e paper koran madura 20 oktober 2014

32
20 OKTOBER 2014 | No. 0466 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 SENIN www.koranmadura.com 0328-6770024 Selamat Datang Jokowi Nama Menteri Akan Diumumkan Kamis Depan Berita Utama hal 2 Terimakasih Pak SBY ....

Upload: koran-madura

Post on 05-Apr-2016

270 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Satu Hati untuk Bangsa

TRANSCRIPT

Page 1: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466 | TAHUN III 120 OKTOBER 2014 | No. 0466 | TAHUN III

ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000SENIN www.koranmadura.com0328-6770024

Selamat Datang JokowiNama Menteri

Akan Diumumkan

Kamis Depan

Berita Utama hal 2

Terimakasih Pak SBY....

Page 2: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466 | TAHUN III 2

Jika biasanya hari Jumat selalu memberikan kejutan tak menyenangkan dalam bentuk pemberitahuan penetapan KPK tentang seseorang menjadi tersangka, kali ini agak berbeda. Jumat pekan kemarin tak seperti biasa diwarnai kejutan menyenangkan dan luar biasa menggembirakan bagi bangsa Indonesia. Apalagi kalau bukan pertemuan Presiden terpilih Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Pertemuan menjelang pelaksanaan sholat Jumat itu, seperti tetesan hujan di tengah kegersangan panjang situasi politik negeri ini. Apalagi pertemuan yang dipenuhi keakra-ban itu terjadi hanya sekitar tiga hari dari pelantikan Joko Widodo sebagai Presiden Indonesia lima tahun mendatang. Tentu saja pertemuan itu menjadi pelengkap atau bahkan bisa jadi fondasi utama terbentangnya harapan baru, Indo-nesia ke depan di bawah kepemimpinan duet Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

Sejak Pilpres praktis atmosfir politik di negeri ini seakan beriringan dengan kondisi alam, yang nyaris tanpa hujan, panas menebarkan kegelisahan. Lihatlah fluktuasi saham dan valas, yang juga kepanasan. Perhelatan pelantikan DPR sampai sehari moment pertemuan bersejarah tak juga turun tensinya. Tetap panas dalam menentukan komposisi pimpinan alat kelengkapan Komisi DPR dan lainnya, sebagai kelanjutan kegaduhan pemilihan pimpinan DPR dan MPR.

Para pelaku ekonomi, pen-gusaha, pengamat, termasuk masyarakat luas seperti dijejali kekisruhan yang mengaburkan harapan baru dari pimpinan nasional baru. Suksesi pimpinan nasional sejatinya, sebelum perte-muan diwarnai pesimisme dengan prediksi duet Jokowi-JK, akan diganggu sepanjang lima tahun ke depan. Pernyataan Hasyim Djojo-hadikusumo, yang secara terbuka mengatakan dengan segala cara akan menghambat pemerinta-han Jokowi, seperti menuangkan minyak ke dalam bara. Suasana

benar-benar terasa panas, pelan mengoyak harapan yang se-harusnya mengemuka menjelang tampilnya pemimpin baru, yang biasanya membawa energi dan semangat baru.

Jokowi yang memiliki karakter lentur dalam berkomuni-kasi politik, yang lebih mengedepankan subtansi ketimbang ceremony protokoler kaku, benar-benar diuji kemampuan-nya. Ia seperti mendapat tantangan awal untuk mencairkan dan mendinginkan afmosfir politik nasioal. Sebuah langkah besar dia lakukan ketika bertemu dengan Pimpinan MPR, DPR dan DPD. Melalui diplomasi meja makan khas Jokowi, jalinan komunikasi pelan mulai mencairkan batas ketegangan.

Lalu puncaknya moment jelang Jumat, pekan kema-rin. Sama-sama berbaju putih, kedua tokoh itu bertemu, berangkulan tanpa lagi ada sisa-sisa ketegangan. Semua cair. Senyum sumringah bertebaran yang diharapkan mengalir terus pada lapisan-lapisan simpul-simpul politik lainnya.

Baik Prabowo dan terutama Jokowi, melalui moment Ju-mat itu memperlihatkan jiwa negarawan luar biasa. Jokowi, yang akan tampil sebagai Presiden mendatang, tidak ragu mendatangi Prabowo dengan melepaskan egonya sebagai pemenang Pilpres. Ia memperlihatkan jiwa negarawan sangat luar biasa dengan kesedian menemui Prabowo, di kediamannya.

Prabowo pun layak mendapat apresiasi dengan ketulu-sannya menyambut langsung kedatangan dan mengantar-kan Jokowi menuju mobil. Ia sebagai purnawiran tanpa ragu memberikan hormat secara militer pada Jokowi; sebuah penegasan penghormatan dan pengakuannya pada Jokowi sebagai Presiden. Ekspresi keras dengan nada amarah, benar-benar tak tersisa, terhapus kometmen kecintaannya pada negeri ini, untuk bahu membahu membangun negara dan bangsa Indonesia ke depan.

Begitulah idealnya kehidupan politik. Sekeras apapun perbedaan dan kepentingan, ketika menyangkut negara dan rakyat, semua menahan diri, lalu berbaris bersama. =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

SENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466 | TAHUN III 2

Sekeras apapun perbedaan dan

kepentingan, ke-tika menyangkut

negara dan rakyat, semua menahan diri, lalu berbaris

bersama

FondasiOleh : MH. Said Abdullah

Anggota DPR RI, asal Madura Nama Menteri Diumumkan KamisKPK Minta Jokowi-JK dan Menterinya Transparan

“Sudah saya sampaikan Jumat atau Kamis. Atau bisa besok lang-sung pengumuman menteri bisa aja. Besok lusa tiga hari lagi enam hari lagi, juga bisa. Ya nama tinggal umumkan,” kata Jokowi usai meng-hadiri acara Gladi Bersih di gedung DPR MPR Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (20/10).

Namun demikian, Jokowi sendi-ri masih merahasiakan siapa-siapa saja orang yang akan mengisi 34 kementerian yang dibentuknya. Dia menjelaskan hingga saat ini belum ada perubahan nama, hing-ga pelantikan hari ini. “Sudah tidak ada, semua sudah terkumpul,” ka-tanya.

Sementara itu, Komisi Pember-antasan Korupsi ( KPK ) meminta Jokowi- JK dan para pembantunya supaya transparan terkait harta kekayaannya. Hal ini penting guna

meciptakan pemerintahan yang bersih dan akuntabel.

“Kalau saja Pak Jokowi nanti membuat komitmen bahwa nanti bila ditemukan harta kekayaan di-luar yang telah dilaporkan akan dirampas negara, itu kan bagus juga, gagasan itu sudah pernah kita sampaikan. Mudah-mudahan kalau ada pertemuan kita dapat sampai-kan lagi,” sambungnya.

Bambang menambahkan, hal itu merupakan bagian penting un-tuk membangun integritas. Sebab jika presiden/wapres bersedia komitmen, maka para menterinya juga akan melakukan hal yang sama.

Pada bagian lain, Bambang mengaku belum mengetahui perkembangan penelusuran rekam jejak para calon menteri kabinet Jokowi-JK. Bambang hanya me-

mastikan hasil penelusuran lang-sung diberikan ke Jokowi. “Enggak (diumumkan ke publik) karena ini kan, biasanya kalau diminta lang-sung presiden, kita laporkannya ke presiden dong,” imbuhnya.

Meski pelantikan Jokowi-JK tinggal hitungan jam, Bambang mengaku belum mengetahui jad-wal penyerahan penelusuran para calon menteri. Rencananya hasil penelusuran KPK diserahkan lang-sung oleh Abraham Samad. “Kami akan menjalankan amanah dengan sebaiknya, kalau dimintai tolong kami akan bantu. Tapi kami be-lum bisa memberitahukan kepada publik karena semuanya dikonsoli-dasikan sejauh mana permohonan-nya saya belum tahu, saya ya, saya harus cek dulu,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Tim Transi-si Rini Soemarno dan Deputi Hasto Kristiyanto menyerahkan nama calon menteri ke KPK pada Jumat 17 Oktober lalu. Hasto menjelaskan bahwa dokumen yang dibawanya berisi daftar nama calon menteri yang akan masuk ke kabinet Joko-wi. Nama-nama itu adalah hasil penyaringan yang telah dilakukan Jokowi. =GAM/AJI

JAKARTA- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) men-gaku sudah mendapatkan nama-nama menteri yang akan membantunya di pemerintahan. Mantan Guber-nur DKI Jakarta ini mengatakan akan segera mungkin mengumumkan nama tersebut usai dilantik menjadi presiden.

ant/maulana surya PESTA RAKYAT JOKOWI-JK. Model Solo Batik Carnival (SBC) mengusung poster bergambar Presiden terpilih dalam Pilpres 2014, Joko Widodo dan wakilnya, Jusuf Kalla saat aksi Pesta Rakyat di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, Minggu (19/10). Aksi tersebut untuk menyambut pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) di Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/10) mendatang.

Page 3: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466 | TAHUN III 3NASIONALPROBOLINGGO SENIN 20 OKTOBER 2014

No. 0466 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

SYUKURAN PRESIDEN BARU

Jokowi Akan Main Gitar Lagu Metal

JAKARTA-Presiden Terpilih Joko Widodo direncanakan akan ngejam bersama rakyat saat perhelatan akbar “pesta rakyat” hari ini, Senin (20/10).

Sesi Jamming bersama direncanakan berlangsung pada malam hari sesudah berpisah dengan Presiden Susilo Bam-bang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara. Bahkan, Jokowi kemungkinan akan unjuk kebolehan, bermain gitar lagu metal bersama musisi yang hadir. “Kalau bapak enggak capek, mungkin akan bermain gitar bareng musisi yang datang. Soalnya ada Arkana yang mau datang ke sini,” ujar Tim sukses Jokowi-JK, Eva Sundari, di Rumah Jokowi Center di Menteng Jakarta, Minggu (19/10).

Eva mengatakan acara pelantikan Jokowi dibuat ala pesta rakyat. “Acara besok benar-benar ditujukan dari rakyat untuk rakyat. Pengisi acara semuanya dari rakyat dan atas kemauan rakyat,” imbuhnya.

Bahkan, lanjut Eva, ratusan artis yang akan tampil di Monas tidak dibayar sep-ersenpun. Mereka mengajukan diri suka rela. “Salah satunya band Arkana. Mereka menelepon langsung dari luar negri untuk konfirm tampil,” terang Eva.

Selain pertunjukan musik, akan ada acara menarik lainnya seperti karnaval budaya yang akan mengkirab Jokowi- JK dari Semanggi hingga Istana Negara dan ke Monas. “Akan ada pertunjukan kelompok drum band dari Hanura. Lalu ada pawai 10 barongsai, kirab budaya dari lapisan masyarakat seperti kelompok Petani dari Semut Hitam dr jawa tengah dan Jogjakarta. Dan masih banyak lagi acara lainnya dari rakyat,” bebernya.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa dana pelantikan Presiden Jokowi tidak be-rasal dari Anggaran Pendapatan dan Be-lanja Negara (APBN). Semua biaya berasal dari donasi rakyat secara sukarela. “Ini pake duit relawan. Duit negara enggak kepake. Politik kini milik rakyat, semua donatur berasal dari rakyat,” ujarnya.

Menurut Eva, rakyat dengan suka-rela menyumbang untuk pelantikan karena acara pelantikan tersebut adalah kemauan rakyat. “Tuduhan yang bilang tidak perlu ada pesta pelantikan besar-besaran di tengah situasi ekonomi yang sulit ini tidak tepat. Ini kemauan rakyat, bukan Pak Jokowi. Rakyat mau mensy-ukuri pemilihan Jokowi karena politik sekarang sudah dekat dengan bumi, bukan hanya di Senayan,” tegasnya.

Eva menjelaskan sebagian besar sum-bangan yang diberikan berupa barang, waktu dan tenaga seperti makanan, tenda pesta, dan waktunya untuk menjadi pani-tia acara. =GAM/ABD

ant/muhammad adimaja JELANG PELANTIKAN PRESIDEN. Pekerja membawa kereta kencana menggunakan mobil bak terbuka melintas di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (19/10). Kereta kencana yang didatangkan dari Solo tersebut rencananya akan digunakan untuk acara pawai budaya oleh Presiden Terpilih dan Wakil Presiden Terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla usai pelantikan di gedung MPR-DPR RI menuju Istana Negara pada Senin (20/10).

JAKARTA-Perusahaan konsul-tasi bisnis Grant Thornton In-ternasional menilai kegaduhan politik terjadi belakangan ini bisa menghambat laju investasi di Indonesia. Hasil survei Grant Thornton International Busi-ness Report (IBR) menyebut optimisme pebisnis terhadap kondisi ekonomi dan iklim berusaha di Indonesia pada kuartal tiga 2014 tak mening-kat alias stagnan di level 48 %.

Ini sejalan dengan hasil survei Bank Indonesia (BI) yang menyebut optimisme konsumen pada September lalu berada pada level 119.8 poin. Menurun dari bulan sebelumnya 120.2 poin.

Managing Partner Grant Thornton In-donesia Johanna Gani mengatakan, situ-asi politik saat ini menghambat aktivitas investasi nasional. Para investor menunda realisasi rencana investasi di Indonesia.

“Hal ini dipicu oleh beberapa kebija-kan yang dikeluarkan oleh parlemen yang ternyata mendapatkan respon negatif dari pasar. Bila Indonesia terus berkutat den-gan kondisi politik yang memanas, pere-konomian akan melemah,” katanya dalam siaran pers, Sabtu (18/10).

Survei dilakukan terhadap 2.500 pimpinan perusahaan terbuka berbagai sektor di 34 negara pada Juli 2014. Secara umum, optimisme para pelaku bisnis In-donesia masih berada di atas rata-rata para pelaku bisnis global yang berada pada level 43 persen.

Dari puluhan negara yang disurvei itu, Indonesia menduduki peringkat 14 dalam hal optimisme pebisnis. Di bawah Indo-nesia ada India (95 persen), Selandia Baru (80 persen), Thailand (71 persen), Sin-gapura (66 persen). Kemudian, China (55 persen), Australia (53 persen), dan Malay-sia (50 persen).

“Di kawasan ASEAN, IBR melaporkan peningkatan optimisme bisnis yang cukup signifikan dengan net balance 56 persen, sebelumnya 43 persen, di mana Indonesia adalah negara ASEAN dengan optimisme

bisnis terkuat keempat,” jelasnya.Laporan Grant Thornton juga menye-

butkan, pelaku bisnis di Indonesia tak terlalu optimistis terhadap prospek pem-bukaan lapangan kerja baru. Terjadi penu-runan optimisme menjadi 22 persen dari sebelumnya 40 persen pada kuartal dua 2014.

Investasi bangunan baru juga men-galami penurunan tajam ke posisi 26 pers-en dari sebelumnya 12 persen. Kemudian, ekspektasi penelitian dan pengembangan juga menurun ke posisi 26 persen dari se-belumnya 36 persen.

Menurut Johanna, Indonesia harus mampu untuk memanfaatkan momen-tum pemulihan ekonomi global. Dimana stabilitas politik adalah prasyarat yang utama.

“Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan ‘proses politik di Indonesia memberikan kontribusi yang signifikan bagi pelemahan parameter-pa-rameter ekonomi nasional’. Banyak orang merasa khawatir atas perkembangan situ-asi politik domestik yang terjadi,” pung-kasnya. =GAM

Politik Gaduh, Aktivitas Investasi TerhambatBila Kondisi Tidak Membaik, Ekonomi Akan Stagnan

Page 4: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466 | TAHUN III 4 Nasional

“Representasi partai, karena Puan adalah Ketua DPP Bidang Politik, di DPR juga men-jabat sebagai ketua fraksi. Prestasi dan pen-galamannya adalah terlibat langsung dalam dinamika politik partainya yang kemudian menempatkan PDI Perjuangan sebagai partai penguasa,” ujar Direktur Ekskutif Indo Ba-rometer M Qodari dalam pesan tertulisnya di Jakarta, Minggu (19/10).

Menurut Qodari, dari segi pengalaman politik, Puan juga punya jaringan kuat kare-

na sudah menjabat ketua fraksi sejak periode lalu. Kemudian, pada jajaran pengurus partai dia juga memegang jabatan sentral dalam bi-dang politik.

“Menurut saya, Puan adalah politisi yang network-nya cukup luas, baik latar belakang keluarga maupun pengalaman politiknya di DPR dan DPP. Saya kira untuk kategori politi-si sudah cukup layak. Tak jauh beda ketika berbicara soal Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar,” ungkap dia.

Pengalaman Puan dalam politik antara lain dua kali pemilu selalu meraih Bilangan Pembagi pemilih (BPP) dan suara terbe-sar nasional. Puan juga menjadi Ketua Tim Pemenangan Pilkada Gubernur Jawa Tengah.

Untuk tingkat nasional, Puan memimpin PDI Perjuangan memenangkan Pemilu Legis-latif 2014 sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu Legislatif, serta berperan sebagai Ket-ua BP Pilpres PDI Perjuangan. Untuk acara partai, Puan juga teruji karena beberapa kali menjadi ketua panitia dalam pelaksanaan perhelatan besar PDI Perjuangan.

Munculnya nama Puan melahirkan spekulasi bahwa putri Megawati itu terpilih dikarenakan berasal dari keluarga Soekarno.

Namun peneliti senior Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lu-cius Karus menilai penilaian itu tidak etis dan terlalu subjektif. “Menilai kapasitas Puan

hanya karena latar belakang keluarga dan menghilangkan fakta lain yang dialami atau diperjuangkan Puan, sangat tidak etis dan subjektif,” kata Lucius, Minggu (19/10).

Menurut dia, Puan Maharani kader yang telah melewati berbagai pengaderan di PDI Perjuangan. Jika Puan kini menduduki pos jabatan Ketua DPP Bidang Politik PDI Per-juangan, hal itu sangat wajar sesuai dengan proses kaderisasi di internal PDI Perjuangan. “Puan Maharani harus diberikan peluang yang sama dengan profesional partai lain-nya. Selain punya latar belakang pendidikan yang terverifikasi, Puan juga meraih banyak prestasi di partai dalam mengantarkan Joko-wi-Jusuf Kalla memenangi Pilpres 2014,” kata Lucius.

Dalam dunia politik, katanya, keper-cayaan rakyat saat pemilu selalu menjadi indikator kesuksesan politikus. Atas hal itu, Puan sudah menjawabnya dengan meraih su-ara terbanyak pada pelaksanaan pemilu, bah-kan secara nasional merupakan peraih suara terbanyak, melewati angka BPP.

“Jadi, dengan modal prestasinya, sudah layak sebenarnya Puan diganjar posisi poli-tik lain sebagai apresiasi atas kemampuan-nya memimpin selama ini, termasuk menjadi menteri yang sesuai dengan kemampuan-nya,” kata Lucius.

=GAM/ABD

Puan Pantas Masuk Kabinet JokowiPengalaman dan Prestasi di Bidang Politik Cukup Mumpuni

JAKARTA- Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani memiliki modal politik yang sangat kuat dan signifikan untuk masuk dalam kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Pen-galaman dan prestasi dunia politik yang mumpuni men-jadikannya layak dilirik untuk menjadi menteri dalam kabi-net, bahkan sekelas menteri koordinator.

PERESMIAN MUSEUM KEPRESIDENAN. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono didampingi Wapres Boedino dan Ibu Her-awati Boediono, Presiden RI ke-3 BJ Habibie (kelima kiri), Ibu Sinta Nuriyah Wahid, Yenny Wahid, Siti Hedianti Hariyadi Soeharto, putra presiden Edhi Baskoro Yudhoyono berfoto bersama saat peresmian Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti di Ruang Garuda, Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/10). Pembangunan Museum Kepresidenan RI Balai Kirti ini merupakan upaya untuk menyajikan karya dan prestasi Presiden pertama RI hingga keenam dalam membangun bangsa kepada masyarakat luas.

PEMERINTAHAN BARU

Hindari Politik Balas Jasa JAKARTA-Rohaniwan Katolik, Romo Beny Susetyo meminta Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) untuk menghindari politik balas jasa. Sebab dikhawatirkan hal tersebut akan me-nyebabkan korupsi mera-jalela.

“Jika ada politik balas jasa, akan terjadi politik transaksional, maka korupsi akan merajalela,” kata Romo Beny dalam sebuah diskusi di Gedung Joeang 45, Jalan Menteng Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/10).

Romo mengatakan, tidak ada ketakutan yang muncul pada dirinya jika Jokowi-JK, kendati hanya mendapatkan dukungan yang kecil di parlemen. Calon-calon yang mengisi kabinet Jokowi-JK nantinya harus bersih dari indikasi korupsi.

Romo menilai, pada kes-empatan inilah peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) muncul. “KPK harus transparan, harus bicara ke publik siapa saja calon menteri yang terindikasi. Agar publik bisa mengontrol,” kata dia.

KPK, kata dia, harus mampu mengawal demokrasi. Jika politik Indonesia dapat dibersihkan dari mafia-mafia dan KPK dapat men-jalankan peranannya, republik ini dapat terselamatkan. “Jika KPK ragu, republik ini akan hancur,” tandasnya.

Sementaraitu, Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi meminta Presiden terpilih Jokowi mem-bentuk kabinet yang mengede-pankan meritokrasi. Hal itu menyusul terbelahnya kekuatan eksekutif dan legislatif pasca-Pilpres 2014.

“Pemerintahan yang terbelah antara kekuatan di eksekutif dan legislatif seharusnya menjadi pemicu buat Jokowi membentuk kabinet yang mengedepankan meritokrasi. Yakni menempatkan the right persons in the right place,” kaya Burhanuddin di Gedung Joang 45, Jakarta Pusat, Minggu (19/10).

Dia menjelaskan, Jokowi perlu membentuk kabinet kerja yang diisi kalangan ahli yang kompe-ten dan memiliki jam terbang tinggi, tapi juga punya topangan politik memadai.

=GAM/ABD

Page 5: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466 | TAHUN III 5PROBOLINGGO SENIN 20 OKTOBER 2014

No. 0466 | TAHUN IIIEkonomiKORAN MADURA 5

Posisi ULN pada akhir Agus-tus 2014 tersebut terdiri dari ULN sektor publik sebesar USD134,2 miliar (46,2% dari total ULN) dan ULN sektor swasta USD156,2 mil-iar (53,8% dari total ULN).

“Dengan perkembangan ini, pertumbuhan tahunan ULN pada Agustus 2014 tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbu-

han Juli 2014 sebesar 10,2% (yoy), melanjutkan tren pertumbuhan yang terus meningkat sejak De-sember 2013. Meskipun demikian, jika dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya, ULN Agustus 2014 turun 0,2%,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komuni-kasi BI, Tirta Segara di Jakarta, Minggu (19/10)

Menurutnya, kenaikan per-tumbuhan ULN pada Agustus 2014 dipengaruhi pertumbuhan ULN sektor publik yang mening-kat.

ULN sektor publik tumbuh 9,9% (yoy), lebih tinggi diband-ingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 6,8% (yoy), terutama dipengaruhi peningkatan kepemilikan surat utang Pemerintah oleh asing.

Sementara itu, ULN sektor swasta tumbuh 12,2% (yoy), leb-ih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 13,2% (yoy).

Berdasarkan jangka waktu asal, jelasnya peningkatan per-tumbuhan posisi ULN terjadi pada ULN jangka panjang. ULN berjangka panjang pada Agustus 2014 tumbuh 11,0% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan bulan Juli 2014 yang sebesar 9,8% (yoy).

Sementara itu, ULN berjangka pendek tumbuh 11,7% (yoy), melambat dibandingkan pertum-buhan bulan sebelumnya yang sebesar 12,2% (yoy). Pada Agus-tus 2014, ULN berjangka panjang tercatat sebesar USD241,0 miliar, atau mencapai 83,0% dari total ULN.

“Dari jumlah tersebut, ULN berjangka panjang sektor publik mencapai USD128,4 miliar atau 95,7% dari total ULN sektor pub-lik dan ULN berjangka panjang sektor swasta tercatat USD112,6 miliar atau 72,1% dari total ULN swasta,” urainya.

Dia menjelaskan perlambatan ULN sektor swasta pada Agus-tus 2014 terutama didorong oleh melambatnya pertumbuhan ULN beberapa sektor utama debitor ULN.

Posisi ULN pada akhir Agus-tus 2014 terutama terpusat pada

sektor keuangan, industri pengo-lahan, pertambangan, dan listrik, gas & air bersih (pangsa 78,4% terhadap total ULN swasta).

Pertumbuhan ULN ke empat sektor tersebut pada Agustus 2014 masing-masing sebesar 27,2% (yoy), 12,8% (yoy), 0,1% (yoy), dan 3,9% (yoy), lebih rendah diband-ingkan dengan pertumbuhan Juli 2014 masing-masing sebesar 28,5% (yoy), 14,2% (yoy), 2,7% (yoy), dan 4,5% (yoy).

