, Aisyah. Aisyah adalah isteri rosu-lullah yang cerdas dan pandai. Ia juga pernah memimpin salah satu peperangan pada masanya dulu.

Di sisi lain, Aisyah juga can-tik dan lemah lembut. Rosulull-oh sangat menyayanginya. Oh, sungguh keluarga sakinah yang mampu mendatangkan kes-ejukan dan keindahan yang luar biasa.

Setelah kuteliti secara sek-sama, kedua Aisyah itu memiliki sedikit kesamaan. Aisyah yang sekarang ada di dekatku memi-liki kecerdasan yang luar biasa. Ia

juga sangat membatasi pergaul-an dengan lawan jenis.

Suatu ketika, Aisyah menga-jakku mengadakan penelitian. Ia memperoleh proyek dari salah satu LSM. Sangat berat bagiku menolak tawaran itu, walaupun sebenarnya aku ada jadwal ngo-brol dengan seorang teman seni-man.

Tiba-tiba ia memarkir mo-bilnya di tempat parkir, dekat salah satu gedung besar. Bebera-pa orang berpakaian resmi dan rapi memasuki gedung itu. Aku mengikuti langkah Aisyah. Me-masuki gedung itu juga.

Di dalam gedung itu, ada ja-nur kuning melengkung. Aku tak tahu ini pesta perkawinan siapa. Setelah semakin mendekati koa-di, beberapa orang menatapku dengan senyum. Aku jadi semak-in bingung. Aku kikuk. Aku serba salah. Aku tak tahu apa yang harus kuperbuat.

Tiba-tiba, seseorang yang memegang mike mengatakan bahwa aku adalah mempelai la-ki-laki. Aku terkejut. Keringatku melaut. Hingga seluruh tubuhku hampir tenggelam dalam keringat. Sedangkan Aisyah hanya terseny-um seakan tak ada beban bersalah sedikitpun. Ia juga tak berpakaian pengantin sebagai mana layaknya para pengantin dalam sebuah re-sepsi pernikahan.

“Apakah ini mimpi?” tanyaku pada diri sendiri.

“Ini bukan mimpi,” Aisyah menjawab suara hatiku.

Seperti dalam mimpi saja. Aku hampir tak percaya.

“Kalau begitu, ingin kulukis kelopak matamu dengan tinta air mata. Di sana hanya ada satu lelaki, yaitu aku,” aku mencoba merayunya, walaupun keringat dingin masih menyelimuti tu-buhku.

“Aisyah….!” Tiba-tiba aku menjerit ketika melihat Aisyah tak ada di sisiku lagi.”Aisyah…!”

“Kalau kau tak betah bega-dang, jangan niru-niru kami, para seniman. Ayo bangun, mata-hari sudah siang. Kapan kau akan mengubah keadaanmu sendiri kalau kau tak berusaha. Tuhan tak akan memberi rizki langsung dari langit,” Eko menggoyang-goyangkan tubuhku. Mataku sa-ngat berat kubuka.

Rupanya, aku telah meng-harap sesuatu yang tak mungkin menjadi tak mungkin. Aku kha-watir, ayahku telah mewariskan karma kepadaku=

*Mahasiswa Program Pas-casarjana Universitas Muham-madiyah Surabaya.

Walaupun bu-kan seorang seniman, aku

memiliki bakat seni yang tinggi. Bakat itu menu-runi sifat ayahku, begitu kata ibuku ketika men-dorongku agar aku jadi seniman. Tapi aku tak suka jadi seniman. Masa depannya suram. Anak-isteriku pasti tak suka dikasih makan karya seni.

Sajak-sajak Daruz Loka Ananta*

Pencarian Tuhan sungguhini kali bukan pertama aku menghi-tung bintangdi langit petang serupa kertas buramdi sinidi mana angin berdesir mulai ken-cangdan lampu-lampu kota hanya temar-amKau kusapa: walau seringkali jalan-jalan kupandang memanjanglah jawabanjuga lambai daun seperti tangan

di manakah Kau gerangan?kucari setinggi ini, sejauh matahari yang tenggelamtak kutemukan

Bantul, 2015

Belajar Mengejaalif ba ta-ku masih sembiludan pisau-pisau sepi itu menembus qolbu

ayah tak sampai,tak pernah ajariku huruf-hurufMutangis ibu berderailihat anaknya gagap mengeja

Tuhan, barangkali dulumereka tak ada guruatau tak sempat, dan karena lapar-lapar itu

tsa jim ha-ku masih bisumaafkan aku, dan kedua orangtuaku

Bantul, 2015

Belajar Khusyukaku belajar khusuk pada padi-padi yang merundukdi dalam basahnya air hujandan tengah-tengah katak yang sibuk

aku belajar khusuk pada pohon-po-hon bambu yang menundukdi hamparan angin bebasdan di antara burung-burung hing-gap di tangkai lapuk

aku belajar khusuk pada Nabiku yang tawadlu’

Bantul, November 2014

*) Tinggal di Yogyakarta, dan ber-giat di LSKY (Lesehan Sastra Kutub Yogyakarta). Pernah memenangi lomba cipta puisi Penerbit Pedas. Email: [email protected]

Page 8: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV 8

Kami mendesak rancan-gan perda RTRW itu di-sahkan tanpa ada pasal pertambangan karena eksplorasi dalam pasal tambang Perda RTRW

dikhawatirkan mengarah juga pada eksploitasi,”

AbdussalamKetua Umum PMII Jember

BangkalanBangkalan JUMAT 9 JANUARI 2015 No. 0521 | TAHUN IV 8Lintas JatimKORAN

MADURA

Perbaiki Perda RTRW

"Hingga kini, rancangan peraturan daerah RTRW masih belum disempurnakan dan me-kanisme penyusunannya tidak sesuai dengan aturan, sehingga cacat hukum," kata Ketua PMII Jember Abdussalam.

Menurut dia, berlarut-larutnya rancangan perda yang belum disahkan oleh dewan dan pemerintah kabupaten (pemkab) membuktikan ketidakseriusan eksekutif dan legislatif.

"Kami mendesak rancangan perda RTRW itu disahkan tanpa ada pasal pertambangan karena

eksplorasi dalam pasal tambang Perda RTRW dikhawatirkan me-ngarah juga pada eksploitasi," tuturnya.

PMII Jember, lanjut dia, men-untut agar pemkab dan dewan memprioritaskan kepentingan rakyat dalam pembuatan ran-cangan Perda RTRW dan bukan kepentingan kelompok.

"Perbaiki RTRW sesuai den-gan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16 Tahun 2009 tentang pedoman penyusunan RTRW karena di Jember tidak menyusun sesuai dengan aturan

itu," paparnya.Ia menjelaskan Kabupaten

Jember bukan daerah kawasan pertambangan, sehingga tidak boleh ada pasal pertambangan dalam rancangan Perda RTRW

tersebut.Sejumlah aktivitis PMII Jem-

ber mengecat tubuh mereka se-bagai bentuk protes terhadap eksekutif dan legislatif yang terkesan bermain-main dengan pembuatan rancangan Perda RTRW tersebut.

Demonstrasi di bundaran DPRD Jember tersebut menda-pat pengamanan yang cukup ketat dari aparat kepolisian, se-hingga unjuk rasa berlangsung tertib.

"Sebanyak 30 personel diturunkan yang terdiri dari Satuan Sabhara, Polsek Rayon 2 dan dibantu pengamanan tertutup dari intelkam untuk memantau demonstrasi ma-hasiswa," kata Kasat Sabhara Polres Jember AKP Akhmad Musofa.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

JEMBER - Puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Jember, Jawa Timur, berdemonstrasi untuk menuntut perbaikan naskah rancangan peraturan daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di halaman DPRD setempat, Kamis (8/1).

ant/seno UNJUK RASA RAPERDA. Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan aksi di Depan Kantor DPRD Jember, Jawa Timur, Kamis (8/1). Dalam aksinya mereka menuntut disahkannya Raperda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tanpa opsi tambang dan prioritaskan kepentingan rakyat dalam pembuatan Raperda RTRW.

PILKADA JEMBER 2015

Warga Dukung Bacabup Bukan dari Birokrat

JEMBER - Sejumlah warga dari berbagai kalangan di Ka-bupaten Jember, Jawa Timur, mendeklarasikan diri untuk mendukung bakal calon bupati bukan dari kalangan birokrat menjelang pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) Jember 2015.

"Pengalaman Jember dip-impin oleh bupati dari birokrat atau PNS selama 15 tahun tidak menunjukkan perubahan," kata koordinator Relawan No Eks Birokrat, Abdul Kadar.

Menurut dia, jumlah warga miskin di Jember justru bertam-bah selama dipimpin oleh kepala daerah dari kalangan birokrasi, bahkan angka buta aksara cukup tinggi.

"PNS yang bekerja pada birokrasi pemerintahan pada dasarnya tidak dipersiapkan menjadi pemimpin, namun mereka secara kelembagaan dis-iapkan untuk menjadi PNS yang profesional," tuturnya.

Selama 15 tahun dipimpin kepala daerah dari birokrasi, lanjut dia, banyak kasus korupsi yang dilaporkan sejumlah lem-baga swadaya masyarakat (LSM) ke Kejaksaan Negeri Jember.

"Maraknya kasus korupsi dan sejumlah mantan pejabat Pemkab Jember yang divonis bersalah melakukan tindak pidana korupsi membuktikan bahwa birokrat tidak bisa memimpin Jember dengan baik, sehingga perlu perubahan," tegasnya.

Abdul Kadar menjelaskan berbagai elemen masyarakat yang tergabung dalam Relawan No Eks Birokrat menyatakan kesiapannya untuk mendukung bacabup yang bukan berasal dari birokrat.

Sebelumnya Politika Re-search Center (PRC) melakukan survei terhadap sejumlah nama bakal calon bupati yang dinilai layak untuk maju dalam Pilkada Jember.

Hasil survei dengan melibat-kan 50 responden dan dilaksana-kan pada November-Desember 2014 menyebutkan kalangan bi-rokrat masih diminati masyarakat untuk memimpin Jember selama lima tahun ke depan.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

PMII: Sahkan Pasal Tanpa Pertambangan

Page 9: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV 9Lintas Jatim

SoekarwoGubernur Jawa Timur

Gubernur Tak Akan Bubarkan Bakorwil

"Terlebih lagi setelah ter-bitnya undang-undang baru yang menambah beban tu-gas gubernur," katanya kepada wartawan di Surabaya, Kamis (8/1).

Menurut dia, setelah ter-bitnya Undang-Undang 23 Ta-hun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan UU ASN tugas guber-nur semakin banyak, antara lain UU Pemerintahan Daerah yang sekarang provinsi diberikan ke-wenangan mengelola SMA dan SMK, pengurusan tambang dan perikanan.

"Jangan dikira Bakorwil tidak ada tugasnya. Contohnya SMA/SMK dan tambang sekarang diserahkan provinsi untuk men-gurusnya. Kalau mau bentuk UPT, berapa ongkos belanjanya, justru akan semakin lebih besar anggaran yang dibutuhkan," ka-tanya.

Justru, lanjut dia, tugas

pokok dan fungsi Bakorwil akan ditambah untuk melakukan monitoring dan evaluasi (mo-nev).

Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu menjelaskan, dengan banyaknya kewenan-gan baru maka harus ada ins-tansi yang mengurusi, khu-susnya melakukan monev dan yang tepat mengurusinya ada-lah Bakorwil.

Kendati demikian pihak-nya meminta Bakorwil tidak lengah dan tetap melaporkan ke Dinas Pendidikan dan Dinas Energi, Sumber Daya dan Min-eral (ESDM) sebagai pengambil keputusan.

Gubernur yang juga politisi Partai Demokrat itu menekan-kan keberadaan empat Bakorwil saat ini dianggap kurang dan rencananya dibuat perwakilan Bakorwil.

"Dulu Bakorwil ada tujuh seperti ada Bakorwil Kediri dan Besuki. Kalau diperlukan nanti kami buat perwakilan-nya," kata suami Nina Kirana tersebut.

Sementara itu, Kepala Biro Organisasi Setdaprov Jatim, Setiadjit menjelaskan bahwa tupoksi Bakorwil selama ini mengkoordinasikan tugas dan fungsi pemerintah provinsi ke kabupaten/kota dan sebalikn-ya.

Contohnya, jika ada pro-gram kabupaten/kota yang tak mampu dicover APBD kabupa-ten/kota, tugas Bakorwil untuk mengusulkan ke gubernur agar bisa ditangani provinsi," kataya ketika dikonfirmasi terpisah oleh wartawan.

= ANT/FIQIH ARFANI/DIK

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menegaskan tidak akan membubarkan Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pem-bangunan (Bakorwil) karena perannya masih dibutuhkan membantu beban tugas gubernur.

PASCA KENAIKAN LPG 12 KG

Pertamina: Peralihan Konsumsi Elpiji Dua Persen

SURABAYA - PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V menyatakan peralihan konsumsi elpiji dari tabung 12 Kilogram ke 3 (tiga) Kilogram hanya dua persen pascapenaikan harga elpiji 12 Kilogram per awal Januari 2015.

"Walau ada peralihan terse-but, kami pastikan pasokan elpiji tabung tiga kilogram aman," kata Assistant Manager External Rela-tion Pertamina MOR V, Heppy Wulansari di Surabaya, Kamis (8/1).

Ia mengungkapkan, pada ta-hun ini Pertamina telah menam-bah pasokan elpiji tiga Kilogram untuk wilayah Jatim sebanyak 1.229.847 Metrik Ton. Angka tersebut mengalami kenaikan delapan persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 1.140.859 Metrik Ton.

"Penambahan ketersediaan elpiji sebanyak delapan persen tahun ini merupakan bagian dari antisipasi kemungkinan adanya eksodus dari konsumen tabung 12 Kilogram ke tabung melon (tiga Kilogram)," ujarnya.

Akan tetapi, jelas dia, apabila melihat pola konsumsi pada

penaikan sebelumnya maka ke-mungkinan eksodus masyarakat di wilayah kerjanya maksimal dua persen. Sementara itu, Pertamina telah melakukan penaikan se-banyak tiga kali dalam setahun terakhir.

"Penaikan pertama terjadi pada Januari 2014, disusul Okto-ber 2014, dan terakhir 2 Januari 2015," tuturnya.

Ia menambahkan, pada penaikan harga awal tahun lalu eksodus konsumen dari tabung elpiji 12 Kilogram ke tabung elpiji tiga Kilogram hanya dua persen. Sementara penaikan harga pada penghujung tahun lalu peralihan masyarakat hanya satu persen.

"Penyebab adanya ancaman eksodus pembelian konsumen karena adanya disparitas harga yang lebar," ucapnya.

Untuk itu, kata dia, Per-tamina MOR V telah melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat (Pemprov Jatim), dan kepolisian. Bahkan, pihaknya telah menunjuk SPBU yang menjual elpiji sebagai patokan harga.

"Jikalau nantinya ada pembel-ian sporadis akan kami lakukan

tindakan, termasuk bila terjadi kelangkaan," tegasnya.

Upayanya, lanjut dia, bisa dengan melakukan penambahan pasokan elpiji sehingga dihara-pkan dapat mengurai penyebab kelangkaan. Pertamina MOR V telah melakukan koordinasi den-gan Pemprov Jatim dan aparat kepolisan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya eksodus pembelian.

"Sementara konsumsi elpiji tabung 12 Kilogram di MOR V mencapai 8.464 Metrik Ton (MT) per bulan dan elpiji tabung tiga Kilogram terserap 96.101 MT/ bulan," ungkapnya.

Sebelumnya, Pertamina telah menetapkan penaikan harga elp-iji 12 Kilogram sebesar Rp 9.069 dari harga sebelumnya Rp 7.569 per Kilogram. Harga tersebut tidak termasuk biaya pengangku-tan, pengisian di SPPBE, margin agen, dan PPN.

Untuk wilayah Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara Barat rata-rata penaikan antara Rp 19.000-Rp 19.800 sedangkan wilayah Jatim menjadi Rp 131.700-Rp 135.500 per tabung.

= ANT/DIK

ant/irwansyah putraPOMPA PERTAMINI. Pedagang bensin eceran menggunakan alat pompa bahan bakar minyak (BBM) mini (pertamini) untuk melayani konsumen yang menggunakan mobil di Banda Aceh. Pedagang BBM eceran mengaku dengan alat pompa yang dibeli Rp 7 juta lebih itu dapat mengisi berbagai jenis kendaraan seperti SPBU dengan takaran yang pas.

Page 10: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV 10 Lintas Jatim

Polisi Kerahkan Tiga Tim Pemburu Tahanan Kabur

"Kemarin (Rabu, 7/1) tim ini langsung bergerak memburu ter-sangka," terang Kapolres Tulun-gagung, AKBP Bastoni Purnama, Kamis (8/1).

Upaya penggerebekan sebe-narnya sempat dilakukan tim buru sergap di rumah tersangka Kholili di Desa Pucanglaban, namun yang bersangkutan keburu kabur.

Petugas yang mencoba menggeledah rumah tersangka bahkan sempat dihadang anak Kholili yang bernama Angga (18) serta dua warga lain, sehingga ketiganya ikut "diciduk" dengan tuduhan menghalang-halangi petugas dan diduga menjadi pro-vokator kerusuhan di Mapolsek Pucanglaban.

Bastoni mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum ber-hasil menangkap Kholili, yang diperkirakan telah melarikan diri ke luar kota.

"Ada tiga tim yang saat ini su-dah bergerak. Satu fokus mencari buron di dalam kota, satu tim di daerah sekitaran Tulungagung seperti Blitar, Kediri dan Treng-galek, dan satu tim lagi ke luar kota," ungkapnya.

Sumber kepolisian menyebut, Kholili diperkirakan lari ke dae-rah asalnya, Pasuruan.

Namun hingga Kamis sore, Kasat Reskrim Polres Tulunga-gung AKP Edy Herwiyanta meng-konfirmasi bahwa tersangka Kholili masih tetap buron atau

belum berhasil ditangkap.Upaya perburuan pelaku ilegal

logging di kawasan hutan lind-ung Pucanglaban, Senin (5/1) ter-ebut tidak hanya ditujukan kepada Kholili yang kabur setelah dibe-baskan secara paksa oleh massa.

Menurut penjelasan Bastoni, pengejaran juga tengah mereka lakukan terhadap seorang teman Kholili yang ikut terlibat dalam pencurian kayu jati di hutan Pu-canglaban, namun lebih dulu ka-bur saat kepergok polisi hutan.

Penangkapan salah satu pelaku ilegal logging tersebut me-manas setelah ratusan warga Desa Pucanglaban yang dimotori Kepala Dusun Apak Branjang dan seorang perangkat Desa Pucanglaban "me-nyerbu" Mapolsek Puanglaban pada Selasa (7/1) sore.

Meski saat itu tidak terjadi bentrokan langsung dengan enam polisi yang berjaga, sejum-lah warga termasuk anak Kholili bernama Angga diketahui men-erobos ruang tahanan dan mem-bebaskan tersangka pembalakan

kayu itu dengan cara merusak gembok sel tahanan.

Setelah Kholili dibebaskan, massa kemudian bergerak kem-bali ke dusun mereka dan sempat merusak papan nama KRPH Pu-canglaban.

Tak berapa lama setelah in-siden penyerangan itu, jajaran Polres Tulungagung dibantu TNI mengerahkan ratusan personel mereka untuk berjaga di sekitar mapolsek dan memburu para pelaku kerusuhan.

Sedikitnya lima orang warga yang dicurigai sebagai provoka-tor, termasuk Angga dan dua ok-num perangkat desa, ditangkap dan memeriksa 21 saksi lain dari unsur warga maupun perhutani.

Penangkapan itu memicu sit-uasi keamanan di Desa Pucangla-ban kembali memanas sehingga Kapolda Jatim menginstruksikan penambahan personel (tiga truk) Brimob dibantu jajaran TNI dari Kodim 0807 Tulungagung untuk siaga di desa tersebut.= ANT/DESTYAN HANDRI SUJARWOKO/DIK

TULUNGAGUNG - Kepolisian Resor Tulungagung, Jawa Timur, mengerahkan tiga tim buru sergap un-tuk menangkap kembali Kholili (38), tahanan kasus ilegal logging yang kabur setelah dibebaskan oleh massa saat "penyerbuan" Mapolsek Pucanglaban pada Selasa (6/1).

IZIN PENERBANGAN ILEGAL

Pecat Pejabat yang Terlibat

SURABAYA - Menteri Pen-dayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi meminta supaya pejabat yang terbukti terlibat dan bersalah dalam izin penerbangan ilegal segera dipecat.

