e paper koran madura 24 januari 2014

32
JAKARTA- Mahkamah Konsti- tusi (MK) mengabulkan pen- gujian Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemili- han Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) terkait pelaksanaan pemilu serentak pada 2019 dan seterusnya. “Menyatakan Pasal 3 ayat (5), Pasal 12 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 14 ayat (2), dan Pasal 112 UU Pilpres bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Amar putu- san dalam angka 1 tersebut di atas ber- laku untuk penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2019 dan pemilihan umum seterusnya,” kata Ketua Majelis Hakim Hamdan Zoelva, saat membacakan amar putusan di Jakarta, Kamis. Dalam pertimbangannya, MK men- yatakan penyelenggaraan Pilpres dan Pemilu Anggota Lembaga Perwakilan se- cara serentak akan lebih efisien. “Hal itu akan meningkatkan kemam- puan negara untuk mencapai tujuan ne- gara sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945 yang antara lain untuk memajukan kesejahteraan umum dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” kata Hakim Konstitusi Fadlil Ahmad Sumadi, saat membacakan pertimbangan hukumnya. Namun demikian, kata Fadlil, tahapan penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2014 telah dan sedang berjalan mendekati waktu pelaksanaan. Karenanya, putusan Mahkamah Kon- stitusi ini baru bisa dilaksanakan pada pemilu berikutnya yakni 2019. Jika aturan baru tersebut dipaksa- kan untuk dibuat dan diselesaikan demi menyelenggarakan Pilpres dan Pemilu Anggota Lembaga Perwakilan secara serentak pada tahun 2014, maka menu- rut penalaran yang wajar, jangka waktu yang tersisa tidak memungkinkan atau sekurang-kurangnya tidak cukup mema- dai untuk membentuk peraturan perun- dang-undangan yang baik dan kompre- hensif. Fadlil mengatakan dalam perkara ini pembatasan akibat hukum hanya da- pat dilakukan dengan menangguhkan pelak- sanaan putusan ini se- demikian rupa sampai telah terlaksananya Pil- pres dan Pemilu Anggota Lembaga Perwakilan tahun 2014. “Selanjutnya, penyelenggaraan Pil- pres dan Pemilu Anggota Lembaga Per- wakilan harus mendasarkan pada pu- tusan Mahkamah a quo dan tidak dapat lagi diselenggarakan Pilpres dan Pemilu Anggota Lembaga Perwakilan secara ter- pisah,” kata Fadlil. =ANT/ JOKO SUSILO 24 JANUARI 2014 | No. 0287 | TAHUN III ECERAN Rp. 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000 JUMAT www.koranmadura.com 0328-6770024 Uang Hambit untuk Sangu Naik Haji Cahirun Nisa Nasional | hal 4 2019, Pemilu Serentak Presidential Treshold Tetap 20 Persen Manchester United (MU) akhirn- ya mau mengeluarkan dana 37 juta pound untuk memboyong Juan Mata dari Chelsea pada jendela transfer musim dingin ini. Kesepakatan transfer ini dicapai setelah sebuah negosiasi yang panjang pada Rabu (22/1). Sumber ESPN menyebutkan, Chelsea sebenarnya meminta harga 42 juta pound kepada MU bila ingin mendapatkan Mata. Berapa Nilain- ya? Selangkapnya hal 16 Akhirnya Juan Mata Milik MU Juan Mata Pemain baru MU Pemohon Effendi Gazali (tengah) memberikan keterangan pers seusai sidang pleno Pengujian Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Kamis (23/1).

Upload: koran-madura

Post on 24-Mar-2016

288 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Satu Hati untuk Madura

TRANSCRIPT

KORAN MADURAJUMAT 24 JANUARI 2014 | No. 0287 | TAHUN III 1

JAKARTA- Mahkamah Konsti-tusi (MK) mengabulkan pen-gujian Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemili-han Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) terkait pelaksanaan pemilu serentak pada 2019 dan seterusnya.

“Menyatakan Pasal 3 ayat (5), Pasal 12 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 14 ayat (2), dan Pasal 112 UU Pilpres bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Amar putu-san dalam angka 1 tersebut di atas ber-laku untuk penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2019 dan pemilihan umum seterusnya,” kata Ketua Majelis Hakim Hamdan Zoelva, saat membacakan amar putusan di Jakarta, Kamis.

Dalam pertimbangannya, MK men-yatakan penyelenggaraan Pilpres dan

Pemilu Anggota Lembaga Perwakilan se-cara serentak akan lebih efisien.

“Hal itu akan meningkatkan kemam-puan negara untuk mencapai tujuan ne-gara sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945 yang antara lain untuk memajukan kesejahteraan umum dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” kata Hakim Konstitusi Fadlil Ahmad Sumadi, saat membacakan pertimbangan hukumnya.

Namun demikian, kata Fadlil, tahapan penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2014 telah dan sedang berjalan mendekati waktu pelaksanaan.

Karenanya, putusan Mahkamah Kon-stitusi ini baru bisa dilaksanakan pada pemilu berikutnya yakni 2019.

Jika aturan baru tersebut dipaksa-kan untuk dibuat dan diselesaikan demi menyelenggarakan Pilpres dan Pemilu Anggota Lembaga Perwakilan secara serentak pada tahun 2014, maka menu-rut penalaran yang wajar, jangka waktu

yang tersisa tidak memungkinkan atau sekurang-kurangnya tidak cukup mema-dai untuk membentuk peraturan perun-dang-undangan yang baik dan kompre-hensif.

Fadlil mengatakan dalam perkara ini pembatasan

akibat hukum hanya da-pat dilakukan dengan menangguhkan pelak-sanaan putusan ini se-demikian rupa sampai

telah terlaksananya Pil-pres dan Pemilu Anggota

Lembaga Perwakilan tahun 2014.

“Selanjutnya, penyelenggaraan Pil-pres dan Pemilu Anggota Lembaga Per-wakilan harus mendasarkan pada pu-tusan Mahkamah a quo dan tidak dapat lagi diselenggarakan Pilpres dan Pemilu Anggota Lembaga Perwakilan secara ter-pisah,” kata Fadlil.

=ANT/ JOKO SUSILO

24 JANUARI 2014 | No. 0287 | TAHUN III ECERAN Rp. 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000JUMAT www.koranmadura.com

0328-6770024

Uang Hambit untuk

Sangu Naik Haji

Cahirun Nisa

Nasional | hal 4

2019, Pemilu Serentak

Presidential Treshold Tetap 20 Persen

Manchester United (MU) akhirn-ya mau mengeluarkan dana 37 juta pound untuk memboyong Juan Mata dari Chelsea pada jendela transfer musim dingin ini. Kesepakatan transfer ini dicapai setelah sebuah negosiasi yang panjang pada Rabu (22/1). Sumber ESPN menyebutkan, Chelsea sebenarnya meminta harga 42 juta pound kepada MU bila ingin mendapatkan Mata. Berapa Nilain-ya?

Selangkapnya hal 16

Akhirnya Juan Mata

Milik MU

Juan MataPemain baru MU

Pemohon Effendi Gazali (tengah) memberikan keterangan pers seusai sidang pleno Pengujian Undang-Undang

Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Kamis (23/1).

KORAN MADURAJUMAT 24 JANUARI 2014 | No. 0287 | TAHUN III 2

Politik itu seperti pernikahan yang berusaha mempertemukan ketidakcocokan. Sedangkan pemilu dan sejenisnya, serupa wahana di mana banyak orang menguji nasib baik sebagai caleg dan bahkan pemilih. Namun pemilu ini dipahami banyak awam sebagai ladang untuk meraup untung dengan menempatkan caleg sebagai dermawan atau lelaki yang mudah dikibuli.

Betapa banyak orang; blater atau bukan blater yang mendatangi caleg tertentu untuk berbagi janji sebagai sosok atau komunitas yang banyak massa. Lalu pialang ini tanpa beban mengutarakan maksudnya kepada caleg bahkan beberapa caleg guna menjadi tim sukses. Bahkan masyarakat awam yang populasinya sangat banyak, menampilkan diri sebagai sosok yang tidak berbeda dengan satu pemahaman, semua politisi sebentuk merpati yang tidak setia janji.

Mesti tidak sepenuhnya salah karena belajar dari masa lalu, tetapi anggapan publik yang seperti itu adanya adalah sesat politik. Tidak benar dalam teori berpikir bahwa mem-buat sama semua orang pada sesuatu yang

pernah terjadi di masa lalu akan ter-ulang di masa yang akan mendatang. Di sinilah caleg men-jadi pewaris dosa politik yang pernah didedahkan oknum politisi masa lalu. Padahal, caleg yang terpilih di masa lalu ada yang baik da-nada juga yang jauh lebih baik. Meski pun, dalam kasus

tertentu ada yang tidak jauh lebih buruk.Inilah yang harus diperdengarkan secara

terus-menerus kepada awam. Sebagai warga negara. Setiap orang berhak dipilih dan atau memilih. Tetapi cara pandang sebagian besar awam justru berpikir sebaliknya dengan menganggap sama pada semua orang (caleg). Dari fenomena ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa warga negara masih tidak mengerti politik. Lebih parah dari itu, politisi tertentu justru memanfaatkan situasi ini sebagai ajang untuk pembodohan apapun partai dan agamanya.

Maka untuk dan atas nama bangsa maupun warga republiken, pemerintah yang berkuasa perlu mengambil sikap tegas dengan cara mencerdaskan bangsa. Satu sisi pemerin-tah melakukan inovasi secara konstitusional dengan mencari celah hukum agar pembunu-han karakter bangsa ini tidak berlangsung secara terus-menerus. Kecuali, apaila pemer-intah bagian dari destroyer bangsa maka lain lagi ceritanya.

Bahwa pemerintah tidak dungu, inilah waktunya untuk memperbaiki keadaan secara massif agar perjalanan bangsa ini tidak kian terpuruk, tidak semakin buruk. Ini baru dari sisi politik berikut penyanggahnya yang ber-bau konstitusi. Itu belum ekonomi dan hukum yang semua tahu saat ini ; terjerembab. Di manakah posisi negara saat ini? Masih adakah yang peduli selain presiden yang sibuk atau pura-pura sibuk sebagai bahasa lain dari ketidakmampuannya dalam menyelenggara-kan negara? =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

JUMAT 24 JANUARI 2014 | No. 0287 | TAHUN III 2

Pialang

Masih adakah yang peduli selain

presiden yang sibuk atau pura-pura sibuk seba-gai bahasa lain

dari ketidakmam-puannya

Oleh : Abrari AlzaelWartawan senior di Madura Fraksi Hanura

Sesalkan Putusan MK

JAKARTA. Anggota Komisi Hukum DPR RI dari Fraksi PPP Ahmad Yani menilai putusan MK tentang UU Pil-pres akan menimbulkan kerancuan.

“Bagaimana mungkin Pemilu ser-entak dilakukan pada 2019, namun pasal lain tidak dibatalkan seperti soal presidential threshold 20 pers-en,” ujar Yani saat dihubungi, Kamis (23/1/2014).

Menurut dia, putusan MK membuat kebingungan. Satu sisi meminta pemi-lu legislatif dan pemilu presiden dilak-sanakan secara bersamaan, namun di sisi lain angka presidential threshold di Pasal 9 UU No 42 tahun 2008 tidak dibatalkan. “Ini jelas bikin kacau. Ini juga bentuk putusan yang kompromi politik. Semakin sulit saya memahami putusan MK ini,” sebut Yani.

Hal senada ditegaskan Asosiasi Sarjana Hukum Tata Negara Indo-nesia (ASHTN Indonesia). Menurut Presidium ASSHTN Indonesia Afifi, putusan MK tersebut tidak tuntas. “Pu-

tusan pemilu serentak dalam Pemilu 2019 mendatang semestinya diikuti juga dengan penbatalasan Pasal 9 UU No 42 Tahun 2008 terkait presidential threshold 20 persen kursi DPR,” kata Afifi dalam siaran pers yang diterima.

Menurut dia, semua partai peserta pemilu seharusnya mempunyai hak

yang sama untuk mengajukan capres/cawapres dalam pemilu. Afifi memper-tanyakan apakah pemilu serentak pada Pemilu 2019 mendatang menggunakan hasil Pemilu 2014? “Padahal pasal 9 UU No 42 Tahun 2008 masuk petitum,” terang Afifi.

=ANT/GAM

PEMILU SERENTAK

Anggota DPR Anggap Putusan MK Rancu

JAkARtA- Fraksi Partai Ha-nura menyesalkan putusan Mahkamah konstitusi men-genai pelaksanaan pemilu serentak baru berlaku pada 2019 dan bukan pada Pemilu 2014.

“Ada banyak pertanyaan besar dan keputusan MK ini akan menimbulkan konsekuensi di kemudian hari,” kata Ketua Fraksi Partai Hanura Syarifuddin Sudding di Jakarta, Kamis.

Konsekuensi pertama, menurut dia, putusan itu menunjukkan ambivalensi karena pada dasarnya keputusan MK berlaku sejak dibacakan, namun untuk gugatan ini baru dilaksanakan pada 2019.

Dia juga mengingatkan, keputusan kontroversial ini akan dicatat pertama kali dalam sejarah, yaitu keputusan MK memiliki jeda panjang hingga lima ta-hun sebelum diterapkan.

Kedua, menurut dia, legitimasi Pemilu 2014 dipertaruhkan karena MK telah membatalkan dan menyatakan ketentuan yang terkait dengan pelak-sanaan Pemilu 2014 bertentangan den-gan UUD 1945.

“Ini yang lagi-lagi membingung-kan. Konsekuensinya, banyak pihak

akan mempertanyakan keabsahan hasil pemilu mendatang,” ujar Sudding.

Dia mengatakan konsekuensi keti-ga yaitu dengan mencermati dan mem-perhitungkan hal di atas, Hanura mer-agukan independensi para hakim MK.

Hakim MK, menurut dia, seharusn-ya konsisten dan selalu berlandaskan konstitusi namun anehnya kali ini membuat putusan yang saling berten-tangan.

Sudding juga menolak pernyataan keputusan MK yang mengatakan jika uji materi tersebut diberlakukan tahun ini maka akan mengganggu tahapan Pemilu yang sudah mendekati tahap akhir.

Karena, menurut dia, berarti tidak menempatkan konstitusi sebagai lan-dasan tertinggi dan malah berkompro-mi dengan hal-hal teknis.

Mahkamah Konstitusi (MK) meng-abulkan pengujian Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pe-milihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) terkait pelaksan-aan pemilu serentak pada 2019 dan seterusnya.

“Menyatakan Pasal 3 ayat (5), Pasal 12 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 14 ayat (2), dan Pasal 112 UU Pilpres bertentan-gan dengan UUD 1945 dan tidak mem-punyai kekuatan hukum mengikat. Amar putusan dalam angka 1 tersebut

di atas berlaku untuk penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2019 dan pe-milihan umum seterusnya,” kata Ketua Majelis Hakim Hamdan Zoelva, saat membacakan amar putusan di Jakarta, Kamis (23/1).

Dalam pertimbangannya, MK men-yatakan penyelenggaraan Pilpres dan Pemilu Anggota Lembaga Perwakilan secara serentak memang akan lebih efisien. Hal itu menyebabkan pembi-ayaan penyelenggaraan lebih meng-hemat uang negara yang berasal dari pembayar pajak dan hasil eksploitasi sumber daya alam serta sumber daya ekonomi lainnya.

“Hal itu akan meningkatkan ke-mampuan negara untuk mencapai tu-juan negara sebagaimana diamanat-kan dalam Pembukaan UUD 1945 yang antara lain untuk memajukan kes-ejahteraan umum dan sebesar-besarn-ya kemakmuran rakyat,” kata Hakim Konstitusi Fadlil Ahmad Sumadi, saat membacakan pertimbangan hukumn-ya.

Selain itu menurut dia, Pilpres yang diselenggarakan secara serentak den-gan Pemilu Anggota Lembaga Perwaki-lan juga akan mengurangi pemborosan waktu dan mengurangi konflik atau gesekan horizontal di masyarakat.

= ANT/IMAM BUDILAKSONO

Mengapa Diputuskan Sekarang Bila Pelaksanaannya 2019

KORAN MADURAJUMAT 24 JANUARI 2014 | No. 0287 | TAHUN III 3PROBOLINGGO JUMAT 24 JANUARI 2014

No. 0287 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

ant/yudhi mahatmaSELEKSI HAKIM AGUNG. Calon Hakim Agung H.Sunarto (kanan) menyerahkan makalah kepada pimpinan Komisi III Catur Sapto Edi (kiri) dalam seleksi Hakim Agung oleh Komisi III DPR di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/1). Berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi atas uji materi sejumlah pasal dalam UU 3/2009 tentang Mahkamah Agung dan UU 18/2011 tentang Komisi Yudisial (KY), DPR tidak lagi berwenang memilih calon hakim agung dan hanya dibolehkan menyetujui atau menolak.

JAKARTA-Joko Widodo atau Jokowi menjadi to-koh yang dinilai paling layak menjadi presiden mendatang oleh kalan-gan wartawan.

Dia paling ideal dipasang dengan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pada pemilihan umum (pemilu) presiden dan wakil presiden Juli nanti. Kedu-anya pun menjadi pasangan pal-ing populer dibandingkan pasan-gan-pasangan lainnya.

Demikian hasil poling yang dilakukan Sinergi masyarakat untuk demokrasi Indonesia (Sig-ma) dan disampaikan di Jakarta, Kamis (23/1). Poling ini dilaku-kan pada 12-16 Januari 2014 dengan melibatkan 112 infor-mawan wartawan dengan mot-ede kualitatif. Ke-112 wartawan itu berasal dari 63 media cetak, elektronik, dan media online.

Dari 112 informan itu, 101 Informan menjawab nama to-

koh yang diinginkan menjadi Presiden dan Wakil Presiden, 4 Informan hanya menjawab nama tokoh yang diinginkan menjadi Presiden saja, 7 Informan tidak bisa memberikan jawaban nama tokoh yang diinginkan menjadi Presiden dan/atau Wakil Pres-iden.

“Sepuluh tokoh yang diingin-kan oleh Jurnalis untuk menjadi Presiden atau Wakil Presiden RI Periode 2014-2019 sebagai beri-kut: Joko Widodo, Jusuf Kalla, Mahfud MD, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama, Tri Rismaharini, Dahl-an Iskan, Abraham Samad, Hatta Rajasa, “demikian bunyi perny-ataan pers dari Sigma tersebut.

Terhadap jawaban Informan itu, Sigma membuat tiga kat-egori yakni tokoh yang paling diinginkan jadi presiden, tokoh yang cukup diinginkan, dan to-koh yang kurang diinginkan. Ter-dapat enam tokoh masuk dalam tokoh yang paling diinginkan jadi capres secara berturut-turut yaitu Joko Widodo, Jusuf Kalla,

Mahfud MD, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama.

Sedangkan yang masuk kat-egori cukup diinginkan jadi pres-iden adalah lima orang dengan urutan Tri Rismaharini, Dahlan Iskan dan Abraham Samad, Hat-ta Rajasa, Gita Wirjawan, serta Wiranto, Rizal Ramli, Hary Ta-noesoedidjo, dan Ridwan Kamil. Sementara tokoh-tokoh sep-erti Aburizal Bakrie, Megawati Soekarnoputri, Marzuki Alie, dan Yusril Ihza Mahendra termasuk dalam tokoh yang paling tidak diinginkan jadi capres.

Sedangkan tokoh yang pal-ing diinginkan menjadi presiden adalah Jokowi yang secara ber-turut-turut diikuti oleh. Prabowo Subianto, Jusuf Kalla, dan Mah-fud MD. Tokoh-tokoh yang pal-ing diingin jadi wakil presiden secara berturut-turut adalah Ju-suf Kalla, Mahfud MD, Anies Bas-wedan, Joko Widodo, dan Basuki Tjahaja Purnama. Dan pasangan ideal yang paling diinginkan se-baga presiden dan wakil pres-

iden mendatang adalah Jokowi - Jusuf Kalla, Jokowi - Mahfud MD, Jokowi - Ahok, Mahfud MD- Anies Baswedan, Jokowi - Anies Baswedan, Prabowo Subianto - Mahfud.

Lebih jauh dijelaskan, dalam jajak Pendapat ini setiap Inform-an diberikan keleluasaan dan da-pat secara bebas menyebutkan siapapun nama tokoh yang di-inginkan untuk menjadi Presiden atau Wakil Presiden RI Periode 2014-2019.

Jurnalis dipilih sebagai In-forman karena dianggap lebih mengenal sosok tokoh diband-ingkan dengan masyarakat pada umumnya. Profesi sebagai pekerja media memungkinkan para Jurnalis untuk lebih ser-ing berinteraksi secara langsung dengan para tokoh, baik melalui kegiatan peliputan, wawancara, dan aktivitas jurnalistik lainnya. Dengan begitu, Jurnalis diang-gap telah mengetahui kualitas tokoh ditinjau dari sejumlah sudut pandang.

=GAM/AJI

Jokowi-JK Pasangan Favorit WartawanWaktu untuk Persiapan Sangat Mepet

SKANDAL SUAP MK

Idrus Diduga Sogok Akil

JAKARTA-Tersangka suap sengketa Pilkada Gunung Mas di Mahkamah Konstitusi (MK), Chairun Nisa membenarkan bahwa dirinya pernah memberi-kan keterangan kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal adanya penyerahan uang Rp 2 miliar kepada mantan ketua MK, Akil Mochtar. Uang tersebut untuk penanganan sengketa Pilkada Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Uang diberikan oleh Sekjen DPP Partai Golkar, Idrus Marham dan anggota DPR Fraksi Golkar, Mahyudin untuk memenangkan Walikota incumbent, Riban Satia dan wakilnya, Mofit Saftono Subagio dalam Pilkada itu.

Nisa membenarkan hal itu saat dikonfirmasi hakim anggota, Alexander Maruata dalam sidang lanjutan terdakwa Bupati Gunung Mas, Hambit Bintih di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (23/1). Nisa sendiri dihadirkan menjadi saksi oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK.

Namun Nisa mengaku tidak tahu kapan pastinya uang uang Rp 2 miliar itu diserahkan kepada Akil Mochtar oleh Idrus dan Mahyudin di DPP Partai Golkar. “Rumor yang berkembang seperti itu,” kata Nisa dalam keterangan-nya di hadapan persidangan.

Apalagi kata Nisa, dirinya tidak melihat secara langsung peristiwa penyerahan uang itu. Dia mengaku mendengar kabar itu dari teman-temannya. “Yang saya dengar dari pak Rusli seperti itu,” terang Nisa.

Chairun Nisa merupakan terdakwa suap sengketa Pilkada Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Dia didakwa menjadi perantara Akil Mochtar dalam menerima suap sebesar Rp3,075 milliar dari Bupati Gunung Mas, Hambit Bintih guna penanga-nan proses sengketa Pilkada di wilayah itu.

Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar Chairun Nisa mengaku menerima bungkusan koran yang diketahui berisi uang Rp 75 juta dari Bupati Gunung Mas terpilih Hambit Bintih. Uang itu diterima Nisa di Bandara Palangkaraya pada 2 Oktober 2013 silam. “Pak Hambit bilang, ‘niat saya hanya bantu, Ibu kan mau berangkat haji. Ini untuk Ibu yang mau berangkat haji’,” katanya.

=GAM/AJI

KORAN MADURAJUMAT 24 JANUARI 2014 | No. 0287 | TAHUN III 4 Nasional

Empat Kabupaten Kekurangan Listrik Pembangunan Jaringan Transmisi TerkendalaJAKARTA- Sejak 20 Januari 2014 PLN un-tuk sementara terpaksa menghentikan layanan penyambungan baru, penambahan daya, dan layanan khusus di empat Kabupaten di Provinsi Lampung.

Keempat Kabupaten tersebut adalah Kabupaten Lampung Ten-gah, Kabupaten Tulang Bawang, Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Kabupaten Mesuji. Peng-hentian ini terpaksa dilakukan karena daerah-daerah tersebut mengalami kekurangan paso-kan listrik akibat adanya kendala dalam pembangunan beberapa jalur transmisi 150 kilo Volt (kV) di Provinsi Lampung. PLN mo-hon maaf dan mohon pengertian masyarakat atas adanya kondisi ini.

Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, Bambang Dwi-yanto mengatakan pemban-gunan jaringan transmisi yang menghubungkan gardu induk (GI) Seputih Banyak di Kabu-

paten Lampung Tengah dan GI Menggala di Kabupaten Tulang Bawang terkendala belum diper-olehnya ijin pendirian tower dan penarikan kawat transmisi oleh beberapa unsur masyarakat. “Pe-layanan penyambungan baru, penambahan daya dan layanan khusus ke empat Kabupaten tersebut akan dibuka kembali bila PLN sudah mendapatkan ijin dan menyelesaikan pem-bangunan transmisi tersebut,” tuturnya.

Dia mengatakan pemban-gunan transmisi 150 kV dari GI Seputih Banyak menuju GI Menggala dilaksanakan untuk mengatasi defisit daya listrik di Provinsi Lampung yang men-gakibatkan pemadaman bergilir. Transmisi tersebut berfungsi untuk mendukung penyaluran surplus listrik dari pembangkit di Provinsi Sumatera Selatan ke Lampung melalui jalur timur. Provinsi Lampung perlu tamba-han pasokan dari Sumatera Sela-tan karena pertumbuhan beban yang cukup tinggi. Defisit daya di Provinsi Lampung bisa semakin besar pada tahun – tahun men-datang karena ada ketidakpas-

tian penyelesaian pembangunan tambahan pembangkit baru di daerah Lampung seperti PLTP Rajabasa yang masih terkendala perijinan. Pembangunan jarin-gan transmisi ini dilakukan un-tuk mengantisipasi hal tersebut.

Jalur transmisi Seputih Ban-yak - Menggala terdiri dari 197 tiang tower, dan 96 titik untuk tiang tower sudah terpasang dan tidak ada masalah. Masih ada 101 titik tower yang mengalami kendala untuk pemasangannya, dimana 99 titik tower berada di perkebunan milik beberapa pe-rusahaan besar dan 2 titik tow-er berada di perkebunan milik warga. Lokasi titik tower yang mengalami kendala tersebut di-antaranya berada di Kecamatan Seputih Mataram, Kabupaten Lampung Tengah. PLN sudah lama siap menyelesaikan pem-bangunan jaringan transmisi tersebut. “Sejak 2011 PLN su-dah berusaha mengatasi kendala perijinan tersebut dengan men-ghubungi berbagai fihak seperti Pemerintah Daerah, DPRD dan lain-lain namun belum mem-buahkan hasil,” imbuhnya.

=GAM

JAKARTA, - Jakarta menem-pati urutan ke-20 sebagai kota dengan populasi terbanyak yang terancam banjir pesisir pada ta-hun 2070.

Rilis yang diterima Antara di Jakarta, Kamis, menyebutkan berdasarkan laporan Ranking of the World’s Cities Most Exposed to Coastal Flooding Today and in the Future yang dirilis oleh Or-ganization for Economic Cooper-ation and Development (OECD), Jakarta menempati urutan ke-20 dalam hal kota dengan populasi terbanyak yang terancam banjir pesisir pada 2070 (termasuk peru-bahan iklim dan perubahan sosial ekonomi), setelah Calcutta, Mum-bai, Dhaka, Guangzhou, Ho Chi Minh City, Shanghai, Bangkok, dan Tokyo.

