e paper koran madura 28 januari 2015

32
28 JANUARI 2015 | No. 0534 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 RABU [email protected] 0328-6770024 KOMNAS HAM CARI FAKTA DI KPK DAN POLRI KISRUH KPK-POLRI

Upload: koran-madura

Post on 07-Apr-2016

268 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

e Paper Koran Madura

TRANSCRIPT

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534 | TAHUN IV 128 JANUARI 2015 | No. 0534 | TAHUN IV

ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000RABU [email protected]

0328-6770024

KOMNAS HAMCARI FAKTA DI KPK

DAN POLRI

KISRUH KPK-POLRI

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534 | TAHUN IV2 Berita Utama

“Kedatangan Komnas HAM diterima oleh pimpinan KPK, ada Abraham Samad, Adnan Pandu Praja dan Zulkarnain yang berlangsung selama 15 menit dan pertemuan itu ada beberapa hal penting misalnya berbagai informasi, data, fakta, terkait peristiwa pada Jumat, 23 Januari terhadap salah satu pimpinan KPK yaitu Pak BW dan fakta yang terjadi pada pagi hari dan malam hari,” kata Dugaan Kriminalisasi Pimpinan KPK Komnas HAM Roichatul Aswidah di gedung KPK Jakarta, Selasa.

Roichatul datang ke gedung KPK bersama dengan ang-gota tim lain yaitu Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai, Siane Indriani, Muhammad Nurkhoiron, Ansori Sinungan dan Nurcholis.

“Ya salah satunya (tentang pemborgolan), soal penang-kapan, soal prosedur yang terjadi,” tambah Roichatul Hal lain adalah mengenai ancaman atau teror yang dialami oleh pimpinan KPK.

“Kedua, adalah peristiwa ikutannya termasuk dalam hari ini berbagai hal yang dialami pimpinan KPK yang lain, apa-kah itu teror, ancaman, atau

tindakan lain, itu pada dasarnya dua hal yang tadi dibahas,” tambah Roichatul.

Selanjutnya tim akan mengumpulkan data dari pihak kepolisian.

“Sementara akan dibahas dan ditelaah dengan lebih jernih oleh tim Komnas HAM termasuk besok akan mengum-pulkan fakta, informasi, data dari pihak kepolisian dengan demikian Komnas HAM memi-liki informasi yang menyelu-ruh,” jelas Roichatul.

Pengumpulan keterangan dari pihak kepolisian akan dilakukan pada Rabu (hari ini) pukul 10.00 WIB.

“Besok kita ketemu Waka-polri terus kemudian akan memanggil Bareskrim, kalau tidak Kamis ya Jumat. Kami memeriksa berbagai pihak. ma-kanya kan keterangan saksi dari Bareskrim, Polri termasuk bu-pati Kotawaringin Barat.” kata anggota tim Ansori Sinungan.

Hasil penyelidikan tim tersebut lalu akan diberikan kepada Presiden Joko Widodo.

Bila ada pelanggaran HAM yang ditemukan maka menurut Ansori hal itu dapat dipidana-kan.

=ANT/DESCA

KISRUH POLRI-KPK

Setelah ke KPK, Komnas HAM ke Mabes PolriJAKARTA-Komnas HAM mengumpulkan keterangan dari tiga orang pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi mengenai proses penangkapan Wakil Ketua KPK Bam-bang Widjojanto oleh Bareskrim Polri karena menjadi tersangka dugaan menyuruh saksi memberikan ketera-ngan palsu dalam sengketa Pilkada Kotawaringin Barat di Mahkamah Konstitusi pada 2010.

Tim yang beranggotakan aka-demisi dan profesional ini akan bekerja selama 30 hari dan bisa diperpanjang satu kali.

Tokoh senior, Syafii Maarif didaulat menjadi Ketua Tim Inde-penden, sementara Jimly Asshid-diqie menjadi Wakil Ketuanya. Adapun Guru Besar Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana dipercaya sebagai sekretaris tim.

“Tim bekerja selama 30 hari-Apabila dalam 30 hari belum juga selesai, maka bisa diperpanjang satu periode yang sama. Tapi kami berharap sebelum satu bulan bisa segera selesai,” ujar Jimly seusai melakukan rapat bersama Sekre-taris Kabinet Andi Widjajanto dan Menteri Sekretaris Negara Pratik-no di kantor Sekretariat Negara, Selasa (27/1).

Kesembilan tokoh yang men-gi-si posisi Tim Independen ini alah Jimly Asshiddiqie (mantan Ketua MK), Erry Riyana Hardja-

pamekas (mantan Wakil Ketua KPK), Komjen (Purn) Oegroseno (mantan Wakil Kapolri), Bam-bang Widodo Umar (akademisi), Hikmahanto Juwana (akademisi), Tumpak Hatorangan Panggabean (mantan pimpinan KPK), dan Buya Syafii Maarif (tokoh agama), Mantan Kapolri Jenderal (Purn) Sutanto, dan Sosilog dari Univer-sitas Indonesia Imam Prasodjo.

Jimly mengatakan Tim In-dependen ini memiliki kewena-ngan cukup besar dalam menga-tasi konflik dua institusi itu. Tim bisa sampai memanggil jajaran KPK dan Polri dalam proses pen-carian fakta. “Kewenangan tim ini adalah mencari fakta, masukan, himpun fakta, bisa mendatangi, bisa juga mengundang pihak-pihak terkait untuk dapatkan fakta-fakta dalam rangka mencari solusi,” jelasnya.

Jimly mengungkapkan, tim nantinya akan mendengarkan

sebanyak-banyaknya pernyataan dari berbagai pihak. Setelah kepu-tusan presiden soal pembentu-kan tim ditandatangani, tim akan langsung bergerak.

Menurut Jimly, tim tidak hanya akan bergerak pada kasus yang menimpa personel KPK di Polri dan sebaliknya, tetapi lebih jauh lagi akan menelaah sistem di kelembagaan itu. “Nantinya akan ada hubungannya dengan DPR. Kami mencari akar masalahnya,” ungkap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Hasil dari kajian tim, lanjut Jimly, akan berupa rekomendasi kepada presiden yang akan di-umumkan tim secara terbuka ke-pada publik. Rekomendasi, sebut dia, tak hanya dilakukan pada akhir masa kerja, tetapi juga di sela-sela waktu kerja Tim 9 apabi-la dianggap presiden butuh mela-kukan hal mendesak. Namun, re-komendasi itu bisa dipatuhi atau tidak oleh presiden. “Bisa saja beliau minta di luar apa yang di-usulkan tim ini. Bisa saja usul tim itu tak dilaksanakan, tapi dengan pertimbangan lain. Tapi tentu kegunaan tim ini dengan secara sengaja dibentuk dengan keppres, maksudnya tak lain adalah agar rekomendasinya dijalankan presi-den,” kata Jimly.=GAM/ABD

KISRUH POLRI Vs KPK

Syafii Maarif Pimpin Tim Independen

JAKARTA-Tim independen pencari fakta untuk menuntaskan kisruh antara Komisi Pember-antasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian RI atau yang disebut “Tim 9” secara resmi dibentuk dan ditetapkan dalam keputusan presiden.

ant/zabur karuru 100 HARI PEMERINTAHAN JOKOWI-JK. Pelukis S. Wito memperbaiki letak lukisan karikatur Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang dijual di kiosnya di kawasan Pasar baru, Jakarta, Selasa (27/1). Walaupun Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla tidak mencanangkan pencapaian 100 hari, namun sejumlah kalangan kerap menjadikan hal itu sebagai penilaian.

ant/sigid kurniawan RAPAT KOMISI VII DENGAN FREEPORT. Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin menjawab pertanyaan anggota Komisi VII DPR dalam rapat dengar pendapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Ja-karta, Selasa (27/1). Rapat tersebut membahas gambaran umum perusa-haan tambang asal Amerika Serikat itu serta tindak lanjut kontrak pertam-bangan Freeport di Indonesia.

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534 | TAHUN IV 3NASIONALPROBOLINGGO RABU 28 JANUARI 2015

No. 0534 | TAHUN IV 3NasionalKORAN MADURA

“Yang sudah ada laporan polisinya dan sudah ada nomor laporannya adalah AS, pelapor Muhamad Yusuf Sahide dari LSM KPK Watch. Selain itu AS juga di-laporkan oleh Muhamad Fauzan Rahman dari Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia,” ungkap Kepa-la Bagian Penerangan Umum Di-visi Humas Polri, Kombes Rikwan-to, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (27/1).

Sementara itu, untuk kasus dugaan pidana Adnan Pandu Praja alias AP, sambung Rik-wanto, dilaporkan oleh Muklis Ramlan SH, yang berlaku sebagai

pengacara PT Desy Timber. Se-dangkan Zulkarnain dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri oleh Aliansi Masyarakat Jawa Timur (Jatim-AM) terkait dugaan ko-rupsi dana hibah Program Penan-ganan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SEM) Jawa Timur tahun 2008. “Untuk saudara ZK (Zulkarnain), kami tunggu dulu apakah akan di-laporkan atau tidak,” ujarnya.

Menurutnya, cepat atau tidak penyelidikan terhadap para pimpinan KPK tergantung para saksi atau barang bukti. Kalau memang sudah cukup unsur-unsur pidananya tidak ada ala-

san berlama-lama diserahkan ke penuntut umum atau kejaksaan. “Namun jika belum kuat bukti-bukti yang dimaksud, pelan-pelan. Penyidik akan mempelajari dulu, meminta bukti dari pelapor terkait dengan laporannya. Peny-idik juga mencari bukti lain yang menguatkan pasal. Waktunya relatif, tergantung dengan tahap kasusnya,” jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan Mabes Polri tidak akan meng-hentikan kasus Wakil Ketua KPK, Bambang Widjajanto (BW). Sulit bagi kepolisian untuk me-nerbitkan surat perintah peng-hentian penyidikan (SP3). Apal-agi, penerbitan SP3 untuk satu kasus tak bisa serta merta. Harus ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi penyidik sebelum mengeluarkan SP3. “SP3 itu harus ada syaratnya. Apakah itu meru-pakan tindak pidana, tidak cukup bukti atau tersangka meninggal. Kalau (syarat) terpenuhi semua nggak ada alasan untuk enggak

Sp3,” ujarnya.Menurutnya, jika syarat-syarat

tersebut tak bisa dipenuhi, maka SP3 tidak bisa diterbitkan. Terkait kasus BW, jelasnya, semua syarat untuk melanjutkan kasus yang justru terpenuhi. “Perkembangan kasusnya adalah penyidik masih memeriksa pemberkasan. Ka-lau pasalnya cukup dan buktinya cukup, tidak ada alasan penyidik menunda ke kejaksaan. Pasalnya 244 juncto 55, sudah jelas anca-mannya itu tujuh tahun,” jelasnya.

Hal yang sama disampaikan Mantan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidusus) Marwan Effendy bahwa kasus ini tak me-menuhi syarat-syarat diterbitkan-nya SP3. Apalagi, telah mengan-tongi tiga alat bukti. ”Sementara syarat diterbitkannya SP3 adalah tidak cukup bukti,” urainya.

Syarat lain SP3 adalah kasus tersebut bukan tindak pidana. Sementara, polisi jelas mem-publikasi kasus yang menjerat BW adalah pidana. Artinya, BW

harus diproses secara hukum. “Ada pernyataan bahwa BW ter-jerat kasus pidana dengan jeratan KUHP,” paparnya.

Terakhir, syarat yang tak bisa dipenuhi adalah penghentian penyidikan demi hukum. Kasus bisa dihentikan apabila tersang-ka meninggal atau kadaluwarsa. “Nah kasus Pak BW ini kan terjadi pada 2010. Jika ancaman huku-mannya 7 tahun kadaluarsanya 18 tahun. Artinya kasus belum kada-luwarsa dan PakBW nya masih ada,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Pu-sat Kajian Antikorupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada Yogya-karta Zainal Arifin Mochtar me-minta kepolisian agar bijak dalam menyikapi pelaporan terhadap Komisioner KPK. Jangan sampai apa yang dialami BW, ditangkap dan jadi tersangka, juga dirasakan Samad dan Adnan. “Saya wanti-wanti penanganan (pelaporan) agar bijak,” kata Zainal di kantor Kementerian Koordinator Poli-tik, Hukum dan Keamanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pu-sat, Selasa (27/1).

Zainal pun berharap polisi tak terburu-buru menetapkan Samad dan Adnan sebagai tersangka. “Kalau ditangani sama seperti BW, saya yakini itu upaya sis-tematis,“ ujarnya.

=GAM/ABD

Polri: Proses Hukum Pimpinan KPK Jalan Terus

JAKARTA-Mabes Polri memastikan laporan dugaan tindak pidana oleh dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad dan Adnan Pandu Praja, sudah masuk kepolisian. Karena itu, tidak ada alasan bagi Kepolisian un-tuk tidak memproses laporan masyakarat ini.

AKADEMISI KRITISI KASUS KPK

Koordinator LSM Kemitraan Laode M. Syarif (kedua kanan) didampingi Dekan FH UI Topo Santoso (kanan) serta Dekan FH Universitas Tarumane-gara Ahmad Sudiro (kiri) dan Dekan FH Universitas Sriwijaya Amirulian Rifai (kedua kiri) memaparkan hasil pertemuan dengan pimpinan KPK di Ja-karta, Selasa (27/1). Menurut Forum Akademisi penetapan status tersangka serta pelapo-ran sejumlah pimpinan KPK ke Bareskrim Polri tidak berlandas-kan hukum serta sarat kepent-ingan dan penyalahgunaan otoritas kewenangan penegak hukum.

ant/yudhi mahatma

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534 | TAHUN IV4 Nasional

Wacana kontroversial ini muncul setelah Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (BW) ditangkap tim Bareskrim Mabes Polri.

Namun Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengaku tidak sepa-kat dengan wacana soal imu-nitas. “Siapa saja kebal selama dia mengambil tindakan yang benar. Tapi namanya persamaan di muka hukum, siapa saja itu bersalah selama dia membuat kesalahan,” kata JK di Kantor Wakil Presiden, Kompleks Istana, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Selasa (27/1).

JK menegaskan, presiden saja bisa diperiksa jika melakukan kesalahan dan melanggar hukum, apalagi ketua KPK. Terlebih, kata JK, KPK menganut persamaan perlakuan di depan hukum. “Kalau ketua KPK katakanlah menampar orang, apakah bebas? Ndak boleh dong,” tegasnya.

Senada dengan JK, Mantan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Marwan Effendy mengatakan usulan imunitas bagi pimpinan KPK bertenta-ngan dengan UUD 1945. Bahkan dia memperkirakan penerbitan Perppu tentang imunitas bakal menimbulkan gejolak politik.

Marwan mengatakan imuni-

tas bagi pejabat negara seperti halnya komisioner KPK berten-tangan dengan Pasal 27 UUD 1945. Ayat 1 Pasal itu menyebut semua warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dengan tidak ada kecualinya. “Asas equality before the law, semua harus ingat itu,” katanya.

Selain itu, imunitas juga tak sesuai dengan UU Peradilan Umum dan UU Tindak Pidana Korupsi. “Maka dari itu jangan pernah diterbitkan Perppu imu-nitas,” ujarnya.

Solusinya, Marwan mengusul-kan Presiden Joko Widodo mener-bitkan peraturan pemerintah (PP) tentang tata cara tindakan kepoli-sian dalam mempidana Pimpinan KPK. “Dalam PP itu bisa diatur misal jika kepolisan memanggil pimpinan KPK harus atas seizin presiden,” kata Marwan.

Nantinya, presiden akan mempelajari permohonan izin dari kepolisian. Presiden pula-lah yang menentukan perizinan itu setelah dipelajari. “Kalau presiden mengeluarkan Perppu, khawatir ada gejolak politik dan bisa-bisa presiden diimpeach karena bertentangan dengan UU,” terang Marwan.

=GAM/ABD

JAKARTA-Direktur Operasional Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Pertama SB Supriyadi mengatakan tim SAR gabungan telah menemukan 70 jenazah korban pesawat AirAsia QZ 8501 hingga operasi pencarian ke-30 (26/1) sejak jatuhnya pesawat itu pada Minggu (28/12).

Dengan kata lain, masih Ada 92 jenazah yang belum ditemu-kan. Jumlah keseluruhan Pe-numpang pesawat Airasia waktu itu mencapai 162 orang.

Ia mengatakan pihaknya menemukan satu jenazah pada Minggu (25/1) saat sedang men-gangkat badan pesawat.

“Kami mengusahakan pe-ngangkatan ‘body’ pesawat, tiba-tiba dari ‘body’ pesawat itu keluar satu jenazah, dari body itulah kami ambil jenazah tersebut, ke-mudian kami evakuasi,” ujar dia.

Ia mengatakan jenazah itu dievakuasi oleh Kapal Pacitan dan telah berada di Pangkalan Bun sejak Minggu (25/1) dan

belum diberangkatkan ke Sura-baya.

“Kami menunggu besok ka-lau misalnya ada tambahan baru kami terbangkan ke Surabaya,” kata dia saat ditanya kapan pe-mindahan jenazah itu ke Sura-baya.

Selain itu, lanjutnya, pihak-nya belum dapat mengangkat badan pesawat hingga Senin (25/1) karena tali putus saat proses pengangkatan.

“Kesulitan untuk mengikat karena badan sudah tua, jadi tadinya diikat diujung-ujung rupanya patah di tengah karena kondisi badan pesawat ini su-dah rapuh. Pada saat putus tali-nya, dia (badan pesawat) jatuh tenggelam kemudian terbagi dua,” jelasnya.

Supriyadi mengatakan pro-ses pengangkatan badan pe-sawat akan diupayakan kembali esok (27/1) dan tetap memprio-ritaskan pencarian korban.

“Jadi, kita mau upayakan lagi esok untuk mengangkat badan pesawat,” tutur dia.

Lebih lanjut, ia mengatakan, pengangkatan badan pesawat pada Senin (26/1) dimulai pada pukul 05.30 hingga 13.00 waktu setempat dengan mengerahkan

sejumlah kapal di antaranya KRI Banda Aceh, KRI Sibolga dan KN Pacitan.

Ia mengatakan proses pe-ngangkatan badan pesawat ter-kendala cuaca. Meski demikian, pihaknya tetap melakukan pe-nyelaman saat gelombang mulai reda dan kecepatan angin turun untuk mengikat dan mengang-kat badan pesawat. Saat proses pengangkatan berlangsung, tiba-tiba tali putus sehingga badan pesawat kembali masuk ke dalam laut.

“Kendalanya itu pada cuaca, hujan deras, ketinggian gelom-bang satu sampai lima meter, dan kecepatan anginnya 20 sam-pai 30 knot,” ujar dia.

Ia mengatakan sebanyak 73 penyelam berpartisipasi dalam proses pengangkatan badan pe-sawat dan pencarian korban.

“Semuanya ada 73 penyelam. Untuk tiap gelombang kita tu-runkan 17 penyelam, ya bergan-tian, ada tiga kali gelombang tadi,” katanya.

Ia berharap pihaknya da-pat mengangkat badan pesawat pada esok hari (27/1). “Harapan-nya cuaca baik, semoga semua bisa bekerja baik,” ujar dia.

=ANT/MARTHA

HARI KE-30 MUSIBAH AIRASIA

92 Jenazah Belum Ditemukan

IMUNITAS BERTENTANGAN DENGAN UUD

JK: Ketua KPK Harus Memberi Contoh

JAKARTA-Usulan agar Presiden Joko Widodo menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) tentang hak imunitas atau kekebalan hukum terhadap pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali ditentang.

ant/sigid kurniawan EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013. Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Bas-wedan (kiri) mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/1). Rapat tersebut membahas evaluasi implementasi kurikulum 2013, persiapan ujian nasional 2015 dan bantuan siswa miskin (BSM) serta Kartu Indonesia Pintar (KIP).

ant/akbar nugroho gumay BAMBANG DIPANGGIL KOMNAS HAM. Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto (keempat kiri) didampingi Ketua Tim Inves-tigasi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Nur Kholis (kelima kiri) beserta anggota Sandrayati Moniaga (kedua kiri), Natalius Pigai (keenam kiri), memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan usai pertemuan ter-tutup di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (27/1). Komnas HAM meman-ggil Bambang untuk dimintai keterangan terkait penangkapannya oleh polisi.

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534 | TAHUN IV 5PROBOLINGGO RABU 28 JANUARI 2015

No. 0534 | TAHUN IVEkonomiKORAN MADURA 5

“40 persen produk di Indonesia itu KW,” ujar Menteri Perdagangan, Rach-mat Gobel di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (27/1).

Keberadaan produk palsu ini tentu saja merugikan konsumen serta negara. Di samping mengurangi pendapatan ne-gara, produk tersebut juga membahaya-kan konsumen, terlebih untuk produk makanan dan minuman (mamin) yang mengandung bahan kimia.

“Apalagi produk mamin yang me-ngandung bahan kimia berbahaya. Terus sekarang banyak sekali pakaian bekas beredar. Ini merusak pertumbuhan in-dustri kecil garmen juga,” tutupnya.

Sebelumnya, Kementerian Perda-

gangan mengakui sulitnya memberantas peredaran barang palsu yang melanggar hak kekayaan intelektual (HAKI), paten, atau merek dagang. Alasan utamanya karena perbedaan harga yang terlalu jauh. Permintaan pasar terhadap barang palsu semakin tinggi lantaran harganya terlalu murah. Selain harga yang murah, faktor lain adalah kinerja aparat penegak hukum yang belum optimal. Akibatnya, aksi pembajakan dan pemalsuan merek dagang semakin marak.

Ketua Bidang Pengaduan dan Hukum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sularsi mengatakan banyaknya peredaran palsu di pasar domestik di-sebabkan oleh kelemahan dalam penga-wasan dan rapuhnya penegakan hukum.

“Peredaran barang bajakan ini harusnya sudah masuk dalam tindakan pidana meskipun peredaran barang-barang bajakan merupakan suatu hal yang biasa di lingkungan masyarakat,” katanya.

Menurutnya, bisa saja di tengah maraknya peredaran barang palsu itu, terdapat adanya dugaan permainan dalam penegakan hukum sehingga de-ngan mudahnya barang tersebut beredar di masyarakat. Oleh karenanya, peme-rintah dalam mengawasi produk bajakan

ini harus melihat dalam sisi penegakan hukumnya sehingga pelaku barang ba-jakan ini dapat ditindak tegas. “Sangat disayangkan, pengawasan aparat ne-gara terhadap peredaran barang di pasa-ran sangat lemah sehingga berdampak negatif bagi pendapatan negara. Yang murah-murah itu (palsu), merugikan. Yang palsu ini tak ada yang namanya membayar pajak,”imbuhnya.