"Saya menyarankan ke-pada Menteri Perhubungan, agar pejabat yang terbukti menyalah-gunakan wewenang pemberian izin ilegal dan membahayakan nyawa orang sebaiknya dipecat dari jabatannya," kata Yuddy, usai mengunjungi keluarga korban AirAsia di Posko DVI Polda Jawa Timur di Surabaya, Kamis (8/1).

Yuddy mengatakan, pemecatan harus disertai bukti yang kuat terkait keterlibatan pejabat dalam penyalahgunaan izin penerbangan ilegal, dan bukti perlu menunggu penyelidikan Komite Nasional Kes-elamatan Transportasi (KNKT).

Ia menjelaskan, pemecatan pejabat tidak sama dengan pencopotan PNS, sebab masalah pencopotan pegawai negeri perlu melalui sidang badan pertim-bangan pegawai. "Kalau soal pencopotan dari pegawai negeri nanti kita bicarakan belakangan, sebab harus ada sidang yang dilalui. Namun, saran saya agar pejabat bersangkutan dipecat dari jabatannya," tutur Yuddy yang juga menjabat sebagai ketua dewan pertimbangan pegawai negeri.

Ia mengatakan, dewan pertimbangan pegawai negeri mempunyai kewenangan dalam mengevaluasi akutanbilitas kin-erja pemerintah, yang meliputi profesional, ketaatan, disiplin tata kelola pemerintah serta pelayanan publik.

Sementara itu, Yuddy mengaku kunjungannya ke Posko DVI Polda Jawa Timur untuk menengok dan menenangkan keluarga korban ke-celakaan pesawat AirAsia QZ8501.

Ia mengatakan, yang diingin-kan keluarga korban kepada pemerintah dari peristiwa ini bu-kanlah tindakan yang sesaat, tapi tindakan komperhensip untuk te-rus mengamankan penerbangan secara berkesinambungan.

"Salah satu Nawa Cita peme-rintahan Presiden Joko Widodo adalah negara senantiasa hadir di tengah masyarakat, dan saat ini masyarakat berduka serta sebagian keluarga korban berharap ada sau-daranya yang ditemukan," ujarnya.

= ANT/ABDUL MALIK IBRAHIM/DIK

ant/sahlan kurniawanSIAGA PASCA KERUSUHAN MAPOLSEK PUCANGLABAN. Personil Brimob siaga pasca kerusuhan di Mapolsek Pucanglaban, Pucanglaban, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (8/1). Jajaran Kepolisian Resor Tulungagung, Jawa Timur, menangkap beberapa oknum kepala desa, perangkat dan tiga warga yang diidentifikasi sebagai provokator kerusuhan di Mapolsek Pucanglaban, sehingga menyebabkan Kholili (38) tahanan kasus ilegal logging kabur, Selasa (6/1).

Page 11: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV O

Memperkuat Kedaulatan Energi Nasional

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi, Fathol Alif BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni BIRO

SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala) BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER

Judul : 7 Password Percepatan Rezeki

Penulis : Bobby Herwibowo Penerbit : Noura Book Cetakan : Pertama, Agustus

2014 Tebal : 207 halaman ISBN : 978-602-1306-40-6

Judul : Minyak untuk Presiden Penulis : Pria Indirasardjana Penerbit : Grasindo Cetakan : I, Oktober 2014 Tebal : 267 Halaman ISBN : 978-602-257-383-8

Sumenep CPamekasan IPROBOLINGGO JUMAT 9 JANUARI 2015No. 0521 | TAHUN IV Resensi BukuKORAN

MADURA 11

Di Indonesia, persoalan kom-pleks dalam penyelenggaraan migas ialah kian tingginya

ketergantungan kita pada pasokan impor, baik impor minyak maupun impor BBM. Pertamina –yang di-dorong melakukan ekspansi ke luar negeri dalam upaya mencari tamba-han lifting minyak dari wilayah kerja di Iraq dan Aljazair– ingin menjadi-kan produk lifting-nya di sana seba-gai hasil produksinya. Di sisi lain, pemerintah menyatakan bahwa min-yak yang diperoleh di luar negeri se-bagai produk nasional sehingga tidak seharusnya dimasukkan sebagai hasil kerja BUMN itu.

Di sisi lain, salah satu yang menja-di perdebatan hangat ialah implikasi dari Undang-Undang Migas Nomor 22 Tahun 2001. Puncaknya adalah keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada awal Oktober 2012 untuk membubarkan Badan Pengelola Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) yang ke-mudian menimbulkan keguncangan di kalangan industry maupun negara.

Sementara persepsi yang berkem-bang di masyarakat adalah kedaula-tan atas sumber daya alam yang ter-kandung di dalam bumi Indonesia harus sepenuhnya dimiliki oleh bang-

sa Indonesia. Padahal, sebagaimana disebutkan penulis dalam buku ini, sumber alam bukanlah energi. Dije-laskan bahwa sumber alam tak punya nilai ekonomis apa pun, kecuali se-batas catatan kekayaan negara. Sum-ber alam itu baru bermakna ekonomis dan bermanfaat apabila sudah menja-di bentuk energi seperti bahan bakar (minyak dan gas) serta produk minyak lainnya , yang langsung menentukan jalannya mesin perekonomian dan kehidupan (hal. 240).

Buku Minyak untuk Presiden ini mencoba menguraikan dengan lugas persoalan-persoalan energi yang me-mengaruhi kehidupan manusia. En-ergi memang merupakan sumber dari seluruh sektor kegiatan di muka bumi, termasuk Indonesia. Kegiatan energi akan terkait dengan sektor keuangan, pendidikan, ekonomi, sosial budaya, kependudukan, lapangan kerja, geo-grafis, dan bahkan politik.

Karena itu, seperti dijelaskan si penulis dalam buku ini, Indonesia memerlukan sosok pemimpin yang berani mengatakan adanya krisis en-ergi dan perminyakan di Indonesia apa adanya tanpa menimbulkan keg-elisahan masyarakat. ”Lima tahun berlalu for nothing, produksi minyak turun terus, subsidi tak terbendung, impor terus naik, dan tak ada perbai-kan infrastruktur migas,” tegasnya (hal.238).

Lebih lanjut Pria Indirasardjana menjelaskan, kalau Indonesia harus sangat bergantung pada Singapura, kalau impor minyak mentak dan BBM Indonesia sudah lebih dari 70 pers-en, kalau Indonesia kini mengimpor pembangkit listrik mikrohidro dari Malaysia, kalau dari Brunei kita pun mengimpor minyak, kalau kita tak bisa mengendalikan kenaikan kon-sumsi energi, kalau pemakaian energi tidak merata, kalau distribusi BBM tak bisa menjangkau daerah terpencil dan perbatasan, di situlah sebenarnya kita menjelang krisis energi (hal. 238).

Krisis energi memang memberi-kan dampak yang kurang nyaman. Namun, yang lebih utama ialah harus ada solusi. Krisis energi adalah keny-ataan yang mendesak. Maka, harus ada skala prioritas. Mencari solusi atas krisis energi tidak cukup den-

gan menyusun regulasi atau mencari alternatif yang tidak perlu, melain-kan lebih pada keberanian untuk mengambil tindakan strategis jangka pendek yang berdampak besar. Kita mungkin belum waktunya memikir-kan energi alternatif.

Sebaliknya, pemerintah lebih di-harapkan memberikan dukungan yang lebih besar pada Pertamina un-tuk membawa pulang tambahan min-yak bumi, meningkatkan sistem dan pengawasan distribusi BBM yang leb-ih efektif menjangkau wilayah NKRI, kepastian tentang masa depan subsidi BBM, pola pembinaan serta pengem-bangan BUMN migas dan energi, dan lainnya.

Buku ini mencoba mengingatkan kita semua untuk siap dengan segala kemungkinan, termasuk krisis energi. Di sisi lain, sejak sekarang generasi kita perlu diedukasi tentang energi alternatif meskipun untuk menggan-tikan fungsi BBM secara total dalam jangka pendek barangkali belum wak-tunya. Namun, seperti ditekankan dalam isi buku ini, yang lebih penting ialah bagaimana memperkuat kedaul-atan energi nasional.

*) Jurnalis, mahasiswa Program Pascasarjana Unitomo Surabaya.

Bambang, dosen sebuah perguruan tinggi, salah seorang yang menjemput rezekinya. Keinginannya memiliki mobil BMW seri 5 terkabul, sekalipun se-

cara materi mustahil akan memiliki mobil mewah terse-but.

Keinginan tersebut bermula saat Bambang dan is-trinya menumpang mobil Suzuki Carry milik adik iparnya. Kebetulan, sang adik datang ke Jakarta untuk memenuhi undangan perkawinan saudara yang mengadakan rese-psi balasan.

Saat melintas tol Grogol arah Cawang, Jakarta, tiba-tiba mobil buatan Jepang yang mereka tumpangi itu lim-bung tertiup angin, ketika sedan buatan Eropa menyalip dengan kecepatan tinggi. Sang istri mengungkapkan kekagumannya pada mobil BMW seri 5 yang baru saja menyalip.

Bambang menanggapi enteng kekaguman istrin-ya itu. Dengan wajah optimis, istrinya diminta berdoa semoga suatu saat bisa punya mobil seperti itu. Setiap menghadap Allah melalui salat, keinginan memiliki mobil BMW tersebut selalu disebutkan. Mereka yakin dengan janji Allah.

Menanggapi percakapan Bambang dan istrinya, adik iparnya yang sedang mengemudi berkomentar sinis. Men-urutnya, mustahil memiliki mobil mewah dengan gaji tak sampai Rp 1 juta. Apalagi BMW, mobil Carry saja tak punya.

Peristiwa di tol telah berlalu sekitar dua pekan. Usai memberi kuliah, tiba-tiba ponsel Bambang berder-ing. Suara di seberang mengaku Syahrial, teman kuliah dulu. Anak pejabat tersebut mengungkapkan keinginan-nya pinjam uang Rp 30 juta. Namun uang yang dimiliki Bambang hanya Rp 27 juta. Dari uang tersebut Bambang berhasil memiliki mobil BMW seri 5 karena Syahrial lang-sung menjualnya (hlm. 22-28).

Kisah nyata tersebut adalah salah satu kisah peraih percepatan rezeki dalam buku 7 Password Percepatan Rezeki. Menurut Bobby Herwibowo, Lc ada tujuh kunci sukses percepatan rezeki. Yaitu, yakin pada kepastian janji Allah, takwa, restu ibu, memberi, takwa, sabar dan syukur, serta tobat dan doa.

*) Pecinta Buku. Pengelola Taman Baca Baet el Kamil. Tinggal di Kabupaten Sumenep.

Kisah Peraih Percepatan Rezeki

Pada saat ini, minyak dan gas (migas) menjadi

topik yang tengah hangat diperbincangkan. Terlebih

setelah pemerintah memu-tuskan mengurangi subsidi

BBM dengan menaikkan harga BBM bersubsidi sebe-sar Rp 2.000, yang akhirnya

diturunkan Rp 900 di pen-gujung tahun 2014. Kendati

sektor migas ini hanya men-empati posisi penyumbang

kedua terbesar sesudah sek-tor pajak, tidak berlebihan

jika dari migaslah Indonesia mendorong perputatran se-luruh mesin perekonomian

di dalam negeri.

Oleh: Eko Prasetyo*

Oleh: M Kamil Akhyari*

Page 12: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO JUMAT 9 JANUARI 2015

No. 0521 | TAHUN IV 12ProbolinggoKORAN MADURA

Padahal, hearing yang dimulai pukul 10.00 WIB tersebut mem-bahas tentang hal yang cukup penting bagi masyarakat Kota Probolinggo yakni soal pesta kem-bang api menyambut pergantian Tahun Baru 2015 yang diseleng-garakan oleh Pemkot Probolinggo di halaman Museum Jalan Suroyo yang membawa korban salah satu wartawan.

“Maaf, rapat ini tertutup un-tuk wartawan. Agendanya hanya silaturrohim untuk mendengar-kan klarifikasi dari pantia malam pergantian tahun baru 2015,” ujar Agus Rudiyanto Ghafur, Ketua DPRD Kota Probolinggo, kepada sejumlah wartawan yang ingin meliput jalannya hearing di ruang komisi C.

Penolakan terhadap wartawan untuk meliput hearing ini men-imbulkan tanda tanya besar bagi wartawan yang sehari-hari men-jalankan tugas meliput di gedung DPRD. Larangan meliput hearing itu juga terkesan ditutup-tutupi. “Ayo kita tongkrongi lagi di sana. Ada apa kok mereka hearing jus-tru tertutup,” kata salah satu wartawan dengan nada curiga.

Wartawan lainnya kembali mencoba masuk ke ruang rapat. Namun salah satu satpam yang bertugas di gedung dewan mem-inta wartawan yang bersangkutan untuk tidak masuk dalam ruan-gan. “Maaf mas, wartawan tak boleh masuk. Ini atas perintah,” kata satpam yang bertugas itu.

Tentu saja, kondisi tersebut membuat gusar para wartawan. Sebab, sebelum hearing, banyak wartawan yang hadir untuk meli-put hearing itu. “Sebelum hear-ing, kita sudah berada di gedung dewan. Tapi giliran kita masuk justru dilarang. Ada apa meman-gnya,” gerutu salah satu warta-wan media cetak lokal.

Untuk diketahui, pesta kem-bang api menyambut pergantian Tahun Baru 2015 yang diseleng-garakan oleh Pemkot Probolinggo di halaman museum jalan Suroyo, Kamis (1/1) sekitar pukul 00.30 WIB dinihari membawa korban.

Acara yang dihadiri oleh Wa-likota Probolinggo Hj. Rukmini beserta sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), dan anggota DPRD Kota Probolinggo tersebut, petasan kembang ap-inya meledak kebawah dan meny-ambar para penonton dan juga tamu undangan, sehingga ber-hamburan karena panik.

Dari kejadian tersebut me-nyebabkan seorang wartawan Mingguan, Kamari (39) yang se-dang melakukan kegiatan peli-putan ikut terkena sambaran petasan kembang api yang me-ledak dibawah, mengenai kaki sebelah kirinya hingga mengala-mi luka sobek dan terbakar cukup serius. Terpaksa harus dilarikan ke UGD Dr. Moh Saleh untuk di-lakukan pengobatan.

Dua Ketua Komisi Walk Out Hearing

Rapat dengar pendapat yang sedianya digelar secara gabun-gan antara pimpinan dewan, dan pimpinan komisi untuk mengu-rai petaka kembang api di malam pergantian tahun baru 2015, malah jadi amburadul karena mendapatkan pertentangan dari anggota sendiri. Bahkan rapat bersama Satuan Kerja Perang-kat Daerah (SKPD) eksekutif dan panitia pelaksana tersebut dinilai menyalahi prosedur.

Ketua Komisi A, H. Ali Muchtar dan Ketua Komisi B, Roy Amran terpaksa keluar alias Walk Out (WO) karena forum ra-pat yang dihadirinya bukan ranah komisi. “Saya keluar karena forum itu adalah forum pimpinan DPRD. Pimpinan DPRD itu adalah ketua, wakil ketua dan sekretaris. Saya kan bukan unsur pimpinan DPRD. Makanya keluar, daripada jadi persoalan dan bahan tertawaan,” terang politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Politisi PKB ini juga menilai, rapat pimpinan dewan dengan agenda evaluasi kegiatan tahun baru 2015 itu menyalahi kes-epakatan rapat yang digelar hari Senin (6/1) lalu. “Katanya, ada distorsi terhadap kesepakatan

rapat apal. Ini ada apa, jadi tanda tanya bagi kita,” tegas Ali Muhtar.

Sementara itu, Ketua Komis B, Roy Amran, menambahkan, dirinya keluar juga karena bukan forum komisi. Lantas apakah ra-pat pimpinan itu ada landasan hukumnya dan bisa melahirkan rekomendasi?

Baik Ali Muchtar dan Agus Riyanto sebagai Ketua Komisi C, sama-sama menyatakan bahwa forum tersebut tidak bisa mengel-uarkan rekomendasi. Agus Riyan-to yang sejak awal tidak sepakat menilai ada kewenangan yang dilampaui yang semestinya cukup di ranah komisi.

“Kalau mau dilakukan ber-sama atau gabungan bersama komisi-komisi, mestinya alat kelengkapan dewan difungsi-kan,” tandas politisi PDIP ini yang menolak hadir di rapat tersebut.

Melihat kondisi tersebut, Ketua Fraksi Gerindra-Demokrat (GeDe), Hamid Rusdi, mengaku prihatin dan menolak ketertutu-pan untuk media meliput.. “Baru kali ini persoalan publik berlang-sung tertutup. Buat apa, lebih baik terbuka saja. Saya sangat tidak sepakat dengan hal yang be-

gitu,” paparnya.Situasi tak kondusif terse-

but, Ketua DPRD Agus Rudi-yanto Ghafur menyatakan, keluarnya Ketua Komisi A dan Komisi B karena surat undan-gan yang diterima ada kekeli-ruan redaksional.

Semestinya ketua komisi tapi justru ditulis pimpinan dewan. Pihaknya menyalahkan sekre-tariat dewan yang membuat surat keliru. “Sekretariat yang keliru membuat redaksionalnya,” tegas politisi PDIP ini.

Terkait pelaksanaan rapat yang tertutup sehingga media tidak boleh meliput, Agus Rudi-yanto Ghafur beralasan bahwa hal itu sudah menjadi kesepakatan rapat internal di hari Senin.

Hasil pertemuan tersebut, bahwa pimpinan dewan hanya memberi saran dan menggali in-formasi saja. “Forum tadi tidak meromendasi apa-apa, hanya sara supaya kejadian serupa tidak terulang. Kita hanya meng-gali informasi saja. Jika nantinya masih perlu dipertajam bisa ditindaklanjuti dengan dengar pendapat di komisi komisi saja,” urainya.

=M.HISBULLAH HUDA

Wartawan Dilarang MeliputDua Ketua Komisi WO, Satu Menolak Hearing

PROBOLINGGO - Kejadian tak biasa tersaji di gedung DPRD Kota Probolinggo. Wartawan yang biasa bertugas meliput di gedung wakil rakyat, dilarang meliput kegiatan hearing atau rapat dengar pendapat yang digelar pimpi-nan dewan bersama panitia malam pergantian tahun Baru 2015 dari Pemkot Probolinggo, Rabu (8/1) kemarin.

Page 13: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV 13Probolinggo

Jenazah pertama kali ditemu-kan oleh Hafidz (45) warga Desa Kerpangan Kecamatan Leces Ka-bupaten Probolinggo, yang meng-garap tanaman bawang merah di sawah miliknya yang tak jauh dari lokasi kejadian.

Menurut Hafidz, sejak Senin lalu selalu tercium bau menyengat setiap kali sedang berladang di sawahnya. Bau itu semakin tercium hingga akhirnya Kamis (8/1), men-coba mencari asal bau meny-engat tersebut.

“Mulanya saya menduga bau menyengat tersebut adalah bang-

kai binatang yang mati. Namun terkejut saat ditemukan ternyata sesosok jenazah yang telah ru-sak. Saya langsung melaporkan temuan itu ke kantor Mapolsek Leces untuk dilakukan tinda-kan,” ujar Hafidz kepada sejumlah wartawan.

Kapolsek Leces, AKP. S. Su-priyantoro, mengatakan men-dapatkan informasi dari waraga selanjutnya aparat langsung menuju lokasi. Setibanya dilokasi Tim Identifikasi Polres langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Petugas tidak menemukan

kartu indentitas dan tanda pen-genal lainnya pada jenazah kor-ban. Karena kondisi jenazah yang telah rusak. Diduga korban men-inggal lebih dari satu minggu se-belum jasadnya ditemukan warga. Sementara Polsek Leces tidak menerima laporan dari salah satu warga yang kehilangan anggota keluarganya.

“Hasil olah TKP sementara, pihak kepolisian mendapati ba-gian tengkorak dan salah satu lengan korban retak serta patah. Belum diketahui pasti, apakah merupakan korban pembunuhan atau korban tertabrak kereta api,” tandasnya.

Selanjutnya jenazah korban di bawah ke rumah sakit Waluyo Jati Kraksaan Kabupaten Probolinggo untuk proses autopsi guna men-gungkap identitas korban dan mengetahui penyebab kematian-nya.

=M.HISBULLAH HUDA

Ada Mayat di Sisi Rel KAIdentitas dan Penyebab Kematiannya Masih Dilacak

PROBOLINGGO - Warga desa Kerpangan Kecamatan Lec-es Kabupaten Probolinggo dihebohkan dengan penemuan mayat laki-laki tak beridentitas di pinggir rel kerata api. Polisi dan warga kesulitan mengenali jasad korban karena kondisinya rusak. Diduga korban meninggal lebih dari seminggu sebelum ditemukan warga.

GEGER. Warga menemukan sesosok mayat tak beridentitas tergelatak di pinggir rel kereta api.

