e paper koran madura 03 januari 2014

32
TIPU-MENIPU Karena menganggur tiada kerjan- ya, Matrawi berdiri di atas jembatan layang menghitung jumlah lantai se- buah gedung pencakar langit. Matra- hem berjalan ke arahnya dan berkata: “Kamu sekarang sudah menghitung berapa lantai? Kamu harus membayar denda, satu lantai Rp. 4 ribu.” Mendengar perkataan ini, Matrawi tercengang sebentar, lalu berkata: “Aku telah menghitung 10 lantai.” Ke- mudian ia dengan jujur menyerahkan uang Rp. 40.000 kepada Matrahem. Seorang pejalan kaki berkata: “Kamu benar-benar bodoh. Orang itu sedang menipu dirimu!” Matrawi berkata: “Yang bodoh dia, bukan diriku. Pada hal aku telah membo- honginya, aku tadi sebenarnya telah menghitung seban- yak 25 lantai.” Cak Matrawi 3 NASIONAL OPTIMISME INIESTA 16 OLAHRAGA www.koranmadura.com 0328-6770024 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II ECERAN Rp. 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000 JUMAT JAKARTA-Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya mengganjar Budi Santoso, terdakwa kasus korupsi pengadaan simulator kemudi uji klinik Surat Izin Mengemudi roda dua dan empat di Korps Lalu Lin- tas Polri pada 2011, dengan pidana penjara selama 12 tahun. Dalam dakwaan Jaksa, pemilik PT Citra Mandiri Metalindo Abadi dan pemenang lelang proyek simulator itu dianggap bersalah menggelem- bungkan harga unit simulator, merugikan keuangan negara, dan memperkaya diri sendiri sebesar Rp 88,446 miliar, dalam proyek se- nilai lebih dari Rp 198 miliar itu. “Menuntut, supaya majelis hakim menjatuhkan pidana penjara kepa- da terdakwa Budi Susanto selama 12 tahun, dikurangkan dari masa 12 TAHUN UNTUK KORUPTOR SIMULATOR Budi Susanto Sempat Marah- Marah Meski Mengaku Sakit GERINDRA PERSILAKAN AHOK PERGI TUNTUTAN. Djoko Susilo (kiri) dan terdakwa Budi Susanto (kanan) dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jumat (6/12). Djoko Susilo bersaksi dalam sidang kasus dugaan korupsi pengadaan alat simulator SIM di Korps Lalu Lintas Polri tahun 2011. tahanan,” kata Jaksa Riyono saat membacakan berkas tuntutan Budi Susanto, di Pengadilan Tindak Pi- dana Korupsi, Jakarta, Kamis (2/1). Selain mengganjar dengan 12 tahun penjara, Budi juga di- tuntut pidana denda Rp 500 juta. Dan bila tidak dibayar, maka Budi wajib menggantinya dengan pi- dana kurungan selama enam bu- lan. Jaksa Riyono juga menuntut Budi dengan pidana tambahan berupa membayar uang peng- ganti kepada negara sebesar Rp Rp 88,446,926.695. Menurut dia, jika tidak dibayar satu bulan setelah putusan men- dapat kekuatan hukum tetap, maka seluruh hartanya disita dan dilel- ang. Jika nilainya tidak mencukupi, maka harus diganti dengan pidana penjara selama enam tahun. (BERSAMBUNG KE HAL 2 KOLOM 2-4) 12 tahun penjara, dikurangi masa tahanan Denda Rp 500 juta, subsider 6 bulan kurungan Membayar uang pengganti kerugian negara sebesar Rp 88,446,926.695 DASAR HUKUM: Pasal 2 Ayat 1 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHPidana juncto Pasal 65 Ayat 1 KUHPidana. Djoko Susilo Didik Purnomo Sukotjo S.B. Teddy Rusmawan TERDAKWA LAINNYA: TUNTUTAN UNTUK BUDI

Upload: koran-madura

Post on 22-Feb-2016

277 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Satu Hati untuk Bangsa

TRANSCRIPT

Page 1: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 1

TIPU-MENIPU

Karena menganggur tiada kerjan-ya, Matrawi berdiri di atas jembatan layang menghitung jumlah lantai se-buah gedung pencakar langit. Matra-hem berjalan ke arahnya dan berkata: “Kamu sekarang sudah menghitung berapa lantai? Kamu harus membayar denda, satu lantai Rp. 4 ribu.”

Mendengar perkataan ini, Matrawi tercengang sebentar, lalu berkata: “Aku telah menghitung 10 lantai.” Ke-mudian ia dengan jujur menyerahkan uang Rp. 40.000 kepada Matrahem.

Seorang pejalan kaki berkata: “Kamu benar-benar bodoh. Orang itu sedang menipu dirimu!”

Matrawi berkata: “Yang bodoh dia, bukan diriku. Pada hal aku telah membo-honginya, aku tadi sebenarnya telah menghitung seban-yak 25 lantai.”

Cak Matrawi

3 NASIONAL

OPTIMISME INIESTA16 OLAHRAGA

www.koranmadura.com0328-67700243 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II

ECERAN Rp. 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000JUMAT

JAKARTA-Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya mengganjar Budi Santoso, terdakwa kasus korupsi pengadaan simulator kemudi uji klinik Surat Izin Mengemudi roda dua dan empat di Korps Lalu Lin-tas Polri pada 2011, dengan pidana penjara selama 12 tahun. Dalam dakwaan Jaksa, pemilik PT Citra Mandiri Metalindo Abadi dan pemenang lelang proyek simulator itu dianggap bersalah menggelem-bungkan harga unit simulator, merugikan keuangan negara, dan memperkaya diri sendiri sebesar Rp 88,446 miliar, dalam proyek se-nilai lebih dari Rp 198 miliar itu. “Menuntut, supaya majelis hakim menjatuhkan pidana penjara kepa-da terdakwa Budi Susanto selama 12 tahun, dikurangkan dari masa

12 TAHUN UNTUK

KORUPTOR SIMULATOR

Budi Susanto Sempat Marah-

Marah Meski Mengaku Sakit

GERINDRA PERSILAKAN AHOK PERGI

TUNTUTAN. Djoko Susilo (kiri) dan terdakwa Budi Susanto (kanan) dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jumat (6/12). Djoko Susilo bersaksi dalam sidang kasus dugaan korupsi pengadaan alat simulator SIM di Korps Lalu Lintas Polri tahun 2011.

tahanan,” kata Jaksa Riyono saat membacakan berkas tuntutan Budi Susanto, di Pengadilan Tindak Pi-dana Korupsi, Jakarta, Kamis (2/1).

Selain mengganjar dengan 12 tahun penjara, Budi juga di-tuntut pidana denda Rp 500 juta. Dan bila tidak dibayar, maka Budi wajib menggantinya dengan pi-dana kurungan selama enam bu-lan. Jaksa Riyono juga menuntut Budi dengan pidana tambahan berupa membayar uang peng-ganti kepada negara sebesar Rp Rp 88,446,926.695.

Menurut dia, jika tidak dibayar satu bulan setelah putusan men-dapat kekuatan hukum tetap, maka seluruh hartanya disita dan dilel-ang. Jika nilainya tidak mencukupi, maka harus diganti dengan pidana penjara selama enam tahun.

(BERSAMBUNG KE HAL 2 KOLOM 2-4)

•12 tahun penjara, dikurangi masa tahanan•Denda Rp 500 juta, subsider 6 bulan

kurungan•Membayar uang pengganti kerugian

negara sebesar Rp 88,446,926.695

DAsAr HUkUm:Pasal 2 Ayat 1 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHPidana juncto Pasal 65 Ayat 1 KUHPidana.

Djoko Susilo Didik Purnomo

Sukotjo S.B. Teddy Rusmawan

TERDAKWA LAINNYA:TUNTUTAN UNTUK BUDI

Page 2: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 2

asih bisa diingat dengan jelas pernyataan Fidel Castro, AMerika selalu menciptakan musuh bagi dirinya. Lalu USA memberi

nama teroris bagi musuh yang berhasil dibentuk dan Amerika memerangi bahkan membunuhnya. Bagi USA ini sah karena ia menilai dirinya sebagai negara adikuasa.

Karena sebagian besar aset (pemimpin) bangsa ini dikuasai Amerika, bukan tidak mungkin Indonesia melakukan tindakan seperti Amerika melakukan hal ini serupa pernyataan Fidel Castro di Kuba. Kemudian polisi diperintahkan menangkap dan bahkan mem-bunuhnya seperti yang terjadi belum lama ini.

Ada yang terasa aneh dalam penanganan kasus dugaan terorisme ini, itupun kalau hal ini benar-benar nyata adanya. Pertama, terorisme di Indonesia selalu muncul manakala penyelenggara negara dalam ke-daan terancam. Karena itu terorisme di negeri ini ber-potensi sebagai pengalihan isu saja, seolah-begitu.

Kedua, penanga-nan terorisme lebih banyak dilakukan dengan cara mem-bantainya. Se-harusnya, sosok yang ditengara teroris di-tangkap hidup-hidup dan diburu tersangka lainnya. Dengan membunuh teroris ini, memberi kesan bahwa pembunuhan teroris ini seakan-akan order. Ia seperti film yang diskenario-kan tokoh-tokohnya mati dan film ini selesai lalu dibuat to be continued di masa yang akan datang, itu apabila (pejabat penting) negara terancam dan kasusnya di mata publik teralihkan.

Ketiga, katakanlah teroris ini benar, ia perlu diadili karena negara ini merupakan wilayah yang mengede-pankam hukum. Polisi seharusnya menggunakan cara tangkap yang melemahkan tanpa mematikan. Ini penting agar penghakiman dengan membunuh, tidak dianggap sebagai sesuatu yang benar, pada yang diduga teroris sekalipun.

Keempat, polisi selalu beralasan bahwa penemba-kan dilakukan untuk membela diri. Dari dulu alasan nor-matif ini disampaikan untuk kenyataan yang seperti itu atau jangan-jangan sebenarnya tidak seperti itu cuma karena naskah skenarionya tertulis serupa itu.

Kelima, katakanlah yang diduga teroris itu melawan, perlu dilihat mereka melawan karena apa. Sebab ular yang kecil yang tidak berbahayapun akan bergerak reflek (melawan) jika terinjak.

Di sinilah sebagai awam selalu bertanya kepada negeri ini. Terorisme yang jauh lebih gelap, selalu nyata penembakannya. Tetapi pada koruptor yang jauh lebih terang, senantiasa selalu gelap untuk mengungkap apalagi menembak pelakunya. Mohon maaf kalau soal terorisme ini tak bisa demengerti sebagaimana perkara korupsi selalu tak sepenuhn-ya dapat dipahami penanganannya, di republik ini. Oleh karena itu, bantulah awam memafhumi bagaimana seharusnya bermimpi, teach me how to dream. (*)

(SAMBUNGAN DARI HAL 1)

Hal memberatkan Budi adalah tidak mendukung upaya pemberantasan ko-rupsi, merusak citra Polri sebagai penegak hukum, dan melanggar hak masyarakat karena menggunakan anggaran negara secara tidak tepat. Sementara pertim-bangan meringankan Budi adalah sopan selama persidangan dan belum pernah dihukum.

Jaksa menganggap Budi terbukti melanggar dakwaan primer. Yakni Pasal 2 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHPidana juncto Pasal 65 Ayat 1 KUHPidana.

Jaksa mempersingkat pembacaan tuntutan lantaran Budi mengaku sakit. Menurut penasehat hukumnya, Budi 16 kali buang-buang air. Dalam persidangan, Budi sempat sekali ke kamar kecil.

Jaksa Iskandar Marwanto menyata-kan, Budi Susanto bersama-sama dengan Inspektur Jenderal Polisi Djoko Susilo, Brigadir Jenderal Polisi Didik Purnomo, Direktur PT Inovasi Teknologi Indonesia Sukotjo Sastronegoro Bambang (mas-ing-masing penuntutan dalam berkas terpisah), serta Ajun Komisaris Besar Polisi Teddy Rusmawan, dinyatakan tu-rut melakukan tindak pidana korupsi dalam pengadaan simulator kemudi uji

klinik SIM roda dua dan empat. Menurut dia, Budi secara melawan hukum telah menggelembungkan harga unit simulator roda dua dan empat dalam tahap pelelan-gan.

Budi bersama Teddy juga diang-gap mengatur proses lelang simulator seolah-olah memenangkan PT CMMA dalam proyek itu. Padahal, lanjut jaksa, PT CMMA mensubkontrakkan pekerjaan ke PT Inovasi Teknologi Indonesia mi-

lik Sukotjo Sastronegoro Bambang. “Harga yang dicantumkan dalam

Harga Perkiraan Sendiri ada-lah harga yang dikehendaki Budi, sehingga proses lelang menjadi tidak obyektif. Ter-dakwa memperkaya diri sebe-

sar Rp 88,446,926.695 miliar dan orang lain, yaitu Irjen Pol

Djoko Susilo sebesar Rp 36,934 mil-iar, Brigjen Pol Didik Purnomo Rp 50 juta, Sukotjo Bambang Rp 3 miliar,” ujar Jaksa Iskandar Marwanto.

Budi juga dianggap telah memperkaya Primer Koperasi Polri (Primkoppol) Rp 15 miliar, Wahyu Indra Pramugari (ang-gota Inspektur Pengawasan Umum) Rp 500 juta, Darsian Rp 50 juta, Gusti Ketut Gunawa Rp 50 juta, dan Warsono Sugan-toro Rp 20 juta. “Terdakwa dianggap mer-ugikan negara sebesar Rp 144, 984 miliar, atau setidak-tidaknya Rp 121 miliar,” ujar Jaksa Andi Suharlis.

Marah-marahSementara itu, Budi Susanto, tampak

tidak terima dituntut 12 tahun penjara oleh jaksa penuntut umum KPK. Usai per-sidangan, pemilik PT Citra Mandiri Met-alindo Abadi itu marah-marah, padahal dalam persidangan dia mengaku diare. “Tuntutan ini sangat berat, kita harus li-hat bukti persidangan seperti apa. Berani saya sumpah tujuh turunan kalau saya tidak atur proyek ini. Semua kerjaan Su-kotjo. Kalau dia berani sumpah tujuh tu-runan, saya juga mau sumpah!,” kata Budi usai mendengarkan pembacaan tuntutan di Jakarta, Kamis (2/1).

Budi menuding Sukotjo Sastronegoro Bambang yang merupakan pemilik PT Inovasi Teknologi Indonesia justru meni-punya. Sukotjo katanya, otak pengadaan simulator. “Sukotjo itu siapa? Pemain! Saya ditipu orang! Kita ini korban. Karena balas dendam Sukotjo kan sudah jelas,” ujar Budi dengan wajah marah, meski se-dang diare.

Budi berkelit tidak tahu soal per-mainan anggaran proyek simulator antara pihak Korps Lalu Lintas Polri dengan be-berapa politikus di DPR. Dia malah men-uding mantan Ketua Panitia Lelang Sim-ulator SIM, Ajun Komisaris Besar Polisi Teddy Rusmawan, dan Bendahara Kor-lantas, Komisaris Polisi Legimo Pudjo Su-marto, yang menjadi penghubung antara Korlantas dengan DPR. “Enggak ada itu semua. Itu rekayasa Legimo-Teddy. Teddy itu pemain besar proyek di situ! Teddy yang main semua! Sama Sukotjo main-nya,” sambung Budi dengan nada marah.

= GAM/AJI

JAKARTA-Keberhasilan Densus 88 Antiteror Polri me-lumpuhkan teroris di Ciputat, Tangerang Selatan, pada per-gantian malam tahun baru, Rabu (1/1) patut diapresiasi. Namun, Ketua MPR Sidarto Danusubroto menilai Polri ter-lalu lambat bertindak.

Polri butuh waktu sembilan jam sebelum akhirnya men-embak mati 6 orang yang di-duga sebagai kelompok teroris. Selain terbilang lama, jumlah korban dalam operasi itu ter-lalu banyak. Sidarto minta tim Densus 88 yang terlibat dalam operasi itu dievaluasi. “Operasi berlangsung sekian jam, lalu ada enam orang korban tewas dan satu orang selamat, itu per-lu dikaji oleh pimpinan Polri,” kata Sidarto Danusubroto, di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (2/1).

Menurut dia, kelompok teroris umumnya memang memilih melawan hingga ti-

tik darah penghabisan. Sebab, jika tertangkap hidup-hidup, mereka berpandangan hal itu justru membahayakan jar-ingan. Apalagi kalau sampai menyerah, bisa-bisa dianggap berkhianat dan membocorkan informasi kawanannya. “Mes-tinya ada cara yang lebih cer-das dari polisi untuk memini-malisir jumlah korban jiwa dari pihak mana pun. Jika berhasil melumpuhkan teroris hidup-hidup, itu akan memudahkan penyelidikan kasus,” kata man-tan Kapolda Jawa Barat ini.

Dalam penggerebekan ter-duga teroris di Ciputat, enam orang tewas di tempat dan satu lainnya ditangkap hidup-hidup. Sehari sebelumnya, polisi menangkap Anton alias Septi di Banyumas, Jawa Ten-gah. Anton adalah anggota kelompok yang menginfor-masikan lokasi kelompoknya di Ciputat. Polisi mengatakan, Anton dan enam terduga tero-

ris yang tewas adalah anggota kelompok teroris yang dip-impin Abu Roban.

Sementara itu, anggota DPR, Hasan Szadzili menga-takan pelumpuhan kelom-pok teroris belum tentu menghabisi jejaring teroris. Adanya kelompok itu mem-buktikan bahwa virus teroris masih menjangkit di Indone-sia, terutama di kalangan radikal.”Kalangan itu mema-hami doktrin agama Islam secara sempit. Cara beragama mereka terlalu dangkal dan salah dalam konteks kemanu-siaan. Mereka berpandangan halal membunuh orang yang tak sepaham dengan keyaki-nannya. Jejaring teroris ini pasti akan selalu berusaha memperluas pengikut seban-yak-banyaknya,” kata anggota Komisi Agama DPR Ace Hasan Szadzili, di Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (2/1).

Cara mengatasinya dapat

dilakukan dengan memberikan proses penyadaran dan penye-baran ajaran Islam yang benar. Islam yang toleran, ramah, cin-ta damai, dan memahami ker-agaman masyarakat Indonesia. Singkat kata, program deradi-kalisasi belum selesai. “Upaya deradikalisasi harus dilakukan secara terstruktur dan masif oleh pemerintah, ormas, lem-baga pendidikan, dan institusi sosial yang masih berkembang di masyarakat,” katanya.

Para tokoh agama harus didorong untuk memberikan pemahaman tentang Islam yang benar. Instansi pemer-intah yang mengurus keaga-maan dan lembaga pendidikan berbasis agama, tegasnya Ke-menterian Agama, harus men-goptimalkan perannya mela-lui Kantor Urusan Agama (KUA) yang tersebar di seluruh Indo-nesia. “KUA jangan cuma men-jadi lembaga pencatat nikah,” katanya. = GAM

Butuh 9 Jam Lumpuhkan teroris

Polri Terlambat Bertindak

12 Tahun untuk Koruptor Simulator

PROBOLINGGOBERITA UTAMA JUMAT 3 JANUARI 2014No. 0273 | TAHUN II 2PAMANGGI

SANTEGOleh : Abrari AlzaelWartawan senior di Madura

M

Polisi seharusnya menggunakan cara tangkap yang mele-mahkan tanpa me-matikan. Ini peting agar penghakiman dengan membunuh,

tidak dianggap sebagai sesuatu

yang benar

Page 3: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 3PROBOLINGGO JUMAT 3 JANUARI 2014

No. 0273 | TAHUN II 3NASIONALKORAN MADURA

Tersiar kabar, Ahok ingin hengkang dari partai yang men-gusungnya menjadi orang nomor 2 di DKI Jakarta ini. Bahkan, PDI Perjuangan disebut-sebut sebagai pelabuhan politik mantan politisi Golkar ini berikutnya. Spekulasi kepindahannya semakin menguat setelah Ahok sering kali terlihat ‘mesra’ dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekar-noputri. Mega pernah mengundang Jokowi dan Ahok makan malam di rumah pribadinya Jalan Teuku Umar beberapa waktu lalu. Tidak hanya itu saja, pada perayaan Na-tal kemarin, Megawati pun hadir ke kediaman pribadi Ahok di kawasan Pluit, Jakarta Utara.

Ketua Umum Partai Gerindra Su-hardi mempersilahkan Ahok pergi jika sudah tidak nyaman lagi di Ger-indra. Apalagi, kepindahan partai adalah menyangkut pribadi sese-orang. Termasuk jika memang Ahok ingin pindah partai ke PDI Perjuan-

gan. “Selama dia merasa dan semo-ga keputusan itu keputusan yang sangat baik. Tapi ya tentu saja kita kalau sebagai negara demokrasi, itu haknya,” jelas Suhardi saat dihubun-gi wartawan, Kamis (2/1).

Sejauh ini, lanjut dia, tidak ada surat resmi yang menyatakan Ahok ingin pindah ke PDI Perjuangan. Dia pun tak mau berandai-andai jika Ahok benar-benar ingin pindah ke PDI Perjuangan. “Nanti kalau dia, (Ahok) sudah anu, sudah benar-be-nar minta. Baru kita bicarakan tentu saja kalau keputusan terakhir tentu saja pada level DPP,” tegas dia.

Dia pun mengakui ada kedeka-tan intens antara Ahok dengan Megawati Soekarnoputri. Kendati demikian, Suhardi masih yakin jika mantan politisi Golkar itu kerasan di Gerindra. “Sudah mendengar di koran. Tapi menurut yang saya den-

gar Ahok sangat setia pada Gerindra. Nyatanya belum pernah meminta pengunduran diri,” pungkasnya.

PDI Perjuangan membantah kedekatan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan Megawati Soekar-noputri berkaitan dengan politik. PDI Perjuangan menyebut, Ahok dekat dengan Mega karena sudah dianggap seperti anak sendiri.

Wasekjen PDI Perjuangan, Eriko Satoarduga mengatakan, Ahok merupakan sosok yang san-gat menghormati orangtua. Tak hanya dengan Megawati, Ahok juga sangat hormat dengan Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto. “Jadi kalau dikatakan kedekatan, saya melihat memang beliau menganggap Ibu Mega se-bagai orangtuanya sendiri, saya rasa itu yang membuat perbedaan, jadi hubungan itu tidak melulu soal

jabatan maupun formalitas di du-nia politik,” kata Eriko dalam pesan singkatnya, Kamis (2/1).

Dia pun tak ingin pertemuan dengan Mega dan Ahok beberapa waktu ini dibumbui dengan isu poli-tik antara Wagub DKI Jakarta yang notabene berasal dari Gerindra den-gan PDI Perjuangan. Menurut dia, kemesraan Mega dan Ahok adalah bentuk kekeluargaan dan kebersa-maan. “Jadi tidak selalu harus diar-tikan ada sesuatu deal politik atau ada rencana di balik ini semua, saya rasa semangat kekeluargaan dan kebersamaan ini yang seharusnya dijadikan budaya sebagai kita orang Indonesia yang sangat menjunjung sopan santun hor-mat orangtua,” tegas dia.

Eriko mengakui jika ke-bijakan selama mendamp-ingi Jokowi, Ahok selalu me-mentingkan kepentingan masyarakat Jakarta. Karena itu, dia sudah berpandangan jika Ahok keluarga besar PDI Perjuangan. “Untuk keluarga besar PDI Perjuangan siapa-pun yang memperjuangkan kepentingan masyarakat ban-yak di atas kepentingan pribadi dan golongan pasti kami rasa-kan menjadi bagian dari kami, apalagi beliau dicalonkan ber-sama Pak Jokowi oleh PDI Per-juangan,” pungkasnya.

= GAM/AJI

Gerindra Persilakan Ahok PergiPDI Perjuangan Tak Membantah Kedekatan Ahok

JAKARTA-Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja

Purnama (Ahok) tampaknya sudah tidak nyaman lagi di

Partai Gerindra. Pemicunya, sikap partai Gerindra yang

tidak lagi sejalan dengan kebijakan Ahok.

JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menetapkan zona kampa-nye di suatu wilayah untuk menghindari bentrokan antarpendukung partai poli-tik selama masa kampanye rapat umum pada pemilihan umum legislatif April mendatang. Zonasi ini antara lain akan ditetapkan berdasarkan provinsi atau kabupaten/kota. “Yang perlu disiapkan secara khusus itu soal zonasi. Jadi ada 21 hari waktu proses kampanye, harus dibagi zonanya. Misalnya, untuk partai Nasdem di mana, Partai Golkar di mana, partai lainnya di mana. Supaya nanti tidak akan berbentrokan dengan partai lain,” ujar Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (2/1).

Dia mengatakan, pembagian zonasi kampanye itu dapat dilakukan berdasar-kan provinsi atau kabupaten/kota den-gan waktu yang sudah ditentukan untuk setiap parpol. “Misalnya di Jawa Barat untuk partai tertentu misalnya, hari per-

tama berkampanye rapat umum terbuka. Hari tertentu, kami akan atur itu,” lanjut mantan Ketua KPU Jawa Barat itu.

Ferry menuturkan, pihaknya masih membahas penetapan zonasi tersebut di internal KPU. Dikatakannya, usai pembahasan internal, KPU akan mem-bahasnya dengan partai politik, pihak kepolisian, dan Badan Pengawas Pemil-ihan Umum (Bawaslu). “Kami akan atur ini. Ini kan menyangkut rapat umum yang 21 hari itu, sehingga partai keba-gian di seluruh provinsi,” imbuhnya.

Peraturan KPU Nomor 21 Tahun 2013 tentang Jadwal dan Tahapan Pemilu Legislatif menetapkan, pelak-sanaan kampanye melalui rapat umum dan iklan media massa cetak dan elek-tronik hanya diperbolehkan pada masa 21 hari sebelum masa tenang, yaitu 16 Maret hingga 5 April 2014. Semen-tara masa tenang itu sendiri ditetapkan KPU berlangsung 6-8 April 2014.

Sementara itu secara terpisah ang-

gota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Nur Hidayat Sardini me-nuturkan, banyak anggota dan pegawai sekretariat KPU dan Bawaslu cenderung berpihak pada calon atau partai tert-entu dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada). “Kecenderungan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu umumnya bersikap tidak netral dan berpihak terhadap peserta pemilu, terutama dalam pilkada,” ujarnya.

Dia menyebutkan, potensi pelang-garan kode etik penyelenggara pemilu bermuara pada tahapan penanganan Daftar Pemilih Tetap (DPT), pencore-tan nama calon, penyalahgunaan jabatan atau kewenangan, dugaan pe-nyuapan, netralitas, dan imparsialitas. “Ketidakcermatan penetapan bakal pa-sangan calon sehingga mengakibatkan hilangnya hak-hak politik warga ne-gara, juga merupakan bentuk-bentuk pelanggaran kode etik penyeleggara Pemilu,” pungkasnya. = GAM/AJI

HINDARI BENTROK KAMPANYE

KPU Akan Tetapkan Zona Rapat Umum

Nanti kalau dia (Ahok) sudah anu, sudah benar-benar minta. Baru kita

bicarakan

SUHARDIKetua Umum Gerindra

BASUKI ‘AHOK’TJAHAJA PURNAMA

ant/m. agung rajasa

ANGGARAN JAMINAN KESEHATAN. Seorang ibu bermain bersama anaknya di kolong kawasan Tomang, Jakarta, Kamis (2/1). Pemerintah akan menggunakan anggaran sebesar Rp 19,93 triliun untuk membayar jaminan kesehatan 86,4 juta jiwa penduduk yang tergolong miskin.

Page 4: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 4 NASIONAL

Sebelumnya, dua orang kader Partai Golkar, yakni Sekjen Golkar Idrus Marham dan Bendahara Umum PG Setya Novanto dipanggil KPK. Idrus sudah memenuhi panggilan KPK, kemarin. Namun Setya belum bisa hadir karena dikabarkan sedang berada di luar negeri.

Idrus Marham selama sembilan jam diperiksa KPK. Idrus mengaku dicecar seputar mekanisme penun-jukkan calon kepala daerah dari par-tai Golkar. Menurut Idrus, penyidik KPK tidak spesifik menanyakan soal penunjukan calon kepala daerah di mana. Pertanyaan lebih bersifat gen-eral. “Tidak spesifik di daerah mana, tadi secara umum saja,” katanya.

Sebagai Sekjen partai Golkar, salah satu tugas Idrus memang mengurusi penunjukkan calon kepala daerah yang akan dijago-

kan partainya. Dia sangat paham mekanisme yang berlaku di partai beringin itu. “Semua tentang mekanisme penunjukkan itu sudah saya sampaikan,” tambah Idrus.

Menurut Yorrys, era ARB sangat berbeda dengan masa ketika Jusuf Kalla memimpin. Partai sama sekali tak boleh menjadi tempat berlind-ung para koruptor. “Pak JK waktu itu berpesan, Partai Golkar jangan jadi tempat berlindung koruptor. Selama JK memimpin, tidak ada yang tersangkut korupsi,” tegasnya.

Yorrys menegaskan pemerik-saan Idrus Marham dan Setya No-vanto sebagai saksi memengaruhi citra partai. Apalagi, di tahun politik seperti saat ini.

Sementara itu, kader Partai Golkar, Hajriyanto Y Thohari menilai pemanggilan terhadap beberapa

kader Goljar merupakan resiko politik ditahun politik 2014. “Soal diperiksa KPK itu sebagai risiko dari Parpol kalau dalam tahun politik ada kader yang dipanggil KPK. Sebab, masyarakat selalu memiliki penila-ian kalau sudah dipanggil KPK pasti terseret kasus korupsi. Padahal di-panggil KPK itu belum tentu terjerat korupsi. Jadi, tidak khawatir karena sesungguhnya Golkar tetap menjadi partai anti-korupsi. Golkar mem-persilakan saja kader-kader elitenya dipanggil KPK.,” tegas Hajriyanto Y Thohari pada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (2/1).