Sementara itu, terkait dengan impor pakaian bekas ke Indonesia, Gobel me-ngatakan masuknya produk pakaian be-kas dari negara lain ke pasar Indonesia membuat industri pakai dalam negeri tidak bisa berkembang, bahkan cende-rung mati. Selain itu, masuknya pakaian bekas ini juga membuat moral bangsa In-donesia juga ikut mati, karena enggan un-tuk membeli produk baru buatan dalam negeri. “Bagaimana membangun industri kita kalau pakaian bekas didiamkan saja masuk ke Indonesia. Bukan hanya indus-tri yang mati, tapi moral bangsa Indone-sia juga akan mati,” ujarnya.

Oleh sebab itu, jelasnya, upaya per-lindungan terhadap pasar dalam negeri wajib dilakukan. Ini juga bisa menjadi insentif dalam membangun industri na-sional.

=GAM

Produk KW Merajalela40 Persen Produk di Pasaran Palsu

JAKARTA-Indonesia men-jadi pasar yang subur bagi peredaran barang palsu kualitas rendah atau biasa disebut KW. Setidaknya, 40 persen produk yang ada di pasar Indonesia diisi oleh produk KW.

INVESTASI

Indonesia Masih Jadi Primadona Investor Asing

JAKARTA-Perlambatan ekonomi global akan mendorong para investor untuk menempatkan da-nanya di negara-negara berpen-duduk besar. Selain India, Indo-nesia juga masih menjadi negara primadona tujuan investasi bagi investor asing.

“Selama ada opportunity di negara-negara berpopulasi besar, maka saat ini investor akan fokus mengarah ke sana,” ujar Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Abiprayadi Riyanto, di Jakarta, Selasa, (27/1).

Menurutnya, dengan adanya per-lambatan ekonomi global yang terjadi, Indonesia sedang menjadi incaran investor asing untuk masuk ke pasar modal maupun investasi langsung asing (Foreign Direct Investment/FDI). “Inikan karena, populasi yang besar akan menjadi driver penguatan funda-mental ekonomi suatu negara,” tukas Abiprayadi.

Dia meyakini, meski Federal Reserve AS menaikkan suku bunga, namun capi-tal outflow atau dana yang keluar tidak akan terlalu signifikan. “Pada dasarnya memang, jika bunga The Fed naik, dana yang dari luar negeri cenderung akan pulang lagi,” ucapnya.

Sementara itu, guna dapat menekan nilai capital outflow, Indonesia diharap-kan untuk memperkuat dukungan domestik melalui pendalaman pasar. “Penguatan ini dilakukan dengan meningkatkan variasi produk reksa dana atau pun dana pensiun,” tegas Abiprayadi.

Sedangkan jika kondisi pasar sudah dalam, maka dana asing yang akan ke-luar bisa segera ditangkap oleh investor domestik. “Kalau hal ini sudah terjadi, berarti pasar kita sudah lebih resilient,” tutup Abiprayadi.

Sementara itu, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, langkah kebijakan stimulus bank sentral Eropa yang mencapai EUR60 miliar tidak berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebab saat ini pemerintah hanya mencemas-kan kelanjutan perlambatan ekonomi yang terjadi di Tiongkok. “Stimulus Eropa tidak terlalu berpengaruh, peme-rintah hanya cemaskan lanjutnya per-lambatan ekonomi Tiongkok, itu akan mempengaruhi performa kita,” kata Bambang ditemui dalam acara Mandiri Investment Forum 2015 yang bertajuk “Indonesia: Pushing the Structural Reform” di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Selasaa (27/1). =GAM

ant/zabur karuru LARANGAN IMPOR APEL. Pekerja menata buah apel impor di sebuah tokoh buah di Jakarta, Selasa (27/1). Pemerintah telah mengeluarkan larangan impor apel jenis Granny Smith dan Gala yang diproduksi di California, Amerika Serikat (AS) guna melindungi masyarakat Indonesia dari tercemarnya bakteri Listeria monocytogenes yang telah menyerang 32 warga AS di 11 negara bagian.

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534 | TAHUN IV6 Ekonomi

Gijzeling sesuai dengan UU Nomor 19 ta-hun 2000 tentang penagihan pajak dengan surat paksa. “Nanti setelah ditandatangani pak menteri (Menkeu Bambang Brodjon-egoro) balik lagi ke kita. Lalu kita koordinasi ke polisi dan Dirjen Lapas Kemenkumham,” ujar Mardiasmo usai acara Seremonial Peny-erahan Surat Izin Praktik Konsultan Pajak di Ditjen Pajak, Jakarta, Selasa (27/1).

Ditjen Pajak sudah menyita aset-aset

dari sembilan wajib pajak yang dimaksud. Ini merupakan langkah awal memaksa wajib pajak membayar tunggakannya. Namun sam-pai saat ini tak kunjung dibayarkan, sehingga terpaksa diambil langkah hukum dengan memenjarakan. “Itu sudah melalui penyan-deraan dan penyitaan. Dan tidak mau bayar juga, lalu kita gijzeling. Kayaknya paling am-puh nih. Yang digijzeling itu yang sudah kita cekal. Yang kita cekal itu sudah punya tung-gakan pajak minimal Rp 100 juta,” katanya.

Wakil Menteri Keuangan ini menambah-kan total dana tunggakan sembilan WP terse-but mencapai Rp 13,6 miliar. Dari sembilan tersebut terdiri dari 1 WP orang pribadi dan 5 WP badan. “5 WP badan ini yang memiliki 8 orang penangguh pajaknya jadi totalnya 9 WP,” ucapnya.

Secara terpisah, Menteri Keuangan Bam-bang Brodjonegoro menelisik, ada potensi pajak yang belum tergarap yang mencapai Rp600 triliun.

Menurut Bambang, rasio pajak di Indone-sia masih rendah jika dibandingkan Singapu-ra yang mencapai 15-16 persen dari produk domestik bruto (growth domestic product/GDP). Sedangkan di Indonesia masih menca-pai 12 persen, hal ini sangat sulit untuk dike-jar. “Kalau kita rupiahkan mencapai Rp1.700

triliun, untuk pendapatan pajak tahun lalu hanya Rp1.100 triliun. Jadi ada gap sebesar Rp600 triliun potensi yang belum digarap,” kata Bambang ditemui dalam acara Mandiri Investment Forum 2015 yang bertajuk “In-donesia: Pushing the Structural Reform” di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (27/1).

Dengan adanya gap yang masih be-lum tergarap dengan baik, dia menjelas-kan, pemerintah akan bekerja keras dalam menggenjot penerimaan pajak.

Untuk potensi yang paling besar masih dari penerimaan non pajak, seperti untuk pebisnis, profesional, pengusaha dan peker-ja yang tak terikat dalam satu perusahaan. “Businessman, profesional dan orang yang tidak diklasifikasikan sebagai pekerja hanya Rp5 triliun, jika dibanding pendapatan tax non oil and gas mencapai Rp600 triliun. Jadi kontribusi group ini yang tidak bisa diper-caya,” ungkapnya.

Bambang berharap, Indonesia bisa mengikuti langkah Singapura yang men-genakan rasio pajaknya mencapai 15-16 persen. “Singapura tak butuh revenue dari pajak, karena negaranya kecil. Kalau kita be-sar dengan penduduk mencapai 250 juta pen-duduk,” ujarnya. =GAM/ABD

9 Pengemplang Pajak Segera Dipenjara

JAKARTA-Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mem-buktikan ancamannya men-yandera atau paksa badan (gijzeling) wajib pajak yang menunggak pajak. Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pajak Mardiasmo mengaku segera menyandera sembi-lan pengemplang pajak yang menunggak pembayaran pa-jak hingga totalnya mencapai Rp 13,6 miliar.

VALUTA

Rabu Sore Rupiah MenguatJAKARTA-Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar-bank di Jakarta, Selasa sore, bergerak menguat sebesar 34 poin menjadi Rp12.473 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp12.507 per dolar AS.

Analis dari PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong mengatakan bahwa sentimen eksternal yang sempat menekan mata uang rupiah, terutama yang datang dari Yunani terkait keme-nangan partai oposisi cenderung mulai memudar.

“Yunani menjadi bagian sentimen di pasar keuangan global, termasuk di Indonesia. Partai pemenang pemilu Yunani yang anti penghematan anggaran sempat membuat kekhawatiran di kalangan pelaku pasar keuan-gan, namun partai pemenang itu akan menegosiasikan ulang kesepakatan utangnya sehingga meredakan ekspektasi keluarnya Yunani dari negara-negara Euro,” katanya.

Situasi itu, lanjut dia, kem-bali mendorong pelaku pasar keuangan untuk kembali masuk ke instrumen mata uang ber-isiko termasuk rupiah sehingga mengalami peningkatan terhadap dolar AS.

Secara fundamental ekonomi Indonesia, lanjut Lukman Leong, juga masih cukup mendukung penguatan mata uang rupiah terhadap dolar AS. Harapan pertumbuhan ekonomi domestik di kisaran 5,6 - 5,8 persen pada tahun ini masih cukup kuat.

“Nilai tukar domestik berpo-tensi menuju ke level Rp12.300 per dolar AS,” katanya.

Kendati demikian, menurut dia, sentimen konflik Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK) dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dapat menahan laju pen-guatan rupiah lebih tinggi.

“Bagaimanapun, sentimen KPK-Polri menjadi salah satu pertimbangan bagi investor un-tuk menempatkan dananya untuk investasi,” katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa (27/1) ini tercatat mata uang ru-piah bergerak menguat menjadi Rp12.493 dibandingkan hari se-belumnya, Senin (26/1) di posisi Rp12.517 per dolar AS.

=ANT/ZUBI

ant/dedhez anggara PERATURAN RAJUNGAN. Seorang warga menyortir rajungan (Portunus spp.) hasil tangkapan nelayan sebelum dikirim ke pabrik di desa Pabean Udik, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (27/1). Nelayan rajungan setempat mengeluhkan kebiijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) soal larangan pen-angkapan rajungan, kepiting, dan lobster dalam kondisi bertelur serta pengaturan ukuran layak tangkap karena nelayan menganggap aturan tersebut akan menyengsarakan nelayan rajungan.

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534| TAHUN IV 7Lintas JatimBangkalanBangkalanBangkalanBangkalan RABU 28 JANUARI 2015

No. 0534 | TAHUN IV 7Lintas JatimKORAN MADURA

Penyalahgunaan Elpiji Bersubsidi Digagalkan

Kapolres Pasuruan, AKBP Ricky Purnama mengatakan polisi menangkap tiga orang dari empat orang yang diduga me-nyalahgunakan elpiji bersubsidi tersebut.

"Pelakunya Agaf Yudiarsian-to dan Imron Yudhi Kurniawan warga Surabaya, kemudian M. Nurhadi warga Kabupaten Bo-jonegoro, serta satu orang lagi masih buron," tuturnya, Selasa (27/1).

Barang bukti yang berhasil disita yakni satu unit kenda-raan pikap, dua buah selang ukuran dua meter warna putih,

satu buah timbangan, satu buah kunci inggris, dan tiga buah regulator.

"Kami juga mengamankan se-banyak 450 tabung elpiji ukuran 3 kg dalam keadaan kosong, tujuh tabung elpiji ukuran 50 kg dalam keadaan kosong, 14 tabung elpiji ukuran 50 kilogram yang sudah berisi gas, dan 175 tutup elpiji ukuran 3 kg," paparnya.

Ia menjelaskan, pelaku yang masih buron tersebut berinisial EW warga Bojonegoro dan sudah ditetapkan menjadi daftar pen-carian orang (DPO).

"Mereka akan dikenakan

tindak pidana berdasarkan pasal 55 subsider 53 Huruf B UU RI Nomor 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi dengan ancaman hukuman lima tahun kurungan penjara," katanya.

Sementara salah seorang pelaku, Agaf Yudiarsinato me-ngakui telah memindahkan gas dari tabung elpiji ukuran 3 kg ke tabung elpiji nonsubsidi ukuran 50 kg untuk mendapatkan keun-tungan.

"Caranya dengan menggu-nakan alat regulator dan selang, kemudian tabung 3 kg tersebut dibalik agar gas yang memiliki tekanan itu berpindah ke tabung kosong ukuran 12 kg dan 50 kg yang sudah di beli ke agen-agen," tuturnya.

Tabung elpiji ukuran 50 kg bisa diisi dengan 22 tabung elpiji ukuran 3 kg, sedangkan tabung

ukuran 12 kg setara dengan lima hingga enam tabung elpiji ukur-an 3 kg.

Ia mengatakan, harga yang dijual tiap tabung ukuran 12 kg seharga Rp 110 ribu, sedangkan elpiji ukuran 50 kg dijual dengan harga Rp 640 ribu dengan kisa-ran keuntungan 80 hingga 110 persen.

"Saya bersama tiga teman yang lain sudah dua tahun menjalankan pekerjaan itu de-ngan berkedok sebagai penge-cer elpiji agar bisa bersaing dengan harga lokal," ucap war-ga Perumahan Puri Indah Suko Sidoarjo itu.

Agus mengatakan sasaran konsumen adalah industri rumah tangga, peternakan, dan res-tauran. Namun baru-baru ini, ia mencoba memasarkan ke rumah tangga.

= ANT/ZUMROTUN S/LAILY WA/DIK

PASURUAN - Kepolisian Resor (Polres) Pasuruan, Jawa Timur, berhasil menggagalkan penyalahgu-naan elpiji bersubsidi 3 kilogram di sebuah gudang di Dusun Bandulan, Desa Kejapanan, Kecamatan Gempol.

ant/adhitya hendraUNGKAP KASUS LPG OPLOSAN. Dua polisi dari Satuan Reskrim Polres Pasuruan menunjukan barang bukti ratusan tabung elpiji dan tiga tersangka, saat gelar perkara pengoplosan LPG, di Polres Pasuruan, Jatim, Selasa (27/1). Dalam kasus tersebut modus pelaku memindahkan isi elpiji dari tabung 3kg yang bersubsidi ke tabung 12kg atau 50kg non subsidi, saat ini Polres Pasuruan masih melakukan pengejaran satu pelaku yang menjadi DPO (Daftar Pencarian Orang).

DEMAM BERDARAH

Tiga Penderita Meninggal

JEMBER - Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Jawa Timur, mencatat sebanyak tiga pender-ita demam berdarah di kabupa-ten setempat meninggal dunia selama bulan Januari 2015.

"Jumlah penderita DB selama Januari ini mencapai 199 orang dan tiga di antaranya mening-gal dunia, karena kondisinya sudah parah," kata Humas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupa-ten Jember, Yumarlis di Jember, Selasa (27/1).

Menurut dia, jumlah penderita DB pada bulan Januari 2015 meni-ngkat dibandingkan pada Desember 2014 sebanyak 105 pasien yang tersebar di sejumlah kecamatan.

"Peningkatan jumlah pen-derita DB seiring dengan curah hujan yang cukup tinggi di Kabu-paten Jember, sehingga banyak genangan air tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti," tuturnya.

Ia menjelaskan biasanya pasien DB yang meninggal dunia karena pihak keluarga terlambat membawa ke rumah sakit (RS) atau pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) terdekat. "Dokter dan perawat akan kesulitan menangani pasien DB yang kon-disinya sudah parah, sehingga hal itu menyebabkan kematian bagi penderita yang terkena gigitan nyamuk Aedes Aegypti," paparnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk segera membawa penderita DB, dengan gejala demam tinggi, timbul bintik merah, mual dan pusing ke pela-yanan keseha-tan terdekat.

"Apabila gejala DB sudah terlihat, maka pihak keluarga harus membawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat, supaya mendapat pertolongan sejak dini dan terhindar dari kematian," tuturnya, menje-laskan.

Yumarlis mengatakan seba-nyak 199 pasien penderita DB selama Januari 2015 tersebar di enam kecamatan yakni Kecama-tan Ambulu, Tempurejo, Wulu-han, Kaliwates, Sumbersari, dan Kecamatan Patrang. "Meskipun jumlah kasus DB di Jember cukup tinggi, pihak Dinkes Jember belum menetapkan kejadian luar biasa (KLB) karena angka terse-but belum masuk katagori KLB," ucapnya.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534| TAHUN IV 8 Lintas Jatim

55 Jenazah AirAsia Telah Teridentifikasi di Hari ke 31

Ketua Tim DVI Polda Jawa Timur, Kombes Pol Budiyono, me-ngatakan total tersebut setelah adanya tambahan satu lagi je-nazah yang teridentifikasi, yakni jenazah berlabel B067 atasna-ma Prawira Harja Subagio asal Sidoarjo, Jawa Timur, laki-laki dan berusia 31 tahun.

"Untuk hari ini dari sisa 15

jenazah kemarin yang belum ter-identifikasi, satu lagi berhasil kita identifikasi dengan tepat dan akurat, yakni jenazah berlabel B067," ucapnya di Surabaya, Se-lasa (27/1).

Ia mengatakan, jenazah Prawira teridentifikasi mela-lui pemeriksaan gigi yang sesuai dengan cetakan gigi dari dokter

gigi tempat korban memeriksakan giginya semasa hidup.

"Ini juga diperkuat dengan te-muan data skunder yang sangat signifikan, yakni informasi kelu-arga berupa tulang clavikula (tu-lang selangka) kiri dipasang pelat karena pernah mengalami patah tulang, dan setelah dicek ternya-ta sama yakni masih melekat pada korban," ungkapnya.

Boediono mengatakan, identifi-kasi jenazah Prawira juga didukung data properti berupa kalung yang masih menempel pada tubuh kor-ban, sama dengan data analisa kamera CCTV bandara.

"Data antropologi yang sesuai dengan jenis kelamin, usia dan tinggi badan, ditambah lagi pro-perti kalung liontin yang kita lihat pada analisasi CCTV, memudah-kan proses identifikasi," paparnya.

Sementara dengan bertam-bahnya satu jenazah hari ini, to-tal di Rumah Sakit Bayangkara terdapat 14 jenazah lainnya yang masih proses pendalaman.

Sedangkan usai proses iden-tifikasi, jenazah langsung diser-ahterimakan kepada menajemen AirAsia yang kemudian diterus-kan ke pihak keluarga korban.

= ANT/ABDUL MALIK IBRAHIM/DIK

SURABAYA - Sebanyak 55 jenazah kecelakaan pe-sawat AirAsia QZ8501 telah teridentifikasi pada hari ke 31 proses identifikasi yang dilakukan oleh Tim "Disasater Victim Identification" (DVI) Polda Jawa Timur di Surabaya.

JELANG PILKADA

Atribut Kampanye Segera Ditertibkan

JEMBER - Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Jember, Jawa Timur, segera menertibkan atribut kam-panye sejumlah bakal calon bupati yang bertebaran di sejumlah ruas jalan dan me-langgar aturan.

"Kami akan cek dulu di lapangan, apakah baliho se-jumlah bakal calon bupati itu menyalahi aturan atau tidak," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jember Suryadi, Selasa (27/1).

Menurut dia, pihaknya akan bertindak tegas terhadap alat peraga kampanye yang melanggar aturan sesuai den-gan peraturan bupati (Perbup) Nomor 14 Tahun Tahun 2013 tentang Pemasangan Alat Peraga dan Tata Aturan Pe-masangan Yang Tidak Boleh Dilanggar.

"Kami tidak akan tebang pilih karena semua yang me-langgar aturan baik itu baliho iklan maupun alat peraga kampanye bakal calon bupati akan ditertibkan," tuturnya.

Untuk itu, lanjut dia, pi-haknya akan mengundang seluruh tim sukses bakal calon bupati untuk melaku-kan sosialisasi tentang lokasi mana saja yang boleh diguna-kan untuk pemasangan alat peraga kampanye.

"Sebelum ditertibkan, kami berikan surat teguran dulu, agar diturunkan oleh masing-masing tim sukses. Kalau diabaikan, maka kami turunkan secara paksa," katanya.

Sementara Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Bukri, mengatakan banyak alat peraga kampanye bacabup yang dipasang di ka-wasan segitiga emas yang me-rupakan kawasan steril atribut kampanye dan pemasangan dilakukan di sejumlah pohon.

"Kami minta Satpol PP te-gas untuk menertibkan atribut kampanye yang dipasang tim sukses seperti di batang po-hon yang melanggar aturan," tuturnya.

Ia menjelaskan alat peraga tidak boleh dipasang di pohon dengan menggunakan paku atau berada di ruang publik seperti sekolah, tempat iba-dah dan sebagainya.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

ALIANSI IBU-IBU PEDULI PENDIDIKAN

Segera Operasikan Bus Sekolah

MALANG - Ratusan pe-rempuan di Kota Malang, Jawa Timur, mendatangi gedung DPRD setempat menuntut agar pemerintah segera mengope-rasikan bus sekolah gratis yang tertunda beberapa kali, Selasa (27/1).

Kedatangan mereka yang tergabung dalam Aliansi Ibu-ibu Peduli Pendidikan dan Ling-kungan Kota Malang itu juga mendesak para wakil rakyat agar memberikan dukungan sepenuhnya terhadap program bus sekolah gratis yang digagas Pemkot Malang dan belum bisa beroperasi karena adanya peno-lakan dari sopir angkutan kota (angkot).

"Pak Wali terus berupaya meningkatkan kesejahteraan 'wong cilik', tapi kenapa tidak didukung. Padahal, de-ngan adanya bus sekolah, beban orang tua, terutama untuk transport anak-anak bisa dikurangi sekitar Rp 150 ribu per bulan," kata per-wakilan ibu-ibu yang menggelar aksi di kawasan gedung DPRD Kota Malang itu, Yuanida.

Hanya saja, lanjutnya, bus sekolah yang digadang-gadang mampu membantu orang tua itu sampai sekarang belum bisa dioperasikan sepenuhnya, pa-dahal anggaran utnuk membeli lima unit bus sekolah itu adalah uang rakyat yang seharusnya bisa dirasakan oleh masyarakat

luas.Selain itu, katanya, ke-

beradaan bus sekolah juga da-pat mengurangi kemacetan Kota Malang yang sudah cukup pa-rah. Oleh karena itu, pengopera-sian bus sekolah gratis tersebut merupakan harga mati karena banyak hal positif yang bisa di-rasakan masyarakat.

"Kami berharap tahun depan malah ada tambahan armada bus gratis karena sekarang baru ada enam unit. Memang bagi orangtua murid yang punya ba-nyak uang tidak masalah, tapi bagi kami yang hidupnya pas-pasan, akan sangat membantu, belum lagi kalau jarak tempuh antara rumah dengan sekolah juga banyak yang cukup jauh, bisa-bisa terlambat sekolah dan pengawasan di sepanjang per-jalanan juga tidak terjamin, tapi kalau bus sekolah sudah pasti aman," tegasnya.

Selain mengungkapkan unek-uneknya secara langsung, ratusan ibu-ibu itu juga membawa span-duk yang bertuliskan "bus sekolah gratis wong cilik butuh, Abah Anton kami dukung bus sekolah, kami butuh bus sekolah".

