e paper koran madura 15 januari 2015

32
15 JANUARI 2015 | No. 0525 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 KAMIS [email protected] 0328-6770024 Badan Pesawat AriAsia Ditemukan Nasional hal 4 BERITA TERKAIT Hal 2 CALON KAPOLRI TERSANGKA Presiden Tunggu Paripurna DPR Terkait penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Presiden Joko Widodo mengaku masih akan menunggu rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Menurutnya, selain harus menghormati proses hukum dia juga harus menghormati porses politik yang sedang terjadi di Senayan.

Upload: koran-madura

Post on 07-Apr-2016

247 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

e Paper Koran Madura

TRANSCRIPT

Page 1: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURARABU 14 JANUARI 2015 | No. 0524 | TAHUN IV 115 JANUARI 2015 | No. 0525 | TAHUN IV

ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000KAMIS [email protected]

0328-6770024

Badan Pesawat AriAsia

Ditemukan

Nasionalhal 4

BERITA TERKAIT

Hal 2

CALON KAPOLRI TERSANGKA

Presiden Tunggu Paripurna DPRTerkait penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Presiden Joko Widodo mengaku masih akan menunggu rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Menurutnya, selain harus menghormati proses hukum dia juga harus menghormati porses politik yang sedang terjadi di Senayan.

Page 2: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525 | TAHUN IV2 Berita Utama

JAKARTA-Langkah Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK) men-etapkan calon tunggal Kapolri, Komjen Budi Gunawan tidak melalui prosedur hukum yang benar. Bukan hanya karakter Komjen BG yang dibunuh, kelu-arganya dan institusi kepolisian juga ketiban akibat penetapan tersangka dugaan gratifikasi itu.

“Budi Gunawan harus mengambil lang-kah praperadilan untuk membuktikan bah-wa dirinya tidak bersalah dan semua tudu-han soal suap, gratifikasi dan sebagainya bisa dibantah di pengadilan,” kata Pakar Hukum Tata Negara, Margarito Kamis ke-pada wartawan di Jakarta, Rabu (14/1).

Kata Margarito, penetapan tersangka yang bersamaan dengan proses uji ke-layakan dan kepatutan Komjen BG sebagai calon Kapolri di DPR dapat dinilai sebagai langkah politis KPK. Makanya, tidak salah jika kemudian masyarakat beranggapan KPK tengah bermain politik. “Bukankah pe-nyelidikan soal gratifikasi dan suap sudah

dilakukan 2010 dan mengapa baru saat ini diumumkan, pasti ada sesuatu. Dan sekali lagi masyarakat tidak salah jika menilai KPK berpolitik,” kritik dia.

Margarito meminta KPK juga mau blak-blakan soal siapa orang atau pihak yang memberikan gratifikasi. Sebab, jika meng-gunakan gratifikasi pasti ada pihak yang memberikan hadiah atau janji ke Komjen BG. “Mengapa sang pemberi suap atau gratifikasi tidak diumumkan juga. Memang setan yang memberinya,” heran dia.

Dia berpandangan, dua alat bukti yang menjadi landasan penetapan tersangka Komjen BG oleh KPK juga patut dipertan-yakan. Alat bukti itu pertama surat atau gratifikasi atau janji, dan kedua keterangan saksi. Apakah KPK selama ini sudah me-manggl saksi? Siapa saja saksinya?” tanya Margarito.

Dia menduga, ada prosedur yang salah dibalik penetapan Komjen BG. Salah satu sebabnya, belum ada orang yang selama ini dimintai keterangan terkait penyelidi-kan. “Atau publik belum tahu ada saksi atas kasus yang dituduhkan Budi,” duga Marga-rito.

“Diingatkan lagi, prinsip negara hukum adalah penegakan hukum harus ditempuh

melalui cara cara yang benar, bukan dengan indikasi tujuan lain. Due proces of law, itu prinsipnya,” tutupnya.

Sementara itu, Irjen Pol (Purn) Drs Sis-no Adiwinoto MM menilai penetepan Budi Gunawan sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi janggal.Disinyalir, penetapan tersangka tersebut sarat dengan kepent-ingan politik. “Ini ada motif intrik politik, balas dendam. Kita sangat prihatin seorang calon kapolri terlibat kasus korupsi,” ka-tanya.

Mengapa dia mengatakan demikian, salah satu alasannya adalah lantaran kasus rekening gendut tersebut sudah dinyatakan bersih oleh Komisi Kepolisian Nasional. “Kalau kasus rekening gendut ini kan sudah teruji, dan 2010 sudah dinyatakan bersih. Lagian, kenapa baru sekarang, kemana ta-hun 2013 itu,” terang Wakil Ketua Umum Ikatan Sarjana dan Profesi Perpolisian In-donesia yang juga pengamat kepolisian ini.

Selebihnya, menurut dia, ada permain-an dari pihak pelapor Kompol BG. Walau begitu, dia masih tak mau menduga siapa oknum dibalik itu. “Ini yang melapor-kan yang jahat, apakah ini terkait dengan jabatan?,” tandasnya.

=GAM/ABD

Komjen BG Disarankan Praperadilkan KPKPenetapan Tersangka Budi Gunawan Dinilai Penuh Kejanggalan

CALON KAPOLRI TERSANGKA

Jokowi: Kompolnas Sebut Transaksi BG Wajar

JAKARTA-Presiden Joko Widodo akhirnya angkat bic-ara terkait permasalah seputar proses penunjukan Kapolri baru, Komjen Budi Gunawan. Jokowi menegaskan pengusu-lan nama Budi Gunawan sudah melewati proses dan diskusi dengan Komite Kepolisian Na-sional (Kompolnas).

“Bahwa tahapan prosedur sudah dilalui pemerintah sejak beberapa minggu lalu. Jadi ada usulan dari Kompolnas,” jelas Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (14/1).

Kompolnas kemudian mengu-sulkan dua opsi kepada presiden Jokowi. Opsi pertama yang berisi sembilan petinggi Polri dan opsi kedua yang berisi empat nama. Dari kedua opsi, Presiden Jokowi memilih opsi pertama.

Setelah memilih opsi pertama, Presiden Jokowi juga sempat bertanya seputar kasus rekening gendut milik Budi Gunawan pada tahun 2010. Kompolnas kemudian memberikan surat keterangan seputar kasus tersebut kepada Jokowi.

“Kemudian ada detil masalah rekening, saya tanyakan kepada Kompolnas. Saya mendapatkan surat klarifikasi mengenai reken-ing dan disini disampaikan. Dalam surat itu disebutkan, transaksi itu adalah transaksi wajar,” terang-nya.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menjelaskan, tidak akan melaku-kan intervensi terhadap kasus ini. Namun, dia tetap menghormati proses hukum Budi Gunawan. Begitu pula dengan proses politik yang tengah bergulir di parlemen. Jokowi juga menghormati proses itu.

“Kita hormati KPK, ada proses hukum disini. Tapi juga ada proses politik di dewan. Oleh sebab itu kita menunggu paripurnanya di dewan kapan,”terangnya.

Presiden Jokowi menambahkan, pihaknya baru akan menentukan na-sib dari Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian RI itu setelah nasibnya di parlemen jelas. “Setelah itu baru kita putuskan kebijakan apa yang kita putuskan,” tandasnya

=GAM

ant/vitalis yogi trisna PENJAGAAN RUMAH CALON KAPOLRI. Sejumlah anggota kepolisian bersenjata menjaga kediaman calon Kapolri Komjen Budi Gunawan di Jakarta, Rabu (14/9). Penjagaan dilakukan pasca KPK menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka dugaan kasus gratifikasi saat menjabat Kepala Biro Bimb-ingan Karir SSDM Mabes Polri tahun 2004-2006.

Page 3: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525 | TAHUN IV 3NASIONALPROBOLINGGO KAMIS 15 JANUARI 2015

No. 0525 | TAHUN IV 3NasionalKORAN MADURA

Pelantikan yang dipimpin Wakil Ket-ua DPR Bidang Ekonomi dan Keuangan (Ekuin), Taufiq Kurniawan ini sebagai pertanda komposisi Alat Kelengkapan De-wan (AKD) terisi semuanya.

Politisi Partai Golkar, Ahmadi Noor Su-pit menempati posisi Ketua Banggar. Ada-pun 4 Wakil Ketua Banggar adalah Wakil Ketua I Said Abdullah (anggota Komisi XI DPR Fraksi PDI Perjuangan), Wakil Ketua

III Djoko Ujiyanto (anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Demokrat), Wakil Ketua III Jamaluddin Jafar (anggota Komisi VII DPR Fraksi PAN) dan Wakil Ketua IV: Jazuli Fawaid (anggota Komisi V DPR FPKB).

Sementara itu, jumlah anggota Banggar sebanyak 98 orang yang berasal dari sejum-lah fraksi yang ada.

Usai dilantik, Said Abdullah menegas-kan komitmennya memperbaiki kinerja Banggar sehingga stigma negatif yang se-lama ini muncul di masyarakat bisa dihi-langkan. Langkah yang ditempuh adalah bekerja semaksimal mungkin untuk ke-makmuran rakyat melalui politik anggaran yang berpihak kepada kepentingan rakyat. “Komitmen saya adalah memberi warna baru dalam politik anggaran. Artinya, porsi anggaran dialokasikan sebesar-besarnya untuk rakyat,” ujar Said di Jakarta, Rabu

(14/1).Said mengaku, Banggar DPR memang

menjadi sorotan publik selama ini. Soro-tan paling tajam terkait politik anggaran yang dianggap tidak menunjukan keber-pihakan terhadap rakyat. Karena itu, Said berjanji akan mengembalikan kehormatan DPR dalam menjalankan peran politik ang-garan. “Semua anggota Banggar sekarang ini punya semangat yang sama menjadikan Banggar dan DPR ini tidak cedera. Kita ber-juang sesuai amanah rakyat. Apa yang kita lakukan ini adalah untuk kepentingan se-luruh masyarakat, tidak untuk kepentingan kelompok tertentu,” katanya.

Dia menjelaskan, langkah pertama yang dilakukannya memperbaiki sistem di Banggar, terutama saat pembahasan anggaran. Mekanisme pembahasan ang-garan harus sesuai standar dan prosedur

Wakil Ketua I Banggar DPR RI Putra Asli MaduraSaid Abdullah Komitmen Benahi Politik Anggaran

istimewaPUTRA MADURA. Putra Madura asal Sumenep, MH. Said Abdullah (dua dari kanan) berpose bersama sejumlah pimpinan banggar DPR RI sesaat setelah dilantik Rabu (14/01). Said berjanji akan aktif membenahi politik penganggaran agar benar-benar berpihak kepada kepentingan rakyat banyak; bukan kepentingan pribadi dan pihak-pihak tertentu.

saat pembahasan anggaran yang baik. Hal ini penting agar tidak terjadi lagi kesem-patan untuk memanfaatkan pembahasan anggaran itu untuk keuntungan “pribadi”. “Intinya, tidak ada lagi celah menggerogoti uang APBN. Ini betul-betul dieleminir se-demikian rupa,” jelasnya.

Selain memperbaiki sistem, pria kela-hiran Sumenep ini juga meminta pemba-hasan anggaran dilakukan secara terbuka sehingga rakyat bisa mengetahui detail dan proses pembahasan anggaran di Bang-gar. Bahkan, jika diperlukan, pembahasan anggaran yang dilakukan secara terbuka juga dihadiri oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

“Kita ingin pembahasan itu dilakukan secara terbuka. Publik bisa mengakses se-mua pembahasan anggaran, baik langsung atau tidak langsung dan saya upayakan agar tidak kesempatan untuk lobi-lobi. Kita lakukan rapat pembahasan anggaran di DPR RI saja, tidak di luar seperti di ho-tel-hotel sehingga sangat sulit dan terbatas untuk bisik kiri kanan, jadi saya upayakan agar pembahasan anggaran itu di DPR,” pungkasnya. =GAM

JAKARTA-Pimpinan DPR akhirnya melantik anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR dengan komposisi 1 Ketua dan 4 Wakil Ketua.

Page 4: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525 | TAHUN IV4 Nasional

Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Awi Setiyono di Surabaya mengatakan, Tim iden-tifikasi korban atau “Disaster Vic-tims Identification” (DVI) telah melakukan serah terima kepada pihak AirAsia, yang dilanjutkan kepada pihak keluarga.

“Saat ini dua jenazah asal Korea Selatan itu masih disimpan di tempat penyimpanan jenazah RS Bhayangkara Polda Jatim, dan segera diterbangkan ke Korea Selatan dalam waktu dekat,” katanya.

Awalnya, kata Awi, kelu-arga korban dari Korea Selatan meminta agar dua jenazah itu diterbangkan bersama sang anak yang juga menjadi korban pesawat AirAsia QZ 8501, namun hingga kini sang anak masih belum ditemukan.

Sebelumnya, keduanya terbang ke Singapura dengan seorang bayi berusia satu tahun, namun saat jenazah Park dite-mukan dengan kain gendongan masih melekat di tubuhnya, sang bayi tidak ditemukan.

Park dan Lee berhasil diiden-tifikasi Tim DVI pada Minggu (11/1) setelah mencocokan antara data primer dengan sekunder “ante mortem” dengan “post mortem” yang diberikan keluarga

korban dari Korea Selatan.Pada pemeriksaan kedua

jenazah, terdapat kecocokan data dan temuan tambalan gigi berba-han emas yang diperkuat properti menempel pada tubuh korban menggunakan bra menyusui.

Sementara itu, total jenazah yang berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polda Jatim hingga hari ke 18 sebanyak 38 jenazah dari total 48 jenazah yang masuk ke RS Bhayangkara, sisanya seban-yak 10 jenazah masih dilakukan pendalaman indentifikasi.

Kembali Ditemukan KorbanKepala Badan SAR Nasional

Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan pihaknya kembali mengevakuasi dua jenasah korban insiden AirAsia QZ8501 pada Rabu.

“Jenasah ditemukan oleh ne-layan dan pihak Polsek di Pulau Sembilan, Kotabaru, Kalimantan Selatan,” kata Bambang saat jumpa pers di kantornya, area Kemayoran, Jakarta, Rabu.

“Maka, sampai hari ini, hari ke-18 evakuasi, total jenasah ada 50. Sebanyak 48 sudah di Sura-baya, dua akan dievakuasi unsur udara menuju landasan terdekat,” katanya.

=ANT/VIRNA/ANOM

MUSIBAH BANJIR

Jenazah Suami-Istri Asal Korsel Segera Dipulangkan SURABAYA-Jenazah suami-istri korban Pesawat AirAsia QZ8501 asal Korea Selatan, Seong Beom Park (37) dan Kyung Hwa Lee (34) segera dipulangkan ke negara asalnya, setelah dilakukan serah terima dari tim identifikasi kepada keluarga korban, Rabu.

JAKARTA-Komite Na-sional Kecelakaan Transportasi membenar-kan beberapa objek yang sebelumnya tertangkap “multibeam side scan sonar” dari beberapa kapal merupakan bagian besar pesawat AirAsia QZ8501 yang belum sempat teridentifikasi secara visual.

“Sudah ketemu (badan pe-sawatnya), area sudah dideteksi dan sudah diberi tanda. Mau di-ambil mau dituruti lagi silakan,” kata Koordinator lapangan tim KNKT Ony Soeryo Wibowo di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah (Kalteng), Rabu.

KNKT, menuru dia, sejak awal mendapat kabar pesawat Air Asia QZ8501 hilang kontak

sudah melakukan analisa dan melakukan pemetaan kemungki-nan lokasi pesawat.

“Kami kirim side-scan sonar dengan menggunakan KN Jaday-at dan KN Andromeda. Lokasi kami di bagian utara barat dari Basarnas bekerja mengevakuasi jenazah, dan mereka konsentrasi di selatan,” ujar dia.

Saat itu, menurut dia, tim KNKT konsentrasi mencari kotak hitam pesawat, karena itu hanya menandai obyek-obyek besar yang tertangkap sonar.

“Lokasinya (badan pesawat) di area sama kotak hitam dite-mukan,” ujar dia.

Sebelumnya, pada Minggu (3/1), Kepala Badan SAR Nasion-al (Basarnas) Marsekal Madya TNI F Henry Bambang Soelistyo sempat menyebutkan sonar tim gabungan telah menemukan dua obyek berukuran besar di kedala-man lebih dari 30 meter yang di-pastikan badan pesawat AirAsia QZ8501.

“Saya sudah ngomong ini su-dah confirm (pasti) ya, dipastikan kalau keluar dari saya, termasuk koordinatnya nanti boleh ditulis. Tapi baru gambaran tiga dimensi dan dua dimensi, untuk picture (foto) akan saya sampaikan kalau ROV itu sudah diturunkan,” ujar Soelistyo.

Presiden GembiraTerkait penemuan badan

pesawat AirAsia QZ 8051 ini Presiden Joko Widodo menya-takan kegembiraannya karena menerima kabar bahwa badan pesawat AirAsia QZ8501 telah berhasil ditemukan dan bakal mulai dicoba untuk diangkat pada Kamis (15/1).

“Sore hari ini saya senang dan gembira karena jam 3 lebih sedikit badan pesawat Aira-sia sudh ketemu,” kata Pres-iden dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu malam.

=ANT/VIRNA

MUSIBAH QZ 8501

Badan Pesawat AirAsia Ditemukan

ant/irsan mulyadi PELANTIKAN SEKDA BERSTATUS TERDAKWA. Mantan Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Nurdin Lubis (kedua kiri) memberikan ucapan selamat kepada penggantinya Hasban Ritonga,usai dilantik di Medan, Sumatera Utara, Rabu (14/1). Hasban Ritonga berstatus terdakwa kasus sengketa lahan sirkuit di Jalan Pancing, Deli Serdang, Sumut, dilantik menjadi Sekda berdasarkan Su-rat Keputusan Presiden (Keppres) No 214/M/2014 per tanggal 29 Desember 2014.

ant/sigid kurniawan PENEMUAN BADAN UTAMA PESAWAT. Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsdya TNI FHB Soelistyo men-jelaskan badan utama pesawat Air Asia QZ8501 yang berhasil ditemukan oleh tim SAR Gabungan dalam jumpa pers di kantor Basarnas, Jakarta, Rabu (14/1). Badan pesawat tersebut ditemukan oleh Angkatan Laut Singapura dengan lokasi berjarak 3000 meter dari penemuan ekor pesawat serta 800 meter dari ditemukannya Flight Data Recorder (FDR).

Page 5: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525 | TAHUN IV 5PROBOLINGGO KAMIS 15 JANUARI 2015

No. 0525 | TAHUN IVEkonomiKORAN MADURA 5

JAKARTA-Memasuki perten-gahan Januari 2015 harga cabe mulai menunjukkan penurunan. Hasil pantauan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kementerian Perdagangan (Kemendag), harga rata-rata nasional cabai memas-uki pertengahan Januari 2015 dibanding minggu lalu menun-jukkan tren penurunan.

Harga cabai merah besar turun 21,3% dari Rp 65.600/kg menjadi Rp 51.600/kg, cabe merah keriting turun 14,5% dari Rp 69.600/kg menjadi Rp 59.500/kg, dan cabe rawit merah turun 14,6% dari Rp 79.300/kg menjadi Rp 67.700/kg.

Menurut Menteri Perdagangan (Mend-ag), Rachmat Gobel, turunnya harga cabai pada pertengahan Januari ini dikarenakan pasokan cabe ke pasar-pasar mulai bertam-bah. Peningkatan pasokan ini terjadi kare-na telah dimulainya panen cabai di sentra produksi Tasikmalaya, Cisewu, Sukabumi, Magelang, Muntilan, Wates, Rembang, Kediri, Blitar, dan Banyuwangi.

“Daerah-daerah sentra produksi yang telah panen perlu mendistribusikan paso-kan cabe secara proporsional dan merata ke berbagai daerah yang selama ini masih mengandalkan pasokan dari daerah lain, sehingga di daerah sentra cabai tidak ter-jadi kelebihan pasokan dan harga di ting-kat petani tetap memberi keuntungan yang layak kepada petani,” ujar Rachmat di Ja-karta, Rabu (14/1).

Penurunan harga cabai telah terjadi hampir di seluruh daerah. Penurunan

tertinggi harga cabai merah besar ter-jadi di Denpasar dari Rp 70.000 menjadi Rp 26.650/kg (61,9%) dan di Palu dari Rp 67.500 menjadi Rp 27.000/kg (60%).

Sedangkan penurunan tertinggi cabai merah keriting terjadi di Manado dari Rp 61.500 menjadi Rp 30.650/kg (50,2%) dan Jayapura dari Rp 70.000 menjadi Rp 35.000/kg (50%). Sementara itu untuk cabai rawit merah terjadi di Manado dari Rp 118.000 menjadi Rp 39.300/kg (66,7%) dan Jayapu-ra dari Rp 61.650 menjadi Rp 25.000/kg (59,4%).

Untuk memastikan penurunan harga cabe hasil pantuan tersebut, Menteri Per-dagangan telah menugaskan Direktur Jen-deral PDN Srie Agustina untuk mengkon-firmasikan langsung ke beberapa Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadis Perindag) Provinsi. Kadis Perindag Maluku, F.J. Papilaya menyatakan, “Harga

cabe merah besar di Ambon turun 33,33% dari Rp 60.000 menjadi Rp 40.000/kg ka-rena stok di pasar mulai bertambah dari Surabaya,” ucapnya.

Hal senada disampaikan pula oleh Kadis Perindag Sulawesi Barat, H. Asir Mangopo yang menyatakan bahwa,

“Harga cabe merah besar di Mamu-ju turun 9% dari Rp 55.000 menjadi Rp 50.000/kg dan cabai merah keriting turun 8% dari Rp 65.000 menjadi Rp 60.000/kg karena stok banyak dari panen lokal,” im-buhnya.

Sementara itu, khusus di DKI Jakarta, menurut Kadinas KUMKM dan Perdagan-gan DKI Jakarta, Djoko Kindaryo, harga cabe di lima pasar pantauan (Pasar Min-ggu, Pasar Senen, Pasar Rawamangun, Pasar Grogol dan Pasar Koja) juga mulai turun.

“Penurunan tertinggi harga cabai me-rah keriting di Pasar Grogol sebesar 38% dari Rp 65.000 menjadi Rp 40.000/kg, harga cabe merah besar di Pasar Rawamangun sebesar 27% dari Rp 90.000 menjadi Rp 65.000/kg, dan harga cabai rawit merah di Pasar Grogol sebesar 38% dari Rp 96.000 menjadi Rp 60.000/kg,” jelasnya.