“BI akan tetap memantau perkembangan ULN dan mem-perkuat kebijakan pengelolaan ULN, khususnya ULN swasta. Hal ini dimaksudkan agar ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbul-kan risiko yang dapat memen-garuhi stabilitas makroekonomi,” tegasnya.

=GAM

Utang Luar Negeri MeroketPada Akhir Agustus Mencapai Rp 3.426,73 Triliun

JAKARTA-Laju pertumbuhan utang luar negeri (ULN) Indonesia semakin meroket. Berdasarkan data Departemen Statistik Bank Indonesia (BI), ULN Indonesia pada akhir Agustus 2014 tercatat sebesar USD290,4 miliar atau setara dengan Rp3.426,72 triliun jika mengacu kurs Rp11.800 per dollar Amerika Serikat (AS). Angka ini, tum-buh 11,2 persen dibandingkan dengan posisi Agustus 2013.

ant/anis efizudin BERAS JAGUNG INSTAN. Pekerja mengemas beras jagung instan ke dalam plastik kemasan di sebuah industri pembuatan beras jagung instan Pandawa desa Greges, Tembarak, Temanggung, Jateng, Sabtu (13/10). Beras jagung instan merupakan makanan pokok alternatif pengganti beras padi dan mempunyai kelebihan tahan lama, rendah kadar gula, mengandung banyak vitamin, fosfor dan kalsium yang diproduksi untuk mendukung ketahanan pangan melalui program ODNR (One Day No Rice).

Page 6: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466 | TAHUN III 6 Ekonomi

Karena itu, Komite Ekonomi Nasional (KEN) merekomendasikan kenaikan har-ga bahan bakar minyak (BBM) subsidi se-cepatnya agar tercipta ruang fiskal yang lebih besar. Tanpa stimulus ini, Indonesia diprediksi kesulitan mencapai target pertum-

buhan ekonomi 5 persen pada tahun depan. “Kenaikan harga BBM subsidi harus tahun ini supaya ada ruang fiskal. Ruang fiskal men-jadi penting karena ekonomi dunia sedang melambat,” ungkap Wakil Ketua KEN, Raden Pardede di Jakarta, Minggu (19/10).

Ekonom tersebut mengusulkan besa-ran penyesuaian harga BBM subsidi harus signifikan yakni minimal Rp 3.000 per liter atau lebih. “Tanpa ada stimulus fiskal, per-tumbuhan ekonomi 5 persen pun akan sulit tercapai,” tegasnya.

Di sisi lain, Raden menjelaskan, stimu-lus fiskal yang memungkinkan ruang fiskal terbuka lebar mampu menutup perlambat-an pertumbuhan kredit di angka 14 persen. Padahal, tambahnya, Indonesia menarget-kan pertumbuhan ekonomi sekira 5-6 pers-en. Itu artinya pertumbuhan kredit harus sekira 16,5-20 persen.

“Loan to Deposit Ratio (LDR) perban-kan kita tinggi tapi bank nggak mungkin memberi kredit yang tinggi pula, sehingga

stimulus fiskal menjadi penting dalam situasi seperti ini. Sebagian belanja pemer-intah dan subsidi BBM dikurangi untuk in-frastruktur, maka bisa menciptakan lapan-gan kerja,” terang dia.

Dia menyoroti masalah penciptaan lapangan kerja selama ini yang didominasi sektor informal. Sebagai negara berkem-bang yang berambisi untuk menjadi negara maju, Raden menilai, penduduk Indonesia membutuhkan pekerjaan layak di sektor formal sehingga dapat menekan tingkat gini rasio atau mengurangi ketimpangan antara si kaya dan si miskin.

“Kita harus ajak investasi langsung masuk ke negara ini. Jangan terus mengan-dalkan portofolio investasi jangka pendek karena cepat datang dan cepat pergi. Apal-agi kalau kenaikan suku bunga AS agresif, arus modal balik bisa terjadi sehingga men-gakibatkan kekeringan likuiditas di Indo-nesia,” pungkasnya.

Sementara itu, Gubernur Bank Indone-

sia (BI), Agus Martowardojo menegaskan Jokowi-JK harus bisa memberikan sinyal perbaikan fiskal di masa pemerintahann-ya. Kondisi tersebut, diyakini memberikan sentimen positif buat penguatan rupiah. “Kalau perkembangan politik di Indonesia yang diamati adalah adanya Presiden yang baru. Bagaimana sikap presiden yang baru ini sikapnya terhadap fiskal,” katanya.

Selain sinyal dalam perbaikan fiskal, lanjut dia, yang paling ditunggu pasar ada-lah susunan kabinetnya. Selain itu, program reformasi struktural. “Apakah konsistensi daripada mengarah kepada ekonomi yang berkesinambungan,” katanya.

Agus mengatakan, para investor terus mengamati proses politik di dalam neg-eri. “Kami meyakini pemerintah yang baru perlu merespon, Kalau secara umum di beberapa negara yang presiden terpilihn-ya baru, memberikan pesan melanjutkan reformasi struktural, dampaknya bagus,” katanya. =GAM

Potensi Buruk Ekonomi Menanti Jokowi Harus Menjaga Pertumbuhan Ekonomi di Kisaran 5 Persen

JAKARTA-Prospek pereko-nomian nasional di masa pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla dinilai akan lebih buruk dari kondisi di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pelbagai tantangan datang dari dalam neg-eri maupun dari ekonomi global.

ant/dewi fajriani COKLAT SULSEL. Warga mengantre untuk mendapatkan coklat dengan harga murah yang ditawarkan di Baruga coklat, Makassar, Sulsel, Minggu (19/10). Provinsi Sulsel menjadi penyumbang terbesar produksi kakao nasional hingga 60 persen dengan jumlah produksi mencapai 150 ribu ton per tahun yang mengantarkan Indonesia menjadi penghasil terbesar ketiga di dunia, setelah Pantai Gading dan Ghana.

Page 7: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466| TAHUN III 7PROBOLINGGO SENIN 20 OKTOBER 2014

No. 0466 | TAHUN III OpiniKORAN MADURA

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Abrari Alzael WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlur-rahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: Zeinul Ubbadi

(Plt. Kepala), Syamsuni, Junaidi BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sume-nep), Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

Optimisme Politik

Salam Songkem

ptimisme politik mulai bangkit seiring meredanya ketegan-gan antar elite politikus pen-

dukung Prabowo Subianto dengan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Terutama pasca pertemuan Presiden terpilih itu dengan rivalnya, Ketua Umum Partai Geridera, Prabowo Subianto, di kediaman keluarga Prabowo Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta, Ju-mat (17/10) lalu.

Optimisme politik itu semakin menguat dengan pernyataan Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR Stya Novanto, dan Ketua BPD Irman Gus-man, bahkan Ketua Umum Partai Golkar pun, Aburizal Bakrie, memas-tikan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla yang digelar pada hari Senin (20/10) ini berjalan lancar, karena telah diper-siapkan secara matang. Meskipun untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, tampak pasukan penga-man gabungan dalam jumlah besar disiagakan di sejumlah titik.

Kondisi yang terjadi di luar menge-sankan masih ada misteri di balik optimisme politik itu. Setidaknya jali-nan rekonsiliasi nasional antar elite tokoh bangsa dan dukungan mereka pada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla masih perlu dibuktikan. Bukan tidak mungkin, sikap politik rekonsiliasi Prabowo Subianto dan politisi di KMP dengan Jokowi-JK tak ubahnya manis muka buruk pantat, yang hanya tampak memberikan harapan cerah di awal pemerintahan baru untuk kemudian mencekalnya perlahan-lahan.

Kekhawatiran ini cukup berala-san karena rekonsiliasi itu cukup ma-hal, tak bisa terbangun kuat hanya dengan sebuah blusukan, kecuali di dalamnya ada kekuatan bagi-bagi kekuasaan. Ini juga yang dibuktikan KMP yang memaksa KBIH mengakui kekuatan kubu pendukung Prabowo menguasai parlemen dan MPR. Sep-ertinya Jokowi-JK masih harus ber-bagi sejumlah kursi kementerian untuk ditempati orang-orang KMP. Pilihan yang berat bagi Jokowi-JK ka-rena kubu pendukung KIH pun harus diakomodir. Kecerdikan dan ketepa-tan Jokowi-JK memposisikan orang di Kementerian kiranya akan ban-yak menentukan usia pemerintahan Jokowi-JK. (*)

Selamat Bekerja, Pak Presiden

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tu-lisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Presiden Jokowi memang digadang-gadang dari rakyat. Menjadi harapan

penting, setelah lama, bangsa Indonesia, tercekal pengaruh orde baru. Riwayat orde baru, memang telah tumbang, ketika mahasiswa turun jalan, pada 1998. Hanya saja, sampai be-berapa waktu, kita mengecap reformasi, hasil dari perjuangan panjang, ternyata belum sepe-nuhnya kita melepaskan diri dari pengaruh orde baru. Itu terlihat dari periode sebelum ini terny-ata bangsa ini, masih dikuasai oleh penguasa, yang mirip den-gan pemerintahan orde baru.

Jokowi keluar dari kenyataan sejarah. Bagi orang Jawa, Jokowi disimbolkan sebagai satria pin-ingit, yang selalu dianggap akan membawa keadilan. Simbol sa-tria piningit, memang selalu ada di benak bangsa ini, karena selama lebih setengah abad ne-gara ini merdeka, masih ban-yak agenda-agenda kebangsaan yang belum selesai digarap. Bah-kan bangsa ini tidak sepenuhnya merdeka. Di berbagai sisi, kita melihat sumber daya alam kita masih dikuasai oleh orang luar.

Produk-produk yang dikonsumsi oleh bangsa ini, masih juga ter-gantung kepada bangsa luar. Se-hingga menyebabkan psikologi kebangsaan kita -meminjam bahasanya Soekarno- retak di berbagai sisi, hingga kemudian di beberapa daerah kita meli-hat pesimisme berlebihan, yang puncaknya akan keluar dari per-satuan NKRI.

Jokowi, menjadi oase baru di tengah panasnya gurun pa-sir dan dahaga keadilan, yang kadang, di beberapa waktu lalu, hanya menjadi bayang-bayang saja.

Kerja Jokowi setelah dilan-tik tidak akan mudah. Memikul tanggung jawab sebagai pres-iden, disertai dengan banyaknya erosi kebangsaan -meminjam bahasa Megawati- tidak bisa dik-erjakan selama semalam, atau seribu satu malam, sebagaima-na dongeng yang ada di Timur Tengah. Pasca pelantikan, akan banyak tantangan dan agenda yang perlu diperjuangkan oleh presiden baru.

Kalau boleh memilah, tan-tangan yang paling berat yang dihadapi oleh Jokowi, adalah tantangan berhadapan dengan para politisi, dalam dunia poli-tik. Harus diakui, Jokowi diha-dapkan dengan internal partai pengusungnya, yang hingga detik ini, sayup-sayup masih terdengar berebut jabatan kursi menteri. Atau tantangan ekster-nal, berupa lawan politiknya, dari Koalisi Merah Putih.

Partai pengusung Jokowi tidak lebih separuh menguasai parlemen. Dengan demikian, secara tidak langsung, Jokowi dihadapkan dengan tantangan berat, berupa tercegahnya berb-agai kebijakan politik di pemer-intah, sehingga mengakibatkan kebijakan-kebijakan yang da-tang, tidak akan diterima oleh DPRD. Bahkan, yang lebih pa-rah, mulai terdengar bisik-bisik yang tidak jelas, Jokowi katanya dihadapkan dengan ancaman pemakzulan.

Selain di atas adalah politik dalam negeri, Jokowi juga di-hadapkan dengan kepentingan

politik luar negeri. Jokowi, masih dihadapkan dengan isu yang menerpanya ketika mau nyalon di presiden, bahwa Jokowi hanya menjadi boneka Amerika. Kebi-jakan-kebijakannya sesuai den-gan pesanan Amerika.

Menghadapi situasi poli-tik yang akut ini, biasanya para politisi hanya akan memikir-kan nasib terkait dengan kursi jabatannya. Mereka akan takut dimakzulkan. Sehingga kadang yang menjadi agenda utamanya, hanya berupaya mempertahan-kan jabatannya. Tidak lagi me-mikirkan kepentingan rakyat. Tentu, penulis berharap, hal ini, tidak berlaku kepada Jokowi

Bagi penulis, Jokowi harus bisa tampil keluar dari jeba-kan itu, dengan tetap menjadi pemimpin visioner, dan mampu melakukan berbagai agenda kebijakan yang menjadi kebu-tuhan bangsa ini. Sampai seka-rang, saya masih senang, den-gan tipologi Jokowi, yang lebih menekankan kerja, kerja, dan kerja, dari hanya sekadar teori yang berkepanjangan tanpa ada hasil yang berarti. Paling tidak, Jokowi telah terbukti melaku-kan beberapa perubahan di Solo, ketika menjadi walikota dan di Jakarta saat dia menjadi gubernur. Saat dipercaya seba-gai presiden dan dilantik pada bulan Oktober hari ini, Jokowi harus mampu menjawab dan membuktikan kembali kuali-tasnya kepada masyarakat Indo-nesia.

Sekali lagi, penulis katakan banyak sekali problem yang ada di negara ini. Tidak salah kalau ada yang berujar, kita mengala-

mi krisis multidimensi dari ber-bagai sisi. Di antaranya, ada dua hal penting yang harus dijawab Jokowi, selama jadi presiden.

Pertama, Jokowi harus mampu dan bisa terus menjaga kesatuan NKRI. Hal ini pent-ing, karena di beberapa daerah mulai ada gerakan untuk keluar dari Indonesia. Juga masih ada beberapa aliran yang meng-inginkan terbentuknya Negara Islam Indonesia, yang dike-nal sebagai Khilafah Islamiyah. Berbagai pola dan gerakan dari dua gerakan yang mengamcam eksistensi NKRI harus diper-hatikan. Harapan ini penting, karena Jokowi merupakan salah satu presiden yang berangkat, bukan dari kalangan TNI. Sela-ma ini, katanya, hanya TNI yang bisa menjaga kedaulatan NKRI. Masyarakat butuh bukti lagi, ka-lau Jokowi juga mampu menjaga keutuhan NKRI, dari ancaman dari luar dan juga dari dalam.

Kedua, porsi APBN memang untuk rakyat. Penulis tidak ingin dengar cerita, kalau APBN yang mencapai ribuan triliun itu, hanya dinikmati oleh segelintir orang, dan hanya dikorupsi oleh orang yang tidak bertang-gung jawab. Jika ada yang masih mengkorupsi demi kepentingan pribadi, Jokowi harus tegas dan mampu menyelesaikannya den-gan cepat.

Sejujurnya, harus penulis katakan, ketika Jokowi terpilih dan dilantik, perasaan penulis, seperti mengalami reformasi ji-lid kedua, sebagai bentuk awal untuk mengecap demokrasi seu-tuhnya. Saya hanya bisa berujar, selamat bekerja, Pak Presiden=

7

Tanggal 20 Oktober merupakan momen-

tum penting bagi bangsa Indonesia. Setelah demokrasi

melawati drama-drama politik dan menguras banyak

emosi, akhirnya pada tanggal ini akan di-

lantik presiden baru, dengan harapan baru, memang berasal dari rakyat, bukan aparat.

Presiden yang lahir dari rakyat, dan kiran-

ya bisa berjuang untuk rakyat dengan Kabinet

Indonesia Hebat.

Page 8: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466 | TAHUN III 8PROBOLINGGO SENIN 20 OKTOBER 2014

No. 0466 | TAHUN III 8Lintas JatimKORAN MADURA

Dewan Kesehatan Bentukan DPRD Jatim Ditolak Gubernur

Orang nomor satu di Jatim menilai keberadaan DKP yang nantinya akan difungsikan untuk mengawasi pelaksanaan dan pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) itu dinilai tidak efisien.

Pria yang akrab disapa Pakde Karwo ini menjelaskan, jika pembentukan DKP dinilai tidak terlalu mendesak dan justru terkesan menghambur-hambur-kan anggaran. Terlebih lembaga tersebut disebut tidak punya tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang jelas.

“Itu kan itu bisa lewat Dinas Kesehatan (Dinkes), kan ga harus membuat kelembagaan yang banyak, itu kan nanti keluar ongkos lagi. Jadi pendekatan kita fungsional. Apalagi di pusat su-dah ada dewan pengawas BPJS,” jelas dia.

Dia mengatakan, jika usia BPJS masih satu tahun dan saat ini terus memperbaiki pelay-

anannya. Hal ini tentu tidak langsung divonis gagal. Namun, dengan adanya sejumlah per-baikan diharapkan pada tahun 2015 mendatang pelayanan BPJS bisa maksimal. Dan yang ter-penting dalam BPJS ini, semua masyarakat tanpa membedakan status sosialnya dapat tercover kesehatannya. Apalagi premi yang dibayar per bulannya cukup terjangkau.

Selain itu, pihaknya menga-ku optimistis Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini akan semakin diminati oleh masyarakat. Meng-ingat disana juga ada subsidi silang antara yang miskin dan kaya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Jatim, Harsono mengatakan, jika pembentukan DKP Jatim belum dibutuhkan. Menurut dia, Dewan Kesehatan bisa digantikan den-gan kinerja dari anggota DPRD Jatim.

“Saya menilai anggota

dewan di DPRD Jatim sudah bisa mengevaluasi kinerja dari pelayanan dinas kesehatan di Jatim, sehingga pendirian dewan kesehatan tidak terlalu penting,” ujar dia.

Dia menambahkan, jika tu-gas dewan kesehatan nantinya relatif sama dengan anggota DPRD Jatim, jika ini terjadi maka akan tumpang tindih tupoksinya.

“Saya yakin jika anggota dewan di DPRD Jatim ini bek-erja dengan maksimal maka pengawasan dan evaluasi ten-tang program dan pelayanan kesehatan di Jatim akan baik,” pungkas dia.

Seperti diketahui, Komisi E DPRD Jatim periode 2014-2019 berencana akan memperbaiki sejumlah program terkait ke-sejahteraan rakyat ini. Salah satunya akan membentuk De-wan Kesehatan Provinsi untuk mengawasi jalannya BPJS di Jatim.

Ketua Komisi E, Agung Mulyono menyatakan, bahwa ke-butuhan untuk membentuk lem-baga DKP merupakan kebutuhan di Jatim ditengah kesemrawutan

pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

“Ini masih sebatas wacana. Kan sudah ada dewan pendidi-kan Jawa Timur. Masalah kes-ehatan, juga tidak kalah penting dengan masalah pendidikan,” terang dia.

Politisi dari Partai Demokrat ini memaparkan, jika nantinya wacana ini diterima maka se-bagai landasan hukumnya akan dimasukkan dalam Perda. Dia mencontohkan untuk masalah BPJS memang ada dewan pengawas BPJS, tapi itu hanya nasional.

“Jumlahnya hanya 10 orang untuk mengawasi pelayanan BPJS seluruh Indonesia. Sedang-kan di daerah tidak ada. Makan-ya nantinya Dewan Kesehatan Provinsi ini juga mengawasi pelayanan BPJS dan masalah kesehatan lainnya,” tandas dia, seraya menambahkan, jika ang-gota DKP nantinya akan diambil dari praktisi kesehatan ataupun akademisi kesehatan. Penem-patan orangnya nanti harus yang benar-benar paham terkait masalah kesehatan.

= AGUS SETYAWAN

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Soekarwo tidak akan menyetujui rencana Komisi E Dewan Perwaki-lan Rakyat Daerah (DPRD) Jatim yang akan membentuk Dewan Kesehatan Provinsi (DKP).

agus setyawan/koran maduraBERI PERNYATAAN. Gubernur Jatim, Soekarwo saat memberikan pernyataan bahwa pembentukan Dewan Kesehatan masih belum terlalu dibutuhkan.

PERATURAN

Perppu UU Pilkada Dibahas

MADIUN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI saat ini sedang membahas peraturan sebagai tindak lanjut dari Perppu Nomor 1 tahun 2014 tentang Undang-Undang Pilkada yang baru dikelu-arkan oleh Presiden Susilo Bam-bang Yudhoyono.

"Setelah Perppu Undang-Undang Pilkada ditandatangani Presiden, secara otomatis perppu tersebut berlaku. Saat ini, KPU RI sedang membahasnya lebih lan-jut," ujar komisioner KPU Kota Madiun Latutik Muslikin di Ma-diun, Minggu (19/10).

Menurut dia, sebelum meru-muskan peraturan tersebut, nantinya KPU RI akan memanggil sejumlah perwakilan KPU daerah baik provinsi maupun kota/kabu-paten untuk dimintai masukannya.

Selain itu, KPU RI juga me-minta kepada KPU daerah untuk merangkum permasalahan yang mungkin dihadapi jika Perppu Undang-Undang Pilkada tersebut diterapkan pada pelaksanaan pe-milihan kepala daerah di masing-masing wilayah.

"Rangkuman permasalahan dari masing-masing KPU daerah nantinya dibahas bersama seba-gai masukan dalam menetapkan peraturan tindak lanjut perppu," kata Latutik.

Sementara, Ketua KPU RI Husni Kamil Manik membenar-kan saat ini pihaknya sedang mempersiapkan peraturan untuk menindaklanjuti Perppu Undang-Undang Pilkada.

"Sekarang ini kami sedang me-nyiapkan dan mebahas 10 peratu-ran untuk menjabarkan Perpu Un-dang-Undang Pilkada," kata Husni Kamil Manik saat berkunjung di Madiun pada Sabtu (18/10).

Ia menjelaskan, guna meru-muskan dan menetapkan peratu-ran-peraturan tersebut, KPU akan membahasnya baik secara inter-nal maupun eksternal.

"Untuk tahap pertama akan dibahas tingkat internal. Kemudi-an dilanjutkan pembahasan den-gan pihak eksternal yang berasal dari kalangan kampus, pengamat, aktivis, dan lainnya sebagai tam-bahan ide," terang dia.

Sejumlah peraturan yang saat ini dibahasnya, di antaranya me-nyoroti tentang mekanisme uji publik, kampanye yang difasilitasi oleh penyelenggara pemilu, dan juga pemungutan suara secara serentak.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

Page 9: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466 | TAHUN III 9Lintas Jatim

Kejari Akan Periksa KemenagAda Dugaan Korupsi Dana BOS dan BOPDA MI Al Hidayah

Hal ini diungkapkan Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pid-sus) Kejari Tanjung Perak, Bayu Susetyo. Dia mengatakan, pi-haknya mulai membidik ket-erlibatan sejumlah oknum Ke-menterian Agama (Kemenag) Surabaya dalam penyaluran Dana Bos dan Bopda di Madra-

sah Ibtidaiyah (MI) Al Hidayah di Jl Tambak Asri gang XXV No 26 Surabaya.

Kedati demikian, pihaknya hingga saat ini belum bisa me-mastikan kapan akan melakukan pemeriksaan terhadap oknum Ke-menag Surabaya tersebut.

Pria yang juga mantan Kepala

Seksi Intelejen (Kasintel) Kejari Tuban ini mengaku, jika masih akan melakukan pemeriksaan pada lingkungan MI Al Hidayah terkait dugaan korupsi Dana Bos dan Bopda ini.

“Tentunya ada arah ke sana, kita akan dalami proses pengu-curannya, apakah disalurkan utuh atau ada potongan. Tapi yang kami periksa para guru MI Al Hi-dayah dulu. Rencananya ada lima guru yang akan kami panggil,” kata dia. Minggu (19/10).

Sementara itu, Kepala Seksi Intelijen (Kasintel) Kejari Tan-

jung Perak, Tantowi Kemas Pasha menegaskan, jika dana BOS dan BOPDA tersebut disalurkan pe-merintah ke madrasah melalui Kemenag.

“Jadi bukan melalui Dinas Pendidikan,” tandasnya. Karena itu, pihaknya juga akan memintai keterangan pihak Kemenag Sura-baya.

Sekedar diketahui, MI Al Hi-dayah menerima bantuan Dana Bos dan Bopda tahun 2013 sebe-sar Rp250 juta bersumber dari pe-merintah dan Australia yang dis-erahkan melalui Kemenag. Dari

temuan penyidik, realisasi peng-gunaan dana tidak sesuai dengan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) yang diserahkan ke Keme-nag Surabaya.

Dari hasil temuan itu, pe-nyidik Kejari Tanjung Perak te-rus mendalami indikasi dugaan korupsi dalam penyaluran dana BOS dan BOPDA tersebut. Sete-lah mendalami keterangan dari 5 orang guru MI Al Hidayah, lem-baga Adhiyaksa Tanjung Perak ini akan segera memeriksa Kemenag Surabaya.

= AGUS SETYAWAN

SURABAYA - Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak terus mendalami indikasi dugaan korupsi dana Bantuan Oprasional Sosial (BOS) dan Bantuan Operasional Pen-didikan Daerah (BOPDA) di salah satu sekolah di kawasan Surabaya Utara.

10 TAHUN PEMERINTAHAN SBY

Warga Pacitan Gelar Kegiatan Khusus

PACITAN - Warga Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, menggelar kegiatan khusus memperingati 10 tahun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memimpin Indonesia di pusat kota setempat secara massal den-gan menampilkan aneka hiburan dan kesenian tradisional.