Dalam rilis disebutkan, in-frastruktur yang buruk dan per-encanaan tata kota yang tidak optimal, jika disertai dengan musibah banjir monsun dapat menyebabkan tanah longsor, dan

mengakibatkan kerusakan jalan, bangunan, perumahan dan fasili-tas umum. Hal ini dapat berujung dengan terganggunya perekono-mian dan kehidupan masyarakat sehari-hari.

Berdasarkan laporan Na-ture Climate Change, kerugian rata-rata akibat banjir pada 2005 secara global diperkirakan men-capai enam miliar dolar AS per ta-hun, dan diperkirakan dapat men-ingkat menjadi 52 miliar dolar AS pada 2050.

Sementara Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bap-penas) melaporkan bahwa jumlah kerugian ekonomi akibat banjir di wilayah Jabodetabek pada awal Februari 2007 diperkirakan men-capai Rp5,16 triliun.

Sementara menurut Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, banjir besar yang terjadi pada awal 2013 di Jakarta menyebabkan kerugian ekonomi lebih dari Rp20 triliun.

=ANT/ANITA PERMATA DEWI

BENCANA ALAM

Tahun 2070, Jakarta Terancam Banjir Pesisir

ant/muhammad iqbal BERTAHAN DI PENGUNGSIAN. Seorang warga korban banjir dipengungsian yang ada diatas rel Tangerang - Kota di Pesing, Kedoya Utara, Jakarta Barat, Kamis (23/1). Masih terendamnya rumah mereka membuat para korban banjir bertahan di pengungsian.

Uang Hambit untuk Naik Haji Chairun Nisa

JAKARTA- Uang pemberian Bupati Gunung Mas terpilih Hambit Bintih sebesar Rp75 juta yang diberikan untuk anggota Komisi II dari fraksi Partai Golkar Chairun Nisa diketahui seba-gai bekal naik haji.

“Pak Hambit memberikan bungkusan ke saya, saya pertama tidak tahu, saya juga kemudian tanya ini apa Pak? Saya katakan ke beliau kalau saya diminta bantu ya bantu, saya tidak mau di-beri apa-apa, kemudian dijawab Pak Hambit, Ibu kan mau be-rangkat haji, ini untuk ibu berangkat haji,” kata Chairun Nisa dalam sidang di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Ja-karta, Kamis.

Chairun Nisa yang juga menjadi terdakwa dalam kasus yang sama menjadi saksi untuk terdakwa bupati terpilih Gunung Mas Hambit Bintih dan keponakannya, Cornelis Nalau yang juga bendahara tim sukses Hambit, keduanya didakwa menyuap Akil Mochtar.

Dalam surat dakwaan disebutkan bahwa Hambit menyerah-kan uang Rp75 juta ke Chairun Nisa di bandara Cilik Riwut Ka-limantan Tengah pada 2 Oktober 2013 sebagai balasan karena Chairun telah menjadi perantara antara Hambit dan mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar untuk menolak permohonan gugatan pilkada Gunung Mas.

“Pesawat sudah mau berangkat, jadi kami boarding, saya tidak tahu bungkusan itu isinya uang karena dibungkus koran, Pak Hambit hanya mengatakan, ‘sudah dibawa saja bu’,” terang Chairun.

Namun ia mengaku tidak pernah meminta apa-apa kepada Hambit untuk jasanya mempertemukan Hambit dengan Akil.

“Saya tidak minta, ke Pak Hambit tidak minta, ke Pak Akil juga tidak minta, karena saya semata-mata hanya mau mem-bantu Pak Hambit,” ungkap Chairun.

=ANT/DESCA

KORAN MADURAJUMAT 24 JANUARI 2014 | No. 0287 | TAHUN III 5LINTAS NUSANTARAPROBOLINGGO JUMAT 24 JANUARI 2014

No. 0287 | TAHUN III 5EkonomiKORAN MADURA

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menge-luarkan kebijakan yang menetapkan Kota Manado dan beberapa kecamatan di Kabupaten Karo sebagai daerah yang mendapatkan per-lakukan khusus terha-dap kredit perbankan.

Selain itu, Dewan Komisioner OJK yang memberikan kelong-garan dalam penetapan kualitas kredit dan pemberian kredit baru perbankan kepada debitur yang terkena dampak bencana alam di sekitar Gunung Sinabung di Ka-bupaten Karo dan di Kota Mana-do Sulawesi Utara.

Ketua Dewan Komisioner Muliaman D. Hadad mem-perkirakan bencana alam letu-san Gunung Sinabung dan banjir bandang di kota Manado akan memberikan dampak yang sig-nifikan terhadap kinerja perban-kan dan perekonomian di daerah

setempat, khususnya di daerah yang secara langsung terkena bencana dimaksud. “Untuk itu, perlunya upaya-upaya khusus untuk mempercepat pemulihan kinerja perbankan dan kondisi perekonomian pasca bencana alam tersebut,” jelas Hadad dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (23/1).

Menurutnya, pemberian ke-bijakan ini merupakan kelan-jutan kebijakan yang memberi-kan perlakuan khusus terhadap kredit yang disalurkan untuk debitur atau proyek yang berada di lokasi “distressed area” yang dapat disebabkan karena benca-na alam dan bersifat sementara (temporary measures).

Daerah yang ditetapkan un-tuk mendapatkan perlakuan khu-sus terhadap kredit bank adalah Kota Manado dan empat kecama-tan di Kabupaten Karo, yaitu Kecamatan Payung, Kecamatan Nawantran, Kecamatan Simpang Ampat dan Kecamatan Tigander-ket.

Kebijakan ini mengacu pada Peraturan Bank Indonesia Nomor

8/15/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perlakuan Khusus terhadap Kredit Bank bagi Daer-ah-Daerah Tertentu di Indonesia yang Terkena Bencana Alam.

Adapun kebijakan yang dibuat OJK ini mencakup 4 hal. Pertama, penilaian Kualitas Kredit. Penetapan Kualitas Kredit dengan plafon maksimal Rp. 5 Milyar hanya didasarkan atas ketepatan membayar.

“Sementara itu bagi Kredit dengan plafon di atas Rp.5 Mil-yar, penetapan Kualitas Aset tetap mengacu pada keten-tuan yang berlaku, yaitu PBI No. 14/15/PBI/2013 tentang Pe-nilaian Kualitas Aset bagi Bank Umum,” urainya.

Kedua, soal kualitas kredit yang direstrukturisasi. Kualitas Kredit bagi Bank Umum maupun BPR yang direstrukturisasi akibat bencana alam ditetapkan Lancar sejak restrukturisasi sampai den-gan 3 (tiga) tahun setelah ter-jadinya bencana.

“Restrukturisasi Kredit terse-but di atas dapat dilakukan ter-hadap Kredit yang disalurkan

baik sebelum maupun sesudah terjadinya bencana,” imbuhnya.

Ketiga, Pemberian Kredit Baru Terhadap Debitur yang Terkena Dampak Bencana. Bank dapat memberikan Kredit baru bagi debitur yang terkena damp-ak bencana alam. Penetapan Kualitas Kredit baru tersebut di atas dilakukan secara terpisah dengan Kualitas Kredit yang tel-ah ada sebelumnya.

Dan keempat, Pemberlakuan untuk Bank Syariah. Perlakuan khusus terhadap daerah yang terkena bencana alam berlaku juga bagi penyediaan dana ber-dasarkan prinsip syariah yang mencakup pembiayaan (mudhar-abah dan musyarakah), piutang (murabahah, salam, istishna), sewa (ijarah), pinjaman (qardh), dan penyediaan dana lain. “Kebi-jakan ini berlaku selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal terjadinya bencana (Manado, 15 Januari 2014 dan Sinabung se-jak tanggal ditetapkannya Kepu-tusan Dewan Komisioner OJK,” pungkasnya.

=GAM

OJK Keluarkan Kebijakan Khusus Manado-KaroKorban Bencana Akan Dipermudah untuk Memperoleh Kredit

KESEJAHTERAAN

Sistem Ekonomi Masih Gamang

JAKARTA-Strategi pemban-guan ekonomi yang dijalankan pemerintah saat ini salah arah karena hanya menciptakan ke-senjangan yang semakin mel-ebar antara yang kaya dan yang miskin. Hal ini terjadi ditenggarai karena lemahnya koordinasi dan juga masih tingginya ego sektoral serta ego kedaerahan atau kewil-ayahan.

Demikian benang merah yang terungkap dalam acara Roundta-ble: Evaluasi Ekonomi Indonesia dalam Perspektif Ekonomi Islam, yang diselenggarakan Islamic Banking and Finance Institute (IBFI) Universitas Trisakti dan Majelis Ekonomi dan Kewirau-sahaan Pimpinan Pusat Mu-hammadiyah (MEK), di Jakarta, Kamis, (23/1).

Direktur Eksekutif IBFI Trisakti, Muhammad Nadrat-tuzaman Hosen mengatakan, Indonesia masih dikategorikan negara yang sedang berkembang, dimana disatu sisi perekono-mian sedang meningkat, tetapi disisi lain masih ada masalah ekonomi.

Di antara permasalahanya, yakni kemiskinan, pengangguran dan kejahatan yang disebabkan masalah elonomi. “Hasil pem-bangunan ekonomi masih belum merata dan jurang pemisah antara orang kaya dan miskin pun masih jauh,” jelas Nadrat-tuzaman.

Menurutnya, ekonomi yang diterapkan Indonesia selama ini masih belum mampu menjawab tantangan untuk menyejahtera-kan seluruh rakyat Indonesia. Apalagi, pembangunan ekonomi saat ini berjalan secara auto pilot atau berjalan sendiri tanpa koordinasi. “Jika hal ini diter-uskan, maka akan menjadikan tiadanya kedaulatan di negeri ini dalam era globalisasi”, ungka-pnya.

Lebih lanjut dia mengata-kan format pembangunan yang dijalankan pemerintah saat ini cenderung mengarah pada ekonomi kapitalisme. Masih per-caya pada mekanisme pasar dan menggunakan ukuran pertumbu-han ekonomi secara berlebihan tanpa mengoreksinya dengan kerusakan sumber daya alam yang terjadi.

=GAM

ant/fiqman sunandar SAMPAH PASCA BANJIR MANADO. Sebuah alat berat menurunkan sampah dari truk pengakut sampah untuk korban banjir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo, Manado, Sulawesi Utara, Kamis (23/1). Pemerintah kota Manado memperkirakan sampah pasca banjir yang dihasilkan bisa mencapai 50 ribu kubik per hari.

KORAN MADURAJUMAT 24 JANUARI 2014 | No. 0287 | TAHUN III 6 Ekonomi

JAKARTA- Pengacara Harry Ponto menilai sikap pemilik MNC TV yang tidak mengindah-kan putusan Mahkamah Agung adalah bentuk pelecehan atau “con-tempt of court” terhadap lembaga hukum.

“Tidak diindahkannya pu-tusan MA, sehingga wibawa MA dipertaruhkan,” kata Harry Pon-toh pada diskusi “Keadilan dalam Kasus Televisi Pendidikan Indo-nesia”, di Jakarta, Kamis.

Harry Pontoh yang merupa-kan kuasa hukum pemilik PT Cip-ta Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI) Siti Hardiyanti Rukmana atau Tutut, mengatakan hal itu, menyusul putusan Mahkamah Agung perihal konflik MNC-TPI yang belum juga dilaksanakan oleh pemilik MNC TV.

Menurut dia, ketidakpatuhan pemilik MNC TV adalah bentuk pelecehan terhadap lembaga hu-

kum, yang membuat wibawa lem-baga hukum tertinggi di Indone-sia itu menjadi pertaruhan.

Sebelumnya, MA mengabul-kan kasasi yang diajukan pemilik PT CTPI soal kepemilikan TPI. Dalam amar putusannya, Majelis Hakim MA menyatakan, Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Berkah Karya Bersama, pada 18 Maret 2005, dinyatakan tidak sah.

Dalam RUPSLB, PT Berkah Karya Bersama (BKB) dengan memegang Surat Kuasa (Power of Attonery), pada 3 Juni 2003, mel-akukan perubahan jajaran direksi TPI sesuai dengan yang tertuang dalam Akta Nomor 16 dan 17, memutuskan, kepemilikan Tutut di TPI yang semula 100 persen, terdelusi sehingga tinggal 25 persen.

Sementara itu, RUPSLB yang dilakukan PT CTPI, pada 17 Maret 2005, dinyatakan sah oleh MA.

RUPSLB ini diadakan oleh Tu-tut dan pemegang saham lainnya, yakni PT Tridan Satriaputra Indo-nesia, PT Citra Lamtoro Gung Per-

sada, dan Yayasan Purna Bhakti Pertiwi untuk merombak jajaran direksi dan dewan komisaris TPI versi PT CTPI.

Perkara dengan No Regis-ter 862 K/PDT/2013 ini diputus pada 2 Oktober 2013 oleh Maje-lis Hakim MA yang yakni Sofyan Sitompul, Takdir Rahmadi, dan I Made Tara.

Menurut Harry Pontoh putu-san MA ini tidak bersifat menghu-kum tapi menyatakan mana yang berhak dan tidak.

Secara prinsip, kata dia, setiap pergantian direksi ditutup mela-lui RUPS, dimana direksi lama se-lesai dan diganti direksi baru.

Pada kesempatan tersebut, Harry Pontoh juga menyatakan, pihaknya sedang mengkaji un-tuk mempidanakan pemilik MNC TV, yang dinilai telah menguasai harta orang lain yang bukan mi-liknya.

“Kalau ada seseorang men-guasai harta orang lain, itu pidana atau setidaknya penggelapan,” katanya.

=ANT/BETH

MNCTV Milik Siapa?PT CPTI: MNC Tidak Mengidahkan Putusan MA

Majalah ini memungkinkan pembaca menikmati infor-masi dengan teknologi video, animasi, dan interaktif. Dengan peningkatan fungsionalitas ini Nasabah Commonwealth Life juga dapat mengakses majalah COMMITMENT dengan mudah melalui aplikasi SCOOP yang tersedia di AppStore dan Goog-le Play Store kapan saja dan dimana saja. “Sebagai perusa-haan asuransi jiwa yang sangat memahami dan mengerti kebu-tuhan Nasabahnya, Common-wealth Life berupaya mengede-pankan inovasi-inovasi terbaik untuk membuat pelayanan kepada Nasabah kami menjadi lebih fleksibel, efisien, dan sen-antiasa mengikuti pengemban-gan teknologi. Melalui inisiatif teknologi digital ini Common-wealth Life memberikan satu tolak ukur signifikan di industri asuransi Indonesia,” ujar, Com-monwealth Life Alternative Distribution Channel Director, Pieter Wattimena di Jakarta, Kamis (23/1)

Selain peningkatan akse-bilitas majalah COMMITMENT, Commonwealth Life juga memberikan kemudahan bagi Nasabah dengan berbagai fasili-tas lainnya yang memanfaatkan teknologi.

Misalnya,Fasilitas Financial Calculator yang disediakan untuk mempersiapkan rencana keuangan yang disesuaikan

dengan memberikan ilustrasi dasar sebagai referensi umum tanpa mengarahkannya kepada produk Commonwealth Life. Dapat diakses dengan mudah untuk umum melalui situs Commonwealth Life: www.commlife.co.id untuk memban-tu siapapun menentukan ren-cana Pendidikan, Pensiun, dan Masa Depan mereka. Fasilitas ini juga tersedia dalam 3 pili-han mata uang : Rupiah, Dollar Amerika, dan Dollar Australia. Fitur – fitur ini membuat fasili-tas ini berbeda dari Financial Calculator lainnya.

Selain itu, juga Fasilitas Games Interaktif yang meru-pakan fitur digital lainnya untuk memberikan edukasi dasar mengenai perencanaan finansial bagi masyarakat. Games memiliki beberapa konsep pengaturan keuangan seperti wirausaha, menabung (save) dan menyumbangkan (donate) yang disertai dengan ilustrasi interaktif dengan karakter-karakter yang lucu dan menarik dan dapat diakses selain melalui website: www.commlife.co.id, juga melalui Ios, dan Android.

“Ada Portal e-Services yang merupakan layanan online bagi Nasabah dan Sales Force Commonwealth Life yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja,” ujarnya.

=GAM

MAJALAH

Commonwealth Life Pelopori Aplikasi Teknologi DigitalJAKARTA-Commonwealth Life mengumumkan terobosan terbaru majalah COMMITMENT, yang dapat diakses bagi nasabah dan masyarakat pada umumnya melalui website perusahaan: www.commlife.co.id dan sekaligus memecahkan Rekor MURI sebagai “Majalah Digital In-teraktif Asuransi Pertama di Indonesia”.

istimewaPENGHARGAAN. Presiden Director Commonwealth Life, Simon Ben-net (tengah) saat menerima pengharhaan dari Musium Rekor Indonesia (MURI) dari Jaya Suprana.

ant/m agung rajasa

TARGET PENDAPATAN WIKA BETON. Pekerja memasang kerangka baja beton paku bumi di Pabrik Wika Beton, Cile-ungsi, Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/1). PT Wijaya Karya Beton menargetkan pendapatan atau omset kontrak proyek baru di 2014 sebesar Rp3,5 triliun. Angka tersebut naik dari realisasi kontrak proyek baru di 2013 yang ditutup pada angka Rp2,7 triliun.

KORAN MADURAJUMAT 24 JANUARI 2014 | No. 0287 | TAHUN III 7PROBOLINGGO JUMAT 24 JANUARI 2014

No. 0287 | TAHUN III 7BudayaKORAN MADURA

Ceritaku Belum Usai, Bu!Cerpen: Muzammil Frasdia*

Selang beberapa saat kubi-arkan derita mengalir, suhu ngilunya diberi reda. Detak

jantung kembali normal. Meski rongga dada sesak mengatur na-fas. Kupaksa jemari melanjutkan cerita. Belum ada judul. Karena memang tak terpikir tentang judul. Kutuangkan saja semua yang bersarang di tempurung kepala. Seperti biasa. Aku masu-kan metafora-metafora dalam ceritaku. Tujuannya biar sedikit indah dan berkesan.

Ketika hendak memulai satu kalimat, “Blak,” bunyi keras terdengar dari dekat posisiku duduk dengan daun pintu. Sak-ing kuatnya dorongan tenaga yang dikerahkan dari luar, “Blus” menampar wajahku. Aku terke-siap menyambangi Ibu yang memeluk amarah, juga tubuhnya yang basah kuyup dengan air cucian. Pelan saja aku berusaha menghindar dari raut wajahnya, menemui tulisanku. Tak ada kata-kata terlahir. Hanya diam. Meski jantung kembali tertekan, kualihkan nyerinya fokus mem-baca hasil ketikan. Ibuku menuju kamar tengah. Marah-marah dan mengelu-elukan diriku panjang lebar yang bisanya berdiam saja dengan laptop di kamar.

Ah, sulit menginginkan tulisan ini dibaca bagus berke-san oleh orang-orang nantinya. Banyak hal yang harus kuhadapi

dengan sabar. Rasanya tidak mungkin memberi penjelasan secara detil kepada Ibu dengan tulisan-tulisan ini. Di matanya, pasti tangan dan kaki inilah yang ia harapkan dari dulu, sigap membantu pekerjaannya sehari-hari. Memang aku tidak seperti kakak yang tiap bulan selalu mengalirkan uang untuknya lewat Bank. Dan aku merasa berdosa pada Ibu. Membiarkan-nya sendirian menyelesaikan pekerjaan rumah. Entah dengan cara apa membalasnya.

Begitu pula Bapak yang setiap hari di sawah. Sapi-sapi di kan-dang titipan orang, bertahun-ta-hun diterimanya ikhlas sepenuh hati, sanggup merawatnya. Aku tahu Bapak yang sesungguhnya, ia sudah tidak mampu lagi men-gurus dan merawat sapi-sapi. Ba-pak pantang menyerah. Perhitun-gan jika sapi ditolak, risiko tidak ada tawaran pekerjaan lain yang sesuai hati dan kemampuan-nya. Meski di balik pekerjaan itu, aku malu melihat tubuh Bapak yang kurus diserap pekerjaan-nya sehari-hari. Namun aku tak berdaya, tak mampu bekerja membantu Bapak, meringankan bebannya. Tubuhku makin hari bertambah lemah, entah apa penyebab sesungguhnya, selain pengaruh asap rokok. Sebagian orang mengatakan bahwa aku banyak beban pikiran dan terlalu lama berhadapan dengan laptop. Sinar radiasinya berbahaya bagi kesehatan. Sedangkan dokter menyarankan bahwa aku harus menghindari keluar malam, mengatur pola makan yang sehat, dan banyak istirahat.

***Tulisan yang sempat terlantar

di layar laptop ingin kuselesaikan malam ini juga. Ceritaku di sana tentang jantungku yang tiba-tiba sakit, pekerjaanku yang senang menulis, dan di samping itu Ibuku. Ibu yang mengeluh den-gan pekerjaanku. Jalan pikiran beda yang mungkin jadi pemicu utama mengapa Ibu sampai menilai seperti itu kepadaku. Ka-rena sampai sekarang, pekerjaan semacam ini tidak menghasilkan uang yang banyak. Pekerjaan yang bisanya hanya menunggui laptop berjam-jam. Tidak ada uang mengalir di sana. Apa tidak lebih baik bantu kerja Bapaknya di sawah. Biar ada guna orangtua membesarkan anaknya yang dulu lahir kecil hingga tumbuh besar seperti sekarang.

Dalam tulisanku ini, tak ada niat luhur tertanam, memiliki cita-cita jadi orang terkenal. “Pekerjaan menulis selamanya tidak akan bisa diandalkan, jatuh miskin? pasti,” kata segelintir orang yang kudengar di jalan-jalan. Entah mengapa dorongan untuk terus ke sana terus membakar semangatku. Meski sampai saat ini karyaku belum apa-apa. Hanya sekian judul puisi, cerpen, dan bebera-pa naskah drama yang tercipta. Itu pun kawan-kawanku bilang tidak menarik dibaca. Dan di akhir koreksiannya itu selalu kudengar dari mulutnya yang pandai menirukan bunyi cicak. Di hati, yakin kelak aku bisa menciptakan karya yang dahsy-at yang tentunya lebih baik dari itu. Aku ingin menanamnya dari sekarang. Memperbaiki caraku bercerita, pelan tapi pasti.

Di bagian awal-awal ce-

ritaku, aku bicara saja tentang ibuku yang memergoki cucianku. Karena dari sanalah ide ber-mula, batinku menyuruh untuk menuliskannya Juga tentang Bapak, aku selipkan ceritanya di tengah-tengah. Tak ada yang ingin kusembunyikan jadi metafor-metafor. Mengalir saja ceritanya. Seperti aliran sungai yang panjang, entah kemana ia bertuju. Menemukan muara di lautan. Segalanya akan ada. Dan terus akan kumasukkan kisahnya dalam tulisan-tulisanku, baik sebelum maupun sesudah tulisan ini selesai. Meski bahasanya terkesan belum sempurna.

Tidak lupa dengan janji malam ini menemui cucian. Berulangkali aku bolak-balik ke kamar mandi tetapi kecewa mulai mendera dan sempat berpikir pakaian-pakaian itu telah ibu buang. Karena memang begitulah sifatnya setiap hari bila men-

jumpai hal-hal yang tidak se-padan dengannya. Apapun kena amarahnya yang meletup-letup. Kadang benda-benda dilemparn-ya sembarangan.

Setelah lama merenung, akhirnya kuputuskan untuk men-carinya kembali. Jari telunjukku menunjuk kembali kamar mandi. Langkah-langkah pelan mu-lai kuhitung. Dari sini ke sana, begini dan begitu. Masuk kamar mandi, membayang sore itu Ibu mencuci sambil marah-marah. Bau pewangi pakaian menusuk hidung. Aku mendengus, melirik cuciannya berkilat harum disinari cahaya lampu yang tidak begitu terang menumpuk dalam bak cucian.

Kuhela nafas, kuacak cucian-nya dengan kesal, namun kejutku kembali memaku, menjumpai cucianku terselip di tumpukan cucian Ibu tadi sore. Malam ini deru angin membelai dada dan wajahku. Aku memutuskan kembali ke kamar. Duduk fokus menatap hasil tulisan yang belum kelar. Tapi hasrat untuk melanjutkan kian melemah. Terbayang kesalahanku semula curiga besar terhadap ibu yang kupikir telah tega membuang semua pakaianku.

Semenjak kejadian sore ke-marin, sampai saat ini tulisanku tak kunjung selesai. Tinggal kli-maksnya saja. Tapi mau ditutup dengan situasi yang seperti apa, pikiranku risau. Dua hari aku membiarkannya begitu saja. Ter-dampar di laptop. Tak tersentuh pikiran dan tangan-tanganku. Sepulang jadi guru mengajar di sekolah. Aku diburu gerah dan ke kamar mandi. Juga kencingku yang sudah mau jebol. Kuingat-ingat lagi cerita tulisanku yang belum selesai. Lekas aku mema-suki kamar mandi, ingin me-lepas kencing. Namun tertahan sejenak ketika kulihat cucian Ibu terdampar di lantai. Aku me-mandanginya diam, membayang sore ketika ibu emosi. Perlahan-lahan kusirami pakaian itu, mencucikannya. Kulakukan sama seperti ketika Ibu memberi peng-harum pada cucianku yang ia cuci kemarin, kuperasnya hingga bersih. Lalu aku menjemurnya di bawah terik matahari, disambut desir semilir angin. Ah, pikiranku kembali terbayang pada sebuah ceritaku yang belum selesai.=

*) Cerpenis, berlamat di [email protected]

Baru saja aku menulis kali-mat pertama untuk ceritaku, kudengar Ibu marah-marah di kamar mandi, mendapati pakaianku yang belum di-cuci. Saking kesalnya, keluh nada bicaranya sampai terdengar ke kamar. Dan jantungku tiba-tiba berde-nyut sakit membayangkan saat ini sebagai anak tega menyakiti Ibunya sendiri. Kuhentikan sejenak menge-tik tulisan. Kukepal dadaku yang susah sekali menga-tur nafas. Serasa sempit di pembuluh darah. Aku bimb-ing ia ke atas kasur, berbar-ing sejenak. Apakah aku akan mati muda? Apakah Tuhan menghalangi niatku bercerita? Sedang ceritaku belum apa-apa.

KORAN MADURAJUMAT 24 JANUARI 2014 | No. 0287 | TAHUN III 8

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Abrari (Non Aktif) WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: M. Hayat (Kepala),

Syamsuni, Junaidi BIRO PAMEKASAN: G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Ali Syahroni BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Moh. Rasul ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

LINTAS JATIMLINTAS JATIMPROBOLINGGO SELASA 7 JANUARI 2014 No. 0275 | TAHUN III

KORAN MADURA8 JUMAT 24 JANUARI 2014

No. 0287 | TAHUN III KORAN MADURA

Risau HatiTetesan keringat membasahi tubuhCeloteh burung mengubris kegundahan Sementara...Sinar cahaya memerah memudarNamun keinginan jeritan hati tak sampai

Hati pun menangis Ada rinduTak kuat menahan permainan duniaPenuh dengan monopoliPenuh dengan kesesatan dunia

Air mengalir dengan damaiAngin menyentuhku dengan kelembutanNamun risau hatiku tak sembuh juaKarna ketenangan ada pada dirinya...