=GAM

Harga Cabai Mulai Turun Cabai Merah Besar Turun dari Rp 65.600/kg Menjadi Rp 51.600/Kg

ant/muhammad adimaja FORUM BPK MENDENGAR. Ketua DPR Setya Novanto memberikan paparan pada acara Forum BPK Mendengar di Gedung BPK, Jakarta, Rabu (14/1). Acara yang diadakan dalam rangka Hut BPK ke-68 tersebut menghadirkan sejumlah politisi dan pimpinan redaksi dari sejumlah media guna mengevaluasi dan mendengarkan saran serta kritik untuk kinerja BPK.

Page 6: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525 | TAHUN IV6 Ekonomi

Peningkatan juga dicatatkan pada nilai kepemilikan saham oleh investor lokal sebesar Rp12,67 triliun, dari Rp1.014,08 triliun pada triwulan III/2014 (September 2014) menjadi Rp1.026,75 triliun pada tri-wulan IV, dengan total kepemilikan saham yang mencapai 36 persen.

“Lebih dari setengah pemegang efek dari investor lokal berasal dari tipe pemeg-ang efek corporate (54 persen), disusul den-gan individu sebesar 16,5 persen,” ujar Pjs Direktur Utama KSEI, Margeret M Tang di Jakarta, Rabu (14/1).

Margeret mengatakan, pada periode

triwulan akhir tahun 2014 (triwulan IV, Oktober - Desember), beberapa peningka-tan kinerja operasional KSEI berhasil di-capai dibandingkan periode sebelumnya (triwulan III, Juli - September 2014). “Pada periode triwulanan IV, kepemilikan saham masih didominasi oleh investor asing den-gan total kepemilikan sebesar 65 persen, turun 1 persen dari periode sebelumnya,” kata Margeret.

Berbanding terbalik dengan komposisi kepemilikan saham, investor lokal porsi kepemilkan obligasi korporasi dan sukuk lebih besar. Secara persentase kompo-sisi kepemilikan saham oleh investor lokal sama dengan periode sebelumnya yakni 91 persen.

Dari sisi nilai, jumlahnya meningkat tipis Rp0,57 triliun. Seperti halnya kepe-milikan obligasi korporasi dan sukuk oleh investor lokal, kepemilikan oleh investor asing persentasenya tidak berubah dari pe-riode sebelumnya yang mencapai 9 persen.

Sedangkan secara nilai, kepemilikan ob-ligasi korporasi dan sukuk meningkat dari Rp19,20 triliun menjadi Rp21,34 triliun dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Total nilai aset yang tercatat di C-BEST mengalami kenaikan 1,55 persen atau Rp48,7 triliun dari Rp3.149,34 triliun men-jadi Rp3.198,07 triliun. “Salah satu faktor

kenaikan total aset yang tercatatkan di KSEI dikarenakan adanya peningkatan nilai aset pada jenis Efek saham sebesar Rp34,86 trili-un dan Medium Term Notes sebesar Rp3,40 triliun,” ujarnya.

Total aset yang tercatat di KSEI tersebut, menurut Margeret masih didominasi oleh jenis efek saham dengan total nilai sebesar Rp2.891,73 triliun atau sekitar 90 persen dari total nilai aset. Kenaikan total nilai aset yang tercatat di KSEI tersebut, sejalan dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus meningkat se-jak periode I hingga periode IV triwulanan tahun 2014.

Per akhir Desember 2014, jumlah inves-tor pasar modal Indonesia yang mengacu pada jumlah Single Investor Identification (SID) secara konsisten terus mengalami peningkatan sejak periode triwulan I. Jum-lah investor pasar modal Indonesia hingga akhir 2014 telah mencapai 364.465, atau naik sekitar 10 persen dibanding awal pe-riode tahun 2014. “Kenaikan ini sejalan dengan tren kenaikan jumlah Sub Reken-ing Efek dan Login ke Fasilitas AKSes (Ac-uan Kepemilikan Sekuritas) yang masing-masing juga meningkat sekitar 10 persen dibandingkan dengan periode triwulan I,” pungkasnya.

=GAM

Asing Masih Jawara Kepemilikan Saham

JAKARTA-Dominasi asing di perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih terasa hingga akhir tahun 2014. Data Kustodian Sen-tral Efek Indonesia (KSEI) menyebutkan, nilai kepemi-likan saham oleh investor asing meningkat tipis dari Rp1.842,79 triliun menjadi Rp1.864,97 triliun.

ENERGI ALTERNATIF

ManfaatkanPenurunan Harga Minyak JAKARTA-Dewan Energi Na-sional mengusulkan pemerin-tah memanfaatkan penurunan harga minyak dunia dengan membangun cadangan energi penyangga dan menerapkan strategi penetapan harga ba-han bakar minyak dengan lebih transparan.

Selain itu, mengalokasikan subsi-di BBM untuk pengembangan energi baru dan terbarukan, kata Anggota DEN Bidang Lingkungan Hidup Sonny Keraf dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

“Salah satu yang jadi fokus kami adalah pengembangan bahan bakar nabati (BBN) sebagai sumber energi baru dan terbarukan,” ujarnya.

Ia mengatakan penurunan harga minyak dunia yang mencapai 45 dolar AS/barel saat ini merupa-kan momentum yang tepat untuk mengevaluasi subsidi BBM dengan mengalokasikan subsidi BBM untuk menyubsidi BBN yang selama ini harganya lebih mahal dan tidak kompetitif.

“Beralih saja ke subsidi BBN yang jelas lebih ramah lingkungan, sub-sidi BBM dilepas saja,” katanya.

Sedangkan mengenai penetapan harga gas, dia mengusulkan agar dalam kontrak gas yang biasanya jangka panjang, dibuka klausul untuk renegosiasi harga sehingga se-waktu-waktu harga dapat disesuai-kan agar tidak merugikan baik itu konsumen ataupun produsen.

Dalam kesempatan yang sama Anggota DEN Bidang Teknologi Andang Bachtiar mendorong pemer-intah untuk mengimpor minyak sebanyak mungkin lalu disimpan sebagai cadangan penyangga di semua kilang dan tangki yang ada di Indonesia.

Berdasarkan data DEN, saat ini terdapat sepuluh kilang minyak baik yang dimiliki Pertamina maupun swasta yaitu kilang Dumai (kapasi-tas 127 MBCD), Sungai Pakning (50 MBCD), Plaju (127,3 MBCD), Cilacap (348 MBCD), Balongan (125 MBCD), Cepu (3,8 MBCD), Tuban (100 MBCD), Balikpapan (260 MBCD), Kasim (10 MBCD), dan kilang milik PT Tri Wahana Universal (6 MBCD).

Tiga kilang lain yaitu perluasan kilang Balongan (kapasitas 125 MBCD), Tuban (200 MBCD) dan TWU 2 (10 MBCD) sedang dalam proses rencana dan konstruksi.=ANT/YASHITA

ant/muhammad iqbal PEMKOT TANGERANG TUTUP KAROKE INUL. Sejumlah Petugas Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang bersiap memasang stiker tanda ditu-tupnya tempat hiburan Karoke Inul Vizta di kawasan Tangcity, Tangerang, Banten, Rabu (14/1). Tempat hiburan yang bertema Karoke keluarga yang juga milik Inul Darasista itu ditutup Pemkot Tangerang karena melanggar Perda Kota Tangerang Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Pelarangan, Pengedaran dan Penjualan Minuman Keras (Miras).

Page 7: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525| TAHUN IV 7BangkalanBangkalan KAMIS 15 JANUARI 2015

No. 0525 | TAHUN IV 7Lintas JatimKORAN MADURA

Terpidana Korupsi PDAM Ragu Ajukan Banding

Ditemui di kediamannya di Kelurahan Sumbergedong, Ke-camatan Trenggalek, Soeharto mengatakan dirinya memper-timbangkan faktor biaya sebagai kendala utama.

"Kalau dibilang kecewa, ten-tu saya kecewa. Putusan itu saya rasakan tidak adil, tapi untuk menyikapinya perlu memper-timbangkan banyak hal, teru-tama biaya," kata mantan Bupati Trenggalek periode 2005-2010 itu, Rabu (14/1).

Soeharto mengaku, selama menjalani persidangan di Pen-gadilan Tipikor Surabaya dirin-ya sudah kesulitan biaya opera-sional.

Uang pensiunan dari jabatannya terdahulu sebagai Bupati Trenggalek hanya sekitar Rp1,4 juta, bahkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional/akomodasi perjala-nan dari Trenggalek ke Sura-baya, selama mengikuti persi-dangan tiap pekannya.

"Itu sebabnya saya selama ini juga tidak memakai jasa pen-gacara, karena memang tidak ada biaya untuk itu," ujarnya.

Ia memperkirakan, beban lebih berat akan dia rasakan se-cara ekonomi apabila memilih sikap banding atas putusan ma-jelis hakim.

"Kalau rasa-rasanya, saya sebenarnya ingin banding ka-rena secara pribadi belum bisa menerima hasil vonis tersebut. Tapi itu nantilah, masih akan saya pikirkan lebih dulu masak-masak," sambung dia.

Terkait materi vonis, mantan pejabat PT Telkom pusat di Ja-

karta sebelum akhirnya alih hal-uan ke jalur politik dengan men-jabat sebagai Bupati Trenggalek periode 2005-2010 itu menyata-kan hakim tidak bersikap adil.

Alasannya, lanjut dia, selu-ruh materi vonis hanya men-gacu dasar pertimbangan tuntu-tan yang diajukan JPU.

Sementara pembelaan di-rinya sama sekali tidak masuk dalam amar putusan majelis.

"Hanya sedikit yang digu-nakan, selebihnya semua sama dengan dasar tuntutan jaksa," keluhnya.

Soeharto divonis hukuman dua tahun penjara dan denda Rp50 juta subsider tiga bulan kurungan oleh majelis hakim Pengadilan Tipikor Surabaya, Selasa (13/1).

Ia dianggap bersalah karena sebagai pejabat bupati saat itu menyetujui/merekomendasikan penggunaan anggaran daerah sebesar Rp 750 juta untuk proyek pembangunan jalur pipanisasi bantuan APBN senilai Rp 4,5 miliar pada medio 2007.

Dikonfirmasi terpisah, pihak Kejaksaan Negeri Trenggalek menyatakan masih menunggu langkah hukum yang ditempuh pihak terpidana, apakah juga akan mengajukan banding atau menerima putusan hakim.

"Apabila terpidana banding, maka jaksa juga akan banding. Kalau tidak, ya kami juga tidak karena sebenarnya putusan ma-jelis sudah sama persis dengan tuntutan JPU," jawab Kasi Intel Kejaksaan Negeri Trenggalek, Dafit Supriyanto.

= ANT/DESTYAN HS/DIK

TRENGGALEK - Mantan Bupati Trenggalek Soehar-to mengaku masih ragu apakah bakal mengajukan banding atas vonis dua tahun penjara dan denda Rp50 juta subsider tiga bulan kurungan yang di-jatuhkan majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya, Selasa (13/1).

PASCAPENURUNAN HARGA

Konsumsi Pertamax Meningkat SURABAYA - Konsumsi bahan

bakar khusus (BBK) jenis per-tamax masyarakat di Jawa Timur meningkat 325 persen pascapen-urunan harga komoditas tersebut menjadi Rp 8.800 per liter, karena turunnya harga minyak dunia.

"Awalnya, harga pertamax Rp 10.300 per liter, dan kini turun sehingga daya beli masyarakat terhadap komoditas itu naik," kata Assistant Manager External Relations PT Pertamina (Pers-ero) MOR V Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara, Happy Wulansari di Surabaya, Rabu (14/1).

Ia mengungkapkan, besarnya konsumsi masyarakat hingga meningkat tiga kali lipat itu ter-lihat sejak diturunkannya harga pertamax di Tanah Air (2/1). Pa-dahal, jika dihitung hingga saat

ini waktunya hanya dua pekan."Angka konsumsi pertamax ini

sekaligus membuktikan kian ting-ginya tingkat kesadaran mereka untuk menggunakan bahan bakar dengan kualitas baik," ujarnya.

Meski demikian, jelas dia, kenaikan konsumsi pertamax se-banyak 325 persen hanya terlihat di wilayah Jatim. Akan tetapi, secara umum di area Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara terjadi pe-ningkatan 320 persen. "Performa kenaikan konsumsi itu memang telah kami prediksi sebelumnya," ucapnya.

Apalagi, tambah dia, saat ini perbedaan harga pertamax dan premium selisih sedikit. Kini harga premium berada di posisi Rp 7.600 per liter. Akibatnya kini masyarakat untuk memilih pertamax.

"Terkait upaya mengantisipasi peningkatan konsumsi pertamax, kami menyiapkan tambahan mo-bil tangki untuk pertamax seba-nyak enam unit dengan kapasitas total 168 kilo liter (KL)," tuturnya.

Ia mengemukakan, pe-ningkatan tersebut disalurkan dari depo Perak ke enam depo lainnya. Misalnya Banyuwangi, Camplong (Madura), Malang, Kediri, dan Madiun. Walau terjadi peningkatan tinggi tetapi secara volume hanya naik enam persen dibandingkan konsumsi premium pada kondisi normal.

"Konsumsi premium rata-rata di wilayah Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara 15.514 KL per hari. Kalau di wilayah Jatim rata-rata hanya 11.396 KL per hari," tambahnya.

= ANT/CHANDRA HN/DIK

ant/rudi mulyaSIDAK KECURANGAN SPBU. Petugas Metrologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Kediri me-meriksa takaran BBM saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (14/1). Sidak yang difokuskan pada pemeriksaan terhadap standar kuantitas BBM ini merupakan langkah guna mengantisipasi kecurangan takaran dan pelanggaran alat ukur pada BBM yang ba-nyak dikeluhkan masyarakat di sejumlah SPBU di wilayah Kediri.

Page 8: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525| TAHUN IV 8 Lintas Jatim

Dua Jenazah AirAsia Teridentifikasi

Ketua Tim DVI Kombes Polisi dr Budiyono di Surabaya menga-takan, dua jenazah itu dengan label B034 atasnama Christanto Leoma Hutama, laki-laki 22 tahun warga negara Indonesa (WNI) asal Tulungagung, Jawa Timur, serta jenazah label B038 atas nama J Stevani Gunawan, perempuan

WNI usia 21 asal Surabaya."Dua jenazah ini sulit dikenali

menggunakan metode primer, sehingga Tim DVI menggunakan data sekunder ditambah properti yang dipakai saat keduanya be-rangkat, dan itu dikenali melalui CCTV," ungkapnya.

Budiyono menjelaskan, je-

nazah Christanto tidak mudah dikenal dan teridentifikasi me-lalui sidik jari dan gigi, sehingga tim harus menggunakan data sekunder yang dikumpulkan se-belumnya.

"Dari data sekunder yang dite-mukan sangat signifikan, ditam-bah dari medis termasuk jenis kelamin dan adanya tanda spesi-fik berupa dua tahi lalat di lengan kanan dan sebelah kening," tu-turnya.

Ia menjelaskan, temuan sekunder ini sangat signifikan, diperkuat dengan properti yang sedang dipakai korban, seperti

kaos warna jingga atau oranye dengan gambar dan logo tert-entu, dan celana pendek warna hitam.

Sedangkan jenazah Stevani ditemukan karena adanya kemiri-pan dengan DNA ibu kandung yang juga menjadi korban, yakni The Meiji Thejakusuma (45 ta-hun).

"Untuk jenazah Stevani dii-dentifikasi menggunakan cara yang sama, yakni metode data sekunder, seperti tinggi badan, jenis kelamin serta properti dan analisa dari CCTV kaos warna yang sama pada jenazah ibu

kandung," ucapnya.Selain itu, identifikasi jena-

zah Stevani diperkuat dengan informasi dari paman korban, yakni korban sering mengoleksi bra atau pakaian dalam dengan produk tertentu yang juga dipakai korban saat meninggal.

Dengan teridentifikasi dua je-nazah pada hari ke 18, total jena-zah yang sudah diidentifikasi oleh Tim DVI sebanyak 38 jenazah dari total 48 jenazah yang masuk ke RS Bhayangkara, sisanya sebanyak 10 jenazah masih pendalaman in-dentifikasi.

= ANT/ABDUL MALIK IBRAHIM/DIK

SURABAYA - Dua jenazah kecelakaan Pesawat AirA-sia QZ8501 yang awalnya sulit dikenali, dapat teri-dentifikasi oleh Tim Identifikasi Korban atau "Dis-aster Victim Identification" (DVI) Polda Jatim, Rabu (14/1).

PERANGKAT DESA

Ratusan Sekdes Belum Terima Tunjangan JEMBER - Ratusan sekretaris

desa di Kabupaten Jember, Jawa Timur, belum menerima tunjang-an selama tujuh tahun sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pe-merintahan Desa.

Forum Sekretaris Desa Indo-nesia (Forsekdesi) Jember mem-pertanyakan persoalan tersebut dengan mendatangi Komisi A DPRD Jember, Rabu (14/1).

"Sesuai dengan pasal 19 ayat 2 Perda Nomor 6 Tahun 2006 tertulis setiap sekretaris desa (sekdes) ber-hak menerima tunjangan yang be-sarannya sama dengan eselon IV/b, namun hingga kini kami belum terima tunjangan itu," kata Ketua Forsekdesi Jember, Sugiartono.

Menurut dia, para sekdes tidak melihat besaran nominal tunjangan tersebut, namun pera-turan daerah yang mengamanat-kan tunjangan, sehingga peme-rintah seharusnya menegakkan aturan yang sudah dibuat.

"Di Jember ada sebanyak 224 sekdes dan semuanya belum menerima tunjangan sebesar Rp 400 ribu per bulan, sehingga total tunjangan itu selama tujuh tahun mencapai Rp 7,5 miliar," tuturnya.

Untuk itu, kata dia, Forsekdesi mengadukan persoalan itu kepada Komisi A DPRD Jember untuk menanyakan kejelasan tunjang-an yang sudah ditetapkan melalui Perda tentang Pemerintahan Desa.

"Mudah-mudahan ada penje-

lasan dari Pemkab Jember terkait dengan tunjangan yang belum dicairkan selama tujuh tahun karena para sekdes menunggu informasi tersebut," paparnya.

Sementara anggota Komisi A DPRD Jember David Handoko Seto mengaku terkejut dengan pengaduan Forsekdesi terkait dengan tidak cairnya tunjangan para sekdes selama tujuh tahun.

"Seharusnya tunjangan itu diberikan kepada sekdes setelah perda ditetapkan dan anggaran itu bisa diambilkan dalam APBD, namun ternyata Pemkab Jember tidak menindaklanjuti perda yang sudah dibuat sendiri," ucap legis-lator Partai Nasdem itu.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

ant/siswowidodoDEMO PJ KADES. Massa yang tergabung dalam Persatuan Rakyat Desa (Parade) melakukan aksi demo di depan ge-dung DPRD Kab. Madiun, Jatim, Rabu (14/1). Mereka menolak Penjabat (Pj) Kepala Desa di sejumlah desa yang diisi Pegawai Negeri Sipil (PNS) karena dinilai melanggar PP 43/2014 tentang Desa dan Perda No. 4/2007.

PURNA JABATAN

Pemprov Siapkan 16 Penjabat Kepala Daerah

SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur saat ini me-nyiapkan 16 penjabat (Pj) kepala daerah yang akan menjabat se-mentara seiring dengan bera-khirnya masa jabatan wali kota/bupati pada 2015.

"Sekarang sedang digodok nama-nama yang diperintahkan untuk menjabat semetara, kare-na harus sesuai aturan berlaku," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Akhmad Sukardi kepada wartawan di Surabaya, Rabu (14/1).

Ia menjelaskan kriteria umum yang berhak menjadi penjabat kepala daerah adalah pegawai negeri sipil (PNS) es-elon II, baik sebagai kepala biro, badan, dinas, maupun staf ahli dan badan koordinasi wilayah (Bakorwil).

Sekdaprov juga mengatakan, selain pejabat eselon II di ling-kungan Pemprov Jatim, tugas Pj kepala daerah juga bisa dijabat oleh sekretaris daerah kabupa-ten/kota setempat, khususnya bagi daerah yang kondisi poli-tiknya kondusif.

"Tapi tidak itu saja karena ada kriteria khusus untuk bisa mengemban tugas berat ini dan tidak sembarangan," kata man-tan Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Jatim terse-but.

Pihaknya mengaku tidak bisa memberikan kepastian ten-tang kriteria-kriteria penjabat kepala daerah nantinya karena beralasan menjadi kewenangan Gubernur Jatim Soekarwo.

Di provinsi ini, terdapat 16 daerah yang pada 2015 harus

melaksanakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) karena habis-nya masa jabatan pasangan bu-pati/wali kota.

Sesuai dengan aturan pe-merintah pusat, tahun ini bakal digelar Pilkada serentak sekali-gus menunggu keputusan DPR terkait Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Pilkada.

Oleh karena waktu habis masa jabatan berbeda antara daerah satu dengan yang lain maka sembari menunggu Pilka-da serentak akan diberlakukan Pj atau penjabat sementara di 16 daerah.

Ke-16 daerah tersebut ada-lah Ngawi, Kota Blitar, Kabu-paten Lamongan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Kediri, Kabupaten Situbondo, Kabupa-ten Jember, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Trenggalek.

Kemudian, Kabupaten Mo-jokerto, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Malang, Kabupaten Sidoarjo, Kota Pasuran, serta Kota Surabaya.

Sementara itu, sumber di internal Pemprov Jatim menye-butkan kriteria yang layak men-jadi Pj Kepala Daerah, di anta-ranya dipilih dari para pejabat yang pernah menjadi kepala daerah, kemudian pernah men-calonkan kepala daerah.

"Untuk yang kedua ini masuk dalam kriteria karena mereka dianggap pernah bersentuhan langsung dengan masyarakat, pernah berkampanye dan ingin mendharmabaktikan dirinya untuk daerah," katanya.

= ANT/FIQIH ARFANI/DIK

Page 9: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525| TAHUN IV 9Lintas Jatim

Pengamat: ‘Travel Warning’ AS-Australia Mengacu pada ISIS

"Saya kira AS dan Australia mempunyai instrumen yang akurat terkait gejala terorisme di Surabaya dan Bali, apalagi ra-tusan warga Surabaya diisukan sudah bergabung dengan ISIS," katanya di Surabaya, Rabu (14/1).