Sejumlah persiapan pang-gung terbuka maupun beberapa pertunjukan kesenian yang telah digelar sejak Minggu siang telah menyedot perhatian masyarakat sekitar.

Arus lalu-lintas di pusat kota, tepatnya di jalan raya Jenderal Sudirman terpaksa dialihkan ka-rena banyaknya warga yang me-madati arena pertunjukan yang disediakan panitia.

Arus lalu lintas dari arah kota dialihkan melalui Jalan Basuki Rahmad dan Gatot Subroto. Se-dangkan dari arah timur, diali-hkan melalui Jalan Ki Ageng Po-song.

"Ini sebagai bentuk apresiasi warga Kabupaten Pacitan. Karena bagaimanapun juga, Presiden SBY berasal dari Pacitan dan itu men-jadi kebanggaan tersendiri bagi kami," kata salah satu panitia aca-ra, Khoirul Amin, Minggu (19/10).

Menurutnya, kegiatan terse-but sengaja dilakukan bertepatan dengan hari terakhir masa peme-rintahan SBY.

Kegiatan bertajuk "10 Tahun SBY Untuk Indonesia" itu dii-kuti berbagai lapisan masyarakat, mulai seniman, pelajar, tokoh masyarakat, maupun warga umum.

Sebagai venue utama dipilih

berlokasi Jalan Jendral Sudirman. Di jalan protokol sepanjang kurang lebih 500 meter itu masyarakat akan menampilkan serangkain pertunjukan, mulai musik keroncong, seni tetabuhan lesung, tari-tarian, dan lainnya.

"SBY indentik dengan Pacitan, sehingga kami berharap, generasi muda di sini dapat termotivasi se-hingga akan lahir 'SBY-SBY' baru dari Kabupaten Pacitan," kata Khoirul.

Salah satu peserta acara, Aminudin mengungkapkan, se-bagai warga Kota 1001 Goa ini, ia merasa bangga dengan sosok Presiden Susilo Bambang Yud-hoyono.

Terlepas dari segala kelebi-han dan kekurangannya, lanjut Aminudin, bagaimanapun juga anak tunggal pasangan R. Soe-kotjo-Siti Habibah itu telah men-jadi pemegang tampuk pimpinan tertinggi di Indonesia selama satu dekade.

"Sebagai manusia biasa, Pak SBY memang memiliki kekuran-gan. Namun kami tetap bangga. Sebab belum tentu dalam 50 ta-hun, atau bahkan 100 tahun nanti lahir seseorang seperti Pak SBY," ujarnya.

Dia menambahkan, selama pemerintahan Presiden SBY ke-majuan pembangunan infrastruk-tur Kabupaten Pacitan mengala-mi perkembangan signifikan.

Sejumlah mega proyek, seba-gai bagian dari upaya percepatan pembangunan mencapai kesejah-teraan masyarakat dibangun.= ANT/DESTYAN HANDRI SUJARWOKO/DIK

PENDIDIKAN

Gubernur Dorong Pendirian SMK Muhammadiyah

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mendorong pendirian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah demi mencetak tenaga kerja yang terampil.

"Kami sangat mendukung Muhammadiyah untuk mendiri-kan SMK selain sekolah menen-gah lainnya. Dukungan tersebut mulai dari pemberian pelayanan perizinan hingga peralatan, perlengkapan sekolah dan pelatihan sekolah," katanya saat memberikan sambutan pada Dakwah Pencerahan Menuju Jatim Berkemajuan di Kantor PWM Muhammadiyah Surabaya, Minggu (19/10).

Ia mengemukakan, Jatim akan segera mencetak tenaga terampil pada kurun waktu 2014-2019,

diharapkan rasio SMK 70 persen dan 30 persen SMA.

"Tetapi tenaga kerja tersebut harus mempunyai standardisasi yang diinginkan ASEAN agar tenaga kerja tersalur," katanya.

Ia menceritakan, Australia pernah meminta tenaga kerja ke Indonesia sejumlah 150 ribu orang orang namun ditolak ka-rena peralatan dan pelatihannya sudah kuno.

"Oleh karena itu nanti akan segera disiapkan secara berta-hap satu persatu untuk memen-uhi kebutuhan standardisasi di SMK Muhammadiyah," katanya.

Ia mengatakan, salah satu langkah maju banyak tenaga ahli yang bersedia memberikan pelati-han bagi calon tenaga terampil.

"Kami juga telah meminta

pemerintah pusat untuk mem-bentuk asosiasi standardisasi nasional menjadi satu. Karena dalam peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan adalah langkah utama tidak bisa me-nyeluruh," katanya.

Sementara itu Sekretaris PWM Jatim M Najib menyampai-kan terima kasih kepada Guber-nur Jatim yang akan membantu Muhammadiyah untuk mendi-rikan SMK termasuk membantu percepatan perizinan.

"PWM Muhammadiyah menyambut baik keinginan Pa-kde Karwo untuk memperban-yak SMK namun dalam proses tersebut masih menemui banyak kendala dan hambatan seperti masalah perizinan," katanya.

= ANT/INDRA SETIAWAN/DIK

MENGGAM-BAR WAJAH JOKOWI.Dua siswa memperlihat-kan gambar Presiden terpilih Joko Widodo yang mereka buat di SMP Negeri 5 Purwokerto, Banyumas, Jateng, kema-rin.

ant/idhad zakaria

Page 10: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

Dana Hibah Kelurahan Dipangkas

"Anggaran dana hibah ke-lurahan yang dikucurkan me-lalui Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) tahun ini sebesar Rp 500 juta untuk setiap kelurahan, namun tahun depan akan kami pangkas hingga 50 persen karena berba-gai pertimbangan," kata Wali Kota Malang, Moch Anton, di Malang, Minggu (19/10).

Alasan dipangkasnya dana hibah kelurahan tersebut, di antaranya disebabkan Dana Alokasi Umum (DAU) Kota Ma-

lang 2015 turun satu persen. DAU Kota Malang tahun 2014 sebesar Rp 808,4 miliar dan ta-hun 2015 turun mejadi Rp 800,3 miliar.

Selain itu, alasan lainnya ada-lah adanya kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada tahun 2015 sebesar 6 persen serta men-gurangi anggaran gaji PNS agar tidak ada pembengkakan pada pos belanja tidak langsung (gaji pegawai).

Ia mengakui dampak turun-nya DAU 2015 serta kenaikan

gaji PNS pada tahun 2015, se-lain memangkas dana hibah lkelurahan hingga 50 persen, tunjangan penghasilan yang baru nikmati PNS selama satu tahun terakhir ini bakal diha-pus dan tunjangan uang makan bagi PNS sebesar Rp 20 ribu per hari juga dihapus. ANgga-ran uang makan bagi 9.400 PNS di daerah itu mencapai Rp 6,6 miliar per tahun.

Anton mengemukakan pe-mangkasan tunjangan PNS dan sejumlah pos lainnya tersebut dengan tujuan untuk menyeim-bangkan rasio pengeluaran APBD, sebab untuk belanja pega-wai (tidak langsung) mencapai 49 persen dan 51 persen untuk belanja langsung, seperti pen-

anganan program pengentasan kemiskinan serta pembangunan fisik lainnya.

Sebelumnya Sekretaris Pem-kot Malang yang baru Cipto Wiyono bakal memangkas se-jumlah anggaran (tunjangan) untuk mengejar rasio angga-ran yang ideal, yakni 40 persen untuk belanja pegawai dan 60 persen untuk belanja program. Dan, untuk mencapai angka ide-al tersebut masih perlu 9 persen lagi, sehingga mau tidak mau anggaran belanja pegawai harus dipangkas.

Menanggapi rencana adanya pemangkasan sejumlah tunjang-an PNS dan dana hibah kelurahan tesrebut, anggota DPRD Kota Ma-lang Priyatmoko Oetomo menyer-

ahkan speenuhnya pada eksekutif karena itu adalah kewenangan Pemkot Malang.

Dalam pembahasan kebiaj-kan umum anggaran dan priori-tas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) 2015, katanya, di-rinya akan menanyakan lang-sung pada wali kota terkait pe-mangkasan sejumlah tunjangan PNS dan hibah kelurahan terse-but secara detail.

"Kami juga akan menanyakan kenapa DAU untuk Kota Malang tahun depan bisa turun. Kami juga akan memilah program-pro-gram prioritas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat," ujar poltisi dari PDI Perjuangan itu.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK

MALANG - Dana hibah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Malang, Jawa Timur, untuk 57 kelurahan dipangkas hingga 50 persen, dari sebesar Rp 500 juta menjadi Rp 250 juta setiap kelurahan.

BANTU PENGAMANAN

Satgas PDIP Jatim Bertolak ke Jakarta

SURABAYA - Sebanyak 80 anggota Satgas PDI Perjuan-gan Jawa Timur bertolak ke Jakarta untuk membantu pengamanan Pesta Rakyat saat pelantikan Joko Widodo - Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019.

"Kami ke Jakarta atas permintaan Satgas Cakrabuana DPP PDI Perjuangan. Kami diminta untuk membantu pengamanan selama pelantikan presiden," kata Komandan Sat-gas DPD PDI Perjuangan Jatim, Suyanto.

Ia mengaku belum tahu nantinya akan ditempatkan di titik mana selama bertu-gas di Jakarta. "Yang jelas, satgas dari Jawa Timur siap ditempatkan dimana pun. Kami nanti akan koordinasi dengan satgas DPP," kata-nya.

Untuk menuju Jakarta, satgas Jatim yang di anta-ranya diperkuat satgas asal Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan Mojokerto itu menumpang dua bus. Pemberangkatan mereka dilepas, Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim SW Nugroho.

Menurut Nugroho, pesta rakyat menyambut pelanti-kan Jokowi-JK adalah murni inisiatif masyarakat. Pesta rakyat itu dilakukan dengan penuh kegembiraan menyam-

but presiden-wakil presiden baru.

Oleh karena itu, dia berpesan kepada para satgas agar selama di Jakarta tidak berlebihan dalam membantu pengamanan. Apalagi, kata-nya, petugas Polri dan TNI sudah lebih dari cukup untuk mengamankan jalannya pelan-tikan.

"Selalu berkoordinasi dengan satgas pusat selama di Jakarta," ucap Nugroho.

Sementara, DPD PDI Per-juangan Jawa Timur sendiri pada hari H pelantikan Jokowi-JK (20/10 menggelar nonton bareng (nobar) pelantikan, sekaligus tumpengan syukuran di aula DPD Jalan Kendangsari Industri, Surabaya mulai jam 09.00 WIB.

Pada hari H (20/10) pula, Polda Jatim menggelar apel pasukan dalam rangka penga-manan pelantikan Jokowi-JK di lapangan upacara Mapolda Jatim dengan inspektur upacara Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf.

Sebelumnya, Polda Jatim telah mengirimkan 210 personel Brimob Polda Jatim untuk mendukung Polda Metro Jaya dalam pengamanan pelantikan Jokowi-JK. Mereka bertugas di Jakarta sejak 15 Oktober hingga 22 Oktober.

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

PARLEMEN

Pengamat: Orientasi Pansus Tatib DPRD Surabaya Kunker

SURABAYA - Pengamat poli-tik yang juga Ketua Parliament Watch Jatim Umar Salahudin me-nilai orientasi panitia khusus tata tertib DPRD Surabaya tidak lain hanya untuk kunjungan kerja (kun-ker) karena kinerja selama sebulan ini belum ada hasil konkretnya.

"DPRD kayaknya perlu se-kolah lagi, sesuatu yang simple tapi dibuat ribet," kata Umar di Surabaya, Minggu (19/10).

Menurut dia, pansus tatib membuat persoalan menjadi ru-mit agar ada alasan untuk mela-kukan kunjungan kerja. Hal ini dikarenakan, selama sebulan su-dah tiga kali melakukan kunjun-gan kerja yakni ke Kementerian Dalam Negeri sebanyak dua kali dan DPRD Kabupaten Kulon Pro-go Yogyakarta.

Tentunya kunker sebanyak tiga kali tersebut menghabiskan anggaran ratusan juta. Informasi yang diperoleh Antara di DPRD Surabaya, setiap anggota pansus mendapat jatah sekitar Rp10 juta setiap kunker yang digunakan un-tuk tiket pesawat, penginapan ho-tel dan keperluan lainnya.

Jika anggota pansus sebanyak 15 orang, maka kunker sebanyak tiga kali selama sebulan meng-habiskan anggaran sekitar Rp 450 juta. "Mereka (anggota pansus) sebenarnya sudah tahu jika ada Surat Edaran Menteri Dalam Neg-eri Tanggal 22 Agustus 2014 yang menyatakan pembahasan tatib mengacu pada UU 16 Tahun 2010,"

kata sumber internal di DPRD.Hanya saja, kata sumber,

penambahan pasal di tatib salah satunya berupa pemilihan pimpi-nan komisi dilakukan secara paket menjadi bumerang sendiri bagi pansus. Hal ini dikarenakan sudah adanya arahan dari Kemendagri agar tatib menggunakan PP lama, tapi pansus tetap nekat dengan membuat pasal tambahan, salah satunya paket pemilihan pimpi-nan komisi.

"Saya kira gubernur akan mer-evisi tatib itu. Artinya jika guber-nur mengacu PP lama tanpa ada penambahan pasal, maka kinerja anggota pansus sia-sia. Apalagi setelah direvisi maka akan mun-cul PP yang baru, secara otomatis akan ada pansus tatib yang baru,," katanya.

Sebetulnya, kata sumber itu, DPRD seharusnya menggunakan

tatib lama sembari menunggu PP yang baru, sedangkan yang diubah hanya tambahan nama-nama fraksi yang baru. "Jika itu dilakukan saat itu, maka pem-bentukan alat kelengkapan de-wan bisa cepat dan pembahasan RAPBD Surabaya 2015 juga bisa cepat. Hanya saja mereka punya tujuan lain sehingga molor sam-pai sekarang," ujarnya.

Umar menyayangkan kinerja pansus yang jauh dari harapan. "Artinya DPRD banyak bicara mis-kin berbuat," katanya.

Selain itu, lanjut dia, orientasi politiknya hanya uang sehingga dibuat pembahasan tatib menjadi lama agar bisa menyerap anggaran. "Kalau seperti lagu lama," katanya.

Ketua Pansus Tatib DPRD Surabaya Adi Sutarwijono meno-lak keras tudingan bahwa kinerja pansus tidak maksimal dan terke-san menghambur-hamburkan anggaran tanpa sesuatu yang has-il yang konkrit.

"Mereka tidak tahu, kalau pansus ini serius bahkan rapat dilakukan hingga tengah malam," katanya.

Menurut dia, setiap pembua-tan produk hukum di tingkat yang lebih bawah selalu mengacu ke-pada produk hukum yang lebih tinggi yang berlaku. "Maka muncul konsideran menurut perundang-undangan yang berlaku, tidak ada menurut perundangan-undangan yang akan berlaku," katanya.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

Umar SalahudinPengamat Politik

Page 11: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466 | TAHUN III 11Lintas Jatim

Petani Akan Buang Gula ke Jalanan

"Kami akan menggelar protes pada hari Rabu (22/10) dengan melibatkan ratusan petani yang ada di Lumajang," kata Sekretaris Himpunan Petani Tebu Rakyat (HPTR) Lumajang Budhi Susilo di Lumajang, Minggu (19/10).

Sebelumnya diberitakan bah-wa sekitar 6.000 ton gula milik petani di Lumajang menumpuk di berbagai lokasi karena mereka tidak mau menjualnya. Hal itu terjadi akibat rendahnya harga gula atau di bawah harga pato-kan petani (HPP) yang ditetap-kan pemerintah Rp 8.500 per kilogram.

Budhi tidak menjelaskan be-rapa jumlah gula milik petani

yang akan disebar di jalanan tersebut. Dia hanya memastikan bahwa tidak mungkin gula seba-nyak 6.000 ton milik petani itu akan dibuang semua.

"Lewat aksi ini kami ingin menggugah semua pihak yang terlibat dalam tata niaga gula ini, khususnya pemerintah untuk memperhatikan nasib petani," kata lulusan Universitas Merdeka Malang ini.

Untuk keperluan rencana aksi tersebut, HPTR Lumajang akan segera mengurus izin ke kepolisian setempat. Sesuai den-gan ketentuan, setiap rencana kegiatan yang melibatkan massa harus meminta izin atau melapor

ke kepolisian.Budhi menjelaskan bahwa

hingga kini para petani tetap teguh pada pendirian semula untuk tidak menjual ribuan ton gula mereka jika harganya tidak sesuai dengan harapan.

Menurut Budhi, pemerintah sebetulnya sudah menetapkan HPP gula Rp 8.500 per kilogram dari sebelunya Rp 8.250. Namun, pada proses lelang peserta tidak ada yang berani membeli sesuai dengan HPP tersebut.

"Oleh karena itu, gula hasil produksi di bawah PTPN XI tidak terjual, termasuk milik petani. Kami para petani sepakat untuk tidak menjual gula-gula itu kalau harganya tidak sesuai dengan HPP," katanya.

Menanggapi tidak terjualnya gula tersebut, dia mengatakan bahwa PG Jatiroto pada tang-

gal 15 Oktober 2014 menggelar forum temu kemitraan (FTK) dengan mengundang perwaki-lan petani tebu, HPTR, Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), dan Dinas Perkebunan.

"Namun, dalam forum yang diketuai oleh Widodo Karduanto itu tidak menghasilkan keputu-san karena undangan yang hadir sedikit, pengurus APTRI tidak ada yang hadir," katanya.

Pertemuan itu akhirnya di-lanjutkan pada malam harinya dengan dihadiri perwakilan petani tebu rakyat di masing-masing ray-on kasinderan, KUD yang menan-gani tebu sewilayah PG Jatiroto, Disbun, dan menghasilkan kes-epakatan bahwa gula petani tidak akan dijual di bawah harga Rp 8.250 per kilogram dengan segala risiko dan konsekuensi.

= ANT/MASUKI M. ASTRO/DIK

LUMAJANG - Para petani tebu di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, berencana membuang gula mereka ke jala-nan sebagai bentuk protes atas rendahnya harga gula.

ant/m risyal hidayat

AKSI PETANI TEBU. Massa Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) menggelar aksi di depan kantor PTPN XI, Jalan Merak, Surabaya, Senin lalu. Mereka menuntut kepastian dana talangan dari PTPN untuk biaya operasional para petani tebu atas kerugian massal pada musim giling 2013 dan 2014.

JEMBATAN KEMIRI

Jembatan Peninggalan Kolonial Direhab

MALANG - Sejumlah jembat-an peninggalan Kolonial Belanda yang tersebar di wilayah Kabu-paten Malang, Jawa Timur, bakal direhabilitasi, salah satunya ada-lah Jembatan Kemiri di Kecama-tan Kepanjen yang diperkirakan menghabiskan anggaran belasan miliar rupiah.

"Pada tahap pertama ini kami anggarakan sebesar Rp 7,5 miliar dan untuk tahap selanjutnya masih belum kami kalkulasi. Anggaran tahap pertama sebesar Rp 7,5 miliar itu untuk membuat konstruksi pondasi jembatan agar lebih kuat dan kokoh karena kondisi jembatan peninggalan Belanda ini sekarang sudah rapuh akibat tergerus usia," kata Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Ma-lang, M Anwar, Minggu (19/10).

Hanya saja, lanjutnya, dalam program rehabilitasi jembatan peninggalan Belanda di Kemiri, Kepanjen itu tidak ada penamba-han lebar atau panjang jembatan, hanya konstruksi pondasi dan kondisi fisik jembatan saja yang dikerjakan karena tidak ada alokasi anggaran untuk pelebaran atau memperpanjang jembatan.

Menurut dia, lebar jembatan akan tetap sekitar 10 meter dan panjang jembatan juga tetap 100 meter. Kondisi jembatan tersebut tidak bisa diperlebar atau diper-panjang lagi, sebab kalau dile-barkan atau diperpanjang harus membebaskan lahan milik warga.

Karena tidak ada alokasi ang-garan untuk pembebasan lahan milik warga, katanya, lebar mau-pun panjang jembatan tidak ada perubahan. Pengerjaan tahap awal rehabilitasi jembatan harus tuntas pada akhir Desember 2014.

Sementara untuk pembangu-nan tahap kedua, kata Anwar, akan dilakukan pengerjaan konstruksi bagian atas jembatan pada awal 2015. Hanya saja, berapa nominal anggaran yang akan dikucurkan masih belum dipastikan dan apakah nantinya ada perubahan atau penambahan juga belum diketahui.

"Kami berharap rehabili-tasi jembatan lama (peninggalan Belanda) ini tidak hanya untuk Jembatan Kemiri saja, tapi jembat-an-jembatan kuno yang saat ini kondisinya sudah mulai rapuh juga mendapatkan perhatian dengan memberikan anggaran dari APBD," kata Anwar.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK

Proses Lelang Tak Sesuai HPP

Page 12: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466 | TAHUN III12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO SENIN 20 OKTOBER 2014

No. 0466 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

Cuaca buruk yang terjadi be-berapa pekan terakhir, berimbas pada berkurangnya hasil tang-kapan ikan oleh nelayan di Kota Probolinggo. Kondisi ini ber-dampak pada mahalnya ikan, ka-rena stok semakin menipis. Para eksportir ikan pun kesulitan me-menuhi permintaan konsumen yang datang dari sejumlah negara Asia seperti Singapura, Hong-kong, dan Taiwan.

“Kenaikan harga ikan terjadi pada semua jenis ikan berkualitas eksport. Antara sepuluh ribu ru-

piah hingga tiga puluh ribu rupiah perkologram,”terang Muhammad Hamim, eksportir ikan yang ada di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan Kota Proboling-go, Minggu (19/10).

Menurutnya, selain sulitnya mendapatkan pasokan ikan dari nelayan, para eksportir juga harus merogoh kantong lebih dalam. Karena ikan yang ada mengalami kenaikan harga. Sejumlah jenis ikan segar, yakni ikan kerapu, kakap merah, dorang, dan ikan tengiri di eksport ikan segar dari

Kota Probolinggo dapat men-girimkan satu hingga dua ton perhari. Sementara saat ini, para eksportir hanya mampu menjual dua kwintal perhari.

“Kenaikan harga ikan terjadi pada semua jenis ikan berkualitas eksport, antara sepuluh ribu rupi-ah hingga tiga puluh ribu rupiah perkilogram,”tandas Muhammad Hamim.

Muhammad Hamim menam-bahkan, sepinya stok ikan di pasaran membuat pendapatan eksportir menurun. Karena biaya transportasi justru membengkak, yang disebabkan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar.

“Demi memenuhi permintaan konsumen di luar negeri, para eksportir terpaksa menerima pasokan ikan segar dari nelayan tradisional dan pemancing ikan karang, dengan melakukan sortir kualitas eksport,”paparnya.

=M.HisbullaH Huda

Stok Ikan BerkurangEksportir Sulit Penuhi Permintaan KonsumenPROBOLINGGO – Menipisnya ikan segar di Kota Probolinggo berdampak pada sulitnya para eksportir ikan memenuhi permintaan konsumen. Di sejumlah negara Asia, selain karena harganya lebih mahal eksportir ikan juga kesulitan mendapatkan pasokan ikan dari nelayan karena terkendala cuaca buruk yang terjadi beberapa pekan terakhir.

MENIPIS. Pasokan ikan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan tak mampu memenuhi permintaan konsumen akibat cuaca buruk dalam sepekan.

PROBOLINGGO – Diduga pengerjaannya asal-asalan, sebuah bangunan plengsen-gan di Desa Kramat Agung, Kecamatan Bantaran, Kabu-paten Probolinggo jebol. Pa-dahal bangunan plengsengan tersebut belum genap setahun pengerjaannya.

“Bangunan plengsengan ini belum sampai setahun, tapi sekarang sudah rusak,” ujar seorang warga setempat, Munir kepada wartawan, Minggu (19/10).

Menurut dia, kondisi plengsengan yang ada di Desanya itu, tidak hanya jebol saja, tetapi juga su-dah berantakan. Bahkan, batu kalinya berserakan kemana-mana. Untungnya, bulan-bulan ini masih belum musim penghujan.“Kalau nanti musim hujan, air irigasi itu akan mengalir kemana-mana,” ungkapnya.

Apalagi, imbuh dia, pleng-sengan itu berada di jalan Desa yang tidak jauh dengan pemukiman warga setempat. Sayangnya Munir sendiri men-gaku tidak tahu CV apa yang mengerjakan bangunan pleng-sengan tersebut.“Saya tidak tahu CV apa yang mengerja-kannya,” akunya.

Rusaknya bangunan plengsengan itu, tidak hanya terjadi pada satu titik saja. Tetapi hampir semua kondisi bangunannya mengalami

rusak. Sehingga ada kesan pengerjaan bangunan pleng-sengan itu hanya sekedar asal-asalan.