Sumenep, 2014

Takdir Masih bersama kisah yang tak pernah terungkap, sementara perjalanan sema-kin menyisakan seluit pelangi di ufuk barat. Terlelap dalam tangis bersama do’a tentang perjalanan hidup yang tak tersadarkan

Tentang cerita,Tangis,Tawa,Melebur antara tangis duka dan bahagia

Kini, Tak ada yang tersisa selain angin senja yang menyentuh kulitkuLuapan air membersihkan wajahkuEmbun pagi menyegarkan pikiranku

Semestinya ini tak terjadiKarena aku tak pernah meminta apalagi berharap

Tuhan...Apa ini yang dinamakan karuniamu?Apa ini kesempurnaanm?Apa ini keabadianmu?

Tapi...Esok aku tak tahu apa yang engkau berikan padakuApakah semuanya akan berubah?Hanya engkau penentunya...

Sumenep, 2014

*) Mahasiswa semester akhir jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumenep.

Oleh: Feri Hartanto Setiawan*

Puisi8

Oleh: Khoiril Anwar*

Rekam Jejak Koruptor Indonesia

Resensi Buku

Hampir setiap saat pada pemberitaan media massa, bermunculan

para pelaku korupsi, seakan menjadi episode yang tak kun-jung selesai. Kapan negara ini akan terbebas dari perampok kekayaan negara? Bukankah mereka sudah tahu betul kalau perbuatannya salah dan me-langgar dari tujuan dan cita-cita bangsa ini. Tentu, ini bu-kan masalah tahu atau tidak, masalah berdosa atau tidak, karena para pelaku korupsi itu bukan orang bodoh. Bisa kita lihat, mereka (koruptor) adalah elite terdidik dan politisi yang secara keilmuan sudah tidak diragukan lagi. Tapi, mengapa mereka serakah menjarah ke-kayaan negara untuk kepen-tingan dirinya atau kelompok-kelompok tertentu?

Nah, kehadiran buku “Ka-

pan Kapok? Kisah-Kisah Kasus Korupsi yang Menyakitkan Hati” karya Reza Zia ul-Haq ini menjadi jawaban dan penting untuk dibaca, karena secara khusus penulis memaparkan biografi pelaku korupsi yang tidak pernah merasa bersalah ketika melakukan korupsi bah-kan mereka tidak pernah jera untuk berhenti merampok ke-kayaan negara.

Sebagai warga negara, maka penting untuk tahu apa sebenarnya yang dilakukan para elite negeri ini, termasuk politikus yang mengatasnama-kan rakyat. Apa mereka benar-benar sebagai wakil rakyat atau malah ternyata menyalah artikan kepercayaan rakyat kepada dirinya sebagai wakil rakyat. Dengan terungkapnya beberapa kasus korupsi, me-nandakan bahwa mereka tidak mempunyai nurani. Maka sa-ngat jelas kehadiran buku ini sebagai upaya penyadaran kepada mereka yang masih mau bertobat untuk berhenti menjadi seorang koruptor atau bagi yang mau coba-coba mer-ampok kekayaan negara untuk segera mengurungkan niatnya. Semua itu, ditegaskan pada ba-gian awal dalam buku ini, Reza Zia ul-Haq mencoba menyapa para koruptor Indonesia den-gan kalimat “Dimana Hatimu, Koruptor?” (hal. 9)

Dalam buku ini, disebutkan 30 orang koruptor di negeri ini, baik yang masih dalam status tersangka, terdakwa, maupun yang sudah terpidana, bahkan yang masih menjadi buronan. Tentu, ini menjadi penting un-tuk dijadikan referensi kalau ternyata menjadi koruptor itu sangat merugikan negara dan menyengsarakan rakyat. Apal-agi, sang koruptor tidak per-nah jera dengan perbuatannya. Terlihat, mereka tidak tampak menjadi orang yang salah bah-kan tidak terlihat beban moral maupun psikis, ketika tertang-kap melakukan korupsi.

Buku ini sebagai testimoni

Reza Zia ul-Haq terhadap per-jalanan para koruptor di negeri ini. Bagaimana mereka (korup-tor) menjadikan tindakannya adalah hal-hal yang biasa di-lakukan tanpa sedikitpun me-rasa bersalah. Ada yang lari dan bahkan berbagai cara dilakukan untuk menutupi kesalahannya. 30 orang koruptor yang dipa-parkan dalam buku ini, tentu bukan berakhirnya kasus ko-rupsi di Indonesia. Namun, ini hanya bagian kecil saja yang nampak ke permukaan.

HukumBuku ini juga menjadi spirit

bagi kita untuk berkeyakinan bahwa korupsi bisa dibabat habis dan bahkan mampu un-tuk dibersihkan dari negeri ini, meskipun dari sekian pema-paran tentang perjalanan kasus koruptor ini sudah sa-ngat mengakar bahkan bernak-pinak. Dalam hal ini, kita masih menaruh simpati bagi para penegak hukum untuk benar-benar menjalankan tugas dan fungsinya. Meskipun satu sisi penegak hukumpun menjadi sarang bagi koruptor seper-ti baru-baru ini kita dikejutkan dengan tertangkapnya Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mo-chtar (hal. 38) serta terungkapn-ya kasus korupsi simulator SIM, Djoko Susilo (hal. 92). “Bangsa Indonesia mungkin perlu me-niru gerakan negara Singapura dan Hongkong dalam membuat jera koruptor” (hal. 18)

Mental para koruptor di Indonesia sangat kuat dan mengakar. Meskipun upaya pemberantasan korupsi terus dilakukan oleh Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK) dan sudah banyak yang terungkap, namun deretan para pelaku ko-rupsi masih berbanding lurus. Maka perlu aturan baru huku-man bagaimana membuat jera para koruptor untuk tidak me-lakukan korupsi lagi dan mem-buat takut kepada yang lain un-tuk melakukan korupsi.

Aparat penegak hukum dan

lembaga bodi negara seperti KPK harus bekerja lebih serius lagi, kepercayaan publik jangan sampai dicederai. Prestasi yang dicapai selama ini dalam men-gungkap pelaku korupsi bukan menjadi yang terakhir dalam upaya pemberantasan korupsi. Karena masih banyak yang be-lum terungkap dan tersentuh, baik dari pemerintah pusat mau-pun pada tatanan birokrasi di daerah.

Melalui buku ini, sudah saatnya kita tahu betapa ko-rupsi sudah benar-benar men-jadi penyakit akut di negeri ini yang sulit untuk ditemu-kan obatnya. Hukuman dan para penengak hukum belum mampu membuat jera para ko-ruptor. Sehingga menjadi benar judul buku ini, “Kapan Kapok?” Selamat membaca.=

*) Penikmat Buku. Kini Ting-gal di Kabupaten Sumenep.

Sebelum negara ini menganut sistem reformasi, banyak persepsi menyata-

kan bahwa orde lama maupun orde baru

dianggap sangat tidak cocok dengan falsafah

bangsa yakni Pan-casila, karena sistem

yang dianut negara ini terlalu banyak mem-berikan dampak kes-

engsaraan bagi rakyat-nya. Sehingga ketika

tumbangnya orde baru pada 1998, reformasi adalah jawaban atas

perubahan yang lebih baik bagi bangsa ini.

Justru, reformasi yang dimaknai akan men-

ciptakan kemakmuran bangsa ini menjadi ter-

balik ketika melahir-kan banyak koruptor.

KORAN MADURAJUMAT 24 JANUARI 2014 | No. 0287 | TAHUN III 9OPINIPROBOLINGGO JUMAT 24 JANUARI 2014

No. 0287 | TAHUN III 9Lintas JatimKORAN MADURA

LANGKAH ANTISIPATIF

BPBD Bentuk Desa Tangguh Hadapi BencanaSURABAYA - Badan Pen-

anggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur membentuk Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) sebagai langkah antisipasi ketika menghadapi keadaan darurat yang terjadi di sejumlah daerah di Jatim. Dalam rangka membentuk desa tangguh dalam menghadapi bencana.

"Sebanyak 36 perguruan tinggi diarahkan untuk penguatan desa tangguh, salah satunya dengan cara mengadakan kuliah kerja nyata (KKN) secara tematik," ujar Kepala Pelaksana BPBD Jatim Sudharmawan kepada wartawan di Surabaya, Kamis (23/1).

Dalam menghadapi banjir dan tanah longsor, lanjut Sudarmawan, pihaknya juga telah menyusun rencana aksi daerah terpadu Jatim yang di dalamnya berisi sumber daya dan sarana prasarana sektor di tingkat provinsi.

Sudarmawan mengungka-pkan, 541 desa yang tersebar di 30 kabupaten/kota di Jatim pada 2013 lalu yang terdampak banjir. "51,94 persen daerah yang terdampak banjir di Jatim, khususnya di daerah aliran sungai Bengawan Solo dan anak sungainya," ujarnya.

Data BPBD Jatim menyebut-kan, sedikitnya terdapat 25 daerah

yang masuk daerah tinggi rawan banjir. Masing-masing Sampang, Bangkalan, Sumenep, Situbondo, Gresik, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, dan Kabupaten Probolinggo.

Selain itu, Surabaya, Jombang, Nganjuk, Kota Kediri, Lamongan, Bondowoso, Kota Madiun, Ngawi, Jember, Pacitan, Bojonegoro, Kabupaten Pasuruan, Tuban, Tulungagung, Kabuapten Blitar, dan Mojokerto.

Sementara 9 daerah masuk klasifikasi sedang adalah Luma-jang, Banyuwangi, Kabupaten Kediri, Kabupaten Ponorogo, Kabu-paten Malang, Magetan, Treng-

galek, Pamekasan dan Sidoarjo. "Kalau klasifikasi rendah ada tiga daerah yakni Kota Batu, Kota Ma-lang dan Kota Blitar," jelasnya.

Selain rawan banjir, BPBD juga memetakan daerah rawan bencana tanah longsor. Total ada 20 daerah di Jatim yang rawan, yakni Magetan, Ngawi, Tuban, Bojonegoro, madiun, blitar, Jombang, pacitan, dan Treng-galek. Daerah pesisir Jatim juga tak lepas dari bencana, yakni Ponorogo, Jember, Banyuwangi, Situbondo, Probolinggo, Pasuru-an, Kediri, Tulungagung, Malang, Mojokerto, serta Nganjuk.

= G. ARMADIANTO SEMERU

ant/syaiful arif ATAP SEKOLAH AMBRUK. Warga melihat bangunan ruang kelas VIII A SMP Islam Dahlan Syafi'i yang ambruk di Desa Pekukuhan, Mojosari, Mojokerto, Jatim, Kamis (23/1). Atap dua ruang kelas sekolah tersebut ambruk saat proses belajar mengajar yang mengakibatkat sebelas siswa terluka.

Waspadai Angin Kencang

BOJONEGORO - Badan Pen-anggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jatim, me-minta masyarakat mewaspadai angin kencang yang terjadi den-gan kecepatan sekitar 40 kilom-eter/jam yang berpeluang terjadi dalam dua hari ini.

"Kami minta masyarakat tetap waspada, sebab sesuai prakiraan Badan Meteologi Kli-matologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Surabaya, angin ken-cang dengan kecepatan 40 kilometer masih terjadi Kamis dan Jumat (24/1)," kata Kasi Ke-siapsiagaan BPBD Bojonegoro Suhadi, Kamis (23/1).

Ia menjelaskan pihaknya sudah menginformasikan ke-waspadaan menghadapi an-gin kencang melalui surat ke-pada camat, agar meneruskan kepada perangkat desa dan masyarakat sesuai data menge-nai kecepatan angin dari BMKG sejak sepekan lalu.

"Angin kencang dengan ke-cepatan sekitar 40 kilometer/jam sudah terjadi sejak sepekan lalu. Tapi tidak ada kejadian ru-mah roboh, hanya pohon tum-bang," ujarnya.

BPBD, lanjutnya, secara ru-tin melakukan monitoring ke-cepatan angin dan curah hujan yang dikeluarkan BMKG Juanda Surabaya.

"Jajaran kecamatan juga diinstruksikan melakukan pen-anganan darurat kalau di daer-ahnya kejadian angin kencang yang mengakibatkan kerusakan rumah warga," tuturnya.

Data di BPBD setempat, an-gin kencang tahun lalu mengaki-batkan puluhan rumah roboh, ratusan lainnya rusak berat, sedang dan ringan di 38 desa yang tersebar di 15 kecamatan antara lain, Kecamatan Kepohb-aru, Dander, Balen, Kapas, dan kecamatan lainnya.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO

Wisnu Sakti Buana Hari ini Dilantik

Kabiro Administrasi Pe-merintahan Umum Setdaprov Jatim Suprianto kepada warta-wan kemarin mengatakan

pelantikannya akan berlang-sung pukul 14.00 WIB siang nanti.

"Kami telah kirim surat per-

intah dilakukan pelantikan ke DPRD Kota Surabaya pada hari ini. Untuk SK pelantikan wawali dari M e n d a g r i sudah di tan-gan pemprov dan akan diser-ahkan gubernur pada Jumat besok," katanya.

Wisnu yang se-

belumnya menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Surabaya,

akhirnya menggantikan Bambang DH yang men-

gundurkan diri dari Wak-il Walikota Surabaya,

karena maju sebagai calon Gubernur Ja-

tim di Pemilihan Gubernur Jatim

2013. Wisnu sendiri juga mundur dari wakil ketua

DPRD Kota Surabaya.

SK penetapan ini sempat ter-hambatnya karena ada laporan tentang dugaan pemalsuan tanda tangan anggota panitia pemilihan wawali, pada rapat paripurna pe-milihan wawali beberapa waktu lalu. Dalam rapat paripurna terse-but, dari tujuh anggota panitia pemilihan, hanya tiga orang yang hadir, sementara lainnya mela-kukan boikot dengan tidak hadir dalam rapat.

= E HANA DIMAN

SURABAYA - Setelah menunggu hampir selama 2 bulan, Wisnu Sakti Buana hari ini dilantik sebagai Wakil Waliko-ta Surabaya di gedung DPRD setempat. Surat Keputusan (SK) dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) sudah sampai di pemprov Jawa Timur dan hari ini akan diserahkan ke DPRD Kota Surabaya pada saat pelantikan berlangsung.

KORAN MADURAJUMAT 24 JANUARI 2014 | No. 0287 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

PELANTIKAN WAWALI SURABAYA

Kelengkapan Berkas Wawali Dimanipulasi SURABAYA - Ketua Pani-

tia Pemilihan Wakil Wali Kota Surabaya Eddie Budi Prabowo menegaskan kelengkapan berkas persyaratan calon Wawali yang diminta Kemendagri telah dima-nipulasi.

"Terakhir saya tanda tangan pada 30 Oktober 2013, itu pun saat verifikasi persyaratan calon. Saat itu ada dua anggota panlih yang tanda tangan yakni saya dan Adi Sutarwijono," kata Eddie di Surabaya, Kamis (23/1).

Tapi saat Kemendagri memin-ta kelengkapan syarat pada 23 Desember 2013, tanda tangannya sudah bertambah dua anggota panlih yakni Junaedi dan Rorong.

Menurut dia, proses pelanti-kan Wisnu Sakti Buana menjadi Wawali Surabaya yang dilaksana-kan pada Jumat (23/1) tidak me-lalui prosedur yang sebagaimana mestinya.

Sebagaimana surat dari Kemendagri yang ditunjukan kepada Gubernur Jatim tang-gal 23 Desember 2013 dengan Nomor 132.35/7945OTDA perihal permintaan kelengkapan berkas persyaratan usulan pengesahan pengangkatan Wawali Sura-

baya sisa masa jabatan tahun 2010/2015.

Surat yang ditandatangani Dirjen OTDA Kemendagri, Prof. Dr. DJohermansyah Djohan, MA itu menyebutkan agar persyara-tan kelengkapan calon yang belum ditandatangani anggota panlih segera dipenuhi.

Namun kenyataannya, lanjut dia, pada 30 oktober 2013, mun-cul dua nama lagi yang tanda tangan yakni Junaidi dan Sudar-wati Rorong.

Atas dasar itu, Eddie mem-buat surat pernyataan pada 17 Januari 2014 yang ditandatangani diatas meterai, bahwa pihaknya tidak pernah menerima, meleng-kapi, serta mentandatangani berkas klarifikasi kelengkapan yang diminta oleh Kemendagri.

Selain itu, lanjut dia, Eddie juga membuat surat keberatan kepada Mendagri atas penjelasan Staf Dirjen OTDA Kemendagri pada 16 Januari 2014 yang meny-atakan bahwa surat kelengkapan sudah ditandatangani empat orang.

"Tapi surat keberaatan saya tidak dibalas oleh Kemendagri, melainkan hanya dibalas secara

lisan," ujar politisi senior Partai Golkar ini.

Eddie mengatakan pihaknya mengerti bahwa jabatan Wawali Surabaya merupakan hak dari PDIP selaku partai pengusung. Hanya saja, lanjut dia, pihaknya hanya meminta kepada DPRD Surabaya melengkapi hal-hal yang bersifat administratif agar tidak menyalahi aturan.

Mendapati hal itu, anggota Panlih dari PDIP Adi Sutarwijono mengatakan bahwa adanya tanda tangan dari dua anggota panlih yang menyusul saat verifikasi kelengkapan tidak perlu diper-soalkan lagi.

Menurutnya jika itu diper-soalkan, maka pihaknya menu-ding balik bahwa tanda tangan Eddie juga bermasalah karena ditandatangai setelah rapat.

"Mestinya tanda tangan kan dilakukan pada saat rapat berlangsung. Tapi dia tanda tangan satu jam lebih setelah rapat. Terus apa bedanya jika tanda tangan itu dilakukan tiga bulan setelahnya. Intinya kan itu ditandatangani setelah rapat," katanya.

Selain itu, lanjut dia, pi-

haknya juga menilai surat yang dikirim ke Kemendagri tidak patut.

Apalagi surat itu salah. Ada penulisan Peraturan Pemerin-tah yang salah seperti halnya PP 6/2005 tentang susunan dan kedudukan anggota DPRD yang ditulis salah menjadi PP 5/2005 tentang penyertaan modal ne-gara.

Begitu juga PP49/2008 tentang kepala daerah yang ditulis salah menjadi PP 49/2005 tentang bea cukai. Saya masih menyimpan surat itu, katanya.

Adi mengatakan sejak awal pihaknya menduga jika ada upaya dari kelompok tertentu yang berusaha menggagalkan pemilihan Wawali Surabaya. "Semestinya, mereka legowo atas keputusan ini," katanya.

Sementara itu, Kepala Biro Adminitrasi Pemerintahan Umum Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Suprianto, menyatakan pelanti-kan Wisnu Sakti Buana sebagai Wakil Wali Kota Surabaya dilak-sanakan Jumat (24/1) pukul 14.00 WIB di Gedung DPRD tingkat II, Jalan Yos Sudarso Surabaya.

= ANT/ABDUL HAKIM

Pedagang Tuntut Pengembalian Hak

Penertiban yang dilakukan aparat gabungan Satpol-PP, Garn-isun dan Kepolisian Kamis, (16/1) lalu, yaitu merobohkan satu per-satu peralatan lapak dan tiang-tiang tenda milik PKL yang ke-mudian diangkut petugas dengan menggunakan armada truk yang telah disiapkan.

Demo yang sebagian besar di-wakili oleh kaum hawa ini sempat menjadi perhatian pengendara kendaraan yang melintas di Ja-lan Yos Sudarso. Mereka berorasi sambil membawa poster yang in-

tinnya perhatian nasib mereka pasca penertiban tersebut.

“kami hanya ingin berjualan kembali di pasar,” ujar salah satu ibu yang tak mau disebut naman-

ya.Setelah menjadi perhelatan

yang panjang, akhirnya Satpol-PP kota Surabaya menjalankan reko-mendasi komisi B DPRD Surabaya

untuk melakukan penertiban sekaligus pembersihan di lokasi jalan yang selama ini diperguna-kan untuk berjualan oleh ratusan pedagang. Meski sempat terjadi

protes, namun situasi dan kondisi tetap terkendali dan PKL yang da-tang di arahkan pindah ke pasar Bambe.

Sementara itu Soedibyo Camat Manunggal saat ditemui media mengatakan bahwa pihaknya me-mang dengan terpaksa meminta bantuan Satpol-PP kota Surabaya karena upaya kerasnya selama ini selalu kandas di tengah jalan.

“berbagai upaya sosialisasi sudah kami lakukan, namun se-lalu gagal karena ulai ditung-gangi oleh pihak lain, sejujurnya memang kami merasa kuwalahan apalagi setelah masuknya LSM di dalamnya, untuk itu kami minta bantuan Satpol-PP kota Surabaya untuk menyelesaikannya, dan rupanya malam ini merupakan puncak dari penertibannya dan berhasil,” ujar Soedibyo.

= G. ARMADIANTO

SURABAYA - Belasan pedagang Pasar Krempy-eng di wilayah Kecama-tan Manunggal tepatnya berlokasi di belakang City Of Tommorow Plaza (Cito), Kamis (23/1) berunjukrasa di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Surabaya, meno-lak penertiban sekaligus pembersihan di lokasi jalan yang selama ini diperguna-kan untuk berjualan oleh ratusan pedagang.

g. armadianto/koran maduraUNJUK RASA. Belasan pedagang Pasar Krempyeng, Surabaya berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Surabaya, Kamis (23/1). Mendesak pemkot Surabaya mengembalikan hak mereka untuk bisa berjualan di tempat semula.

ANTISIPASI TERORIS

Polda Jatim Data Penghuni Kos

SURABAYA – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur memerintahkan kepada se-luruh jajaran Polres se Jatim untuk melakukan pendataan terhadap penghuni tempat kos yang ada di wilayahnya masing-masing. Hal ini di-lakukan untuk menganti-sipasi adanya para teroris yang masuk ke masyarakat

Menurut Awi, tempat se-perti kos - kosan, kontrakan, rumah singgah, dan sebagain-ya itu selama ini yang biasa di-manfaatkan oleh pelaku teror untuk bersembunyi. Bahkan, untuk merakit bom, meny-iapkan serangan, dan seba-gainya. Karena itulah, dengan dilakukan pendataan terhadap rumah-rumah kos, diharap bisa mempersempit ruang gerak teroris di Jawa Timur.

Awi menjelaskan, dalam hal ini, ujung tombak kepoli-sian adalah Babinkamtibmas dan Babinsa di masing-mas-ing polres. Mereka itulah yang harus mendata semua para penghuni kos di berbagai ti-tik di daerahnya. Tidak boleh ada yang terlewat. Polda Jatim juga memperhatikan tempat-tempat hiburan, hotel dan lokasi strategis lain. Sebab, dari target serangan pelaku teroris yang berhasil ditang-kap di Surabaya, titik-titik tersebut merupakan sasaran utama.

= G. ARMADIANTO SEMERU

KORAN MADURAJUMAT 24 JANUARI 2014 | No. 0287 | TAHUN III 11Lintas Jatim

OBJEK WISATA

KBS Jangan Dobel Manajemen SURABAYA - Gubernur Jawa

Timur Soekarwo mengharapkan Kebun Binatang Surabaya (KBS) tidak dikelola oleh dobel manaje-men karena akan menghambat dan mengganggu proses pengelo-laan.

"Sesuai hasil pertemuan dengan Presiden SBY dan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, bahwa pengelolaan ditangan Pemkot Surabaya. Jangan ada dobel mana-jemen," katanya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (23/1).

Pemprov Jatim, kata dia, akan memberi dukungan penuh

kepada pengelola dari segala hal dan akan diberikan maksimal.

Jika Wali Kota Surabaya mem-butuhkan dukungan kebijakan, katanya, maka akan didukungnya.

Selain itu, pihaknya juga akan memberikan dukungan dana jika itu dibutuhkan.

"Kami juga akan memberikan bantuan konsolidasi ke berbagai pihak. Salah satunya melalui kon-solidasi dengan pihak Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya," kata dia.

Mantan Sekretaris Daerah Pemprov Jatim itu akan meminta

FKH Unair ikut dalam penanganan KBS, khusuanya dalam hal observasi, termasuk dalam hal penanganan binatang dan kandangnya.

"Fakultas Kedokteran Hewan Unair akan mengidentifikasi, mana sebenarnya yang sudah tua, sakit, dan perlu perawatan sehingga akan dipindahkan, serta mana yang 'over' populasi akan ditata," katanya.

Tentang persoalan transfer satwa, kata dia, hal itu diperbo-lehkan karena tercantum dalam undang-undang.

= ANT/FIQIH ARFANI

ant/eric irengPEMELIHARAAN IKON KOTA SURABAYA. Dua pekerja membersihkan Monumen Suro-Boyo di depan Kebun Binatang Surabaya (KBS) kemarin. Pemkot Surabaya melakukan pemliharaan terhadap seluruh monumen dan tempat berseja-rah, yang merupakan ikon Kota Surabaya, untuk menggiatkan pariwisata di Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur Soekar-wo dalam acara Investment Award Provinsi Jawa Timur Tahun 2013, di gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (23/1) mengata-kan meski antara ijin prinsip dan realisasi investasi agak terlambat dan kurang cepat namun kondisi iklim investasi di Jawa Timur kondusif dan berdaya saing

“Untuk itu, Kepala Badan Pe-nanaman Modal (BPM) Provinsi Jatim harus mengamati kenapa ijin prinsip besar, tetapi realisasi tidak linear,” tandas Gubernur.

Itu artinya, Jatim menjadi tu-juan untuk investasi dan menjadi mesin penggerak perekonomian Indonesia. “Ini perkembangan yang luar biasa. Selain itu, 40 persen bea dan cukai masuk di Jatim yang maknanya lalu lintas industri dan perdagangan sangat kuat,” ujar Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim.

Lebih lanjut disampaikannya, dengan perkembangan realisasi investasi yang luar biasa terse-but, diharapkan dapat terealisasi pelaksanaan investasinya pada tahun 2014 dan seterusnya guna dapat menjaga pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur dalam mengantisipasi dampak perlam-batan perekonomian global. Pa-kde Karwo mengusulkan di Kan-tor Pelayanan Perijinan Terpadu (P2T) ada helpdesk BPM, Imi-grasi, Bea dan Cukai, Pajak, Polisi.

Dihadapan penerima peng-hargaan dan peserta business forum, Gubernur Jawa Timur menyampaikan keinginannya untuk membuat Provinsi Jawa Timur dapat merebut 50 persen pasar perdagangan dalam negeri Tahun 2017. Keoptimisan terse-but dapat dilihat dari perkem-bangan ekonomi yang terus membaik dari tahun ke tahun. Kondisi perekonomian Jatim dalam 5 tahun terakhir men-galami perkembangan positif yang signifikan dengan pertum-buhan ekonomi yang selalu di atas rata-rata nasional.

“50 persen pasar dalam negeri bisa tercapai apabila pembangunan infrastruktur se-perti pelabuhan Teluk Lamong, double track railway, runway Bandara Juanda telah sele-sai dibangun, serta Pelabuhan Udara Abdurahman Saleh men-jadi pelabuhan udara interna-sional,” tuturnya.

Investment Award Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 kemarin merupakan pelaksanaan yang keempat kalinya. Pada tahun ini, investment award dikemas den-gan adanya business forum yang mengundang sejumlah narasum-ber seperti perwakilan dari Kan-wil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Timur I dan PT Peru-sahaan Gas Negara (Persero) Tbk SBU Distribusi Wilayah II.

Perwakilan Bea dan Cukai membahas tentang percepatan kawasan berikat dalam rangka peningkatan realisasi investasi di Jatim. Sedangkan dari pihak PT PGN Tbk SBU Distribusi Wilayah II membahas tentang peran gas bumi dan PT PGN dalam pembangunan ekonomi dan peningkatan daya saing in-dustri Jawa Timur.