PROBOLINGGO - Di Kabu-paten Probolinggo, pada musim penghujan tahun ini, banyak petani garam yang berubah ha-luan menjadi budidaya tambak ikan laut karena cuaca kurang mendukung.

Seperti yang dilakukan M.Ibnu Arroby (45), seorang pembudidaya kepiting di Desa Kebonagung Kecamatan Krak-saan, Kabupaten Probolinggo. Dirinya saat ini mulai menebar kepiting gembos alias proses penggemukan kepiting, di lahan seluas sekitar 400 meter persegi miliknya.

Namun, dari usaha yang ia kelola saat ini masih terbilang resah. “Untuk pembelian benih kepiting gembos lokal di Ka-bupaten Probolinggo, saat ini mengalami kelangkaan,” ujarn-ya kepada wartawan, Kamis (8/1).

Menurutnya, kelangkaan bibit kepiting itu sendiri, dis-ebabkan karena mendekati Hari Raya Imlek. Selain itu, kelang-kaan itu juga disebabkan, para

pengepul yang biasanya mem-beri kebebasan kepada pembu-didaya, untuk sat ini malah dite-bar sendiri dilahannya.

“Para pengepul menebar sendiri dilahannya, mengingat mendekati Imlek nanti kepit-ing banyak diburu dipasaran dan restoran, harganyapun bisa menjadi dua kali lipat,” tandas M. Ibnu Roby.

Pria yang juga sebagai Ketua Pokmas generasi usaha muda ini mengaku, dirinya harus men-gumpulkan bibit kepiting dari para pengepul di daerah Bangil, itupun hasilnya tidak maksimal, serta harganyapun lebih mahal dari harga loka di Kabupaten Probolinggo.

“Biasanya dilahan yang dikelola mampu menampung tiga kwintal bibit kepiting. Saat ini hanya mampu menebar benih sebanyak 16 kg. Dari benih yang hanya sedikit, hasilnya tidak seberapa. Sebab, termakan pembiayaan pakan dan pekerja,” tambahnya.

=M.HISBULLAH HUDA

PETANI RESAH

Bibit Kepiting Langka

PROBOLINGGO - Rumah Karaoke berkedok rumah ma-kan mulai menjamur di wilayah Kraksaan Ibu kota Kabupaten Probolinggo. keberadannya dinilai masih ilegal dan tidak mengantongi izin.

Kepala Satuan Polisi Pa-mong Praja (Satpol PP) Ka-bupaten Probolinggo, Ahmad Aruman mengatakan memang di wilayah Kota Kraksaan ada sebuah warung yang menyedia-kan fasilitas keluarga. Namun pihaknya menilai untuk karaoke keluarga yang tidak ada izin resminya. “Sudah kami perin-gatkan untuk tidak meneruskan karaoke itu,” terangnya kepada wartawan, Kamis (8/1).

Menurutnya, dengan adanya teguran tersebut, setidaknya pemilik warung bisa memahami tentang larangan. Sebab Pera-turan Daerah (Perda) tentang karaoke dan hiburan malam pemkab tidak memiliki. “Kalau ada yang membuka karaoke ke-luarga, maka itu tergolong liar,” jelas Ahmad Aruman.

Petugas penegak perda ini juga mengaku, kalau pihaknya akan tetap melakukan upaya penertiban, Jika ditengah masyarakat khususnya wilayah Kota Kraksaan ada sesuatu yang dinilai melanggar aturan

termasuk dengan ditemukannya usaha karaoke.

“Kami tidak segan-segan memperingatinya. Namun bila tidak mematuhi maka akan ditindak secara tegas,” ujarnya.

Untuk saat ini, lanjut dia, karaoke yang marak dibicarakan dikalangan masyarakan yakni hanya salah satu warung makan yang ada di Kota Kraksaan sudah memperingatinya. Ketika ditanya tentang nama warung tersebut, Ahmad Aruman enggan menyebutnya. “Kalau namanya salah tidak ingat mas,” akunya.

Menyikapi hal itu, Komisi A DPRD Kabupaten Probolinggo, Suhud mengatakan banyak lapo-ran tentang adanya rumah kara-oke yang ada di Kota Kraksaan. Namun pihaknya berharap, agar pihak Satpol PP untuk memper-ingatinya. ”Harus diperingati tentang adanya itu,” katanya.

Pihaknya juga menegaskan, jika peringatan Satpol PP tidak diindahkan oleh pemilik karaoke, maka pihaknya tidak akan segan-segan untuk menyidaknya. ”Kami siap melakukan sidak rumah karaoke karena dinilai tidak ada izin untuk tempat hiburan semacam itu,” tegas Suhud.

=MAHFUD HIDAYATULLAH

RUMAH KARAOKE

Yang Ilegal Mulai Menjamur

Page 14: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV14 Probolinggo

Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota, AKP. Damar Bastiar mengatakan upaya mem-berantas salah satu penyakit masyarakat. Pihaknya melakukan operasi bersama tiga Polsek jaja-ran menangkap pelaku perjudian.

“Dalam sebulan ini, jajaran Polres Probolinggo Kota men-gungkap sebelas kasus perjudian, dengan rincian judi toto gelap (togel) enam kasus, judi remi tiga kasus, judi kartu CAPSA satu kasus, dan judi bola satu kasus,”

ujarnya kepada sejumlah warta-wan, Kamis (8/1).

Kasat Reskrim mengungka-pkan, mayoritas kasus perjudian yang banyak di wilayah hukum Polres Probolinggo Kota adalah judi toto gelap (Togel), disusul judi judi remi. “Warga yang me-masang togel kebanyakan dari kalangan menengah kebawah. Selain murah pemasangan nomor dengan keuntungan hasil besar jika dapat,” kata AKP. Damar Bas-tiar.

Selain dua puluh lima ter-sangka, lanjut AKP. Damar Bastiar, polisi juga mengamankan barang bukti uang senilai tiga juta rupi-ah. Puluhan tersangka ini di ciduk polisi atas laporan masyarakat yang semakin diresahkan dengan maraknya praktek perjudian.

“Para tersangka mayoritas pelaku lama tindak pidana per-judian yang telah menjadi target operasi polisi,” tandasnya.

Selain itu, upaya dalam pem-berantasan perjudian di wilayah hukum Polres Probolinggo Kota, lanjut Kasatreskrim, bertu-juan untuk menciptakan kondisi yang kondusif dan situasi aman. “Segala bentuk perjudian selain dilarang norma agama, juga dapat memicu konflik kesenjangan so-sial,” tambahnya.

Diketahui barang bukti hasil perjudian yang diamankan, yakni judi togel berupa delapan buah hand phone, tiga belas set kartu remi, satu lembar kupon togel, dua buku ramalan togel, satu lembar kertas pengeluaran togel, tiga lembar rekapan togel, empat lembar sobekan kertas bertulis-kan nomor togel, satu buah spidol warna coklat, dan satu kertas ber-tuliskan angka togel.

Sedangkan judi remi, barang bukti berupa dua belas set kartu remi. Selanjutnya judi CAPSA, ba-rang bukti berupa satu set kartu remi. Para tersangka di jerat pasal 303 KUHP dengan ancaman hu-kuman maksimal sepuluh tahun penjara, dan denda sebesar dua puluh lima juta rupiah.

=M.HISBULLAH HUDA

25 Pejudi DigulungOmzet Puluhan Juta Rupiah per BulanPROBOLINGGO - Dalam waktu sebulan, mulai awal Desember 2014 hingga Januari 2015 jajaran Polres Probolinggo Kota serta Polsek membekuk dua puluh lima tersangka berbagai macam kasus perjudian dengan ba-rang bukti uang puluhan juta rupiah.

DIAMANKAN. Para tersangka berbagai macam kasus perjudian dengan barang bukti.

PROBOLINGGO - Penelu-suran sumber mata air baru yang ada di Desa Sumbersuko Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo terus dilakukan oleh pihak Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Kabu-paten Probolinggo. Sebelum air tersebut akan dikelola pihak PDAM melakukan uji laboratorium di Surabaya, agar air yang dikandungnya bisa diketahui dan layak untuk dikonsumsi publik.

Direktur PDAM Kabupaten Probolinggo, Bambang Las-mono mengatakan, pihaknya sudah melakukan survi lokasi sumber tersebut. “Memang lokasinya baik dan debit airn-ya diperkirakan mencapai 500 liter perdetik,” katanya kepada wartawan, Kamis (8/1).

Menurutnya, setelah mel-akukan survey, pihak PDAM terus melakukan upaya peng-kajian tentang kandung air dari sumber mata air. Sebelum pihaknya bisa menentukan apakah sumber tersebut layak konsumsi atau tidak. ”Kami akan mengmbil sampel air untuk diuji laboratorium ten-tang kandungannya,” terang Bambang Lasmono.

Kalau memang nantinya sumber mata air yang berada di salah satu pesawanan warga setempat di desa Sumbersuko itu, lanjut Bambang Lasmono, memang layak konsumsi maka pihaknya akan melakukan upaya penyaluran ke lokasi yang dinilai membutuhkan air bersih. “Apalagi air bersih me-mang sangat dibutuhkan demi kehidupan masyarakat dan peningkatan IPM Kabupaten Probolinggo,” tandasnya.

Bahkan air tersebut, diren-canakan akan dialirkan ke dae-rah wilayah Dringu, Gending dan Kraksaan.”Karena debit airnya dinilai potensio dan mendukung untuk kebutuhan di daerah tersebut,” jelas Bam-bang Lasmono.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo, Dewi Korina mengatakan, keberadan Sistem Penyedian Air Minum (SPAM) memang harus diratakan diseluruh wilayah Ka-bupaten Probolinggo. “Wilayah yang memiiliki potensi air memang harus dikembangkan agar air bersih bisa dirasakan masyarakat secara menyelu-ruh,” paparnya.

=MAHFUD HIDAYATULLAH

SAMPEL AIR

Bakal Diuji Lab

Page 15: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV 15 lahragaKORAN

MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015

No. 0521 | TAHUN IV 15

BARCELONA - Pelatih Bar-celona Luis Enrique mengaku, hubungannya dengan pemain bintang Lionel Messi dan pres-iden klub Josep Maria Bartimeu baik-baik saja. Meskipun, Enrique mendapat tekanan dari media Spanyol menyusul hasil buruk dalam beberapa pekan terakhir, terutama kekalahan dari Real Sociedad akhir pekan lalu.

Laporan media-media Spa-nyol menyebutkan, Messi dan Enrique bersitegang sebelum dan setelah mereka kalah 0-1 dari Sociedad. Pada laga itu Messi dicadangkan oleh Enrique. Sehari kemudian, Messi dilapor-kan tidak mengikuti sesi latihan dengan alasan sakit perut. Bah-kan muncul juga kabar bahwa Messi mengultimatum presiden klub, bila tidak ada pergantian pelatih, dia akan minta dijual ke klub lain.

Sedangkan media lokal lain memberitakan, Bartimeu sudah mengultimatum Enrique, bila Barcelona kalah lagi dari Elche pada ajang Copa Del Rey Kamis (8/1) malam waktu setempat atau Jumat (9/1) dini hari WIB atau pada hari Minggu nanti saat menjamu Atletico Madrid di Camp Nou pada ajang La Liga, Enrique akan dipecat.

Tetapi, mantan pelatih AS Roma dan Celta Vigo itu mem-bantah berita-berita itu dalam konferensi pers, Rabu (7/1). Dia menegaskan bahwa hasil selalu menentukan masa depan seorang pelatih yang didukung oleh seluruh staf dan pemain. “Saya terus menjaga komuni-kasi dengan presiden, tetapi saya tidak menerima ulti-matum apa pun. Bahkan sepanjang karier saya sebagai pelatih, tidak pernah mengalami hal seperti itu. Masa depan pelatih memang ditentu-kan oleh hasil pertandin-gan dan itu normal. Tetapi saya merasa didukung baik oleh klub maupun pemain. Saya akan bekerja dengan intensitas dan profesion-laisme yang sama seperti pada hari pertama sejak diangkat,” ujarnya.

Enrique juga menegas-kan bahwa Messi sungguh sakit pada Senin (5/1) sehingga tidak mengi-kuti sesi latihan. Tetapi saat ditanya apakah keduanya bertengkar Minggu lalu, Enrique tidak membenarkan

tetapi juga tidak menyangkal. “Pada Senin, Messi sakit perut. Itu yang dikomunikasikan dan itulah realitasnya. Kami akan bekerja dalam atmosfer yang lebih positif di luar dan di dalam lapangan. Apa yang terjadi di dalam ruang ganti tidak boleh dibawa ke luar. Saya tidak akan membenarkan atau menyangkal berita-berita seperti itu sebab mayoritas berita yang muncul bermaksud buruk,” paparnya lebih lanjut.

Messi berlatih sendiri pada Selasa (6/1), meski para pemain lain berlibur. Messi baru mengi-kuti sesi latihan bersama pada Rabu (7/1) pagi sebagai persia-pan laga melawan Elche di Copa del Rey. “Saya tidak berbicara setiap hari dengan masing-mas-ing pemain. Kalau ada sesuatu yang harus dibicarakan, kami bisa bicara kapan saja. Dengan Messi, Luis Suarez, dan dengan siapa saja. Messi adalah pemain

terbaik di dunia dan tidak ada yang membantah. Saya tidak memperlakukan anak-anak saya dengan cara yang sama, begitu juga dengan para pemain. Yang terpenting adalah kelompok berada di atas individu siapa pun. Tetapi ada aturan yang harus diikuti oleh siapa pun,” paparnya lebih lanjut.

Pada bagian lain, Enrique mengaku memahami kekece-waan publik Camp Nou atas kekalahan dari Sociedad karena dengan demikian mereka ke-hilangan kesempatan mengambil alih posisi di puncak klasemen sementara dari Real Madrid. “Tetapi saya lihat situasinya masih positif. Para pemain masih bermain dengan sangat ba-gus. Saya merasa percaya diri, termotivasi, dan berpikir tentang hal-hal yang memajukan tim ini. Saya konsentrasi pada hal yang bisa saya kontrol,” imbuhnya. =ESPN/CAROL AJI

SAGA LIONEL MESSI

Messi Ultimatum Presiden Barca

MADRID-Atleltico Madrid membuat tim sekotanya, Real Madrid, terkapar di Vicente Cal-deron, kandang Atleti-co. Mereka melumat tim bertabur bintang itu pada leg pertama babak 16 besar Copa del Rey atau Piala Raja Spanyol, Rabu (7/1) malam waktu setempat atau Kamis (8/1) dini hari WIB den-gan skor 2-0.

Pada laga ini, pelatih Atleti-co Diego Simeone langsung memasang sejak awal pemain pinjamannya dari AC Milan, Fernando Torres. Tetapi man-tan pemain Liverpool dan Chel-sea ini belum memperlihatkan sisa-sisa ketajamannya.

Dua gol Atletico justru dic-etak oleh Raul Garcia dan bek muda Jose Gimenez pada babak kedua. Sedangkan di babak per-tama kedua tim ini sama-sama tidak mampu mencetak gol alias bermain kaca mata. Sebe-narnya, Madrid unggul terlebih dahulu berkat gol Gareth Bale. Tetapi gol tersebut dianulir wa-sit karena melakukan pelangga-ran terlebih dahulu.

Kemenangan Atletico dibuka oleh Raul Garcia di awal babak kedua dari titik putih setelah dirinya dijatuhkan oleh Sergio Ramos di kotak terlarang. Garcia

yang maju sebagai algojo sukses menaklukkan penjaga gawang Madrid. Keunggulan Atletico diperbesar oleh sundulan Jose Gimenez pada menit ke-76 sekaligus memuluskan langkah Atletico ke babak perempat final. Pasalnya, mereka hanya butuh hasil imbang di leg kedua atau kalah maksimal 0-1.

Sebaliknya Madrid harus me-nang minimal 3-0 saat menjamu Atletico di Santiago Bernabeu di leg kedua nanti. Untuk memba-likkan keadaan ini memang tidak mudah karena Atletico juga sering menang di Bernabeu sejak dilatih Simeone. Meski demikian, ini bu-kan sesuatu yang mustahil. Apal-agi mereka memiliki striker haus gol seperti Cristiano Ronaldo.

Hanya saja, pada laga dini hari tadi tersebut, Ronaldo yang dimasukkan sebagai pemain pengganti tidak bisa berbuat apa-apa dan gagal membantu timnya mencuri gol di Calderon.

Bagi Madrid ini adalah kekalahan kedua mereka pada awal 2015 ini di kompetisi resmi setelah akhir pekan lalu juga kalah dari Valencia di Mestalla pada ajang La Liga Spanyol den-gan skor tipis 1-2. Bahkan, se-belum paruh kedua musim ini dimulai, Madrid juga kalah dari AC Milan pada laga persahabatan di Dubai. Artinya, dalam tiga pertandingan terakhir, Madrid selalu kalah setelah menang ter-us dalam 21 pertandingan sebel-umnya sepanjang 2014.

=ESPN/CAROL AJI

Real Madrid Tumbang

di Calderon

Bek Atletico Madrid Jose Gimenez (empat dari kiri) menyundul bola yang bersarang ke gawang Real Madrid pada laga leg pertama babak 16 besar Copa del Rey, Kamis (8/1) dini hari WIB.

LIONELMES

SI

Page 16: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV16 KORAN MADURA

16JUMAT 9 JANUARI 2015

No. 0521 | TAHUN IV

LIONEL MESSIULTIMATUM PRESIDEN BARCELONA

OLAHRAGA | 15

MADRIDTERKAPARDI CALDERONAtleltico Madrid sukses membenamkan perlawanan tim sekotanya, Real Madrid, dengan skor 2-0 saat keduanya bertanding di Vicente Calderon dalam laga leg pertama babak 16 besar Copa del Rey, Kamis (8/1) dini hari WIB. Dua gol Atletico dicetak oleh Raul Garcia dan bek muda Jose Gimenez pada babak kedua. Bagi Madrid ini adalah kekalahan kedua mereka pada awal 2015 di kompetisi resmi. Sebelumnya, Madrid juga takluk dari Valencia 1-2 di stadion Mestalla. Bahkan, jika dihitung dengan laga persahabatan kontra AC Milan yang digelar di Dubai, Madrid sudah tidak pernah menang lagi dalam tiga laga terakhir mereka.

TERJATUH. Bek kiri Real Madrid asal Brasil Marcelo terjatuh saat berduel merebut bola dengan

penyerang Atletico Madrid Fernando Torres pada laga leg pertama babak 16 besar Copa del Rey

yang digelar di Vicente Calderon.

SELENGKAPNYA HALAMAN 15

Page 17: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV A

Taneyan LanjangKORAN MADURA

jagoan barupersepam mu

TrI WaHYunIg TYasujIan KenaIKan

TIngKaT

pns CurI moToranCaman pemeCaTan perlu DIbuKTIKan

MADURA SPORT | O SUMENEP | C

50 persen rumaH Kos Tanpa IZIn

BANGKALAN | L

JUMAT9 Januari 2015 No. 0521 | TAHUN IV

KASUS RASKIN LARANGAN SLAMPAR AkAn DitAngAni MA

Kepala Kejaksaan Negeri (Ka-jari) Pamekasan, Sudiharto mela-lui Jaksa Fungsional Yulistiono mengatakan proses banding yang dilakukan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Pamekasan ke Pen-gadilan Tinggi (PT) Surabaya, tidak mendapatkan hasil.

Putusan PT justru menguat-kan putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Sura-baya. Sehingga untuk memenuhi keadilan masyarakat yang men-

jadi korban penyelewengan raskin tersebut, Kejari mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.

"Berkas kasasi sudah kami layangkan ke MA pada akhir De-sember 2014 lalu. Kasasi diajukan karena putusan banding di PT hampir sama, justru memperkuat putusan sebelumnya di Pengadi-lan Tipikor," kata Yulistiono.

Sebelumnya, Mustahep di-tuntut hukuman penjara selama 2 tahun 6 bulan denda Rp 50 juta subsider kurungan 6 bulan. Dari tuntutan itu, majelis hakim pen-gadilan Tipikor memvonis ter-dakwa bersalah dengan hukuman

yang ringan dari tuntutan JPU. Yaitu menghukum 1 tahun 3 bu-lan penjara dengan denda Rp 50 juta subsider 3 bulan penjara den-gan membayar uang pengganti sebesar Rp 439.449.000.

Proses hukum ke tingkatan yang lebih tinggi itu karena apa-bila dibandingkan dengan kasus serupa yang terjadi di Desa Tan-jung, Kecamatan Pademawu, dengan terpidana Urip, yang mer-ugikan Negara hanya Rp 600 juta dihukum 2 tahun penjara, denda Rp 50 juta.