Batalnya pengoperasian bus sekolah untuk yang kesekian ka-linya itu karena ada penolakan dari sopir angkot karena dinilai merugikan dan mengurangi penghasilan mereka.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534| TAHUN IV 9Lintas Jatim

KPK-Polri Harus ‘Save Indonesia’

"Semakin lama, perseteruan dan polarisasi dalam penegakan hukum antara KPK dan Polri sa-ngat merugikan bangsa, sehingga masyarakat akan semakin tidak percaya pada hukum," kata Ketua Paguyuban Rektor PTN se-Jatim Prof Dr H Fasich Apt di Surabaya, Selasa (27/1).

Didampingi sejumlah rektor PTN se-Jatim dalam pertemuan di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), ia menjelaskan rektor PTN se-Jatim menilai KPK, Polri, dan Kejaksaan sama-sama me-miliki kewenangan penegakan hukum, namun kewenangan itu harus untuk kepentingan bangsa,

bukan pribadi/oknum."Untuk itu, rektor PTN se-

Jatim sepakat mendesak KPK dan Polri untuk mewujudkan harmo-nisasi penegakan hukum secara struktural, substansial, dan kul-tural," kata Rektor Unair Surabaya itu.

Untuk harmonisasi struktural adalah keselarasan kelembagaan, sedangkan harmonisasi substan-sial adalah keselarasan kewenan-gan, kemudian harmonisasi kul-tural adalah keselarasan budaya hukum yang berorientasi pada kepentingan bangsa dan negara.

"Karena itu, sikap mental dan pola pikir untuk kepentingan se-

seorang atau kelompok harus di-hindari jauh-jauh," katanya dalam pertemuan rutin yang dihadiri delapan dari sepuluh rektor PTN se-Jatim.

Ditanya pernyataan sikap itu akan disampaikan kepada pihak mana, Guru Besar Farmasi Unair itu menyatakan pernyataan para rektor itu ditujukan kepada selu-ruh komponen bangsa, termasuk KPK, Polri, dan Kejaksaan.

Delapan rektor PTN se-Jatim yang hadir adalah Unair, Unesa, ITS, Unibraw, Universitas Negeri Malang, Universitas Jember, Uni-joyo Bangkalan, dan UPN Veteran Surabaya, sedangkan dua rek-tor PTN yang absen adalah UIN Sunan Ampel Surabaya dan UIN Malik Ibrahim Malang, karena ada acara di Kemenag RI, Jakarta.

Senada dengan itu, Rektor Unesa Prof Warsono menam-bahkan para rektor PTN se-Jatim memberi "warning" pada KPK dan

Polri agar tidak menggunakan kewenangan hukum yang dimi-liki untuk kepentingan golongan/pribadi, melainkan harus untuk kepentingan bangsa dan negara.

"Dalam hukum memang ada 'equal law' atau kesetaraan dalam hukum yang berarti tidak orang yang kebal hukum, tapi keseta-raan dalam hukum itu harus di-gunakan kepentingan bangsa dan negara, sebab kalau untuk kepentingan pribadi, maka negara akan menjadi korban," katanya.

Guru Besar dalam bidang Pan-casila itu menyatakan ada sejum-lah dampak berbahaya bila hukum digunakan kepentingan golongan atau pribadi, yakni presiden akan sibuk dengan urusan politik yang menyebabkan urusan negara pun menjadi kalah.

Selain itu, kinerja antarlem-baga juga akan terganggu dan bahkan terjadi konflik kelem-bagaan. "Yang lebih berbahaya

adalah terjadinya pembelajaran konflik, sehingga rakyat akan meniru elite untuk menyalahgu-nakan kewenangan seenaknya," katanya.

Dunia internasional juga akan menilai penegakan hukum di In-donesia itu tidak baik, khususnya pemberantasan korupsi, padahal indeks pemberantasan korupsi sempat diacungi kalangan inter-nasional.

"Karena itu, kami bersikap netral untuk mengedepan-kan kepentingan bangsa dalam pemberantasan korupsi. Kalau memihak kelompok tertentu akan salah di mata kelompok lain, bahkan presiden pun dalam posisi sulit, karena bersikap sesuai saran X akan salah, Y juga salah, bahkan diam pun salah. Untuk itu, kita sebaiknya men-gacu pada kepentingan bangsa dan negara," katanya.

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

SURABAYA - Sepuluh Rektor PTN se-Jawa Timur yang tergabung dalam Paguyuban Rektor PTN se-Jatim menyatakan KPK-Polri harus melakukan "Save Indonesia" (selamatkan Indonesia) dengan menggunakan kewenangan bukan untuk kepenti-ngan pribadi.

ant/sahlan kurniawanSAVE KPK DAN POLRI. Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Komite Rakyat Pemberatasan Korupsi (KRPK) membawa poster saat menggelar aksi "Save KPK dan Polri" di Jalan Merdeka, Kota Blitar, Jawa Timur, Selasa (27/1).

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534| TAHUN IV 10 Lintas Jatim

Perangkat Desa Tuntut Pencabutan PP 43/2014

Koresponden di Trenggalek melaporkan, aksi yang berlang-sung mulai pukul 10.00 WIB itu sempat memicu kemacetan arus lalu lintas di ruas jalan protokol tersebut, Selasa (27/1).

Didukung seperangkat sound sistem yang diangkut menggu-nakan sebuah truk, massa yang datang dari berbagai penjuru da-erah mengendarai sepeda motor sempat berkonvoi dari titik pem-berangkatan di stadion Menak-sopal menuju halaman pendopo kabupaten serta DPRD setempat.

"Intinya kami menuntut pe-merintah agar merevisi PP (per-aturan pemerintah) nomor 43 tahun 2014 tentang pelaksana-an Undang-undang nomor 6 ta-hun 2014," kata koordinator aksi ratusan kades dan seribu lebih perangkat desa se-Trenggalek, Puryono.

Unjuk rasa yang berlangsung kurang lebih dua jam itu sem-pat membuat Bupati Trenggalek, Mulyadi kewalahan meladeni per-mintaan perangkat saat menang-gapi aspirasi warganya tersebut.

Kendati sebenarnya telah disiapkan forum dialog resmi di dalam pendopo kabupaten bersa-ma perwakilan kades dan perang-kat, skenario kegiatan itu akhir-nya batal digelar karena massa yang terdiri dari anggota asosiasi kepala desa (AKD) dan persatuan perangkat desa (PPD) memilih berorasi di luar.

"Tadi kami akhirnya men-emui teman-teman perangkat dan menyampaikan tanggapan pemerintah daerah atas aspirasi mereka terkait polemik PP Nomor 43/2014," kata Mulyadi, dikonfir-masi usai unjuk rasa.

Namun, lanjut dia, pihaknya tidak bisa serta merta memen-uhi tuntutan para perangkat. Pasalnya, penetapan maupun implementasi PP nomor 43/2014 sepenuhnya menjadi kewenangan

Pemerintah Pusat."Daerah dalam hal ini hanya

bisa menampung dan menerus-kan aspirasi tersebut ke Pemerin-tah Pusat untuk dilakukan evalu-asi," ujarnya.

Khusus menanggapi per-mintaan revisi ataupun pen-cabutan PP 43/2014 tentang pelaksanaan Undang-undang Nomor 6/2014, Mulyadi menya-rankan agar perangkat desa me-lalui organisasi masing-masing mengajukan "judisial review" ke Mahkamah Konstitusi.

"Karena ini menyangkut un-dang-undang dan peraturan pe-merintah yang sudah ditetapkan, jalan tengah yang bisa dilakukan adalah dengan mengajukan judi-cial review," ujarnya.

Versi perangkat, PP Nomor 43/2014 dinilai tidak berpihak

TRENGGALEK - Ribuan perangkat desa se-Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur unjuk rasa di jalan raya depan pendopo daerah setempat dan DPRD, menuntut pencab-utan PP No. 43/2014 yang mengatur kesejahteraan dan penghasilan tetap perangkat karena dinilai tidak memi-hak kepentingan mereka.

pada kepentingan perangkat desa. Alasannya, kata Puryono, dalam peraturan pemerintah itu diatur mengenai pengelolaan seluruh aset desa sebagai sumber APBDes.

Dana yang terkumpul dari pengelolaan aset desa itu kemu-dian dialokasikan untuk pelak-sanaan program pembangunan dan penyelenggaraan pemerin-tahan sebesar 70 persen, sisanya sebanyak 30 persen untuk ope-rasional seluruh perangkat desa, mulai dari kades, perangkat, han-sip hingga pengurus RT/RW dan bidan desa.

"PP Nomor 43/2014 ini justru bertentangan dengan bunyi UU Nomor 6/2014 tentang asal-usul desa. Intinya peraturan itu sangat tidak pro-perangkat desa, karena selain fasilitas dikebiri, kesejah-teraan kami juga dikurangi," kri-tiknya.

Aksi berakhir setelah ribuan massa perangkat itu menyam-bangi DPRD setempat dan ber-dialog dengan pimpinan dan se-bagian legislator setempat guna menyampaikan aspirasi yang sama.= ANT/DESTYAN HANDRI SUJARWOKO/DIK

JUAL BELI GAS

Pendapatan Negara Bertambah Rp 7,7 Triliun SURABAYA - Pendapatan

negara bertambah senilai Rp7,7 triliun melalui lima perjan-jian jual beli gas (PJBG) untuk memenuhi kebutuhan domestik yang ditandatangani sejumlah pemangku kepentingan pada pembukaan "International Indo-nesia Gas Conference Exhibition" (Indogas) ketujuh di Jakarta.

"Seluruh kontrak itu adalah langkah nyata sektor hulu migas untuk mengutamakan pasar do-mestik," kata Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi melalui siaran pers di Surabaya, Selasa (27/1).

Upaya tersebut, ungkap dia, sesuai dengan komitmen SKK Mi-gas untuk meningkatkan pasokan gas dalam negeri. Sejak tahun 2003, pasokan gas untuk domes-tik meningkat rata-rata sembilan persen per tahun. Pada tahun 2013, volume gas untuk memen-uhi kebutuhan domestik lebih besar dibandingkan ekspor.

"Tahun 2015, komitmen untuk domestik mencapai 4.403 BBTUD atau 61 persen. Semen-tara peruntukan ekspor sebesar 2.836 britishthermal unit per hari (BBTUD)," ujarnya.

Ia menjelaskan, PJBG yang ditandatangani di antaranya PT

Medco E & P Malaka dengan PT. Pertamina (Persero) untuk kebu-tuhan pupuk. Untuk kerja sama tersebut dilakukan dengan jangka waktu selama 13 tahun dan paso-kan 58 miliar britishthermal unit per hari (BBTUD).

"Kemudian, amandemen kedua PJBG antara Conoco Phil-lips (Grissik) Ltd. dengan PT Energasindo Heksa Karya untuk kebutuhan kelistrikan dan jangka waktu selama 10 tahun dan paso-kan 44 BBTUD," katanya.

Selain itu, tambah dia, aman-demen PJBG antara PHE ONWJ dan PT. Pertamina (Persero) Unit Pengolahan VI-Balongan untuk kebutuhan bahan bakar kilang pengolahan minyak bumi, dengan jangka waktu selama 10

tahun dan pasokan 44 BBTUD."Lalu, amandemen PJBG anta-

ra PHE ONWJ dan PT Pertamina (Persero) Unit Pengolahan VI-Ba-longan untuk kebutuhan bahan bakar kilang pengolahan minyak bumi, dengan jangka waktu selama dua tahun dan pasokan 20 BBTUD," katanya.

Sementara, Executive VP/GM PHE ONWJ, Jonly Sinulingga, mengemukakan, seluruh produksi gas PHE ONWJ disalurkan untuk kebutuhan domestik. Misalnya, untuk pembangkit listrik Jakarta dan sekitarnya bahan baku pupuk dan kebutuhan bahan bakar gas untuk transportasi.

"Untuk pasokan ke Unit Pengolahan VI-Balongan, gas berasal dari lapangan GG melalui Balongan Onshore Processing Facility. Lapangan GG merupakan lapangan baru yang commission-ing-nya telah dilaksanakan pada 12 Desember 2014," katanya.

Ia berharap, semua pihak dapat memberikan dukungan supaya penyaluran gas dari PJBG tersebut bisa terlaksana. Dengan demikian, potensi penerimaan negara yang diperkirakan akan benar-benar terealisasi. Apalagi pada tahun 2014 terdapat beberapa pembeli yang penyerapan gas oleh pembeli lebih rendah dari komitmen.

= ANT/DIK

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534 | TAHUN IV N

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi, Fathol Alif BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni BIRO

SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala) BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER

Syahwat Pajak

Salam Songkem

Pemerintahan Joko Widodo me-miliki syahwat pajak yang ting-gi. Syahwat pajak ini disinyalir

dalam pernyataan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. Menurutnya, 2015 merupakan tahun kebangkitan pajak nasional. Ini pertanda di tahun 2015, pemerintah akan berupaya keras menghimpun kekuatan hasil pajak nasional. Targetnya mencapai Rp 1.300 triliun.

Jika itu tercapai, berarti sektor pa-jak nasional memiliki peranan cukup besar dalam perolehan dana APBN. Sekitar 70 % dari ketetapan RAPBN-P 2015, yaitu Rp 1.484,6 triliun. Itu juga jika tidak menguap ke kantong pejabat perpajakan.

Kasus yang menimpa pejabat di Direktoral Jenderal Pajak Kemen-terian Keuangan Indonesia, Gayus Halomoan Partahanan Tambunan atau biasa disebut Gayus Tambunan, masih menggoreskan trauma yang terasa hingga saat ini. Sehingga keti-ka pemerintah disebut-sebut hendak mengoptimalkan perolehan APBN melalui perpajakan ini seketika rak-yat menduga mau dikemanakan lagi dana pajak yang dibayar rakyat itu.

Pemerintah memang tepat apa-bila mengoptimalkan pendapatan pajak. Hanya saja, pemerintah harus dapat memberikan jaminan pada rakyat, dana pajak yang terhimpun itu tidak mengalir pada tempat di luar peruntukannya. Selain itu, setiap komponen dan kekuatan rakyat, baik ormas, LSM, dan mahasiswa, harus membangun sistem pemantauan yang kuat atas dana pajak yang di-himpun pemerintah.

Sesungguhnya, pemerintah jika dapat dengan benar memfungsikan dana pajak itu, tak perlulah menam-bah utang luar negeri (ULN). Peme-rintah jangan sampai seperti besar pa-sak daripada tiang, menyusun program pemerintah melebihi batas kekuatan APBN. Besarnya ULN yang menurut catatan BI per Agustus 2014 menca-pai Rp 3.557 triliun akibat kesalahan pemerintah mengatur dana APBN. Terbukti pemerintah memiliki belanja negara mencapai Rp 1.876,9 triliun, sementara pendapatan negara dalam APBN P 2014 sebesar Rp 1.635,4 triliun. Jadi, syahwat pajak harus diikuti dengan manajemen keuangan negara yang hemat dan tepat. (*)

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tu-lisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Membumikan Pendidikan yang Bermoral

Ironi tersebut berakar dari kondisi pendidikan Indone-sia selama kurun waktu 12

tahun terakhir mengalami seta-gnasi. dalam hal ini, PISA me-nyebutkan bahwa pada kisaran tahun 2000, 2003, 2006, 2009, dan 2012, pendidikan Indonesia tidak menampilkan adanya pe-ningkatan dalam pendidikan In-donesia. Keadaan ini diperparah oleh merosotnya moralitas para peserta didik.

Sejauh ini, pendidikan Indo-nesia gagal dalam menciptakan nuansa pendidikan yang dihiasi dengan moralitas. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Sepanjang tahun 2013 tercatat Sebanyak 19 pela-jar tewas sia-sia dalam tawuran antar pelajar di Indonesia. Meli-hat kondisi ini, Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait menya-takan, kasus tawuran yang ter-jadi sepanjang 2013 meningkat secara drastis dari tahun sebe-lumnya yang hanya sekitar 128 kasus tawuran. Ini baru salah satu contoh kasus saja, belum kasus yang lain. Jika dicermati lebih dalam, maka akan kita jumpai kasus serupa yang lebih banyak lagi. Terlebih di kurun waktu tahun 2014 ini. Dari reali-tas ini, perlu rasanya menyelip-

kan pendidikan moral dalam benak para pelajar Indonesia.

Pemahatan KarakterSeorang tokoh pergera-

kan Islam, Muhammad Abduh mengatakan bahwa “Manusia itu tidak akan menjadi manu-sia yang hakiki, kecuali dengan pendidikan.” Maka dari itulah, setiap manusia harus membuka mata hati untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Termasuk bangsa Indonesia yang kini di-landa oleh berbagai permasala-han pendidikan. namun, apa jadinya jika pendidikan hanya diartikan secara sempit. yakni menganggap bahwa pendidikan hanya terbatas pada pembela-jaran ilmu-ilmu umum kemu-dian mengabaikan pendidikan moral? tentu sangatlah menge-naskan.

Sebagai bagian dari negara timur—negara yang identik dengan moralitas—sudah sela-yaknya Indonesia menempat-kan moral sebagai penyeimbang intelektual. Sebab, kecerdasan seseorang dapat menjadi bome-rang apabila tidak dikendalikan dengan baik. dalam masalah ini, moral merupakan solusi untuk mengendalikan kecerdasan. sebab, moralitas bersumber dari nilai-nilai agama yang memang berfungsi sebagai pembimbing kehidupan manusia. Lebih jauh Albert Einstein, mengatakan bahwa “ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh”.

Namun sungguh ironi, ide-alitas yang seperti itu belum menghiasi perjalanan pendidi-kan Indonesia. Moralitas telah lama terabaikan dalam pendidi-kan di bangsa timur ini. Bahkan, moralitas telah terkubur secara dalam oleh pernak-pernik ke-hidupan yang fana’. Maka san-gatlah wajar apabila dunia pen-didikan di bangsa ini acapkali dilanda masalah yang “memalu-kan” sekaligus “memilukan”.

Misalnya saja kasus yang baru-baru ini menggegerkan dunia maya di berbagai media online. Yakni, tentang bebera-pa anak perempuan berjilbab yang pesta miras dan merokok

di dalam angkot, yang di bagian belakang angle photonya ada tulisan tauhid (laa ilaha illallah). Tentu saja tindakan yang seperti itu sangatlah memilukan sekali-gus memalukan. Namun, inilah realitas yang terjadi pada dunia pendidikan Indonesia.

Melihat realitas buruk terse-but, perlu ada upaya keras un-tuk memperbaiki moralitas para peserta didik. upaya ini dapat dilakukan dengan cara pemaha-tan karakter. Pemahatan karakter sangatlah penting. Sebab, Karak-ter dapat mempengaruhi keperi-badian seseorang. dengan kata lain, bahwa karakter dapat men-jadi tameng dari godaan kebu-rukan apabila tertanam secara kuat dan baik. Dalam hal ini, guru memiliki peran vital untuk mamahat karakter peserta didik.

Sebagai seorang pendidik, guru tidaklah sekedar sosok yang hanya bertanggung jawab untuk mentransfer ilmu pengetahuan saja (transfer of knowledge). Di sisi lain guru juga bertanggung jawab untuk mentransfer etika dan kepribadian (transfer of per-sonality). Jika hanya mentrans-fer ilmu pengetahuan saja, maka pribadi liarlah yang akan ter-lahir. sebab, Pengetahuan yang dimiliki hanya akan menjadi senjata untuk mempermudah berbuat buruk.

Butuh Pendidik TerdidikMenanggapi tentang vi-

talnya peran guru dalam dunia pendidikan, John Hattie, dari Visible Learning Lab, Univer-sity of Auckland, New Zealand, mengatakan bahwa peran guru paling domonan dalam upaya

meningkatkan mutu pendidi-kan dalam suatu negara, dengan persentase sebesar 50%. kemu-dian disusul dengan peran kuri-kulum dengan persentase sebesar 45%, dan pembelajaran sebesar 43%. Pernyataan tersebut ber-dasarkan hasil review dari 56.000 riset tentang perbaikan mutu pendidikan di tahun 2007.

Dari hasil riset tersebut, da-pat disimpulkan bahwa pendidik merupakan salah satu aktor ter-penting dalam upaya perbaikan pendidikan. Maka dari itu, apa-bila seseorang telah berani me-milih jalan hidup sebagai seorang guru, maka harus memiliki kuali-tas yang ideal. yakni setidaknya memiliki kecerdasan intelektual, yang ditandai dengan pendidi-kan yang tinggi dan sepiritual. jangan sampai gelar guru hanya-lah sebuah label belaka. Dalam masalah ini, pemerintah harus lebih selektif dalam menentu-kan para pendidik hingga benar-benar memiliki kualitas mum-puni. jangan sampai memilih pendidik yang salah.

Pemerintah juga harus mampu menciptakan sistem pendidikan yang bergengsi, na-mun tetap beretika dan berdi-kari. Jangan sampai mengolak-alik sistem pendidikan namun tidak memberikan solusi yang efektif. Jika perlu, pemerintah harus menekankan mata pela-jaran yang bernilai religious. Sebab, selama bergulirnya per-jalanan pendidikan di bangsa ini, pemerintah hanya mempri-oritaskan knowledge belaka. Se-dangkan nilai-nilai religi dike-sampingkan. Wallahu a’lamu bi al-Showab=

Kondisi pendidikan Indo-nesia kini kian mengenas-kan. Beberapa waktu lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Bas-wedan menyatakan bahwa pendidikan di Indonesia dalam kondisi darurat. Pernyataan tersebut ber-dasarkan data yang diung-kapkan oleh The Program for International Student Assessment (PISA). Hasil penemuan tersebut men-unjukkan bahwa pendidi-kan Indonesia menduduki peringkat ke 64 dari 65 negara.

Sumenep CPamekasan IPROBOLINGGO RABU 28 JANUARI 2015No. 0534 | TAHUN IV OpiniKORAN

MADURA 11

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534 | TAHUN IV12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO RABU 28 JANUARI 2015

No. 0534 | TAHUN IV 12ProbolinggoKORAN MADURA

Menggapai hal itu, Kepala Desa Gili Ketapang Kabupaten Probolinggo, Suparyono menga-takan dari puluhan siswa yang sudah lulus itu banyak yang tidak melanjutkan. “Mereka tidak bisa melanjutkan, karena tidak ada lembaga tingkat SMA atau sed-erajat,” katanya kepada warta-wan, Selasa (27/1).

Menurutnya, tidak semua siswa yang lulus itu tidak melan-jutkan. Sebagian ada yang mel-anjutkan ke pondok pesantren.

“Mereka yang ekonominya bagus melanjutkan. Kalau tidak mampu, biasanya langsung ke laut men-jadi nelayan,” jelas Suparyono.

Dengan tidak tersedianya lembaga SMA dipulau yang ber-penghuni 10000 ribu jiwa ini, Su-paryono mengaku pihaknya su-dah beberapa kali menyampaikan kepada Dinas Pendidikan untuk mendirikan pendidikan SMA den-gan status filial atau cabang. “Ke-lasnya ada di sini. Tapi tercatat sebagai siswa SMK,” urainya.

