e paper koran madura 22 juli 2013

16
JAKARTA-Proyek perbaikan jalan Pantai Utara (Pantura) Jawa selama ini menjadi proyek abadi yang selalu dianggar- kan setiap tahun. Namun, jalan vital bagi pemudik itu terus menerus mengalami kerusakan. Karena itu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta turun untuk menemu- kan adanya kejanggalan dalam proyek ini. “Proyek perbaikan jalur Pantura ini nyaris menjadi proyek abadi, karena setiap tahun tidak pernah selesai,” ujar Ketua Fraksi Partai Hanura Syarifuddin Sudding di Jakarta Minggu (21/7). Sudding mengaku heran, proyek per- baikan jalur Pantura yang menelan dana triliunan rupiah tersebut dari tahun ke tahun tidak pernah selesai. Seharusnya, menurut dia, sebuah proyek sudah diper- hitungkan jangka waktu pengerjaan serta ketahanan jalan yang dikerjakan. “Proyek di situ tiap tahun selalu ada perbaikan, tapi tidak pernah selesai. Alasannya selalu kelebihan beban dan muatan. Memangnya tidak ada insinyur yang bisa menghitung berapa kekuatan dan ketahanan beban terhadap jalan? Sekali lagi, yang paling menderita adalah rakyat kecil yang tidak tahu apa-apa,” katanya. Panjang jalur Pantura sendiri menca- pai 1.316 km dari Merak di Cilegon hing- ga Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi. Provinsi yang dilalui adalah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Di beberapa daerah terutama di Jateng dan Jabar, jalanan rusak parah dan penuh lubang sehingga menghambat laju kendaraan. Menurut Sudding, dampak dari proyek yang berlarut-larut ini tidak hanya men- impa para pengusaha saja, tapi juga ikut dirasakan rakyat kecil, mulai dari petani, peternak, nelayan, sampai sopir angku- tan. Dia merinci, para petani yang hendak menjual hasil pertanian menjadi susah, karena perjalanan yang panjang. Peter- nak dan nelayan di Jawa Tengah dan Jawa Barat yang akan mengirim hasil ke daerah lain juga terhambat. Demikian juga para sopir bus, sopir truk dan sopir angkutan, selain rugi waktu, bahan bakar yang men- ingkat akibat macet sangat merugikan mereka. “Maka, kami mendukung penuh upaya KPK untuk melaku- kan investigasi terkait kemungkinan adan- ya penyelewengan dalam proyek pantura. Jika ada yang tidak be- res, silakan diungkap tuntas, kami di Komisi III DPR RI akan mem- back up KPK,“ ucap ang- gota Komisi III DPR ini. Korupsi Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas menemukan beberapa kejanggalan dalam proyek jalan. “KPK sudah turun ke lapa- ngan pada 2010-2011. Hasilnya kejang- galan di jalan propinsi dan beberapa jalan nasional,” kata Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas di Jakarta, Sabtu (20/7). Menurut Busyro, beberapa proyek dinilai tidak sesuai dengan data di tingkat hulu, termasuk tidak adanya koordi- nasi sistemik antara Kementerian PU, Kemendagri dan pemerintah provinsi terkait. “Komplek sekali problem hulu-hilirnya,” ucapnya. Bukan hanya itu, kata Busyro, ada truk kelebihan muatan yang merusak jalan. Karena itu KPK akan mempertanyakan pembe- rian izin truk tersebut. “Truk rak- sasa itu merusakkan jalan nasional dan provinsi. Harusnya kan tidak boleh. Harus dibenahi, siapa pemberi izin im- portnya?” terangnya. (gam/cea/abd) Paradoks 22 JULI 2013 Koran Madura SENIN Harga Eceran Rp 3.500,- Langganan Rp 70.000,- Oleh : MH. Said Abdullah Anggota DPR RI asal Madura Cak Munali Usianya baru 16 ta- hun. Tergolong sangat muda untuk perjuan- gan sangat serius soal pendidikan. Yang lebih dasyat gadis bernama Malala, dari Pakistan itu meneriakan semangat perjuangan pendidikan kaum perem- puan di tengah budaya patriaki kental yang dibungkus agama yaitu kelompok Taliban. Tentu ada sebuah resiko sangat besar ketika diketahui Taliban dikenal sangat kaku dan keras membelenggu wanita. Dan terbukti Malala memang harus menerima resiko paling buruk. Nyawan- ya hampir melayang ketika bus sekolah yang dinaikinya tiba-tiba diterobos se- orang Taliban bersenjata. Tanpa basa- basi senjata diarahkan pada Malala. Sebuah penegasan bahwa ia memang menjadi sasaran utama. Tokoh garis keras Pakistan Adnan Rasheed sempat menyatakan penyesala- nnya terhadap kejadian tersebut. Lalu Adnan berkilah mengatakan, Taliban menembaknya karena Malala mengkri- tik kelompok militan dan bukan karena dia adalah seorang juru kampanye un- tuk pendidi- kan anak per- empuan. S u l i t mungkin me- mahami argu- men Adnam. Karena Tali- ban selama ini memang sangat keras membatasi perempuan di wilayah pub- lik, termasuk dalam soal pendidikan. Hampir tak ada ruang terbuka kesempa- tan perempuan mendapat pendidikan dalam pandangan Taliban. Perempuan bagi kelompok Taliban praktis tak lebih dari warga kelas dua, yang tak berhak memasuki ruang-ruang publik, termas- uk pendidikan. Malala sejatinya adalah seorang anak belia yang gencar memperjuang- kan agar kaum perempuan mendapat kesempatan mendapat pendidikan. Se- buah perjuangan yang seharusnya bu- kan lagi masalah di era modern seperti sekarang ini. Namun inilah realitas so- sial di Pakistan, juga di Afghanistan ser- ta pada beberapa negara, yang memiliki cara pandang seperti Taliban. Dengan melihat semangat dan iden- titas keagamaan Islam, sebenarnya apa yang dilakukan Taliban terasa ironis bahkan kontradiktif. Tak perlu harus bertahun-tahun mengkaji ajaran Islam untuk tahu bahwa agama suci ini sangat mendorong kecerdasan dan pemikiran. Ayat pertama yang diturunkan Allah di moment Ramadhan sangat kental ber- semangat pencerdasan dan dorongan pemikiran. Simaklah bagaimana firman Al- lah yang pertama diturunkan. Untuk sesuatu yang sangat sakral tentang pengenalan Allah, agama Islam secara indah membuka lanskap pemikiran manusia. Tuhan mengenalkan dirinya melalui proses pencerdasaran yang san- gat luar biasa. Sebuah penegasan bahwa Islam justru turun ke permukaan bumi ini dimulai dengan pengembangan pe- mikiran. Karena itu terasa aneh, bila ada kelompok yang membawa bendera Is- lam menutup ruang pencerdasan dan pemikiran. Sikap itu jelas kontradiktif dengan salah satu subtansi ajaran Islam tentang visi dan misi pencerdasan ma- nusia. Kedasyatan Islam sebagaimana ditegaskan Al Gazali, agaknya sering- kali ditutupi pemahaman sempit dan juga sangat mungkin, kepentingan para tokoh- nya. = g PAMANGGHI terasa aneh, bila ada kelompok yang membawa bendera Islam menutup ruang pencerdasan dan pemikiran Tak Masalah Suatu hari Matrawi berjumpa ustadz dan beratanya tentang qunut. “Kalau sholat subuh ngak pakai qu- nut, boleh?” “Ngak masalah,” jawab Ustad sing- kat. “Kalau pakai qunut, gimana?” tanya Matrawi lagi. “Ngak masalah.” “Pakai ngak masalah. Ngak pakai qunut ngak masalah. Gimana sih ini?” klaim Matrawi. “Ya. Pakai atau tidak, tak masalah. Yang masalah kalau tak sholat subuh,” jawab Ustad, santai. Jadwal 1434 H Maghrib Isya Imsak Subuh *Untuk Surabaya dan sekitarnya 17:30 18:44 04:13 04:23 Korupsi di Jalur Pantura Diperbaiki Tiap Tahun, Rusak Tiap Tahun Pula PEMILUKADA JATIM PDI P Minta Panwaslu Netral JAKARTA- Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Said Abdullah meminta Panitia Penga- was Pemilu (Panwaslu) Jatim tidak diskrimi- natif dalam menertibkan spanduk dan baliho pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jatim. Sebab, ada indikasi, spanduk dan baliho yang dicopoti hanya milik pasangan tertentu saja. “Saya harap, jadilah “wasit” pemilu yang baik. Si- lahkan diturunkan kalau dianggap melanggar dan tidak diskriminatif,” kata Said Abdullah kepada wartawan usai Talkshow Bambang DH- Said Abdullah bersa- ma Paguyuban umat Katolik Peduli Jawa Timur (Pupuk Jatim) di Gereja St Aloysious Gonzaga, Surabaya, Minggu (21/07). Sebelumnya, Panwaslu Jatim melakukan penerti- ban spanduk dan baliho pasangan Cagub- cawagub Jatim di beberapa tempat. Salah satu spanduk dan baliho yang ditertibkan adalah milik pasangan Bambang-Said. Na- mun dari hasil pantauan Koran Madura, alat peraga kampanye milik pasangan Soekarwo- Syaifullah Yusuf belum ditertibkan, terutama di seputaran Ngagel. “Saya minta Panwaslu bersikap netral dan independen. Jangan memihak pasangan cagub dan bekerja atas pesanan cagub tert- entu saja,” pinta Said. Namun demikian kata Said, PDI Perjuan- gan tidak mempemasalahkan pencopotan spanduk dan baliho pasangan Bambang-Said, tidak masalah bila dianggap melanggar atu- ran. Tapi, kalau tindakan mencopot spanduk dan baliho dilakukan secara diskriminatif, maka tidak bisa dibiarkan. (gam/abe) Tolak Kenaikan Sembako Puluhan Ibu Rumah Tangga dari Komite Aksi Perempuan (KAP) berunjuk rasa menen- tang kenaikan harga pangan di depan Istana Negara, Jakarta, Min- ggu, (21/7). Dalam aksi tersebut mereka menuntut pemerintah segera menurunkan harga-harga kebutuhan pangan, menetapkan standar harga yang ter- jangkau dan menjamin ketersediaan barang di pasaran. ant/reno esnir

Upload: koran-madura

Post on 28-Mar-2016

273 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Satu Hati Untuk Bangsa

TRANSCRIPT

Page 1: e Paper Koran Madura 22 Juli 2013

SENIN 22 JULI 2013 NO.0164 | TAHUN II 1

JAKARTA-Proyek perbaikan jalan Pantai Utara (Pantura) Jawa selama ini menjadi proyek abadi yang selalu dianggar-kan setiap tahun. Namun, jalan vital bagi pemudik itu terus menerus mengalami kerusakan. Karena itu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta turun untuk menemu-kan adanya kejanggalan dalam proyek ini.

“Proyek perbaikan jalur Pantura ini nyaris menjadi proyek abadi, karena setiap tahun tidak pernah selesai,” ujar Ketua Fraksi Partai Hanura Syarifuddin Sudding di Jakarta Minggu (21/7).

Sudding mengaku heran, proyek per-baikan jalur Pantura yang menelan dana triliunan rupiah tersebut dari tahun ke tahun tidak pernah selesai. Seharusnya, menurut dia, sebuah proyek sudah diper-hitungkan jangka waktu pengerjaan serta ketahanan jalan yang dikerjakan. “Proyek di situ tiap tahun selalu ada perbaikan, tapi tidak pernah selesai. Alasannya selalu kelebihan beban dan muatan. Memangnya tidak ada insinyur yang bisa menghitung berapa kekuatan dan ketahanan beban terhadap jalan? Sekali lagi, yang paling menderita adalah rakyat kecil yang tidak tahu apa-apa,” katanya.

Panjang jalur Pantura sendiri menca-pai 1.316 km dari Merak di Cilegon hing-ga Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi. Provinsi yang dilalui adalah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Di beberapa daerah terutama di Jateng dan Jabar, jalanan rusak parah dan penuh lubang sehingga menghambat laju kendaraan.

Menurut Sudding, dampak dari proyek yang berlarut-larut ini tidak hanya men-impa para pengusaha saja, tapi juga ikut dirasakan rakyat kecil, mulai dari petani, peternak, nelayan, sampai sopir angku-

tan. Dia merinci, para petani yang hendak menjual hasil pertanian menjadi susah, karena perjalanan yang panjang. Peter-nak dan nelayan di Jawa Tengah dan Jawa Barat yang akan mengirim hasil ke daerah lain juga terhambat. Demikian juga para sopir bus, sopir truk dan sopir angkutan, selain rugi waktu, bahan bakar yang men-ingkat akibat macet sangat merugikan mereka.

“Maka, kami mendukung penuh upaya KPK untuk melaku-kan investigasi terkait kemungkinan adan-ya penyelewengan dalam proyek pantura. Jika ada yang tidak be-res, silakan diungkap tuntas, kami di Komisi III DPR RI akan mem-back up KPK,“ ucap ang-gota Komisi III DPR ini.

KorupsiWakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas

menemukan beberapa kejanggalan dalam proyek jalan. “KPK sudah turun ke lapa-ngan pada 2010-2011. Hasilnya kejang-galan di jalan propinsi dan beberapa jalan nasional,” kata Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas di Jakarta, Sabtu (20/7).

Menurut Busyro, beberapa proyek dinilai tidak sesuai dengan data di tingkat

hulu, termasuk tidak adanya koordi-nasi sistemik antara Kementerian PU, Kemendagri dan pemerintah provinsi terkait. “Komplek sekali problem hulu-hilirnya,” ucapnya.

Bukan hanya itu, kata Busyro, ada truk kelebihan muatan yang merusak jalan. Karena itu KPK akan mempertanyakan pembe-

rian izin truk tersebut. “Truk rak-sasa itu merusakkan jalan nasional dan provinsi. Harusnya kan tidak boleh. Harus dibenahi, siapa pemberi izin im-

portnya?” terangnya. (gam/cea/abd)

Paradoks

22 JULI 2013

Koran Madura

SENIN Harga Eceran Rp 3.500,- Langganan Rp 70.000,-

Oleh : MH. Said AbdullahAnggota DPR RI asal Madura

Cak Munali

Usianya baru 16 ta-hun. Tergolong sangat muda untuk perjuan-gan sangat serius soal pendidikan. Yang lebih dasyat gadis bernama Malala, dari Pakistan itu meneriakan semangat

perjuangan pendidikan kaum perem-puan di tengah budaya patriaki kental yang dibungkus agama yaitu kelompok Taliban. Tentu ada sebuah resiko sangat besar ketika diketahui Taliban dikenal sangat kaku dan keras membelenggu wanita.

Dan terbukti Malala memang harus menerima resiko paling buruk. Nyawan-ya hampir melayang ketika bus sekolah yang dinaikinya tiba-tiba diterobos se-orang Taliban bersenjata. Tanpa basa-basi senjata diarahkan pada Malala. Sebuah penegasan bahwa ia memang menjadi sasaran utama.

Tokoh garis keras Pakistan Adnan Rasheed sempat menyatakan penyesala-nnya terhadap kejadian tersebut. Lalu Adnan berkilah mengatakan, Taliban menembaknya karena Malala mengkri-tik kelompok militan dan bukan karena dia adalah seorang juru kampanye un-

tuk pendidi-kan anak per-empuan.

S u l i t mungkin me-mahami argu-men Adnam. Karena Tali-ban selama ini memang sangat keras m e m b a t a s i perempuan di wilayah pub-lik, termasuk dalam soal pendidikan.

Hampir tak ada ruang terbuka kesempa-tan perempuan mendapat pendidikan dalam pandangan Taliban. Perempuan bagi kelompok Taliban praktis tak lebih dari warga kelas dua, yang tak berhak memasuki ruang-ruang publik, termas-uk pendidikan.

Malala sejatinya adalah seorang anak belia yang gencar memperjuang-kan agar kaum perempuan mendapat kesempatan mendapat pendidikan. Se-buah perjuangan yang seharusnya bu-kan lagi masalah di era modern seperti sekarang ini. Namun inilah realitas so-sial di Pakistan, juga di Afghanistan ser-ta pada beberapa negara, yang memiliki cara pandang seperti Taliban.

Dengan melihat semangat dan iden-titas keagamaan Islam, sebenarnya apa yang dilakukan Taliban terasa ironis bahkan kontradiktif. Tak perlu harus bertahun-tahun mengkaji ajaran Islam untuk tahu bahwa agama suci ini sangat mendorong kecerdasan dan pemikiran. Ayat pertama yang diturunkan Allah di moment Ramadhan sangat kental ber-semangat pencerdasan dan dorongan pemikiran.

Simaklah bagaimana firman Al-lah yang pertama diturunkan. Untuk sesuatu yang sangat sakral tentang pengenalan Allah, agama Islam secara indah membuka lanskap pemikiran manusia. Tuhan mengenalkan dirinya melalui proses pencerdasaran yang san-gat luar biasa. Sebuah penegasan bahwa Islam justru turun ke permukaan bumi ini dimulai dengan pengembangan pe-mikiran.

Karena itu terasa aneh, bila ada kelompok yang membawa bendera Is-lam menutup ruang pencerdasan dan pemikiran. Sikap itu jelas kontradiktif dengan salah satu subtansi ajaran Islam tentang visi dan misi pencerdasan ma-nusia. Kedasyatan Islam sebagaimana ditegaskan Al Gazali, agaknya sering-

kali ditutupi pemahaman sempit dan juga sangat mungkin,

kepentingan para tokoh-nya. =

g PAMANGGHI

terasa aneh, bila ada

kelompok yang membawa

bendera Islam menutup ruang pencerdasan dan pemikiran

Tak Masalah

Suatu hari Matrawi berjumpa ustadz dan beratanya tentang qunut.

“Kalau sholat subuh ngak pakai qu-nut, boleh?”

“Ngak masalah,” jawab Ustad sing-kat.

“Kalau pakai qunut, gimana?” tanya Matrawi lagi.

“Ngak masalah.”“Pakai ngak masalah. Ngak pakai

qunut ngak masalah. Gimana sih ini?” klaim Matrawi.

“Ya. Pakai atau tidak, tak masalah. Yang masalah kalau tak sholat subuh,” jawab Ustad, santai.

Jadwal

1434 HMaghrib Isya Imsak Subuh

*Untuk Surabaya dan sekitarnya

17:30 18:44 04:13 04:23

Korupsi di Jalur PanturaDiperbaiki Tiap Tahun, Rusak Tiap Tahun Pula

PEMILUKADA JATIM

PDI P Minta Panwaslu Netral

JAKARTA- Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Said Abdullah meminta Panitia Penga-was Pemilu (Panwaslu) Jatim tidak diskrimi-natif dalam menertibkan spanduk dan baliho pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jatim. Sebab, ada indikasi, spanduk dan baliho yang dicopoti hanya milik pasangan tertentu saja. “Saya harap, jadilah “wasit” pemilu yang baik. Si-lahkan diturunkan kalau dianggap melanggar dan tidak diskriminatif,” kata Said Abdullah kepada wartawan usai Talkshow Bambang DH-

Said Abdullah bersa-ma Paguyuban umat Katolik Peduli Jawa Timur (Pupuk Jatim) di Gereja St Aloysious Gonzaga, Surabaya, Minggu (21/07).

S e b e l u m n y a , Panwaslu Jatim melakukan penerti-

ban spanduk dan baliho pasangan Cagub-cawagub Jatim di beberapa tempat. Salah satu spanduk dan baliho yang ditertibkan adalah milik pasangan Bambang-Said. Na-mun dari hasil pantauan Koran Madura, alat peraga kampanye milik pasangan Soekarwo-Syaifullah Yusuf belum ditertibkan, terutama di seputaran Ngagel.

“Saya minta Panwaslu bersikap netral dan independen. Jangan memihak pasangan cagub dan bekerja atas pesanan cagub tert-entu saja,” pinta Said.

Namun demikian kata Said, PDI Perjuan-gan tidak mempemasalahkan pencopotan spanduk dan baliho pasangan Bambang-Said, tidak masalah bila dianggap melanggar atu-ran. Tapi, kalau tindakan mencopot spanduk dan baliho dilakukan secara diskriminatif, maka tidak bisa dibiarkan. (gam/abe)

Tolak Kenaikan Sembako

Puluhan Ibu Rumah Tangga dari Komite

Aksi Perempuan (KAP) berunjuk rasa menen-

tang kenaikan harga pangan di depan Istana

Negara, Jakarta, Min-ggu, (21/7). Dalam

aksi tersebut mereka menuntut pemerintah

segera menurunkan harga-harga kebutuhan

pangan, menetapkan standar harga yang ter-jangkau dan menjamin ketersediaan barang di

pasaran.

ant/reno esnir

Page 2: e Paper Koran Madura 22 Juli 2013

SENIN 22 JULI 2013 NO. 0164 | TAHUN II2 SUMENEP

Lambannya distribusi bantuan kompensasi kenai-kan Bahan Bakar Minyak (BBM) tersebut karena seba-gian daerah tidak memiliki kantor pos, dan hal ini cukup menghambat proses pen-cairan bantuan tersebut.

Kepala Kantor Pos Sume-nep Anton S mengatakan, dari 27 kecamatan yang ada di Kabupaten Sumenep, seba-gian masih dalam proses pen-cairan, tetapi juga ada yang belum sama sekali, khususnya untuk wilayah kepulauan. Su-litnya pencairan di Kecama-tan Arjasa, Kangaian, Nong-gunung, Gayam dan Sapeken karena daerah tersebut tidak memiliki kantor pos.

“Kalau yang sudah adalah Kecamatan Masalembu, ka-rena di kecamatan itu warga bisa menerima dengan lapang dada, tanpa ada sebuah per-masalahan. Sedangkan daer-ah kepulauan yang lain masih dalam proses,” jelasnya, Sab-tu (20/7).

Anton menjelaskan, dalam pencairan bantuan bagi warga miskin itu ada sejumlah kendala, sehingga penyaluran BLSM di Sumenep lambat. Diantaranya karena ada sejumlah kecamatan yang belum memiliki kantor pos, kemudian mereka harus ber-gabung ke kecamatan yang memilki kantor pos.

“Akibatnya mereka harus menuggu kecamatan sebelah sampai tuntas pencairannya, baru berpindah ke kecamatan lain. Itu yang dapat memper-lambat terhadap pencairan bantuan dana dari konpensasi

kenaikan BBM tersebut,” im-buh Anton.

Selain itu, menurut dia, ada sebagian warga dan kepa-la desa yang masih menolak pencairan BLSM. Dengan ala-san datanya tidak akurat, se-hingga banyak warga miskin yang seharusnya mendapat BLSM, tetapi ternyata tidak kebagian, tetapi ada orang yang dinilai kaya bisa menda-patkan bantuan tersebut.

“Memang ada yang seperti itu, dan untuk permasalahan yang satu ini kami tidak pu-nya kewenangan untuk men-gubah, sebab PT Pos cuma

pelaksana pencairan. Seump-amanya ada yang tidak men-erima kami persilakan men-gajukan kembali pada pihak terkait yaitu TNPPK, agar ditindaklanjuti permasalahan yang terjadi,” paparnya.

Pihaknya menargetkan pencairan BLSM di Sumenep bisa tuntas pada akhir bulan Juli ini. Semua petugas diker-ahkan agar bisa memaksimal-kan kinerjanya, sehingga dapat menpercepat pencairan sesuai dengan target yang diinginkan.

Sedangkan bagi desa yang menolak, pihaknya akan se-lalu inten melakukan komu-

nikasi dan koordinasi dengan camat serta kades setempat agar segera disosialisasikan dan ditemukan duduk persoa-lannya. Sehingga masyarakat bisa memahaminya, dan ban-tuan tersebut segara di ambil.

Sementara distribusi BLSM secara nasional sam-pai saat ini sudah mencapai 87 persen. Sedangkan dia daerah ini jumlah total pen-erima 116.378 rumah tangga sasaran (RTS), jadi pencairan bantuan tersebut masih baru terealisasi separuh dari jumlah penerima yang ada. (athink/mk)

BLSM Baru Terealisasi53,09 Persen

SUMENEP - Pendis-tribusian bantuan langsung sementara masarakat (BLSM) di Kabupaten Sumenep hingga Sabtu (20/7), baru mencapai 53,09 persen. Sebagian masih dalam proses pencairan untuk dibagikan ke-pada penerima manfaat. Namun, ada yang masih belum direalisasikan sama sekali.

SUMENEP – Samsul (28), warga Dusun Tana Bentar, Desa Ganding, Kecamatan Ganding, meninggal dengan cara gantung diri di blandar rumahnya, Minggu, (21/7) sekitar pukul 07.00. Gantung diri tersebut diduga karena dirinya terlilit utang sebesar Rp 15 juta kepada tetang-ganya.

Pertama kalinya, korban ditemukan oleh ayahnya sendiri, Su’ud (50) ketika hendak membangunkan Samsul di dalam rumahnya. Namun, sang ayah menemu-kan tubuh anaknya sudah menjadi mayat dengan leher dijerat dengan tampar.

Melihat anaknya gantung diri, Su’ud langsung berteriak minta tolong pada tetangga. Mendengar teriakan minta tolong, para tetangga lang-sung mendatangi rumah kor-ban, namun alangkah terke-jutnya masyarakat ketika mengetahui apa yang terjadi, masyarakat langsung ber-

gotong royong untuk menu-runkan tubuh korban dari blandar rumahnya.

Informasi yang dihim-pun Koran Madura di lapa-ngan, sebelumnya kejadian, Samsul masih terlihat jalan-jalan pagi dengan teman sebayanya. Baru setelah itu, Samsul langsung pulang dan masuk ke dalam kamarnya. Hingga menjelang siang, Samsul tidak keluar lagi. Karena ayahnya mengira Samsul tidur lagi, maka sang ayah hendak untuk mem-bangunkannya.

Pada saat itulah, Samsul sudah ditemukan mati ter-gantung di dalam rumahnya. ”Karena itu saya sempat tidak percaya. Saat menden-gar Samsul mati gantung diri, pagi harinya dia masih jalan- jalan bersama teman-teman, dan baru saja dia masuk kamar, kok, tiba-tiba dia mati,” tutur Lukman (30), tetangga korban.

Ditambahkan, korban

yang sudah beristri ke desa tetangga, baru semalam pu-lang ke rumah orangtuanya dan saat jalan-jalan pagi, wajah korban tidak menam-pakkan tanda-tanda punya masalah dalam kehidupan-nya.

”Mungkin korban terli-bat persoalan ekonomi yang sulit di selesaikan, sehingga korban nekat bunuh diri de-ngan cara gantung diri,” im-buh Lukman.

Dalam kesehariannya, korban tergolong pemuda yang disegani. Sebab, Sam-sul awalnya telah banyak membantu. ”Saya tidak per-caya saat ada kabar bahwa dia mati bunuh diri, karena dia terkenal pemuda yang baik yang selalu memberi motivasi teman-teman,” terang Faisal (35), salah satu teman korban.

Samsul yang sehari-harinya sebagai petani, men-inggalkan seorang istri ber-nama Kusdiyah (25) dengan

seorang anak laki-laki yang masih umur 3 tahun.

Polsek Ganding saat di-mintai keterangan belum berani memberikan keter-angan pasti terkait motif korban bunuh diri. ”Kami belum berani memberikan keterangan, terkait persoa-lan yang dihadapi korban. Yang jelas korban mengala-mi depresi sehingga korban nekad gantung diri,” terang salah satu anggota Polsek Ganding yang namanya eng-gan disebutkan.

Polisi yang datang ke TKP, langsung melakukan olah TKP dan memberikan police line sekitar lokasi ke-jadian. Namun, polisi tidak mampu membujuk keluarga korban untuk dilakukan au-topsi terhadap mayat kor-ban. Sehingga polisi tidak bisa menganalisa kemung-kinan terjadinya kekerasan ataupun penganiayaan. (edy/mk)

DIDUGA TERBELIT UTANG

Warga Ganding Gantung Diri

SUMENEP - Memasuki pertengahan bulan puasa, vol-ume angkutan barang di Pelabuhan Kalianget mengalami peningkatan cukup drastis. Sejumlah mobil pengangkut sembako yang akan didistribusikan ke sejumlah kepu-lauan banyak antre di pelabuhan menunggu jadwal kapal berlayar.

Hamid, pedagang Pulau Kangean menjelaskan, dirinya memang mempersiapkan sejumlah kebutuhan pokok pada bulan puasa dan menjelang hari lebaran. Menurutnya, dirinya masih memiliki kesempatan selama dua minggu ke depan untuk menambah stok isi tokonya.

“Dalam dua minggu terakhir, kami masih bisa kulakan di daratan. Sebab, jika berbarengan dengan hari mudik untuk kulakan sudah terlalu ramai,” tutur Hamid saat dite-mui Koran Madura, Minggu (21/7).

Katanya, ia kulakan beberapa kebutuhan pokok ditambah beberapa barang dagangan khusus persiapan lebaran, seperti tepung terigu dan mentega untuk bikin kue, juga beberapa jenis lotion dan minyak wangi. Selain itu, dia juga menambah beberapa stok dagangan seperti rokok, sabun, dan lainnya. Sebab saat ini permintaan meningkat.

Petugas Pelabuhan Kantor Administrator Pelabuhan Kalianget, Fadjar Sidik, menjelaskan, volume angkutan ba-rang ke kepulauan menjelang lebaran akan terus mengala-mi peningkatan sampai seminggu sebelum hari lebaran. “Semua warga kepulauan mempersiapkan sembako dan kebutuhan pokok persiapan lebaran. Apalagi mereka yang berdagang, beberapa pick up dan truk penuh kebutuhan pokok,” paparnya.

Menurutnya, hal itu memang biasa terjadi menjel-ang hari lebaran, bahkan sebelum Ramadhan. Belum lagi bersamaan dengan meningkatnya permintaan masyarakat yang terus bertambah, maka distribusi kebutuhan pokok akan mengalami peningkatan sampai hari kelima setelah lebaran.

Sebab sejumlah armada kapal seperti KM Dharma Lau-tan Utama, Kapal Perintis KM Sabuk Nusantara sekaligus KM Sukaria yang melakukan pelayaran dari Pelabuhan Kalianget ke Kepulauan Kangean, Sapeken dan Masalembu lebih banyak mengangkut barang dan kebutuhan sembako. Sedangkan angkutan penumpang dinilai masih normal seperti biasanya.

Dia menambahkan, Adpel akan terus melakukan peman-tauan terhadap aktivitas pelayaran di Pelabuhan Kalianget. Bahkan lembaganya tidak segan untuk menindak tegas dan tidak mengeluarkan surat izin berlayar apabila kondisi cuaca dianggap tidak aman bagi pelayaran.

“Untuk itu kami sudah instruksikan kepada setiap opera-tor kapal untuk tidak memaksakan pelayaran apabila terjadi cuaca buruk, apalagi melebihi kapasitas muatan,” tukasnya. (athink/mk)

SUMENEP - Dinas Pendidi-kan Kabupaten Sumenep me-nargetkan data penerima ban-tun siswa miskin (BSM) sudah harus disetot pada 2 Agustus mendatang. Pasalanya, disdik berharap pada bulan Agustus, BSM sudah bisa disalurkan ke-pada siswa miskin.