Menurut Basis Susilo yang juga Dekan Fisip Unair Surabaya itu, "travel warning" dari AS dan Australia tak perlu diragukan akurasinya, tapi bisa jadi "travel warning" itu membuat pihak ter-oris (ISIS) menjadi "tiarap" dan

membatalkan niatnya atau seka-dar menunda.

"Karena itu, saya kira kita perlu waspada saja, tapi kita juga tidak perlu terlalu panik, bahkan kalau perlu meminta data dari pihak AS dan Australia untuk an-tisipasi, sebab bisa jadi aksi teror-is itu mendahului 'travel warning' seperti Bom Bali," katanya.

Ditanya kemungkinan "travel warning" itu terkait dengan aksi penyerangan kantor majalah satir "Charlie Hebdo" di Eropa, Basis

Susilo menilai kemungkinan itu sangat kecil, karena aksi teroris di Indonesia berbasis "jihad" dengan makna yang melenceng, bukan berbasis pelecehan agama.

"Kalau dikaitkan dengan kasus 'Charlie Hebdo' itu saya kira terlalu jauh, karena faktor akurasinya dengan fakta yang ada di sini sangat rendah, jadi lebih dekat pada kaitannya den-gan teroris yang aksinya dijalan-kan ISIS," katanya.

Sebelumnya, Kedubes AS menyatakan melindungi warga negara AS di luar negeri merupa-kan salah satu prioritas tertinggi Departemen Luar Negeri Ameri-ka Serikat, karena itu pihaknya memberikan informasi terbaru terkait dengan keamanan serta

pertimbangan lainnya yang per-lu diketahui oleh warga negara AS ketika bepergian ke luar neg-eri.

"Kami sangat menganjur-kan warga negara AS yang ting-gal di luar negeri atau sedang bepergian ke luar negeri untuk mendaftar di the Smart Travel-er Enrollment Program (STEP) guna menerima informasi terkini terkait keamanan dan keselama-tan dari Kedubes," kata Juru Bica-ra Kedubes AS.

Peringatan Keamanan pada 3 Januari 2015 itu mengingatkan warga negara AS akan potensi an-caman terhadap bank-bank dan hotel-hotel terkait dengan AS yang ada di Surabaya, Jawa Timur.

Selang beberapa hari, Aus-

tralia pun mengeluarkan "travel warning" serupa, tapi bila "travel warning" dari AS itu untuk Sura-baya, maka "travel warning" dari Australia untuk wilayah Surabaya dan Bali.

Menanggapi "travel warning" itu, Kapolri Jenderal Pol Sutar-man menjamin Indonesia saat ini, khususnya Surabaya, dalam kondisi aman terkendali, karena itu tidak perlu ada kekhawati-ran.

"Saya pastikan Indonesia aman, tidak ada ancaman apa pun di Surabaya maupun di Jawa Timur," katanya di sela mengun-jungi keluarga korban pesawat AirAsia di Rumah Sakit Bhayang-kara, Mapolda Jatim (5/1).

= ANT/EDY M YA'KUB/DIK

SURABAYA - Pengamat hubungan internasional Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Basis Susilo menilai "travel warning" yang dikeluarkan pemerin-tah AS dan Australia untuk warganya di Surabaya dan Bali mengacu pada aksi teroris ISIS.

ant/sahlan kurniawanRAZIA PELAJAR BLITAR. Petugas Satpol PP merapikan rambut para siswa yang terjaring razia pada jam sekolah di Kantor Satpol PP, Kota Blitar, Jawa Timur, Rabu (14/1). Razia yang dilakukan untuk mengantisipasi kenakalan remaja usia sekolah tersebut berhasil menjaring 32 pelajar yang membolos sekolah.

Page 10: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525| TAHUN IV 10 Lintas Jatim

Pintu Masuk Grand City Surabaya Disegel

"Pintu yang kami segel itu desain awalnya hanya pagar saja. Tapi dari pihak pengelola Grand City kok pagar dibuka dan difungsi-kan sebagai pintu masuk dan juga pintu keluar. Ini kan tentu menyalahi aturan," kata Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Irvan Widyanto disela-sela penyegelan (14/1).

Diketahui akses pintu masuk dan juga pintu keluar yang disegel ini oleh petugas ini, ditulis "Bukan Akses Masuk" dengan cat putih. Selanjutnya, tak jauh dari pintu yang disegel ini, terdapat dua pintu masuk lainnya. Di kedua pintu ini ditu-lis "Akses Masuk".

Mantan camat Rungkut ini menambahkan pe-nyegelan ini akan dilakukan hingga pintu yang disegel petugas itu benar-benar ditutup oleh pengelola GC. Menurut dia, akibat dibukan-ya pagar ini menjadi akses keluar masuk mal, lalu lintas yang ada di Gubeng Pojok, terutama pada sore hari, menjadi macet.

Hal ini dikarenakan saat itu banyak warga yang pulang kerja. "Kami sudah memperingatkan berkali-kali agar akses pintu masuk yang kami segel ini ditutup. Ternyata dari pengelola GC tak kunjung menuruti per-mintaan kami. Akhirnya jalan satu-satunya ya kami segel," katanya.

Kepala Dishub Kota Sura-

baya, Eddi mengatakan akses pintu masuk Grand City itu berada di Jalan Gubeng Pojok. Pintu masuk ini selain yang disegel oleh petugas sebab yang disegel petugas ini awalnya hanya berupa pagar pembatas biasa. Selan-jutnya, untuk akses keluar adalah melalui Jalan Kusuma Bangsa.

"Jadi, yang di Jalan Gubeng Pojok ini hanya untuk akses masuk, bukan keluar. Kemu-dian yang patut dicatat, yang kami tutup ini adalah pintu masuk yang akses jalannya masuk wilayah Pemkot, jadi bukan jalan Nasional," kata-nya.

Tak lama setelah petugas melakukan penyegelan, Man-ager Operasional GC, Stevie Widya datang ke lokasi. Saat dikonfirmasi, Stevie mengakui bahwa pihaknya belum men-gantongi amdalalin.

Namun begitu, pihaknya sudah melakukan pengurusan. Untuk akses pintu masuk yang disegel petugas, Stevie menga-ku tidak mempersoalkan tinda-kan tersebut. Bahkan, pihaknya akan menuruti permintaan aparat agar pintu masuk itu ditutup.

"Kalau memang aturannya seperti itu ya kami akan turuti. Lagipula, sebelum petugas melakukan penyegelan, kami sudah menutup akses masuk itu. Coba lihat kami sudah memasang pot buka di pintu masuk itu," katanya.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

SURABAYA - Pintu utama masuk pusat perb-elanjaan, Grand City (GC), di Jalan Gubeng Po-jok Kota Surabaya, disegel oleh aparat gabun-gan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perhubungan (Dishub) dibantu Polrestabes karena tidak mengantongi analisis dampak lingkungan (amdalalin).

PENGHAPUSAN TIKET MURAH

Gubernur Merasa Keberatan SURABAYA - Gubernur Jawa

Timur Soekarwo mengaku keber-atan terhadap rencana pengha-pusan tiket pesawat murah oleh Kementerian Perhubungan ka-rena dikhawatirkan berpengaruh terhadap perekonomian daerah.

"Kalau dihapus saya tidak setuju karena berpengaruh di du-nia perekonomian dan pariwisa-ta," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Rabu (14/1).

Pertimbangan lain, kata dia, di Jawa Timur saat ini tengah mengembangkan sejumlah la-pangan terbang perintis, seperti di Kabupaten Sumenep, di Kabu-paten Banyuwangi, di Kabupaten Jember, Pulau Bawean (Gresik), bahkan menurut rencana di Ka-bupaten Bojonegoro.

Menurut dia, adanya rencana penghapusan tiket murah berpen-garuh terhadap keberlangsungan operasional lapangan terbang dan berimbas pada beberapa sektor.

Ia mengatakan, dulu pemerin-tah bahkan memberi subsidi pada Merpati sebagai penerbangan perintis dan PT Pelni dengan ka-pal perintisnya.

Kali ini, lanjut dia, banyak penerbangan murah dengan me-nekan biaya lain, seperti tidak adanya makan atau minum serta pelayanan lainnya dari maskapai.

Karena itulah, Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo terse-but mengusulkan agar tiket mu-rah dapat diberlakukan, sebab menyangkut konektifitas antar-daerah.

"Bahkan untuk distribusi lo-gistik sangat diperlukan, sebab tidak mungkin dengan biaya ma-hal pengusaha mengirim barang," katanya.

Tidak itu saja, rencana peng-hapusan tiket murah akan sangat berpengaruh pada sektor ekono-mi, khususnya investasi di daerah.

Dia memberi contoh, ketika pengusaha Jatim ke Makassar, tidak mungkin mengirim contoh jagung lewat internet, tapi harus dibawa ke Makassar bersama pen-gusahanya.

"Dan Indonesia masih seper-ti itu, kalau tiket murah dihapus maka pengusaha kecil berpikir ul-ang untuk bisnis ke daerah lain," katanya.

= ANT/FIQIH ARFANI/DIK

ant/andika bethaPEMAKAMAN PRAMUGARA AIRASIA. Pelayat menaburkan bunga di atas makam pramugara AirAsia QZ8501 Oscar Desano (27) seusai pemakaman di Krakitan, Bayat, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (14/1). Jenazah Oscar Desano dan Yuni Astuti teridentifikasi pada Selasa (13/1). Hingga Rabu pagi masih terdapat 12 jenazah yang belum teridentifikasi di Posko DVI Polda Jatim.

Page 11: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525 | TAHUN IV N

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi, Fathol Alif BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni BIRO

SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala) BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER

Reformasi Polri

Salam Songkem

Presiden RI ingin mereformasi to-tal sistem di tubuh Polri. Perny-ataan itu terungkap setelah

sebelumnya Presiden mengusulkan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon tunggal kapolri dari sembilan nama yang direkomendasikan Kom-polnas. Usulan itu diterima dan dika-bulkan oleh Komisi III DPR RI melalui hasil rapat pleno komisi.

Akan tetapi, sayangnya, sehari sebelum DPR menyetujui Komjen Pol Budi Gunawan yang ditunjuk menjadi Kepala Kepolisian RI, pengganti Jen-deral Pol Sutarman itu telah ditetap-kan sebagai tersangka oleh KPK karena cukup bukti terlibat kasus ko-rupsi saat menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier pada Deputi SDM Mabes Polri.

Penetapan calon Kapolri pilihan Joko Widodo itu, menurut Ketua KPK Abraham Samad, bukan karena ada tekanan atau permintaan bertend-ensi politis, melainkan murni karena KPK mendapatkan bukti valid ket-erlibatan dia dalam transaksi men-curigakan. Kasus yang menimpa Budi Gunawan tidak hanya berpoten-si menggagalkan pengangkatannya sebagai Kapolri, namun juga men-coreng-moreng pemerintahan Joko Widodo. Setidak-tidaknya penunju-kan calon Kapolri yang dilakukan RI 1 tidak didasarkan pada sosok figur calon Kapolri yang bersih, terbukti dalam penunjukannya Joko Widodo tidak melibatkan KPK dan PPATK.

Memang keterlibatan KPK dan PPATK dalam proses penetapan calon Kapolri masih menimbulkan prokon. Ada yang setuju, ada juga yang menganggap tidak menjadi ke-harusan. Sehingga boleh-boleh saja apabila Joko Widodo memilih Komjen Pol Budi Gunawan tanpa melibatkan KPK dan PPATK. Tetapi, ketika yang ditunjuk ternyata ditetapkan tersangka dalam kasus korupsi, keterlibatan KPK makin terasa jadi suatu kebutuhan, agar sejak dini dapat terdeteksi track record calon kapolri. Agar juga tidak membuat Joko Widodo kebakaran jenggot, gara-gara pilihannya keliru karena kena pada orang yang ternyata tidak bersih dari prilaku korupsi. Joko Widodo boleh kecewa atas peneta-pan BG sebagai tersangka dan harus mencari calon kapolri selainnya jika benar-benar mereformasi Polri.(*)

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tu-lisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Membangun Indonesia 2015

Hal tersebut sungguh menjadi dilematis. Sebab, setiapkali ketika dalam

masa transisi kepemimpinan pasti terjadi bencana yang bertub—tubi. Seperti halnya kepemimpinan sebelumnya. Banyak terjadi bencana seperti banjir, tanah longsor, bahkan tsunami. Yang notabennya mer-ugikan masyarakat dan menim-bulkan banyak korban.

Kini di penghujung tahun 2014 menjadi momen yang san-gat menakutkan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Sebab, pada akhir tahun 2014 dan sekaligus memasuki tahun Baru 2015, banyak sekali ben-cana yang melanda Indonesia. Memang, letak geografis Indo-nesia yang memungkinkan ter-jadi bencana menjadi salah satu faktor utama. Akan tetapi, ser-ingkali hal tersebut tidak dim-bangi oleh antisipasi konstruktif pemerintah.

Bencana yang terjadi selama bebrapa dekade ini, memang tidak menjadi hal yang tabu. Seperti bancana tanah longsor di Banjarnegara, kecelakaan pe-sawat Air Asia, MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang sangat menggangu dalan ranah pere-konomian Indonesia. Kemudian munculnya banyak teroris yang selalu menghantui Bangsa In-

donesia. Seolah kondisi tersebut memang sudah menjadi ‘ma-kanan pokok’ sehari-hari, tanpa ada problem solved yang konkret.

Dari gambaran diatas sudah jelas bahwasanya, Indonesia merupakan negara yang selalu dijadikan objek dari segala ben-cana. Baik dari ulah manusia sendiri atau disebabkan oleh “amarah” alam. Kondisi terse-but, timbul dikarenakan tidak adanya stabilitas yang balance. Baik antara manusia dengan manusia maupun manusia den-gan alam.

Dalam ranah politik manu-sia atau pemerintah lebih fokus terhadap kepentingan pribadi. Sehingga, kelalaian pun terjadi. Seperti halnya, eksploitasi be-sar-besaran SDM yang ada oleh penerintah tanpa ada usaha un-tuk memperbaiki. Karena doron-gan politik yang hanya mement-ingkan kepuasan pribadi yang bersifat hedonis_lah, hal terse-biut terjadi.

Lebih SistematisTahun 2015 ini, marilah kita

mulai dengan dengan pikiran yang sistematis, logis, dan cer-das. Kita baru saja menghadapi berbagai musibah justru di akhir tahun. Namun dengan berbagai kesiapan yang dilkuakan ber-bagai komponen, masalah itu secara perlahan-lahan mampu kita atasi.

Benar, kita tidak bertindak sendiri, tetapi bahu-membahu antar-komponen. Termasuk menjalin kerjasama dengan (co-operation) Negara lain untuk menghadapi masalah ini. dua hari setelah kecelakan lokas-inya telah ditemukan. Tidak lain itu, dilakukan dengan cara sis-tematis. Mulai dari menganali-sis jalur pesawat, kemungkinan penyebab kecelakannya sampai dengan kemampuan kita mena-han emosi dan mampu beker-jasama.

Inilah sebuah kecerdasan sosial yang perlu dipertahan-kan. Tidak saja dalam menan-gani bencana, tetapi juga untuk pembangunan negara dimasa depan. Banyak orang yang sudah

memprediksi, kemungkinan-ke-mungkinan bencana dalam ran-ah sosial,politik, dan ekonomi yang berkembang ditahun 2015. Secara politis, pada tingkat atas, terutama eksekutif tampaknya telah tertata, tidak lagi abur adul seperti tahun lalu.

Kelompok eksekutif telah mampu memperlihatkan ker-jasamanya. Lihat saja misal dalam menangani pesawat Air Asia. Mulai dari presiden sama-pai tingkat bupati, bahkan juga camat dan kepala desa ikut ter-libat langsung ke lapangan. Di-kalangan legislatif pusat telah mulai kelihatan peredaan ket-egangan. Kondisi tersebut terli-hat dengan mulai ditinggalkan koalisi merah putih dan Indo-nesia Hebat. Artinya tanda ker-jasama juga telah ada.

Maka dengan parameter yang telah disebutkan, boleh di-katakan secara politis Indonesia sudah beranjak kearah stabili-tas. Ini merupakan modal besar untuk membangun di tahun 2015 nanti. Bagaimana mungkin Indo-nesia mampu melakukan rekon-struksi secara universal apabila stabilitas tidak menjamin.

Maka, dengan adanya ja-minan politik yang sudah mu-lai stabil tersebut. dilain sisi, munculnya teroris-teroris yang mengancam negara. Sungguh sangatlah meresahkan. Sehing-ga, pemerintah haruslah was-pada terhadap perkembangan dan pergerakan teroris yang se-lalu mengancam negara, inilah yang mesti ditangani dengan baik. Kita sudah memiliki den-sus 88 yang sudah dipandang profesional dalam menangkal

perkembangan terorisme.Disamping mempunyai in-

strumen yang andal, juga harus dilakukan pendekatan-pen-dekatan dengan masyarakat. Bahwa Indonesia itu merupakan negara yang memiliki budaya halus, tidak dengan ideologi kekerasan. Pendekatan ini pent-ing dilakukan demi menyadar-kan dan mengurangi anggota masyarakat yang menghasut dengan rayuan-rayuan yang tidak benar dan bertentangan dengan budaya masyarakat.

Ditahun 2015 ini, harus ada pendekatan dua pihak, yakni menangkal dan menangkap kelompok teroris dan mem-berikan pencerahan kepada masyarakat agar tidak terjebak pada ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan budaya barat. Yang esensinya dapat merusak moral bangsa Indonesia. Hal tersebut, juga menjadi hal yang sangat fundamental dalam pe-nataan stabilitas Negara.

Jadi, jika stabilitas politik dan keamanan sudah demiki-an terjamin, maka tantangan ekonomi Indonesia di tahun 2015 akan dihadapi dengan leb-ih baik. Katakanlah pasar bebas ASEAN sebagai sebuah tantan-gan paling dekat, akan dapat dipecahkan secara bersama-sama. Tidak ada persoalan yang tidak dapat dihadapi apabila di-lakukan dengan bersama-sama. Melalui kesadaran yang berke-budayaan Indonesia. Mari kita sambut tahun 2015 ini dengan tekad memajukan negara dan memelihara keamanan negara secara maksimal. Wallahu a’lam bi al-shawaf=

Masa transisi kepemimpi-nan Indonesia, telah men-galami kegalauan yang begitu mendalam. Seluruh pikiran dan tenaga telah difokuskan pada pandan-gan Indonesia kedepan. Banyak sekali tantangan yang telah siap menjadi ‘musuh bertopeng’ dalam menjalankan visi-misinya. Mungkinkah dalam masa transisi kepemimpinan Indonesia mampu mengh-adapi tantangan kedepan yang bersifat transpar-ansi?

Sumenep CPamekasan IPROBOLINGGO KAMIS 15 JANUARI 2015No. 0525 | TAHUN IV OpiniKORAN

MADURA 11

Page 12: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525 | TAHUN IV12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO KAMIS 15 JANUARI 2015

No. 0525 | TAHUN IV 12ProbolinggoKORAN MADURA

Karena pelaku melompat dari mobil saat polisi lalulintas Sat-lantas Polres Probolinggo Kota melakukan pengejaran. Pelaku dikejar petugas karena mengemu-di ugal-ugalan, dan dicurigai tel-ah melakukan tindak kejahatan.

Sebelum menabrak warung, mobil xenia warna hitam bernop-ol N.1157 VH yang dikemudikan AG (30) warga Kecamatan Rem-bang Kabupaten Pasuruan dikejar polisi Satuan Lalu Lintas (Satlan-tas) Polres Probolinggo Kota.

Petugas lalu lintas, Brigpol Ilham, yang melakukan pengeja-ran terhadap mobil tersebut, juga mencurigai gerak gerik pelaku yang mengemudi dengan kecepa-tan tinggi. Mulanya petugas men-duga sang sopir berusaha kabur karena telah melakukan tindak kejahatan.

Bukannya mengurangi kece-patan laju kendaraannnya saat dihentikan. Pelaku justru semakin tancap gas menghindari kejaran polisi. ”Sang sopir nekad melom-

pat dari mobil yang dikendarain-ya. Sebelum akhirnya menabrak sebuah warung milik warga,” tan-das Khoirul, salah satu saksi di tempat kejadian perkara.

Tidak hanya sampai disitu, pelaku juga masih berusaha ka-bur dari sergapan polisi ke arah pantai. Bersama warga setempat polisi berusaha menangkapnya.Namun pelaku melawan dengan mengancam melempar warga dengan batu.

“Saat mobil menabrak warung milik warga, pelaku melompat dan melarikan diri kea rah utara bibir pantai Desa Pesisir. Saya kejar terus sampai kepematang sawah. Akhirnya dengan dibantu warga pelaku bisa tertangkap,” terang AKP. Damar Bastiar, Kasa-treskrim Polres Probolinggo Kota.

Setelah berhasil dibekuk polisi, lanjut AKP. Damar Bastiar, polisi juga menemukan sebilah celurit yang disimpan pelaku di dalam mobil. ”Saat diperiksa pelaku mengaku hendak menuju Lumajang. Dengan mengguna-kan sebuah mobil rental yang disewanya di daerah Pasuruan,” katanya.

Hingga kini, polisi masih mendalami kasus tersebut. Apa-kah mobil yang digunakan pelaku adalah mobil curian atau mobil yang digelapkan. Selain dijerat Undang-Undang Lalu Lintas, pelaku juga dijerat pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Darurat Nodan bahan nomor 12 tahun 1951 ten-tang senjata tajam dan bahan peledak.

=M.HISBULLAH HUDA

Mobil Tabrak WarungPelaku Melompat saat Dikejar PolisiPROBOLINGGO – Sebuah mobil Xenia warna hitam me-nabrak warung di pinggir jalan raya pantura Desa Pesisir Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo, Rabu (14/1) siang. Sebelum menabrak, mobil tersebut melaju tanpa pengemudi.

BARANG BUKTI. Mobil Daihatsu Xenia warna hitam nomor polisi N 1157 VH diamankan di Mapolres Probolinggo Kota.

PROBOLINGGO - Upaya pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam melakukan pembinaan terus dilakukan ke-pada eks Wanita Tuna Susila (WTS) yang ada di wilayahnya.Namun sayang jumlah eks WTS yang akan dibina jum-lahnya tetap seperti tahun ke-marin alias stagnan.