"Kalau kami bandingkan dari nilai kerugian Negara, kasus di

Larangan Slampar lebih besar, yaitu Rp 2,1 miliar, tapi huku-mannya lebih rendah dari yang di Desa Tanjung, yang kerugiannya lebih kecil. Makanya untuk me-menuhi rasa keadilan masyarakat kami berupaya menempuh jalur kasasi," ungkapnya.

Selaku pelapor dan masyarakat Larangan Slampar, Koordina-tor Aliansi Masyarakat Larangan Slampar Bersatu (MLSB), Zainol-lah mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi dan mendukung langkah hukum yang ditempuh Kejari Pamekasan. Sebab menu-rutnya, putusan terhadap Mus-

tahep, belum memenuhi unsur keadilan masyarakat setempat. Sebab koruptor adalah musuh ne-gara yang kejahatannya hampir sama dengan teroris yang harus dihukum seberat-beratnya.

"Saya sangat mendukung langkah hukum yang dilakukan kejari. Kalau vonisnya terlalu ringan, berarti penegakan ko-rupsi berjalan mundur dan bertolak belakang dengan se-mangat pemberantasan korupsi yang dikampanyekan KPK (Komi-si Pemberantasan Korupsi)," kata Zainollah.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Maret 2013

Selasa 28/10/2013

MLSB melaporkan ke Mapolres Pamekasan

Mustahep ditetapkan sebagai tersangka

Kamis 7/11/2013

Jumat 21/2/2014

Kamis 22/4/2014

Mustahep ditahan di Mapolres Pamekasan

MLSB Mendukung Upaya Hukum Kejari Berkas lengkap

dan dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri

Hasil audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Timur, kerugian Negara sebesar Rp 2,1 miliar.Sidang pertama terdakwa Mustahep.

Kamis 17/7/2014

Majelis hakim pengadilan tipikor Surabaya, memvonis Mustahep dengan hukuman 1 tahun 3 bulan, denda Rp 50 juta, subsidair 6 bulan, membayar uang pengganti (UP) Rp 439.449.000, subsidair 3 bulan.

Beberapa hari setelah vonis, JPU menyatakan banding, karena putusan dinilai tidak memenuhi rasa keadilan masyarakat.

Desember 2014

JPU mengajukan berkas kasasi ke MA setelah hasil banding ke Pengadilan Tinggi Surabaya, masih sama dengan keputusan di pengadilan tipikor.

DEMONSTRASI. Aliansi Masyarakat Laran-

gan Slampar Bersatu (MLSB) Pamekasan

desak Kejaksaan Negeri ajukan banding atas vonis Mustahep, Juli

2014 lalu

PAMEKASAN - Perkara tindak pidana korupsi (tipikor) jatah beras miskin (Raskin) di Desa Larangan Slampar, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, dengan ter-dakwa Kepala Desa Lar-angan Slampar nonaktif, Mustahep, akan ditan-gani Mahkamah Agung (MA) di Jakarta.

Page 18: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV BPROBOLINGGO JUMAT 9 JANUARI 2015

No. 0521 | TAHUN IVKORAN MADURAB Sumenep

Menurut Indra, keputusan pemerintah menjalin kerja sama dengan maskapai Susi Air terke-san dipaksakan dan terburu-bu-ru. Pasalnya, berdasarkan yang ia ketahui selama ini, maskapai Susi Air belum memiliki pen-galaman sebagai pesawat kom-ersial yang sudah dioperasikan di beberapa bandara interna-sional di Indonesia.

“Pesawat ini lebih banyak dioperasikan pribadi saja oleh sang pemilik atau perusahaan Susi Air itu sendiri. Di samp-ing memang belum memiliki rekor terbang yang memadai,

saya juga khawatir pilotnya juga masih belum memiliki lisensi,” tukasnya.

Menurut politisi Partai Demokrat itu, Komisi C DPRD Sumenep saat pembahasan rencana kerja anggaran (RKA) dengan Dishub, pihaknya meny-ampaikan tidak sepakat dengan keputusan Dishub yang memak-sakan maskapai Susi Air sebagai sarana penerbangan yang akan melayani masyarakat Sumenep.

“Ini bicara soal keselama-tan pengguna jasa penerbangan soalnya. Kami di DPRD sangat tidak bangga terhadap kerja

sama yang dibangun pemerintah untuk mengoperasikan maskapai penerbangan Susi Air. Kami tidak ingin nanti harus terulang lagi tragedi yang sama seperti jatuhn-ya pesawat latih Merpati bebera-pa waktu lalu itu,” tegasnya.

Indra menambahkan, se-benarnya yang paling penting dari penerbangan itu bukan sekadar kerja sama maskapai, namun manajemen keselama-tan penumpang saat melakukan penerbangan. Selain itu, in-frastruktur bandara juga harus memadai sebagai sarana dan prasarana penerbangan. “Agar mampu memberikan rasa aman dan nyaman kepada para peng-guna jasa penerbangan, khu-susnya masyarakat Sumenep,” tukasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Sumenep, Mo-hammad Fadillah melalui Kabid Perhubungan Laut dan Udara,

Choironi Argoto mengatakan, pemerintah telah menjadwal-kan bahwa di akhir Januari ini di Bandara Trunojoyo akan ada aktivitas penerbangan perintis dengan menngunakan pesawat jenis Cessena Caravan milik maskapai Susi Air.

Namun, pemerintah masih harus melakukan pembenahan-pembenahan secara teknis. Pasalnya, masih banyak tower maupun bangunan di dekat bandara yang disinyalir akan menghambat kelancaran pener-bangan. “Secara regulasi, tinggi maksimal tower atau bangunan adalah 20 meter,” tukasnya.

Bangunan yang terancam di-gusur adalah SMA PGRI di Jalan KH. Mansyur, Sumenep. “Ban-gunan SMA PGRI itu sebenarnya tidak boleh, dan kami nantinya dengan tim akan melakukan pembenahan,” ungkapnya.

=FATHOL ALIF/SAI/MK

”Selama ini konsep pembangu-nan yang dilakukan oleh pemerintah daerah masih belum jelas. Bahkan, selama ini, pemerintah daerah hanya sukses merealisasikan ang-garan saja,” katanya.

Politisi PKB itu mencontokan pengembangan wisata Pulau Gili Iyang, Kecamatan Dungkek. Pemer-intah hanya bisa menginformasikan bahwa pulau tersebut tergolong wilayah dengan kadar oksigen ter-baik kedua di dunia. Namun konsep pembangunannya tidak jelas.

”Pembangunan pulau itu masih belum jelas. Baik rencana wisatanya, sarana pendukungnya, dan lain semacamnya masih belum dijelas-kan secara detail oleh pemerintah,” terangnya, Kamis (8/1).

Mestinya, kata politisi asal Kecamatan Pragaan itu, jika pulau itu memang akan dijadikan tempat wisata, pemerintah mempersiapkan semaksimal mungkin. Mulai penye-diaan alat transportasi dan sejumlah tatanan yang bisa membuat wisata-wan betah.

”Kalau memang pemerintah daerah serius, banyak hal kira-nya yang harus dilakukan, mulai menjajaki kerja sama dengan daerah lain seperti Bali dan Kota Lombok di Pulau Nusa Tenggara Barat (NTB). Kalau nanti disediakan kapal wisata yang melayani rute Sumenep, Bali, dan Lombok, akan lebih menarik. Bahkan, rute tersebut akan menjadi segitiga emas,” paparnya.

Karena konsep pembangunan di Sumenep tidak jelas, banyak tempat wisata yang tidak terawat. Ia mencontohkan pantai Lombang yang tekenal dengan pohon cemara udangnya. Selain itu, pantai Slopeng yang saat ini keberadaannya masih amburadul.

Padahal, lanjutnya, hampir setiap tahun anggaran untuk pem-bangunan di Sumenep, khsusnya pembangunan jalan selalu mening-kat. ”Nah, kalau seperti itu kan men-jadi mubazir. Bahkan, setiap proyek yang telah dianggarkan terkesan sia-sia,” pungkasnya.

=JUNAEDI/MK

INFRASTRUKTUR

Pembangunan Tanpa Konsep yang JelasSUMENEP – Anggota Komisi A DPRD Sumenep, Abrori Man-nan menilai pembangunan di Kota Sumekar tanpa konsep yang jelas. Meskipun setiap tahun telah dianggarkan mili-aran rupiah, namun pemban-gunan masih menjadi masalah.

Susi Air Dinilai Kurang BerpengalamanSMA PGRI Terancam Digusur

SUMENEP - Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Indra Wahyudi pesi-mis maskapai Susi Air bisa memberi dampak positif bagi masyarakat Sumenep. Sementara pemerintah daerah telah menjalin nota kesepahaman dengan maskapai tersebut.

Landasan pacu Bandar Udara Trunojoyo tampak sepi, Kamis (8/1). Pada bulan ini akan ada penerbangan Perintis milik maskapai Susi Air. Namun, dewan masih meragukan masakapi tersebut.

Page 19: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV CSumenep

Kepala BPPT Kabupaten Sumenep, Herman Purnomo mengatakan, berdasarkan data yang dikantongi oleh pihak BPPT, jumlah total rumah kos yang ada di Sumenep sebanyak 120 ban-gunan. Tapi, hanya ada sebanyak 50 rumah kos yang telah men-gantongi surat izin. Selebihnya masih belum, meski telah ada sebagian yang dalam proses.

Herman mengatakan, salah satu faktor tingginya angka rumah kos tak berizin di Kabu-paten Sumenep, akibat sulitnya pemilik rumah kos mendapatkan izin gangguan. “Karena memang kebiasaan pemilik rumah kos se-lama ini memang selalu mengu-rus proses perizinannya setelah bangunannya sudah ada. Tapi yang sering jadi kendala, ketika

sudah ada masalah, kebanyakan pemilik rumah kos tidak men-dapat izin gangguan,” paparnya, Kamis (08/01).

Ia menambahkan, hal lain yang juga sering dijadikan alasan oleh pemilik rumah kos, saat diminta untuk melakukan proses perizinan adalah belum sele-sainya bangunan. Para pemilik rumah kos, menurutnya, enggan mengurus izin sebelum bangu-nannya selesai. Padahal secara regulasi, para pengusaha rumah kos itu harus mengurus izin dulu sebelum membangun.

“Bahkan, ada sebagian, setelah bangunannya selesai, mereka masih beralasan tidak punya uang.

Seharusnya, kalau mau membuka rumah kos semuanya sudah siap. Selain uang untuk membangun rumah, uang untuk mengurus izinnya juga harus siap,” tandasnya saat ditemui di kantornya.

Pihaknya mengaku telah sering melakukan sosialisasi terkait pengurusan perizinan mendirikan bangunan. Hanya saja, kebanyakan para pengusaha rumah kos pura-pura tidak tahu. “Sosialisasinya kami lakukan melalui media,” lanjutnya.

Karena itu, Herman berharap agar para pengusaha rumah kos mengurus izinnya terlebih dulu sebelum membangun. Selain itu, setiap rumah kos juga harus jelas

peruntukannya. “Jadi nanti harus dikasi bacaan di depannya, bahwa rumah kos ini khusus untuk laki-laki. Rumah kos ini khusus untuk perempuan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Kabupaten Sumenep, Abd. Majid mengaku tidak tahu persis alasan masih menjamurnya ru-mah kos tak berizin di Sumenep. Yang mengetahui secara pasti, menurutnya, adalah pihak BPPT.

“Yang jelas, selama ini kalau kita menemukan rumah kos yang belum berizin, kami langsung menggiringnya agar segera mengurus izin,” tuturnya saat dihubungi Koran Madura.

=FATHOL ALIF/MK

BISNIS PROPERTI

50 Persen Rumah Kos Tanpa IzinSUMENEP - Bisnis properti berupa rumah kos di Ka-bupaten Sumenep semakin hari semakin menjamur. Namun, dari jumlah rumah kos yang ada, lebih dari 50 persen masih belum mengantongi izin dari Badan Pelay-anan Perizinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Sumenep.

SuMeneP – Ketua Komisi Pemilihan umum (KPu) Kabupaten Sumenep, A. Warits memprediksi biaya pe-milihan Bupati-Wakil Bupati periode 2015-2010 sekitar Rp 43 miliar, jika dilaksanakan secara langsung.

"Kalau pilkada tidak langsung atau dipilih oleh ang-gota DPRD, tentunya anggarannya tidak akan sebesar itu. Kami memang agak fokus ke opsi pilkada langsung, karena butuh tahapan yang agak panjang dengan biaya operasional agak besar," ucapnya.

KPu masih menunggu kepastian aturan hukum tentang pelaksanaan kepala daerah. "Pada prinsipnya, kami sebenarnya dalam posisi menunggu kepastian aturan hukum tentang pelaksanaan pilkada. Pemba-hasan rencana anggaran pilkada itu sebagai persiapan di internal kami," tuturnya, Kamis (8/1).

Ia menjelaskan, beberapa waktu lalu, pihaknya di-undang pihak terkait di Pemkab Sumenep dalam rang-ka rapat koordinasi tentang pelaksanaan pilkada.

"Pihak terkait di Pemkab Sumenep sebenarnya juga menunggu kepastian aturan main pilkada. namun, pemerintah daerah telah menyiapkan dana sebesar Rp 25 miliar untuk kepentingan pilkada langsung," pa-parnya.

Waris mengatakan, sesuai hasil rapat koordinasi dengan pihak terkait di pemerintah daerah, dana sebe-sar Rp25 miliar itu merupakan biaya secara keseluru-han, yakni biaya penyelenggaraan, pengawasan, dan pengamanan pilkada.

"Sekali lagi, kami masih menunggu kepastian atu-ran hukum tentang pilkada. Hingga sekarang, Perppu nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bu-pati, dan Walikota sebagai aturan terbaru pelaksanaan pilkada belum dibahas oleh anggota DPR," ujarnya, me-nambahkan.

Masa jabatan A Busyro Karim-Soengkono Sidik sebagai Bupati-Wakil Bupati Sumenep periode 2010-2015 yang merupakan hasil pilkada langsung setempat pada 2010, akan berakhir pada Oktober 2015.

=ABD AZIZ/ANT

JELANG PEMILIHAN BUPATI

Anggaran Pilkada Disiapkan Rp 43 miliar

SAPI BERKAKI ENAM. Sudahnan (40), warga Dusun Biloros, Desa Kalebengan, Kecamatan Rubaru, memiliki sapi berkaki enam. Sapi tersebut dibeli dari seorang nenek renta. Sebelumnya, Sudahnan mengaku bermimpi mendapat dua bilah keris dari seorang perempuan yang datang dari arah barat rumahnya.

Page 20: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV D Sumenep

”Hingga saat ini eksekutif masih belum menyetorkan (raperda). Sementara pro-legda inisiatif DPRD, saat ini sudah sele-sai dirapatkan kemarin,” kata Ketua Baleg DPRD Sumenep, Iskandar, Kamis (8/1).

Sesuai hasil rapat internal Baleg, ada tujuh usulan yang dimasukkan ke prolegda tahun 2015. ”Itu semua merupakan pra-karsa legislatif. Karena dari eksekutif masih belum masuk, maka kami beri waktu sam-pai Senin (12/1) mendatang,” terangnya.

Menurut Politisi PAN itu, jika pada wak-tu yang ditentukan legislatif belum juga menyetorkan raperda, pihaknya terpaksa akan membahas usulan eksekutif yang tel-ah diusulkan tahun 2014 lalu.

”Kalau tetap tidak ada, maka terpaksa akan kami usulkan sisa tahun 2014 lalu. Karena informasinya banyak raperda, baik raperda perubahan atau raperda yang be-lum tuntas dibahas tahun lalu,” paparnya.

Jika usulan eksekuitif disampaikan sete-lah batas waktu yang ditentukan, pihaknya akan melakukan pembahasan pada semes-ter kedua tahun 2015. ”Ini sudah kesepaka-tan di internal kami. Jadi, kalau sudah lewat dari waktu yang ditentukan, maka kami akan membahas di semester kedua nantin-ya,” ungkapnya.

Kendati demikian, pihaknya terus beru-paya agar eksekutif segera menyetorkan usulan raperda yang akan dimasukkan ke prolegda tahun 2015 semester pertama ini. ”Kami terus proaktif, dan kami akan mendekati secara emosional. Apalagi kami telah sepakat, kami akan memprioritaskan prolegda 2015 ini lebih ke peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah),” terangnya.

Sementara Sekretaris Daerah Kabupe-ten (Sekdakab) Sumenep, Hadi Soetarto belum bisa memberikan keterangan pers. ”Coba konfirmasi langsung ke Kabag Hu-kum,” singkatnya melalui pesan singkat.

Sementara Kabag Hukum Setkab Sume-nep, Setiawan Karyadi melalu pesan sing-katnya yang diterima Koran Madura men-gatakan, Senin ini akan melakukan rapat dengan Belegda. “Senin, kami rapat dengan Balegda membahas Prolegda 2015,” tulisnya.

Jumlah anggota Baleg DPRD Sumenep sebanyak 14 orang. Personelnya merupakan perwakilan anggota fraksi dari tujuh fraksi DPRD setempat. =JUNAEDI/MK

DPRD Ingatkan PemerintahBaleg: Eksekutif Belum Setorkan RaperdaSUMENEP – Badan Legislasi (Baleg) DPRD Kabupaten Sumenep, meng-ingatkan pihak eksekutif. Pasalnya, hingga menjelang pertengahan bu-lan Januari 2015, pemerintah belum menyetorkan raperda yang akan menjadi program legislasi daerah (prolegda) tahun anggaran 2015.

No RaperdaStatus

Raperda Instansi terkait

Target Penyampaian Keterangan

Baru Ubah

1

Perubahan atas Perda Nomor 3 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Adminitrasi Kependudukan

Ubah Dispendukcapil 2015 Propeda 2015 (Usulan Komisi A)

2

Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Dukungan Daerah dalam Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi di Kabupten Sumenep

Baru ESDM 2015

Usulan yang belum terbahas

di Prolegda 2014 (Komisi B)

3 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Baru Bappeda dan

instansi terkait 2015 Propeda 2015 (usulan Komisi B)

4 Pengelolaan Barang Milik Daerah Baru DPPKA 2015 Propeda (Usulan

Komisi B)

5 Kepelabuhan Baru Dinas Perhubungan 2015 Propeda (Usulan

Komisi C)

6 Kesejahteraan Lanjut Usia Baru Dinsos 2015

Usulan yang belum dibahas di Prolegda 2014

(Komisi D)

7 Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial Baru Dinsos 2015 Propeda (Usulan

Komisi D)

7 Raperda Usulan Dewan

SUMENEP – Rumah H. Husin, warga Desa Batang-Batang Daya, Ke-camatan Batang-Batang, nyaris rata dengan tanah setelah dilahap si jago merah, Kamis (8/1) sekitar pukul 15.35.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Koran Madura, kebakaran tersebut terjadi saat H. Husin akan memindahkan bensin dari drum ke botol ukuran 1 liter untuk dijual kembali.

Hanya saja sebelum semuanya selesai, tiba-tiba bensin yang berada di drum ukuran besar itu tumpah dengan sendi-rinya. Sehingga bensin yang mengalir mengenai lampu pijar yang letaknya tidak jauh dari lokasi. Api dengan cepat membakar rumah dan tidak bisa dip-

adamkan hingga mengalir ke atap rumahnya.

Sementara H. Husin setelah kejadian langsung dibawa ke tempat yang aman. “H. Husin pada saat itu langsung dilari-kan ke puskesmas karena takut terjadi apa-apa. Namun alhamdulillah saat ini kondisinya sudah membaik, karena lukanya tidak parah," kata Heru, Kasi Trantib Kecamatan Batang-Batang.

Sementara untuk api di rumah H. Husin baru bisa dipadamkan setelah dua mobil pemadam ke-bakaran (damkar) milik Pemkab Sumenep diker-ahkan.

”Sebelum datang mo-bil damkar, kami hanya menggunakan alat sead-anya untuk memadam-kan apinya. Namun, kami

tidak berhasil, baru api bisa dijinakkan setelah dua mobil damkar datang dan membantu memad-amkannya," ungkapnya.

Kapalsek Batang-Batang AKP. Mukit membenarkan kejadian tersebut. Bahkan pihak kepolisian sudah melaku-kan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara). "Sete-lah kami dapat kabar ada kejadian, kami langsung terjun ke lapangan. Ber-dasarkan hasil olah TKP, kejadian itu murni karena kecelakaan," katanya.

Sementara kerugian akibat kejadian tersebut diprediksi mencapai Rp 15 juta. “Kerusakannya ter-jadi pada atap rumah dan beberapa alat rumah tang-ga yang ada di dalamnya,” tukasnya.