Namun, upaya itu tidak per-nah di jawab dengan serius. Buk-tinya, hingga saat ini, Dispendik Kabupaten Probolinggo membi-arkan begitu saja. “Mau bagaima-na lagi, kebijakan itu ada di Dis-pendik,” papar Suparyono.

Suparyono menambahkan, masyarakat Desa Gili sendiri ber-beda dengan daerah lain. Mereka masih teguh mempertahankan tradisi pendidikan agama. Se-hingga mereka yang sudah lulus SPM tidak mungkin sekolah ke luar daerah dengan pola indekos.

“Kalau punya biaya, mereka langsung mondok. Kalau sekolah keluar, saat ini masih belum dite-mukan,” ucap Suparyono.

Mengenai tidak tersedian-ya SMA di pulua Gili Ketapang, Kepala Dinas Pendidikan Kabu-paten Probolinggo, Tutuq Edi

Utomo melalui Kabid Pendidikan Menengah Fathur Rozi menyebut pendirian lembaga pendidikan SMA itu belum mendesak. “Sudah pernah kami kaji, dan hasilnya belum mendesak,” jelasnya.

Pihaknya mengatakan, sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidi-kan nomor 36 tahun 2014 tentang Pedoman Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidi-kan Dasar dan Menengah. Dalam peraturan itu, pendirian lembaga pendidikan SMA berdiri di tingkat kecamatan. Jika sudah ada, maka tidak boleh lagi didirikan.

“Rombel yang ada di SMA N dan SMK N Sumberasih masih ada, diharapkan mereka para siswa asal pulau Gili dapat me-manfaatkan sekolah yang sudah ada,” tegas Fathur Rozi.

=MAHFUD HIDAYATULLAH

Warga Gili Butuh Sekolah LanjutanMereka Rela Keluar Pulau untuk Menempuh PendidikanPROBOLINGGO - Puluhan siswa pasca lulus pendidikan SMP tidak bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA. Sebab, di desa yang terletak di pulau secara terpisah den-gan wilayah Kabupaten Probolinggo itu tidak ada lem-baga pendidikan SMA. Mereka Harus rela keluar pulau untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya.

KEBINGUNGAN. Warga Pulau Gili Ketapang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya karena tidak ada lembaga seperti SMA.

PROBOLINGGO - Nasib tak beruntung dialami Maksum Hadi (53), warga Dusun Togur I RT 13 RW 07 Desa Bulang Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo. Pria tersebut di-duga hilang akibat cuaca buruk, Senin malam (26/1) kemarin.

Tohir, salah satu saksi mata menyebutkan, pada Senin malam ada empat orang ke perairan Desa Pesisir Ke-camatan Gending Kabupaten Probolinggo. Kedatangan mereka untuk menangkap udang di tengah laut.

“Mereka berangkat sekitar pukul 22.00. Dengan membawa peralatan tangkap,” katanya kepada wartawan, Selasa (27/1).

Menurutnya, sesampainya di pantai mereka berpencar mencari tempat yang dianggap menjadi lokasi berkumpulnya binatang berwarna putih kemerah-merahan itu. Jelang pagi hari, ternyata yang kem-bali hanya tiga orang.

“Saya sempat tanya ke pemancing yang lain. Mereka berpikir Pak Maksum masih belum kembali,” jelas Tohir.

Hingga pukul 09.00 pagi, lanjut Tohir, ternyata yang ber-sangkutan belum juga datang. Karena tidak datang itu, maka ia melapor kepada perangkat desa setempat dan meneruskan kepada Camat Gending Ridwan. “Sudah kami sampaikan kepada Pak Camat,” tegasnya.

Dihubungi terpisah, Camat Gending Ridwan membenarkan memang ada warganya hilang saat memancing. “Saat ini masih dicari oleh Muspika. Diduga terseret ombak,” tandasnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi membenarkan perihal hilangn-ya warga Kabupaten Proboling-go yang memancing itu. “Kami sudah koordinasi dengan Kantor SAR Jember. Saat ini dalam perjalanan ke sini untuk mencari korban,” ucapnya.

Sementara itu, Koordi-nator Operasi Kantor SAR Jember, Suryanto mengaku sudah mendapat laporan hi-langnya nelayan atau pencari ikan di perairan Kabupaten Probolinggo. ”Kami sudah mendengar tim sudah dalam perjalanan,” katanya.

=MAHFUD HIDAYATULLAH

NelayaN HilaNg

Diduga Terseret Ombak

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534 | TAHUN IV 13Probolinggo

Aliran sungai yang sudah mulai terpasang alat pendeteksi banjir yaitu aliran sungai Banjar Glagas yang ada di wilayah Ke-camatan Pakuniran.

Sementara aliran sungai lain-nya seperti sungai, Kalipaser Kecamatan Sumberasih, sungai Kedungdalem Dringu dan sungai Kertosono Kecamatan Krejengan dan sungai banjarsari Kecamatan Tongas Kabupaten Probolinggo.

“Keempat sungai itu masih belum bisa dipantau aliran airn-ya,” terang Dwijoko Nurjayadi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabu-

paten Probolinggo, kepada warta-wan, Selasa (27/1).

Menurutnya, alat pendeteksi yang sudah terpasang di aliran sungai Pancar Glagas secara ja-rak jauh pihak BPBD sudah bisa mengetahui perkembangan arus sungai setiap waktu. Secara oto-matis dari alat tersebut sudah terhubung server secara langsung ke kantor BPBD. “Kondisi terakhir aliran sungai bisa diketahui setiap detiknya,” jelasnya.

Upaya yang dilakukan pemkab mengenai alat pendeteksi banjir ini, lanjut dia,sangat diperlukan. Alasannya, upaya pencegahan

dini banjir bisa dilakukan secara cepat. “Sehingga bencana bajir bisa diantisipasi agar tidak sam-pai menelan korban jiwa,” tandas Dwjoko Nurjayadi.

Dwijoko Nurjayadi menya-yangkan, saat ini alat tersebut masih belum maksimal di selu-ruh aliran sungai. Pihaknya akan terus mengupayakan untuk bisa menambah alat secara bertahap.

”Untuk satu unit alat pende-teksi anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 400 juta. Jadi untuk memenuhi kekurangan alat lagi sesuai dengan kebutuhan aliran sungai sekitar Rp 1,6 Miliar,” pa-parnya.

Dikatakan, untuk pendeteksi bencana alam lainnya, seperti longsor belum juga dimiliki Pem-kab. “Secara otomatis kebutu-han alat kewaspadaan bencana memang sangat dibutuhkan ke-beradaannya,” ucapnya.

=MAHFUD HIDAYATULLAH

Pendeteksi Banjir MinimAlat di Pancar Glagas Terhubung ke Kantor BPBD

PROBOLINGGO - Kabupaten Probolinggo merupakan daerah rawan terjadi bencana alam, salah satunya ben-cana banjir. Saat ini alat pendeteksi banjir tergolong minim. Dari lima aliran sungai yang rawan terjadi banjir, hanya satu aliran yang sudah terpasang alat pendeteksi banjir.

MASIH MINIM. Tim Relawan Pusat Pengendalian Operasi Bencana (Pusadalob) BPBD Kabupaten Probolinggo terus memantau perkembangan aliran sungai.

“Harga ikan kering hasil olahan nelayan Mayangan mulai naik akibat produksi mereka terhambat musim hujan. Diperkirakan dua hingga tiga minggu harga akan terus melonjak,” kata Samsul (45) salah seorang perajin ikan ker-ing, kepada wartawan, Selasa (27/1).

Menurutnya, harga ikan kering di wilayah Kota Probolinggo masih tergan-tung musim hujan berkepan-jangan sehingga menyebab-kan proses pengeringan terhambat, dan harga ikan kering melonjak.

“Tingginya intensitas curah hujan di wilayah Kota Probolinggo, membuat ne-layan tradisional kesulitan dalam proses pengeringan ikan. Akibatnya harga ikan kering melambung tinggi se-jak sepekan terakhir,” tandas Samsul.

Selain karena sulit men-dapat panas matahari, lanjut Samsul, nelayan juga kesulitan mendapatkan pasokan ikan segar yang disebabkan cuca bu-ruk di perairan laut utara Kota Probolinggo. Kenaikan jenis ikan kering berkisar antara dua puluh hingga empat puluh persen.

“Tingginya harga ikan ker-ing disebabkan tingginya inten-sitas curah hujan yang melanda wilayah Kota Probolinggo, sehingga membuat sejumlah nelayan tradisional Kelurahan Mayangan kesulitan dalam proses pengeringan ikan,” ucapnya.

Cuaca normal,proses pen-geringan ikan dapat dilakukan dalam kurun waktu sehari. Namun musim penghujan, nelayan membutuhkan waktu hingga tiga hari untuk proses pengeringan ikan.

“Jika hujan turun dengan intesitas tinggi, tak jarang ikan-ikan nelayan yang dikeringkan rusak karena tak mendapat panas matahari,” terang Samsul.

Senada disampaikan, Agus Salim, para pembuat ikan ker-ing juga mengaku kesulitan mendapat pasokan ikan segar

dari nelayan. Karena cuaca bu-ruk dan angin kencang di perai-ran laut utara Kota Probolinggo.

“Sebelumnya harga ikan kering super seharga tujuh belas ribu rupiah perkilogram. Kini mengalami kenaikan hing-ga dua puluh tiga ribu rupiah perkilogram,” katanya.

Demikian juga, produski ikan kering di Kota Proboling-go berkurang karena pasokan bahan baku berupa ikan segar sulit didapatkan dari hasil tangkapan nelayan. Namun setiap tahun permintaan ikan kering terus meningkat sehingga perajin sulit memen-uhi pesanan.

“Pasokan bahan baku ikan segar terutama dari Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayan-gan tak bisa diandalkan oleh perajin ikan kering selain har-ganya masih terjangkau hasil tangkapan nelayan menurun akibat cuaca buruk,” ujar Agus Salim.

Sementara itu, Sulastri salah seorang pedagang ikan segar dan ikan kering di pasar tradisional Kronong Mayan-gan mengaku, memasuki awal musim hujan ikan kering mulai terjadi kenaikan harga akibat proses pengeringan sedikit terganggu.

Kenaikan harga ikan kering masih relatif mahal, karena permintaan ikan kering cukup tinggi. Diperkirakan harga ikan kering akan mengalami lon-jakan dua hingga tiga minggu kedepan.

“Produksi ikan kering memasuki musim hujan perajin berhenti. Akibatnya proses pen-geringan secara alami melalui panas matahari tergangu meski bahan baku ikan segar tetap melimpah, biasanya mereka menjual ikan kering persedi-aan saat musim kemarau lalu,” ucapnya.

Dikatakan, tingginya harga ikan segar dinilai nelayan tak seimbang saat diolah menjadi ikan ker-ing. Harga ikan kering jauh lebih murah dibanding harga ikan segar. Untuk mensiasati kerugian lebih besar, nelayan tradisional Mayangan lebih melakukan pembelian ikan segar untuk dikeringkan den-gan jumlah lebih sedikit dari hari-hari biasanya.

“Karena terlalu banyak membeli ikan segar, para pem-buat ikan segar khawatir ikan-ikan mereka akan rusak karena tak mendapat panas matahari,” papar Sulsatri.

=M.HISBULLAH HUDA

HASIL OLAHAN

Harga Ikan Kering NaikPROBOLINGGO – Produksi ikan kering hasil olahan masyarakat ne-layan di Kelurahan Ma-yangan Kota Probolinggo mulai terhambat, se-hingga harga ikan kering naik.

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534 | TAHUN IV14 Probolinggo

Pelaku masuk dengan cara meloncat pagar berduri dan men-congkel jendela. Selanjutnya pelaku berhasil menggondol se-jumlah barang elektronik, uang koperasi dan tabungan siswa.

Kerugian ditaksir mencapai ratu-san juta rupiah.

Menurut Lita, Guru Paud Al Amin, mengatakan tiba-tiba wali murid dan sejumlah guru sekolah pendidikan usia dini, dikejut-

kan dengan hilangnya sejumlah peralatan elektronik yang ada di dalam ruangan.

“Pelaku yang kemungkinan besar berjumlah lebih dari dua orang ini masuk dengan cara meloncat dari pagar berduri. Ke-mudian masuk mencongkel jen-dela menggunakan obeng, saat penjaga sekolah belum datang,” ucapnya.

Polisi yang datang langsung mengamankan di tempat ke-jadian perkara (TKP) melakukan

proses identifikasi. Bahkan tel-evisi ditemukan berada di teras kelas. Kemungkinan pelaku ke-sulitan membawa televisi terse-but.

Selanjutnya pelaku menga-cak-acak kantor PAUD dan ber-hasil membawa sejumlah per-alatan elektronik berupa laptop, seperngkat komputer, home theater, uang amal siswa, uang kas sekolah, uang tabungan dan koperasi sekolah.

Dari sekitar TKP, polisi ber-

hasil mengidentifikasi jejak kaki pelaku dan sidik jari di sekitar meja komputer. Tak hanya itu obeng yang di duga milik pelaku juga berhasil diamankan.

Di duga kuat kawanan pelaku ini merupakan sindikat pencuri spesialis sekolah atau perkan-toran yang selama ini membobol belum berhasil diungkap polisi. Akibat kasus pencurian ini, keru-gian sekolah ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

=M.HISBULLAH HUDA

Ada PAUD Dibobol PencuriKerugian Mencapai Ratusan Juta RupiahPROBOLINGGO – Kawanan pencuri spesial gedung sekolah kembali beraksi. Sebuah sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) di Jalan Basuki Rahmad Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo, di bobol kawanan pencuri, Selasa (27/1) dini hari.

IDENTIFIKASI. Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) di Jalan Basuki Rahmad Kelurahan Mangunharjoyang dibobol kawanan pencuri.

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534 | TAHUN IV 15 lahragaKORAN

MADURARABU 28 JANUARI 2015

No. 0534 | TAHUN IV 15

LIVERPOOL - Agen peny-erang Liverpool asal Italia Mario Balotelli, Mino Raiola mengaku bahwa kliennya itu masih ba-hagia di Anfield meski tidak menjadi pilihan utama pelatih Brendan Rodgers. Bahkan kondisi ini diyakini akan mem-buat mantan pemain AC Milan itu menjadi lebih kuat dari sebe-lumnya.

“Dia bahagia di Liverpool. Tidak ada satu orang pun yang sedang bahagia lalu mening-galkan klub, tetapi dia bereaksi secara profesional,” kata Raiola yang juga menjadi agen pe-main muda Prancis Paul Pogba dan Zlatan Ibrahimovic dalam wawancara khusus dengan Sky Sports.

Balotelli tiba di Anfield pada jendela transfer musim pa-nas 2014 dari AC Milan dengan tujuan mengganti peran Luis Suarez, top skor Liga Utama

Inggris musim lalu yang kemu-dian pindah ke Barcelona. Teta-pi harapan ini jauh panggang dari api. Hingga saat ini, Balo-telli belum mencetak satu gol pun untuk “The Reds” di Liga Utama Inggris. Dia baru meny-umbang dua gol untuk Liverpool masing-masing di Piala Liga dan Liga Champions.

“Mereka adalah dua pemain yang berbeda. Liverpool meng-etahui itu dan orang perlu tahu bahwa dia bukanlah Suarez. Mario butuh adaptasi, demikian juga Liverpool,” imbuh Raiola.

Dia melanjutkan, “Balotelli mengalami cedera dan pindah ke klub besar. Mario akan me-menangkan pertarungan ini dan menjadi lebih baik. Tergantung Brendan Rodgers mau memberi kesempatan atau tidak.”

Saat ditanya tentang hubun-gan Balotelli dengan Rodgers, Raiola mengaku, hubungan

NAPLES - Napoli meme-tik kemenangan kon-troversial saat menjamu Genoa pada lanjutan Liga Serie A Italia di San Paolo, kandang Napoli, Senin (26/1) malam waktu setempat atau Selasa (27/1) dini hari WIB. Napoli menang tipis 2-1 berkat gol pen-alti kontroversial striker internasional Argentina, Gonzalo Higuain.

Meski demikian, tambahan tiga angka ini sudah cukup men-gangkat mereka ke peringkat keti-ga klasemen sementara, meng-gusur Lazio ke tempat keempat, dengan selisih dua poin. Keme-nangan ini sekaligus menekan AS Roma di tempat kedua yang sudah tertinggal delapan poin dari Juventus di puncak klasemen. Napoli sendiri tertinggal enam poin dari AS Roma.

Higuain membuka kemenan-gan timnya ketika pertandingan baru berjalan tujuh menit me-manfaatkan bola pantul. Gol ini bermula dari tendangan keras Jose Callejon dari luar garis 16 ke pojok kiri bawah gawang Genoa, memanfaatkan umpan dari Marek Hamsik. Tetapi ten-dangan ini berhasil dis-elamatkan oleh kiper tim tamu, Mattia Perin. Sayang bola pantul berhasil dis-undul dari sebuah sudut sangat sempit ke dalam gawang oleh Higuain. Kedudukan 1-0 ini berta-han hingga turun minum.

Di babak kedua, tepatnya pada menit ke-56, Genoa sukses menyama-kan kedudukan melalui Iago Falque melalui sebuah tendangan kaki kiri dari sudut yang sangat sempit ke pojok kanan bawah ga-wang Rafael memanfaatkan umpan Andrea Bertolacci.

Gol kemenangan Napo-li akhirnya ditentuan oleh Higuain pada menit ke-75 dari titik putih. Wasit yang memimpin pertandingan mendakwa pemain Genoa, Juraj Kucka, menjatuhkan Higuain di kotak terlarang, sehingga diberi hukuman tendangan penalti. Keputu-san ini dinilai kontroversial

karena dalam rekaman ulang, kontak antara Higuain dengan Kucka sangat minim. Higuain yang mengambil sendiri tend-

angan penalti itu tidak kesuli-tan menaklukkan Perin di bawah mistar gawang. Kedudukan 2-1 ini pun bertahan hingga akhir pertandingan.

Tambahan tiga angka ini men-gangkat Napoli ke peringkat keti-ga klasemen sementara menggu-sur Lazio yang sehari sebelumnya menghuni jatah terakhir Liga Champions dari Italia tersebut. Napoli mengantongi 36 poin dari 20 pertandingan, unggul dua an-gka dari Lazio yang tergusur ke

peringkat keempat. Sedangkan bagi Genoa, kekalahan ini

membuat mereka tertahan di posisi ketujuh.

Higuain sangat senang dengan hasil ini. Pasalnya, mereka semakin mendekat AS Roma yang berada di peringkat kedua klase-men, setelah sehari sebe-lumnya hanya memetik hasil imbang 1-1 melawan Fiorentina. “Kami men-coba mendekati Roma dan mengusir mereka dari

tempat kedua. Sebab se-cara matematis, hal itu masih sangat memungkinkan,” kata Higuain.

Pada laga terpisah beberapa saat sebelumnya, Udinese juga menang tipis 2-1 atas Empoli. Gol-gol Udinese dibuat oleh striker gaek Antonio Di Na-tale pada menit ke-19 dan Silvan Wender. Sementara gol balasan Empoli dibuat oleh Riccardo Saponara mela-lui titik putih setelah pemain Udinese Danilo handsball di

kotak terlarang.=ESPN/SKY SPORTS/CAROL AJI

LIGA PRIMER INGGRIS

Balotelli Masih Betah di Anfield

keduanya baik-baik saja, meski mereka tidak sepakat dalam semua hal yang menyangkut masalah teknis. “Mereka ser-ing bicara. Mario suka Brendan, meski mereka tidak sepakat dalam banyak hal, terutama ka-rena masalah tenis. Tetapi Mario

akan berusaha melakukan apa yang dinginkan pelatih. Pin-dah ke Liverpool adalah hal terbaik dalam kariernya. Dia masih menjadi salah satu pemain terbaik du-nia,” kata pria Italia yang mau bertarung dalam perebutan kursi Presiden FIFA itu.

Di mata Rodgers, kata Raiola, Balotelli ada-

lah seorang pemuda yang baik. Dia akan memberi

kesempatan kepada Balotelli guna menepis berita bahwa pemuda keturunan Ghana

itu akan meninggalkan An-field. “Kami tidak meminta su-

paya meninggalkan Anfield. Terlalu

cepat, apalagi sedang cedera, untuk men-gatakan kami pergi pada Januari. Tidak

ada masalah besar. Dia sedang beradaptasi dengan sebuah gaya baru yang diinginkan pelatih. Kita tunggu saja musim panas mendatang,” tutup Raiola.

=SKY SPORTS/CAROL AJI

Napoli MenangKontroversial

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534 | TAHUN IV16 KORAN MADURA

16RABU 28 JANUARI 2015

No. 0534 | TAHUN IV

BARCELONA - Penyerang Barcelona asal Brasil Ney-mar menilai, bintang Real Madrid Cristiano Ronaldo patut diganjar kartu merah atas tindakannya menen-dang pemain Cordoba, Edi-mar, pada laga antara Real Madrid melawan Cordoba di ajang La Liga Spanyol akhir pekan lalu. Menurutnya, tindakan Ronaldo itu me-mang salah. Namun hal lain yang juga harus diperhati-kan adalah kemungkinan peraih Ballon d’Or 2013 dan 2014 tersebut diprovokasi seperti yang terjadi pada Zinedine Zidane pada Piala Dunia 2006 atau reaksi rekan-rekan satu timnya di Timnas Brasil ketika dia di-jatuhkan pemain Kolombia pada Piala Dunia 2014.

onaldo sendiri sudah meminta maaf atas tindakan “bodoh”-nya tersebut. “Sangat mudah berbicara bagi mereka yang tidak ada di atas lapangan. Tindakan itu buruk

dan negatif. Kita tidak bisa melakukan hal-hal seperti itu. Tetapi pada saat bersamaan hal itu sulit karena kadang ada provokasi seperti yang terjadi pada Zidane dan saya. Kita perlu bekerja dengan hati,” kata Ney-

mar yang mengalami cedera punggung pada perempat final Piala Dunia 2014 sehingga absen sampai turnamen berakhir.

Akibat pelanggarannya itu, Ronaldo ke-mungkinan akan dijatuhi sanksi larangan bermain pada empat pertandingan. Ron-aldo sendiri akan mempelajari sanksi yang begitu panjang setelah komite pertandin-gan bertemu pada Rabu besok. Neymar pun tidak mau berspekulasi tentang lamanya sanksi untuk Ronaldo Real Madrid yang tidak akan diperkuat top skor sementara La Liga tersebut.

“Saya tidak bekerja dengan Komite Kompetisi. Saya tidak tahu. Itu keputusan Komite. Saya hanya berpikir tentang tim saya sendiri, tentang cara kami bermain

dan berlatih. Saya tidak ingin berbicara tentang tim lain bila mereka tidak ber-bicara tentang kami. Bila saya bekerja di Komite Pertandingan, saya akan beritahu Anda berapa lama dia harus dihukum,” kata Neymar kepada wartawan wartawan.