“Iya, kami harap semua se-kolah menyetor data BSM ke dinas pendidikan pada tanggal 2 Agustus mendatang. Sebeb, kan, masih akan diproses leb-ih lanjut,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sume-nep A. Shadik.

Upaya yang dilakukan disdik agar data yang masuk sesuai dengan target yang tel-ah ditentukan, A. Shadik telah melakukan sosialisasi kepada semua sekolah. Sosialisasi tersebut dalam rangka mem-berikan arahan dan imbauan kepada pihak sekolah tentang aturan penerima BSM.

“Sosialisasi sudah kami selesai laksanakan, Untuk SD pada tanggal 16, SMP tanggal 17 dan untuk SMA pada tang-gal 18,” tambahnya.

Shadik menjelaskan besa-ran beasiswa ada penambahan

dari Kementerian Pendidi-kan dan Kebudayaan RI. Yang awalnya untuk SD Rp 360 ribu naik menjadi Rp 450 ribu, un-tuk SMP yang awalnya Rp 550 ribu naik menjadi Rp 750 ribu, sementara untuk SMA Rp 780 ribu menjadi Rp 1 juta.

“Bahkan khusus tahun 2013, ada tambahan bantuan untuk mereka, yaitu Rp 200 ribu. Tetapi hanya untuk ta-hun 2013, untuk tahun-tahun selanjutnya tidak ada. Jadi, tambahan manfaat itu ber-laku tahun 2013,” jelas Shadik. (sym/mk)

MENJELANG LEBARAN

Volume Angkutan Barang Meningkat

PENYETORAN DATA BSM

Disdik Target Hingga 2 Agustus 2013

SUMENEP- Pemerin-tah Kabupaten Sumenep akan duduk bersama dengan pemerintah Lamongan untuk mencari solusi maraknya ne-layan setempat yang berop-erasi di luar batas yang telah disepakati. Pemerintah tidak menginginkan warga Masa-lembu bertindak anarkis dan bertindak di luar kewajaran.

Bupati Sumenep A Busyro Karim memaparkan, setelah peristiwa penangkapan ne-layan Lamongan oleh warga Masalembu, pihaknya beren-cana menghubungi pemerin-tah Lamongan untuk mencari alternatif terbaik agar tidak merugikan sebelah pihak. Se-lain itu, upaya tersebut untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kami hanya tak ingin, jika hal tersebut terus teru-lang. Warga di sana lalu ma-rah besar, kemudian perahu-nya dibakar,” jelasnya, Sabtu (20/7).

Pihaknya mengagendakan segera bertemu dengan Pem-kab Lamongan untuk men-gantisipasi indisen serupa di kemudian hari. Nelayan La-mongan yang sudah ditang-kap oleh warga Masalembu tidak hanya sekali, melainkan berkali-kali. Katanya, apabila keadaan itu tidak segera di-antisipasi khawatir akan me-

miliki efek kepada nelayan lain, meskipun dari pulau lain yang masih termasuk kawasan Sumenep.

Dia memaparkan, dulu sewaktu dirinya masih men-jabat sebagai Ketua DPRD, perlakuan warga kepulauan kepada nelayan Lamongan lebih tidak toleran lagi, dan cenderung mengarah kepada perbuatan yang anarkis. Saat itu pihaknya hanya melaku-kan mediasi internal, dengan memanggil tokoh masyarakat, kepala desa maupun petugas kepolisian setempat.

Tetapi bila upaya sep-erti itu sudah dianggap tidak efektif lagi, pihaknya akan membuat kesepahaman lin-

tas regional antara Pemer-intah Sumenep dan Lamon-gan. Kesepahaman yang dimaksud, berupa kesepaka-tan kedua belah pihak yang mengatur hukum pelayaran dan penangkapan ikan di luar teritorial.

Orang nomor satu di Sumenep itu menegaskan, bahwa jenis jaring yang di-gunakan para nelayan man-ca, terutama yang memiliki modal besar memang dimana-pun selalu menjadi ancaman bagi masyarakat kecil. Sebab, masyarakat kecil yang biasa menggunakan jaring manual dan sederhana, tidak juga menjadi ancaman kepada zona terumbu karang tempat ikan-ikan itu di bawah laut.

Sedangkan kawasan pe-rairan Masalembu dan seki-tar, memang dikenal dengan bukit karangnya yang in-dah. Apabila hal itu rusak, diakibatkan oleh jenis jar-ing mini trowl, pukat, bahan peledak dan semacamnya, masyarakat dipulau itu, ten-tu akan merasakan ancaman hilangnya pasokan suplai ikan yang melimpah. “Kena-pa orang Lamongan selalu maksa ke Masalembu. Paling ikannya lahir di Lamongan, besar di Masalembu,” pung-kasnya berkelakar. (athink/mk)

PASCA PENANGKAPAN NELAYAN LAMONGAN

Pemkab Siapkan MoU Teritorial

Kami hanya tak ingin, jika hal tersebut terus

terulang. Warga di sana lalu marah besar, kemudian

perahunya dibakar

A. Busyro KarimBupati Sumenep

Jelang lebaran, pasar-pasar dan pusat perbelanjaan mulai dipadati warga yang ingin membeli kebutuhan Lebaran. Salah satunya terlihat di Pusat Grosir Blok B Tanah Abang, Jakarta, Minggu (21/7).

BELANJA KEBUTUHAN LEBARAN

Page 3: e Paper Koran Madura 22 Juli 2013

SENIN 22 JULI 2013 NO. 0164 | TAHUN II 3SUMENEP

SUMENEP – Dua residivis motor hampir terbunuh ka-rena amukan massa, saat hen-dak mencuri motor di Jl KH Agus Salim, Desa Pangaran-gan, Kecamatan Kota,, Sabtu (20/7) sekitar pukul 21.30.

Dua orang yang pernah dihukum karena mencuri motor itu bernama, Bu-nahri (35) asal Desa Lanjuk, Kecamatan Manding, dan Busahri (33) asal Desa Pa-berasan, Kecamatan Kota, Sumenep. Keduanya sudah beberapa kali keluar masuk

penjara dengan kasus yang sama.

Kapolres Sumenep AKBP Marjoko, melalui Kabag Ops Kompol Edy Purwanto, men-gatakan, dua residivis yang ditangkap massa saat hendak melakukan pencurian motor, merupaka residivis kambuhan yang sudah berkali-kali keluar masuk penjara. Bahkan, pada tahun 2011 lalu pelaku sempat masuk tahanan dengan kasus yang sama.

“Ini memang spesialis ran-mor. Tahun 2011 sudah per-

nah ditangkap dan dijebloskan ke penjara” ungkapnya.

Lebih lanjut Kompol Edy Purwanto mengatakan, kedua pelaku masih diamankan di Mapolres Sumenep guna di-lakukan penyelidikan lebih lanjut terkait adanya ke-mungkinan pelaku lain dalam kasus tersebut. “Untuk se-mentara kami mengamakan dua pelaku, dan selanjutnya kami lakukan lidik untuk men-gungkap kemungkinan adanya pelaku lain dalam kejadian tersebut,” tandasnya.

Kejadian penangkapan dua maling tersebut, bermula saat Surahmat (40) salah satu warga Desa pangarangan, yang mencurigai gelagat dua pelaku yang mundar-mundir dengan mengendarai mo-tor di depan rumahnya. Ke-curigaan Surahmat bertam-bah saat melihat salah satu pelaku selalu menelepon te-mannya sendiri. Sementara di depan rumahnya, di parkir sebuah sepeda motor milik teman anaknya.

Kamudian, kedua pelaku

berusaha mematikan lampu penerang jalan yang ada di depan rumah Surahmat. Pada saat itulah kedua pelaku me-mulai aksinya dengan men-coba mencongkel kunci motor milik teman anaknya yang di parkir di depan rumahnya. Melihat itu, Surahmat lang-sung berteriak maling.

Teriakan itu ditangapi oleh ratusan warga dan berbondo-bondong menghampiri dan menangkap kedua pelaku tesebut. ”Kejadiannya me-mang tidak terlalu malam, pal-

ing sekitar pukul 9.30 (21.30). Dan warga di sini langsung kompak, hingga akhirnya pelaku berhasil ditangkap,” ungkap Agus (30), salah satu warga Pangarangan.

Akibat ulah pelaku san-gat meresahkan warga, warga yang berhasil menangkap pelaku langsung menhakimi kedua pelaku tersebut, hingga akhirnya kedua pelaku babak belur.

Beruntung di tengah ke-marahan massa yang me-muncak, sejumlah anggota

Polres Sumenep yang sedang berpatroli menghampiri dan mengamankan kedua pelaku dari amukan massa. Hingga akhirnya anggota Polres Sumenep membawa kedua pelaku tersebut ke Mapolres Kabupaten Sumenep. “Tadi ada petugas patroli dari ke-polisian yang lewat, kemu-dian petugas menghampiri kerumutan massa, hingga prtugas membawanya,” pungkas Joni (27), salah satu warga yang turut menangkap pelaku. (edy/mk)

KRIMINAL

Massa Menghajar Dua Maling Motor

Perempuan yang tercatat sebagai calon anggota legis-latif Sumenep dari Partai Am-anat Nasional (PAN) itu men-galami luka di bagian wajah, dan sekujur anggota tubuhnya memar karena terkena hanta-man yang cukup keras di salah satu warung di desa tetangga.

Kronologi peristiwa terse-but, Ida, panggilan korban, saat itu pergi ke salah satu warung di Desa Batu Dind-ing, Gapura, untuk membeli

kebutuhan buka puasa. Kor-ban tidak sadar kalau sedang diintai pelaku yang disinyalir telah lama menyimpan rasa cemburu.

Sesampainya di warung, Ida langsung berbelanja seba-gaimana biasanya. Pada saat itu, tiba-tiba datang Mimik, panggilan Sumiatun, dengan mengendarai motor, dan lang-sung menghantam korban de-ngan memakai bogem yang sengaja dibuat gantungan di

kontak motornya.“Saya tidak tahu per-

masalahan apa. Tiba-tiba Ibu Mimik langsung turun dari motornya dan menghajar saya,” tutur Aqidatun Nur, saat dimintai keterangan media di rumah sakit umum dr. H. Moh. Anwar Sumenep.

Ditambahkan, akibat hantaman yang cukup keras itu, Ida langsung tersung-kam, karena telah mengalami luka di bagian wajah. Namun, amarah Mimik tidak pernah mati. Sehingga pelaku terus menghajar hingga sekujur tubuh Ida mengalami luka parah akibat perilaku istri kades tersebut.

”Saya tidak pernah di beri kesempatan untuk bertanya apa kesalahan saya, tapi dia

justru dengan gencar meng-hajar saya. Baru setelah saya lemas, ia berhenti memukul saya,” katanya.

Menurut caleg dari dapil lima itu, meski di lokasi ke-jadian banyak kerumunan orang. Namun semuanya hanya terperangah melihat kejadian tersebut, apalagi Mimik sempat melontar-kan kata-kata ancaman pada warga di sekitarnya agar tidak ikut campu urusannya. ”Ka-lian jangan ikut campur, ini masalah pribadi yang harus di selesaikan,” Ia meniru ucapan pelaku.

Mendapat ancaman sep-erti itu, warga hanya bisa menyaksikan. Namun, setelah situasi perkelahian mengarah pada keselamatan jiwa kor-

ban, salah satu warga beru-saha melerai dan membawa korban ke puskesmas terdekat. Namun, korban harus di rujuk ke rumah sakit umum daerah karena luka di mata bagian kiri cukup parah. Sementara pelaku langsung menghilang dan hingga berita ini di tulis belum ditangkap oleh petugas kepolisian.

Sementara Kapolsek Gapura, AKP Suwarno, saat di-mintai keterangan, mengaku belum mendapat laporan ten-tang peristiwa penganiayaan yang dilakukan oleh istri kepala Desa Banjar Timur.

”Saya belum mendapat laporan secara resmi ten-tang peristiwa penganiayaan tersebut, namun secara priba-di kami sudah mendengar jika

ada peristiwa penganiayaan terhadap guru TK, mungkin sudah di selesaikan secara kekeluargaan,” terangnya.

Aksi tersebut diduga ka-rena dilatari faktor cemburu. ”Kalau dikatakan cemburu mungkin iya. Tapi, seingat saya, saya tidak pernah berko-monikasi dengan Pak Kades yang berlebihan,” tegas Ida.

Guru di salah satu lem-baga pendidikan itu bercerita, dirinya memang pernah di telepon kades Banjar Timur. Dalam perbincangan itu, kepala desa minta anaknya yang masih kelas satu SD, agar tidak di naikkan ke kelas II. Namun, Ida menyuruh untuk menghubungi kepala sekolah. Sebab pihaknya hanya sebagai guru biasa.

”Pak kades pernah telepon. Tapi buka persoalan selingku-han, melainkan terkait anak Pak Kades yang tidak ingin di-naikkan ke kelas II. Setelah itu saya tidak pernah berkomoni-kasi lagi,” akunya.

Sebelum kejadian, korban mengaku pernah diingatkan oleh sepupunya bahwa pelaku cemburu padanya. Namun, ka-rena korban dan suami pelaku tidak mempunyai hubungan apa-apa, maka tetap saja dia keluar rumah.

”Saya pernah diingatkan oleh sepupu saya, jika istri Pak Kades cemburu pada saya. Na-mun, karena saya tidak memi-liki hubungan apa-apa dengan Pak Kades, tetap saja saya keluar rumah,” pungkasnya. (edy/mk)

Istri Kades Aniaya Calon Anggota DewanSUMENEP –Aqidatun Nur (32), warga Desa Ba-ban, Kecamatan Gapura, saat ini sedang mendapat perawatan medis di rumah sakit dr. H. Moh. An-war Sumenep, setelah dihajar oleh Sumiatun (40), Minggu (21/7). Pelaku merupakan istri Kades Banjar Timur, Kecamatan Gapura.

SUMENEP - Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradi-sional di Sumenep mencapai Rp 100 ribu lebih per kilogram. Namun, di tingkat petani har-ga cabai itu hanya seharga Rp 5 ribu per kilogram, lantaran cabai itu dipanen lebih awal sebelum tiba masa panen.

Hal itu karena petani ter-giur dengan mahalnya harga cabai di pasaran. Para petani cabai juga khawatir buah cabai itu busuk, lantaran akhir-akhir ini volume hujan di kabupaten ujung timur Madura, cukup tinggi. Curah hujan dapat merusak cabai karena dima-kan ulat.

Salah seorang petani cabai rawit di Desa Palasa, Kecama-tan Talango, Pulau

Poteran, Suwarni mengaku memanen cabainya lebih awal untuk mengejar harga dipasa-ran yang sangat menjanji-kan. Namun, telah berkali-kali menjual cabainya dengan har-ga yang sangat murah yaitu Rp 5 ribu per kilogramnya, pa-dahal dipasaran mencapai Rp 100 ribu perkilogramnya un-tuk cabai yang tua atau merah.

‘’Ini kami lakukan, selain mengejar harga yang sangat tinggi, juga kalau cabai dibiar-kan sampai merah akan rusak akibat hujan terus-menerus. Makanya kami panen saja meski masih hijau dan harg-

anya pun sangat murah,’’ kata Suwarni, disela-sela panen cabainya di ladangnya, Min-ggu (21/7).

Menurutnya, meski harga cabai laku hanya Rp 5 ribu perkilogramnya, para petani cabai mengaku tidak masalah, sebab jika dipaksakan panen hingga tua dikhawatirkan membusuk dan harganya akan lebih murah lagi. Didaerahnya mayoritas warga menanam cabai, karena pada tahun-tahun sebelumnya menjelang lebaran harga cabai sangat mahal dan tidak terjadi hujan.

‘’Tapi ternyata di bulan puasa ini curah hujan masih tinggi sehingga mempen-garuhi kualitas cabai. Meski harga cabai merah di pasaran sangat tinggi, tapi kami tidak bisa menunggu memanen hingga merah,’’ ujarnya.

Dia menambahkan, saat menjual hasil panen cabain-ya, selama ini para petani tidak pernah menjualnya langsung ke pasar melainkan ada pedagang yang mendata-ngi lokasi tanaman cabainya sehingga mereka langsung menjualnya pada pedagang yang datang ketempat itu. Selain cepat mendapatkan uang, para petani beralasan tidak perlu menambah biaya angkut lagi dari lokasi tanam ke pasar.

‘’Kami rata-rata menjual hasil panen cabai di sekitar lahan penanaman karena su-dah ada pedagang yang data-ng. Selain itu, jika kami harus menjualnya kepasar kan harus menambah biaya ongkos lagi, ya kami memilih yang lebih enak saja lah,’’ paparnya.

Di Pulau Poteran, sam-bungnya struktur tanah me-mang cocok untuk tanaman cabai di saat musim kemarau. Namun, jika curah hujan terus tinggi, tanaman cabai itu akan rusak lantaran dimakan ulat. Ulat itu gampang berkembang jika intensitas hujan sangat tinggi.

‘’Selain sebagai nelayan, warga di sini sebagian mena-nam cabai dan jagung. Kalau musim kemarau biasanya me-nanam cabai, tapi tahun ini para petani hampir merugi karena hujan terus menerus,’’ ungkapnya.

Dia berharap, di tahun-tahun berikutnya curah hujan tidak terlalu tinggi jika sudah memasuki musim kemarau sehingga para petani tidak terlalu cemas. Selain itu, para pedagang membeli hasil tana-man cabainya sesuai harga dipasaran. ‘’Kalau seperti ini terus yang kaya hanya peda-gangnya, sedangkan petanin-ya tetap miskin,’’ pungkasnya. (rif/mk)

Seorang pedagang menata dagangan Cabainya di Pasar Pon Jombang, Jawa Timur, Senin (15/7). Harga cabai di pasar tradisional Jombang, mengalami penurunan setelah sempat melambung tinggi pada awal bulan puasa 1434 Hijriah, harga cabai Rawit Merah saat ini sebesar Rp 65 ribu per kilogram, sebelumnya harga cabai menembus angka Rp 80 ribu per kg dan cabai Merah besar dari Rp 22 ribu per kg menjadi Rp 20 ribu per kg.

HARGA CABAI

Mahal di Sana, Murah di Sini

SUMENEP – Pemilihan kepala desa tahap II akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2013. Ada sekitar 22 desa yang akan melakukan pemilihan kepala desa. Saat ini, beberapa calon kepala desa di daerah-daerah yang akan melaksanakan pilkades mulai menjaring dukungan.

Hal tersebut bisa dilihat di Desa Sabuntan, Kecama-tan Sapeken. Geliatnya pilkades tersebut ditandai dengan mulai tampilnya tiga kandidat calon kepala desa yang secara tidak langsung menyatakan kesiapan-nya meramaikan pemilihan kepada desa. Ketiganya mulai mencari dukungan massa.

Syukron, warga Desa Sabuntan, membenarkan bahwa pilkades tahap II di Desa Sabuntan sudah mulai menggeliat. “Itu ditandai de-ngan tiga kandidat yang akan

bertarung pada pemilihan kepala desa tahap kedua. Bahkan sudah ada salah satu calon yang sudah siap ratusan juta untuk mendanai politiknya,” kata Syukron, Minggu (21/7) saat dihubun-gi Koran Madura.

Dia menambahkan, bah-kan ketiga kandidat yang siap maju pada putaran pilkades tahap II juga sudah siap membagi-bagikan uang. “Bahkan ada dugaan ada satu calon yang sudah siap didanai ratusan juta rupiah oleh salah satu pen-guasa,” tambah Syukron.

Pengamat Politik Madura Fathorrahman MD men-gatakan, pilkades tahap I harus jadi pelajaran berharga untuk pilkades tahap II. “Agar demokrasi tingkat desa tersebut benar-benar berja-lan sesuai yang diharapkan,” katanya.

Menurutnya, matinya demokrasi di negeri ini akibat pesta demokrasi ser-ingkali diwarnai oleh politik uang. “Maka jangan salah jika korupsi merajalela, karena jika cost politic-nya besar, orang seringkali cenderung menambal sulam

dari cost politic yang besar itu, bahkan tak jadi masalah jika raskin tidak sampai atau bantuan-bantuan lain digelapkan, karena niat memperbaiki demokrasi sudah disalah artikan,” jelasnya.

Dia berhadap, pelaku sis-tem paling tidak harus me-nekan agar setiap perhelatan demokrasi dijalankan sesuai rambu-rambu yang sebe-narnya. “Biarkan kekuasaan itu ada di tangan rakyat, agar rakyat benar-benar memilih sesuai hati nurani, bukan dipaksa untuk memilih,” pungkasnya.

Pada bulan Juni lalu, 191 kades terpilih tahap I sudah dilantik Bupati Sumenep. Di kabupaten ujung timur pulau Madura ada 215 desa yang akan melaksanakan pemili-han kepala desa pada tahun ini. (sym/mk)

PESTA DEMOKRASI

Pilkades Tahap II Mulai Menggeliat

Puluhan Ibu Rumah Tangga dari Komite Aksi Perempuan (KAP) berunjuk rasa menentang kenaikan harga pangan di depan Istana Negara, Jakarta, Minggu, (21/7). Dalam aksi tersebut mereka menuntut pemerintah segera menurunkan harga-harga kebutuhan pangan, menetapkan standar harga yang terjangkau dan menjamin ketersediaan barang di pasaran.

TOLAK KENAIKAN SEMBAKO

Biarkan kekuasaan itu ada di tangan

rakyat, agar rakyat benar-benar memilih sesuai hati nurani,

bukan dipaksa untuk memilih

Fathorrahman MD

Page 4: e Paper Koran Madura 22 Juli 2013

SENIN 22 JULI 2013 NO.0164| TAHUN II4 PAMEKASAN

SILATURAHMI DENGAN ULAMA. Menteri BUMN Dahlan Iskan (2kanan) bersama Pengasuh Pesantren Al-Hamidy KH Rofii Baidlawi (2kiri), di Pondok Pesantren Al-Hamidy, Banyuanyar, Pamekasan, Jatim, Sabtu (20/7). Dahlan Iskan melakukan silaturrahmi dengan ratusan ulama se Madura, Surabaya dan Jember.

.Di Dusun Kretek, tanggul sungai di desa itu kondisinya cukup memprihatinkan. Pen-gendara kendaraan roda dua yang akan melintasi, harus tu-run karena kondisinya sudah tidak memungkinkan. Kondisi tanah di sekitar tanggul yang juga digunakan sebagai jalan menuju lembaga pendidikan dan pertanian sudah mulai retak-ratak dan mengancam areal pertanian di sekitarnya.

Salah seorang warga Du-sun Kretek, Mohammad Kamil mengatakan kondisi tanggul sudah tidak dapat menahan debit air sungai. Beberapa kali warga setempat secara swa-daya menimbun tanggul de-ngan menggunakan karung berisi tanah, namun jika debit air sedang meningkat, upaya itu tidak banyak membantu.

“Kami menilai di tanggul itu harus dibangun plengsen-gan permanen menggunakan bronjong. Karena kalau hanya ditimbun menggunakan tanah, tidak akan banyak membantu,” katanya, Minggu (21/7).

Kondisi yang sama juga terjadi di Dusun Malangan

Barat. Beberapa kali warga se-tempat meninggikan tanggul dengan menggunakan tumpu-kan batu karang namun tidak mampu menanggulangi lua-pan air saat terjadi banjir.

Bahkan, plengsengan jem-batan yang menghubungkan Dusun Malangan Barat dan Dusun Malangan Timur, saat ini sudah longsor. Padahal, plengsengan tersebut baru dibangun sekitar dua tahun lalu. Jika dibiarkan, dikhawat-irkan akan merembet ke badan jembatan yang beberapa wak-tu lalu pernah ambruk.

Sebelumnya, Wakil Bu-pati Pamekasan, Khalil Asyari menyatakan akan mendahu-lukan perbaikan tanggul yang jebol akibat banjir. Salah sa-tunya, tanggul di Kelurahan Kangenan, Kecamatan Pame-kasan, Desa Sumedangan dan Pademawu Timur, Kecamatan Pademawu.

Dana perbaikan itu sedang diusulkan Pemeritah Kabu-paten Pamekasan ke Badan Nasional Penanggulangan Ben-cana (BNPB). Dana yang diusul-kan sebesar Rp 20 miliayar dan

akan dipergunakan untuk per-baikan aliran sungai di sejum-lah titik di wilayah itu.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pamekasan, To-tok Hartono menjelaskan un-tuk penanganan aliran sungai yang menyebabkan terjadinya banjir perkotaan, sudah di-lakukan survei dan perenca-

naan anggarannya.Upaya yang akan dilakukan

Dinas PU Pamekasan bersama Badan Penanggulangan Ben-cana Daerah setempat antara lain membuat tanggul dan pe-lengsengan sungai sehingga apabila air naik, tidak meluap dan membanjiri pasar serta permukiman di sekitarnya.

Pembangunan tanggul dan pelengsengan ini akan lebih banyak dilakukan di sisi barat kali Jombang, sedamglam pembuatan sudetan di ka-wasan sungai Jokotole ke-camatan Pademawu dan se-jumlah kawasan sungai yang satu arah dengan Kali Sama-jid.(awa/muj/rah).

Belum Ada Perbaikan Tanggul Rusak di PademawuPAMEKASAN - belum ada perbaikan tanggul yang rusak akibat banjir di sejumlah desa di Kecamatan Pademawu. salah satu tanggul yang hampir jebol berada di Dusun Kretek, Desa Pademawu Barat. Demikian pula dengan plengsengan sungai di jem-batan Dusun Malangan, Barat Desa Pademawu.

PAMEKASAN - Sebanyak 100 kelompok petambak ga-ram di Kabupaten Pamekasan belum dapat mencairkan ban-tuan Program Usaha Garan Rakyat (pugar) 2013. Mereka yang belum bisa mencairkan dana pugar itu kebanyakan berstatus sebagai penggarap lahan.

Dari 200 Kelompok Daftar

Penirima Bantuan Pugar, baru 100 kelompok yang sudah mendapat bantuan pugar 2013 dari pemerintah. Sementara sisanya masih terkendala ad-ministrasi dan belum diverifi-kasi oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat.

Kepada Dinas Kelauatan dan Perikanan, Nurul Widias-tutik menjelaskan pihaknya

baru dapat memberikan ban-tuan tersebut kepada kelom-pok yang sudah diverifikasi.

Sedangkan 100 kelompok sisanya masih akan dilaku-kan verifikasi sehingga dapat segera mencairkan dana bat-uan pemerintah yang dikhu-suskan bagi petambak garam tersebut.

Kelompok yang sudah mendapat batuan tersebut keanggotaannya merupakan petambak garam yang berasal dari Pamekasan. Sedang yang belum mencairkan hanya penggarap yang baru ada di tambak garamnya saat musim tanam hingga panen garam.

“Mereka yang belum da-pat hanya penggarap tambak yang kebanyakan berasal dari Kabupaten Sumenep. Petugas kami sudah turun lagi untuk melakukan verifikasi terhadap

kelompok yang belum dapat karena mereka sudah mulai beraktivitas,” katanya.

Untuk bantuan pugar 2013, total anggaran yang tu-run ke Kabupaten Pamekasan sebesar Rp 3,6 miliar. Setiap kelompok akan menerima bantuan berbeda hingga mak-simal Rp 16 juta satu kelom-pok. Pada tahap I, dana yang sudah disalurkan sebesar Rp1.2 miliar.

Sedang untuk pencairan tahap ke II, jelas Nurul, di-pastikan akan molor, karena pihaknya telah mendapatkan surat dari Kementerian Kelau-tan dan Perikanan yang mem-inta pencairan pugar tahap ke II ditunda.

Penundaan itu, karena bedasar surat dari Badan Me-teorologi Klimatologi dan Geofisika, hujan di pulau Ma-

dura diperkirakan akan ber-langsung hingga bulan Agus-tus.

Penundaan itu akan diper-gunakan untuk melakukan verifikasi terhadap kelompok yang belum mendapatkan bantuan, karena dikhawatir-kan ada keanggotaan mereka yang berubah karena jum-lahnya yang berkurang atau bertambah.

“Pada tahun ini diperkira-kan ada kelompok baru yang belum pernah mendapatkan bantuan pugar,” katanya.

Penerima bantuan pugar tahun 2012 bejumlah 155 kelompok, sedang untuk ta-hun ini ada tambahan 45 kelompok sehingga jumlah yang sudah dan akan menda-patkan bantuan pugar berjum-lah 200 kelompok. (CR-1/muj/rah)

GARAM

100 Kelompok Belum Dapat Batuan Pugar

PAMEKASAN - Dinas Pendidikan (Disdik) Pame-kasan sudah menyiapkan perangkat untuk mewujud-kan rencana wajib belajar (wajar) 12 tahun yang di-canangkan Bupati Pame-kasan Achmad Syafii. Persia-pan rintisan wajar 12 tahun ini meliputi sumber daya pendidikan meliputi kelem-bagaan maupun dari sisi pendanaan.

Kepala Disdik Pamekasan Ahmad Hidayat mengatakan wajar 12 tahun di Pamekasan ini merupakan perintisan, karena tingkat nasional masih wajar 9 tahun. Namun secara teknis Pamekasan su-dah siap untuk merintis wa-jar 12 tahun.

Dia jelaskan dari sisi kelembagaan, Pamekasan sudah mampu menampung siswa baik negeri maupun swasta. Sedangkan dari sisi pendanaan nantinya akan diambilkan dari dana ban-tuan operasional sekolah (BOS). Sedangkan bagi siswa miskin yang memi-liki kartu perlindungan sosial (KPS) bisa memper-oleh Bantuan Siswa Miskin (BSM).

“Wajar 12 tahun ini nantinya kami gratiskan. Biaya pendaftaran registrasi maupun biaya lainnya kami gratiskan, diambilkan dari BOS dan siswa yang memi-liki KPS bisa memperoleh BSM Rp 1 juta pertahun,” katanya.

Sebelumnya, Bupati Pamekasan Achmad Syafii mencanangkan wajar 12 ta-hun, untuk mewujudkan vis-inya di bidang pendidikan. Pencanangan wajar 12 tahun direncanakan bisa diber-lakukan mulai tahun ini.

Menurutnya, terobosan-terobosan di berbagai bidang penting digalakkan di Pame-kasan. Salah satunya di bi-dang pendidikan yang diya-kini menjadi pondasi utama dalam memajukan bangsa ini.

“Sampai sekarang saya meyakini, pendidikan yang baik pasti akan ber-dampak baik bagi kemajuan masyarakat. Begitu pula se-baliknya, masyarakat yang kurang terdidik, tidak me-nutup kemungkinan tergilas oleh roda zaman yang kian maju,” katanya.

Dia jelaskan program ini tidak hanya berlaku bagi sekolah negeri tetapi juga akan diberlakukan untuk se-kolah swasta di Pamekasan. Saat ini, kata Bupati, warga Pamekasan tidak cukup beri-jazah SD atau SMP, minimal SMA atau sederajat. Syukur-syukur bila sampai menun-taskan hingga ke perguruan tinggi.

Dalam kesempatan itu, bupati juga menyinggung kekurangan guru dan lahan sekolah yang belum berser-tifikat. Menurutnya, sampai saat ini Pamekasan masih kekurangan sebanyak 517, sedangkan lahan sekolah yang yang belum statusnya mencapai 50 persen dari kes-eluruhan lahan sekolah di berbagai tingkatan.