Melihat kondisi bangu-nan plengsengan itu, Mu-nir berharap agar pemkab Probolinggo tidak main tunjuk terhadap CV yang mengerja-kannya. “Kalau bisa CV yang mengerjakannya diblacklist saja,” katanya.

Tulam, seorang warga lainnya juga mengatakan se-rupa. Menurut dia, di Desanya banyak bangunan plengsengan yang tidak bertahan lama. Belum satu tahun, namun kondisinya sudah rusak parah. Padahal, bangunan plengsen-gan atau irigasi di desa itu sangat penting untuk menam-pung air hujan agar tidak men-galir ke pemukiman warga.

Mudahnya bangunan pleng-sengan yang rusak tersebut, kata dia, karena faktor bahan-nya yang minim. Sehingga berpengaruh terhadap mutu bangunan. “Kalau bahan ban-gunannya tidak sesuai ukuran, jelas itu berpengaruh terhadap mutu bangunan,” katanya.

Itulah sebabnya, perlu adanya pengawasan dari Dinas terkait. Sehingga pihak CV yang mengerjakannya tidak hanya sekedar asal-asalan. Sehingga bangunan plengsengan itu bisa berta-han sampai lama.

=MuHaMMad sugianto

PENGERJAAN ASAL-ASALAN

Bangunan Plengsengan Jebol

JEBOL. Bangunan plengsengan ini belum sampai setahun, tapi sekarang sudah rusak.

Page 13: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466| TAHUN III 13Probolinggo

Belasan wanita penghibur yang bertugas sebagai pemandu lagu di tempat hiburan karaoke diperiksa petugas. Satu persatu wanita berbusana minim di mint-ai kartu tanda identitasnya. Petu-gas mengamankan belasan wani-ta pemandu lagu tersebut, karena beroperasi si sejumlah tempat ka-raoke keluarga.

“Ini kami lakukan rutin un-tuk menjaga situasi wilayah Kota

Probolinggo agar lebih kondusif. Kali ini, razia kami lakukan juga dalam menghadapi dan menjaga keamanan menjelang pelanti-kan Presiden dan Wakil Presiden, “terang Nurahmad, Kepala Prov-ost Satpol PP Kota Probolinggo.

Menurutnya, razia difokuskan pada pengguna miras dan narko-ba. Termasuk menjamurnya prak-tek liar wanita pemandu lagu di tempat-tempat karaoke. Namun

praktek liar pemandu lagu ini, seolah mendapat ijin dari pemilik jasa hiburan malam. Karena tidak ada tindakan tegas meski bebera-pa kali terjaring razia petugas.

Mereka yang terjaring razia tersebut langsung di data dan dimintai keterangan. Setelah itu, mereka pun akhirnya diperbo-lehkan pulang satu persatu. Ra-zia dilakukan di tempat hiburan malam itu, karena adanya jam operasional tempat hiburan malam yang belum pernah di-patuhi para pengelola.

“Kami akan lakukan razia juga di beberapa tempat hiburan malam dan lainnya. Saat kami da-tangi, mereka membuka usahanya sudah melewati batas waktu. Ke depan akan kami ingatkan untuk

mentaati peraturan yang ada,” papar Nurahmad.

Nurahmad menghimbau ke-pada pengelola tempat hiburan malam untuk menjaga kea-mamanan jelang pelantikan Pres-iden dan Wakil Presiden, pada 20 Oktober nanti, dan juga mengan-tisipasi peredaran narkoba, serta praktek prostitusi. Dan jika itu terjadi maka pihaknya akan mel-akukan tindakan tegas kepada tempat hiburan tersebut.

”Hasil sementara pendataan petugas Satpol PP, mencatat ham-pir keseluruhan wanita penghibur ini termasuk pemain lama yang kerapkali terjaring razia, yang umumya berasal dari luar Kota Probolinggo,”ucapnya.

=M.HisbullaH Huda

Wanita Pemandu Lagu Terjaring RaziaPROBOLINGGO – Jelang pelantikan Presiden dan Wakil Prseiden Republik Indonesia ketujuh, petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Probolinggo, Jum’at (18/10) malam, kembali melakukan razia tempat hiburan malam sebagai bentuk upaya antisipasi demi mencipta-kan kondusivitas dari praktek maksiat hiburan malam.

ANTISIPASI. Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Probolinggo melakukan razia tempat hiburan malam.

PROBOLINGGO – Komisi B DPRD Kota Probolinggo menggelar evaluasi tentang pendapatan terhadap SKPD. Evaluasi itu dikemas dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama sejumlah SKPD yang ada di lingkungan Pemkot Probolinggo.

Ketua Komisi B, Roy Amran menegaskan, gelar RDP itu sangat penting dilakukan untuk mengako-modir agar pekerjaan bisa berjalan dengan sinergi. “Dengan RDP ini kita bisa mengetahui setiap target SKPD sudah terpenuhi atau belum,” tandasnya kepada wartawan, kemarin.

Sekretaris Dinas Pengelo-laan Pendapatan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kota Probolinggo, Heri Astuti menjelaskan, jika besarnya APBD DPPKA tahun 2014 senilai Rp 833,603 miliar. “Per 30 September kemarin anggaran itu sudah teralisasi sebesar 80,68 persen atau sebesar Rp 672,551 miliar,” ungkapnya saat menghadiri gelar RDP itu.

Dia mengatakan, tar-get PAD DPPKA tahun 2014 sebesar Rp 765,163 miliar. Dana itu berasal dari dana perimbangan dan pendapa-tan lainnya. “Jadi sejak 30 September kemarin sudah ter-alisasi sebesar 79,00 persen,” ungkapnya.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Proboling-go target PAD-nya sebesar Rp.1,5 miliar pada tahun 2014. Dana tersebut akan bertambah setelah PAK menjadi Rp.7,6 miliar. Hal itu terjadi karena adanya dana kapitasi yang berasal dari dana APBD. Sehingga pada akhir bulan Septem-ber kemarin sudah teral-isasi sebesar Rp.6 miliar lebih.

Sedangkan target PAD untuk RSUD dr. Muham-mad Saleh Kota Probolinggo target PAD-nya sebesar Rp.39 miliar. Hal ini disampaikan Wakil Direktur (wadir) RSUD dr. Muhammad Saleh, Ahmad Taufiqurahman.

“Target PAD RSUD tahun 2014 ini sebesar Rp.39 miliar,” tandasnya. Dia menjelaskan, pada bulan September ke-marin telah tercapai sebesar Rp.54,12 miliar atau 138 persen. Sedangkan target PAD pada PAK akan menjadi Rp.50, 69 miliar.

=MuHaMMad sugianto

RDPPendapatan SKPD Dievaluasi

Page 14: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466 | TAHUN III14 Probolinggo

Kasatpol PP Kabupaten Probolinggo, Ahmad Aruman mengatakan pembongkaran segel bedak yang dilakukan pemiliknya sudah mendapatkan kesepaka-tan dengan pihak Dinas Pen-dapatan (Dispenda) Kabupaten Probolinggo.“Pembongkaran dan pembukaan segela dilakukan oleh pemilik sekitar pukul 10.00 WIB,” terangnya, Minggu, (19/10).

Menurutnya, pihaknya me-mang tidak melakukan pembong-karan secara langsung. Karena pemilik bedak telah sepakat un-tuk membongkarnya secara prib-adi.” Kami menyerahkan semua itu kepada pihak pemilik karena sepakat untuk menurunkannya sendiri,” jelas Ahmad Aruman.

Ahmad Aruman mengata-kan, memang sebelumnya empat bedak tersebut mengalami per-soalan dengan pihak pedagang.

Bedak itu dilakukan penyekatan oleh salah satu pedagang, Rusmi

Muanawwaroh . Polemik itu terjadi dengan

pihak dispenda lantaran dia men-gaku memiliki 11 bedak sebelum kebakaran pasara Leces beberapa tahun lalu.“Namun setelah mere-ka diberikan bangunan pasca ke-bakaran, meraka hanya kebagian tujuh unit bedak saja,” ujarnya.

Menurutnya, empat lokasi bedak yang dibangun oleh Rusmi tersebut, dikira tidak bertuan. Padahal empat lokasi tersebut, sudah ada yang memilikinya, yakni dperuntukkan, perpus-takaan, koperasi, Zainullah dan Sujito.“Mereka membangun tanpa sepenge tahun dispenda , akhirnya pemkab menutup dan menyegelnya,” kata Ahmad Aru-man.

Sementara itu, pihak Dispenda melakukan penyegelan dan mem-inta pihak yang mengaku sebagai pemilik untuk membongkar sekat bedak yang dibangunnya.“Jadi su-dah ada kesepakatan dengan ibu Rusmi, bahwa dia setuju untuk membongkarnya secara pribadi,” tandasnya.

=Mahfud hidayatullah

Bedak yang Disegel Satpol PP Dibuka Setelah Ada Kesepakatan antara Dispenda dan Pemilik

PROBOLINGGO - Sebanyak empat bedak yang ada di pasar Leces Kabupaten Probolinggo yang disegel oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akhirnya dibuka oleh pemilik.

PROBOLINGGO - Dalam pelaksanaan Anggaran Pen-dapatan dan Belanja Dae-rah (APBD) 2015 mendatang, pemkab Probolinggo mulai melakukan pemetaan tentang sasaran yang akan menjadi bidi-kannya. Salah satunya mereka akan melakukan pemberdayaan warga Nahdiyyin atau warga Nahdlatul Ulama (NU).

Menurut Bupati Proboling-go, Puput Tantriana Sari, mengatakan pihaknya akan melakukan upaya pember-dayaan untuk kalangan warga NU. Karena penduduk Kabu-paten Probolinggo mayori-tas terbentuk dari kalangan NU.“Semua yang usulan yang diinginkan oleh warga NU ten-tang kemaslahatan umat, kami akan utamakan,” terangnya, kepada wartawan, Minggu, (19/10).

Menurutnya, banyak warga NU yang menginginkan upaya pemberdayaan dalam sektor pertanian, dan juga sektor pen-didikan. Utamanya lingkungan pondok pesantren, karena rata-rata mereka berlatar belakang petani.“Tidak jarang warga NU juga mengembangkan pendidi-kan dibawah naungan pondok pesantren,” jelas Bupati Puput Tantriana Sari.

Puput Tantriana Sari

mengatakan, usulan warga NU meminta untuk adanya upaya pemkab dalam mengembangkan kreatifitas di kalangan santri. Karena dinilai banyaknya berdirinya pondok pesant-ren yang ada di Kabupaten Probolinggo.“Para santri juga diinginkan untuk mendapat-kan sebuah pelatihan yang bisa mengasah skill, seperti memasak dan juga menjahit,” katanya.

Menanggapi hal itu, Musta-yar NU Kabupaten Probolinggo, Hasan Aminuddin, menjelas-kan, warga NU bukan hanya besar dalam segi kuantitas saja. Namun warga NU juga dituntut untuk bisa mengembangkan dirinya dalam hal kualitas.

“Semua pengurus NU baik dijajaran Kabupaten, Ke-camatan dan desa. Untuk bisa melakukan upaya peningkatan kualitas organisasi,” pintanya.

Dia menambahkan, bagaimana NU ini terus bisa berkembang dan bisa mem-berikan kemaslahatan ke pada seluruh ummat terutamanya warga NU secara pribadi.“Dari semua hal yang harus dilakukan terutama tentang berkem-bangnya pendidikan untuk kalangan warga NU,” harap Hasan Aminuddin.

=Mahfud hidayatullah

APBD

Pemkab Melirik Pemberdayaan Warga Nahdliyin

PROBOLINGGO – Belakan-gan ini warga Kota Probolinggo mengeluh soal pelayanan PLN. Si-kap keluhan itu karena seringnya listrik mengalami padam. Apalagi kini banyak musim warga yang melangsungkan akad pernikahan.

Misnali, salah seorang war-ga Keluhan Kebonsari Wetan, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo menjelaskan, dalam sehari listrik terkadang mengala-mi padam hingga berjam-jam. Padahal listrik sangat dibutuhk-kan oleh warga.“Apalagi sekarang banyak warga yang punya gawe,” tandasnya kepada wartawan, Minggu (19/10).

Akibat seringnya padam tersebut, pelanggan banyak yang komplain. Terutama bagi warga yang punya gawe akad pernika-han. “Padamnya listriknya itu je-las sangat mengganggu mereka,” katanya.

Seringnya terjadi listrik padam itu, kata dia, tidak hanya merugikan

pelanggan. Namun juga para nasa-bah bank Anjungan Tunai Man-diri (ATM) juga mengeluh. Karena mereka tidak bisa melakukan tran-saksi penarikan uang.

Pantauan di lapangan, se-jumlah konsumen ATM bank di wilayah Kota Probolinggo ter-paksa balik kanan karena tidak bisa melakukan penarikan. “Lis-trik padam mas tidak bisa mel-akukan penarikan,” ujar salah se-orang konsumen salah satu ATM bank, Ny.Sumila Heni

Menurut dia, seringnya ter-jadi listrik padam justru sangat mengganggu terhadap pelang-gan. Apalagi pelanggan sudah membayar tepat pada waktunya. “Seharusnya PLN itu harus men-gutamakan pelayanannya,” tim-palnya.

Ironisnya, pihak PLN sendiri terkesan “menghindar” saat men-dapat laporan dari warga. “Ban-yak warga yang melapor pada PLN lewat layanan telpon. Tapi begitu

dihubungi tidak pernah ada yang mengangkat,” katanya.

Ny. Sumila Heni sendiri tidak hanya sekali saja melaporkan ter-jadinya listrik padam melalui lay-anan telpon. Tapi sudah sering-kali dilakukan. Namun selalu saja layanan telpon yang ia hubungi tidak pernah ada yang mengang-katnya. “Lalu apa gunanya ada layanan telpon jika ada gangguan listrik PLN,” tegasnya.

Hal yang sama juga diakui Misnali. Saat pelaksanaan akad pernikahan di rumahnya, ia men-coba menghubungi pihak PLN. Namun tidak mendapatkan re-spon. Akibat padamnya listrik PLN itu, pelaksanaan akad perni-kahannya terganggu.

Sehingga ia terpaksa menggu-nakan mesin jinset.“PLN jangan hanya tahunya menagih rekening listrik saja, tetapi juga harus di-imbangi dengan pelayanan yang prima,” ungkapnya.

=MuhaMMad Sugianto

PelAyAnAn Pln

Warga Keluhkan Listrik Sering Padam

MENGELUH. Seringnya listrik mengalami padam dikeluhkan sejumlah pelang-gan.

Page 15: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466 | TAHUN III 15 lahragaKORAN

MADURASENIN 20 OKTOBER 2014

No. 0466 | TAHUN III 15

LONDON - Pelatih Arsenal Arsene Wenger mengaku kecewa setelah timnya ditahan imbang Hull City dengan skor 2-2 pada lanjutan Liga Utama Inggris di Stadion Emirates, Sabtu (18/10) tengah malam WIB. Pasalnya, “The Gunners” mampu men-dominasi pertandingan tapi gagal mengemas tiga angka.

Pada laga tersebut, tim dari London Utara itu sempat ung-gul terlebih dahulu lewat gol Alexis Sanchez. Tetapi, Arsenal sempat tertinggal berkat dua gol tim tamu masing-masing dari Mohamed Diame dan Abel Her-nandez. Untung Danny Welbeck bisa menyelamatkan Arsenal dari kekalahan sekaligus mengemas satu poin di masa injury time dengan mengakhiri pertandingan menjadi 2-2.

Gol penyama kedudukan Hull City yang dicetak Diame sungguh mengecewakan Wenger. Pasalnya Diame terlebih dulu melakukan pelanggaran terhadap Mathieu Flamini sebelum mencetak gol. Kekecewaan Wenger lainnya terjadi karena Arsenal dominan dalam penguasaan bola hingga 67 persen dengan 25 tendangan ke gawang, sembilan di antaranya mengarah ke gawang.

“Hasil yang sangat mengece-wakan karena kami sangat tidak beruntung dengan keputusan wasit atas gol pertama mereka. Mereka punya dua tembakan tepat sasaran dan berbuah dua gol, tapi kami terus berupaya dan menyelamatkan satu poin pada akhirnya,” kata Wenger.

Dia melanjutkan, “Sudah sekian lama sejak kami tampil sangat dominan dan tak meme-

nangi pertandingan. Lihatlah cat-atan tembakan tepat targetnya, berapa kali mereka memasuki area kami. Mereka bertahan dengan sangat baik dan kami mempersulit keadaan dengan memberikan mereka gol kedua. Terkadang tim yang mengambil inisiatif tidak menang, kami su-dah mengerahkan upaya terbaik dan kami hanya bisa mencermati diri sendiri.”

Sementara itu, pelatih Chel-sea Jose Mourinho mengaku puas dengan penampilan anak-anak asuhnya saat menang 2-1 atas Crystal Palace di Selshurt Park satu jam sebelumnya. Meski bermain dengan 10 orang, para pemain “The Blues”, kata Mour-inho, tampil dominan dan fan-tastis. Dua gol Chelsea diciptakan Oscar menit keenam melalui Oscar dan gol cantik Cesc Fabre-gas. Sedangkan gol Palace dibuat Frazier Campbell mencetak gol hiburan bagi Palace menjelang laga berakhir.

“Tim saya tampil fantas-tis. Sejak menit pertama kami melakukan apa yang ingin kami lakukan, memiliki bola, menggu-nakan bola, dan mengendalikan permainan. Setelah itu datangkan dua kartu merah itu dan 10 vs 10 dengan kualitas yang kami punya justru memudahkan kami,” kata Mourinho.

Sedangkan terkait gol cantik Fabregas, Mourinho berujar, “Gol kedua tadi adalah skandal. Luar biasa bagus! Melawan Burnley kami mencetak satu gol (dari An-dre Schuerrle) yang saya pikir itu akan jadi gol terbaik di musim ini tapi gol tadi sama bagusnya.”

=BBC/CAROL AJI

Pada laga AS Roma mela-wan Chievo Verona di Stadion Olimpico, Sabtu (18/10) malam, Roma memetik kemenangan dengan skor akhir 3-0. Gol-gol itu dilesakkan oleh Mattia Destro, Adam Ljajic, dan juga Francesco Totti. Semua gol itu dilesakkan di babak pertama.

Menurut catatan statistik, Roma tampil dominan atas tuan rumah. Anak asuh Rudi Garcia itu mencatat 72 persen penguasaan bola dengan 14 tendangan ke ga-wang, delapan di antaranya tepat sasaran. Sedangkan Chievo hanya mencatatkan 28 persen pengua-saan bola, tapi 11 kali melepas-kan sepakan ke gawang, meski hanya tiga yang tepat sasaran.

Penampilan yang demikian tidak hanya dipuji oleh pelatih AS Roma Rudi Garcia, tetapi juga pelatih Chievo, Corini. “Kami kebobolan setelah empat menit menghadapi tim yang berkuali-tas. Sekali kami bisa kembali ke pertandingan, mereka secepatnya

mendapatkan gol kedua dan keti-ga. Sejak saat itu, laga mulai men-jadi berat,” kata Corini.

Dia menambahkan, “Kekua-tan Roma adalah kerja samanya, menunjukkan soliditas, dan kes-atuan. Sungguh sulit untuk ber-pikir bisa berjuang untuk bisa bangkit dari ketinggalan 3-0. Tahun lalu, Juventus mempun-yai suatu keunggulan. Tapi seka-rang, saya pikir Roma sudah ada di level mereka. Ini akan menjadi pertarungan sampai akhir.”

Sementara itu pelatih Ju-ventus Massimiliano Allegri mengakui timnya tak mampu menampilkan performa terbaik pada laga melawan Sassuolo di Mapei Stadium, Minggu (19/10) dini hari WIB. Allegri pun den-gan lapang dada menerima hasil imbang. Ini adalah hasil imbang pertama Juventus musim ini. Kesempurnaan mereka dihenti-kan Sassuolo di giornata 7 sete-lah kedua tim bermain seri 1-1.

Pada laga ini, Juventus yang

tampil dominan dikejutkan oleh gol Simone Zaza pada menit ke-13. Namun, Bianconeri cuma butuh enam menit untuk menyamakan skor lewat gol cantik Paul Pogba. “Saya tahu ada kesulitan-kesuli-tan dalam pertandingan ini, khu-susnya karena kami punya begitu banyak pemain yang membela negaranya sepanjang pekan. Sas-suolo sebelumnya mendapatkan beberapa hasil buruk, tapi dengan performa yang bagus,” ujar Allegri.

Dia meneruskan, “Mereka memberi kami masalah malam ini. Kami tak punya banyak tembakan ke arah gawang dan ini membuat mereka bisa beberapa kali me-nyerang balik. Mereka memaksa kami mundur dan membuat kami mengambil risiko, meskipun (kip-er Andrea) Consigli menyelamat-kan mereka beberapa kali. Kami harusnya tampil lebih baik.”

Mantan pelatih AC Milan menambahkan, “Sassuolo pan-tas mendapatkan pujian karena mereka memaksa kami bermain beda dan menyulitkan kami. Meski demikian, kami masih di puncak klasemen dan hasil im-bang dengan Sassuolo tak men-gubah apapun. Di Serie A, Anda butuh konsistensi. Jadi, kalau setiap tujuh pertandingan kami menang enam kali dan seri seka-li, kami akan meraih titel.”

=SKY SPORTS/CAROL AJI

LIGA PRIMER INGGRIS

Arsenal Imbang, Wenger Kecewa

Gelandang Arsenal Santi Cazorla (kanan) mendapat pengawalan ketat dari pemain Hull City pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Emirates, Sabtu (18/10) tengah malam WIB. Arsenal ditahan imbang tamunya dengan skor 2-2.

Juventus-Roma Kembali MerapatROMA - AS Roma sukses merapatkan posisi dengan Juventus di klasemen sementara setelah kedua tim memetik hasil berbeda pada akhir pekan lalu. AS Roma menang 3-0 atas Chievo Verona, sedangkan Juventus ditahan imbang 1-1 Sauollo. Dengan hasil ini, Juventus tetap berada di puncak klasemen, tetapi hanya unggul satu poin dari Roma di tempat kedua.

Striker AS Roma Francesco Totti (kiri) melakukan selebrasi gol bersama Daniele De Rossi (tengah) dan Mattia Destro. Roma menang 3-0 atas tamunya pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Olimpico, Sabtu (18/10) malam.

Page 16: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466 | TAHUN III16

WAYNE ROONEY

KORAN MADURA

16SENIN 20 OKTOBER 2014

No. 0466 | TAHUN IIIArsenal Imbang,Wenger KecewaOlahraga | 15

BACA JUGA

selama 45 menit pertama, kedua tim bermain imbang tanpa gol. Kebuntuan baru dipecahkan Xavi Hernandez pada menit ke-60, se-belum ditambah dua gol Neymar da Silva Jr dan Lionel Messi.

Terkait laga berat ini, Xavi me-nilai, dia dan kawan-kawan kesu-litan membongkar pertahanan tim tamu. “Kami kesulitan membong-kar pertahanan mereka tapi sete-lah babak pertama, pertandingan jadi lebih mudah. Saya rasa mere-ka sudah lebih lelah,” kata Xavi.

Hasil tersebut memperpanjang catatan impresif Barca, tidak per-nah kebobolan dan tidak terkalah-kan dalam delapan pertandingan. Dari delapan laga, tujuh sukses dimenangi dan sekali imbang. “Bukan sebuah kebetulan kalau kami belum kebobolan. Kami se-mua bekerja. Pelatih punya ide-ide spesifik dan kami semua menger-jakannya,” sambung Xavi .

Menurutnya, ini modal yang bagus sebelum melawan Ajax Amsterdam pada lanjutan Liga Champions. Sebab tiga poin san-gat penting didapatkan mengin-gat mereka kalah dari Paris Saint-Germain pada laga terakhir di Liga Champions. “Ajax datang ke kandang kami lebih dahulu dan setelah kalah di Paris, kami harus

mendapatkan tiga poin,” ujarnya.Selain modal melawan Ajax

di Liga Champions, tentu saja ini modal berharga melawan Madrid akhir pekan ini. Meskipun, menu-rut Luis Enrique, El Clasico per-tama ini tidak akan berpengaruh apa-apa. “Pertandingan itu tidak akan menentukan. Kami akan ke sana dengan tekad menang sep-erti yang selalu kami lakukan,”

kata Enrique.Dia melanjutkan, “Kami akan

mencoba melakukan sama persis melawan Ajax, tapi saat ini, saya cuma ingin para pemain beristira-hat. Setelah itu, barulah mereka bisa mulai berkonsentrasi untuk pertandingan berikutnya.”

Sementara saat melawan Le-vante, Cristiano Ronaldo sumbang dua dari lima gol kemenangan Ma-

JElANg El ClASICOBARCELONA - Barce-lona dan Real Madrid sama-sama mengantongi modal bagus sebelum saling jegal pada partai klasik atau El Clasico di Santiago Bernabeu akhir pekan mendatang.