Neymar menilai, keputusan wasit yang meminimaliasi kekerasan terhadap pemain di atas lapangan sudah tepat. Hanya saja, perlindungan tersebut jangan hanya diberi-kan kepada para pemain top. “Perlindun-gan itu bukan hanya untuk saya, tetapi juga untuk semua pemain. Saya kira wasit wajib melindungi semua pemain,” imbuhnya.

Pada bagian lain, mantan pemain klub Brasil, Santos, berusia 22 tahun ini mem-bantah pernyataan Johan Cruyff bahwa

keberadaan dirinya dan Lionel Messi men-imbulkan masalah di Barcelona. “Saya menghormati pendapat Cruyff. Dia adalah salah satu pemain terbaik dunia, tetapi mohon maaf, pendapatnya salah. Kami (dia dengan Messi) semakin padu dan ini baru awal. Kami bisa melakukan banyak hal,” paparnya.

Dia melanjutkan, “Saya tidak punya masalah. Saya sudah membagikan banyak hal dengan begitu banyak pemain di ruang ganti. Saya tidak pernah punya masalah dengan Ronaldo. Saya menghargai Messi dan saya akan selalu menghormatinya. Dari semua pemain yang saya lihat, Messi adalah yang terbaik dan saya akan selalu menghormatinya.” =ESPN/CAROL AJI

Neymar: Ronaldo Patut Dihukum

TENDANGAN RONALDO KARTU MERAH RONALDO

Neymar dalam jumpa pers yang mempresentasikan kesepakatan sponsor antara Barcelona dengan perusahaan kosmetik Brazil Baruel di Barcelona, (27/1) WIB. Dalam pertemuan dengan media tersebut, Neymar menyebut aksi Ronaldo dalam laga Cordoba kontra Real Madrid patut diganjar hukuman.

Ronaldo (tengah) saat menendang Edimar pada laga Real Madrid kontra Cordoba. Ronaldo (tengah) menerima kartu merah langsung dari wasit.

NAPOLIRAIHKEMENANGAN KONTROVERSIALOLAHRAGA | 15

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534 | TAHUN IV A

Taneyan LanjangKORAN MADURA

Penyimpangan BantuanBau PSKS-RaSKin TeRcium di Tlagah

MADURA SPORT |P

PeRSePam mu VS PeRSeRuBeRaKhiR imBang

PemaSangan liSTRiK BaRu

lamBan BANGKALAN | M PAMEKASAN | F

RABU28 Januari 2015 No. 0534 | TAHUN IV

SUMENEP – Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Forum Masyarakat Desa Guluk-Guluk (FMDG) menun-

tut Kejaksaan Negeri Sumenep segera menuntaskan kasus dugaan penggelapan raskin oleh Kepala Desa (Kades) setempat, Muhammad Ikbal.

Desakan itu disampaikan FMDG saat melakukan aksi demonstrasi, Selasa (27/01) di Kantor Bupati sekitar pukul 11.30 WIB lalu dilanjutkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep sekitar pukul 12.10 WIB.

Pada Kamis, (11/12/2014), ratusan warga setempat telah melaporkan Kepala Desa (Kades) Guluk-Guluk, Muhammad Ikbal kepada Polres dengan tuduhan pe-malsuan tanda tangan penerima ban-tuan beras sebagai laporan pertanggung jawaban, dan kepada Kejari dengan tudu-han penggelapan raskin (Koran Madura, 12/12/2014).

Koordinator aksi, Muhammad Haris mengatakan, selama lima tahun, raskin di

Guluk-Guluk hanya turun dua kali tiap ta-hun, bahkan pada tahun 2014 hanya turun satu kali.

Berdasarkan hitungan pihaknya, keru-gian negara ditaksir mencapai Rp 5 miliar. Karenanya, ia meminta kepada Bupati un-tuk ikut bertanggung jawab demi tegakn-ya keadilan di Kabupaten Sumenep.

Jika tuntutan masyarakat Guluk-Gu-luk itu tidak diindahkan, dan Bupati tidak mampu menegakkan keadilan terkait kasus dugaan penyelewengan raskin di Desa Guluk-Guluk, ia mengatakan akan melakukan aksi unjuk rasa kembali de-ngan membawa massa yang lebih besar. "Itu akan kami lakukan sebagai wujud ketidakpercayaan kami kepada Bapak Bu-pati," lanjutnya.

Pantauan di lapangan, massa juga melakukan tahlil bersama dipinpim oleh H. Ridha. Namun, sebelum tahlil dilaku-kan, Ridha mendoakan agar setiap pem-impin di lingkungan Kabupaten Sumenep yang adil dan jujur diangkat jabatannya.

"Sebaliknya, setiap pemimpin yang tidak jujur dan adil, seperti kepala Desa Gu-luk-Guluk diturunkan jabatannya. Kalau tidak, semoga dipindahkan ke alam lain," tukasnya.

Di Pemkab, massa tidak ditemui oleh Bupati atau unsur lain yang mewakilinya. Sehingga, usai melakukan doa bersama dan berorasi massa langsung bergerak menuju kantor Kejari Kabupaten Sumenep.

Di depan kantor Kejari, massa kem-bali menggelar orasi dan menuntut pihak kejaksaan segera mengusut tuntas kasus dugaan penggelapan raskin yang dilaku-kan oleh Kades Guluk-Guluk. "Karena, se-lain telah menyebabkan kerugian negara lebih Rp. 5 miliar, mekanisme pendistri-busiannya juga bermasalah," kata Haris kepada sejumlah awak media.

Dia menilai, sistem pendistribusian raskin di Desa Guluk-Guluk sejak tahun 2010 sampai 2013 tidak sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh peme-rintah. Pasalnya, raskin dibagikan secara rata, tanpa melihat kaya dan miskin. Bah-kan, ia menilai alasan Kades Guluk-Guluk melakukan pemerataan karena banyaknya masyarakat itu merupakan pembodohan yang nyata kepada masyarakat.

"Anehnya lagi, jatah raskin pada bulan 10, 11 dan 12 tahun 2014 itu masih dita-ngani oleh kepala Desa Guluk-Guluk. Pada-hal saat itu ia sudah non aktif karena telah mencalonkan diri sebagai kepala desa. Per-tanyaannya, di kemanakan beras kami itu?," herannya.

Oleh sebab itu, pihaknya menuntut agar kejaksaan segera mengusut kasus tersebut. Pasalnya, sejauh ini pihaknya mengaku tidak mendapat kejelasan terkait perkem-bangan kasus itu sejak dilaporkan kepada kejaksaan pada 11 Desember 2014 lalu.

"Kami berharap, agar Kejari, kepolisian, bupati, DPRD dan semua pihak yang terkait menindaklanjuti kasus tersebut. Kalau tidak kami akan turun jalan lagi dengan jumlah massa yang lebih banyak. Pasti kami juga melapor ke Kejati," katanya.

Kepala Kajari, Roch Adi Wibowo me-ngatakan telah melakukan beberapa hal dalam menindaklanjuti laporan dugaan penggelapan raskin di Desa Guluk-Guluk. Pihaknya telah memeriksa sebanyak 27 orang. Termasuk di dalamnya dari pihak Bulog dan kecamatan.

"Saya tegaskan, kasus ini masih be-lum tahap penyelidikan. Tapi masih pra penyelidikan. Setelah itu baru ke penye-lidikan, penyidikan baru ke penuntutan," ujarnya.

=FATHOL ALIF

TUNTASKAN Kasus IKbalKerugian Negara Ditaksir Capai Rp 5 Miliar

TUNTASKAN KASUS RASKIN. Forum Masyarakat Desa Guluk-Guluk (FMDG) saat melakukan aksi demonstrasi atas kasus dugaan penggelapan raskin yang dilakukan Kepala Desa Guluk-Guluk, Muhammad Ikbal, Selasa (27/01).

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534 | TAHUN IV BPROBOLINGGO RABU 28 JANUARI 2015

No. 0534 | TAHUN IVKORAN MADURAB Sumenep

Berdasarkan hasil sidak (ins-peksi mendadak) yang dilakukan oleh sejumlah anggota Komisi C DPRD Sumenep berapa hari yang lalu, pekerjaan proyek senilai Rp 12 miliar yang didanai APBN (Anggaran Pendapatan dan Be-lanja Negara) tahun 2014 disi-nyalir dikerjakan asal-asalan.

Indikasinya, penggunaan batu yang semestinya menggu-nakan batu Jawa, kenyataannya masih menggunakan batu lokal yang kualitasnya jauh lebih ren-dah dari kualitas batu Jawa. Se-lain itu, paving yang mestinya menggunakan jenis vebro, malah menggunakan paving jenis lokal. Sehingga pekerjaan tersebut di-mungkinkan akan cepat rusak.

“Berdasarkan hasil temuan kami di lapangan, pekerjaannya banyak yang tidak sesuai de-ngan RAB (rancangan anggaran biaya) yang ada. Bahkan atap kantornya juga tidak sesuai dengan aturan yang ada,” kata Wakil Komisi C DPRD Sumenep, Dwita Andriyani.

Tidak hanya itu, kejangga-lan lain yang ditemukan yakni

pekerjaan yang dilakukan oleh PT. Gala Karya di bawah nau-ngan Satuan Kerja Pengemban-gan Penyehatan Lingkungan Per-mukiman (SKPPLP) Jawa Timur, tidak selesai tepat waktu. Sebab, pada awal Januari 2015 pekerjaan tersebut masih berlangsung.

“Secara aturan ini sudah salah. Karena sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permend-agri) Nomor 194/PMK.05/2014 tertanggal 6 Oktober 2014, se-mua pekerjaan proyek yang bu-kan termasuk proyek multi years (tahun jamak) harus selesai pa-ling lambat tanggal 31 Desember 2014 lalu,” terangnya.

Anggota Komisi C DPRD Sumenep, Moh. Ramzi menga-takan Pemkan mengabaikan temuan tersebut. Mestinya, se-belum pemerintah daerah me-nerima hasil pekerjaan terse-but, terlebih dahulu melakukan kroscek, terutama soal kualitas material dan juga pekerjaannya. “Seharusnya itu dilakukan. Tapi saat ini kan tidak, malah peme-rintah daerah terkesan meng-abaikan itu semua,” terangnya.

Oleh sebab itu, dirinya se-bagai wakil rakyat dengan tegas mengatakan menolak pelimpa-han wawenang tersebut. Sebab, dirinya sangat tidak mengingin-kan Sumenep terkesan sebagai ladang proyek yang kualitasnya jelek.

”Secara tegas kami menolak proyek itu (pembanguan TPA). Karena sudah sangat jelas proyek itu dikerjakan asal-asalan. Saya berani pertanggungjawabkan soal ini, kalau tidak percaya si-lakan uji materialnya dengan menggunakan lab. (laboratori-um),” tantangnya.

Menaggapi hal itu, Bupati Sumenep A. Busyro Karim lebih memilih bungkam. Malah me-ngalihkan pertanyaan awak media kepada instansi yang me-nanganinya. ”Kalau soal speknya jangan tanya ke saya. Silakan tanya ke BLH (Badan Lingkungan Hidup) saja,” katanya singkat.

Kepala BLH Sumenep Hery Patreadi menanggapi hal itu de-ngan wajah yang ambigu. ”Saya sendiri yang tahu soal pekerjaan ini semua. Dan untuk bahan dasar konstruksi ini sudah bagus,” ka-tanya dengan wajah memerah.

Ditanya soal penggunaan paving jenis lokal, pihaknya mengaku tidak menjadi perso-alan. Sebab, pekerjaan yang di-lakukan saat ini bukan termasuk kategori proyek berat. “Ini bukan

bendungan yang harus meng-gunakan paving vebro. Tapi ini tempat penumpukan sampah. Kalau bendungan pantas meng-gunakan vebro, karena takut sepet atau tidak bocor,” terang Patreadi.

Sementara Kasatker Pengem-bangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP) Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (Cika-tarung) Pemprov Jatim John Ma-naek Sihombing mengaku tidak bisa memberikan penjelasan secara detail soal juknis pelak-sanaannya. “Begini, kalau bicara soal spek, kita harus lihat dulu juknisnya, baru kita kroscek ke lapangan,” katanya.

Sebab, lanjut John, setiap pekerjaan selalu disesuaikan dengan kekuatan anggaran yang ada. Apalagi, sebelum peker-jaan terealisasi, pihaknya de-ngan rekanan masih melakukan adendum (perjanjian). ”Masalah paving kita jangan melihat jenis lokal dan non lokal. Tapi lihat saja kekuatannya. Buktinya saat dilalui alat berat tidak apa-apa kok,” katanya saat ditanya soal penggunaan pavingnya.

Sementara untuk jenis batu yang ditengarai menggunakan batu lokal, pihaknya juga tidak mau berspekulasi tentang peker-jaan tersebut. ”Kami sudah baca suratanya. Dan kami tidak mem-beli batu,” tukasnya. =JUNAEDI/MK

SUMENEP - Kasus pencurian sapi yang terjadi di Dusun Sum-ber Ngolbek, Desa Gadu Barat, Kecamatan Ganding, berhasil diungkap oleh jajaran Resmob Polres Sumenep, Selasa (27/1). Sapi betina milik Ahmadi (33), yang hilang pada Jumat (23/1) dini hari, ditemukan di rumah Sup (40), warga satu desa.

"Anggota kami berhasil mem-bongkar kasus pencurian sapi di Desa Gadu Barat, Kecamatan Ganding, kemarin. Pelakunya sudah kami tangkap dan kami jebloskan dalam tahanan," kata Kapolres Sumenep AKBP Rendra Radita Dewayana, melalui Kabag Humas Polres AKP Jaiman, kemarin.

Dikatakan, terkuaknya pen-curian sapi yang ditaksir seharga Rp 13 juta itu, bermula dari informasi warga yang turut serta melakukan pencarian. Warga menemukan jejak kaki sapi yang diduga milik Ahmadi, melintas di tegalan milik masyarakat.

Karena curiga dengan jejak kaki sapi tersebut, warga berusaha menelusurinya hingga ke batas akhir jejak kaki sapi itu. Namun betapa terkejutnya warga, setelah jejak kaki sapi itu menuju rumah Sup di Desa Gadu Barat, yang diduga sebagai pelakunya.

Warga kemudian melapor-kan temuannya itu pada kepala desa, dan diteruskan ke Mapolres Sumenep. Mendapat laporan seperti itu, tim Resmob langsung melakukan penyelidikan, hingga menemukan sapi milik Ahmadi di kandang sapi milik Sup.

Sementara Sup yang di-duga pelaku pencurian tersebut menghilang dari rumahnya. Namun selang beberapa hari, petugas berhasil membekuknya dan menjebloskannya ke dalam tahanan.

"Setelah dilakukan penyelidi-kan, tersangka sempat meng-hilang dari rumahnya, namun tidak berapa lama petugas ber-hasil membekuknya," bebernya.

Akibat perbuatannya, ter-sangka akan dijerat Pasal 363(1) Subs Pasal 480 KUHP, dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.

=JUNAEDI/MK

KRIMINALITAS

Kasus Pencurian Sapi Terungkap

Pemkab Terima Proyek TPAKomisi C: Pekerjaannya Banyak Tak Sesuai RAB

SUMENEP – Bupati Sumenep A. Busyro Karim menerima pelimpahan pekerjaan proyek pembangunan tempat pemprosesan akhir (TPA) sampah di Desa Torbang, Ke-camatan Batuan, dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Selasa (27/1). Dewan menyatakan menolak pelimpahan tersebut.

DIALIHKAN. Kondisi proyek pembangunan tempat pemprosesan akhir sampah di Desa Torbang Kecamatan Batuan, Sumenep, Selasa (27/1). Proyek tersebut dialihkan ke Pemerintah Kabupaten Sumenep.

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534 | TAHUN IV CSumenep

Sejumlah guru yang biasanya menerima bantuan sebesar Rp 3 juta setiap tahun, diduga hanya menerima Rp 2.940.000. Kelom-pok Kepala Madrasah (KKM) diduga memotong Rp 60 ribu dengan alasan yang tidak jelas.

Penerima bantuan dialami pemotongan terjadi terhadap sejumlah guru swasta di Kecama-tan Bluto. Modus pemotongan tersebut dengan cara dikolektif-kan dan dikondisikan oleh salah satu pengurus KKM Bluto.

Jumlah guru yang mendapat-kan dana tunjangan fungsional di Kecamatan Bluto, sekitar 300 guru dari jenjang raudlatul adfal (RA) hingga madrasah aliyah

(MA). Jadi, ketika dikalkulasikan bantuan yang diduga disunat itu mencapai Rp 18 juta.

"Pada hari Senin (26/1) kema-rin, berencana mau mengambil bantuan itu ke kantor Pos. Tapi petugas Pos tidak memperbo-lehkan. Alasannya, karena sudah dikolektifkan oleh salah satu oknum KKM," kata salah satu pengelola lembaga yang berada di Kecamatan Bluto yang enggan disebutkan namanya.

Dikatakan, pemotongan dana tunjangan tersebut dilakukan se-cara sepihak. Sehingga aksi terse-but dirasa sangat memberatkan bagi sejumlah guru yang hendak menerima tunjangan tersebut.

"Sebelumnya tidak ada musyawarah apa pun dari KKM tentang sistem pengambilan dana itu. Bahkan ketika saya tan-ya ke petugas Kemenag, dana itu bisa diambil secara perorangan. Tapi kenapa kok KKM terkesan memaksakan pengambilan itu secara kolektif," terangnya.

Anggota Komisi D DPRD Sumenep, Jubriyanto mengaku kecewa dengan kabar adanya pemotongan dana bantuan dari pemerintah itu. Seharusnya dana itu diberikan kepada penerima secara utuh. ”Otomatis, itu bisa menjadi preseden buruk bagi bantuan ke depan,” katanya.

Tindakan semacam itu, menurutnya, meresahkan ter-hadap semua guru. Sebab, bisa menghambat terhadap kemajuan pedidikan di Sumenep ke depan. "Logikanya, jika sudah me-ntalitasnya guru down, jelas dia akan malas untuk menjalankan tugasnya. Sehingga, juga akan berdampak terhadap kemajuan

pendidikan ke depan," terangnya.Menurut Politis PKS terse-

but, jika dugaan itu benar jelas pengurus KKM sudah mela-brak aturan yang ada. "Apa pun alasannya, yang namanya pungli itu tetap salah dan melanggar aturan yang ada. Ini harus segera disikapi dengan serius. Jika tidak, kemungkinan besar aksi serupa akan selalu terjadi di lain tem-pat," ungkapnya.

Ketua Kelompok Kepala Madrasah (KKM) Fathorrahman membantah dirinya telah me-lakukan pungli dana fungsional tersebut. ”Itu tidak benar. Kalau yang disatukan pengambilannya itu benar,” katanya.

Menurutnya, disatukannya pengambilan agar penerima tidak berbondong-bondong ke kantor Pos. “Jadi, semua rekening pene-rima itu dikumpulkan pada KKM. Baru KKM yang ngambil ke kantor Pos, baru KKM mencairkan ke masing-masing penerima. Hal seperti itu sudah kami lakukan

mulai tahun lalu,” terangnya.Sementara Kasi Pendidikan

Madrasah (Pendma) Kemenag Sumenep, H. Moh. Rifa'i Hasyim mengatakan, dirinya masih belum mengetahui soal adanya indikasi pungli tersebut. Sebab sampai saat ini belum menerima laporan.

”Saya masih belum tahu soal itu. Tapi yang jelas kalau dari Ke-menag, tidak ada instruksi setiap kali pencairan bantuan apa pun untuk melakukan pengkondisian, permohonan, maupun perintah untuk meminta jatah dari pe-nerima,” katanya.

Ditanya soal sistem pen-cairan, mantan Kepala MTsN Tarate itu tidak banyak berko-mentar. “Pencairannya kami bekerja sama dengan Pos, jadi semua sistemnya di sana yang mengaturnya. Tapi yang jelas kami sudah mentransfer ke reke-ning masing-masing penerima,” tukasnya.

=JUNAEDI/MK

KELOMPOK KEPALA MADRASAH

Tunjangan Fungsional Guru Dipotong?SUMENEP – Bantuan untuk kesejahtetaan guru non pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Kan-tor Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep, di-duga tidak diterima secara utuh oleh penerima hak.

SUMENEP – Sejumlah warga Desa Brakas, Kecamatan/Kepu-lauan Raas menagih janji Dinas Perhubungan (Dishub) Sume-nep. Pasalnya, Kepala Dishub setempat Mohammad Fadillah berjanji segera memperbaiki kerusakan jalan akses pelabuhan setempat.

Akses jalan menuju Pelabu-han Brakas pada tahun 2014 telah diperbaiki. Namun, tidak sampai satu bulan lamanya, aspalnya sudah banyak yang kocar-kacir. Pekerjaan jalan sepanjang sekitar 1200 meter itu diduga dikerjakan asal-asalan.

Kepala Dishub Mohammad Fadillah berjanji akan segera memperbaiki jalan tersebut. Sayangnya, hingga saat ini janji tersebut masih belum terealisasi. Buktinya, sampai saat ini jalan pelabuhan terbesar di kecamatan tersebut masih belum diperbaiki.

“Sejak awal Januari yang lalu, hingga saat ini masih belum ada pekerjaan perbaikan jalan itu. Bahkan saat ini kerusakannya su-dah semakin parah,” kata tokoh masyarakat warga Desa Brakas, Arkan, Selasa (27/1).

Menurutnya, tidak hanya ja-lan yang tidak diperbaiki, lampu penerangan di pelabuhan terse-

but juga masih belum ada peru-bahan. Lampu itu hanya menyala sekitar seminggu. “Setalah itu sampai saat ini lampu peneran-gan yang berjumlah lima buah itu tidak menyala lagi,” terangnya.

Kepala Dishub Mohammad Fa-dillah saat dikonfirmasi wartawan mengaku masih belum mengeta-hui kondisi jalan tersebut saat ini. Sebab, pihaknya belum meninjau kondisi terkini. “Kami masih be-lum tahu, apakah sudah diper-baiki atau tidak. Kami akan tanya dulu kepada staf yang menanga-ninya,” katanya.

Namun, pihaknya sudah me-minta pelaksana proyek untuk segera memperbaiki kerusakan-nya. ”Saya sudah minta kepada pelaksana untuk segera diper-baiki. Namun, waktu itu yang bersangkutan sedang punya musibah, kemungkinan saja saat ini sudah diperbaiki,” terangnya.

Dikatakan, kerusakan jalan pelabuhan itu bukan disebabkan karena pengerjaan proyek yang tidak benar. Tapi, disebabkan faktor alam. ”Saat hujan turun di sana ada genangan air. Wajarlah jika jalan dilewewati mobil dan ada genangan air terus terke-lupas,” terangnya.

=JUNAEDI/MK

PERBAIKAN JALAN PELABUHAN BRAKAS

Warga Brakas Tagih Janji Dinas Perhubungan

Pintu masuk Pelabuhan Brakas Kecamatan/Kepulauan Raas. Akses jalan menuju pelabuhan tersebut rusak sekalipun baru saja selesai diperbaiki.