Tahun 2015 jumlah eks WTS yang mendapatkan perhatian khusus sebanyak 20 orang pen-erima. Jumlah tersebut tidak mengurangi atau bertambah dengan tahun 2014 kemarin. ”Jumlah eks WTS yang akan mendapatkan pembinaan sep-erti tahun kemarin,” kata Kepa-la Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo, Siti Khoiriyah, ke-pada wartawan, Rabu (14/1).

Menurutnya, jumlah yang eks WTS yang akan diberikan pembinaan oleh pihaknya ber-dasarkan laporan dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecama-tan (TKSK) yang ada di wilayah Kabupaten Probolinggo. ”Data yang berhubungan dengan Penyandang Masalah Kes-ejahteraan Sosial (PMKS) ter-masuk data WTS atau eks PSK yang digunakan oleh pihakn-ya,” kata Siti Khoiriyah.

Dari jumlah 20 orang eks WTS yang akan diberikan pem-binaan oleh pihaknya tersebut, lanjut Siti Khoiriyah, meru-pakan jumlah dari semua ke-camatan yang ada di Kabupat-en Probolinggo. Namun yang paling dominan jumlah eks WTS berasal dari Kecamatan Kuripan dibandingkan den-gan Kecamatan yang lainnya. “Sebab di daerah Kecamatan Kuripan memang tergolong tandus, sehingga banyak per-empuan yang merelakan dirin-ya menjadi WTS,” tandasnya.

Rata-rata orang yang men-jadi WTS kebanyakan dari kel-uarga disharmonis atau broken home. Bahkan mereka keban-yakan berstatus janda sebab keluarga mereka kebanyakan berantakan dan tak terurus lagi dengan beban menang-gung kehidupan anal dan ke-luarga. “Jadi ada yang menjadi mucikari ada pula yang men-jadi PSK,” ucap Siti Khoiriyah.

Siti Khoiriyah berharap, untuk wanita yang akan diberi-kan, bantuan berupa peralatan usaha. “Harapannya bisa mer-asa terbantukan,” pintanya.

=MAHFUD HIDAYATULLAH

EKS WTS

Pembinaan Stagnan

Page 13: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525 | TAHUN IV 13Probolinggo

Terjangan angin puting beliung tersebut menerjang perkampungan warga, yakni di Dusun Krajan Desa Sumberkare Kecamatan Wonomerto Kabu-paten Probolinggo. Meski mer-usak empat rumah, peristiwa yang terjadi saat hujan lebat sore itu tidak menimbulkan korban jiwa.

Menurt Slamet (30) salah seorang korban terpaan angin puting beliung menuturkan peri-tiwa angin puting beliung terjadi,

awalnya merupakan hujan lebat kemudian disertai angin kencang biasa.

“Namun selang beberapa wak-tu kemudian, terdengar gemuruh, cukup lumayan lama, tiba-tiba genteng dari atap rumah berjatu-han. Gemuruh itu terus merembet ke rumah-rumah tetangga saya yang lain dan menjatuhkan gen-teng rumahnya,” katanya.

Dia menambahkan atap ru-mah rusak, meski demikian tidak sampai merobohkan atap bangu-

nannya. Berdasarkan informasi yang

berhasil dihimpun dari lokasi kejadian, jumlah rumah yang mengalami kerusakan di Du-sun Krajan Desa Sumberkare Ke-camatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo tercatat sebanyak empat unit.

Personel TNI dan Polri Bantu Perbaikan

Pasca kejadian, puluhan per-sonil TNI dan Polri dikerahkan untuk membantu memperbaiki rumah warga yang rusak. Pulu-han personil dari Kodim 0820 Probolingo dan Polres Proboling-go Kota, Rabu (14/1) pagi, lang-sung mendatangilokasi kejadian

angin puting beliung yang meru-sak empat rumah warga Desa Sumberkare Kecamatan Wono-merto Kabupaten Proboling-go.

Selutuh personil dikerahkan untuk membantu warga yang menjadi korban terpaan angin puting beliung pada Selasa sore kemarin. Para personil dari TNI dan Polri menurunkan sisa atap genteng yang rawan ambruk. Petugas juga akan langsung memperbaiki rumah-rumah warga sebelum turun hujan kembali tiba.

Menurut Kapolres Probolin-go Kota, AKBP. Iwan Setyawan, mengatakan sejak siang hari kemarin, hujan lebat terjadi

di sekitar lokasi kejadian. Dan pada sore hari angin puting be-liung menerjang rumah-rumah warga, hingga merusak bagian atap genteng yang berterbangan dihempas angin.

”Beruntug peristiwa tersebut tidak sampai menimbulkan kor-ban luka atau korban jiwa,” tandas Kapolres Probolinggo Kota.

Pihaknya menghimbau warga untuk selalu waspada jika terjadi hujan lebat dan an-gin kencang. ”Daerah tersebut merupakan salah satu lokasi dalam kategori daerah rawan bencana banjir dan angin put-ing beliung,” papar AKBP.Iwan Setyawan.

=M.HISBULLAH HUDA

Rumah Rusak Diterpa Puting Beliung Personel TNI-Polri Bantu Perbaikan PROBOLINGGO – Hujan lebat disertai angin puting beliung yang terjadi, Selasa (13/1) sore kemarin, meru-sak empat rumah warga di Desa Sumberkare Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo.

PERBAIKAN. Personel TNI dan Polri membantu rumah warga Dusun Krajan Desa Sumberkare Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo yang diterpa angin puting beliung.

Page 14: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525 | TAHUN IV14 Probolinggo

Berdasarkan dana di Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bape-mas) Kabupaten Probolinggo ter-dapat 283 desa di 21 kecamatan mendapat program. “Kecamatan Kraksaan, Besuk dan Pajarakan masuk (PNPM) Perkotaan. Pro-gram itu terus berjalan karena di bawah naungan PU,” jelas Kepala Bapemas, Heri Sulistyanto, kepa-da wartawan, Rabu (14/1).

Pihaknya mengaku tidak tahu persis pergantian atau nama pro-gram selanjutnya. “Rapat koor-dinasi terakhir dengan Bapemas Provinsi Jawa Timur, kami di-minta untuk menunggu petunjuk

dari pusat,” jelas Heri Sulistyanto.Dengan diberhentikannya

program itu, lanjut Heri Sulisty-anto, maka ada dua dampak seri-us yang kini dihadapi pemerintah daerah. Pertama, dana SPP yang bergulir di masyarakat saat ini terancam tidak ter urus. Sebab, dengan di stopnya program PNPM-P itu, para fasilitator di la-rang mengelola atau melakukan transaksi.

Padahal, dana yang saat ini bergulir di masyarakat mencapai Rp 65 miliar. “Ada kekhawatiran, jika nantinya tidak ada program baru pengganti. Dana yang ber-gulir itu dianggap tidak usah dikembalikan oleh masyarakat,” tandasnya.

Mantan Camat Tongas ini menjelaskan, kekhawatiran itu

tanpa alasan. Salah satu contohn-ya tiga kecamatan yang saat ini masuk PNPM Perkotaan. Sebelum di kelola Kementerian PU pada tahun 2008 lalu, program di tiga kecamatan itu masuk ke PNPM Pedesaan.

Setelah program itu diserahkan ke PNPM Perkotaan dan di kelola Dinas PU, Program sebelumnya itu tidak jelas. ”Termasuk asetnya apakah otomatis masuk ke perko-taan atau pedesaan. Kami takutnya nanti dana SPP itu juga tidak diper-tanggungjawabkan dengan jelas oleh UPK (Unit Pengelola Kegiatan) kecamatan,” urainya.

Salah satu upaya pengawasan yang dilakukan bapemas saat ini dengan cara tetap menerima setoran pembayaran pinjaman. Tetapi melarang pemberian pin-

jaman kepada kelompok baru atau kepada kelompok yang sudah lu-nas. “Uangnya kemudian di sim-pan di rekening masing-masing UPK di kecamatan,” papar Heri Sulistyanto.

Dampak yang kedua yakni banyaknya masyarakat yang ke-hilangan pekerjaan akibat di ber-hentikan nya program itu. Setiap desa setidaknya terdapat 3 ang-gota TPK (Tim Pelaksana Kegia-tan). Program itu sendiri terdapat di 283 desa. “Untuk tingkat desa saja ada 8489 yang ke PHK. Belum lagi tukang yang biasa bekerja proyek di PNPM,” ucapnya.

Pada tingkat kecamatan juga terdapat fasilitator. Yakni setiap kecamatan terdapat 3 pengurus UPK dan 2 pendamping. “Dengan demikian setiap kecamatan ada 5

fasilitator yang berhenti. Mereka hingga saat ini belum jelas na-sibnya,” kata Heri Sulistyanto.

Sementara itu, Mantan Sek-retaris UPK Kecamatan Dringu, Zakaria mengaku tetap ngantor setiap hari. Ia tetap ngantor ke Kantor UPK Kecamatan Dringu untuk mengecek setoran SPP di 14 desa yang ada di wilayahnya. Yang berubah saat ini adalah, pemberian pinjaman tidak di-lakukan, dan setoran kelompok di simpan rekening UPK.

“Saat ini saja sebenarnya ada 4 desa yang sudah pelunasan dan seharusnya diberikan pinjaman lagi. Tapi karena PNPM Pedesaan dihapus, uangnya kami save di rekening, sambil menunggu pro-gram lanjutan,” tuturnya.

=Mahfud hidayatullah

Dana Pinjaman PNPM Rp 65 Miliar Tak TerurusFasilitator Tak Bekerja

PROBOLINGGO - Sejak 1 Januari 2015 lalu, Ke-menterian Dalam Neg-eri menyetop Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan (PNPM-P). Program yang digagas sejak ta-hun 2003 lalu itu terdiri dari dua kegiatan. Yakni pembangunan fisik dan Simpanan Pinjaman Perempuan (SPP).

PROBOLINGGO - Musim hu-jan memang banyak berdampak kepada peternak khususnya untuk peternak unggas seperti halnya ayam petelur. Dengan kondisi terabut banyak peternak yang mengeluhkan berkurangnya produksi telur yang dihasilkan akibat stres.

Salah satu peternak ayam petelur milik Hasan (55) di Desa Tegalrejo Kecamatan Dringu Ka-bupaten Probolinggo mengalami penurunan omzet. Saat normal hasil telurnya sebanyak 60 butir dari 100 ekor. Namun, kini hanya 40 butir.

Hasan yang tercatat seba-gai warga Dusun Krajan Desa Tegalrejo Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo memulai beternak ayam petelur sebanyak 100 ekor sejak tahun 2008 lalu. Setiap ekor dibelinya dengan harga Rp 70 ribu. Dalam sepe-kan, bisa mengeluarkan biaya operasional sebesar Rp 200 ribu. Biaya itu untuk membeli pakan dan vitamin ayamnya.

Sebelum anomali cuaca, dalam sepekan atau tujuh hari mampu memanen telur sebanyak. 420 buah. “Setiap telur dijual Rp 1.300, dan hasilnya Rp 546.000. Sehingga hasilnya sebesar Rp 346 ribu setelah dipotong biaya pakan,”jelasnya kepada warta-

wan, Rabu (14/1).Akibat anomal cuaca hasilnya

minim. Dengan perolehan rata-rata 40 butir. Dalam sepekan hanya mampu memanen 240 telur.“Kalau dihitung saya hanya dapat Rp 312.000,”urai Hasan.

Perolehan itu, lanjut Hasan, belum termasuk kerugian ka-rena ayam mati. Tidak jarang dalam sepekan, ada ayam yang mati.“Kalau mati, saya beli ayam baru seharga Rp 70 ribu. Dengan harga itu, ayam sudah langsung telur dengan masa 1 tahun,”tandasnya.

Sementara itu peternak lain-nya, Edi (45) mengatakan, kalau kondisi hujan memang telur menurun. Sebab hujan dengan diiringi petir maka ayam mu-dah stres. Sehingga telur yang diproduksinya juga mengalami penurunan.”Memang hujan menjadi kendala bagi peternak unggas ayam petelur,”paparnya.

Dia juga mengatakan, ayam petelur memang merupakan usaha yang dinilai banyak peminatnya, selain petrawa-tannya mudah juga banyak masyarakat yang memerlukan telur ayam.”Biasanya telur ayam ternak, banyak digunakan untuk jamu oleh masyarakat,”ucapnya singkat.

=M.hiSBullah huda

MUSIM HUJAN

Ternak Ayam Rentan Stres

RENTAN STRES. Musim hujan memang banyak berdampak kepada peternak khususnya untuk peternak unggas seperti halnya ayam petelur.

Page 15: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525 | TAHUN IV 15 lahragaKORAN

MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015

No. 0525 | TAHUN IV 15

LONDON - Setelah berjuang sampai titik darah penghabisan, Everton akhirnya tersingkir juga secara dramatis dari Piala FA setelah kalah melalui adu tendangan penalti melawan West Ham United pada laga ulangan di Upton Park, Selasa (13/1) malam waktu setempat atau Rabu (14/1) dini hari WIB. Kemenangan West Ham diten-tukan oleh penendang terakhir yaitu kiper Adrian. West Ham lolos ke putaran keempat sete-lah menang 9-8.

Sebelum ditentukan lewat adu tendangan penalti, kedua tim bermain imbang 2-2 sepan-jang 120 menit. Pada 45 menit pertama, kedua tim bermain imbang tanpa gol. Kebuntuan baru terpecahkan di babak kedua melalui gol Enner Valencia pada awal babak kedua, tepatnya pada menit ke-51, tetapi tendangan bebas Kevin Miralas pada menit ke-82 mampu membuat kedudu-kan imbang 1-1 sepanjang 90 menit.

Everton cukup beruntung karena mereka harus bermain dengan 10 orang setelah Aiden McGeady mendapat kartu merah pada menit ke-56, menyusul dua kartu kuning. Meski kalah jumlah pemain, Everton justru berbalik unggul berkat gol Romelu Lukaku pada babak perpanjangan waktu, tepatnya menit ke-97. Tetapi pemain pengganti Carlton Cole mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2 pada menit ke-113.

Karena sepanjang 120 menit kedua tim bermain imbang tanpa gol, maka pemenangnya diten-tukan melalui adu tendangan penalti. Kemenangan West Ham ditentukan oleh penendang tera-khir mereka yang juga penjaga gawang, Adrian. Dia pun meny-ambut gembira kemenangan ini, lebih-lebih karena dia yang menentukan langkah timnya ke babak selanjutnya.

“Ini sebuah pertandingan yang sulit dipercaya untuk para pendukung. Saya merasa sangat bahagia. Saya cukup rileks ketika maju sebagai eksekutor penalti dan akhirnya kami menang dan melaju ke putaran berikutnya,” kata Adrian.

Di putaran keempat anak-anak asuh Sam Allardyce akan menantang klub dari kasta bawah Bristol City yang menang 2-0 atas Doncaster Rovers.=eSpN/cARol AJI

Dramatis

Everton Tersingkir dari FA Cup

Kemenangan ini juga men-jadi pemantik semangat dan menaikkan moral anak-anak asuh Filippo Inzaghi karena menjadi kemenangan perta-ma mereka di tahun baru ini, setelah mengalami serangka-ian hasil mengecewakan pada dua pertandingan Liga Serie A sebelumnya, masing-masing kalah dari Sasuollo dan main imbang 1-1 melawan Torino akhir pekan lalu.

Pada laga dini hari tadi tersebut, Milan unggul terle-bih dahulu melalui Giampaolo Pazzini pada menit ke-38. Mendapat umpan silang dari pemain baru yang baru dida-tangkan dari Atletico Madrid hasil barter dengan Fernando Torres, Alessio Cerci, Pazzini melepas tendangan akrobatik

untuk merobek jala Sassuolo. Kedudukan 1-0 ini bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, tepatnya pada menit ke-64, tim tamu berhasil menyamakan kedudu-kan melalui gol Nicola Sansone. Kemenangan Milan akhirnya ditentukan oleh gol gelandang internasional Belanda Nigel De Jong hanya empat menit sebelum waktu normal habis. Gol ini berawal dari tendangan Andrea Poli yang hanya mem-bentur mistar gawang Sassu-olo, tetapi bola pantul berhasil disambar De Jong dan tidak terjangkau kiper Sassuolo, Al-berto Pomini.

Di babak perempat final, Milan masih menunggu peme-nangan laga antara Torino dan Lazio pada laga Rabu (14/1)

malam waktu setempat atau Kamis (15/1) dini hari WIB nanti. Sedangkan peserta ba-bak 16 besar lainnya adalah AS Roma vs Empoli, Fiorentina melawan Atalanta, Inter Milan vs Sampdoria, Napoli menan-tang Udinese, Juventus kontrak Hellas Verona, dan Parma di-jajal Cagliari.

Sementara itu dari Piala Prancis yang berlangsung Rabu (14/1) dini hari WIB, Paris Saint Germain (PSG) lolos ke semifi-nal setelah menang tipis 1-0 atas tuan rumah Saint-Etienne. Kemenangan ini cukup me-ringankan tekanan terhadap pelatih Laurent Blanc yang ter-ancam dipecat karena meng-galami kekalahan di Ligue 1 akhir pekan lalu. Zlatan Ibra-himovic dan kawan-kawan disikat tuan rumah Bastia dengan skor meyakinkan 4-2 pada akhir pekan lalu. Hasil itu membuat mereka tidak pernah menang lagi dalam tiga laga terakhir.

Tetapi kemenangan pada dini hari tadi membuat moral para pemain cukup terang-kat, meskipun kemenangan

ini juga tidak diraih dengan gampang. Sebab sepanjang 45 menit pertama, PSG hanya ber-main imbang tanpa gol mela-wan Saint-Etienne. Walaupun Ibrahimovic dua kali memiliki peluang mencetak gol. Hanya saja upaya-upaya itu berhasil digagalkan kiper tuan rumah, Stephane Ruffier. Saint Etienne juga mendapat peluang mela-lui gelandang Moustapha Sall di babak pertama tetapi sun-dulannya masih menjauh dari gawang.

Di babak kedua, PSG juga memiliki peluang lainnya mel-alui pemain sayap asal Brasil Lucas, tetapi masih bisa dise-lamatkan Ruffier. Kebuntuan akhirnya dipecahkan oleh Ibrahimovic pada menit ke-72. Mendapat bola lambung ump-an dari Lucas di sisi kanan, pe-main internasional Swedia ini berhasil menaklukkan Ruffier di bawah mistar gawang. Orang terakhir ini sempat berupaya menghala bola, tetapi akhirnya bola tetap bergulir ke gawang sekaligus mengakhiri pertand-ingan dengan kemenangan 1-0.

=eSpN/cARol AJI

Milan Melaju ke Perempat Final CoppaMILAN - AC Milan melaju ke perempat final Coppa Ita-lia atau Piala Italia setelah memetik kemenangan tipis 2-1 atas Sassuolo pada laga Selasa (13/1) malam waktu setempat atau Rabu (14/1) dini hari WIB San Siro atau Giuseppe Mazza. Kemenangan ini sekaligus membalas atas kekalahan I Rossoneri dari Sassuolo di temmpat yang sama pada laga pertama Liga Serie A Italia 2015.

Striker AC Milan Giampaolo Pazzini (kiri) merayakan gol bersama rekan setimnya Stephan El Shaarawy (kanan) setelah membobol gawang US Sassuolo pada laga yang berlangsung di San Siro, Rabu (14/1) dini hari WIB. Milan menundukkan tim tamu dengan skor 2-1.

Page 16: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525 | TAHUN IV16 KORAN MADURA

16KAMIS 15 JANUARI 2015

No. 0525 | TAHUN IV

EVERTONTERSINGKIRDARI FA CUPOLAHRAGA | 15

MANCHESTER - Pe-main serba bisa Man-chester United (MU) asal Belanda Daley Blind meminta rekan-rekan satu timnya un-tuk bekerja lebih keras lagi guna membukti-kan kualitas setelah dibeli dengan harga yang sangat mahal oleh klub.

Untuk diketahui, belanja MU pada musim panas lalu adalah yang termahal sepanjang sejarah Liga Utama Inggris.

Sayang, jumlah dana yang be-gitu besar belum sejalan dengan hasil yang diraih di atas lapangan. Saat ini, MU baru mengumpulkan 37 poin dan terpaku di peringkat keempat klasemen sementara setelah menelan kekalahan 0-1 dari Southampton di Old Trafford akhir pekan lalu.

“Harga di tim ini sangat ma-hal dan pelatih sudah sampaikan bahwa Anda harus terus berlatih setiap hari, berlatih sangat keras guna memperlihatkan diri dan menunjukkan bahwa Anda in-gin bermain. Kami semua berada dalam satu tim dan kami melaku-kan itu secara bersama, siapapun ke-11 pemain yang dipilih pelatih. Kami mendukung satu sama lain dan hal itu akan menjadikan tim ini tetap besar,” kata Blind yang baru pulih dari cedera setelah ab-sen selama enam pekan.

Sebelumnya, Blind diperkira-kan absen lebih lama karena ced-era yang dialaminya saat memb-ela Timnas Belanda November 2014 silam. Ketika itu, putra man-

tan bek Timnas Belanda Dany Blind tersebut diperkirakan absen selama enam bulan. Tetapi mantan pemain Ajax Amsterdam ini ternyata kembali lebih cepat.

“Kondisinya me-mang buruk, tetapi saya mencoba tetap berpikir positif dan bekerja keras setiap hari untuk kembali lebih kuat. Saya harap bisa mulai sekarang. Sangat bagus bahwa ada begitu banyak orang yang men-dukung saya, bukan hanya dari klub ini sendiri tetapi juga dari klub saya sebelumnya di Belanda. Saya mendapat dukungan yang begitu banyak. Ini mendorong saya beker-ja keras setiap hari, bahkan sedikit lebih keras ketika mengalami ced-era,” ungkapnya.

Pelatih MU Louis van Gaal me-mainkan Blind sepanjang 90 menit saat MU kalah dari Southampton. Blind pun senang, meski pada akir pertandingan merasa sedikit lelah. Blind memang mendapat perlakuan sedikit istimewa dari Van Gaal. Pasalnya, para pemain cedera biasanya menyesuaikan diri dengan para pemain U21 ter-lebih dahulu sebelum kembali ke tim utama. Tetapi Blind langsung dipasang Van Gaal di tim utama.