Sebelum laga ini, Barcelona membantai Eibar tiga gol tanpa balas pada laga di Camp Nou, Minggu (19/10) dini hari WIB. Sedangkan Real Madrid menang lebih telak lagi, lima gol tanpa ba-las, atas tuan rumah Levante pada Sabtu (18/10) malam WIB.

Di Camp Nou, Barcelona memetik kemenangan tidak den-gan mudah. Anak-anak asuh Luis Enrique itu kesulitan membong-kar pertahanan Eibar. Akibatnya,

3 0drid. Tiga gol lainnya masing-mas-ing dicetak Javier Hernandez, Isco, dan James Rodrguez. Kemenangan ini berarti spesial bagi pelatih Car-lo Ancelotti. Sebab, setelah tak-luk dari Atletico Madrid, mereka memetik kemenangan beruntun di tujuh laga di semua ajang dengan produktivitas gol yang fantastis, yakni 32 gol. Hasil itu yang mem-buatnya percaya diri menatap laga melawan Barca.

“Saya pikir kami menuju laga itu dengan performa yang bagus. Itu merupakan pertandingan yang sulit bagi kami. Tapi, kami bersungguh-sungguh dan fokus, serta semuanya ternyata berjalan baik. Sekarang kami mempunyai waktu singkat untuk melakukan pemulihan untuk siapapun yang tengah mengalami cedera dan bersiap untuk laga hari Rabu saat melawan Liverpool,” kata Ance-lotti. =SKY SPORTS/CAROl AJI

MOdAl POSITIf

BARCElONA EIBAR

0 5lEVANTE REAl MAdRId

Cristiano Ronaldo (tengah) mendapat pelaukan dari Chicharito dan James Rodriguez usai mencetak gol pada pertandingan Real Madrid melawan tuan rumah Levante di Ciudad de Valencia. Madrid menang telak 5-0.

Neymar (dua dari kiri) mendapat ucapan selamat dari rekan-rekannya usai menjebol gawang Eibar

pada pertandingan yang berlangsung di Nou Camp, Minggu (19/10) dini hari WIB. Barcelona

menaklukkan tamunya 3-0.

Page 17: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466 | TAHUN III A

20 OKTOBER 2014 | No. 0466 | TAHUN III www.KORANmAdURA.cOmSENIN

SAMPANG - Salah satu pengikut Tajul Muluk, Holilah (35), warga Dusun Nangkernang Desa Karang Gayam Ke-camatan Omben pulang ke kampung halamannya, beberapa waktu lalu. Tu-juan kepulangannya untuk menjenguk orangtuanya yang sedang sakit.

Salah seorang tokoh masyarakat se-tempat, H Abdul Malik menceritakan, Holilah datang dari tempat pengung-siannya di Sidoarjo tanpa sepengetahuan masyarakat. Namun, kedatangan Holilah kemudian dipergoki oleh sejumlah warga.

Saat Holilah diketahui ada di Sam-pang, massa sempat hendak meng-hakimi. Namun beruntung, emosi warga masih bisa dibendung oleh sejumlah petugas kepolisian yang melakukan penjagaan di area desa setempat.

“Dia pulang dari Sidoarjo, dan tanpa sepengetahuan warga sekitar, ternyata yang bersangkutan sudah berada di Desa Karang Gayam. Dan sempat mau dihakimi massa,” ujarnya kepada Koran Madura.

Sementara Kabag Ops Polres Sam-pang AKP Sarwo Waskito saat dikon-firmasi membenarkan bahwa ada salah satu pengikut Tajul Muluk, Holilah pu-lang ke kampung halamanya.

Ia menegaskan, pulangnya Holilah ke kampung halamanya karena hen-dak menjenguk orangtuanya yang sakit parah. Namun, ia juga membantah jika kepulangan Holilah dikatakan tidak diketahui oleh aparat kepolisian.

“Memang benar kalau ada salah satu pengikut Tajul yang datang ke kampung halamanya, tapi kejadian itu sekitar tiga hari yang lalu, dan saya tegaskan bahwa dia pulang karena menjenguk orangtuanya, bukan karena yang lain, sehingga tidak be-nar jika dia dikabarkan tiba-tiba ada di Desa Karang Gayam,” ujarnya, Minggu (19/10).

Dijelaskan Sarwo, saat Holilah pu-lang ke kampung halamanya, puluhan petugas kepolisian dari Brimob, Sab-hara, Intel dan juga anggota TNI juga turun langsung dan mendampingi yang bersangkutan. Bahkan dirinya mengaku juga turun langsung dalam menga-mankan pulangnya yang bersangku-tan. Sebab yang bersangkutan sempat menginap di rumah orangtuanya.

“Dia kan menjenguk orangtuanya yang sedang sakit parah. Jadi kita aman-kan, karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi yang bersangkutan kita kawal dari pemberangkatan hingga kembali lagi ke pengungsian,” tegasnya.

Ditanya terkait adanya protes dari warga, Sarwo kembali menegaskan jika tidak ada persoalan apa pun. Karena menurutnya, puluhan petugas bersen-jata lengkap juga mengiringi dan men-gawal yang bersangkutan ke manapun pergi selama masih berada di wilayah konflik. =MOHAMMAD MUHLIS

TaneyanKORAN MADURA

LanjangPengikut Tajul Belum Diterima

KONFLIK KEAGAMAAN

Joki memacu sapi kerapan dalam kerapan sapi memperebutkan Piala Presiden, di Pamekasan, Madura, Jatim, Minggu (19/10). Tahun ini pengerap sepakat pelaksanaan kerapan tanpa kekerasan, sesuai instruksi MUI empat kabupaten di Madura dan Penprov Jatim.

ant/saiful bahri

PROSES SITI SOFIA“Tidak ada orang sukses hanya menempuh waktu dua atau tiga tahun saja,” kata gadis asal Probolinggo ini. HALAMAN | P

PENCAIRAN BOSDA DIPERSULITKebijakan pemerintah mencairkan dana bantuan operasional sekolah daerah (Bosda) melalui Bank Jatim ternyata menyulitkan kepala madrasah diniyah. PAMEKASAN | F

IKUTI LOMBA

MENULIS CERPEN

SELENGKAPNYA

HALAMAN | K

Semalam di Madura

MENUAI

PROTES !HALAMAN | F

Holilah Hendak Dihakimi Massa

Page 18: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466 | TAHUN III BPROBOLINGGO SENIN 20 OKTOBER 2014

No. 0466 | TAHUN III KORA N MADURAB Sumenep

Sesuai jumlah perolehan su-ara hasil pemilu legislatif dan kursi DPRD, empat orang unsur pimpinan DPRD terdiri dari Par-tai Kebangkitan Bangsa (Herman Dali Kusuma), Partai Demokrat (Mohammad Hanafi), Partai Per-satuan Pembangunan (Achmad Salim), dan Partai Amanat Na-sional (Faisal Muhlis).

Wakil Ketua sementara DPRD Mohammad Hanafi mengatakan, pengambilan sumpah tersebut diperkirakan berlangsung meriah. Sebab, pelantikan akan disaksikan Bupati Sumenep A. Busyro Karim, seluruh Kepala Satuan Kerja Per-angkat Daerah (SKPD) yang bera-da dilingkungan Pemkab, dan Fo-rum Pimpinan Daerah (Forpimda) setempat.

”Seluruh undanganya sudah disebar mulai kemarin, insya Al-lah semua akan datang menyaksi-kan acara itu,” terangnya, Minggu (19/10) siang.

Dikatakan, setelah pengam-bilan sumpah, dewan akan segera melakukan penyusunan alat kelengkapan DPRD, seperti komi-si, badan musyawarah, badan leg-islasi, dan juga alat kelengkapan lainnya.

”Itu untuk langkah beri-

kutnya. Baru setelah itu, kami akan melakukan pembahasan APBD 2015. Karena kalau tidak ada alat kelengkapan DPRD lain-nya, tentunya tidak bisa dilaku-kan pembahasan rancangan APBD 2015,” ungkapnya.

Diragukan Kinerja Herman Dali Kusuma

sebagai calon pucuk pimpinan DPRD diragukan sebagian kalan-gan. Meski pernah menjadi wakil rakyat pada periode 2004-2009, namun kiprahnya tidak terlalu menonjol sehingga belum teruji.

”Sebelumnya, kami tidak in-gin buruk sangka dulu, namun yang jelas dari sejarahnya, calon ketua (Herman Dali Kusuma) masih belum pantas untuk men-dudukui sebagai ketua. Makanya kepemimpinannya kami masih meragukan,” kata Tim Peneliti dan Investigasi Sumenep Currup-tion Watch (SCW) Junaidi Pelor kepada Koran Madura, kemarin.

Herman dikatakan tidak per-nah menjabat sebagai pimpinan, baik di internal DPRD Sumenep maupun di partai politik yang mengusungnya. Oleh karenanya, SCW meragukan kepemimpinan politisi PKB itu nantinya.

Menurut Junaidi, pimpinan DPRD mestinya berintegritas tinggi, kredibel, dan mempunyai sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. ”Dari kriteria tersebut, kami lihat masih belum satupun yang ada pada dia. Makanya, kami katakan kepemimpinannya masih belum teruji,” terangnya.

Hal itu juga didasarkan pada pencalonannya kembali pada pe-milihan legislatif periode 2009-2014. Pada saat itu, Herman Dali Kusuma gugur menjadi wakil rakyat. ”Ini hanya contoh kecil saja, soalnya kalau memang dia dipercaya oleh masyarakat sebagai wakilnya, tentunya dia akan diper-tahankan sebagai wakilnya di DPRD,” ungkapnya.

Untuk menjawab keraguan tersebut, Junaidi menganjurkan agar pimpinan dewan memben-tuk staf, baik di bidang keperinta-han, hukum, dan lainnya. ”Kalau tidak demikian, kami khawatir kepemimpinannya akan mudah diintervensi yang dapat menced-erai tupoksi sebagai wakil rakyat,” ujarnya.

Secara terpisah, Ketua Lem-baga Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Sumenep, Ahmad mengata-kan, pimpinan DPRD akan dike-tahui kualitas kepemimpinannya dalam pembahasan APBD tahun 2015. Pasalnya, dalam kesempa-tan tersebut mereka akan ber-temu dengan banyak perbedaan persepsi.

Oleh sebab itu, menurut Ah-mad, sebagai pimpinan harus benar-benar bisa menguatkan SDM anggotanya, terutama dalam pembahasan APBD. Dikatakan, pembahasan APBD merupakan hal penting yang menyangkut kepentingan orang banyak. “Se-hingga penguatan SDM ang-gota dewan menjadi tugas utama pimpinan dewan, agar dapat men-jalankan tugasnya dengan baik, terutama dalam budgeting,” tan-dasnya, Minggu (19/10).

Ahmad menambahkan, pimpi-nan dewan nantinya juga harus mampu mendorong anggotanya bisa bijak dalam melakukan pem-bahasan APBD. Sehingga tidak ada kepentingan kelompok tert-entu masuk, dan terkesan meru-pakan kepentingan banyak orang. Oleh sebab itu, imbuhnya, sebagai seorang pimpinan harus jeli meli-hat materi yang menjadi pemba-hasan nantinya.

Selain itu, tambahnya, pimpi-nan DPRD Sumenep nantinya juga berani transparan kepada masyarakat luas. Pasalnya, Ah-mad menceritakan, berdasakan pengalamannya selama ini di Lakpesdam, pihaknya selalu kesu-litan saat hendak mengakses ma-teri APBD. Untuk itu, ia berharap agar pimpinan DPRD yang baru dapat lebih kopratif soal materi APBD. Sehingga masyarakat juga mengetahuinya.

“Namun yang paling pent-ing, kita tentu berharap pimpi-

nan DPRD yang baru dapat lebih meningkatkan kinerja DPRD sebagai institusi yang memiliki tugas pengawasan, legislasi dan budgetting. Agar nantinya mereka betul-betul bisa menjadi harapan masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, wakil ketua DPRD Sumenep sementara se-lama ini, Hanafi mengaku opti-mis semua anggota dewan, baik yang lama maupun yang baru bisa melakukan pembahasan APBD untuk tahun 2015 dengan baik. Pasalnya, ia menilai anggota de-wan yang ada saat ini sudah ber-pengalaman, termasuk anggota DPRD baru.

“Yang penting mereka bisa bekerja sama dan benar-benar ingin memperjuangkan hak-hak rakyat. Jika mereka tidak hanya ingin meningkatkan bargain-ing position mereka sendiri, saya yakin anggota yang baru nantin-ya bisa melakukan pembahasan APBD 2015 dengan baik. Yang terpenting mereka mau belajar,” tutupnya.

Herman Dali Kusuma tidak membantah kekhawatiran terse-but. Sebab, walaupun dirinya per-nah menjabat sebagai anggota dewan, tidak perna menjabat se-bagai pimpinan komisi dan alat kelengkapan lainnya. ”Ya pantas lah jika ada penilaian seperti itu, namun kami ke depan akan terus berbenah diri. Sehingga, lembaga ini bisa lebih baik,” janjinya.

=JUNAEDI/FATHOL ALIF/MK

SUMENEP – Pada hari ini, Senin (20/10), pimpinan De-wan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep periode 2014-2019 akan dilantik. Pengambilan sumpah akan dilakukan Ketua Pengadilan Negari Sumenep Hj. Eni Sri Rahayu, sekitar pukul 10.00 di Pandapa Agung Sumenep.

Senin, Pimpinan DPRD DisumpahKinerja Herman Dali Kusuma Diragukan

Page 19: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466| TAHUN III CSumenep

Rencana pembangunan rumah sakit itu sudah sejak tahun 2013. Namun hingga kini masih belum direalisasikan oleh pemerintah setempat. Padahal anggaran untuk pembangunan fisik rumah sakit tersebut sudah dipatok senilai Rp 1 miliar, khu-sus pembangunan fisiknya saja.

Pernyataan itu disampaikan oleh mantan anggota DPRD Sumenep, Nur Asyur. Mantan

anggota komisi D itu mengatakan bahwa dirinya juga terlibat dalam perjuangan pembangunan rumah sakit di kepulauan. Ia menje-laskan, pambangunan tersebut masih belum terealisasi karena ada beberapa kendala yang perlu diubah, seperti numenklatur yang dinilai tidak sesuai dengan rencana.

Lebih lanjut, Nur Asyur mengatakan, anggaran pemban-

gunan untuk rumah sakit di tiga kepulauan itu menggunakan Anggaran Pendapatan dan Be-lanja Daerah (APBD) murni untuk tahun 2014. Meski demikian, ia menyayangkan sampai saat ini proses pembangunya tak kunjung selesai. “Seharusnya itu bisa sele-sai,” katanya, Minggu (19/10).

Ia menceritakan, sebelum pihaknya purna dari jabatanya sebagai penyambung lidah masyarakat, ia sudah memper-juangkan pembangunan tersebut agar segara diproses. Harapan-nya agar masyarakat kepulauan tidak perlu bontang-banting ke kota Sumenep. “Kerena selama ini masyarakat kepulauan ketika berobat harus berlayar dulu. Dan itu memakan banyak waktu,” ujarnya.

Semenatara itu, Kepala Dinas

Kesehatan (Dinkes) A. Fatoni mengatakan bahwa pemban-gunan fisik rumah sakit di kepulauan, dalam hal ini adalah Arjasa, sudah terelisasi dengan baik. Pembangunan itu sudah

menghabiskan anggaran sebe-sar Rp 1 miliar. Meski begitu, pihaknya mengaku, jika masih membutuhkan tambahan angga-ran. “Karena yang dibangun saat ini hanya rawat inab saja. Kami ajukan anggran lagi sebanyak Rp 2 miliar. Insya Allah sudah di-ACC oleh tim anggaran," katanya.

Sedangkan untuk kepualauan lainnya, menurutnya masih belum direncanakan karena sudah ada puskesmas meskipun bentuk fisiknya masih seadanya. “Namun untuk obat, perawat dan sebagainya sudah sangat efektif di kepulauan. Namun yang masih belum terealisasi dengan baik pembangunan fisik puskesmas yang ada kepulauan itu, tapi untuk lainya sudah cukup,"tutupnya.

=FATHOL ALIF

KESEHATAN

Pembangunan Rumah Sakit Kepulauan Tak Jelas SUMENEP - Untuk memudahkan masyarakat kepulauan dalam mendapatkan akses kesehatan, Pemerintah Ka-bupaten (Pemkab) Sumenep berencana membangun ru-mah sakit di tiga kecamatan/kepulauan. Ketiga kecama-tan/kepualauan yang akan dibangunkan rumah sakit yaitu Sapeken, Kangayan dan Arjasa. Namun hal itu dinilai masih belum jelas, pasalnya pembangunan fisiknya masih belum ada tindak lanjutnya sampai saat ini.

SUMENEP - Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sumenep Ti-tik Suryati mengatakan akan memberlakukan absensi online untuk memperketat penga-wasan kedisiplinan abdi ne-gara. “Absensi online itu akan diberlakukan pada tahun 2015. Sebab sampai saat ini, kami masih melakukan persiapan, terutama fasilitas pendukung,” katanya.

Menurut Titik, absensi on-line itu akan diberlakukan ke-pada semua SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sume-nep. “Namun, sebagai percobaan awal, hanya ada lima SKPD besar yang akan memberlakukan ab-sensi online tersebut, yang lain akan menyusul,” jelasnya.

Dari absensi online itu, kata Titik, Bupati Sumenep, A. Busyro Karim bisa langsung mengawasi dari manapun, sebab absensi online itu akan dilengkapi dengan fasilitas yang canggih. “Sehingga para PNS yang nakal, selain diketa-hui oleh pimpinan SKPD, juga akan diketahui langsung oleh Bupati. Baik yang bolos, ter-

masuk para PNS yang sudah menahun tak terlihat batang hidungnya juga akan terdeteksi dengan adanya absensi online,” tegas mantan Kabag Hukum tersebut

Apakah semua bisa meman-tau? Titik menyatakan tidak hanya Bupati atau pimpinan SKPD yang bisa memantau dan mengawaasi. “Tetapi se-mua bisa memantau, karena sistemnya pakai single print,” tambahnya.

Adanya absensi online itu, menurut Titik, untuk mengem-balikan citra PNS mulai diper-tanyakan oleh publik. Titik mengakui kalau akhir-akhir ini citra PNS di Sumenep memang telah mendapat sorotan dan ci-biran. “Sehingga tak salah jika masyarakat sudah mulai krisisi kepercayan kepada para PNS. Oleh karena itu, absensi online nanti akan kami berlakukan un-tuk memberikan pengawasan kepada semua PNS yang ada di masing-masing SKPD. Jika nantinya ditemukan PNS yang masih bolos, maka sanksi tegas akan ditegakkan,” jelasnya.

=SYAMSUNI

KEPEGAWAIAN

Absensi Online Segera Diberlakukan

ANDA MAU BERIKLAN?Pasang di

KORAN MADURACall Centre (0328) 6770024

www.koranmadura.comKunjungi dan Unduh versi E-paper

A. FatoniKepala Dinkes

ULAMA KHARISMATIK WAFAT Jenazah KH. Abdul Basith Bahar dinaik-kan ke ambulans untuk dibawa pulang dan dikebumikan di rumah duka. Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Karang Jati Guluk-Guluk Sume-nep itu wafat karena menderita stroke, Minggu (19/10) malam sekitar pukul 21.00 wib di RSUD dr. H. Slamet Marto-dirdjo, Pamekasan. Beliau masuk rumah sakit pada Sabtu (18/10) sore. Sema-sa hidupnya, beliau hafal Al Qur’an dan menguasai qiraatus sab’ah.

Page 20: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466 | TAHUN III D Sumenep

Paling sederhananya adalah buku ajar dan buku pedoman guru yang hingga kini masih belum ada. Selain itu, sumber daya manusia belum memadai. Sehingga, banyak kalangan menilai implementasi K13 terkesan dipaksakan.

"Pemerintah terkesan terburu-buru mengesahkan kurtilas (kurikulum 2013), padahal belum ada kesiapan di segala lini, terutama buku panduan untuk guru. Apalagi, di daerah pulau listrik dan internet terbatas, jadi dengan bentuk file (buku panduan) dirasa sangat member-atkan guru," kata salah satu guru kelas sekolah dasar di Kepulauan Sapudi YT kepada Koran Madura, kemarin.

Apalagi, sambung guru perempuan yang berstatus abdi negara itu, di kepu-lauan masih banyak pengelola sekolah yang belum paham soal penerapan K13. Sebab, selama ini pengelola sekolah tidak pernah mendapat bimbingan.

"Yang di diklat dimulai dari guru, sementara kepsek dan pengawas banyak

yang tidak tahu apa-apa. Nah, ketika ada permasalahan dengan kurtilas, kami harus mengadu kapada siapa? Ya ten-tunya semua akan kebingungan, karena di sekolah itu tidak ada yang menguasai sepenuhnya," ujar guru yang sudah lima tahun bertugas di Kepulauan Sapudi itu.

Dirinya selaku guru kelas mengaku tidak bisa berbuat banyak soal kebijakan tersebut. Hanya saja, jika pemerintah tidak segera melakukan terobosan baru, dirinya pesimis implementasi K13 khusus daerah kepulauan akan berjalan seperti yang diharapkan. "Yah terserah, mau bagaimana lagi. Kurtilas sama halnya kurikulum tidak jelas," keluh ibu dua anak itu.

Hal senada juga dikatakan oleh salah satu guru di Kecamatan/Kepulauan Sapeken. Katanya, banyak guru yang ke-bingungan. Pasalnya banyak yang belum paham, utamanya dalam penerapan di dalam kelas maupun cara penilaian dan pengisian rapor nantinya.

"Memang setelah kami beritahu terh-adap guru (sistem penerapan K13) masih banyak guru yang mengaku kebingungan. Karena sistemnya memang sudah beda," ungkapnya.

Kepala Seksi Kurikulum TK-SD Dinas Pendidkan (Disdik) Sumenep Abd. Kadir membenarkan bahwa pendistribusian buku kurikulum 2013 untuk daerah kepulauan masih belum selesai. ”Untuk daerah kepulauan sampai saat ini masih belum selesai, sedangkan khusus daerah daratan sebagian besar sudah selesai,” katanya.

Belum selesainya pendistribusian un-tuk darah kepuluan itu, disebabkan cuaca di perairan Sumenep masih ekstrem, sehingga tidak ada satupun kapal jurusan kepuluan yang beroperasi.

Selain karena cuaca ekstrem, pack-ing buku yang dilakukan oleh percetakan dikabarkan masih belum selesai. ”Jadi sambil menunggu cuaca normal, packing terus digenjot oleh percetakan,” ujarnya.

Kendati demikian, Kadir memastikan bulan ini pendistribusian buku pegangan tersebut sudah rampung. ”Karena kita punya target tanggal 25 (Oktober) sudah rampung,” pungkasnya.

=JUNAEDI/MK

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Sarana Sekolah Kepulauan Tak MemadaiSUMENEP – Sekolah yang ada di daerah kepulauan belum memadai untuk mengimplementasikan kurikulum 2013 (K13). Penyebabnya, rata-rata sekolah yang ada di daerah kapulauan belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai.

SUMENEP - Pemerintah Dae-rah (Pemda) sudah bersepakat dengan takmir Masjid Agung Ka-bupaten Sumenep untuk mem-bangun lahan parkir di depan pin-tu gerbang masjid. Pembangunan areal parkir tersebut dinilai tidak melanggar aturan tentang cagar budaya. Pasalnya, sampai saat ini Masjid Agung Sumenep masih be-lum mendapat legalitas disebut cagar budaya.

Seperti diberitakan, pemer-intah dan takmir Masjid Agung akan membangun lahan parkir untuk tempat kendaraan jemaah di depan pintu gerbang masjid. Direncanakan, untuk pembuatan lahan parkir tersebut, maka ta-man di depan masjid yang ada se-lama ini akan diratakan.

Kepala Kantor Kebersihan dan Pertamanan (KKP) Kabupaten Sumenep, Abd. Wahid mengata-kan, pembangunan lahan parkir tersebut bertujuan memperluas lahar parkir untuk jemaah mas-jid yang selama ini dinilai sempit.

Bahkan, pada hari-hari tertentu, seperti hari raya dan hari Jum’at, jemaah masjid terkadang harus memarkir kendaraannya sampai ke bahu jalan raya. “Harapan-nya, nanti masjid memiliki lahan parkir sendiri,” tandasnya.

Dikatakan, untuk memban-gun lahan parkir tersebut pemer-intah telah menganggarkan Rp. 200 juta. Dana itu nantinya akan dikeluarkan melalui Kantor Ke-bersihan dan Pertamanan. Meski dinilai sedikit, namun Abd. Wa-hid mengaku telah berkoordinasi dengan Bupati Sumenep dan tak-mir masjid untuk menyukseskan pembangunan itu.