Untuk itu Hajriyanto mengaku tidak khawatir, karena Golkar pada dasarnya menghargai langkah-langkah KPK dalam mengungkap kasus-kasus korupsi untuk menegak-kan hukum. Dan dipanggilnya Sekjen dan Bendum Golkar tersebut dinilai sebagai bagian integral dalam upaya menjelaskan sebuah kasus tersebut agar terang benderang dan terbuka pada masyarakat. “Idrus telah berbic-ara dengan saya sebelum memenuhi panggilan KPK. Sehari sebelum hadir saya bicara, dan dia menyatakan akan menjelaskan semua pertan-yaan-pertanyaan yang diperlukan KPK,” pungkasnya. = GAM

JAKARTA-Politisi PDI Perjuan-gan, Eva Kusuma Sundari mende-sak Badan Nasional Penanggu-langan Teroris (BNPT) membuat cetak biru (blue print) yang akan digunakan sebagai panduan oleh semua lembaga negara terkait pemberantasan terorisme. Cetak biru itu diharapkan bisa menjamin efektivitas penanggulangan teror-isme dari hulu hingga hilir.

“Pencegahan itu akan efek-tif kalau sumber suplai atau kran teroris ditutup. Yaitu dengan me-luruskan ideologi agama kelom-pok-kelompok radikal, intoleran, dan elite mereka. Sebab, selama ini Detasemen Khusus 88 Anti-teror Polri hanya menjadi pasukan ‘pemadam kebakaran’ di hilir. Se-mentara kerja-kerja pencegahan yang seharusnya dilakukan lem-baga intelijen yang notabene me-miliki unit antiteror, tidak efektif dan bahkan kontraproduktif,” te-gas Eva yang juga anggota Komisi III DPR di Jakarta, Kamis (2/1).

Karena itu lanjut Eva, BNPT harus menyiapkan skenario untuk menanggulangi kelompok-kelom-pok radikal yang berpotensi besar menjadi teroris. BNPT juga harus menugaskan lembaga-lembaga tertentu yang memiliki akses ter-hadap kelompok tersebut untuk melakukan berbagai pendamp-ingan. Misalnya dengan mem-berikan program pemberdayaan ekonomi, konseling keluarga, pro-gram untuk para istri, dan lain-lain. “Program pembinaan para napi teroris juga harus disiapkan BNPT bersama Menkumham. Jadi di lapas mereka bukannya saling berkoordinasi agar operasi-opera-si di luar jalan terus. Bahkan bisa melakukan perekrutan di dalam

lapas. Jadi, kita minta BNPT tak hanya menjadi eksekutor, tapi menjalankan fungsi sebagai koor-dinator antara aparat keamanan. Kasihan Densus jika terus menjadi ‘pemadam kebakaran’ yang apinya tidak dikendalikan, dan malah dibiarkan teroris terus bermuncu-lan atau regenerasi,” tambah.

Sebagaimana diberitakan, teroris yang digerebek di rumah kontrakan di Kampung Sawah Ciputat tersebut, merupakan ter-sangka penembak polisi di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Mereka juga terlibat pengeboman Wihara Ekayana di Jakarta Barat.

Penggerebekan teroris di Tangsel merupakan pengemban-gan penyelidikan dari penang-kapan teroris di Banyumas, Jawa Tengah itu. Teroris yang dibekuk di Banyumas, Anton adalah meru-pakan anggota dari kelompok ter-oris yang bersembunyi di Tangsel.

“Persembunyian mereka di Tangsel terungkap karena satu dari mereka tertangkap. Ada 9 orang yang ditangkap, 6 tewas di Tangsel. Yang ditangkap di Banyumas satu kelompok dengan yang di Tangsel. Mereka kelom-pok Abu Roban,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Ma-bes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar.

Abu Roban sesungguhnya su-dah tewas dalam baku tembak di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada awal Mei 2013. Namun ang-gotanya terus bergerak. Kelompok Abu Roban telah dipersenjatai dan punya kemampuan untuk meng-gunakan senjata. Mereka mengikuti kamp pelatihan di Poso, Sulawesi Tengah.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPR Pieter Zulkifli mengapresiasi kesigapan Kepolisian terhadap an-caman terorisme. “Itu menunjuk-kan bahwa sejak awal Polri sudah jujur kepada masyarakat dengan mengatakan ada aksi terorisme yang mengancam perayaan Na-tal dan Tahun Baru. Pernyataan Kapolri bahwa gerak-gerik teroris telah terpantau, merupakan sikap profesional Polri dalam menjalan-kan tugas pengamanan dari segala bentuk ancaman terorisme,” tegas Pieter pada wartawan di Gedung DPR RI Jakarta, Kamis (2/1).

Menurutnya, Kinerja Polri yang sangat baik ini akan mampu mengubah persepsi negatif yang selama ini melekat pada penegak hukum. “Pola pendekatan dengan mengedepankan kejujuran akan membuat masyarakat bersimpati. Ini saatnya Polri dekat dengan rakyat,” tambahnya.

= GAM

PENANGGULANGAN TERORISME

DPR Minta BNPT Membuat Cetak Biru

Partai Golkar Jangan Jadi Sarang KoruptorJAKARTA-Ketua DPP Partai Golkar (PG) Yorrys Raweyai menyebut kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (ARB) harus dievaluasi. Pasalnya, belakan-gan banyak kader ‘Pohon Beringin’ yang dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diduga terkait kasus korupsi. “Kita perlu adakan evaluasi kepemimpinan era Aburizal Bakrie karena banyak yang terindikasi korupsi,” ujar Yorrys ketika dihubungi, Kamis (2/1).

EVALUASI KEPEMIMPINAN ARB

ant/muhammad iqba

Sejumlah Polwan dari Polda Metro Jaya bermain dengan anak - anak yang tinggal berdekatan dengan TKP Penggerebekan tujuh teroris di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (2/1). Polwan bermain dengan anak - anak ini bertujuan untuk memulihkan rasa ketakutan pasca terjadinya baku tembak antara teroris dengan densus 88.

PEMULIHAN TRAUMA ANAK

Selama ini Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri hanya menjadi pasukan ‘pemadam kebakaran’

di hilir. Sementara kerja-kerja pencegahan yang seharusnya dilakukan lembaga intelijen yang notabene memiliki unit

antiteror, tidak efektif dan bahkan kontraproduktif

EVA KUSUMA SUNDARIPolitisi PDI-P

Page 5: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 5LINTAS NUSANTARAPROBOLINGGO JUMAT 3 JANUARI 2014

No. 0273 | TAHUN II 5EKONOMIKORAN MADURA

PENGAWASAN PERBANKAN SUKU BUNGA

Dana Asing BerkurangDefisit Current Account Bakal BerlanjutJAKARTA- Bank Indonesia (BI) mem-perkirakan penempatan dana asing ke Indonesia pada 2014 mengalami penurunan. Hal ini menjadi masalah di saat tingginya kebutuhan likuidi-tas dollar AS untuk menekan defisit neraca transaksi berjalan.

Hal tersebut seperti dikemukakan Gu-bernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo di Gedung BI Jakarta, Kamis (2/1). “Di tahun 2014, gejala yang perlu kami waspadai adalah tren perbaikan ekonomi di negara maju dan tren lebih rendahnya pertumbuhan ekonomi negara berkembang,” tegas Agus.

Kondisi tersebut, kata dia, akan mengubah pola aliran dana dari negara maju ke Indone-sia. “Itu secara umum mengurangi penempatan dana di negara berkembang. Oleh karena itu, In-donesia sebagai negara berkembang harus men-jaga fundamental ekonominya,” ucapnya.

Upaya memperbaiki fundamental ekono-mi tersebut, lanjut Agus, diharapkan tidak mengurangi minat asing untuk tetap menem-patkan dananya di Indonesia. “Karena kita ini masih mempunyai transaksi berjalan yang de-fisit. Artinya, suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, dana dari luar negeri masih kita

harapkan untuk membiayai ekonomi kita,” papar Agus.

Dengan demikian, Agus menyebutkan, dalam menghadapi situasi global dan domes-tik tersebut, BI dan pemerintah berkomitmen untuk memperbaiki struktur ekonomi melalui reformasi struktural. “Karena, gejala perbai-kan ekonomi di negara maju masih terus akan terlihat dan itu masih terus kami waspadai,” ujarnya.

InflasiLebih lanjut, AGus mengatakan terken-

dalinya inflasi di kuartal keempat tahun lalu diyakini akan berlanjut pada penurunan an-gka inflasi di kuartal pertama 2014. “Kalau dilihat awal tahun ini, paling tidak di kuartal pertama, inflasi akan cukup baik dalam arti dibandingkan tahun yang lalu. Tahun ini bisa dimulai dengan inflasi yang cukup terkenda-li,” katanya.

Seperti diketahui, hari ini Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, pada Desem-ber 2013 inflasi tercatat sebesar 0,55 persen, sehingga inflasi secara tahunan mencapai 8,38 persen. Sementara itu, inflasi komponen inti sepanjang Desember sebesar 0,45 persen, maka inflasi inti mencapai 4,98 persen (year-on-year).

Lebih lanjut Agus menegaskan, BI menar-

getkan inflasi di 2014 ada di kisaran 4,5 pers-en plus minus satu persen. Target tersebut ditetapkan BI dengan pertimbangan tidak ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

“Kalau tahun lalu, banyak suasana diskusi

yang membahas kenaikan harga BBM, banyak diwacanakan, sehingga, terjadi ekspektasi in-flasi. Tetapi, kalau yang sekarang kami harap-kan bisa lebih rendah,” papar Agus.

= GAM

Kordinasi BI-OJK Jadi Tantangan Terberat

JAKARTA-Fungsi pengawasan perbankan secara resmi telah be-ralih dari Bank Indonesia (BI) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Na-mun Mantan Gubernur BI, Adri-anus Mooy mengaku tugas koor-dinasi antara BI dan OJK akan menjadi tantangan terberat kedua otoritas di sepanjang 2014. Ka-rena itu, tidak mudah bagi kedua institusi mencegah adanya bank berdampak sistemik. “Dengan adanya OJK, secara volume peker-jaan BI berkurang. Tetapi, beban pelaksanaan kebijakan tambah berat, karena perlu koordinasi in-tensif di antara kedua rumah (BI dan OJK. Jadi, tantangan BI tahun ini menjadi lebih berat,” kata Adri-anus Mooy saat ditemui di Gedung BI Jakarta, Kamis (2/1).

Seperti diketahui, BI resmi me-nyerahkan fungsi pengaturan dan pengawasan bank kepada OJK pada Selasa, 31 Desember 2013 lalu. Pe-nyerahan fungsi pengawasan ini menjadi tanda bahwa terhitung se-jak 1 Januari, fungsi tersebut sudah tidak berada lagi di tangan BI.

Menurut Adrianus, kendati ke-

bijakan makroprudensial ada di BI, namun bank sentral harus mengeta-hui secara mendetail situasi makro-prudensial yang ditangani OJK. “Se-hingga, koordinasi dan pertukaran informasi harus dilakukan BI secara lebih cepat dan tepat,” imbuh Adri-anus.

Kerjasama kedua lembaga ini, jelas dia, diharapkan bisa mencip-takan sinkronisasi dalam mende-sain kebijakan moneter yang ber-sifat makroprudensial. “Kalau ada situasi bank kurang baik, supaya koordinasi itu bisa mencegah menjadi sistemik, tentunya harus ada langkah yang menyeluruh dari BI,” tuturnya.

Namun demikian, kata Adri-anus, di atas kertas memang tam-pak mudah untuk meningkatkan koordinasi. “Kalau cuma ngomong doang, koordinasi itu memang tampak gampang. Kenyataannya, pelaksanaan koordinasi antara BI dan OJK akan sulit. Ini yang menjadi tantangan terberat, sehingga kuali-tas tugas BI sekarang menjadi lebih berat,” katanya.

= GAM

BI Rate Masih Berpotensi NaikJAKARTA-Potensi Bank Indo-

nesia (BI) menaikkan kembali suku bunga acuan atau BI Rate masih terbuka lebar. Soalnya, impor masih menunjukkan angka yang relatif besar bila dibandingkan dengan ekspor.

Chief of Economist Bank Man-diri Destry Damayanti menga-takan, bila tingkat inflasi tidak terkendali dan impor tidak men-unjukkan penekanan yang berarti, maka bisa saja BI menaikan kem-bali BI Rate pada masa menda-tang. “Sekarang yang dibutuhkan itu kebijakan sektor riil. Apakah implementasinya itu sudah sesuai dengan harapan atau tidak”, kata Destry, saat ditemui disela-sela sil-aturahmi OJK, di Kantor Pusat OJK, Jakarta, Kamis, (2/1).

Sebagaimana diketahui, BI Rate terus mengalami kenaikan bebera-pa waktu lalu. Kenaikan itu diteng-garai karena current account defi-cit terus terjadi. Terjadi disparitas tinggi antara ekspor dengan impor. Hal itu akhirnya membuat BI me-naikkan BI Rate dengan harapan daat menekan current account deficit.

Kendati impor sudah mengala-mi penurunan, tetapi Destry meli-

hat impor minyak masih relatif besar. Hal ini bisa saja mendorong perbedaan yang tinggi antara keg-iatan ekspor dan impor di Tanah Air. “Itu yang perlu diperhatikan. Impor minyak tren-nya masih agak besar. Kira-kira apa langkah yang diambil terkait hal itu”, jelas Destry.

Sementara itu, Direktur Keuan-gan Bank Internasional Indonesia Tbk (BII), Thila Nadason mengata-kan, untuk alasan kestabilan pere-konomian Indonesia wajar bila BI menaikkan BI Rate. Meski demiki-an, diharapkan BI Rate tidak kem-

bali dinaikkan. Perlu memberikan keleluasaan kepada perbankan. “Harapannya tahun ini bisa lebih stabil (suku bunga acuan). Cuman kita perlu melihat kebijakan QE (quantitative easing) sebenarnya karena itu pengaruhnya terhadap ekonomi Asean, termasuk Indo-nesia”, kata Thila, saat ditemui di Kantor OJK, Jakarta, Kamis, (2/1).

Menurut Thila, kebijakan QE akan memengaruhi keputusan yang diambil otoritas terkait di In-donesia, termasuk BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bisa saja ke-bijakan BI Rate akan naik kembali bila QE berdampak signifikan ter-hadap perekonomian Indonesia.

Namun, Thila tidak menampik bahwa otoritas di Indonesia su-dah mengambil berbagai kebijakan untuk mengatasi persoalan QE. Sudah ada peringatan sedari dini, sehingga industri perbankan ter-masuk BII sudah mengantisipasi berbagai risiko yang dapat terjadi.

“Tergantung QE walau sudah berjalan secara bertahap. Semoga saja dampaknya risk tidak signifi-kan dan tidak ada uang keluar sig-nifikan. Dengan itu, kita harapkan BI Rate akan stabil”, jelas Thila.

= GAM

Harapannya tahun ini bisa lebih stabil (suku bunga acuan). Cuman

kita perlu melihat kebi-jakan QE (quantitative easing) sebenarnya ka-

rena itu pengaruhnya ter-hadap ekonomi Asean,

termasuk Indonesia

Pedagang menyusun tumpukan buah impor ketika bongkar muat di Pasar Induk, Jakarta. Asosiasi Hortikultura Nasional mendukung pembatasan investasi asing di sektor hortikultura.

Page 6: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 6 EKONOMI

MINYAK DAN GAS BUMI

Karena Kebijakan Pemerintah Menaikkan Harga BBM

Penduduk Miskin Terus BertambahJAKARTA-Profil kemiskinan di Indonesia ternyata be-lum banyak berubah. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan jumlah pen-duduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indo-nesia pada September 2013, mencapai 28,55 juta orang (11,47%), bertambah seban-yak 0,48 juta orang diband-ingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2013 yang sebanyak 28,07 juta orang (11,37%).

“Pertambahan jumlah penduduk miskin tahun lalu disumbangkan oleh kebijakan pemerintah menai-kkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada Juni 2013,” kata Kepala BPS Suryamin dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Kamis (2/1).

Selama periode Maret–Septem-ber 2013, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 0,30juta orang (dari 10,33 juta orang pada Maret 2013 menjadi 10,63 juta orang pada September 2013). Se-mentara di daerah perdesaan naik sebanyak 0,18 juta orang (dari 17,74 juta orang pada Maret 2013 menjadi 17,92 juta orang pada September 2013).

Suryamin menyebutkan, selama periode Maret 2013–September 2013, persentase penduduk mis-

kin di daerah perkotaan dan perd-esaan tercatat mengalami kenai-kan. Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2013 sebesar 8,39%, naik menjadi 8,52% pada September 2013. Sedangkan persentase penduduk miskin di dae-rah perdesaan meningkat dari 14,32 pada Maret 2013 menjadi 14,42% pada September 2013.

Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (pe-rumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada Septem-ber 2013 tercatat sebesar 73,43%, kondisi ini tidak jauh berbeda den-gan kondisi Maret 2013 yang sebe-sar 73,52%.

Komoditi makanan yang ber-pengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di perdesaan, di anta-ranya adalah beras, rokok kretek fil-ter, telur ayam ras, mie instan, gula pasir, tempe, dan bawang merah. Sedangkan, untuk komoditi bukan makanan di antaranya adalah biaya perumahan, listrik, pendidikan, dan bensin.

Pada periode Maret 2013–Sep-tember 2013, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Kepara-hanKemiskinan (P2) menunjukkan peningkatan. Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran pen-duduk miskin cenderung menjauh dari Garis Kemiskinan dan ketim-pangan pengeluaran penduduk mis-kin melebar.

Maluku-Papua Terbanyak

Selain mencatat pertambahan orang miskin secara nasional pada periode Maret-September 2013 menjadi 14,47 persen secara na-sional, dipaparkan pula sebaran kemiskinan tersebut berdasarkan pulau.

Hasilnya, wilayah Maluku-Papua menjadi wilayah dengan se-baran jumlah orang miskin paling banyak se-Indonesia. Meski secara kuantitas penduduknya tidak se-banyak pulau-pulau lain, namun di kedua kawasan Indonesia timur itu, persentase penduduk masuk kat-egori tidak mampu mencapai 24,81 persen.

Sebaliknya, Kalimantan ber-hasil memperoleh keuntungan dari

populasi yang sedikit, sebagai pulau dengan sebaran penduduk miskin paling sedikit. “Kalimantan pen-duduk miskin hanya 6,6 persen, tapi itu karena penduduknya tidak ban-yak,” katanya.

Di Sumatera, penduduk miskin mencakup 11,53 persen dari popu-lasi. Berikutnya, Jawa mencapai 10,98 persen, Sulawesi 11,75 pers-en, dan Bali-Nusa Tenggara 14,49 persen.

Tak cuma dari pertambahan jumlah penduduk miskin, dua in-deks yang menggambarkan kualitas kemiskinan masyarakat Indonesia turut suram.

Indeks kedalaman kemiskinan sebagai penanda kualitas kemiski-

nan meningkat, dari 1,75 pada Ma-ret, menjadi 1,89 memasuki Sep-tember 2013. Indeks Keparahan Kemiskinan, yang menggambarkan daya beli masyarakat miskin untuk keluar dari kondisinya juga mem-buruk. Indeksnya, dari 0,43 menjadi 0,48 persen.

Alhasil, kesenjangan kaya-mis-kin di Indonesia masih sama sep-erti 2012. BPS menyebut data yang terangkum dalam koefisien gini itu masih di angka 0,41, alias terjadi kesenjangan moderat, dan pertum-buhan ekonomi belum bermanfaat positif buat masyarakat. “Data koe-fisien gini masih sama seperti sebe-lumnya,” pungkasnya.

= GAM

Investasi Migas 2014 US$ 25,64 MiliarJAKARTA-Investasi hulu min-

yak dan gas bumi tahun 2014 di-targetkan sebesar US$ 25,64 miliar. Rinciannya, untuk kegiatan eksplo-rasi sebesar US$ 3,84 miliar, admin-istrasi US$ 1,6 miliar, pengemban-gan US$ 5,3 miliar, dan produksi sebanyak US$ 14,9 miliar.

Rencana kegiatan yang akan di-lakukan antara lain, survei seismik dua dimensi (2D) sepanjang 9.020 kilometer (km), seismik tiga dimen-si (3D) seluas 11.633 km persegi, pengeboran sumur eksplorasi se-banyak 205, pengembangan 1.364 sumur, dan kerja ulang (work over) sebanyak 932 sumur, serta perawa-tan sumur (well services) sebanyak 33.060.

Jumlah ini sesuai pembahasan

rencana kerja dan anggaran (work program and budget/WP&B) antara Satuan Kerja Khusus Pelaksana Keg-iatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama dengan kon-traktor kontrak kerja sama (Kon-traktor KKS). “Naik 32 persen jika dibandingkan realisasi investasi ta-hun 2013 yang sebesar US$ 19,342 miliar,” kata Pelaksana Tugas Kepa-la SKK Migas, J. Widjonarko dalam keterangan tertulsnya di Jakarta, Kami (2/1).

Dari realisasi investasi tahun 2013, untuk kegiatan eksplorasi sebesar US$ 1,877 miliar, adminis-trasi US$ 1,199 miliar, pengemban-gan US$ 4,306 miliar, dan produksi sebanyak US$ 11,96 miliar. Investasi di sektor hulu migas menunjukkan

tren meningkat beberapa tahun ter-akhir. Pada 2010, investasi tercatat US$ 11,031 miliar, 2011 naik menja-di US$ 13,986 miliar, dan meningkat lagi US$ 16,543 miliar pada 2012. “SKK Migas mendorong peningka-tan investasi, khususnya pada keg-iatan eksplorasi untuk penemuan cadangan baru,” katanya.

Tingkatkan ProduksiDalam APBN 2014 ditargetkan

lifting minyak sebesar 870.000 barel per hari dan lifting gas bumi sebe-sar 7.175 juta british thermal unit per hari (bBtud). Jumlah ini setara 2.110.000 barel ekuivalen minyak per hari. Target penerimaan Negara dari penjualan migas tersebut sebanyak US$ 30,6 miliar. Target produksi mi-

gas dari pemerintah ini lebih tinggi ketimbang hasil pembahasan WP&B 2014 yang memperkirakan lifting minyak sebesar 804.000 barel per hari dan gas bumi sebesar 6.853 bBtud. “Gap target produksi ini menjadi tantangan industri migas pada tahun 2014,” jelasnya.

SKK Migas menyiapkan be-berapa langkah untuk menyiasati tantangan yang dihadapi. Yang pertama, mengatasi masalah gang-guan operasi. Upaya yang dilakukan dengan mengurangi kegagalan ope-rasi produksi dan pengeboran un-tuk mendapat tambahan produksi dan fasilitasi penyelesaian masalah proyek. Kedua, mengurangi peng-hentian produksi yang tidak diren-canakan (unplanned shutdown).

Langkah yang dilakukan antara lain, evaluasi detail atas rencana pemeliharaan fasilitas produksi dan meningkatkan pengawasan fasilitas produksi.

Kemudian, mengatasi decline rate yang tajam dengan memastikan jadwal pengeboran sumur pengem-bangan tepat waktu dan optimal-isasi proses pengembangan. Keem-pat, mengatasi kendala pembebasan lahan dan perijinan. Caranya, SKK Migas akan terlibat langsung dalam proses pembebasan lahan, jad-wal pembebasan lahan diupayakan tepat waktu, serta mengupayakan dan mendorong terus penyelesa-ian Service Level Agreement (SLA) terkait perijinan.

= GAM

GantungNasib

Seorang ibu menjaga

anaknya di ko-long kawasan

Tomang, Jakarta, Kamis (2/1). Mereka

sambil bermain ayunan.

Page 7: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 7EKONOMI OPINIPROBOLINGGO JUMAT 3 JANUARI 2014

No. 0273 | TAHUN II 7BudayaKORAN MADURA

Sore ini hujan tak kun-jung datang. Seperti

biasanya, di waktu yang sama cahaya matahari yang sama ,dan bersa-

maan dengan adzan maghrib biasanya hujan itu datang. Tetapi kali ini hujan benar-benar tidak datang. Sedangkan jen-

dela kamar masih terbuka entah mengapa aku ma-

las untuk menutupnya.

amun aku tetap mecoba untuk bangkit dari tempat dudukku untuk menutup jendela itu

sebelum kemarahan Ayah mengusik ketenanganku. Sampai sekarang aku masih penasaran, beliau pasti marah jikalau aku terlupa untuk menutup jendela. Hingga detik ini aku tidak tahu apa penyebabnya. Dan aku memang sengaja untuk tidak mau tahu. Itu hanya akan menambah beban pikiranku saja.

Sesaat sebelum kututup jendela itu tiba-tiba Fitri muncul sambil melempar senyumnya yang ramah padaku.

“Fatwa, apa aku boleh masuk ke kamarmu?” tanya Fitri seraya menatap kedua bola mataku yang cokelat. Seketika pikiranku ter-tuju pada masalah yang sedang menggelutiku. Hanya Fitri satu-satunya sahabat yang tulus men-dengar segala keluh kesah hidupku. Disaat matahari terbenam inilah waktu yang tepat untuk mencerita-kan penat yang menyayat hatiku.

“ Emangnya kamu ngak mau sholat dulu? Kan udah adzan maghrib…”

“Aku lagi tidak bisa sholat fat…”“Oke…tapi` masuk dari pintu

depan ya..”Aku memang takut menjalani

hari di luar atau bahkan menyim-pan masa depan. Karena bagiku masa depan adalah bayang-bayang yang sangat menakutkan. Bahkan hari ini bagiku adalah ketakutan yang mencekam dan menjijikkan. Dan jikalau sudah seperti ini aku akan melayangkan imajinasi dan pikiranku jauh untuk mencari jalan keluar masalah yang diam seperti tidak ada apa apa,

“dasar masalah! Gerutuku dalam hati.

“ fatwa kamu harus berani membuka masalah ini pada ke-

luargamu” tegas sahabatku yang memiliki mata empat ini.

“apa….? Menceritakan semuan-ya pada keluargaku?....” seruku sambil mengerutkan kening yang sudah basah dari tadi oleh keringat.

“iya..kamu jangan terlalu larut pada ketakutan dan bayang-bayang itu fat…” kata Fitri sambil meme-luknya dari samping.

“ aku tidak bisa fit. Lagipula ini bukan masalah kecil ini masalah besar. Aku takut membayangkan hal yang terjadi jika Ayahku tahu masalah ini…” ucapku pasrah.

“ tapi kamu harus memilih diantaranya. Sebelum semuanya terlambat. Semakin lama persoalan akan semakin rumit dan kamu tidak akan pernah mendapatkan jawa-bannya”.

Aku membisu mendengar uca-pannya yang begitu mengancam. Sejenak pikiranku yang kosong membayangkan kembali kejadian yang akan atau sedang terjadi hari ini, apakah yang bernama esok dan seterusnya. Disaat seperti ini aku lebih memilih untuk berdiam, Menikmati dunia kebisuanku. Se-jenak aku merenung menepis kera-guan itu. Aku bingung. perkataan Fitri mengandung kebenaran yang rumit. Aku harus menentukan pili-han yang berat . Meskipun diantara pilihan yang dilontarkannya tak satupun ada rasa yang menggon-cang lidahku yang pahit ini. Namun apa daya aku harus segera memil-

ihnya. Aku tidak mau terlalu jauh hidup dalam bayang-bayang ini.

Kecelakaan ini berawal dari sebuah pertemuan yang tidak sengaja. Pemuda itu bernama Sahril . Disebuah perjalanan pulang dari sebuah pulau Cendrawasih, yakni Kalimantan. Saat itu ia duduk berdampingan denganku didalam sebuah kapal. Kami hanya diam. Sesekali ada tatapan yang seakan menyapaku. Dan sesekali secara tidak sengaja angin laut yang sejuk mempertemukan tatapan kami. Tiga hari tiga malam bukan waktu yang singkat dalam perjalanan. Yang paling mengherankan di hari pertama kami seperti sudah saling kenal. Di hari kedua perkenalan itu mendekati pendekatan hingga rasanya seperti sekental susu den-gan aromanya yang manis. Hingga akhirnya kamipun larut pada sua-sana dimana tempat menjanjikan masa depan selanjutnya.

Disanalah awal dari beban di jiwa ini dan sekarang aku tidak tahu asal usul pemuda itu dan entah kapan angin akan memper-temukan kami kembali. Hari-hari yang kosong tanpanya membuat semuanya akan menjadi kenya-taan yang sangat pahit. Dunia selamanya akan gelap bilamana itu terjadi. Serta kerinduanku terhadap hujanpun enggan menyirami hatiku yang sudah terbakar ini. Khususnya pada keluargaku. Aku malu. Aku takut. Sangat menjijikan.

Hari-hari masih tetap sama. Memendung duka melempar bay-angan-bayangan liar yang tersung-kur pada nafasku. Begitu bodohnya aku, ketika aku membalas kedipan mata lelaki itu. Atau mungkin sekarang ia sedang asik menjalani hari harinya. Sedangkan aku disini digeluti ketakutan dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Aku harus membongkar rahasia ini. Aku tidak bisa terus menerus hidup dengan bayang bayang yang menjijikan dan menakutkan. Namun aku bingung, batinku berderu seperti ombak dan suara petir yang bertalu diantara renungan renunganku, sedangkan batin ini menghantam perang den-gan akal, hingga jauh mengembara pada lamunan yang tidak selalu berpangkal pada kenyataan yang benar.

Dan kini aku lebih berani memilih hidup dalam kamar saja. Menikmati kesunyian dan bayang bayang, Akupun tak sadar akan lipatan-lipatan waktu yang ku-jalani. Terkadang suara-suara bis-ing keluargaku menyayat telingaku. Tanya dan tanya mereka khususkan padaku dan ketakutanku semakin mencekam oleh pertanyaan pertan-yaan mereka.