“Saya seorang pemain yang fit, mungkin itu alasannya. Dan, saya tidak masalah saat dimain-kan selama 90 menit. Saya mem-perlihatkan kebugaran saya di tempat latihan dengan bekerja keras dan saya merasa fit untuk pertandingan tersebut. Pada akhirnya tergantung pelatih, dia memilih siapa. Kemu-dian dia memilih saya masuk dalam 11 pemainn dan saya bahagia dengan itu,” imbuh Blind. =eSpN/cARol AJI

Blind Minta MU Unjuk Gigi Mantan bek Chelsea Jason

Cundy mengimbau Manchester United untuk mendatangkan full-back Southampton, Nathaniel Clyne. Menurut Cundy, Clyne akan menjadi tambahan yang hebat bagi skuat Setan Merah untuk mening-katkan level pertahanan mereka.

Komentar ini dikeluarkan Cundy usai melihat penampilan Clyne pada pertandingan antara Manchester United kontra South-ampton akhir pekan kemarin.

Dalam pertandingan tersebut, Clyne dinilai tampil impresif dan membantu timnya mengamankan kemenangan 1-0 atas tuan rumah Manchester United.

“Van Gaal harus mendatang-kan setidaknya dua bek tengah, dan mengganti Rafael dengan Nathaniel Clyne, pemain South-ampton lain yang tampil gemi-lang di Old Trafford,” demikian Cundy, yang pernah memperkuat Chelsea dari 1988 hingga 1992, lewat kolomnya di IBTimes.

Clyne di musim ini menjadi pemain andalan Southampton arahan Ronald Koeman. Yang bersangkutan sejauh ini telah bermain di 19 pertandingan Liga Primer dengan mengemas dua gol.=IBTIMeS/GoAl/DAR

TRANSFER PEMAIN

United Disarankan Kontrak Clyne

Nathaniel Clyne dinilai akan menjadi tambahan kekuatan pertahanan untuk Manchester United.

Page 17: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525 | TAHUN IV 17

4

Taneyan LanjangKORAN MADURA

Dirut Pt BPr DiPolisikan

MADURA SPORT | P BANGKALAN | J

Dana BanPol CaPai ratusan Juta

SAMPANG | N

KAMIS15 Januari 2015 No. 0525 | TAHUN IV

laskar sape kerapHari ini, 23 Pemain

Jalani tes keseHatan

Politisi PPP itu mengaku ma-rah karena bisnis keluarganya ditengarai menjual pupuk ber-subsidi di luar juknis. Padahal, katanya, keluarganya tidak per-nah menjual pupuk dalam pen-gawasan itu di luar ketentuan pemerintah.

Sementara soal kekosongan pupuk bersubsidi, menurut Sub-aidi, disebabkan karena pihak ek-sekutif, yakni Petugas Pengawas Lapangan (PPL) Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Disperta) Sumenep tidak kunjung meny-etorkan RDKK (Rencana Detail Kebutuhan Kelompok).

”Mana yang namanya Pak Fandi, ini yang menjadi faktor pengiriman pupuk sering terlam-bat. Karena RDKK-nya kelompok

tidak kunjung diserahkan. Se-mentara petani mendesak pada kios,” terangnya.

Menurutnya, pengiriman pu-puk bersubsidi dari distributor ke kios hanya bisa dilakukan jika kios sudah menyetorkan RDKK. ”Setelah pemilik kios telepon ke kios yang lain, hanya wilayahnya Pak Fandi saja yang RDKK-nya belum selesai. Makanya di kios yang lain ada yang sudah dilaku-kan pengiriman,” jelasnya.

Pantauan Koran Madura, saat salah satu petugas Disperta akan menanggapi pernyataan Subaidi, ia tak memberikan kesempatan bicara. ”Biarkan saya yang berbi-cara, pihak eksekutif tidak tahu apa-apa, karena saya pelakunya di bawah. Sampean dari Disperta

ya? Tolong dibina itu PPL-nya, ka-lau tidak bisa dibina dibinasakan saja,” katanya berang.

Ia mengaku, selama tahun 2014 hanya menerima pupuk bersub-isdi dari distributor sebanyak 9 kali. Adapun kuota yang dikirim, mu-lai dari dua ton hingga empat ton. ”Setiap kali kirim sulit yang sam-pai 10 ton. Ini sangat tidak sesuai dengan kebutuhan petani. Bahkan sejak awal Januari masih belum ada pengiriman,” ungkapnya.

Direktur CV. Tani Makmur, Hasanuddin selaku distributor pupuk bersubsidi di enam ke-camatan, yang meliputi di antara-nya Kecamatan Lenteng, Pasong-songan, dan Dasuk, mengakui selama ini belum pernah melaku-kan distribusi ke UD Setia, kios milik keluarga Subaidi. Belum dilakukannya pengiriman itu dis-ebabkan karena UD Setia masih belum mengajukan RDKK.

”Karena masih belum ada RD-KK-nya, maka kami tidak melaku-kan pendistribusian. Jika memang ada, pasti kami akan melakukan

Saat Komisi B DPRD Sidak Kios Keluarganya

SUMENEP – Ketua Komisi D DPRD Sumenep, Sub-aidi, marah saat sejumlah anggota Komisi B DPRD setempat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di kios pupuk bersubsidi milik istrinya, Kartini, Rabu (14/1) sekitar pukul 10.00.

pendistribusian sesuai dengan stok yang ada,” terangnya.

Petugas Penyuluh Lapan-gan (PPL) Disperta Kecamatan Lenteng, Fandi mengakui bahwa dirinya memang belum meny-etorkan RDKK. Namun, belum melakukan penyetoran itu dis-ebabkan karena banyak kelompok tani (poktan) yang enggan untuk menandatangi RDKK yang ada. ”Kalau RDKK-nya sudah selesai semua. Tapi banyak kelompok yang tidak mau menandatangani. Sehingga, kami terpaksa belum setorkan,” katanya.

Menurutnya, sebagian poktan yang enggan untuk menandatan-gani RDKK yang ada, disebabkan karena tidak mau jika pengambilan pupuk tetap dilakukan di UD Setia. ”Banyak poktan yang minta dialih-kan ke kios satunya. Itu alasannya karena pelayanannya yang dinilai kurang baik. Sehingga mereka tidak mau,” ungkapnya.

Jumlah kios di Kecamtan Len-teng sebanyak 23 kios. Sementara di Desa Lenteng Timur hanya ada dua kios, yakni UD Setia dan UD Dahlan. ”Kalau PPL dikatakan menghambat pendistribusian

pupuk, itu sangat tidak benar. Bahkan kami semua berupaya se-maksimal mungkin melayani ke-butuhan petani,” kata Petugas Pe-mantau Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Petisida dan Pupuk Wilayah Kerja Kecamatan Lenteng, Ainur Rasyid.

Sementara Ketua Komisi B DPRD Sumenep Nurus Salam menjelaskan, dilakukannya sidak tersebut itu diduga menjadi pemicu terjadinya kelangkaan pupuk karena tidak bisa menga-komodasi kebutuhan petani.

”Ini kami lakukan untuk men-sinkronkan keluhan masyarakat tentang kelangkaan pupuk. Na-mun, setelah kami cek itu tidak benar. Malah kelangkaan pupuk di sana karena persoalan admin-istrasi yang masih belum selesai,” terangnya.

Kendati demikian, pihaknya mengaku telah menginstruksikan terhadap petugas di lingkungan UPT Disperta untuk segera melang-kapi administasi tersebut. ”Sudah kami perintahkan tadi. Pihaknya mengaku siap untuk segera menye-lesaikannya,” tukasnya.

=JUNAEDI/MK

KETUA KOMISI D MARAH

“Ini (inspeksi mendadak di UD Setia, Desa Lenteng Timur, Kecamatan Lenteng, milik keluarga Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Subaidi), kami lakukan untuk mensinkronkan keluhan masyarakat tentang kelangkaan pupuk”(Ketua Komisi B DPRD Sumenep, Nurus Salam)

“Kelangkaan pupuk karena Petugas Pengawas Lapangan (PPL) Disperta Sumenep tidak kunjung menyerahkan RDKK. Sementara petani mendesak pada kios. Pengiriman pupuk bersubsidi dari distributor ke kios hanya bisa dilakukan jika kios sudah menyetorkan RDKK”(Suami pemilik kios UD Setia, Kartini/Ketua Komisi D DPRD Sumenep, Subaidi)

“Karena masih belum ada RDKK-nya, maka kami tidak melakukan pendistribusian (ke UD Setia). Jika memang ada, pasti kami akan melakukan pendistribusian sesuai dengan stok yang ada” (Direktur CV. Tani Makmur/Distributor, Hasanuddin)

“Kalau RDKK-nya sudah selesai semua. Tapi banyak kelompok yang tidak mau menandatangani. Sehingga, kami terpaksa belum setorkan. Banyak poktan yang minta dialihkan ke kios satunya. Itu alasannya karena pelayanannya (UD Setia) dinilai kurang baik. Sehingga mereka tidak mau (tanda tangan)” (Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Disperta Kecamatan Lenteng, Fandi)

Subaidi memberikan keterangan pers kepada wartawan saat Komisi B DPRD Sumenep melakukan sidak di kios pupuk milik keluaraganya, Rabu (14/1).

Page 18: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525 | TAHUN IV BPROBOLINGGO KAMIS 15 JANUARI 2015

No. 0525 | TAHUN IVKORAN MADURAB Sumenep

Pantauan Koran Madura, saat sejumlah anggota Komisi B DPRD Sumenep melakukan inspeksi mendadak (Sidak), Rabu (14/1) sekitar pukul 05.30, ratusan peda-gang terlihat menjual dagangn-nya di sepanjang trotoar hingga bahu jalan. Akibatnya, jalan pintu masuk pasar sesak.

Tidak hanya itu, tempat ped-angan kaki lima yang berada di dalam pasar juga tidak tertata dengan baik. Pada saat turun hujan seperti saat ini biasanya kondisinya becek. Sehingga, membuat pengunjung tidak ny-aman lantaran tata kelola pasar

yang tidak beraturan.Tidak hanya pengunjung yang

dibuat tidak nyaman, pedagang juga merasa enggan untuk ber-julan di pasar yang direncanakan akan dijadikan pasar induk terse-but. ”Ya mau bagaimana lagi, ka-lau seperti ini keadaannya kami juga merasa tidak nyaman. Ka-rena ketika pukul 8.00 kami harus pindah lokasi karena panas,” kata salah satu pedagang, Muhari.

Hanya saja, walaupun dalam keadaan serba terbatas, pedagang tetap sabar menjalankan aktivi-tasnya setiap hari. Bahkan ketika pagi hari turun hujan, mereka

menggunakan terpal sebagai pelindungnya.

“Sejak pasar terbakar, ya kami terpaksa jualan di sini. Karena sudah tidak ada tempat lagi. Ma-kanya, kami harap agar pemban-gunan pasar ini secepatnya bisa diselesaikan. Karena kondisi sep-erti ini membuat kami tidak ny-aman,” keluh Kandar, pedangan sayur-mayur di Pasar Anom.

Menanggapi keluhan itu, Ket-ua Komis B DPRD Sumenep Nu-rus Salam mengatakan, dirinya sangat menyayangkan kondisi se-jumlah pedagang di Pasar Anom tersebut. Sebab kurang lebih seki-tar 8 tahun mereka tidak menda-patkan fasilitas yang memadai.

Oleh sebab itu, pihaknya dalam waktu dekat akan mencarikan so-lusi alternatif bagi mereka. Salah satunya, pihaknya akan meman-ggil sejumlah pejabat tinggi DPPKA (Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset) Sumenep. Pe-

manggilan tersebut bertujuan un-tuk mencari solusi agar permasala-han yang dialami pedagang cepat selesai. ”Karena DPPKA yang me-nangani persoalan ini, maka kami akan panggil ke komisi nantinya,” kata politisi Gerindra itu.

Selain itu, pihaknya juga be-rencana membangun tempat parkir kendaraan bermotor. Se-hingga, nantinya saat pemban-gunan parkir sudah jadi, tidak ada kendaraan bermotor yang masuk ke areal pasar.

”Untuk pembebasan lahannya sudah ada. Anggarannya sekitar Rp 7 miliar. Anggaran tersebut diambilkan dari dana APBD Peru-bahan tahun 2014 lalu. Anggaran itu akan dialokasikan untuk pem-bebasan lahan seluas 3500 meter persegi,” tukasnya.

Sementara Kepala Bidang (Ka-bid) Pendapatan DPPKA Sumenep Imam Sukandi mengakui bahwa Pasar Anom bukan tergolong

pasar yang baik. Kendati demiki-an, pihaknya akan berupaya un-tuk memberikan pelayanan yang optimal bagi semua pedagang.

”Kami sadari jika di areal bun-daran itu tidak boleh ditempati pedagang. Tapi mau bagaimana lagi, kalau pedagang dibuatkan penampungan di luar pasar, maka jelas mereka merasa diasingkan. Sehingga, penghasilannya pun akan menurun,” katanya.

Bahkan, pihaknya memastikan pembangunan Pasar Anom yang baru itu, akan selesai pada bulan Juli mendatang. Hal itu dilihat dari segi persipan mulai perencanaan-nya sudah selesai semua.

”Kalau itu sudah selesai, maka di bawah akan ditempati peda-gang lama, kalau di atas akan diu-payakan bagi pedagang yang baru dan mau menempati. Doanya saja agar upaya kita semua berjalan sesui rencana,” tukasnya.

=JUNAEDI/MK

Pengelolaan Pasar SemrawutPembangunan Pasar Anom Selesai Juli 2015SUMENEP – Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, menyayangkan pengelolaan Pasar Anom Sumenep. Pasalnya, pasca kebakaran pertama tahun 2007, hingga saat ini pengelolaannya tidak jelas. Akibatnya, kondisi pasar tradisional terbesar di Kota Sumenep itu semrawut.

TIDAK TERTATA. Pedagang menggelar barang dagangannya di trotoar hingga bahu jalan pintu masuk Pasar Anom Baru Sumenep, Rabu (14/1). Pasar tersebut terlihat semrawut karena pengelolaan pasar tidak tertata dengan rapi.

Page 19: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525 | TAHUN IV CSumenep

Indra menuturkan, di-rinya menemukan ada sebagian kelompok tani yang menda-pat bantuan Rumah Kompos dari BLH Kabupaten Sumenep dengan menggunakan anggaran

tahun 2014. Namun demikian, bantuan yang dalam pengelo-laannya yang ditangani oleh pihak ketiga itu, menurutnya, banyak yang tidak difungsikan.

Oleh sebab itu, Indra

mengaku sangat menyayang-kan. Pasalnya, dengan tidak difungsikannya bantuan Rumah Kompos tersebut dinilai hanya pekerjaan yang sia-sia. "Kan percuma, dibangun tapi tidak digunakan," paparnya, Rabu (14/01).

Selain itu, politisi Partai Demokrat itu juga mengaku khawatir jika bantuan Rumah Kompos yang pembangunan-nya menggunakan dana APBD Sumenep itu dijadikan seba-gai rumah pribadi. Pasalnya,

lanjutnya, beberapa bangunan Rumah Kompos dibangun di lahan milik ketua kelompok.

Banyaknya Rumah Kom-pos yang tak difungsikan itu, menurutnya, karena kurangnya pengawasan dari BLH Sumenep, sebagai pihak yang memberikan bantuan, meskipun dalam pen-gelolaannya dipihakketigakan.

"Saya sebagai dewan meng-inginkan agar BLH mengevalu-asi keberadaan Rumah Kompos yang tak digunakan itu. Jangan hanya dibiarkan begitu saja.

Sayang, jika ada bantuan untuk masyarakat, yakni kelompok tani, ternyata tidak mendatang-kan manfaat," harapnya.

Lebih lanjut, Indra men-gatakan, seandainya bantuan Rumah Kompos itu difungsikan sebagaimana mestinya, maka keberadaannya akan membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya kepada pupuk. "Karena Rumah Kompos itu bisa dijadikan sebagai tempat pengelolaan pupuk organik," katanya. =FATHOL ALIF

TEMPAT PENGELOLAAN PUPUK

Rumah Kompos Tak DifungsikanSUMENEP - Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Indra Wahyudi menemukan banyak bantuan Rumah Kompos yang tidak difungsikan sebagaimana mestinya. Ia menilai akibat lemahnya pengawasan dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Sumenep.

SUMENEP – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep, Mohammad Fadillah mengklim kerusakan jalan Pelabuhan Bra-kas, Pulau/Kecamatan Raas, yang baru saja selesai diperbaiki, hanya sekitar satu meter persegi.

“Kami sudah minta rekanan untuk memperbaikinya. Itupun kerusakannya hanya sekitar satu meter saja kok, saya sudah meli-hatnya sendiri,” katanya, Rabu (14/1). Pengaspalan jalan terse-but selesai diperbaiki menjelang tutup tahun 2014, namun sudah rusak. Adapun sumber dananya dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) tahun 2014 sebesar Rp 140 juta.

Menurutnya, kerusakan terse-but bukan disebabkan kelalaian rekanan. Kerusakan itu karena faktor alam. Dirinya yakin pihak rekanan sangat hati-hati dalam melakukan pekerjaan tersebut. ”Saat hujan, di sana ada genangan air. Wajarlah jika jalan dilewati mobil dan ada genangan air terus terkelupas,” ungkapnya.

Kata mantan Kepala BPBD itu, setiap pekerjaan yang bersumber dari kas negara, sudah ada dasar penggunaannya, yakni RAB. Jika tidak sesuai, pengawas akan mel-akukan peninjauan dan rapat. Jika memang benar adanya, rekanan secara teknis akan dijatuhkan sanksi. ”Apalagi, setelah disetia pekerjaan pasti dilakukan au-dit oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan),” terangnya.

Aktivis Gerakan Reformasi Indonesia (Gerindo) Sumenep Syarkawi mengatakan, saat dirin-ya melakukan investigasi ke loka-si pengapsalan tersebut, mengaku

sangat kecewa. Sebab, pekerjaan jalan tersebut terkesan dikerjakan asal-asalan.

”Setelah kami ke lokasi, memang sangat miris melihat pekerjaan itu. Karena masih baru selesai diperbaiki malah seperti pekerjaan yang lama. Yakni su-dah banyak yang mengelupas,” katanya.

Oleh sebab itu, dirinya me-minta agar pihak Dishub tidak main-main dalam menangani persoalan tersebut. ”Sekecil apa

pun kerusakannya, ini sudah mengindikasikan jika pekerjaan itu tidak benar. Bahkan, ini juga bisa dikatakan jika pihak Dishub ada main dibalik pekerjaan ini,” terangnya.

Menurutnya, salah satu indik-si proyek itu sarat permaian, ang-garan yang sementinya tidak dic-airkan seratus persen, malah saat ini sudah dicairkan sebelum ada serah terima. ”Ini perlu dilakukan audit oleh semua pihak, termasuk Inspektorat atau BPK. Jika me-

mang perlu pihak kepolisian dan kejaksaan ikut memelototi peker-jaan ini,” paparnya.

Sementara anggota Komisi C DPRD Sumenep, Moh. Ramzi mengatakan, audit yang diminta oleh aktivis Garindo itu memang perlu dilakukan, dirinya sangat mendukung.

”Ini kan demi kebaikan pem-banguan Sumenep ke dapan. Jika memang pekerjaan itu sesuai RAB, maka pihak rekanan dan pengelola anggaran tidak akan ta-

kut. Namun, kalau memang mera-sa tidak sesuai pasti akan beralibi lain,” terangnya.

Sebagaimana yang telah di-beritakan sebelumnya, pekerjaan pengaspalan jalan Pelabuhan Bra-kas itu ditengarai dilaksanakan secara asal-asalan. Sebab, baru genap satu bulan, aspal dengan panjang sekitar 1200 meter itu sudah mulai mengelupas. Bahkan saat ini kondisinya sudah banyak yang berlubang.

=JUNAEDI/MK

PROYEK JALAN PELABUHAN BRAKAS

Dishub: Kerusakan Hanya Satu Meter

Warga melepas pandangan ke tengah laut di atas Jalan Pelabuhan Brakas yang baru saja diperbaiki namun sudah mulai rusak. Dinas Perhubungan Sumenep mengklaim kerusakan jalan tersebut hanya satu meter.

Page 20: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525 | TAHUN IV D Sumenep

SUMENEP – Bupati Sumenep A. Busyro Karim melalui Sekretaris Daerah Kabupten (Sekdakab)

Sumenep Hadi Soetarto mengapresiasi Kepala Desa Bataal Barat, Kecamatan Ganding, R. Basyirotul Aini.

”Kami atas nama Bupati Sumenep A. Busyro Karim sengat mengapresiasi acara ini. Karena untuk melahirkan aca-ra seperti ini butuh pemikiran yang tidak sedikit,” katanya dalam penyerahan had-iah Lomba Gebyar Nasyid Islami yang dilaksanakan Pemerintah Desa Bataal Barat, Selasa (13/1).

Pemkab berharap, desa-desa yang lain melakukan kegiatan serupa untuk lebih erat dengan masyarakat. “Kami harap, kegiatan ini bisa dipertahankan dan dibuat percontohan bagi desa yang lain, khususnya yang berada di Kecama-tan Ganding,” harapnya.

Ketua Panitia Gebyar Lomba Nasyid Islami, Busiri menjelaskan, acara terse-but selain untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, juga untuk mena-namkan nilai-nilai islami terhadap putra-putri masyarakat Desa Bataal Barat.

”Saat ini budaya Islam mulai terger-us budaya asing yang marak dilakukan diberbagai negara, seperti negara Eropa, Amerika, dan lainnya. Makanya dengan kegiatan ini kami mencoba untuk mene-pisnya,” terangnya.

Kepala Desa Bataal Barat R. Basyi-rotul Aini yang diwakili oleh suaminya, Sitrul Arsyi mengucapkan banyak terima kasih terhadap semua pihak yang telah mendukung terlaksananya acara dimak-sud, utamanya BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah) Bhakti Sumekar.

Untuk diketahui, jenis lomba yang di-laksankan. untuk jenjang PAUD, TK, dan RA adalah lomba Fashion dan Tahfid Al-Quran, sedangkan untuk tingkat SD dan MI adalah lomba Pidato, Nasyid Islami, dan deklamasi Puisi, Pidato Bahasa Arab.