Lebih lanjut ia mengatakan, rencana ke depan tugu Adipura yang ada di dalam area Taman Bunga (TB) juga akan dipindah ke pintu masuk (simpang 3) Termi-nal Arya Wiraraja. Namun untuk sementara, tugu tersebut masih akan dibiarkan. Pemugarannya masih menunggu anggaran untuk tahun 2015.

Terlepas dari hal itu, pem-bangunan lahar parkir yang direncakan akan dimulai tahun 2015 itu dinilai tidak melang-gar aturan tentang cagar bu-daya. Pasalnya, sampai sekarang pemerintah masih belum men-gajukan Masjid Agung Sumenep untuk dimasukkan ke dalam ca-gar budaya.

Diceritakan, pihak Masjid Agung Sumenep sendiri sudah pernah mengajukan agar masjid yang sudah dibangun mulai tahun 1779 M dan selesai pada tahun 1787 M. itu masuk kategori cagar budaya. Namun, sampai saat ini masih belum mendapat legalitas untuk disebut sebagai cagar bu-daya. “Karena kemauannya dari Mojokerto itu, pemerintah daerah mengajukan Masjid Jamik masuk cagar budaya,” kata Ketua takmir Masjid Agung Sumenep, Husin Satriawan.

Husin menambahkan, sean-dainya Masjid Agung Sumenep masuk kategori cagar budaya,

tentunya akan lebih meringankan beban pihak Masjid Agung dalam merawat masjid tersebut. “Kare-na seandainya itu (Masjid Agung menjadi cagar budaya, red.) ter-laksana, tentu akan ada pos-pos anggaran untuk itu. Misalnya un-tuk perawatannya,” tutupnya.

Untuk diketahui, di bagian luar gerbang Masjid Agung Sunemep terdapat wasiat yang bertulis-kan: “Masjid ini adalah baitullah,

berwasiat Pangeran Natakusuma penguasa Negeri/Karaton Sume-nep, sesungguhnya wasiatku kepada orang yang memerintah (penguasa) dan menegakkan ke-baikan. Jika terdapat masjid ini sesudahku (keadaan) aib, maka perbaiki. Karena sesungguhnya masjid ini adalah wakaf, tidak boleh diwarisi dan tidak boleh di-jual, dan tidak boleh dirusak.

=FATHOL ALIF

KEBUDAYAAN

Masjid Agung Belum Masuk Cagar Budaya

SUMENEP – Tak kurang dari 4000 pe-serta memeriahkan jalan-jalan sehat (JJS) yang digelar di Aula Kantor Kecamatan Ganding, Sabtu (18/10). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari serangkaian acara untuk memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Sumenep yang ke-745. Acara tersebut dilepas langsung oleh Camat Ganding Ach. Laili Maulidy.

Camat Ganding Ach. Laili Maulidy men-jelaskan, digelarnya acara JJS berhadiah itu, selain untuk memeriahkan peringatan Hari Jadi Kabupaten Sumenep yang ke-745, juga sebagai wadah untuk menjalin tali persau-daraan antara pejabat pemerintah dengan masyarakat kecil. ”Kegiatan seperti ini kami akan terus lakukan setiap saat, sebab kami kira dengan kegiatan serupa menajdi wadah untuk saling bertemu,” jelasnya

Sebanyak 4.000 peserta itu merebut-kan puluhan hadiah yang nilainya menca-pai puluhan juta rupiah. Adapun hadiah utamanya adalah lemari es, serta puluhan door prize menarik lainnya. =*/JUNAEDI

4.000 Peserta Meriahkan JJS

SEREMONIAL

SERAH TERIMA. Camat Ganding, Ach. Laili Maulidy, menyerahkan hadiah utama beru-pa lemari es kepada Kepala Desa Bilapora Timur, Mawardi, sebagai pemenang utama.

MEGAH. Masjid Jamik Kabupaten Sumenep yang berada di sebelah barat Taman Adipura Sumenep tampak megah ya

Page 21: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466| TAHUN III ESumenep

Moh. Subairi (59), warga Desa Pangarangan, Kecamatan Kota Sumenep, raut wajahnya terlihat pucat berbaring lemas di RSD dr. Moh. Anwar Sumenep, Kamis (16/10). Selama beberapa hari, pihak RSD tidak melakukan trans-fusi darah.

Penyebabnya, darah yang akan digunakan tidak tersedia. Padahal, Berdasarkan rekam me-dis, hemoglobin (HB) atau mole-kul protein pada sel darah yang dimiliki Subairi tinggal 2,3 liter.

Subairi masuk rumah sakit daerah (RSD) pada Sabtu (13/10) dengan keluhan penyakit ane-mia. Ia tidak cepat mendapatkan darah, lantaran tidak punya uang jaminan untuk mengambil darah di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Sumenep.

Untuk menperoleh satu kan-tong darah, keluarga pasien harus menyerahkan uang jaminan sebe-sar Rp 250 ribu. Sedangkan da-rah yang dibutukan diperkirakan mencapi 10-11 kantong. Dengan demikian, pasien tersebut harus menyedikan uang jaminan kurang lebih Rp 3,5 juta.

”Kasus semacam ini mestinya tidak boleh terjadi di Sumenep, bayangkan Bupati kita selalu menggembar-gemborkan pelay-anan pengobatan gratis di mana-mana, malah rumah sakit yang justru menelantarkan pasien,” kata anggota DPRD Sumenep, In-dra Wahyudi.

Menurutnya, Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. Moh. Anwar, satu-satunya rumah sakit milik Pemerintah Daerah Sumenep, harus mendukung sepenuhnya program yang dicanangkan oleh pemerintah. Rumah sakit bukan malah bersikap apatis terhadap program yang sudah dicanangkan dengan menelantarkan pasien miskin lantaran tidak punya uang jaminan untuk donor darah.

Indra juga menyesalkan si-kap apatis Palang Merah Indone-sia (PMI) Cabang Sumenep, yang hanya melayani stok darah bagi pasien yang memiliki jaminan. Sementara pasien miskin yang tidak memiliki uang jaminan, dib-iarkan telantar.

”PMI maupun rumah sakit harus tetap mengutamakan kes-elamatan pasien, kalau masalah keuangan kan tinggal berkoordi-

nasi satu sama lain tanpa harus mengorbankan pasien,” bebernya.

Beruntung dalam kasus terse-but bisa dengan segera tertan-gani, jika tidak ada kemungkinan pasien miskin yang sudah enam hari terbaring di rumah sakit akan meninggal dunia. Penanganan pasien miskin yang ditelantarkan rumah sakit, baru mendapat pen-anganan setelah mendapat soro-tan dari publik.

Ditambahkan, anggaran yang selama ini dikeluarkan pemerin-tah untuk mendukung pelayanan kesehatan gratis nilainya cukup besar, sehingga masyarakat tidak perlu ribet dengan biaya bila membutuhkan pelayanan pengo-batan.

Bahkan, dengan adanya Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan, pelayanan kes-ehatan diberikan sama bagi seluruh warga Indonesia, tempat pelayanan kesehatan tidak boleh pandang

bulu terhadap pasien yang mem-butuhkan pelayanan pengobatan, dengan catatan masyarakat harus menunjukkan KTP.

Jika masalah yang terjadi kali ini hanya persoalan sistem, pihak rumah sakit atau PMI harus men-gubah sistem itu. Jangan karena hanya rumitnya persoalan sistem atau prosedur kesehatan, jus-tru membahayakan keselamatan warga. Tapi, jika hal itu karena kelalaian oknum, maka pemer-intah harus memberikan sanksi pada oknum bersangkutan.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan A Fatoni, mengakui bahwa kasus tersebut merupa-kan kesalahpahaman manajemen antara tiga instansi, yakni Dinkes, Unit Trnasfusi Darah Palang Me-rah Indonesia (UTD PMI), dan ru-mah sakit daerah (RSD) Dr. Moh Anwar Sumenep.

Selama ini, PMI sebagai in-stansi penyedia darah merasa

tidak dibayar oleh rumah sakit maupun oleh Dinkes. Sehingga, untuk mendapatkan dana opra-sional, PMI meminta uang jami-nan kepada warga yang sedang membutuhkan darah.

Padahal, persoalan tersebut terjadi karena kesalahan komu-nikasi saja, dugaan PMI tentang tunggakan uang penebusan darah sampai berbulan-bulan itu tidak benar. Sebab, dana kliam dari PMI itu sebenarnya sudah disediakan tiap bulan oleh Dinkes, hanya saja tidak ada orang dari PMI yang menanyakan maupun mengam-bilnya, akibatnya uang tersebut gendon di Dinkes.

”Kalau ditanyakan dengan baik ke rumah sakit maupun ke Dinkes, saya yakin tidak sampai terjadi hal semacam itu, karena dana itu selalu kami sediakan setiap bulan,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep dr. Fatoni.

Untuk menghindari terjadin-

ya miskomunikasi, pihaknya akan lebih proaktif untuk memper-tanyakan biaya atau tunggakan ke PMI setiap bulan. Di samp-ing itu, pihaknya meminta PMI tidak mengambil kebijakan secara sepihak, karena hal itu dikhawat-irkan berdampak negatif pada masyarakat.

Fatoni juga meminta RSD yang bersentuhan langsung den-gan pasien bisa mengubah prose-dur pengambilan darah di PMI. Ke depan keluarga pasien tidak diperkenankan untuk mengam-bil darah sendiri. Harus ada pen-dampingan dari petugas RSD.

”Nanti jika ada pasien yang membutuhkan darah atau ke-luarga pasien yang ingin mendo-norkan darahnya, harus didamp-ingi petugas dari rumah sakit, sehingga keluarga pasien yang tidak tahu apa-apa kebingungan mengurusnya,” pungkasnya.

=JUNAEDI/MK

Wakil Rakyat GerahPasien Rumah Sakit Ditelantarkan

SUMENEP – Anggota DPRD Sumenep men-gutuk keras tindakan rumah sakit yang me-

nelantar pasien hingga enam hari, padahal rumah sakit harus

melayani setiap pasien yang masuk tanpa

memandang status ekonomi.

LEMAS. Subairi terbaring lemas di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. H. Moh. Anwar, Kamis (16/10)

Page 22: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466 | TAHUN IIIF PamekasanBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FSENIN 20 OKTOBER 2014No. 0466 | TAHUN III

Sejumlah Guru Madrasah Diniyah (Madin) di Kecamatan Pademawu, Pamekasan menge-luhkan pelayanan Bank Jatim yang mempersulit. Salah satu Kepala Madin, asal Kecamatan Pademawu yang namanya tak mau dikorankan mengatakan se-jumlah sekolah tidak bisa mem-proses pencairan, hanya gara-gara salah nulis angka uang yang akan ditarik, termasuk kesalahan nama data yang diberikan Dinas Pendidikan (Disdik) setempat tidak sama dengan data KTP yang ada. Sehingga, lembaga harus

kembali mengurus ke Disdik.“Dalam data Disdik nama ben-

dahara kami Markurotus Syarifah, sementara yang benar sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP), Maskurotus Syarifah, dan reken-ing sudah sesuai dengan KTP, kami tidak dapat memprosesnya. Padalah kesalahan data bukan dari kami melainkan dari disdik. Mengapa kami yang disalahkanm Kalau KTP tidak sama dengan nama buku rekening, wajar tidak dicairkan, ini cuman kesalahan ketik data dari disdik,” katanya.

Keluhan serupa disampaikan

Hidayat Kepala Madin asal Desa Murtajih. Ia mengaku sudah lama mengantri di Kantor Cabang Di-nas Pendidikan Kecamatan Pade-mawu untuk bisa memproses pencairan bosda. Tetapi pada gili-ranya, pihak bank menolak men-cairkan dengan alasan penarikan tidak boleh dilakukan seratus persen (saldo nol rupiah). Dan saat dirubah pihak bank menolak untuk memproses dan meminta untuk diproses langsung ke Kan-tor Bank Jatim Cabang Pame-kasan.

Muzammil Imron Ketua Fo-rum Komonikasi Guru Madrasah Diniyah Kecamatan Pademawu mengaku kecewa, terhadap pelay-anan yang diberikan Bank Jatim terhadap guru madin, yang meru-pakan nasabahnya. Seharusnya, pihak bank memberikan kemuda-han kepada seluruh nasabahnya. Bukan justru sebaliknya member-

atkan pelayanan kepada nasabah.Kata Muzammil, pencairan

Bosda selama ini tidak terham-bat dengan sulitnya pelayanan di bank, baru tahun ini pelayanan bank memberatkan terhadap guru Madin Pamekasan. Ia bersama guru lainya meminta Dinas Pen-didikan dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mengkaji ulang kerja sama dengan bank terse-but. Karena pelayanannya sangat tidak memuaskan kepada para guru madin. Dan meminta agar pencairan tahun depan, tidak menggunakan Bank tersebut.

Guru Madin se Kecamatan Pademawu, juga berencana akan melayangkan surat protes ter-hadap Pemrov Jawa Timur, Dis-dik dan Kemenag Pamekasan dan pihak Bank Jatim. Sebab, para guru madin, sudah dibuat kecewa dengan pelayanan bank tersebut.

Ketua Komisi 4 DPRD Pame-

kasan, Apik menyanyangkan bu-ruknya pelayanan yang diberikan pihak Bank Jatim terhadap para guru madin tersebut. Seharusnya pihak bank tidak memberlakukan diskriminasi pelayanan kepada nasabah, apalagi nasabanya guru madin.

Apik mengaku sudah menda-pat laporan jeleknya pelayanan bank milik Pemrov Jatim tersebut. Ia meminta disdik serta Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKA) Pamekasan, untuk meng-kaji ulang kerja sama dengan pihak bank tersebut. Jika perlu kerja sama dihentikan.

“Kalau pelayananya buruk, sebaiknya diputus saja kerja samanya. Kasihan para guru ma-din yang sudah menunggu lama pencairan bosda, tetapi saat proses pencairan, dipersulit,” ungkapnya.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Pencairan Bosda DipersulitSejumlah Guru Mengeluhkan Pelayanan Bank JatimPAMEKASAN – Kebijakan pemerintah mencairkan dana bantuan operasional sekolah daerah (bosda) melalui Bank Jatim ternyata menyulitkan kepala ma-drasah diniyah. Akibatnya mereka harus menggigit jari karena pencairan bosda yang sangat mereka tunggu itu tertunda.

PAMEKASAN - Perayaan budaya bertajuk “Semalam di Madura” yang diadakan Sabtu malam (18/10) menuai protes warga dan DPRD. Sebab perayaan itu diadakan tepat dilakukan di depan Masjid Jamik Asy-Syuhada Pamekasan, tepatnya di dalam Area Monumen Arek Lancor. Padahal acara tersebut identik dengan bersenang-senang dan hura-hura belaka. Bahkan yang dipentaskan di atas panggung besar itu adalah pementasan yang kurang etis dipentaskan di depan masjid. Seperti tarian-tarian, yang penarinya, terutama wanita, tidak memakai busana muslim, auratnya tidak tertutup sempurna.

Menurut sebagian masyarakat, hal ini bertolak belakang dengan semboyan Gerbang Salam, sem-boyan yang dibangga-banggakan untuk Pamekasan. Masyarakat tidak menolak acara budaya tersebut. Bahkan, acara itu sangat penting di zaman modern ini. Guna melestarikan budaya asli Madura. Sebab acara itu memen-taskan budaya Madura, khususnya tari-tarian asli Madura, dari empat Kabupaten di Madura. Namun seyogyannya carilah lokasi lain un-tuk menggelar acara rutin tahunan tersebut. Bukan di depan masjid seperti kemarin.

Pagelaran Semalam di Madu-

ra ini diadakan rutin setiap tahun di Pamekasan. Pagelaran ini ada-lah rangkaian dari dua pegelaran rutin lainnya. Yaitu kontes Sapi Sonok dan Karapan Sapi piala Presiden. Semalam di Madura diadakan setelah kontes Sapi Sonok dan sebelum Karapan Sapi piala Presiden. Tahun ini kontes Sapi Sonok diadakan Sabtu siang (18/10), dilanjutkan Semalam di Madura Sabtu malamnya (18/10), dilanjutkan Karapan Sapi piala

Presiden keesokan harinya.Tidak hanya dari masyarakat,

keluhan atau kritik juga muncul dari wakil rakyat. Seperti yang disampaikan Wakil Ketua DPRD Suli Faris. Dia menilai kurang tepat Pemkab menggelar acara tersebut di depan masjid. Sebab dikhawatirkan akan mempen-garuhi dan mengganggu terhadap orang-orang yang mau bertaaruf ke Masjid Jamik tersebut. Selain itu dampak lainnya adalah bisa

membuat macet seluruh kota. Sebab lokasi tersebut adalah pu-sat kota. Akan banyak masyarakat yang berkumpul di sana.

Seharusnya, acara yang bakal didatangi dan dipadati masyarakat itu jangan taruh di pusat kota. Taruh saja di ping-giran kota, atau daerah yang bukan akses utama lalu lintas masyarakat. Karena jika ditaruh di pusat kota, masyarakat yang mempunyai kepentingan lain,

akan tertanggu lalu lintasnya.“Dan benar kan, tadi malam

(saat perayaan Semalam di Madura), pusat kota macet total. Banyak masyarakat yang menge-luh itu,” ungkap politisi PBB ini kemarin (19/10).

Suli menyarankan akan lebih baik jika acara itu digelar di lapangan pendopo saja, yang loksinya tepat berada di depan Pendopo Ronggosukowati Pame-kasaan. Menurutnya, halaman pendopo juga cukup luas, bahkan sebenarnya lebih luas dari area Monumen Arek Lancor. Selain itu, dapat dihindari kemacetan di pusat kota. Kemacetan mungkin hanya fokus di sekitar pendopo saja. Yang terpenting tidak lagi dilakukan di depan Masjd Jamik.

Terkait adanya keluhan ini, Bupati Pamekasan Achmad Syafii mengatakan penetapan lokasi perayaan “Semalam di Madura” sebenarnya telah dikomunikasi-kan terlebih dahulu dengan pihak Takmir Masjid Jamik. Tidak ada masalah, artinya pihak Takmir Masjid Jamik mengizinkan. Akh-irnya perayaan tersebut diadakan di depan Masjid Jamik, dengan panggung didirikan di dekat Monumen Arek Lancor, dan pusat kegiatan diadakan didalam area Monumen Arek Lancor. Jadi tidak pas di depan Masjid Jamik.

=SUKMA FIRDAUS/RAH

BUDAYA

Perayaan ‘Semalam di Madura’ Menuai Protes

Page 23: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466| TAHUN III GPamekasan

Dalam ketentuannya, warga yang melaksanakan nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) tidak dipungut biaya alias gra-tis. Sementara bagi warga yang melaksanakan nikah di luar KUA dikenai biaya Rp 600 ribu, baik jarak rumahnya dekat atapun jauh dari Kantor KUA masing-masing kecamatan. Pemba-yarannya melalui bank. Artinya petugas KUA tidak diperkenan-kan menerima keuangan sedikit-pun dari keluarga mempelai, se-bagaimana ketentuan Peraturan Presiden (PP) nomor 48 tahun 2014 tentang nikah.

Kenyataan di lapangan, masih banyak pungli yang dilakukan oleh oknum penghulu dengan

menarik biaya di luar ketentuan tersebut, termasuk masih men-erima uang terima kasih dari ke-luarga mempelai. Padahal uang terima kasih tersebut masih tetap dinamakan gratifikasi. Sebab bi-aya penghulu sudah ditanggung Negara sebagaimana diatur dalam peraturan presiden.

Kepala Kantor Kemenag Pamekasan, Juhedi meminta masyarakat melaporkan kejadian pungli tersebut ke Kantor Keme-nag Pamekasan. yang dilengkapi data. Kapan kejadinya, tanggal berapa, tempat kejadian dan jum-lah punglinya.

Ia mengakui pada musim ini banyak kegiatan akad nikah yang dilakukan oleh sejumlah

masyarakat Pamekasan. Ia kawat-ir kegiatan sakral sekali dalam hidup itu, diambil kesempatan oleh sejumlah oknum penghulu untuk meraup keuntungan tinggi.

Juhedi berjanji akan memberi-kan sanksi tegas kepada pelaku pungli, apabila terbukti melaku-kan tindakan di luar ketentuan. Mulai dari sanksi teguran hingga sanksi terberat berupa penundaan kenaikan pangkat.

Juhedi mengaku hingga saat ini belum menerima laporan dari masyarakat tentang adanya pung-li yang dilakukan oknum penghu-lu. Dan pihaknya tetap menunggu laporan tersebut.

Dalam peraturan itu, seluruh penghulu sudah dipenuhi haknya oleh Negara. Makanya kata juhe-di, pembayaranyapun harus mela-lui Bank dan masuk ke kas Negara bukan pajak. Tinggal pihak kelu-arga mempelai menunjukkan slip pembayaran kepada KUA, untuk diproses administrasi pernikah-anya.

Sebelumnya, sejumlah warga Pamekasan mengeluhkan adanya pungli nikah yang dilakukan oleh oknum KUA Kecamatan Tlana-kan. Ada warga yang menikah di-pungut biaya sebesar Rp 800 ribu hingga Rp 1,5 juta.

Kejadian ini menimpa Zai-nullah, Warga Larangan Slampar, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, saat menikah di KUA kecamatan setempat. Ia kecewa, penarikan biaya tersebut tidak sesuai den-gan peraturan yang ada. Ia men-gaku ditarik Rp 800 ribu oleh petugas KUA Tlanakan. Dari se-jumlah uang tersebut, Rp 200 ribu dibayarkan langsung kepada petugas KUA sebagai biaya ad-ministrasi. Sedangkan sisanya yakni Rp 600.00 dibayar melalui bank. Padahal ketentuanya calon mempelai hanya dikenakan Rp 600 ribu bagi yang menikah di luar KUA. Dan tidak ada uang ad-ministrasi yang harus disetor ke KUA.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Kemenag Baru Siapkan Sanksi, Kapan Penerapannya?Pelaku Pungli Nikah Masih Ada di KUAPAMEKASAN - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pamekasan akan memberikan sanksi kepada pelaku pungutan liar (pungli) pelaksanaan akad nikah yang diduga melibatkan oknum Staf Kantor Urusan Agama (KUA) di tingkat kecamatan.

PAMEKASAN - Perkara tin-dak pidana korupsi (Tipikor) pe-nyelewengan beras masyarakat miskin (raskin) di Desa Bulangan Timur (Bultim), Kecamatan Pegantenan, Pamekasan, yang menyeret lima orang pelaku akan diputus pekan ini. Sidang putu-san ini dijadwalkan pada Kamis (23/10) di Pengadilan Negeri (PN) Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya. Perkara ini akan segera diputus setelah menyelesaikan sidang pledoi (nota pembelaan) dari kelima terdakwa pada Kamis (16/10) pekan lalu.

Jaksa Fusional Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan, Yulis-tiono mengatakan dalam sidang pledoi kelima terdakwa, yaitu Khairul Kalam, Musa, Takdirul Amin, Hadi Murtopo, dan Hasan Samsuri, semuanya mengaku bersalah telah berupaya mel-akukan penyelewengan raskin di Desa Bulangan Timur.

Kelimanya juga mengaku menyesal, termasuk Khairul Kalam, yang sebelumnya tidak mengakui kesalahannya. Ke-mudian para terdakwa mem-inta keringanan hukuman dari tuntutan yang disampaikan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam sidang sebelumnya.

Diceritakan Yulistiono, penyampaian nota pembelaan dari kelima terdakwa berbeda-beda. Ada yang disampaikan melalaui tulisan dan ada seba-gian terdakwa yang menyam-paikan pembelaannya melalui lisan di dalam sidang.

“Khairul Kalam, dan Takdirul Amin pembelaannya disampaikan tertulis, sedang Musa, Hadi Murtopo, dan Hasan Samsuri, disampaikan langsung (lisan) di hadapan majelis hakim,” ungkapnya.

Para terdakwa diatas dituntut berbeda. Musa dan Takdirul Amin, dituntut 1 tahun 6 bulan penjara, karena perannya hanya mem-bantu. Hadi Murtopo dan Hasan Samsuri, dituntut 2 tahun penjara. Sedang, Khairul Kalam dituntut lebih berat, yaitu 3 tahun penjara, karena yang bersangkutan tidak mengakui keterlibatannya dalam kasus tersebut.

“Dalam pembelaannya, Khairul Kalam mengaku me-nyesal. Seandainya dari awal dia (Khairul Kalam) mengaku, kemungkinan tuntutan kami tidak seberat itu, bisa sep-erti Hadi Murtopo dan Hasan Samsuri, karena ketiganya otak dalam kasus ini,” katanya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

KORUPSI

Kasus Raskin Akan Diputus Pekan ini

FESTIVAL SAPI SONOK. Pemilik sapi sonok (sapi hias) memasang hiasan ke sapinya saat akan dikirab di Stadion R. Soenarto Hadiwidjojo, Pamekasan, Jatim, Sabtu (18/10). Festival tersebut merupakan rangkaian dari pelaksanaan Karapan Sapi memperebutkan Piala Presiden yang digelar pada Minggu (19/10).