=JUNAEDI/MK

MUSIBAH

Rumah Pengecer Bensin Dilalap Si Jago Merah

HEFNI, S.Pd.I Ketua KKM MI Kec Lenteng

H. MOH AFIF, S.Ag., M.Si Kepala KUA Kec Lenteng

KEMENTERIAN AgAMA RI KE-68 TAHUN

Selamat Hari Amal Bhakti

Asap membumbung di atas rumah H. Husin, warga Desa Batang-Batang Daya, Kecamatan Batang-Batang, akibat kebakaran, Kamis (8/1). Kondisi dalam rumah yang terbakar (foto insert).

Page 21: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV ESumenep

”Dua toko itu berada di Desa Panagan dan Desa Baraji, Ke-camatan Gapura,” kata Kabid Sumber Daya dan Penyuluhan Disperta Sumenep, Kurratul Aini usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Kecamatan Gapura, Kamis (8/1).

Dijelaskan, setelah di-rinya bersama rombongan menanyakan asal usul pupuk tersebut, pemilik toko men-gaku menyuplai dari luar Sumenep. ”Kedua pemilik toko mengaku mendapatkan

pupuk dari Larangan, Pame-kasan,” terangnya.

Pihaknya dalam waktu dekat akan melaporkannya temuan sidak kepada Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) . Sebab, yang berwenang untuk memberikan tindakan adalah KP3. ”Pantauan kami di lapangan yang dijual adalah pupuk jenis ZA dan pupuk or-ganik. Sementara untuk Urea tidak tersedia,” tambahnya.

Terpisah, Ketua Komisi B DPRD Sumenep, Nurus Salam

mendesak pemerintah segera menindak pengusaha tersebut, sekalipun petani diuntungkan dengan penjualan pupuk ilegal tersebut.

”Saya setuju bahwa ke-beradaan mereka dapat mem-bantu petani yang kekurangan pupuk. Tapi, jika dibiarkan akan muncul kasus serupa di daerah lain. Makanya saya meminta tindakan tegas,” katanya.

Menurutnya, jika praktik pengusaha itu dibiarkan akan berdampak negatif dikemu-dian hari. ”Kalau pupuk dari luar sudah membanjiri Sume-nep, maka kuota yang ada di sini terancam tidak terserap,” tambahnya.

Kuota pupuk bersubsidi di Kabupaten Sumenep tahun 2015 tidak jauh berbeda den-

gan tahun sebelumnya. Yakni sekitar 24 ribu ton. Jumlah tersebut sangat tidak seband-ing dengan luas areal perta-nian yang mencapai 52.185 Ha.

”Kalau dilihat dari luasan dan kebutuhan petani, me-mang tidak sesuai. Karena kuota yang diberikan oleh pemerintah pusat hanya sepa-ruh dari kebutuhan yang ada,” kata Kepala Disperta Sumenep, Bambang Heriyanto.

Menurutnya, kondisi sep-erti itu tidak hanya terjadi di Kabupten Sumenep saja, mel-ainkan juga terjadi di seluruh daerah di Indonesia. ”Ini tidak hanya masalah di Sumenep saja, melainkan juga terjadi di daerah lain seluruh Indone-sia,” tukasnya.

=JUNAEDI/MK

SUMENEP- Dalam rangka menyiapkan mental para siswa dan siswi menghadapi ujian nasional, Madrasah Aliayah Negeri (MAN) Kabupaten Sumenep mendatang-kan seorang motivator hipno heart dari Malang, Kamis (08/01). Kegiatan terse-but diikuti oleh seluruh siswa-siswi kelas XII MAN Sumenep.

Kepala sekolah MAN Sumenep, Ab-dullah mengatakan, pihaknya sengaja melaksanakan kegiatan tersebut khusus untuk kelas XII. Pasalnya, menurutnya, dalam waktu dekat siswa-siswi kelas XII akan mengikuti UN yang selama ini di-anggap sebagai momok. “Makanya kami datangkan seorang motivator untuk me-motivasi mereka. Agar mentalnya siap,” tukasnya. =*/FATHOL ALIF

MAN Datangkan Motivator

HIPNO HEART. Motivator hipno heart dari Malang saat memberikan pelatihan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sumenep, Kamis (8/1).

Kilas AktivitasDisperta Temukan Pupuk dari Luar DaerahKomisi B Desak Pemerintah Menindak PengusahaSUMENEP – Dinas Pertanian (Disperta) Sume-nep, menemukan dua toko tidak berizin dengan bebas menjual pupuk bersubsidi. Pupuk bersub-sidi yang dijual di atas harga eceran tertinggi itu dipasok dari luar daerah.

DAMPAK NAIKNYA LPG 12 Kg. Karyawan laundry sedang menjemur pakaian, Kamis (8/1). Seiring naiknya harga LPG ukuran 12 kg sejak 1 Januari lalu, banyak pengusaha yang beralih menggunakan LPG ukuran 3 kg.

Page 22: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IVFBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FJUMAT 9 JANUARI 2015No. 0521 | TAHUN IV

Pamekasan

Kedatangannya untuk men-cari solusi atas persoalannya, yang sudah tidak kuat membayar biaya pengobatan bayinya yang sedang dirawat di RS dr. Soetomo Sura-baya. Bayi yang baru berusia 9 hari tersebut lahir secara prematur ka-rena usia kandungan istrinya, Ris-kiyah, masih delapan bulan.

Haryanto menuturkan proses kelahiran anaknya yang melalui ope-rasi sesar sudah tidak ada masalah karena istrinya peserta BPJS, sehing-ga biayanya ditanggung oleh BPJS. Walaupun dua hari paska operasi is-trinya meninggal dunia.

Bayi yang belum diberi nama itu hanya mempunyai berat badan 1,8 kg. Saat ini ditempatkan dalam sebuah inkubator agar bisa tetap hidup. Dengan biaya perharinya antara Rp 2 juta sampai Rp 4 juta. Untuk itu, Haryanto juga mendaf-tarkan anaknya menjadi peserta BPJS, kendati baru bisa digunakan pada tanggal 12 Januari 2015.

Namun, terang Haryanto, kar-tu BPJS milik anaknya tidak bisa digunakan pada tanggal yang di-maksud karena harus dikeluarkan terlebih dahulu dari rumah sakit dan masuk sebagai pasien baru. Namun ia khawatir kalau bayinya dikeluarkan akan berakibat fatal hingga kematian.

“Saya sudah cari cara ke mana-mana. Saya datangi Dinsos dan Dinkes tapi tidak ada solusi, agar anak saya bisa selamat. Selama ini saya bayar sendiri tapi sekarang saya sudah tidak mampu, kalau mampu saya tidak akan ke sini,” ka-tanya kepada sejumlah wartawan.

Kedatangan Haryanto dite-mui oleh Katua Komisi IV DPRD Pamekasan, Apik, di ruang lobi kantor DPRD Pamekasan. Say-angnya, Apik hanya sebentar saja menemui Haryanto. Apik hanya mendengarkan keluhan Hari-yanto, lalu menghubungi Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Hernina Agustin Arifin melalui sambun-

gan telepon tapi tidak berhasil.Sebelum memberikan penga-

rahan apa yang harus dilakukan Haryanto, politisi partai Nasdem

tersebut meninggalkan Haryanto, yang masih duduk di ruang lobi kantor wakil rakyat tersebut. Hary-anto hanya ditemui wartawan yang sedang liputan di DPRD. “Nanti akan kami tindak lanjuti,” kata Apik sebelum meninggalkan lobi.

Haryanto mengaku bingung harus mengadu kepada siapa lagi. Sebab semuanya tidak ada yang bisa memberikan solusi atas masalah yang dihadapinya. Ter-masuk anggota DPRD Pamekasan yang justru meninggalkannya

tanpa memberikan kepastian.Sementara itu, Kepala BPJS

Pamekasan, Hernina Agustin Arifin menjelaskan jika yang ber-sangkutan merupakan peserta BPJS Mandiri memang harus menunggu tenggat waktu tujuh hari dari hari pertama penguru-san. “Kecuali kalau yang bersang-kutan adalah peserta Jamkesmas, karena perlakuannya memang beda,” kata Hernina saat di konfir-masi melalui sambungan telepon.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Peserta BPJS Berkeluh Kesah Pada DPRDIstri Meninggal dan Anak Masih Terbentang di Inkubator

PAMEKASAN - Haryanto, 30, warga Dusun Laok, Desa Pegantenan, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan, men-datangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat untuk mengeluhkan pelayanan BPJS, Kamis (8/1) kemarin. Ia mengadukan BPJS karena tidak bisa memberi jaminan kesehatan bagi anaknya, meski sudah terdaftar sebagai peserta.

PAMEKASAN - Sejumlah aktivis mahasiswa dan pe-muda yang mengatasnamakan Barisan Anti Korupsi (BASI) melakukan aksi demonstrasi ke Bank Negara Indonesia (BNI) Kantor Unit Cabang Pamekasan, Jl Kabupaten.

Mereka mempertanya-kan mekanisme pencairan tunjangan fungsional maupun tunjangan sertifikasi guru di lingkungan Kantor Kemen-terian Agama Kabupaten Pamekasan, yang pencairanya melalui bank tersebut.

Peserta aksi ini berjalan kaki dari perempatan Pen-gadaian Pamekasan, menuju Kantor Unit BNI Cabang Pamekasan. Setelah sampai di lokasi, satu persatu aktivis ini melakukan orasi di hala-man gedung BNI Pamekasan, sebagian pula mengedarkan selebaran yang dibagikan ke sejumlah pengendara yang melintas di kawasan tersebut.

Korlap Aksi, Hasan Basri dalam orasinya menyampai-kan guru penerima fungsion-al, ketika akan melakukan pengambilan di mesin ATM, ternyata dalam rekening su-dah tidak ada saldo. Setelah guru melakukan komplin kepada pihak BNI, jawabanya harus menunggu 14 hari. Pa-dahal, dari Kemenag Pame-kasan, tunjangan fungsional guru tersebut sudah cair.

Untuk guru penerima sertifikasi guru yang terutang mulai tahun 2011 hingga 2013, ketika mengambil di mesin ATM lagi-lagi mesin tidak bisa menampilkan saldo masuk. Termasuk tidak bisa mengam-bil dana sertifikasi lebih dari Rp 5 Juta.

Selain itu dalam pen-cairan tunjangan sertifikasi guru, setiap guru selama satu tahun mendapatkan tunjangan sebesar Rp18 Juta. Namun, saat pencairan dana tersebut terpotong sebesar Rp 200 ribu.

Menanggapi hal itu Direktur Kantor Unit BNI Cabang Pamekasan, Bagus Suhandoko mengatakan jika dalam pengambilan dalam mesin ATM tidak ada, kemungkinan uang belum di-terima dari Kemenag Pame-kasan. Atau persediaan uang di BNI terbatas, sehingga harus menunggu.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

TUNJANGAN GURU

Aktivis BASI Demo BNI

Page 23: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV GPamekasan

Pemerintah Kabupaten (Pem-kab) Pamekasan sudah menerima ketetapan pagu raskin tersebut. Totalnya mencapai 15.551 ton. Angka tersebut tidak ada peru-bahan dari tahun 2014 kemarin. Pagu tersebut berdasarkan surat edaran dari Gubernur Jawa Timur tentang ketetapan pagu raskin 2015 terhadap 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.

Kepala Bagian Kesra Pemkab Pamekasan, Amirus Saleh me-nuturkan surat penentuan pagu raskin dari Gubernur Jawa Timur sudah turun untuk Kabupaten Pamekasan. Pagu itu ditetapkan oleh Gubernur Jawa Timur ter-tanggal 6 November 2014 dengan Nomor 518/25465/021/2014 ten-

tang Pagu Raskin Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Tahun 2015.

Dalam surat tersebut juga ter-cantum perintah untuk melaku-kan evaluasi terhadap pelaksan-aan pendistribusian raskin 2014. Tetapi karena bagian kesra belum memiliki anggaran untuk mel-akukan kegiatan itu, maka untuk sementara waktu evaluasi masih belum digelar.

Menurut Amir, dalam surat itu, jatah bantuan raskin terban-yak di Pulau Madura ialah Kabu-paten Sumenep, yakni 20.948 ton per tahun, Kabupaten Sampang sebanyak 19.556 ton, Kabupaten Pamekasan sebanyak 15.551 ton dan terakhir Kabupaten Bangka-lan sebanyak 15.312 ton.

Amir tidak merinci pagu raskin untuk masing-masing kecamatan yang nantinya akan disebar di 189 desa dan kelura-han di Pamekasan. Termasuk pula, rencana pengelolaan raskin dari kepala desa ke pokmas, yang masih belum menyeluruh. Hanya diterapkan di Kecamatan Galis dan sebagian di Pademawu.

Sebelumnya, sempat merebak akan ada penghapusan bantuan untuk rakyat miskin. Rencananya pemerintah akan mengganti pro-gram raskin dengan Program Sim-panan Keluarga Sejahtera (PMKS).

Langkah ini bertujuan agar bantuan tersebut bisa tepat sasa-ran, bukan konsumtif, tapi optimal produktif. Apalagi bantuan raskin itu seringkali diselewengkan.

Melalui program PMKS itu masyarakat bisa membeli beras sesuai selera mereka. Misalnya, ada beras seharga Rp10 ribu/kilo-gram untuk beras pecah 2 (broken 2) dan ada yang Rp 6 ribu/kilo-gram untuk beras pecah 10 (bro-ken 10).

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Pagu Raskin Mencapai 15.551 TonAmir: Sumenep Dapat Jatah TerbanyakPAMEKASAN - Rencana penghapusan bantuan beras untuk rakyat miskin (Raskin) di pemerintahan Jokowi-JK, ternyata tidak bisa dibuktikan. Hampir seluruh kabupat-en/kota di Jawa Timur sudah menerima ketetapan pagu raskin tahun 2015. Itu artinya, program raskin masih tetap berjalan, sekalipun ditemukan banyak penyimpan-gan.

BERKUNJUNG. Anggota BPK dan Dirut Bulog saat mendatangi gudang penyimpanan beras, pasca hilangnya ribuan ton raskin.

PAMEKASAN – Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemk-ab) Pamekasan untuk memban-gun kantor Pemkab Baru bukan wacana semata. Terbukti saat ini pemkab telah menyelesaikan perencanaannya. Dalam Detail Engineering Design (DED) kantor tersebut akan dibangun setinggi 5 lantai.

Kantor baru itu akan ditempatkan bekas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pame-kasan, Jl Kesehatan, Kelurahan Barurambat, Kecamatan Pame-kasan. Dengan taksasi anggaran pembangunan akan menelan biaya sebesar Rp 87 miliar.

Bupati Pamekasan, Ach Syafii mengatakan dengan kantor berlantai 5 itu nantinya akan memuat 10 satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Se-hingga dengan keberadaan gedung baru tersebut, nantinya kantor layanan pemerintah kabupaten bisa berkumpul dalam satu atap, dan lebih memudahkan pelayanan kepada masyarakat.

“Bekas rumah sakit di Jl kesehatan itu bukan dimangkr-akkan. Kami berencana pem-bangunan kantor Pemda baru disana. Bahkan DED-nya sudah selesai tahun 2014 kemarin. Rencana akan dibangun lantai lima,” kata Bupati Ach Syafii.

Dijelaskan Politis Partai Demokrat ini, di bawah lantai 5 itu nantinya akan dibuat-kan basement sebagai tempat parkir, agar halaman luar dapat dijadikan taman penghijauan sehingga tetap dapat menjaga kerindangan sebagai paru-paru kota.

Pembangunan diatas lahan

seluas 8.855 persegi itu akan dilakukan secara bertahap. Dengan melalui dianggarkan pada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2015 ini. Namun, pihaknya menyadari jika kemampuan dana pemkab Pamekasan tidak cukup besar menyelesaikan keseluruhan pembangunan kantor tersebut.

“Kami berencana akan mulai menganggarkan pada PAK tahun ini. Selain itu, kami juga sedang mencari dana ke pemerintah pusat dan pemer-intah Jawa Timur, karena dalam perencanaan taksis dana yang akan dihabiskan mencapai Rp 87 miliar,” ungkapnya.

Saat ini, kantor pemerin-tahan tersebar di dua tempat. Masing-masing Kantor Pem-kab Barat, di Jl Kabupaten dan Kantor Pemkab Timur, di Jl Jokotole. Yang mana keduanya sudah dinilai tidak refresentatif.

Sementara sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Perwaki-lan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Suli Faris menilai lokasi bekas rumah sakit di Jl Kesehatan dinilai kurang tepat dijadikan lokasi komplek Kantor Pemkab Pamekasan yang baru. Selain karena jalan yang ter-lalu sempit, hal tersebut tidak sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Wilayah (RTRW) setempat.

“Bukan hanya membutuh-kan lahan yang luas, namun juga akses jalan yang cukup. Karena dengan kantor terpadu akan banyak kendaraan bermo-tor yang melintas. Sebaiknya rencana itu dikaji ulang,” kata Politisi PBB ini.

=ALI SYAHRONI/RAH

PEMERINTAH

Pemkab Berencana Bangun Kantor 5 Lantai

SEMAK BELUKAR. Tanah bekas rumah sakit di Jl Kesehatan, yang di atasnya akan dibangun kantor baru Pemkab Pamekasan.

Page 24: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IVH Pamekasan Pamekasan

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

Assalamualaikum Wr. Wb.Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, kare-

na pada tanggal 30 Desember 2014 Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015 telah ditetapkan. Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah ini kami telah memiliki pedoman operasional yang menjadi acuan dalam melaksanakan semua program dan kegiatan sehingga dalam pelaksanaannya sesuai den-gan target yang telah ditetapkan.

Sebagai salah satu wujud transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang nomor 14 Ta-hun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Pemerintah Kabupaten Pamekasan mempublikasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Pamekasan Tahun Anggaran 2015 melalui surat kabar, website : http://www.bpka-pamekasan.net/, booklet serta media in-formasi lainnya.

Besar harapan kami semoga dengan publikasi di Harian Koran Madura ini dapat menjadi sarana informasi bagi berbagai pihak dalam rangka men-dorong serta meningkatkan peran aktif dan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan di Pamekasan.