=ADV/JUNAEDI

Bupati Apresiasi Desa Bataal Barat

KOMPAK. Direktur PT WUS Sumenep, Sitrul Arsyi (kiri), dan Sekretaris Pemerin-tah Kabupaten Sumenep, Hadi Soetarto (kanan), saat foto bersama setelah mem-berikan piagam pengharagaan kepada juara umum Gebyar Lomba Nasyid Islami.

Seremonial

Hal itu disampaikan Buha-ra, tokoh pemuda Desa Pinggir Papas. Menurutnya, meskipun musim kemarin hasil budidaya garam melimpah, namun se-jauh ini masyarakat sekitar lahan PT. Garam belum mera-sakan CSR perusahaan BUMN tersebut.

Padahal, kata Buhara, CSR tersebut harusnya bisa dira-sakan oleh masyarakat seki-

tar sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat sekitar karena telah melakukan aktivitas ekonomi di daerahnya. "Tapi kenyataannya sekarang CSR itu masih belum terasa," pa-parnya, Rabu (14/01).

Selain itu, Buhara menilai bahwa selama ini CSR dari PT. Garam Sumenep, tidak jelas peruntukannya. "PT. Garam

selaku perusahan yang ber-operasi di dekat Desa Pinggir Papas dan Karang Anyar paling tidak ikut bertanggung jawab terhadap rusaknya akses jalan akibat volume mobil pengang-kut garam milik PT. Garam saat musim kemarau," ungkapnya.

Joni Suharjoko, masyarakat Desa Karang Anyar juga mengeluhkan hal serupa. Ia juga membenarkan bahwa sela-ma ini CSR dari PT. Garam tidak pernah dirasakan langsung oleh masyarakat di desanya.

Padahal, ia ingin CSR PT. Garam diperuntukkan kepada perbaikan jalan yang rusak. Pasalnya, jalan yang meng-hubungkan Desa Pinggir Papas dan Karang Anyar jika musim

hujan selalu becek. Meski tak diperuntukkan

untuk perbaikan jalan, lanjut Joni, paling tidak CSR PT. Ga-ram diperuntukkan bagi sektor pendidikan. Namun demikian, dalam beberapa tahun terakhir juga tak tampak. "Minimal ma-hasiswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi mendapat-kan beasiswa dari PT. Garam. Tapi selama ini juga tak ada sepertinya," tukasnya.

Sementara itu, Kepala Pen-garaman 1 PT. Garam, Sunarto masih belum bisa dikonfir-masi. Pasalnya, saat dihubungi untuk dimintai penjelasannya, ia masih belum bersedia. Dia beralasan masih ada rapat.

=FATHOL ALIF

Masyarakat Belum Nikmati CSR PT GaramBuhara: PT Garam Bertanggung Jawab Rusaknya Jalan

SUMENEP - Masyarakat Desa Karang Anyar dan Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, mengaku belum menikmati program sosial perusahaan (corporate sosial responsibily/CSR) PT. Garam. Lahan PT. Garam di Sumenep berpusat di kedua desa tersebut.

SEPEDA MODIFIKASI. Salah satu sepeda motor modif terbuat dari bahan kayu jati pilihan berukir naga besar hasil karya Zainuddin (1980), warga Desa Panile, Gapura, Sumenep, Madura.

Page 21: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525 | TAHUN IV EBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA EKAMIS 15 JANUARI 2015No. 0525 | TAHUN IV

Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan Apik mengatakan jumlah siswa di SDN III dan IV Waru Barat, dalam satu kelas hanya 6 sampai 8 siswa, atau di bawah minimal ketentuan rombel (kelas) di PP/74/2008, yaitu minimal 20 siswa.

Dua sekolah tersebut san-gat berdekatan karena hala-man belakangnya menyatu. Dengan kurang siswa di dua sekolah tersebut akan me-nyebabkan saling rebutan

calon siswa saat penerimaan siswa baru.

“Kalau kondisi ini tetap dibiarkan, cepat atau lambat di sana (SDN III dan IV Waru Barat) akan terjadi persaingan yang tidak sehat, bahkan mun-cul konflik. Makanya komisi IV telah merekomdasikan agar itu digabung,” kata politisi Nas-dem ini.

Dengan dibagungnya dua sekolah tersebut, dapat mengefektifkan kegiatan be-

lajar mengajar (KBM). Apalagi saat Komisi IV mendatangi dua sekolah tersebut, guru pengajar di kedua SDN itu juga mengeluh dan menginginkan segera ada penggabungan ked-ua sekolah tersebut.

Untuk itu, ia merekomen-dasikan, agar Disdik setempat segera menggabung dua SD itu. Ia yakin, sekolah itu tidak akan membuat sekolah se-makin maju bila perbandingan antara sekolah dengan jumlah siswa tidak seimbang. Kondi-si seperti itu terjadi hampir merata di semua kecamatan di wilayah utara Pamekasan.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Pamekasan, Yusuf Suhartono mengatakan sebenarnya saat ini proses grouping atas dua sekolah tersebut sedang dalam

proses. Sebab ada beberapa sekolah SD lainnya yang juga direncanakan akan digroup-ing.

Sayang, Yusuf tidak bisa menyebutkan jumlah SDN yang akan digrouping pada tahun 2015 ini, dengan alasan pihaknya masih melakukan evaluasi beberapa sekolah di semua kecamatan dan men-data sekolah yang bakal diga-bung dengan sekolah lain.

“Sekarang kami sedang mendata SD yang jumlah mu-ridnya tidak sesuai standar akan digrouping. Di wilayah kota sudah hampir semua, un-tuk yang wilayah kecamatan-kecamatan tinggal menunggu giliran. Ini juga salah satu cara untuk mengatasi kekurangan guru di Pamekasan,” katanya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Rawan Konflik, Dua SD Akan DigroupingKetentuan PP/74/2008 Minimal 20 SiswaPAMEKASAN - Jumlah rombongan belajar (rombel) yang kurang dari ketentuan di SDN III dan IV Waru Barat, Kecamatan Waru, Pamekasan, diperkirakan dapat memicu konflik karena sekolahnya sangat berdekatan. Sehingga diusulkan sekolah tersebut digabung (grouping).

PAMEKASAN – Kenaikan harga tabung gas elpiji 12 kilogram terancam menimbulkan migrasi (pindah) besar-besaran bagi penggunanya ke tabung elpiji ukuran 3 kilogram. Sebab selisih antara tabung gas elpiji non subsidi (12 Kg) dengan tabung gas melon alias subsidi berukuran 3 kilogram sangat jauh.

Ketua Komisi II DPRD Pamekasan Hosnan Ahmadi mengatakan dalam kondisi seperti saat ini, Pemkab Pamekasan harus mampu menstabil-kan pergerakan antara pengguna elpiji 12 kg dengan pengguna elpiji 3 kg. Apalagi selisih harga elpiji 12 kg akan semakin tinggi di tingkat agen hingga konsumen.

“Dengan kenaikan ini, harus segera dikendalikan. Utamanya bagaimana caranya supaya tidak ada migrasi dari tabung non subsidi ke Subsidi,” kata politisi PAN ini

Menurutnya dengan kenaikan harga menjadi Rp 134. 700 per tabung, dari sebelumnya harga elpiji 12 kg hanya Rp 114.90 di tingkat agen, membuat selisih harga dengan tabung gas melon kian jauh. Sebab kini di tingkat pengec-er harga elpiji melon berkisar antara Rp15 ribu per tabung. Jika dihitung menjadi 4 tabung (12 kg) harganya hanya menjadi Rp 60 ribu.

Dikatakan Hosnan, dengan per-timbangan selisihnya yang mencapai Rp 74.700 bisa membuat pengguna tabung 12 kg beralih ke 3 kg. Untuk itu, pihaknya menyarankan akan Pemkab mulai mengajukan penambahan kuota untuk tabung gas melon.

Hal itu, lanjutnya, untuk mengan-tisipasi membeludaknya permintaan. Sebab bila tidak segera tertangani, bakal membuat masalah baru, yakni kelangkaan elpiji melon. Karena menurutnya, masalah seperti itu kerap terjadi di Pamekasan saat ada kenaikan elpiji 12 kg.

Yang menjadi sumber permasala-han dengan kenaikan tabung gas elpiji non subsidi juga karena pemerintah tidak menentukan melalui regu-lasi yang mengikat siapa yang berhak menggunakan tabung gas subsidi dan yang non subsidi. Akhirnya, tidak ada larangan bagi warga yang sudah mampu, menggunakan tabung gas bersubsidi.

“Setidaknya, harus ada langkah cepat pemkab, semisal meminta tambahan kuota tabung gas melon supaya tidak sampai terjadi kelang-kaan. Ini karena tidak jelas regulas-inya tentang siapa yang berhak pakai tabung subsidi dan tidak, akhirnya masalah kelangkaan selalu terjadi terus,” ungkapnya.

=ALI SYAHRONI/RAH

PENGGUNA ELPIJI

Dewan Minta Kendalikan Migrasi

TANGKAPAN MENURUN. Buruh memisahkan daging rajungan (kepiting perairan dalam) dari cangkangnya, di Desa Tanjung, Pademawu, Pame-kasan, Jatim, Selasa (13/1). Tangkapan rajungan yang diekspor ke Amerika dan sejumlah negara di Eropa itu, dalam beberapa pekan terakhir turun dari semula 2.4 ton per hari menjadi satu ton per hari karena cuaca buruk dan masuk musim tangkap ikan.

Page 22: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525 | TAHUN IVF Pamekasan

Setelah ditetapkan, Raperda yang masuk dalam program leg-islasi daerah (Prolegda) tahun 2015 akan ditangani tiga pan-sus masing-masing membahas 6 Raperda.

Pansus I membahas Raperda tentang perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan nomor 2 tahun 2012 tentang penyelenggaraan administrasi kependudukan. Tata cara pen-calonan, pemilihan, pelantikan, dan pemberhentian kepala desa. Kemudian tentang badan per-musyawaratan desa. Pengangka-tan dan pemberhentian perang-kat desa. Organisasi dan tata kerja akademi keperawatan pemerintah Kabupaten Pamekasan dan Rap-erda keuangan desa.

Pansus II membahas raperda tentang penambahan penyertaan modal daerah ke dalam modal PDAM. Penambahan penyertaan modal daerah ke dalam modal

PT. BPR Jatim dan perubahan atas peraturan daerah Kabupaten Pamekasan nomor 14 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha.

Lalu, Raperda tentang pe-rubahan atas peraturan daerah Kabupaten Pamekasan nomor 13 tahun 2012 tentang retribusi jasa umum. Penyusunan ang-garan pendapatan dan belanja desa dan pembentukan BUMD BPR Syariah.

Sedang Pansus III memba-has Raperda tentang penye-lenggaraan terminal. Rencana detail tata ruang perkotaan dan penyusunan zonasi. Bangunan gedung, penyelenggaraan ka-bupaten layak anak, jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin, dan bantuan hukum bagi masyarakat miskin.

Berdasarkan data di bagian persidangan DPRD Pamekasan, dari sembilan fraksi di DPRD se-tempat, yang terdiri dari Fraksi

PPP, PKB, Demokrat, PBB, Gol-kar, Nasdem, PAN-Sejahtera, dan Fraksi Merah Putih. Masih ada tiga fraksi yang belum menyetor usulan nama-nama anggotanya, yaitu Fraksi PBB, Golkar, dan Fraksi Merah-Putih.

Ketua DPRD Pamekasan, Hal-ili mengatakan pembahasan Rap-erda yang masuk prolegda, sudah pada tahapan penyerahan usulan dari fraksi nama anggota DPRD yang akan masuk pada pansus. Untuk itu pihaknya berharap ke-pada fraksi untuk segara meny-etorkan usulannya.

“Kami berharap bagi fraksi yang belum menyetorkan nama-nama usulan anggotanya dalam pansus, untuk segera menyetork-an ke Sekwan (Sekretaris Dewan), agar pembahasan Raperda di tingkat pansus bisa cepat dimu-lai,” katanya.

Sisa 3 Raperda yang tidak dibahas di pansus berkaitan den-gan anggaran, sehingga pem-bahasannya di Badan Anggaran (Banggar) DPRD Pamekasan. Seperti perubahan APBD tahun anggaran 2015, APBD tahun ang-garan 2016, dan penyusunan Ang-garan Pendapatan dan Belanja Desa (APB-Des).

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Ketua DPRD Desak FraksiNama Anggota Pansus Secepatnya DisetorPAMEKASAN - Dalam waktu yang tidak lama lagi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan akan mulai membahas rancangan peraturan daerah (Raperda) di tingkatan panitia khusus (Pansus). Namun hal itu masih terkendala sejumlah fraksi yang belum menyetor nama anggotanya.

Pansus I membahas Raperda:1. Perubahan atas Peraturan Daerah

Kabupaten Pamekasan nomor 2 tahun 2012 tentang penyelenggaraan administrasi kependudukan

2. Tata cara pencalonan, pemilihan, pelantikan, dan pemberhentian kepala desa

3. Badan permusyawaratan desa4. Pengangkatan dan pemberhentian

perangkat desa5. Organisasi dan tata kerja akademi

keperawatan pemerintah kabupaten Pamekasan

6. Keuangan Desa

Pansus II membahas raperda:1. Penambahan penyertaan modal daerah

ke dalam modal PDAM2. Penambahan penyertaan modal daerah

ke dalam modal PT. BPR Jatim3. Perubahan atas Peraturan Daerah

Kabupaten Pamekasan nomor 14 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha

4. Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan nomor 13 tahun 2012 tentang retribusi jasa umum

5. Penyusunan anggaran pendapatan dan belanja desa

6. Pembentukan BUMD BPR Syariah

Pansus III membahas raperda:1. Penyelenggaraan terminal2. Rencana detail tata ruang perkotaan dan penyusunan zonasi3. Bangunan gedung4. Penyelenggaraan kabupaten layak anak5. Jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin6. Bantuan hukum bagi masyarakat miskin.

PAMEKASAN – Setelah masuk ke tahap penyidikan, Ke-jaksaan Negeri (Kejari) Pame-kasan sudah menetapkan dua orang sebagai saksi dalam kasus hilangnya beras Bulog sebanyak 1.504 ton. Mereka merupakan pengawas gudang dari Bulog Divre Jawa Timur (Jatim).

Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Pamekasan, Samiaji Zakaria mengatakan hilangnya beras di gudang Bulog Jl Raya Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan itu, didu-ga kuat sudah cukup terencana, terstruktur, dan masif.

Ke depan pihaknya akan lebih fokus menelusuri dugaan pengadaan beras secara fiktif antara Mitra Bulog (Rekanan) dan pihak Bulog Subdivre XII Madura. Setelah hasil pemeriksaan terhadap 30 orang saksi dari internal Bulog dan Ekternal (mitra Bulog Subdivre XII Madura). Terindikasi terjadi pengadaan beras fiktif.

Apabila diarahkan pada dugaan pencurian beras dari gudang Bulog Subdivre XII Ma-dura tidak ada satu pun bukti ke mana arah beras itu kirim. Namun dari hasil Pengumpulan data (puldata) dan Pengumpu-

lan bahan Keterangan (pulba-ket) menunjukkan bahwa ada tengara penyimpangan dalam proses pengadaan beras, karena jumlah beras yang raib jum-lahnya cukup besar dan dalam waktu yang cukup singkat.

“Setelah kami tingkatkan ke penyidikan, dua saksi yang sudah kami periksa, mereka pengawas dari Divre Bulog Jatim. Setelah kami lakukan, pulbaket, dan puldata kesimpu-lannya diduga pengadaan beras fiktif, makanya pihak rekanan Bulog jika akan jadi saksi dalam kasus ini,” kata Samiaji

Sayang, pihaknya belum mau menyebutkan nama penga-was yang telah memberikan keterangannya itu. Selain itu, menurutnya, penyidikan juga di-arahkan pada keterkaitan antara tunggakan raskin dari Desa ke Bulog dengan hilangnya beras.

“Dari samping beberapa kasus penyelewengan Raskin yang ditangani Kejari, ter-ungkap fakta bahwa banyak raskin yang tidak dibagikan ke penerima manfaat. Makanya kami juga cari kaitannya, jadi beras ini sebenarnya lenyapnya kemana,” ungkapnya.

=ALI SYAHRONI/RAH

HUKUM

Dua Pengawas Bulog Divre Jatim Jadi Saksi

PAMEKASAN – Petani di Ka-bupaten Pamekasan selalu dihan-tui kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi pada saat musim tanam, seperti yang terjadi be-berapa pekan lalu. Namun Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) setempat mengklaim tidak ada kelangkaan pupuk.

Temuan KP3 Pamekasan, sulitnya petani untuk menda-pat pupuk bersubsidi bukan karena tidak adanya stok pu-puk di kios-kios, melainkan ka-rena tidak semua petani masuk dalam kelompok tani. Akibatnya petani yang tidak bergabung itu kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi.

Hal itu disampaikan Kepala Sumber Daya Alam (SDA) Pame-kasan, selaku Sekretaris KP3, Shalah Syamlan. Menurutnya, yang terjadi di Pamekasan bu-kan kelangkaan pupuk, tapi ke-sulitan pupuk, karena banyak petani yang belum tergabung pada kelompopk tani.

“Setelah kami turun ke bawah atas keluhan masyarkat di akhir tahun 2014 lalu, kami temukan bukan kelangkaan itu tapi petani yang tidak masuk kelompok tani kesulitan. Ma-kanya, kami minta agar petani masuk dalam kelompok tani di desa, karena penyaluran pupuk bukan langsung ke petani, tapi kelompok,” katanya.

Tidak hanya itu, setelah pihaknya menindak lanjuti sejum-lah laporan masyarakat tentang penjual pupuk bersubsidi di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), pihaknya menemukan fakta bahwa pembelian pupuk tersebut dibeli dari took, bukan kios pupuk.

Sedangkan, pihaknya hanya mempunyai kewenangan untuk mengawasi penyaluran pupuk bersubsidi dari produsen hingga ke kios-kios yang telah ditetap-kan. Sedang pupuk bersubsidi yang beredar di toko-toko tidak menjadi pengawasannya.

=ALI SYAHRONI/RAH

PUPUK

KP3: Tiada Ada Kelangkaan Pupuk Bersubsidi

Pamekasan

Page 23: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525 | TAHUN IV GPamekasan

Menurut politisi Partai Ke-bangkitan Bangsa (PKB) ini den-gan dalih apa pun sekolah tidak dibenarkan melakukan pemoton-gan BSM. Sebab bantuan terse-but harus diterima utuh untuk kepentingan siswa penerima.

Selain lalai dalam melakukan pengawasan, Disdik juga dinilai kurang mensosialisasikan pro-gram itu kepada masyarakat pen-erima BSM. Mulai proses, kreteria

penerima hingga pemanfaatan BSM tersebut.

Menurut Imam, BSM berbeda dengan Bantuan Operasional Se-kolah (BOS). BOS berhak men-gelola sebagian dana tersebut untuk kepentingan sekolah. Sementara BSM tidak boleh di-kurangi sedikit pun dengan dalih pemerataan sekalipun.

“Dana BSM ini tidak boleh dipotong dengan dalih apa pun,

karena program ini beda dengan BOS,” katanya.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Kabid Dikmen) Disdik Pamekasan, Moh. Tarsun menga-takan sudah memanggil kepala salah satu SMP di Kecamatan Palengaan, yang diduga memo-tong dana BSM. Ia diminta meng-hadap Kepala Disdik Pamekasan, Yusuf Suhartono untuk dimintai keterangan dan klarifikasi soal dugaan pemotongan tersebut.

Tarsun menolak jika lemba-ganya dikatakan lalai dan minim sosialisasi dalam program BSM tersebut. Sebab jauh-jauh hari sebelum dana tersebut dicairkan, pihaknya sudah memanggil selu-ruh kepala sekolah, untuk diberi-kan pembinaan tentang realisasi bantuan tersebut. Tetapi diakui masih saja ada sekolah yang mel-anggar ketentuan.

Tarsun mengatakan, jika be-nar BSM dipotong sesuai klari-fikasi dari kepala sekolah, maka pihaknya meminta sekolah, untuk mengembalikan dana tersebut dan menyerahkan kepada yang berhak.

Sementara itu, Khoirul Anam dari unsur lembaga pendidikan yang diduga melakukan pemo-tongan BSM membantah hal itu. Ia menjelaskan di lembaganya tidak ada pemotongan BSM, mel-ainkan pemerataan kepada siswa yang tidak menerima. Pemer-ataan program itu bukan inisiatif sekolah melainkan kehendak dari masing-masing penerima agar 89 siswa yang ada di sekolah itu bisa menikmati program tersebut.

Khoirul mengaku jika hal itu dianggap melanggar, maka pihaknya akan segera men-gumpulkan wali dan meminta

agar uang BSM yang sudah diteri-ma tersebut dikembalikan kepada siswa yang berhak, sesuai dengan daftar penerima sebenarnya.

FT, salah satu siswi di SMP swasta di Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, menangis setelah BSM yang dicairkan di se-kolahnya dipotong. Pemotongan BSM hingga Rp 500 ribu dari ban-tuan Rp 700 ribu yang diberikan kepada 26 siswa di sekolah terse-but.

BSM dicairkan pihak bank di sekolah secara langsung kepada masing-masing siswa utuh Rp 700 ribu, lengkap dengan rekeningnya. Setelah dicairkan, semua siswa penerima membawa pulang BSM tersebut ke rumahnya masing-masing. Tetapi, pihak sekolah me-minta BSM tersebut dikembalikan lagi ke mereka sebesar Rp 500 ribu.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Ada Pemotongan Dana BSM Dewan Anggap Disdik Lalai Awasi SekolahPAMEKASAN - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Imam Khosairi menuding Dinas Pendidikan (Disdik) lalai dalam melakukan penga-wasan terhadap seluruh sekolah penerima bantuan siswa miskin (BSM) di Pamekasan, hingga akhirnya terjadi pemotongan. Penilaian ini disampaikan setelah muncul dugaan adanya pemotongan dana BSM hingga Rp 500 ribu di salah satu sekolah di Kecamatan Palengaan.

SEPI. Gudang Bulog di Jl Raya Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, setelah dilakukan penyegelan oleh Divre Jawa timur. (berita Hal I).

Page 24: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525 | TAHUN IVH Pamekasan

Salah satu atlet volly yang meminta namanya tidak dise-butkan mengaku harus berhenti latihan saat turun hujan, karena lapangan licin akibat air masuk ke dalam GOR. Termasuk di ru-ang ganti pemain juga ruangnya usang dan atapnya bocor. Se-hingga mengganggu konsentrasi

atlet. Seharusnya GOR dirawat den-

gan baik dan dilengkapi dengan fasilitas yang memadai. Sehingga penyewa GOR merasa nyaman saat memanfaatkan GOR Nyalar-an tersebut.