Semua pelaku usaha dan insti-tusi yang menaungi bidang usaha serta investasi diundang untuk menyaksikan anugerah tertinggi di bidang investasi tersebut, seka-ligus mengikuti business forum.

Selain pejabat struktural di lingkungan Pemprov Jatim dan tim penilai Investment Award yang berasal dari praktisi ekono-mi, perguruan tinggi, media, dan unsur Pemprov. Gubernur Soekarwo juga mengundang se-mua pimpinan badan usaha milik negara (BUMN) dan badan usaha milik daerah (BUMD) yang ada di Jatim, seperti PT. PWU, Bank Ja-tim, PLN, Pelindo III, dan PT Ang-kasa Pura. Lalu pimpinan instansi sektoral di Jatim yang menaungi dan terkait bidang usaha serta in-vestasi juga diundang.

= E. HANA DIMAN

Iklim Investasi KondusifSURABAYA - Total nilai investasi dalam izin prinsip investasi di Jawa Timur selama tahun 2013 mencapai Rp 249,75 triliun atau mengalami pertumbuhan 226 persen dibandingkan dengan tahun 2012 yang nilainya hanya Rp 76,71 triliun. Investasi yang ada digunakan untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi, perda-gangan antar pulau yang tinggi.

KORAN MADURAJUMAT 24 JANUARI 2014| No. 0287| TAHUN III 12 LINTAS JATIMPROBOLINGGO JUMAT 24 JANUARI 2014

No. 0287 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

Probolinggo

Kepala Badan Kepegawa-ian Daerah (BKD) Kabupaten Probolinggo, Sigit Sumarsono melalui Kabid Pengembangan dan Diklat, Sugeng Agus Purnomo mengatakan pengumaman CPNS Pegawai K2 sudah bisa dipastikan dalam minggu terakhir bulan ini. Pihaknya sudah menerima surat edaran dari Kemenpan tentang tes CPNS golongan.

“Secara kedinasan sudah di-berikan informasi tentang kepas-tian pengumumannya. Isi surat pada minggu keempat dalam bu-lan Januari ini. Dalam surat itu

tidak dijelaskan tanggalnya,” ka-tanya, kepada wartawam Kamis (23/1).

Meski sudah memasuki min-ggu terakhir pada Januari ini, Sugeng Agus Purnomo mengaku pihak BKD Kabupaten Proboling-go masih juga belum mengerti kepastian tanggalnya.. “BKD juga belum mengerti kapan akan di-gelarnya pengumuman. Dari su-rat susulan yang menindak lanjuti kepastian tanggalnya kami juga belum menerima. Padahal banyak peserta tes yang menanyakan,” ujarnya.

Pihaknya hanya mempre-diksi pengumuman akan di-laksanakan dalam minggu terakhir.”Kami tetap akan menunggu surat selanjutnya dari Menpan.”kata Sugeng Agus Purnomo.

Padahal Ujian untuk jalur K2, lanjut Sugeng Agus Purnomo, su-dah berlangsung 4 bulan kema-rin. Keterlambatan pengumuman CPNS jalur K2, tidak mengerti permasalahan yang lebih jauh. Karena kewenanagan tentang pengumuman dan kuota yang akan diambil dalam tes itu, meru-pakan kewenangan pemerintah pusat, dalam hal ini panitia yang dibentuk oleh Kemenpan.”BKD hanya pelaksana panitia lokal saja.Untuk teknis dan mekanisme yang mengaturnya pemerintah pusat,” ucapnya.

=Mahfud hidayatullah

Pegawai Negeri SiPil (PNS) pemprov DKI Jakarta melintas di depan bus untuk PNS di Jakarta. Pemprov DKI akan menambah jumlah armada bus khusus untuk mengangkut PNS sebgai kompensasi dari larangan membawa kendaraan bermotor bagi PNS di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

Pengumuman CPNS K2 BuramMasih Menunggu Surat Susulan Menpan PROBOLINGGO - Meski pengumuman kelulusan tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) K2 Kabupaten Probolinggo akan diumumkan dalam minggu terakhir bulan ini. Namun pihak Badan Kepegawaian Daerah (BKD) belum mengerti kepastian tanggalnya.

PROBOLINGGO - Meski par-pol telah melakukan penyetoran dana kampanyenya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun Parpol masih memiliki kewa-jiban melaporkan ulang dana kampanye untuk tahap kedua.

Divisi Teknis, Pencalonan dan Data Pemilih, Komisi Pe-milihan Umum (KPU) Kabupat-en Probolinggo, Jakfar Sodiq mengatakan, laporan peneri-maan sumbangan dana kampa-nye parpol wajib disampaikan secara berkala, yaitu untuk periode I tanggal 27 Desember 2013, dan periode II maksimal tanggal 2 Maret 2014 menda-tang.

“Hal tersebut diatur oleh un-dang-undang tentang masalah kewajiban menyertakan perin-cian dana kampanye yang akan digunakan partai politik,” ka-tanya, kepada wartawa, Kamis (23/1).

Menurutnya, berdasarkan pasal 22 Peraturan KPU No-mor 17 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaporan Dana Kam-panye Peserta Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD, pengurus Partai Politik peserta pemilu wajib melaporkan penerimaan

sumbangan dana kampanye kepada KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota.

“Parpol wajib untuk men-girimkan dana kampanye ke-pada KPU. Kalau hal tersebut tidak dilakukan, maka partai itu akan dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan pemilu,” tegas Jakfar Sodiq.

Sedangkan parpol yang wajib menyerahkan dana kampanye kepada KPU, kata Jakfar Sodiq, dintaranya partai Nasdem, PKB, PKS, PDI P, Golkar , GERINDRA, DEMOKRAT, PAN, PPP , HA-NURA, dan PBB.

“Untuk PKPI tidak diwajib-kan menyetorkan dana kam-panye, karena parpol tersebut tidak menjadi peserta pemilu legislatif di wilayah Kabupaten Probolinggo. Dikarenakan tidak memiliki caleg, sacara otomatis PKPI tidak akan mendapatkan suara,”paparnya.

Diketahui, kesebelas par-tai yang paling tertinggi peny-etoran dana kampanye tahap pertama, dimiliki oleh PAN dengan jumlah dana kampanye sebesar Rp.453.929.250.

=Mahfud hidayatullah

PARTAI POLITIK

Wajib Setor Ulang Dana Kampanye

Sejumlah PeNgeNdara melintas di bawah Alat Peraga Kampanye (APK) berbentuk baliho di salah satu ruas jalan di Palu, Sulawesi Tengah. Bawaslu Sulteng sudah merekomendasikan penurunan sejumlah APK yang dinilai melanggar PKPU No.15/2013 ke pihak berwenang namun hingga saat ini belum diturunkan dengan alasan tidak ada peralatan pembong-karan yang memadai.

KORAN MADURAJUMAT 24 JANUARI 2014| No. 0287| TAHUN III 13Probolinggo

Kepala Kantor Arsip Kabu-paten Probolinggo, Dwi Hartono mengatakan banyaknya dokumen negara yang dikirimkan oleh kan-tor yang pindah bukan sekala kecil. Namun dokumen dengan volume besar. Sehingga petugas

kantor arsip yang memiliki uku-ran kecil penuh.“Dari banyaknya arsip rak penyimpan dokumen di kantor tidak muat,” kata kepada wartawan, Kamis (23/1).

Dengan banyaknya dokumen negara yang harus disimpan, dia

mengaku sedikit kewalahan un-tuk tempat penyimpannya.”Pihak arsip mencari solusi, yakni den-gan memesan rak baru. Kalau tidak seperti itu, maka dokumen banyak berceceran,” jelas Dwi Hartono.

Dokumen yang dikirimkan ke-kantor Arsip, lanjut Dwi Hartono, tidak serta merta langsung disim-pan. Namun dokumen itu harus dilakukan verifikasi serta harus dipilah terlebih dahulu. Sehingga dokumen itu bisa di bedakan, antara dokumen tetap dengan do-

kumen yang sifatnya sementara.“Penempatan arsip bisa

dengan mudah untuk dicari, ketika dibutuhkan oleh pihak pemerintah daerah,” ujar man-tan Kepala Bagian Penyusunan Program ini.

Selain kekurangan rak peny-impanan arsip, pihaknya men-gaku kekurangan gudang peny-impanan arsip. Karena dinilai tiga gudang penyimpanan arsip yang dimilikinya, saat ini sudah hampir penuh.“Kami mengalami kendala gudang penyimpanan, saat ini

Kantor arsip hanya memiliki 3 gudang penyimpanan,” beber Dwi Hartono.

Dwi Hartono berharap, kekurangan gudang dalam waktu dekat, pihaknya bisa memilikinya. Pasalnya, arsip dalam setiap ta-hunnya dipastikan akan mengala-mi peningkatan jumlahnya.“Arsip merupakan dokumen Negara yang dinilai penting. Meski ke-beradaannya sudah berumur bertahun-tahun disimpan,” pung-kasnya.

=Mahfud hidayatullah

Kantor Arsip Kebanjiran Dokumen NegaraDampak Pindahnya Kantor Pemda ke KraksaanPROBOLINGGO - Pindahnya kantor sekretariat Kabu-paten Probolinggo dari Kecamatan Dringu ke Kecamatan Kraksaan sedikit berdampak. Pasalnya dokumen Negara dari kantor-kantor secara serentak dikirimkan ke kantor Arsip akhir tahun kemarin.

PROBOLINGGO – Untuk mel-akukan penelusuran tentang se-jarah Kabupaten Probolinggo, Kantor Arsip akan menggandeng Universitas Surabaya (Ubaya). Hal ini disampaikan Kepala Kantor Arsip setempat, Dwi Hartono ke-pada wartawan, Kamis (23/1).

“Kita sudah menggandeng dan mengajak kerjasama dengan Ubaya untuk melakukan penelu-suran ini,” tandasnya.

Langkah awal yang akan di-lakukan, yakni dengan menggelar sosialisasi. Gelar sosialisasi itu rencananya akan dilakukan pada 27 Januari 2014 mendatang.

Dwi menjelaskan, banyakn-ya sejarah tentang Kabupaten

Probolinggo yang tidak terdoku-menkan, membuat Arsip harus berupaya keras. Bahkan, tidak segan-segan melakukan study banding ke kantor Arsip Tulu-agung beberapa waktu lalu.

Hasil study banding tersebut, ternyata memang banyak yang harus dilakukan oleh Kantor Ar-sip Kabupaten Probolinggo. Salah satunya, soal minimnya tenaga arsiparis. “Kita butuh tenaga ar-siparis yang profesional. Sedan-gkan tenaga professional seperti itu kita masih minim,” terang dia.

Dia menjelaskan, salah satu bidikan yang akan ditelusuri oleh Kantor Arsip adalah tentang ke-beradaan sejarah candi Jabung

dan air terjun Madakaripura. Candi Jabung itu terletak di desa Jabung, Kecamatan Paiton. Konon candi itu merupakan candi pen-inggalan kerajaan Majapahit.

Beradasarkan data, candi Jabung itu berdiri di tengah pe-mukiman masyarakat setempat dengan luas lahan 35 meter x 40 meter. Pada tahun 1983-1987 per-nah dilakukan pemugaran.

Sedangkan air terjun Madaka-ripura berada di desa Lumbang, Kecamatan Sukapura. Konon air terjun Madakaripura itu merupa-kan salah satu tempat pertapaan mahapatih Gajah Mada dari kera-jaan Majapahit.

=MuhaMad SuGiaNtO

SEJARAH

Ungkap Candi Jabung dan Madakaripura

DESTINASI, Air terjun Madakaripura tempat meditasi mahapatih Gajah Mada dari kerajaan Majapahit.

PROBOLINGGO – Renca-na pemerintah akan membi-ayai honor saksi parpol pada pemilu legislatif mendatang, mendapat respon dari sejum-lah pengurus parpol di daerah. Mereka mendukung jika honor saksi dari parpol dibiayai oleh pemerintah.

“Saya sangat mendukung jika honor saksi parpol dibi-aya oleh pemerintah,” tandas Wakil Ketua Partai Hanura Kabupaten Probolinggo, Tiar-nam kepada wartawan, Kamis (23/1).

Sikap dukungan itu, karena untuk menekan terjadinya ke-curangan yang terjadi di Tempat Pemungutan Suara (TPS). “Sela-ma ini banyak saksi parpol yang memang tidak lengkap di lapan-gan. Kalau setiap TPS nanti su-dah ada saksi, itu bisa menekan terjadinya kecurangan suara,” katanya.

Menurut dia, peran saksi di setiap TPS itu sangat pent-ing. Karena di TPS itu sangat rawan dengan permainan dan rekayasa yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertang-gungjawab.

Hal senada juga dikatakan oleh Ketua PAC Hanura Ke-camatan Wonomerto, Rosid. Jika biaya saksi parpol di TPS itu ditanggung oleh pemerintah, maka akan meringankan beban parpol itu sendiri. Apalagi se-lama ini, masih banyak parpol yang tidak mengeluarkan saksi untuk setiap TPS.

“Ya mungkin karena ban-yaknya TPS, sehingga saksi parpol banyak yang tidak ada. Apalagi dengan banyaknya jum-

lah TPS yang ada di Kabupaten jelas sangat berpengaruh terha-dap membengkaknya anggaran parpol itu sendiri,” katanya.

Sekedar diketahui, pada pemilu legeslatif 2014 menda-tang, honor saksi parpol di TPS akan dibiayai oleh pemerintah. Besarnya biaya saksi parpol tersebut sebesar Rp.100 ribu per-orang. Kini pemerintah sedang menyiapkan peratu-ran presiden (perpres) seba-gai landasan hukumnya untuk mengatur tentang anggaran tersebut.

Rencananya, setiap parpol di Indonesia akan mendapat-kan biaya saksi dari pemerintah sebesar Rp.55 miliar. Sehingga total anggaran yang harus dike-luarkan dengan sebanyak 12 parpol tersebut senilai Rp.660 miliar.

=MuhaMad SuGiaNtO

DibiAyAi PEmERintAH

Partai Dukung Saksi Pemilu Legislatif

Sekedar diketahui, pada pemilu legislatif 2014

mendatang, honor saksi parpol di TPS akan dibi-ayai oleh pemerintah. Besarnya biaya saksi

parpol tersebut sebesar Rp.100 ribu per-orang.

Kini pemerintah sedang menyiapkan peraturan

presiden (perpres) seba-gai landasan hukumnya untuk mengatur tentang

anggaran tersebut.

KORAN MADURAJUMAT 24 JANUARI 2014| No. 0287| TAHUN III 14

Di Probolinggo anggota pen-cak silat Pagar Nusa ini mencapai ribuan. Bahkan, anggotanya tidak hanya berada di dalam perkotaan, namun sampai ke pelosok pede-saan. “Anggota Pagar Nusa itu banyak di Probolinggo,” ujar Ket-ua pencak silat Pagar Nusa, Ka-bupaten Probolinggo, KH. Syaiful Hadi kepada wartawan, Kamis (23/1).

Menurut dia, kelompok pen-cak silat Pagar Nusa itu tidak han-ya pencak silat biasa. Namun lebih mendominasi olah kanuragan ke-bathinan. Tak heran, jika anggota Pagar Nusa bisa melakukan ber-bagai aktraksi yang mengerikan. Seperti nebus, bakar hidup-hidup, tubuh dikelilingi mercon dan lain sebagainya.

Pria berkaca mata yang juga sebagai Ketua NU Kabupaten Probolinggo itu menjelaskan, kelompok pencak silat Pagar Nusa itu anggotanya berada di seluruh Indonesia. Bahkan, pada tahun 1984 silam, pengukuhan Pagar Nusa dilakukan oleh man-tan Menpora Indonesia, Akbar Tanjung di ponpes Zainul Hasan Genggong, Kraksaan, Proboling-go.

“Dulu nama Pagar Nusa itu Lembaga Pencak Silat Pagar Nusa Anshor. Sekarang menjadi Pencak Silat Pagar Nusa NU,” terang KH. Syaiful Hadi bercerita.

Kendati kelompok pencak silat ini sudah lama berdiri, na-mun sampai sekarang namanya tetap menggaung. Karena kip-rah kelompok persilatan ini sampai sekarang tetap eksis. “Sampai sekarang tetap eksis,” katanya.

Eksisnya kelompok per-silatan ini, imbuh dia, karena setiap minggunya selalu ada kegiatan yang menyangkut social kemasyarakatan. Sep-erti kegiatan yasinan dan latihan bersama-sama. Untuk menggelar latihan tersebut, tempatnya pun selalu berpin-dah-pindah. “Jadi konsepnya itu seperti arisan. Sehingga kegiatan Pagar Nusa selalu berpindah-pindah di rumah anggotanya,” tandasnya.

Di pencak silat Pagar Nusa ini, tidak hanya terdiri dari anggota biasa. Namun Pagar

Nusa juga membentuk tim yang namanya Densus 99. Tim Densus 99 berasal dari anggota Pagar Nusa pilihan di seluruh Indone-sia.

Lalu apa tugas tim Densus 99 ini? KH. Syaiful Hadi menje-laskan, tim itu bertugas untuk mengamankan dan membentengi para alim ulama yang ada di selu-ruh Indonesia. Tak hanya itu, na-mun juga turut serta membantu

pemerintah dalam rangka siap mempertahankan Negara Kes-atuan Republik Indonesia (NKRI).

Di persilatan Pagar Nusa,

tidak hanya belajar olah kebathi-nan saja. Namun juga olah ked-hohiran, berupa pencak silat fisik, seperti silat bawean, cimandek dan beragam silat fisik dari ber-bagai aliran di seluruh Nusantara.

Siap Bantu Berantas TerorisTertangkapnya pelaku tero-

ris di Kota Probolinggo, Isnaini Ramdhoni, membuat kelompok persilatan NU ini tergelitik. Bah-kan, Pagar Nusa siap membantu aparat untuk memberantas jarin-gan ini sampai ke akar-akarnya di Probolinggo.“Kita siap membantu aparat jika diminta untuk mem-berantas jaringan teroris itu,” ujar KH. Syaiful Hadi.

Tertangkapnya salah satu

pelaku teroris itu, tidak menu-tup kemungkinan sisa-sisa jar-ingan radikal itu masih ada di Probolinggo. Karena jaringan itu

dikenal sangat rapi dalam hal melakukan gerakan. “Bisa jadi kelompok-kelompok itu masih ada,” terang dia.

Sebenarnya, kata KH. Syaiful Hadi, arti jihad itu memper-juangkan syariat Islam. Namun disalahartikan oleh kelompok-kelompok tertentu. Sehingga dengan menggunakan cara-cara sendiri dihalalkan.“Padahal memperjuangkan syariat Islam itu tidak selalu dengan cara kekerasan. Apalagi sampai me-ledakkan tempat-tempat lain yang justru memakan banyak korban,” katanya.

Itulah sebabnya, kelompok persilatan Pagar Nusa ini sangat anti dengan cara-cara radika-

lisme. Terlebih lagi dengan NU. “Kita sangat anti dan menolak keras terhadap teroris yang men-gatasnamakan misi Islam yang

tidak jelas,” katanya. Di jalan sekarang ini, peper-

angan fisik itu sudah bukan ja-mannya lagi. Selama 350 tahun, Indonesia itu sudah kenyang dengan peperangan fisik. Kendati kini perang fisik bukan jamannya lagi, bukan berarti peperangan itu tidak ada.

Namun perang moral yang lamban laun terjajah oleh bu-daya-budaya luar, sehingga bisa merusak karakter penerus bangsa ini. “Ini yang harus kita antisipa-si,” timpalnya.

Untuk mengantisipasi itu se-mua, pemerintah harus jeli. Ka-rena jika tidak, moral bangsa ini akan terus digerogoti dengan cara-cara halus dengan mempen-

garuhi kaum muda dan mengesa-mpingkan prinsip nenek moyang yang sudah mengakar.

=MuhaMMad Sugiato

Probolinggo

Komunitas Pencak Silat Pagar NusaBentengi Ulama dan Siap Berantas Jaringan TerorisPROBOLINGGO – Nama Pagar Nusa, nampaknya sudah tidak asing lagi di dunia persilatan. Bahkan kelompok ini dikenal pemberani dan siap mati demi memperjuangkan untuk membela agama Islam. Tak heran, jika Pagar Nusa dikenal dimana-mana.

KORAN MADURASELASA 21 JANUARI 2014 | No. 0284 | TAHUN III 15OLAHRAGAPROBOLINGGO JUMAT 24 JANUARI 2014

No. 0287 | TAHUN III OlahragaKORAN MADURA 15

MANCHESTER - Pada musim 2013/14 ini tampaknya benar-be-nar menjadi momen ujian tersendi-ri bagi skuat Manchester United. Setelah tersingkir di ajang Piala FA, kini “The Red Devils” harus kem-bali merasakan pahitnya kekala-han di Piala Liga Inggris. Menjamu Sunderland dalam partai leg kedua semifinal di Old Trafford, Rabu (22/1) waktu setempat atau Kamis (23/1) dini hari WIB, MU kandas le-wat drama adu penalti dengan skor 1-2 (2-1) setelah agregat imbang 3-3 selama 120 menit.

Dengan hasil ini, Sunderland pun berhak melaju ke partai final yang digelar di Stadion wembley pada 2 Maret mendatang dengan menghadapi Manchester City. Sun-derland yang saat ini tengah ber-juang keluar dari zona degradasi Liga Utama Inggris, tercatat pernah mengalahkan City musim ini pada November silam. Namun, “The Citizens” tidak pernah kalah dalam 18 laga sejak saat itu. “Kami harus bermain sempurna untuk menang nanti. Saya berharap kami tidak bermain buruk dan kemasukan em-pat atau lima gol,” ujar pelatih Sun-derland Gus Poyet.

Tertinggal 1-2 di pertemuan pertama, MU mencoba mengambil

inisiatif serangan lebih dulu. Sete-lah beberapa kali mendapatkan pe-luang, kebuntuan baru pecah pada menit ke-37. Adalah bek MU Jonny Evans yang membawa timnya ung-gul setelah memaksimalkan umpan Danny Welbeck via tandukannya.

Memasuki interval kedua, “Se-tan Merah” terus mencari satu gol kemenangan. Namun, rapatnya barisan pertahanan Sunderland membuat MU kesulitan mencari gol tambahan. Hingga 90 menit, kedudukan 1-0 untuk tuan ru-mah pun bertahan dan laga harus dilanjutkan ke babak tambahan setelah agregat imbang 2-2.

Di babak tambahan, Sunder-land justru mampu menunjukan tajinya dengan mencetak gol lewat Phil Bradsley pada menit ke-119. Tembakan keras sang gelandang salah diantisipasi kiper MU David De Gea sehingga bola melesat mas-uk ke gawangnya. Tim tamu kini memimpin agregat menjadi 3-2.

Namun, kemenangan Sunder-land yang sudah di depan mata itu harus sirna setelah Javier Hernan-dez sukses meembuat skor beru-bah menjadi 2-1 pada menit ke 120+1 sehingga membuat agregat kembali seimbang menjadi 3-3. Karena belum menemukan peme-

nang, pertandingan dilanjutkan ke drama adu penalti.

Kedua tim mengawali babak penentuan ini dengan buruk. Craig Gardner dan Welbeck yang menjadi penendang pertama dari kedua tim gagal melesakan bola setelah es-ekusinya melambung di atas mistar. Penendang Sunderland berikutnya, Steven Fletcher gagal menakluk-kan De Gea, sementara eksekusi Darren Fletcher sukses menjebol gawang Mannone. Namun, Sunder-land akhirnya sukses keluar sebagai

pemenang setelah membalikkan skor menjadi 2-1 setelah pada sisa eksekusi hanya tembakan Marcos Alonso dan Ki Sung-Yueng yang mampu masuk ke gawang. Semen-tara, para penendang MU yakni Ad-nan Janujaz, Phil Jones, dan Rafael gagal melesakan si kulit bundar.

“Kami bermain tidak terlalu bagus malam ini. Jika kami lolos, kami berarti telah melewati batas tersebut dan bukan karena kami bermain dengan baik,” kata ar-sitek MU David Moyes.

Dengan tersingkirnya MU di Piala Liga Inggris, harapan Moyes untuk meraih trofi pada tahun perdananya di Old Trafford kini berada di ajang Liga Champions. Kesempatan MU untuk mem-pertahankan gelar juara di Liga Utama Inggris terasa cukup berat setelah mereka tertinggal 14 an-gka dari pemuncak klasemen se-mentara Arsenal. MU juga sudah tersingkir dari ajang Piala FA usai ditaklukan Swansea City.

=ESPN/SKY SPORTS/AJI

BARCELONA - Satu kaki Barcelona sudah menginjak semifinal Copa Del Rey, sete-lah Lionel Messi dan kawan-kawan membantai tuan rumah Levante dengan skor telak 4-1 pada laga perempat final leg pertama di Stadion Ciutat de Valencia, Rabu (22/1) waktu setempat atau Kamis (23/1) dini hari WIB. “El Barca” hanya butuh hasil imbang atau kalah 0-2 pada leg kedua di Camp Nou pekan depan.

Tiga dari empat gol El Barca diborong Cristian Tello, sedangkan satu lagi akibat gol bunuh diri pemain Levante. Yang unik, keempat gol ini se-

muanya lahir dari umpan Lionel Messi. Karena itu, meski tidak ikut mencetak gol, Messi tetap harus dicungi dua jempol.

Pada laga tersebut, Levante bermain dengan penuh per-caya diri, setelah mampu me-nahan imbang tamunya itu di ajang La Liga di tempat yang sama akhir pekan lalu dengan skor 1-1. Bermodalkan itu, mereka bermain menyerang sejak awal. Alhasil, Levante berhasil unggul terlebih dahu-lu melalui Nabil El Zhar pada menit ke-31. Pemain inter-nasional Maroko ini berhasil merobek gawang Jose Manuel Pinto dari bola pantul.

“Azulgrana” bangkit se-lepas jeda. Tidak sampai sepu-

luh menit babak kedua ber-jalan, tim tamu menyamakan kedudukan 1-1. Sebuah umpan lambung Messi disambut tend-angan lemah Tello, tetapi kip-er Javi Jimenez gagal menang-kap bola dengan sempurna. Bek Loukas Vyntra mencoba mengalau bola tetapi alih-alih menjauh, tendangannya justru memantul balik ke dalam ga-wang setelah mengenai Juan-fran.

Gol tersebut rupanya men-jadi titik balik bagi Barca. Tidak mau mengulangi hasil serupa di La Liga, klub asal Catalan terus melancarkan serangan. Pada menit ke-60, usaha Bar-ca akhirnya menemui sasa-ran. Berawal dari umpan ter-

ukur Messi kepada Tello yang bergerak cepat dan dengan tenang menaklukkan Jimenez.

Barca menjauh unggul menjadi 3-1 ketika laga me-masuki menit ke-81. Tello kembali mencatatkan naman-ya di papan skor setelah me-maksimalkan assist Messi dengan sepakan terukurnya. Namun, dua gol belum cukup bagi striker muda itu. Hanya selang lima menit, Tello me-lengkapi torehan tiga golnya. Lagi-lagi Messi menjadi krea-tor. Kali ini ia melepas umpan cungkilan matang yang disem-purnakan Tello dengan temba-kan voli akurat yang membuat Jimenez tidak berdaya.