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534 | TAHUN IV D Sumenep

Akibatnya, sejumlah kegiatan sekolah menjadi vakum, seperti UTS (ujian tengah semester) dan try out. Padahal di sejumlah se-kolah yang lain pelaksaan dua kegitan tersebut sudah selesai di-lakukan.

Pantauan Koran Madura, seki-tar pukul 08.30 ratusan siswa SMAN 2 berangkat dari sekolah SMAN 2 di Jl. KH. Wahid Hasyim Gg. III/11 dengan cara berjalan kaki. Di tengah perjalanan, mere-ka berorasi sambil membentang-kan beberapa poster.

Setibanya di depan Kan-tor Bupati di Jl. Dr. Cipto, sekitar pukul 09.00, mereka langsung berorasi secara bergantian. Bah-kan, sejumlah siswa sempat me-maksa masuk ke Kantor Bupati Sumenep dengan cara mendesak petugas yang menjaga pintu

masuk Kantor Bupati Sumenep. Baru kemudian marah siswa bisa tertahan setelah lima perwakilan diperbolehkan masuk ke kantor orang nomor satu di lingkungan Kabupaten Sumenep.

Perwakilan siswa langsung ditemuai oleh Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Sumenep, Hadi Soetarto dan juga Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Titik Sur-yati, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) A. Shadik, dan juga dite-mui oleh sejumlah pejabat lain yang berkaitan.

Kendati demikian, ratusan siswa yang menanti di luar, tetap melakukan orasi, bahkan juga membuat kondisi jalan menjadi macet walaupun tidak begitu lama. Baru setelah ada perjanjian dari pemerintah bahwa kekoso-

ngan kepala sekolah tersebut akan diisi kemarin juga, mereka langsung bubar secara tertib.

"Pak Bupati, kami tidak akan pulang sebelum ada kepastian ka-lau sekolah kami akan ada kepala sekolah tetap. Kami tidak mau kegiatan belajar kami tergang-gu!" tegas Ilham, salah satu siswa SMAN 2.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Koran Madu-ra, kekosongan kepala sekolah di SMAN 2 sudah berlangsung sejak September 2014. Sebab, kepala sekolah yang lama, Rofiq sudah memasuki masa pensiun. Un-tuk mengisi kekosongan kepala sekolah, dijabat oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sajali. Namun, Plt tersebut memundurkan diri sejak tanggal 31 Desember 2014.

“Awalnya KBM (kegiatan be-lajar mengajar) berjalan normal, tapi sejak tidak ada kepala se-kolahnya, KBM menjadi tersen-dat-sendat. Bahkan UTS masih belum terlaksana,” kata Qodir, Staf Kesiswaan SMAN 2 saat men-dampingi siswanya.

Belum terlaksananya dua ke-giatan tersebut, disebabkan ka-

rena pihak sekolah belum menda-patkan mandat penuh dari kepala sekolah. Wakil kepala sekolah di-katakan tak bisa memberikan mandat.

“Walaupun ada wakil, kami tidak bisa mengerjakan sebelum ada mandat dari kepala. Karena yang mendapatkan SK (Surat Keputusan) dari Bupati itu hanya kepala sekolah. Sementara wakil itu hanya SK internal saja. Jadi tidak bisa mengeluarkan SK pada kami,” terangnya.

Oleh sebab itu, demi kepen-tingan siswa utamanya siswa kelas XII, siswa mendesak peme-rintah segera mengeluarkan SK kepala sekolah untuk mengisi ke-kosongan jabatan tersebut.

“Alhamdulillah berdasarkan hasil hearing tadi, SK Kepsek akan diturunkan sekarang juga. Makanya sebagian siswa dari kelas XII masih menunggu tu-runnya SK tersebut,” ungkapnya, kemarin.

Menanggapi tuntutan ratusan siswa itu, Kepala Disdik A. Shadik mengatakan segera mengeluar-kan SK kepala SMAN 2. “Kami pastikan besok tidak ada keko-

sangan jabatan di SMA 2. Karena hari ini juga, SK Kepala Sekolah di SMAN 2 bisa diserahkan,” ka-tanya, kemarin.

Kendati demikian, pihaknya enggan untuk membeberakan nama yang akan mengisi keko-songan jabatan. "Sebelum SK diserahkan, kami tidak bisa mem-buka, siapa nama yang mengisi jabatan tersebut. Karena ini raha-sia jabatan,” terangnya.

Ditanya soal keterlambatan pengisian kekosongan jabatan kepala sekolah SMAN 2 itu, pihaknya mengaku masih dalam proses. Sebab, untuk mengisi jabatan strategis tersebut masih membutuhkan waktu panjang. Karena masih mencari figur yang tepat. Apalagi SMAN 2 di-kategorikan sebagai sekolah fa-vorit.

"Ini kan perlu proses. Tidak bisa serta merta. SMA 2 itu kan sekolah favorit. Di internal Dinas Pendidikan ada tim untuk me-nyeleksi, figur mana yang cocok menduduki jabatan kepsek di SMA 2. Tidak bisa asal tunjuk," tukasnya.

=JUNAEDI/MK

Ratusan Siswa Demo Kantor BupatiDisdik: Hari Ini Tak Ada Kekosongan Jabatan di SMAN 2 Sumenep

SUMENEP – Sekitar 700 siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Sumenep, demo Kantor Bupati se-tempat, Selasa (27/1). Mereka memprotes dan meminta Bupati Sumenep A. Busyro Karim segera mengisi kekoso-ngan kepala sekolah di sekolahnya. Sebab, sudah bebera-pa bulan terakhir SMAN 2 berjalan tanpa nakhoda.

DEMONSTRASI. Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Sumenep saat menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Pemkab Sumenep, Selasa (27/1)

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534 | TAHUN IV ESumenep

“Potensi pelabuhan di Ka-bupaten Sumenep sangat besar. Jadi rasanya mubazir jika tidak-dimaksimalkan,” katanya, Se-lasa (27/01).

Ia menjelaskan bahwa pelabuhan tidak hanya me-miliki unsur manfaat kepada masyarakat kepulauan, namun

juga dapat memberi pemasukan yang besar kepada pemerintah. “Bentuknya berupa PAD itu,” ujar anggota dewan asal kepu-lauan itu.

Namun demikian, karena se-lama ini masih belum ada perda yang mengatur soal pengopera-sian pelabuhan, maka menurut

ia, yang paling banyak merasa-kan manfaatnya adalah pihak ketiga, yakni penyedia layanan armada.

“Pemaksimalan setoran PAD dari pelabuhan ini yang kami harapkan ke depan bisa men-jadi nyata. Makanya, upaya kami lakukan membuatkan perda yang mengatur tentang itu,” un-gkap Rahman.

Ia yakin, raperda tentang pelabuhan itu bisa dibahas pada triwulan pertama tahun 2015 ini. Menurutnya, dari puluhan raperda inisiatif DPRD yang ada, raperda tentang pelabuhan masuk skala prioritas. “Karena

sifatnya sangat penting untuk disegerakan,” ujar politisi Partai Demokrat itu.

Dikatakan Rahman, den-gan dibentuknya Perda tentang pelabuhan, nantinya semua pelabuhan itu akan dikelola oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sumenep. Dan jika nanti sudah terbentuk perda, maka harus ada retribusi yang wajib dikeluarkan oleh siapa pun yang ingin memakainya.

Sementara itu, saat dikonfir-masi, Kepala Dishub Kabupaten Sumenep, Muhammad Fadil-lah mengatakan, PAD dari sek-tor pelabuhan pada tahun 2014

yang telah disetorkan sekisar Rp. 300 juta.

Karena itu, pihaknya me-ngaku apresiatif terhadap le-gislatif yang telah memiliki kepedulian terhadap pemak-simalan pelabuhan. “Selama hal itu untuk memaksimalkan pelayanan, dan menambah setoran PAD, kami sangat apre-siatif,” ujarnya.

Namun begitu, ia mengaku masih belum mengetahui kon-sep raperda tentang pelabuhan inisiatif legislatif tersebut. “Saya masih belum memegang materi raperda tersebut,” tandasnya.

=FATHOL ALIF

PAD Pelabuhan MinimRaperda Pelabuhan Ditarget Dibahas Triwulan Pertama

SUMENEP – Anggota Komisi C DPRD Sumenep, AZ. Rahman mengungkapkan, pendapatan asli daerah (PAD) 2014 dari sektor pelabuhan minim. Untuk me-maksimalkannya, DPRD Kabupaten Sumenep berinisi-atif membuat Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Kepelabuhanan.

SUMENEP - Ketua Badan Legislasi (Baleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Iskandar menilai, Sume-nep akan sulit berkembang tanpa melibatkan inves-tor. Karenanya, rancangan peraturan daerah tentang Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan (RDTRK) Kota mendesak untuk dibahas.

Menurut Iskandar, ke-beradaan investor di Ka-bupaten Sumenep akan sangat membantu mem-percepat pembangunan di Sumenep. "Sulit di Sumenep itu kalau tidak melibatkan investor," tu-kasnya.

Oleh sebeb itu, ia me-nilai raperda tentang RDTRK sebagai salah satu raperda yang mendesak

untuk dibahas tahun ini. Pasalnya, keberadaan ra-perda RDTRK dinilai akan memudahkan para investor dalam mengenali kondisi Kota Sumenep saat akan berinvestasi.

Selain itu, ia juga ber-harap dengan selesainya raperda RDTRK itu pem-bangunan ke depan akan lebih rinci. Zona untuk pembangunan perdaga-ngan, perumahan, perta-nian dan zona yang perlu diatur lainnya tertata de-ngan lebih baik lagi.

Namun demikian, pihaknya mengaku masih belum tahu kepan pem-bahasan raperda RDTRK akan dibahas. Menurut dia, terkait pembahasan ra-perda tahun 2015 ini tidak bisa hanya ditentukan oleh pihak legislatif, namun juga eksekutif.

Sebelumnya, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengaku opti-mis tahun ini akan ada 8 raperda yang akan dibahas. Beberapa raperda yang di-anggap mendesak di anta-ranya, tentang CSR, RDTRK dan izin bangunan.

=FATHOL ALIF

RAPERDA RDTRK

Pengembangan Kota Perlu Libatkan Investor

SUMENEP - Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep menilai aset yang diban-gun menggunakan dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri sebesar Rp. 53 mi-liar tak jelas. Hal itu berangkat dari tidak adanya kejelasan mengenai re-alisasi dana tersebut.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Sume-nep, Abrari mengatakan, realisasi ku-curan dana dari pemerintah pusat itu masih belum jelas bentuk dan dae-rahnya. Karena itu, pihaknya meminta agar Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMP – KB) Kabupaten Sumenep menjelaskannya. "Karena semua data yang masuk dari pusat ke daerah pasti melalui BPMP," kata Abrari.

Selain itu, pihaknya juga mende-sak agar BPMP-KB segera melakukan verifikasi aset tersebut. Pasalnya, aset-aset itu dibangun mengguna-kan dana PNPM. “Aset ini harus dise-lamatkan. Verifikasi terhadap semua aset wajib dilakukan,” katanya.

Namun, jika verifikasi terhadap beberapa aset itu tidak segera dilaku-kan, ia mencurigai Kepala BPMP-KB ikut menjadi bagian ketidakjelasan aset tersebut. "Karena itu, Komisi D ingin pembuktian terbalik. Kalau Rp 53 miliar itu bisa diselamatkan oleh pemerintah melalui BPMP, itu harus dibuktikan. Kalau tidak bisa dibukti-kan, tidak ada alasan lain, BPMP ter-libat dalam hal ini," tukasnya.

Selebihnya, ia juga mengatakan, harusnya memang sebelum akhir

tahun 2014, pihak legislatif sudah mendapatkan laporan realisasi dana sebesar Rp. 53 miliar itu. Akan tetapi, lanjutnya, sampai saat ini pihaknya mengaku belum menerima laporan tersebut.

Sementara itu, Kepala BPMP-KB Kabupaten Sumenep, Ahmad Masuni menegaskan bahwa realisasi dana PNPM sebesar Rp. 53 miliar jelas. “Kata siapa masih belum jelas? Semua dana itu sudah terealisasi,” katanya.

Ia juga memaparkan, realisasi dari dana sebesar Rp 53 miliar ada lima bentuk. Kelimanya berupa prasarana pendidikan, prasarana kesehatan, prasarana umum, sa-rana pelatihan, dan simpan pinjam kelompok perempuan (SPP).

=FATHOL ALIF

PEMBANGUNAN

BPMP-KB Perlu Lakukan Verifikasi

KORAN MADURA

Abd. Rahman 081 934 942 499 Iklan Baris Bergambar

Advertorial

Berita Kehilangan

PASANG IKLAN

Display

Sulit di Sumenep itu kalau tidak melibat-

kan investor,"

IskandarKetua Baleg

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534 | TAHUN IVF PamekasanBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FRABU 28 JANUARI 2015No. 0534 | TAHUN IV

Aliran listrik itu sangat dibu-tuhkan warga untuk penerangan rumah mereka. Karena selama ini mereka menggunakan listrik den-gan cara numpang dari tetangga atau saudara yang rumahnya saling berdekatan.

Menurut Hidayaturrahman, 35, warga setempat, di desanya ada puluhan warga yang sudah

mendaftar ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Pamekasan, sekitar dua bulan yang lalu. Na-mun hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari PLN untuk mengaliri listrik ke rumah-rumah warga yang bersangkutan.

Saat pendaftaran, warga di-pungut uang sebesar Rp 800 ribu sebagai uang pendaftaran. Sete-

lah tidak ada kabar kejelasannya, ia mendatangi Kantor PLN Pame-kasan, di Jl Kesehatan, dengan maksud untuk mempertanyakan kejelasan kapan akan dipasang kwh meter

Salah seorang petugas PLN memberikan jawaban yang sangat membuat warga kecewa. Pasalnya, untuk mempercepat waktu pe-masangan warga diminta untuk membeli kabel sendiri, untuk sambungan dari tiang ke rumah yang akan dipasangi kwh meter.

“Kalau ingin cepat dipasang kwh meternya, kami disuruh ba-yar lagi Rp 300 ribu. Alasannya, untuk beli kabel sepanjang 25 me-

ter kepada pihak ketiga (pembo-rong). Kalau memang hal seperti itu, kenapa tidak dijelaskan saat pendaftaran,” kata aparat desa Pademawu Barat ini.

Dengan adanya permintaan uang itu terkesan ada pungutan liar (pungli) oleh oknum petugas PLN. Anggapan tersebut bukan tidak mendasar, sebab terdapat sejumlah warga yang sudah mel-akukan pembayaran itu, namun hingga saat ini masih juga belum dipasangi Kwh.

Untuk itu, ia bersama warga lainnya berharap adanya kejela-san kapan kwh meter warga dipa-sang. Jika memang ada persyara-

tan yang dianggap masih kurang hendaknya disosialisasikan ke-pada warga.

“Warga yang sudah bayar Rp 300 ribu ternyata rumahnya juga tidak kunjung dialiri listrik. Ke-mana uang tambahan yang sudah dibayar warga itu. Jangan-jangan itu pungli yang dilakukan oleh oknum PLN yang tidak bertang-gung jawab,” ungkapnya.

Sementara itu, Manajer PLN Rayon Pamekasan, Purnomo be-lum bisa dimintai konfirmasi terkait hal itu. Upaya konfirmasi melalui sambungan teleponnya tidak direspon.

=ALI SYAHRONI/UZI/RA

Pemasangan Listrik Baru Lamban Warga Sudah Mendaftar ke PLN, Masih Dimintai Uang TambahanPAMEKASAN - Sejumlah warga Desa Pademawu Barat, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, mengeluhkan proses pasang baru Kwh yang tidak jelas kapan akan dilaksana-kan. Padahal warga sudah mendaftar pada bulan Novem-ber 2014 lalu.

ILUSTRASI. Petugas PLN sedang memeriksa Kwh meter di salah satu rumah warga.

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534 | TAHUN IV GPamekasan

Dukungan itu, disampaikan langsung oleh Ketua DPRD Pem-kasan, Halili, kepada sejumlah awak media. Menurutnya, selama ini banyak persoalan terkait pen-distribusian raskin. Di samping itu di Pamekasan sendiri, kasus raskin telah menyeret sejumlah kepala desa ke dalam penjara.

Bahkan, yang terbaru adalah dengan ditetapkannya 11 ter-sangka yang masih berkaitan den-gan beras masyarakat miskin itu. Tidak hanya itu, pada saat yang

bersamaan tunggakan raskin, Ka-bupaten Pamekasan, tahun 2014 yang masih tersisa Rp 1,1 miliar belum tuntas.

Untuk itu, bila ada rencana mengalihkan bantuan raskin, pihaknya mengaku setuju apabila beras untuk masyarakat miskin dihapus. Apabila raskin dihapus akan diganti dengan pemberian uang tunai kepada masyarakat miskin, yang akan lebih berman-faat.

Masyarakat akan mendapat

beras dengan kualitas yang di-inginkan dan bisa menggunakan dana tersebut sesuai kebutuhan bahan konsumsi. Di samping itu akan mengurai benang kusut pe-nyelewengan raskin di Republik ini.

Membenahi persoalan raskin itu mungkin dirasa sudah sulit, seperti beras tidak layak kon-sumsi dan distribusi yang tidak beres. Makanya, muncul wacana merubah program raskin dengan pola pemberian langsung berupa uang kepada masyarakat peneri-ma manfaat. Saya setuju dengan wacana itu,” kata politisi PPP ini.

Dengan bantuan dalam ben-tuk uang, masyarakat petani juga akan terbantu. Sebab beras hasil panen petani lokal akan terbeli dengan harga tinggi. Pemerintah pusat juga tidak perlu melakukan

impor beras, dengan cara men-ingkatkan kualitas dan kuantitas pangan lokal.

Sebelum dilakukan pengali-han dari raskin ke bantuan uang tunai, sebaiknya ada beberapa hal yang harus dipersiapkan. Di anta-ranya harus dilakukan pendataan ulang penerima manfaat. Sebab selama ini program pusat banyak yang tidak tepat sasaran.

“Yang tak kalah pentingnya lagi bagaimana sistem harus berjalan dengan pengawasan yang bagus. Karena rata-rata yang lemah di pengawasan. Se-bagus apa pun sistemnya, kalau pengawasannya lemah, mesti ada celah. Mau lewat rekening, mau pakai aparat, mesti ada kebocoran-kebocoran,” ungka-pnya.

=ALI SYAHRONI/RAH

DPRD Dukung Penghapusan RaskinPerlu Diimbangi dengan Pembenahan Sistem PengawasanPAMEKASAN – Rencana pemerintah pusat untuk meng-hapus program raskin dan menggantinya dengan uang tunai, seperti yang diuraikan anggota DPRD RI asal Madura, Said Abdullah, beberapa waktu lalu. Mendapat dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan.

PAMEKASAN - Dinas Pen-didikan Pamekasan, Madura, Jawa Timur, akhirnya men-gubah penerapan Kurikulum 2013 (K13) ke Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di semua tingkatan pendidikan di wilayah itu.

Kepala Disdik Pamekasan, Moh Yusuf Suhartono men-gatakan semula Disdik Pame-kasan tetap mempertahankan penerapan K13 dan tidak akan mengubah ke KTSP. Namun, karena banyak masukan dari para dewan guru, Disdik akh-irnya mengikuti kemauan para guru dan kepala sekolah di wilayah itu.

“Pertimbangannya demi kesamaan dalam hal pen-erapan kurikulum. Di samp-ing itu, hal ini juga berkaitan dengan penggunaan buku di masing-masing sekolah,” kata menjelaskan.

Menurut Yusuf, saat ini buku yang tersedia di mas-ing-masing sekolah di Pame-kasan, baik negeri maupun swasta adalah buku KTSP, sedangkan buku-buku untuk kurikulum 2013, belum leng-kap.

Sebenarnya, kata dia, pada akhirnya K13 itu akan dit-erapkan di seluruh Indonesia nantinya. Namun karena be-berapa sekolah di negeri ini belum siap, maka Kemente-rian Pendidikan akhirnya me-minta agar untuk sementara menggunakan KTSP.

Dua hari setelah adanya pengumuman bahwa pemer-intah melalui Kemendikbud kembali menerapkan KTSP, Kepala Disdik Pamekasan Moh Yusuf Suhartono men-yatakan, khusus Pamekasan akan tetap menerapkan K13, karena sudah siap dan seba-gian besar guru telah menda-patkan pelatihan.

Yusuf kala itu menjelas-kan, hal ini berdasarkan kepu-tusan bersama para Kepala Di-nas Pendidikan se-Jawa Timur dengan Dinas Pendidikan Pemprov Jatim.

Namun dalam perkemban-gannya, keputusan itu diubah dengan pertimbangan keter-sediaan buku pelajaran untuk K13 belum lengkap.

=ANTARA/RAH

KURIKULUM

Disdik ubah K 13 ke KTSP

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534 | TAHUN IVH PamekasanPamekasan

Menurutnya, aksi demonstrasi yang mengatasnamakan untuk kepentingan masyrakat dan per-baikan di Pamekasan itu semak-in tidak berkualitas. Akibatnya, gerakan turun jalan itu bukannya semakin memperbaiki pemerin-tahan, namun justru sebaliknya. Demonstrasi hanya menghambat pembangunan karena ada kepent-ingan yang terselubung di balik

gerakannya.Indikatornya, menurut Heru,

terdapat beberapa aspek demo LSM dinilai semakin berkualitas rendah. Di antaranya, dari segi materi yang diusung sering tidak berbobot, demo yang tidak di-awali dengan pembacaan yang matang. Bahkan terkadang, massa aksi juga tidak mengerti persoa-lan yang disuarakan.

“Ukurannya sangat jelas, salah satunya tidak jarang demo LSM yang terjadi di Pamekasan hanya diikuti 10 orang, kadang hanya 5 orang. Kalau seperti itu semestinya tidak menyampaikan aspirasi dengan demo, cukup au-diensi saja,” kata ketua Forum LSM se Pamekasan ini.

Demo para LSM sering meli-batkan anak-anak usia pelajar. Menurutnya, justru akan sangat mencederai nama LSM. Ia menilai anak-anak usia SMP maupun SMA itu masih waktunya belajar, bukan berdemonstrasi.

Kalau persoalan banyaknya demo yang terjadi, ia menganggap bagian dari sistem demokrasi yang sedang dijalankan di Indonesia.

Demo salah satu kerjanya LSM un-tuk memperbaiki pemerintah.

Kendati demikian, LSM juga harus menjaga etika. Demonstra-si tidak boleh dilakukan secara anarkis. Apalagi ketika tidak dite-mui oleh pemkab, lalu melaku-kan pengrusakan fasilitas negara. Itu menunjukkan semakin tidak berkualitasnya demo LSM.