Wassalamualaikum Wr. Wb. Pamekasan, 9 Januari 2015

BUPATI PAMEKASAN

Drs. H. ACHMAD SYAFII

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAHKABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2015

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan rencana keuan-gan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Sebagai rencana keuangan tahunan pemerintah daerah, maka dalam APBD tergambar semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penye-lenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk di dalam segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewa-jiban daerah tersebut dalam kurun waktu satu tahun.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2015 ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor : 21 Tahun 2014 tanggal 30 Desember 2014 dan dijabarkan dengan Peraturan Bupati Nomor : 58 Tahun 2014 Tanggal 31 Desember 2014 dapat dilihat pada gambar 1 berikut :

Gambar 1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2015

43.24%

50.00%

6.76%

Pendapatan Daerah

Belanja Daerah

Pembiayaan Neto

I. PENDAPATANAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pamekasan Ta-

hun 2015 menargetkan Pendapatan Daerah sebesar Rp.1.560.088.105.596,85 Pendapatan ini direncanakan diperoleh dari :

a. Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp. 125.125.996.935,85b. Dana Perimbangan sebesar Rp. 1.045.630.754.000,00c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar Rp. 389.331.354.661,00Jumlah Rp. 1.560.088.105.596,85Anggaran Pendapatan Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2015 da-

pat dilihat pada Gambar 2 berikut :Gambar 2. Anggaran Pendapatan Daerah Tahun 2015

8.02%

67.02%

24.96%

Pendapatan Asli Daerah

Dana Perimbangan

Lain2 Pendapatan Daerah yg Sah

A. PENDAPATAN ASLI DAERAHPendapatan Asli Daerah dianggarkan sebesar Rp.125.125.996.935,85

terdiri dari :- Hasil Pajak Daerah sebesar Rp. 15.268.620.000,00- Hasil Retribusi Daerah sebesar Rp. 13.336.416.654,00- Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan sebesar

Rp. 1.772.989.806,00- Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sebesar

Rp. 94.747.970.475,85Jumlah Rp. 125.125.996.935,85Anggaran Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2015

dapat dilihat pada gambar 3 berikut :Gambar 3. Anggaran Pendapatan Asli Daerah Tahun 2015

58.14%

5.08%0.68%

36.10%

Hasil Pajak Daerah

Hasil Retribusi Daerah

Hasil Pengelolaan KekayaanDaerah yang Dipisahkan

Lain-lain PAD yang Sah

B. DANA PERIMBANGANDana Perimbangan dianggarkan sebesar Rp.1.045.630.754.000,00 ter-

diri dari :- Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak sebesar Rp. 128.862.791.000,00- Dana Alokasi Umum sebesar Rp. 817.903.633.000,00- Dana Alokasi Khusus sebesar Rp. 98.864.330.000,00Jumlah Rp. 1.045.630.754.000,00Anggaran Dana Perimbangan Kabupaten Pamekasan Tahun 2015 dapat

dilihat pada gambar 4 berikut :Gambar 4. Dana Perimbangan Tahun 2015

12.32%

78.22%

9.45%

Bagi Hasil Pajak/Bagi HasilBukan Pajak

Dana Alokasi Umum

Dana Alokasi Khusus

C. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAHLain-lain Pendapatan Daerah yang Sah dianggarkan sebesar Rp.389.331.354.661,00 Terdiri dari :- Pendapatan Hibah Rp. 446.630.000,00- Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah Daerah lainnya sebesar Rp. 61.699.945.985,00- Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Rp. 249.243.185.676,00- Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah lainnya sebesar Rp. 77.941.593.000,00Jumlah Rp. 389.331.354.661,00Anggaran Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Kabupaten Pame-

kasan Tahun 2015 dapat dilihat pada gambar 5 berikut :

II. BELANJAStruktur Belanja Daerah menurut Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Tahun 2015 akan digunakan untuk mendanai belanja daerah, diperkirakan sebesar Rp.1.803.972.008.531,46. Belanja ini terdiri dari :

a. BelanjaTidak Langsung sebesar Rp. 978.675.867.458,46b. Belanja Langsung sebesar Rp. 825.296.141.073,00Jumlah Rp. 1.803.972.008.531,46Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2015 dapat

dilihat pada Gambar 6 berikut : Gambar 6 : Anggaran Belanja Daerah Tahun 2015

54.25%

45.75%

Belanja Tidak Langsung

Belanja Langsung

A. BELANJA TIDAK LANGSUNGBelanja tidak langsung dianggarkan sebesar Rp.978.675.867.458,46

Belanja ini terdiri dari :- Belanja Pegawai sebesar Rp. 796.663.353.767,06- Belanja Hibah sebesar Rp. 29.476.775.000,00- Belanja Bantuan Sosial sebesar Rp. 26.336.970.000,00- Belanja Bagi Hasil kepada Propinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa sebesar Rp. 2.178.702.315,40- Belanja Bantuan Keuangan kepada Propinsi/Kabupaten/ Kota dan Pemerintahan Desa sebesar Rp. 120.520.066.376,00- Belanja Tidak Terduga sebesar Rp. 3.500.000.000,00J u m l a h Rp. 978.675.867.458,46Anggaran belanja tidak langsung Kabupaten Pamekasan Tahun 2015

dapat dilihat pada gambar 7 berikut : Gambar 7 : Anggaran Belanja Tidak Langsung Tahun 2015

81.40%

3.01%2.69%0.22%12.31%

0.36%

Belanja Pegawai

Belanja Hibah

Belanja Bantuan Sosial

Belanja Bagi Hasil kepada Propinsi/Kab/Kota danPem. Desa

Belanja Bantuan Keuangan kepadaPropinsi/Kabupaten/Kota dan Pem. Desa

Belanja Tidak Terduga

B. BELANJA LANGSUNGBelanja Langsung dianggarkan sebesar Rp.825.296.141.073,00. Be-

lanja ini terdiri dari :- Belanja Pegawai sebesar Rp. 21.630.064.508,00- Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp. 355.520.644.675,00- Belanja Modal sebesar Rp. 448.145.431.890,00Jumlah Rp. 825.296.141.073,00Anggaran Belanja Langsung Kabupaten Pamekasan Tahun 2015 dapat

dilihat pada Gambar 8 berikut : Gambar 8 : Anggaran Belanja Langsung Tahun 2015

2.62%

43.08%

54.30%Belanja Pegawai

Belanja Barang dan Jasa

Belanja Modal

III. PEMBIAYAANDalam anggaran berimbang, struktur anggaran hanya terdiri dari pen-

dapatan dan belanja, sedangkan dalam anggaran surplus/defisit selain pen-dapatan dan belanja masih ditambah lagi dengan Pembiayaan.

Dari seluruh perhitungan antara Pendapatan dan Belanja diperoleh defisit sebesar Rp.243.883.902.934,61. Defisit tersebut ditutupi dari pem-biayaan netto dengan perincian sebagai berikut :

a. Penerimaan Pembiayaan Daerah sebesar Rp. 259.478.016.434,61b. Pengeluaran Pembiayaan Daerah sebesar Rp. 15.594.113.500,00Pembiayaan Netto Rp. 243.883.902.934,61Anggaran Pembiayaan Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2015 da-

pat dilihat pada Gambar 9 berikut :Gambar 9. Anggaran Pembiayaan Daerah Tahun 2015

50.00%

3.00%

47.00%

Penerimaan PembiayaanDaerahPengeluaran PembiayaanDaerahPembiayaan Netto

A. PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAHPenerimaan Pembiayaan daerah dianggarkan sebesar

Rp.259.478.016.434,61. Penerimaan Pembiayaan Daerah terdiri dari :- Sisa Lebih Perhitungan Tahun Anggaran sebelumnya

Rp. 259.383.902.934,61- Penerimaan Dana Titipan Rp. 94.113.500,00J u m l a h Rp. 259.478.016.434,61

Gambar 10. Anggaran Penerimaan Pembiayaan Daerah Tahun 2015

99.96%

0.04%

Sisa Lebih Perhitungan TahunAnggaran sebelumnya

Penerimaan Dana Titipan

B. PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAHPengeluaran Pembiayaan Daerah dianggarkan sebesar

Rp.15.594.113.500,00 Pengeluaran Pembiayaan Daerah terdiri dari :- Pembentukan Dana Cadangan sebesar Rp. 5.000.000.000,00- Penyertaan Modal Investasi Pemerintah Daerah sebesar

Rp. 5.500.000.000,00- Pemberian Pinjaman Daerah Rp. 5.000.000.000,00- Pembayaran Dana Titipan Rp. 94.113.500,00J u m l a h Rp.15.594.113.500,00Anggaran Pengeluaran Pembiayaan Daerah Kabupaten Pamekasan Ta-

hun 2015 dapat dilihat pada Gambar 11 berikut :Gambar 11. Anggaran Pengeluaran Pembiayaan Daerah Tahun 2015

32.06%

35.27%

32.06%

0.60%

Pembentukan Dana Cadangan

Penyertaan Modal Investasipemerintah Daerah

Pemberian Pinjaman Daerah

Pembayaran Dana Titipan

RINGKASAN BELANJA DAERAHMENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

TAHUN ANGGARAN 2015

Belanja Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2015 dibagi menjadi 2 urusan pemerintahan yaitu urusan wajib dan urusan pilihan, dapat dirinci sebagai berikut :

A. URUSAN WAJIB

1. PENDIDIKANAnggaran belanja untuk urusan pendidikan Tahun Anggaran 2015 di-

anggarkan sebesar Rp.680.117.765.647,93 pada SKPD Dinas Pendidikan.Prioritas urusan pendidikan adalah Program Pendidikan Anak Usia

Dini, Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, Program Pendidikan Menengah, Program Pendidikan Non Formal, Program Pen-ingkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Program Manajemen Pelayanan Pendidikan, Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Siswa, Program Pengembangan Sosialisasi Pengelolaan Pendidikan melalui Mana-

jemen Pendidikan, dan Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Siswa.

2. KESEHATANAnggaran belanja untuk urusan kesehatan Tahun Anggaran 2015 di-

anggarkan sebesar Rp.239.437.470.360,25 pada SKPD sebagai berikut :- Dinas Kesehatan Rp. 144.602.462.608,51- Rumah Sakit Umum Daerah dr H. Slamet Martodirdjo

Rp. 93.504.507.751,74- RSUD Waru Rp. 1.330.500.000,00J u m l a h Rp. 239.437.470.360,25Prioritas urusan kesehatan pada Dinas Kesehatan adalah Program

Obat dan Perbekalan Kesehatan, Program Upaya Kesehatan Masyarakat, Program Pengawasan Obat dan Makanan, Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Program Perbaikan Gizi Masyarakat, Program Pengembangan lingkungan Sehat, Program Pencegahan dan Penanggulan-gan Penyakit Menular, Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan, Program Pengadaan, Peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas/Puskesmas pembantu dan jarigannya, Program Pengadaan, peningkatan sarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata, Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan, dan Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia.

Adapun pada Rumah Sakit Umum Daerah dr H. Slamet Martodirdjo adalah Program Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit, Program Upaya Kesehatan Masyarakat, Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan, Program Pengadaan, peningkatan sarana rumah sak-it/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata, Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/ Ru-mah Sakit Paru-Paru/ Rumah Sakit Mata.

3. PEKERJAAN UMUMAnggaran belanja untuk urusan pekerjaan umum Tahun Anggaran 2015

dianggarkan sebesar Rp.234.572.283.283,06 pada SKPD sebagai berikut :- Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Rp. 199.413.608.554,01- Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Rp. 35.158.674.729,05J u m l a h Rp. 234.572.283.283,06Prioritas urusan pekerjaan umum pada Dinas Pekerjaan Umum Bina

Marga adalah Program Pembangunan/ Peningkatan jalan dan Jembatan, Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, serta Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan.

Adapun pada Dinas Pekerjaan Umum Pengairan adalah Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pen-gairan Lainnya.

4. PERUMAHANAnggaran belanja untuk Perumahan Tahun Anggaran 2015 dianggar-

kan sebesar Rp.89.740.308.484,68 pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang.

Prioritas urusan perumahan adalah Program Pengembangan Peruma-han, Program Lingkungan Sehat Perumahan, Program Pengembangan Kin-erja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah,

5. PERENCANAAN PEMBANGUNANAnggaran belanja untuk perencanaan pembangunan Tahun Anggaran

2015 dianggarkan sebesar Rp.9.384.055.179,60 pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

Prioritas urusan perencanaan pembangunan adalah Program Pengem-bangan Data/Informasi, Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh, Program Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar, Program Perencanaan Pembangunan Daerah, Program Pening-katan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan , dan Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan lainnya.

6. PERHUBUNGANAnggaran belanja untuk urusan perhubungan Tahun Anggaran 2015

dianggarkan sebesar Rp.24.451.784.586,97 pada Dinas Perhubungan, Ko-munikasi dan Informatika.

Prioritas urusan perhubungan adalah Program kerjasama Informasi dengan Mas Media, Program Pengadaan Sarana dan Prasarana Penerangan Jalan Umum, Program Penyebarluasan Informasi Penyelenggaraan Pemer-intah Daerah dan Pembangunan Daerah, Program Pengembangan Komu-nikasi, Informasi dan Media Massa, Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan, Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ, Program pembangunan sarana dan prasarana perhubun-gan, Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas, Program pen-ingkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor, Program Partisipasi Pembangunan Daerah, serta Program Peningkatan Operasional Retribusi Parkir Berlangganan.

7. LINGKUNGAN HIDUPAnggaran belanja untuk urusan lingkungan hidup Tahun Anggaran

2015 dianggarkan sebesar Rp.9.420.663.997,10 pada Badan Lingkungan Hidup.

Prioritas urusan lingkungan hidup adalah Program Pengembangan Ki-nerja Pengelolaan Persampahan, Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan, Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam, Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan Program Pembinaan Lingkungan Sosial di Bidang Kesehatan dan Sosial.

8. KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPILAnggaran belanja untuk urusan kependudukan dan catatan sipil Ta-

hun Anggaran 2015 dianggarkan sebesar Rp.3.572.815.997,48 pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

Prioritas urusan kependudukan dan catatan sipil adalah Program Pena-taan Administrasi Kependudukan.

9. PEMBERDAYAAN PEREMPUANAnggaran belanja untuk urusan pemberdayaan perempuan Tahun

Anggaran 2015 dianggarkan sebesar Rp.11.346.606.537,02 pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana.

Prioritas urusan pemberdayaan perempuan adalah Program Keluarga Berencana, Program Pelayanan Kontrasepsi, Program Peningkatan Peran

Gambar 5. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Tahun 2015

0.11%15.85%

64.02%

20.02%

Pendapatan Hibah

Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi danPemerintah Daerah lainnya

Dana Penyesuaian dan otonomi Khusus

Bantuan Keuangan dari Propinsi atauPemerintah Daerah lainnya

Page 25: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV IPamekasan

Perempuan di Pedesaan, Program Pemberdayaan Perempuan dan Perlind-ungan Anak, Program Pengelolaan Data dan Informasi Keluarga, Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB-KR yang Man-diri, Program Kesehatan Reproduksi Remaja, dan Program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga.

10. SOSIALAnggaran belanja untuk urusan sosial Tahun Anggaran 2015 diang-

garkan sebesar Rp.17.175.927.786,38 pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Prioritas urusan sosial adalah Program Pengelolaan Areal Pemakaman, Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja, Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial, Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi, Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan, dan Program Pimbinaan Lingkungan Sosial.

11. KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAHAnggaran belanja untuk urusan koperasi dan usaha kecil menengah

Tahun Anggaran 2015 dianggarkan sebesar Rp.3.213.767.497,06 pada Di-nas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

Prioritas urusan koperasi dan usaha kecil menengah adalah Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah, Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah, Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Kope-rasi, dan Program Pembinaan Usaha Kecil Mikro.

12. PENANAMAN MODALAnggaran belanja untuk urusan penanaman modal Tahun Anggaran

2015 dianggarkan sebesar Rp.1.304.942.318,56 pada Kantor Pelayanan Per-izinan Terpadu.

Prioritas urusan penanaman modal adalah Program Peningkatan Pe-layanan Perizinan, dan Program Penataan dan Penyempurnaan Sistem.

13. KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGAAnggaran belanja untuk urusan kepemudaan dan olah raga Tahun

Anggaran 2015 dianggarkan sebesar Rp.41.965.953.239,02 pada Dinas Pe-muda, Olah Raga dan Kebudayaan.

Prioritas urusan kepemudaan dan olah raga adalah Program Peningka-tan Peran serta Kepemudaan, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga, Program Peningkatan Pembinaan Olah Raga Serta Prestasi, Pro-gram Pembinaan Seni Budaya Daerah, dan Program Pengelolaan Keraga-man Budaya.

14. KESATUAN BANGSA DAN POLITIKAnggaran belanja untuk urusan kesatuan bangsa dan politik Tahun

Anggaran 2015 dianggarkan sebesar Rp.15.729.378.851,49 pada SKPD se-bagai berikut :

- Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Rp. 3.081.206.014,63- Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Rp.6.833.299.755,02- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Rp. 5.814.873.081.84J u m l a h Rp. 15.729.378.851,49Prioritas urusan kesatuan bangsa dan politik pada Kantor Kesatuan

Bangsa dan Politik adalah Program pendidikan politik masyarakat, Program Kewaspadaan Nasional, dan Program Pengembangan wawasan kebang-saaan.

Pada Satuan Polisi Pamong Praja adalah Program peningkatan kea-manan dan kenyamanan lingkungan, Program Pengawasan dan Pengenda-lian Terhadap Penegakan Peraturan Daerah, dan Program Partisipasi Keg-iatan Kepamongprajaan.

Adapun pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah adalah Program Pencegahan Dini Penanggulangan Korban Bencana Alam.

15. PEMERINTAHAN UMUMAnggaran belanja untuk urusan pemerintahan umum Tahun Anggaran

2015 dianggarkan sebesar Rp. 341.199.677.259,92 pada SKPD sebagai beri-kut :

- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Rp. 10.055.924.000,00- Bupati dan Wakil Bupati Rp. 652.613.453,00- Sekretariat Daerah Rp. 51.265.733.398,06- Sekretariat DPRD Rp. 11.968.375.745,23- Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Rp. 213.954.901.978,34- Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Rp. 2.394.989.365,30- Inspektorat Rp. 2.956.800.524,36- Badan Kepegawaian Daerah Rp. 6.968.017.426,78- Dinas Pendapatan Rp. 17.617.916.188,00- 13 Kecamatan se Kabupaten Pamekasan Rp. 23.364.405.180,85 J u m l a h Rp. 341.199.677.259,92

Prioritas urusan pemerintahan umum adalah program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah, program peningkatan pelay-anan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah, program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah, program kerjasama informasi dengan mas media, program pembinaan dan fasilitasi pengelo-laan keuangan desa, program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH, program penataan dan peny-empurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan, program optimal-isasi pemanfaatan teknologi informasi, program penataan daerah otonomi baru, program peningkatan kapasitas lembaga pemerintahan desa/kelura-han, program peningkatan perekonomian masyarakat dan pengembangan destinasi pariwisata, program peningkatan promosi pariwisata, program kerjasama dan promosi produk perdagangan, program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial, program perayaan hari besar nasional/agama, program pemberdayaan kesejahteraan masyarakat, program pem-binaan dan pengembangan aparatur, program pelayanan kesehatan pen-duduk miskin, program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah, program penelitian dan pengembangan daerah, program pening-katan pengembangan system laporan capaian kinerja dan keuangan, pro-gram peningkatan profesionalisme terhadap pemeriksa dan aparatur pen-gawasan, program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan, program peningkatan administrasi dan penataan kepegawaian, program pemberian bantuan tugas belajar dan ikatan dinas, dan lain-lain.

16. KETAHANAN PANGANAnggaran belanja untuk urusan ketahanan pangan Tahun Anggaran

2015 dianggarkan sebesar Rp.2.403.267.864,48 pada Kantor Ketahanan Pangan.

Prioritas urusan ketahanan pangan pada Kantor Ketahanan Pangan adalah Proram Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian / Perke-bunan , Program Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian/perkebunan), Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan, dan Program Peningkatan Pemasaran Produksi Pertanian dan Perkebunan.

17. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESAAnggaran belanja untuk urusan pemberdayaan masyarakat desa Tahun

Anggaran 2015 dianggarkan sebesar Rp.6.439.416.076,85 pada Badan Pem-berdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa.

Prioritas urusan pemberdayaan masyarakat desa adalah Program Peningkatan Kebudayaan Masyarakat Perdesaan, Program Pemberdayaan Masyarakat, Program Peningkatan Keswadayaan Masyarakat (Program Exs Gerdu Taskin), dan Program Pemberdayaan Kader Posyandu.

18. KEARSIPANAnggaran belanja untuk urusan kearsipan Tahun Anggaran 2015 di-

anggarkan sebesar Rp.3.187.742.151,20 pada Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip.

Prioritas urusan kearsipan adalah Program parbaikan sistem admin-istrasi kearsipan, Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah, Program Penyebar Luasan Informasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan Pembangunan Daerah, dan Program Pengembangan Komuni-kasi, Informasi dan Media Massa.

B. URUSAN PILIHAN1. PERTANIAN

Anggaran belanja untuk urusan pertanian Tahun Anggaran 2015 di-anggarkan sebesar Rp.19.286.456.657,10 pada SKPD sebagai berikut :

- Dinas Pertanian Rp. 9.317.363.658,91- Dinas Peternakan Rp. 9.670.417.698,19- Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Rp. 298.675.300,00 J u m l a h Rp, 19.286.456.657,10

Prioritas urusan pertanian pada Dinas Pertanian adalah program pen-ingkatan kesejahteraan petani, Program peningkatan pemasaran hasil pro-dusi pertanian/ perkebunan, dan Program Pengembangan & Pengelolaan Jaringan Irigasi Rawa & Jaringan Pengairan Lainnya.

Adapun pada Dinas Peternakan adalah Program Pencegahan dan Pen-anggulangan Penyakit ternak, Peningkatan Produksi Peternakan, Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan, dan Program Pember-dayaan Penyuluhan.

Sedangkan pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan adalah Program Pelayanan administrasi Perkantoran. Pro-gram peningkatan sarana dan prasarana aparatur, dan Program Peningka-tan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.

2. KEHUTANANAnggaran belanja untuk urusan kehutanan Tahun Anggaran 2015 di-

anggarkan sebesar Rp.25.606.942.726,04 pada Dinas Kehutanan dan Perke-bunan.

Prioritas urusan kehutanan adalah Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan, Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Program Pen-ingkatan Produksi Pertanian / Perkebunan, Program Peningkatan Pemasa-ran Hasil Produksi Perkebunan, Peningkatan Penerapan Teknologi Pertani-an/Perkebunan, dan Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.

3. KELAUTAN DAN PERIKANANAnggaran belanja untuk urusan kelautan dan perikanan Tahun Ang-

garan 2015 dianggarkan sebesar Rp.9.054.973.991,84 pada Dinas Perikanan dan Kelautan.

Prioritas urusan kelautan dan perikanan adalah Program Pember-dayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan, Program Pengembangan Budidaya Perikanan, Program Pengem-bangan Perikanan Tangkap, dan Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pe-masaran Produksi Perikanan.

4. PERDAGANGAN Anggaran belanja untuk urusan perdagangan Tahun Anggaran 2015

dianggarkan sebesar Rp.15.359.808.037,43 pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Prioritas urusan perdagangan adalah Program Promosi Pariwisata, Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah, Program Peningka-tan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan, Program Peningkatan Budidaya tembakau dan Cengkeh, dan Program Peningkatan Teknologi Industri Kecil dan Menengah.