=ESPN/SKY SPORTS/AJI

COPA DEL REY

Trigol Cristian Tello Bantai Levante

Mimpi Buruk MU BerlanjutTersingkir dari Piala FA

KORAN MADURASELASA 21 JANUARI 2014 | No. 0284 | TAHUN III16

OlahragaJUMAT 24 JANUARI 2014 | No. 0287 | TAHUN III

16KORAN MADURA

LONDON - Manchester United (MU) akhirnya mau menge-luarkan dana 37 juta pound untuk memboyong Juan Mata dari Chelsea pada jendela transfer musim dingin ini. Kes-epakatan transfer ini dicapai setelah sebuah negosiasi yang panjang pada Rabu (22/1).

Sumber ESPN menyebut-kan, Chelsea sebenarnya me-minta harga 42 juta pound kepada MU bila ingin men-dapatkan Mata. Sete-lah melalui negosiasi, kedua belah pihak sepakat pada angka 37 juta pound. Dan, Mata pun segera be-rangkat ke pusat lati-han MU di Carrington untuk mengikuti tes me-dis dan melakukan diskusi terkait urusan pribadi sang pemain dengan MU pada Kamis (23/1) kemarin.

Kepastian Mata akan segera berseragam MU se-makin jelas ketika pada Rabu (22/1) pagi, Mata tidak mengi-kuti sesi latihan bersama Chelsea. Mourinho berperan sangat besar dalam penjualan Mata dan pihak manajemen klub hanya pangku tangan

karena semua detail trans-fer sudah beres dan disetujui manajemen. Sejak Mourinho kembali ke Stamford Bridge, Mata tidak masuk dalam ren-cananya. Meskipun, pemain internasional Spanyol ini dinobatkan sebagai pemain terbaik Chelsea 2013.

Sebelumnya, Mourinho masih memiliki pilihan lain yaitu menjual Mata ke klub di luar Inggris antara ke Paris

Saint Germain (PSG) atau Atletico Madrid. Tetapi Mata sendiri lebih memilih MU daripada kedua klub tersebut.

Sementara itu, gosip lain dari Old

Trafford menyebutkan bahwa Wayne Rooney enggan me-nandatangani kontrak baru. Hal ini memunculkan isu pe-main Timnas Inggris ini akan dilego pada jendela transfer musim panas mendatang.

Tetapi pelatih MU David Moyes enggan menjawab per-tanyaan wartawan tentang MU yang sudah berhasil men-dapatkan Mata dan soal ke-mungkinan menjual Rooney musim panas nanti. =ESPN/AJI

AKHIRNYA JUAN MATA MILIK MU

TRIGOL CRISTIAN TELLO BANTAI LEVANTEOLAHRAGA | 14

MIMPI BURUK MU BERLANJUT

TRANSFER PEMAIN

Musim 2013/14 tampaknya menjadi momen ujian tersendiri bagi skuad Manchester United. Setelah tersingkir di ajang Piala FA, kini “The Red Devils” harus kembali merasakan pahitnya tersingkir di Piala Liga Inggris.

KORAN MADURASELASA 21 JANUARI 2014 | No. 0284 | TAHUN III A

24 JANUARI 2014 No. 0287 TAHUN III

JUMAT TUNTUT DANA KOMPENSASI PT GARAMSUMENEP | B

SAYERI TERANCAMPASAL 340 KUHPSAMPANG | J

DINI ANGGRAINIMENJADI PEREMPUAN INSPIRATIFNETER KOLENANG | P

BANGKALAN - Ombak besar disertai angin kencang di selat Madura telah memakan korban. Tiga nelayan asal Gresik yang dikabarkan diseret ombak di pe-rairan wilayah Bangkalan, kini salah satunya ditemukan sudah tidak bernyawa di pinggir pantai Desa Sembilangan Kecamatan Kota setempat. Kondisi mayat tersebut sangat memprihatin-kan. Kulitnya nyaris sepenuhnya mengelupas dan membengkak.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Koran Madura dike-tahui identitas nelayan tersebut bernama Karisun (46), warga Desa

Pangkah Kulon Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik. Kor-ban bersama rekannya Zuli (43) dan Fikri (17) berangkat dari Desa Pangkah Kulon pada hari Selasa (21/1) dini hari. Mereka bertiga berniat mencari ikan di sekitar pe-rairan Gresik. Namun nahas pada saat di tengah laut, tepatnya di se-latan Karang Jamuang, kapal yang mereka gunakan dihantam ombak hingga terbalik.

“Pertama kali yang menemu-kan mayat nelayan itu adalah salah satu karyawan PT. Warako sekitar pukul 08.00 wib. Kemudi-an dia melaporkan kepada kepala Desa Sembilangan. Mayat itu salah satu dari tiga nelayan yang ditemukan sebelumnya, karena kapalnya karam dan penump-angnya tenggelam,” ujar Kepala Dusun Sembilangan Moh. Agus.

Ketua Paguyuban Nelayan

Bangkalan, Joko Sukarno men-gatakan korban tewas lainnya yang juga telah ditemukan se-belumnya yaitu Zuli (46). Kor-ban ditemukan di pantai Ujung Piring, Selasa (21/1) tepat pukul

05.00 pagi hari. Posisi penemuan mayat tersebut tak jauh dari lokasi penemuan Fikri (17) yang saat itu sudah pingsan.

”Dari tiga nelayan itu yang selamat hanya Fikri yang dite-

mukan dalam keadaan pingsan. Dia berhasil menyelamatkan diri dari maut dengan memegang pa-pan sisa kapal yang hancur akibat diterjang ganasnya gelombang,” ujarnya.

Menurut keterangan Fikri, kata Joko, pada saat perahunya terba-lik dan tenggelam, dia berusaha mencari pegangan. Dia berhasil memegang papan kayu yang tidak tenggelam. Hingga akhirnya dia terdampar di perairan Ujung Piring Bangkalan. Setelah itu dia hilang kesadaran dan siuman setelah di-rinya berada di RSUD Syamarabu.

Sementara itu, mayat Karisun langsung dibawa ke RSUD Syam-rabu untuk kepentingan autopsi. Dengan demikian, ketiga nelayan nahas itu sudah ditemukan di dua lokasi yang berbeda yaitu di pan-tai Desa Ujung Piring dan Desa Sembilangan. =DONI HERIYANTO/RAH

GELOMBANG MENELAN KORBANMayat Nelayan

Ditemukan Mengambang

Pekerja menyelesaikan pemasangan penahan ombak, di pantai Desa Tlonto Raja, Pasean, Pamekasan, Jatim beberapa waktu lalu. Upaya ini dilakukan sebagai pencegahan agar ombak tidak merusak pemukiman warga.

Taneyan LanjangKORAN MADURA

KORAN MADURAJUMAT 24 JANUARI 2014 | No. 0287 | TAHUN III BPROBOLINGGO JUMAT 24 JANUARI 2014

No. 0287 | TAHUN III SumenepKORAN MADURAB

Aktivis KMS merangsek men-uju gedung Pemkab Sumenep sekitar pukul 10.00 dengan mem-bawa berbagai poster berisi protes dan tuntutan. Aksi tersebut dijaga ketat petugas kepolisian.

Pantauan Koran Madura, lanta-ran tidak diperbolehkan masuk ge-dung, pengunjuk rasa menyampa-ikan orasinya dengan menduduki pagar pemkab. Mereka menuntut realisasi dana kompensasi PT Ga-ram. Pasalnya, perusahan berkewa-jiban memberikan dana kompen-sasi kepada masyarakat sekitar.

“Kita datang ke sini bukan untuk mengemis pada pemerin-tah. Tapi, kita datang untuk me-nuntut pemerintah terutama janji Sekda, terutama terkait dengan kerusakan lingkungan dimana Sekda berjanji akan membereskan saluran yang membuat lingkung-an tersebut tercemar,” ujar korlap aksi Zainullah.

Mahasiswa juga memper-soalkan pembelian garam rak-yat yang masih rendah. Padahal, harga pokok pembelian (HPP) sudah ditetapkan oleh pemerin-tah. Untuk KW 1 Rp 750 dan KW 2 Rp 550. Namun kenyataannya, garam rakyat masih dihargai di bawah HPP. “Kenapa kalau rak-yat melanggar diancam dihukum, sementara jika orang berduit me-langgar, pemerintah diam saja” kecam Zainullah.

Selain itu, aktivis KMS juga mempersoalkan ketidakjelasan peran pemerintah ketika berha-dapan dengan PT Garam. Pemkab terkesan melempem melawan dominasi PT Garam. Padahal perusahaan itu sudah membuat lingkungan sekitar tercemar dan

dana kompensasi tak pernah dire-alisasikan.

“Mestinya kontribusi BUMN itu pada masyarakat sekitar bisa dirasakan manfaatnya. Namun apa yang terjadi meski sudah pu-luhan tahun beroperasi, PT Garam tidak pernah merealisasikan dana kompensasi berupa CSR, CD, TJSL, dan PKBL. Peran pemerintah di-mana?” tanya korlap aksi tersebut.

Dia menuding pemerintah tidak serius memperjuangkan warga yang terkena dampak ber-operasinya PT Garam tersebut. Pasalnya terkait pemberian ban-tuan dana kompensasi oleh pe-rusahaan BUMN itu sudah diatur dalam pasal 74 UUPT dan Pasal 2 ayat (1) huruf E junto Pasal 88 ayat (1) UU BUMN. Jadi tidak ada alasan bagi pemerintah untuk takluk pada PT Garam. Ironisnya lagi, PT Garam belum memiliki Amdal (Anasilis Mengenai Dampak Lingkungan) tapi terus saja beroperasi.

Setelah puas berorasi dan melalui mediasi dengan pemkab, akhirnya aktivis KMS diperbole-hkan masuk ke kantor pemkab dan ditemui Asisten II Bagian Ekonomi Pembangunan M Syah-

rial, tanpa dihadiri Sekda Hadi Soetarto. Pemkab setuju dengan tuntutan para pengujuk rasa soal realisasi dana kompensasi.

Sayangnya ketika ditanya le-bih jauh oleh KMS, Syahrial mem-inta untuk berjuang secara bersa-ma-sama dan mengakui pemkab belum memiliki data soal CSR PT Garam karena tiak ada laporan se-cara resmi. Dia berdalih PT Garam merupakan bagian dari BUMN bu-kan aset milik daerah seperti ke-tika masih sebagai Perum Garam.

Menurutnya, kewenangan pe-merintah hanya sebatas berkoor-dinasi dengan PT Garam dan hasil tuntutan masyarakat akan disam-paikan pada Menteri BUMN. Pi-haknya tidak bisa menginter-vensi lebih jauh pada perusahaan BUMN tersebut.

Masih menurut dia, sebagai bagian perusahaan BUMN yang tersentral, PT Garam memiliki aturan hukum tersendiri. Sehing-ga jika pemkab memakasakan diri mengintervensi PT Garam untuk diberikan sanksi atas kelalainnya memenuhi tuntutan masyarakat, pemkab akan berbahaya lantaran akan berhadapan dengan hukum.

“Saya sempat menyampaikan pada Menteri BUMN jika PT Gar-am tak bisa kerkoordinasi dengan Pemkab. Mending kembalikan saja PT Garam menjadi aset dae-rah,” katanya.

Mahasiswa Tuntut Dana Kompensasi PT GaramFKMS Demo Eksekutif dan Legislatif

SUMENEP - Puluhan mahasiswa yang ter-

gabung dalam Kaukus Mahasiswa Sumekar

(KMS) melakukan demonstrasi di depan

Kantor Pemerintah Kabupaten Sumenep,

Kamis (23/1). Mereka mempertanyakan

keberadaan PT Garam yang dinilai kurang

memberikan manfaat.

DewanSetelah usai mendesak peme-

rintah untuk memperjuangkan nasib mereka, KMS kemudian merangsek menuju gedung DPRD. Mereka lantas mendatangi ruang Komisi B yang membidangi per-soalan ekonomi.

Dihadapan dewan, mereka kembali mepertanyakan realisasi janji PT Garam yang sudah melak-sanakan bantuan dana CSR den-gan menyekolahkan sedikitnya 6 siswa SD kurang mampu. Salah satu demonstran mempersoalkan relevansi penyaluran dana CSR dalam bentuk menggratiskan se-kolah.

“Komitmen PT Garam men-yalurkan CSR saya kira main-main. Apakah relevan hanya menggratiskan 6 siswa, sekolah dasar lagi. Padahal, alokasi dana CSR sekitar 2 persen dan 2 persen lagi dari PKBL. Kemana anggaran itu? kalau cuma sekolahkan 6 si-saw SD, masyarakat Desa Pinggir Papas dan Karang Anyar mampu lah untuk urusan itu. Ini maunya PT Garam apa?” tanya dia geram pada Komisi B.

Mendengar tuntutan mere-ka yang beragam itu, Ketua Komisi B Bambang Prayogi su-dah berupaya memperjuangkan bantuan dana kompensasi bagi masyarakat Pinggir Papas dan Karang Anyar. Hanya saja ketika memasuki pada perbincangan serius, PT Garam yang diundang dewan justru mangkir dari un-dangan dewan.

Dewan sudah pernah menper-juangkan nasib warga sekitar PT Garam. Bahkan pihaknya sudah menyampaikan hal tersebut pada Menteri BUMN.

=ALI RIDHO/MK

KORAN MADURAJUMAT 24 JANUARI 2014 | No. 0287 | TAHUN III CSumenep

Warga Kepulauan Kangean dan Masalembu yang hendak pulang kampung mengaku sudah hampir setengah bulan tertahan di Pelabuhan Kalianget. Mereka tak bisa pulang karena tak ada kapal yang berlayar ke daerahnya akibat cuaca ekstrem.

Sukardi (45), penumpang asal Desa Torjak, Kecamatan Kangaian, Kepulauan Kangean, menuturkan, dirinya sudah 11 hari tidur di pelabuhan. Dirinya terpaksa menginap di pelabuhan karena tidak punya sanak famili di daerah daratan.

Pantauan Koran Madura, Kamis (23/1), mereka menumpang tinggal di pelabuhan dengan fasilitas sead-anya. Warga mengaku tidak punya cukup uang untuk menginap di tempat yang lebih layak, karena bekal yang ada hanya cukup untuk biaya transportasi pulang.

"Bekal saya ya cuma cukup untuk ongkos kapal saja, dan tidak mungkin uang tersebut digunakan untuk biaya mengi-nap di hotel. Saya terpaksa tidur di pelabuhan sambil menunggu cuaca membaik dan ada kapal berlayar," katanya dengan nada rendah.

Awalnya, dirinya bersama penumpang yang lain di pelabu-han menumpang tidur di warung sekitar pelabuhan. Sejak dua hari lalu diizinkan tidur di ruang tunggu Pelindo III.

"Alhamdulillah sudah dua hari ini kami mendapat bantuan ma-kanan dari Pemkab tiga kali se-hari. Saya juga diizinkan tinggal di dalam ruang tunggu pembelian tiket ini," ungkapnya.

Pemerintah diharapkan segera merealisasikan kapal besar yang tahan terhadap cuaca eks-trem, sehingga warga tidak perlu menginap di pelabuhan saat cuaca buruk. Selain rugi secara materi, warga juga rugi waktu ka-rena tidak bisa beraktivitas selain tidur-tiduran.

Sementara petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalianget, menyebutkan, ombak di perairan Kangean mencapai ketinggian 3-4 meter dan di Masalembu mencapai 5 meter. Syahbandar Kalianget telah men-unda pelayaran.

Tender KapalTerkait realisasi kapal besar

yang menggenjot APBD Jawa Timur dan Sumenep, Wakil Bupati Soengkono Sidik, mengatakan, pihaknya telah memanggil panitia tender agar mempercepat pengu-muman tender fisik kapal. “Insya Allah dalam minggu ini tender fisik kapal sudah bisa diumumkan,” tuturnya, Selasa (21/1).

Menurutnya, desain minia-tur kapal sudah selesai, tinggal mengumumkan tender fisiknya.

Pemkab akan mengundang perusahaan-perusahaan besar untuk ikut tender. “Terutama perusahaan besar yang ada di Batam. Karena jika (pemenang tender) dari perusahaan besar, pasti pekerjaannya akan lebih ce-pat dari yang kita kira," jelasnya.

Ia memperkirakan penger-jaan fisik kapal memakan waktu selama 12 sampai 18 bulan. “Bisa

dipastikan, jika Januari ini sudah diumumkan tender fisik, maka awal tahun 2015 mendatang ka-pal sudah bisa selesai,” ujarnya.

Pemerintah memang meren-canakan kapal tersebut sudah melayani pelayaran pada tahun 2015. “Target kami memang awal 2015 kapal sudah dapat dioper-asikan,” terangnya.

Untuk menggarap kapal

bermuatan 100 ton barang dan penumpang 300 orang, dana yang disiapkan Rp 22 miliar dari APBD Provinsi Jatim dan Rp 6 miliar dari APBD Pemkab Sumenep. "Dana yang dari Provinsi sudah masuk di kas daerah, sedangkan dana ser-ingnya sudah dianggarkan di APBD tahun 2014 ini," tambah Mantan Kepala Bappeda tersebut.

=JUNAEDI/AHMAD SAI/SYAMSUNI/MK

PENUMPANG KAPAL

Sudah Hampir 15 Hari TelantarSUMENEP – Cuaca ekstrem selama beberapa hari terak-hir membuat penumpang kapal yang telantar di pelabuhan makin banyak. Sementara alat transportasi yang tahan ombak besar hingga saat ini belum terealisasi.

TERLANTAR. Penumpang kapal di Pelabuhan Kalianget, Kamis (23/1). Cuaca ekstrem mengakibatkan kapal tak berla-yar dan penumpang sudah beberapa hari terlantar di pelabuhan.

SUMENEP - Banjir yang ter-jadi, Rabu (22/1), membuat lahan pertanian terendam air, bahkan hingga saat ini belum surut. Ratu-san hektare sawah yang terendam banjir itu mengubur mimpi petani untuk memanen padinya di masa mendatang.

Lahan pertanian di Desa Poja dan Braji Kecamatan Gapura, ser-ta sepanjang persawahan di areal Bandara Trunojoyo, Kamis (23/1) terlihat seperti sungai. Tanaman padi tertutupi air banjir yang be-lum surut. Sawah yang terendam banjir sempat menjadi tontonan warga.

Samsudin, warga Desa Braji, menuturkan, melihat sawah mi-

liknya pasca banjir sudah bisa di-pastikan akan gagal panen. “Kami tidak bisa apa-apa, Mas, hanya bisa berdoa saja semoga benih (yang) beberapa waktu lalu sudah mulai menguning ada keajaiban dari Al-lah agar tidak mati,” tuturnya.

Hal senada juga disampai-kan oleh Abdurrahman, pemilik sawah di areal Bandara Trunojo-yo. Mimpinya mendapatkan padi yang melimpah seakan musta-hil melihat tanamannya saat ini. “Padi para petani tak bisa diharap lagi, Mas. Sebab, hingga saat ini air masih terus menggenangi padi kami,” tuturnya,

Petani asal Desa Lapa Daya, Kecamatan Dungkek, Abdullah,

juga mengeluh. Hujan beberapa hari yang lalu menyeluruh di Ka-bupaten Sumenep. “Tidak mau mati gimana wong sampai hari ini air masih ada. Yang bisa kami

lakukan hanya menunggu air me-nyusut,” ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian Kabupa-ten Sumenep, Bambang Heriyanto, mengatakan, pihaknya akan beru-paya untuk memberikan bantuan kepada para petani yang sawahnya terendam banjir. “Kami akan beru-paya, tetapi yang namnya bantuan saya tidak menjamin semuanya akan mendapatkan,” ucapnya.

Bambang mengaku sudah mendapatkan data dari hasil tin-jauan ratusan hektare sawah yang yang terendam banjir. “Besok kami akan ada rapat dengan para petugas lapangan yang meninjau ke beberapa sawah yang teren-

dam banjir untuk mengklarifikasi tentang data tersebut,” jelasnya.

Dana dinas pertanian, lebih kurang 200 hektare sawah ter-endam dan kemungkinan akan mengalami gagal panen. “Dari data yang saya peroleh dari petu-gas kami di lapangan, sekitar 200 hektare tanaman padi terendam banjir,” sebutnya.

Tapi kemungkinan jumlah itu akan bertambah ketika curah hujan masih tinggi. “Tetapi kalau curah hujan mulai normal, ang-ka itu tidak akan berubah. Tetapi kami akan tetap berupaya terus melaporkan hasil perkembang-an,” imbuhnya.

=SYAMSUNI/MK

BENCANA ALAM

Banjir Mengubur Mimpi Petani

Kami akan berupaya, tetapi yang namnya bantuan saya tidak menjamin semuanya

akan mendapatkan,”

Bambang Heriyanto Kepala Dinas Pertanian

Kabupaten Sumenep

KORAN MADURAJUMAT 24 JANUARI 2014 | No. 0287 | TAHUN III D Sumenep

Per 23 Januari 2014, BPBD mencatat, bencana alam telah merusak 33 rumah. Rincian-nya, 12 rumah rusak berat, 4 rumah rusak ringan, dan 17 ru-mah rusak total. Jumlah keru-gian mencapai Rp 770 juta.

Rumah yang rusak tersebut tersebar di 12 kecamatan, yak-ni Kecamatan Bluto, Sarong-gi, Ambunten, Rubaru, Kota Sumenep, Sapeken, Saronggi, Pragaan, Kalianget, Gapura, Masalembu dan Dasuk.

Sementara lahan perta-nian yang tergenang ban-jir seluas 256 hektare, yang tersebar di Desa Baraji (Ke-camatan Gapura), Pabian (Kota), Paberasan (Kota), Marengan (Kalianget), Kangean (Kalianget), Kali-mook (Kalianget), Kasengan (Manding), Nambakor (Sa-ronggi), dan Sendir (Lenteng). Kerugian yang dialami petani ditaksir mencapai Rp 640 juta.

Kasi Kesiapsiagaan BPBD Sumenep Kamiluddin men-jelaskan, semua kejadian itu merupakan hasil dari laporan yang telah diterima BPBD. ”Ini data yang kami terima

sejak awal Januari sampai tanggal 23 Januari 2014 ini,” katanya, Kamis (23/1).

Dalam hitungan BPBD, bencana alam selama bulan Januar 2014 lebih parah dan meningkat dari tahun sebe-lumnya. ”Kalau dibanding-kan dengan bulan Januari tahun lalu, ada peningkatan, utamanya bencana banjir,” terangnya.

Bencana alam ditengarai masih akan terus terjadi. Ia mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan hati-hati. ”Bisa saja akan terus me-ningkat, namun kami tidak bisa memastikan. Itu hanya perkiraan kami saja melihat kejadian pada tahun 2013 yang lalu,” ungkapnya.

Untuk membantu korban bencana, pemerintah daerah telah menyiapkan dana khu-sus bencana alam. Warga yang rumahnya rusak ringan akan menerima bantuan Rp 1 juta, rusak sedang Rp 1,5, sedang-kan rusak berat Rp 2 juta. ”Itu kami lakukan sesuai dengan peraturan yang ada,” jelasnya.

=JUNAEDI/MK

Kerugian Material Mencapai 1,4 MSUMENEP – Bencana alam di beberapa daerah yang terjadi sepanjang bulan Januari telah merusak be-berapa fasilitas warga. Badan Penaggulangan Ben-cana Daerah (BPBD) Sumenep menaksir kerugian material mencapai Rp 1,4 miliar.

SUMENEP – Komisi D DPRD Sumenep mendesak Dinas Kesehatan setempat segera merealisasikan Prog-ram Layanan Puskesmas gratis. Apala-gi, pemerintah pada tahun ini berjanji memberikan layanan memuaskan bagi warga miskin dengan cara membuat program layanan gratis.

Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Sumenep, Nur Asyur mengatakan program layanan kesehatan gratis semestinya su-dah diberlakukan sejak awal tahun 2014 meng-ingat program Jamkes-mas sudah dihapus.

“Anggaran Rp 25 mi-liar sudah dianggarkan di APBD 2014. Sehing-ga semua masyarakat yang hendak berobat ke puskesmas tidak akan dikenakan biaya sepeserpun. Yang penting warga yang berobat masuk kategori orang miskin,” katanya, Kamis (23/1).

Sebab, kata Politisi PKS itu, sam-pai saat ini masyarakat masih belum tahu betul soal informasi dihapusn-ya Jamkesmas. “Apalagi soal sistem yang baru. Artinya, mereka belum tahu caranya mendaftar ke BBJS. Agar masyarakat tidak bingung dan men-

dapatkan layanan yang memuaskan, Dinkes segera menyelesaikan juknis layanan puskesmas gratis,” jelasnya.

Anggota DPRD asal kepulauan ini menambahkan bahwa layanan puskes-mas gratis itu memang diperuntukkan bagi masyarakat Sumenep secara khu-

sus. “Sehingga kami su-dah menganggarkan Rp 25 miliar untuk layanan ini guna memberikan layanan yang memuas-kan bagi masyarakat, terutama warga mis-kin,” tukasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, Anugrah Riska Rahadi berdalih kalau layanan puskes-mas gratis masih be-lum ada perbupnya.

“Kalau itu masih belum ada per-bupnya, Pak. Kami masih mengaju-kan ke pemda terkait dengan proga-ram itu,” katanya.

Disinggung kalau ada warga mis-kin sakit dan hendak berobat ke puskesmas harus dengan cara apa agar mendapat layanan gratis, Riska hanya menjawab sekadarnya tanpa menye-butkan secara detail.

=SYAMSUNI/MK

KESEHATAN

Dinkes Diminta Realisasikan Puskesmas Gratis

SUMENEP – Peraturan daerah tentang zonasi terumbu karang tetap mendesak sekalipun pem-bahasan perda tentang terumbu karang telah tuntas. Penangkap-an ikan yang dilakukan nelayan terkadang menimbulkan konflik.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumenep Moh Jakfar. “Per-da tentang terumbu karang tidak dapat berfungsi secara optimal jika tak ditopang dengan perda yang mengatur tentang zonasi terumbu karang. Apalagi terumbu karang sudah termasuk aset da-erah yang dapat menopang pe-ningkatan pendapatan asli daerah (PAD),” katanya, Kamis (23/1).

Dengan adanya perda yang mengatur tentang zonasi terum-bu karang, percekcokan di antara nelayan yang hendak menangkap ikan bisa diantisipasi. Jelas dia, tidak perlu terjadi saling sandera dan bentrok antar nelayan jika zonasinya jelas.

Apalagi, penangkap ikan dari luar daerah terkadang mengguna-kan bondet. Pemerintah jika tidak turun tangan untuk menyelesaikan persoalan perda terumbu karang beserta zonasinya, ikan yang me-limpah akan terkikis jumlahnya.

“ Saya tidak tahu persis jumlah kerusakannya, tapi ber-dasarkan hasil dari Kementerian Kelautan, ada kerusakan yang signifikan. Tapi belakangan sudah mulai berkurang dengan adanya kesadaran masyarakat untuk tidak menggunakan potasium ke-tika menangkap ikan,” tukasnya.

=ALI RIDHO/MK

PERUNDANG-UNDANGAN

Perda Zonasi Terumbu Karang Signifikan

Kalau itu masih belum ada perbupnya, Pak.

Kami masih mengaju-kan ke pemda terkait dengan progaram itu,”

Anugrah Riska Ra-hadi

Kepala Dinkes Sumenep

KETERANGAN PERS. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumenep,

Moh. Jakfar saat memberikan kete-rangan pers kepada wartawan terkait

kerusakan terumbu karang, Kamis (23/1).