Aku hanya berani memilih un-tuk diam dan diam. Hingga akhir-nya kenyataan yang akan men-jawabnya. Kupandang jendela dan langit-langit kamarku seolah-olah mengajakku untuk menceritakan

beban yang selama ini menjelma. Dan kusampaikan pada jendela dan langit-langit kamar bahkan pada bantalku. Dari Segala hayalan penderitaan yang menjelma pada kenyataanku, akhirnya semuanya berubah. Menjadi damai nyaman dan tentram seperti tak ada beban bertengger di pundakku.

Sekarang kesunyianku bukan lagi sekedar puisi. Yang katanya adalah hal yang paling rahasia dan menyimpan arti sunyi. Kali ini hujan benar-benar datang mencoba menawarkan ketenangan itu. Se-dangkan jendela tak lagi terbuka. Serta ruang kamar yang petang dan kelam membuatku semakin asing. Aku tak mengenal diriku lagi, dan kakiku terpasung dan perut semakin membusung menyimpan sebuah rahasia yang telah terbuka atau mungkin masih tertata rapi. Akupun sudah tidak tahu. Sebab ke-tenangan adalah percakapan antara aku dan jendela yang mengintip hujan yang datang kali ini.

Hujan tak lagi menjadi kete-nangan malam ini sebab tangisan bayi menggema menjadi suara- suara bising yang begitu asing. Sedangkan jendela telah tertutup kembali dan pintu terbuka. Disana aku melihat ada wajah tidak ramah menziarahiku Dan tangisan bayi bercampur tawa tetap menggema menjadi irama pada kamar yang irama hujannya tak sampai sebab jendelannya tidak terbuka. Sedang-kan kakiku yang masih kaku ter-pasung diantara kayu dan rantai. Aku seperti anak rusa yang kehi-langan induknya, sekarat memer-angi keadaan yang tak bersahabat.

Kini percakapan itu terhenti untuk sekian lama yang tidak akan pernah tahu kapan ujungnya akan tiba. Hidup yang bertungku pada tangisan dan tawa. Perang antara batin dan kenyataan pahit. Atau mungkin kata penutup yang paling tepat untuk mengakhiri kalimat yang satu ini adalah Gila. Yang sama sekali bukan pilihanku bahkan kehamilan dan kelahiranku ini bukan kesenga-jaan yang disengaja. Kenyataan yang harus kuterima ini bernama takdir ataukah nasib yang tak berpangkal pada keadilan_kataku.

“Maafkan aku….” Kututup jen-dela itu. Perlahan kurebahkan diri ini karena keletihan yang panjang.=

*) Mahasiswa jurusan Seni Teater Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI)

Bandung dan mengelola kajian sas-tra di Denah Hujan.

Ziarah Keletihan PanjangCerpen: Slamet Riyadi*

Page 8: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 8

PEMIMPIN REDAKSI: Abrari (Non Aktif) WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul UbbadiREDAKTUR AHLI: M. Husein

REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: M. Hayat (Kepala), Syamsuni, Junaidi BIRO PAMEKASAN: G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Ali Syahroni BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati, Dedy Bashori BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Moh. Rasul ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

= WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

JUMAT 3 JANUARI 2014 No. 0273 | TAHUN II Resensi BukuKORAN

MADURA

KORAN MADURA

Catatan Sepotong Rindu 2013....Aku temukan dirimu kembali diantara reruntu-han peluhYang dibangun dari geliat dendam cita-cita, cinta dan rindu yang berpadu

2013...Tak perduli lonceng jarak berdentang menelusupMembuka riak menembus sukma yang ter-pisah 13 tahun menghimpit luka, gelisah, mengemis cinta bersama airmata

2013...Tak ada yang berbedaCinta itu masih ada aku temukan di serpihan lentera yang redupMengantongi keping-keping hati yang terluka

2013...Aku sabdakan pada langit, hujan, awan, tanah, pohon, dan tulang belulang yang berserakanAku hanya ingin mencintaimu dengan seder-hana, sepertiAkar pada pohon, seperti hujan pada kemarauTak lebih...

2013...Aku ingin mohonkan padamu... Tuhan....Ajari aku tentang cinta, tentang ketulusan, ten-tang kesetiaan dalam penantian, agar sepotong rindu ini bisa aku titipkan dalam rahim samudera, bersama buih memutih hing-ga memeluk senja....

Desember 2013

Cukup!Cukup kataku!Meski kau lingkup kata rancuAku tak mauSerpihan-serpihan kudus berubah beku

Desember 2013

*) Dosen Prodi PBSI STKIP PGRI Sumenep

Oleh: Suhartatik*PuisiKonsep Pendidikan

sang Pendiri Taman Siswa

Nama aslinya adalah Soewardi Surjaningrat

yang lahir pada hari Kamis Legi tanggal 2 Puasa 1818 atau

tanggal 2 Mei 1889. Ayahnya adalah Kan-jeng Pangeran Harjo

Surjaningrat, putra dari Sri Paku Alam III

dengan permaisuri kerabat keraton

Yogyakarta. Dengan demikian, secara

genealogis ia adalah seorang ningrat.

kan tetapi, sosokn-ya dihormati oleh segenap lapisan masyarakat Indone-

sia sehingga tercatat dalam tin-ta emas sejarah bangsa bukan karena gelar akademis maupun alasan genealogis tersebut, me-lainkan karena integritas, total-itas, loyalitas dan komitmennya untuk memerdekakan bangsa dari berbagai situasi tiranik.

Buku berjudul lengkap Emong, Among, Pamong: Visi Pendidikan Ki Hadjar Dewan-tara ini, berusaha menghadir-kan gagasan dan pemikiran dari sosok pemimpin, pejuang dan pendidik sejati bangsa Indone-sia yang dikenal dengan sem-boyan ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani tersebut den-gan interpretasi penulisnya.

Kepribadiannya yang ren-dah hati dan merakyat, mem-buat ia mengambil keputusan pada tanggal 23 Februari 1928 atau tepat berusia 40 tahun untuk mengganti nama dengan

yang lebih “merakyat”, yakni Ki Hadjar Dewantara. Sejak itu pula ia tidak menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Tujuannya agar ia dapat bebas dekat dengan rak-yat, baik secara fisik maupun hatinya.

Karena pemikiran kritisnya yang tertuang dalam surat ka-bar de Express Ki Hadjar harus rela menjalani hokum buang (internering) ke Pulau Bangka. Hukuman tersebut kemudian dialihkan ke negeri Belanda setelah Ki Hadjar bersama dua sahabat dekatnya dalam Tiga Serangkai; E.F.E Douwes Dek-ker dan Tjipto Mangunkusumo mengajukan permohonan pe-mindahan. (Halaman 42)

Kiprah dan pengabdiannya tercatat dalam ranah politik, ju-rnalistik dan pendidikan. Pen-galamannya yang terasah dalam ketiga ranah tersebut mem-buatnya semakin yakin bahwa kesadaran generasi muda Indo-nesia akan hak-haknya merupa-kan aspek yang signifikan dan mendasar bagi upaya memper-juangkan kemerdekaan.

Berbekal pengalamannya yang luas tentang pendidikan, mantan anggota radikal Indis-che Partij itu berani mengkritisi sistem pendidikan yang dikem-bangkan dan dilaksanakan pen-jajah sebagai sistem yang tidak tepat untuk orang-orang Indo-nesia. Menurutnya, sistem pen-didikan Belanda cenderung me-rugikan mentalitas, prinsip, dan identitas rakyat jajahan.

Karena titik sentuh sistem pendidikan penjajah Belanda bukan demi membangun men-talitas generasi muda Indonesia untuk menyadari kodrat kema-nusiaannya, tetapi demi mem-bentuk mereka menjadi kaum elit pribumi yang menguntung-

kan bagi pihak penjajah sendiri. Bagi Ki Hadjar, sekolah-

sekolah bentukan pemerin-tah kolonial semisal HIS (Hol-landsch-Inlandesch School), MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs), OSVIA (Opleiding-scholen voor Inlansche) dan STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) tidak lebih sekedar sarana penjajah untuk mencitrakan diri sebagai pemerintah yang penuh perha-tian dan peduli kepada rakyat jajahannya. (Halaman 68)

Selain itu, sistem dan model pendidikan dan pengajaran yang dikembangkan di sekolah-se-kolah penjajah Belanda tidaklah cocok untuk golongan elit bumi-putera karena praksisnya meng-abaikan secara sengaja apa yang menjadi ciri khas budaya Timur.

Konten pelajaran-pelajaran (bacaan) yang diberikan, misal-nya, baik secara implisit mau-pun eksplisit merupakan upaya Pemerintah Kolonial mengin-doktrinasi generasi muda bu-miputera secara sistematis agar mereka melupakan dan meren-dahkan diri dan martabat kema-nusiaan dan bangsanya sendiri.

Melalui program-program dan pelajaran di sekolah, Be-landa berupaya mengalihkan perhatian golongan bumiputera agar tidak melakukan pember-ontakan dan tidak mendirikan organisasi atau partai politik yang menentang pemerintah-an penjajah. Semua anak muda yang bersekolah dibentuk sede-mikian rupa mentalitasnya agar mereka sedapat mungkin tidak menjadi pemimpin pergerakan bagi kemerdekaan bangsanya, tetapi menjadi pegawai bagi ke-pentingan Pemerintah Kolonial.

Dengan kesadaran tersebut, Ki Hadjar akhirnya berinisiatif mendirikan sekolah tandingan

dengan nama Perguruan Taman Siswa pada tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta. Sebuah sekolah yang berusaha memadukan pendidikan gaya Eropa yang modern dengan seni-seni Jawa Jawa tradisional serta menga-jarkan rasa kebangsaan kepada peserta didik.

Salah satu prinsip dasar yang dianut Taman Siswa dan Ki hadjar adalah bahwa tak satu golongan atau ras manusia pun di planet bumi ini yang pantas dihina, direndahkan dan dijajah oleh golongan atau ras lainnya. Prinsip tersebut termanifesta-sikan melaui pendidikan dan pengajaran yang humanis-na-sionalis dan merangkul semua golongan. (Halaman 74)=

*) Alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Tinggal di Cirebon.

8

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tulisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected] terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tu-lisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

REDAKSI

Oleh: Noval Maliki*

Page 9: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 9PROBOLINGGO JUMAT 3 JANUARI 2014

No. 0273 | TAHUN II 9LINTAS JATIMKORAN MADURA

Kejati Pastikan Sugik Dieksekusi

Kepala Kejati Jatim Arminsyah mengatakan rencana eksekusi Sugik sudah disiapkan tahun 2013 lalu. Namun, awal tahun 2014 ini Sugik terlebih dulu akan ditanya apakah akan mengajukan grasi atau tidak sebelum dieksekusi.

“Kalau tidak kami akan minta dia membuat surat pernyataan tidak mengajukan grasi, jika surat perny-ataan sudah dibuat, maka eksekusi

mati terhadap Sugik sudah bisa di-laksanakan,” ujarnya.

Anggaran untuk mengeksekusi Sugik juga sudah dipegang Kejati, yakni Rp 200 juta. Karena ditunda, anggaran dikembalikan lagi ke kas negara dan akan diajukan lagi tahun 2014.

Sugik adalah satu di antara 10 ter-pidana mati se-Indonesia yang sedi-anya dieksekusi tahun 2013 kemarin.

terpidana mati Sugianto alias Sugik, adalah terpidana kasus pembunuhan Sukardjo, istri dan anaknya.

Sementara itu, untuk Jatim sendiri ada delapan terpidana mati yang tersebar di beberapa Kejaksaan Negeri (Kejari) di Jatim. Cuma, satu terpidana mati Peninjauan Kembali (PK)nya dikabulkan MA sehingga hukumannya berubah menjadi 15 tahun penjara. Dia adalah Hanky Gunawan, gembong narkoba asal Surabaya.

Tujuh terpidana mati lainnya masih belum dieksekusi, diberi kes-empatan waktu untuk mengajukan grasi (pengampunan) ke Presiden

atau PK ke MA.“Karena ini menyangkut uru-

san nyawa, kejaksaan tidak mau gegabah melakukan eksekusi. Kami masih memberi kesempatan terpi-dana untuk mengajukan grasi,” kata Arminsyah.

Tujuh terpidana mati di Jatim yang menunggu eksekusi adalah Raheem Agbaje Salami, pria asal Spanyol divonis mati karena menye-lundupkan heroin melalui Bandara Juanda pada tahun 1999 lalu (Kejari Surabaya).

Sugianto alias Sugik terpidana kasus pembunuhan Sukardjo, istri dan anaknya (Kejari Surabaya), Aris

Setiawan divonis mati karena ter-bukti membunuh Budi Santoso, In-driani Wono, Chong Lie Chen, Ling-Ling, dan Wen Shu asal Surabaya (Kejari Perak), Miarto bin Paimin dan Misnari

bin Margelap (Kejari Proboling-go), Nur Hasan Yogi Mahendra bin H Abdul Choni Nurhasan Yogi yang merupakan terpidana pembunuhan berantai asal Lamongan pada tahun 2002-2005 (Kejari Lamongan), dan Edi Sunaryo bin Suparji Edi Sunaryo terpidana mati karena tersangkut kasus pembunuhan berencana asal Tulungagung (Kejari Tulungagung).

= DODI BASHORI

SURABAYA - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur meny-iapkan anggaran sebesar Rp 200 juta untuk mengeksekusi satu terpidana mati Sugianto alias Sugik, napi kasus pem-bunuhan. Renacana eksekusi bakal ditentukan bulan ini.

Page 10: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 10 LINTAS JATIM

Pelaksanaan BPJS Belum Maksimal

"Bahkan kantornya yang ada di RSU Dr Soetomo saya lihat masih tutup, belum menjalankan opera-sional BPJS," ujar Jamaludin pada wartawan.

Hingga saat ini pemerintah juga belum membentuk gugus tu-gas yang secara khusus dibentuk untuk melaksanakan tugas mel-akukan pengawasan. KAJS juga mencatat bahwa hingga saat ini, infrastruktur BPJS kesehatan di Jawa Timur juga masih minim. Di daerah ring I misalnya, ternyata hanya ada tiga kantor BPJS dan belum ada titik simpul pelayanan untuk proses pendaftaran.

Fasilitas kesehatan yang bek-erjasama dengan BPJS kesehatan juga masih sangat minim dan be-lum beroperasi selama 24 jam. "Kartu BPJS hingga saat ini juga belum dibagikan sehingga pasien masih menggunakan kartu ja-minan pemeliharaan kesehatan," ujarnya.

Tidak hanya itu, KAJS Jawa Timur memperkirakan sebanyak 4.343.409 pekerja atau buruh di Jawa Timur belum tercover jami-nan kesehatan BPJS.

Data yang dimiliki KAJS men-unjukkan dari 5,265,778 pekerja atau buruh formal yang bekerja di sekitar 32.487 perusahaan tern-yata hanya 922.369 pekerja atau buruh yang bekerja di 3124 peru-

sahaan terlindungi program Jami-nan Pemeliharaan Kesehatan Jam-sostek.

"Padahal BPJS ini kelanjutan dari Jamsostek, sehingga kami memperkirakan sekitar 82 persen buruh di Jatim belum tercover BPJS, karena mereka ini sejak awal belum tercover Jamsostek," kata Jamaluddin, Tak hanya buruh, mayoritas masyarakat miskin serta kelompok marjinal

lainnya diperkirakan juga be-lum tercover. Mereka ini, kata Ja-mal, hingga saat ini belum tedata akibat buruknya sistem pendataan penduduk serta belum terintegras-inya Jamkesda ke dalam BPJS.

Bahkan, KAJS, mengklaim jum-lah masyarakat miskin dan buruh di Jawa Timur yang belum tercover BPJS mencapai 13.341.538 juta jiwa. Angka ini merupakan gabun-gan dari buruh yang belum ter-cover Jamsostek, serta masyarakat yang belum masuk ke Jamkesda dan Jamkesmas.

Peserta Jamkesmas di Jawa Timur saat ini hanya 14.001.871 jiwa dan peserta Jamkesda sekitar 2 Jutaan. Artinya, jika dijumlahkan maka akan ada 8.998.129 juta jiwa atau 36 persen penduduk dari total jumlah penduduk yang mencapai 38 juta yang belum tercover skema BPJS Kesehatan.

= DODI BASHORI

SURABAYA - Pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan di Jawa Timur dianggap be-lum mampu memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Sekjen Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS) Jawa Timur, Jamaludin mengatakan selama dua hari pelak-sanaan BPJS sejak 1 Januari 2013, pelaksanaannya masih amburadul, Kamis (2/1).

KECELAKAAN KERETA API

Perlintasan Nyaris Makan KorbanSURABAYA – Perlintasan kere-

ta api tanpa palang pintu nyaris kembali memakan korban. Kali ini menimpa sebuah mobil Honda Jazz silver nopol W 620 XT yang ring-sek bagian depannya setelah terta-brak KA Penataran jurusan Blitar – Surabaya di Tanggulangin Sidoarjo, Kamis (2/1) sekitar pukul 09.15 WIB.

Pengemudi mobil sekaligus sak-si mata, Wakhid (49) mengaku tidak melihat ada kereta hendak melintas,

"Spontan saya menghentikan kendaraan saya. Tapi tetap saja ada benturan dengan kereta api. Saya kaget sekali," ungkap Wakhid ke-pada wartawan di lokasi kejadian, Kamis (2/1/2013).

Korban berencana mengun-jungi saudaranya di Desa Ketapang Sidoarjo, untuk pamit melakukan umroh Juni 2014 mendatang. Na-mun saat melalui perlintasan kereta

tanpa palang pintu di jalur alternatif Kali Tengah Tanggulangin, dirinya kaget dan menghentikan kendaraan secara mendadak saat mengetahui ada kereta lewat.

Wakhid tidak mengalami luka-luka dalam kejadian ini. Sedangkan KA Penataran dengan lokomotif bernomor CC 203388 yang dimasi-nisi Jasad kembali melanjutkan per-jalanan menuju Surabaya.

“Mobil saya rusak parah, tapi tidak apa-apa, yang penting saya se-lamat,” ujarnya dengan wajah masih menyisakan ketakutan.

Sementara itu, warga yang meli-hat langsung membantu korban dan mengevakuasinya. Kini mobil nahas tersebut sudah dibawa ke bengkel pemiliknya.

Kapolsek Tanggulangin, Kompol Andi S, mengatakan akan mengu-payakan palang pintu perlintasan.

Pihaknya akan berusaha berkoordi-nasi dengan PT KAI.

"Kedepan pihak kepolisian akan mengupayakan kerjasama dengan PT KAI untuk palang pintu perlintasan al-ternatif kali tengah ini agar tidak teru-lang lagi kejadian serupa," tandas Andi.

Dari informasi yang dihimpun, palang pintu tanpa perlintasan tersebut biasanya dijaga polisi ce-pek. Ia yang bertugas memperingat-kan jika ada kereta yang akan lewat. Namun entah mengapa, hari ini polisi cepek tersebut tidak ada.

Seperti diketahui, publik dibuat tercengang oleh kecelakaan yang diakibatkan perlintasan kereta tanpa palang pintu di Bintaro Ja-karta 9 desember 2013. Dalam laka tersebut, KRL menabrak truk tangki hingga terbakar. Akibatnya 86 orang terluka dan 7 tewas.

= DODI BASHORI

ddy/koran maduraKondisi Honda Jazz rusak parah pasca tertabrak Kereta Api di perlintasan KA tanpa palang pintu Tanggu-langin Sidoarjo, Kamis (2/1).RUSAK PARAH

PENGADILAN

Sidang Perdana Rektor Untag Digelar 7 JanuariSURABAYA - Sidang perdana

gugatan Dekan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Nono Soepriyadi terhadap Rektor “Diktator” akan digelar pada Selasa 7 Januari 2014 mendatang.

Melalui kuasa hukumnya, Fahmi Bachmid, SH menggugat Rektor ka-rena menganggap kebijakan Rektor sangat otoriter.

Gugatan Nono sendiri didaft-arkan pada 29 Nopember 2013 lalu di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya dengan nomor perkara 225/G/2013/PTUN.SBY.

"Sudah dijadwalkan pada 7 Januari mendatang dan sidang digelar ter-buka," ujar Fachmi, Kamis (2/1).

Pengacara kondang terse-but menambahkan, gugatan ini diajukan untuk memperjuangakan hak dan kebenaran serta mencari keadilan atas tindakan sewenang-wenang yang dilakukan Rektor.

Dijelaskan Fachmi, gugatan ini bermula terpilihnya Nono Soepriyadi sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Untag periode 2013 - 2017 dengan proses pemilihan secara demokratis pada tanggal 8 November 2013. Na-

mun setelah Nono Soepriyadi terpilih dengan mendapatkan 84 suara justru Rektor menunjuk dan mengngakat Dr. Sigit Sardjono sebagai Dekan, padahal pada saat proses pemilihan Sigit menyatakan mundur.

"Akibat perbuatan Rektor yg mengingkari proses demokrasi dan hak pemegang suara, maka pak Nono menunjuk saya selaku kuasa hukumnya untuk mencari Keadilan dan Kebenaran serta memperjuang-kan hak hak nya selaku Dekan ter-pilih yg dipilih secara Demokratis," tegas Fachmi.

Pengacara sejumlah artis terse-but menambahkan, Rektor harusn-ya menghormati pilihan pemegang suara dan pilihan yg dilakukan secara demokratis, bukan jamannya lagi bertindak sewenang wenang karena merasa berkuasa.

"Untuk itu saya bersedia memb-ela dekan terpilih demi tegakknya demokrasi di Untag serta kedaula-tan pemegang suara," tukas Ad-vokad pasangan Karsa saat pilkada Jatim 2013 ini.

= DODI BASHORIFahmi Bachmid, SHKuasa Hukum

Page 11: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 11LINTAS JATIM

Bencana Alam Mengancam Jatim

Jenis bencana yang mengancam itu diantaranya banjir, tanah long-sor, dan angin puting beliung.

“Sepanjang pembebasan lahan yang akan dibuat waduk disekitar Bengawan Solo dan Kali Lamong masih mengalami kendala maka an-caman banjir masih tinggi,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jatim ditemui di kantornya, Kamis (2/1).

Menurut Sudarmawan, inten-sitas hujan pada Januari-Februari 2014 diperkirakan tinggi. Hal itu memungkinkan terjadi hujan eks-trem. Banjir dan tanah longsor kem-bali menjadi ancaman warga.

“Curah hujan masih tinggi men-capai 400 ml. Penggundulan hu-tan juga menyebabkan Januari dan Februari mendatang diperkirakan puncak hujan,” ujar Sudarmawan sambil menunjukkan beberapa data dampak banjir di Jatim.

Pada awal tahun, menurut Su-darmawan, banjir dan tanah long-sor menghantui 9 kabupaten/kota. Daerah tersebut seperti halnya Kabupaten Bojonegoro, Gresik, Tu-ban, Pasuruan, Lumajang, Jember, Lamongan, dan Sampang, Madura yang dipetakan rawan terkena ban-jir. Adapun untuk bencana longsor, rawan terjadi di Blitar.

Lebih lanjut, Sudarmawan me-nyebutkan, banjir yang terjadi di be-berapa daerah dikarenakan memang pengelolaan sungai masih belum optimal, meski mitigasi bencana juga dan infrastruktur sudah ber-

jalan. Dia mencontohkan, kejadian banjir yang terjadi di Kabupaten Gresik pada 2013 lalu, dipicu sungai yang meluap sehingga tanggulnya jebol. “Hal ini karena pengendalian air di sungai tersebut kurang opti-mal,” ujarnya.

Menurut dia, apabila tidak di-lakukan antisipasi pembebasan lahan, pengerukan sungai, pening-gian tanggul dan pembuatan salu-ran, maka ancaman banjir menjadi tak terelakkan.

“Bencana banjir ini merupa-kan multi sektor, mulai dari Dinas Pekerjaan Umum, Balai Besar Ben-gawan Solo, BPBD Provinsi dan ka-bupaten/kota, serta dinas terkait lainnya. Karena Gubernur minta

jangan membatasi kewenangan aset atau harus ada intervensi,” tegasnya.

Selain banjir dan tanah longsor, ancaman banjir lahar dingin juga masih menghantui masyarakat yang tinggal di sekitar lereng Gunung Semeru. Khususnya, mereka yang berdomisili tak jauh dari bantaran sungai yang berhulu di Gunung Se-meru. Ancaman itu bisa saja terjadi saat curah hujan tinggi di kawasan tersebut.

Sebab, menurut Sudarmawan, hingga saat ini masih terdapat ma-terial yang mengalir melalui Daerah Aliran Sungai (DAS) Besok Bang, Besuk Sat, Besuk Kembar, Besuk Kobokan yang mengalir mela-

lui Sungai Mujur, Sungai Rejali, dan Sungai Glidik.

"Kami selalu mengimbau kepada masyarakat yang berada di bantaran sungai yang dilalui lahar dingin Se-meru untuk tetap waspada, apabila hujan deras turun di puncak Semeru atau wilayah setempat," tuturnya.

Data di BPBD mencatat seban-yak enam kecamatan yang berada di lereng Gunung Semeru masuk zona merah bahaya Semeru dan meru-pakan daerah yang harus waspada terhadap ancaman lahar dingin Se-meru yakni Kecamatan Tempursari, Pasrujambe, Candipuro, Tempeh, Pasirian, dan Pronojiwo.

Untuk menghadapi ancaman itu, lanjut dia, langkah yang dilaku-

kan diantaranya koordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan, pengadaan logistik. “Kami men-girimkan terpal, kasur gulung, san-dang siap saji, selimut, pompa air, genset, ht dan lainnya, khususnya bagi daerah-daerah tinggi ancama-nnya,” paparnya.

Sudarmawan menambahkan, sejumlah personel BPBD di ka-bupaten/kota juga diminta untuk terus siaga. Adapun himbauan ke-pada warga, agar secara dini mau menyelamatkan diri bila daerahnya terjadi tanda-tanda bencana. “Anti-sipasi bencana tidak semata dilaku-kan oleh pemerintah, semua pihak harus terlibat,” harapnya.

= G ARMADIANTO SEMERU

SURABAYA – Tahun 2014, bencana banjir dan tanah longsor masih menjadi ancaman bagi Provinsi Jawa Timur (Jatim). Pasalnya, berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, terda-pat 212 desa/kelurahan yang dipetakan menjadi daerah rawan bencana.

ara/koran maduraKepala Pelaksana BPBD Prov. Jatim, Sudarmawan menunjukkan ketinggian air di DAS (Daerah Aliran Sungai) Bengawan Solo di Bojonegoro,Tuban, Lamongan dan Gresik. TUNJUK KETINGGIAN AIR

TAHUN POLITIK

Indonesia Harus Tetap Aman bagi TurisSURABAYA – Menurut data UN-

WTO setiap tahun sepanjang 2010-2020 tingkat ketibaan turis dunia naik rata-rata 3,8%. Jumlah per-tambahan populasi dunia semakin tahun semakin meningkat, naiknya taraf hidup ekonomi masyarakat dunia, dari yang menempati posisi bawah kemudian menempati posisi tengah, dan yang tengah menem-pati yang atas, memungkinkan mereka untuk memiliki cadangan keuangan untuk bepergian ke luar negeri.

Kemajuan sektor pariwisata,

seperti dikatakan Ketua Komite Industri Berbasis Budaya, Kadin Indonesia, Kristina Nataningdita, secara langsung meningkatkan kekuatan ekonomi rakyat Indo-nesia di daerah-daerah tujuan wisata.

“Mereka dapat menyibuk-kan diri dengan melayani para turis, berjualan kerajinan tangan bernuansa Indonesia dan menjadi pendamping perjalanan turis,” jelas Kristina dalam rilis yang diterima Koran Madura, Kamis (2/1)

Upaya lain yang harus dilaku-

kan pemerintah, kata Kristina, di antaranya yaitu dengan memberi-kan pembangunan infrastruktur, meningkatkan keamanan nasional, menambah budget promosi dan melakukan pelatihan-pelatihan ba-hasa bagi masyarakat yang melaku-kan kontak langsung dengan turis, seperti pedagang, dan karyawan transportasi.

“Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah itu akan membuat turis asing merasa nyaman, dan jum-lah turis yang datang akan terus bertambah, bila itu terjadi maka ke-

untungan akan langsung dirasanan rakyat. Jangan hanya korupsi saja yang di urusi,” tambahnya.

“Kita terus mengusahakan, seperti kemarin Pak Jokowi sudah mengeluarkan Pergub agar seluruh mall dan hotel yang ada di Jakarta menggunakan nuansa ke-Indone-siaan, dan kita sedang dalam proses mengajukan usul kepada Menteri Pendidikan agar menambah kuriku-lum tentang kebudayaan Indonesia dengan kegiatan ekstrakurikuler wajib, seperti tarian daerah dan kemampuan budaya Indonesia

yang lain kepada siswanya,” ujar Kristina, Kamis (02/01).

Kristina berharap, pada tahun 2014 mendatang, turis akan tetap berdatangan walau Indonesia sedang dalam tahun politik yang memungkinkan terjadinya konflik. Menurutnya, Indonesia seharusnya dapat dengan jeli melihat potensi besar sektor pariwisata. “Indonesia harus terus meningkatkan upaya untuk menjadikan Indonesia se-bagai magnet bagi turis mancane-gara,” harapnya.

= G ARMADIANTO SEMERU

Page 12: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 12 LINTAS JATIM

12 Misi Pembangunan Jatim 2014-2019

Pakde Karwo, sapaan akrab Gu-bernur Jatim mengatakan, pemprov akan memprioritaskan perluasan lapangan kerja dengan skala priori-tasnya adalah pengembangan dan pemberdayaan agroindustri yang berbasis industri kerakyatan atau memanfaatkan hasil pertanian dan tenaga kerja lokal.