Page 24: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466 | TAHUN IIIH PamekasanPamekasan

Penolakan terjadi saat proses evaluasi Tatib oleh Gubernur beberapa waktu lalu. Hal ini sebagaimana dijelaskan Ketua DPRD Pamekasan Halili kemarin (19/10). Dikatakan bahwa Gubenur hanya meny-etujui kemitraan biasa, antara legislatif-eksekutif di Pame-kasan. Sehingga masih meng-gunakan pola lama yang sama dengan yang diterapkan pada keanggotaan DPRD Pamekasan periode sebelumnya.

Menurut Halili, sebenarnya maksud kemitraan penuh ini ada-lah kemitraan antara komisi-komi-si di DPRD (Komisi 1, 2, 3, dan 4. Dulu bernama Komisi A, B, C, dan D) dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), dalam hal penga-wasan pada pelaksanaan proyek. Jadi, misalnya, Komisi 1 bemitra dengan SKPD mana saja, maka segala pengawasan untuk SKPD-SKPD tersebut tetap dilakukan Komisi 1, termasuk pengawasan proyek-proyek yang dilakukan oleh

SKPD-SKPD tersebut. Jika kemitraan biasa, penga-

wasan proyek dari semua SKPD, hanya dilakukan oleh Komisi 3. Komisa 1, 2, dan 4, tidak memi-liki wewenang untuk campur tengan dengan tugas pengawasan proyek. Sehingga muncul ungka-pan jika Komisi 3 adalah komisi “basah”, yang menjadi rebutan para anggota untuk masuk di komisi tersebut.

Dengan konkrit Halili men-contohkan, seperti Komisi 4 yang bemitra dengan Dinas Pendidi-kan, RSUD, dan Dinas Kesehatan. Komisi ini berhak mengawasi tiga SKPD ini, apapun itu. Namun ke-tika sampai pada masalah proyek, dan ditengarai ada masalah di tiga SKPD dimaksud, Komisi 4 tidak berwenang apa-apa untuk menindaklanjutinya, dalam fungsinya sebagai pengawasan. Dan terkait hal ini, masalah proyek, langsung di hendel

Komisi 3. Komisi 4 tidak boleh ikut-ikut.

“Sebenarnya mau kami dengan kemitraan penuh ini, untuk menghilangkan istilah komisi “basah” di DPRD Pame-kasan. Jadi semua komisi itu adalah sama. Dan anggota siap masuk komisi mana saja, tidak pilih-pilih, atau berebut masuk ke komisi “basah” itu. Namun, rupanya hal ini tidak disetujui Gubenur,” ungkap Halili.

Selain itu, Halili menambah-kan jika selain menolak usulan kemitraan penuh ini, Gubernur juga menolak usulan pembentu-kan panitia kerja (Panja). Guber-nur meminta agar tetap meng-gunakan istilah panitia khusus (Pansus). Serta meminta DPRD mencantumkan masa bhakti Pimpinan DPRD Pamekasan, sejak dilantik hingga berakhirnya masa keanggotaan.

=SUKMA FIRDAUS/RAH

Kemitraan Penuh Legislatif-Eksekutif Ditolak GubernurKomisi “Basah” Masih Bertahan dan DiperebutkanPAMEKASAN - Kesepakatan untuk menerapkan kemitraan penuh antara legislatif-eksekutif di Pamekasan, yang sudah tertera dalam rancangan Tatib DPRD Pamekasan, rupanya ditolak oleh Gubernur Jatim Soekarwo. Dengan demikian, pola kemitraan biasa, sebagaimana selama ini terjadi, tetap berlaku di Pamekasan. Itu artinya, istilah komisi “basah” di DPRD Pamekasan masih tetap ada dan masih jadi rebutan para anggota.

PAMEKASAN - Tata Tert-ib (tatib) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabu-paten Pamekasan 2014-2019 telah selesai dibahas beberapa waktu lalu. Namun setelah diajukan ke Gubernur Jawa timur, Soekarwo, sejumlah poin tatib ditolak, sehingga harus diubah.

Sedikitnya, ada dua poin dalam draft tatib yang ditolak, yaitu komisi berwenang mem-buat kemitraan penuh dengan satuan kerja perangkat dae-rah (SKPD) dan pembentukan panitia kerja (Panja).

Selain itu, ada satu poin yang tidak dimasukkan dalam draf tatib, yaitu masa jabatan pimpinan DPRD Pamekasan, sehingga yang harus dimasuk-kan dalam tatib tersebut.

Ketua DPRD Pamekasan, Halili mengatakan berdasar-kan hasil evaluasi oleh Gu-bernur Jatim, Soekarwo, tatib DPRD yang baru perlu dilaku-kan sejumlah perubahan, sesuai dengan saran yang dis-ampaikan pihak Pemprov Jawa Timur.

Dijelaskan Halili, dalam draft sebelumnya, Pansus Tatib memasukkan kewenan-gan “Kemitraan Penuh” untuk Komisi kepada SKPD. Kemi-traan penuh itu mengawasi kegiatan satu SKPD secara menyeluruh, mulai dari keg-iatan non pengadaan hingga pengadaan barang dan jasa. Namun kata “Penuh” itu harus dihapus, sehingga hanya ter-tera “Kemitraan”.

Akibatnya, kewenangan setiap komisi kembali seperti sebelumnya, yakni tidak men-gawasi setiap satu SKPD utuh namun berdasarkan bidang yang sejalur dengan komisi. Halili mencontohkan, seperti bantuan sosial program Din-sosnakertrans pengawasan-nya melekat di komisi IV (D), sementara untuk pengawasan pengadaan barang dan jasa tetap menjadi kewenangan komisi III (C).

“Tapi itu kondisional, nanti tinggal bagaimana teman-teman di komisi. Ka-rena semangatnya ingin ada kewenangan lebih terhadap SKPD mitra kerja komisi, tapi tetap dalam kontek pengawasannya,” katanya dihadapan sejumlah warta-wan.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

LEGISLATOR

Sejumlah Tatib DPRD Harus Diubah

NELAYAN UDANG. Nelayan menyiapkan bubu udang, di areal pegaraman Desa Pandan, Galis, Pamekasan, Jatim, Sabtu (18/10). Bubu yang sebelumnya diisi umpan tersebut dibiarkan dan diangkat menjelang fajar, biasanya hasil tangkapan satu hingga dua kilogram udang dengan harga Rp 25.000 per kg.

Page 25: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466| TAHUN III IPamekasan

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Suli Faris. Menurutnya, dengan dis-ahkannya Undang-Undang (UU) nomor 12 tahun 2008, hasil revisi dari Undang-Undang (UU) nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerin-tah Daerah, besar kemungkinan Pemkab Pamekasan akan men-dapat teguran dari pemerintah pusat.

Dalam UU yang baru itu dis-ebutkan apabila pemerintah dae-rah tidak mampu menjalankan program strategis pemerintah pu-sat, maka pemerintah pusat bisa memberikan teguran pada daerah yang bersangkutan. Dan, di Ka-bupaten Pamekasan, ada sejum-lah program strategis pusat yang tidak dilaksanakan.

Dijelaskan Suli, yang dimak-sud dengan program strategis

adalah program yang bersum-ber dari dana APBN, utamanya Dana Alokasi Khusus (DAK), yang diberikan secara khusus oleh pemerintah pusat kepada pemer-intah daerah.

“Saya anggap di Kabupaten Pamekasan ini ada beberapa program strategis pemerintah pusat yang tidak bisa dijalankan tahun ini. DAK itu diberikan un-tuk hal-hal yang khusus, jika itu tidak dijalankan, maka di situlah kemungkinan pemerintah pusat dapat memberikan teguran,” ka-tanya.

Untuk itu, pihaknya berharap kepada pemerintah setempat untuk membuat perencanaan program yang matang, sehingga setelah mendapat persetujuan

dari DPRD dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dapat dijalankan den-gan baik.

Catatatan Koran Madura, program Pemkab Pamekasan, yang bersumber dari DAK dan tidak dapat dilaksanakan pada tahun ini adalah pembangunan infrastruktur air minum di 16 titik yang akan di sebar di lima kecamatan di Kabupaten Pame-kasan.

Dalam program tersebut dana dibagi menjadi dua kategori, per-tama dana reguler sebesar Rp 2,515.601.000, kedua dana tam-bahan sebesar Rp 2.509,689.600, dari DAK tahun 2014 ini, total anggaran mencapai Rp 5 miliar lebih.

Selain itu, kegiatan yang ber-sumber dari DAK, yaitu pemban-gunan tiga kantor pemerintahan, masing-masing pembangunan kantor Badan Perencanaan Pem-bangunan Daerah (Bappeda), Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Kantor Kecamatan Palengaan, Pamekasan.

Besar anggaran yang telah disiapkan untuk pembangunan tiga kantor kantor tersebut selu-ruhnya mencapai Rp 7,6 miliar. Dengan rincian, Kantor Bappeda telah dianggarkan sebesar Rp 2, 5 miliar, kantor Dinkes Rp 2,6 miliar, dan Kantor Kecamatan Palengaan sebesar Rp 2, 5 miliar, sehingga total anggaran Rp 7,6 miliar.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Bupati Terancam Ditegur PresidenAda Program Stretegis Tidak Dijalankan PemkabPAMEKASAN - Adanya program yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang tidak dapat dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Pamekasan, bisa membuat Bupati setempat mendapat teguran dari pemerintah pusat (Presiden).

PAMEKASAN - Partai-partai pendukung Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan Achmad Syafii-Khalil Asyari (ASRI) dalam Pilkada Pamekasan 2012 lalu menguasai empat komisi yang ada di DPRD Pamekasan. Bahkan mereka menyapu bersih di semua komisi itu, dari kedudukan Ketua hingga Sekretaris komisi (lihat grafis). Tak satu pun kader dari partai non pemerintah atau oposisi, yang mengisi salah satu jabatan pimpinan di komisi-komisi itu. Penetapan pimpinan komisi-komisi ini berikut para anggotanya, dilakukan akhir pekan lalu.

Terkait komposisi yang nyata ini, mengusik salah satu anggota DPRD dari salah satu partai oposisi. Munaji Santoso, dari PKB, langsung dengan lantang mengatakan bahwa pihaknya pesimis dengan komposisi semacam di atas. Dia meyakini bahwa wakil rakyat Pamekasan periode kali ini, 2014-2019, tidak menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pengawas kinerja Pemkab Pamekasan dengan baik.

“Sudah jelas sama-sama kita lihat, dengan komposisi yang semacam itu, yang sapu bersih, sepertinya DPRD Pamekasan ini akan mandeg dan stagnan, dalam mengkritisi pemerintah. Seakan gak ada gunanya DPRD ini,” paparnya kemarin (19/10).

Namun, pihaknya selaku

orang yang ada di dalamnya, DPRD, tidak mau dicap de-mikian oleh publik. Pihaknya, bersama partai-partai non-pemerintahan lainnya, akan tetap pada rel-nya sebagai wakil rakyat. Tidak ada kompromi. Akan terus mengkritisi kebija-kan pemerintah yang tidak pro rakyat. Menurutnya, partai yang ada di luar koalisi ini, seperti PKB, PBB, dan Golkar, akan jadi penyeimbang. Mereka akan ber-sinergi untuk terus mengevalu-asi kinerja pemerintah, dalam hal ini Pemkab Pamekasan, juga terus mengkritisi program-program dari Pemkab yang tidak pro rakyat. Konsekwensi ini adalah harga mati.

Terkait pernyataan Mu-naji ini, rupanya ditanggapi oleh anggota DPRD lainnya dari partai pro-pemerintah. Maskur Rasyid dari PPP, yang menem-pati posisi sebagai Sekretaris Komisi 1, mengungkapkan bahwa meskipun partainya masuk dalam koalisi pemerintah bukan berarti mengabaikan tugas utama seba-gai wakil rakyat. Pihaknya tetap akan bekerja sesuai tugas dan fungsinya sebagai dan sudah me-lekat pada Anggota DPRD sebagai legislatif. Yang mana tugas pokok legislatif adalah mengawasi kerja dari eksekutif. Hal inilah yang menjadi pegangan pihaknya. Jadi bukan pro atau tidak pemerintah. Semua dilakukan secara profes-sional.

“Bila Pemkab membuat kebijakan yang tidak pro rakyat, sama, kami akan tetap meng-kritisinya. Karena memang harus seperti itu. Namun, bila program Pemkab itu bagus dan pro rakyat, harus kita dukung,” tukasnya.

Terkait tudingan dari kader partai oposisi itu, Maskur me-nilai itu terlalu berlebihan dan tidak mendasar. Karena, dalam menjalankan tugasnya, selu-ruh Anggota DPRD Pemekasan harus mewakili kepentingan

rakyat yang diwakilinya secara utuh, bukan setengah-setengah, atau kepentingan partai semata. Pihaknya berani menggaransikan ini. Pihaknya mempersilakan dan membebaskan rakyat untuk me-nilai sendiri saja nanti. Pihaknya akan tetap menjalankan tugas dan fungsi legislatif ini dengan baik. Dan itu akan dibuktikannya kepada masyarakat.

=SUKMA FIRDAUS/RAH

DPRD

Partai Pendukung Bupati Kuasai Komisi-komisi

Komisi 1: Ketua, Ismail (Partai Demokrat). Wakil Ketua, Wardatus Syarifah (Partai Nasdem). Sekretaris, Maskur Rasyid (PPP).Komisi 2: Ketua Hosnan Achmadi (PAN). Wakil Ketua, Al-Anwari (PKS). Sekretaris, Robby Fernandi (Partai Demokrat).Komisi 3: Ketua, Iskandar (PPP). Wakil Ketua, Muhammad Tharmom (PAN). Sekretaris Moh. Ali (PPP).Komisi 4: Ketua Apik (Partai Nasdem). Wakil Ketua, Muksin (PPP). Sekretaris Suryono (PKS).NB : Badan Legislasi (Banleg), Badan Musyawarah (Bamus), dan Badan Anggaran (Banggar) belum terbentuk. Rencana akan dibentuk pekan ini.

Page 26: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466 | TAHUN IIIJSampangSumenep SENIN 20 OKTOBER 2014

No. 0466 | TAHUN III JSampangKORAN MADURA

Ia mengatakan, jumlah kasus korupsi yang ditangani Kejari Sampang, tidak sebanding dengan jumlah jaksa atau personelnya. Sebab, untuk tahun ini, 11 jaksa yang ada di Kejari hanya 6 jaksa yang fokus pada tipikor, sementa-ra untuk jaksa lainnya fokus pada kasus-kasus lainnya.

”Kasus yang kita tangani cukup banyak, sementara kita kekuran-gan personel, makanya dalam penanganan kasus kita tangani satu-persatu. Namun, walaupun kekurangan personel, kami yakin semua kasus di sini dapat kita se-lesaikan semua,” ucapnya.

Dijelaskan, pada akhir bulan Oktober ini, pihaknya akan men-dapat tambahan dua jaksa lagi.

Itu dilakukan guna mempercepat penanganan kasus tipikor. “Ke-mungkinan sebagai bentuk apre-siasi Kejati Jawa Timur karena Ke-jari Sampang dinilai sebagai yang terbaik di Jatim terkait pengung-kapan kasus tipikor,” jelasnya.

Meski Kejari Sampang kekurangan personel, akan tetapi pihaknya tidak pernah lepas dari tanggung jawab untuk menuntas-kan kasus korupsi. Seperti kasus korupsi yang di Dinas Pertanian atas dugaan kasus korupsi pen-gadaan bibit fiktif. “Kasus bibit tani ini sudah hampir selesai dengan dua tersangka berkasnya sudah dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor Surabaya,” katanya.

Diketahui, Kejari Sampang

mempunyai 11 jaksa, sementara kasus tipikor yang ditanganinya ada 5 perkara korupsi. Pertama, kasus program kontingensi dan demfarm. Kedua, pengadaan bibit

fiktif di Dinas Pertanian Sampang dengan menetapkan 5 tersangka. Ketiga, kasus pengadaan bibit di Dinas Perhutanan dan Perkebu-nan dengan 3 tersangka.

Keempat, kasus pengadaan mobil pemadam kebakaran di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dengan 1 ter-sangka. Kelima, kasus bantuan perumahan swadaya masyarakat (BSPS) di Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, dan kasus pesangon dewan dengan menetapkan 9 ter-sangka dalam kasus tersebut. Se-hingga tolal keseluruhan ada 19 tersangka. =RYAN HARIYANTO

Kejari Kekurangan PersonelSampang - Kejaksaan negeri Sampang mengaku kekurangan personel dalam menangani kasus tindak pidana korupsi (Tipikor) di wilayah hukum Sampang. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Kejari Sampang, abdullah melalui Kasi Intel Sucipto.

Kasus yang kita tangani cukup banyak, semen-tara kita kekurangan

personel, makanya dalam penanganan kasus kita tangani satu-persatu.

SuciptoKasi Intel Kejari

Page 27: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466 | TAHUN III KSampang

SAMPANG- Keberadaan kios yang ada di termi-nal semakin diresahkan oleh warga Kabupaten Sampang. Pasalnya, ada beberapa kios yang menyediakan hiburan dengan menyuguhkan minuman keras (miras). Sekitar pukul 21.06 WIB, sebanyak 50 personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menda-tangi beberapa kios yang ditengarai sarang mak-siat, Sabtu (18/10).

Lokasi yang mereka datangi yaitu meliputi kios di Terminal Sampang dan kios yang berada di Pasar Margalela Jl Samsul Ari-fin Kota Sampang. Ketika tiba di lokasi, sebagian pemilik kios ter-cengang bahkan ada yang sempat melarikan diri.

Kepala Satpol PP Sampang Hamdani melalui Kasi Penyidikan dan Penindakan (DikDak) Moh Jalil menjelaskan bahwa razia tersebut berdasarkan atas laporan masyarakat karena keberadaan beberapa kios di terminal mau-pun di Pasar Margalela dinilai meresahkan masyarakat, bahkan ditengarai sarang maksiat.

Selain itu, salah satu kios yang tidak diketahui identitas pemiliknya menyediakan minu-man keras. Sebab menurutnya, pemiliknya sempat melarikan diri ketika pihak Satpol PP mendata-nginya.

“Ketika kami razia, pemilik

kios yang berinisial MH, U, dan MD kiosnya tengah ada alat-alat hiburan seperti alat mi-crophone, televisi dan penjamu layaknya alat hiburan malam. Namun sayangnya, salah satu kios yang ditemukan dua botol miras pemiliknya telah kabur duluan sebelum kami tiba di lokasi,” terangnya saat di lokasi, Sabtu (18/10).

Lajut Jalil, selain kios di termi-nal, pihaknya juga melakukan tar-get razia ke kios Pasar Margalela. Diakuinya, satu kios di Pasar Mar-galela yang pemiliknya berinisial T juga menyediakan hiburan sep-erti karaoke. Sehingga dalam ra-zia tersebut, setidaknya lima alat-alat hiburan karaoke dan televisi serta dua buah botol minuman keras diamankan.

Bahkan menurutnya, dari ke-lima kios yang terjaring dalam operasi tersebut berdasarkan la-rangan Peraturan Daerah (Perda) yaitu tercantum pada Perda No 30 tahun 2002, tentang larangan tentang minuman beralkohol.

“Operasi kali ini merupakan teguran yang pertama. Nanti dalam tiga kali teguran tidak di-hiraukan, maka mereka akan

dikenakan sanksi berdasarkan pasal 7 yaitu 4 bulan kurungan atau dengan denda Rp 3 juta. Serta pasal 9, yaitu orang dari luar Kabupaten Sampang yang mem-inum miras atau menjamu miras di Kabupaten Sampang dengan sanksi kurungan selama 3 bulan atau dengan denda sebesar Rp 2 juta,” tegasnya.

=MOHAMMAD MUHLIS

SAMPANg - Pelaksan-aan tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) diwilayah Kabu-paten Sampang dimulai hari ini, Senin (20/10). Namun dari 3.621 total peserta, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) hanya menyediakan sekitar 115 unit komputer.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Sam-pang Slamet Terbang, mengata-kan pelaksaan tes CPNS ditem-patkan di SMKN 1 Sampang.

Pelaksaannya akan dibagi men-jadi beberapa tahapan.

Yakni hari pertama Senin 20 Oktober akan diikuti sekitar 400 peserta. “Untuk selanjutnya akan dilaksanakan hari berikutnya,” ucapnya.

Dijelaskan, tes CPNS di ta-hun ini secara bergantian, mengingat ketersediaan sarana yang kurang memadai. Sehingga untuk mencarikan solusi maka sistem ujian dilakukan secara bergiliran. Yakni mulai tanggal

20 sampang 29 Oktober.Tak hanya itu, Slamet me-

nuturkan bilamana persoalan sarana dan prasana bukan ter-jadi di wilayah Sampang, mel-ainkan daerah lainnya. “Akan tetapi pelaksanaan seperti ini tidak menghalangi ujian ka-rena kami sudah mengantisi-pasi dengan sebaik mungkin,” tuturnya.

Sejurus kemudian, ia merin-cikan total keseluruhan sekitar 115 unit komputer. 50 murni mi-

lik SMKN 1 Sampang dan 65 milik rekanan atau pihak ketiga yang telah ditunjuk oleh Provinsi Jawa Timur dengan sistem sewa selama 9 hari.

“Yang murni digunakaan saat ujian sekitar 100 unit, sementara untuk 15 unitnya sebagai cadan-gan, karena khawatir saat pelak-saan ada kendala atau terjadi trobel,”jelasnya.

Dirinya menambahkan, pelak-sanaan ujian tes CPNS tidak di-laksanakan secara serentak, mel-

ainkan menggunakan sistem sesi pelaksanaan untuk setiap harin-ya. Sehingga pelaksaan ujian tes CPNS akan lebih mudah ditan-gani.

”Sistemnya ujiannya kami ter-apkan sistem sesi. Setia sesi dii-kuti oleh 100 peserta dengan du-rasi waktu 120 menit. Dan dalam 1 hari ada 4 sesi, jadi totalnya se-banyak 400 peserta yang mengi-kuti ujian di setiap hari hingga tanggal 29 Oktober,” imbuhnya.

=RYAN HARIYANTO

TES CPNS

Hanya 115 Unit Komputer

Terminal dan Pasar Target Razia

Page 28: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466 | TAHUN IIIL Sampang

SAMPANG - Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) yang terletak di Jl Sam-sul Arifin Kota Sampang tak kunjung difungsikan. Pasalnya, pengadaan alat-alat kelengkapan untuk mempersiapkan pelatihan ketenagakerjaan bagi seluruh warga Kabupaten Sampang tampaknya masih setengah hati.

Pantauan Koran Madura di lokasi, pengadaan alat kelengka-pan masih bisa dihitung dengan jari. Sehingga gedung yang dibangun dengan anggaran APBD TA 2013 dengan biaya hingga miliaran rupiah itu hingga saat ini tidak bisa memberi nilai tam-bah untuk masyarakat Sampang.

Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Sampang melalui Kabid Hubun-gan Industri Insriani Krisnawati membantah jika pengadaan alat-alat kelengkapan untuk pelatihan ketenagakerjaan dikatakan lelet.

Menurutnya, sejauh ini sebagian telah mendatangkan sejumlah alat meskipun seba-gian besar alat-alat kelengkapan masih berada di pihak ketiga. Sebab menurutnya, pengadaan alat-alat tersebut didatangkan melalui pelelangan.

“Alat-alat kelengkapan untuk pelatihan ketenagakerjaan masih ada di rekanan. Namun sudah sebagian alat yang sudah kami datangkan, seperti alat meu-beler dan mesin jahit,” tuturnya kepada Koran Madura, Minggu (19/10).

Bahkan dikatakannya, ang-garan untuk mendatangkan alat-alat kelengkapan untuk ketenagakerjaan kurang lebih sebesar Rp 700 juta untuk yang saat ini melalui tender kepada pihak rekanan. Bahkan pihaknya mengklaim alat-alat kelengkapan untuk ketenagakerjaan akan ram-pung pada akhir bulan Oktober

2014.“Nantinya ada empat pen-

gadaan yang nantinya akan dilengkapi di gedung BLK sep-erti, perbengkelan, mesin jahit, meubeler, pertukangan. Dan dipastikan akhir bulan ini akan rampung,” jelasnya.

Ketika ditanya peralatan per-bengkelan yang melibatkan kend-

araan? Pihaknya menuturkan jika untuk pengadaan kendaraan yang akan dijadikan bahan praktik pihaknya telah berkoordinasi dengan Bagian Aset kantor Dis-pendaloka. Sebab, pihak Dinsos-nakertrans tidak diperkenankan mendatangkan kendaraan bahan praktik dengan cara membeli.

“Gedung itu sudah pernah

dipakai untuk pelatihan, kan gedung itu sudah diresmikan. Dan untuk pengadaan kendaran yang dijadikan bahan praktik seperti mobil bekas, itu nantinya disediakan oleh Aset, kita hanya menunggu penyerahan dari Aset,” ujarnya.