Persoalan ini kata bu-pati perlu disikapi secara serius dengan melibatkan segenap perangkat pen-didikan di Pamekasan. Sebab, jika dibiarkan ber-larut-larut, sangat mem-bahayakan terhadap ke-berlangsungan pendidikan di Pamekasan. (uzi/muj/rah)

PENDIDIKAN

Pemerintah Siapkan Wajar 12 Tahun

PAMEKASAN - Seorang bocah asal Pamekasan, Ma-dura, Jawa Timur, hendak merayakan Hari Anak Na-sional pada 23 Juli ini di pun-cak Gunung Bromo dengan cara menempuh perjalanan bersepeda.

Bocah bernama Arya Cahya Mulyono Sugianto asal Desa Bunder, Kecama-tan Pademawu, Pamekasan ini berangkat dari Kota Pamekasan pada 15 Juli 2013, setelah sebelumnya ia dilepas langsung oleh Bupati Achmad Syafii di pendopo pemkab pada 14 Juli 2013.

“Anak kami terinspirasi melakukan pendakian de-ngan bersepeda, karena ia baru belajar bersepeda dan pendakian ke puncak gu-nung ini merupakan hobin-ya,” kata ayah Arya, Agus Sugianto.

Bocah berusian 8 ta-hun anak dari pasangan suami istri Agus Sugianto (43) dan Tri Yuli Mulyanti (42) itu memang memiliki hobi mendaki gunung sejak masih berusia 5 tahun. Pada tahun 2011, bocah ini bah-kan sukses melakukan pen-dakian 10 puncak gunung dengan didampingi orang tuanya.

Ketika itu, Arya melaku-kan pendakian ke-10 pun-cak gunung dalam kegiatan bertema “Ekspedisi Cahaya Merdeka 2011”. Pendakian ke puncak terakhir dari 10 gunung yang dilakukan bocah itu merupakan kali kedua, setelah setahun se-belumnya pada tanggal dan bulan yang sama, bocah asal Pamekasan ini juga mendaki gunung yang memiliki ket-inggian 3.676 meter di atas permukaan air laut (Mdpl) tersebut.

Arya mulai berangkat melakukan pendakian ke 10 puncak gunung di Indone-sia pada tanggal 12 Mei 2011 dan dilepas secara langsung oleh Bupati Pamekasan di pendopo Pemkab setempat.

Pendakian pada 10 pun-cak gunung yang dilakukan

oleh Arya Cahya Mulyana Sugianto, untuk pertama ka-linya pada puncak Gunung Ciremai di Kuningan, Jawa Barat yang memiliki keting-gian 2.900 meter di atas per-mukaan laut (Mdpl).

Selanjutnya pendakian dilanjutkan ke puncak Gu-nung Slamet (3.432 Mdpl) di Purbalingga, Jawa Ten-gah, lalu ke Gunung Sindoro (3.155 Mdpl) di Temangang-gung, dan Gunung Wonotirto (2.000 Mdpl).

Kemudian ke Gunung Lawu (3.265 meter dpl), Gu-nung Rinjani (3.726 meter dpl), Gunung Agung (3.124 Mdpl), Gunung Welirang (3,156 Mdpl) Gunung Arjuno (3.339 Mdpl) dan Gunung Semeru (3.676 Mdpl).

“Pendakian ke puncak Bromo yang dilakukan Arya kali ini merupakan kali keti-ga. Hanya saat ini dilakukan dengan bersepeda bersama saya,” kata Agus Sugianto menjelaskan.

Menurut anggota DPRD Pamekasan Iskandar, sebe-narnya kegiatan pendakian yang telah dilakukan bocah asal Pamekasan bernama Arya sebelumnya itu layak dicatat dalam rekor MURI. Akan tetapi karena orang tuanya tidak memiliki biaya, maka yang bersangkutan tidak bisa tercatat rekor.

Ia berhasil mendaki puncak gunung tertinggi di dunia, yakni puncak Gu-nung Everest pada Tahun 2010. Akan tetapi meski gu-nung itu tertinggi, namun pendakian yang dilakukan bocah yang tercatat rekor MURI itu hanya satu pun-cak saja, sedang Arya 10 puncak dengan usia masih 6 tahun saat itu.

“Saya kira kegiatan pen-dakian yang dilakukan kali ini dalam rangka menyam-but Hari Anak Nasional itu juga bagian dari kegiatan yang patut diperhatikan oleh pemerintah untuk mena-namkan kecintaan anak pada alam,” kata Iskandar.(ant/rah)

PENDAKIAN PUNCAK

Bocah Rayakan Hari Anak di Bromo

Page 5: e Paper Koran Madura 22 Juli 2013

SENIN 22 JULI 2013 NO.0164| TAHUN II 5PAMEKASAN

PAMEKASAN - Pemerin-tah terus mengembangkan dan berupaya mempercepat pembangunan infrastruktur di Pulau Madura, khususn-ya di wilayah pantai utara (pantura ) pulau tersebut.

Menurut Bupati Pame-kasan, Achmad Syafii, pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan Pemer-intah Provinsi Jawa Timur tentang master plan (ren-cana umum) pembangunan yang akan ditekankan di wilayah utara. Rencana tersebut, sesuai dengan rencana pemerintah pusat yang akan mengembangkan pembangunan di wilayah pantura, mulai dari Kabu-

paten Bangkalan hingga Ka-bupaten Sumenep.

Dalam rencana pembangunan itu, kawasan pantura diproyeksikan seba-gai kawasan trasnportasi per-dagangan, karena di wilayah itu juga sedang dibangun pelabuhan yang diperuntuk-kan sebagai pelabuhan pen-giriman barang dari dan ke Pulau Madura.

“Pemerintah sudah san-gat menginginkan wilayah pantura Madura segera beru-bah, sehingga dengan perce-patan pembangunan itu akan terjadi pemerataan, yang direncanakan akan menjadi kota kedua di Pamekasan,” kata bupati.

Untuk tahun ini, lan-jutnya, pemerintah melalui Balai Sungai Berantas akan membengun tangkis laut di pantura Pamekasan, yaitu di Kecamatan Pasean dan Ba-tumarmar. Pembangunan itu merupakan bagian dari pro-soes percepatan infrastruk-tur di pantura. Untuk di dua kecamatan itu, pemerintah menyiapkan anggaran sebe-sar Rp 40 miliar.

Dengan perubahan yang terjadi nanti diharapkan masyarakat pantura tidak ada lagi yang harus bekerja keluar negeri menjadi Tenaga Kerja Indonsia, karena di sana akan membutuhkan banyak tenaga kerja. (CR-1/muj/rah)

KAWASAN TRANSPORTASI PERDAGANGAN

Pembangunan Infrastruktur Pantura Akan Dipercepat

Sejumlah warga melihat baju Cheongsam yang dijual di Monumen Arek Lancor, Pamekasan. Baju gaya China itu menjadi pilihan alternatif warga menjelang lebaran tahun ini. Keuntungan yang diperoleh para penjualnya juga cukup menggiurkan.

PAMEKASAN – Dalam kunjungan kerjanya ke Pame-kasan, Madura, baru-baru ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Is-kan menyatakan dana yang disediakan pemerintah untuk peningkatan perekonomian peternak, termasuk di Madu-ra, sebesar Rp 10 triliun tidak terserap.

Menurut Dahlan Iskan, dana pemerintah yang dis-iapkan untuk menunjang perekonomian masyarakat Madura itu, yang mayoritas peternak sapi, seharusnya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Dahlan Iskan menjelas-kan dana tersebut sebenarnya masuk program perkreditan usaha mikro bagi peternak di Indonesia melalui perbankan yang berada naungan BUMN. Sayangnya, dana tersebut tidak terserap.

Minimnya serapan dana kredit untuk usaha mikro tersebut, karena peternak tidak memiliki anggunan se-bagai jaminan pinjaman dana yang suku bunganya sangat kecil itu. Bank-bank penyalur dana kredit itu tidak mau mengambil resiko, sehingga tidak melayani pinjaman dana tanpa anggunan.

“Setelah saya tanya ke masing-masing bank, ternyata peternak tidak punya jaminan untuk mengambil kredit,” un-gkap Dahlan.

Oleh karenanya, Dahlan Iskan menyatakan akan men-cari cara agar dana tersebut bisa digulirkan. Salah satu upayanya yaitu, BUMN akan menjadi jaminan dalam pen-yaluran dana kredit lunak itu, sehingga peternak sapi bisa terbantu. Sedangkan teknis penerapan dan pe-manfaatannya di lapangan, nantinya akan diatur secara khusus.

Ia yakin, jika rencana ini berjalan lancar, ketersediaan daging sapi di Indonesia bisa teratasi dari peternak sapi

lokal tanpa harus import dari luar negeri. Sehingga, devisit daging yang sering melanda Indonesia tidak akan terulang.

Penyalurana dana kredit ini bisa dilakukan secara kolektif melalui kelompok, atau memusatkan kegia-tan peternakan sapi di satu lokasi. Masing-masing pe-ternak bisa memelihara 30 ekor sapi yang ditempatkan dalam satu kandang hingga mencapai 300 ekor sapi. Se-bagai kompensasinya, pe-ternak sapi dibayar setiap bulan antara Rp 2 juta sam-pai Rp 3 juta. Sementara pembayaran kreditnya akan diambilkan dari penjualan sapi tersebut.

“Ini perlu dicoba dan di-hitung. Jika cocok bisa dit-erapkan di Madura. Sehingga orang Madura yang ahli me-melihara sapi, tidak perlu menjadi TKI karena menge-jar gaji yang besar di luar negeri,” katanya.

Ia menegaskan bahwa upaya ini untuk menekan angka kemiskinan terutama di Madura. Upaya ini bu-

tuh pengorbanan dan harus dicoba, agar kesejahteraan masyarakat kecil bisa terang-kat.

Pada bagian lain, Dahlan juga berjanji akan berupaya untuk melakukan koordina-si dengan Kementerian Per-industrian dan Perdagangan serta Kementerian Kelautan dan Perikanan, untuk mem-bahas keinginan petambak garam agar dibentuk lem-baga penyangga khusus ga-ram.

Ia berjanji akan mengusa-hakan pembentukan lembaga tersebut. Diperkirakan untuk pembentukan lembaga terse-but membutuhkan dana sebe-sar Rp 500 miliar.

”Mungkin nanti akan kami carikan dana itu ke perusa-haan perbankan yang ada di bawah Kementerian BUMN,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Dahlan berjanji akan mem-berikan pinjaman modal ke-pada 1.050 petambak garam yang ingin memasang geom-imbran di pulau Madura. Pin-jaman itu merupakan pinja-

man lunak tanpa bunga.Dahlan menjelaskan

pemasangan geomembran pada saat produksi garam, akan meningkatkan hasil produksi garam, bahkan bisa 4 kali lipat. Dan saat ini program pemasangan geomembran itu telah diuji-coba dan sukses.

“100 hektar lahan milik BUMN saat ini sudah dipasan-gi geomembran dan hasilnya silahkan lihat sendiri,” jelasn-ya.

Sebelumnya, sejumlah petambak garam mengeluh-kan penyerapan garam rakyat yang dinilai sangat minim dan harganya yang seringkali anjlok. Keluhan itu saat mere-ka berkesempatan bertemu Dahlan di Pendopo Ronggosu-kowati.

Salah seorang petambak, Samsul Arifin, asal Desa Lem-bung, Kecamatan Galis men-gatakan secara umum petani garam Pamekasan mampu memenuhi permintaan garam rakyat.

Namun, kata dia, persoa-lanya ketika produksi garam meningkat, tidak ada peru-sahaan yang siap membeli garam mereka dalam jumlah besar. Sehingga, peningka-tan jumlah produksi itu tidak diimbangi dengan menin-gkatnya serapan atas hasil produksi.

Seharusnya pemerin-tah membentuk badan pen-yanggah (bufferstock) garam rakyat. Sehingga, garam milik petani bisa terserap secara keseluruhan. Dan pemerintah menjual garam rakyat terse-but, seketika harga garam tinggi dan membutuhkan pe-nyerapan garam yang tinggi pula.

“Selama ini, pemerintah hanya mendorong petambak garam, untuk meningkat-kan produksi. Tetapi, hasil produksi garam rakyat men-inggat, tidak ada yang mem-beli,” keluhnya. (uzi/awa/muj/rah)

PERTANIAN

Dana Perekonomian Peternak Tak Terserap

Pemerintah Daerah Lebih Berhak Membangun MaduraSaid Abdullah Dukung Usulan Pembubaran BPWS

Said mengatakan anggaran yang disediakan oleh pemer-intah untuk BPWS Sebesar Rp. 260 miliar pada tahun 2012 lalu dikembalikan secara utuh kepada kas negara karena tidak termanfaatkan.

”Ini salah satu bukti BPWS tidak memiliki perencanaan yang baik untuk pembangunan di Madura,” kata Said, Min-ggu (21/7), kepada sejumlah

wartawan.Karenanya, ia menilai

lembaga tersebut layak di-bubarkan dan program pembangunan yang menyang-kut pengembangan wilayah Suramadu diserahkan kepada Pemerintah Daerah yang ada di Madura.

Selama ini, kata Said Ab-dullah, anggaran yang di-kucurkan untuk BPWS lebih

banyak dimamfaatkan untuk pembangunan infrastruktur jalan. Sementara bidang lain yang berhubungan dengan percepatan pembangunan sangat minim.

Sementara Menteri Peker-jaan Umum, Djoko Kirmanto, saat berkunjung ke Pame-kasan, akhir pekan lalu, men-gatakan dalam evaluasinya, Pulau Madura telah mengala-mi perkembangan meskipun tidak terlalu pesat. Salah sa-tunya terlihat dari bangunan-bangunan yang ada, seperti hotel dan rumah makan.

Djoko Kirmanto mengaku karenanya ia menilai kurang tepat jika ada usulan agar

BPWS dibubarkan. Namun de-mikian, ia berjanji akan meny-ampaikan aspirasi tersebut kepada Presiden, karena ke-wenangan pembentukan dan pembubaran lembaga tersebut ada pada Presiden.

Djoko juga menyampaikan bantuan dari Program Direc-tive President tahun anggaran 2013 untuk Pamekasan senilai Rp 198 miliar. Dana sebesar itu diberikan untuk mempercepat pembangunan di bidang sum-berdaya alam, infrastruktur ja-lan, dan keciptakaryaan. Dana itu merupakan bantuan khu-sus di luar dana alokasi khu-sus (DAK) yang diterima oleh Pamekasan. (awa/muj/rah).

PAMEKASAN - Anggota DPR RI, Said Abdullah men-dukung usulan pembubaran Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS). Keberadaan lembaga tersebut dinilai tidak memiliki peran sama sekali terhadap pembangunan di Madura.

Sejumlah kendaraan berhenti di perlintasan jalur Kereta Api (KA) Saradan, Kab. Madiun, Jatim, Minggu (21/7). Perlintasan jalur KA tersebut sering menimbulkan kemacetan dan potensi terjadi kemacetan panjang pada saat arus mudik lebaran.

PAMEKASAN - Nelayan di Desa Branta, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mem-inta pemerintah setempat memfasilitasi agar mereka bisa ikut program Jamsostek, sebagai bentuk perlindungan kerja kepada para pekerja informal.

Juru bicara nelayan itu Fahrus Shaleh menjelaskan para nelayan tertarik untuk mengikuti program Jam-sostek itu, karena sebagian nelayan di Madura ternyata bisa mengikuti program yang sebelumnya hanya khusus untuk pekerja formal.

“Ada sekutar 100 nelayan di pesisir pantai Desa Branta, Kecamatan Tlanakan yang tertarik untuk mengikuti program Jamsostek,” kata Fahrus Shaleh.

Fahrus menjelaskan para nelayan di Desa Branta, Kecamatan Tlanakan itu tertarik untuk mengikuti

prgram jamsostek karena beberapa hal.

Selain karena pekerjaan mereka sebagai nelayan pe-nuh risiko, juga mereka telah menganggap bahwa program perlindungan tenaga kerja bagi para nelayan itu sebuah kebutuhan.

“Kami sudah sempat menyampaikan keinginan para nelayan ini kepada petugas pemkab Pamekasan secara informal, namun belum ada respon. Mungkin karena mereka masih sibuk dengan persiapan Lebaran,” katanya menjelaskan.

Secara terpisah Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsos-nakertrans) Pemkab Pame-kasan Bambang Edy Su-prapto mengatakan pihaknya memang sudah melakukan koordinasi dengan pihak Jamsostek Bangkalan terkait program perlindungan bagi

pekerja informal itu.Bahkan, kata dia, be-

berapa waktu lalu, Dinsos-nakertrans dan Jamsostek Bangkalan telah menggelar sosialisasi kepada para peda-gang pasar yang juga tertarik mengikuti program perlind-ungan tenaga kerja tersebut.

“Yang jelas dalam waktu dekat kami akan melakukan koordinasi lebih intensif lagi dan berupaya jemput bola, karena program ini sangat bagus,” katanya menambah-kan.

Di Madura, nelayan yang sudah resmi mendaftar dan mengikuti program Jam-sostek ialah para nelayan di Desa Banyusangka, Kabu-paten Bangkalan.

Di desa itu, jumlah nelayan yang telah mengi-kuti program jaminan sosial perlindungan tenaga kerja sebanyak 116 orang nelayan. (ant/rah)

PERLINDUNGAN KERJA

Nelayan Minta Pemerintah Fasilitasi Program Jamsostek

PAMEKASAN - Bupati Pamekasan, Madu-ra, Jawa Timur, Achmad Syafii membuka lay-anan pengaduan masyarakat melalui pesan singkat untuk pelaksanaan program bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM).

“Layanan sms ini dimaksudkan agar se-mua lapisan masyarakat bisa menyampaikan secara langsung tentang berbagai persoalan yang terjadi, khususnya terkait BLSM,” kata Achmad Syafii di Pamekasan, Minggu.

Selain itu, sambung dia, dengan adanya layanan sms center itu, pihaknya juga bisa mengetahui secara langsung berbagai perso-alan dan kemungkinan adanya praktik peny-impangan dalam program pemerintahan yang berpotensi dilakukan oleh oknum aparat.

Nomor sms center yang disediakan Bupati Pamekasan Achmad Syafii untuk pengaduan penyimpangan program BLSM itu ialah di no-mor 08155252525.

Nomor ini merupakan nomor telepon pribadi Bupati Achmad Syafii yang sudah banyak dikenal masyarakat Pamekasan.

Achmad Syafii lebih lanjut menjelaskan, selain untuk menyerap informasi terkait ke-mungkinan adanya penyimpangan dalam program BLSM, nomor sms center yang dise-

diakan itu juga untuk menerima laporan dari masyarakat tentang berbagai keluhan lay-anan publik lainnya.

Seperti jalan rusak, bantuan sosial lain-nya yang berkaitan dengan program kes-ejahteraan rakyat seperti bantuan beras bagi masyarakat miskin (raskin).

“Kami berharap masyarakat bisa meman-faatkan layanan sms center ini sebaik-bai-knya dan setiap informasi yang disampaikan apabila memang valid dan menyangkut lay-anan publik, pasti akan kami tindak lanjuti,” kata Achmad Syafii.

Untuk mensosialisasikan layanan sms center ini, pemkab juga menyebar nomor sms center bupati itu melalui berbagai poster dan spanduk di suduk-sudut kota dan berbagai kecamatan di Kabupaten Pamekasan.

“Kami kan menginginkan sistem pemer-intahan yang transparan, akuntable dan pembangunan yang kami jalan diharapkan sesuai dengan keinginan masyarakat Pame-kasan,” katanya menambahkan.

“Jika kontrol semakin kuat, kami yakin upaya penyimpangan oleh oknum aparatur pemerintahan juga bisa ditekan semaksimal mungkin,” katanya menambahkan. (anta/rah)

PENGADUAN KOMPENSASI

Bupati Buka Layanan SMS BLSM

Page 6: e Paper Koran Madura 22 Juli 2013

SENIN 22 JULI 2013 NO. 0164 | TAHUN II6 SAMPANG

SAMPANG- Bulan suci Ramadhan, membawa berkah bagi pengrajin pigura ka-ligrafi, seperti yang dialami Moh Hasan (73). Warga Desa Kamuning, Kecamatan Kota Sampang, yang sudah lama menekuni kerajinan pigura lukisan kaligrafi, foto, dan sejumlah hiasan, kebanjiran pesanan.

Pria yang sudah 19 tahun menekuni kaligrafi, menutur-kan, pada bulan suci Ramad-han, pemesan pigura lukisan kaligrafi meningkat diban-ding hari biasa. Jika hari biasa paling hanya ada satu pesan-an bahkan tidak ada sama sekali, pada bulan Ramadhan ini setiap hari ada yang pesan dibuatkan pigura hingga 3-4 pesanan. Kebanyakan pesan-an tersebut untuk mem-buatkan pigura kaligrafi dan gambar simbul-simbul Islam seperti ka’bah.

Pendapatan dari usaha kaligrafi yang hanya ber-modal Rp. 350.000, saat ini cukup besar. Penghasilan dari kerajinan yang digeluti cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga sejari-hari. Harga kerajinannya dijual mulai Rp. 15.00. hongga Rp. 350 ribu, tergantung kesulitannya.

“Adapun pelanggan yang pesan berasal dari empat ka-bupaten yang berada di Ma-dura, yakni Kabupaten Bang-kalan, Sampang, Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep. Sedangkan untuk bahan baku, saya mendatangkan dari Surabaya dan Mojoker-to,” jelasnya, Minggu (21/7).

Moh Hasan berharap usahanya bisa dilanjutkan anak-cucunya. Ia masih ber-harap tempat usaha peng-rajin pigura yang saat ini masih mengontrak perbu-lan Rp. 300 ribu, ke dapan

bisa memiliki tempat usa-ha sendiri. “Kami berharap pada Pemerintah Kabupa-ten Sampang untuk bisa diberikan bantuan modal agar usaha kami bisa lebih berkembang,” harapnya.

Sementara Malik (39), salah satu konsumen yang sengaja datang untuk memesan pigura kaligrafi mengaku sudah menjadi langganan tetap Moh Hasan untuk membuatkan pigura mulai dari kaligrafi dan se-jumlah foto yang lain.

“Terus terang saya me-rasa puas dengan hasil ta-ngan kreatif Pak Moh Hasan dalam pembuatan pigura. Selain hasilnya yang sangat rapi dan bangus pigura yang dibuat Bapak Moh Hasan, harga yang ditawarkan pun masih relatif murah diban-ding pengrajin yang lain,” ujarnya. (hol)

SAMPANG - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, Ming-gu (21/7) sekitar pukul 08.00 WIB, mengunjungi lokasi lahan garam di Desa Panga-rengan, Kecamatan Panga-rengan, Kebupaten Sampang.

Dalam kunjungan itu, ratusan petani garam yang hadir langsung berceng-krama dengan Dahlan Iskan. Tentu hal tersebut untuk meninjau langsung perkem-bangan produksi garam yang berada di pegaraman III PT Garam (Persero) di Kecama-tan Pangarengan.

Dalam kesempatan terse-but, Dahlan Iskan menga-jak para petani garam agar menggunakan teknologi bi-omembran yang merupakan metode untuk mempercepat hasil produksi garam. “Jadi saya ke sini untuk mencari tau, apakah masyarakat di

sini percaya bahwa memakai metode biomembran itu lebih baik. Kalau memang petani garam sudah percaya ayo rame-rame pakai biomem-bran,” ucapnya kepada Koran Madura.

Bahkan, mantan Dirut PLN tersebut juga berencana akan memberikan pinjaman modal terhadap petani garam un-tuk penerapan biomembran. Mengingat petani sendiri saat ini masih menerapkan cara tradisional yang berdampak terhadal lamanya masa panen garam. “Nanti saya carikan uangnya, tidak usah pakai bunga tapi harus mengemba-likan uang itu,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Produksi PT Garam (Persero) Zainal Alif menuturkan, ada keuntungan sangat signifi-kan yang akan dirasakan oleh petani garam sendiri jika me-nerapkan teknologi yang di-

maksud yakni biomembran. Selain dapat menekan biaya produksi, juga akan mampu meningkatkan hasil garam hingga 40 persen jika diban-ding dengan pengolahan pada biasanya.

“Dengan adanya penggu-naan biomembran minimal 40 persen kenaikan produk-sinya. Selain itu juga bisa mengefisiensi biaya pengo-lahan tanah. Jadi kalo makek biomembran 20 hari sudah produksi,” jelasnya

Dengan begitu, teknologi biomembran sendiri ialah ladang garam yang dilapisi bahan plastik untuk menam-pung air laut. Agar garam yang dihasilkan tidak ber-campur dengan tanah atau lumpur. "Sehingga Ini ten-tunya kualitas garam yang dihasilkan akan berkualitas tinggi dan produksi garam le-bih cepat," ungkapnya. (ryn)

Sambil memangku Marwah di lantai Pasar Srimangunan Sampang, dengan beralaskan selimut tipis, Ahmad Mislih ber-harap uluran tangan pen-gunjung pasar untuk biaya kontrol putrinya. Setiap dua pekan, ia harus mengeluar-kan uang Rp.500.000.

Ahmad Mislih bercer-ita, Marwah sudah dua kali menjalani operasi di RSUD Dr. Soetomo Surabaya atas bantuan dana dari kepala desa di tempatnya. Semua

biaya operasi di tanggung oleh Pemerintah.

“Saya sudah tidak pu-nya uang lagi hingga saya terpaksa melakukan seperti ini untuk biaya kontrol anak saya yang bisa mencapai Rp. 500 ribu. Pemerintah hanya menanggung biaya operasi saja, sehingga untuk biaya kontrol saya harus cari sendiri," ujar Mislih, Minggu (21/7)

Pekerjaan Mislih sebagai nelayan di Sampang, tidak mencukupi untuk biaya pen-

gobatan putrinya. Sedangkan istrinya hanya seorang buruh cuci.

"Saya akan melakukan apa saja demi anak saya meskipun dengan cara se-perti ini untuk kesembuhan anak kami. Hal ini sudah cara terakhir yang kami lakukan karena semuanya yang kami miliki di Pame-kasan sudah kami jual un-tuk kesembuhan marwah,” ceritanya dengan mata berkaca-kaca.

Ahmad Misli ber-harap pada Pemerintah Pamekasan tidak hanya membantu untuk operasi Marwah hingga cairan di kepalanya berkurang. Ia berharap setidaknya peme-rintah juga bisa membantu untuk biaya perawatan Marwah yang saat ini harus dijalani setiap bulan untuk kontrol ke dokter. (Hol)

SAMPANG - Panitia Penga-was Pemilu Kabupaten Sam-pang melakukan penertiban baleho Cagub dan Cawagub Jawa Timur yang terpangpang di pinggir jalan. Mereka me-mulai penertiban dari Monu-men Sampang sampai menuju Jalan Jaksa Agung. Penertiban tersebut diikuti oleh semua panwas kecamatan dan desa.

Mulai Minggu (21/7) pukul 00.00, panwaslu kabu-paten bersama dengan pan-was kecamatan dan panitia pengawas lapangan (PPL) dari masing-masing desa menurunkan baliho. Mereka berkumpul di depan Monu-men Sampang untuk menu-runkan baleho Calon Geber-nur dan Calon Wakil Gubernur

Jawa Timur yang terpangpang dipinggir jalan. Mereka mela-kukan secara serentak men-cabut baleho dari perempatan Monumen Sampang dan di tempat yang lain sepanjang jalan protokol.

Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Sampang Ach Ripto mengatakan, penu-runan baleho tersebut karena masih belum waktunya pema-sangan baleho. Untuk pema-sangan baleho tersebut dipa-sang pada tahapan kampanye yang dimulai pada tanggal 12 sampai tanggal 15 Agustus. Se-belum menurunkan, pihaknya mengakui kalau sudah melaku-kan koordinasi dengan partai pengusung dari masing-masing calon, namun sampai sekarang

tidak diindahkan, sehingga mereka dengan terpaksa mela-kukan penertiban sendiri.

Penertiban ini dimulai dari Kecamatan Kota Sampang dan akan dilakukan di kecamatan lain oleh panwas kecamatan bersama dengan PPL-nya ma-sing-masing. Bahkan, tidak ha-nya baleho yang tepasang dip-inggir jalan, semua perangkat yang terpasang ditempat yang lain seperti diwarung-warung juga menjadi sasaran pener-tiban. Termasuk juga atribut yang berbentuk pamflet yang tertempel di gedung juga diter-tibkan dan penertiban ini te-rus dilakukan selama tiga hari kedepan.

Penertiban ini dilaku-kan secara serentak dari ma-

sing-masing kecamatan sampai ke pelosok desa, karena dimas-ing-masing desa juga ada PPL yang bertanggung jawab untuk menertibkan atribut tersebut. Apabila juga ada yang tertem-pel dikendaraan dia akan mem-berika imbauan terhadap partai pengusung untuk tidak mema-sangnya dulu sampai tiba masa kampanye. Hal ini sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 69 Tahun 2009 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Masa Kampanye.

“Untuk sementara kami akan turunkan semua baleho yang terpasang dan akan kami simpan sampai tiba masa waktunya, dan kami akan kami berikan apabila itu diminta ketika akan mau di-pasang kembali nanti, ” ujarnya kepada para wartawan. (jun)

Mengemis untuk Biaya Penderita Hydrocephalus SAMPANG - Keterbatasan ekonomi untuk mem-biayai pengobatan Marwah (5), penderita hydro-cephalus, membuat Ahmad Mislih (50), orang tua Marwah terpaksa mengemis. Warga asal Desa Bicorong, Lebek Pakong, Kabupaten Pamekasan, berharap uluran tangan di Pasar Srimangunan, Kota Sampang.

GARAM

Dahlan Ajak Petani Garam Gunakan Biomembran

BISNIS

Pengrajin Pigura Kaligrafi Kebanjiran Pesanan

Moh Hasan. Warga Desa Kamuning, Kecamatan Kota Sampang, yang sudah lama menekuni kerajinan pigura lukisan kaligrafi, foto, dan sejumlah hiasan, kebanjiran pesanan.

hol/koran madura

PEMILUKADA JAWA TIMUR

Panwaslu Tertibkan Baleho Cagub - Cawagub

Ahmad Mislih (50), orangtua penderita hydrocephalus saat mengemis di Pasar Srimangunan Sampang untuk biaya pengobatan pytrinya, Marwah, Minggu (21/7).

hol/koran madura

SAMPANG - Harga bahan pokok di pasaran selama bulan puasa melambung tinggi. Har-ga bawang merah, cabai lom-bok, dan cabai rawit, dikeluh-kan karena harganya sangat mahal. Pedagang kecil banyak yang mengurangi kulakan.

Di kalangan ibu-ibu, ma-halnya kebutuhan dapur menjadi perbincangan. Har-ganya yang sangat mahal membuat warga harus beru-paya meminimalisir bahan tersebut dengan tetap mengo-lahnya meskipun mengurangi kenikmatan dalam mengon-

sumsi makanannya. Salah satu warga Aeng

Sareh, Hasanah (28), yang sua-minya bekerja sebagai tukang becak mengatkan, mahalnya harga bahan pokok yang te-rus melambung tinggi sejak awal bulan puasa membuat dia tidak banyak membelinya, karena bahan pokok seperti bawang merah yang menca-pai harga sampai Rp. 50.000 per kilogram dan harga cabai dengan harga Rp. 65.000 per kilogram. Sehingga Membuat dia tidak bisa membelinya, padahal bahan tersebut men-

jadi bahan konsumsi setiap harinya sehingga tetap meng-gunakannya walaupun sedikit karena masih bulan puasa.