“Mengapa kita memilih agro? Karena potensinya sangat bagus, pasarnya luas dan sebagian besar UMKM kita adalah di agro” katanya.

Selain itu, pemprov akan men-ingkatkan kapasitas dan daya saing

UMKM/koperasi dengan cara pen-guatan skill (keterampilan) SDM, akses permodalan, dan manajemen keuangan dan pemasaran. “UMKM kita sangat kuat dan menjadi pe-nentu ekonomi di Jatim. Oleh sebab itu kita harus menyiapkan UMKM sebaik mungkin untuk menghadapi AFTA” ujarnya.

Penguatan ekonomi perem-puan, dengan cara meningkatkan dan memperluas jaringan usaha dan

akses permodalan melalui pengem-bangan dan penguatan koperasi wanita (kopwan) menjadi skala prioritas pemprov kedepan dengan target pengembangan dan pengua-tan kopwan di 8.506 desa dan hibah awal Rp. 25 juta serta tambahan modal usaha bagi 4.000 kopwan berprestasi. Pembangunan kopwan bertujuan untuk membangun per-empuan agar semakin produktif se-hingga dapat meningkatkan derajat

dan taraf hidup perempuan. Selain itu, hal ini untuk mencegah femi-nisasi kemiskinan yang biasanya terjadi pada wanita single parent. Berdasarkan data PPLS 2011, dari 1.230.042 Rumah Tangga, sebanyak 152.343 atau 12,4 persen kepala RT nya adalah perempuan.

Kemudian pemprov juga akan konsen untuk mengembangkan wa-jib belajar 12 Tahun dan meningkat-kan rasio jumlah SMK : SMA seban-

yak 70 : 30. Menurut Pakde Karwo, aksesibilitas kesehatan juga akan menjadi fokus utamea dengan 3 tar-get pencapaian, Jatim bebas pasung, meningkatkan perluasan pelayanan Polindes menjadi Ponkesdes, dan penguatan dan pengembangan Ta-man Posyandu.

“Dalam satu desa/kelurahan harus ada minimal satu Taman Po-syandu” tegasnya.

Misi utama lainnya adalah pem-bangunan infrastruktur, lingkun-gan hidup, reformasi birokrasi dan pelayanan publik, kesalehan sosial, dan keamanan dan ketertiban su-premasi hukum dan HAM. Kedua be-las misi tersebut terangkum dalam Tiga Strategi Pokok Pemprov Jatim, yaitu Pembangunan berkelanjutan berpusat pada rakyat, inklusif & partisipatoris, pro-poor growth, dan pengarustamaan gender.

“Muaranya adalah mampu mewujudkan Visi “Terwujudnya Jawa Timur Lebih Sejahtera, Bera-khlak, Berkeadilan, Mandiri & Ber-daya Saing” serta Misi “Makin Man-diri Sejahtera bersawa Wong Cilik” “ pungkasnya.

Senada dengan Pakde Karwo, Guru Besar Unair, Prof. Hotman Sia-haan mengatakan bahwa pelatihan keterampilan dan manajemen pe-masaran bagi UMKM sangat diper-lukan. Sebab sejumlah UMKM di pedesaan hanya mampu menjual produknya di pasar setempat. Pa-dahal pada era AFTA 2015, produk-produk asing akan menyerbu Indo-nesia.

= E HANA DIMAN

SURABAYA - Hari pertama masuk kerja

di tahun 2014, Gu-bernur Jawa Timur Soekarwo kemarin

mengadakan ra-pat internal untuk

memaparkan 12 misi utama dalam

menyukseskan visi, misi dan program

pembangunan Jatim Tahun 2014-2019 yang diikuti oleh

Sekdaprov, para asisten Sekdaprov, dan seluruh kepala

SKPD di lingkungan Pemprov Jatim di

Gedung Kantor Gu-bernur Jatim.

han/koran maduraGubernur Jawa Timur Soekarwo saat memimpin rapat terbatas untuk membahas RPJMD di gedung Setda Jl. Pahla-wan Surabaya, Kamis (2/1).RPJMD

CALON PRESIDEN

Pengamat Politik: Elite Politik dan Publik Inginkan Jokowi

Pengamat Politik dari Universi-tas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi, kepada Koran Madura, Kamis (2/1) mengatakan, desakan agar Jokowi menjadi calon presiden sangat kuat, tidak hanya dari elite politik tetapi juga rakyat Indonesia.

"Sekarang di antara para elite politik dan publik menginginkan dia (Jokowi). Karena itu, beliau

sangat layak untuk maju sebagai calon," kata Airlangga.

Untuk bisa tampil sebagai calon presiden, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekar-noputri harus bersikap arif dan bijaksana. Mega harus memberi ruang pada kader-kader terbaikn-ya maju sebagai pasangan capres dan cawapres.

"Apabila hal ini berlangsung maka PDIP akan tampil menjadi pemenang pileg dan pilpres selan-jutnya Mega juga memberikan cata-tan positif pada chapter terakhir dari kehidupan politiknya dan be-liau adalah tokoh yg menjalankan regenerasi politik ketika yang lain masih ingin maju," tandasnya.

Menurut Airlangga, tampilnya Jokowi di panggung politik nasional dalam pengertian bahwa 2014 adalah momen regenerasi politik, dan mantan walikota Solo ini ada-lah kader yang merepresentasikan proses regenerasi politik.

Lalu siapa yang "dikawinkan" dengan Jokowi sehingga bisa memenangkan pertarungan untuk memimpin negeri ini? Masih menurut Airlangga, PDI Perjuangan tidak kekurangan kader poten-sial. Walikota Surabaya, Tri Risma Harini yang namanya juga mendu-nia, dinilainya sangat cocok untuk berduet dengan Jokowi.

Berdasarkan survey yang dilakukan Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia dari penilaian 61 pakar yang dipapar-kan ke publik beberapa waktu lalu, Risma didapuk masyarakat sebagai salah satu penantang terberat Joko-wi bila maju sebagai calon presiden. Walikota perempuan di Surabaya tersebut mendapat 7,38 poin, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama 7,28 poin, Rek-tor Universitas Paramadina Anies Baswedan 7,04 poin, CEO Trans Corp Chairul Tanjung 6,43 poin, dan Ketua Komisi Pemberantasan

Korupsi (KPK) Abraham Samad 6,42 poin. Mereka dianggap potensial menjadi capres maupun cawapres pada 2014. Dari sisi kepemimpi-nan, Tri Rismaharini mendapat skor tertinggi sebesar 7,37 poin. Kemudian Basuki atau yang akrab disapa Ahok memperoleh 7,03 poin, Anies sebesar 6,7 poin, Chairul 6,63 poin, dan Abraham 6,03 poin. Tri Rismaharini atau yang akrab disapa Risma juga unggul dari sisi integ-ritas moral yaitu 7,91 poin. Disusul Basuki 7,79 poin, Abraham 6,98 poin, Anies 6,97 poin, dan Chairul 5,65 poin. Sementara itu, dari sisi penampilan, para pakar memberi skor tertinggi pada Anies yaitu 7,63 poin. Setelah itu ada Basuki dengan 7,04 poin, Risma 6,74 poin, Chairul 6,66 poin, dan Abraham 6,36 poin.

" PDI P harus berani mengawin-kan Jokowi dan Risma. Karena ked-ua tokoh ini memiliki reputasi yang luar biasa," pungkas Airlangga.

= E HANA DIMAN

SURABAYA - PDI Perjuangan tampaknya harus menden-garkan aspirasi pihak luar yang meminta agar partai berlambang banteng moncong putih tersebut mengusung Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi sebagai calon presiden. Jika itu terjadi, PDI Perjuangan akan keluar se-bagai pemenang pemilu, baik legislatif maupun presiden.

Airlangga PribadiPengamat Politik

han/koran madura

Page 13: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 13PROBOLINGGO JUMAT 3 JANUARI 2014

No. 0273 | TAHUN II 13PROBOLINGGOKORAN MADURA

fud/koran maduraSejumlah pengunjung saat berlibur di Gunung Bromo yang tampak eksotik sehingga banyak wisatawan asing ter-tarik mengunjunginya.EKSOTIK

LIBUR TAHUN

Pengunjung Bromo Melonjak DrastisPROBOLINGGO – Menjadi hal

yang wajar jika memasuki hari libur dan malam pergantian tahun baru obyek wisata Gunung Bromo di pa-dati oleh para wisatawan. Kenaikan jumlah pengunjung ini sudah mulai beberapa hari yang lalu saat liburan Hari Natal.

Sejumlah penginapan dan ho-tel pun sudah mulai di booking sejak Rabu (1/1) menjadi puncak kunjungan wisatawan. Tahun Baru 2014, pengunjung Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo melonjak drastis dibanding tahun baru 2013. Melonjaknya pengunjung berasal dari wisatawan lokal dan asing.

“Puncak pengunjung di perkira-kan akan terus melonjak ke Gunung

Bromo. Prediksi kami, pengunjung ke Gunung Bromo ini bisa di perkira-kan lebih 20 ribu pengunjung,"ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pa-riwisata Kabupaten Probolinggo Dody Nurbaskoro, Kamis (2/1).

Dody Nurbaskoro mengakui pengunjung Gunung Bromo untuk saat ini mengalami lonjakan me-lewati jalur Probolinggo. Data dari petugas informasi dan penjaga loket Gunung Bromo pengunjung sudah melebihi 10 ribu orang wisatawan lokal maupun asing.“Sampai saat ini tercatat, ada 10. 061 pengunjung ke wisata Gunung Bromo,”tandasnya.

Sementara itu, lonjakan pen-gunjung membuat hotel dan Home Stay penuh di sewa oleh pengun-

jung dari wisatawan lokal maupun asing. Bahkan, rumah warga Suku Tengger tak luput dari incaran wisa-tawan untuk menyewa rumahnya.

"Rumah warga banyak disewa pengunjung mas. Karena, hotel-hotel dan tempat penginapan lain sudah penuh,"kata Supoyo, Kepala Suku Tengger.

Salah satu wisatawan asal Jogja-karta, Zulkarnain, mengaku sengaja berlibur ke Gunung Bromo untuk menikmati suasana di gunung erup-si pada tahun 2010 itu. "Saya lebih memilih tahun baruan di Gunung Bromo. Pemandangannya cukup eksotik dan sejuk, dan baik untuk kesehatan,”ungkapnya.

= FUD

Pencegahan HIV/AIDS Harus SinergiPeran Keluarga Punya Arti Penting

Menurut Kepala Penanggulan-gan AIDS Kabupaten Probolinggo, Ismail Panji, mengatakan virus HIV AIDS sudah mulai merasuk kesemua kalangan di Indonesia, khususnya wilayah Kabupaten Probolinggo. Untuk mengantisi-pasi penelusurannya, perlua adan-ya kerjasama dari semua elemen masyarakat.

“Insyaallah, tingginya an-gka HIV/AIDS di Kabupaten Probolinggo bisa ditekan, kalau ada sinergitas antara pemerintah dan Masyarakat, utamanya peran kelauarga,” katanya kepada warta-wan, Kamis, (2/1).

Menurutnya, status keluarga memilki peranan penting untuk menjaga anak-anaknya dalam menjalin sebuah pergaulan. Kare-na pergaulan saat ini, sudah terbi-lang sangat bebas. Bahkan, adanya sebuah perkembangan zaman ter-masuk canggihnya teknologi.

“Teknologi memiliki hal yang bersifat negatif. Namun masyarakat jika bisa mengarahkan keluarganya termasuk anaknnya, maka pergaul-annya bisa terkontrol dengan baik,” tegas Ismail Panji.

Selain itu peran pemerintah, lanjut Ismail Panji, dinilai pent-ing dalam memberikan sebuah pemahaman kepada masyarakat

tentang jahatnya virus HIV/AIDS. Virus tersebut, justru akan me-matikan dirinya. Apalagi penyakit ini akan membunuh semau sel-sel dalam tubuh manusia.

Bahkan, menularnya HIV/AIDS bisa melalui dari berbagai media termasuk dari kantak ganti pasan-gan yang berhubungan lain jenis. Adapula yang melaluli jarum sun-tik dan obat-obatan terlarang, ter-masuk sejenis narkoba.

“Ini perlu untuk diperhati-kan masyarakat, agar bisa men-gantisipasi penularan virus tersebut,”tandas pria yang men-gaku juga dosen ini.

Menyikapi hal itu, Kepala Bi-dang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Kabupaten Proboiling-go, dr.Dyah Kuncarawati membe-narkan tingginya angka pengidap penyakit HIV/AIS di Kabupaten Probolinggo.

Dari data Dinkes sejak tahun 2000- Desember 2013 jumlahn-ya mencapai 604 orang dengan perincian 418 orang yang masih hidup dan176 orang telah menin-gal dunia.“75 persen dari jenis kel-amin perempuan sedangkan yang 25 persennya dari golongan kaum laki-laki, ”pungkasnya.

= FUD

PROBOLINGGO - Tingginya angka penyebaran virus HIV/AIDS di masyarakat perlu untuk diatasi bersama, termasuk pentingnya peran keluarga dalam memerangi ganasnya virus tersebut.

PERNAK PERNIK TAHUN BARU

Omzet Turun, Pedagang Trompet Mengeluh

Seperti yang diungkapkan, Jumadi (40) penjual trompet musi-man di Probolinggo. Ia mengatakan omzet penjualan trompet dalam menyambut tahun baru ini sedikit kurang beruntung.

“Pembeli tidak seramai tahun

kemarin, Mas. Sehingga saya harus memikul kerugian yang sangat ban-yak,” terangnya kepada wartawan, Kamis (2/1).

Menurutnya, dalam penjulan tahun baru ini trompet yang dijualnya masih banyak tersisa

sesudah pelaksanaan tahun baru. Sementara untuk penjualan tahun kemarin, trompet miliknya yang dijual sudah laris, dan tidak meninggalkan sisa sama sekali. “Buktinnya penjualan trompet sampai sekarang masih belum laku 50 persen,” ucap Jumadi.

Ketika ditanya persoalan su-litnya pemasaran trompet tahun ini, Jumadi, mengaku sulitnya penjualan dikarenakan banyak saingan dari penjual trompet. Se-lain itu, banyak warga yang enggan untuk melakukan penyambutan

tahun baru karena hujan yang terus menerus.

“Secara otomatis penjualan tromper sangat menurun. Bi-asanya saya mendapatkan omzet sampai dengan Rp 2 juta-Rp 3 Juta, Tetapi, saya sekarang hanya mendapatkan omset sebesar 50 oersen dari tahun kemarin yakni berkisar Rp 1 juta –Rp 1,5 juta saja,”tandas pria dengan dua anak ini.

Senada dengan Ahmadi (32). Terompet yang dijual pada ta-hun baru 2014 ini, kurang men-

gahasilan. Karena kebanyakan warga menyambut datangnya tahu baru, hanya melaksanakan di rumahnya saja.“Banyak anak-anak mereka tidak bisa mem-beli trompet pada malam tahun baru,” jelasnya.

Dengan banyaknya sisa jua-lan trompet, lanjut dia, harus mengambil resiko. Karena dagan-gannya bukan sistem setoran yang dipakainya.”Saya menjual trompet ini dengan cara membeli kepada para pengerajin,”pungkas Ahmadi.

= FUD

PROBOLINGGO - Penyambutan tahun baru 2014 sedikit berbeda dengan tahun kemarin. Pasalnya banyak warga yang enggan membeli trompet, membuat pedagang trompet sedikit kesal karena tidak mendapatkan keuntungan yang berlipat.

Page 14: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 14 PROBOLINGGO

Di TKP Tongas Akan Dibangun Monumen

Insiden yang cukup meng-hebohkan tersebut, membuat Kapolresta Probolinggo, AKBP Iwan Setiawan berencana akan membangun sebuah monument dan melakukan pemasangan baliho tentang antisipasi ke-celakaan.

“Rencananya kita akan membangun sebuah monument disana,” katanya kepada warta-wan, Kamis (2/1).

Selain membangun sebuah monument, pihaknya juga akan melakukan pemasangan baliho besar-besaran untuk mengin-gatkan kepada masyarakat agar tertib berlalu-lintas. Sayangnya, AKBP Iwan tidak menjelaskan kapan pembangunan monument itu akan dilakukan.

Diketahui sebelumnya, peristiwa kecelakaan antara pick-up yang memuat penump-ang sebanyak 31 orang itu mengalami kecelakaan dengan sebuah truk. Dalam insiden tersebut sebanyak 18 orang meninggal dunia.

Para korban yang tewas dalam insiden itu mayoritas berasal dari warga desa Jangur, Sumurmati dan Mentor, Ke-camatan Sumberasih. Bahkan, akibat insiden tersebut, hingga saat ini kondisi rumah korban masih terlihat berduka. Para pe-layatpun sampai sekarang masih berdatangan.

= UGI

PROBOLINGGO- Masih ingat dengan insiden kecelakaan di jalan raya Desa Curah Tulis, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo beberapa waktu lalu? Dalam insiden itu seban-yak 18 orang meninggal dunia.

AKBP. Iwan SetiawanKapolres Probolinggo Kota

ALAT TRANSPORTASI

Kendaraan Bak Terbuka Bisa Ditilang

PROBOLINGO - Untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas, satuan polisi lalu lintas (satlantas) Polres Probolinggo akan melakukan penilangan kepada kendaraan bak terbuka yang mengangkut orang.

Menurut Kasat Lantas Kabu-paten Probolinggo, AKP Warih Hutomo, kendaraan bak terbuka dengan bermuatan orang akan kami lakukan penindakan. Pasalnya ken-daraan tersebut, melanggar aturan perundang-undangan lalu lintas.

“Kendaraan bak terbuka itu bu-kan angkutan orang, tetapi ken-daraan yang dipergunakan untuk mengangkut barang,” katanya ke-pada wartawan, Kamis (2/1).

Menurutnya, dalam dua minggu ini telah melakukan penilangan ter-hadap kendaraan bak terbuka yang dengan jelas mengangkut orang telah kami tilang, yakni sebanyak 32 unit.“Tindakan ini kami lakukan, karena bisa membahayakan bagi penumpangnya. Meskipun sudah

memilki tutup,” tandas AKP.Warih Hutomo.

Sebelum memberikan tindakan tegas kepada pemilik kendaraan, lajut AKP.Warih Hutomo, pihaknya sudah melakukan upaya peringa-tan dengan mengirimkan surat pemberitahuan tentang larangan kendaraan bak terbuka tidak boleh menganggkut orang.“Suratnya kami tujukan kepada seluruh pondok pesantren dan pemerintah daerah ,” ujarnya.

Bahkan, pihaknya juga men-girimkan surat kepada 6.800 pemilik kendaraan bak terbuka di wilayah Kabupaten Probolinggo. Caranya, melalui polisi yang ada di desa-desa dengan memberikan pemahaman tentang larangan tersebut.

“Jika himbauan tersebut masih tidak diindahkan, maka pihaknya akan melakukan penindakan sesuia dengan aturan yang berlaku,” pung-kas AKP.Warih Hutomo.

= FUD

PENTINGNYA DOKUMEN SEJARAH

Arsip Janji Beri ImbalanPROBOLINGGO – Minimnya

dokumen sejarah penting yang banyak tidak terarsipkan, membuat kantor Arsip Kabupaten Proboling-go mengambil langkah. Salah sa-tunya dengan mengadakan program “Masyarakat Peduli Arsip”.

Hal ini disampaikan Kepala Kantor Arsip setempat, Dwi Harto-no kepada wartawan, Kamis (2/1). “Program itu sudah kita ajukan ke Sekdakab. Rencananya tahun ini akan dilaksanakan,” tandasnya.

Menurut dia, dengan adanya program tersebut, warga bisa mengajukan data-data sejarah yang berkaitan dengan Kabupaten Probolinggo. Misalnya, dengan menyetor foto-foto kuno tentang daerah Kabupaten Probolinggo.

“Foto-foto kuno itu tentu saja yang mempunyai nilai tentang se-jarah Kabupaten Probolinggo dan

tidak pernah diarsipkan,” katanya. Program Masyarakat Peduli

Arsip tersebut perlu dilakukan, ka-rena hal itu sangat penting dilaku-kan. Apalagi, kata Dwi Hartono, masih banyak sejarah yang ada di Kabupaten Probolinggo yang tidak masuk dokumen Pemkab.

“Nah dengan adanya program ini, kita berharap masyarakat bisa peduli,” timpal mantan Kabag Umum Pemkab Probolinggo itu.

Dia menjelaskan, dasar pelak-sanaan program tersebut ber-dasarkan amanah Undang-Undang Nomer 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan. Dengan dasar Undang-Undang tersebut, masyarakat mempunyai peran serta untuk menjaga dan menggali beragam sejarah yang ada di Kabupaten.

“Jadi ini tidak hanya semata-mata menjadi tanggungjawab Kantor Arsip

saja, namun juga menjadi tanggung-jawab masyarakat juga,” katanya.

Itulah sebabnya, melakukan penggalian sejarah yang tidak ter-dokumentasikan tersebut sangat penting dilakukan. “Di Kabupaten Probolinggo itu sebenarnya masih banyak sejarah-sejarah tentang ce-rita rakyat. Makanya hal itu perlu dibukukan agar anak cucu kita bisa tahu adanya sejarah yang ada di Kabupaten,” tukas Dwi Hartono.

Untuk menjalankan program itu, Kantor Arsip tidak akan tutup mata terhadap masyarakat. Karena bagi siapapun warga Kabupaten Probolinggo yang menemukan dan menyetorkan temuan data tentang sejarah tersebut akan mendapat-kan imbalan sebagai bentuk apre-siasi. “Nanti kita akan beri imba-lan,” pungkasnya.

= UGI

ANGKUTAN TAHUN BARU

Lonjakan Penumpang Mengalami Fluktuatif

PROBOLINGGO – Pasca tahun baru 2014 lonjakan penump-ang di terminal Bayuangga Kota Probolinggo mengalami naik turun. Bahkan lonjakannya tidak seperti hari lebaran tahun kemarin.

“Lonjakan penumpang tahun baru ini tidak seberapa ketimbang dengan lonjakan penumpang pas hari lebaran,” ujar Kepala UPTD Terminal Bayuangga Kota Probolinggo, Budi Hardjo kepada wartawan, Kamis (2/1).

Beradasarkan data di UPTD ter-minal Bayuangga, pantauan terha-dap lonjakan penumpang tersebut dilakukan sejak 23 Desember 2013 kemarin. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pada saat hari Natal kemarin.

“Pada 23 Desember kemarin jum-lah penumpang sebanyak 3056 orang yang dating. Sedangkan yang berang-kat sebanyak 5783 orang,” katanya.

Pantauan terhadap jumlah penumpang tersebut dilakukan selama 24 jam. Dari hasil pantauan yang dilakukan tersebut, grafis angka penumpang mengalami naik turun.

Bahkan, H-1 tahun baru 2014, jumlah penumpang terhitung sebanyak 3111 orang yang dat-ing. Sedangkan, penumpang yang berangkat dari terminal Bayuangga Kota Probolinggo menuju kota lain sebanyak 5145 orang.

Sementara 1 Januari 2014 jumlah penumpang mengalami kenaikan se-banyak 6600 orang dan penumpang yang dating sebenyak 4021 orang. “Jadi lonjakan penumpang tahun baru ini berbeda dengan lonjakan pada saat lebaran,” imbuh dia.

Budi Hardjo menjelaskan, pantauan dan pendataan terhadap lonjakan itu rencananya akan terus dilakukan sampai tanggal 4 Januari

mendatang. “Jum-lah lonjakan itu masih sementara, karena kita akan terus melakukan pendataan,” pung-kasnya. = UGI

NAIK TURUN. Lon-jakan penumpang pasca tahun baru di terminal Bayuangga Kota Probolinggo.

ugi/koran madura

Page 15: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 15OLAHRAGAPROBOLINGGO JUMAT 3 JANUARI 2014

No. 0273 | TAHUN II 15OLAHRAGAKORAN MADURA

LONDON - Emanuel Adebayor menjadi mimpi buruk bagi Manchester United (MU) pada laga lanjutan Liga Utama Inggris di Old Trafford, Kamis (2/1) dini hari WIB.

Pada laga terse-but, Adebayor menc-etak satu dari dua gol kemenangan Tot-tenham Hotspur atas tuan rumah MU. Satu gol lainnya dicetak Christian Eriksen. Semen-tara satu-satunya gol penghibur MU dibuat oleh Danny Welbeck.

Sejak Tottenham Hotspur di-latih Tim Shewood, Adebayor men-jadi pilihan utama di lini depan “The Lilywhites”. Padahal di masa Andre Villas-Boas, Adebayor selalu men-jadi pemain cadangan. Kepercayaan ini pun dibayar mahal pemain inter-nasional Togo itu. Dari lima laga Liga Utama Inggris musim ini, dia sudah mencetak tiga gol dan satu umpan.

“Kami tahu dia adalah salah satu yang terbaik di liga dan ke-tika dia tampil seperti saat ini, dia nyaris tak bisa dihentikan. Dia sangatlah penting untuk kami. Dia tampak bahagia dengan dirinya dan ingin bermain setiap men-itnya. Saya kagum betapa cepatnya dia kembali menyatu dengan tim karena dia tidak terlalu banyak ter-libat di pramusim,” kata Sherwood.

Pada bagian lain Sherwood men-gakui, kemenangan timnya atas MU betul-betul karena keberuntungan. Terutama karena wasit tidak mem-berikan tendangan penalti kepada tuan rumah pada menit-menit tera-khir pertandingan, setelah Hugo Llo-ris melanggar secara keras terhadap Ashley Young di dalam kotak penalti. Untung, pelanggaran ini tak beru-jung penalti untuk mereka.

Seusai pertandingan, pelatih MU David Moyes mengeluhkan kepemimpinan wasit Howard Webb. Moyes kecewa karena me-nilai Webb tak mengeluarkan kepu-tusan yang tepat dalam sebuah

insiden pada menit-menit akhir tersebut. Saat itu, Young yang se-dang menggiring bola di kotak pen-alti dihentikan tekel Lloris. Meski pemain-pemain MU melancarkan protes, Webb tetap tak mengang-gapnya sebagai pelanggaran.

“Itu merupakan skandal. Jika Anda menerjang seorang pemain di atas lapangan dengan kaki set-inggi itu, akan ada sebuah kartu me-rah dan dikeluarkan dari permainan. Yang dapat saya katakan adalah itu merupakan tendangan penalti yang jelas. Jika yang semacam itu bukan tendangan penalti, saya pikir musim ini kami tidak akan mendapatkan-

nya lagi musim ini,” kata Moyes.Sherwood pun sepakat dengan

protes Moyes. Menurutnya, pelang-garan Lloris seharusnya berujung tendangan penalti. “Saya belum melihatnya lagi, tapi saat itu saya pikir itu adalah penalti. Insiden itu bisa berujung penalti atau tidak, tapi kalau keputusannya seperti itu maka saya senang karena saya ingat ketika datang ke sini bersama Harry (Red-knapp). Kami unggul 2-0 saat turun minum dan (Heurelho) Gomes mem-buat penyelamatan. Dia cukup jelas terlihat lebih dulu menjangkau bola, tapi mereka mendapatkan penalti,” kata Sherwood. = SKY SPORTS/AJI/DAR

PARIS - Klub Liga Serie A Italia milik taipan Indonesia Erick Thohir, Inter Milan, dikabarkan sedang mengin-car penyerang Paris Saint-Germain (PSG) Ezequiel Lavezzi pada jendela transfer musim dingin yang sudah dibuka 2 Januari 2014 kemarin. Say-ang pemain asal Argentina ini memilih untuk tetap bertahan di Paris, meski jarang dimainkan sebagai starter oleh pelatih PSG Laurent Blanc.

Inter membutuhkan suntikan tena-ga baru guna menjaga persaingan den-gan tim-tim papan atas Serie A Italia. Pasalnya saat ini “I Nerazzuri” hanya mengandalkan Rodrigo Palacio dalam menggedor gawang lawan. Sedangkan Ishak Belfodil dan Mauro Icardi belum menemukan ketajamannya, Diego Mil-ito juga masih berkutat dengan cedera.

Kondisi Lavezzi di PSG juga tak menentu pasca tersingkir dari per-saingan antara Zlatan Ibrahimovic dan Edinson Cavani yang jadi pilihan utama Laurent Blanc. Lavezzi cuma tampil 14 kali di seluruh kompetisi dan menyumbang dua gol serta dua umpan. Enam di antaranya dilakoni sebagai pemain pengganti. Dengan Piala Dunia tinggal enam bulan lagi, maka wajar jika Lavezzi butuh waktu bermain lebih banyak.

Terlebih lagi di Inter ada sosok Wal-ter Mazzarri, pelatih yang membangun kariernya di Napoli. Terkait rumor yang menyebut dirinya diminati Inter, Lavezzi merasa tersanjung meski ia tetap akan memperjuangkan tempatnya di PSG.

“Saya senang diminati oleh klub hebat seperti Inter. Tapi saya akan tetap bertahan di PSG, saya terli-b a t dalam sebuah proyek dan

saya tidak ingin pergi. Saya pikir saya belum memberikan yang ter-baik di Paris, jadi saya

ingin tampil lebih baik dan men-gubah situasi ini. Saya sadar bah-wa pintu selalu terbuka di Italia, tapi saya baha-gia di sini. Jika sudah saatnya

untuk pergi, mungkin saya akan melaku-kannya,” kata

Lavezzi.= AJI

INTER MILAN INCAR LAVEZZI

BURSA TRANSFER

ROMA-Vladimir Petkovic menegas-kan bahwa dirinya masih allenatore Lazio. Demikian sebagaimana dis-ampaikannya melalui pernyataan pada Rabu di tengah laporan media bahwa pendahulunya Edy Reja telah menangani latihan tim ‘Elang Ibuko-ta’ -- julukan Lazio, dalam tiga hari terakhir. Selain itu, Petkovic tak sen-ang dengan cara Lazio merekrut Edy Reja sebagai pelatih baru di saat di-rinya masih terikat kontrak dengan klub tersebut.