=MOHAMMAD MUHLIS

SAMPANG – Sedikitnya 10 lahan sekolah di Kabupaten Sampang dalam sengketa. Sengketa lahan rata-rata terjadi pada tingkat sekolah dasar (SD), seperti di Kecamatan Camp-long, Omben, Banyuates, dan Kecamatan Robatal.

Demikian disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Ka-

bupaten Sampang, Amin Afir Tirtana. “Sampai saat ini masih terjadi di beberapa kecamatan, ada sekitar 10 lokasi sengketa tanah di Sampang, rata-rata SD,” ucapnya.

Namun demikian, kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap berlangsung meski sedikit ter-ganggu. “Kegiatan belajar tetap

harus dilakukan, meski lahan sekolah berstatus sengketa,” jelasnya.

Pihaknya mengaku telah bermusywarah dengan pemer-intah untuk segera menyele-saikan sengketa lahan sekolah. “Kami dengan pemerintah sudah musyawarah ketika ada persoalan sengketa lahan

sekolah, di mana supaya men-emukan titik terang dengan pemilik lahan,” ujarnya.

Persoalan sengketa lahan tersebut, menurutnya meru-pakan masalah warisan antar regerasi. “Mungkin dulu dihibahkan oleh orangtuanya karena alasan tertentu, tapi tanpa ada hitam di atas putih

ini yang sulit,” imbuhnya.Amin Afir Tirtana menegas-

kan, pemerintah tidak diperbo-lehkan melakukan pembebasan lahan sekolah, kecuali ada putusan hukum inkrah yang ditetapkan dari Pengadilan Negeri (PN) setempat.

=RYAN HARIYANTO/MK

PENDIDIKAN

10 Lahan Sekolah dalam Sengketa

BALAI LATIHAN KErjA

Pengadaan Alat Kelengkapan Ketenagakerjaan Lelet?

Page 29: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466 | TAHUN III MBangkalanBangkalan SENIN 20 OKTOBER 2014

No. 0466 | TAHUN III MBangkalanKORAN MADURA

Uji Materi SJSN DitolakAktivis Dewan Kesehatan Rakyat Kecewa

Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jawa Timur menilai sistem asuransi yang demikian tidak sesuai dengan amanat Pasal 28H ayat (3) UUD 1945 yang menga-tur bahwa jaminan sosial meru-pakan hak warga yang seharus-nya diberikan negara. Perlakuan yang diberikan pun harus sama antar warga yang satu dengan lainnya.

"Tuntutan uji materi yang dilayangkan sejumlah buruh ditolak oleh MK. Sebab, seba-gian pasal tidak menguntungkan masyarakat. Apalagi, itu tidak

menguntungkan rakyat miskin," kata Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jawa Timur, Ardi-ansyah, kemarin (19/10).

Pasal-pasal yang dinilai tidak berpihak kepada masyarakat diantaranya, Pasal 1 angka 5, Pasal 14 ayat (2), pasal 17 ayat (1), ayat (2), ayat (4), dan ayat (5), Pasal 19 ayat (1), Pasal 20 ayat (1), Pasal 30, Pasal 36, Pasal 40, dan Pasal 44 berkaitan mengenai penyeleng-garaan jaminan sosial dengan menggunakan sistem asuransi. Dalam salah satu pasal disebut-

kan mengenai ancaman denda dan sanksi administrasi kepada masyarakat yang menjadi pe-serta dan bukan peserta BPJS Kesehatan.

"Kami prihatin dan kecewa, atas ditolaknya uji materi itu. Pasal-pasal itu tidak memihak kepada masyarakat kecil," ung-kapnya.

Selain itu, peserta BPJS Kes-ehatan yang menunggak iuran terancam denda 2 persen atas akumulasi keterlambatan setiap bulan. Kepada warga yang tidak terdaftar di BPJS, meraka juga terancam sanksi administrasi seperti sulit mengurus kartu tanda penduduk, kartu keluarga, paspor, dan lain sebagainya.

"Ini mulai diberlakukan se-jak 1 Januari 2015. Itu tertuang dalam UU SJSN dan itulah yang kami nilai tidak berpihak kepada rakyat. Sebab, kesehatan meru-pakan hak warga indonesia," te-rangnya.

Dia menjelaskan, setidaknya

kesehatan masyarakat bisa dis-ubsidi langsung oleh pemerin-tah. Dalam perhitungan mini-mal Rp 7 Triliun dari anggaran APBN yang dimiliki negara ini bisa digunanakan langsung ke masyarakat. Angka tersebut cukup kecil untuk memfasilitasi kesehatan rakyat, jika negara benar-benar serius.

Berdasarkan UU SJSN, maka lahirlah UU BPJS. Berdasarkan aturan tersebut masyarakat dibagi menjadi beberapa kelas, mulai dari peserta yang ditang-gung negara, bayar sendiri, hingga pekerja. Untuk 2 peserta terakhir berdasarkan perintah UU, jika tidak terdaftar seba-gai peserta BPJS akan dikenai sanksi.

"Itu yang tidak mengun-tungkan bagi masyarakat kecil. Masyarakat pun dibagi menjadi beberapa kelas, sehingga pelay-anannya pun tidak sama," pa-parnya.

= MOH RIDWAN/RAH

BANGKALAN - Tidak diterimanya permohonan uji materi Undang-Undang (UU) Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) oleh Mahkamah Konstitusi (MK) membuat sebagian aktivis yang bergerak di bidang kesehatan kecewa, karena dengan adanya sistem asuransi ini, rakyat diwajibkan untuk ikut serta dalam asuransi jika ingin mendapatkan pelayanan kesehatan. Hal tersebut dinilai bertentangan dengan amanat undang-undang.

moh ridwan/koran maduraSJSN. Pelayanan kesehatan masyarakat di BPJS Kesehatan.

PENEGAK PERDA

Tempat Penginapan Belum Tersentuh Razia

BANGKALAN - Belakangan ini Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bangkalan gencar melakukan razia di sejumlah lokasi yang sering dijadikan tempat asusila. Namun say-angnya, tempat-tempat pengi-napan yang ada di wilayah setempat belum disentuh aparat penegak peraturan daerah (Perda) itu. Alasannya, untuk menggelar operasi di pengina-pan masih membutuhkan koor-dinasi terlebih dahulu dengan sejumlah pihak terkait.

"Untuk melakukan swiping di tempat-tempat penginapan sulit. Sebab masih membutuh-kan izin terlebih dahulu. Beda halnya dengan rumah kost tidak butuh izin jika ditenggarai dijadikan tempat mesum," ujar Kasatpol PP Bangkalan, Moh. Fahri.

Menggelar razia di tempat penginapan atau hotel, menu-rutmantan kepala Dispertamben setempat membutuhkan kordina-si dengan instansi terkait. Sebut saja, Dinas Pariwisata yang bisa memberikan rekomendasi dan Dinas Perizinan sebagai pihak yang memerikan izin pendi-rian hotel maupun penginapan. Sehingga, masih membutuhkan proses pengurusan secara prose-dural.

"Beberapa waktu kedepan kami akan melakukan kordi-nasi dengan pihak lainnya untuk melakukan razia. Agar wilayah setempat terbebas dari perbua-tan-perbuatan yang melanggar nilai-nilai moral," tuturnya.

Sejauh ini, pihaknya telah melakukan pengamatan dan mengumpulkan sejumlah infor-masi terkait keberadaan hotel yang diduga dijadikan tempat mesum. Dengan demikian, mengumpulkan informasi akan mempermudah dan memperkuat data untuk menggelar razia. Sehingga, nantinya dalam razia tersebut membuahkan hasil yang memuaskan.

"Menggelar razia adalah agenda utama untuk menjadi-kan wilayah setempat terbebas dari prilaku yang bertentangan dengan peraturan daerah," ucapnya.

=DONI HERIYANTO/RAH

Page 30: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466 | TAHUN III N Bangkalan

Kebakaran Pasar Polowijo Membuat PanikTujuh Kios Hangus Diduga Akibat Korsleting Listrik Kulkas

Masyarakat yang melihat kejadian tersebut berhamburan untuk melihat kebakaran yang terjadi. Sebab, di sekitar pasar merupakan rumah padat pen-duduk. Untungnya, pada saat kejadian mobil pemadam keba-karan segera tiba di lokasi, se-belum api menjalar ke kios-kios yang lain.

Sedikitnya, kebakaran yang terjadi menyebabkan 7 kios hangus dilalap api. Belum dike-tahui secara pasti penyebab ke-bakaran yang terjadi. Namun, ada dugaan korsleting listrik dari se-buah kulkas menjadi pemicu ke-bakaran, sehingga ada dugaan be-rasal dari ledakan sebuah kulkas.

"Masih belum diketahui secara pasti. Tapi, masyarakat cuma bisa menduga-duga disebabkan dari korsleting listrik sebuah kulkas. Mobil pemadam kebakaran cepat tiba di lokasi, sehingga kerusakan dapat diminimalisasi," jelas Sek-retaris Kantor Pengelolaan Pasar, Mustofa, kemarin (19/10) saat be-rada dilokasi kejadian.

Dia menjelaskan, kebakaran terjadi tepatnya berada pada sisi

belakang sebelah barat pasar. Ra-ta-rata kios yang terbakar men-jual kebutuhan sembako. Selain itu, juga ada toko yang menjual perlengkapan rumah tangga lain-nya, sehingga kerugian materiak ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Untuk itu, akan dilaku-kan penyelidikan terkait kejadian tersebut, agar sumber kebakaran bisa diketahui.

"Dua unit mobil pemadam kebakaran berusaha mematikan api, agar tidak menjalar ke kios yang lain. Upaya penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan den-gan bantuan pihak kepolisian," jelasnya.

= MOH RIDWAN

HANGUS. Kebakaran yang meluluh lantakan

pasar Klampis, sebanyak 7 kios hangus jadi arang.

ist for koran madura

BANGKALAN - Setelah pasar Polowijo Tanjung Bumi terbakar, kini giliran pasar Polowijo Kecamatan Klampis mengalami hal serupa. Kebakaran terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Meski kebakaran tidak menghanguskan toko, kebakaran yang terjadi membuat masyarakat setempat panik. Sebab pada saat itu masih ada aktivitas sebagian masyarakat di pasar tersebut.

NARKOTIKA

Lihan Akui Sabu 100 gram Pesanan ZABANGKALAN – Upaya Satuan

Resnarkoba (Satresnarkoba) Polres Bangkalan membongkar jaringan narkoba yang disuplai Lihan (50), warga Kecamatan Labang, dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Madiun, Selasa (14/10) waktu lalu mengalami kesulitan. Penyebabn-ya, pria yang terkenal bandar ba-rang haram tersebut berbelit-belit saat dimintai keterangan oleh pe-nyidik. Tak ayal keterangan yang didapat sangat minim. Namun, Lihan mengaku sabu seberat 100 gram tersebut merupakan pesanan ZA (50).

"Ya kami merasa kesulitan dalam pengembangan jaringan narkoba yang dikendalikan dari

LP Madiun, karena Lihan mem-berikan keterangan yang berbelit-belit," terang Kapolres Bangkalan, AKBP Sulistiyono melalui Kasa-tresnarkoba, Iptu Heri Kusnanto.

Pengembangan penyidikan ini kata Heri, untuk memadu-kan keterangan yang disampai-kan kurir berisial DA, (49), warga Desa Alang-Alang, Kecamatan Tragah, yang telah ditangkap beberapa waktu lalu. Saat di in-terogasi Lihan mengakui bahwa sabu seberat 100 gram itu, meru-pakan pesanan salah satu bandar di Desa Jaddih Kecamatan socah Bangkalan yang berisal ZA.

"Jadi tujuan penyidikan ter-hadap Lihan untuk memastikan

kepemilikan sabu-sabu tersebut. Ternyata memang benar jika ba-rang itu adalah pesanan bandar sesuai dengan penjelasan DA se-bagai kurir," paparnya.

Menurut Heri, Lihan diketahui merupakan warga asal Kecamatan Labang Bangkalan yang tinggal di rumah istrinya di Malang. Lihan merupakan nara pidana LP Malang yang kemudian dipindah ke LP Blitar karena kasus sindikat pere-daran narkoba. Diperkirkan Lihan, akan kembali dipindah ke Sura-baya untuk mempermudah proses penyelidikan kasus yang baru.

”Nanti kalau sudah dipindah ke LP Surabaya, akan memper-mudah kepada kami untuk me-

lakukan pengembangan. Kami meminta Lihan segera dipindah Surabaya. Kami tidak akan mem-biarkan peredaran narkoba se-makin merajalela,” paparnya.

Perlu diketahui, pemeriksaan terhadap Lihan sebagai bentuk pengembangan kasus penangka-pan terhadap seorang kurir sabu-sabu berinisial DA, (49) warga Desa Alang-Alang, Kecamatan Tragah, Selasa (7/10). DA dibekuk setelah diketahui memiliki sabu-sabu seberat 100 gram. Dike-tahui, barang itu merupakan pesanan ZA yang di dapat dari Lihan yang kini mendekam di LP Madiun.

=DONI HERIYANTO/RAH

PELANTIKAN PRESIDEN

Polres Siaga Satu

BANGKALAN - Saat pelan-tikan presiden Jokowi dan wakil presiden Jusuf Kalla, penga-manan di setiap wilayah terus ditingkatkan, termasuk di tingkat polres. Pengamanan tersebut sebagai upaya untuk mengan-tisipasi segala kemungkinan yang terjadi. Polres Bangkalan menggelar razia besar-besaran terhadap kendaraan bermotor, Minggu(19/10). Terlebih dalam pelantikan presiden ke-7 ini telah ditetapkan pengamanan siaga satu.

Kapolres Bangkalan, AKBP Sulistyono melalui, Kasubag Dalops, AKP Wahyudi mengata-kan, dalam razia kali ini pihaknya mengamankan dua kendaraan roda dua, dan satu unit kendara-an roda empat. Kendaraan terse-but terpaksa diamankan karena tidak memiliki surat kelengkapan kendaraan bermotor. Apalagi, belakangan ini tindak kriminal berupa pencurian kendaraan begitu marak.

"Ya dalam razia ini, kami telah mengamankan dua kenda-raan roda dua dan satu unit roda empat. Keduanya tidak memiliki kelengakapan surat kendaraan," jelasnya.

Menurut Wahyudi, operasi gabungan ini akan terus dilakukan dalam beberapa waktu kedepan disejumlah lokasi. Sebut saja, salah satunya di jalan Raya Petepan akses menuju jembatan Suramadu. Semua kendaraan yang melintas dari dua arah yang berbeda tak luput dari pemeriksaan. Selain me-meriksa surat kelengkapan, razia yang dilakukan untuk mencegah adanya pengendara yang mem-bawa senjata tajam (sajam) dan menyimpan narkoba.

"Selain surat kelengkapan ken-daraan, sajam dan narkoba men-jadi sasaran kami. Sebab, di akses suramadu seringkali dijadikan lokasi transaksi narkoba dan rawan terjadinya aksi kriminal," jelasnya.

Dengan demikian, lanjutnya, masyarakat bisa merasa aman dan tidak ada lagi aksi krimimal yang meresahkan. Tentunya, keamanan dan kenyamanan tersebut menjadi tujuan utama dari operasi ini. Terlebih, jelang dan saat pelantikan agar tidak ada gangguan yang berarti. Dan bisa berjalan sesuai dengan ren-cana. Pelantikan tersebut, harus didukung oleh seluruh lapisan masyarakat dengan bersama-sa-ma menjaga kondusifitas masing-masing wilayah. "Ya semoga tetap aman dan lancar, tidak ada suatu gangguan apapun," harapnya.

=DONI HERIYANTO/RAH

Page 31: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466 | TAHUN III OBangkalanBangkalan SENIN 20 OKTOBER 2014

No. 0466 | TAHUN III OLaporan KhususKORAN MADURA

Dalam Perda nomor 7 tahun 2006 tentang Tata Cara Pemili-han, Pengangkatan, dan Pelan-tikan Kepala Desa menyebutkan pelaksana tugas (plt) tidak diwa-jibkan dari pegawai negeri sipil (PNS), namun kepala desa yang sudah habis masa jabatannya di-perkenankan menjabat sebagai pejabat sementara (Pjs). Sehing-ga, banyak terjadi roda pemerin-tahan desa dikendalikan oleh Pjs hingga puluhan tahun. Hal ini menjadi pemicu tak kunjung di-gelarnya Pilkades.

Namun, dalam Undang-un-dang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, yang baru ini mewajibkan Pjs dari kalangan PNS, yang di-tunjuk oleh kepala daerah. Den-gan demikian, antara Perda dan Undang-undang terjadi kontra-diksi, karena ketentuan yang ada tidak sealur dalam penentuan Pjs agar tidak terjadi kekoson-gan pemimpin. Dengan demikian perlu adanya revisi Perda untuk menyesuaikan dengan Undang-undang Desa.

"Kalau untuk Perda yang se-bagian poin-poinnya tidak sama dengan Undang-undang yang baru, ya sebenarnya tidak ada masalah, kami tetap mengacu pada Undang-undang Desa," jelas Kepala Bapemas Bangkalan, Is-med Effendi.

Mantan kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) itu mengaku, sampai saat ini dari 273 desa di ka-bupaten tercatat memang masih terdapat 94 desa yang memiliki kepala desa definitif. Sedangkan, sebanyak 179 masih dijabat oleh PJs. Kendati demikian, pihaknya akan terus berupaya untuk me-lakukan proses Pilkades seperti yang selama ini diharapkan.

Sedikitnya ada 8 desa yang siap menggelar pilkades, karena SK kepanitiaannya sudah turun. Delapan desa yang dimaksud, Desa Durjan Kecamatan Kokop, Desa Poter , Desa Pamorah, Desa Buddan Kecamatan Tanah Merah, Desa Kolla Kecamatan Modung dan Desa BatoBelle Kecamatan Geger. Selain itu, SK yang sudah turun sejak tahun 2012, tetapi be-lum juga dilakukan pilkades yakni desa Janteh kecamatan Kwanyar dan Larangan Glintong kecama-tan Klampis.

"Awal tahun 2015 semua Pjs yang dipegang kepala desa lama, akan diganti dengan Pjs yang di-tunjuk langsung oleh Bupati, dan pastinya dari kalangan PNS di lingkungan pemerintah kabupa-ten (Pemkab)," ujarnya.

Menurutnya, kedepan Pilkades akan digelar secara ser-entak namun bertahap. Ia ber-harap pada akhir 2015 nanti, se-mua desa sudah dipimpin kades definitif. Hal tersebut sesuai

dengan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang No-mor 6 Tahun 2014.

"Semoga semua dapat dijalan-kan sesuai dengan rencana. Ten-tunya apa yang kita jalankan nanti selalu berdasarkan dengan keten-tuan yang berlaku," tandasnya.

Selain itu, Wakil Bupati Bang-kalan, Mondir Rofii sempat me-nyinggung peraturan yang telah diamanatkan oleh kementrian dalam negeri melalui peraturan pemerintah, menghasilkan rumu-san program pemberdayaan desa dengan pemberian bantuan desa maksimal sebesar Rp 1,4 perta-hun kepada desa. Oleh karena itu perlunya, status kepala desa yang definitif dalam menjalankan pro-gram tersebut.

"Kalau masih PJS tentunya tidak akan berjalan. Kades harus definitif, sebagai orang yang ber-tanggung jawab terhadap pro-

gram itu," terang Mondir.Melalui Ketua Bidang Advoka-

si Masyarakat Leksdam, Ahmad Jakfar memaparkan setidaknya lebih dari 50 persen kekosongan jabatan kepala desa diisi oleh PJS, sehingga hal itu berpengaruh ter-hadap struktur pemerintahan dan politik di desa. Apalagi pemilihan ulang belum juga dilakukan. Se-banyak 140 desa belum dilakukan pilkades, sehingga seluruhnya masih dipimpin oleh PJS.

"Pilkades harus secepatnya di-lakukan agar demokrasi terkecil di tingkat desa bisa segera ditegak-kan. Sebab, sangat besar dampak politik yang terjadi jika itu terus dibiarkan," ucapnya.

Dia menilai dengan dijabatnya fungsi dan tugas kades oleh PJS menyebabkan struktur pemerin-tah desa menjadi tak berdaya. Apalagi, dampaknya berpengaruh terhadap kondisi masyarakat langsung, karena tidak ada pem-impin yang definitif. Belum lagi, program pemberdayaan

masyarakat desa ke depan yang langsung mengarah pada tatanan masyarakat desa, dengan diberi-kannya anggaran langsung pada desa.

"Bagaimana anggaran 1 miliar untuk desa bisa terealisasi, ketika tidak ada kades definitif. Kalau pun anggaran itu diberikan kepada yang telah definitif, nyatanya masih ba-nyak desa dipimpin oleh PJS. Itu merugikan masyarakat desa yang bersangkutan," paparnya.

Pihaknya menyarankan agar segera menuntaskan persoalan pemilihan kepala desa (Pilkades) di wilayah kabupaten setempat pada tahun 2015 mendatang. Pasalnya, selama ini mengalami penundaan akibat dilaksanakan-nya pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres). Apalagi, sesuai dengan Surat Edaran (SE) Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri), semua ta-hapan Pilkades harus segera dirampungkan.

= MOH RIDWAN/RAH

BANGKALAN - Sebanyak 179 kepala desa di Kabupa-ten Bangkalan hingga saat ini tak kunjung definitif. Persoalan ini akan menam-bah daftar pekerjaan berat bagi Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) setempat. Pemilihan kepala desa (Pilkades) merupa-kan permasalahan klasik yang tak kunjung tersele-saikan. Terlebih peraturan daerah (Perda) tentang Pilkades bertentangan dengan undang-undang yang baru. Tentunya hal itu dapat mengganggu struk-tur pemerintahan di desa. Apalagi ditambah dengan program baru pemerintah yang bakal digelontorkan kepada desa.

Kepala Desa Tak Kunjung Definitif, Program Desa Bisa Terhambat

ist for koran maduraPILKADES. Proses pemilihan kepala desa yang dilakukan di Desa Mecajeh, Kecamatan Tanjung Bumi waktu lalu.

Page 32: e Paper Koran Madura 20 Oktober 2014

KORAN MADURASENIN 20 OKTOBER 2014 | No. 0466 | TAHUN III R

KORA

N M

ADU

RA

Menjalani HidupButuh Proses

Sebanyak 179 kepala desa di Kabupaten Bangkalan hingga saat ini tak kunjung definitif. Persoalan ini akan menambah daftar pekerjaan berat bagi Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bap-emas) setempat.

Selengkapnya LIPSUS| Hal. O

KAdES TAK KUNjUNg dEfINITIf, PROgRAm dESA BISA TERHAmBAT

Perempuan yang mangaku bernama Siti Sofia ini mengatakan untuk men-capai kesuksesan dirinya tidak sepakat

kalau hanya dilakukan dengan singkat. Karena semuanya membutuhkan sebuah proses panjang. “Tidak ada orang sukses hanya menempuh waktu dua atau tiga ta-hun saja,” terangnya.

Dia mengaku untuk mencapai sesuk-sesan tidak hanya ditempuh melewati akademik yang sifatnya formal. Akan tetapi semua itu juga dilakukan dengan jalan organisasi.”Banyak keuntungan yang diperoleh dengan berorganisasi. Selain me-matangkan cara berfikir, juga bisa mengem-bangkan jaringan teman,” ujar Siti Sofia.

Perempuan berkerudung ini juga men-gakui, kalau selama ini dirinya memang ak-tif di berbagai organisasi, baik yang sifatnya ada disekolah. Dia pun aktif diorganisasi sosial keagaman.”Ormas yang saya pilih, yakni Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU),” ungkapnya.

Selain itu, banyak pengeta-huan tentang keagaman, perkembangan sosial masa kini, yang diperoleh dalam IPPNU yang ditekuni. Disana ban-yak mendapatkan pengetahun dari berbagai teman

seperjuangannya.“Kalau kita hanya duduk manis dirumah, saya kira sulit untuk mengem-bangkan diri,” jelas Siti Sofia.

Siti Sofia menuturkan, banyak pengalaman yang membuatnya yakin dengan tekunnya berorganisasi, se-hingga banyak mengetahui kota atau daerah lain. Bukan dari dirinya sendiri namun juga

dari tuntutan organisasi.“Saya mengerti semuanya, berkat yang

diberikan organisasi yang saya ikuti,”tandasnya.

=mAHfUd HIdAyATULLAH

Memang semua kehidu-pan yang ada membu-tuhkan sebuah proses

perjuangan. Tidak ada kata instan untuk men-

jalani kehidupan. Apa yang didapatkan setiap

manusia dalam men-jalani hidup, tak lain akan sesuai dengan

usaha yang dilakukan.

SENIN 20 OKTOBER 2014 No. 0466 | TAHUN III P

Nama : SITI SOFIATanggal Lahir : 1 Maret 1990Alamat : Leces Kabupaten

ProbolinggoPendidikan : UIJ JemberHobi : BerorganisasiMotto : Jadikan hidup

bermanfaat bagi orang lain