"Harga bahan pokok yang terus tinggi membuat kami jarang membelinya. Padahal, bahan tersebut menjadi bahan makanan ketika menjelang buka puasa dan sahur, sehing-ga kami tetap membelinya meskipun sedikit agar tetap bisa menyantap makanan ke-tika buka puasa dan sahur. Se-andainya bukan bulan puasa, mungkin tidak akan membe-linya dan lebih memilih ma-

kanan lain," ujarnya kepada Koran Madura, Minggu (21/7).

Hal senada juga diung-kapkan oleh pedagang kecil, Maimanah (40). Ia terpaksa mengurangi pembelanjaannya karena harganya sangat mahal dan sebagai pedagang kadang sering menerima teguran dari pembeli. Padahal, harga yang dinaikkan juga mengam-bil keuntungan sedikit dari harga pasaran, sehingga apa-bila mengambil dalam jumlah yang banyak dia pun khawatir tidak akan banyak yang laku dan banyak yang busuk. (jun)

EKONOMI

Harga Bahan Pokok Masih Tinggi

JELANG LEBARAN

Polres Musnahkan Ratusan PetasanSAMPANG - Ratusan petasan yang berhasil diamankan Polres Sam-pang jenis letek, Sabtu (20/7) sekitar pukul 09.00 Wib dimusnahkan. Ratusan petasan terse-but sebelumnya diren-dam di dalam air oleh tim gegana dari Polda Jatim.

Kapolres AKBP Imran Ed-win Siregar melalui Kabag Ops Kompol Imam Irianto mengatakan, didapatnya ra-tusan petasan tersebut dari hasil di beberapa daerah setelah dilakukannya razia beberapa waktu lalu. Salah satunya, seperti di daerah Polsek Sreseh.

"Langkah ini untuk mem-persempit ruang gerak adanya peredaran petasan, yang ber-tujuan untuk menciptakan kenyamanan dan kekhusyu-kan umat muslim saat men-jalankan ibadah puasa," ujar-nya.

Menurutnya, dari pemilik petasan yang berhasil di razia sudah diamankanya. Bahkan,

ini merupakan gambaran ter-hadap masyarakat lain jika akan menggunakan petasan yang memang dilarang.

"Kita sudah menahan pe-milinya dan agar ini semua menjadi pedoman bagi pemi-lik lainnya kalau petasan su-dah dilarang agar tidak men-

jadi bahaya," pungkasnya.Tak hanya itu, ia juga

tidak memungkiri jika masih banyak petasan yang hingga kini beredar secara sembunyi-sembunyi di da-erah lain. Akan tetapi, di-rinya terus menerus akan melaksanakan razia di ber-

bagai tempat."Tapi saya yakin ini

masih banyak petasan di beberapa tempat. Namun, perdagangan dan peredaran petasan ini sulit bisa di-ungkap kalau tanpa peran serta dan partisipasi dari masyarakat," katanya. (ryn)

Page 7: e Paper Koran Madura 22 Juli 2013

SENIN 22 JULI 2013 NO.0164 | TAHUN II 7BANGKALAN

BPWS Minta Dibubarkan Karena Merasa Dianaktirikan

Panwas Tertibkan Alat Peraga Pasangan Cagub

Mahasiswa Galang Dana untuk Yatim Piatu290 Personel Amankan Titik Rawan

BADAN PENGEMBANGAN WILAYAH SURAMADU

BALIHO

SOSIALMENJELANG LEBARAN

Kapolres BangkalanAKBP Sulistyono

Menyambut lebaran tahun ini kami akan

menggelar operasi ketupat semeru

2013.”

BANGKALAN - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Bangkalan mel-akukan penertiban terhadap sejumlah baliho milik pa-sangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, yang terletak di beberapa titik di jalan protokol kota Bang-kalan. Penurunan alat peraga tersebut,berdasarkan instruksi Bawaslu Provinsi Jawa Timur pasca penetapan ke tiga calon oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Bedasarkan pantauan Ko-ran Madura di lapangan, keg-iatan bersih-bersih alat per-

aga tersebut dilakukan oleh tim gabungan, Sabtu (20/7) malam. Di antaranya ada-lah anggota Panwaslu Ka-bupaten, Petugas Sat Pol PP dan petugas Polres setempat. Penyisiran untuk mencari baliho yang dilakukan oleh tim gabungan di sejumlah titik sempat menyita perha-tian warga, karena sedikit mengganggu lancarnya arus berkendara.

"Penurunan alat peraga Paslon ini berdasarkan in-Struksi dari Bawaslu Jatim pasca di tetapkannya pasan-gan calon oleh KPU Jatim,"

kata Fajar Harianto, Ketua Panwaslu Bangkalan.

Menurut Fajar, penerti-ban yang dilakukan pada malam hari diselenggarakan secara serentak di seluruh Kabupaten maupun kota Se Jawa Timur. Setidaknya, un-tuk wilayah Bangkalan ter-hitung ada 27 titik tempat baliho milik pasangan calon terpampang. Akan tetapi, ada sebagian baliho telah ditu-runkan oleh masing-masing tim pemenangan dengan pe-nuh kesadaran dan kesediaan mereka. "Untuk sisanya, kami turunkan sendiri saat malam

ini," imbuh Fajar.Jadi sisa yang pihakn-

ya tertibkan berjumlah 17 baliho milik dua pasangan calon yaitu Bambang-Said dan Sukarwo-Syaifullah Yu-suf (KarSa). Sedangkan, mas-ing-masing tim pemenan-gan diperkenankan kembali memasang alat peraga pada masa kampanye terhitung tanggal 12-25 Agustus 2013 mendatang.

"Pada masa kampanye Agustus itulah masing-masing calon boleh memasang baliho untuk kampanye," tandasnya. (dn/rah)

BANGKALAN - Sejumlah mahasiswa jurusan multi-media Fakultas Tekhnik Uni-versitas Trunojoyo Madura menggalang dana di sejum-lah ruas jalan protokol di Kota Bangkalan, Sabtu (20/7) malam hari. Niat suci mereka pada bulan suci Ramadhan ini adalah untuk membantu anak yatim piatu yang memerlukan uluran tangan para dermawan dan bertujuan untuk melatih kepedulian para mahasiswa di

terhadap warga yang kurang mampu.

Terlihat beberapa kawula muda menyodorkan kardus bertuliskan sumbangan untuk santunan anak yatim Al-ikh-las Kamal Bangkalan. Mereka sengaja menggalang dana kepada sejumlah pengendara roda dua dan roda empat yang sedang melintas. Aksi yang mereka lakukan, untuk meng-ingatkan kepada pengendara motor bahwa anak yatim san-

gat membutuhkan bantuan.“Kami menggalang dana

bantuan untuk diserahkan ke-pada anak-anak yatim piatu di salah satu panti asuhan di daerah Kamal sebagai bentuk kepeduliaan kepada sesama,” kata koordinator aksi peng-galang dana Arif Budi.

Aksi ini, lanjut Arif merupa-kan sosialisasi dan memberikan kesadaran kepada pengguna jalan bahwa yatim piatu harus selalu diperhatikan karena

merupakan sunnah Rasulullah SAW dan ajaran Islam yang mulia. Apalagi, momentum kali ini adalah momentum bulan yang penuh berkah yaitu bulan Ramadhan. Adakalanya, ber-sedakah menjadi suatu keharu-san untuk menambah pahala dan meringankan beban para anak yatim. “Nantinya hasil dari penggalangan dana kami langsung sumbangkan pada yayasan yatim piatu Al-Ikhlas Kamal,” imbuhnya.

Arif berharap aksi terse-but bisa terus berlanjut, dan semoga Allah SWT memudah-kan gerak mahasiswa dalam menggalang dana demi mem-bantu para anak yatim piatu. Juga memudahkan para der-mawan untuk selalu berbuat kebaikan. Menurutya, tidak ada hal lain yang bisa diper-buat untuk membantu anak yatim melainkan dengan menggalang dana. Oleh sebab itu, dirinya bersama sejum-lah mahasiswa di jurusannya bertekad untuk menggalang dana semaksimal mungkin.

“Ini yang hanya kami bisa perbuat untuk membantu anak yatim yang juga merua-pakan saudara kita,” tandasn-ya.(dn/rah)

doni heriyanto/koran madura

PENERTIBAN: Tim gabungan saat menertibkan sejumlah alat peraga pasangan calon gubernur jatim di sejumlah titik di kota Bangkalan.

BANGKALAN - Jembatan Suramadu sudah beroperasi sejak 4 tahun yang lalu, na-mun keberadaannya masih menjadi polemik. Terutama pemerintah kabupaten Bang-kalan dan lingkungan DPRD Bangkalan yang menganggap keberadaan Badan Pengem-bangan Wilayah Suramadu (BPWS) tak mempunyai kon-tribusi yang berarti. Malah, sebagian besar kalangan de-wan tersebut menilai BPWS perlu dibubarkan.

Anggota DPRD Bang-kalan, Syafiuddin Asmoro mengungkapkan bahwa masyarakat Madura sebe-narnya tidak pernah me-nolak akan pembangunan Madura. Namun, dalam mekanisme pelaksanaan-nya, upaya pembangunan ini tercemari oleh keberadaan makhluk yang bernama BPWS.

Padahal sesuai hirarki perundangan yang ada, Per-aturan Presiden (Perpres) No. 27 tahun 2008 tentang BPWS itu seharusnya tidak melanggar atau berbenturan dengan peraturan perundan-gan di atasnya. Seakan-akan keberadaan BPWS men-galahkan keberadaan Guber-nur dan pemerintah daerah dalam pengembangannya.

”Jadi saya berharap ke-pada Bapak Presiden SBY un-tuk membubarkan makhluk yang bernama BPWS, agar pengembangan Madura bisa terlaksana dengan baik,” pin-tanya.

Hal senada juga dis-ampaikan Mukaffi Anwar, Ketua Komisi C DPRD Bang-kalan, solusi yang terbaik

untuk teknis pelaksanaan pembangunan Madura ada-lah dengan melibatkan Gu-bernur sebagai Ketua Pelak-sana Pembangunan Madura, dengan melibatkan empat Bupati di Pulau Madura.

”Solusi ini nampaknya menjadi sebuah ide yang rep-resentatif dalam mengako-modir semua aspek kepent-ingan daerah,” jelas Mukaffi.

Belum lagi, kontribusi ke-beradaan suramadu saat ini dinilai hanya sebagai pen-ghubung alat transportasi. Tidak menghasilkan kontri-busi pada kabupaten yang ada di Madura.

“Selama ini Jembatan Suramadu tidak pernah memberikan kontribusi PAD kepada pemkab. Justru, kita lebih diuntungkan dengan adanya pelabuhan ujung ka-mal yang saat ini mati suri,” ungkap anggota DPRD lain-nya, Mahmudi.

Di tempat terpisah, mela-lui Humas BPWS Faisal Ya-sir mengatakan penilaian terhadap BPWS merupakan hak masing-masing. Namun, pihaknya berusaha untuk menjalin hubungan baik de-ngan semua kabupaten yang ada di Madura. Sejauh ini, pihaknya mengaku masih selalu berkoordinasi de-ngan baik dengan kabupaten Bangkalan, Sampang, Pame-kasan maupun Sumenep.

Menurutnya, Bangkalan merupakan kabupaten yang tidak bisa lepas dari per-anan pengembangan BPWS. Pihaknya mengaku selalu berusaha untuk memban-gun komunikasi dengan se-mua pihak. Mengenai pem-

bubaran BPWS yang diminta oleh anggota dewan karena dinilai tidak menguntung-kan, pihaknya menjawab bu-kan wewenang dari BPWS.

”Dengan kabupaten Sam-pang kita sudah merencana-kan untuk pembangunan pabrik tebu. Termasuk, seba-gian pengembangan jalan di Madura merupakan support dari BPWS,” ungkapnya.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kir-manto saat melakukan kun-jungan ke Bangkalan Jumat (19/7) lalu mengatakan tu-juan kunjungan kerjanya di Madura adalah untuk melihat secara langsung perkemban-gan pembangunan Madura pasca Suramadu.

“Harapannya dulu adalah terjadi percepatan pertum-buhan pembangunan yang luar biasa di wilayah Madura, sementara kontradiksi Per-pres yang dijadikan persoa-lan oleh Pemkab Bangkalan selama ini akan disampaikan kepada Presiden,” ujarnya.

Semua yang tidak disukai oleh masyarakat Bangkalan akan ditampung dan akan dibahas melalui rapat dengan presiden. Jika masyarakat mau jujur kalau ada dampak negatif secara langsung pada masyarakat memang perlu di-ungkapkan. Tapi, menurutnya, justru, dengan adanya jem-batan Suramadu lebih menin-gkatkan ekonomi masyarakat. Terbukti, banyaknya warga yang membuka restoran, ru-mah makan di sepanjang akses. ”Saya hanya bisa me-nampung dan melaporkan hasilnya kepada Presiden,” ujar Djoko. (ori/rah)

Pemerintah Anggarkan Madura Rp 786,9 Miliar

Melalui Menteri Peker-jaan Umum (PU) RI, Djoko Kirmanto ketika melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Bangkalan, Jum’at (19/7) lalu, mengajak semua pihak agar dapat membangun Madura bersama-sama.

Dia menerangkan dana sebesar tersebut merupakan upaya Pemerintah Pusat un-tuk melakukan perubahan dan pengembangan Madura yang signifikan pasca berop-

erasinya jembatan Surama-du.

“Dana itu untuk pembangunan wilayah Ma-dura yang tersebar di empat Kabupaten di Madura yakni Bangkalan, Sampang, Pame-kasan, dan Sumenep di bawah koordinasi Badan Pengem-bangan Wilayah Suramadu (BPWS),” ungkapnya.

Menurutnya, anggaran yang telah disiapkan terse-but lebih tinggi dari anggaran

Provinsi Bengkulu, Gorontalo, Bangka Belitung. Penyediaan anggaran tersebut merupakan wujud keseriusan Pemerintah Pusat dalam membangun Ma-dura.

Selain itu, disinggung mengenai banyaknya jalan rusak dan berlubang sebelum arus mudik lebaran, pihaknya menjelaskan jangan sampai mengganggu proses mudik lebaran. Sebab hal itu akan menghambat perjalanan pe-mudik. Bahkan, hal itu cend-erung akan menyebabkan kecelakaan pada pengendara. Terlebih, pemakai sepeda mo-tor.

Menurut Djoko Kirmanto, pemerintah sejak satu bulan yang lalu sudah melaksana-kan perbaikan jalan. Hal itu untuk mengantisipasi adanya kecelakaan akibat rusaknya

jalan. ”Saat ini semua Sekjen,

menteri sedang mengecek kondisi jalan dalam meng-hadapi mudik lebaran terkait berbaikan jalan, pelebaran, tambal sulam,” kata Menteri PU Djoko Kirmanto, saat mel-akukan kunjungan kerja ke Bangkalan.

Dia menambahkan kalau berbicara waktu sebulan yang lalu atau pun dua bulan yang lalu, mungkin banyak di sana-sini jalan yang ber-lubang. Akan tetapi, saat ini sudah diperbaiki seluruhnya. pemerintah akan melihat kembali, hasil pekerjaan dan perbaikan jalan yang telah dilakukan.

“Kita akan lihat nanti sejauh apa pekerjaan dari perbaikan yang telah terlak-sana,” imbuhnya. (ori/rah)

BANGKALAN – Untuk pengembangan empat ka-bupaten yang ada di Madura, pemerintah menga-lokasikan dana Rp 786,9 miliar. Jumlah itu diambil dari dana APBN yang melekat pada Kementerian Pekerjaan Umum. Sebab sejauh ini perkembangan Madura, pasca beroperasinya jembatan Suramadu, dinilai masih belum Nampak secara signifikan.

ori/kora nmadura

SAAT DIWAWANCARAI: Menteri Pekerjaan Umum (PU) RI Djoko Kirmanto saat diwawancarai oleh sejumlah wartawan, Minggu (21/7) kemarin.

doni heriyanto/koran maduraAKSI SOLIDARITAS: Salah satu mahasiswa melakukan aksi solidaritas dengan menyodorkan kardus kepada pengendara untuk memberikan bantuan.

BANGKALAN - Pol-res Bangkalan mulai menggiatkan pengamanan di sejumlah titik yang dianggap rawan menjelang lebaran idul fitri 2013. Dalam agenda rutin tahu-nan kali ini, sedikitnya 290 personil telah disipkan untuk disebar di beberapa lokasi yang danggap titik rawan. Menurut Kapolres setempat, pengamanan ini direncanakan akan mu-lai digalakkan sejak H-7 hingga H+7 pelaksanaan lebaran.

“Menyambut leb-aran tahun ini kami akan menggelar operasi ketu-pat semeru 2013. Dengan kegiatan itu, terdapat 290 personil yang akan terlibat dan disebar ke beberapa lokasi rawan di Bangkalan,” jelas Kapolres Bangkalan, AKBP Sulistyono.

Sulis menjelaskan dalam operasi penga-manan lebaran tahun ini, pihaknya telah menentu-kan beberapa titik rawan yang menjadi pantauan pihaknya. Menyikapi hal tersebut, pihak kepolisian membangun beberapa pos

di beberapa titik lokasi rawan tersebut guna men-gantisipasi hal yang tidak diinginkan. “Ada beberapa titik yang kami pantau, di

Bangkalan sendiri bebera-pa pos yang kami siapkan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan," imbuh Sulis.

Pos pengaman itu di antaranya adalah 2 pos pe-layanan , 2 pos pengamanan, dan 8 pos pantau. Sedangkan titik-titik yang yang akan menjadi pusat perhatian pihak keamanan adalah tol gate suramadu, wilayah kota, dan lokasi-lokasi yang ada pasar tumpah.

Ditanya mengenai langkah antisipasi terhadap peningkatan potensi krimi-nalitas jelang lebaran kali ini, Sulistyono mengatakan bahwa di pos-pos tersebut, terdapat berbagai elemen kepolisian yang terlibat di dalamnya adalah satuan reserse dan kriminal.

“Ya untuk mengantisi-pasi peningkatan krimi-nalitas, di pos-pos yang saya sebutkan tadi, terdapat berbagai elemen kepolisian yang terlibat, dan untuk mengantisipasi krimi-nalitas, turut bergabung didalamnya adalah satuan reserse dan kriminal,” tan-dasnya.(dn/rah)

Page 8: e Paper Koran Madura 22 Juli 2013

SENIN 22 JULI 2013 NO.0164| TAHUN II8 LINTAS MADURA

TANGKAP KAPAL NELAYAN ASING. Petugas Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan mengamankan sejumlah ABK warganegara Thailand dan Myanmar yang melakukan pencurian ikan (Illegal Fishing), di dermaga pelabuhan Belawan Medan, Sumut. Petugas menangkap empat kapal ikan asing berbendera Thailand beserta 36 ABK yang diduga melakukan pencurian ikan di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) perairan Selat Malaka sebelah timur Provinsi Aceh.

Pihak Kejaksaan mengaku belum menangkap tersangka tindakan korupsi (tipikor) se-nilai ratusan juta rupiah terse-but karena masih menunggu audit dari BPKP.

”Tersangka memang ber-inisial EG, salah satu dosen perguruan tinggi di Bangka-lan,” ujar Kasi Pidsus Kejak-saan Negeri Bangkalan, Agus Budiyanto, saat berada di kan-tornya.

Selain itu, alasan yang

diakui oleh Kejaksaan untuk tidak menahan tersangka, karena tersangka bersikap kooperatif, tidak menyulit-kan petugas dalam pemerik-saan, dibuktikan dengan pe-manggilan tersangka yang selalu hadir dalam pemerik-saan.

Dirinya tidak bisa memas-tikan kapan waktu turunnya audit dari BPKP tersebut. Na-mun, pihak BPKB akan men-injau langsung ke Bangkalan.

Dia mengaku setelah audit terlaksana, lalu dilanjutkan dengan pemberkasan. Kemu-dian, tinggal dilimpahkan ke pengadilan.

”Kerugian negara se-cara pasti masih menunggu pemeriksaan dari BPKP. Na-mun, sejauh penyelidikan kerugiannya memang ratusan juta,” ungkapnya.

Oleh karena itu, lanjut Agus, tersangka EG, terancam pasal 18, UU no 31 tahun 99 sebagaimana diubah UU No 20 tahun 2001, dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun.

Perlu diketahui, kasus dugaan korupsi P2SEM merupakan program pemer-intah provinsi Jatim tahun 2008. Selain karena program fiktif, kelompok masyarakat

penerima bantuan pada program itu diduga banyak yang fiktif.

Sementara tersangka EG sendiri merupakan ketua pelaksana sekaligus penang-gung jawab program P2SEM di Bangkalan yang mendapat-kan kucuran dana sebesar Rp 525 juta. Program kegiatan itu untuk peningkatan kualitas guru dan manajemen sekolah melalui pelatihan penyusunan usulan penelitian.

Berdasarkan hasil peny-idikan yang dilakukan tim penyidik Kejari Bangkalan menyebutkan dana yang di-alokasikan pemerintah untuk kegiatan peningkatan kualitas guru dan manajemen sekolah sebesar Rp125 juta.

Program lainnya ialah

peningkatan penghasilan masyarakat dengan memberi-kan pelatihan berupa pem-buatan kecap dari air kelapa dengan lokasi sasaran di Ka-bupaten Sumenep.

Selain kedua program itu, EG juga menjalankan program peningkatan demokrasi de-ngan cara mengadakan pelati-han saksi pemilu di Desa Pen-yapen, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, dengan alokasi dana yang sama, yakni Rp 125 juta.

Program kegiatan lainnya yang juga dilaporkan terlak-sana dalam program P2SEM itu adalah pelatihan internet bagi pelaku usaha kecil me-nengah dari kalangan generasi muda Gresik, sebesar Rp150 juta. (ori/rah)

Kejari Belum Tangkap Tersangka P2SEMBANGKALAN –Kejaksaan Negeri (Kejari) Bangkalan belum menangkap satu pun tersangka kasus tinda-kan korupsi Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SEM), padahal telah ada orang yang ditetapkan sebagai tersangka sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam kasus tersebut.

BANGKALAN – Sete-lah dilakukan evaluasi dari banyaknya kartu Sehati (Se-hat bersama bupati) yang dikembalikan, ada sebanyak 12 ribu kartu sehati dinilai tak tepat sasaran. Kartu tersebut terpaksa dikem-balikan ke Dinas Kesehatan Bangkalan oleh 11 Puskes-mas.

Penyebab kartu sehati dikembalikan karena pen-erima sudah mampu dilihat dari sisi ekonomi. Selain itu, ada yang berpindah tempat dan telah meninggal dunia. Kesebelas puskesmas terse-but meliputi Konang, Blega, Sepulu, Socah, Jaddih, dan Arosbaya. Kemudian Kota, Klampis, Kamal serta Tra-gah.

Sementara itu, 7 puskesmas lain yang ada di Kabupaten Bangkalan be-lum mengembalikan kartu sehati. Belum diketahui se-cara pasti mengapa mereka belum mengembalikan se-bagian kartu sehati. Apakah kartu sehati tersebut sudah tepat sasaran semua atau masih dalam tahap evalu-asi.

“Sekitar 12 ribu kartu sehati yang dikembalikan pada kami. Kartu sehati ini dikembalikan karena dinilai tak tepat sasaran,” terang Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan, Ahmad Aziz.

Dia menjelaskan pihaknya telah menyebar-kan 550.000 kartu sehati kepada masyarakat be-berapa waktu lalu. Hal itu dilakukan untuk membantu masyarakat dalam menda-pat pelayanan kesehatan gratis.

Dalam menentukan salah seorang warga layak men-erima kartu sehati berdasar-kan data masyarakat miskin pada 2011. Lalu ditambah dengan nama-nama yang mengurus surat pernyataan

miskin (SPM) hingga 2013.“Ketika pendataan

mereka memang tergolong miskin, karena cari ma-kan susah. Namun, setelah kartu sehati dibagi ternyata ekonominya sudah bagus,” ucapnya.

Menurutnya, fenomena dalam lingkungan masyr-akat memungkinkan jika dalam waktu satu atau dua tahun tingkat perekonomi-annya berubah. Bisa jadi, salah satu keluarganya bekerja ke luar negeri, se-hingga perekonomiannya meningkat.

Di menambahkan, un-tuk tertib administrasi, kartu sehati ditahan terle-bih dahulu. Dinkes sedang menunggu laporan hasil dari penyebaran di mas-ing-masing puskesmas. Setelah itu, akan dilapor-kan kepada Bupati Bang-

kalan dan Inspektorat tentang jumlah kartu yang dikembalikan.

“Ada berita acaranya soal pengembalian kartu sehati itu. Nantinya, kami akan data kembali siapa yang berhak mendapat kar-tu sehati. Lalu akan cetak kartu kembali untuk pener-ima yang baru,” terangnya. (ori/rah)

TAK TEPAT SASARAN

Beberapa Puskesmas Kembalikan Ribuan Kartu Sehati

BANGKALAN - Dua orang tewas dan lima orang lainnya mengalami luka-luka dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Galis, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Minggu sore.

“Kejadiannya tadi sekitar pukul 16.00 WIB dan petugas kami telah melakukan penye-lidikan terkait kasus ini,” kata Kapolres Bangkalan AKBP

Sulistijono, Minggu malam.Peristiwa kecelakaan lalu

lintas itu terjadi saat sebuah mobil truk bermuatan pasir melintas dari arah Bangkalan menuju Kota Sampang.

Sesampainya di Jalan Raya Pasar Galis, Kecamatan Galis, Bangkalan tiba-tiba mobil truk menabrak sebuah warung yang berjualan makanan takjil

berbuka puasa.Selain menabrak mobil

berjualan takjil, truk itu juga melindes dua sepeda motor yang sedang parkir di lokasi kejadian, berikut warga yang ada di sekitar lokasi kejadian.

Dua orang orang langsung tewas di lokasi kejadian, se-dangkan tujuh orang lainnya terpaksa dilarikan ke puskes-

mas terdekat.“Tabrakan itu terjadi

kemungkinan karena sopir truk ngantuk. Tapi itu masih dugaan karena hingga kini proses pemeriksaan masih berlangsung,” kata Kapolres.

Musibah kecelakaan lalu lintas menjelang waktu ber-buka puasa ini menyebabkan arus lalu lintas dari arah Sam-

pang yang hendak menuju Bangkalan dan sebaliknya terganggu.

Menurut warga setempat Ahmad Husin, hingga sekitar pukul 18.00 WIB arus lalu lin-tas di sekitar lokasi kejadian masig macet dan petugas masih melakukan evakuasi mobil truk yang mengganggu arus lalu lintas. (ant/rah)

KRIMINAL

Dua Orang Tewas dalam Kecelakaan Lalu Lintas

Sumenep - Pasca ditetap-kannya tiga pasangan calon gubernur dan calon wakil gu-bernur, pekan lalu, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Sumenep langsung menertibkan sejumlah atribut kampanye pasangan cagub-cawagub di daerah setempat.

Ketua Panwaslu kabupaten Sumenep Zmrud Khan men-gatakan, setelah KPUD Jatim menetapkan tiga pasangan calon pada pemilihan guber-nur 2013, pihaknya langsung mengundang sejumlah parpol pengusung cagub-cawagub untuk menurunkan sejumlah atribut.

‘’Kami menyampaikan kepada parpol pengusung cagub-cawagub agar menu-runkan semua atribut yang telah dipasangnya. Sebab,

setelah ditetapkannya calon itu, harus tidak ada atribut calon lagi yang dipasang di-jalanan,’’ kata Zamrud, Min-ggu (21/7).

Menurutnya, karena masih banyak atribut salah satu calon yang belum diturunkan, pihaknya bersama satpol PP dan polres melakukan pen-ertiban terhadap atribut calon tersebut. Semua atribut yang telah ditertibkan, pihaknya kumpulkan di kantor Panwa-slu kabupaten setempat.

‘’Karena masih ada atribut yang belum diturunkan oleh timnya, kami terpaksa men-ertibkan. Atribut yang ditert-ibkan kami simpan di pan-was. Kalau memang partai pengusung atau timnya in-gin mengambilnya silakan,’’ ujarnya.

Pihaknya menegaskan sengaja melakukan penerti-ban atribut pasangan cagub-cawagub setelah ada pen-etapan calon dari KPU Jatim. Sebab, secara aturan memang begitu dan sesuai aturan juga, ada masa kampanye yang

telah dijadwalkan oleh penye-lenggara pilgub, yaitu 14 hari masa kampanye.

‘’Masa kampanye pilgub 14 hari, partai pengusung calon bisa berkompetisi dalam masa kampanye itu. Untuk saat ini, masih belum masuk masa kampanye,’’ paparnya.

Katanya, ada beberapa kriteria yang masuk sebagai atribut kampanye dan perlu ditertibkan, yaitu ada gambar calon, visi misi calon dan gam-bar itu menunjukan cagub atau cawagub. ‘’Yang kami teribkan gambar yang menunjukan kam-panye, utamanya gambar calon gubernur atau calon wakil gu-bernur,’’ urainya.

Untuk saat ini, sam-bungnya, pihaknya mempri-oritaskan gambar pasangan cagub-cawagub saja, sedan-

gkan untuk yang lain masih belum dilakukan penertiban. Tapi, kalau baliho atau span-duk itu memang dinilai tidak tepat oleh Satpol PP meru-pakan hak penegak perda un-tuk ditertibkan juga. ‘’Kami memang memprioritaskan gambar cagub-cawagub, kalau ada yang lain kami serahkan pada Satpol PP, kalau memang melanggar aturan, ya terserah mereka,’’ tegasnya.

Kedepan, pihaknya berjanji akan terus menertibkan alat per-aga kampanye cagub-cawagub, namun pihaknya berharap partai pengusung cagub-cawagub bisa menekankan etika dan estetika, sehingga bisa memasang atribut pada saat masa kampanye men-datang. ‘’Kami berharap parpol juga mematuhi aturan yang ber-laku,’’ harapnya. (rif/mk)

PEMILUKADA JAWA TIMUR

Panwaslu Tertibkan Atribut Kampanye

Ketua Panwaslu kabupaten Sumenep Zmrud Khan mengatakan, setelah KPUD Jatim menetapkan tiga pasangan calon pada pemilihan gubernur 2013,

SUMENEP – Ketua Kaukus Mahasiswa Sumenep (KMS) Zainullah mengata-kan, cuaca yang tidak nor-mal untuk mengolah lahan garam, membuat bantuan dana pugar akan percuma.

“Kalau keadan cua-canya sepeti ini, percuma dengan bantuan pugar itu kalau petani garam tidak bisa mengolah lahannya dimusim ini. Namun, yang namanya bantuan harus tetap direalisasikan kepada yang berhak, jangan sampai karena cuaca buruk bantuan tersebut tidak diberikan de-ngan alasan anomali cuaca,” terangnya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabu-paten Sumenep Mohamad Jakfar mengatakan, bantuan pugar tidak ada kaitannya dengan cuaca, sehingga ban-tuan tersebut tetap akan di-berikan.