Pergantian Petkovic dilakukan karena penampilan buruk Lazio musim ini sehingga mereka terpu-ruk di posisi kesembilan klasemen sementara Liga Serie A Italia. Mes-

ki prestasi Lazio memburuk, Petko-vic malah meneken kontrak untuk melatih timnas Swiss selepas Piala

Dunia 2014.Hal inilah yang membuat

manajemen Lazio kesal dan lang-sung bergerak mencari pelatih baru dan menunjuk Reja sebagai sukse-sor Petkovic. Bahkan ketika tim mu-lai berlatih lagi awal pekan ini, Re-jalah yang memimpin sesi latihan tersebut. Rupanya, hal ini membuat Petkovic kesal karena merasa “di-gantung” oleh pihak klub dan ia pun mensomasi Lazio melalui kuasa hu-kumnya, Paco D’Onofrio.

“Dengan rasa terkejut dan ke-cewa, Petkovic pun mengambil tindakan hukum. Usai menandan-tangani kontrak pada 23 Desember 2013 (dengan timnas Swiss), ada-

lah keputusan moral dari di-rinya - tanpa memakai hukum olahraga atau sipil - untuk memberitahu Presiden Claudio Lotito sebelum berita itu dipub-likasikan. Ia pun menegaskan untuk tetap komitmen melanjutkan peker-jaannya bersama Lazio hingga akhir musim, seperti halnya kasus untuk pemain dan pelatih menuju akhir kontraknya,” ujar D’Onforio.

Dia melanjutkan, “Untuk saat ini, tidak ada pemecatan dan pelatih merasa dia masih men-jadi pelatih Lazio dan akan segera berbicara sejelas mungkin dengan presiden Lotito untuk menyelesai-kan kesalahpahaman ini.” = AJI/DAR

EMANUEL ADEBAYORJadi Mimpi Buruk MUTottenham Hotspur Bekuk Manchester United 2-1 di Old Trafford

PERGANTIAN PELATIH

Petkovic: Saya Masih Pelatih Lazio

DIINGINKAN INTER.Penyerang PSG Ezequiel Lavezzi diminati oleh klub Italia Inter Milan.

SUNDULAN ADEBAYOR.

Penyerang Tottenham

Hotspur Emanuel Adebayor (tengah)

melepaskan sundulan

ke gawang Manchester

United yang dijaga David De Gea.

Adebayor menjadi mimpi buruk bagi

Manchester United pada laga itu.

Page 16: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 16

OlahragaJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II

16KORAN MADURA

EMANUEL ADEBAYOR Jadi Mimpi Buruk MU

OLAHRAGA | 15

BARCELONA - Tahun 2014 adalah tahunnya Piala Dunia. Meski masih beberapa bulan lagi, Andres Iniesta mengaku sudah tidak sabar untuk bisa bermain di turnamen itu. Tekadnya ada-lah mempertahankan trofi Piala Dunia bersama Tim Nasional (Timnas) Spanyol.

Iniesta adalah bagian dari generasi emas Spanyol yang sukses memenangi dua trofi Piala Eropa dan satu trofi Piala Dunia sejak 2008. Iniesta pun punya target besar: mempertahankan trofi Piala Dunia di Brasil. “Ini adalah tujuan besar. Ini adalah kesempatan langka dan

penting bagi saya untuk bermain di sana dalam kondisi terbaik,” ujar gelandang yang bermain untuk klub Barcelona tersebut.

Namun, Iniesta tahu bahwa untuk bisa bermain di Piala Dunia, dia harus tampil oke di level klub. Oleh karenanya, dia bertekad un-tuk memenangi semua trofi yang ada musim ini bersama Barcelona. “Tujuan saya sekarang adalah memenangi semua titel dengan klub, baru saya bisa pergi ke Piala Dunia dengan kondisi terbaik,” pungkasnya.

Sementara itu, rekan satu tim Iniesta di Barcelona dan Timnas Spanyol Carles Puyol menilai tahun 2013 yang baru lewat adalah tahun yang berat buatnya. Pasalnya, bek andalan Barcelona itu hanya sedikit bermain untuk “La Furia Roza”, menyusul cedera yang ia alami berulang kali.

Bahkan tak jarang pula pihak yang menyebut sosok pemain berambut gondrong itu akan segera mengumum-kan niatnya untuk gantung sepatu.

Baru-baru ini melalui akun Twitter resminya, sang pemain mengungkapkan isi hatinya terkait apa yang ia alami di sepanjang tahun 2013. “2013 sudah menjadi tahun yang amat berat, di mana saya banyak belajar dan mengerti siapa teman saya yang sebenarnya,” tulis Puyol.

Akibat cedera bertubi-tubi, seiring dengan usia yang sudah menginjak 35 tahun, Carles Puyol musim ini baru bermain sebanyak empat kali untuk “Los Azulgranas”. Dia bahkan tidak membela timnas Spanyol dalam laga-laga kualifikasi Piala Dunia dan Piala Konfederasi Juni 2013 lalu. = AJI

OPTIMISMEINIESTASpanyol Bisa Pertahankan Trofi Piala Dunia 2014

Itu merupakan skandal. Jika Anda menerjang seorang

pemain di atas lapangan dengan kaki setinggi itu, akan ada sebuah kartu merah dan dikeluarkan dari

permainan.

DAVID MOYESPelatih MU

KOMENTAR HOTTentang insiden tekel penjaga gawang Tottenham Hotspur Hugo Lloris terhadap pemain MU Ashley Young di kotak penalti.

INTER MILAN INCAR LAVEZZI

OLAHRAGA | 15

AND

RES

INIE

STA

| SP

ANYO

L

Page 17: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 17

3 JANUARI 2014 No. 0273 | TAHUN II

JUMAT Menjadi Perempuan yang Membanggakan

Eksekusi Tanah Dijaga KetatAgar Tidak Terjadi Konflik

Neter KoleNaNg Hal. PPaMeKaSaN Hal. F

Taneyan Lanjang

Kapitalisasi Pendidikan

Mahasiswa Segel Kampus Unija

SUMENEP – Aliansi Mahasiswa Unija Meng-gugat (AMUG) melaku-kan aksi demo di depan Ruang Rektor Univer-sitas Wiraraja (Unija) Sumenep, Kamis (2/1). Pihak rektorat diminta mengubah sistem paket ke SKS. Sebab, kampus tersebut dinilai telah menjadi kampus bis-nis. Sistem paket yang diberlakukan dinilai tak menguntungkan maha-siswa.

Selama ini, pembayaran SPP di kampus tersebut den-gan sistem paket memaksa mahasiswa untuk membayar Rp 1 juta tanpa memperhati-kan SKS yang ditempuh oleh mahasiswa. Hal itu memberat-kan mahasiswa. Tidak sedikit mahasiswa harus cuti bahkan berhenti karena tak sanggup membayar biaya kuliah.

Dengan sistem paket, SKS yang ditempuh tidak berpen-garuh terhadap pembayaran biaya kuliah. Rektor diminta segera menghapus kebijakan tersebut. “Kampus Unija selain bergeser kepada dunia bisnis, pula hanya untuk orang kaya. Yang miskin tidak boleh berada

di Unija, sebab adanya perubahan sistem paket itu sudah menandakan bahwa mahasiswa yang ekonom-inya menengah ke bawah tak boleh berkuliah di sini,” ucap Hazmi, ora-tor lainnya.

Menanggapi hal itu, Pembantu Rektor I Mohammad Harun dan III

Amirul Fatoni saat menemui ma-hasiswa menjelaskan, kebijakan tersebut tidak lepas dari kepentin-gan mahasiswa pula. “Pihak kam-pus menerapkan sistem paket juga atas kepentingan mahasiwa. Ter-masuk SPP di kampus ini malah sudah di bawah standar daripada

universitas swasta yang lain,” jelas Harun.

Terkait kampus sebagai tem-pat mencari keuntungan materi, ia menjawab politis. Menurutnya, setiap kebijakan yang diambil tidak serta merta langsung dinilai itu bis-nis. “Sebab kebijakan paket ini juga

atas pertimbangan yang matang. Dan kami tidak bisa secepat itu langsung mengubah kebijakan itu,” tambahnya.

Tak puas dengan penjelasan tersebut, pintu masuk ruang rektor dan pegawai disegel mahasiswa.

= SYaMSUNI/MK

DEMONSTRASIsyamsuni/koran madura

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Unija Menggugat (AMUG) melakukan aksi demo di depan Ruang Rektor Universitas Wiraraja (Unija) Sumenep, Kamis (2/1).

Katakan pada

Page 18: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 18PROBOLINGGO JUMAT 3 JANUARI 2014

No. 0273 | TAHUN II SUMENEPKORAN MADURAB

Korban yang baru sekitar 300 meter pulang dari rumah pande itu, tiba-tiba rem sepeda motornya blong dan kendaraannya tidak bisa dikendalikan. Merasa akan menga-lami kecelakaan, korban yang mel-aju dengan kecepatan sedang dari arah timur, melompat ke sebelah kiri jalan.

Namun usaha korban untuk menyelamatkan diri agar tidak terjatuh dari sepedanya justru ber-buah petaka. Korban yang melom-pat dari sepeda motornya dan jatuh ke jurang sedalam tiga me-ter, malah disusul sepedanya yang juga jatuh ke jurang tersebut dan menggencet korban.

”Pada saat sepedanya akan be-lok kanan, korban melompat dari sepeda motornya dan jatuh ke ju-

rang yang ada di sebelah kiri jalan. Pada saat itulah sepeda yang sudah di tinggal pemiliknya juga menyu-sul orangnya ke dalam jurang,” kata Habani (30), saksi mata.

Melihat ada orang terjatuh, Hab-ani yang sedang berboncengan den-gan Sarbini (39) suaminya, berusaha menolong korban. Saat sepeda kor-ban dijauhkan dari tubuhnya, korban sudah tidak bernyawa.

”Waktu saya angkat sepedanya dia masih bernafas, dan pada saat kembali untuk menolong orangnya dia sudah nazak dan mengucap la-fad ’allahu akbar’ sebanyak 3 kali, lalu dia menghembuskan nafasnya yang terakhir,” timpal Sarbini.

Sementara Sutip (32), pemilik pande, mengakui jika korban datang ke pandenya untuk meperbaiki alat-

alat pertanian. Menurutnya, korban datang ke pandenya sekitar pukul 6.30. Ia membawa alat pertanian se-perti cangkul, pacul dan kapak.

Cerita Sutip, usai kebutuhan-nya beres, sekitar pukul 11.00 kor-ban pamit mau pulang. Baru sekitar 300 meter dari rumah pande, tiba-tiba ada kabar bahwa dia meng-alami kecelakaan dan langsung meninggal di tempat. “Saya kaget mendengar ada kabar ada orang mengalami kecelakaan dan menin-ggal di tempat, dan saya langsung ke tempat kejadian untuk memas-tikan kebenaran kabar tersebut, ternyata memang benar dia sudah meninggal,” paparnya.

Sementara korban langsung dijemput oleh kelurganya, dan dibawa pulang ke rumahnya di Desa Campor Timur. Pihak keluar-ga bersepakat untuk menguburkan korban tanpa harus diautopsi terle-bih dahulu. Korban dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.

= junaedy/mk

Pengendara TewasTergencet Motornya Saksi: Saat Ditolong Orangnya Sudah Nazak

SuMeNeP - Karena tuntutann-ya masih belum dipenuh oleh pihak rektorat, hingga pukul 20.00 Wib, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa unija Menggugat (AMuG) masih men-duduki Gedung Rektorat universitas Wiraraja, Kamis (2/1). Mereka tak ingin beranjak dari rektorat jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.

Wawan, koorlap aksi, menyata-kan bahwa dirinya bersama pulu-han mahasiswa yang lain bukan mau main-main, apa yang dirinya lakukan untuk menyampaikan aspirasi mahasiswa. Sebab, katanya, sungguh ironis, hanya gara-gara kebijakan sistem paket, ada banyak mahasiswa mengambil cuti, bahkan memilih untuk berhenti kuliah.

"Sampai pihak rektorat menemu kami, baru segel ini akan dibuka, dan kami pun tanpa dipaksa akan meninggalkan gedung rektorat, tetapi dengan satu syarat, tuntuan kami dipenuhi," tegasnya kepada

Koran Madura saat menduduki gedung rektorat.

Bahkan puluhan mahasiswa mengancam akan tetap menduduki gedung rektorat walaupun sampai pagi hari. "Dan jika tuntutan kami agar kebijakan paket kembali diubah ke SKS belum dipenuhi, besok aksi akan semakin besar. Ini bukan hanya gertak sambal, mulai malam ini sam-pai kapapnpun gedung rektorat akan kami segel," tegas wawan.

Pantauan Koran Madura, Kamis (2/1) malam, terlihat puluhan mahasiswa menduduki gedung re-ktorat, bahkan semua pintu masuk mereka segel, sehingga tak seorang pun bisa lewat sebelum tuntutan mereka dikabulkan.

= syamsuni/mk

Mahasiswa saat hendak menutup

pintu masuk kampus Universitas Wirara-ja Sumenep,Kamis (2/1).

DEMONSTRASI

Amug Menduduki Gedung Rektorat

SuMeNeP – Rahmat (50) atau H. Abdus Salam, warga Du-sun Tana Mera, Desa Campor Timur, Kecamatan Ambunten, mengalami kecelakaan maut di Dusun Congkak, Desa Beluk Kenek, kecamatan setempat, usai memperbaiki alat perta-nian ke sebuah pande.

SUMENEP – Hazmi, orator aksi Aliansi Mahasiswa Unija Menggugat (AMUG) saat me-lakukan aksi di kampusnya, Kamis (2/1) mengatakan, ada sebagian mahasiswi di kam-pusnya rela menjual harga diri demi membayar biaya kuliah. Akibat biaya kuliah yang terlalu memberatkan, sebagian harus melacurkan diri.

“Adanya perubahan sistem paket sudah menandakan bahwa mahasiswa yang ekonominya menengah ke bawah tak boleh berkuliah di sini. Maka tak salah, jika ada sebagian mahasiswa sampai harus menjual dirinya demi membayar biaya kuliah,” ucap Hazmi.

Koorlap aksi, Wawan, juga membenarkan fakta itu. “Tetapi saya tidak bisa menyebutkan namanya, tetapi saya pastikan itu ada. Sebab, mereka sendiri mengeluh ke kami bahwa mereka melakukan ini karena hanya un-tuk bayar kuliah dengan sistem paket itu,” terangnya.

Namun hingga pukul 6.15, Rektor Unija Alwiyah belum bisa dikonfirmasi. Pesan singkat yang dikirimkan wartawan Koran Ma-dura belum dibalas.

= syamsuni/mk

ASUSILA

jual kehormatan demi Biaya kuliah

SUMENEP - Sudah memasuki hari ketujuh, dua kapal pengangkut pupuk dari Surabaya tujuan Sampit hilang. Hanya ada enam orang ABK yang diketahui dalam keadaan se-lamat. Sebanyak 24 ABK yang ada di kapal tersebut belum ditehui ka-barnya.

Camat Masalembu Suswono mengungkapkan, hanya enam orang yang dipastikan selamat. Semen-tara 24 orang lainnya belum ada kabarnya.

“Hanya enam orang itu saja yang ada, Mas. Soal apakah ada ABK lagi saya masih belum bisa memastikan, sebab sementara yang saya ketahui baru ada enam orang yang terdampar,” jelasnya, Kamis (2/1).

Dua kapal motor pengangkut pupuk dari Surabaya dengan tujuan Sampit, Kalimantan Tengah, hilang di perairan Masalembu. Di tengah perjalanan, gelombang ombak besar datang dan tiba-tiba menghantam dua kapal tersebut. Dua kapal terse-but pun menepi. Dua kapal tersebut dinyatakan hilang, Minggu (22/12) malam.

Selain mengangkut pupuk, dua kapal tersebut juga mengangkut 50 Anak Buah Kapal (ABK) dengan ma-sing-masing ABM 15 perkapal.

=syamsuni/mk

KAPAL HILANG

24 aBk yang Hilang Belum ditemukan

Page 19: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 19SUMENEP C

Koordinator Pemuda Gili Raja Menggugat (PMP) Syaiful Anang, Kamis (2/1) mengatakan bahwa den-gan alokasi anggaran Rp 1,4 miliar dari APBD Sumenep tahun anggaran 2014 tidak cukup. Itu jika dilihat dari populasi masyarakat Gili Raja yang terbagi sebanyak empat desa.

Oleh karena itu, pihaknya ber-harap agar dana CD dari PT Santos yang selama ini beroperasi di perai-ran pulau Gili Raja ikut dimasukkan dalam perencanaan pengadaan PLTD tersebut. Itu supaya masyarakat Gili Raja tidak ada yang merasa dikuci-lkan ketika kemampuan PLTD itu nantinya tidak mampu menjangkau masyarakat secara keseluruhan di empat desa tersebut.

“Saya bersyukur dewan bersama pemerintah sudah menerima tun-tutan masyarakat Gili Raja dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,4 miliar dari APBD. Namun dana itu dirasa tidak cukup jika ingin mem-berikan pelayanan listrik untuk selu-ruh masyarakat yang ada Gili Raja,” tuturnya.

Pulau Gili Raja memiliki empat desa di antaranya Desa Jate, Ban-maleng, Banbaru dan Lombang. Jika pada nantinya pengadaan listrik tidak mencukupi semua masyarakat yang ada di sana, maka dikhawatirkan ada kecemburuan sosial. Namun jika program CD juga dialokasikan untuk pengadaan PLTD tuntas maka man-faatnya akan lebih dirasakan oleh

masyarakat. Sebab selama ini program CD

di pulau paling ujung selatan Ka-bupaten Sumenep ini tidak terasa bagi masyarakat setempat. “Jelas kecewa bagi mereka yang tidak dapat, makanya kami berharap, dana CD juga dialokasikan un-tuk pembangunan listrik karena yang itu paling utama dibutuhkan masyarakat Gili Raja, dari pada dialokasikan untuk pembangu-nan lainnya yang selama terkesan tidak jelas dampaknya terhadap masyarakat” tandasnya.

Sementara Wakil Banggar DPRD Sumenep Muhammad Husin, sebe-lumnya mengatakan bahwa dana yang dialokasikan untuk listrik di Gili Raja itu sebesar Rp 1,4 miliar. Pihaknya menilai bahwa penetapan anggaran untuk pengadaan listrik di Gili Raja melewati perjalanan diskusi yang a lot dan melelahkan.

Namun karena pada kali per-tama warga aksi, lima fraksi lang-sung menyepakati, akhirnya tun-tutan masyarakat Gili Raja menjadi kenyataan. ”Berkat perjuangan kita itu, mereka yang semula menolak akhirnya menyepakati anggaran sebesar Rp. 1.4 miliar untuk pene-rangan listrik di Gili Raja. Dan mu-dah-mudahan itu bisa membantu mereka,” kata ketua fraksi PKNU ini dengan tegas.

=ali ridho/mk

Warga Tuntut CD PT SantosSUMENEP- Warga Gili Raja Kecamatan Gili Genting menun-tut agar dana CD (community development) PT Santos juga dialokasikan untuk rencana Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Itu terkait alokasi anggaran APBD 2014 senilai Rp 1,4 miliar untuk rencana PLTD dinilai minim.

SUMENEP - Ratusan penum-pang kapal tujuan Kepulauan Kangean berebut naik kapal cepat di Pelabuhan Kalianget, Kamis (2/1). Para penumpang menga-ku sempat tertahan di pelabuhan selama beberapa hari akibat tidak ada kapal yang beroperasi karena cuaca buruk.

Pantauan Koran Madura, pe-numpang memadati dermaga tiga Pelabuhan Kalianget. Mereka berebut naik kapal cepat Expres Bahari. Dengan berjubel, mereka naik kapal karena khawatir tidak bisa bisa pulang selain dengan ka-

pal tersebut.Kapal Ekspres Bahari memang

satu-satunya kapal yang berope-rasi ke Kepulauan Kangean, sejak cuaca buruk melanda perairan Sumenep dalam sepekan terak-hir. Mereka yang hendak pulang ke kepulauan datang dari berba-gai daerah. Karena beberapa hari terakhir cuaca ekstrem, sehingga harus menginap di Sumenep.

"Kami mau pulang kampung, Mas. Menghabiskan waktu li-buran (kuliah) dulu bersama ke-luarga di pulau. Dan kapal cepat ini satu-satunya yang berlayar ke

Kangean, jadi kami terpaksa ber-desakan di kapal," kata Nurul.

Kepala Cabang Kapal Cepat Kalianget, Barata Kurniawan, mengatakan, kapal cepat bero-perasi perdana setelah sempat tertunda selama sepekan karena cuaca buruk. "Jumlah penum-pang saat ini mencapai 234 dari kapasitas kapal 241 penumpang. Sementara perjalanan laut kapal cepat ke Pulau Kangean ditem-puh selama tiga jam setengah," tukasnya.

=ahmad sai/mk

CUACA MEMBAIK

Penumpang Rebutan untuk Pulang

SUMENEP – Sejumlah proyek di Kabupaten Sumenep pada tahun anggaran 2013 menyisakan banyak masalah. Sejumlah proyek hingga batas waktu yang telah ditentukan tidak selesai. Sebanyak delapan rekanan di blacklist.

Kontraktor delapan proyek fisik yang didanai dari APBD sebesar Rp 3 miliar melalui Dinas PU Bina Marga Sumenep, me-nyebar di sejumlah kecamatan, baik di daerah kepulauan maupun daratan. Salah satunya, proyek beton sepanjang 200 meter yang ada di Kecamatan Arjasa Kepu-

lauan Kangean. Selain itu, juga pekerjaan tiga proyek hotmix jalan poros kecamatan yang ada di daerah daratan.

Kepala Dinas PU Bina Marga Sumenep Edy Rasyiadi menjelas-kan, sebanyak delapan rekanan tersebut mamang sudah selayaknya diberi sanksi sampai diputus kon-traknya.

”Sanksi itu memang seharus-nya sudah dijatuhkan terhadap delapan rekanan itu, karena mereka sudah tidak bisa menyelesaikan sesuai waktu yang ditentukan,” katanya. Batas waktu pengerjaan

proyek 31 Desember 2013.Sanksi yang diberikan terha-

dap pihak rekanan itu tergolong

sanksi yang sangat berat. Kendati demikian, pihaknya mengaku terpaksa memberikan sanksi itu, karena pihaknya sebagai satker harus tegas dalam mengambil kebijakan.

”Kami hanya sebagai pelaksana dari aturan yang ada. Jadi, itu kami berikan sesuai dengan aturan yang berlaku,” terangnya.

Disinggung masalah penyebab tidak selesainya delapan proyek itu, menurutnya, banyak faktor, salah satunya karena akibat manageman kontraktor yang kurang baik. ”Itu salah satunya, ada juga yang dise-

babkan kondisi jalan itu sendiri, yakni jalan poros kecamatan,” ujarnya.

Bahkan lanjut Edy, di antara delapan pengerjaan proyek itu, satu di antaranya sampai saat ini masih belum juga dikerjakan, yakni proyek beton yang ada di Kecamatan Raas.

”Kalau yang pekerjaan jalan, semunya sudah dikerjakan. Hanya saja rekanan tidak bisa menyele-saikannya, namun kalau pekerjaan beton itu memang tidak dikerjakan dari awal,” tukasnya.

= junaedy/mk

PROYEK TAK SELESAI

Delapan Rekanan Di-blacklist

Sanksi itu memang seharus-nya sudah dijatuhkan terha-dap delapan rekanan itu, ”

Edy Rasyiadi Kepala Dinas PU Bina

Marga Sumenep

Warga berebut naik kapal cepat di Pelabuhan Kalianget, Kamis (2/1). Mereka sudah beberapa hari terta-han di pelabuhan akibat cuaca ekstrem.

Page 20: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 20 SUMENEPD

Dumawi yang manjadi korban kejahatan curanmor menilai pe-nanganan kasus curanmor oleh pihak kepolisian sangat lamban. Buktinya, meski motor ninjanya sudah hilang sejak 4 bulan yang lalu (28/9), pelaku curanmor masih dibiarkan berkeliaran. Padahal, pemerikasaan sudah mengarah pada salah satu pelaku.

“Saya kok heran dengan tinda-kan polisi dalam menangani kasus curanmor. Sebab, motor saya sudah jelas-jelas digunakan oleh orang lain yang berinisial ED. Tapi kenapa pelaku tak kunjung ditangkap? Padahal, ED sudah diperiksa Polsek Pasean waktu itu mengaku membe-li motor Ninja itu dari DL, asal Kec Waru. Sedangkan DL juga mengaku membeli Ninja itu dari MS, asal Kec Waru dan MS juga megaku mem-beli dari AS asal Batuputih,” cerita Dumawi.

Sayangnya lagi, kata korban, meski pemeriksaan sudah men-garah pada pelaku terakhir yang berinisial AS, namun hingga kini AS masih belum juga ditangkap. Bahkan, ED yang ketangkap basah polisi mengendarai motor korban juga dilepas oleh polsek setelah

menjalani pemeriksaan 24 jam.Mestinya, lanjut Dumawi,

ED tidak dilepas sebelum pelaku ditangkap. Ini untuk memastikan bahwa pelaku sesuai dengan kete-rangan yang ditunjukkan oleh ED. Nah, pelaku tak kunjung ditangkap, malah ED juga sudah dilepas. Kata Dumawi, alasan polisi melepas ED lantaran ED bukan pelaku hanya sebatas korban kejahatan curanmor juga.

Kejadian itu bermula saat ED berpapsan dengan korban di da-erah Pasar Pasean. Saat itu, jelas Dumawi, motor ninja miliknya yang dipakai ED sudah tidak berpelat nomor. Namun demikian, karena ED sudah tahu bahwa motor ninja itu miliknya, lantas Dumawi melaporkan dan mem-inta bantuan Polsek Pasean untuk menangkap ED.

Tak berselang lama, ED berhasil ditangkap Polsek Pasean. Sehingga, ED diperiksa dan mengatakan bahwa motor itu dibeli dari DL. Saat Dumawi mmeminta motor itu untuk dibawa pulang, Polsek Pasean justru meinta Dumawi un-tuk melengkapi berkas dan kerang secara lengkap.

Tak ayal, di saat bersamaan Polsek Batuputih akhirnya datang ke lokasi untuk mengurus kend-araan itu agar bisa dibawa pulang. Sayangnya, meski sudah diurus Polsek Batuputih, ED tidak diberi-kan untuk diurus Polsek Batuputih, alasan Polsek Pasean yakni ED juga korban. Hanya motor yang diberi-kan ke Polsek Batuputih.

Namun, upaya Dumawi untuk meperoleh motornya juga kandas.

Polsek Batu Putih beralasan mo-tor masih dijadikan barang bukti. Sehingga polisi harus menangkap pelaku terlebih dahulu untuk bisa membawa pulang motor ninja korban. Oleh Polsek Batuputih disarankan korban mengurus hal tersebut langsung ke Polres Sume-nep.

Lagi-lagi, kata Dumawi, penan-gan kasus tersebut oleh Polres juga tidak ada kejelasan. Bahkan untuk

memperoleh motornya yang suadah diamankan oleh polsek Batu Putih, itu pun masih dipersulit. Menurut korban, dirinya dipimponng kesana kemari hanya untuk mendapatkan motornya tersebut.

Sayangnya saat dikonfirmasi ke Polres Sumenep, Pihak kepolisian mengaku belum mengetahui terkait adanya kasus curanmor tersebut.

=ali ridho/mk

KRIMINAL

Polisi Tak Mampu Tangani CuranmorSUMENEP – Polisi belum bisa mengungkap dan menangkap pelaku kasus curanmor (pencurian kendaraan bermotor). Itu terbukti dengan tak kunjung adanya penangkapan terhadap pelaku kejahatan curanmor seperti yang dialami Dumawi, 40, Warga Desa Bantilan, Kec Batuputih.

Korban menunjukkan bukti laporan kehilangan motornya ke Mapolsek Batuputih.

SUMENEP – Penundaan pen-gumuman pelulusan CPNS Tenaga Harian Lepas (THL) Kategori 2, membuat para calo PNS makin leluasa menawarkan jasa untuk bisa lulus. Sekalipun BKPP sudah mengimbau agar tidak percaya calo, namun masih ada sebagian yang menggunakan jasanya untuk meloloskan keinginan jadi abdi negara.

Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sumenep, Titik Suryati membe-narkan hal fakta itu. Pasca pelak-sanaan seleksi tes CPNS THL K2 November lalu, instansinya se-makin sering mendapat laporan mengenai adanya oknum yang menawarkan jasa untuk bisa lolos jadi PNS. Tentu dengan memenuhi sejumlah persyaratan.

“Aksi calo itu tidak hanya ter-

jadi di wilayah kecamatan daratan, namun di kepulauan seperti Arjasa juga terdapat peserta yang menda-pat tawaran untuk diluluskan men-jadi PNS dengan syarat membayar uang sebesar 50 Juta,” jelasnya, Kamis (2/1).

Aksi para calo PNS itu dipas-tikan modus penipuan. Pasalnya, tidak satu pun yang bisa menjamin kelulusan THL menjadi CPNS ter-masuk dari pihak pemkab.

“Penentuan kelulusan ha-nya bisa diputuskan oleh Tim Panselnas berdasarkan hasil tes yang telah dilaksanakan. Jadi, jika ada yang menawarkan kelulusan, itu sudah pasti modus penipuan,” tegasnya.

Mantan Kabag Hukum Pem-kab Sumenep ini mengatakan, sesuai Surat Edaran Menpan, belum pengumuman hasil seleksi CPNS

THL K2 itu dijadwal pada minggu keempat di Bulan Januari 2014, dan sampai saat ini belum ada kabar pe-nundaan lagi.