“Tidak ada satu pun undang-undang bahwa Bupati itu harus menemui pendemo. Jadi, kalau tidak ditemui oleh Bupati, dijad-wal ulang, tidak perlu melakukan tindakan yang merusak. Meny-ampaikan aspirasi dengan demo tidak dilarang, tapi kualitasnya harus diperbaiki,” ungkapnya.

=ALI SYAHRONI/RAH

Gerakan LSM Mulai BergeserAksi Turun Jalan Mestinya Dapat Memperbaiki PemerintahanPAMEKASAN – Gerakan demonstrasi yang sering di-lakukan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di wilayah Pamekasan dinilai tidak lagi murni untuk kepentingan masyarakat, kata Ketua Lembaga Pengem-bangan dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) Pame-kasan, Heru Budi Prayitno.

TAK BERKUALITAS. Anak SMP ikut demo ke kantor DPRD Jl Kabupaten, Pamekasan, Desember 2014 lalu.

SURABAYA - Dunia sepak bola Pamekasan semakin menggeliat. Selain had-irnya Persepam Madura Utama (Persepam MU) yang kini berkompetisi di Divisi Utama Liga Indonesia, asuhan Widodo C Putro, kini muncul kesebelasan persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V yang dijadwalkan pada Juli mendatang di Banyuwangi.

Tidak tanggung-tanggung, Askab PSSI Pamekasan di bawah kendali Achmad Syafii menargetkan medali emas pada cabang sepak bola. Target ini melampui target sebelumnya, dimana sepak bola Pamekasan harus tersingkir lebih awal, karena tidak berhasil dalam Pra Porprov Madiun.

Untuk mencapai target tersebut, Askab PSSI Pame-kasan mendatangkan pelatih berkualitas yang pernah menangani Persepam mulai dari Divisi 1 hingga tembus ke Indonesia super liga (ISL) yakni Wenedy Purwito.

Usai melakoni uji coba dengan tim Porprov Surabaya di Stadion Utama Gelora Bung Tomo, Wenedy Pur-wito mengaku sangat optimis anak asuhnya bisa menggaet medali emas. Itu berdasar perkembangan dua uji coba yang dilakukan tim Porprov Pamekasan saat melawan klub Pesawat FC Sidoarjo dan tim Porprov Surabaya.

Dalam pertandingan melawan Pesawat FC yang diperkuat mantan pemain Persepam, Evandro Antonio Be-Vilaqua, anak asuh Wene-dy berhasil melesatkan 4 gol ke gawang lawan. Sementara saat melawan tim Porprov Surabaya, anak asuh Wenedy harus mengakui keunggulan lawannya dengn skor 2-0.

Dari dua pertandingan laga uji coba tersebut, kerangka tim dan kerja sama tim sangat terli-hat. Tinggal selanjutnya dirinya bersama tim pelatih mema-tangkan strategi menuju juara Porprov Jatim di Banyuwangi.

Selanjutnya, tim pelatih akan mengevaluasi secara menyeluruh, serta melaku-kan pembenahan terhadap kelemahan tim dan memompa kemampuan para pemain.

= FAKIH AMYAL/UZI/RAH

OLAHRAGA

Wenedy Optimis Tim Porprov Juara

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534 | TAHUN IV IPamekasan

Kejadian itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Pada saat itu Karimullah yang keseharian-nya berprofesi sebagai penarik becak ini hendak menjual perhi-asan emas berupa gelang di salah satu Toko Emas di Jl Diponogoro, Pamekasan.

Karimullah datang membawa emas seberat 9,850 gram dengan kwitansi asli dari toko yang ber-sangkutan. Setelah diperiksa oleh karyawan toko, ternyata emas itu

diketahui palsu. Mengetahui hal itu, karyawan toko memberi tahu petugas kepolisian yang bertugas di toko itu agar disampaikan ke Polsek setempat.

Tanpa disadari Karimullah, proses transaksi sengaja diper-lambat untuk menahan yang ber-sangkutan agar tidak melarikan diri. Beberapa saat kemudian, petugas Polsek Pamekasan tiba di lokasi dan langsung mengaman-kan pelaku.

Karimullah digelandang ke Mapolsek setempat, di Jl Raya Teja, Pamekasan, dengan barang bukti emas palsu seberat 9,850 gram.

Kapolsek Pamekasan, AKP Dwi Yatmoko, melalui Kanit Reskrim Iptu Ach Shaleh men-gatakan beruntung petugas dari Polsek Pamekasan dengan ce-pat tiba di toko emas dimaksud. Sehingga tidak sampai ada aksi main hakim sendiri.

Dari hasil pemeriksaan se-mentara, terang Ach Sholeh, pelaku mengaku kalau emas itu bukan miliknya. Tapi, ia mengaku mendapatkan dari seorang per-empuan, yang minta tolong untuk dijual ke toko emas sesuai dengan nama toko yang ada di kwitansi

jual-beli emas tersebut.“Kwitansinya asli, tapi emasn-

ya paslu. Kepada kami, dia (Ka-rimullah) mengaku dapat gelang itu dari perempuan yang tidak dia kenal di belakang Pasar Sore. Dia mengaku kasihan, makanya mau membantunya,” kata Iptu Ach Sholeh.

Namun, pihaknya tidak akan langsung percaya dengan pen-gakuan pelaku itu. Pihaknya masih akan mendalami dan masih akan melakukan serangkaian pemeriksaan dengan memanggil sejumlah saksi untuk membuk-tikan Karimullah bukan pemi-liknya.

“Kami masih akan meminta keterangan saksi dari Ripin (tu-kang becak) dan jual pisang yang

ada di belakang Pasar Sore. Yang kata pelaku mengetahui kalau emas tersebut dari seorang per-empuan yang minta tolong,” un-gkapnya.

Saat diwawancarai oleh warta-wan, Karimullah mengaku kalau dirinya menerima emas itu dari seorang perempuan yang tidak dikenal, yang minta tolong hingga menangis untuk menjualkan gel-ang emas tersebut.

“Saya hanya niat membantu saja. Perempuan itu nangis-nang-is dan katanya punya hutang. Tak tahunya itu emas palsu. Seingat saya itu ciri-cirinya mengguna-kan kerudung warna abu-abu. Kalau saya ketemu, saya pasti in-gat,” kata Karimullah.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Jual Emas Palsu, Abang Becak DibekukKarimullah Mengaku Hanya Ingin Membantu Perempuan yang Tak DikenalnyaPAMEKASAN - Lantaran kedapatan menjual emas palsu, Moh Karimullah, 40, warga Jl Jembatan Baru, Kelurahan Gladak Anyar, Kecamatan Pamekasan, berurusan dengan Kepolisian Sektor (Polsek) Kota setempat, Selasa, (27/1) kemarin.

TEGANG. Moh Karimullah, 40, sedang diperiksa penyidik di Polsek Pamekasan (kota) kemarin (27/1).

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534 | TAHUN IVJ

cr3/koran madura

RABU 28 JANUARI 2015No. 0534 | TAHUN IV JSampangKORAN

MADURA

SAMPANG - Badan Ling-kungan hidup (BLH) Ka-bupaten Sampang pada tahun lalu mendapatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) senilai Rp 60 juta untuk pemeliharaan taman. Namun, anggaran yang sudah dikucurkan belum mampu menata taman lebih indah.

Panelurusan Koran Madura, Ta-man Jamaluddin di timurnya Pem-kab masih belum terawat dengan baik. cat tembok terlihat kotor. Setali tiag uang dengan Monumen Truno-joyo. Banyak fasilitas yang sudah ru-sak seperti permainan ayunan anak-anak. Bahkan, simbol yang berdiri tegak di tengah monumen itu sudah rusak bagian atasanya.

Pada tahun ini, pemerintah kembali mengucurkan anggaran sebanyak Rp 700 untuk pemeli-haran dan rehab bangunan atau pagar yang ada di taman. Selain itu, anggaran tersebut juga di-alokasikan pada perawatan mo-bil tangki yang dimiliki BLH dan pengecetan taman.

Kabid Pertamanan dan De-korasi BLH Achmad Huzaini me-ngakui kalau taman yang ada di Kota Bahari kurang terawat, na-mun saat ini sudah mulai direhab. Dia berjanji akan segara menye-lesaikan tugasnya. “Kami sudah mulai melakukan rehab tembok

termasuk di taman Jamauddin dan Monumen Tronojoyo,” katanya, Selasa (27/1).

Huzaini memaparkan, ang-garan untuk pemeliharaan taman dan pemeliharan mobil tangki pada 2014 kurang lebih Rp. 600 juta, pada tahun ini mendapatkan anggaran dari APBD senilai kurang lebih Rp. 700 juta. Anggaran itu dianggap masih dinilai minim. Karena, pemeliharaan dilakukan satu tahun dua kali. “Sejak saya menjabat jadi Kabid Pertamanan dan Dekorasi pemeliharan terha-dap taman di lakukan satu tahun dua kali berupa rehab dan penge-cetan,” imbuhnya.

Sementara untuk permainan ayunan anak-anak yang ada di arena taman, lanjut dia, BLH tidak mempunyai tanggung jawab untuk pemeliharaanya. Karena, alat per-mainan tersebut bukan programn-ya. Bahkan, tidak ada anggaran untuk itu.

“Untuk permainan anak-anak di arena taman, kami tidak mem-punyai tanggung jawab. Itu bu-kan BLH yang mengadakan. Yang saya ketahui permainan tersebut dibantu KB,” tutupnya. =CR3/LUM

SAMPANG- Dinas Perin-dustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindag-tam) Sampang pada tahun ini mendapatkan dua program dengan anggran masing-masing mencapai miliaran rupiah. Dua program tersebut, yaitu pen-gadaan biogas dan pembangkit tenaga surya (PLTS).

Program biogas yang akan direalisasikan pada bulan Juni mendatang akan dikucurkan ke-pada penerima sebanyak 100 KK di 7 kecamatan yang ada di Sam-pang. Di antaranya Kecamatan Sampang, Omben, Jringek, Camp-long, Karangpenang, Torjun, dan Katapang. Dari 7 kecamatan itu ada yang mendapatkan dua unit BIOGAS, ada yang lebih.

“Anggaran untuk pengadaan biogas tahun ini mencapai Rp 1,3 miliar yang akan dikucur-

kan ke penerima sebanyak 100 KK yang tersebar sebar di 7 kecamatan,” kata Kabid Pertam-bangan dan Energi Diperindag-tam Suaidi Asikin, Selasa (27/1).

Suaidi menyampaikan, harga biogas per unit kurang lebih Rp. 13 juta. Namun, pihaknya akan menyesuaikan dengan jumlah penerima dalam pengadaanya nanti. Karena, dari anggaran se-banyak Rp 1,3 miliar itu ada ang-garan untuk pemeliharaan sebesar 5 persen saat ada kerusakan.

Proses pengadaan biogas akan dilakukan secara lelang pada bulan Juni mendatang. “Proses lelang akan dilakukan pada bulan Juni mendatang. Setelah itu, pengadaan tersebut akan direalisasikan atau diku-curkan kepada penerima. Dalam pengadaam tersebut akan disesuaikan dengan jumlah pen-

erima,” tuturnya.Selain program pengadaan

biogas, kata Suaidi, Disper-indagtam juga mendapatkan anggaran sebanyak Rp 3 miliar untuk pengadaan PLTS. Angga-ran untuk PLTS akan dialokasi-

kan di dua desa, yaitu Desa Pandan, Kecamatan Omben, dan Desa Batu Rasang, Kacamatan Tambelangan. Dengan rincian Rp 2,7 miliar akan dialokasikan di Desa Pandan dan Rp 300 juta di Desa Batu Rasang.

“Untuk anggaran PLTS SAS maupun komunal tahun ini senilai Rp 3 miliar yang akan dialokasikan di dua desa yang sudah saya sebutkan tadi. Sebanarnya masih banyak desa terpencil yang masih belum tersentuh seperti perbatasan Banyuates dan Tambelangan, Sokoban dan Karang Anyar. Nah, di desa itu potensi sury-anya sudah memenuhi syarat. Namun masih belum dianggar-kan. Jadi anggaran dua program yang akan direalisasikan nanti mencapai Rp 4,3 miliar dengan rincian biogas Rp. 1,3 milira dan

PLTS Rp. 3 miliar,” paparnya.Untuk memenuhi kebutuhan

PLTS masyarakat yang ada di desa atau dusun terpencil, Disperind-agtam membutuhkan anggaran Rp 20 sampai Rp 30 miliar. Se-mentara anggaran yang tersedia setiap tahunnya terbatas.

“Langkah yang kami lakukan menyelesaikan itu semua, menga-jukan proposal bantuan ke Dinas ESDM Provinsi dan mengajukan ke pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM. Disamping itu, kami juga mencari bantuan sosial sebagai dana tambahan. Karena kalau di tangani pemer-intah daerah yang jelas tidak mampu dengan segala problem yang dialami. Makanya kami dalam menyelesaikan program tersebut mencari bantuan, apalagi program tersebut menggunakan DAK,” tutupnya. =CR3/LUM

Rp 600 Juta Tak MampuIndahkan TamanBLH: Permainan Anak-anak Bukan Tanggung Jawab BLH

KOPERASI UNIT DESA

Pengadaan Biogas-PLTS Capai Rp 4,3 Miliar

Salah satu sisi Taman Jamaluddin yang berada di sebelah timur gedung Pemerintah Kabupaten Sampang, Selasa (27/1). Beberapa bagian dari taman tersebut sudah mulai kumuh dan memerlukan perbaikan sesegera mungkin.

Proses lelang akan di-lakukan pada bulan Juni mendatang. Setelah itu,

pengadaan tersebut akan direalisasikan atau diku-curkan kepada penerima.

Suaidi AsikinKabid Pertambangan dan

Energi Disperindagtam

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534 | TAHUN IV KSampang

Di Pasar Srimangunan, polisi langsung meminta ketegangan status para jukir resmi atau tidak. Sebab, jukir yang resmi ditandai dengan kartu identitas yang diberikan oleh Dishubkominfo Sampang.

Pada kesempatan itu, sebagian jukir tidak mempu-nyai surat dari Dishubkominfo, sehingga langsung dibawa ke Markas Polres untuk diproses lebih lanjut. Mereka merupa-kan jukir suruhan dari salah satu oknum yang resmi ditun-juk Dishubkominfo. Terbukti, jukir liar tersebut memegang

kartu karcis asli.Kapolres Sampang AKBP

Yudo Nogroho Sugianto melalui Kabag Ops AKP Sarwo Waskito mengatakan, Operasi Bina Kusuma dilakukan atas dasar perintah dari Polda Jawa Timur. Operasi tersebut meli-puti premanisme, parkir liar, jasa pengamanan, pemalakan, gepeng, dan sejenisnya. Na-mun, yang berhasil tertangkap hanya jukir liar.

Sementara untuk gelan-dangan dan pengemis berhasil kabur duluan saat melihat ada operasi dan sekumpulan

aparat kepolisian. Katanya, ada juga pas tertangkap me-ngaku sebagai pembeli.

“Kami tidak bisa me-nangkap gepeng kalau tidak ditemukan meminta-minta, ada yang tertangkap saat ope-rasi itu. Akan tetapi, mengaku sebagai pembeli. Sehingga dilepas karena tidak diketahui meminta-minta pada waktu itu,” tuturnya.

Dikatakan, ada dua titik yang menjadi terget kepolisian dalam menjalankan perintah dari Polda Jatim untuk me-lakukan Operasi Bina Kusuma, yaitu operasi terhadap amal pembangunan masjid dan operasi di Pasar Srimangu-nan. “Kebetulan hari ini Pasar Srimangunan. Sehinggga kami berkesampatan untuk melaku-kan Operasi Bina Kusuma,” imbuhnya.

Dalam operasi tersebut, polisi berhasil mengamankan tiga jukir. Meraka jukir liar karena tidak bisa menunjuk-kan kartu identitas sebagai jukir resmi yang ditunjuk oleh Dishubkominfo sebagai leding sektor dari pengelolaan parkir.

“Ada tiga jukir yang diamankan, di antaranya Munaji, Abd Rahman, dan Hoiri. Mereka terpaksa dibawa ke Markas Polres, karena tidak menunjukkan kartu identitas sebagai jukir resmi. Kemudian, mereka akan diberikan pembi-naan untuk tidak mengulangi kembali,” tutupnya. =CR3/LUM

SAMPANG - Pendidikan anak usia dini (PAUD) dan taman kanak-kanak (TK) belum mendapatkan anggaran prioritas dari Kementeri-an Pendidikan dan Kebudayaan RI dalam pengambangan sarana dan prasarana. Pasalnya, pemerintah pusat hnaya fokus pada pengem-bangan sarana dan prasarana untuk sekolah dasar (SD).

Kapala Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang Heri Purnomo mengatakan, pada tahun ini ke-menterian menganjurkan kepada Disdik di setiap daerah untuk lebih fokus pada sarana prasara-na ruang kelas, ruang kelas baru, perpustakaan, dan ruang labora-torium untuk SD.

“Kami tidak memarginalkan sekolah PAUD-TK. Cuma kemen-terian memprioritaskan sarana untuk SD pada tahun ini,” kata Heri Purnomo kepada Koran Madura, Selasa (27/1).

Heri memaparkan, banyak sekolah PAUD-TK yang me-ngajukan pengambangan sarana prasarana. Namun, Disdik tidak bisa langsung memberikan ban-tuan, karena pemerintah pusat setiap tahunnya hanya memberi-kan bantuan kepada PAUD-TK sebanyak 10 sekolah dengan nilai anggaran Rp 50 juta per lembaga khusus untuk ruang kelas baru.

“Meskipun pemerintah pusat fokus pada pembagunan sarana prasarana untuk sekolah SD, pemerintah pusat juga memberi-kan bantuan setiap tahunnya ke sekolah PAUD-TK sebanyak 10 lembaga,” imbuhnya.

Menyikapi sekolah PAUD-TK yang masih numpang ke gedung bukan milik lembaga, Heri men-jelasakan sesuai dengan petun-juk Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sekolah yang masih belum memiliki sarana kelas dianjurkan numpang ke SD atau gedung milik negara.

“Kalau PAUD-TK Dharma Wanita bisa numpang ke ge-dung milik negara, salah satu contohnya TK di Desa Tambaan Kecamatan Camplong menempati gedung KUD. Artinya jika tidak memiliki ruang kelas sendiri bisa meminjam gedung milik negara atau menumpang ke sekolah SD. Mengingat bantuan untuk dua lembaga itu kecil dari pemerintah pusat,” imbuhnya. =CR3/LUM

ANGGARAN PENDIDIKAN

Disdik: Bantuan Dijatah 10 PAUD-TK Pertahun

OPERASI BINA KUSUMA

Aparat BerwajibCiduk Tiga Jukir Liar

SAMPANG - Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Sampang melakukan Operasi Bina Kusuma atau operasi preman di Pasar Srimangunan, Selasa (27/1). Dalam operasi tersebut, Polres berhasil menciduk tiga juru parkir (jukir) liar.

OPERASI: Anggota Polres membawa juru parkir liar dalam Operasi Bina Kusuma di arena parkir Pasar Srimangunan, Selasa (27/1).

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534| TAHUN IV L BangkalanBangkalan RABU 28 JANUARI 2015

No. 0534 | TAHUN IV LBangkalanKORAN MADURA

Perseteruan KPK-Polri Menuai KritikKobra Minta Samad Diseret ke Komisi Etik

Mereka menggelar aksi demonstrasi dengan melakukan long march dari Stadion Gelora Bangkalan (SGB) menuju Mapol-res setempat. Aksi damai terse-but sebagai bentuk dukungan terhadap Polri yang telah mene-gakkan supremasi hukum sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis. Para aktivis tersebut juga memakai topeng wajah pimpinan KPK Abraham

Samad.Sejumlah poster yang berisi

kecaman terhadap oknum-ok-num komisi anti rasuah itu juga menjadi pelengkap dalam aksi kali ini. Di antara kecaman yang tertuang dalam poster tersebut yakni "Abraham Samad Biang Terjadinya Masalah". Tidak ha-nya itu saja, mereka juga me-nuntut agar Abraham Samad dan Bambang Wijoyanto diseret ke

komisi etik, karena diduga telah melakukan pelanggaran berbau politis yang jelas mencoreng nama baik KPK.

"Dengan legalitas dan atas nama pemberantasan korupsi, KPK telah menjelma menjadi lembaga Super Power, lembaga Super Body yang justru mence-derai prinsip-prinsip demokrasi Pancasila," kata Kordinator Aksi Kobra, Zainal.

Dalam orasinya, Zainal me-negaskan akibat kedigdayaan dan kesombongan oknum-ok-num KPK, telah bertindak di luar prinsip norma hukum yang ber-laku. Faktanya perseteruan KPK dengan lembaga hukum lainnya menjadi pertanda bahwa KPK telah melampaui tindakan kon-stitusional. KPK telah berubah menjadi penguasa yang tidak terkontrol oleh prinsip demokra-si yang dianut Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kami meminta usut tuntas semua oknum pimpinan KPK yang terindikasi kuat melaku-kan pelanggaran, baik kode etik maupun pelanggaran lainnya tanpa pandang bulu dan menge-cam keras yang mencoba-coba melindungi oknum KPK yang bermasalah," tegasnya.

Sementara itu, di hadapan massa, Kapolres Bangkalan AKBP Sulistiyono menyampaikan, sesuai instruksi dari atasannya, semua jajaran kepolisian di se-luruh daerah di Indonesia untuk melaksanakan tugas sesuai atu-ran yang berlaku.

"Tugas kami memberikan pelayanan yang terbaik pada masyarakat, sehingga kami tetap bekerja sesuai tugas dan kewa-jiban, sementara untuk masalah KPK dan Polri di Jakarta biar re-kan-rekan yang di Jakarta yang menyelesaikan," tandasnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Perseteruan antara Komisi Pembe-rantasan Korupsi (KPK) dengan institusi Polri me-nuai reaksi dan kecaman di seluruh penjuru Indone-sia. Tak terkecuali di Kabupaten Bangkalan. Namun, reaksi kali ini cukup berbeda dengan apa yang dilakukan oleh sekelompok massa di daerah lain. Sejumlah massa yang mengatasnamakan Koalisi Mahasiswa Bersama Rakyat (Kobra) itu mengecam KPK yang dinilai bertindak di luar prinsip-prinsip ketatanegaraan.

doni heriyanto/koran maduraDUKUNG. Sejumlah massa Kobra membentuk barisan dengan sebuah tulisan SAVE POLRI sebagai rasa prihatin atas perseteruan dua lembaga penegak hukum.

KEMANDIRIAN PANGAN

Bangkalan Butuh KRPL

BANGKALAN - Di Kabupa-ten Bangkalan membutuhkan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Pasalnya, KRPL meru-pakan salah satu cara merubah pola pikir masyarakat agar tidak konsumtif, dan tidak terlalu manja, sehingga masyarakat tidak dapat dipermainkan oleh pedagang jika suatu komoditi sedang langka. Terlebih untuk melatih kemandirian pangan. Namun sejauh ini di kabupa-ten setempat masih tergolong minim.