Adapun ringkasan belanja tidak langsung Kabupaten Pamekasan men-urut urusan pemerintahan daerah dan organisasi Tahun Anggaran 2015 da-pat dilihat pada tabel berikut :

KODE URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH JUMLAH PROSEN

1.00.00 URUSAN WAJIB 962,621,687,946.05 98.36%

1.01.00 Pendidikan 592,889,618,930.93 60.58%

1.02.00 Kesehatan 59,014,422,291.25 6.03%

1.03.00 Pekerjaan Umum 6,413,723,356.06 0.66%

1.04.00 Perumahan 1,465,115,484.68 0.15%

1.06.00 Perencanaan Pembangunan 2,197,957,579.60 0.22%

1.07.00 Perhubungan 6,210,818,226.97 0.63%

1.08.00 Lingkungan Hidup 6,128,930,997.10 0.63%

1.10.00 Kependudukan dan Catatan Sipil 1,504,005,647.48 0.15%

1.11.00 Pemberdayaan Perempuan 7,196,225,987.02 0.74%

1.13.00 Sosial 4,601,579,386.38 0.47%

1.15.00 Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 1,848,767,497.06 0.19%

1.16.00 Penanaman Modal 486,942,318.56 0.05%

KODE URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH JUMLAH PROSEN

1.00.00 URUSAN WAJIB 772,042,139,173.00 93.55%

1.01.00 Pendidikan 87,228,146,717.00 10.57%

1.02.00 Kesehatan 180,423,048,069.00 21.86%

1.03.00 Pekerjaan Umum 228,158,559,927.00 27.65%

1.04.00 Perumahan 88,275,193,000.00 10.70%

1.06.00 Perencanaan Pembangunan 7,186,097,600.00 0.87%

1.07.00 Perhubungan 18,240,966,360.00 2.21%

1.08.00 Lingkungan Hidup 3,291,733,000.00 0.40%

1.10.00 Kependudukan dan Catatan Sipil 2,068,810,350.00 0.25%

1.11.00 Pemberdayaan Perempuan 4,150,380,550.00 0.50%

1.13.00 Sosial 12,574,348,400.00 1.52%

1.15.00 Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 1,365,000,000.00 0.17%

1.16.00 Penanaman Modal 818,000,000.00 0.10%

1.18.00 Kepemudaan dan Olah Raga 40,260,008,750.00 4.88%

1.19.00 Kesatuan Bangsa dan Politik 10,261,689,800.00 1.24%

1.20.00 Pemerintahan Umum 80,122,238,150.00 9.71%

1.21.00 Ketahanan Pangan 881,900,000.00 0.11%

1.22.00 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 4,550,580,500.00 0.55%

1.24.00 Kearsipan 2,185,438,000.00 0.26%

2.00.00 URUSAN PILIHAN 53,254,001,900.00 6.45%

2.01.00 Pertanian 11,024,538,400.00 1.34%

2.02.00 Kehutanan 22,457,521,000.00 2.72%

2.05.00 Kelautan dan Perikanan 6,520,056,700.00 0.79%

2.06.00 Perdagangan 13,251,885,800.00 1.60%

JUMLAH 825,296,141,073.00

Sedangkan ringkasan belanja langsung Kabupaten Pamekasan menu-rut urusan pemerintahan daerah dan organisasi Tahun Anggaran 2015 da-pat dilihat pada tabel berikut :

Sebagai tambahan informasi terkait dengan anggaran bidang pendidi-kan selama 6 Tahun selalu mengalami peningkatan anggaran, mulai Tahun Anggaran 2010 sampai dengan Tahun Anggaran 2015 dapat dilihat pada tabel berikut :

TAHUN BIDANG PENDIDIKAN BIDANG LAIN TOTAL ANGGARAN PROSEN

2010 350,555,305,107.41 490,958,820,668.85 841,514,125,776.26 41.66%

2011 390,995,448,593.04 591,754,067,622.63 982,749,516,215.67 39.79%

2012 30,340,274,881.43 682,743,203,071.52 1,213,083,477,952.95 43.72%

2013 593,250,382,402.32 729,629,341,518.18 1,322,879,723,920.50 44.85%

2014 612.777.047.867,69 1.032.913.552.985,03 1.645.690.600.852,72 37,24%

2015 680,117,765,647.93 1,123,854,242,883.53 1,803,972,008,531.46 37,70%

Gambar 12. Anggaran Bidang Pendidikan Tahun 2010 s.d. 2015 (dalam milyar rupiah)

0.00

200.00

400.00

600.00

800.00

1,000.00

1,200.00

1,400.00

1,600.00

1,800.00

2,000.00

2010 2011 2012 2013 2014 2015Tahun Anggaran

Bidang Pendidikan Bidang Lain

1.18.00 Kepemudaan dan Olahraga 1,705,944,489.02 0.17%

1.19.00 Kesatuan Bangsa dan Politik 5,467,689,051.49 0.56%

1.20.00 Pemerintahan Umum 261,077,439,109.92 26.68%

1.21.00 Ketahanan Pangan 1,521,367,864.48 0.16%

1.22.00 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 1,888,835,576.85 0.19%

1.24.00 Kearsipan 1,002,304,151.20 0.10%

2.00.00 URUSAN PILIHAN 16,054,179,512.41 1.64%

2.01.00 Pertanian 8,261,918,257.10 0.84%

2.02.00 Kehutanan 3,149,421,726.04 0.32%

2.05.00 Kelautan dan Perikanan 2,534,917,291.84 0.26%

2.06.00 Perdagangan 2,107,922,237.43 0.22%

J U M L A H 978,675,867,458.46

Page 26: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IVJ

cr3/koran madura

JUMAT 9 JANUARI 2015No. 0521 | TAHUN IV JSampangKORAN

MADURA

Kronologis kejadian, MA yang menggunakan nama sama-ran Fahmi saat komunikasi den-gan korban melalui sambungan seluler mengajak kencan di Kota Surabaya. Dan pelaku mengaku bekerja di salah satu dealer di Surabaya.

Pada waktu itu, pelaku dan korban belum saling mengenal rupa. Namun, mereka sudah akrab seperti layaknya orang pacaran. Pada pukul 12.00 WIB, korban yang masih berumur 14 tahun itu terjebak rayuan gom-bal pelaku sehingga menuruti keinginya untuk bertemu di Surabaya.

Kemudian korban berangkat ke Surabaya dengan meng-gunakan mobil taksi dari Desa Omben ke Terminal Sampang, kemudian korban menggunakan

bus jurusan Surabaya. Di dalam bus itu korban masih komuni-kasi aktif dengan pelaku. Dan pelaku menyuruh korban turun di Desa Kedinding, Surabaya.

Setelah korban tiba di lokasi yang dimaksud, pelaku langsung menyapa seperti layaknya orang sudah akrab. Bahkan, MA mem-bujuk korban untuk membuka cicin yang terpakai di jari manis-nya untuk digadaikan. Dengan alasan untuk biaya pernikahan yang akan dilangsungkan ke salah satu penghulu yang ada di daerah Surabaya.

Dengan rayuan itu, korban seakan tidak mempunyai rasa curiga terhadap pelaku. Sehing-ga dia mengikuti semua keingi-nanya. Namun, setelah pelaku mendapatkan cicin dari korban. Pelaku langsung membawa

korban ke salah satu hotel di wilayah itu. Setibanya di hotel, korban kembali dirayu dengan paksa untuk menuruti nafsunya.

Setelah korban digagahi, pelaku meninggalkan korban di salah satu jalan daerah Sura-baya. Untungknya, korban masih mempunyai sisa uang sebanyak Rp 50 ribu dan langsung pulang ke Madura. Kemudian, korban menceritakan kejadian itu ke keluarganya.

Untuk mengetahui pelaku, masyarakat langsung memberi-kan umpan seorang perempuan sebagai pancingan bagi pelaku sebagai sasaran berikutnya. Pada waktu itu, pelaku juga terpancing dengan rayuan perempuan yang memiliki nama Zaitun. Akhirnya palaku datang ke Madura dan bertemu den-gan Zaitun. Dan pada waktu itu pelaku ditangkap dan lansung dibawa ke Polres Sampang.

Kapolres Sampang AKBP Yudo Nugroho Sugianto melalui Kasatreskrim AKP Hari Siswo membenarkan kejadian pencab-ulan itu. Ia mengatakan, pelaku hanya kenal melalui ibundanya

empat hari sebelumnya. Ke-mudian, pelaku menghubungi korban. Akhirnya, dibujuk-bujuk dan korban menuruti ajakan pelaku.

Dan pengakuan dari korban, pelaku menyetubuhi korban sebanyak dua kali. Kemudian, hasil fisum menunjukkan terjadi kerusakan di dalam kemaluan korban.

“Keduanya ketemu di Sura-baya, di sanalah korban disetu-buhi, dan pelaku dikenai Pasal 81 Nomor 23 Tahun 2002 ten-tang Perlindungan Anak, dengan ancaman 15 tahun, pelaku lang-sung ditahan,” singkatnya.

Sebelumnya, pejabat pent-ing di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang juga terlibat kasus asusila. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabu-paten Sampang Wisnu Hartono juga terbelit kasus pencabulan hingga yang bersangkutan dinonaktifkan dari jabatannya oleh Pemkab Sampang. Wisnu ditetapkan sebagai terangka oleh Polrestabes Surabaya dan sempat ditahan. =CR3/LUM

SAMPANG – Kabid Darat Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan In-formasi (Dishubkiminfo) Kabupaten Sampang, Fadeli mengatakan, pen-dapatan parkir belum capai target Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Saya akui kegiatan parkir masih belum mampu memberikan PAD sesuai dengan target,” katan-ya, Kamis (8/1). Hal itu, menurut Fadeli, disebabkan kegiatan parkir tidak beroperasi dengan baik.

Menurutnya, kegiatan parkir yang ada di Kota Bahari ada dua jenis. Parkir jalan dan parkir khusus. Kedua kegiatan parkir itu sampai saat ini masih belum mencapai target. Sebab, kegiatan tersebut tidak berjalan seperti yang diharapkan.

Dijelaskan Fadeli, pada tahun 2014 pemerintah memberikan target PAD pada parkir tepi jalan umum sebanyak Rp 168.796.800. Semenatara Dishubkominfo me-nyetorkan PAD sebanayak Rp 82.110.600. Dengan demikian masih mempunyai tunggakan se-banyak Rp 86.686.300.

Sementara untuk parkir khu-sus, lanjut Fadeli, sebanyak Rp 263,930,400. Dan menyetor se-banyak Rp 161.032.000, sedan-gankan sisa tunggakannya seban-yak Rp 102.898.400. “Pada tahun 2015 ditargetkan lagi sebanyak Rp 284.388.000. Dan saat ini sedang diproses,” jelasnya.

Menurutnya, faktor yang mengakibatkan kegiatan parkir tidak mampu menyumbang PAD sesuai target yang sudah diten-tukan, salah satunya pasang su-rut masyarakat yang memarkir di tempat yang sudah mendapatkan SK dari pemerintah.

“Misalnya, saya menghitung potensi lahan parkir yang ramai sekarang, akan tetapi di hari se-lanjutnya tempat parkir itu surut sehingga pengelola parkirnya ber-henti. Dan lahan itu juga tidak ber-operasi, sehingga penyebab seperti inilah yang mengakibatkan tidak mencapai target,” ujarnya.

Tempat parkir khusus sebanyak enam, yaitu tempat wisata Cam-plong, parkir Pasar Srimangunan, Pasar Degedek, terminal, Pasar Kenek, GOR Sampang, RSUD. Se-menatara untuk parkir yang ada di tepi jalan sebanyak 63 titik.

“Jumlah parkir khusus ada enam tempat. Sementara parkir yang ada di tepi jalan sebanyak 63 titik se-Kabupaten Sampang,” tutupnya. =CR3/LUM

PENDAPATAN DAERAH

PAD Parkir Tak Capai Target

PENCABULAN

Habis Digagahi Ditinggal di Jalan

DITAHAN: Pelaku pencabulan MA menundukkan kepalanya di Ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sampang.

SAMPANG – Kasus pencabulan anak di bawah umur kembali menghebuhkan masyarakat Sampang. Pen-cabulan itu dilakukan MA (24) warga Desa Rabasan, Kecamatan Kedungdung terhadap anak di bawah umur NH (14), warga Desa Madulang, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Senin (5/1).

Page 27: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV KSampang

Namun, kedatangan Misdi mengecewakan karena memberi-kan jawaban yang tidak pasti dan tidak membawa data yang jelas. Sehingga Komisi III berencana memanggil kembali dalam waktu dekat.

Ketua Komisi III DPRD Sam-pang, Abdullah Mansur menga-takan, pihaknya memanggil Misdi untuk mempertanyakan realisasi proyek fisik yang ditanganinya. Dalam pertemuan itu tidak me-muasakan karena data yang yang disampaikan oleh pihak Disper-indagtam hanya secara lisan.

“Kita juga tidak tahu kalau tidak ada data yang tertulis apa-kah itu terealisasi dengan baik atau tidak, kepala Disperidagtam hanya menjawab yang penting di-nas yang tahu,” jelasnya.

Dijelaskan Abdullah, Komisi III sangat kecewa ketika menan-yakan hasil proyek fisik tanpa dipersentasikan dengan data ter-tulis. Sebab, di Disperindagtam ada kegiatan yang menyangkut

masalah proyek fisik seperti bi-ogas, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pasar, dan pengebo-ran. Dari kegiatan itu tidak disam-paikan secara data tertulis.

“Kami sangat kecewa. Kepala Disperindagtam memperentasi-kan realisasi proyek fisik tanpa data yang jelas, berapa anggaran-nya, ada berapa proyek fisik yang sudah terlaksana. Namun lagi-lagi jawabnya hanya secara lisan,” ungkapnya.

Komisi III akan memanggil kembali Kepala Disperindagtam terkait persoalan yang sama. Karena, Komisi III sebagai mi-tra dalam kegiatan proyek fisik berhak menanyakan secara jelas seperti apa realisasinya program tersebut. “Kami akan panggil kembali beberapa minggu ini. Kerena dalam pertemuan kali ini jawabanya tidak jelas,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Disper-indagtam Sampang Misdi men-gatakan, pihaknya sudah meny-ampaikan secara jelas dalam

pertemuan itu sesuai dengan per-mintaan dewan. Menurutnya, data itu tidak harus berbentuk fisik kertas dan itu sudah disampaikan dalam pertemuan tersebut.

“Datanya sudah disampaikan

kok, kan data itu tidak harus se-cara fisik. Dan sudah disampaikan jumlah kegiatan berbentuk fisik itu ada tiga. Kan itu saya sudah disampaikan, terserah dewanlah nantinya,” kilahnya. =CR3/LUM

SAMPANG – Warga Desa Palappaan, Kecamatan Camp-long, mendatangi Kantor Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang, Kamis (8/1). Kedata-ngannya untuk meminta pihak legislatif ikut campur mengatasi persoalan mantan kepala Pustu Palappaan yang sempat diusir oleh masyarakat setempat.

Moh Jakfar, perwakilan masyarakat Palappaan, mengata-kan, kedatangannya untuk mem-inta pihak legislatif ikut campur untuk menyelesaikan masalah terkait mantan kepala Pustu Palappaan, Edi, yang sempat dipindah beberapa bulan sebel-umnya atas kehendak masyarakat setempat kerana tidak disukai.

Namun, kini santer isu yang beredar bahwa Edi akan kem-bali bertugas di Desa Palappaan. “Kami tidak suka Edi dipindah lagi ke desa kami, dia dipin-dah kemarin atas kehendak

masyarakat. Kenapa masih mau dikembalikan lagi,” kata Jakfar pada awak media, Kamis (8/1).

Menurutnya, Edi diisukan berniat untuk kembali bertugas di Desa Palappaan maskipun

tidak disukai oleh masyarakat. Untuk melancarkan dia kem-bali, kata Jakfar, Edi menggalang tanda tangan masyarakat untuk dijadikan bukti ke kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang, agar dirinya diketahui dipercaya masyarakat.

Sementara untuk mendapat-kan tanda tangan masyarakat dengan cara membeli. “Edi meng-galang tanda tangan masyarakat untuk dijadikan bukti kepada Kepala Dinkes dengan cara mem-beli. Dia sebetulnya tidak disukai oleh masyarakat Palappaan,” paparnya.

Bahkan, kata Jakfar, sebelum Edi dipindah ke tempat lain, masyarakat sempat melakukan demo karena sering melaku-kan pungli dan menarik tarif ke pasien terlalu mahal. Terbukti, Edi selalu menerik dua infus sebesar Rp 1 juta. Dan Jakfar mengancam akan melaporkan ke polisi apabila yang bersangkutan

masih ditugaskan di Desa Palap-paan.

“Masyarakat tidak suka ke Edi kerena dia melakukan pungli dan menarik tarif terlalu besar. Saya punya datanya dan saksi terkait pungli tersebut. Jika masalah ini masih dilanjutkan, saya akan laporkan ke polisi, dan saya pu-nya rekaman suara,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi VI Amin Arif Tirtana mengata-kan, pihaknya akan menindak lanjuti untuk mengklarifikasi ke kepala Dinkes Sampang untuk mengumpulkan data yang sebe-narnya. Menurutnya, penjelasan dari masyarakat, masalah terse-but sudah lama terjadi. Namun baru melaporkan ke dewan.

“Kami akan menindak lan-juti untuk mengklarifikasi kasus tersebut. Kami ingin meminta kejelasan posisi Edi seperti apa. Setelah itu Komisi IV akan memberikan rekomendasi,” sing-katnya. =CR3/LUM

PUSKESMAS PEMBANTU

Tolak Kepala Pustu, Warga Palappaan Wadul Dewan

WADUL: Warga Desa Palappaan saat bertemu dengan para wakil rakyat di ruang Komisi IV DPRD Sampang, Kamis (8/1).

Komisi III Panggil Disperindagtam Abdullah Mansur Tak Puas dengan Penjelasan Misdi

PENUHI PANGGILAN: Kepala Disperindagtam Sampang Misdi saat berada di ruang Komisi III DPRD Sampang. Kadisperindagtam dipanggil untuk memberikan keterangan terkait proyek fisik TA 2014.

SAMPANG – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang panggil Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Pertamban-gan (Disperindagtam) setampat, Misdi, Kamis (8/1). Dewan menanyakan realisasi proyek fisik TA 2014.

Page 28: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV L BangkalanBangkalan JUMAT 9 JANUARI 2015

No. 0521 | TAHUN IV LBangkalanKORAN MADURA

Ratusan THL Belum Terima HonorariumPerpanjangan SKnya Terlambat

"Honor bulan Januari 2015 belum menerima. Biasanya setiap tanggal 3-5, kami sudah terima gaji atau honor bulanan secara rutin. Namun, untuk bu-lan ini sedikit terlambat karena perpanjangan SK THL belum turun," kata Sumiati, kemarin (8/1).

Guru yang mengajar di SDN Kecamatan Modung menjelas-kan, penerimaan perpanjan-gan SK THL itu informasinya akan diberikan bergilir. Artinya secara bergantian SK THL di-berikan per kecamatan. Dirinya berharap agar seluruh SK THL guru bisa segera dirampungkan

oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Bangkalan, agar honor yang bisa segera diterima.

"Kebetulan hari ini kami dari guru-guru SD yang berstatus THL di Kecamatan Modung yang bakal menerima perpanjangan SK THL. Mudah-mudahan besok honor su-dah bisa dicairkan pak. Walaupun

honor kami cuma Rp.950 ribu/bulan, tapi tetap kami syukuri," jelasnya.

Sementara itu, Kasubag Umum Disdik Bangkalan, Bakrun menerangkan, perpan-jangan ratusan SK THL di ling-kungan Disdik Bangkalan sebe-narnya tidak terlambat. Akan

tetapi, teknik pengambilan SK nya diatur per kecamatan, dari total 18 kecamatan di Bangka-lan.

"Tidak ada masalah, begitu SK THL diterima, besoknya gaji atau honor Januari 2015 sudah cair," terangnya.

= MOH RIDWAN/RAH

BANGKALAN - Ratusan guru sekolah dasar (SD) yang berstatus Tenaga Harian Lepas (THL) hingga hari ini belum menerima honor. Hal itu lantaran SK perpanjangan di tahun 2015 terlambat turun. Akibatnya, ratusan guru mendatangi Dinas Pen-didikan (Disdik) untuk melakukan administrasi perpanjangan. Meskipun begitu, Disdik mengaku tidak ada masalah terhadap keterlambatan honor tersebut. Sebab perpanjangan dilakukan setiap kecamatan. moh ridwan/koran madura

MENUNGGU. Sejumlah guru THL saat berada di Dinas Pendidikan Bangkalan, Kamis (8/1).