“Berdasarkan SE Menpan, pen-gumuman dijadwalkan pada ming-gu keempat bulan Januari 2014,”

sebutnya.Soal langkah konkret BKPP

dalam menekan para calo agar tidak kian gentayangan, kata Titik, pi-haknya akan terus melakukan sosi-alisasi dan imbauan agar tidak per-caya kepada pihak manapun yang

menjamin kelulusan menjadi CPNS. “Apalagi mendekati pengumuman tes CPNS itu masa rawan diman-faatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Maka sosialisa-si dan himbauan akan selalu kami lakukakan,” pungkasnya.

Anggota Komisi A DPRD Kabu-paten Sumenep, Darul Hasyim Fath meminta agar pemerintah betul-be-tul mengawal pelaksaan tes CPNS bebas dari calo.

“Sebab, dalam hemat saya, mereka masih terus berkeliaran, karena tidak ada pengawasan ketat dari pemerintah, sehingga mereka tetap eksis melakukan modus peni-puan,” katanya.

Menurut Politisi PDI-P itu, pe-merintah tidak cukup hanya seka-dar melakukan sosialisasi dan him-bauan.

=syamsuni/mk

CALo CPNS MAKIN LeLuASA

Pemerintah Perlu Mengawasi Secara Ketat

Berdasarkan SE Menpan, pengumuman dijadwalkan

pada minggu keempat bulan Januari 2014,”

Titik SuryatiKepala BKPP Sumenep

Page 21: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 21SUMENEP EPROBOLINGGO JUMAT 3 JANUARI 2014

No. 0273 | TAHUN II PAMEKASANKORAN MADURAE

Eksekusi Tanah Dijaga KetatAgar Tidak Terjadi Konflik Antar Pihak yang Bersengketa

PAMEKASAN - Pelaksanaan eksekusi tanah seluas 180 meter persegi di Desa Pang-tonggal, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, oleh Pengadilan Negeri (PN) se-tempat mendapat penjagaan ketat petugas kepolisian dari Polres Pamekasan, Kamis (02/01) pagi. Penjagaan ketat itu dilakukan untuk mengan-tisipasi kemungkinan ter-jadinya konflik antar pihak yang bersengketa.

Sejak sekitar satu jam sebelum pembacaan perintah eksekusi oleh juru sita Pengadilan Negeri Pame-kasan, ratusan polisi sudah bersiaga di sekitar tanah yang disengketakan sehingga menjadi perhatian warga sekitar. Namun akhirnya, proses eksekusi berjalan lancar tanpa ada gangguan keamanan oleh pihak yang merasa dirugikan.

Wakapolres Pamekasan, Kom-pol Ikhwanuddin mengatakan meski tidak ada indikasi gangguan keamanan, namun sudah menjadi ketetapan dalam prosedur tetap (protap) pengamanan eksekusi tan-ah, lembaganya harus melakukan pengamanan. “Ini adalah bagian

dari protap. Kami hanya melaksana-kan kewajiban,” katanya.

Ia menjelaskan personel yang diterjunkan mengamankan proses eksekusi itu berjumlah 154 orang, terdiri dari kesatuan Dalmas, Bi-mas, intel, dan Reskrim. Munu-rutnya pengamanan yang dilakukan itu tidak berlebihan, karena sudah sesuai dengan standar pengamanan.

“Meskipun tidak ada laporan yang mengindikasi terjadinya gang-guan kemanan saat proses eksekusi, tapi gabungan ini sebagai antisipasi saja sesuai dengan standar penga-manan,” katanya.

Tidak hanya itu, lanjut wakapol-res, pengamanan itu akan dilakukan pasca eksekusi dengan menempat-kan anggotanya di sekitar obyek sengketa dan tempat tinggal pihak-pihak yang bersengketa.

Tanah tersebut disengketakan antara Uma alias Suruji sebagai penggugat dan sekaligus pemohon eksekusi, dengan Tayyib selaku ter-gugat dan termohon eksekusi. Ked-uanya masih terikat hubungan ke-luarga. Bahkan, jarak rumah antara antara keduanya tidak terlalu jauh.

Dalam pembacaan eksekusi oleh juru sita pengadilan disebutkan, pada tahun 2004 lalu, antara kedu-anya terjadi kesepakatan jual beli, dimana tanah milik tergugat dibeli oleh penggugat dengan harga Rp

3,5 juta. Namun, kemudian tergugat mengingkari (wanprestasi) terha-dap kesepakatan jual beli tersebut sehingga Uma memperkarakannya ke pengadilan.

Usai pembacaan eksekusi tanah, juru sita PN Pamekasan, Panitra

Sahrul Safiri mengatakan setelah eksekusi itu dilaksanakan, maka sengketa tanah tersebut telah se-lesai, dan hal-hal mengenai tanah tersebut tidak lagi menjadi tang-gung jawab PN Pamekasan.

“Jadi setelah kami eksekusi,

maka perkara ini bukan lagi men-jadi tanggung jawab kami. Saya berharap kepada kepala desa untuk membantu proses ini, agar keputu-san ini dapat dijalankan tanpa ada yang merasa dirugikan,” ujarnya.

=ALI SYAHRONI/MUJ/RAH

HARGA PAKAN MELONJAK

Pembudidaya Ikan Tawar Kian TerjepitPAMEKASAN - Sejumlah pem-

budidaya ikan tawar di wilayah Kecamatan Kadur, Pamekasan, kian terjepit, bahkan tidak sedikit sudah gulung tikar, karena harga pakan terus melonjak tak terkend-ali. Seperti pembudidaya ikan lele di Desa Bungbaruh dan sebagian pembudidaya lele di Desa Kerta-gena Tengah.

Kebanyakan pembudidaya ikan tawar ini mengaku tidak bisa mel-anjutkan budidaya ikan tawar ka-rena kurang menguntungkan, bah-kan cenderung rugi. Masing-masing pembudidaya memiliki alasan yang berbeda, namun beberapa dianta-ranya ada kesamaan, yaitu karena lonjakan harga pakan yang tidak seimbang dengan harga penjualan ikan yang diternaknya.

Salah pembudidaya ikan, Kusairi mengatakan dalam beberapa waktu terakhir, harga pakan terus melon-jak naik. Kenaikan terakhir naik Rp 6.000 per sak. Yaitu dari semula Rp

265 ribu per sak menjadi Rp 271 ribu perzak. “Harga pakan ini sudah mahal dan terus melonjak. Sedang-kan harga jual ikan lele hanya Rp 14 ribuan perkilo,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Kholis warga Kertagena Tengah. Se-lain mengeluhkan lonjakan harga pakan, ia juga mengeluhkan tidak adanya penyuluhan kepada pembu-didaya ikan, menyangkut teknik bu-didaya dan cara pembuatan pakan alternatif.

“Kalau kami tahu cara pem-buatan pakan alternatif yang bisa menghemat biaya tentu sangat membantu kami. Karena kalau hanya bergantung pada pakan pabrikan sangat merugikan,” ka-tanya.

Kepala Dinas Kelautan dan Peri-kanan (DKP) Pemkab Pamekasan, Nurul Widiastutik mengatakan pembinaan terhadap kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) di Pamekasan sampai tahun ini masih

berlanjut. Bahkan pada 2014 ini, pihaknya sudah merencanakan un-tuk memberi bantuan kepada se-jumlah kelompok yang masih aktif dalam kegiatan budidaya ikan.

Bantuan yang akan diberikan berupa terpal, bibit, dan bantuan pakan yang rencananya akan di-berikan kepada sekitar kelompok yang memiliki anggota jelas dan menjalankan usaha budidaya ikan. 20 kelompok itu merupakan calon

penerima yang dijaring melalui Musrenbang serta aspirasi yang diu-sulkan oleh sebagian anggota DPRD setempat.

“Saya tidak hafal jumlah past-inya, tetapi sekitar 20 kelompok. Kelompok ini masih aktif menjalan-kan usaha budidaya lele berdasar hasil Musrenbang maupun yang diajukan anggota dewan,” katanya.

Selain akan memberi bantuan, pihaknya juga akan memberi peny-uluhan teknis budidaya kepada para anggota Pokdakan dengan meng-hadirkan tenaga ahli seperti yang telah dilaksanakan pada tahun se-belumnya. Terhadap pembudidaya lele perorangan, pihaknya belum merekomendasikan bantuan karena memang disyaratkan harus melalui kelompok.

Mengenai adanya petambak yang gulung tikar, pihaknya belum bisa memberi jawaban pasti karena perlu dicek langsung ke lapangan. Apakah penyebab kegagalan itu ka-

rena kesalahan budidaya, atau kare-na faktor lain. Sebab, budidaya lele saat ini masih cukup menjanjikan karena pemasarannya tidak perlua ke luar Madura.

Ia menduga, penyebab kega-galan pembudidaya lele itu dika-rena beberapa hal. Diantaranya, faktor ketidak seriusan petambak, kesalahan teknik budidaya atau karena salah kelola. Yaitu, pem-budidaya tidak mengembangkan usahanya setelah panen tetapi lebih memilih dibelanjakan untuk hal-hal konsumtif sehingga usah-anya macet.

Oleh karenanya, pihaknya men-syaratkan pengelolaan bantuan bu-didaya ikan ini diarahkan kepada kelompok, agar lebih mudah dalam pengawasannya. Sebab, ketua kelompok juga memiliki tanggung-jawab untuk menjalankan usaha dan membina anggotanya dalam hal budidaya dan pemasaran.

=ACH. FAUZI/RAH

Saya tidak hafal jumlah pastinya, tetapi sekitar

20 kelompok. Kelompok ini masih aktif menjalan-kan usaha budidaya lele berdasar hasil Musren-

bang maupun yang diaju-kan anggota dewan

Menga-mankan

Petugas ga-bungan sedang

mengawal pelaksanaan

eksekusi lahan sengketa, agar

tidak terjadi pertumpahan

darah.

Page 22: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 22

Layanan Publik DisorotBupati Perlu Mengevaluasi Pimpinan Sejumlah SKPD

Salah satunya disorot oleh Ketua lembaga Pemberdayaan dan Pengembangan masyarakat (LP2M) Pamekasan, Heru Budi Prayitno. Menurutnya pada tahun 2013 lalu masih banyak keluhan masyarakat yang ditujukan pada instansi yang berkaitan dengan pelayanan publik.

Ia mencontohkan semisal keluhan terhadap pelayanan kesehatan.

Semestinya, terhadap keluhan masyarakat yang muncul utamanya di media massa haruslah disikapi serius oleh Bupati Pamekasan yang telah berjanji saat berkampanye dulu untuk meningkatkan kualitas pelayanan di kabupaten tersebut.

Untuk itu, Heru berharap, apa-bila di tahun 2014 ini masih dite-mukan adanya pimpinan SKPD yang tidak mampu memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya, Bupati Ach. Syafi’i hendaknya berani mel-akukan evaluasi sekaligus meng-ganti pejabat yang bersangkutan dengan yang lebih baik.

“Karena bagaimanapun juga ada SKPD-SKPD tertentu yang merupa-kan PSO (Publik Service Obligation). Jadi setiap ada keluhan harus lang-

sung ditangani, tahun 2014 harapan saya harus jauh lebih baik daripada tahun 2013. Kalau tidak, saya minta kepada Bupati untuk mengevaluasi kembali pimpinan SKPD yang tidak melakukan pelayanan dengan baik,” katanya.

Sorotan itu tampaknya mem-buat gerah Bupati Ach Syafi’i. Bu-pati mengatakan pergantian tahun dapat menjadi momentum untuk berbenah dan mengevaluasi ber-bagai hal yang terjadi selama tahun 2013, agar lebih baik ditahun 2014. Khususnya pelayanan publik, ka-rena berkenaan langsung dengan masyarakat.

Dia mengatakan tidak hanya pada pelayanan publik saja, semua kegiatan yang telah dilaksanakan di tahun 2013 dapat diambil hikmahn-ya sebagai pembelajaran di tahun

2014 untuk memperbaiki hal-hal yang masih kurang maksimal.

Untuk mewujudkan hal itu, se-lain pihaknya akan merusaha men-ingkatkannya, Bupati Syafi’i juga mengajak masyarakat bersama-sa-ma dengan pemerintah untuk mem-bangun Pamekasan. Bupati juga berjanji kekurangan di 2013 akan diperbaiki di tahun 2014.

Salah satu jalannya, setiap gese-kan yang terjadi sebagai dampak pemilukada Bupati di tahun 2013, harus disudahi dan di tahun 2014 ini semuanya bisa kembali menyatu tanpa adanya perbedaan paham dan dukungan, untuk bersama memban-gun Kabupaten Pamekasan.

Dengan kesadaran dan keber-samaan antara seluruh masyarakat dan pemerintah tersebut, di tahun yang baru ini diharapkan berbagai

program pembangunan dapat lebih ditingkatkan, sehingga pemerataan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat lambat laun dapat pula segera tercapai.

Dia mengatakan mutasi yang dilakukannya hari Senin kemarin, merupakan salah satu upaya men-ingkatkan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Pamekasan. Disamp-ing berbagai cara, seperti melaku-kan evaluasi secara berkala terha-dap kinerja masing-masing SKPD.

“Salah satu diantaranya upaya mengurangi keluhan itu adalah dengan ini (mutasi), jadi kita tekan-kan bagaimana teman-teman teru-tama pelayanan kepada masyarakat untuk lebih ditingkatkan di tahun 2014 dan mudah-mudahan ini bisa kita laksanakan,” jawabnya.

=ALI SYAHRONI/RAH

FUNGSIONAL

Pencairan Tunjangan Terindikasi DiendapkanPAMEKASAN - Pencairan Tun-

jangan Fungsional Guru (TFG) non PNS tahun anggaran 2013 di lingkungan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan pa-tut dicurigai. Sebab, program yang anggarannya tercatat dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) APBN tersebut, pencairannya me-lewati tahun anggaran. Semestinya, dana TFG itu sudah disalurkan ke rekening masing-masing guru pen-erima, namun hingga saat ini masih belum ada penyaluran. Lambatnya pencairan dana tunjangan tersebut cukup mengindikasikan ada dugaan diendapkan oleh pihak-pihak tert-entu.

Sejumlah guru mencurigai dana tersebut sengaja diendapkan untuk diambil keuntungannya. Karena se-jauh ini belum ada penjelasan apap-un terhadap mereka tentang hal-hal yang menghambat penyaluran dana TFG.

Tahun lalu, pencairan tunjan-gan dana itu juga sempat diwarnai protes dari sejumlah kepala madra-sah swasta yang tergabung dalam Persatuan Kepala Madrasah Swasta (PKMS) setempat yang langsung mendatangi Bagian Keuangan Kan-tor Kemenag. Para kepala madrasah tersebut mempertanyakan realisasi tunjangan fungsional guru swasta kuota 2012 yang hingga tutup ta-hun belum dicairkan dengan alasan diretur.

Sekretaris PKMS, Zainullah

mengaku selain mempertanyakan realisasi tunjangan fungsional guru swasta kuota 2012. Saat itu jumlah guru yang belum menerima pen-cairan mencapai 789 orang guru non PNS dari 8.826 guru penerima. Dikhawatirkan kasus tersebut kem-bali terulang pada tahun anggaran saat ini, sehingga penjelasan pimpi-nan Kantor Kemenag sangat mereka tunggu.

Saat dikonfirmasi, Kepala Kantor

Kemenag Pamekasan, Muarif Tan-towi mengaku pencairan tunjangan fungsional itu tidak menyalahi atu-ran. Karena pencairan dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) sudah dilakukan sebelum tutup tahun. Namun, penyaluran dari bank yang ditunjuk, yakni Bank BNI masih terkendala penyelesaian administrasi pembuatan rekening penerima tunjangan. “Tidak ada yang terlambat. Dana sudah ada dan

tinggal menyalurkan ke rekening penerima,” katanya.

Kendala lain yang mengham-bat pencairan tunjangan itu karena banyaknya kurang lengkapnya per-syaratan administrasi , seperti su-rat keterangan aktif mengajar, KTP yang tidak berlaku, maupun kesala-han pengisian permohonan pem-buatan rekening.

Menurut Muarif, jumlah peneri-ma Tunjangan Fungsional Guru non

PNS di bawah binaannya mencapai 8.409 dan diperkirakan akan cair pada awal Januari. “Hasil kesepaka-tan kami dengan BNI, awal bulan ini sudah bisa diterima,” jelasnya.

Mantan kepala Kemenag Lu-majang itu menjelaskan untuk pencairannya akan dibagi berdasar masing-masing kecamatan. Hal itu untuk menghindari terjadinya antrean di bank saat pencairan.

Sementara jumlah nominal tun-jangan untuk setiap guru penerima sebesar Rp 3 juta selama satu tahun, atau Rp 1,5 juta setiap semester.

Disinggung apakah ada guru penerima yang diretur (dikemba-likan) dan pencairannya tertunda seperti yang terjadi di tahun 2012, Muarif belum bisa memberikan jawaban pasti. Dia hanya menyata-kan semua guru yang terdaftar se-bagai penerima, bisa langsung me-nerima tunjangan itu.

Sementara itu, Mukit, salah se-orang calon penerima tunjangan fungsional asal Kecamatan Pade-mawu mengaku bisa bernafas lega, setelah satu tahun lamanya men-unggu penyaluran tunjangan itu. Sekalipun hanya setahun sekali, namun tunjangan tersebut sangat membantu dirinya dan keluarg-anya, dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Mukit berharap pencairan dana itu akan tepat waktu. Jika memung-kinkan dilakukan di awal bulan ini.

=FAKIH AMYAL/GHOZI MUJTABA/RAH

PAMEKASAN - Selama tahun 2013, di Kabupaten Pame-kasan masih banyak terdapat keluhan masyarakat men-genai belum maksimalnya pelayanan publik terhadap masyarakat. Akibatnya hal itu menjadi sorotan sejum-lah kalangan, agar lemahnya pelayanan publik tidak terus terulang di tahun 2014.

PAMEKASANH

JadwalSejumlah guru di lingkungan Kementerian Agama sedang melihat jadwal pengambilan rekening di kantor Keme-nag.

Page 23: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 23PAMEKASAN G

Kinerja DPRD Belum Optimal20 Pembahasan Raperda Tak SelesaiPAMEKASAN- Kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan dirasa-kan kurang maksimal. Hing-ga memasuki tahun baru, lembaga legislatif di Bumi Gerbang Salam itu masih memiliki tanggungan 20 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang belum disele-saikan.

20 Raperda itu merupakan rancangan peraturan yang masuk dalam daftar Program Legislasi Daerah (Prolegda) sisa tahun lalu dari 30 Raperda yang ada.

Ketua Badan Legislasi Daerah (Balegda), Taufikurrahman menya-takan tahun ini semua rancangan aturan itu akan disahkan sebagai

Perda sebelum memasuki paroh tahun ini, karena seluruh pemba-hasannya sudah hampir selesai dan tinggal disahkan.

Salah satu yang menjadi ham-batan dalam penyelesaian Rap-erda itu adalah waktu. Penyelesa-ian satu rancangan menjadi Perda membutuhkan waktu yang cukup panjang. Sebab prosesnya cukup rumit dan membutuhkan telaah yang sangat mendalam. Pada-hal, untuk mempercepat, pemba-hasannya sudah dilakukan mela-lui kepanitiaan khusus (pansus) sesuai bidang materi masing-mas-ing Raperda yang masuk.

Sebenarnya pembahasan 20 raperda itu sudah separo perjala-nan dan ada sebagian yang sudah dilakukan kajian akademik. Se-hingga kemungkinan dalam waktu dekat seluruh pembahasannya akan segera tuntas ”20 raperda itu bu-

kan tidak dibahas, hanya kami tidak ingin tergesa-gesa dalam menyele-saikannya,” ujar politisi Partai Ger-indra ini.

Dalam melakukan pembahasan itu, kata dia, dilakukan secara me-nyeluruh dengan memperhitungkan dampak positif dan negatif setelah rancangan tersebut diberlakukan sebagai Peraturan Daerah. Kajian dampak itu dilakukan dengan me-minta masukan dari pihak-pihak di luar DPRD, diantaranya tokoh masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat dan akademisi.

Ia menyatakan sudah melakukan penyusunan jadwal pembahasan se-luruh raperda yang masih menjadi tanggungan itu. Diharapkan dalam waktu dekat sudah dibahas dan tun-tas. Lebih lanjut Taufikurrahman menjelaskan, di 2014 ini pihaknya tidak hanya akan membahas Rap-erda sisa tahun lalu, namun juga

enam Raperda lain yang baru masuk dalam daftar Prolegda. Sehingga, jumlah rancangan peraturan yang sudah pasti akan segera dibahas se-banyak 26 Raperda.

Dari jumlah rancangan peratu-ran itu, terdapat beberapa Raperda yang menjadi prioritas untuk segera disahkan, diantaranya Raperda tentang pengelolaan Rumah Sakit Waru. Sampai saat ini, rumah sakit yang direncanakan menjadi rumah sakit tipe D yang melayani keseha-tan masyarakat di wilayah Pame-kasan utara itu belum bisa berope-rasi, karena belum memiliki payung hukum.

Ketua Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) Pamekasan, Heru Budi Prayitno mengatakan DPRD Pamekasan se-harusnya segera menyusun lang-kah untuk mempercepat penye-lesaian pembahasan Raperda itu.

Menurutnya, pada 2013 lalu jumlah Raperda yang masuk sebanyak 30 usulan. Dengan sisa yang masih 20 usulan peraturan tersebut, maka selama setahun hanya mampu me-nyelesaikan 10 peraturan.

Meskin disadari, tugas lembaga legislatif bukan hanya membahas dan mengesahkan Perda, namun ada tugas lainnya yang juga menja-di tanggung jawab anggota lembaga perwakilan rakyat tersebut.

Namun, jelas dia, jumlah tang-gungan yang lebih banyak dari yang diselesaikan, mengindikasikan pelaksanaan tugas yang belum mak-simal.

“Karenanya, kami meminta agar pembahasan itu dimaksimalkan, karena terhambatnya pengesahan Perda itu bisa menghambat pelak-sanaan program pembangunan,” katanya.

=FAKIH AMYAL/GHOZI MUJTABA/RAH

PAMEKASAN - Pemerintah dinilai masih setengah hati melaku-kan penertiban penambang batu di Pamekasan.

Peristiwa amblasnya salah satu lokasi penambangan batu bata di Ke-camatan Larangan, Kabupaten Pame-kasan, yang menyebabkan sejumlah rumah rusak pada pertengahan tahun lalu, tidak membuat aktivitas penam-bangan liar di wilayah itu terhenti. Mereka tak ubahnya menambang bencana di Bukit Batu itu.

Di sejumlah titik lokasi penam-bangan, para pekerja penambangan terus melakukan aktivitas mereka menggali batu, hingga akhirnya tempat penambangan itu memben-tuk kubangan besar dan gua-gua buatan. Sebagian kubangan besar itu, terisi air hingga menyerupai danau-danau kecil yang berdekatan dengan permukiman warga. De-mikian pula dengan gua yang ter-bentuk dari kegiatan penambangan itu, kian hari kian dalam dan mel-ebar hingga sebagian diperkirakan sudah ada di bawah kawasan per-mukiman.

Di Kecamatan Larangan, setidaknya ada tidak lokasi penam-bangan batu bata antara lain di Dusun Toron Samalem dan Dusun Tlaga, Desa Blumbungan, Dusun Bicabbi, Desa Larangan Luar dan Dusun Pancor, Desa Grujugan. Se-muanya merupakan lokasi penam-bangan batu bata putih. Lokasi penambangan yang berbentuk kubangan besar, terdapat di Dusun

Toron Samalem, karena para pena-bang melakukan penggalian secara mendatar hingga batas-batas tanah yang dimiliki “juragan” penamban-gan, sementara di Dusun Tlaga, Du-sun Pancor dan Dusun Bicabbi, ber-bentuk gua-gua karena para pekerja di usaha tersebut dalam melakukan penambangan ke dalam.

Menurut catatan Koran Madura, di Dusun Toron Samalem terdapat empat lokasi penambangan yang masih aktif, dan enam bekas lokasi

tambang yang sudah tidak terpakai. Bekas lokasi tambang itu dibiarkan terbuka begitu saja hingga me-nyerupai kolam besar tanpa batas pengaman kecuali tanaman yang tumbuh di bagian sisinya.

Sementara di Dusun Tlaga, Pan-cor dan Dusun Bicabbi, terdapat sebelas gua. Semuanya masih aktif dan rata-rata sudah mencapai ke-dalaman di atas lima sampai dua puluh meter dengan lebar berva-riasi. Kian hari, luas masing-mas-

ing titik penambangan itu makin lebar dan dalam. Sebab satu lokasi penambangan mampu menghasil-kan hingga 20 meter kubik batu bata putih.

Masyarakat sekitar bukan tidak menyadari akan bahaya dari aktivi-tas penambangan itu. Sebab di loka-si itu sudah beberapa kali terjadi musibah amblasnya lokasi penam-bangan sebelum kejadian pada pertengahan tahun lalu. Namun mereka tidak bisa berbuat banyak,

karena lokasi penambagan tersebut sebagian milik warga dari luar du-sun, bahkan dari luar desa mereka.

Beberapa kali diingatkan akan bahaya kegiatan tersebut, para pe-milik dan pekerja di lokasi penam-bangan itu menyatakan akan meng-hentikan kegiatan mereka jika warga memberi pekerjaan lain se-lain usaha tersebut, karena mereka melakukan penambangan di tanah sendiri.

Pemerintah setempat bukan tidak melakukan upaya menghenti-kan aktivitas yang ternyata dilaku-kan secara liar itu. Terbukti dengan dipasangnya sejumlah papan berisi larangan melakukan penambangan galian C tanpa izin di sekitar lokasi penambangan.

Camat Larangan saat masih dijabat Saiful Haq Ramli, sesaat setelah peristiwa amblasnya salah satu lokasi penambangan di Dusun Pancor, Desa Grujugan, menyatakan pemerintah pernah menawarkan bantuan modal usaha untuk meng-hentikan kegiatan itu, namun dito-lak karena mereka tidak memiliki keahlian lain selain menambang batu.

Ketua Lembaga Pemerhati Ling-kungan Hidup Indonesia (LPLHI) Pamekasan, Hesan Sruji meminta pemerintah lebih tegas dalam men-ertibkan kegiatan penambangan liar karena kegiatan itu, selain merusak lingkungan juga membahayakan masyarakat sekitar.

=GHOZI MUJTABA/RAH

AKTIVITAS LIAR

Menambang Bencana di Bukit Batu

JurangSalah satu areal penam-bangan batu di wilayah Pamekasan. Kondisinya kian semakin mem-bahayakan.

Page 24: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 24 PAMEKASANH

SE Pilkades Dinilai Tak TepatLegislator Mendesak Mendagri Meninjau Ulang

PAMEKASAN - Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Jawa Timur, Suli Faris meminta pemerintah pusat mela-lui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) meninjau ulang Surat Edaran (SE) Mendagri tentang penundaan pemili-han kepala desa (Pilkades) pada 2014 ini, karena SE tersebut dinilainya tidak tepat.

“Kami memandang bahwa SE Mendagri ini tidak tepat, karena dalam konteks otonomi daerah ini, pemerintah daerah bisa mengatur sendiri kebijakan politiknya, ter-masuk untuk menggelar pilkades,” kata Suli Faris di Pamekasan, Kamis.

Pada November 2013, Menteri Dalam Negeri menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor: 140/7635/PMD tahun 2013 tentang Penundaan Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa bagi desa-desa yang masa jabatan

kepala desanya berakhir pada tahun 2014.

Dengan adanya surat edaran itu, maka sepanjang tahun 2014, seluruh kabupaten/kota tidak diperkenan-kan menggelar pilkades. Sebab den-gan adanya surat itu, maka semua desa-desa yang mestinya menggelar pilkades 2014 harus menunda pada hingga 2015.

Alasan mendasar dari SE Mend-agri ini, karena di tahun 2014 akan digelar pesta demokrasi berupa pemilu legislatif (pileg) dan pemilu presiden (pilpres).

Pemerintah beralasan SE Mend-agri tentang penundaan pilkades se-lama 2014 itu untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi, selama tahapan pelaksan-aan pemilu, seperti bentrok massa dan berbagai jenis ketegangan poli-tik lainnya.

“Kalau pertimbangannya kea-manan, jelas tidak masalah. Namun, yang juga perlu diperhatikan oleh pemerintah adalah landasan hukum tentang pemerintahan desa, serta kewenangan pemerintah kabupat-

en,” ucap Suli.Politikus dari Partai Bulan Bin-

tang (PBB) Pamekasan ini lebih lan-jut menjelaskan, hal ini sesuai den-gan ketentuan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa.

Dengan kata lain, sambung Suli Faris, aturan tersebut merupakan peraturan organik dari UU No 32 Ta-hun 2004 dan PP No 72 Tahun 2005.

“Artinya dengan adanya keten-tuan perundang-undangan ini, ru-jukan pelaksanaan pilkades adalah undang-undang dan PP, bukan Surat Edaran,” kata mantan Ketua Komisi A DPRD Pamekasan yang kini men-jabat Wakil Ketua DPRD Pamekasan tersebut.

Disamping itu, berdasarkan Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 yang telah dirubah menjadi Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011, tentang pembentukan pera-turan perundang undang-undangan disebutkan bahwa, peraturan pe-

rundang undangan yang sudah di tetapkan dan dimasukkan ke dalam lembaran negara/lembaran daerah dinyatakan tetap berlaku sepanjang belum dicabut.

Dan pencabutan atau pembata-lan pemberlakukan perundang-un-dangan hanya bisa dilakukan oleh lembaga yang melaksanakan tugas-tugas kewenangan kehakiman sep-erti MA (Mahkamah Agung) dan MK (Mahkamah Konstitusi).