KORAN MADURAJUMAT 24 JANUARI 2014 | No. 0287 | TAHUN III ESumenep E

Dua pelaku tersebut berini-sial MSR (29) dan HY (30), warga Kecamatan Manding. Mereka berhasil ringkus oleh tim khusus (Timsus) Polres Sumenep, Selasa (21/1) pukul 13.00 WIT, di Jalan Yus Sudarso, Banjar Barat, Ban-jarmasin.

Pelaku sudah lama menjadi buronan karena terlibat tin-dak pidana curas pada tahun 2010 dan terakhir tahun 2013. Kalau dihitung, dari hasil data kriminalitas yang dilakukan, dua pelaku ini sudah empat kali me-lakukan curas di lingkungan Ka-bupaten Sumenep.

Kapolres Sumenep, AKBP Marjoko, mengatakan, pelaku memang menjadi buronan pihak kepolisian ketika berulang kali melakukan aksi di daerah Sume-nep dan beberapa daerah lainnya.

Berdasarkan hasil data yang dirilis oleh kepolisian, dua pelaku curas ini pada tahun 2010 melakukan pencurian den-

gan kekerasan yang meraibkan kalung emas senilai 30 kilogram.

Pada bulan Sepetember 2013, mereka kembali beraksi curas dengan membawa kabur uang se-nilai Rp 2,5 juta. Selain itu, mere-ka membawa kabur sejumlah barang seperti kartu kredit, ATM, ponsel, balckberry, dan beberapa surat seperti STNK, SIM, dan KTP.

“Latar belakang pelaku me-mang tidak hanya meresahkan warga Sumenep, tetapi ketika saya koordinasi dengan Polda Kalimantan Selatan, dua pelaku tersebut memang seringkali be-raksi dan melakukan pencurian di sana,” katanya saat jumpa pers bersama wartawan.

SR, sebelum ditangkap kem-bali berulah. Ia telah melukai is-trinya sendiri. “Dan Alhamdulil-lah, dua pelaku yang selama ini meresahkan lingkungan Kabu-paten Sumenep, terutama ling-kungan sekitar Manding, telah kami ringkus,” jelasnya.

Ketika ditanya lebih lanjut soal kronologi penangkapan dua pelaku curas tersebut, Marjoko menjelaskan bahwa mereka dike-tahui oleh timsus di Banjarmasin saat mengendarai sepeda motor yang dikendarai oleh pelaku. Kare-na tidak menghiraukan peringatan polisi, maka pelaku dilumpuhkan dengan tembakan di kakinya.

“Soal penembakan kepada salah satu pelaku, kami sudah sesuai dengan prosedur. Sebab, kami tidak akan langsung me-lumpuhkan kalau pelaku tidak melawan dan mencoba untuk lari,” tukas Marjoko.

Marjoko menjelaskan bahwa mereka ada kaitannya dengan pelaku yang melukai salah satu anggota kepolisian Sumenep. “Penangkapan itu juga merupa-kan rentetan dari tindak pidana hukum yang dilakukan oleh mereka. Termasuk tindakan yang melukai anggota polisi dan is-tritnya sendiri,” tandasnya.

Menanggapi soal lambannya tindakan polisi dalam menangkap DPO, “Yang namanya DPO rata-rata begitu (gesit dan licin). Cuma, kami berupaya semaksimal mung-kin, hingga semua hal kami lacak, bahkan kami sudah memiliki no-mor HP pelaku, termasuk nomor

PIN BB yang berhasil ia curi. Se-lain itu, kami juga berupaya untuk terus mengejar dan melakukan koordinasi dengan kepolisian se-tempat, hingga akhirnya kami bisa meringkus pelaku yang menjadi buronan kami selama tiga tahun ini,” paparnya.

Barang bukti yang diamankan oleh polisi berupa sebilah celurit besar dengan dua sepeda motor hasil curiannya, yakni sepeda motor Vixion 2011 bernopol DA 3399 QS dan Satria. Selian itu, barang bukti lain seperti dombet, pelat nomor lain untuk menipu kepolisian, dan tas salah satu korban. " Semuanya sudah kami amankan, termasuk sepeda mo-tor saat mereka akan melakukan aksinya,” ujarnya.

Mereka akan dikenakan Pasal 365 dengan ancaman hukuman minimal di atas 5 tahun penjara. “Nanti akan kami juntokan ke-pada pasal 351 dengan pengani-yaan yang dilakukan oleh pelaku. Sehingga ancaman hukuman te-rus bertambah sesuai dengan pe-ngembangan kasus,” tambahnya.

Soal kabar ada lima pelaku yang ikut andil dalam modus yang dilakukan oleh dua pelaku terse-but, AKBP Marjoko membantah.

=SYAMSUNI/MK

Pencarian Polisi BerakhirPelaku akan Dijerat Pasal 365 Junto 351 KUHP SUMENEP - Dua pelaku kasus pencurian dengan kekerasan yang menjadi daftar pencarian orang (DPO) Polres Sumenep akhirnya diringkus. Mereka tak dapat berbuat banyak ketika salah satu di antara kedua pelaku berhasil dilumpuhkan polisi dengan tembakan di bagian kaki kanan.

SUMENEP – Anggaran pemban-gunan dan perbaikan jalan poros kecamatan dan desa pada tahun 2014 mencapai Rp 90 miliar. Dana dari APBD Sumenep itu akan di-alokasikan terhadap perbaikan ja-lan hotmix dan lapen.

Kepala Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Sumenep, Edy Rasyi-adi, mengatakan, jalan poros ke-camatan akan diperbaiki dengan memakai hotmix, sedangkan untuk jalan poros Desa akan mengguna-kan lapen.

”Jadi, perbaikan semacam ini kami lakukan secara gradual atau berkelanjutan. Sebab, kami juga masih akan menyesuaikan dene-gan anggaran yang ada,” terangnya, Kamis (23/1).

Pengerjaan proyek akan dimulai pada bulan Maret 2014.

=JUNAEDI/MK

Infrastruktur Telan Rp 90 M

SUMENEP – Cuaca ekstrem men-gakibatkan distribusi bahan bakar minyak (BBM) ke daerah kepulauan tersendat. Nelayan tidak bisa melaut karena selain cuaca ekstrem juga ke-sulitan mendapatkan bahan bakar.

Sugianto, warga Desa Paliat, Kecamatan Sapeken, Kepuluan Kangean, menuturkan, BBM jenis solar sudah langka sejak kemarin lusa, dan kabarnya saat ini sudah

tidak ada. ”Kalau kemarin lusa so-lar masih ada. Tapi tadi pagi banyak nelayan yang sudah tidak menemu-kan solar,” katanya via telepon ke-pada Koran Madura, Kamis (23/1).

Namun kelangkaan BBM be-lum mempengaruhi harga solar, yakni tetap berkisar Rp 8.500 per liternya.“Sementara (harga) semba-ko, termasuk telur ayam itu, saat ini mulai mengalami kenaikan harga,” jelasnya.

Akibat kelangkaan BBM, aktivi-tas warga lumpuh total. ”Pokonya semuanya saat ini vakum, baik ne-layan maupun kapal pengangkut barang. Perekonomian masyarakat kepulauan menjadi lumpuh total,” ungkapnya.

Kabag Perekonomian Setkab Sumenep, Moh. Hanafi, hingga ber-ita ini diturunkan belum bisa dikon-firmasi.

=JUNAEDI/MK

BBM Mulai Langka

Pokonya semuanya saat ini vakum, baik nelayan

maupun kapal pengangkut barang...”

SugiantoWarga Sapeken

Polisi memperlihatkan dua DPO yang tertangkap di Banjarmasin, Selasa (21/1). Pelaku pencurian dengan kekerasan itu akan dikenakan Pasal 365 junto 351 KUHP.

KORAN MADURAJUMAT 24 JANUARI 2014| No. 0287| TAHUN III FPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FJUMAT 24 JANUARI 2014 No. 0287 | TAHUN III

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat, Nu-rul Widiastuti mengatakan tu-runnya alokasi bantuan yang bersumber dari APBN itu dis-ebabkan bertambahnya luas lahan garam milik petani yang menjadi sasaran program terse-but. Dana tersebut nantinya akan dibagi menjadi dua alokasi, Rp 2,2 miliar berupa Bantuan Langsung Masrakat (BLM) yang akan diberikan kepada semua kelompok petani garam. Sisanya Rp 1,4 miliar akan digunakan se-bagai anggaran untuk kegiatan pendukung.

“ Rp 2,2 miliar bantuan lang-sung ke rekening kelompok pen-erima dan sisanya untuk berbagai kegiatan, seperti sosialisasi ka-bupaten, review (evaluasi) pelak-sanaan Pugar, biaya konsultan manajemen, dan adminustrasi kegiatan,” katanya.

Beberapa waktu lalu pihaknya telah menerima DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) bantuan tersebut dan masih menunggu selesainya Rencana Kerja Angga-ran (RKA) Pugar dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Sambil menunggu RKA, DKP mel-akukan identifikasi kelompok tani

sebagai calon penerima bantuan. Pihaknya belum dapat menen-tukan jumlah kelompok petani garam yang akan mendapatkan bantuan tersebut.

Meskipun nilai bantuan itu turun, ia berharap 170 kelom-pok petani garam yang pada tahun 2013 mendapatkan ban-tuan tersebut, tahun ini kembali mendapatkan bantuan itu agar biaya produksi garam mereka bisa terbantu. “Kami masih menunggu RKA untuk dapat me-nentukan jumlah kelompok yang akan mendapatkan bantuan ta-hun ini. Jadi, walau anggaran menurun, tapi diharapkan se-mua kelompok tani bisa menda-patkan bantuan itu meski ang-garan masing-masing kelompok berkurang,” katanya.

Dijelaskan Nurul, anggaran tahun 2013 lebih banyak karena dibagi menjadi dua ketegori.

Pertama 17 kelompok baru den-gan bantuan sebesar Rp 40 juta perkelompok. Keedua kategori kelompok lama sebanyak 153 kelompok dengan nilai bantuan perkelompok Rp 12,5 juta. Se-mentara pada tahun ini semua kelompok adalah keompok lama yang nilai bantuannya bisa sama rata.

Sambil menunggu turunnya RKA, tim pelaksana kabupaten saat ini masih fokus melaku-kan evaluasi pelaksanaan pugar 2013 lalu dengan melihat ke-lengkapan syarat penerima sep-erti yang telah ditentukan. Ia berharap program bentuan itu benar-benar bermanfaat untuk meningkatkan hasil produksi dan pendapatan petani garam wilayah itu.

“Program ini memiliki tu-juan untuk mencapai program swasembada garam. Sehingga

diharapkan kualitas dan jum-lah produksi garam nasional akan terus meningkat,” ka-tanya.

Salah seorang pemanfaat Pugar 2013 di Kecamatan Ga-lis, Sudaili mengatakan program tersebut cukup membantu di satu sisi, yakni peningkatan jum-lah produksi dan kualitas hasil produksi. Namun program terse-but belum menyentuh bantuan pemasaran garam yang menjadi salah satu permasalahan yang di-rasakan petani.

“Memang, di satu sisi jumlah dan kualitas hasil produksi men-ingkat. Sayangnya, hal itu tidak diimbangi dengan pemasaran yang baik, sehingga tetap menjadi masalah karena pada akhirnya persediaan menumpuk dan me-nyebabkan anjloknya harga,” kata Sudaili.

=ALI SYAHRONI/MUJ/RAH

Bantuan Pugar Menurun Akan Dibagi Rata pada Semua Kelompok LamaPAMEKASAN – Program bantuan dana Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar) bagi petani garam di Kabu-paten Pamekasan tahun ini mengalami penurunan. Dari Rp 4,1 miliar pada tahun lalu, saat ini hanya Rp 3,6 miliar atau turun Rp 500 juta.

PAMEKASAN - Pendirian Post Shop yang terletak di Jalan Masig-id Kabupaten Pamekasan diper-tanyakan warga. Sebab diduga minimarket tersebut beroperasi tanpa mengantongi izin opera-sional resmi dari pemerintah se-tempat.

Menurut mereka, pendi-rian Post Shop itu dari segi tempat kurang tepat, karena berada di dekat Monumen Arek Lancor yang bisa men-imbulkan kemacetan arus lalu lintas. Semestinya, jika toko swalayan itu mengantongi

izin resmi tidak akan berada di kawasan tersebut.

“Meskipun ini merupakan satu bentuk unit usaha PT Pos Pamekasan, namun beroperasin-ya harus dengan izin dari pemer-intah,” kata Anwari salah satu warga sekitar.

Kepala Kantor Pelayanan Periizinan Terpadu (KPPT) Pamekasan, Sahrul mengatakan dirinya tidak mengetahui pasti proses perizinan usaha itu. Na-mun menurut informasi yang dia terima, saat ini berkas peri-izinan Post Shob tersebut sudah berada di Bupati Pamekasan. ”Informasinya berkas perizinan-nya sudah di meja Bupati. Ka-tanya masih belum turun. Nanti kami akan koordinasikan,” ka-tanya singkat.

Kelapa Kantor Pos Pame-kasan, Ade Ahadiat mengaku sudah melakukan semua proses periizinan pendirian Post Shob tersebut. Namun hingga saat ini pihaknya juga masih menunggu kejelasan terbitnya izin dari pemerintah setempat. ”Kami su-dah jauh-jauh hari sudah men-gurus izin, tapi prosesnya belum selesai. Kami akan tindak lanjuti kembali periizinan ini ke Pem-kab,” katanya.

=ALI SYAHRONI/MUJ/RAH

MINIMARKET

Izin Pendirian Post Shop Dipertanyakan

Menurut mereka, pendi-rian Post Shop itu dari segi tempat kurang tepat, kare-na berada di dekat Monu-

men Arek Lancor yang bisa menimbulkan kemacetan arus lalu lintas. Semes-

tinya, jika toko swalayan itu mengantongi izin resmi

tidak akan berada di ka-wasan tersebut.

PAMEKASAN

KORAN MADURAJUMAT 24 JANUARI 2014| No. 0287| TAHUN III GPAMEKASAN

Kepala Kejaksaan Negeri (Ka-jari) Pamekasan Sudiharto men-gatakan dalam dugaan dua tipikor ini, Kejari sudah memeriksa pulu-han bahkan ratusan saksi. Saksi yang paling banyak yaitu saksi dugaan Tipikor NRG mencapai seratus saksi lebih, sedangkan dana HAB sekitar sepuluh saksi.

Menurut Sudiharto, perkem-bangan penyelidikan dua dugaan tipikor akan ditentukan dua bulan kedepan. Apakah statusnya bisa dinaikkan ke tahap penyidikan, atau memerlukan waktu tamba-han untuk memaksimalkan pe-nyelidikan.

“Dua bulan lagi sudah bisa kami simpulkan itu perkara, apa-kah naik ke penuntutan atau perlu diperpanjang waktunya. Kami masih butuh sekitar 10 saksi lagi, mudah-mudahan bisa segera terpenuhi. Karena kami manggil orang minimal 3 hari, kalau gak

kami dikomplain orang,” katanya.Mengenai siapa saja yang

akan dipanggil untuk diminta keterangan, Kajari tidak berse-dia menyebut dan menyerahkan sepenuhnya kepada penyidik yang menangani perkara itu. De-mikian juga ketika ditanya soal kemungkinan untuk memanggil Nurmaludin, bekas Kepala Kantor Kemenag Pamekasan, ia lagi-lagi menyerahkan kepada penyidik.

“Tidak semua orang harus di-periksa, kan. Kalau penyidik su-dah menganggap cukup, apakah masih perlu untuk memeriksa. Makanya sepenuhnya saya serah-kan pada penyidik. Dia memang sudah pernah dimintai keteran-gan tapi dalam perkara lain,” ka-tanya.

Dugaan tipikor yang berdalih digunakan untuk perayaan Hari Amal Bhakti (HAB) mencuat, setelah sebagian guru di lingkun-

gan Kemenag Pamekasan kom-plain tentang adanya pemoton-gan gaji. Setelah ditelusuri, gaji itu dipotong pihak Kemenag, atas perintah Nurmaludin, yang masih menjabat Kepala Kemenag Pame-kasan saat itu.

Sedangkan dugaan Tipikor NRG mencuat setelah sebagian guru mengungkap ke media massa, tentang adanya penari-kan dana penerbitan bagi guru yang lulus sertifikasi masing-masing Rp 500 ribu per guru. Guru-guru di lingkungan Keme-nag Pamekasan terpaksa mem-bayar, karena jika tidak, NRG para guru itu tidak akan terbit dan terancam tidak menerima tunjangan sertifikasi.

Sementara itu, dugaan tipikor lain yang belum diketahui perkembangannya, yaitu dugaan tipikor tunjangan fungsional guru non PNS sebesar Rp 15,4 miliar juga sudah dilaporkan ke Kejari Pamekasan. Sedangkan dugaan tipikor dana blockgrand sebesar Rp 7,1 miliar, saat ini sudah me-masuki tahap persidangan den-gan agenda pemeriksaan saksi-saksi. Juhairiyah, mantan Kasi Mapenda di Kemenag Pamekasan menjadi terdakwa tunggal dalam perkara itu.

=ACHMAD FAUZI M/RAH

Kasus Kemenag DitelusuriSatu Tipikor Disidang, Dua Dugaan Tipikor Masih LidikPAMEKASAN - Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan mu-lai menyelidiki dua kasus dugaan tindak pidana korupsi (tipikor) di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pame-kasan, yaitu dugaan tipikor dana NRG dan Pungutan Hari Amal Bhakti (HAB). Dua dugaan tipikor ini mulai diselidi-ki setelah proses persidangan dugaan tipikor dana Block-grand di lembaga yang sama hampir selesai di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor Surabaya.

Sejumlah petani dari Serikat Tani Indramayu (STI) berunjukrasa di depan gerbang Pengadilan Negeri Bandung, terkait kasus proyek waduk di Blok Bubur Gadung di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Massa pendukung STI melaku-kan aksi unjukrasa sebagai bentuk solidaritas terhadap 5 terdakwa yang menjalani persidangan.

PAMEKASAN – Pendamp-ing Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Pamekasan, yang memiliki pekerjaan di lem-baga lain (double job) terancam menerima sanksi dari Kemente-rian Sosial (Kemensos). Mereka bisa diberhentikan dari peker-jaannya sebagai pendamping PKH. Ancaman itu dikeluarkan setelah ada laporan sejumlah pendamping PKH di wilayah itu merangkap sebagai ang-gota Penitia Pemilu Kecamatan (PPK). “Kami akan pelajari kon-trak kerja mereka dengan Ke-mensos yang disepakati bersa-ma. Dalam buku pedoman PKH pendamping tidak boleh double job,” kata Kepala Dinsosnaker-trans Pamekasan, Al Walid.

Pihaknya akan mempala-jari aturan baik secara teknis maupun nonteknis, kemudian akan melakukan pengecekan kebenaran laporan tersebut. Setelah mengetahui aturan dan kontrak kerja tersebut, maka ia akan melakukan langkah lanju-tan. Jika laporan itu benar dan aturan tidak memperbolehkan hal tersebut akan dilaporkan ke Kememsos untuk diambil tin-dakan. Hal itu karena pihaknya tidak memiliki kewenangan un-tuk menindak para pendamping yang dinilai melanggar aturan tersebut, karena yang melaku-kan rekrutmen pendamping PKH adalah Kemensos.

Koordinator pendamping PKH Kabupaten Pamekasan, Hanafi mengatakan dirinya tidak mengetahui apakah ada anggotanya yang merangkap sebagai anggota PPK dan peker-jaan lainnya. Sejauh ini, kata Hanafi, dirinya belum menerima laporan tentang hal tersebut. Ia

mempersilakan Dinsosnaker-trans Pamekasan yang meneri-ma laporan itu untuk melakukan klarifikasi, dan jika terbukti, ia tidak akan menghalangi upaya penegakan aturan yang berlaku dalam PKH.

“Silakan jika hal ini akan diselidiki. Dan jika terbukti, kami tidak akan menghalan-gi upaya penegakan aturan, meskipun diantara kami sudah terjalin hubungan senasib dan seperjuangan,” katanya.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat tidak mem-permasalahkan jika ada ang-gotanya yang merangkap seba-gai pendamping program yang menangani masalah kesehatan keluarga dan pendidikan dasar tersebut, selama kewajibannya sebagai anggota PPK terlaksana dengan baik.

Salah satu anggota Komi-sioner KPU, Nuzulul Qurnain mengatakan baginya, yang ter-penting adalah pelaksanaan tu-gas sebagai anggota penyeleng-gara pemilu tingkat kecamatan tidak terganggu, pihaknya tidak mempersoalkan hal tersebut.

Menurutnya, dalam aturan keanggotan di KPU yang tidak diperbolehkan adalah aktif se-bagai anggota PPK di kecama-tan lain dan tidak ada aturan yang melarang anggota PPK aktif sebagai pendamping pro-gram pemerintah. “Yang pent-ing yang bersangkutan aktif dan pekerjaan di PPK itu selesai. Jangankan cuma pendamping PKH, PNS saja boleh jadi ang-gota PPK, yang tidak boleh itu adalah menjadi anggota PPK di dua kecamatan berbeda,” ka-tanya.

=ALI SYAHRONI/MUJ/RAH

RANGKAP JABATAN

Pendamping PKH Bisa Dipecat

unGKap KaSuS Kejahatan. Kapolda Jabar, Irjen Pol Mochamad Iriawan melihat kendaraan hasil razia di halaman Mapolrestabes Bandung, dalam acara Pengungkapan Kasus Tindak Kriminal, Jawa Barat. Selama 19 hari pihak Kepolisian berhasil mengungkap 29 kasus kejahatan dengan menga-mankan 48 tersangka, bersama sejumlah barang bukti kendaraan dan se-banyak 10.127 botol miras.

KORAN MADURAJUMAT 24 JANUARI 2014| No. 0287| TAHUN III H PAMEKASAN

PAMEKASAN - Komisi A DPRD Pamekasan akan meme-diasi kemelut persoalan yang terjadi di Desa Larangan Slam-par, Tlanakan, Pamekasan. Pasca (setelah) penunjukan Sekretaris Desa, Saji, menjadi Pelaksana Tugas Kepala desa Larangan Slampar Pamekasan. Mediasi tersebut perlu dilaku-kan, karena ada dua kelompok di desa setempat, ada yang me-nolak dan ada pula yang men-dukung penunjukan Kades Lar-angan Slampar tersebut.

Saat menemui Badan Per-musyawaratan Desa (BPD), Kamis (23/01) di ruang Komisi A, Ketua Komisi A DPRD Pame-kasan, Iskandar menyatakan mediasi tersebut perlu dilaku-kan untuk mempertemukan kedua belah pihak dan mencari-kan solosi terhadap persoalan yang membelit pemerintahan desa tersebut.

Menurut Iskandar dirinya sudah mengetahui keinginan kedua belah pihak. Sehingga nantinya keinginan tersebut harus sama-sama ditampung. “Makanya kami harus membic-arakan dengan pemerintah, baik Bapemas Pemdes ataupun pihak kecamatan,” ucapnya.

Politisi PPP ini menjelaskan penunjukan Pjs Kades yang di-lakukan oleh Bupati Pamekasan tersebut sudah sesuai dengan prosedur, sehingga semua pihak harus menerima kebijakan tersebut. “Kami masih mencari-kan solosi, agar ini tidak meng-ganggu terhadap pelayanan masyarakat di desa tersebut,” kata Iskandar.

Sementara itu, Sugianto Ketua BPD Larangan Slampar menyampaikan kedatangan-nya ke komisi A DPRD Pame-

kasan dalam rangka memberi-kan informasi tentang keadaan Larangan Slampar. Termasuk pula menjawab tuduhan dari masyarakat lain, yang menolak PJs Kades.

Harapannya, kata sugianto, Komisi A DPRD Pamekasan, tidak menerima informasi sepi-hak tentang pjs Kades. “Ada tud-ingan pemecatan aparat dan ka-dus Larangan Slampar, padahal sejauh pandangan kami, tidak ada aparat desa yang dipecat,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu dirin-ya menyampaikan kekecewaan-nya ke Komisi A DPRD Pame-kasan, yang tidak mengundang Pjs Kades Larangan slampar dan kelompok masyarakat yang menolak Pjs Kades. “Surat yang kami layangkan ke Komisi A sudah meminta agar Pjs Kades dihadirkan akan dikonfirmasi dengan kelompok lain yang menuding yang bukan-bukan kepada Pjs,” ujarnya.

Pihaknya berharap agar Komisi A DPRD Pamekasan ber-sama pemerintah bisa mengelu-arkan kebijakan yang arif, yang bisa diterima semua masyarakat Larangan Slampar. “Dewan ini adalah wakil kami, yang lebih tahu dibandingkan kami, solosi terbaiknya,” ucapnya, deploma-tis.

Dalam kesempatan itu pula, Pjs Kades Larangan, Suji men-itipkan surat yang isinya tang-gapan atas tuduhan yang dis-ampaikan kelompok masyarakat Larangan Slampar sebelumnya. Surat tersebut diberikan wakil ketua BPD, Zainollah kepada Ketua Komisi A DPRD Pame-kasan, Iskandar, disaksikan Bap-emas dan Pemdes.

=FAKIH AMYAL/RAH

KEMELUT LARANGAN SLAMPAR

Komisi A Berencana Melakukan Mediasi

Hal itu terungkap saat audi-ensi Kesatuan Aksi Pemuda Anti Korupsi (Kapak) Kamis,(23/01) di ruang sidang paripurna DPRD Pamekasan. Mereka keberatan terhadap pelaksanaan parkir be-langganan di Kabupaten Pame-kasan. Mereka juga menyebutkan banyak pungutan liar yang diduga dilakukan juru parkir (Jukir).

Juru Bicara Kapak, Maimun Ro’is manyatakan dirinya me-mang mengetahui pemilik ken-daraan tidak diwajibkan untuk mengikuti parkir berlangganan. Namun persyaratan untuk tidak mengikuti parkir dinilai terlalu memberatkan kepada masyarakat.

Seharusnya Samsat ataupun Dishubkominfo memberikan blangko khusus di tempat per-panjangan kendaraan, yang isinya mengikuti parkir berlangganan ataupun tidak berkenan mengi-kuti parkir berlangganan. “Kalau harus mengajukan ke Bupati mel-alui Dishubkominfo, maka saya yakin semua pemilik kendaraan

akan menyetujui parkir berlang-ganan tersebut,” kata Maimun.

Tidak hanya itu, Maimun juga meminta Kadishubkominfo Pem-kab Pamekasan agar memberi-kan tindakan tegas kepada para juru parkir yang nakal dan tetap memungut biaya parkir kepada pemilik kendaraan yang sudah ada stiker berlangganan. “Masih banyak jukir yang nakal, tolong disanksi mereka,” pintanya.

Ia mengatakan pemilik kend-araan merasa tidak nyaman untuk tidak memberikan karcis parkir kepada jukir, sementara saat mau diambil kendaraannya, para jukir memperlihatkan karcis kepada pemilik kendaraan.

Menanggapi hal tersebut Kadishubkominfo Pemkab Pame-kasan, Moh. Zakir menyatakan masih akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, apa-kah usulan blanko bagi yang tidak mau parkir berlangganan. “Kalau sekiranya bisa dipermudah, men-gapa harus dipersulit,” ucapnya.