"KRPL di perumahan Kamal menjadi salah satu yang sukses dan berkembang secara mandiri, namun tidak semua yang ada itu berhasil. Dari sejumlah KRPL yang ada hanya segelintir yang bertahan, itu pun pengelolaan dan pengembangannya secara mandiri dan pribadi,” ungkap Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKP3) Bangkalan, Abd. Fanani.

Menurutnya, salah satu fak-tor yang membuat KRPL tidak mampu tumbuh berkembang, yakni usai dilakukan pembinaan langsung diserahkan kepada pemiliknya. Sehingga pembinaan yang kurang maksimal berakibat pada tidak mampunya sejumlah KRPL untuk bertahan. Di saat melakukan upaya untuk mem-bina kembali kondisi masyarakat sudah tidak seperti pada saat pembinaan di awal.

“Peningkatan konversi lahan membuat masyarakat bisa mela-kukan alternatif dalam pemenu-han kebutuhan pangan dan gizi di lahan yang sempit melalui KRPL. Akan tetapi, setelah tidak dibina lagi kebanyakan masyarakat malas-malasan untuk memeliharanya,” sesalnya.

Sungguhpun begitu, masih ada KRPL yang menjadi harapan. Sebut saja, di Tunjung Kecama-tan Burneh. Di sana sudah mulai menunjukkan perkembangan signifikan. Apalagi pembinaan tidak akan berlaku selamanya. Jika dirasa mampu memelihara secara mandiri maka pembinaan tidak dilanjutkan dan diserahkan kepada pemiliknya. Dari sanalah akan diketahui sejauh mana masyarakat dapat mengelola secara baik.

“Program KRPL ini sejatinya sebagai upaya dalam mengopti-malkan pemanfaat pekarangan yang dimanfaatkan sebagai sum-ber daya lokal untuk penyediaan bahan pangan yang berkualitas,” ungkapnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534| TAHUN IV MBangkalan

Nama Baik Pendidikan TercorengDisdik: Berhentikan Siswa Terlibat Narkoba

Keterlibatan siswa yang masih duduk di bangku kelas XII itu dinilai sangat mencoreng nama baik dunia pendidikan. Sehingga siswa tersebut harus dikeluarkan dari sekolah demi melindungi nama baik sekolah yang telah mendidiknya selama ini.

"Siswa yang tertangkap narko-ba itu harus dipecat dan tidak ada ampunan lagi. Ini sudah di luar batas kewajaran," tegas Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Bang-kalan, Bambang Budi Mustika.

Menurut Bambang, pihaknya

menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum bagi siswa SMKN 2 yang tersandung kasus narkoba tersebut. Apalagi tinda-kan siswa itu sangat memalukan dan sangat fatal. Terlebih bela-kangan ini pemerintah setempat tengah gencar-gencarnya me-lakukan sosialisasi terkait pem-berantasan dan bahaya narkoba di sekolah-sekolah. Namun, kini harus ternoda karena ulah salah satu pelajar yang terjerumus ke barang haram itu.

"Ini menjadi pukulan telak

bagi kami. Tapi, kami tidak akan pernah berhenti dan akan men-dukung penuh langkah pemerin-tah bahwa pada tahun 2015 bebas narkobadan bisa menekan sedini mungkin," jelas Kabid Sarpras Disdik itu.

Di tempat terpisah, Ketua Komisi D DPRD Bangkalan, Moh Hosyan sangat menyesalkan dan menyayangkan adanya pelajar yang terjerat kasus narkoba. Pe-ristiwa ini harus dijadikan pela-jaran berharaga bagi guru dan orang tua siswa. Pembinaan dan pengawasan terhadap siswa perlu ditingkatkan agar tidak ada lagi siswa yang menjadi pecandu ba-rang haram itu.

"Hal semacam ini semestinya tidak perlu terjadi. Ini menjadi PR berat bagi kita semua karena usia muda sudah terpengaruh barang haram yang dapat mem-bunuh masa depan. Kami akan panggil Disdik dan semua kepala sekolah di Bangkalan. Jangan sampai ada korban berikutnya," ucap Hosyan.

Sekadar mengingatkan, Sa-trenarkoba Polres Bangkalan mengamankan siswa SMKN 2 Bangkalan, berinisial FBY (19), warga Jalan Letnan Ramli Gang II, Kelurahan Kraton, Kecamatan Kota, setelah diketahui menjadi pencadu narkoba jenis sabu-sabu. Tersangka yang masih duduk di bangku kelas XII tersebut diciduk oleh petugas Satnarkoba di tem-pat parkiran Billiyard Purnama, jalan RA Kartini.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Satuan Reserse Narkoba (Satreskoba) Polres Bangkalan telah menetapkan FBY (19), siswa SMKN 2 setempat, sebagai tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba. Kasus ini memantik reaksi tegas dari Dinas Pendidikan (Disdik) setempat.

doni heriyanto/koran maduraMALU. FBY (19), siswa SMKN 2 Bangkalan, tertunduk saat diamankan petugas Satreskoba Polres Bangkalan beberapa hari kemarin.

BANGKALAN - Penyalu-ran dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) dan program beras untuk masyarakat miskin (raskin) di Desa Tlagah, Kecamatan Galis, dilaporkan oleh warga setem-pat. Ada dugaan penyimpang-an, sehingga tidak sampai pada masyarakat sesuai aturan. Kini, kasus dugaan penyimpangan tersebut sudah dilaporkan ke Polres oleh warga setempat, Selasa (27/1).

"Saya sudah datang ke polres untuk melaporkan Kantor Pos Kecamatan Galis untuk dugaan penyimpangan dana PSKS dan Kepala Desa Tlagah untuk dugaan raskin yang tidak pernah sampai ke penerima," kata pelapor, H Sholeh, saat dikonfirmasi.

Dalam pelaporan tersebut, dugaan penyimpangan dana PSKS sendiri jumlah nilai yang diterima warga tidak sama de-ngan yang ditetapkan pemerin-tah. Setiap penerima menda-patkan Rp 400 ribu untuk dua bulan. Namun, penerima hanya menerima dana PSKS Rp 100 ribu. Selain itu, untuk penerima raskin, RTSM diduga kuat tidak menerima jatah raskin sejak tahun 2013. Disinyalir raskin tidak sampai ke masyarakat lantaran ada permainan oknum aparat desa. Padahal penerima raskin di Desa Tlagah mencapai 348 RTSM.

Pria yang masih perangkat desa ini menjelaskan, khusus kasus pencairan dana PSKS sudah tidak sesuai dengan prosedur yang ada. Seharusnya dalam pencarian, warga yang datang ke kantor dan membawa kartu. Lalu dana PSKS bisa dica-irkan oleh petugas. Akan tetapi, kondisi yang terjadi di lapang-an berbeda, oknum perangkat desa datang ke kantor pos untuk

menyerahkan kartu. Setelah itu, petugas kantor pos memberikan uang pada oknum desa tersebut.

"Penerima dana PSKS ha-nya mendapatkan Rp 100 ribu. Padahal seharusnya penerima dapat Rp 400 ribu. Lalu uang Rp 300 ribu per penerima kemana. Ini bukan lagi pemotongan, tapi lebih parah dari itu," terangnya.

Total warga yang menerima dana PSKS di Desa Tlagah seba-nyak 357 orang. Namun, 97 pe-nerima di antaranya tidak me-nyerahkan kartu, sehingga tidak dapat dana PSKS. Permasalahan lain, untuk raskin sejak 2013, warga sasaran tidak pernah menerima raskin. Padahal tiap bulan jatah raskin untuk desa Tlagah sekitar 5 ton.

"Kemana beras sebanyak itu. Atas permasalahan ini, kami ke polres untuk melaporkan agar jelas permasalahan tersebut," ucapnya.

Sholeh menjelaskan, kalau dalam penyelidikan yang dilakukan penyidik nantinya ditemukan sebuah penyimpang-an, maka harus diusut tuntas dan diproses sesuai aturan hukum yang berlaku. Laporan dugaan penyimpangan PSKS dan penyaluran raskin itu dite-rima anggota polres Bangkalan atas nama Sofia.

"Kami berharap polisi segera menindaklanjuti laporan ini, agar permasalahan di desa kami bisa secepatnya diselesaikan," paparnya.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Bangkalan, AKBP Sulistiyono me-ngaku masih belum tahu secara pasti terkait laporan tersebut, ka-rena sedang berada di Surabaya. Namun, dirinya berjanji akan mengecek laporan warga itu. "Besok saya cek dulu, sekarang saya ada di Surabaya," ucapnya.

= MOH RIDWAN/RAH

PENYIMPANGAN BANTUAN

Bau PSKS-Raskin Tercium di Tlagah

moh ridwan/koran maduraTUNJUKKAN. Warga Tlagah saat ditemui usai laporan dari Polres Bangkalan.

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534| TAHUN IV N BangkalanBangkalan RABU 28 JANUARI 2015

No. 0534 | TAHUN IV NIndustri LokalKORAN MADURA

Puluhan Tahun Tekuni Kerajinan Tampah Bambu

Seperti dijalankan Pudali, 36, warga Desa Mapper, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan. Ia menggeluti kerajinan berba-han bambu itu sudah puluhan tahun lalu, sebab usaha kerajinan

tersebut merupakan usaha turun-temurun di keluarganya.

Ia mendapatkan bambu seba-gai bahan dasarnya dengan cara membeli milik tetangga seki-tarnya, dengan harga antara Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu, ter-gantung pada ukuran bambunya. Namun, bambu yang ia pilih un-tuk bahan tampah adalah bambu yang usianya sudah tua, agar pada saat bambu dibelah tidak mudah pecah dan ketika dibelah tipis-tipis lebih ringan. Jika mengguna-kan bambu yang masih muda saat dibelah mudah pecah, sehingga akan banyak bambu yang ter-buang percuma.

“Tampah asal Proppo ini cukup terkenal di wilayah Pame-kasan, karena hasilnya rapi, ba-gus, dan kuat alias tidak musah jebol pada bagian bawahnya. Usaha ini sudah turun-temurun,

sejak dari kakek saya dulu,” kata Pudali.

Pudali menjelaskan, dalam menjalankan usaha ini yang dibu-tuhkan adalah ketelatenan dan keterampilan dalam mengayam alas tampah. Tapi, kerajinan ini mudah dipelajari, karena peker-jaannya tidak terlalu rumit.

Bambu yang sudah kering dan siap untuk dibuat tampah di potong-potong sesuai ukuran. Potongan bambu itu dibagi dua. Untuk alas dipotong dengan pan-jang sekitar 80 cintimeter, sedang untuk lingkaran bisa mencapai 2 meter, tergantung diameter ling-karan tampah.

Potongan bambu untuk alas itu kemudian dibelah tipis, de-ngan ketebalan sekitar 1 sampai 2 milimeter, lalu bambu yang sudah tipis itu dianyam mirip anyaman tikar dengan bentuk masih segi

empat. Untuk mengayam bambu untuk satu tampah hanya memer-lukan waktu tidak lebih dari 1 jam lamanya.

Kemudian, proses selan-jutnya adalah pembuatan ling-karan tampah. Bambu yang sudah dipotong itu kemudian dibelah dengan ketebalan seki-tar 5 sampai 6 milimeter agar lingkaran kuat dan mudah untuk dibentuk lingkaran.

“Bambu dipanaskan agar ben-tuk lingkaran bundar. Kalau saya masih menggunakan alas besi saat akan membentuk lingkaran tampah, sehingga lingkarannya bagus. Setelah itu, tinggal me-nyatukan lingkaran dan alasnya, yang kemudian diikat dengan tali erat-erat,” ungkapnya.

Hasil kerajinannya itu kemu-dian ia jual di sejumlah pasar di kabupaten Pamekasan, dengan

harga 1 tampah Rp 10 ribu hing-ga Rp 20 ribu, tergantung pada besar-kecilnya diameter tampah, semakin besar harga semakin ma-hal, karena lebih banyak bambu yang dihabiskan.

Bahkan, untuk memasarkan hasil tampahnya ia terkadang harus berjualan dengan sistem door to door atau mendatangi rumah-rumah warga langsung. Utamanya di daerah-daerah ke-camatan yang sulit untuk menca-pai pasar.

“Saya juga menjual ini ke pasar-pasar mas. Seperti pasar Kolpajung, Pakong, dan Blum-bungan, kadang harus menjual dengan berjalan kaki ke berbagai Kecamatan di Kabupaten Pame-kasan, karena harganya bisa lebih mahal kalau saya jual di pasar,” kata pria satu anak ini.

= ALI SYAHRONI/RAH

PAMEKASAN – Se-makin lama pelaku

usaha kerajinan tampah bambu te-

rus berkurang karena sudah tidak ada lagi yang bisa membuat kerajinan tersebut.

Jumlah pelaku usaha yang semakin sedikit itu menjadi peluang

besar bagi yang te-rus menekuni usaha

tersebut.

ali syahroni/koran maduraBEKERJA. Pudali, 36, warga Desa Mapper, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, sedang membuat lingkaran tampah.

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534 | TAHUN IV O Madura SportKORAN

MADURARABU 28 JANUARI 2015

No. 0534 | TAHUN IV O

fakih amyal/koran madura

Pelatih Persepam MU, Wido-do Cahyono Putro memastikan semua pemain memiliki kesem-patan yang sama untuk menjadi pemain terbaik dalam kesebela-san Laskar Sape Ngamok. Hanya saja, ia mengakui ada beberapa pemain yang memiliki kelebi-han, baik secara individu mau-pun kerja sama tim. Sebaliknya, adapula pemain yang memiliki kelemahan.

Ia menginginkan agar kele-mahan pemain itu bisa ditutupi oleh pemain yang memiliki ke-mampuan lebih. Diharapkan pemain yang masih memiliki kekurangan untuk berlatih keras dan segera beradaptasi dengan

keinginan pelatih. Perkembangan tim dan pe-

main dalam setiap latihan atau-pun pertandingan pasti bisa dike-tahui. Sehingga pada akhirnya tim pelatih akan menentukan siapa yang layak menjadi starter (turun sejak menit awal) atau pemain yang disiapkan untuk menjadi substitusi (pemain pengganti).

Widodo menjelaskan, perkembangan pemain tidak sama saat latihan maupun dalam pertandingan resmi. Ka-dang ada pemain yang kuali-tasnya bagus dalam sesi latihan, tetapi ketika menghadapi la-wan, tidak menunjukkan kuali-tasnya. Sebaliknya, ada pemain

yang dalam latihan tidak baik, namun ketika pertandingan resmi penampilanya sangat menguntungkan tim. Sehingga pemain tersebut dipilih untuk memperkuat tim. Untuk itu, tim

pelatih akan selalu melakukan evaluasi dan mendiskusikan setiap posisi yang layak ditem-pati oleh setiap pemain.

Setiap laga uji coba ataupun

pertandingan resmi, ada tim khu-sus yang merekam pertandingan secara visual. Video tersebut akan dijadikan sebagai sarana untuk melakukan evaluasi kepada selu-ruh pemain.

Widodo menjelaskan, rotasi pemain dalam setiap pertan-dingan akan selalu dilakukan, utamanya dalam pertandingan uji coba. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada seluruh pemain untuk menun-jukkan kemampuan mereka.

Terkait dengan rencana pelak-sanaan Divisi Utama yang akan dimundurkan hingga bulan Maret nanti, Widodo mengaku akan me-manfaatkan kesempatan tersebut untuk mematangkan konsep dan strategi permainan timnya.

“Diundurnya jadwal kom-petisi DU, merupakan kesempa-tan bagi kami untuk mendorong anak-anak lebih matang dalam mempersiapkan diri menjalani kompetisi,” ucapnya.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH/DAR

SUMENEP- Dua pemain Ma-dura United Perssu (MU-P) saat masih berlaga di Piala Nusantara musim lalu dilirik klub PSBK Blitar. Namun, hingga saat ini kedua pemain itu mengaku masih menunggu keputusan dari pihak manajemen MU-P terkait status mereka dalam tim.

Kedua pemain tersebut adalah Sukamto dan Eko Nur. Keduanya musim lalu ikut membela MU-P saat masih bernama Perssu di ajang Liga Nusantara.

Sukamto membenarkan bahwa dirinya dilirik klub dari Blitar. Namun, ia mengaku masih belum mengambil keputusan, akan menerima atau tidak. “Saya masih belum mengiyakannya,” akunya.

Menurut Sukamto, dirinya masih menunggu keputusan manajemen MU-P. Pasalnya, sejauh ini belum ada kejelasan dari pihak manajemen, dirinya akan dipertahankan atau tidak. “Ini masih menunggu keputusan manajemen MU-P,” ujarnya.

Pengakuan serupa juga data-ng dari Eko Nur. Ia juga mengaku ada klub yang berminat memakai jasanya. Hanya saja, ia juga masih belum bisa mengambil keputu-san. “Soalnya, dari manajemen masih belum ada keputusan,” terang Eko Nur.

Untuk diketahui, sampai saat ini MU-P masih belum melaku-kan seleksi pemain. Padahal, di sisi lain kompetisi Divisi Utama sudah akan digelar. Jika tak ada perubahan jadwal lagi, Divisi Utama akan dimulai pada awal bulan Maret yang akan datang.

=FATHOL ALIF/DAR

SEPAKBOLA

2 Pemain MU-P Dilirik PSBK Blitar

SERIUS. Para pemain sedang serius menyimak pengarahan dari Pelatih Persepam MU, Widodo Cahyono Putro, menjelang laga persahabatan menghadapi Perseru Serui.

Tak Ada Pemain PelapisBATU - Istilah pemain inti dan pemain pelapis yang biasa dipakai dalam sebuah klub sepak bola mau-pun olahraga lainnya tidak berlaku di Persepam Madura Utama (Persepam MU). Semuanya berstatus pemain utama yang siap diturunkan dan siap tem-pur di menit berapa pun.

Pemain Madura United Perssu Eko Nur diminati oleh klub PSBK Blitar.

Semua pemain memi-liki kesempatan yang sama untuk menjadi

pemain terbaik dalam kesebelasan Laskar

Sape Ngamok.

Widodo C. PutroPelatih Persepam MU

KORAN MADURARABU 28 JANUARI 2015 | No. 0534 | TAHUN IVP

eski berta-juk laga uji coba, laga ini berlangsung panas. Wa-sit Ikhwan yang mem-impin per-

tan-dingan sampai mengeluarkan tiga kartu merah dan tiga kartu kuning. Contoh lain nampak pada aksi saling senggol antara Qischil Gandrumini dengan bek tengah Per-seru Serui, Deni’s. Deni’s yang tidak berhasil merebut bola yang dikuasai Qischil lantas berusaha menjatuh-kan striker Persepam MU itu.

Menghadapi tim dari Indone-sia Super League (ISL), Widodo menempatkan Busari sebagai penyerang tengah timnya. Rossi Noprihanis yang tidak bermain di laga melawan Persegres Gresik ditempatkan sebagai second stri-ker. Sementara Qischil Gandru-mini dan Faris Aditama dipasang sebagai pemaini sayap. Di lini ten-gah, Widodo menduetkan Tamsil

Sijaya dan Khoirul Mashuda, se-bagai pengatur ritme permainan Laskar Sape Ngamok.

Pada menit ke-36, wasit Ikhwan mengeluarkan kartu merah lang-sung kepada pemain Perseru Serui Bugi Argo, karena menjegal Rossi Noprihanis menggunakan dua kaki. Bermain dengan 10 pemain, Per-seru Serui tidak bisa berbuat banyak melawan Persepam MU. Anak-anak asuh Widodo C. Putro itu mampu mengendalikan permainan dan menguasai separuh lapangan. Sa-yangnya, meski tampil dominan, tim kebanggaan Madura ini tidak mampu menjebol gawang lawan. Hingga babak pertama berakhir, skor 0-0 tetap bertahan.

Pada babak kedua, pelatih Per-seru Serui Agus Sutiono menu-runkan mantan bomber Persepam MU Osas Saha dan pemain tengah Ali Khadafi. Turunnya dua pemain tersebut mendongkrak permainan Perseru Serui. Hasilnya, pada menit ke-67 Boas Artu Uri berhasil mem-bobol gawang Persepam MU mela-

KORA

N M

ADU

RAP

fakih amyal/koran madura

RABU 28 JANUARI 2015No. 0534 | TAHUN IV

MADURA UNITED

DUA PEMAIN MU-P DILIRIK PSBK BLITAR

MADURA SPORT | O

SHOTING. Rosi Noprihanis melepaskan

tembakan ke arah gawang Perseru Serui pada laga persahabatan

yang berlangsung di Stadion Brantas, Kota Batu, Selasa (27/1)

PersePam mU vs PerserU

Berakhir ImbangBATU – Laga Persepam Madura Utama (Persepam MU) melawan Perseru Serui yang berlangsung di Stadion Brantas, Kota Batu, Selasa, (27/01) berakhir imbang 1-1. Persepam MU tertinggal lebih dulu dari tamunya melalui gol Boas Artu Uri di menit ke-67. Beruntung, pemain pengganti Faris Risqi berhasil menyelamatkan timnya dari kekalahan dengan golnya di masa perpan-jangan waktu.

lui sepakan keras menyusur tanah dari luar kotak penalti. Kiper Per-sepam MU Anas tidak mampu men-jangkau bola yang bersarang di po-jok kanan bawah gawangnya.

Setelah gol tersebut, pertan-di-ngan semakin memanas. Pada menit ke-78, wasit Ikwan kembali mengeluarkan dua kartu merah dari sakunya. Pemain Perseru Serui Anggi dan pemain Persepam MU FX Yanuar dikeluarkan dari lapangan setelah terlihat saling sikut.

Beberapa kali striker Perseru Se-rui Osas Saha berupaya menembus pertahanan Persepam MU, namun gagal. Lini pertahanan Laskar Sape Ngamok bermain taktis menghalau setiap serangan lawan. Semen-tara umpan-umpan terobosan Ali Khadafi selalu digunting oleh Tam-sil Sijaya dan Khoirul Mashuda.

Untuk mengejar ketertingga-lan, Widodo memasukkan Faris Risqi pada menit ke 88 menggan-tikan posisi Qischil. Hasilnya, pada menit ke-91, Faris Risqi berhasil memecah kebuntuan serangan Laskar Sape Ngamok. Sepakan keras Faris Risqi sempat mengenai bek lawan dan membelok masuk ke gawang. Skor 1-1 menjadi hasil akhir laga ini.

Pelatih Persepam MU Widodo C. Putro mengakui dalam pertan-dingan kedua ini, banyak peru-bahan yang sudah terlihat dalam permainan timnya. Ia mengharap-kan pada pertandingn selanjutnya, Persepam MU bisa meraih keme-nangan. ”Anak-anak sudah mulai sempurna, mudah-mudahan ini dapat dipertahankan,” ujarnya. =FAKIH AMYAL/UZI/DAR