PNS CURI MOTOR

Ancaman Pemecatan Perlu DibuktikanBANGKALAN - EHW (30),

salah satu oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas di ling-kungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan, terancam dipecat dan tidak bisa lagi menjadi abdi negara selama hidupnya, karena diduga terlibat dalam kasus pencurian dan penggelapan sepeda motor. Mantan residivis tersebut, kini mendekam di balik jeruji Polres setempat setelah dibekuk jajaran reskrim beberapa waktu lalu.

Kepala Dinkes Bangkalan, dr Nur Aida Rachmawati, M Kes menyatakan kasus yang menimpa bawahannya itu telah dilaporkan ke Badan Pengawas (Inspektorat) dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) setempat untuk diproses lebih lanjut. Untuk menentukan nasib pegawai yang terlilit kasus hukum harus melalui serang-kaian proses sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku bagi PNS.

"Segala keputusan ada bukan di tangan kami. Namun di lem-baga yang berwenang. Yang jelas kasus ini akan diproses sesuai dengan prosedur," ungkapnya.

Menurut Kepala BKD se-tempat Roosli Haryono mela-

lui Sekretaris, Arie Murvianto, segala bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh PNS telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS. Dalam peraturan tersebut juga mengatur tentang perbuatan yang dilakukan apakah tergolong ringan maupun berat.

"Dalam ketentuan itu, PNS yang terlibat kasus hukum dan dijatuhkan hukuman penjara selama 4 tahun lebih sanksinya dipecat," jelasnya.

Akan tetapi, kata Arie, pihak-nya dalam menangani kasus yang tergolong berat harus mem-bentuk tim khusus yang terdiri

dari BKD, Inspektorat, dan dinas terkait tempat PNS itu bekerja. Tim itulah yang akan melaku-kan investigasi maupun mencari bukti-bukti untuk menentukan langkah apa saja yang harus diambil. Kemudian dari hasil pemeriksaan yang dilakukan akan menjadi penentu nasib PNS

yang bersangkutan."Intinya kewenangan me-

mecat PNS yang terlibat kasus hukum ada di pemerintah daerah. Yang nantinya akan dilaporkan ke Badan Kepegawaian Nasional (BKN)," tandasnya.

Berdasarkan Informasi yang dihimpun Koran Madura catatan absensi selama 2014 EHW tidak pernah masuk kerja. Sementara pada bulan sebelumnya, Novem-ber hanya masuk kerja dua kali. Tidak hanya itu saja, sosok EHW ternyata sudah tidak asing terk-enal memiliki kebiasan "panjang tangan" di kalangan teman kerja-nya di Dinkes Bangkalan.

Meskipun EHW sudah 8 tahun diangkat menjadi PNS, prilaku EHW sering membuat geram teman sekantornya. Sebab ia sering kali mencongkel laci milik temannya lalu menguras uang yang tersimpan rapi di dalam laci. Bahkan laptop milik kantor pernah digasak oleh EHW.

"Kami semua sudah tahu kalau dia punya kebiasaan buruk. Atasan kami pun angkat tangan," ujar salah satu PNS yang enggan disebutkan namanya.

= DONI HERIYANTO/RAH

Page 29: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV MBangkalan

Razia Pol PP Diduga BocorPetugas Hanya Dapat Menjaring 10 Pelajar

“Razia pelajar mulai ting-kat SMP, SMA, dan SMK yang bolos di kota Bangkalan sudah bocor, sehingga hasilnya kurang maksimal. Cuma dapat meng-garuk pelajar bolos kurang lebih 10 orang," ujar Kepala SatPol PP Bangkalan, Moh. Fahri melalui Kasi Trantib Hamzah Suryanto ketika dikonfirmasi, Kamis (8/1).

Menurut pria yang akrab dis-apa Antok itu, dalam razia kali ini sejumlah titik menjadi sasa-ran operasi. Sebut saja, di sekitar alun-alun kota Bangkalan, tem-pat Biliard yang terletak di jalan Kartini dan rental play stasiun (PS) di dekat SMPN 2. Kemudian razia berlanjut ke stadion gelora Bangkalan (SGB). Akan tetapi, dari beberapa lokasi hanya men-

dapatkan 10 pelajar yang ter-tangkap basah sedang asik nong-krong dan bermain biliard.

"Terus terang kami sangat tidak puas dengan hasil hari ini. Akan tetapi, pada razia beri-kutnya akan lebih dipersiapkan dengan matang agar berjalan maksimal. Tentunya ini menjadi pekerjaan ruma (PR) bagi kami sebagai aparat," janji Antok.

Kedepan sambung Antok, sesuai dengan perintah pimpi-nan operasi serupa akan lebih digalakan. Pastinya, bersifat rahasia sehingga kejadian bo-cornya informasi mengenai ada-nya razia tidak terulang kembali. Selama ini, banyak keluhan dari masyarakat tentang pelajar yang sering bolos. Bahkan, mereka sama sekali tidak merasa takut

ataupun merasa bersalah ketika tidak masuk sekolah.

"Tidak masuk sekolah itu adalah kebiasaan buruk yang tidak boleh dibiarkan. Jadi bagi yang ketahuan nantinya akan langsung kami bawa ke kantor. Dengan menggalakkan razia di-harapkan dapat menimbulkan eferk jera," tandasnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Maraknya siswa yang bolos saat jam belajar berlangsung men-jadi permasalahan serius di Kabupaten Bangka-lan. Perilaku para pelajar tersebut menjadi sorotan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP setem-pat. Terlebih siswa yang tidak masuk sekolah kian meresahkan. Namun, say-angnya razia yang digelar aparat penegak perda itu tidak berjalan maksimal. Informasi adanya razia tersebut diduga bocor di kalangan pelajar.

doni heriyanto/koran maduraBOLOS. Satpol PP Bangkalan saat menggerebek siswa yang sedang main biliard saat sajam sekolah berlangsung.

HUKUM

11 Kasus Korupsi Sudah Terungkap

BANGKALAN - Kejaksaan Negeri (Kejari) Bangkalan menuntaskan sebanyak 11 kasus tindak pidana korupsi (tipikor) dalam rentang waktu satu tahun pada 2014. Kasus-kasus tipikor itu di antaranya dana Bantuan Sosial Unit Pengelolaan Pupuk Organik (UPPO), korupsi Program Nasional Masyarakat Mandiri (PNPM) Pedesaan, korupsi Dana Hibah Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SEM), dan kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) suap perizinan swalayan.

"Di antara kasus yang kami tangani itu ada sejumlah kasus hasil pelimpahan dari Polres Bangkalan. Yang jelas setiap kasus yang masuk langsung diproses sesuai dengan kaidah hukum yang berlaku," ungkap Kasi Pidsus Kejari Bangkalan Agus Budianto, Kamis (8/1).

Menurutnya, dari kasus UPPO, menjerat tiga orang yang dijadikan tersangka atas nama Sakur, Amirullah, Jonhar, dan Ghozali. Sementara kasus P2SEM, Kejari menyeret tiga nama, Iksan Gani, Kholidin, dan Ikomang. Sedangkan untuk kasus PNPM, ada dua tersangka atas nama Yeni dan Hasan. Satu tersangka Rahmad masih dalam tahap penyidikan. Se-mentara kasus OTT suap perizinan swalayan, menyeret dua tersangka, Syaiful dan Leo Handoko.

"Kasus (OTT) ini merupa-kan hasil kerja keras kami. Kasus tipikor di tahun 2014 lebih meningkat dibandingkan dengan tahun 2013," tuturnya.

Agus menambahkan pihaknya tidak pernah main-main dengan kasus korupsi yang benar-benar dilengkapi oleh alat bukti dan saksi. Jadi jika selama ini kinerja Kejari selalu disorot dan dinilai lamban semuanya itu tidak benar. Besar harapan semua elemen yang ada saling bahu membahu dan ikut membantu dalam upaya memberantas kasus korupsi di wilayah setempat.

"Mari kita saling percaya dan saling membantu agar tidak ada lagi kasus korupsi. Alangkah senangnya jika kerja kami ini dibantu, persoalan hukum kami kira bukan hanya tanggung jawab kami, namun juga menjadi tugas bersama-sama," terangnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Pelaksa-naan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak masih be-lum jelas waktunya. Sebab dalam menentukan pelak-sanaannya masih menunggu peraturan daerah (perda) yang hingga saat ini masih belum dibahas. Belum dirampung-kannya pembahasan mengenai perda tersebut lantaran masih menunggu peraturan menteri dalam negeri (Permendagri).

Dalam klausal pelaksanaan pilkades, ada pasal yang menye-but, ketentuan peraturan daerah diatur dalam Permendagri. Untuk

itu masyarakat diminta bersabar menunggu digelarnya pilkades meskipun sudah ada yang mem-bentuk kepanitiaan.

"Perdanya masih belum jadi. Namun pembahasannya sudah masuk dalam ploting pembahasan di tahun 2015. Masyarakat harus lebih ber-sabar, agar tidak terjadi per-masalahan di bawah," kata Kepala Bagian Hukum Pemkab Bangkalan, kemarin (8/1).

Menurutnya, produk hukum perda yang baik harus seimbang antara undang-undang, peratu-ran pemerintah, dan peraturan

menteri, sehingga bisa memini-malisasi gugatan hukum. Sejauh ini,

masyarakat di bawah hanya boleh menggelar sebatas pem-bentukan panitia pelaksanaan pilkades, agar saat diumumkan-nya jadwal pilkades serentak bisa secepatnya menyiapkan diri, mengingat ada banyak desa yang masih dijabat oleh Pejabat Se-mentara (Pjs). "Jika ada masalah dibelakang hari, pemerintah da-erah tidak disalahkan secara hu-kum," ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris komisi A DPRD Bangkalan, Mah-

mudi menyampaikan kalau ba-nyak permasalahan kompleks yang terjadi di desa. Oleh karena itu, perda yang nantinya bakal dibuat harus mampu mengatur permasalahan di bawah. Hal itu untuk meminimalisasi terjadinya gesekan.

"Masih menunggu Permend-agri untuk pembahasan raper-danya. Mudah-mudahan bisa secepatnya terealisasi, meng-ingat masyarakat yang meng-inginkan pelaksanaan pilkades di desa masing-masing," tan-dasnya.

= MOH RIDWAN/RAH

PILKADES

Sampai Kapan Masyarakat Diminta Bersabar?

Page 30: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV N BangkalanBangkalan JUMAT 9 JANUARI 2015

No. 0521 | TAHUN IV NKomunitasKORAN MADURA

Namun sekarang ini ba-nyak sebagian dari masyarakat yang lebih menyukai dan meny-enangi kebudayaan yang berasal dari negara luar. Hal ini ini yang mendorong terbentuknya sang-gar tari Tale Tresna. Dibentuknya komunitas pencinta tari tradi-sional pada tahun 2000 ini, agar pengenalan seni tari asal Madura pada generasi muda lebih kuat.

Pembentukan yang dilakukan oleh Evi Setiawaty, selaku pem-bina komunitas ini tidak sia-sia, terbukti sudah ada 30 anak muda yang bergabung dengan komuni-tas tari yang bermarkas di Jl Jin-gga, Kabupaten Pamekasan.

Pembina sekaligus pelatih sanggar tari Tale Tresna, Evi Setiawaty mengatakan setiap hari Minggu, 30 generasi muda Pame-kasan yang bergabung di sanggar ini melakukan latihan tari. Lati-han itu bertujuan agar anggota

selalu ingat dengan gerakan se-buah tarian.

Tidak hanya itu, agar kekom-pakan saat melakukan pertunju-kan tari selalu terjaga. Selain itu, dalam latihan terkadang ang-gotanya harus belajar jenis tar-ian tradisional baru. Sehingga bisa banyak menguasai macam-macam tarian tradisional Madura.

“Awal terbentuk itu karena kami sangat prihatin dengan kondisi seni tari Madura yang su-dah hampir jarang dikuasai oleh anak-anak muda. Sehingga jika tidak ada wadah untuk mengenal-kan tarian Madura, seni tari khas Madura akan punah,” kata Evi.

Selain tarian khas Madura, tar-ian asal Pamekasan menjadi tar-ian wajib di komunitas ini untuk dikuasai oleh anggotanya, seperti tari sekar porteka, londing, topeng gettah, cak lecceng, dan se rattih se alenting. Lima tarian itu merupa-kan berasal dari Pamekasan.

Dijelaskan Evi, dalam tar-ian sekar porteka, menceritakan tentang kecantikan gadis remaja Madura, yangg ingin dikenal oleh orang di sekitarnya. Tari londing disebut juga dengan tari baris berbaris, tarian ini men-ceritakan tentang masyarakat Madura yang berbaris saat mela-

wan penjajahan Belanda.Kemudian tari topeng get-

tah, yang merupakan hasil karya seniman tari zaman dahulu itu menceritakan tentang perjalanan prabu bala dewa yang berkelana mencari kekasih hatinya. Tar-ian cak lecceng, yang pemarintah wanita semua ini menceritakan tentang kelincahan gadis-gadia Madura yang enerjik. Se Rattin Se Alenteng merupakan tarian yang menceritakan tentang gadis Ma-dura yang cantik jelita, yang ken-cantikannya selalu terpancar.

“Anggota di sanggar ini (Tale Tresna) kebanyakan masih duduk di bangku sekolah, mulai dari tingkatan SD sampai yang baru lulus SMA. Harapan kami dengan adanya sanggar ini, seni tari yang sudah jarang dikuasai anak muda bisa diselamatkan, untuk generasi-generasi berikutnya,” ungkapnya.

= ALI SYAHRONI/RAH

PAMEKASAN - Selain memiliki kekayaan alam

yang besar, Indonesia merupakan negeri yang kaya akan budaya dan seni. Beragam budaya dan seni yang berbeda-beda dalam setiap dae-rah menjadi keunikan tersendiri bagi negara Indonesia. Mulai dari pakaian dan tarian tra-disional sampai adat dari setiap provinsi di Indonesia memiliki per-bedaan dan keindahan masing-masing. Tidak terkecuali di Madura.

IDENTITASNama:

Tale Tresna

Pembina:

Evi Setiawaty

Berdiri:

Tahun 2000

Anggota:

30 orang

ali syahroni/koran maduraSANGGAR TARI TALE TRESNA. Para penari Sanggar Tari Tale Tresna saat melakukan pertunjukan tari di Pendopo Ronggosukowati, Pamekasan.

Page 31: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IV O Madura SportKORAN

MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015

No. 0521 | TAHUN IV O

Pria kelahiran Jayapura, 6 Agustus 1979 itu merupakan pemain paling senior dan kaya pengalaman. Apakah ini indika-si bahwa Erol Iba menjadi sosok paling dijagokan di Persepam MU?

Berdasarkan keterangan yang didapat dari salah satu official P-MU, Erol Iba tiba di Pamekasan sekitar pukul 23.00

Rabu malam. Ia berangkat dari Jayapura menggunakan pe-sawat. Setelah sampai di Sura-baya, official menjemputnya.

Kehadiran Erol Iba, selain diharapkan bisa membagi pen-galamannya dengan pemain-pemain lainnya yang masih muda, Erol juga diharapkan mampu menjadi contoh ter-hadap pemain lainnya karena

kedewasaannya.Saat berada di Lapangan

Kowel, Erol Iba langsung ber-baur dengan pemain-pemain lainnya yang lebih dulu berada di Pamekasan. Tidak ada rasa sungkan sama sekali dengan pemain lainnya. Saat sesi lati-han, Erol masih menunjukkan kecepatan dan skill individu yang bagus.

Pelatih Kepala P-MU, Wido-do C Putro memang memberi-kan perhatian lebih kepada sosok pemain tersebut. Bahkan dimana pun Widodo melatih, nama Erol Iba selalu berada di tim besutannya.

Tidak banyak yang dikemu-

kakan Erol Iba, ketika koran ini menanyakan alasannya berga-bung dengan P-MU. Ia hanya bertekad akan mengembalikan P-MU ke kasta tertinggi sepa-kbola Indonesia, Indonesia Su-per Liga (ISL).

Media Officer P-MU, Nadi Mulyadi mengaku bangga dengan hadirnya Erol Iba dan memulai latihan. Ia berharap kahadirannya dan pemain-pe-main lainnya bisa memompa semangat baru bagi kebangki-tan sepakbola Madura.

Sejak awal, kata Nadi, manajemen sudah membidik Erol Iba. Manajemen terus mel-akukan komunikasi dengan pria

asal bumi cendrawasih terse-but. Sekalipun sebelumnya sempat ketar-ketir, karena dari jadwal yang dijanjikan yakni 6 Januari, pemain yang pernah memperkuat Sriwijaya FC itu belum juga berada di mes pe-main. Namun ternyata Erol Iba memenuhi janjinya datang ke Pamekasan.

Saat ditanya kontrak, Nadi menolak memberikan keteran-gan. Sebab menurut pria asal Kecamatan Kadur itu, nominal kontrak harus dirahasiakan. Yang terpenting antara mana-jemen dengan pemain sudah terjalin kesepakatan.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Erol Iba, Jagoan Baru P-MUPAMEKASAN - Setelah ditunggu-tungu oleh pecinta sepakbola Madura, akhirnya Erol Iba mulai menjajal Lapangan Kowel dan Stadion R. Soenarto, sebagai lapangan yang selama ini dijadikan tempat latihan Pasukan Laskar Sape Kerap.

JAJAL LAPANGAN. Erol Iba saat melakukan sesi latihan di Lapangan Kowel Pamekasan.

fakih amyal/koran madura

Page 32: e Paper Koran Madura 9 Januari 2015

KORAN MADURAJUMAT 9 JANUARI 2015 | No. 0521 | TAHUN IVP

KORA

N M

ADU

RAJUMAT 9 JANUARI 2015

No. 0521 | TAHUN IV P

EROL IBAJAGOAN BARU

PERSEPAMMADURA UNITED

MADURA SPORT | O

Dalam latihan, Coach Widodo men-

empatkan Sirvi Ar-fani dan Dani Arwin sebagai duet peny-erang. Keduanya disokong oleh Busari dan Rossy Noprihanis yang

bermain sebagai gelandang me-nyerang. Sementara untuk ge-landang tengah diisi oleh Jajang Paliaman dan Tamzil Sijaya. Di lini belakang, pelatih yang terk-enal karena tendangan saltonya ini memasang Denny Rumba, Erol Iba, Aang Suparman, dan FX Yanuar.

Ditemui usai sesi latihan di Lapangan Kowel Pamekasan, Widodo C Putro mengakui kerangka permainan sangat ter-lihat dalam sesi latihan kedua paska libur natal dan tahun baru itu. Sejumlah pemain mulai men-unjukkan permainan yang baik. Tetapi, ia memastikan akan terus memantau perkembangan setiap pemain. Dirinya akan memilih pemain yang betul-betul siap bertanding, memiliki kemampuan teknik dan individu yang mumpu-ni, serta bisa kerjasama tim.

Menurut Widodo, seluruh pe-main memiliki kesempatan sele-bar-lebarnya untuk menunjukkan potensi yang dimiliki. Sekalipun pada akhirnya ada pemain yang

UTAk ATIk TAkTIk COACh WIdOdOPAMEKASAN - Pelatih Persepam Madura United (P-MU), Widodo C Putro mengaku mulai menemu-kan gambaran formasi yang akan diterapkan selama musim kompetisi mendatang. Dalam sesi latihan di Lapangan Kowel Pamekasan, Kamis (8/1), Widodo

mencoba menggunakan formasi 4-4-2. Skema permainan ini dikenal fleksibel dan bisa menjaga

keseimbangan permainan.

harus tersingkir, karena tidak sesuai dengan kebutuhan tim.

Untuk skema permainan, ia juga sudah menemukan gam-baran. Namun, ketika ditanyakan, Widodo masih enggan membe-berkan. Menurutnya, bisa saja ia menerapkan formasi 4-4-2, 4-3-3, 2-3-5, atau 4-5-1. Hal itu akan disesuaikan dengan strategi permainan dan lawan yang akan dihadapi.

Dukungan PenontonWidodo meminta masyarakat

Madura bisa memberikan dukun-gannya kepada tim P-MU. Sebab dukungan penonton akan mem-berikan tambahan semangat bagi para pemain yang berlaga di ten-gah lapangan.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH/DAR

Denny Rumba

aanG SuPaRman

tamzilSijaya

jajanG Paliaman RoSSy

noPRihaniS

DaniaRwin

SiRvi aRfani

buSaRi

fX yanuaReRoliba

Sejumlah pemain melakukan pemanasan saat seleksi pemain P-MU tahap kedua di Lapangan Kowel, Pamekasan (7/1).

ant/s

aifu

l bah

ri