Khusus Juru parkir, Zakir mengaku sudah berkali-kali memberikan pembinaan kepada para Jukir. Pihaknya mengan-cam akan memberikan sanksi tegas kepada para jukir yang terbukti masih memungut ba-yaran pada pemilik kendaraan yang sudah terdapat tanda bukti parkir berlangganan. “Satu kali melakukan pelanggaran, masih pembinaan, dua kali akan di-berikan teguran tertulis, ketiga kalinya kami berikan sanksi penon-aktifan,” ancamnya.

Zakir menambahkan, tugas jukir hanyalah mengatur kend-araan bagi yang sudah berlangga-nan. Bagi yang belum berlangga-nan, jukir wajib memungut biaya parkir. “Kami sudah mewanti-wanti, agar para jukir bekerja se-cara baik dan memberikan pelay-anan dengan baik kepada pemilik kendaraan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Zakir menyampaikan pihak Pemkab Pamekasan sudah memperbo-lehkan bagi kendaraan di luar Pamekasan, yang mau parkir ber-langganan. Sehingga parkir ber-langganan tidak hanya untuk pe-milik kendaraan asal Pamekasan saja, melainkan kendaraan di luar Pamekasan pun bisa memanfaat-kan parkir berlangganan di Pame-kasan.

=FAKIH AMYAL/RAH

Parkir Berlangganan Tidak DiwajibkanJika Mengajukan Keberatan pada BupatiPAMEKASAN - Pemilik Kendaraan di Pamekasan, baik roda dua maupun roda empat, tidak diwajibkan mengiku-ti parkir belangganan yang sudah berjalan di Kabupaten Pamekasan. Namun diisyaratkan untuk mengajukan surat keberatan terhadap Pemkab Pamekasan, sebagaimana tertuang dalam pasal 27 Peraturan Daerah (Perda) nomor 06 tahun 2010 tentang Retribusi Parkir Berlangganan.

PARKIR BERLANGGANAN- Sejumlah aktivis Kapak, Pamekasan, saat bertemu pimpinan DPRD setempat. Dalam per-temuan itu dinyatakan pemilik kendaraan tidak wajib mengikuti program parkir berlangganan.

SEKDES- Suasana dialog antara warga dengan pimpinan Komisi A DPRD Pamekasan soal penetapan Sekdes setempat sebagai Pjs Kades. Peneta-pan Sekdes itu menyusul ditahannya Kades Larangan Slampar Mustahep dalam kasus korupsi raskin.

KORAN MADURAJUMAT 24 JANUARI 2014| No. 0287| TAHUN III IPAMEKASAN PAMEKASAN

Menurut Suli Faris, penegak hukum harus jemput bola tanpa menunggu laporan masyarakat, karena sudah jelas ada kekeli-ruan dalam pelaksanaannya. Apalagi masyarakat tidak tahu secara pasti persoalan hukum, apakah ini delik aduan atau bukan. Tapi karena kasus ini sudah mencuat di masyarakat, seperti ada demo dan semaca-mnya, penagak hukum harus mempelajari dan tidak perlu menunggu laporan.

Dugaan pemotongan dana BSPS itu, kata Suli Faris, meru-pakan bentuk pengkhianatan terhadap masyarakat yang tidak mampu. Sebab, program yang dig-ulirkan oleh pemerintah pusat su-dah sangat bagus sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat

yang masih menghuni rumah tidak layak huni (RTLH). Hanya saja dalam pelaksanaan di daerah terjadi masalah yang tidak bisa ditoleransi, karena menginjak hak asasi yang paling mendasar bagi penerima.

Dalam Peraturan Menteri Perumahan Rakyak (Permen-pera nomor 6 tahun 2013) su-dah sangat jelas diatur tentang kriteria penerima dan tang-gung jawab pemerintah di mas-ing-masing tingkatan hingga kelompok paling bawah. Hanya saja, aturan dimaksud diduga tidak dipatuhi sepenuhnya se-hingga menimbulkan masalah, karena dinilai merugikan masyarakat.

Salah satu tanggung jawab pemerintah yang diatur dalam

ketentuan tersebut, yaitu men-gawasi terhadap pelaksanaan program BSPS. Namun yang terjadi di Pamekasan, pemer-intah baru mengetahui setelah terjadi gejolak di masyarakat. Dari kondisi tersebut, ia menilai fungsi pengawasan oleh pemer-intah setempat tidak berjalan maksimal.

“Pemotongan ini pemerin-tah harusnya lebih tahu. Ini kok malah masyarakat yang tahu leb-ih dulu. Pengawasnya kemana,” katanya.

Suli mengatakan dalam keten-tuan BSPS, pengadaan bahan atau material yang bisa dilakukan oleh toko atau pihak ketiga adalah ma-terial yang merupakan hasil in-dustri atau pabrikasi dengan ke-tentuan harga terendah dan ada serah terima yang didokumen-tasikan dengan foto. Sedangkan yang terjadi di Pamekasan, semua bahan termasuk pasir dan bata juga dikirim oleh penyedia bahan. Padahal material yang non pabri-kan itu bisa dibeli langsung oleh masyarakat.

Seialin itu, informasi yang diterima DPRD, penyerahan material di Pamekasan tidak seluruhnya dilakukan serah terima langsung dengan pener-ima bantuan BSPS. Sebab ma-terial itu sebagian dikirim saat penghuni sedang keluar rumah, bahkan barang yang dikirim se-bagian tidak dibutuhkan oleh masyarakat.

Selanjutnya, pihaknya akan meminta komisi terkait untuk menyelidiki dan mempelajari dugaan pemotongan tersebut, karena hal semacam ini diduga tidak hanya di Kelurahan Kow-el tapi beberapa daerah lain juga terjadi. Hanya saja, reaksi masyarakat tidak seperti di Ke-lurahan Kowel, yang langsung mendatangi kantor kelurahan beramai-ramai.

Sebelumnya, pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan sudah memberi atensi terhadap adanya dugaan pemotongan dana ban-tuan rehab rumah tidak layak huni (RTLH), yang bersumber dari Kementerian Perumahan Rakyat

(Kemenpera). Hanya saja, atensi Kejari

Pamekasan terhadap dugaan ini belum ditindaklanjuti dengan pe-nyelidikan, karena masih banyak penanganan perkara yang antre. Perkara yang sudah masuk itu menjadi prioritas untuk didahu-lukan penanganannya. Sehingga dalam dugaan ini, Kejari Pame-kasan masih akan melakukan ka-jian untuk menentukan langkah selanjutnya.

Kepala Kejari (Kajari) Pame-kasan Sudiharto menjelaskan dalam penanganan perkara ko-rupsi, pihaknya memang mem-perhatikan dari berbagai sumber, baik laporan masyarakat, pember-itaan di media massa, termasuk temuan BPKP.

“Perkara yang kami tangani atas dasar laporan masyarakat atau dari media massa yang juga menjadi bagian dari masyarakat. Bukan kami menolak, tetapi perkara yang sudah masuk lebih awal kami prioritaskan dulu,” ka-tanya.

=ACHMAD FAUZI M/RAH

Usut Dugaan Pemotongan Dana BSPSDPRD Mendukung Upaya Kejari PAMEKASAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan mendukung penegak hukum untuk mengusut tuntas dugaan pemotongan Bantuan Stimulan Peruma-han Swadaya (BSPS) di Pamekasan. Pernyataan ini disam-paikan Suli Faris, Wakil Ketua DPRD Pamekasan.

PAMEKASAN - Proyek tangkis laut bantuan pemerintah pusat dari Kemen-terian Pekerjaan Umum senilai Rp 40 miliar di pesisir pantai utara Pamekasan, Madura, Jawa Timur, terseret ombak be-sar.

Anggota DPRD Pamekasan dari pantai utara Pamekasan Moh Fadli menjelaskan proyek tangkis laut itu terseret ombak ka-rena bahan material yang dijadikan alat penahan ombak hanya terdiri dari tanah yang dibungkus sak, sehingga jika ombak besar dan angin kencang tangkis itu han-cur.

Menurut dia, seharusnya tangkis laut itu dibangun kokoh dan bukan berupa tumpukan tanah dan batu cadas. Apalagi nilainya bernilai miliaran rupiah.

“Seharusnya proyek tangkis laut yang dibangun seperti yang dibangun di pesisir pantai utara di Sumenep, bukan berupa tumpukan tanah dalam sak dan batu gu-nung,” kata Fadli.

Ia menuturkan proyek pembangu-nan tangkis laut di sepanjang pesisir pantai utara Pantai Pasongsongan, Sumenep, sangat kokoh dan terbuat dari beton. Selain itu, pengerjaan proyeknya juga tepat waktu, tidak molor seperti proyek tangkis tangkis laut di Kabupaten Pamekasan.

“Kalau hanya berupa tumpukan tanah dalam sak dan batu gunung seperti itu, je-las akan cepat rusak,” kata Fadli.

Ombak besar dan angin kencang yang terjadi di sepanjang pesisir pantai utara Pamekasan dalam sebulan tera-khir ini tidak hanya menyeret proyek tangkis laut bantuan pemerintah pusat, akan tetapi juga menerjang puluhan rumah warga di pesisir itu. Puluhan ru-mah warga rusak dan sekitar delapan unit rumah di antaranya ambruk, aki-bat diterjang ombak.

Sebagian warga di sepanjang pesisir ini terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, terutama pada malam hari, untuk menghindari hal-hal yang tidak diingin-kan.

Ombak menghantam rumah-rumah warga yang tinggal di sepanjang pesisir pantai Desa Tlonto Raja ini, akibat aksi penambangan pasir liar yang dilakukan warga setempat.

Selama kurun waktu Desember 2012 hingga pertengahan Januari 2014 ini, ter-catat sebanyak 68 unit rumah warga di sepanjang pesisir Desa Tlonto Raja, Ke-camatan Pasean itu rusak akibat diterjang ombak, saat musim angin kencang seperti saat ini.

=ANTARA/RAH

PLENGSENGAN

Proyek Tangkis Laut Terseret Ombak

KORAN MADURASELASA 21 JANUARI 2014 | No. 0284 | TAHUN IIIJPROBOLINGGO JUMAT 24 JANUARI 2014

No. 0287 | TAHUN III JSampangKORAN MADURA

Dalam persidangan yang mengagendakan pembacaan su-rat dakwaan itu, Sayeri didamp-ingi kuasa hukum, tidak seperti persidangan pertama. Pada per-sidangan yang dipimpin langsung Kepala Pengadilan Negeri Sam-pang Saifudin Zuhri tersebut ter-dakwa terancam Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, Junto 55 Ayat 1, dan Subsider Pasal 338, dan Pasal 351 Ayat 3.

Dari dakwaan itu terdakwa mengaku mengerti serta memaha-mai dan tidak mengajukan kebera-tan atau eksepsi. “Setelah terdakwa berkoordinasi dengan penasihat hukum maka terdakwa Sayeri men-gaku tidak ada mengajukan kebera-tan,” jelas Humas PN Syihabudin.

Persidangan terdakwa Sayeri akan kembali digelar pada Kamis (30/1) dengan agenda pengajuan bukti-bukti dari keterangan saksi Jaksa Penuntut Umum (JPU) sesuai berkas perkara. “Sidang akan dilan-jutkan minggu depan dengan men-datangkan keterangan saksi diper-

sidangan sekitar 5 sampai 6 orang. Terkait nama-namanya kita belum kita tahu,” tuturnya.

Syihabudin menambahkan, dalam persidangan terdakwa Say-eri dengan JPU bernama Moch Hasan dan Bagus Wicaksono, itu terdakwa juga terancam tiga pasal hukuman. Yakni, ancaman huku-man mati, ancaman hukuman se-umur hidup, atau pidana penjara selama lamanya 20 tahun.

“Nanti kita lihat dipersidan-gan seperti apa karena terdakwa terancam tiga pasal dengan an-caman hukuman mati, seumur hidup, atau selama 20 tahu pen-jara,” imbuhnya.

Berdasarkan dilapangan, per-sidangan juga dihadiri oleh be-berapa keluarga korban dari alm Habib Alwi. Ratusan personel pengaman diterjunkan untuk mengantisipasi adanya kericuhan yang tidak dinginkan. Sebab, ke-luarga korban yang berada di luar pengadilan terus meneriaki ter-dakwa. =RYAN HARIYANTO/MK

SAMPANg – Pemerintah Kabupaten Sampang sudah dua kali berkirim surat kepada gubernur Jawa Timur untuk bisa melaksanakan pemilihan kepala desa (pilkades) pada tahun ini. Namun, hingga saat ini belum ada tanggapan. Kemungkinan pelaksanaannya ditunda ke tahun depan.

Demikian disampaikan Wakil Bupati Sampang Fadhilah Budiono. “Sudah dua kali kita layangkan surat permohonan untuk diadakan pilkades kepada gubernur Jatim, tapi hingga kini belum ada jawaban. Terpaksa pelaksanaan pilkades bakal mentah semua,” ucapnya, Kamis (23/1).

Selain terkendala izin, aparat keamanan, baik dari pihak kepolisian maupun tentara, tidak siap untuk mengamankan pesta demokrasi. “Aparat kemanan TNI dan Polri dapat surat dari atasan bahwa tidak siap mengamankan pilkades selama 2014,” terang mantan kapolres itu.

Namun, Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar membantah jika penundaan pilkades karena aparat keamanan tidak siap melakukan pengamanan. “Nah ini salah penjelasan. Jangan disebut hanya alasan keamanan. Harus ada SK Bupati dasar dari Surat Edaran Mendagri itu. Kalau selama ada surat Bupati bisa siap saja kita mengamankan,” tegasnya. =RYAN HARIYANTO/MK

SAMPANg - Ketua Komisi A DPRD Sampang Moh Hodai meminta polisi menang-guhkan penahanan anggot-anya, Fauzan Adima, yang telah ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan ke-pada anggota satuan polisi pamong praja setempat.

“Saya kan Ketua Komisi tentu kalau ada anak buah kesandung mau tidak mau harus turun tangan. Cuma saya hanya memfasilitasi sebagai ketua dan itu juga kewajiban untuk menjamin,” ucapnya.

Namun, hingga saat ini polisi belum menanggapi permohonan komisi A. Ia mengaku masih men-unggu jawaban permintaan pen-angguhan itu dari pihak kepolisian.

Apa polisi bakal mengabulkan, jawab Hodai, “Itu kewenangan pihak kepolisian nanti yang mem-punyai mekanisme sendiri,” ujarn-ya, Kamis (23/1).

Ditanya kemungkinan calon anggota legislatif Partai gerindra itu bisa ikut pileg, menurut Hodai, kebijakan itu ada pada partai yang bersangkutan. “Masalah ikut pileg nanti tunggu dari keputusan par-tainya,” terangnya.

Secara terpisah, Kapolres Sam-pang AKBP Imran Edwin Siregar mengaku telah menerima per-mintaan penangguhan tersebut. Selain dari dewan, polisi meneri-ma permintaan penangguhan dari pihak keluarga.

“Sampai saat ini kedua per-mintaan penangguhan itu belum saya tanggapi, masih mau dipelajari dan dilihat dulu. Kalau masalah pen-

angguhan itu kewenangan saya, tapi proses hukumnya tetap jalan terus,” terangnya.

Orang nomor satu di Kepolisian Resor Sampang itu menambah-kan, untuk sementara orang yang bisa menjenguk tersangka caleg itu hanya istrinya. Untuk anggota keluarga yang lain belum diperk-enankan menjenguk.

“Istrinya tadi besuk, saya izin-kan boleh menjenguk. Tapi yang lainnya mohon maaf dulu tidak bisa menjenguk,” tegasnya.

Tak DibebaskanKabar yang mencuat tentang

Fauzan Adima telah dibebaskan dari tahanan, tidak diakui Kapol-res Sampang AKBP Imran Edwin Siregar. “Orangnya masih di dalam tahanan. Masak mau ditangguhkan wong manusianya masih ada,” tu-turnya.

Untuk memastikan anggota komisi A itu masih ditahan, Imran mempersilakan dua perwakilan wartawan melihat langsung di ru-ang tahanan, namun tak diizinkan membawa kamera.

=RYAN HARIYANTO/MK

Sayeri Terancam Pasal 340 KUHPHumas PN: Terdakwa Tidak Mengajukan Keberatan

SIDANG. Pengadilan Negeri Sampang menggelar sidang kedua kasus pembunuhan Habib Alwi, warga Desa Batu Poro, Kecamatan Kedungdung, dengan terdakwa Sayeri, Kamis (23/1).

SAMPANg - Pengadilan Negeri Sampang menggelar sidang kedua kasus pembunuhan Habib Alwi, warga Desa Batu Poro, Kecamatan Kedungdung, dengan terdakwa Sayeri (50), warga Dusun Petarogan, Desa Banyumas, Kecamatan Kota Sampang.

TAHUN 2014

Kemungkinan Tidak Ada Pilkades

ANGGOTA DEWAN DITAHAN

Komisi A Meminta Penangguhan Penahanan

ryan hariyanto/koran madura

KORAN MADURAJUMAT 24 JANUARI 2014| No. 0287| TAHUN III KJUMAT 24 JANUARI 2014

No. 0287 | TAHUN III BangkalanKORAN MADURA K

Sehingga banyak peraturan yang mesti dijalani dengan se-rius oleh KPUD Bangkalan. Salah satunya keberadaan Tempat Pe-mungutan Suara (TPS) tak boleh berdekatan dengan rumah calon legislatif.

“Gesekan antar caleg sangat rentan, karena 502 berkeinginan untuk jadi anggota dewan semua. Sedangkan kuota yang diperebut-kan hanya 50 kursi,” terang Fau-zan Jakfar, Ketua KPUD Bangka-lan.

Dia menilai gesekan yang bakal terjadi lebih dari pemilihan-pemilihan sebelumnya. Pelaksan-

aannya rentan masalah sehingga diperlukan kedewasaan berpikir dari masing-masing caleg. “Saya rasa pelaksanaannya akan ramai. Saya harap semua peserta bisa menyiapkan diri,” harapnya.

Termasuk aturan larangan memasang spanduk dan alat per-aga di tempat-tempat terlarang, harus benar-benar ditaati oleh se-luruh partai politik (parpol) agar hal itu tidak menimbulkan ke-cemburuan sosial sesama parpol. Apalagi kalau satunya diturunkan pengawas pemilu, satunya tidak diturunkan karena tidak diketa-hui instansi yang berwenang.

“Selain itu, kami telah mel-akukan updeting data perubahan DPT. Itu juga berfungsi men-gurangi kecurigaan dan meng-hindari terjadinya konflik antar peserta caleg,” imbuhnya.

Sementara itu, caleg DPR RI, Siti Fatonah Rachmaniyah mem-benarkan jika persaingan dian-tara caleg akan semakin ketat. Sebab jumlah calon lebih banyak dibandingkan kursi yang direbut. Belum lagi calon yang berasal dari incumbent yang notabene sudah mempunyai basis massa.

“Persaingannya saya rasa cukup kompetitif. Peserta dari incumbent yang mencalonkan kembali. Ditambah wajah-wajah baru yang memang berasal dari tokoh masyarakat di luar dewan,” ungkap Fatonah yang masih men-jabat anggota DPRD Bangkalan.

=MOH.RIDWAN/RAH

Pileg Rentan Gesekan502 Caleg Memperebutkan 50 KursiBANGKALAN - Pelaksanaan pemilihan umum un-tuk calon anggota legislatif (caleg) DPRD Bangkalan diprediksi bakal rentan masalah. Dari jumlah caleg se-banyak 502 orang hanya memperebutkan 50 kursi.

BANGKALAN - Banjir yang terjadi di kawasan pantura Bangkalan sejak awal pekan ini, mulai mengganggu kegiatan be-lajar mengajar (KBM) para siswa di Kecamatan Tanjung Bumi. Beberapa sekolah di kawasan tersebut terpaksa memulangkan siswa lebih awal. Sebab genan-gan air mulai memenuhi ruang belajar siswa, sehingga tidak ada pilihan lain, kecuali mengakhiri proses belajar siswa.

“Aktivitas belajar mengajar tetap dilakukan walau dikuran-gi, karena air di beberapa se-kolah mulai menggenangi ruang kelas,” ujar salah seorang Guru di salah satu SMA di Tanjung Bumi, Hendrik Dewantara.

Menurut Hendrik, selain sekolah, kantor UPTD Dinas Pendidikan juga tak luput dari genangan air yang muncul aki-bat luapan kawasan persawahan di kawasan perbukitan sekitar.

Menanggapi hal itu, kepala Dinas Pendidikan Kabupaten bangkalan, M. Mohni mengaku belum memiliki data lengkap terkait sekolah mana saja yang mulai terdampak banjir. “Belum , kami belum dapat data, kami minta ke UPTD untuk melapor-kan tersebut , namun tampaknya belum bisa dilakukan dengan cepat karena kantor UPTD juga kena dampak banjir,” terang

Mohni.Mengingat jadwal belajar

mengajar yang sudah mendekati masa ujian sekolah, Dinas Pen-didikan hanya mengimbau agar proses belajar siswa dapat di-lakukan secara mandiri di rumah untuk sementar waktu hingga banjir surut.

Sementara itu, Komisi D DPRD Bangkalan juga meminta agar per-masalahan ini segera diantisipasi Dinas Pendidikan sehingga tidak merugikan dan mengganggu siswa. “Saya harap Dinas Pendidikan bisa mencari solusi yang tepat, agar pelajar tidak dirugikan akibat banjir kali ini,” ujar wakil ketua komisi D DPRD Bangkalan, Ismail Hasan.

=DONI HERIYANTO/RAH

PENDIDIKAN

Banjir Mengusik KBM

Petugas memasang garis polisi di jembatan gantung yang roboh di Kampung Pekarungan, Serang, Banten. Jembatan yang melintas di atas Sungai Cibanten itu roboh akibat putus tali selingnya hingga 20 warga yang sedang menyeberang jatuh ke sungai dan enam orang diantaranya belum ditemukan.

teRgeNaNg. Salah satu sekolah di Kecamatan Tanjung Bumi yang terkena dampak banjir.

Banjir yang terjadi di ka-wasan pantura Bangka-lan sejak awal pekan ini, mulai mengganggu keg-iatan belajar mengajar (KBM) para siswa di Ke-camatan Tanjung Bumi. Beberapa sekolah di ka-wasan tersebut terpaksa

memulangkan siswa lebih awal.

KORAN MADURAJUMAT 24 JANUARI 2014| No. 0287| TAHUN III L BANGKALAN

Hubungan Badan Pengem-bangan Wilayah Suramadu (BPWS) dengan pemkab Bang-kalan memang terkesan kurang manis, karena terjadi miskomuni-kasi. Sehingga pembebasan lahan di daerah tersebut terus bergulir, tak kunjung menemukan solusi. Meskipun begitu, pihak BPWS mengaku tetap menjalin hubun-gan baik dengan pemkab Bang-kalan.

“Kami sangat takdim dan menghormati pemkab Bangkalan, selaku daerah yang menjadi Ka-wasan Kaki Jembatan Suramadu. Namun, memang ada beberapa kendala yang harus disinkronkan

dan dibicarakan kembali,” kata Humas BPWS, Faisal Yasir, kema-rin (23/1).

Meski tidak terlalu jauh men-ceritakan tentang hal apa saja yang perlu diperbaiki dalam jali-nan komunikasi dengan pemkab Bangkalan. Akan tetapi, Faisal mengaku pembangunan di Ma-dura harus terus berlanjut, ka-rena hal itu sudah menjadi tugas BPWS.

“Walau pembangunan di Bangkalan masih terkendala pembebasan lahan, saat seperti itu pembangunan harus terus lan-jut. Hal itu agar tidak menjadikan timpang pembangunan di seluruh

wilayah Madura,” ungkapnya.Dia menjelaskan peranan

BPWS hanya menjadi fasilitator untuk pembangunan di Surabaya dan Madura. Baik secara pemban-gunan bersifat fisik atau pun yang sifatnya pembangunan sumber daya manusia. Saat pembangu-nan di wilayah mandek, otomatis pembangunan harus terus diger-akkan. Inisiatifnya pembangunan dilakukan di daerah Sumenep, Pamekasan, dan Sampang.

Menurutnya, rencana pengembangan Suramadu di 3 kabupaten lain di Madura berja-lan sangat sinergis. Bahkan pe-rusahaan kapal yunani, Hellenic Shipyard akan membuka galan-gan kapal di Sumenep dengan fasilitator BPWS.

“Kami BPWS hanya mem-fasilitasi saja. Sebab semuanya pada dasarnya kembali pada ting-kat kemajuan pulau Madura ke depan,” terangnya.

Dia menambahkan selama ini BPWS tidak pernah merasa

mengangkangi otonomi daerah. Sebab pembangunan yang dilaku-kan BPWS juga untuk kemajuan masyarakat Madura.

“Galangan kapal Hellenic Shipyard akan dibangun dan tetap mempekerjakan SDM lokal. Kita pastikan masyarakat Madura akan membangun tempatnya sendiri, dan tetap berperan sebagai tuan rumah di negerinya sendiri,” im-buhnya.

Selain itu, Faisal menerang-kan BPWS dibentuk untuk mem-fasilitasi turunnya anggaran pem-bangunan oleh pemerintah, kalau tahun ini dana anggaran yang disediakan Rp 2 triliun. Dana tersebut direncanakan untuk pengembangan dan pembangu-nan infrastruktur di Madura dan Surabaya. Selain itu, digunakan sebagai perbaikan sanitasi. Ter-masuk juga dana tersebut diper-gunakan untuk pemberdayaan masyarakat di Madura.

“Yang mengerjakan itu semua sebenarnya bukan BPWS, tetapi

sifatnya hanya memfasilitasi tu-runnya dana itu dengan program kerja yang telah direncanakan,” terangnya.

Dengan dana sebesar itu, tidak mungkin bisa turun langsung ke Madura melalui pemerintah dae-rah. Sebab tidak ada payung hu-kum yang melatarbelakanginya. Masalahnya, dari setiap angga-ran pemerintah yang diturunkan mesti ada prosedurnya, tidak ser-ta merta bisa langsung ke daerah. Apalagi anggaran tersebut besar.

“Kalau masuk langsung mela-lui pemerintah kabupaten, harus ada bagi hasil yang dikembalikan kepada negara. Seperti Suramadu saja, hanya menghasilkan Rp 160 miliar pertahun,” ungkapnya.

Dengan adanya BPWS, pemer-intah sebenarnya telah memfasil-itasi perkembangan Madura ke depan. Sehingga apa yang men-jadi kebutuhan masyarakat dan pemerintah daerah bisa difasili-tasi dengan adanya BPWS.

=MOH. RIDWAN/RAH

Tak Gentar Membangun dari TimurBPWS Akan Dirikan Galangan Kapal di SumenepBANGKALAN – Meskipun sempat diprotes beberapa kalangan, BPWS rupanya tetap tak gentar meneruskan rencananya membangun pulau Madura dari daerah ba-gian timur. Rencana itu akan dilakukan karena memang tidak memungkinkan memulai dari daerah bagian barat, yang hingga kini masih terganjal dengan masalah pembe-basan lahan.

BANGKALAN - Cuaca ek-strem yang terjadi beberapa waktu terakhir, berupa angin kencang dan hujan lebat di pe-rairan sekitar pulau Madura, nampaknya belum berpengaruh dan mengganggu aktivitas pe-nyeberangan di tol jembatan Suramadu. Walaupun beberapa kali angin kencang menerjang, hal itu tidak mengakibatkan pada penutupan jalur penye-berangan Jawa-Madura tersebut.