“Jika berbicara nasib petani garam saat ini, de-ngan cuaca yang tidak me-nentu saya kira itu memang sudah ketentuan Tuhan. De-ngan ini bantuan tersebut tetap akan dilakukan kepada para petani garam,” ujarnya pada Koran Madura.

Jakfar yakin cauca tidak menentu seperti saat ini tidak mungkin akan terus begitu tanpa ada perubahan. “Insya Allah hujan tidak akan sampai pada bulan Desember, bisa saja akhir

Agustus atau bulan Septem-ber hujan sudah berhenti sehingga para petani bisa mengolah lahan garamnya dengan baik dan juga de-ngan hasil yang memuas-kan,” Tambahnya.

Oleh sebab itu, untuk bulan September sampai de-ngan November diyakini la-han garam pasti diolah oleh petani garam, sehingga dana bantuan pugar masih akan tetap dilaksanakan oleh DKP Kabupaten Sumenep.

Masalah bantuan pugar, sebelumnya masih dalam taraf verifikasi kelompok. Rupanya untuk tahun veri-fikasi kelompok berbeda dengan tahun sebelumnya, kalau tahun sebelumnya hanya 330 kelompok, na-mun untuk sekarang ini target minimal mencapai 205 kelompok. Penentuan verifikasi kelompok tersebut berdasarkan ketentuan dari pemerintah pusat.

Petani garam selain cua-ca kurang memihak, ditam-bah dengan penurunan anggaran pugar, Jakfar men-gakui bahwa penurunan itu dilakukan karena memang ada pengurangan anggaran dari pemerintah pusat se-cara nasional. Kalau pada tahun sebelumnya mencapai Rp 93 miliar seluruh Indo-nesia, turun menjadi Rp 64 miliar.

“Jika hal itu sudah pu-tusan pemerintah pusat se-cara otomastis di Kabupaten Sumenep juga mengalami penurunan. Kalau tahun ke-marin, Kabupaten Sumenep mendapatkan sekitar Rp 9 miliar, tapi berhubung adan-ya pengurangan anggaran, sehingga tahun ini untuk Kabupaten Sumenep kira-kira mendapatkan Rp 4,7 miliar. Hampir 50 persennya pengurangan tersebut,” tu-kasnya. (sym/mk)

ANOMALI CUACA

Pugar Bisa Mubazir

Jakfar yakin cauca tidak menentu seperti saat ini tidak mungkin akan terus begitu tanpa ada perubahan.

Page 9: e Paper Koran Madura 22 Juli 2013

SENIN 22 JULI 2013 NO.0164| TAHUN II 9TAPAL KUDA

KUALITAS JAGUNG MENURUN

Seorang warga menunjukkan jagung yang rusak di persawahan desa Ngadiwarno, Sukorejo, Kendal, Jateng, Minggu (21/7). Menurut petani, tingginya curah hujan mengakibatkan hasil panen jagung di kawasan tersebut turun antara 20-30 persen dibanding panen musim sebelumnya.

Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabu-paten Situbondo melaporkan kasus tersebut ke kepolisian setempat.

Menurut Sekretaris DPC, Narwiyoto, pencopotan alat peraga berupa banner dan spanduk bergambar Bambang-Said terjadi merata di berba-gai lokasi di Situbondo sejak Sabtu pagi. Mulai dari wilayah kota hingga Asembagus dan kecamatan-kecamatan lain. “Pencopotan terus berlang-sung bahkan hingga malam ini. Pencopotan dilakukan pihak panwas, Satuan Polisi Pamong Praja, dan dibantu beberapa petugas kepolisian,” kata Narwiyoto.

Narwiyoto menambahkan,

pihak DPC telah menginstruk-sikan kepada seluruh kader dan simpatisan PDI Perjuan-gan dan relawan pendukung Bambang-Said untuk melaku-kan perlawan secara konsti-tusional terhadap pencopotan alat peraga itu. Pasalnya, pe-masangan alat peraga diatur oleh perundang-undangan yang juga dikuatkan oleh Su-rat Keputusan KPU Jatim No 12/Kpts/KPU-Prov-014/2013 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Kampanye Pilgub 2013 tertangal 14 Juni.

“Kami melawan. Tentu saja secara konstitusional. Kader-kader dan relawan di bawah kami perintahkan untuk men-jaga alat peraga. Kami tegas-kan kepada teman-teman di

lapangan untuk tidak anarkis. Mereka kami bekali dengan Surat Keputusan KPU,” terang Narwiyoto.

Selain memerintahkan ke-pada kader partai serta para relawan untuk terus berjaga di titik-titik pemasangan alat peraga, pihak DPC secara resmi telah melaporkan hal tersebut ke pihak kepolisian malam ini.

“Kami melaporkan ke ke-polisian karena pihak panwas menolak menerima laporan kami. Alasan mereka (pan-waskab), pencopotan atas perintah dari Panwaslu Jatim. Petugas kami masih berada di polres untuk melaporkan per-soalan ini. Sementara ini polisi belum mau menerima laporan kami,” terang Narwiyoto.

LegalTerpisah, LO Tim Peme-

nangan Bambang-Said tingkat Jatim, Yordan M Batara-Goa, mengatakan, Sabtu (20/7) sore dirinya bersama perwaki-lan tim pemenangan cagub-cawagub lainnya dan KPU

Jatim, menandatangani kese-pakatan bersama perihal kam-panye. Kesepakatan tertuang dalam dalam berita acara no-mor 59/BA/PKD.JTM/VII/2013 antara KPU Jatim dengan pra perwakilan tim pemenangan calon.

“Dalam keputusan KPU Jatim serta hasil kesepakatan bersama, ditegaskan bahwa pemasangan alat peraga sebe-lum tanggal 12 Agustus tidak masuk dalam kategori kam-panye sehinga tidak melang-gar tidak aturan pilgub,” kata Yordan.

Namun kesepakatan terse-but nampaknya hanya isa-pan jempol belaka. Di sekitar Masjid Al Akbar Surabaya be-berapa baliho diturunkan oleh Panwaskota dan Panwascam. Sedangkan menurut pengurus DPC Adi Sutarwiyono, penert-iban alat peraga oleh Panwas tersebut adalah untuk PILEG, bukan PILGUB. Lanjut, kata Adi, ada unsur kesengajaan Panwas untuk memelintir MoU tersebut. (ara)

Panwaslu Diduga Langgar MoU KampanyeSITUBONDO - Pencopotan alat peraga bergambar pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur nomor urut 3 Bambang Dwi Hartono-Said Abdul-lah terjadi secara sistemik dan massif oleh aparatur negara terjadi di Kabupaten Situbondo, Sabtu (20/7) malam.

Dalam Pemilukada 29 Agustus mendatang yang melanggar ketetapan tentang penetapan tempat-tempat yang terlarang dalam pema-sangan alat peraga kampanye. Atribut tersebut ditertibkan di sepanjang jalan prototokol se Kota Probolinggo, Minggu (20/7) malam.

Ketua KPU Kota Probolinggo, Sukirman WHP, mengatakan menjalankan tugas dan amanah, hara-pannya berjalan baik dan lancar. Sesuai aturan yang ada, pelaksanaan tugas dan keterlibatan unsur terkait mempunyai makna berjalan dengan baik, aman, tertib, dan sukses untuk salah satu tahapan untuk menertibkan alat peraga sesuai regulasi yang ada.

“Upaya kami secara pendekatan persuasif internal sudah dilakukan. Tentunya semua berjalan dengan baik sesuai kehendak masing-masing, artinya alat peraga yang dipasang sesuai dengan perijinan, tentunya akan berjalan dengan baik dan lancar. Itu kerja kita bersama,”ucapnya.

Ia menambahkan, tang-gal 20 Juli 2013 merupakan regulasi untuk penertiban alat peraga. Apalagi tingkat kerusakan akan lebih jelas dibanding ditangani ineternal tim pemenangan kampanye pasangan calon karena situasi dan kondisi tidak bisa dijamin.

“harapanya tidak rusak, tapi kalau kondisi rumit tak menjamin. Tim kampanye bisa aktif menjaga dengan baik alat peraga yang sudah diturunkan bisa dimanfaatkan dengan baik. Harapannya sep-erti itu,”jelas Sukirman WHP.

Tim akan dibagi menjadi lima kelompok, kata Sukir-man WHP, akan disebar di masing -masing wilayah yang tersebar di lima ke-camatan agar bisa menjang-kau karena sarana prasaran kurang memadai.

“Harus dibawah komando Panwaslu Kota Probolinggo. Yang jelas ada prosedur, efisien dan bisa

berjalan tertib, aman dan lancar,”terangnya.

Menurutnya, yang perlu dipedomani dalam satu ke-tentuan yang harus dipegang teguh . Fokus tim gabungan sewaktu melakukan penerti-ban di jalan Soekarno Hatta dari barat ketimur, dan Jalan Panglima Sudirman, dari utara keselatan.

“Yang perlu dicatat, kalau ada di kantor partai poliik jangan diganggu. Itu hak privasi mereka, tentunya diijinkan. Sedangkan alat peraga yang terkait Pemilu Legislatif, jangan diturunkan karena diperbole-hkan semenjak parpol ditetapka sebagai peserta pemilu untuk kampanye tertabatas,”tegas Sukirman WHP.

Demikian juga, lanjut Sukir-man WHP, yang berhubungan untuk pilkada harus wajib ditu-runkan,. Hal ini berlaku untuk semua pasangan calon, agar tidak ada pembedaan perlakuan atau tebang pilih.

“Untuk lokasi diper-empatan jarak masuknya 15 meter,. Yang penting sekarang alat peraga, besar atau kecil harus diturunkan, baik yang berbentuk bill board atau banner, dan spanduk,”tukasnya.

Belum MaksimalKendati KPU Kota

Probolinggo telah menetap-kan hari Sabtu (20/7) sebagai batas akhir penertiban atribut dan alat peraga kampanye oleh masing-masing pasan-gan Calon Walikota dan Wakil Walikota Kota Probolinggo, namun berdasarkan pantauan di beberapa sudut kota pada hari Minggu (21/7) masih banyak baliho dan atribut calon yang terpampang. Pan-waslu menghimbau seluruh kontestan Pemilukada 29 Agustus mendatang untuk menaati aturan main yang telah ditetapkan.

Berdasarkan ketentuan panitia penyelenggara pemi-lu, dari tanggal 20 Juli sam-pai 12 Agustus mendatang Kota Probolinggo diharapkan terbebas dari segala macam alat peraga kampanye.

Namun pada saat penertiban alat peraga kampanye oleh KPU, Polres Probolinggo Kota, Satpol PP, Dishub, BLH dan Kebanglinmas dan dia-wasi langsung oleh Panitia Pengawas Pemilu (panwaslu) Kota Probolinggo, Sabtu (20/7) malam, ditemukan masih banyak atribut calon.

Ketua Panwaslu Kota Probolinggo, Putut Guna-warman, mengatakan, penertiban yang dilakukan hari itu kurang maksimal karena jumlah petugas yang diturunkan tidak seband-ing dengan banyaknya alat peraga yang masih terpa-sang. Akibatnya, menjelang malam petugas baru ber-hasil melaksanakan tugasnya hanya di jalan protokol saja, sepoerti Jl.KH.Hasan Geng-gong, Jl. Panglima Sudirman, Jl.Pahlawan, Jl. Soekarno Hatta, Jl. Ahmad Yani, Jl. Cokroaminoto, Jl. Mastrip, dan Jl. Raya Bromo.

Petugas Panwas yang ditu-runkan hari itu tidak dapat ikut serta dalam membongkar atribut para calon karena terk-endala tugas dan wewenang. “Kami hanya sebatas menga-wasi proses penertibannya. Panwas hanya boleh meny-ampaikan rekomendasi ke-pada KPU terkait keberadaan atribut yang harus dibongkar atau ditertibkan,” jelas Putut Gunawarman yang ditemui di lokasi penertiban.

Selain alat peraga kam-panye, pengawasan dilaku-kan pihaknya mendapati keberadaan pos komando (posko) pasangan calon, dan banner yang terpasang di ken-daraan. “Isyaallah, hari Senin (22/7) kami kan melakukan koordinasi terpadu untuk me-nertibkan posko dan banner di mobil,”tandasnya.

Tentunya ia berharap se-luruh pihak yang berkepent-ingan dengan pelaksanaan pesta demokrasi ini dapat menguti aturan main yang ditetapkan. Selain itu Ketua Panwalu Kota Probolinggo juga menyoroti belum maksimalnya Tim Gabungan dalam proses penertiban sebelum masa kampanye ini. “Tentunya dukungan personil dari instansi terkait dan KPU sangat diharapkan agar penertiban ini dapat dilakukan secara maksimal se Kota Probolingg,” pungkas Putut Gunawarman.(hud).

TIM GABUNGAN

Penertiban Alat Peraga Belum Maksimal

TERTIBKAN, Tim gabungan menurunkan alat peraga pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota tanpa tebang pilih.

PROBOLINGGO - Satlantas Polres Probolinggo nampakn-ya berhasil menurunkan angka kecelakaan lalulintas saat OPS Patuh 2013. Pasalnya, menu-runnya angka kecelakaan itu akibat di genjotnya operasi patuh di berbagai titik sep-erti, jalur Leces, Tegalsiwalan, Dringu, Kraksaan dan Paiton. “OPS Patuh 2013 ini, juga ber-dampak pada penurunan ang-ka laka lantas,”ujar Kasat Lan-tas Polres Probolinggo AKP Warih Hutomo, Minggu (21/7).

AKP. Warih Hutomo, me-rinci angka kecelakaan lalu lintas saat OPS Patuh 2013 ini hanya mencapai 19 Ke-

jadian saja. Diantaranya 1 orang meninggal dunia, 1 orang luka berat dan 19 orang dinyatakan luka ringan. Ber-beda saat OPS Patuh 2012 , jumlah laka mencapai 36 ke-jadian. Diantaranya 1 orang meninggal dunia, 2 orang Luka Berat dan 51 orang luka ringan.

Lebih jauh ia mengaku, kalau terjadinya kecelaka’an itu akibat melanggarnya ram-bu-rambu lalulintas. “Bentuk pelanggaran lain diantaranya tidak melengkapi diri dengan helm, tidak ada spion, berbon-cengan lebih dari satu orang, hingga lampu depan tidak din-

yalakan,“ ungkap AKP Warih Hutomo.

Sementara saat OPS Patuh itu, jumlah pelang-garan lalu lintas terbanyak dilakukan usia pelajar dan pekerja pabrik dengan materi pelanggaran terbanyak anta-ra lain mengenai perlengka-pan berkendara dan keleng-kapan surat-surat.

“Selama Operasi Patuh 2013, pihaknya juga mem-berikan himbauan tertib lalu lintas bagi pengguna jalan melalui leafleat, spanduk, juga penyuluhan ke sejum-lah instansi,”pungkasnya.(hud).

OPS PATUH 2013

Angka Laka Lantas Menurun

PROBOLINGGO - Calon legislatif DPR RI dari Partai

Golkar H. Muhammad Mis-bakhun, SE, mengklaim Par-tai Golkar terus bekerja keras menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang un-tuk memanaskan mesin par-tai. Partai Golkar menargetkan perolehan dua kursi di Dapil II Pasuruan - Probolinggo.

“Golkar mentargetkan dua kursi di DPR RI untuk daerah pemilihan (Dapil) II Pasuruan - Probolinggo. Insyaallah terca-pailah, tidak terlalu sulit,”ujar H. Muhammad Misbakhun, SE, saat meng hadiri resesnya anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, di Desa Mentor Kecamatan Sumberasih, Min-ggu (21/7).

Misbakhun, mengatakan dirinya punya keyakinan

kuat untuk terus membela rakyat kecil, sehingga terus maju untuk berjuang men-jadi wakil rakyat di tahun 2014. Tak heran, politisi yang merupakan salah satu inisiator hak angket Century tersebut, yakin akan terpilih kembali. “Saya Insyaallah akan terpilih. Apalagi dengan partai besar seperti Golkar ini,”ucapnya yakin.

Menurutnya, perjuangan untuk membongkar skandal korupsi Bank Century, se-lama menjadi anggota DPR adalah bukti nyata bahwa dia tidak asal-asalan ketika men-jadi wakil rakyat. Bahkan, di-rinya pun sempat masuk ke penjara atas tuduhan kasus yang tak pernah terbukti di-

lakukannya. “Selama ini kan saya su-

dah membuktikan. Bahwa saya terpilih tidak hanya sek-edar menjadi anggota DPR . Saya termasuk politisi muda yang menerima resiko terberat dalam perjuangan politiknya, yaitu dipenjara,” tandas Mis-bakhun.

Selain itu, mengingat nomor urutnya pada posisi 5, dia mengaku justru me-milih ditempatkan di nomor 5 dalam daftar Caleg Partai Golkar untuk Dapil Jatim II yang meliputi Kota Pasruruan, Kabupaten Pasuruan, Kota Probolinggo dan Kabupaten Probolinggo itu. “Saya me-mang tidak memilih untuk jadi nomor satu, tapi pilih nomor

lima biar sama dengan nomor Partai Golkar,”terangnya.

Tentu saja alasannya memilih nomor lima bukan hanya karena sama dengan nomor Partai Golkar. Malahan kata dia, nomor 5 yang di pil-ihnya itu justru mempermu-dah masyarakat untuk terus mengingatnya. Sebab, wilayah Pasuruan-Probolinggo yang dikenal sebagai kawasan Tapal Kuda didominasi oleh kaum santri.

“Dan nomor lima itu mengingatkan pada rukun Islam yang lima. Waktu salat juga ada lima. Bagi rakyat In-donesia, Pancasila juga ada lima sila,” urai Misbakhun.

Sementara itu, Ketua DPD Partia Golkar Kabupaten

Probolinggo, H. Wahid Nu-rahman kepada ratusan pe-serta yang hadir untuk jangan melupakan nomor 5 sebagai partai dengan slogan “Golkar Suara Rakyat”.

“Saya memohon, jangan lupakan nomor 5 pada saat pemilu di tahun 2014 nanti, 5 Partianya, 5 Caleg DPR RI-nya 1 Calegnya DPRD Kabupaten Probolinggo,”pesannya ber-harap.

“Tentunya ini menjadi Kebanggaan kita bersama, karena ditengah-tengah kita datang langsung Caleg DPR RI Partai Golkar yang membong-kar kasus Bank Century. Ini merupakan kehormatan bagi kita semua,”pungkas Wahid Nurrahman.(hud).

GOLKAR

Ada yang Merasa Percaya Diri di Dapil Dua

PROBOLINGGO - Tim gabungan yang beranggota-kan KPU, Panwaslu, Satpol PP, Kesbangpolinmas, Dishub, BLH dan Polres Probolinggo Kota menert-ibkan sejumlah atribut kampanye asangan calon walikota dan wakil walikota.

Page 10: e Paper Koran Madura 22 Juli 2013

SENIN 22 JULI 2013 NO.0164 | TAHUN II10

Bonek-Jamrud Berbagi Takjil di Surabaya

98 Mahasiswa Asing Ikuti “COP” di Kediri

Satpol PP Amankan 18 Pasangan Mesum

FANS CLUB

PERGURUAN TINGGI

ASUSILA

Jumlah DPT pemilukada Jatim 2013 sebanyak

30.019.300 pemilih. Sedangkan total

TPS di seluruh Jatim diketahui sebanyak

71.033 TPS,”

Andry Dewanto Achmad Ketua KPU Jatim

LINTAS JATIM

Jumlah Pemilih 30.019.300 JiwaPerbaikan DPT hingga H-7 pencoblosan

DPT tersebut resmi diliris melalui hasil Rapat Pleno Ter-buka Rekapitulasi DPT Pemi-lukada Tingkat Provinsi oleh KPU Provinsi Jatim di Hotel Novotel Surabaya.

“Jumlah DPT pemilu-kada Jatim 2013 sebanyak 30.019.300 pemilih. Sedang-kan total TPS di seluruh Jatim diketahui sebanyak 71.033 TPS,” ujar Ketua KPU Jatim, Andry Dewanto Achmad.

DPT paling sedikit tercatat di Kota Mojokerto yang hanya 94.161 pemilih, sedangkan Surabaya jumlah pemilih ter-banyak yakni 2.018.467 orang.

Kendati rekapitulasi DPT sudah usai, Andry Dewanto Achmad mengakui bahwa soal DPT masih jauh dari sem-purna. “Masih ada banyak kekurangan. Saya harus men-gakui itu,” terangnya.

Andry menyebutkan jum-lah DPT pemilukada Jatim 2013 meningkat dibanding Pilgub 2008 lalu yang tercatat 29 juta. Peningkatan jumlah pemilih di Jatim yang tidak terlalu besar itu, lanjut Andry disebabkan program KTP ele-ktronik (e-KTP) yang dilak-sanakan serentak di seluruh Indonesia.

Jumlah itu ternyata mem-bengkak dibanding Daf-

tar Pemilih Sementara (DPS) maupun Daftar Penduduk Po-tensial Pemilih Pemilu (DP4). Pasalnya, jumlah DPS yang tercatat sebanyak 29.794.548 orang. Sementara jumlah DP4 sebanyak 29.503.266 orang.

Menanggapi hal tersebut, Andry menyebutkan ada tiga faktor bertambahnya jumlah DPT. Pertama, pada saat pen-dataan DP4, diketahui ada warga yang usianya 17 tahun belum terdaftar, kemudian terdeteksi saat proses pencat-atan DPS.

Kedua, ada warga yang berhak memilih tapi belum dimasukkan sebagai pemilih. Ketiga, warga di luar Jatim, berubah identitasnya men-

jadi penduduk Jatim “ Dengan kondisi itu, jumlah pemilih di-pastikan akan terjadi penam-bahan di semua kabupaten/kota,” ujarnya.

Masyarakat yang belum terdaftar sebagai pemilih, masih ada kesempatan dilaku-kan perbaikan DPT hingga H-7 pemungutan suara. Un-tuk mempermudah proses pe-mutakhiran data pemilih, KPU menggunakan sistem online melalui SMS Gateway.

“Caranya bisa SMS ke nomor 089622266635, lalu ketik DP (spasi) Nomor In-duk Kependudukan (NIK). Masyarakat yang sudah ter-daftar maupun yang belum akan mendapatkan balasan. Bagi yang belum terdaftar, SMS itu akan langsung dimas-ukkan data Daftar Pemilih dan selanjutnya akan diproses su-paya segera mendapat surat undangan memilih di Pilgub Jatim 29 Agustus mendatang,” tegasnya.

Lucunya, ketika diujico-bakan oleh Komisioner KPU Jatim Divisi Teknis Penye-lenggaraan Pemilu dan Data Agus M. Fauzi, ternyata mas-ing-masing satu orang dari wakil tim sukses pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf dan Bambang D.H.-Said Abdullah belum terdaftar. "Ya, hal-hal seperti inilah yang harus kami mutakhirkan," terangnya.

Untuk itu, Andry menga-takan bahwa masyarakat bisa langsung melaporkan ke RT/RW setempat untuk didaftar. (ara)

SURABAYA – Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Jatim yang berhak mencoblos pemilihan gu-bernur (pilgub) Jatim pada 29 Agustus mendata-ng sebanyak 30.019.300 orang terdiri 14.805.723 laki-laki dan 15.213.577 perempuan.

SURABAYA - Suporter Persebaya yang dikenal dengan Bonekmania dan grup musik rock terkemuka Jamrud mem-bagikan takjil (makanan untuk buka puasa) sebanyak 1927 bungkus makanan di Monu-men Polisi Jalan Raya Darmo Surabaya, Minggu (21/7).

Pembina Bonek-Q dan sekaligus penyelenggaran acara, Siti Nasyiah menga-takam angka 1927 itu meru-pakan angka unik merujuk pada kelahiran Persebaya, 18 Juni 1927.

"Kami ucapkan terima kasih yang tidak terhingga

kepada pihak-pihak terkait yang sudah mensuport acara ini secara penuh," katanya.

Aksi yang diprakarsai Bonek-Q, elemen suporter Persebaya itu dihadiri pento-lan group musik rock Jamrud seperti halnya vokalis dan gi-tarisnya, Krisyanto dan Aziz.

"Mereka spesial datang ke Kota Pahlawan untuk memer-iahkan acara bagi-bagi takjil tersebut," katanya.

Siti mengatakan kedu-anya datang bersama promo-tornya Log Zhelebour.

Promotor musik rock asal Surabaya yang kini hijrah

di Jakarta ini juga mengaku bonek karena senang dan ser-ing melihat Persebaya.

"Meski di Jakarta, saya ini 'Bonek' rek!," kata Log dengan logat kental Surabaya.

Karena kecintaannya de-ngan Persebaya, Log rela merogoh kocek pribadinya untuk secara khusus mem-berangkatkan Krisyanto dan Aziz ke Surabaya.

Usai bagi takjil bagi peng-endara jalan, dedengkot musik rock papan atas itu akan buka puasa bersama Bonek dengan makan nasi bungkus. Sebab kebetulan ada juga Bonek yang

menjadi Jammers (pendukung Jamrud).

Selain Vokalis dan Gitaris Jamrud, Bonek juga mengun-dang tokoh Surabaya seperti H Saleh Ismail Mukadar SH selaku komisari PT Persebaya Indonesia serta sejumlah pe-main Persebaya seperti Fer-nando Soler dan lainnya.

Selain itu juga hadir DPD Parfi Jatim yang dimotori oleh Wira Lina SE Msi serta Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) Kota Surabaya yang dipimpin H Saiful Ma’arif SH M.Hum, para anggota DPRD Kota Surabaya.(ant/dik)

ant/nyoman budhiana

EKOWISATA BAKAU: Seorang nelayan memantau sampah di kawasan Ekowisata Wanasari Tuban, Badung, Bali, Minggu (21/7). Pengembangan pariwisata berwawasan lingkungan tersebut merupakan hasil kerjasama nelayan setempat dengan program CSR Pertamina untuk peningkatan perekonomian nelayan sehingga tidak selalu bergantung pada hasil tangkapan ikan.

ant/fikri yusufPERAJIN JENANG KETAN: Perajin menyelesaikan pembuatan jenang ketan di sebuah industri rumahan jenang ketan di Kepatihan, Ponorogo, Jatim, Minggu (21/7). Menjelang lebaran, industri rumahan jenang ketan khas Ponorogo tersebut meningkatkan produksi dari sebelumnya 150 kemasan per hari menjadi 400 kemasan per hari.

SURABAYA - Sebanyak 98 mahasiswa asing dari Korsel, Belanda, Jepang, Hong Kong, dan China mengikuti "Com-munity Outreach Program" (COP) atau Kuliah Kerja Ny-ata (KKN) 2013 bersama 59 mahasiswa Universitas Kris-ten Petra Surabaya di Kediri, 7 Juli-1 Agustus.

"Sejak tahun 1998, kami bekerja sama dengan univer-sitas dari negara dan bahkan benua lain untuk melaksana-kan COP atau KKN interna-sional di desa-desa di kaki Pegunungan Wilis di Kediri," kata Humas UKP Surabaya Ingrid Indriyani di Surabaya, Minggu (21/7).

Menurut dia, COP 2013 bertujuan membagikan nu-ansa multikulturalisme, baik kepada peserta maupun ke-pada masyarakat Kediri.

"Melalui COP ini, peser-ta yang ikut terlibat diajak untuk belajar hidup berin-teraksi bersama masyarakat

yang berbeda budaya, pola pikir, status sosial ekonomi dan tingkat pendidikan," ka-tanya.

Selain itu, COP atau KKN internasional itu dapat men-jadi sarana belajar menga-sah kepekaan sosial dalam membantu masyarakat di desa dalam menyelesaikan masalah yang sedang diha-dapi.

"Secara 'global vision', COP atau KKN internasion-al itu diharapkan mampu menjadi embrio bagi ter-ciptanya bangunan per-damaian atau 'peace build-ing' di masyarakat dunia," katanya.

Ia menjelaskan kegiatan itu diikuti 157 mahasiswa yang terdiri dari 59 maha-siswa UK Petra, 27 maha-siswa Dong Seo University Korea Selatan, 29 mahasiswa Inholland University Belan-da, dan 10 mahasiswa Hong Kong Baptist University

Hong Kong.Selain itu, 15 mahasiswa

International Christian University Jepang, seorang mahasiswa St Andrew's Uni-versity Jepang, empat maha-siswa Chinese University of Hongkong, tiga mahasiswa Lingnan University of Hong Kong, empat mahasiswa Guangxi Normal Univer-sity dan lima mahasiswa Guangxi University of Sci-ence and Technology.

"Mereka semua akan ber-baur pada enam dusun dalam wilayah Kecamatan Mojo di Kediri untuk melaksanakan program kerja yang telah dirancang sesuai dengan tema sentral yang diusung yakni 'Education for Better Future'," katanya.

Dengan tema itu, maka program kerja yang akan di-laksanakan lebih berfokus pada pembenahan infrastuk-tur pendidikan pada SMPN 2 Mojo "Kelas Jauh", baik yang

bersifat fisik maupun non-fisik.

"COP kali ini memiliki beberapa keistimewaan dibandingkan dengan ta-hun-tahun lalu, karena ta-hun ini sudah usia yang ke-17 serta bertambahnya tiga universitas yang baru terga-bung," katanya.

Ia menambahkan uni-versitas yang dimaksud dari Hong Hong dan CHina yaitu Lingnan University of Hongkong, Guangxi Nor-mal University, dan Guangxi University of Science and Technology.

"Kami melaksanakan KKN sejak tahun 1994, tapi sejak Dongseo University-Korea Selatan bergabung pada tahun 1998 maka is-tilah KKN diubah menjadi COP, sebagai suatu realisasi program sister city Sura-baya-Pusan, lalu universitas lain pun bergabung," katan-ya. (ant/dik)

SURABAYA - Satuan polisi pamong praja (satpol PP). Terus giat melakukan operasi pekat terkait dengan PP pemerintah Kota Sura-baya, yang melarang seluruh tempat hiburan melakukan kegiatan, serta Hotel yang terindikasi ada pasangan mesum bukan suami istri.

Dari 18 pasangan ini terjaring di Hotel Pasar be-sar, Jl pasar besar Surabaya. Mereka diketahui sedang melakukan hubungan

mesum, petugas satpol PP yang berjumlah sekitar 40 anggota yang diback up dari Polri dan Garnisun, me-nyisir setiap kamar sete-lah meminta daftar tamu diresepsionis.

Kebanyakan pasangan mesum ini berusia setengah baya, dan mereka mengaku kalau dirinya pasangan sua-mi istri yang kawin dibawah tangan," kami ini suami istri, kami sudah nikah," ujar wanita setengah baya yang

tidak mau menyebutkan identitasnya.

"Selain menemukan 18 pasangan bukan suami istri di kamar hotel, kami juga mendapati adanya penjua-lan minuman beralkohol," Ujar Kabid Ops satpol PP Drs Dari.S.sos. "Atas dua pelanggaran yang dilakukan pihak manajemen, kami akan memanggil pemilik hotel dan k18 pasangan ini nanti akan kami keliponsos untuk pem-binaan,". Imbuhnya. (ara)

ara/koran madura

DIAMANKAN:Sejumlah pasangan

mesum saat diamankan oleh Satpol PP, Minggu

(21/7) kemarin.