“Oleh karenanya, bagi kami SE Mendagri tentang Penundaan Pilkades itu tidak bisa dijadikan lan-dasan penundaan pilkades, sebab status dan Kedudukan SE itu tidak termasuk dalam urutan atau hi-rarki peraturan perundang-undan-gan yang berimplikasi hukum atau tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat,” terang Suli.

Ia menambahkan, status dan kedudukan SE itu tidak lebih dari sekadar imbauan yang bisa diikuti dan bisa diabaikan. Apabila kabu-paten/kota mau mengkuti anjuran SE Mendagri itu, maka perlu ada perangkat relugasi baru yang meng-

atur masa jeda satu tahun, yakni (tahun 2014), beberapa pasal dalam perda tersebut harus dapat dilak-sanakan dan diberlakukan sejak 1 Januari hingga 31 Desember 2014.

“Perangkat regulasi baru yang dimaksudkan, bisa berbentuk Perda dan bisa juga berbentuk Perbup,” tuturnya, menjelaskan.

Apabila pemerintah kabupaten/kota mau memakai payung hukum berupa Perda, maka itu untuk be-berapa pasal dalam Perda, tetapi apabila pemerintah kabupaten mau memakai Perbup sebagai payung hukum, maka itu hanya untuk be-berapa pasal dalam Perbup tentang pilkades yang sudah dimiliki oleh masing masing kabupaten sebagai aturan lanjutan yang lebih tehnis dari perda pilkades itu.

Pemerintah kabupaten/kota tidak bisa membatalkan apabila ada desa yang berusaha melaksanakan pilkades di tahun 2014. Dan de-mikian juga, SE Mendagri tentang Penundaan Pilkades itu juga tidak bisa dijadikan landasan hukum.

=ANT/RAH

PELUANG BISNIS

PAMEKASAN - Madura tidak hanya dikenal sebagai Pulau Garam, akan tetapi juga dijuluki dengan Pu-lau Sapi. Hal ini karena ternak sapi, hampir semua masyarakat petani di pedesaan bisa dipastikan beternak sapi. Mereka melihat peluang bisnis sapi Madura sangat menjanjikan, karena kualitas daging sapi Madura lebih bagus daripada sapi daerah lain, sehingga penjualan sapi Madu-ra lebih laris, baik di Madura mau-puan di daerah lain.

Kegemaran masyarakat Ma-dura beternak sapi ini tidak hanya mendatangkan keuntungan secara ekonomi semata, namun kegema-ran masyarakat di Pulau Garam ini juga mampu menciptakan tradisi dan budaya yang mengakar. Bu-daya karapan sapi, sapi sonok, dan sapi taccek (sapi pajangan), ketig-anya merupakan potret kecintaan masyarakat terhadap ternak sapi. Tentu saja, nilai sapi ketiga jenis ini pun akan lebih mahal lagi diband-ingkan sapi daging.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur mencatat populasi sapi di empat kabupaten di Pulau Madura itu setiap tahun terus bertambah. Hasil pendataan yang dilakukan lembaga itu men-unjukkan, populasi sapi di Pulau

Madura mencapai 806.608 ekor. Angka ini mengalami peningkatan dibanding 2012 yang hanya men-capai 787.424 ekor dengan jumlah terbanyak di wilayah Kabupaten Sumenep, yakni mencapai 360.000 ekor lebih.

Berdasarkan potensi yang ada itulah, maka pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian menganggap bahwa Pulau Ma-dura memiliki potensi besar untuk dijadikan kawasan pengemban-gan peternakan sapi di Indonesia. Populasi sapi di Madura bahkan menyamai populasi sapi di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tengga-ra Timur yang selama ini dikenal sebagai sentra peternakan sapi di Indonesia.

Bahkan Menteri Pertanian Suswono saat mendampingi kun-jungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Pamekasan menje-laskan, di Madura ada salah satu pulau yang jumlah populasi sap-inya melebihi jumlah penduduk. “Namanya Pulau Sepudi masuk Kabupaten Sumenep,” katanya kala itu.

Di pulau itu populasi ternak sapi mencapai 50.000 ekor, sementara warganya hanya sekitar 40.000 jiwa. Di Pulau Garam Madura ini terdapat

empat kabupaten, yakni Kabupaten Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Kabupaten Bangkalan. Hampir semua penduduknya gemar beter-nak sapi.

Dari empat kabupaten yang ada itu, Pamekasan merupakan satu-satunya kabupaten yang memiliki keinginan kuat dalam mengem-bangkan budidaya ternak sapi, kendatipun jumlah populasi sapi di

kabupaten ini lebih sedikit diband-ingkan dengan Kabupaten Sume-nep.

“Di Pamekasan populasi sapi potong hanya 127.674 ekor (PSPK 2011) dengan jumlah sapi betina produktif sekitar 50.000 ekor,” kata Kepala Dinas Peternakan Pamekasan, Bambang Prayogi, Rabu.

Satu Saka Kepala Dinas Peterna-

kan Bambang Prayogi menjelaskan meski populasi ternak sapi di Kabu-paten Pamekasan tergolong sedikit ketimbang Sumenep, namun pem-kab membuat program terobosan baru untuk meningkatkan popu-lasi ternak. “Program itu kami beri nama ‘Intan Satu Saka/Inseminasi Buatan Satu Tahun Satu Kelahiran’ pada ternak sapi),” kata Bambang.

=ANT/RAH

Sapi Madura Sangat Menjanjikan

Pasar SapiSejumlah pedagang

menggelar sapi dagangan-

nya di Pasar Hewan, Keppo,

Pamekasan

Page 25: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 25PROBOLINGGO JUMAT 3 JANUARI 2014

No. 0273 | TAHUN II ISAMPANGKORAN MADURA

"Kami memastikan terjadi puso, karena tanaman banyak rusak, seperti tercabut oleh ban-jir hingga tanamannya rusak," kata Kepala Bidang Teknis Di-nas Pertanian Sampang, Suyono, Rabu (1/1).

Ia menjelaskan tanaman padi milik warga seluas 150 hekatare yang mengalami puso tersebut terjadi di dua desa, yakni Desa Pasean dan Panggung, Kecama-tan Kota Sampang.

Kedua desa tersebut me-mang masuk daerah terdampak banjir paling parah di antara sembilan desa lainnya saat banjir melanda kawasan itu be-berapa waktu lalu.

Apalagi, sambung Suyono, banjir yang melanda kawasan itu serta merendam lahan pertanian

padi milik warga itu bukan hanya sekali, tetapi sudah berlangsung dua kali selama musim hujan.

"Kerugian material yang dialami petani di dua desa itu sekitar Rp50 juta. Mereka ber-harap pemerintah bisa mem-berikan bantuan bibit untuk menanam kembali dan kami telah mengajukan ke Pemprov Jatim," katanya.

Banjir yang melanda Kota Sampang itu terjadi selama tiga hari, yakni mulai 18 hingga 20 Desember 2013.

Banjir yang melanda Kota Sampang selama tiga hari ber-turut-turut itu telah merendam ribuan rumah warga di sembilan desa lima kelurahan, serta pulu-han lahan pertanian milik warga.

Tidak ada korban jiwa dalam

musibah ini, hanya satu unit ru-mah warga terseret banjir.

Banjir yang melanda kota Bahari di Sampang, Madura ini juga merendam sejumlah kantor pemerintahan, termasuk rumah dinas Wakil Bupati dan Kapolres Sampang.

Hampir semua sekolah ter-paksa diliburkan akibat ter-genang banjir. Bahkan banjir akibat luangan sungai Kali Ke-muning ini juga sempat mem-buat arus lalu lintas dari Bang-kalan menuju Pamekasan dan sebaliknya lumpuh.

Kepala Badan penanggu-langan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sampang Wisnu Har-tono menjelaskan, jumlah total kerugian material akibat banjir itu mencapai Rp8,7 miliar, ter-masuk kerugian yang diderita petani akibat tanaman padinya terancam gagal panin karena banjir.

=ant/mk

Ratusan Hektare Padi Gagal PanenDisperta: Kerugian Material Sekitar Rp 50 Juta

SAMPANG - Sekitar 150 dari total 500 hektare tanaman padi milik petani di Kecamatan Kota Sampang, dipas-tikan mengalami puso atau gagal panen, karena teren-dam banjir yang terjadi beberapa hari lalu.

SAMPANG – Warga asal Du-sun Cemetian, Desa Temoran, Ke-camatan Omben Nur Hasan (35),

Kamis (2/1) sekitar pukul 13.30 Wib mendatangi kantor PDAM di Jalan Rajawali Kelurahan Gunung Sekar

Kec/Kota. Mewakili warga, ia me-nyampaikan keluhan di desanya, karena sudah beberapa hari tidak

bisa menikmati air dari PDAM.Hasan (35) mengungkapkan,

kinerja PDAM selama ini lamban dalam menangani masalah pasokan air. Air yang mengalir ke rumahnya tidak seberapa, apalagi ditambah dengan aliran air yang macet sekitar 15 hari lamanya. "Saya terus terang saja sudah 15 hari tidak mandi dan tidak melakukan apa-apa ketika saluran air PDAM tidak keluar," ke-luhnya di hadapan Kepala PDAM Sampang Robert Balbut.

Hal itu, lanjut Hasan, tak hanya dilakukan dirinya saja. Beberapa warga juga mengeluhkan macetnya kiriman air. Untuk memenuhi ke-butuhan minum, dirinya mengaku harus menimba ke sumur yang su-dah berumur tua.

"Kalau selama ini warga dari-pada menunggu saluran air PDAM sumur yang sudah tua itu dibersi-hkan lagi dan gotong royong beli pompa air ukuran besar untuk men-dapatkan air ke beberapa warga lainnyan," terangnya.

Menanggapi keluhan itu, Kepa-la Perusahan Daerah Air Mineral

(PDAM) Kabupaten Sampang, Rob-ert Balbut, menjelaskan, penyebab macetnya saluran air tersebut dika-renakan ada pipa ukuran 3 dim yang pecah di gorong-gorong. Dan sam-pai saat ini masih proses diperbaiki dan fisnihsing.

"Ya karena ada pipa ukuran 3 dim yang iasanya bisa melayani saluran air untuk 200 KK ini pecah rusak digorong - gorong di daerah sana. Cuma sudah diperbaiki," tu-turnya.

Lanjut Robert, untuk masalah waktu yang selama ini rusak dan tidak mengalir ke beberapa rumah warga, lantaran petugas dalam melakukan pencarian titik lokasi yang rusak itu butuh waktu. Se-hingga, petugas setelah menemu-kan dimana lokasi itu harus mem-perbaikinya.

"Kadang petugas ini dalam men-cari titik lokasi rusak butuh waktu, Mas, seperti kita kroscek di titik A misalnya ternyata yang rusak di ti-tik B seperti itu," terangnya.

=ryan harianto/mk

KEBUTUHAN AIR BERSIH

Pelayanan PDAM Tidak Memuaskan

Warga dari Dusun Cemetian, Desa Temoran, Kecamatan Omben, Nur Hasan, Kamis (2/1) mendatangi kantor PDAM. Ia mengeluhkan tak lancarnya kiriman air.

Sejumlah buruh tani membajak sawah menggunakan traktor, di area persawahan Desa Wonorejo, Wonorejo, Pasuruan, Jatim, Kamis (2/1).

Buruh tani tersebut memebajak sawah dengan sitem borongan upah Rp 400 ribu untuk 1,5 hektare sawah.

Page 26: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 26 SAMPANGJ

“Kasus pengikut Syiah sebe-narnya tidak hanya ada di Sam-pang, melainkan juga ada di Puger (Jember), tapi sudah rekonsiliasi,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono di Sura-baya, Kamis (2/1).

Dalam Analisa dan Evalua-si (Anev) 2013-2014, katanya, Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono sudah memetakan de-lapan peta kerawanan Jatim pada tahun 2014.

Selain kasus pengikut Tajul Mu-luk (Syiah) di Sampang, kerawanan lainnya adalah Perguruan Pencak Silat di Madiun, dan Peta Area Ter-dampak Lumpur Lapindo.

Selanjutnya, dampak rutan/lapas yang “over capacity”, keja-hatan konvensional (curas, curat, curanmor), keberadaan ormas FPI,

Pemilu/pilpres, dan kontigensi (ter-orisme, unjuk rasa, bencana alam).

“Tahun 2014, Pak Kapolda bertekad untuk mengubah ‘peta merah’ (rawan) itu menjadi ‘peta hijau’ (aman), karena itu di Sam-pang sampai saat ini masih ada 100 polisi siaga di Omben,” katanya.

Selain itu, Kapolda Jatim juga akan menjalin koordinasi dengan Kanwil KemenkumHAM terkait adanya 27 dari 36 rutan/lapas yang mengalami “over capacity” dan rawan terjadinya kerusuhan antarnapi.

“Pak Kapolda juga menjalin di-alog dengan perguruan pencak silat yang ada di Madiun, seperti PSH, Teratai, Pagar Nusa, dan sebagain-ya, bahkan beliau bersedia untuk ‘mendatangi’ mereka,” katanya.

Untuk persiapan pengamanan

Pemilu/Pilpres 2014, Polda Jatim telah berkoordinasi dengan TNI dan Linmas, karena itu penga-manan akan melibatkan 27.257 polisi, 8.100 prajurit TNI, dan 152.113 Linmas.

“Pengamanan akan dilakukan dalam tiga tahap mulai dari persia-pan, pergeseran, dan pelaksanaan mulai dari kampanye, pencoblosan, hingga penghitungan pada 68.115 TPS dengan asumsi putaran I dan II,” katanya.

Secara terpisah, Koordina-tor Tim Rekonsiliasi Sunni dan Syiah Sampang Abd A’la menyebut perseteruan yang terjadi selama ini sebenarnya bukan diakibatkan per-soalan Sunni-Syiah atau kelompok mayoritas-minoritas sebagaimana diprediksi sejumlah pihak, namun lebih cenderung pada hubungan yang tidak harmonis antartokoh di antara mereka.

“Sebenarnya, kelompok Sunni-Syiah bisa hidup berdampingan karena kedua merupakan aliran

yang benar dalam Islam. Namun, ada kelompok yang perilakunya tidak toleran dan hormat kepada tetangganya hingga melaku-kan tradisi yang menimbulkan kekagetan budaya yang akhirnya bermasalah,” ungkapnya.

Selain itu, ada pula faktor ek-sternal yang melakukan provokasi untuk kepentingan tersembunyi se-hingga persoalan menjadi runyam karena masyarakat yang berpen-didikan rendah memang mudah terpengaruh.

“Kendala utamanya adalah fak-tor pendidikan. Masyarakat Sam-pang sebenarnya tidak memiliki pemahaman yang benar tentang Syiah, tetapi mereka pasrah kepada sang guru secara ‘buta’ karena mereka sendiri buta aksara, karena itu kami akan mendekati tokoh-tokoh inti dari kedua kelompok secara bertahap dan persuasif,” katanya. Budi Suyanto.

= ant/mk

KONFLIK KEYAKINAN

Syiah Potensi Kerawanan 2014SAMPANG - Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur mencatat delapan potensi kerawanan tahun 2014, di antaranya kasus pengikut Tajul Muluk (Syiah) di Sampang.

Sampang - Kepala Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Dispendukcapil), m. Zuhri men-gungkapkan, ribuan warga di Ka-bupaten Sampang masih belum melakukan rekam data pembua-tan e-KTp. Jika dipersenkan ada sekitar 35 persen.

Jumlah total warga yang belum rekam data e-KTp 35 persen itu lebih kecil dibandingkan dengan jumlah warga yang sudah mela-kukan rekam data. Warga sudah melakukan rekam data e-KTp se-banyak 65 persen atau sekitar 662 ribu.

"Kalau yang sudah rangkum rekam data e-KTp ada 65 persen. Sedangkan yang belum melaku-kan rekam data e-KTp sebanyak 35 persen," ucapnya, Kamis (2/1).

Banyaknya warga yang belum terekam, menurut Zuhri, kesa-

daran masyarakat masih kurang. Sehingga, pihalknya jika masih belum tuntas masih akan mem-berlakukan KTp jenis lama.

"Kita berlakukan e KTp ini sampai seumur hidup, dan kami masih berlakukan KTp yang lama kalau masih belum tuntas. Tapi ini yang menjadi masalah. adanya kesadaran masyarakat yang ren-dah," jelasnya.

menurut Zuhri, ada tiga Ke-camatan yang paling rendah melakukan perekaman e-KTp, yaitu Kecamatan Tambelengan, Kedungdung, dan Camplong. Se-dangkan daerah yang paling ba-nyak terdapat di Kecamatan Tor-jun, Karang penag dan Kec/Kota Sampang.

Disinggung tentang alat pem-buatan e KTp, Zuhri manambah-kan hingga kini dirinya mengaku masih sangat terbatas alat pem-buatan rekam tersebut. meski, setiap Kecamatan memiliki alat perekam e-KTp.

=ryan hariyanto/mk

KTP ELEKTRONIK

Warga yang Belum terekam masih 35 Persen

Sejumlah peker-ja saat merakit senapan angin di industri ru-mahan senapan angin kawasan Pare Kabupa-ten Kediri, Jawa Timur Kamis (2/1). Terdapat belasan industri senapan angin di kawasan Pare Kediri yang setiap harinya mampu mem-produksi 100 sampai 400 pucuk senapan angin dan did-istribusikan ke berbagai daerah di Indonesia dengan harga Rp 280 ribu sampai Rp 2,8 juta per unit sesuai jenis dan dan modifikasi senapan.

Kalau yang sudah rangkum rekam data e-KTP ada 65 persen. Sedangkan yang belum melakukan rekam data e-KTP sebanyak 35

persen,”

M. Zuhri Kepala DispendukcapilKabupaten Sampang

Page 27: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 27SAMPANG K

Sampang - Sebuah bus Po Hari-yanto berwarna hijau pelat nopol B 7050 VCA, Kamis (02/1) sekitar pukul 10.30 Wib menabrak sebuah pohon di pinggir Jalan Syamsul Arifin, Kelurahan Polagan, Kec/Kota Sampang.

Suparman (35), pengemudi asal Desa Getas Serabi, Kecamatan Ge-bog, Kabupaten Kudus itu berniat menghindari pengendara sepeda motor berpelat nopol L 4481 RI yang dikendarai oleh Mat Bahrawi (15) saat berboncengan dengan Holili (14). Keduanya merupakan warga Desa Taddan Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang.

Bus membawa rombongan pa-riwisata warga Sumenep tersebut melaju dari arah barat menuju arah timur. Tiba-tiba di TKP tepatnya di timur Pasar Margalela, sepeda mo-tor yamaha berwarna hitam me-rah datang dari arah berlawanan berniat mendahului sebuah mobil L 300 yang tidak diketahui identi-tasnya.

Kendaraan sepeda motor itu langsung tergeletak akibat sem-pitnya ruas jalan saat hendak men-dahului mobil di depannya. Meski tidak ada korban jiwa dalam peris-tiwa itu, kedua pengendara roda dua langsung dibawa ke RSUD setempat guna menjalani perawatan.

Suwarno (44), penumpang asal warga Desa Kolor Kec/Kota Sume-nep, mengatakan memang kend-

araan bus yang ditumpanginya itu menghindari pengendara sepeda motor yamaha Jupiter. Sehingga, pohon dipinggir jalan tertabrak hingga menyangkut ke kabel listrik disekitar lokasi.

"Ada pengendara sepeda motor dari arah timur ke arah barat. Ter-nyata sepeda motor ini mau nyalip mobil L 300 di depannnya. Sopir bus banting setir ke kiri nabrak pohon," ucapnya dilokasi.

Akibatnya, bus yang ditumpangi itu rusak parah di depan. Kaca di bagian kiri retak dan sisi kanan bus penyok akibat benturan keras yang menabrak pohon tersebut. Bahkan, beberapa penumpang lainnya ter-paksa harus diangkut menggunakan kendaraan lain untuk ditujukan ke asal kotanya.

"Terpaksa penumpang semuan-ya diangkut bus lain supaya sampai dulu ke kota mereka masing-ma-sing, karena bus masih diamankan sama pihak kepolisian dan kondisi bus rusak di bagian depan,"jelasnya.

Sementara itu, Humas RSUD Sampang Yuliono menuturkan, pi-haknya setelah melakukan per-awatan kepada kedua korban dite-mukan bahwa korban mengalami luka sedang dan diduga cidera otak. Dimungkinkan, keduanya akan di-lakukan rujukan ke luar rumah sa-kit. Sebab, kondisi luka terdapat di pinggul, dada, muka, serta lutur kor-ban. Apalagi, ada pendarahan dari

telinga dan hidung."Kalau korban bernama Mat

Bahrawi (15) mengalami luka lucet di pinggul, dada, dil alis lecet, ada pendarahan dari telinga hidung di-duga cidera otak dan di rujuk mung-kin. Sedangkan Holil luka lecet di

lutut kanan bawah," terangnya.Menanggapi itu, Kapolres Sam-

pang AKBP Imran Edwin Siregar melalui Kasatlantas Polres Sampang AKP Heri Regasa membenarkan ke-jadian itu. Namun, pihaknya masih mengamankan kedua kendaraan

untuk terus ditindak lanjuti."Kita masih amankan bus, dan

roda dua terlebih dahulu untuk ditindak lanjuti dari kejadian ke-celakaan," singkatnya.

=ryan hariyanto/mk

KECELAKAAN

Bus Menabrak Pohon

Bus Po Hariyanto menabrak sebuah pohon di Jalan Syamsul Arifin, Kelurahan Polagan, Kec/Kota Sampang, Kamis (2/1) sekitar pukul 10.30 Wib. Bus berwarna hijau itu berniat menghindari kendaraan sepeda motor.

"TKI yang dipulangkan sepan-jang 2013 dari tempat kerjanya itu terduga ilegal dari dua negara, yakni Malaysia dan Arab Saudi," kata Kepala Dinsosnakertrans Sampang, Malik Amrullah, Rabu (1/1).

Rinciannya, jumlah TKI ilegal asal Sampang yang dipulangkan paksa dari tempat kerjanya di Malaysia sebanyak 926 orang, sedangkan yang dipulangkan dari Arab Saudi sebanyak 120 orang.

TKI yang dipulangkan paksa itu, sambung Malik, memang merupakan TKI asal Kabupaten Sampang yang berangkat ke luar negeri melalui "jalur gelap" yakni melalui perantara (calo) tanpa

melalui perusahaan jasa tenaga kerja.

Tentu, ketika sampai di tem-pat tujuannya, mereka dianggap ilegal, bahkan menjadi buronan polisi. "Setelah ditangkap oleh Polisi Diraja Malaysia di sana, lalu dipulangkan ke sini," terang Malik.

Sementara, TKI asal Sampang yang bekerja di Arab Saudi dan juga dipulangkan, karena masa tinggalnya sudah habis. Para TKI itu tetap tidak mau pulang ke kampung halamannya.

"Ada yang di antara para TKI yang masa tinggalnya habis itu berangkatnya memang resmi, tapi karena masa kontraknya habis,

otomatis saat itu mereka menjadi ilegal juga," terang Malik.

Jumlah TKI asal Kabupa-ten Sampang yang dipulangkan paksa dari tempat kerjanya di luar negeri karena ilegal kali ini lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah TKI ilegal tahun 2012.

Data di Dinsosnakertrans Sampang mencatat jumlah TKI asal Kabupaten Sampang yang dipulangkan paksa pada tahun 2012 sebanyak 1.345 orang.

Kepala Dinsosnakertrans Sampang Malik Amrullah menilai banyaknya warga Sampang yang berangkat menjadi TKI dengan cara ilegal itu, salah satunya karena mereka tidak mau men-gurus administrasi yang dinilai sulit.

"Warga yang umumnya ber-pendidikan rendah itu memilih jalan pintas, yakni dengan cara

menggunakan jasa calo atau yang dikenal dengan masyarakat Sam-pang dengan sebutan 'tekong'," katanya.

Di Kabupaten Sampang, warga yang banyak bekerja di luar negeri menjadi Tenaga Kerja Indonesia itu tersebar di lima kecamatan di wilayah utara Kabupaten Sampang, yakni Ke-camatan Sokobanah, Ketapang, Kecamatan Banyuates, Robatal dan Kecamatan Karangpenang, Sampang.

Secara keseluruhan, jumlah TKI ilegal asal Kabupaten Sam-pang yang dipulangkan secara paksa dari tempat kerjanya di luar negeri hingga sudah mencapai 3.591 orang, mengingat pada tahun 2009 Dinsosnakertrans Sampang mencatat sebanyak 1.200 TKI juga dipulangkan secara paksa karena ilegal.

=ant/mk

TENAGA KERJA INDONESIA

1.046 TKI Ilegal DideportasiSAMPANG - Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pemkab Sampang mencatat sebanyak 1.046 tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal asal kota itu telah dipulangkan dari negara lain selama 2013.

Page 28: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 28 JUMAT 3 JANUARI 201

No. 0273 | TAHUN II BANGKALANKORAN MADURAL

Menurut anggota Komisi D DPRD setempat, Imron Rosyadi mengatakan dengan memberlaku-kan regulasi tersebut untuk men-gantisipasi semakin berkurangnya lahan produktif pertanian dan un-tuk membatasi perluasan daerah pemukiman yang selama ini diban-gun pada lahan pertanian.

“Kami telah membahas hal ini dengan eksekutif dan sudah kami sahkan berupa Peraturan Daerah (Perda). Maka kami minta kepada pemerintah agar dapat menjaga kawasan lahan pertanian di 18 Ke-camatan yang ada, data terakhir

kami di Bangkalan terdapat 40,3 ribu hektare lahan pertanian,” ujar Imron.

Pembuatan dan pengesahan reg-ulasi tersebut oleh sebagian kalangan dinilai sebagai upaya untuk meng-hambat bisnis properti yang lagi nge-tren akhir-akhir ini. Namun politisi Gerindra ini menampik, jika pembua-tan aturan sebagai payung hukum lahan pertanian ini akan membatasi bisnis properti yang mulai berkem-bang di Bangkalan. Hal itu dilakukan semata-mata agar masyarakat Bang-kalan secara optimal dapat memen-uhi kebutuhan pangannya dari dae-

rah sendiri.“Sama sekali tidak ada maksud

untuk menghambat perkembangan bisnis properti. Akan tetapi, agar masyarakat Bangkalan dapat mera-sakan produk hasil pertanian sendi-ri, bukan dari luar. Apalagi memang terkenal sebagai daerah yang me-miliki lahan pertanian yang begitu luas,” imbuhnya.

Hasil dari pembahasan payung hukum lahan pertanian ini lanjut Imron nantinya, Pihak pemerintah Kabupaten Bangkalan tidak akan memberikan izin alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan. Berdasarkan kesepakatan dengan pemerintah yang dituangkan dalam Peraturan Daerah (Perda), alih fungsi baru dapat dilakukan jika pihak yang meminta izin alih fungsi bersedia menyiapkan lahan perta-nian pengganti.

“Harus menyiapkan lahan peng-ganti, bahkan jika ini dilanggar bisa saja berujung pada sanksi pidana,” tegas Imron. = doni heriyanto/rah

Lahan Pertanian Menyempit, Petani Menjerit

BANGKALAN – Pencetakan Kartu Tanda Penduduk Elektron-ik (e-KTP) pada tahun 2013 merupakan wewenang pemerintah pusat. Namun pada 2014 Dispendukcapil diberikan tugas untuk mencetak sendiri kartu e-KTP. Hal itu diakui masih terkendala pe-tunjuk teknis dari pemerintah pusat.

“Jika pada tahun sebelumnya e-KTP dicetak oleh kependudu-kan pemerintah pusat. Tahun 2014 e-KTP sudah mulai bisa dic-etak sendiri di Dispendukcapil Kabupaten Bangkalan,” kata Ka-bid Administrasi Kependudukan Dispendukcapil Bangkalan, Jayus Sayuti.

Dia menjelaskan dua set alat untuk proses mencetak e-KTP sudah siap. Namun masih belum bisa digunakan karena terken-dala masalah petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan. Oleh karena itu, Dispenduk Capil Bangkalan masih menunda pembua-tan e-KTP yang baru sambil menunggu perintah lebih lanjut dari pusat.

Menurutnya, e-KTP yang baru tersebut alangkah baiknya tidak boleh difotokopi. Jika datanya diperlukan cukup digesek den-gan menggunakan sebuah alat rekam data. Untuk itu pihaknya mengaku terus melakukan upaya sosialisasi kepada beberapa instansi, seperti kalangan perbankan, polres, dan instansi terkait lainnya. “e-KTP tak ubahnya kartu kredit, begitu digesek langsung datanya keluar,” ujarnya. = Moh. ridWan/rah

BANGKALAN - Semakin menyempitnya lahan pertanian di kawasan Bangkalan, yang disebabkan alih fungsi lahan pertanian menjadi daerah hunian atau perumahan, dinilai mengancam nasib petani. Sekalipun daerah hunian terse-but dapat meningkatkan perekonomian, namun di satu sisi nasib petani dikorbankan. Oleh sebab itu, DPRD Bangkalan mendesak pihak setempat untuk segera memberlakukan regulasi terkait perlindungan lahan pertanian.

PENCETAKAN E-KTP

dispendukcapil terkendala Juknis

Pemerintah Wajib Memperketat Bisnis Properti

LAHAN PRODUKTIF. Salah satu lahan pertanian yang masih produktif di kawasan Kecamatan Burneh.

Page 29: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 29BANGKALAN M

BPJS Kesehatan Diprediksi Lalai

Sebelum berganti menjadi BPJS, PT Askes hanya melayani kalangan pekerja pegawai negeri dan TNI/Polri. Saat ini, jaminan kesehatan tersebut diharuskan juga melayani semua lapisan masyarakat alias per-orangan. Dengan adanya perubahan tersebut dapat mempersulit kinerja BPJS Cabang Bangkalan. Sebab tu-gas dan fungsi lembaga tersebut akan semakin berat dan bertambah.