Kendati demikian, Kepala Tol Suramadu, Suharyono sebagai pengelola jembatan sepanjang 5.438 meter itu, meminta kepada masyarakat untuk tetap mewas-padai kemungkinan terburuk. Sejauh ini, fenomena angin ken-cang dan hujan deras yang terjadi, menurutnya, masih tergolong aman bagi lalu lintas penyeberan-gan di jembatan terpanjang di In-donesia ini.

“Angin kencang memang ter-jadi selama dua pekan terakhir, tapi itu sangat fluktuatif, sehing-ga tidak mengakibatkan penutu-pan penyeberangan, namun harus tetap waspada untuk menjaga keselamatan,” ujarnya.

Menurut Suharyono, keten-tuan dilakukan penutupan un-

tuk jalur kendaraan roda dua baik siang dan malam hari, apa-bila kecepatan angin di atas 40 km/jam dan untuk roda empat kecepatan angin di atas 60 km per jam. Selama awal tahun 2014 ini, kecepatan angin memang beberapa kali melewati batas kecepatan standar keamanan. Akan tetapi, tidak berlangsung lama. Sehingga kondisi demiki-an tidak sampai dilakukan penu-tupan jembatan tersebut.

“Selama 2 pekan ini ini ke-cepatan angin sempat beberapa kali diatas 40 km/jam. Namun sangat fluktuatif dan dinamis, sehingga kecepatannya cepat berubah. Oleh sebab itu tidak sampai dilakukan penutupan,” jelasnya.

Suharyono mengimbau ke-pada para pengendara khususn-ya pengendara roda dua untuk tetap waspada, khususnya di bentang tengah, untuk mengu-rangi kecepatan, sehingga laju kendaraan tetap stabil. Sebab mewaspadai terjadinya ke-celakaan akibat terjangan angin kencang itu harus menjadi per-hatian serius bagi pengendara roda dua.

=DONI HERIYANTO/RAH

SURAMADU

Aktivitas Penyeberangan Tak Terpengaruh Musim

KORAN MADURASELASA 21 JANUARI 2014 | No. 0284 | TAHUN III MLintas Madura SampangPROBOLINGGO JUMAT 24 JANUARI 2014

No. 0287 | TAHUN III MLaporan KhususKORAN MADURA

Eksklusif DARi BAliABRARi AlzAEl

Sedangkan dari sisi simbol, di Bali juga lekat setiap hari karena rumah ibadah berada di halaman rumah, pada hampir semua pen-duduk Bali. Pada rumah ibadah ini, ingatan kolektif muncul dan disinilah ritus dan spirit tak ter-pisahkan dan menjadi religiuitas sehari-hari pada masyarakat Bali.

Di Bali, tiada hari tanpa alu-nan musik gamelan melengkapi kegiatan ritual masyarakat. Musik dan tari ritual itu yang membuat Bali mampu memberikan daya tarik sekaligus kesejukan. Adat, budaya dan “agama” di Bali men-jadi satu kesatuan yang saling melengkapi dan memberikan makna dalam tata keagamaan masyarakat Hindu di Pulau De-wata. Kenyataannya seperti keg-iatan ritual “piodalan” di Pura, misalnya yang pertama dilihat adalah budaya berupa, seni kara-witan, seni tari, seni kidung dan rangkaian janur.

Seni budaya selalu mengiringi kegiatan keagamaan baik dalam bentuk “Panca Yadnya” maupun aktivitas religius lainnya. Seni tari merupakan aktivitas masyarakat yang menunjang kegiatan keaga-maan dan budaya masyarakat. Seni pada awalnya tumbuh seba-gai kreativitas yang dipersembah-kan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Sanghyang Widhi sebagai wujud bhakti. Seni tari merupakan ba-gian dari hasil kreativitas budaya yang diyakini dan dijiwai nilai-nilai agama.

Pada pertunjukan tari Pendet misalnya, olah tubuh ini dianggap

sebagai tarian pemuja yang banyak diperagakan di pura. Pada mulanya, tarian ini melambangkan peny-ambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Tetapi kemudian, seni-man Bali mengubah Pendet men-jadi ucapan selamat datang, meski tetap mengandung image yang sakral-religius. Secara substansial Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara.

Begitu pula tari Rejang di halaman pura dan biasanya menghadap ke arah suci (peling-gih) dengan mengenakan paka-ian upacara dan masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan, dan perlengkapan sesa-jen lainnya. Tarian-tarian Bali

yang dipentaskan untuk keper-luan upacara keagamaan disebut tarian wali. Seni yang ini sakral merupakan karya yang berkaitan dengn aktivitas keagamaan yang mempunyai nilai filosofis tinggi, yakni suatu kekuatan magis reli-gius yang berkaitan dengan upac-ara keagamaan.

Di Bali, tari bukan hanya sek-edar tari tetapi sebentuk karya yang dipersembahkan kepada Sang Pencipta, sebagai penghor-matan tertinggi kepada tuhan. Selain itu, tari juga estetika bu-daya yang dibingkai religiusitas Hinduisme. Dengan demikian, agama dan kehidupan adat is-tiadat di Bali secara tidak lang-sung menumbuhkan perasaan

seni yang sangat mendalam pada masyarakat, baik seni gamelan, tari, lukis, pahat dan seni hias.

Berbagai jenis kesenian hasil kreativitas masyarakat Bali yang diwarisi secara turun temurun umumnya mempunyai kaitan erat dengan kegiatan ritual keaga-maan yang dianut. Masyarakat yang menggelar upacara Dewa Yadnya misalnya, seringkali men-giringinya dengan menentaskan tari Pendet, Rejang, Baris dan sejenisnya. Pendek kata, seni-man Bali baik dalam tari maupun musik gamelan, tidak hanya sek-edar berkesenian tetapi juga me-manifestasikan sukma agama ke dalam wujud seni baik tari, atau bukan tari. =ABE

Potret berkebudayaan di Madura tidak bisa dibuat sama dengan di Bali. Pada tingkat kekhusukan berkesenian, di Ma-dura dan Bali sama-sama khusuk. Tetapi kekhusukan ini berbeda muaranya. Di Bali, kesenian pada umumnya menjadi sukma agama yang diyakininya. Sedangkan di Madura, agama dan kesenian berdiri sendiri-sendiri. Seni adalah seni dan tidak tersangkut agama. Sementara di Bali, seni menjadi ornamen agama yang harus terjadi dan ada pada saat yang sama.

Pada persamaan dan per-bedaan tersebut, memiliki ruang yang berbeda. Di Bali seni selalu ada bahkan di halaman rumah warga. Religiusitas ini ada setiap saat terutama ketika pergantian dari pagi ke siang, sore, malam,

sampai ke pagi lagi. Sementara, proses berkese-

nian di Madura tidak berlang-sung setiap saat namun menanti dalam rangka (HUT RI, hari jadi, dan sejenisnya). Situasi ini menyebabkan khazanah berkese-nian di Madura terjebak ke dalam rangka yang berlangsung secara berkala. Akibat dari ini menyebabkan inovasi dan berkesenian ibarat pemain sepak bola. Setiap akan bertanding, pemain sepak bola rajin latihan untuk bertanding pada hari yang ditentukan. Pada saat jadwal pertandingan sepi, pemain sepak bola tidak selalu bermain bola.

Karena itu dapat dimengerti apabila religiusitas seni di Ma-dura auranya tidak sepenuhnya muncul karena persoalan sukma

agama lenyap dari wajah keseni-an. Sementara di Bali, berkeseni-an lebih menggurita pada aspek agama meski pada seniman yang lain tidak sepenuhnya seperti itu. Tetapi sebagian besar seni-man tampil total yang seakan-akan memanifestasikan agama dalam proses berkesenian.

Memang, kesenian di Bali dan Madura tidak sama dan narasi ini tidak untuk membeda-bedakan keduanya karena atmosfernya berbeda dan tidak bisa dipaksa-kan sama. Semua berada di garis orbitnya masing-masing. Namun sebagai pengetahuan, ini perlu dipelajari dan diambil hikmahnya agar seni tidak hanya untuk seni sebagaimana penari tidak Cuma menari melainkan ada sesuatu yang lebih di situ. =ABE

Kesenian Madura Berputar di “Dalam Rangka”

HIDUP : Para seniman Bali di salah satu Padepokan di Jalan Veteran Denpasar tidak hanya menari tetapi menjiwai karena seni bagian dari religiusitas sehari-hari

Kebudayaan di Bali MengagamaRitus kebudayaan

eksistensinya tidak tertandingi. Sebab,

ritualitas budaya ber-padu dengan spiritu-alitas sebagian besar

masyarakat Bali. Di sinilah manunggaling

kawlo dengan ritus dan spirit yang tak

terpisahkan dari sisi substantif.

Di Bali, tari bukan hanya sekedar tari

tetapi sebentuk karya yang

dipersembahkan kepada sang Pen-

cipta, sebagai penghormatan

tertinggi kepada tuhan

KORAN MADURAJUMAT 24 JANUARI 2014 | No. 0287 | TAHUN III NNPROBOLINGGO JUMAT 24 JANUARI 2014

No. 0287 | TAHUN III NLapsusKORAN MADURA

“Polres harus bisa segera menyelesaikan permasala-

han kriminalitas seperti pencurian sepeda motor dan

perbuatan kriminal lainnya,”

Helmi FuadKetua PMII Cabang Bangkalan

Kasus Kejahatan Harus Diungkap

Banyak pihak yang meragukan kinerja aparat kepolisian dalam mengungkap sebuah kasus. Apa-bila dalam penanganan kasus ber-larut-larut, bakal timbul persepsi buruk di kalangan masyarakat. Warga bisa semakin tidak per-caya terhadap aparat penegak hukum. Tidak hanya masyarakat yang merasa belum puas terhadap kinerja polisi, kalangan aktivis pun menilai demikian. Sebab, ba-nyak kasus yang belum berhasil diungkap.

Bila kepercayaan publik ter-hadap kepolisian sudah semakin luntur, maka diprediksi tinda-kan penghakiman massa akan semakin meningkat. Sebelum warga main hakim sendiri ber-tambah marak, kepolisian hen-daknya memperbaiki kinerjanya dan mempercepat pengungkapan kasus-kasus yang hingga kini

masih tak jelas itu."Polres harus bisa segera me-

nyelesaikan permasalahan krimi-nalitas seperti pencurian sepeda motor dan perbuatan kriminal lainnya,” kata Ketua PMII Cabang Bangkalan, Helmi Fuad.

Hingga detik ini masih banyak persoalan kriminalitas yang be-lum terungkap. Jika kasus-kasus tersebut tidak segera diungkap, maka para pelaku kriminalitas tetap melancarkan aksinya tanpa rasa takut terhadap adanya aparat. Kalau sudah begitu, yang menjadi korban adalah masyarakat lain. Berbeda bila petugas bergerak cepat dalam mengungkap se-mua kasus, terutama curanmor yang semakin marak. Para pelaku curanmor bakal berpikir ulang dalam mengulangi aksi kejaha-tannya. "Puluhan kasus curanmor terjadi di Bangkalan. Kalau seper-

ti ini kasihan masyarakat. Kami berharap polisi bisa menangkap para pelaku tindak kriminal,” tan-dasnya.

Ketidakpuasan juga datang dari kalangan DPRD Bangka-lan. Para wakil rakyat meminta sejumlah kasus kejahatan yang mangkrak harus diungkap oleh aparat kepolisian. Hal itu pent-ing agar kondisi keamanan di dalam masyarakat bisa terjaga.

Juga bisa tercipta kepercayaan terhadap pihak keamanan dalam menjaga kondusifitas Bangka-lan. Oleh karenanya, polisi di-minta tidak hanya sekedar men-jemput bola dalam menangani setiap kasus kejahatan. "Pihak kepolisian jangan hanya sekedar jemput bola, melainkan harus kerja keras terjun ke lapangan,

mengungkap yang belum ter-ungkap dari kasus-kasus yang ditanganinya," kata Syafiuddin Asmoro, ketua Komisi C DPRD Bangkalan.

Tindakan yang harus dilaku-kan, salah satunya peranan in-telijen harus lebih diberdayakan. Sebab, dalam menyelesaikan se-buah kasus tidak mungkin bisa dilakukan melalui peranan saksi. Apalagi banyak saksi yang takut untuk menyuarakannya. Meski-pun saksi sangat diperlukan dalam menguak kasus kejahatan, tapi mereka bukan tidak mung-kin lebih banyak menutup infor-masi. "Intelijen harus bisa ber-baur kepada masyarakat. Dengan keahlian menyamar yang dimiliki intelijen harusnya bisa mengung-kap kejahatan yang sering terja-di," ujarnya.

Jika kejahatan tidak bisa terselesaikan dan seringkali man-gkrak, tentunya masyarakat tidak akan simpati lagi terhadap pihak keamanan.

Di tempat terpisah, Kapol-res Bangkalan, AKBP Sulistiyono menyatakan pihaknya tetap beru-saha mengungkap semua kasus yang terjadi di wilayah kota salak. Dalam pengungkapan kasus tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi membutuhkan se-buah proses. “Kami menganggap

beberapa kasus yang belum ber-hasil diungkap, itu merupakan tunggakan utang yang harus di-lunasi nanti. Artinya, kami beru-saha untuk mengungkap kasus tersebut,” paparnya.

Dirinya tidak menampik, peranan intelijen telah mem-bantu dalam setiap menguak kasus kejahatan. Tidak hanya sedikit kasus yang juga disele-saikan, peranan intelijen sangat terlibat. Tak hanya pada setiap ada peristiwa kejahatan, per-anan intelijen juga berperan mengantisipasi terjadinya keja-hatan, sehingga bisa memberi-kan informasi awal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan tindak kejahatan.

Mengenai banyaknya kasus yang terjadi di Bangkalan, baik kejahatan ringan dan berat. Pihak kepolisian tentunya terus bekerja dengan sebaik mungkin. Akan tetapi, dalam setiap penanganan kasus memang membutuhkan proses. Apalagi saat mengusut ke-jadian perkara, minim saksi atau alat bukti. "Semua kasus yang ada di Bangakalan, polres men-ganggap sebuah hutang kepada masyarakat yang memang harus dibayar dan dilunasi. Jadi, kami akan tetap mengungkapnya," jan-jinya.

= MOH. RIDWAN/RAH

BANGKALAN - Belum tuntasnya sejumlah kasus yang ditangani polres Bangkalan membuat banyak kalangan kecewa. Masyarakat mendesak polres segera mengungkap sejumlah kasus yang selama ini masih mandek. Diantara-nya, kasus pembacokan terhadap aktivis, pencurian ken-daraan bermotor (curanmor) hingga pembobolan brang-kas milik SMAN 3 Bangkalan. Tidak hanya itu, terbaru kasus pembakaran alat berat yang mengerjakan proyek di akses Suramadu juga belum terungkap.

moh. ridwan/ koran madura

BERJEJER. Sejumlah pelaku kejahatan yang diringkus kepolisian sedang diintero-gasi oleh pihak yang berwajib.

KORAN MADURAJUMAT 24 JANUARI 2014 | No. 0287 | TAHUN III OPROBOLINGGO JUMAT 24 JANUARI 2014

No. 0287 | TAHUN III OKomunitasKORAN MADURA

KOMUNITAS SEPEDA TUA INDONESIA (KOSTI)

Berharap Ada Jalur Khusus Ontel

elompok ini bernama Komunitas Sepeda Ontel

Tua Indonesia (Kosti) Cabang Pamekasan.

Kosti ini membawahi delapan komunitas sepada tua di ka-bupaten itu antara lain, Soduk (Sepeda Ontel Duko), Lasepak (Kompolan Sepeda Ontel Kangenan), Reng Sorang, KMS (Komunitas Mareh Sobbo), Lasena, Kompak (Komunitas Sepeda Ontel Kangenan), Onthep (Onthel Pamekasan), Ombek (Sepeda Ontel Umar Bakri).

Dari 8 anggota komunitas sepeda ontel tersebut, satu komunitas ontel yang unik, yakni Komunitas Reng Sorang, artinya anggota komunitas ini semuanya satu keluarganya, mulai dari kakek hingga cucu-nya, yang jumlahnya menca-pai 20 orang anggota.

Anggota komunitas sepeda ontel dari berbagai elemen tersebut, setiap hari Minggu berkumpul menjadi satu di Monumen Arek Lancor Pame-kasan dan merancang program kegiatan yang akan dilaksa-nakan, mulai dari program penanaman pohon, mecabut paku di pohon bekas tempelan baliho caleg maupun peru-sahaan, melakukan sunatan massal, bersih-bersih kelura-han serta pengajian.

Komunitas sepeda ontel tersebut, menurut Herman Kusnadi, pembina Kosti Pame-kasan, tidak hanya sebatas berolahraga ataupun rekreasi, melainkan juga kegiatan sosial yang bisa memberikan manfaat kepada masyarakat lainnya.

"Semisal ada pipa PDAM bocor atau bekas galian PDAM seperti yang terjadi di Ser-san Mesrul, karena dianggap mengganggu pengguna jalan, akan kami perbaiki secara sukarela," terangnya.

Tidak hanya itu, komuni-tas ontel ini, juga diwajibkan membuang sampah, jika saat melintas ada sampah yang dibuang sembarangan di jalan raya. Bahkan komunitas sepe-da ontel Pamekasan juga ikut membantu pemerintah dalam program penghijauan, dengan cara melakukan penanaman seribu pohon di sejumlah titik.

Herman berharap Peme-rintah Kabupaten Pamekasan bisa menyiapkan jalur khusus sepeda ontel di wilayah itu, seperti yang sudah diterapkan di Provinsi DKI Jakarta. "Kalau ada jalur khusus sepeda ontel, perjalanan kami menjadi aman," jelasnya.

Sementara itu, Yamli Ab-bas, wakil ketua Komunitas Sepeda Onthel Duko Sodhuk) menyatakan komunitasnya sering mengikuti even-even di

Di tengah tingginya animo masyarakat

menggunakan roda dua dan roda

empat, yang be-rakibat pada ting-

ginya polusi dan pencemaran udara,

masih ada kelom-pok masyarakat

di Pamekasan, yang memiliki

kepedulian untuk melestarikan ling-

kungan dengan tetap mengguna-kan sepeda ontel

tua, saat men-jalankan aktivitas

sehari-hari.fakih amyal/koran madura

BERHARAP ADA JALUR ONTEL. Komunitas Ontel saat berkumpul di Monumen Arek Lancor Pamekasan. Mereka berharap ada jalur khusus untuk pengguna ontel dan warga lebih memilih menggunakan kereta angin itu untuk kegiatan sehari-hari.

sejumlah daerah di Jawa Timur hingga tingkat nasional bahkan menjadi juara. Diantaranya mer-aih juara 1 tingkat nasional yang digelar Pemkab Sampang, meraih juara kedua Even Ontel Mojek-erto-Surabaya, dan penghargaan lainnya di Jawa Timur.

Komunitas Sodhuk ada di Pamekasan sejak tahun 2009. Ketika itu jumlah anggotanya masih sedikit. Namun setiap tahun mulai bertambah. Saat ini sudah memiliki 50 orang anggota. "Kegiatan sosial yang kami lakukan, diantaranya memberikan santunan kepada anak yatim dan janda tua pada

perayaan hari jadi kelima komu-nitas ini," katanya.

Lain lagi dengan Komunitas sepeda ontel Mareh Sobbo (KMS), komunitas yang membatasi anggotanya hanya 30 orang ini memiliki tujuan untuk me-masyarakatkan sepeda ontel di Pamekasan. Sekretaris KMS, Sya-rif menyampaikan setiap tahun KMS memiliki agenda penting yang harus diikuti anggotanya, yakni silaturahmi dengan komu-nitas ontel se-Jawa Timur.

Dalam pertemuan tersebut, antar komunitas sepeda ontel, saling tukar pikiran dan berbagi program yang sudah dilaksa-

nakan maupun program masih akan dilaksana-kan. Program-program yang dinilai baik dan bisa dilaksanakan di Pame-kasan, KMS langsung menindaklanjutinya. Seperti harapan Pem-bina Kosti, KMS ini juga berharap agar pemerin-tah bisa menyediakan fasilitas khusus sepeda ontel. Adapun tergetnya, yakni masyarakat kembali mengggunakan sepeda on-tel untuk perjalanan jarak dekat mereka.

= FAKIH AMYAL/MUJ/RAH

Nama: Komunitas Sepeda Tua

Indonesia (Kosti)

Tahun Berdiri: 2011

Anggota: Soduk

(Sepeda Ontel Duko)Lasepak

Reng Sorang KMS

(Komunitas Mareh Sobbu)Lasena Kompak

(Komunitas Sepeda Ontel Kangenan)

Onthep (Onthel Pamekasan)

Ombek (Sepeda Ontel Umar Bakri)

IDENTITAS

BERKUMPUL. Komunitas Ontel saat berkumpul di areal Monumen Arek Lancor Pamekasan.

KORAN MADURAJUMAT 24 JANUARI 2014 | No. 0287 | TAHUN III PPROBOLINGGO JUMAT 24 JANUARI 2014

No. 0287 | TAHUN III PNeter KolenangKORAN MADURA

DINI ANGGRAINI

Menjadi Perempuan InspiratifSpirit memang

memiliki banyak arti, tergantung

bagaimana menghad-irkan spirit itu dalam

hidup kita, bahkan akan menjadi en-ergi positif dalam

hal apapun. Sebab spirit itu akan

menjadi modal bagi siapapun untuk

berprestasi. Spirit itu menyimpan

sejuta impian untuk terus maju hingga

menuai banyak prestasi. Bahkan

tak jarang, mereka mampu memoles

spirit itu men-jadi hal yang luar

biasa, hingga dapat membuat yang lain

terinspirasi untuk melakukan hal yang

sama.

Dalam hal ini, patut kiranya kita me-niru Dini Anggraini. Sebab bagi gadis kelahiran Sumenep, 12 Januari 1995 tersebut menjadi spirit sebagai energi positif. Sehingga ia memiliki sebuah keyakinannya untuk sukses dan meraih impiannya di masa depan. Hanya dengan satu kata, “Spirit”. Ia seolah ingin men-jadikan spirit sebagai harga mati untuk mengejar cita-cita menjadi perempuan cerdas dan terdidik.

“Saya suka sosok RA Kartini. Beliau membuat saya terobsesi untuk menjadi seorang perempuan yang in-spiratif, tangguh dan cerdas, membntu menyalurkan pendidikan demi kemajuan

bangsa,” ucapnya.Gadis yang kini tercatat sebagai ma-

hasiswi jurusan PGSD di salah satu kam-pus di Sumenep itu, punya obsesi besar untuk menjadi perempuan yang inspi-ratif. Perempuan yang mampu menghip-notis perempuan lain untuk mengikuti jejaknya. Memang kadang, ada rasa tak percaya diri melihat dirinya yang masih muda. Baginya, obsesinya itu terlalu melangit. Tetapi, usia muda bukan men-jadi penghalang meraih cita-cita sese-orang untuk mengembangkan diri dan keinginan untuk menjadi orang yang cerdas nan sukses. Meskipun masih ber-status mahasiswa semester 1, ia tak ingin

berkecil hati, sebab proses memang tak selamanya mudah, yang penting sudah punya tekad yang kuat menjadi perem-puan yang dicatat oleh sejarah.

“Saya punya obsesi men-jadi wirausahawan muda, agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, belajar hidup mandiri dan tak selalu membebankan orang tua. Sebab perempuan itu juga bisa berkarya, tidak hanya laki-laki. Siapapun yang me-mandang perempuan itu adalah makhluk lemah, bagi saya salah besar. Karena se-jarah sudah membuktikan, perempuan ternyata lebih tangguh dari lelaki,” kata lulusan SMA 2 Sumenep itu.

Ia seolah ingin membuktikan bahwa dampak-dampak hormon ekstrogen pada diri setiap perempuan akan membuat perempuan lebih kuat dalam mengem-ban beban sebagai ibu rumah tangga nantinya. Sebagai bukti misalnya, ke-mampuan perempuan bersalin berulang kali, mengandung anak selama 9 bu-lan, bahkan mereka yang cerdas karena dididik oleh ketangguhan perempuan. “Nggak usah jauh-jauh dulu deh, coba ajak lelaki ke pasar, tidak akan mau, ada banyak alas an, capek lah, dan sederet alas an lain. Tetapi kalau perempuan. mampu berjam-jam jalan kaki, keliling pasar. Dengan begitu, berarti lelaki lebih tangguh perempuan,” jelas perempuan yang hobi fotografi itu.

Sehingga, bagi perempuan belia yang doyan makan bebek dan lele itu hendak mengatakan kepada yang lain bahwa dari sudut pandang ekonomi, salah besar kalau memandang perempuan sebagai manusia yang tidak produktif. Karena sebetulnya, perempuan adalah mesin ekonomi keluarga yang potensial, tetapi belum diberdayakan secara maksimal. Setelah mengerjakan tugas-tugas kesehariannya, sambil menunggu suami dan anak pulang, ibu rumah tangga sebenarnya me-miliki banyak waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk me-nambah penghasilan. Daripada dipakai bergosip dan nonton infotainment, jauh lebih baik

kan kalau waktu luang itu dipakai untuk sesuatu yang lebih bermanfaat, misalnya berwirausaha.

Nah, berawal dari hobinya membuat aksesoris sendiri seperti bros dari kain flanel, membuat bando, perempuan akr-ab disapa Dini itu ingin membutktikan bahwa perempuan bisa menjadi pengu-saha sukses.

Hal – hal seperti itulah yang seharusnya dipahami oleh kaum per-empuan. Bahwa ilmu yang didapat harus mampu ditransformasi ke dalam masyarakat kekinian. “Sudah waktunya para perempuan mampu mengambil peran dan menjadi penguat bagi ke-luarga dalam setiap perjuangan,” tam-bahnya.

Kini, selain obesesi menjadi wirausa-hawan muda, ada keinginan lain, men-jadi penulis andal. Bahkan dalam obses-inya itu, ia ingin membukukan karyanya menjadi sebuah buku. Sebab sudah ba-nyak para generasi yang sudah eng-gan membaca, berdiskusi dan menulis. “Sebab tak mudah menjadi orang yang menginspirasi. Harus lebih dulu mey-akinkan banyak orang dengan kreativitas yang kita miliki. Baru setelah itu, tanpa memaksa yang lain, otomatis mereka akan terinspirasi untuk melakukan hal yang sama,” jelasnya.

Sungguh, proses yang tidak tang-gung-tanggung. Masih semester 1, ia mengisi aktivitasnya dengan banyak kegiatan. Selain aktif di berbagai kegia-tan kampus, ia juga tercatat sebagai per-empuan aktivis di organisasi ekstra, yak-ni PMII STKIP. “Proses ini memang agak capek, terdapat suka duka, bahkan tak ja-

rang dapat cibiran dari teman-temannya. Tetapi

a p a p u n yang saya alami, saya artikan saja

sebagai en-ergi positif, yakni mel-

atih mental,” imbuhnya.

= SYAMSUNI

Nama : Dini AnggrainiTetala : Sumenep, 12 Januari 1995Alamat : Jalan Perumnas Giling SumenepPendidikan Terakhir : SMAN 2 SumenepKuliah : STKIP PGRI SUMENEP/Jurusan PGSD Semester 1.Hobi : Fotografi, membuat aksesoris sendiri seperti bros dari kain flanel, membuat bando, dan menulis Tokoh Idola : RA KartiniAktivitas Terbaru : Menulis Karya Ilmiah. Bahkan punya rencana untuk membuat buku

IDENTITAS