Page 11: e Paper Koran Madura 22 Juli 2013

SENIN 22 JULI 2013 NO.0164 | TAHUN II 11

Pemuda Katolik Surabaya Dukung Bambang-Said

Usia Rektor Unair Disoal

PILGUB JATIM 2013

PERGURUAN TINGGI

LINTAS JATIM

Menimbang Keputusan KPU Atas Dukungan Ganda

Pilkadal merupakan bukti kuat bahwa demokrasi itu hanya mudah diucapkan, tetapi “fair” dalam praktik itu sangat sulit, bahkan dukungan ganda dari parpol kepada sang calon pun menjadi modus.

Di Kabupaten Puncak, Pap-ua, modus dukungan ganda su-dah berlangsung dalam Pilkada 2011 karena Partai Gerindra memberikan dukungan ganda kepada dua kandidat, yaitu Si-mon Alom dan Elvis Tabuni.

Akibatnya, kelompok massa Simon Alom dan Alvis Tabuni terlibat konflik berdarah selama berbulan-bulan hingga mene-waskan puluhan orang, bahkan hampir seluruh fasilitas milik pemerintah di daerah itu diba-kar dan dirusak massa.

Indikasi serupa agaknya juga ditemukan Komite In-dependen Pemantau Pemilu (KIPP) Lampung terkait dengan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung 2013.

Hasil pemantauan KIPP Lampung pada pelaksanaan Pilkada Provinsi Lampung 2013, khususnya pada tahapan pendaftaran Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung, mencatat dukungan ganda partai politik kepada tiga pasangan calon, yakni partai PPPI, Barnas, PKP, PMB,

Pelopor, PIS, PPI, PRN, dan Partai Buruh.

“Partai-partai itu men-dukung pasangan Herman H.N.-Zainudin Hasan, dan pasan-gan M. Ridho Ficardo-Bachtiar Basri,” kata Ketua KIPP Provinsi Lampung Ihsan Kurniadi di Bandarlampung (1/7).

Tidak hanya itu, dukungan ganda juga terjadi pada Partai Pelopor, PPPI, dan PPI yang mengusung pasangan Berlian Tihang-Mukhlis Basri dalam Pilkada Lampung 2013.

Di Palu, tiga pasangan bakal Calon Bupati Dongga-la, Sulawesi Tengah, periode 2013--2018, terindikasi me-nerima dukungan ganda dari partai politik pengusung.

“Ketiga pasangan tersebut adalah Burhanuddin Lamadji-do-Ta’rifin Masuara, Kasmud-din-Abubakar Al-Djufri, dan pasangan Ilham Pettalolo-Kaharuddin,” kata Ketua KPU Donggala Mahfud Masuara di Palu (3/7).

Partai yang memberikan dukungan ganda di Palu ada-lah Partai Demokrat dan Par-tai Patriot. Partai Demokrat mengajukan dua pasangan calon masing-masing pasan-gan Kasmuddin-Abubakar de-ngan pasangan Anita Nurdin-Abd Chair.

K a s m u d d i n -A b u b a k a r direkomendasikan oleh Pelaksana Tugas Ketua DPC Demokrat Donggala, sedang-kan Anita Nurdin-Abd Chair direkomendasikan oleh man-tan Ketua DPC Demokrat yang oleh DPP partai itu sudah di-ganti.

Lain halnya dengan Par-tai Patriot. Sekjen Patriot dan Wakil Sekjen Patriot di Jakarta memberikan pendapat yang berbeda terhadap mekanisme pengajuan calon bupati se-hingga satu kepengurusan Patriot mengusung pasangan Kasmudin-Abubakar dan satu kepengurusan lagi mengusung pasangan Burhanuddin Lama-djido-Ta’rifin Masuara.

Agaknya, modus dukungan ganda itu memungkinkan ber-bagai bentuk manipulasi dan rekayasa politik yang meno-dai demokrasi. Oleh karena itu, KPU Pusat perlu mem-buat aturan main yang dapat mencegah parpol atau calon kepala daerah untuk “mem-permainkan” demokrasi, apal-agi secara transaksional.

Antidemokrasi Hal yang sama juga terjadi dalam pilkada di Jawa Timur, bahkan “permainan” antidemokrasi itu terlihat dalam berbagai pilkada, di antaranya Pilkada Kabupaten Mojokerto yang menyebabkan pembakaran sejumlah mobil dinas. Atau, Pilkada Bangkalan, Batu, dan Bondowoso.

Tidak hanya itu, “permain-an” antidemokrasi dengan modus dukungan ganda juga

membuat Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur mencoret pasangan Khofi-fah Indar Parawansa-Herman Sumawiredja untuk mengi-kuti pilkada setempat karena dinilai tidak memenuhi syarat dukungan.

“Sesuai dengan hasil kepu-tusan pleno, ada tiga nama pasangan yang lolos, yakni Eggi Sudjana-M. Sihat, Bam-bang D.H.-Said Abdullah, dan Soekarwo-Saifullah Yusuf,” ujar Ketua KPU Jatim Andry Dewanto Ahmad saat konfer-ensi pers setelah sidang pleno di Kantor KPU Jatim (15/7).

Pencoretan pasangan Khofifah-Herman itu terkait dengan dukungan ganda dari DPD Partai Kedaulatan (PK) Ja-tim dan DPW Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI) Jatim, bahkan keputu-san pencoretan itu berlangsung alot hingga akhirnya diputus-kan secara “voting”.

“Hasilnya, tiga komisoner menyatakan Khofifah tidak memenuhi syarat, satu komi-sioner menyatakan Khofi-fah memenuhi syarat, dan satu komisioner berpendapat dukungan PK ke Khofifah. Namun, PPNUI pendukung Khofifah tidak memenuhi syarat,” katanya.

Hasil voting KPU Jatim terkait dengan dukungan gan-da yang menunjukkan adan-ya pandangan berbeda dari para komisioner itu agaknya memperkuat dugaan adanya hukum yang politis (bermain dalam celah regulasi), bukan

hukum yang sosiologis (adil).Apalagi, modus dukungan

ganda itu berasal dari calon yang secara politis sudah me-miliki dukungan cukup, tentu akan berbeda bila modus dukungan ganda itu berasal dari calon yang sama-sama kekurangan dukungan.

Oleh karena itu, penga-mat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Airlangga Pribadi menilai elite politik di Jawa Timur belum siap berdemokrasi de-ngan terhadangnya pasangan Khofifah-Herman untuk maju dalam Pilkada Jatim.

“Terhadangnya Khofifah-Herman adalah imbas dari indikasi tampilnya ketidak-santunan politik yang tidak menginginkan untuk berkom-petisi secara fair,” katanya di Surabaya (15/7).

Menurut Airlangga Pribadi yang juga pengajar pada De-partemen Politik FISIP Unair itu, ketidaksiapan elite politik berkompetisi itu menunjukkan bahwa nilai-nilai demokrasi masih belum menjadi habitus (kebiasaan) dari elite politik di Jatim, apalagi dikemas dengan alasan regulasi untuk membe-narkan ketidaksiapan itu.

“Keputusan KPU memper-lihatkan bahwa jajaran KPU Provinsi Jatim tidak meli-hat persoalan ini sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya dengan mempertimbangkan begitu jelasnya berbagai ke-janggalan-kejanggalan dalam proses seleksi kandidat,” ka-tanya. (ant/dik)

SURABAYA - Pilkada bukan pilkadal. Pilkada adalah pemilihan kepala daerah yang bersifat demokratis, sedangkan pilkadal adalah pemili-han kepala daerah ala kadal yang bersifat akal-akalan.

SURABAYA - Usia rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof H Fasich Apt dipersoalkan karena sudah 67 tahun, sedangkan peratu-ran menyebut rektor diber-hentikan dari jabatannya, salah satunya karena telah berusia 65 tahun.

"Pasal 9 Permendiknas Nomor 24 Tahun 2010 meng-atur bahwa rektor diberhen-tikan dari jabatannya (salah satunya) karena telah beru-sia 65 tahun, sedangkan Rek-tor Unair Prof Fasich saat ini berusia 67 tahun," kata alum-ni Unair B Rusdi di Surabaya, Minggu (21/7).

Oleh karena itu, Rektor Unair saat ini dianggap tidak memenuhi persyaratan usia karena lebih dari 65 tahun. "Jika diteruskan, maka secara hukum, terbuka peluang se-luruh dokumen hukum yang dibuat oleh rektor menjadi ca-cat hukum, seperti SK, ijazah, dan sebagainya," katanya.

Menurut dia, Prof Fasich terpilih sebagai rektor untuk jabatan kedua pada tahun 2010 dan bisa bermasalah akibat sejumlah aktivis men-guji UU BHP (dan UU Sisdik-nas) ke MK pada tahun itu hingga MK menyatakan batal UU BHP secara keseluruhan pada 31 Maret 2010.

"Akibat dari pembatalan oleh MK itu, maka seluruh produk hukum di bawahnya tidak berlaku, termasuk PP tentang BHMN (2006) dan keputusan Majelis Wali Am-anat Unair tentang anggaran rumah tangga (ART) Unair (2008) bahwa jabatan rektor dipilih oleh majelis itu tanpa ada batasan usia maksimal," katanya.

Dalam keadaan darurat, pemerintah mengeluarkan PP Nomor 66 Tahun 2010. PP yang menjadi "pintu darurat" dari pembatalan UU BHP itu menjadi dasar bagi keberadaan sejumlah pergu-ruan tinggi, termasuk Unair, lalu Mendiknas mengeluar-kan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2010 pada 4 Oktober 2010 sebagai kelanjutan dari PP itu.

"Permendiknas Nomor 24 Tahun 2010 itu menyebutkan tata cara pengangkatan dan pemberhentian rektor, ketua, atau direktur diatur dengan Peraturan Menteri. Nah, Pasal 9 Permendiknas itu mengatur rektor diberhenti-kan dari jabatannya dengan beberapa penyebab, di anta-ranya telah berusia 65 tahun. Kalau tidak diluruskan, maka Unair dan lulusannya bisa jadi korban," katanya.

Menanggapi hal itu, Ket-ua Pusat Informasi dan Hu-mas Unair Dr MG Bagus Ani Putra mengakui persoalan umur rektor memang sempat ditanyakan seorang guru be-sar saat rapat senat, namun masalahnya sudah terjawab.

"Batasan usia itu me-mang diatur dalam Per-mendiknas Nomor 24 Tahun 2010 yang dikeluarkan pada 4 Oktober 2010, namun Prof Dr H Fasich Apt dilantik se-cara resmi sebagai Rektor Universitas Airlangga peri-ode 2010-2015 pada 11 Juni 2010," katanya.

Oleh karena itu, Prof Dr H Fasich Apt tidak terkena peraturan itu, karena peratu-ran batasan usia itu memang tidak berlaku surut, sehingga tidak ada masalah. (ant/dik)

ant/yudhi mahatma

KHOFIFAH MENGADU KE DKPP: Pasangan Bakal Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (tengah), bersama wakil Herman S. Sumawiredja (kiri) serta Kuasa hukum Otto Hasibuan (kanan) menyerahkan laporan pengaduan terkait sengketa Pilkada Jatim di Kantor DKPP-Bawaslu, Jakarta, Jumat kemarin. Pasangan Khofifah-Herman mengadukan Ketua KPU Jatim Andry Dewanto Ahmad dan anggotanya, karena diduga melanggar kode etik verifikasi bakal calon gubernur-wagub Jatim.

SURABAYA - Pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur PDI Perjuangan, Bambang DH-Said Abdullah melakukan silaturahmi de-ngan umat Katolik di Sura-baya di aula Gereja Katolik St. Aloysious Gonzaga Sura-baya, Minggu (21/7). Dalam talkshow yang berlangsung sekitar tiga jam itu, pasan-gan dengan nomor urut 3 ini menjelaskan semua visi dan misinya untuk maju pilgub. Ratusan Pemuda Katolik maupun tokoh Katolok di Surabaya antusias mengikuti Talk Show yang berlangsung dalam suasana penuh keakra-ban. Acara tatap muka ini juga dihadiri oleh perwakilan umat Katolik di luar Surabaya seperti dari Blitar, Nganjuk, Kediri, Malang.

Bambang-Said menjawab berbagai pertanyaan beberapa umat Katolik jika terpilih sebagai pemimpin Jawa Timur. Seperti pertanyaan tentang bagaimana program pengurangan angka kemiskinan yang masih sangat tinggi di Jawa Timur.

Bambang mengatakan akan menjamin kesehatan masyarakat miskin di Jatim melalui Kartu Jempol. Kartu Jempol ini akan menggratis-kan biaya kesehatan dan pen-didikan bagi orang miskin di Jawa Timur. "Kartu sehat dan cerdas itu kartu yang menis-cayakan seluruh masyarakat nantinya punya akses pada kesehatan dan pendidikan gratis," tegas Bambang DH di sela-sela talkshow.

Sementara itu, terkait dengan dunia usaha, Mantan Walikota Surabaya dua peri-ode ini memberikan kesem-patan seluas luasnya kepada pengusaga untuk berkembang sejauh tidak melanggar hu-kum. “Perusahaan yang besar tidak akan saya bantu, karena mereka tidak butuh bantuan. Namun mereka juga tidak akan kami ganggu. Kami tidak akan mempersulit ijin dan lain lain yang ujung ujungnya minta duit, silahkantanya acak kepada perusahaan peru-sahaan yang ada di surabaya, apa saya pernah minta uang

kepada mereka selama saya menjadi Walikota Surabaya, sama sekali saya tidak per-nah” ujar Bambang DH.

Dengan kesempatan yang luas dan kenyamanan, dihara-pkan perusahaan perusahaan besar akan semakin berkem-bang dan menyerap banyak perusahaan. Sedangkan untuk perusahaan kecil menen-gah, pemerintahan dibawah kepemimpinannya akan memberikan bantuan.

Sementara itu, calon wakil Gubernur yang berasal dari pulau garam Madura, Said Abdullah menyoroti tentang kebinekaan diIndonesia.

Menurut Said, seluruh umat beragama di Indonesia umumnya dan Jawa Timur khususnya harus saling menghargai dan memperoleh hak secara adil dimata hukum. Kaum beragama yang may-oritas harus menghargai kaum beragama yang lain. “Demikian juga sebaliknya,” jelasnya.

Ketika disinggung tentang talk show dengan umat katolik menjadi alat black

campain oleh pasangan lain, Said menyatakan hal tersebut bukan masalah besar. “Saya lebih baik tidak terpilih seba-gai wakil Gubernur asalkan pluralisme dan kebineka tunggal ikaan di Indonesia tetap terjaga,” tegasnya.

Said juga mengaku pri-hatin terkait dengan kejadian pengusiran warga syiah dari kampung halamannya di Madura. “Hati saya menangis, kenapa mereka harus diu-sir. Ini pertama kali terjadi di Madura. Selama ini tidak pernah ada konflik antar agama di sana. Apa yang se-dang terjadi. Mari kita saling menghargai,”ajak Said.

Sikap pasangan nomor urut 3 yang mendukung pluralisme ini mendapat sambutan meriah dari peserta yang hadir. Tepuk tangan riuh kerap terdengar saat Said memaparkan pandan-gannya terhadap bangsa ini.

Dukung

Salah satu peserta Talk Show Leonardus meyakini bahwa pasangan Bambang DH

dan Said Abdullah merupakan pasangan yang paling men-dukung kebinekaan dibanding yang lain. Karena itu, pemuda Katolik Surabaya tidak perlu ragu memilih Bambang DH dan Said Abdullah sebagai Gubernur dan wakil Guber-nur Jawa Timur. “Saya sangat yakin mereka mendukung keragaman. Bambang DH con-tohnya, dua periode menjadi Walikota Surabaya, tidak per-nah ada kasus Diskriminatif terhadap umat Katolik dan Umat lainnya. Kalau calon calon yang lain saya tidak yakin,” imbuhnya.

Bambang DH dan Said Abdullah merupakan calon dari PDI Perjuangan karena itu sudah sangat jelas men-dukung Pluralisme.”Kita ini dari PDI P, jadi DNA atau jenis kelaminnya sudah jelas, tidak mungkin kami diskriminatif kepada kaum minoritas”, tegas Bambang DH.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Umat Katolik Peduli Jawa Timur, Agustinus Heru membantah jika acara talk show ini merupakan ben-tuk kampanye terselubung. Acara ini kata Heru, murni silaturahmi dengan umat.

“Kalau pak Bambang, umat Katolik di Surabaya pasti sudah mengenal. Tetapi pak Said, belum banyak umat Katolik yang mengenalnya. Karena itu, kami mediasai keingingan umat Katolik ber-temu dengan pak Said,”

Heru mengaku memberi-kan tempat yang sama bagi pasangan cagun-cawagub yang lain. “Pak Soekarwo atau Pak Eggy mau bertemu umat Katolik ya monggo. Kita beri tempat yang sama. Yang jadi persoalannya, mau nggak mereka,” ujar Heru dengan nada tanya. (ddy/ara)

m risyal hidayatSeorang penjual jasa penukaran uang pecahan kecil baru menjajakan uang baru dengan berbagai macam pecahan di kawasan jalan Veteran, Surabaya, Jatim, Minggu (21/7).

ara/koran madura

MENERIMA CINDERAMATA:Said Abdullah (Calon Wakil Gubernur) Jatim saat menerima cinderamata dari umat Katolik Surabaya, Minggu (21/7) kemarin.

Page 12: e Paper Koran Madura 22 Juli 2013

SENIN 22 JULI 2013 NO.0164 | TAHUN II12 LIPUTAN KHUSUS

JAKARTA- Lansiran Indo-nesia Corruption Watch (ICW) tentang 36 calon ang-gota legislatif (caleg) yang berkomitmen rendah dalam upaya pemberantasan ko-rupsi bisa jadi adalah kabar buruk sekaligus kabar baik.

Rilis tersebut bisa berarti kabar baik sebab hanya 36 dari 6.500-an caleg yang terjaring masuk dalam daftar calon kurang antikorupsi.

Namun, di sisi lain lansiran lembaga tersebut adalah kabar buruk yang mencerminkan ketidakbere-san dalam upaya perang melawan korupsi di Tanah Air.

Masyarakat tidak kemudian

harus menelan hasil kajian itu mentah-mentah, tetapi harus tetap cerdas merespon untuk tidak menjadikannya acuan namun hanya sebagai rambu-rambu yang mem-berikan peringatan untuk jeli men-deteksi caleg yang prokorupsi.

Rilisan itu setidaknya menjadi bahan pertimbangan bagi seorang calon pemilih untuk obyektif dan tepat sasaran memilih calon wakil pemimpin yang akan duduk menjadi perumus kebijakan yang menentu-kan arah perjalanan bangsa.

Jika disadari saat ini, formula ter-berat bagi calon pemilih di Indone-sia adalah bersikap cerdas men-

deteksi calon anggota dewan yang prokorupsi atau caleg yang kurang mendukung upaya pemberantasan korupsi di Tanah Air.

Pengacara senior dan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Adnan Buyung Nasution bahkan dengan tegas mengimbau masyarakat untuk tidak memilih 36 caleg yang tidak berkomitmen memberantas korupsi lansiran ICW tersebut.

“Orang-orang yang seperti itu memang jangan terpilih lagi. Juga mereka yang memiliki rekam jejak tidak propemberantasan korupsi jangan dipilih lagi,” kata Adnan.

Sebelumnya ICW merilis 36 nama caleg DPR dari sembilan par-pol peserta Pemilu 2014 yang dinilai tidak berkomitmen memberantas korupsi di Indonesia.

Menurut dia, rangkuman nama caleg ICW itu adalah instrumen yang dapat digunakan masyarakat untuk menyaring sebelum menjatuhkan pilihannya pada hari pemungutan suara 9 April tahun depan.

Dari 36 nama caleg pada daftar calon sementara (DCS) yang dirilis ICW, Partai Demokrat menyumbang sepuluh caleg, Partai Golkar sembi-lan caleg, PDI Perjuangan lima caleg, PKS empat caleg, Gerindra tiga caleg, PPP dua caleg, Hanura, PKB, dan PBB masing-masing 1 caleg.

Analisis ICW Meski banyak suara miring soal ICW yang dituduh dida-nai oleh pihak-pihak tertentu untuk

merilis data caleg yang memiliki komitmen lemah terhadap pem-berantasan korupsi, namun analisis ICW bisa diacu untuk mendeteksi keberadaan caleg-caleg prokorupsi tersebut.

Badan Pekerja ICW Emerson Yuntho mengatakan pihaknya yakin terhadap analisis dan hasil rilis data tersebut, sehingga jika ada gugatan hingga ke meja hijau ICW akan siap meladeninya.

“Kami mempunyai standar ketat soal rilis data informasi dan mel-akukan kroscek. Maka jika bicara soal data, mari kita bertarung saja di pengadilan,” tegasnya.

Pihaknya telah merilis 36 nama caleg DPR di daftar calon sementara yang tidak mendukung aksi pem-berantasan korupsi dengan keterli-

batannya di sejumlah kasus dugaan korupsi.

Dari keseluruhan nama terse-but, 34 di antaranya saat ini masih menjabat sebagai anggota DPR yang menggunakan fungsi legislasi mereka dalam melemahkan lembaga antikorupsi, Komisi Pemberantasan Korupsi.

Emerson menjelaskan me-todologi yang digunakan ICW dalam menghimpun data itu berdasarkan pada fakta di lapangan, dari doku-men dakwaan di pengadilan tindak pidana korupsi, laporan institusi negara terkait, laporan dengar pen-dapat, dan pemberitaan di media

massa.Sebanyak 36 caleg tersebut yakni

Aziz Syamsuddin (Golkar), Desmond J Mahesa (Gerindra), Herman Hery (PDI-P), Bambang Soesatyo (Golkar), Edhie Baskoro Yudhoyono (PD), Mahyudin (Golkar), I Wayan Koster (PDI-P), Said Abdullah (PDI-P), Mir-wan Amir (PD), Abdul Kadir Karding (PKB), Olly Dondokambey (PDI-P), Jhonny Allen Marbun (PD), dan Ahmad Yani (PPP).

Berikutnya Syarifuddin Suding (Hanura), Nasir Djamil (PKS), Idris Laena (Golkar), Achsanul Qosasih (PD), Zulkifliemansyah (PKS), Igna-tius Mulyono (PD), Nudirman Munir (Golkar), Setya Novanto (Golkar), Kahar Muzakir (Golkar), dan Adang Darajatun (PKS).

Selanjutnya Fahri Hamzah (PKS), Ribka Tjiptaning (PDI-P), Pius Lustrilanang (Gerindra), Melchias Marcus Mekeng (Golkar), M Nasir (PD), Vonny Anneke Panambunan (Gerindra), Nazaruddin Sjamsuddin (PBB), Sutan Bhatoegana (PD), Mar-zuki Alie (PD), Priyo Budi Santoso (Golkar), Max Sopacua (PD), Charles Jonas Mesang (Golkar), dan H Ach-mad Farial (PPP).

Terkait dengan rilis tersebut, dua anggota Komisi II DPR RI, Ahmad Yani (Fraksi PPP) dan Syarifudin Sudding (Fraksi Hanura), telah melaporkan sejumlah aktivis ICW ke Badan Reserse Kriminal Polri.

Sebelumnya ICW pernah di-laporkan ke Polda Metro Jaya oleh mantan wakil ketua MPR AM Fatwa karena merilis 36 nama anggota DPR yang terlibat korupsi pada medio 2005.

Namun, pelaporan tersebut beru-jung dengan kesepakatan damai di antara kedua belah pihak tanpa ada pembuktian di pengadilan.

“Itu memang menjadi pelaja-ran bahwa ada kekeliruan di kami, dengan menyebut ‘politisi busuk’. Itu jadi koreksi kami dan setelah itu kami sangat berhati-hati mengeluar-kan data informasi,” kata Emerson.

Mendeteksi Korupsi Korupsi menjadi kosa kata yang semakin tidak asing di Indonesia dalam be-berapa tahun terakhir.

Perbuatan tercela itu umumnya dilakukan lebih dari satu orang de-ngan motif yang dirahasiakan untuk meraih keuntungan tersendiri.

Di Indonesia, korupsi terkait erat dengan kekuasaan dan kewenangan serta cenderung berlindung di balik pembenaran hukum. Semua pada akhirnya kemudian sepakat bahwa korupsi melanggar kaidah kejujuran dan norma hukum sekaligus meng-khianati kepercayaan.

Arya Maheka, dalam tulisannya

yang berjudul Mengenali dan Mem-berantas Korupsi, KPK RI, menye-butkan korupsi antara lain dis-ebabkan karena penegakan hukum yang tidak konsisten, hanya sebagai make-up politik, sifatnya sementara, dan selalu berubah setiap berganti pemerintahan.

“Masyarakat kurang mampu melakukan korupsi karena kesulitan ekonomi. Sedangkan mereka yang berkecukupan melakukan korupsi karena serakah, tidak pernah puas dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan,” tulisnya.

Menurut dia, korupsi di antara-nya berawal dari budaya memberi upeti, imbalan jasa dan hadiah. Say-angnya konsekuensi saat pelakunya ditangkap justru lebih rendah dari-pada keuntungan korupsi dimana umumnya saat tertangkap pelaku bisa menyuap penegak hukum hingga dibebaskan atau setidaknya diringankan hukumannya.

Pakar Etika Politik Franz Magnis Suseno berpendapat, dalam kasus korupsi, agama telah gagal menjadi pembendung moral bangsa dalam mencegah korupsi karena perilaku masyarakat yang memeluk agama itu sendiri.

“Pemeluk agama menganggap agama hanya berkutat pada masalah bagaimana cara beribadah saja se-hingga agama nyaris tidak berfungsi dalam memainkan peran sosial,” katanya.

Menurut Franz, sebenarnya agama bisa memainkan peran yang lebih besar dalam konteks kehidu-pan sosial dibandingkan institusi lainnya sebab, agama memiliki relasi atau hubungan emosional dengan para pemeluknya.

Jika diterapkan dengan benar kekuatan relasi emosional yang dimiliki agama bisa menyadarkan umat bahwa korupsi bisa membawa dampak yang sangat buruk.

Agama sekaligus bisa menutup peluang dan motivasi untuk men-ganggap korupsi sebagai kebutuhan, korupsi karena ingin memperkaya diri sendiri, korupsi karena ingin menjatuhkan pemerintah, atau ko-rupsi karena ingin menguasai suatu negara.

Agama sekaligus diharapkan menjadi alat pendeteksi paling baik untuk mengetahui caleg yang prokorupsi atau antikorupsi, dengan moral dan intuisi hati sebagai pa-rameternya meski masih merupakan sesuatu yang abstrak.

Namun pemilih yang cerdas diyakini mampu melakukannya de-ngan mengacu pada analisis yang pernah ada terkait korupsi. (ant/sof/beth)

Menghindari Caleg Pro Korupsi

ant/andreas fitri atmoko

MOS ANTI KORUPSI. Pelajar melakukan aksi teaterikal saat masa orientasi siswa (MOS) di SMP Kanisius, Kudus, Jateng, Senin (15/7). Teaterikal yang mengangkat cerita peradilan hukum Indonesia mulai dari maling ayam hingga kasus korupsi itu guna memberi edukasi mengenai nilai-nilai kejujuran bagi pelajar.

Page 13: e Paper Koran Madura 22 Juli 2013

SENIN 22 JULI 2013 NO.0164 | TAHUN II 13EKONOMI

JAKARTA-Bank Indone-sia (BI) diminta lebih agresif memperkuat Pasar Uang Antarbank (PUAB) agar me-mudahkan bank kecil untuk mendapatkan valuta asing. Pasalnya, bauran kebijakan moneter yang diterapkan bank sentral ternyata belum bisa memenuhi kebutuhan likuiditas perbankan secara seimbang. “BI hendaknya juga memperkuat interbank money market (Pasar Uang Antarbank/PUAB), sehingga bank nasional papan bawah atau bank kecil tidak men-galami kerepotan dalam mencari valas dengan me-manfaatkan PUAB,” ujar pengamat perbankan, Paul Sutaryono di Jakarta, Minggu (21/7).

Menurut Paul, kebijakan moneter yang ditempuh BI beberapa waktu belakangan ini yang telah memberlaku-kan lelang valas (foreign ex-change swap/FX swap) yang rutin dilaksanakan setiap Kamis sangat tepat. Bagi perbankan, PUAB menjadi salah satualternatif pemen-uhan kebutuhan likuiditas harian. Hal ini bertujuan un-tuk menyedot valas di pasar nasional. “Melalui transaksi pinjaman antarbank yang se-bagian besar berjangka wak-tu pendek(harian/overnight) sinyal kebijakan moneter ditransmisikankepada suku bunga instrumen lainnya di pasar keuangan. Dan sejauh ini berhasil meraih 600 juta dollar AS yang sekaligus bisa memperkokoh nilai tukar ru-piah,” tutur dia.

Perlunya BI untuk mem-perkuat PUAB, jelas dia, terkait dengan mampunya kebijakan menaikkan suku bunga acuan bank sentral (BI Rate) untuk menjaga sta-bilitas nilai tukar rupiah ter-hadap dolar Amerika Serikat. “Kenaikan BI Rate ternyata belum mempan untuk mem-buat rupiah perkasa,” ujar dia.

Namun demikian,dia berharap agar pergerakan suku bunga PUAB tidak ter-lalu melebar dari BI Rate. Su-dah seharusnya BI menjaga

dan memenuhi kebutuhan likuiditas perbankan secara seimbang, sehingga terben-tuk suku bunga yang wajar dan stabil melalui pelaksan-aan operasi moneter,” tegas dia.

Lebih lanjut Paul me-minta peran serta pemer-intah untuk memperkuat pasar uang di dalam neg-eri. “Pemerintah juga harus harus terus menggenjot neraca perdagangan. DPR juga perlu mengimbau masyarakat luas untuk ber-main valas, tetapi DPR harus siap untuk tidak ikut sebagai spekulan,” jelas dia.

Sebelumnya, Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo mengaku telah memberlaku-kan lelang FX Swap yang di-lakukan setiap pekan di hari Kamis. “Ada setiap minggu, setiap hari kamis kita akan lelang FX Swap-nya,” kata Perry ketika ditanya soal pelaksanaan lelang barter valas.

Bedasarkan catatan BI, pada lelang perdana terjadi kelebihan permintaan yang ditawarkan hanya sebesar 500 juta dollar AS, namun penawaran yang masuk men-capai 1.240 juta dollar AS. Akhirnya, jumlah FX Swap yang berhasil diraup BI sebe-sar 600 juta dollar AS.

Menurut Perry, pada in-strumen ini BI menawarkan tiga jangka waktu pelelan-gan, yakni satu bulan, tiga bulan dan enam bulan. Pada lelang perdana yang tidak memberlakukan waktu lel-ang tiga bulan, jelas Perry, hal ini disebabkan oleh ketidakcocokan harga pena-waran, meski tenor tersebut juga mengalami kelebihan permintaan.