Tidak hanya itu, letak kan-tor BPJS kesehatan juga terkesan kurang strategis. Kondisinya masih menumpang di gedung RSUD Syari-fah Ambami Rato Ebu Bangkalan. Apalagi ruangan yang ditempati untuk pelayanan cukup sempit, ter-letak di lantai 2. Selain itu minim papan petunjuk atau papan nama. Sehingga masyarakat umum yang ingin mendapat pelayanan dari BPJS kesehatan dipastikan bakal ke-sulitan.

"Dengan berubahnya lembaga tersebut, kami kekurangan tenaga kerja. Selama ini, hanya tiga orang yang bertugas melayani masyarakat yang notabene merupakan Pega-wai Negeri, TNI/Polri dalam lingkup wilayah Bangkalan," kata Kepala Ope-rasional BPJS Kesehatan Bangkalan, Eko Durianto Kesdu, kemarin (2/1).

Dia menjelaskan sebelum beru-bah fungsi, dengan jumlah personil tersebut masih sanggup untuk me-layani masyarakat. Maklum, yang dilayani selama ini hanya kalangan pegawai dan TNI/Polri. Berbeda setelah berubah menjadi Badan, lingkup pelayanan lebih luas. Se-mua masyarakat dapat mengikuti program nasional tersebut.

"Bulan depan direncanakan bakal ada penambahan dua kar-yawan BPJS Kesehatan. Dengan begitu, pelayanan pada masyarakat bisa lebih maksimal. Sebab, kita

hanya melayani administrasinya, bukan langsung pada tindakan me-dis," jelasnya.

Eko menerangkan, saat ini tidak hanya pegawai yang ikut BPJS, teta-pi karyawan swasta juga bisa masuk dan terdaftar sebagai anggota. Se-lain itu, masyarakat umum atau perorangan juga boleh masuk BPJS kesehatan.

"Kami berharap masyarakat bisa ikut program pemerintah ini. Nantinya, pasien yang ikut BPJS kesehatan dipastikan gratis, karena

tidak ada sharing. Kami meminta semua pihak untuk mengawasi pro-gram ini," ucapnya.

Data Peserta Belum ValidSementara data peserta Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan yang berlaku per 1 Januari 2014, hingga Kamis (2/1/2014) di Kabupaten Bangkalan, masih belum masuk. Padahal data tersebut seharusnya sudah masuk pada tanggal 31 Desember 2013 waktu lalu. Belum diketahui alasan belum masuknya data tersebut. Se-hingga dipastikan pemberlakuan program baru pemerintah itu akan molor.

"Semestinya kami sudah mener-ima semua data peserta itu dari PT Jamsostek, Anggota TNI Polri yang aktif dan Jamkesmas terakhir 31 Desember 2013," ujar Kepala Ope-rasional BPJS Kesehatan Kabupaten Bangkalan, Eko Durianto Kesdu, ke-tika dikonfirmasi.

Diperkirakan jumlah peserta JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) mencapai 600 ribu, yaitu transfor-masi data dari peserta Jamkesmas, TNI, Polri yang aktif dan perserta dari Jamsostek. Dimungkinkan be-gitu banyaknya peserta yang harus masuk pada program JKN men-jadi salah satu penghambat belum tuntasnya tranformasi data yang

seharusnya sudah selasai dan siap diberlakukan.

“Namun semua transfornasi data itu dari Jamsostek dan TNI ser-ta Polri belum masuk, setelah kami lakukan pengecekan. Sebab, yang melakukan itu semuanya dari pusat bukan masing-masing daerah," un-gkapnya.

Ditambahkan Eko, untuk data yang sudah ada hanya peserta Askes, sekitar 40 ribu dari kalan-gan PNS saja. Pihaknya sebagai pe-nyelenggara undang-undang tetap optimis proses pelayanan akan berjalan dengan lancar. Apalagi se-mua ketentuan sudah digariskan bahwa sesuai Undang-Undang No-mor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), dengan adanya JKN, maka seluruh masyarakat Indonesia akan dijamin kesehatannya. Dan juga kepeser-taannya bersifat wajib tidak terke-cuali juga masyarakat tidak mampu karena metode pembiayaan kes-ehatan individu yang ditanggung pemerintah.

"Tadi ada peserta Jamsostek yang datang ke sini, setelah kami cek datanya ternyata belum masuk, kami sudah menggandeng RSUD se-tempat dan Puskesmas agar semua peserta BPJS kesehatan bisa dilaya-ni dengan baik," ucapnya.

= DONI HERIYANTO/MOH. RIDWAN/RAH

BANGKALAN - Pasca pemerintah pusat meresmikan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan per tanggal 1 Januari 2014, secara otomatis PT Askes yang selama ini melayani jaminan kesehatan pegawai sudah beralih fungsi pelayanan. Perubahan lembaga tersebut menimbulkan permasalahan baru bagi BPJS Kesehatan Cabang Bangka-lan. Sebab jumlah tenaga kerja BPJS sendiri masih terbatas sehingga diprediksi dapat berakibat pada kelalaian, setidak-tidaknya pelayanan akan kurang maksimal.

Eko Durianto Kesdu Kepala Operasional BPJS Kabu-

paten Bangkalan

KRIMINALITAS

Setahun 86 Orang Tewas Sia-sia di JalanBANGKALAN - Langkah

terobosan perlu dilakukan Sat-lantas Polres Bangkalan, demi meminimalisir angka kecelakaan di jalan raya. Apalagi dalam kurun waktu 2013, angka kecelakaan lalu lintas di wilayah setempat tercatat mencapai 229 kejadian, yang did-ominasi oleh kendaraan roda dua. Dari jumlah ini, sebanyak 86 orang tewas sia-sia di jalan raya. Diband-ing tahun sebelumnya, peristiwa kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal mengalami peningkatan 12 persen. Disin-yalir begitu tingginya peristiwa kecelakaan tersebut, disebabkan faktor kelalaian manusia.

Berdasarkan data yang di-himpun Koran Madura, rincian kecelakaan yang terjadi selama tahun 2013, mencapai 229 kasus. Kecelakaan tersebut mengakibat-kan 86 orang meninggal dunia, 95 orang mengalami luka berat dan 246 orang luka ringan. Semen-tara pada tahun 2012, kecelakaan yang terjadi sebanyak 222 dengan rincian korban meninggal 74 orang, luka berat 79 orang dan 240 orang mengalami luka ringan.

“Sebanyak 86 jiwa tewas sia-sia

di jalan raya. Salah satu penyebab tingginya angka kecelakaan, karena 80 persen diakibatkan dari kurang disip-linnya pengendara,” kata Kasat Lantas Polres Bangkalan, AKP Yusis Budi.

Menurutnya, penyebab ke-celakaan sepanjang 2013 itu, karena faktor manusia (human error) saat berkendara. Misalnya pengendara tidak memperhatikan keselamatan berlalu lintas. Se-hingga kecelakaan yang berakibat fatal bagi pengendara sendiri dan para pengguna jalan lainnya tidak dapat dihindarkan. Disamping itu juga seiring bertambahnya pemilik kendaraan roda dua setiap tahunn-ya yang menjadikan jalan semakin padat. Hal itu juga menjadi salah satu pemicu terjadinya kecelakaan.

"Jadi penyebabnya memang didominasi oleh faktor kelalaian pengendara. Masyarakat seringkali mengabaikan keselamatan saat berkendara. Padahal sudah jelas resikonya, bahkan sampai mereng-gut nyawa pengendara," paparnya.

Dikatakan Yusis, di kawasan Bangkalan terdapat tiga titik yang dikategorikan blackspot atau areal rawan laka, tiga titik tersebut adalah akses Suramadu, jalan raya

Dumajah, dan jalan raya Galis. Jalur tengkorak tersebut, penyumbang jumlah kecelakaan terbesar, yang mengakibatkan korban jiwa terban-yak. Namun, meski sudah diberi-kan peringatan terhadap bahaya kecelakaan, ternyata masyarakat masih belum memiliki kesadaran dalam membudayakan keselamatan saat berkendara.

"Kami selalu mengimbau kepa-da setiap pengendara agar menjadi

pelopor dalam membudayakan kes-elamatan. Sebab, keselamatan itu sangat penting. Apalagi keluarga di rumah sedang menunggu," ujarnya.

Di masa yang akan datang, kata Yusis, untuk menekan be-gitu tingginya angka kecelakaan, pihaknya akan gencar melakukan pengawasan berupa patroli rutin khususnya di areal rawan ke-celakaan. Akan tetapi, faktor utama dalam mendukung upaya menekan

terjadinya kecelakaan adalah para pengendara sendiri. Sebab peng-endara kadang hanya tertib berlalu lintas pada saat ada petugas saja. Di saat petugas tidak tidak ada, kecenderungan melakukan pelang-garan itu sangat tinggi.

"Bagi pengendara tertiblah berla-lu lintas di manapun dan kapanpun, jangan hanya ada pada saat petugas sedang berjaga," pesan Yusis.

= DONI HERIYANTO/RAH

KECELAKAANSalah satu peris-tiwa kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Kecamatan Socah beberapa waktu lalu.

Page 30: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 30 LAPORAN KHUSUSN

SAMPANG - Konflik antara kelompok Islam

Syiah dan kelompok Islam Sunni di Kabupaten

Sampang, telah lama terjadi, bahkan hingga

awal Januari 2014 ini telah mencapai

satu tahun lebih.

ragedi kemanusiaan yang menyebabkan seorang warga Syiah meninggal dunia dan

tujuh orang lainnya luka-luka serta sebanyak 47 unit rumah pengikut aliran itu dibakar massa terjadi pada Minggu 26 Agustus 2012, sekitar pukul 10.00 WIB.

Di Sampang, kelompok kecil pen-ganut aliran Syiah ini tidak hanya diserang dan rumahnya dibakar, akan tetapi juga diusir dari kampung hala-mannya di Desa Karang Gayam, Ke-camatan Omben dan Desa Bluuran, Kecamatan Karangpenang.

Salah satu penyebabnya karena aliran Islam Syiah di Sampang itu dianggap sesat dan ajarannya me-nyesatkan masyarakat. Selain itu, banyak paham yang dianut warga Syiah Sampang itu berbeda dengan pahan yang dianut oleh mayoritas pengikut ajaran Islam Sunni.

“Jadi antara Syiah dengan Sunni itu tidak bisa lagi bersatu. ibarat air dengan minyak. Sampai kapan pun tidak akan pernah menyatu,” kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sampang KH Imam Buchori Maksum.

KH Imam Buchori Maksum me-nilai, penyerangan kelompok Islam Sunni terhadap kelompok Islam Syi-ah terjadi sebagai bentuk reaksi atas tindakan yang selama ini dilakukan oleh pengikut Syiah.

Perbedaan aqidah atau keyaki-nan merupakan pemicu utama terjadinya tragedi kemanusiaan di Sampang, Madura, Jawa Timur itu, kendatipun ia mengakui, ajaran agama mana pun tidak memper-bolehkan adanya kasus kekerasan, apalagi membunuh dan membakar tempat tinggal mereka.

Konflik bernuansa suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) yang terjadi di Sampang pada 26 Agus-tus 2012 itu merupakan kali kedua. Sebab sebelumnya pada akhir De-sember 2011, hal serupa juga terjadi.

Ketika itu, rumah pimpinan Is-lam Syiah, mushalla dan madrasah kelompok Syiah diserang oleh mas-sa. Sebanyak 200 pengikut Islam Sy-iah terpaksa mengunggi ke tempat yang lebih aman.

Namun, berkat upaya pendekatan dari berbagai pihak, termasuk dari pemerintah Kabupaten Sampang, TNI dan Polri, kelompok Syiah yang sebelumnya terusir dan harus ting-gal di lokasi pengungsian itu berhasil dipulangkan ke kampung halamann-ya di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben dan Desa Bluuran, Kecamatan Karangpenang, Sampang.

Hanya saja, ketenangan antara kedua muslim berbeda aliran terse-

but tidak berlangsung lama, sebab sekitar delapan bulan kemudian, konflik kembali pecah, bahkan lebih parah dari sebelumnya. Satu orang tewas, dan sebanyak tujuh orang lainnya luka-luka, bahkan rumah-rumah mereka juga hangus dibakar kelompok penyerang.

Ketua kelompok jamaah Islam Syiah Sampang Ikil Al Milal men-gaku, tidak mengerti dengan aksi penyerangan yang dilakukan sau-daranya sesama muslim itu, hanya karena berbeda aliran.

“Kalau Islam Syiah ini dikatakan sesat, lalu sesat dari sisi apanya, wong Syiah ini merupakan salah satu aliran agama Islam yang juga diakui di du-nia internasional,” kata Iklil.

Ia juga mengaku tidak mengerti dengan tindakan yang dilakukan oleh kelompok penyerang itu. Sebab den-gan demikian, pengikut aliran Islam Syiah seolah-oleh dianggap penjahat yang harus dimusuhi dan harus teru-sir dari kampung halamannya hanya karena berbeda aliran.

Upaya Pendamaian Sejak tragedi kemanusiaan bernuansa SARA pec-ah, pemerintah sebenarnya telah melakukan berbagai upaya untuk mendamaikan kedua belah pihak. Berbagai pertemuan hampir setiap hari digalar, guna membahas kasus berdarah di Sampang itu.

Tidak hanya pejabat pemkab, sejumlah pejabat di tingkat pusat, mulai dari Menteri, Panglima TNI dan Kapolri, serta sejumlah wakil rakyat lintas komisi dan fraksi juga turun secara langsung, guna men-cari soluasi atas persoalan tragedi kemanusiaan di Sampang ini.

Para abdi negara ini mengingin-kan, agar warga Syiah bisa kembali ke kampung halamanya di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben dan Desa Bluuran, Kecamatan Karangpenang.

“Kasus Syiah Sampang ini me-mang tidak bisa hanya diselesaikan secara sepihak, semisal Pemkab Sampang saja. Kasus Syiah sudah menjadi kasus nasional, bahkan internasional, karena menyangkut hak asasi warga,” kata Wakil Bupati Sampang Fadilah Budiono.

Menurut Wabup, selama kurun waktu 2012 hingga 2013 banyak hal yang telah dilakukan pemkab dalam upaya meredam konflik itu. Berbagai pendekatan juga telah dilakukan, baik pendekatan persuasif, maupun pen-dekatan formal kelompok.

Hanya saja, dari berbagai upaya itu hingga kini belum membuah-kan hasil yang memadai, bahkan desakan kelompok mayoritas un-tuk mengusir pengikut aliran Islam Syiah Sampang dari kampung hala-mannya semakin kuat.

Maka atas pertimbangan kea-manan, serta kuatnya desakan dari kelompok mayoritas anti-Syiah, pada 20 Juni 2013 sekitar pukul 15.00 WIB korban tragedi kemanu-siaan ini akhirnya dipindahkan ke rusunawa Puspa Agro Sidoarjo.

Ratusan personel keamanan dari unsur TNI dan Polri dikerahkan ke-tika itu untuk memindahkan pengi-kut Syiah dari lokasi pengungsian gedung olahraga (GOR) Wijaya Ku-suma, Sampang.

Di saat bersamaan, ratusan ulama serta ribuan pengikut Sunni, menggelar istighatsah di lapangan Wijaya Kusuma Sampang, tak jauh dari lokasi pengungsian korban tragedi kemanusian itu.

Selain menggelar doa dengan alasan untuk keselamatan bangsa, ribuan pengikut aliran anti-Syiah ini juga menyampaikan pernyat-aan sikap, yang intinya menolak ke-beradaan aliran Islam Syiah di Kabu-paten Sampang dengan alasan demi keamanan di Kabupaten Sampang.

Direktur Pusat Studi Agama dan Politik/Central Of Religion and Po-litical Studies (Centris) Madura Su-laisi Abdurrazak menilai, sebenarnya masih ada peluang untuk mendamai-kan kedua kelompok berbeda aliran di Kabupaten Sampang itu.

Sebab, menurut Sulaisi, kalau

dikaji dari sisi sosial budaya, masyarakat Madura sebenarnya merupakan masyarakat terbuka serta toleran dalam menyikapi per-bedaan. Di samping itu, keduanya masih beragama yang sama, yakni sama-sama Islam.

“Caranya tentu harus menekan-kan pada sisi persamaannya, bukan justru memperuncing perbedaan antara kedua kelompok itu,” katan-ya menjelaskan.

Sebab, katanya, jika perbedaan pendapat dan pemahamanan yang dikedepankan, maka ia yakin sam-pai kapan pun upaya pendamaian konflik itu tidak akan pernah ber-hasil. Apalagi, di sebagian warga kini sudah timbul anggaran bahwa Syiah merupakan ajaran sesat dan menyesatkan.

“Kata sesat dalam pendangan masyarakat umum atau masyarakat awan ini sudah identik dengan isti-lah boleh diapakan saja. Termasuk dibunuh tentunya,” kata Sulaisi.

Padahal, kata mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Is-lam (HMI) Cabang Pamekasan ini, sejauh ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) di tingkat pusat, belum per-nah menyatakan Islam Syiah sesat, sebagaimana difatwakan MUI Sam-pang dan MUI Jatim, hingga akh-irnya menimbulkan reaksi keras dan menyebabkan terjadinya konflik itu.

Dalam kasus itu, kata Sulaisi, memang ada konflik personal anta-ra pimpinan Islam Syiah Tajul Mu-luk dengan saudaranya yang Sunni Rois Al Hukama, akan tetapi inten-sitasnya sangat rendah, dan jika di-kaji dari sosiokultural masyarakat Madura, hal itu tidak berpotensi sama sekali menggerakkan massa.

Sebab, biasanya, pergerakan massa itu akan terjadi di Madura, apabila menyangkut agama, per-ebutan kekuasaan dan harta benda yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Ia mencontohkan seperti terjadi “carok” massal di Desa Bujur Tengah, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan pada tahun 2006.

“Tetapi pemerintah memang berupaya menyembunyikan pe-nyebab utama kasus Sampang ini, dengan tujuan, mungkin untuk meredam. Padahal dengan cara dis-embunyikan seperti itu, justru per-soalannya menjadi tidak terselesai-kan,” kata Sulaisi.

Proses Alami Menurut ang-gota DPR RI asal Sampang Achmad Rubaie, proses pendamaian antara kelompok Islam Syiah dengan Sunni harus berjalan alami dan melibatkan semua pihak yang terlibat. Cara itu dinilai paling tepat demi menjaga agar gesekan tak kembali muncul.

Jika upaya pendamaian dilaku-kan secara paksa, maka hasilnya juga tidak akan optimal, bahkan cenderung berpotensi timbulnya konflik susulan.

“Alami yang kami maksudkan, atas kesadaran sendiri, tidak ada pemaksaan ataupun tekanan-te-kanan,” katanya di Sampang.

= ANT/MK

Upaya Islah MASIH TERBUKA

THarus Dilakukan Secara Alamiah

Page 31: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 31KOMUNITAS O

madura photo club

Menyatukan Hobi Fotografi Dalam pandangan pria yang

juga penghobi touring motor itu, mempublikasikan potensi Madu-ra itu, tidak cukup hanya dengan pagelaran maupun pementasan, namun juga melalui kegiatan doku-menter berupa seni fotografi yang dipublikasikan melalui kegiatan pameran maupun publikasi melalui dunia maya. Itulah sebabnya, ber-sama enam orang pencinta fotografi lainnya, pada 14 Februari 2009, ia menggagas pembentukan sebuah komunitas pencinta fotografi yang belakangan bernama Madura Photo Club (MPC). Keenam orang selain dia yang menggagas pembentukan klub tersebut antara lain Saiful Bah-ri, Abdullah Asyari, Suadi Sujono, dan Achmad Zaini.

Dimulai dengan mengajak pencinta dan penyuka fotografi di Pamekasan, klub itu akhirnya juga berhasil mengajak pencinta seni foto di kabupaten lain di Madura. Sampai sekarang, klub itu telah me-miliki sekitar 40 anggota, mulai dari yang masih pemula hingga yang sampai pada tingkat mahir.

Dalam perjalanannya, kata Redy, klub bentukannya yang saat ini baru berusia tiga tahun itu sempat

mengalami pasang surut keang-gotaan dan kegiatan. Hal itu karena pada masa-masa awal, kegiatan di klub itu dirasakan monoton. Na-mun, setelah beberapa kali me-lakukan evaluasi dan penataan, komunitas itu menjadi lebih eksis dengan kegiatan-kegiatan yang le-bih variatif, mulai dari perlombaan fotografi yang melibatkan fotografer amatiran hingga profesional, work-shop, dan pelatihan.

"Untuk menghilangkan kejenu-han anggota, kami juga melakukan kegiatan tour foto ke luar kota, di-antaranya ke Malang, Bromo, dan Taman Nasional Baluran di Kabupa-ten Banyuwangi," katanya.

Kegiatan ke luar kota itu, selain untuk memperkaya hazanah dan mengasah kemampuan anggota, juga untuk mengembangkan jarin-gan. Sebab setiap kali melakukan kegiatan ke luar kota, mereka juga membangun komunikasi dengan komunitas fotografi di daerah yang mereka datangi.

Kini klub itu sudah mulai dike-nal, tidak hanya di tingkat Jawa Timur, namun juga di tingkat nasi-onal.

Tidak hanya mulai dikenal ko-

munitas lain, beberapa anggota klub itu pernah meraih penghargaan tingkat nasional di bidang fotografi. Misalnya, Saiful Bahri. Fotografer LKBN Antara itu di tahun 2009 me-raih Juara 2 di Kementerian ESDM dengan judul foto “Gas Bumi Untuk Kesejahteraan Bangsa“ dan juara 1 HUT LKBN Antara dengan judul foto “Sekolah Rusak“.

Pada peringatan HUT Antara itu, karya Bang Ipung, panggilannya, mampu menyisihkan 33 ribu lebih foto dari seluruh Indonesia. Tahun lalu dia juga meraih juara I lomba foto dengan tema Pesona Madura yang digelar Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS). Prestasi bukan hanya Cak Ipung yang mer-

aihnya. Beberapa anggota MPC lain-nya juga pernah meraih juara dalam beberapa even, baik tingkat regional Jawa Timur maupun nasional.

Salah satu anggotanya, Janto Soewandi, bahkan sering melaku-kan pameran foto dengan topik ke-Madura-an di Swiss. "Saat ini, kami terus melakukan penataan diri dengan meningkatkan kemam-puan anggota dan terus merangkul pencinta foto dan klub foto lain di Madura. Kami ingin klub ini men-jadi klub fotografi kebanggaan Ma-dura yang ikut mempublikasikan kecantikann Madura dari segala as-pek," kata Redi.

=ghozi mujtaba/rah

PAMEKASAN - "Kami ingin publikasikan Ma-dura melalui seni foto," kata Mohammad Redy,

pimpinan salah satu komunitas pencinta

fotografi di Pamekasan, Mohammad Redy, Kamis

(2/1). Baginya, Ma-dura bukan hanya layak

dipublikasikan dalam hal kerapan sapi atau sapi sonoknya. Sebab,

pulau garam itu sangat kaya dengan berbagai

potensi, diantaranya keindahan alam, ker-

agaman pakaian khas, berbagai kesenian serta potensi lain yang memi-liki kekhasan tersendiri di banding yang ada di

daerah lainnya.

Page 32: e Paper Koran Madura 03 Januari 2014

KORAN MADURAJUMAT 3 JANUARI 2014 | No. 0273 | TAHUN II 32PROBOLINGGO JUMAT 3 JANUARI 2014

No. 0273 | TAHUN II PNETER KOLENANGKORAN MADURA

NOVIA NURJANNAH

Menjadi Perempuan yang Membanggakan

Namanya Novia Nurjannah. Gadis kelahiran Bangka-lan, 22-11-991 ini, punya

pandangan sendiri tentang kehidupan. Menurutnya,

seorang perempuan harus bisa membanggakan, tapi

bukan membanggakan diri sendiri. Karena yang dimak-sud seseorang membangga-

kan itu, salah satunya adalah mampu membahagiakan

orangtua.

etiap orang tentu berkewajiban mem-bahagiakan orangtu-anya. Hanya saja ma-

sing-masing berbeda-beda cara membahagiakan ayah dan ibu, yang telah menjadi penyebab kelahirannya ke du-nia. Ibaratnya lain ladang lain belalang, beda orang berbeda pula cara pandangnya, dalam mencipta kebahagiaan hidup pribadi dan orang-orang lain di sekitarnya.

Novi juga punya pilihan sendiri. Sebab dia yakin or-angtuanya akan bahagia apa-bila anaknya meneruskan pendidikan. Itulah alasan gadis Paseseh ini bertekad kuliah dengan biaya dari ker-ingatnya sendiri. Ingin dia buktikan meskipun dirinya perempuan, tak ingin selalu dimanja dan menjadi beban orangtua.

Memang harus diakui be-kerja sambil kuliah bukan perkara mudah, perlu mana-jemin disiplin yang sangat ketat. Bila tidak pandai meng-atur, maka pilihan yang akan terjadi kehancuran di antara keduanya. Bila tidak kuliahnya yang berantakan, bisa peker-jaannya yang terbengkalai. Bahkan bukan mustahil just-eru kuliah dan pekerjaannya yang akan hancur, mengubur cita-cita mulianya: memba-

hagiakan orangtua. Itu jangan sampai

terjadi. Dan memang tidak dibiarkannya datang menimpanya.

Oleh karena itu, pe-

m i l i k lesung p i p i t ini sa-

n g a t se-

lektif memilih pekerjaan, yang tidak mengganggu jadwal kuliahnya. Pilihan pekerjaan yang kini sedang ditekuninya di luar jam sekolah, adalah menjadi tenaga SPG Wall's perusahaan eskrim di se-buah swalayan terkemuka Bangkalan. Sebuah pilihan yang sedikit menyibukkan dan membutuhkan penataan emosi yang cukup matang, agar tidak terusik oleh berba-gai kendala yang menghadang profesinya tersebut.

Dari hasil kerjanya itu, dia membiayai pendidikan kuli-ahnya di salah satu sekolah tinggi di Bangkalan, jurusan PGTK. Sesuai dengan cita-cit-anya membangun pendidikan anak serupa TPA/TPQ, PAUD, dan sejenisnya. Bekerja sam-bil kuliah menjadi tantangan yang harus dijalani, meskipun sangat menguras tenaga dan pikiran. Namun semua itu di-jalaninya dengan menyenang-kan, agar dirinya menjadi pe-rempuan yang tangguh dan membanggakan. Apalagi dia memang tidak pernah meng-hendaki menjadi perempu-an yang cengeng dan lemah, meskipun banyak kalangan mengatakan perempuan seba-gai makhluk yang lemah dan hanya bisa berkutat di rumah saja.

Ingin dia katakan pada semua orang. Siapa bilang perempuan itu lemah. Se-lama memiliki keinginan dan kemampuan, segalanya akan bisa dilakukan. Jangan pernah lagi memandang perempu-an hanya pada satu sisi saja. Tapi pandang dari semua sisi kehidupannya. Agar lengkap. Supaya komplet. Menyeluruh sehingga tidak ada lagi pan-dangan yang merendahkan kaum perempuan. Memang, pada kodratnya perempuan diciptakan sebagai mahkluk yang lemah lembut. Namun begitu, perempuan juga me-

miliki kemampuan dan keinginan kuat dalam

mewujudkan keinginannya, termasuk ikut serta memba-ngun pemerintahan dan ne-gara, ucapnya.

Semua itu disadarinya tidaklah mudah. Butuh per-juangan. Sebab hidup adalah perjuangan, bukan sekedar kata-kata. Siapa pun yang ha-nya lihai berkata-kata, tapi tidak ditunjang dengan per-juangan dan kegigihan, maka sama saja dengan membuang separoh kesempatan menuju ke puncak kesuksesan. Ten-tu tidak ada yang berharap menyia-nyiakan kesempatan yang datang di depan mata, kecuali mereka yang telah sejak awal menempatkan di-rinya di jurang keterpurukan. Bila ini yang terjadi, maka tak akan ada orangtua manapun yang membanggakannya.

Bagi Novi, mengukir se-nyum di bibir kedua orang-tua yang telah mengasuhnya sejak kecil merupakan suatu kewajiban. Semangat mem-bahagiakan orangtua inilah yang menjadi sumber kekua-tan yang seolah berlipat-lipat di jiwa raga Novi. Tidak ada harganya rasa hidup di du-nia ini, meskpun bergelimang dengan kekayaan dan presta-si, apabila kekayaan dan pres-tasi itu membuatnya congkak, angkuh, dan abai terhadap orangtua.

Itu juga yang dia tanam-kan sejak dini dalam kepriba-diannya agar tetap menjadi perempuan yang rendah diri dan terpuji. Sebab hanya den-gan itu, sumber kebahagiaan yang diinginkan setiap orang itu akan mengalir datang ke-padanya dan kepada kedua or-angtuanya. “Aku rela mender-ita demi senyum kedua orang tua. Tidak ada yang paling berharga di dunia ini, mela-inkan dapat membahagiakan seseorang yang telah mem-buat aku mengerti apa itu arti keikhlasan, ketulusan, dan kesabaran. Semua aku dapat-kan sejak kecil, bersama ibu dan ayah serta orang-orang terdekatku, yang tersayang,” ujarnya.

Novi tidak ingin seper-ti orang-orang yang merasa malu dengan kondisi orang-tua. Itu sebagian kehidupan seseorang yang pasti terjadi di dunia ini. Sudah diibaratkan dengan legenda Malin Kun-dang, yang akhirnya hidup terkutuk dan tercela. Wah, naudzubillah. Mohon jauh dari bencana yang sehina itu. Tentu saja agar bisa ter-lepas dari musibah kehidupan tersebut dibutuhkan perju-angan dan keikhlasan meng-hadapi kenyataan [*]

= Doni Heriyanto/raH