Ia mengaku malu saat melaku-kan uji coba pertandingan dengan

klub lain dari luar Pamekasan, ka-rena ruang gantinya usang. Untuk itu ia meminta pemerintah segera melakukan perawatan gedung olahraga tersebut.

Keluhan serupa juga dis-ampaikan beberapa perwaki-lan cabang olahraga Kabupaten Pamekasan saat rapat tahunan anggota KONI Pamekasan akhir Desember lalu, yang menyampai-kan kekecewaannya atas kondisi GOR Nyalaran.

Salah satunya disampaikan Sutedjo salah satu Pengurus Ca-bor yang menyampaikan kekece-waannya terhadap kondisi GOR Nyalaran, Pamekasan. Atlet dan pelatih merasa tidak nyaman

melakukan latihan di GOR terse-but, karena situasi dan kondisi GOR yang tak terawat.

Padahal GOR itu baru didi-rikan di Pamekasan. Tepatnya sekitar tahun 2010 lalu. Banyak even yang tidak diselenggarakan di GOR tersebut, karena diang-gap kurang baik untuk ditem-pati.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar), Pamekasan, Jhon Julianto men-gatakan, dana perawatan GOR Nyalaran pada tahun 2014 men-capai Rp 100 juta. Biaya tersebut digunakan untuk pemeliharaan gedung berupa perbaikan atap

dan pintu gor.Menanggapi adanya atap yang

bocor, Jhon berdalih kerusakan itu disebabkan oleh karakteris-tik bangunan yang sudah lama. Sehingga dianggap wajar terjadi kerusakan.

Untuk tahun 2015 ini, lan-jut Jhon, GOR kembali men-dapatkan anggaran perawatan dari anggaran pendapatan be-lanja daerah (APBD) Pamekasan sebesar Rp 100 juta, namun be-lum diketahui peruntukannya. Yang pasti, pekerjaan program pemeliharaan itu digarap pihak ketiga melalui penunjukan lang-sung (PL).

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

GOR Nyalaran Tak TerawatAnggaran Perawatan Capai Ratusan Juta

PAMEKASAN - Sejumlah atlet yang memanfaatkan Gedung Olahraga (GOR) Nyalaran, mengeluhkan tidak terawatnya satu-satunya gedung olahraga termegah di Pamekasan tersebut. Sejumlah ruangan yang ada di GOR tersebut sudah terlihat usang. Atap bangunan sudah ada yang bocor. Termasuk bagian depan GOR juga terlihat tidak terawat.

GOR TAK TERAWAT. Sejumlah bagian GOR Nyalaran terlihat sudah usang dan tidak terawat.

Sumenep

Page 25: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525| TAHUN IV IBangkalanBangkalan KAMIS 15 JANUARI 2015

No. 0525 | TAHUN IV IBangkalanKORAN MADURA

Pilkades Serentak Tak Cukup Didanai Rp 6,2 MDPRD Dukung Pilkades Dibiayai Pemerintah

"Jadi, untuk mengantisipasi kekurangan anggaran alangkah lebih baiknya ditambah. Dari pada kekurangan itu nantinya masih dibebankan kepada calon kepala desa, karena dana itu tidak se-banding dengan jumlah desa se-banyak 202 yang harus menggelar pilkades," kata Direktur Lembaga

Kajian Sosial Demokrasi (LeKS-Dam) Kabupaten Bangkalan, Mis-bah.

Dengan demikian, kata Mis-bah, semua biaya akan ditang-gung oleh pemerintah, dan calon kepala desa tidak mengeluarkan biaya apa pun. Maka bagi setiap orang yang tidak memiliki dana

namun ingin mencalonkan seba-gai kepala desa juga mempunyai kesempatan. Sebab selama ini yang menjadi calon hanya orang-orang yang memiliki dana saja. Padahal, menjadi kepala desa adalah hak setiap individu. Akan tetapi, selalu terhalang oleh ket-erbatasan kepelimilikan modal.

"Tidak memungut dana dari para calon itu lebih baik. Dan setiap orang pastinya memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin di desa," je-lasnya.

Sementara itu, Sekretaris Komisi A DPRD setempat, Mah-mudi mendukung penuh terkait pembiayaan pilkades dibebankan

kepada pemerintah setempat. Apalagi mengacu pada pasal 34 ayat 6 Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa bahwa biaya pilkades dibebankan pada APBD, pemerintah daerah kabu-paten memang harus dan diwajib-kan menyediakan biaya pilkades. Akan tetapi masalah permintaan untuk menaikkan penyediaan anggaran pilkades untuk saat ini sudah tidak bisa.

"Kalau untuk saat ini sudah tidak bisa diubah, seribu rupiah pun sudah tidak bisa ditambah, namun masih ada peluang nanti pada saat perubahan anggaran pada bulan Agustus," ujarnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN – Pada tahun 2015 Pemerintah Kabupaten (Pem-kab) Bangkalan menganggarkan Rp 6,2 miliar. Dana itu bersum-ber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk menggelar pemilihan kepala desa (Pilkades) secara serentak. Sungguh pun begitu, dana sebesar itu dinilai masih kurang karena terdapat 202 desa yang harus didanai untuk menggelar pilkades. Sehingga dana tersebut masih tidak sebanding dengan kebutuhan selama pelaksanaan pilkades nantinya.

doni heriyanto/koran maduraPEMILIHAN. Salah seorang warga usai menyalurkan hak suaranya dalam pelaksanaan pilkades yang digelar tahun 2014 lalu.

PEMBANGUNAN

Belum Ada Kerjasama Program dengan BPWS

BANGKALAN - Memasuki tahun 2015, Badan Perenca-naan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bangkalan menga-ku masih belum ada bentuk kerjasama dengan Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS). Belum ada-nya komunikasi antar kedua belah pihak menyebabkan pembangunan di wilayah kaki jembatan Suramadu tersendat.

"Sejauh ini belum ada sharing program dengan BPWS. Biar pimpinan yang mengkomunikasikan terkait rencana pembangunannya," kata Kepala Bappeda Bangka-lan, Ishak Sudibyo, kemarin (14/1).

Menurutnya, apa yang menjadi rencana program BPWS bisa ditawarkan kepada pemerintah daerah. Bukan, dengan sistem usulan pro-gram, sehingga jelas rencana program yang hendak ingin dilakukan oleh BPWS. Jika itu sinergis dengan rencana pem-bangunan Bangkalan, tentu-nya itu bisa direalisasikan.

"Tidak mungkin, kami yang mengusulkan program. Sebab, ada program perencanaan yang jelas dari BPWS. Kalau mereka mau, harus mensin-ergiskan program yang ada. Anggaran mereka kan dari APBN," terangnya.

Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Bangkalan, Suyitno telah mengundang pihak BPWS untuk menjelas-kan program pembangunan ke depan. Dalam komunikasi itu, apa yang menjadi program prioritas akan direalisasikan di tahun 2015, seperti jalan akses menuju Socah, jalan akses Labang ke Kamal

"Di tahun 2012 sudah ada pengukuran tanah, tapi belum ada pembebasan lahan. Mudah-mudahan di tahun ini bisa dikerjakan program-pro-gram prioritas itu. Untuk itu, komunikasi dengan pemerin-tah daerah akan kami fasili-tasi," ungkapnya.

= MOH RIDWAN/RAH

Page 26: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525| TAHUN IV J Bangkalan

Dana Banpol Capai Ratusan JutaMekanisme Perhitungan Sesuai Perolehan Suara Parpol

Dana fantastis itu dibagi dengan mekanisme perhitun-gan berdasarkan perolehan suara masing-masing parpol. Pastinya, setiap parpol mendapatkan ban-tuan dengan jumlah yang ber-beda.

"Dana banpol secara keselu-ruhan sebesar Rp 524,577,290,65. Pencairan dana tersebut setelah masing-masing parpol meleng-kapi persyaratan administratif. Sebab itu menjadi persyaratan mutlak dalam mengakses dana

tersebut," ungkap Kepala Dinas Badan Kesatuan Bangsa dan Poli-tik (Bakesbangpol) Bangkalan, Moh Nawawi.

Dana ini, kata mantan kepala Dinas Kelautan dan Perikanan itu, bersumber dari Anggaran Pen-dapatan Belanja Daerah (APBD) yang disalurkan melalui reke-ning masing-masing parpol yang duduk di parlemen periode 2014-2019. Sepuluh parpol tersebut di antaranya PDIP, Partai Golkar, Partai Demokrat, dan PKB. Ke-mudian, juga PKS, PAN, Partai Nasdem, Partai Gerindra, Partai

Hanura, dan PPP."Kalau dulu sebelum ada atu-

ran yang baru penerima banpol dihitung berdasarkan jumlah kursi di parlemen. Akan tetapi, untuk kali ini hitungannya sesuai jumlah suara setiap parpol. Setiap suara seharga Rp 1904,91. Maka nilai dana yang diterima parpol tidak sama," paparnya.

Menurutnya, dasar hukum adanya banpol itu mengacu pada peraturan menteri dalam negeri (Permendagri) nomor 26 tahun 2013 tentang Perubahan Atu-ran tentang Pedoman Tata Cara

Penghitungan, Penganggaran dalam APBD, Pengajuan, Penyalu-ran, dan LPJ Penggunaan Banpol. Dengan demikian, aturan main penggunaan dana tersebut sudah jelas.

"Jadi setiap parpol sudah pa-ham terkait pos-pos dana terse-but. Misalnya, untuk pendidikan politik dan operasional partai. Harapannya dana ini digunakan dengan baik untuk bisa menun-jang dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi parpol," jelasn-ya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Dana bantuan politik (banpol) di Ka-bupaten Bangkalan mencapai ratusan juta rupiah lebih. Bantuan tersebut dialokasikan bagi 10 partai politik (parpol) peserta pemilihan umum (pemilu) 2014 yang memiliki keterwakilan di Dewan Perwaki-lan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.

PAD

Dinkes Tak Capai TargetBANGKALAN - Dinas Keseha-

tan (Dinkes) Kabupaten Bangka-lan tidak bisa memenuhi target pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2014. Klaim pelayanan kesehatan banyak belum terbayar. Seperti jaminan kesehatan masyarakat (Jamkes-mas) dan jaminan persalinan (Jampersal). Sehingga target pencapaian PAD tersebut hanya terealisasi sebanyak 82 persen saja. Tidak dapat dipungkiri ini menjadi pekerjaan rumah (PR) untuk memenuhi target pada tahun berikutnya.

"Capaian PAD 2014 tidak

memenuhi target, karena piutang Jamkesmas dan Jampersal tidak terbayar, atau istilahnya kurang salur," ujar Kepala Dinas Keseha-tan Kabupaten Bangkalan, Aida Rahmawati.

Menurutnya, target PAD Dinkes pada tahun 2014 sebe-sar Rp 43. 022, 451, 48 miliar. Sedangkan yang terealisasi baru Rp 35.615,136,426,75 miliar. Dengan demikian jumlah capaian

PAD masih memiliki kekurangan senilai Rp 7.407,315,131,73 mil-iar. Maka yang terealisasi hanya 82,78 persen saja.

Kekurangan Rp 7 M lebih ini adalah pelayanan kesehatan sejak dua bulan terakhir di tahun 2014, meliputi pelayanan Jamkesmas dan Jampersal di tiap puskesmas dan bidan desa.

"Belum lagi ditambah klaim dari Badan Penyelenggara Ja-

minan Sosial (BPJS) tahun 2014 yang belum juga terbayar. Sebab klaim BPJS ada dua, di antaranya kapitasi yang meliputi pelayanan dasar kesehatan di puskesmas, seperti memeriksakan sakit pa-nas, flu, dan demam," imbuhnya.

sedangkan non kapitasi, kata Aida, adalah pelayanan kesehatan seperti rawat inap, ambulans, dan persalinan. Untuk klaim, BPJS ini, yang cair baru 45 pesen, itu pun

kapitasi yang biayanya ringan. Sedangkan non kapitasi yang biayanya besar, belum ada yang cair, sebab BPJS masih melakukan validasi dan verifikasi di lapangan.

"Perlu diketahui, program BPJS adalah sistem baru yang masih belajar. Sebab dalam pelayanan ada dua yaitu, Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan Penerima Bantuan Iuran Mandiri (PBIM). Yang gratis, itu adalah BPJS PBI yang didanai APBD, dulu Jamkesmas. Selain itu, ada Jamkesda pemprov dan kartu Sehati yang dibiayai Pemkab," tandasnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

doni heriyanto/koran maduraTERBARING. Seorang pasien tergeletak lemah sedang menjalani proses pengobatan. Keluarga terdekatnya tampak setia menungguinya.

Page 27: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525| TAHUN IV KBangkalan

MULAI TAHUN INI

Bangkalan Mulai Berlakukan Sanksi bagi PNS Nakal

BANGKALAN - Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, mulai tahun ini akan memberlakukan sanksi tegas bagi pegawai negeri sipil (PNS) yang "nakal" atau tidak disiplin masuk kantor.

Asisten Pemerintahan Pem-kab, Hasanuddin Bukhori men-jelaskan pemberlakuan sanksi kepada PNS yang tidak disiplin ini dimaksudkan agar mereka bisa meningkatkan etos kerja, serta sebagai upaya agar mereka menjadi abdi negara yang baik.

"Selain memberikan sanksi, kami juga akan memberikan penghargaan bagi mereka yang berkinerja baik, disiplin dan tidak sering bolos," katanya menjelas-kan.

Pemberian sanksi dan peng-hargaan kepada PNS di lingkung-an Pemkab Bangkalan ini mulai diberlakukan, karena selama ini banyak laporan dari masyarakat bahwa PNS di lingkungan Pemkab Bangkalan sering keluar kantor saat jam kerja, tanpa izin dari pimpinannya.

Padahal, sesuai dengan ketentuan, apabila PNS hendak keluar kantor di luar kepenting-ingan tugas dinas, harus menda-patkan izin atau sepengetahuan pimpinannya.

Banyaknya kasus pelang-garan hukum, seperti adanya oknum PNS yang terlibat kasus narkoba, pencurian dan berba-gai jenis tindak pidana kriminal lainnya, juga menjadi faktor utama pemberlakukan sanksi dan penghargaan bagi abdi negara di lingkungan Pemkab Bangkalan itu.

"Kebijakan ini, juga sebagai implementasi dari Peraturan Pe-merintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil yang berbasis kinerja," kata Hasanuddin Bukhori menjelas-kan.

Dalam ketentuan itu, kata-nya, PNS yang memiliki etos kerja dan disiplin baik akan diberikan Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP), sebaliknya, bagi PNS nakal semisal sering bolos, melakukan pelanggaran hukum, maka honornya bisa dikurangi.

= ANT/ABD AZIZ

Disdik: Gedung Sekolah Rusak Segera Diperbaiki

BANGKALAN - Gedung se-kolah di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, menda-patkan anggaran perbaikan pada APBD 2015, sehingga pada akhir tahun tidak ada lagi se-kolah rusak, kata Kabid Saranan dan Prasarana Dinas Pendidi-kan (Disdik) setempat, Ahmad Mustaqim.

"Saat ini, kami sudah mene-rima petunjuk pelaksanaan dan pertunjuk teknis tentang perbai-kan gedung yang rusak itu, se-hingga semua sekolah rusak yang ada di Bangkalan ini pasti diper-baiki," kata Ahmad Mustaqim di Bangkalan, Rabu (14/1).

Ia mengemukakan hal ini, menanggapi ada protes dari se-jumlah guru dan kepala sekolah yang mengeluhkan hingga kini belum diperbaiki oleh Dinas Pen-didikan (Disdik) Bangkalan.

Salah satu lembaga pendidi-kan yang dilaporkan rusak dan

perlu perbaikan dalam waktu dekat adalah SMP Negeri 2 Galis, Bangkalan.

Di sekolah ini, ada 3 gedung yang rusak dan berpotensi am-bruk seperti di SMP Negeri 1 Sampang yang terjadi pada akhir 2014 lalu.

Ketiga gedung sekolah ru-sak itu masing gedung keter-ampilan siswa, gedung labora-torium IPS, dan ruang kepala sekolah.

Tiga gedung sekolah itu se-benarnya baru selesai dibangun pada 2010. Namun karena kual-itas bangunan yang digunakan sangat jelek, maka kini sudah banyak yang rusak. Kayu yang digunakan untuk pembangunan gedung itu juga berkualitas ren-dah, sehingga mudah dimakan rayap.

"Musim hujan dan angin se-perti sekarang ini, kami memilih untuk keluar ruangan, karena

kondisi bangunan sudah miring seperti ini," ungkap Kepala Tata Usaha SMP Negeri 2 Galis, Arif.

Ia menuturkan, kerusakan tiga gedung di sekolahnya itu sebenarnya sejak dua tahun lalu, yakni dua tahun setelah pem-bangunan gedung selesai.

Namun, katanya, kala itu kerusakan tidak terlalu parah, karena berupa retakan gedung dan lantai. Tapi kini kondisinya semakin memprihatinkan, se-hingga pihak sekolah terpaksa mempublikasikan kondisi se-kolahnya itu ke media dengan harapan segera mendapatkan perhatian para pengambil ke-bijakan di lingkungan Pemkab Bangkalan.

"Kami juga telah menyampai-kan proposal rehabilitasi gedung ini ke pemkab melalui Dinas Pen-didikan Bangkalan, tapi belum ada tanggapan. Ya, kepentingan kami, agar kasus ambruknya SMP

Negeri I Sampang yang terjadi beberapa hari lalu itu, tidak ter-jadi di Bangkalan ini," tuturnya, menjelaskan.

Sebelumnya Disdik me-ngaku, jumlah sekolah yang dilaporkan rusak di Kabupa-ten Bangkalan memang tidak sedikit dan bukan hanya lemba-ga pendidikan tingkat SMP saja, akan tetapi juga tingkat sekolah dasar (SD).

Jumlahnya mencapai 671 lembaga SD, dengan jumlah ru-angan sebanyak 4.078 ruang.

Pada tahun 2013, sebanyak 175 lembaga pendidikan SD neg-eri dan SMP negeri di kabupa-ten ini telah menerima bantuan pembangunan gedung melalui dana alokasi khusus dari peme-rintah pusat. Perinciannya seba-nyak sebanyak 152 sekolah dasar dan lembaga SMP sebanyak 23 sekolah.

= ANT/ABD AZIZ

ant/suryanto ATAP SEKOLAH AMBROL. Guru dan penjaga sekolah membenahi ruang kelas VI B SDN Sawotratap I yang atapnya ambrol di Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (14/1). Selain karena usia bangunan yang sudah tua, atap sekolah SDN Sawotratap I pada Rabu (14/1) dini hari jebol akibat terjangan angin puting beliung di kawasan tersebut.

Page 28: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525 | TAHUN IVL KAMIS 15 JANUARI 2015

No. 0525 | TAHUN IV LSampangKORAN MADURA

SAMPANG – Kasi Mutasi dan Pro-mosi Dinas Pendidikan (Disdik) Sam-pang Ach Fathori mengaku mengede-pankan Guru Tidak Tetap (GTT) untuk menutupi kekurangan guru PNS se-Ka-bupaten Sampang. Pasalnya, di setiap Sekolah Dasar (SD) masih banyak kekurangan guru.

Ach Fathori mengatakan, kekuran-gan guru PNS yang ada di Sampang masih terlalu banyak, sehingga Disdik mengedepankan guru GTT untuk me-lengkapi kekerangan tersebut. Karena guru PNS yang ada saat ini tidak men-cukupi bahkan kebutuhan itu sulit un-tuk ditutupi. Sebab, dalam pengangka-tan guru PNS setiap tahunnya minim.

“Saya akui masih banyak guru PNS untuk SD yang masih belum terleng-kapi. Namun, kekurangan itu diisi oleh GTT yang diangkat kepala sekolah yang

membutuhkan,” katanya, Selasa (13/1).Kata Fathori, untuk guru PNS yang

ada saat ini sebanyak 1.681 guru yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kota Bahari. Namun, dari jumlah tersebut masih tidak mencukupi untuk melengkapi di setiap sekolah, khusunya SD. Sehingga, Disdik Sampang mengan-jurkan kepala sekolah menggunakan GTT

untuk melengkapi kekosangan tersebut. “Sementara ini guru PNS yang ada

sebanyak 1.681 dari semua bidang. Dan itu masih belum mencukupi,” paparn-ya. Dia merinci kebutuhan guru PNS

SD yang harus dipenuhi di bidang Pen-didikan Agama Islam (PAI) sebanyak 574 untuk ditugaskan di 14 kecamatan. Sementara yang ada hanya 408. sedan-gkan untuk guru kelas, kata Fathori, membutuhkan sebanyak 3.677 dan yeng tersedia sebanyak 1.996.

Selain itu, guru PJOK yang tersedia saat ini sangat minim sehinga merepotkan sekolah-sekolah yang ada. Karena guru PJOK yang tersedia saat hanya 211, sedan-gkan yang dibutuhkan untuk memaksi-malkan pendidikan sebanyak 574 guru.

“Sebenarnya masih banyak guru PNS yang dibutuhkan sekolah karena sampai sekarang masih belum terpe-nuhi. Sehingga untuk mengisi kekosan-gan guru itu kepala sekolah mengang-kat GTT. Sedangkan GTT yang sudah diangkat oleh kepala sekolah sebanyak 3.260,” akunya.

Untuk guru PNS SMP/ SMA/ sedera-jat, lanjut dia, masih belum diketahui. Kerena saat ini masih dalam peromba-kan setelah kurikulum 2013 dialihkan ke KTSP. Sehingga untuk mengetahui jum-lah-kekurangan guru PNS yang ada sulit. “Sulit, Mas, karena masih dalam tahap perombakan,” kilahnya. =CR3/LUM

SAMPANG - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabu-paten Sampang, berencana memisah kelas siswa dan siswi untuk sekolah lanjutan tingkat atas. Kebijakan baru itu akan dilakukan sejak peneri-maan siswa baru 2015.

Kepala Disdik Sampang, Heri Purnomo mengatakan, pihaknya mengeluarkan kebijakan memisah kelas siswa dan siswi untuk menjaga pergaulan pelajar. Karena mereka sudah me-masuki masa buber, sehingga Disdik akan segera memisahkan kelas antara siswa-siswi pada pen-erimaan siswa baru pada bulan Juli mendatang.