Dia mengungkapkan, kel-ebihan permintaan pada lel-ang FX Swap perdana terse-but sekaligus menunjukkan telah pulihnya kepercayaan pasar. Dengan demikian, lan-jut Perry, kondisi ini disikapi BI dengan melakukan pe-nyesuaian nilai tukar, mer-espon suku bunga dan mem-beri jawaban untuk lindung nilai. (gam/bud)

PERBANKAN

BI Diminta Agresif Perkuat PUAB

“Impor daging sapi yang sudah terjadwal sebanyak 100 ton lebih melalui Pelabuhan Tanjung Priok. Sisanya mela-lui Bandara Soekarno-Hatta. Pekan ini total (impor) sekitar 200 ton lebih,” kata Direktur Utama Bulog, Sutarto Alimoe-so, Minggu (21/7).

Menyinggung soal ren-dahnya minat para pedagang untuk menjajakan daging im-por dari Bulog, kata Sutarto,

dirinya enggan untuk berko-mentar terkait hal tersebut. Dia hanya menegaskan, saat ini pihaknya sudah berupaya menjaga pasokan dengan mengimpor 40 ton daging sapi dari total kuota impor seban-yak 3.000 ton. “Minggu kema-rin sudah datang lagi 20 ton,” kata Sutarto sembari menye-butkan bahwa pasokan dag-ing dari luar negeri akan terus masuk ke Tanah Air sesuai

dengan target impor hingga akhir Desember 2013.

Dia mengatakan, saat Bulog melakukan peran-nya dalam mengimpor daging sapi, banyak pihak yang de-ngan sengaja menggulirkan rumor bahwa kualitas daging Bulog lebih buruk dan tidak halal. “Banyak yang memun-culkan isu itu. Mungkin ada yang merasa kenapa Bulog bisa jual lebih murah, padahal menggunakan pesawat,” ka-tanya.

Kendati demikian, lanjut Sutarto, pendistribusian dag-ing sapi potong tidak hanya terfokus di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. “Untuk wilayah di Jawa Barat lainnya, kalau memang

masih kurang, kami siap untuk memasok,” ucapnya.

Sementara itu di tempat terpisah, Peneliti dari Insti-tute for Development of Eco-nomic and Finance (Indef), Eko Listiyanto mengatakan pemerintah juga memberlaku-kan pemberian insentif kepa-da peternak lokal.

Menurut dia, pada dasarn-ya pemberlakuan kebijakan impor daging sapi bukan lang-kah yang tepat bagi pemer-intah untuk mengatasi per-soalan kelangkaan pasokan yang terjadi secara berulang. Untuk itu kata Eko, sebelum membarlakukan impor semes-tinya pemerintah juga harus mengetahui data sebernarnya terkait ketersediaan pasokan.

Pasalnya, lanjut dia, ber-dasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah sapi mencukupi untuk kebutuhan domestik. Namun, sapi-sapi tersebut umumnya dimiliki para peternak rumahan yang tidak siap dipotong. “Memang data itu agak runyam, karena datanya tidak match antara Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian,” kata Eko.

KartelKondisi ini, lanjut dia, jus-

tru dimanfaatkan para kartel untuk meraih keuntungan sebesar-sebesarnya melalui cara-cara memonopoli paso-kan. “Akhirnya, hal ini malah merugikan peternak dan kon-sumen,” imbuhnya.

Dalam upaya menjaga ket-ersediaan pasokan daging sapi, kata Eko, penggunaan sistem tarif memang akan lebih baik dibandingkan menggunakan sistem kuota yang cenderung menimbulkan praktik kar-tel. Akan tetapi, jelas dia, jika menggunakan sistem tarif, maka jumlah importir tidak akan dibatasi dan siapapun bisa melakukan impor asal terdaftar sebagai impotir res-mi. “Setahu saya, sistem tarif ini setiap impor dikenakan tarif beberapa persen. Kalau misalnya melihat peternak meningkatkan produksinya, tarifnya [impor] dinaikkan. Dengan mekanisme ini agak susah melakukan kartel, ka-rena banyak pemainnya. Kan kartel itu terbentuk karena pemainnya sedikit,” paparnya.

Eko berharap, pemerintah harus tetap memperhatikan peternak dengan memberikan insentif untuk pengemban-gan ternaknya, karena selama ini peternak kesulitan untuk mendapatkan bibit. Kalau ke-bijakan pemberian insentif ini tidak diberlakukan, kata dia, kemungkinan besar pe-ternak lokal akan beralih pada kegiatan bisnis lainnya, ka-rena berternak sapi dianggap tidak kompetitif. “Jadi harus diperhatikan impor ini jangan mendistorsi pasar yang sudah ada. Harus ada insentif bagi peternak untuk mengembang-kan. Kalau tidak dapat akhirn-ya mereka beralih profesi. Jadi kembali lagi, datanya harus akurat, kalau daging dalam negeri mencukupi, tarif dinai-kkan,” tutur Eko. (gam/bud)

Pekan ini Bulog Bakal Impor Daging (Lagi)

ant/saiful bahri

MEMBUSUK. Pedagang (kanan) menggelar daging sapi dagangannya, di Pasar Kolpajung, Pamekasan, Jatim, Minggu (21/7). Pedagang mengaku tingginya harga daging sapi menyebabkan daging tersebut terancam rusak, karena bisa tidak laku hingga empat hari yang biasanya habis terjual dalam satu hari.

JAKARTA-Perusahaan Umum Badan Urusan Logis-tik (Perum Bulog) berencana mengimpor daging sapi yang tidak kurang dari 200 ton dari total kuota impor Bulog di 2013 sebanyak 3.000 ton pada pekan ini. Langkah ini ditempuh menjaga jumlah paso-kan daging untuk memenuhi kebutuhan sepanjang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

Menurut dia, kenaikan itu berdasar pada tarif harga normal saat ini. Diharapkan agar masyarakat ikut meman-tau peribahan harga agar PO tidak melakukan kecurangan. “Penumpang bisa menghitung sendiri harga maksimalnnya, jika lebih mahal dari harga maksimal laporkan,” katanya.

Lebih lanjut dia menje-laskan, pemberlakuan harga

maksimal dan minimal itu untuk memberi jaminan harga pada konsumen. Harusnya, itu juga berbanding lurus pada membaikya servis untuk para penumpang. Dia juga menya-dari kalau mendekati lebaran biasanya ada kenaikan harga diberbagai sektor.

Disamping itu, kebijakan batas atas dan bawah ada un-tuk memberikan kenyamanan

pada keselamatan pengguna jasa transportasi. Diluar harga yang ngawur, tidak adanya batas bisa membahayakan penumpang. Dicontohkan, saat penumpang sepi PO menurunkan harga hingga 50 persen. Bisa dipastikan pemilik tidak punya anggaran untuk memelihara kendaraan.

Disebutkan Suroyo, batas atas kenaikan tarif bus itu bukan hal baru. Konsep batas atas maksimal 30 persen dan batas bawah 20 persen katan-ya masih mengacu pada atu-ran lama. “Tidak ada kenaikan tarif di tahun kelima ini. Yang ada ketentuan tarif batas atas dan bawah,” imbuhnya.

Untuk melaporkan PO yang nakal kata Suroyo juga tidak sulit. Penumpang ting-gal melampirkan bukti tiket

bus yang dibelinya. Jangan lupa, foto copy juga ikut disertakan agar laporan valid. Setelah itu, Kemenhub mel-akukan kajian terhadap lapo-ran untuk menemukan bukti benar tidaknya ada kenaikan diambang batas.

Kendalikan Harga TiketDitempat terpisah, ang-

gota Komisi V DPR RI, Arwani Thomafi meminta pemerintah mengendalikan harga tiket berbagai moda transportasi menjelang mudik Lebaran. “Selain ada pengendalian moda transportasi seperti perbaikan dan pembangunan jalan, juga harus ada pengendalian harga. Sudah macet dapat tiket mahal lagi,” ungkapnya

Politisi PPP ini juga meminta semua pihak terkait meningkatkan koordinasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat peng-guna jalan yang akan mudik. Koordinasi ini ditujukan agar terciptanya rasa aman dan nyaman untuk para pemudik. “Khususnya koordinasi pengaturan jalur lalu lintas,” tegasnya.

Dalam mengantisipasi kemacetan ketika arus mudik, pemerintah harus memak-simalkan sejumlah jalur alternatif sehingga tidak bertumpuk di jalur utama.

Sayangnya banyak jalan alternatif yang belum dileng-kapi dengan rambu-rambu lalu lintas dan penunjuk jalan. Hal ini yang menyebabkan masih sedikitnya pemudik yang memilih melewati jalur alternatif. “Pengalaman tahun lalu masalahnya, hampir tidak ada rambu-rambu pengaturan jalur alternatif dan jalur-jalur di daerah. Dan itu harus jadi perhatian pemerintah,” pung-kasnya. (gam/cea/abd)

PASCA KENAIKAN BBM

Tarif Bus Jangan Naik Lebih 30 Persen

JAKARTA- Kementerian Perhubungan memberi warn-ing bagi perusahaan otobus (PO) agar tidak menaik-kan tariff angkutan seenaknya jelang lebaran. Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Suroyo Alimoeso menegaskan kenaikan maksimal hanya boleh 30 persen. Lebih dari itu, masyarakat bisa melapor dan kementerian siap memberi sanksi pada PO. “Margin kenaikan tarif bus maksimal 30 % dari harga normal,” kata Suroyo Alimoeso di Jakarta, Sabtu (20/7).

JAKARTA - Greenomics Indonesia mengungkapkan, Golden Agri Resources (GAR), bisnis sawit Grup Sinarmas, melakukan ekspansi usaha perkebunan sawitnya di hu-tan primer Papua seluas lebih dari 20 ribu hektare.

Direktur Eksekutif Gree-nomics Indonesia Elfian Effendi di Jakarta, Minggu mengatakan, izin ekspansi sawit tersebut diperoleh setelah mengeluarkan areal tersebut dari kawasan mora-torium hutan primer.

Hal itu, tambahnya, ter-ungkap dalam laporan ter-baru Greenomics Indonesia berjudul “What are Golden Agri’s plans for its new palm oil concession in Papua’s for-ests?”, yang dipublikasi 27 Juni 2013.

Menurut laporan Gree-nomics Indonesia, GAR yang merupakan grup bisnis sawit terbesar kedua di dunia, pada akhir Juli 2012 memperoleh izin pelepasan sebagian ka-wasan hutan Papua yang ber-lokasi di Kabupaten Jayapura seluas 20.143,30 ha, setelah mendapatkan izin prinsip pelepasan kawasan hutan dari Menteri Kehutanan pada Maret 2011.

Namun demikian, areal tersebut ternyata masuk ke dalam areal Penundaan Izin Baru pada Hutan Primer dan Lahan Gambut (selanjutnya disebut “peta moratorium”) berdasarkan Instruksi Pres-iden Nomor 10 Tahun 2011 tanggal 20 Mei 2011.

Elfian menyatakan, cara satu-satunya untuk me-neruskan proses pelepasan kawasan hutan adalah de-ngan mengeluarkannya dari

peta moratorium, yang secara legal memang dimungkinkan karena telah mendapatkan izin prinsip sebelum diterbit-kannya peta moratorium.

“Akhirnya, pada peta moratorium revisi I yang di-terbitkan oleh Menteri Ke-hutanan pada 22 November 2011, calon areal sawit anak

usaha GAR tersebut sudah dihapuskan dari areal mora-torium,” katanya.

Menurutnya, mayoritas hutan Papua yang dilepas untuk ekspansi sawit GAR tersebut masih baik tutupan lahannya, di mana lebih dari 76 persen merupakan areal berhutan.

Bahkan, berdasarkan data shape file peta moratorium hasil interpretasi Kemente-rian Kehutanan tahun 2000, 2003, 2006, dan 2009, areal tersebut merupakan hutan

primer.“Makanya, relevan men-

gapa areal tersebut sempat dimasukkan ke dalam peta moratorium,” ujar Elfian.

Berdasarkan data Kemen-terian Kehutanan pada 2011, tutupan lahan hutan Papua yang dilepas untuk perkebu-nan sawit GAR tersebut, lebih dari 97 persen merupakan tu-tupan hutan dalam kondisi baik, yaitu berupa hutan primer seluas lebih dari 15 ribu ha dan hutan sekunder lebih dari 4.500 ha, sisanya 549 ha berupa kebun sawit.

“Ini menarik, karena ternyata terdapat kebun sa-wit seluas 549 ha pada ar-eal yang diusulkan untuk pelepasan kawasan hutan tersebut. Artinya, telah ter-jadi pembukaan kawasan hutan Papua sebelum adanya izin pelepasan kawasan hu-tan dari Menteri Kehutanan,” ujar Elfian.

Menurut dia, dalam SK Menhut pelepasan kawasan hutan untuk anak usaha GAR tersebut, disebutkan kewa-jiban memproteksi areal HCVF di areal tersebut.

Oleh karena itu, tam-bahnya, hal itu tantangan bagi GAR dalam mengim-plementasikan kebijakan konservasi hutannya, karena telah diwajibkan oleh Pemer-intah Indonesia, bukan lagi sekadar dari komitmen GAR.

Elfian menyatakan, Gree-nomics Indonesia minta GAR menjelaskan kepada publik tentang rencana operasinya terhadap areal izin pelepasan kawasan hutan Papua yang mayoritas tutupan lahan-nya berupa hutan alam yang masih baik. (ant/bag/beth)

LINGKUNGAN HIDUP

Greenomics: GAR Rambah Hutan Primer Papua

Akhirnya, pada peta moratorium revisi I yang diterbitkan oleh Menteri Kehutanan pada 22 November 2011, calon areal sawit anak usaha GAR tersebut sudah dihapuskan dari areal moratorium.

Elfian EffendiDirektur Eksekutif Greenomics Indonesia

Page 14: e Paper Koran Madura 22 Juli 2013

SENIN 22 JULI 2013 NO.0164 | TAHUN II14 NASIONAL

“ASDP akan menurunkan armada yang andal untuk mengangkut 4.000 unit sepeda motor beserta pengendaranya. Diharapkan program ini dapat meringankan pengguna jasa yang akan mudik,” kata Cor-porate Secretary ASDP, Chris-tine Hutabarat dalam siaran persnya, Minggu (21/7).

Pada musim mudik ta-hun ini pemerintah mela-lui Kementerian Perhubungan kembali mengusung program mudik gratis kepada para pe-mudik yang menggunakan sepeda motor. Rencananya, program mudik gratis yang akan dilaksanakan ASDP akan berlangsung pada 1-5 Agustus 2013 untuk tujuan Semarang. Sedangkan arus balik dari Se-marang ke Jakarta akan dilak-sakan pada 10 Agustus.

Menurut Christine, pihaknya berharap para pe-mudik yang menggunakan sepeda motor untuk mengi-kuti program mudik gratis dari ASDP, mengingat moda trans-portasi sepeda motor bukan kendaraan yang aman untuk perjalanan jauh. “Diharapkan masyarakat memanfaatkan momentum ini dengan baik, sehingga masyarakat dapat merasakan mudik yang aman dan nyaman,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pu-sat Komunikasi Kemenhub, Bambang S Ervan mengata-kan, pihaknya sudah memu-lai pembukaan pendaftaran mudik gratis di Kantor Men-teri Perhubungan Jakarta pada hari ini, Senin (22/7). Menurut dia, Direktorat Jenderal Per-hubungan Darat Kemenhub akan mengangkut kendaraan roda dua dengan mengguna-kan truk khusus.

Jumlah sepeda motor yang rencananya akan diangkut maksimal sebanyak 250 unit, masing-masing 150 unit mo-tor tujuan Solo dan sisanya tujuan Purwokerto. “Pendaf-taran dimulai pada 22-31 Juli 2013 pukul 08.00–15.00 WIB. Hingga memenuhi kuota,” ka-tanya.

Dia menambahkan, Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub juga akan menggelar program mudik gratis dengan kapal un-tuk menganggut sepeda mo-tor. Pemerintahy menyiapkan dua unit kapal untuk men-gangkut para pemudik, yakni KM Dobonsolo milik PT Pelni dan KRI Banda Aceh milik TNI Angkatan Laut.

“Selain pendaftaran di Kementerian Perhubungan, bisa juga mendaftarkan di otoritas pelabuhan dan loket

penjualan tiket PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni),” ujarnya.

Bambang merincikan, KM Dobonsolo memiliki kapasitas angkut sebanyak 1.700 motor dan 3.400 kapal penumpang, sedangkan KRI Banda Aceh memiliki kapasitas angkut se-banyak 1.000 unit motor dan 2.000 orang penumpang. Ked-ua kapal tersebut akan men-gangkut para pemudik dan sepeda motor dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta menuju Pelabuhan Tanjung Emas Se-marang.

Angkutan gratis tersebut rencananya dilakukan seban-yak dua kali pemberangkatan arus mudik dan satu kali arus balik. KM Dobonosolo akan mengangkut sebanyak dua kali pemberangkatan dari Pelabu-han Tanjung Priok menuju Pelabuhan Tanjung Emas.

Pemberangkatan pertama akan dilaksanakan pada 3 Agustus 2013 pukul 10.00 WIB dan pada 5 Agustus 2013 pukul 16.00 WIB. Sedangkan untuk arus balik akan diberangkat-kan dari Pelabuhan Tanjung Emas menuju Pelabuhan Tan-jung Priok pada 12 Agustus 2013 pukul 16.00 WIB.

KRI Banda Aceh akan men-gangkut sebanyak dua kali pemberangkatan dari Pelabu-han Tanjung Priok menuju Pelabuhan Tanjung Emas, Se-marang.

Bambang mengungkap-kan, Ditjen Perkeretaapian Kemenhub juga menyediakan

program mudik gratis ang-kutan sepeda motor dengan kereta api. “Untuk pendaf-taran angkutan mudik dengan kereta api hanya di Kemente-rian Perhubungan,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui

Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyetu-jui subsidi angkutan untuk pemudik yang menggunakan sepeda motor pada saat Leb-aran 2013 sebesar Rp25 mil-iar. Masing-masing diberikan

kepada Ditjen Perhubungan Darat sebesar Rp8,9 miliar, Ditjen Perhubungan Laut Rp7,45 miliar dan Ditjen Perk-eretaapian Rp8,64 miliar.

Sebelumnya, Kemenhub mengajukan permohonan

subsidi senilai Rp124 miliar untuk angkutan sepeda motor melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara - Peruba-han (APBN-P) 2013. Namun, Parlemen hanya menyetujui senilai Rp25 miliar. (gam/bud)

ASDP Siap Angkut 4.000 Motor PemudikJAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) siap mengerahkan armadanya untuk mengangkut 4.000 unit sepeda motor plus pengendaranya guna mendukung program mudik gratis dari pemerintah kepada pengendara sepeda motor.

Keputusan ini dinilai dapat memperkuat perlindun-gan terhadap hak-hak petani, sekaligus momentum penting guna mengoreksi keterlibatan Indonesia dalam Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

MK mengabulkan judicial review Undang-Undang No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (UU SBT), Kamis (18/7/2013). Uji materi tersebut diajukan oleh Serikat Petani Indonesia (SPI), IHCS, Bina Desa, API, IPPHTI, Field Indonesia, KRKP, AGRA, Sawit Watch, SPKS, dan individu petani yakni Kunoto dan Karsinah.

Dalam pembacaan putu-sannya, MK menganggap pasal 9 (ayat 3), pasal 12 (ayat 1 dan 2) dan pasal 60 bertentangan dengan UUD 1945. Dengan demikian, pasal-pasal tersebut tidak punya kekuatan hukum alias tidak berlaku lagi.

Direktur Eksekutif IGJ M.Riza Damanik, WTO melalui perjanjian Hak atas Kekayaan Intelektual (TRIPs) telah memaksa Pemerintah

Indonesia menerbitkan UU No. 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tana-man dan UU No. 14 Tahun 2001 tentang Paten untuk menjerat kebebasan dan kreativitas para petani dalam mengembangkan benih. Ked-ua UU tersebut dimaksudkan untuk memberi perlindungan penuh atas kekayaan intele-ktual bagi perusahaan dan pengembang benih bersertifi-kasi. Sementara pengetahuan dan keterampilan tradisional para petani untuk mengem-bangkan benih diabaikan bahkan dikriminalisasikan.

“Di tengah maraknya kriminalisasi terhadap petani pemulia benih, seperti dialami Kuncoro, Tukirin, dan kawan-kawan petani asal Jawa Timur maka Putusan MK dapat menjadi rujukan penting bagi penyelenggara negara dalam melindungi dan memulihkan hak-hak petani Indonesia,” kata dia.

Reza mengatakan putusan MK terhadap UU No.12/1992 dapat ditindak-

lanjuti dengan mengevaluasi kembali komitmen Indone-sia terhadap WTO. Sebab, Perjanjian Hak Kekayaan In-telektual yang diatur dalam WTO, sejatinya bertentangan dengan keputusan MK yang menjamin kebebasan petani untuk melakukan pemuliaan dan pendistribusian benih” tutup Riza.

Sambut PositifDewan Pimpinan Pusat

Serikat Petani Indonesia menyatakan putusan itu sangat berdampak positif bagi ke-daulatan benih Indonesia. “ De-ngan putusan MK atas perkara No. 99/PUU-X/2012 ini, petani kecil bisa dapat varietas atau benih unggul melalui pemulian tanaman sendiri,” kata Ahmad Ya’kub, Ketua Departemen Kajian Strategis DPP SPI dalam surat elektroniknya di Jakarta, Minggu (21/7).

Selain itu, menurut Ah-mad Ya’kub, dengan kepu-tusan MK tersebut, proses pengumpulan, pencarian dan pendistribusian benih lokal dan atau plasma nutfah di ko-munitas petani juga bisa di-lakukan. Maklum, sebelumnya petani bisa dikriminalisasi bila melakukan hal tersebut tanpa seizin pemerintah.

Ya’kub mengungkapkan,

sejak pemberlakuan UU terse-but pada tahun 2004, belasan petani pemulia tanaman pan-gan mengalami kriminalisasi dan dipenjara. “UU tersebut sangat mengancam ribuan petani pemulia tanaman dan menjadi biang kerok bagi ketergantungan jutaan petani atas bibit pabrikan beserta turunannya (pupuk kimia/pestisida, dll),” kata Ya’kub.

Karena itu, Ya’kub men-untut pemerintah segera merehabilitasi petani yang pernah mengalami kriminal-isasi akibat UU tersebut, baik di hadapan hukum maupun publik secara luas.

Ya’kub juga menjelaskan, UU SBT ini sangat didominasi oleh kepentingan perusahaan benih besar bersertifikat. Aki-batnya, petani kecil semakin bergantung pada benih peru-sahaan besar dengan harga benih relatif tinggi.

Selain itu, benih-benih yang dibuat oleh perusahaan tersebut membutuhkan asu-pan pupupk kimia dan pes-tisida yang banyak. Tak hanya itu, diversifitas benih semakin hilang dan banyak benih yang kurang cocok dengan daerah lokal masing-masing. “Hal ini sangat berpotensi memusnah-kan benih lokal galur murni,” kata Ya’kub. (gam/abd)

SISTEM BUDIDAYA TANAM

IGJ: Putusan MK Tegaskan WTO InkonstitusionalJAKARTA-Indonesia for Global Justice menyambut baik Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) No.99/PUU-X/2012 yang membatalkan Pasal 5,6,9, 12, dan 60 Undang-undang No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman.

ant/oky lukmansyah

PENGIRIMAN SAPI MENINGKAT. Sebuah truk mengangkut sapi menuju ke Jakarta saat melintas di jalur pantura, Tegal, Jateng, Minggu (21/7). Menjelang Idul Fitri 1434 H pengiriman sapi dari Jawa ke sejumlah daerah mulai mengalami peningkatan, diperkirakan akan melonjak dua kali lipat hingga Lebaran mendatang.

JAKARTA-Tekanan pub-lik agar ormas anarkis Front Pembela Islam (FPI) segera di-beri sanksi dengan membeku-kan kegiatan ormas tersebut semakin menguat. Sanksi ini dimaksudkan untuk mengan-tisipasi kemungkinan melu-asnya aksi kekerasan.

“Tindakan FPI termasuk yang dilarang oleh UU Or-mas. Karena itu, pemerintah segera memberikan sanksi kepada FPI,” kata mantan Ketua Pansus UU Ormas, Ma-lik Haramain di Jakarta, Min-ggu (21/7).

Sebagaimana diberitakan, konvoi FPI menelan korban jiwa. Mobil yang dikemudikan anggota FPI menabrak sepeda motor hingga menewaskan se-orang penumpangnya.

Menurut Malik, proses pidana yang sedang diusut kepolisian harus tetap berja-

lan. Sedangkan sanksi admin-istrasi juga dilakukan untuk menyikapi institusi atau or-ganisasinya. “Sanksi yang pal-ing mungkin diberikan adalah sanksi penghentian sementara kegiatan FPI yang melibatkan/berkaitan dengan publik,” je-lasnya

Sebelumnya, kepolisian telah menetapkan tiga orang tersangka terkait bentrok antaran warga dengan FPI di Kendal, Jawa Tengah. Tiga tersangka tersebut dijerat dengan pasal berbeda, satu tersangka atas nama Sonny pengemudi kendaraan dijerat dengan pasal 359 KUHP akibat kelalaiannya dalam berkend-ara sehingga mengakibatkan orang lain meninggal dunia dan luka-luka.

Sementara dua orang lain-nya SY (22) dan BA (22) diper-sangkakan atas kepemilikan

senjata tajam. Ketiga tersang-ka tersebut merupakan rom-bongan FPI yang melakukan konvoi kendaraan.

Ditempat terpisah, Komi-sioner Komisi Nasional Per-empuan, Andy Yentriyani menegaskan aksi sweeping yang dilakukan Front Pemb-ela Islam (FPI) di Kendal, Jawa Tengah, menggerogoti kewibawaan hukum negara ini. “Aksi sweeping jelas mer-upakan tindak main hakim sendiri dan menggerogoti kewibawaan hukum. Karena itu, kami mendesak aparat penegak hukum untuk usut tuntas peristiwa ini,” ungka-pnya

Tindakan main sweeping FPI membuat warga setempat melawan. Dalam kerusuhan itu, seorang guru SD tewas tertabrak mobil yang mem-bawa massa FPI. “Negara juga

perlu pastikan pemulihan bagi korban dan masyarakat, ter-masuk ganti rugi bagi keluarga korban,” imbuhnya

Sebelumnya, Ketua GP An-sor Kabupaten Kendal, Wahi-din Said mengatakan Gerakan Pemuda Ansor Kendal, Jawa Tengah, siap mendukung war-ga Sukorejo menghadapi Front Pembela Islam (FPI) melaku-kan serangan balik. Namun, GP Ansor menginginkan sua-sana di Sukorejo kembali kon-dusif.

Said menegaskan, se-harusnya polisi tidak hanya menangkap tiga anggota FPI yang kini sudah menjadi ter-sangka. Dalang terjadinya bentrokan itu juga harus di-tangkap. “Ada asap pasti ada api. Polisi harus bisa mencari dan menangkap dalang peris-tiwa itu,” kata Said.

Lebih jauh Said men-

egaskan, polisi harus me-nepati janji, yaitu melarang ormas melakukan sweeping tempat-tempat maksiat pada Ramadhan ini. Sebab, hal itu menjadi tanggung jawab polisi. Kalau benar sebelum bentrokan ada sweeping yang dilakukan ormas, polisi harus berani menangkap anggota ormas yang melaku-kan sweeping tersebut.

“Saya setuju kalau to-gel di Sukorejo diberantas. Tapi, saya tidak setuju kalau yang memberantas itu ormas. Sebab, (hal itu) sudah menjadi tanggung jawab polisi,” pung-kasnya.

Terkait insiden di Kendal, DPD FPI Jawa Tengah te;ah meminta maaf dan menyam-paikan bela sungkawa kepada korban yang tertabrak mobil. “Semoga arwahnya diterima di sisi Allah SWT. Sedangkan

keluarga korban yang diting-galkan semoga diberi ketaba-han,” kata Ketua Bela Negara

DPD FPI Jateng Muhammad Mustofa di Temanggung. (gam/cea)

ORGANISASI MASYARAKAT

Undang-undang Organisasi Masyarakat (Ormas) Bisa Hentikan Tindakan Arogan FPI

Page 15: e Paper Koran Madura 22 Juli 2013

SENIN 22 JULI 2013 NO. 0164 | TAHUN II 15

Biasanya kalau sedang mela-kukan kegiatan di luar daerah surat-surat itu saya bawa serta.

Siapa tahu ada waktu sela yang bisa dimanfaatkan. Waktu sela itu bisa di bandara ketika menunggu jadwal pe-nerbangan. Atau tempat lain yang me-mungkinkan saya untuk mengerjakan surat.

Satu alasan yang mendorong saya menyelesaikan surat dengan segera. Selain untuk menghindari penumpu-kan surat dan molornya tindak lanjut di lapangan, juga untuk menghindari lamanya proses yang memberikan pe-luang pungli. Ingat kata bang napi, ke-jahatan bukan hanya karena niat, tapi juga karena ada kesempatan.

Karena cepatnya proses surat di meja saya, sampai-sampai mendiang Sekretaris Daerah H. Fen A Effendi Said, Msi, MM pernah berujar, antara bupati dan sekda seperti orang ber-pacaran. Pagi surat dikirim ke meja bupati, siang atau sore harinya sudah ada balasan (kembali di meja sekda).

Dampak lain dari cepatnya pro-ses penyelesaian surat, seakan sulit dibedakan, mana kategori surat segera dan yang bukan. Karena baik yang segera dan yang bukan prosesnya sama saja. Pertanyaannya kemudian, apakah selepas dari meja saya surat-surat itu juga ditindaklanjuti secara cepat? Atau jangan-jangan surat-surat itu tidak cepat sampai di meja saya?

Harapan saya, kecepatan proses jangan hanya terjadi pada titik terten-tu saja. Kecepatan diperlukan dalam semua proses administrasi. Kecepatan diperlukan disemua level dan tingka-tan. Kecepatan diperlukan di setiap

lini hingga staf. Mengapa ini penting, karena responsibilitas pemerintah di-antaranya dapat dipengaruhi oleh ce-pat tidaknya proses administrasi.

Kalau proses administrasi lamban, responsibilitas bisa jadi rendah. Kalau responsibilitas rendah, dapat dimung-kinkan kebijakan atau langkah peme-rintah kehilangan momentum yang ada. Tindakan dan langkah-langkah yang diambil tidak faktual. Masalah yang dibicarakan tidak aktual. Kebu-tuhan-kebutuhan yang dipenuhi bisa jadi sudah lewat waktunya. Terlambat, alias telat dan kurang bermanfaat.

Maka dari itu, sejak awal saya se-ring menekankan agar semua bisa berproses dengan cepat. Semua harus bisa mengambil inisiatif. Jangan se-lalu menunggu petunjuk, karena tidak semua harus menungguh perintah. Pedoman-pedoman yang ada sudah bisa menjadi dasar pijakan setiap pro-ses yang dijalankan. Tinggal bagaima-na di masing-masing tingkatan dapat memanfaatkan ruang kosong untuk mengisi dengan kreatifitas.

Satu contoh, memasuki semester kedua Tahun Anggaran 2013, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) tengah memper-siapkan penerapan Sistem Informasi Keuangan Bendahara Daerah (SIKBD) di seluruh Satuan Kerja Perangkat Da-erah (SKPD). Sistem ini bertujuan un-tuk mempercepat sistem kelola pena-tausahaan keuangan di setiap SKPD. Sehingga proses tata kelola berjalan dengan cepat.

Sistemnya dibuat secara mandiri (bebas royalty) dan sudah disesuaikan dengan kebutuhan SKPD. Masing-ma-

sing SKPD tinggal memilih tiga opsi, yaitu SKPD Mandiri, SKPD Induk dan SKPD Pembantu.

Karena SIKBD ini sistem datanya sudah Client-Server (sistem jarin-gan komputer secara penuh) dan di dalamnya sudah tersedia otorisasi akses secara bertingkat, sehingga ma-sing-masing SKPD tinggal mencocok-kan saja. Kalau SKPD dalam sistem kelola keuangannya selama ini terpu-sat, hanya ditangani oleh bendahara dan pembantunya, maka lebih tepat memilih opsi SKPD Mandiri.

Sedangkan bagi SKPD yang me-miliki beberapa sub, sehingga proses pengelolaan keuangannya diperlukan terpisah pada masing-masing PPTK, namun masih dalam pengelolaan ben-dahara yang sama, maka lebih tepat memilih opsi SKPD Induk.

Sementara bagi SKPD yang me-miliki beberapa sub secara terpisah, dan data serta proses pengelolaan keuangannya berjalan secara terpisah melalui bendahara pembantu, maka SKPD tersebut lebih tepat memilih opsi SKPD Pembantu. Pada opsi ini, mekanisme keluar masuknya uang hanya berdasarkan transfer melalui buku bank (bendahara induk dan ben-dahara pembantu).

Dengan SIKBD ini manfaat yang bisa dicapai, yaitu mempermudah kontrol, menjamin akurasi data dari input sampai pada format isian ko-lom-kolom pada tabel yang menjadi rangkaiannya, dan mempercepat proses pelaporan yang diinginkan.

Data mentah, berupa data tran-saksi pada belanja langsung (LS), transaksi dalam Surat Pertanggung-jawaban (SPJ), Ganti Uang (GU) atau

penerimaan pada Pendapatan Asli Daerah (PAD), hanya dengan sekali input, kolom-kolom pada tabel, klasi-fikasi laporan seperti jurnal, neraca dan laporan keuangan secara keselu-ruhan akan terisi dengan sendirinya.

Kalau terjadi kesalahan angka dapat dipastikan kesalahan terjadi pada entry awal. Sebab sistem yang ada tidak mungkin mengkorup data, apalagi merubah angka atau digit satuan pada angka yang sudah ter-entry di awal.

Dengan sistem ini bisa dibayang-kan, berapa waktu dan tenaga yang bisa dihemat. Jika selama ini untuk menyusun laporan keuangan, seper-ti jurnal, buku besar hingga neraca dan laporan realisasi anggaran. Ser-ta buku yang harus diselenggarakan oleh bendahara seperti haknya BKU, Laporan pajak, D-VII atau penge-sahan dan yang lainnya diperlukan banyak tangan dan memakan waktu lama karena harus di entry satu-satu. Dengan SIKBD ini, sekali tekan secara otomatis sistem dapat men-gulah data keuangan secara integral kedalam bentuk format laporan yang diinginkan.

Jadi kalau selama ini keterlam-batan SPJ kerap terjadi, setelah nanti SIKBD diterapkan dimungkinkan ket-erlambatan itu dapat ditekan semini-mal mungkin. Kedepan, apakah SIKBD ini akan berfungsi atau tidak amat bergantung pada kesiapan SDM ma-sing-masing SKPD didalam memaksi-malkan manfaatnya.

Sekedar diketahui, metode SIKBD ini baru pertamakali diberlakukan di kabupaten sumenep. Kalaupun ada instansi yang sudah menggunakan, baru dilakukan secara independen tidak terintegrasi dalam satu kesatuan sistem. Instansi yang sudah menggu-nakan, yaitu DPPKA, Dinas Kehutanan dan Perkebunan dan PU Cipta Karya.

Apa yang dilakukan DPPKA de-ngan SIKBD, merupakan upaya tero-bosan yang patut diapresiasi. Polanya baru, sistem kerjanya mempermudah, prosesnya mempercepat dan akuras-inya dapat dipertanggungjawabkan. Pertanyaannya kemudian, bagaimana dengan SKPD lain. Adakah langkah serupa yang bisa disumbangkan un-tuk perubahan? Jawabnya, ada pada semangat kita semua.=

Di atas meja kerja malam itu, tumpukan surat yang harus didis-posisi atau ditandatangani ter-susun dalam empat klasifikasi. Surat segera, surat laporan ke-giatan, tentang bantuan kepada masyarakat, dokumen yang harus ditandatangani dan surat yang datang dari masyarakat.

OPINI

APemimpin Redaksi Abrari, Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, M. Farizal Amir, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto, Website Hairil Anwar, Biro Sumenep Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Holis, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Plt. Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Hana Diman (Kepala), Ari Armadianto, Joeli Hidayati Probolinggo Pujianto Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor Sugianto (Bondowoso) FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Deddy Prihantono, Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim, (Pamekasan) Siti Farida, (Sampang), Taufiq (Bangkalan) G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber

salam songkem

Polemik BPWS

Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) menjadi kewenangan Presiden. Pembentukan-nya seiring dengan rencana pembangunan jem-

batan Suramadu. Karena itulah, BPWS sempat men-jadi harapan banyak pihak bisa mempercepat prose pembangunan Madura, bukan pembangunan di Madura.

Akan tetapi, bila jembatan Suramadu sudah ber-operasi beberapa tahun yang telah lalu, namun pembangunan Madura tetap saja tak ada perkem-bangan yang siginifikan. Lambannya pembangunan Madura terindikasi karena kinerja BPWS yang sangat mengecewakan.

Karena itulah, eksistensi BPWS belakangan ini terus menjadi sorotan publik. Bahkan tidak sedikit di antara tokoh Madura menginginkan keberadaan BPWS dibubarkan saja, karena eksistensinya tidak membawa dampak yang signifikan terhadap pembangunan Madura.

Beberapa elit legislative di sejumlah kabupaten di Madura mulai menyuarakan ketegasannya agar BPWS yang dibentuk oleh Presiden itu dibubarkan. Tentu saja yang berhak membubarkan BPWS itu juga Presiden.

Para wakil rakyat lebih menghendaki pembangunan Madura diserahkan saja kepada pemerintah daerah, tepatnya diberikan kepada empat kabupaten yang ada di pulau Madura. Sebab, pemerintah daerah lebih menge-tahui kebutuhan dan bagaimana prioritas yang mesti dikembangkan di daerahnya sendiri, baik di wilayah Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.

BPWS terkesan tidak memiliki program kerja yang jelas dalam membangun Madura. sebagai buktinya dana program pembangunan Madura yang disediakn oleh pemerintah untuk BPWS pada tahun 2012 yang sebesar Rp 250 miliar dikembalikan secara utuh kepa-da kas negara karena tidak termanfaatkan. Sebuah in-dikasi yang makin memperkuat dugaan kinerja BPWS untuk membangun Madura tidak lagi seiring dengan kebutuhan mayoritas warga Madura.

Bahkan anggaran yang disediakan pemerintah pusat melalui BPWS hanya banyak dimanfaatkan un-tuk pembangunan infrastruktur jalan, seakan-akan yang dibutuhkan Madura hanya sebatas infrastruk-tur jalan. Memang harus diakui, pembangunan in-frastruktu jalan merupakan bagian yang penting bagi proses pembangunan Madura, namun pembangunan infrastruktur jalan saja tidak cukup apabila tidak di-lanjutkan dengan proses pembangunan di sektor lain yang juga dibutuhkan Madura.

Sebab itulah, pembangunan Madura sebaiknya di-berikan kepada sejumlah bupati di empat kabupaten yang ada di Madura dengan melibatkan pemerintahan provinsi Jawa Timur. Dengan demikian, pembangunan Madura akan lebih cepat terealisasi sesuai dengan kebu-tuhan warga Madura dan karakter daerah di empat ka-bupaten yang ada di Madura.

Betapa pun begitu, semua kebijakan tetap berada di tangan Presiden, sebab presiden yang membentuk BPWS maka Presiden pula yang berhak membubarkan BPWS. (*)

Ketegasan Satpol PP

Satpol PP memiliki tanggungjawab yang tinggi, terutama di bulan Ramadhan. Sebagai penegak peraturan daerah Satpol PP berkewajiban me-

lakukan penertiban, termasuk juga penertiban para pekerja seks komersial yang marak terjadi selama bu-lan puasa.

Memang sangat memiriskan hati, bulan suci seha-rusnya diisi dengan memperbanyak kegiatan ibadah, agar mendapat pengampunan atas dosa-dosanya se-tahun yang pernah diperbuat, justeru masih diisi de-ngan perbuatan yang nista.

Sebagai buktinya, di Surabaya, Satpol PP berhasil menggaruk 18 pasangan laki-laki dan perempuan saat melakukan perbuatan mesum di sebuah hotel di Jalan Pasar Besar Surabaya.

Terungkapnya belasan pasangan intim di luar ni-kah yang tertangkap basah di hotel di Surabaya hanya sebagian kecil dari peristiwa serupa yang terjadi pula di tempat lain, di Tulungagung tiga PSK juga ditang-kap saat sedang menjalani tamu lelakinya di siang hari di bulan Ramadhan. Di Padang, delapan perem-puan malam ditemukan dalam keadaan bugil dengan pasangannya di sejumlah penginapan dan hotel. Di Jawa Berat, lima perempuan jalang juga ditangkap. Sebuah peristiwa maksiat yang bukan saja melanggar perda dan agama, namun juga sangat mencederai ke-sucian bulan Ramadhan.

Secara spisifik, masih maraknya praktek hubun-gan badan di luar nikah di Jawa Timur, baik di hotel-hotel maupun di tempat selainnya, dimotivasi oleh lemahnya pengawasan oleh pemerintah provinsi dan pemerintah daerah. Bukan saja dipicu oleh lemahnya pengawasan, lebih dari itu penindakan sanksi yang sangat ringan bagi sejumlah PSK yang tertangkap ter-nyata tidak memberikan efek jera bagi pelakunya. Itu juga potensial menjadi sumber penyebab masih ma-raknya perbuatan mesum di bulan Ramadhan.

Dengan demikian, penangkapan pasangan mesum dan mucikari serta pemilik penginapan tak cukup untuk meminimalisir praktik hubungan mesum teru-tama di Jawa Timur. Barangkali amandemen perun-dang-undangan dengan pemberian sanksi yang lebih berat terhadap para pekerja seks komersial dan semua pihak yang terlibat dalam peristiwa mesum tersebut, akan lebih menciptakan efek jera dan takut sehingga dapat menekan kasus tersebut sekecil-kecilnya. (*)

Perubahan Mindset Guru

Dari Surat Hingga Sistem

Memasuki tahun pelajaran 2013/2014 beberapa sekolah sasaran bersiap menyeleng-

garakan penerapan kurikulum baru. Beberapa guru dan kepala sekolah telah mendapatkan pelatihan dan di-terapkan pelaksanaannya pada tahun ini. Hal yang sangat menarik adalah ketika mengikuti perkembangan pem-beritaan dari pelaksanaan pelatihan tersebut. Banyak peserta yang tidak puas terhadap hasil pelatihan karena mereka hanya mendapatkan teori dan telaah terhadap buku pegangan guru dan buku pegangan siswa. Mereka tidak mendapatkan praktik bagaima-na mengubah pola pembelajaran yang menekankan kepada proses (Kompas, 12 Juli 2013). Jika ini yang benar ter-jadi, bisakah pelaksanaan kurikulum 2013 berlangsung sukses?

Kesuksesan pelaksanaan kuriku-lum 2013 sangat ditentukan oleh guru sebagai pelaksana di lapangan. Peran

guru sebagai pelaku akan sangat me-nentukan terhadap perubahan pola pembelajaran yang diinginkan. Hal ini amat penting untuk dipahami sebab jika guru tidak bisa melakukan peru-bahan diri maka perubahan kurikulum yang dikehendaki juga tidak akan per-nah terjadi secara riel.

Masih segar dalam ingatan penu-lis katika kurikulum 1994 disosiali-sasikan dan diterapkan disitu sudah dicanangkan perubahan pola pemb-elajaran yang berorientasi kepada pembelajaran siswa aktif –Cara Bela-jar Siswa Aktif (CBSA). Ada instruktur nasional yang dipersiapkan, guru inti yang sudah dilatih kemudian menu-larkan kepada guru-guru pengajar yang ada di sekolah. Proyek ini dii-kuti dengan pendirian Balai Pelatihan Guru dan di setiap kabupaten didiri-kan Sanggar Pemantapan Kerja Guru IPA dan Matematika.

Ternyata upaya-upaya ini tidak banyak memberikan perubahan bagi kegiatan pembelajaran di sekolah, disamping karena keterbatasan fasili-tas belajar, kadang cara pembelajaran yang seragam sebab analisis materi dan lembar kerja siswa sudah terse-dia. Perangkat tersebut kadang tidak sesuai dengan ketersediaan yang ada di sekolah. Akibatnya pembelajaran yang berlangsung kembali kepada hal-hal verbal dan selalu di dominasi oleh guru. CBSA diplesetkan menjadi Catat Buku Sampai Abis.

Pada kurikulum 2013 buku pegan-gan guru dan buku pegangan siswa disediakan oleh pusat, dengan hara-pan guru tidak lagi diribetkan dengan silabus dan materi ajar tinggal me-nyusun rencana pembelajaran yang akan dipersiapkan. Jika yang dikeluh-kan oleh para guru peserta pelatihan yang menjadi sasaran pelaksanaan kurikulum 2103 di awal tahun ajaran baru mengenai bagaimana cara mem-

praktikkan pola pembelajaran yang mengedepankan pembelajaran proses dan berkarakter serta penilaian yang variatif dan kompleks. Maka dapat dipastikan penyelenggaraan di awal tahun ajaran akan menimbulkan kera-guan dan kerancuan, akan menemui banyak hambatan dan sudah tentu perlu pendampingan yang berlasung secara kontinyu.

Mengubah cara mengajar yang te-lah mengakar bagi para guru bukan hal mudah. Membuang kebiasaan-ke-biasaan yang sudah dianggap nyaman oleh guru adalah hal paling sulit, kec-uali dengan contoh kongkrit di hada-pan mereka secara terus-menerus dan meyakinkan bagi mereka bahwa apa yang ditawarkan (perubahan) terse-but lebih bagus daripada yang mereka lakukan selama ini.

Menjadi guru adalah panggilan hati, mengajar adalah seni.

Profesi guru adalah profesi yang mengemban amanat untuk mencer-daskan peserta didik juga mempen-garuhinya untuk menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur, sehingga menunjukkan perubahan dari hasil belajarnya. Maka setiap yang dihadapi dalam menjalakan profesinya adalah sebuah tantangan yang harus dilewati sehingga tetap memiliki peran aktual dalam tutntutan perkembangan sains, teknologi dan seni.

Tuntutan perubahan pola pemb-elajaran adalah sebuah tuntutan pe-rubahan yang harus diterima dan di-jalani. Sebab, tuntutan perkembangan sains, teknologi dan seni telah me-nunjukkan perkembangannya yang sangat signifikan. Perkembangan sains dan teknologi telah mengubah cara belajar peserta didik. Mereka bisa mengakses informasi (ilmu pengeta-huan) dari ruang pribadi mereka, dan bahkan sangat terbuka kemungkinan

informasi yang dimiliki oleh peserta didik lebih dari pada yang dimiliki oleh guru. Peran guru tidak bisa lagi mendominasi siswa, tetapi lebih tepat berperan sebagai patner belajar yang bisa mendampingi dan memberikan motivasi belajar, sehingga berkem-bang seiring dengan perkembang-an usia dan norma yang berkembang dalam bermasyarakat.

Pilihan sumber belajar yang berva-riasi dan latar belakang peserta didik yang beragam menjadikan mengajar sebagai sebuah seni menyampaikan dan mempengaruhi siswa belajar. Seni yang menuntut kreativitas guru dalam menentukan pilihan cara yang berva-riasi dengan tetap mengedepankan pengalaman belajar siswa yang be-ragam, senantiasa mengikuti perkem-bangan ilmu pengetahuan yang diam-punya sehingga menguasai (tangguh) dalam penguasaan materi.

Perubahan itu tidak seperti membalikkan telapak tangan, teta-pi perlahan dan pasti. Sedikit demi sedikit untuk membuang kebiasaan lama dengan membuka keberanian untuk mencoba hal-hal baru. Serta yang paling penting adalah berani untuk memulai.=

Hidayat RaharjaPendidik dan Pelaku Kebudayaan

Page 16: e Paper Koran Madura 22 Juli 2013

SENIN 22 JULI 2013 NO. 0164 | TAHUN II16

JAKARTA - Pelatih Liverpool Brendan Rodgers sangat terkesan dengan kunjungan pertamanya ber-sama Liverpool ke Indonesia. Dia adalah pelatih pertama Liverpool yang membawa “The Reds” ke Tan-ah Air. Dia pun berjanji untuk mem-beri sambutan hangat bagi pen-dukung Liverpool Indonesia yang akan datang ke Anfield.

“Sebuah kebanggaan bagi saya jadi manajer Liverpool perdana yang bisa ke Indonesia. Ketika saya kembali ke Inggris, saya akan ber-cerita ke semua orang soal pengala-man saya,” kata Rodgers dalam kon-ferensi pers seusai pertandingan, Sabtu (20/7) malam lalu.

Rodgers mengaku terkesan de-ngan sikap hangat pendukung In-donesia. Seperti konferensi pers perdananya, Rodgers pun mengu-capkan terima kasih kepada para Liverpudlian.

“Sikap, kerendahan hati, dan kualitas Indonesia sangat menge-sankan. Mewakili Liverpool saya ucapkan terima kasih pada kalian. Liverpool adalah keluarga sepak bola terbesar dunia. Kalian akan disambut dengan tangan terbuka kalau kalian ke Anfield,” ucapnya.

Rodgers bukan tanpa alasan mengatakan hal demikian. Sejak Liverpool mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Rabu (17/7), mereka sudah disambut ribuan pendukung. Sebelum skuat Anfield Gang tiba, para suporter ini sudah mendendangkan chants khas Liv-erpool. Nyanyian tanpa henti yang terus berlanjut saat bus tim lewat, serta di lobi hotel, sesi latihan tera-khir di GBK, Jumat (19/7), sampai di hari pertandingan.

Terkait laga Liverpool vs In-donesia XI di Gelora Bungkarno pada Sabtu (20/7) malam lalu itu, kapten Liverpool Steven Gerrarad mengaku dirinya menjalani laga yang sulit saat melawan para pe-main Indonesia.

Namun, ia mengaku senang bisa bermain kembali di depan suporter yang luar biasa. The Reds berhasil mengalahkan Indonesia 2-0. Na-mun, tim besutan Brendan Rodg-ers ini sempat dibuat kesulitan oleh permainan yang diperagakan Titus Bonai dan kawan-kawan. Secara ke-

suluruhan, Indonesia bermain lebih baik ketimbang lawan Arsenal yang dibantai dengan skor 7-0.

“Pertandingan yang sulit. Tidak ada udara untuk bernapas dan pe-mulihan setelah berlari panjang, serta latihan sangat sulit. Jadi kaki ini berat. Namun, kami memenang-kan pertandingan,” jelas Gerrad ke-pada LFC TV.

Pertandingan ini merupakan penampilan perdana Gerrard sete-lah mengalami cedera bahu pada Mei lalu. “Senang bisa bermain lagi di depan semua pendukung kami. Bahuku sudah membaik, sehingga senang bisa mendapatkan kesem-patan bermain selama 45 menit. Mudah-mudahan, aku mendapat-kan waktu bermain lebih banyak di Australia,” tutur gelandang Tim Na-sional Inggris tersebut.

Meski menang 2-0, Liverpool sempat dibuat kesulitan dengan permainan yang diperagakan In-donesia. Padahal, Liverpool menu-runkan skuad terbaiknya pada laga ini. Pelatih Brendan Rodgers lang-sung memainkan Philippe Coutinho dan Iago Aspas untuk merusak per-tahanan Indonesia XI. Meskipun melawan nama-nama besar, Titus

Bonai dan kawan-kawan berani me-mainkan bola pada awal laga.

Namun, Liverpool tak membiar-kan Indonesia XI mengembangkan permainan. Benar saja, The Reds mampu unggul terlebih dulu lewat aksi Coutinho pada menit ke-10.

Pemain muda asal Brasil ini de-ngan kemampuan luar biasa ber-hasil masuk ke dalam kotak penalti setelah melewati empat pemain la-

wan. Tinggal berhadapan dengan kiper Kurnia Meiga, Coutinho ber-hasil menyarangkan bola ke sudut kiri bawah gawang Indonesia.

Indonesia berusaha meningkat-kan serangan untuk menciptakan gol balasan. Indonesia nyaris menyama-kan kedudukan jika tandukan Titus Bonai tak melebar pada menit ke-15.

Indonesia terus memberikan perlawanan dan terlihat percaya

diri. Mereka berani memegang bola sehingga Liverpool sempat dibuat bermain setengah lapangan. Tibo kembali melepaskan ancaman saat menyontek bola dari umpan Ahmad Bustomi. Namun, tembakan pemain Semen Padang tersebut kembali ga-gal mengenai sasaran.

Meski begitu, Liverpool bukan-nya tanpa ancaman. Luis Alberto sempat melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti pada menit ke-30. Beruntung bagi Indonesia, tembakan Alberto masih memben-tur mistar.

Indonesia dengan cepat mem-balasnya melalui tembakan kaki kiri yang dilepaskan Van Dijk dari luar kotak penalti. Sayang, bola temba-kan bomber Persib Bandung terse-but masih bisa ditepis oleh Migno-let.

Pada menit-menit akhir ba-bak pertama, Liverpool lebih men-dominasi. Namun, Steven Gerrard dan kawan-kawan gagal mencipta-kan gol tambahan karena pemain Indonesia terlihat cukup disiplin membendung serangan tim tamu. Alhasil, skor 1-0 untuk keunggulan Liverpool bertahan sampai jeda.

Pada awal babak kedua, kedua pelatih sama-sama memasukkan amunisi baru. Rodgers memasuk-kan Joe Allen dan Jack Robins untuk menggantikan Gerrard dan Enrique. Sementara Jacksen memasukkan Boaz Solossa.

Gawang Indonesia nyaris kebob-

olan dalam tempo singkat. Aspas yang berhasil masuk ke dalam kotak penalti berhasil mengecoh Meiga. Sayang, pemain Spanyol tersebut terlalu teburu-buru sehingga tem-bakannya melambung di atas mistar Indonesia.

Rodgers masih belum puas de-ngan permainan anak asuhnya. Pada menit ke-65, Rodgers me-masukkan delapan pemain baru di antaranya Stewart Downing, Fabio Borini, dan Raheem Sterling.

Perubahan besar ini membuat si Merah lebih menggigit. Beberapa kali, Sterling dengan kecepatannya merepotkan pertahanan Indonesia.

Sebuah peluang emas kembali didapatkan Sterling pada menit ke-81. Pemain muda asal Inggris ini dalam posisi berdiri bebas berhasil melepaskan tembakan keras. Na-mun, tembakan Sterling masih mel-ebar dari gawang Mega.

Upaya Sterling akhirnya mem-buahkan hasil pada menit ke-88. Dari serangan balik, Oussama Assai-di tanpa terkawal berhadapan satu lawan satu dengan Meiga. Namun, Assaidi tak egois. Ia lebih memilih memberikan bola kepada Sterling. Dengan mudah, Sterling menceplo-skan bola ke gawang kosong. Gol Sterling ini disambut sorak riuh dari pendukung Liverpool yang mema-dati SUGBK. Akhirnya, Liverpool pun berhasil meraih kemenangan 2-0 setelah skor tak berubah hingga laga usia. (aji)

KORAN MADURASENIN 22 JULI 2013

NO. 0164 | TAHUN II

OLAHRAGA16

SYDNEY - Pelatih baru Man-chester United David Moyes mengatakan dirinya siap meng-hadapi “permainan pikiran” yang dilakukan oleh Jose Mourinho saat Chelsea menin-gkatkan minat mereka terha-dap ketidakjelasan penyerang Wayne Rooney.

Dikabarkan bahwa Chelsea sedang mempertimbangkan transfer senilai 40 juta pound (61 juta dolar Amerika Serikat) sebagai upaya mendatangkan Rooney ke Stamford Bridge.

Tapi Manchester United ber-sikeras bahwa penyerang Inggris tersebut tidak dijual dimana Moyes memagarinya setelah mengambil alih kepelatihan dari Alex Ferguson.

Moyes memenangkan pertand-ingan pertamanya sebagai pelatih United dengan kemenangan 5-1 atas Australia A-League All Stars di Sydney pada Sabtu.

Moyes tetap bungkam setelah pertandingan terkait nasib Rooney dan upaya klub untuk memboyong ge-landang Cesc Fabregas dari Barcelona.

“Saya tidak punya informasi lagi sejak terakhir kali kami berbicara (Ju-mat),” kata Moyes dalam konferensi pers pasca-pertandingan.

“Saya benar-benar sudah tidak ada update apa-apa lagi, jadi saya tidak bisa memberikan sesuatu yang positif atau negatif,” ujar dia.

Kemudian Moyes diminta oleh se-orang reporter Skotlandia mengenai kesiapannya terkait pertempuran per-mainan pikiran dengan Mourinho.

“Kedengarannya aksen Anda sama dengan saya, pasti Anda dari Glasgow. Tapi jika Anda dari Glasgow Anda cukup menikmati hal-hal semacam itu, jadi tunjukkan itu kepadaku,” ujar David Moyes.

Surat kabar Inggris melaporkan setelah pertandingan di Sydney bah-wa United meningkatkan tawaran mereka untuk memikat mantan play-

maker Arsenal Fabregas Old Trafford.Moyes, yang bersama timnya akan

terbang ke Tokyo pada Minggu untuk tur pra-musim mereka berikutnya, menegaskan pekan lalu bahwa ta-waran resmi senilai 26 juta pound, telah diajukan untuk Fabregas.

United akan menghadapi Yokoha-ma F. Marinos di Jepang pada Selasa dan Moyes mengatakan ia senang de-ngan gaya permainan Danny Welbeck dan Jesse Lingard dalam kemenangan mutlak atas A-League All Stars.

Welbeck dan Lingard mencetak dua gol dan Robin van Persie me-nambahkan gol kelima United setelah masuk sebagai pemain pengganti ba-bak kedua.

“Robin mulai kembali ke performa

terbaiknya dan itu baik, tapi saya pikir itu mengesankan bahwa Danny menc-etak dua gol. Aku berkata kepadanya bahwa pada malam lain ia mungkin telah mencetak empat atau lima gol,” kata Moyes.

Sementara itu, Moyes terkesan pe-main berusia 20 tahun Lingard, yang mengancam tuan rumah dengan kece-patan dan posisinya.

“Jesse bermain bagus malam ini dan saya berharap dia mungkin bisa melakukan hatrik dan bagi seorang pemain muda mendapatkan itu di Manchester United adalah hal yang besar,” katanya.

“Penampilannya sangat baik dan dia merancang gol Robin dengan op-eran yang baik. Tidak hanya permain-

annya yang baik tapi ia bekerja sangat keras dan menunjukkan determinasi tinggi,” ujar dia.

David Moyes mengatakan ia in-gin memperkenalkan sistem bermain fleksibel ke Manchester United musim ini sebagai lanjutan dari kesuksesan fenomenal dari pelatih sebelumnya, Siar Alex Ferguson yang merebut 13 kali gelar juara Liga Utama Inggris sepanjang masa kepemimpinannya.

“Saya ingin permainan yang flek-sibel, tetapi itu membentuk struktur dasar dan dari situ Anda dapat me-mutuskan kapan menambahkan Nani, Antonio Valencia dan Ashley Young, sehingga hal itu membuat kita men-dapatkan berbagai karakter pemain,” katanya. (ant/afp/dar)

Moyes Siap Hadapi Mind Games Mourinho

Rodgers: Kami Akan Sambut Hangat di Anfield

BERLIN - Pelatih yang membawa Bayern Munich me-menangi tiga gelar utama dalam semusim Jupp Heynckes mendinginkan spekulasi yang menghubung-hubungkan dirinya dengan posisi yang sedang kosong di Barcelona, ke-tika pria Jerman ini menegaskan dirinya sedang menikmati masa pensiunnya.

Pria 68 tahun itu membawa Bayern menjadi klub Jerman pertama yang memenangi “treble,” yakni juara Liga Cham-pions, Liga Jerman, dan Piala Jerman pada musim lalu ke-tika raksasa Bavaria itu begitu mendominasi rival-rivalnya.

Selain memenangi gelar Eropa kelimanya, Bayern memecahkan atau menyamai 25 rekor Liga Jerman dalam perjalanannya untuk memenangi liga dengan mengunci keunggulan 25 angka.

Heynckes mengundurkan diri sebagai pelatih Bayern menyusul pencapaian bersejarah tersebut, namun ia men-

gatakan dirinya tidak tertarik menggantikan Tito Vilanova, yang mengundurkan diri se-bagai pelatih Barcelona pada Jumat.

“Saya pikir seka-rang akan mustahil untuk melatih klub baru setelah masa-masa saya di Bayern Munich. Saya tetap menyibukkan diri, saya memiliki berbagai hobi, saya melakukan olahraga, saya memiliki hewan peliharaan, dan saya memiliki taman be-sar yang membuat saya sibuk” kata Heynckes kepada Sky Sport News.

Dengan Vilanova (44), yang mengundur-kan diri Barca untuk

meneruskan perawatan penyakit kankernya, muncul jajak pendapat di media Spanyol yang mengunggulkan Heynckes di antara sejumlah kandidat potensial.

Namun setelah menghabiskan setengah abad sebagai pemain dan kemudian pelatih, di mana Heynckes membawa Real Madrid dan Bayern meraih kejayaan di Liga Champi-ons, pria Jerman itu mengatakan ia sudah merasa cukup. “Saya memahami sinyal-sinyal dari tubuh saya dan hal itu sangat benar,” ucapnya.

“Saya merasa baik-baik saja dan menikmati memiliki waktu untuk diri sendiri.” Mantan bintang Belanda Ronald Koeman juga menepis rumor dirinya tertarik mengisi posisi yang sedang kosong di Barcelona.

“Tidak, saya tidak pernah memikirkannya sama sekali,” kata pelatih Feyenoord berusia 50 tahun itu.

“Saya lebih mengkhawatirkan mengenai penyakit yang diderita Vilanova.” “Siapa yang akan menjadi pelatih (baru)? Saya tidak tahu, saya tidak berurusan dengan hal itu.” (ant/dar)

Heynckes Tidak Berminat Tangani Barcelona

Titus Bonay (merah) berusaha melewati hadangan Kolo Toure saat laga persahabatan Indonesia XI vs Liverpool di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (20/7) malam. Liverpool menang 2-0 atas tim Indonesia XI. Liverpool menang 2-0 atas tim Indonesia XI