“Kami akan melakukan perombakan kelas dan memisah ruang antara siswa dan siswi. Karena, pada tingkat sekolah menegah atas dan sederajat sudah masa dewasa,” katanya pada Koran Madura, Rabu (14/1).

Menurut Heri, siswa pada masa remaja sangat sensetif dan belum tahu efek samping kedekatan laki-laki dan perempuan. Karena siswa pada masa itu tidak tahu apa-apa. Seme-natara nafsu birahinya tinggi. Sehingga, untuk menjaga sesuatu yang tidak diinginkan perlu adanya perubahan konsep kelas. Yakni dengan cara memisah kelas.

Namun, sekolah yang akan dipisah kelasnya untuk sekolah yang banyak siswanya. Semenatara sekolah yang masih minin tetap digabung seperti biasanya. “Yang akan dipisah nanti untuk sekolah yang banyak siswanya, sementara yang masih minim tetap bergabung,” paparnya.

Dikatakan, rencana itu perlu dukungan dari semua kalangan,

khusunya Bupati Sampang selaku pemegang kebijakan. Karena, sebelum Disdik menerapkan kebijakan itu masih menunggu keputusan dari Bupati Sampang A Fannan Hasib.

Disdik sangat optimis kebijakan memisah-kan kelas itu akan direspons positif, mengingat Bupati Sampang saat ini selalu menganjurkan siswa-siswi berbasis Islami. “Saya yakin bupati akan merepons positif. Kan Bupatinya pak kiai. Otomatis beliau akan setuju demi perbaikan akhlakul karimah siswa,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pendidikan untuk anak didik ke depan harus berbasis Islami dan tidak ada siswa berjalan atau berduan di wilayah kelas maupun luar sekolah. Apalagi, tertangkap basah Satpol PP karena melakukan kegiatan yang tidak pantas dilakukan siswa.

“Kami tidak menginginkan anak didik rusak gara-gara pasangan. Yang kami inginkan anak didik beretika baik dan berakhlakul karimah ke depan. Makanya, kami sangat membutuhkan dari semua kalangan untuk memuluskan ren-cana tersebut, agar pemikiran anak didik bersih dari pekerjaan kotor. Nah, solusi ini yang tepat,” tutupnya. =CR3/LUM

ANTISIPASI KENAKALAN SISWA

Kelas Putra-Putri BakalDipisah

“Kami akan melaku-kan perombakan

kelas dan memisah ruang antara siswa

dan siswi.”

Heri PurnomoKepala Disdik

Sampang Minus Guru PNS

Kepala Sekolah Disarankan Mengangkat GTT

No KecamatanGuru kelas Guru PAI Guru PJOK

GTTKebutuhan Tersedia Kebutuhan Tersedia Kebutuhan Tersedia

1 Sreseh 158 67 26 42 26 14 128

2 Torjun 186 121 31 34 31 15 227

3 Pangarengan 123 61 20 20 20 6 135

4 Sampang 505 3745 74 66 74 43 475

5 Camplong 324 246 47 43 47 46 339

6 Omben 332 165 49 47 49 35 236

7 Kedungdung 342 169 52 35 52 8 240

8 Jrenggengk 222 132 37 36 37 8 211

9 Tambelengan 253 111 41 27 41 4 266

10 Banyuates 353 188 56 13 56 5 138

11 Robetal 154 70 25 9 55 3 139

12 Karangpenag 156 83 21 15 21 7 132

13 Keapang 269 107 44 14 44 12 182

14 Sokobenah 310 102 51 7 51 5 229

DATA KeKurANGAN Guru PNS JeNJANG SD TAhuN 2014 Se-KAbuPATeN SAmPANG

Masih banyak guru PNS yang di butuhkan sekolah karena sampai sekarang masih belum terpenuhi.

Ach. FathoriKasi Mutasi dan Promosi

Disdik Sampang

Page 29: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525 | TAHUN IV M

SAMPANG - DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sampang menggelar Rembuk Pembangunan Sam-pang dan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di Gedung Balai Per-temuan Umum (BPU), Rabu (14/1). Acara tersebut diisi dengan diskusi pembangunan Sampang dan pengukuhan pen-gurus di setiap kecamatan.

Acara yang mengusung tema ”Posisi Sampang dalam Blueprint Pembangunan Madura” itu dihad-iri Bupati Sampang A Fannan Ha-sib, perwakilan SKPD, dan jajaran Forpimda Sampang. Hadir seba-gai pemateri, Ketua DPRD Imam Ubaidillah, Rektor UTM Moh Sya-rif, Kepala BPWS Moh Irian, dan empat anggota DPRD Jatim, yaitu

Hisan, Muhammad Ibnu Mu’afi, Zaini, dan Aliyadi Mustofa.

Ketua DPD KNPI Sampang, Abd Wasik mengatakan, organ-isasi KNPI dengan basis pe-muda yang berkarekter menjadi salah satu orbitan yang berpo-tensi dalam mengawal kebija-kan pemerintah ke depan. Dan dalam pertemuan ini menjadi awal yang baik bagi pemuda

Sampang, khusunya pengurus KNPI Sampang untuk menga-wal perubahan di Kota Bahari.

“Pengurus KNPI Sampang adalah pengurus yang berkarek-ter dan mempunyai semangat yang tinggi untuk memajukan sebuah bangsa dan negara. Dalam pertemuan ini semoga menjadi awal yang baik bagi kita semua,” katanya. =ADV/CR3/LUM

KNPI Gelar Rembuk Pembangunan

Sampang

SAMBUTAN: Ketua DPD KNPI Sampang, Abd Wasik saat menyampaikan sambutan pada acara Rakerda 2015 di Gedung BPU, Rabu (14/1).

Sesuai dengan papan nama nomor: 34/kontrak/434.109/IX/2014, kegiatan pembangunan tempat parkir dan halaman Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Sam-pang itu menghabiskan anggaran Rp. 350.950.000 yang berasal dari DAU. Proyek itu dikerjakan oleh CV Yala Indah Perkasa.

Sekretaris Dinas PU Pengairan Sampang Susanta mengatakan, instansinya membangun lahan parkir untuk beberapa mubil di-nas. Karena pada tahun sebel-umnya tidak ada parkir khusus.

Sehingga, pada tahun 2014 dinas membangun dengan tujuan mobil yang ada terpelihara den-gan baik. Sebab, sebelum ada la-han parkir mobdin kehujanan dan kepanasan, sekaligus untuk kea-manan. Tidak hanya untuk mob-din, kata dia, tempat parkir terse-but juga untuk alat berat seperti eskafator dan truk milik dinas.

“Apalagi pada tahun 2015 Dinas PU Pengairan akan men-gadakan pengadaan mobdin dan eskafator dan truk. Makan-nya dibuatkan gedung parkir yang

memadai, karena mobil dinas ada dua, satu eskafator. Satunya lagi truk,” paparnya, Rabu (14/1).

Dikatakan, Dinas PU Pen-gairan Sampang mengusulkan pembangunan gedung tersebut pada tahun 2013 dan baru tere-alisasi pada tahun 2014 dengan anggaran kurang lebih Rp 350 juta. Dari hasil gedung yang su-dah dibangun relatif layak untuk lahan parkir mobdin yang ada.

Dengan adanya lahan parkir itu, lanjut dia, semua barang barharga milik dinas terpelihara dengan baik. “Pembangunan parkir itu sudah lama diusulkan. Namun baru terealisasi pada ta-hun ini,” akaunya.

Ketika disinggung pembangu-nan itu terlalu mewah? Pihaknya mengatakan, dalam pembangu-nan tersebut jangan dinilai dari sisi materinya. Akan tetapi sisi

manfaatnya sangat berguna un-tuk kelestarian mobdin dan ba-rang yang dimiliki dinas.

“Jangan melihat uangnya, li-hat saja manfaatnya, karena pasca pembangunan lahan parkir terse-but semua mobdin yang ada tidak sembarangan di parkir,” ucapnya.

Lebih lanjut dia memaparkan, yang merencakan pembagunan gedung tersebut pihak Dinas PU Cikatarug, sementra Dinas PU

Pengairan hanya menganggar-kan dan melaksanakan kegiatan tersebut, dan pekerjaan tersebut sudah sesuai dengan spek standar pembangunan.

“Yang merencanakan PU Cika-tarung. PU Pengairan hanya me-nyediakan anggaran kurang lebih Rp 300 juta, sementara kepemi-likan tanahnya milik provinsi dan itu sudah ada izin,” tutupnya.

=CR3/LUM

Rp 350 Juta untuk Gedung Parkir PU Pengairan

MEGAH: Gedung parkir yang baru dibangun di Dinas PU Pengairan.

SAMPANG – Tempat parkir mobil dinas (mobdin) di Dinas PU Pengairan Sampang menghabiskan Angga-ran Dana Alokasi Umum (DAU) TA 2014 senilai ratusan juta rupiah. Pembangunan gedung parkir itu terlihat megah.

Banyak MataMelihat

Iklan Anda

PASANG IKLAN?Hubungi

0328-6770024

Page 30: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525 | TAHUN IV L Sampang

Haryono menilai Dirut PT BPR berbohong setelah men-yampaikan telah mentrans-fer uang senilai Rp 200 juta ke nomor rekening PT SMP. Namun kenyatannya, uang tersebut masuk ke rekening PT BPR Artha Sejahtra Sam-pang.

Terbukti, kata Haryono, ketika dikroscek ulang den-gan mencoba mengirim uang ke nomor rekening tujuan yang dimaksud melalui e-banking pada tanggal 14 Januari 2015, pukul 05.45 WIB dan berhasil terkirim dengan atas nama PT BPR Artha Sejahtera di Bank Jatim Sampang.

“Saya buktikan ketidakje-lasan penjelasan pihak PT BPR yang menyatakan reken-ing tujuan adalah milik PT SMP. Hal itu memang tidak benar. Karena saya pada pagi hari melakukan transfer melalui e-banking BRI sebe-sar Rp 130.115,- dan berhasil terkirim atas nama pemilik rekening PT BPR Artha Se-jahtera,” jelasnya.

Atas fakta itu, kata Haryo-no, Dirut PT BPR harus mem-inta maaf kepada masyarakat Camplong dan Sampang melalui media. Karena uang tersebut milik masyarakat di dua kecamatan tersebut.

Selain itu, Haryono mem-pertanyakan uang yang dis-alurkan berbentuk natura, kegiatan ekonomi dan tu-nai karena sampai saat ini penyaluran dana CSR di dua kecamatan tersebut tidak jelas. “Saya minta Dirut PT BPR meminta maaf kepada masyarakat Camplong dan Sampang,’ tuntutnya.

Oleh sebab itu, Haryono Center melaporkan kepada penyidik Polres dan meny-erahkan bukti yang dibawa dengan tuntutan Dirut PT

Dirut PT BPR Dipolisikan

"Berkas telah kami limpahkan beberapa lalu, dan kini tinggal menunggu panggilan sidang perdana," kata Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Wahyu Triantono di Sampang, Rabu (14/1).

Kasus dugaan korupsi yang menjerat mantan Bupati Sampang Noer Tjahja ini adalah kasus dugaan korupsi pengelolaan gas oleh PT Sampang Mandiri Perkasa, yakni se-buah perusahaan Badan Umum Milik Daerah (BUMD) yang ada dibawah naungan Pemkab Sampang, saat Noer Tjahja menjabat bupati di Kota Bahari itu.

Noer Tjahja merupakan satu dari tiga tersangka dalam kasus itu. Dua tersangka lainnya yang berkasnya juga telah dilimpah-kan ke pengadilan Tipikor di Surabaya adalah tersangka Hari Oetomo Direktur Utama PT Sampang Mandiri Perkasa dan Muhaimin selaku Direktur pada perusahaan itu.

"Saat ini kami hanya menunggu jadwal atau panggilan sidang. Yang jelas, berkas pe-nyidikan sudah lengkap, setelah sebelumnya sempat direvisi, karena ada kekurangan," kata Triantono.

Kasus dugaan korupsi di tubuh PT Sam-pang Mandiri Perkasa ini awalnya ditangai Kejaksaan Agung lalu penanganan peny-idikan lebih blanjut diserahkan ke Kejari Sampang, setelah tim penyidik Kejagung menetapkan Noer Tjahja sebagai tersangka.

Noer Tjahja ditetapkan tersangka ber-dasarkan surat perintah penyidikan Print-06/F.2/Fd.1/01/2014, tanggal 13 Januari 2014 lalu dan pengembangan dari penyidikan kasus tersebut.

Berdasarkan hasil penyidikan tim peny-idik Kejagung yang dirilis kepada sejumlah media disebutkan, bahwa PT Sampang Man-diri Perkasa merupakana pengelola alokasi gas Pemkab Sampang, mengatasnamakan perusahaan BUMD, padahal bukan. Selain dugaan salah kelola keuangan, PT SMP juga merugikan negara sekitar Rp10 miliar.

Sementara, penasihat hukum mantan Bu-pati Noer Tjahja Arman Syaputra, SH, mem-benarkan berkas hukum kliennya kini telah diterima Pengadilan Tipikor di Surabaya. Namun ia yakin, kliennya tidak bersalah ka-rena dirinya tidak menemukan adanya upaya melawan hukum yang dilakukan Noer Tjahja.

"Dakwaan dari jadwal memang sudah kami terima beberapa hari lalu. Tapi kami yakin klien kami tidak seperti yang didakwa tim penyidik Kejari Sampang dan tentu akan kami sampaikan pembelaan nantinya," kata Arman Saputra menjelaskan. =ABD AZIZ/ANT

HUKUM

Kejari Limpahkan Berkas Noer TjahjaSampang - Kejaksaan negeri (Ke-jari) Sampang, telah melimpahkan berkas kasus dugaan korupsi dengan tersangka mantan Bupati noer Tjahja ke pengadilan Tindak pidana Korupsi (Tipikor) di Surabaya.

BPR dan Hasan Alie melaku-kan permintaan maaf kepada rakyat Sampang dan Cam-plong melalui media cetak maupun online. Dan mem-pertanggungjawabkan secara pribadi dan sebagai Dirut atas alur penggunaan dana CSR PT SMP yang sebenarnya menjadi milik rakyat Camp-long dan Sampang.

Kemudian, untuk mem-p e r t a n g g u n g j a w a b k a n

kedudukan dan CSR milik perseroan terbatas lain, sep-erti PT BPR BAS bukan ter-masuk kegiatan usaha seba-gai penyalur CSR. Selain itu, lanjut Haryono, penyertaan kepemilikan saham 1 persen oleh Yusuf yang tercantum dalam Perbup Nomor 33 Ta-hun 2009, dalam kepemi-likanya terdapat indikasi be-lum melakukan penyetoran tunai sampai saat ini.

“Kalau ada penyetoran harus dibuktikan dengan lembar penyetoran pada re-kening PT BPR BASS yang pertama kali dibuka sete-lah akte pendirian notaris dibuat sebelum pengesahan Menkumham RI. Yaitu den-gan penyetoran tunai ber-sama saham tunai Pemkab senilai Rp 9.900.000.000,” tutupnya.

=CR3/LUM

Terkait Dugaan Penyelewengan Dana CSR PT SMP

SAMPANG – Haryono Center melaporkan Direktur PT BPR ke Polres Sampang terkait dugaan kebo-hongan publik yang dilakukan terhadap masyarakat dalam penyaluran dana Cor-porate Social Respon-sibility (CSR) PT SMP, Rabu (14/1). Dalam laporanya, Haryono meminta Dirut PT BPR meminta maaf atas kebohongan pada masayrakat Camplong dan Sampang.

LAPORAN. Haryono saat menyerahkan laporan dugaan penyelewengan dana CSR PT SMP di Polres Sampang, Rabu (14/1).

N

Page 31: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525 | TAHUN IV O Madura SportKORAN

MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015

No. 0525 | TAHUN IV O

Sejauh ini, pihak manaje-men Perssu Suemenp masih belum merilis nama-nama pe-main yang akan dipertahankan atau didepak dari skuat musim depan saat berlaga di Divisi Utama PSSI. Pasalnya, saat ini pihak manajemen masih fokus melakukan evaluasi.

Salah seorang pemain yang ikut membela tim berjuluk Laskar Kuda Terbang saat masih berlaga di Piala Nusantara musim lalu, Nasrul Muha men-gaku penasaran dengan nama-

nama yang akan dipertahankan oleh manajemen. Pasalnya, pe-main asal Palu tersebut masih belum mendapat kepastian terkait masa depannya.

“Masih belum tau, Mas. Saya juga masih menunggu, apakah akan dipertahankan atau tidak oleh manajemen. Karena masih belum ada pemberitahuan,” tu-kasnya.

Ia mengaku harap-harap ce-mas perihal nasibnya. Pasalnya, di satu sisi kompetisi Divisi Uta-ma akan segera bergulir, namun di sisi lainnya masih belum ada kejelasan dari pihak manajemen mengenai nama-nama pemain yang akan dipertahankan.

Ia berharap, dalam waktu dekat pihak manajemen segera memberi kejelasan. “Agar saya bisa segera menentukan sikap. Artinya, kalau memang saya

tidak masuk lagi, saya bisa men-cari klub lain, atau mungkin ada klub lain yang menginginkan, saya bisa langsung meneriman-ya,” tandasnya.

Sebelumnya, officer media Perssu Sumenep, M. Ali Humaidi menuturkan, setidaknya ada tu-juh pemain yang musim lalu ber-hasil mengantarkan Laskar Kuda Terbang “menginjakkan kaki” di Divisi Utama akan dipertahankan oleh pihak manajemen.

Menurut Malhum, sapaan akrabnya, dua sampai empat yang akan dipertahankan ada-lah pemain lokal. Sementara sisanya adalah dari luar daerah. “Tapi tetap akan melalui seleksi. Nanti keputusan akhirnya tetap ada di tangan pelatih. Manaje-men tidak boleh ikut campur,” tukasnya.

=FATHOL ALIF

Pemain Perssu Harap-Harap CemasSUMENEP- Meski kompetisi Divisi Utama masih dijadwalkan akan digelar pada bulan Februari nanti, namun belum adanya kejelasan dari pihak manaje-men terkait nama-nama pemain yang akan diperta-hankan atau didepak musim depan membuat seba-gian pemain Perssu harap harap cemas.

“Tetap akan mela-lui seleksi. Nanti keputusan akhirn-ya tetap ada di tan-gan pelatih. Mana-jemen tidak boleh ikut campur.”

M. Ali HumaidiMedia Officer Perssu

Pemain Perssu Sumenep berduel merebut bola dalam suatu pertandingan Liga Nusantara musim 2014. Saat ini Perssu akan berkompetisi di Divisi Utama PSSI dan sedang melakukan pembenahan.

Page 32: e Paper Koran Madura 15 Januari 2015

KORAN MADURAKAMIS 15 JANUARI 2015 | No. 0525 | TAHUN IVP

KORA

N M

ADU

RAP

fakih amyal/koran madura

KAMIS 15 JANUARI 2015No. 0525 | TAHUN IV

PEMAINPERSSU

HARAP-HARAP CEMAS

MADURA SPORT | O

PAMEKASAN - Setelah melakukan serangka-ian latihan, seleksi dan uji coba, kini pemain Persepam Madura United (P-MU) akan memasuki tahap akhir seleksi yakni tes kes-ehatan pemain.

Rencananya, tes kesehatan akan dilakukan hari ini Kamis (15/1) ter-hadap 23 Pemain. Rinciannya, 15 pemain nasional dan sisanya 8 pe-main lokal Pamekasan.

Tes kesehatan akan dilakukan di RS dr Slamet Martodirjo Pame-kasan di Jl Raya Panglegur, Pame-kasan, yang akan didampingi oleh pelatih fisik Mohtar Hendra.

Media Officer P-MU Nadi Muly-adi menyatakan tes kesehatan tersebut merupakan seleksi akhir dari seleksi yang selama ini dila-

koni oleh para pemain seleksi. Nadi tidak menyebutkan meliputi apa saja tes kesehatan, yang bakal di-jalani oleh pemain tersebut. Sebab masih akan dikonsultasikan den-gan tim pelatih.

Sekalipun dalam seleksi fisik ataupun skil dianggap memiliki ke-mampuan dan layak memperkuat P-MU, namun jika hasil pemerik-saan kesehatannya belum memen-uhi standar, maka manajemen dan tim pelatih terpaksa harus men-coret nama pemain tersebut.

Menurut Mantan Ketua GMNI Bangkalan ini, manajemen dan pelatih tidak mau mengambil risiko terhadap kesehatan pemain saat menjalani kompetisi divisi utama nanti. Sebab jika kesehatan pemain meragukan, maka berdampak ter-hadap perjalanan tim.

Nadi menambahkan, pemerik-saan kesehatan tersebut akan di-lakukan sejak pukul 08.00 WIB, dengan melibatkan sejumlah dok-ter di RS tersebut. Sebelumnya, Pelatih Kepala P-MU, Widodo C

Hari ini, 23 Pemain Jalani Tes Kesehatan

UJI FISIK. Sejumlah pemain Persepam Madura United melakukan uji fisik setelah melakoni sesi latihan di Lapangan Kowel, Pamekasan, Rabu (14/1)

Tes kesehatan tersebut merupakan seleksi akhir dari

seleksi yang selama ini dilakoni oleh para pemain seleksi

Nadi MulyadiMedia Officer P-MU

Putro memastikan tidak ada titi-pan pemain dalam seleksi P-MU. Baik seleksi untuk pemain lokal Madura, maupun luar Madura.

Mantan asisten pelatih timnas senior itu berjanji akan mengede-pankan asas profesionalitas dalam menetapkan pemain yang akan memperkuat P-MU di musim depan. Bahkan ia memiliki target agar P-MU bisa menjadi juara di-visi utama pada musim kompetisi 2015 dan bisa lolos ke Indonesia super liga (ISL). Sehingga dirinya

bersama tim pelatih harus mampu mencari sosok pemain yang tepat dan memiliki kemampuan yang baik.

Ada beberapa penilaian yang akan dilakukan oleh tim pelatih di bawah kendali Widodo C Putro. Di antaranya fisik yang meliputi tinggi badan dan stamina pemain. Visi bermain yang baik dan tidak terpengaruh oleh siapa pun. Tanpa instruksi dari pelatih. Kemampuan skil individu yang baik.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH