e paper koran madura 13 januari 2015

32
13 JANUARI 2015 | No. 0523 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 SELASA [email protected] 0328-6770024 “Menurut laporan di lapan- gan CVR-nya ada 20 meter dari tempat FDR ditemukan,” kata Su- priyadi di Lanud Iskandar, Pang- kalan Bun, Kalimantan Tengah (Kalteng), Senin. Ia mengatakan ada tiga tim penyelam yang masing-masing berjumlah lima hingga tujuh orang disiapkan untuk melakukan evakuasi kotak hitam, baik FDR maupun CVR. Sebelumnya, Kapal Baruna Jaya I berhasil merekam sinyal akustik berbunyi ping yang di- duga berasal dari kotak hitam pe- sawat AirAsia QZ8501 pada frek- uensi 37.5 kilo hertz. “Posisi pantulan ping datang dari arah 52.1 derajat, jarak 77.7 meter, kedalaman 35 Meter,” kata Geodetic Specialist Badan Peng- kajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Imam Mudita. Informasi itu dirangkum dari hasil survei Tim Baruna Jaya BPPT yang terdiri 3 kapal riset yakni Kapal Baruna Jaya I, Kapal Sur- vei Java Imperia, dan KN Trisula. Ketiga kapal tersebut sejak Sabtu (10/1) siang menemukan indikasi lokasi kotak hitam AirAsia. “Kapal Baruna Jaya I sendiri sudah melakukan berbagai upaya untuk mencari pesawat AirA- sia QZ8501 di antaranya dengan mendeteksi keberadaan Pesawat AirAsia QZ8501 menggunakan Sonar yakni Multibeam dan Side Scan Sonar dan Kamera bawah air,” katanya. Sementara koordinat ping ELT kotak hitam sendiri ada per- bedaan sejauh 20 meter antara hasil survei Kapal Baruna Jaya I dan Kapal Java Imperia yang ber- operasi di bawah koordinasi Kapal Baruna Jaya. Kapal Baruna Jaya I menang- kap ping pada lokasi 3 derajat 37menit 20.7 detik Lintang Se- latan dan 109 derajat 42 menit 43 detik Bujur Timur. Sementara hasil survei Kapal Java Imperia pada titik 3 derajat 37 menit 21,13 detik Lintang Selatan, 109 derajat 42 menit 42.45 detik Bujur Timur. “Kedua lokasi tersebut sudah diinformasikan kepada KNKT,” katanya. Secara umum kotak hitam sebuah pesawat terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah Flight Data Recorder (FDR). Bagi- an ini berfungsi sebagai perekam data teknis pesawat, sejak dari kecepatan, ketinggian, dan kerja fungsi-fungsi mekanis lainnya. Sementara bagian kedua ada- lah Cocpit Voice Recorder (CVR). Bagian ini berfungsi sebagai alat perekam berbagai percakapan yang terjadi di ruang kendali (cocpit) pesawat. Baik antara pilot dengan co pilot, atau pilot dengan Air Traffic Controler (ATC). =ANT/VIRNA/BETH Belum Semua Bagian Kotak Hitam Ditemukan CVR Diperkirakan 20 Meter dari Lokasi Ditemukan FDR JAKARTA-Direktur Operasional Basarnas Marsekal Pertama SB Supriyadi mengata- kan “cockpit voice recorder” (CVR) pesawat Air Asia QZ8501 diduga terpisah sekitar 20 meter dari penemuan “flight data recorder (FDR). PENEMUAN FLIGHT DATA RECORDER Petugas memindahkan Flight Data Recorder (FDR) pesawat AirAsia QZ8501 saat tiba di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Senin (12/1). Tim gabungan berhasil menemukan FDR pada kedalaman 30 meter pada Senin (12/1) pada pukul 7.11 WIB. ant/prasetyo utomo FDR Flight Data Recorder Berfungsi sebagai perekam data teknis pesawat, sejak dari kecepatan, ketinggian, dan kerja fungsi-fungsi mekanis lainnya.

Upload: koran-madura

Post on 07-Apr-2016

236 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

e Paper Koran Madura

TRANSCRIPT

Page 1: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523 | TAHUN IV 113 JANUARI 2015 | No. 0523 | TAHUN IV

ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000SELASA [email protected]

0328-6770024

“Menurut laporan di lapan-gan CVR-nya ada 20 meter dari tempat FDR ditemukan,” kata Su-priyadi di Lanud Iskandar, Pang-kalan Bun, Kalimantan Tengah (Kalteng), Senin.

Ia mengatakan ada tiga tim

penyelam yang masing-masing berjumlah lima hingga tujuh orang disiapkan untuk melakukan evakuasi kotak hitam, baik FDR maupun CVR.

Sebelumnya, Kapal Baruna Jaya I berhasil merekam sinyal

akustik berbunyi ping yang di-duga berasal dari kotak hitam pe-sawat AirAsia QZ8501 pada frek-uensi 37.5 kilo hertz.

“Posisi pantulan ping datang dari arah 52.1 derajat, jarak 77.7 meter, kedalaman 35 Meter,” kata Geodetic Specialist Badan Peng-kajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Imam Mudita.

Informasi itu dirangkum dari hasil survei Tim Baruna Jaya BPPT yang terdiri 3 kapal riset yakni Kapal Baruna Jaya I, Kapal Sur-vei Java Imperia, dan KN Trisula. Ketiga kapal tersebut sejak Sabtu (10/1) siang menemukan indikasi

lokasi kotak hitam AirAsia.“Kapal Baruna Jaya I sendiri

sudah melakukan berbagai upaya untuk mencari pesawat AirA-sia QZ8501 di antaranya dengan mendeteksi keberadaan Pesawat AirAsia QZ8501 menggunakan Sonar yakni Multibeam dan Side Scan Sonar dan Kamera bawah air,” katanya.

Sementara koordinat ping ELT kotak hitam sendiri ada per-bedaan sejauh 20 meter antara hasil survei Kapal Baruna Jaya I dan Kapal Java Imperia yang ber-operasi di bawah koordinasi Kapal Baruna Jaya.

Kapal Baruna Jaya I menang-kap ping pada lokasi 3 derajat 37menit 20.7 detik Lintang Se-latan dan 109 derajat 42 menit 43 detik Bujur Timur. Sementara hasil survei Kapal Java Imperia pada titik 3 derajat 37 menit 21,13 detik Lintang Selatan, 109 derajat 42 menit 42.45 detik Bujur Timur.

“Kedua lokasi tersebut sudah diinformasikan kepada KNKT,” katanya.

Secara umum kotak hitam sebuah pesawat terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah Flight Data Recorder (FDR). Bagi-an ini berfungsi sebagai perekam data teknis pesawat, sejak dari kecepatan, ketinggian, dan kerja fungsi-fungsi mekanis lainnya.

Sementara bagian kedua ada-lah Cocpit Voice Recorder (CVR). Bagian ini berfungsi sebagai alat perekam berbagai percakapan yang terjadi di ruang kendali (cocpit) pesawat. Baik antara pilot dengan co pilot, atau pilot dengan Air Traffic Controler (ATC).

=ANT/VIRNA/BETH

Belum Semua Bagian Kotak Hitam DitemukanCVR Diperkirakan 20 Meter dari Lokasi Ditemukan FDR

JAKARTA-Direktur Operasional Basarnas Marsekal Pertama SB Supriyadi mengata-kan “cockpit voice recorder” (CVR) pesawat Air Asia QZ8501 diduga terpisah sekitar 20 meter dari penemuan “flight data recorder (FDR).

PENEMUAN FLIGHT DATA RECORDER

Petugas memindahkan Flight Data Recorder (FDR) pesawat AirAsia QZ8501 saat tiba di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Senin (12/1). Tim gabungan berhasil menemukan FDR pada kedalaman 30 meter pada Senin (12/1) pada pukul 7.11 WIB.

ant/prasetyo utomo

FDRFlight Data Recorder

Berfungsi sebagai perekam

data teknis pesawat, sejak dari

kecepatan, ketinggian, dan kerja

fungsi-fungsi mekanis

lainnya.

Page 2: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523 | TAHUN IV2

Menanggapi insiden Charlie Hebdo seorang kawan di jejaring sosial memberikan komentar menarik. “Jangan melakukan kekerasan atas nama agama; jangan mencari uang dengan menghina keyakinan agama,” katanya. Ia sebagaimana sedikit mereka yang berpikir jernih men-coba menempatkan persoalan secara berimbang.

Kekerasan apalagi sampai mengorbankan nyawa tentu perlu dicegah. Demikian pula penyebab pemicu kekerasan dalam bentuk penghinaan pada keyakinan agama, jangan sampai merebak hanya atas dasar kebeba-san berekspresi. Ini artinya, semua pihak memang harus menghindari potensi timbulnya kekerasan.

Charlie Hebdo memang tidak melakukan kekerasan. Tapi media Perancis itu secara sadar telah mengaduk-aduk emosi penganut keyakinan agama. Dan tak semua penganut keyakinan agama, seperti juga manusia lainnya, siap menahan diri menghadapi berbagai kritik apalagi penghinaan pada keyakinan agamanya.

Politisi di DPR dan parlemen di berbagai penjuru dunia bisa saja berdebat sambil minum kopi. Tetapi apa semua lapisan pendukungnya, jika bertemu siap duduk manis sambil tersenyum lebar, membicarakan perbedaan sikap politiknya. Sangat mungkin yang terjadi sebalikn-ya: di parlemen berdebat keras, di tataran pendukung saling adu golok. Jangan lupa politisi duniapun ketika terlibat perdebatan masih ada yang sampai adu jotos.

Di sinilah diperlukan kejujuran semua pihak terkait kasus Charlie Hebdo. Jangan “hanya” focus menyalahkan

tindakan kekerasan sebagaima-na yang berkembang belakan-gan ini. Seakan kekerasan itu berdiri sendiri; datang tiba-tiba tanpa ada latar belakangnya.

Masyarakat dunia tentu ingat peristiwa di tahun 2006, ketika kasus karikatur Nabi Mu-hammad menggegerkan dunia. Banyak kalangan mengingatkan agar menghentikan gaya pem-beritaan yang cenderung meng-hina dan melecehkan. Perdana Menteri Perancis Dominique De Villepin kala itu mengeritik

tajam menyesalkan pemuatan karikatur pada beberapa media Prancis. Namun sangat disayangkan, pengalaman di tahun 2006 itu tidak menjadi pelajaran. Media Charlie Hebdo masih saja mengulang kesalahan yang sama.

Memang, kesalahan dan kecerobohan mengekspresi-kan kebebasan pers tak berarti membenarkan tinda-kan kekerasan. Demikian pula tak ada dasar rasional menganggap kekerasan menyebabkan korban nyawa melayang merupakan representasi sikap ummat Islam di seluruh dunia. Karena memang tak ada persambungan ajaran agama Islam dengan tindak kekerasan. Seba-gaimana Charlie Hebdo tidak dapat dianggap mewakili kecerobohan seluruh media di dunia, tindakan kekerasan itu juga tidak dapat dianggap mewakili seluruh ummat Islam. “Anda tak boleh menyalahkan agama yang dianut oleh miliaran orang bertanggungjawab atas tindakan dari hanya sebagian orang,” tulis seorang blogger asal Inggris, menanggapi Rupert Murdoch yang secara ceroboh menyalahkan agama Islam, seperti dikutif Detik.com.

Pengalaman berharga berbagai kasus karikatur peng-hinaan dan munculnya kekerasan di masa lalu termasuk respon kritik tajam berbagai tokoh itu seharusnya secara proporsional dibentangkan kembali. Perlu ada paparan proporsional bahwa kekerasan menyebabkan 12 nyawa melayang itu seharusnya tidak perlu terjadi jika belajar dari pengalaman di tahun 2006. Bahwa - meminjam is-tilah kawan di jejaring sosial- mencari uang dengan cara menghina keyakinan keagamaan, berdasarkan pengala-man, sebenarnya sudah diketahui potensial menimbul-kan amarah sebagian penganut agama. Ironisnya, masih ada yang “ngeyel” mengulanginya. =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

SELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523 | TAHUN IV 2

Kesalahan dan kecerobohan

mengekspresikan kebebasan pers

tak berarti mem-benarkan tindakan

kekerasan.

HebdoOleh : Miqdad Husein

Kolumnis, tinggal di Jakarta

KALTENG- Panglima TNI Jenderal Moeldoko men-unjukkan kotak hitam atau “Flight Data Recorder” (FDR) di posko utama pencarian AirAsia QZ8501, setelah berhasil ditemu-kan dan diangkat tim SAR gabungan penyelam dari perairan selatan Teluk Kumai, Kalimantan Tengah (Kalteng).

“Saya menekankan ke prajurit saya pencarian belum selesai karena harus menemukan ‘cockpit voice re-corder’, korban, dan badan pesawat lain. Mereka paham itu dan akan terus mencari,” kata Panglima TNI di Posko Utama taktis pencarian pesawat AirAsia di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah (Kalteng), Senin.

Panglima TNI tiba di Lanud Is-kandar sekitar pukul 11.45 WIB dari Bandar Udara Halim Perdanakusu-ma, dan langsung menuju KRI Banda Aceh dengan helikopter bersama dengan Ketua Komite Nasional Ke-celakaan Transportasi (KNKT) Ta-tang Kurniadi.

Ketua KNKT mengatakan FDR sudah “aman” diterima KNKT dan segera dibawa ke Jakarta dengan pe-sawat TNI AU, dan mendapat penga-walan ke kantor KNKT di Jakarta Pu-sat serta langsung dibuka saat saksi sudah ada dari Prancis, Singapura, dan Mabes TNI.

“Jadi harus ada saksi saat dibuka, dan KNKT sudah biasa melakukan-nya,” ujar Tatang.

Kepala Basarnas FH Bambang Soelistyo mengatakan tim penyelam TNI Angkatan Laut yang terdiri atas Kapten Syaiful, Pelda Bambang, Ser-da Rajab dan Kopda Edi Susilo men-emukan FDR tersebut pada pukul 07.11 WIB.

Menurut informasi yang diper-oleh Basarnas dari KNKT, lanjut dia, pada FDR itu tertulis nomor bagian PN-2100-4043-02 dan nomor seri SN-000556583.

Ia mengatakan tim masih men-cari bagian kotak hitam yang lain yang disebut Cockpit Voice Recorder (CVR) dan korban pesawat Air Asia di area pencarian I sampai IV dan area prioritas tambahan II di perai-ran Selat Karimata.

“Yang masih diupayakan dicari yaitu Cockpit Voice Recorder, dan tentu saja korban pesawat AirAsia

QZ8501,” katanya.

Asuransi Lewat OJKGubernur Jawa Timur Soekarwo

memastikan pengurusan asuransi bagi korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 melalui satu pintu yakni Otoritas Jasa Keuangan untuk mengantisipasi sengketa keluarga atau ahli waris.

“Pengurusannya juga di bawah pantauan langsung Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” ujarnya kepa-da wartawan di Surabaya, Senin.

Gubernur yang akrab disapa Pa-kde Karwo tersebut pada Senin juga memanggil dan berkoordinasi den-gan OJK Jawa Timur untuk memba-has persoalan ini di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo Sura-baya.

Selain itu, sejumlah pihak terkait seperti Pengadilan Tinggi Jawa Timur, Kepolisian Daerah Jawa Timur, Perbanas, Asosiasi Asuransi dan Biro Hukum Pemprov Jatim tu-rut diundang.

Ia mengatakan, semua di bawah komando OJK Jatim yang mendapat tugas khusus dari OJK Pusat menga-wal proses pencarian asuransi bagi korban AirAsia.

=ANT/VIRNA/FIQIH

Moeldoko Tunjukkan Blackbox AirAsia

ant/joko sulistyo SURVIVAL KITS AIRASIA. Sejumlah personel TNI AL menunjukkan paket alat keselamatan milik AirAsia QZ8501 temuan kapal MV Swift Rescue Singapura di gladak KRI Ahmad Yani-351, Semarang, Jateng, Senin (12/1). MV Swift Rescue menemukan survival kits, tas milik penumpang dan sejumlah potongan bingkai jendela kabin pesawat di sejumlah lokasi di Laut Jawa dan diserahkan kepada KNKT melalui KRI Ahmad Yani yang saat itu melintasi perairan 5 Nautical Miles (NM) dari posisi penemuan ekor pesawat.

Page 3: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523 | TAHUN IV 3NASIONALPROBOLINGGO SELASA 13 JANUARI 2015

No. 0523 | TAHUN IV 3NasionalKORAN MADURA

Imran diduga merupakan salah seorang fasilitator Santoso dan kelompoknya. Leg-enda yang sudah lama masuk dalam daftar pencarian orang ini ditangkap pada Senin (12/1) pukul 7.00 WITA, di rumahnya di

Desa Tabalu, Kecamatan Mapane, Poso, Sulteng. “Hari Senin Densus dan Polda Sulteng menangkap Imran alias Legenda. Ditangkap tanpa perlawanan,” kata Karo Penmas Mabes Polri, Kombes Pol Agus Ri-anto di Mabes, Jakarta, Senin (12/1).

Agus menjelaskan, Legenda diduga ber-peran sebagai kurir gembong teroris paling dicari di Indonesia, Santoso. Selain itu, kata dia, Legenda juga diduga menyembunyikan Santoso yang sejak lama masuk DPO Den-sus. Legenda juga diduga telah memfasili-tasi pertemuan gembong teroris yang kini paling dicari itu dengan sang istri.

Sampai saat ini, Polri masih melakukan pemeriksaan intensif kepada yang ber-sangkutan. “Diduga sediakan tempat ting-gal untuk kelompok Santoso. Sekarang kita masih pendalaman,” ungkap Agus.

Dalam tiga hari belakangan, Densus 88 gencar memburu teroris yang diduga jar-ingan pimpinan Santoso dan Daeng Koro. Setidaknya, 7 orang sudah ditahan. Dari

7 orang yang ditangkap, satu di antaranya tewas tertembak karena melawan saat hen-dak ditangkap petugas.

Seperti diberitakan pada Sabtu (10/1) dan Minggu (11/1), Densus 88 membekuk enam tersangka teroris di beberapa lokasi terpisah.

Lima terduga teroris yang ditangkap Sabtu (10/1) adalah Ilham Syafii, Saiful Jami, Rustam alias Ape, pasutri Hasan dan istrinya . Kelimanya ditangkap secara ter-pisah.

Ilham tewas ditembak kepolisian sete-lah sebelumnya melarikan diri dari upaya penyergapan. “Pada saat target melihat kendaraan tim, Target curiga dan berjalan ke arah perkebunan sehingga tim melaku-kan pencarian dan pengejaran, pada saat diperkebunan target melakukan perlawa-nan sehingga terjadi baku tembak yang mengakibatkan tersangka meninggal du-nia,” jelas Agus.

Sedangkan pada Minggu (11/1), Densus

88 Anti Teror juga melakukan penangka-pan terhadap tersangka teroris jaringan MIT pimpinan Santoso atas nama Amiru-din Alias Aco Tabalu Alias Aco Gula Merah alis Bunga Desa. “Amirudin ditangkap di depan Rumah Sakit Poso,” ujar Kepala Di-visi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie, Senin (12/1).

Amirudin yang bertempat tinggal di Desa Tabalu, depan Kantor Lurah Tabalu, Kecamatan Mapane, Kabupaten Poso, ter-libat sebagai kurir dan pendukung logistik untuk kegiatan sindikat pelaku kasus teror kelompok MIT. Amirudin juga ikut dalam pelatihan militer bersama kelompok MIT. “(Amirudin) juga mengetahui persembu-nyian DPO teroris,” kata Ronny.

Ronny mengatakan, penangkapan para teroris ini adalah bagian dari upaya Polri untuk mencegah terjadinya kasus teror di kemudian hari. “Kegiatan penangkapan lebih humanis untuk kegiatan deradika-lisasi terhadap para pelaku kasus teror yang telah tertangkap penyidik Densus 88 Polri,” kata Ronny.

Santoso adalah gembong teroris yang buron selama lebih dari tiga tahun. Dia di-yakini sebagai penggerak gerakan teror di Sulawesi bahkan sebagian Indonesia. San-toso dikenal licin dan sulit ditangkap. Dia bekerjasama dengan Daeng Koro dalam menjalankan organisasi terorisnya.

=GAM/ABD

Densus 88 Kembali Bekuk Jaringan Teroris Poso

JAKARTA-Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror (Den-sus 88) Mabes Polri bersama anggota Polda Sulawesi Tengah kembali berhasil me-nangkap salah satu terduga teroris jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di bawah pimpinan Santoso dan Daeng Koro. Terduga teroris yang diciduk itu ber-nama Imran alias Legenda.

ant/m risyal hidayat BELASUNGKAWA KORBAN AIRASIA QZ8501. Keluarga dari Ruth Natalia Made P. korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 bersedih didepan potret usai melakukan doa bersama di Universitas Kristen (UK) Petra, Surabaya, Jawa Timur, Senin (11/1). Sebanyak sembilan orang yang merupakan alumni dan mahasiswa UK Petra tersebut korban dari kecelakaan AirAsia QZ8501 dengan rute pen-erbangan Surabaya-Singapura berpenumpang 162 orang yang jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 lalu.

Page 4: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523 | TAHUN IV4 Nasional

Karena masuk sebagai Tim Sukses Joko-wi-JK pada Pilpres 9 Juli 2014. Namun Ma-bes Polri menepis spekulasi tersebut.

Karo Penmas Polri Kombes Pol Agus Rianto menegaskan kedekatan keduanya murni karena Budi pernah menjadi ajudan Presiden Megawati. “Tidak benar itu (Timses),” kata Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta, Senin (12/1).

Agus menegaskan, institusinya mem-bantah kabar tersebut. Sebab, sesuai am-anat UU Kepolisian, anggota Polri tidak boleh terjun langsung dalam politik prak-tis. “Kita sejak awal sudah komitmen tak melibatkan diri dalam politik praktis,” tan-dasnya.

Seperti diberitakan, nama Budi Gunawan sangat santer terdengar saat pilpres lalu. Tersiar khabar, adanya perte-muan antara Tim Hukum Pasangan Jokowi-JK, Trimedya Panjaitan dan jenderal polisi berinisal BG di salah satu restoran di Men-teng, Jakarta Pusat. Adalah Ketua Serikat Pekerja BUMN Bersatu yang juga politisi Gerindra, Arief Poyuono, mengaku melihat Trimedya dan BG bertemu pada Sabtu 7 Juni 2014 malam.

Namun, Maber Polri tidak mau terlibat jauh dalam polemik itu. Yang jelas, pen-gangkatan Kapolri merupakan hak pres-iden “Intitusi Polri di bawah presiden. Pen-gangkatan dan pemberhentian Kapolri ada pada presiden. Sesuai Pasal 11 UU 2/2002 tentang Polri,” ujarnya.

Masih kata Agus, penyiapan dan per-gantian Kapolri berada di tangan presiden. Apakah akan mencalonkan satu atau dua

calon untuk mengikuti fit and proper test di DPR. “Itu merupakan pertimbangan Presiden yang nantinya akan dilanjutkan ke DPR. Untuk fit and proper test,” ujarnya.

Yang penting bagi Agus, Kapolri nan-ti memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat, bangsa dan negara. “Khu-susnya di tubuh Polri dapat melakukan pembenahan dan pembinaan internal. Se-hingga Polri dapat lebih baik kedepannya,” pungkasnya

Politikus PDI Perjuangan Pramono Anung menilai penunjukkan Budi Gunawan sudah melalui pertimbangan yang matang. Apalagi, Budi merupakan lulusan terbaik di Lemhanas. “Dia lulusan terbaik di Lemha-nas dan untuk meraih hingga bintang tiga itu diraihnya tidak gampang,” ujarnya Ja-karta Senin, (12/1).

Karenanya, Pramono yakin Komisi III akan setuju dengan pencalonan Budi. Disisi lain, tekan dia, PDI Perjuangan akan men-dukung penuh pencalonan ini.

Budi, katanya, memiliki hubungan dekat dengan Megawati Soekarnoputri. Sebab, Budi pernah menjadi ajudan Mega saat jadi presiden. “Perlu dicatat, untuk jadi ajudan diperlukan orang-orang yang ter-

pilih. Jika punya kedekatan, itu karena be-liau merupakan ajudan Ibu Mega,” ujarnya.

Pramono juga mengaku sudah kenal dengan Budi sejak tahun 1999. Saat itu, dia bersama Budi merupakan orang yang selalu mendampingi Mega. “Waktu itu kami adalah orang yang hampir setiap hari mendampingi ibu, saya melihat kapasitas dan profesionalitasnya di bawah pimpinan Budi,” sambungnya.

Secara terpisah, politisi Gerindra, Fadli Zon berharap agar Polri jangan menjadi alat pemerintah dan apalagi menjadi alat politik. “Kita mau Polri jadi alat penegakan hukum tanpa pandang bulu,” katanya.

Fadli mengingatkan, publik menanti peran polisi yang bisa lebih baik lagi. Ka-rena itu, lanjut Fadli, perlu ada reformasi di dalam tubuh polisi terkait dengan persoa-lan citra, yang selama ini dianggap kurang baik oleh masyarakat. Namun di saat yang sama, Polri juga harus pro-aktif melakukan reformasi internal. “Sehingga ke depan, tidak ada lagi yang dirasakan kurang baik oleh masyarakat, dari mulai hal-hal kecil seperti tilang atau masalah jual beli perka-ra,” ungkapnya.

=GAM/ABD

Mabes Polri: Budi Gunawan Bukan Timses Jokowi-JK

JAKARTA- Penunjukan Kom-jen Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri oleh Presiden RI, Joko Widodo kembali dipersoalkan. Salah satu masalah yang kem-bali diungkit ke permukaan adalah kedekatan Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol) itu dengan Ketua Umum PDI Perjuan-gan Megawati Soekarno Putri.

ant/sigid kurniawan PEMILIHAN WAKIL KETUA MK. Ketua Mahkamah Konstitusi terpilih Arief Hidayat (tengah) bersama Wakil Ketua MK terpilih Anwar Usman (empat dari kiri) bersama (kiri-kanan) Hakim Konstitusi Su-hartoyo, Aswanto, Patrialis Akbar, Maria Farida Indrati, Muhammad Alim, Waiduddin Adams, dan I Dewa Gede Palguna berfoto bersama usai mengikuti Rapat Pleno Pemilihan Wakil Ketua MK Periode 2015-2017 di Gedung MK, Jakarta, Senin (12/1). Dalam rapat itu, Arief Hidayat yang sebelumnya Wakil Ketua MK terpilih secara aklamasi menjadi Ketua MK, sedangkan Anwar Usman terpilih menjadi Wakil Ketua setelah memenangkan voting yang dilakukan hingga empat kali pungutan suara.

Page 5: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523 | TAHUN IV 5PROBOLINGGO SELASA 13 JANUARI 2015

No. 0523 | TAHUN IVEkonomiKORAN MADURA 5

“Para pengusaha semuanya, tidak usah takut karena negara yang lain sudah grogi,” ujar Presiden Jokowi saat berbic-ara dalam acara Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), di Trans Luxury Hotel, Bandung, Senin (12/1).

Menurutnya, pemimpin-pemimpin pemerintahan di negara-negara Asia Tenggara sesungguhnya juga memiliki rasa ketakutan dengan akan dibukanya ASEAN Economics Community ini. “Mereka se-muanya juga takut karena tidak bisa memperkirakan, mempre-diksi apa nanti yang akan terjadi

dengan dibukanya ASEAN Eco-nomics Community,” katanya.

Karena itu para pengusaha Indonesia tidak perlu takut. “Ya Saudara-saudara tidak usah ta-kut, wong mereka takut kok dan yang paling ditakuti memang Indonesia,”jelasnya.

Apalagi, lanjut Jokowi, ne-gara Indonesia memiliki jumlah penduduk yang banyak diband-ingkan negara Asean lain. Atas faktor ini, kata Jokowi, pengusa-ha tidak perlu takut. Indonesia tidak perlu ciut nyali mengha-dapi pasar bebas Asean.

“Bayangkan penduduk kita 250 juta jiwa, yang lain jum-lahnya 20 juta jiwa, 15 juta jiwa,

70 juta jiwa. Mereka bayangkan begitu dibuka mereka akan dis-erbu pengusaha dari Indonesia yang banyak sekali,” ujarnya.

Jokowi menyemangati para pengusaha yang tergabung dalam HIPMI untuk semangat saat MEA dibuka nanti. “Kalau kita serbu negara-negara lain, apalagi kalau HIPMI, biasanya tukang serang kan anak muda, begitu dibuka MEA, larinya ken-cang,” ujar Jokowi sambil ber-canda.

Jokowi menyadari persiapan dalam menghadapi MEA se-harusnya sudah dilakukan 8-10 tahun yang lalu. Jadi saat meng-hadapi MEA sekarang ini hanya tinggal dilakukan pengecekan saja. Namun, karena hal itu tidak terjadi, Jokowi hanya mengin-gatkan jangan sampai peluang usaha di Indonesia diambil pen-gusaha lain luar negeri.

“Menurut saya dengan kondisi yang ada, kita enggak perlu khawatir. Yang terpenting jangan sampai peluang di dalam negeri diambil pengusaha lain,

harus kita lebih dulu,” ujarnya.Jokowi menambahkan, apal-

agi banyak pengusaha Indone-sia sudah membuka usahanya di negara lain. Seperti di Myanmar, banyak pengusaha dari Indone-sia membuka usaha ternak di negara sana.

“Pas ASEAN SUMMIT di My-anmar, ada di sana kontraktor kita menang tender. Sudah ada di sana buat jalan dan gedung. Ada juga pengusaha kita di sana usaha ternak, ada juga yang buat toko. Artinya sebetulnya kita sudah mendahului, jadi enggak usah ditakutkan, tapi kita me-mang harus siap,” tegas Jokowi

Namun, Presiden Jokowi berpesan pengusaha jangan hanya bernafsu membuka bisnis di luar negeri. Pasar dalam neg-eri juga harus dijaga agar tidak kemudian dikuasai asing. “Yang penting jangan sampai peluang di dalam negeri diambil pen-gusaha lau negeri. Kalau di sini bisa diamankan, yang punya kesiapan bisa serbu ke negara lain,” pungkasnya. =GAM

Negara Lain Mulai GrogiJokowi: Pengusaha Jangan Takut Hadapi MEABANDUNG-Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pengusaha Indonesia tidak perlu khawatir menyongsong masa berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir 2015 ini. Justru pengusaha di negara Asia Tenggara lainnya juga mulai was-was, pasar mereka akan diserbu oleh pengusaha dari Indonesia yang jumlahnya banyak sekali.

INVESTASI

7 Investor Siap Tanam Modal USD 558 jutaJAKARTA-Tingkat kepercayaan investor terhadap investasi di Indonesia sangat tinggi. Indikasinya terlihat dari ren-cana tujuh investor yang siap menggelontorkan dananya sebesar USD 558 juta untuk berinvestasi di Indonesia pada tahun ini. Investor ini berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penana-man modal asing (PMA).

Deputi Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Bidang Promosi Investasi Himawan Hari-yoga mengatakan dari 7 investor tersebut, 6 diantaranya merupakan PMA dan hanya 1 PMDN.

“Ada 7 investor, PMDN-nya 1, yang 6 PMA. Nilai totalnya menca-pai US$ 558 juta,” ujarnya di Kantor BKPM, Jakarta, Senin (12/1).

Dia menjelaskan, untuk inv-estasi PMA berasal dari beberapa negeri seperti British Virgin Island, Australia, Amerika Serikat, Singapu-ra, Belanda, dan gabungan beberapa negara.

Sedangkan, sektor industrinya seperti industri pakaian jadi, indus-tri bahan baku rayon, peternakan sapi, industri makanan dan minu-man, perkebunan kelapa sawit, perkebunan holtikultura.

“Kalau yang gabungan beberapa negara itu yang bahan baku serat rayon berbahan baku pulp. Kalau yang PMDN-nya itu industri tepung dan pemanis,” lanjut dia.

Dengan masuknya 7 investor ini, Himawan memperkirakan akan ada banyak tenaga kerja yang terserap sehingga mampu mengurangi tingkat pengangguran di dalam neg-eri. “Ini diperkirakan akan mampu menyerap 40 ribu tenaga kerja,” tandasnya.

Secara terpisah, Kepala BKPM Franky Sibarani mencatat, hampir 70 persen investor di Indonesia bermasalah. Indikatornya, mereka tidak melaporkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) kepada BKPM.

Investor yang dimaksud ada-lah pemegang izin prinsip pada 2007-2012. BKPM segera menyurati investor. Apabila tidak ada respons dari investor, BKPM mengancam bakal mencabut izin prinsip terse-but.

=GAM

ant/oky lukmansyah

NELAYAN TIDAK MELAUT. Sejumlah kapal nelayan bersandar saat tidak melaut di Muarareja, Tegal, Jateng, Senin (12/1). Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tegal adanya gelombang tinggi mencapai 2,5 meter di Laut Jawa, menghimbau kepada nelayan kapal kecil agar was-pada saat melaut.

Page 6: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523 | TAHUN IV6 Ekonomi

Kelonggaran fiskal seperti itu akan di-fokuskan untuk pembangunan infrastruk-tur secara cepat dengan pola yang memang berbeda.

Presiden Joko Widodo menegsakan ta-hun ini, pemerintah memberikan suntikan dana sebesar Rp 48 triliun untuk Badan Us-aha Milik Negara (BUMN) yang sehat.

“Kalau dulu BUMN biasanya dibebani untuk setor deviden ke APBN, kalau seka-rang mulai tahun ini pola kita adalah mem-berikan suntikan kepada BUMN,” terang Presiden Jokowi saat membuka Munas Hip-mi di Trans Luxury Hotel, Bandung, Senin (12/1).

Jokowi mengklaim punya dasar kuat melahirkan kebijakan tersebut yakni fokus pemerintah membangun infrastruktur. Dengan kucuran dana besar untuk BUMN, mantan Gubernur DKI Jakarta ini berharap peran besar perusahaan pelat merah dalam pembangunan sarana dan prasarana.

“Misalnya PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) membangun pelabuhan, atau BUMN seperti Wijaya Karya, Anindya Kar-ya, Hutama Karya, atau Adhi Karya) yang biasa mengerjakan infrastruktur jalan, atau PT Kerata Api Indonesia (KAI) yang mengerjakan kereta api, atau Angkasa Pura yang mengerjakan pelabuhan udara. Kita beri, misalnya Rp 10 triliun, mereka bisa

mengerjakan sebanyak Rp 50 – Rp 70 triliun lapangannya,” paparnya.

Alasanya, dengan ekuiti yang ada mere-ka bisa pinjam ke lembaga keuangan, ke perbankan dengan sebuah bussiness plan, dengan sebuah feasibility study hitung-hitungannya jelas, karena memang untung. “Pekerjaan-pekerjaan di bidang infrastruk-tur dan besar tentu saja kalau diajukan ke perbankan mereka akan memberikan,” tam-bahnya.

Sedangkan kalau uang Rp 10 triliun di-berikan kepada Kementerian, 10 jadinya juga 10. “Inilah kecepatan yang ingin kita bangun dengan memanfaatkan BUMN se-hingga kecepatan itu bisa 5-7 kali lipat dari yang kekuatan anggaran yang kita punyai,” jelasnya.

Dengan demikian, menurut Presiden Jokowi, BUMN tidak berada pada posisi di-minta deviden tetapi justru diberikan sunti-kan untuk berkembang. “Ini pola yang ber-beda,” pungkasnya. =GAM

INFRASTRUKTUR

Dana Segar Rp 48 T Dikukurkan untuk BUMN

BANDUNG-Keputusan pemerintah mengalihkan subsidi harga bahan bakar minyak (BBM) pada akhir 2014 lalu memberikan ru-ang fiskal yang sangat besar dalam Anggaran Penda-patan dan Belanja Negara (APBN).

PEMBANGUNAN EKONOMI

Puan Minta Pengusaha Muda Ikut Bangun DaerahBANDUNG- Menko Pembangu-nan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani meminta partisipasi pengusaha muda dalam membangun daerah asal masing-masing dalam rangka meningkatkan keseimbangan dan pemerataan pembangunan di Indonesia.

“Pengusaha muda merupakan potensi dan harapan masa depan, generasi cerdas penggerak ekonomi. Mereka harus bisa berpartipasi membangun wilayah masing-masing sehingga tercipta keseimbangan pembangunandi Indonesia,” kata Puan Maharani, saat berbicara pada Diskusi dan Munas Himpunan Pengu-saha Muda Indonesia (HIPMI) XV di Bandung, Senin (12/1).

Saat ini, lanjut Puan, peluang bagi pengusaha muda begitu luas, lebih-lebih pemerintah juga sudah membuka akses selebar-lebarnya. Dan gerakan serta potensi pengusaha muda menjadi solusi dalam memper-baiki keseimbangan ekonomi Indone-sia barat dan timur sehingga terjadi pemerataan lebih baik lagi. “Jangan ragu dalam melakukan terobosan dan jangan berkecil hari saat berkarya. Pangusaha muda Indonesia harus berdiri tegak dan tak hanya dihormati di dalam namun juga disegani di tingkat internasional,” katanya.

Di sisi lain, kata Puan, hendaknya bangsa Indonesia tidak lupa asal muasal diri, yang justru menjadi kekuatan dan keunggulan dalam pergaulan di tingkat global. “Jangan sesekali melupakan asal muasal dan kearifan lokal, karena itu adalah kekayaan dan kekuatan bangsa Indo-nesia yang bisa menjadi modal untuk mandiri,” katanya.

Menurut dia, karena potensi itu pula pengusaha muda harus men-genal dan tahu betul potensi daerah asal masing-masing kemudian terjun mengembangkannya. Menurut dia masih cukup banyak potensi yang bisa digarap di daerah, termasuk dalam pengembangan sumber daya manusia di daerah.

Pada kesempatan itu, Puan Maha-rani juga mengapresiasi tumbuhnya pada pengusaha muda perempuan yang mulai mengambil peran, ter-masuk beberapa peran strategis di negeri ini.

=GAM

ant/aditya pradana putra TAMBANG GALIAN C SEMARANG. Sejumlah truk mengangkut tanah dan batu tambang galian C di Rowosari, Semarang, Jateng, Senin (12/1). Selain berpotensi menyebabkan degradasi lingkungan dan ekosistem setempat, kegiatan penambangan tersebut juga dikeluhkan warga sekitar karena debu yang beterbangan dan rusaknya jalanan akibat truk.

Page 7: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523| TAHUN IV 7BangkalanBangkalan SELASA 13 JANUARI 2015

No. 0523 | TAHUN IV 7Lintas JatimKORAN MADURA

Nelayan Pertanyakan Sertifikat Tanah

"Kami tidak pernah melihat bentuk sertifikat aslinya dan saya hanya menerima fotokopi sertifikat tanah itu," kata se-orang nelayan Suud Sukamto.

Program konsolidasi tanah merupakan program perumahan nelayan yang disertai dengan pembagian tanah gratis seluas 30,4 hektare bersama sertifi-katnya kepada nelayan yang kurang mampu dan dilakukan Badan Pertanahan Nasional (BPN) pada 2008 di Desa Puger Kulon.

Sebanyak 700 nelayan yang berada di Desa Puger Kulon mendapatkan program kon-solidasi tanah itu dan dilakukan sertifikasi atas nama masing-masing penerima, namun hanya 185 rumah yang direalisasikan.

"Banyak warga yang seha-rusnya mendapatkan sertifikat tanah, namun tidak diberikan dan sebagian rumah yang sudah dibangun dalam program LC itu malah dijual kepada orang lain," paparnya.

Untuk itu, kata dia, ratusan nelayan mengadukan ketidakje-lasan realisasi program LC terse-but dan meminta anggota dewan untuk menindaklanjuti aspirasi para nelayan.

"Rumah yang dibangun kon-disinya mengenaskan dan tidak layak dihuni, padahal anggaran sebesar Rp 5,4 miliar sudah di-kucurkan untuk membangun ru-mah nelayan itu," kata nelayan lainnya Arif Rifai.

Ia menjelaskan, pembangu-nan rumah nelayan dalam pro-gram LC tersebut dikerjakan oleh Koperasi Makmur Sejahtera, na-mun koperasi tersebut tidak bisa merealisasikan pembangunan 700 rumah hingga akhir 2014.

"Dari 185 rumah yang sudah dibangun, sebanyak 50 rumah di antaranya layak dihuni dan sisanya tidak bisa ditempati," ujarnya.

Perwakilan nelayan Puger tersebut ditemui oleh Komisi A DPRD Jember yang membidangi masalah tanah dan sejumlah legislator yang berada di daerah pemilihan (dapil) 5 yang men-cakup Kecamatan Puger.

Sekretaris Komisi A DPRD Jember, Lukman Winarno me-ngatakan pihaknya akan me-manggil Kepala Desa Puger Kulon, Camat Puger, dan pihak koperasi untuk mengklarifikasi persoalan itu.

"Kami jadwalkan pemang-gilan sejumlah pihak pada Rabu (14/1) untuk menyelesaikan persoalan itu dan meminta pen-jelasan dari Koperasi Makmur Sejahtera terkait dengan tidak layaknya rumah yang dibangun," ucap politisi PDI Perjuangan itu.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

JEMBER - Ratusan nelayan Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur berdemonstrasi di halaman DPRD Jember untuk mempertan-yakan kejelasan program konsolidasi tanah atau "land consolidation" (LC) berupa sertifikat tanah.

Banyak warga yang seha-rusnya mendapatkan ser-tifikat tanah, namun tidak

diberikan dan sebagian rumah yang sudah diban-

gun dalam program LC itu malah dijual kepada

orang lain,”

Suud SukamtoNelayan

KHAWATIR LONGSOR

Warga di Perkebunan Dievakuasi JEMBER - Ratusan warga di

Perkebunan Sentool, Desa Suci, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (11/1) malam terpaksa dievakuasi karena khawatir terjadi tanah longsor susulan.

"Hujan deras sejak sore pukul 16.30 WIB hingga 22.30 WIB mengkhawatirkan warga dan petugas, sehingga warga di-evakuasi ke tempat yang aman," kata Kepala Desa Suci, M. Nursalim, Senin (12/1).

Menurut dia, perangkat desa mengungsikan ratusan warga ke pabrik kebun, sehingga mereka

bisa beristirahat dengan tenang dan tidak khawatir longsor men-erjang saat warga tidur nyenyak.

"Hujan yang mengguyur Perkebunan Sentool pada malam hari membuat semua pihak kha-watir karena dapat menyebabkan longsor susulan yang menerjang rumah warga di perkebunan setempat," tuturnya.

Ia menjelaskan, petugas pos pantau perkebunan juga menda-pati pergerakan tanah yang bisa menjadi tanah longsor di kawasan tersebut, sehingga langkah anti-sipasi yang bisa dilakukan dengan mengevakuasi warga ke tempat

yang aman. "Pagi ini cuaca sudah cerah dan warga diperbolehkan untuk kembali pulang dan melaku-kan aktivitasnya kembali," katanya.

Tanah longsor yang mener-jang Perkebunan Sentul, Desa Suci, Kecamatan Panti, mencapai 9 hektare pada awal Januari 2015 dan longsoran tersebut mendeka-ti pemukiman warga perkebunan setempat.

Titik awal longsor utama sa-ngat dekat dengan pemukiman warga yakni berjarak 2 kilometer dan longsoran terakhir berjarak seki-tar 500 meter dari rumah warga.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

ant/oky lukmansyahNELAYAN TIDAK MELAUT. Sejumlah kapal nelayan bersandar saat tidak melaut di Muarareja, Tegal, Jateng, Senin (12/1). Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tegal adanya gelombang tinggi mencapai 2,5 meter di Laut Jawa, menghimbau kepada nelayan kapal kecil agar waspada saat melaut.

Page 8: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523| TAHUN IV 8

Dua Jenazah AirAsia Teridentifikasi di Hari ke-16

Ketua Tim DVI, Kombespol Budiyono mengatakan dua jena-zah yang telah teridentifikasi itu berlabel B030 atas nama Elisabet Youvita, Warga Negara Indone-sia (WNI) dengan usia 20 dan beralamat Surabaya.

Kemudian jenazah dengan label B043 atas nama David Gunawan, laki-laki berusia 37 tahun WNI dan berdomisili di

Surabaya."Hasil pemeriksaan primer

jenazah ternyata ada kesamaaan dengan data pihak keluarga yang meliputi "post mortem" dan "ante mortem". Termasuk data skunder serta properti yang melekat pada tubuh korban, sehingga hasilnya bisa pertang-gungjawabkan," katanya.

Ia menjelaskan, untuk jenazah

Elisabet Youvita ada kesesuaian dari data post mortem dan ante mortem seperti hasil pemeriksaan gigi, tinggi badan serta usia.

Ditambah lagi dengan kesa-maaan pada data primer seperti properti korban berupa kaos warna merah dan celana yang dikenakan saat menumpang pesawat.

Untuk jenazah David Gunawan, ditemukan kesamaaan ada di 12 titik yang meliputi data sekunder seperti jenis kelamin dan usia terdapat kesamaan, didukung dengan porperti berupa celana dan ikat pinggang.

Budiyono mengaku, proses identifikasi dua jenazah cukup sulit dilakukan karena kondisi jenazah sudah tidak baik dan tidak lengkap, sehingga identi-fikasi dilakukan berkali kali dari berbagai segi.

"Tujuannya agar didapatkan hasil yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan secara medis dan hukum," katanya.

Sementara itu, jenazah yang masih dalam proses identifikasi sebanyak 14 jenazah dari total se-belumnya 48 jenazah yang dikirim ke RS Bhayangkara, Polda Jatim.

= ANT/ABDUL MALIK IBRAHIM/DIK

SURABAYA - Dua jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501 teridentifikasi pada hari ke-16 proses identifikasi yang dilakukan Tim "Disaster Victim Identifi-cation" Kepolisian Daerah Jawa Timur di Surabaya.

PENGURUSAN ASURANSI

Gubernur Pastikan Asuransi AirAsia Melalui OJK SURABAYA - Gubernur Jawa

Timur Soekarwo memastikan pengurusan asuransi bagi kor-ban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 melalui satu pintu yakni Otoritas Jasa Keuangan untuk mengantisipasi sengketa keluarga atau ahli waris.

"Pengurusannya juga di bawah pantauan langsung Pemerintah Provinsi Jawa Timur," ujarnya ke-pada wartawan, Senin (12/1).

Gubernur yang akrab disapa

Pakde Karwo tersebut pada Senin juga memanggil dan berkoor-dinasi dengan OJK Jawa Timur untuk membahas persoalan ini di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo Surabaya.

Selain itu, sejumlah pihak terkait seperti Pengadilan Tinggi Jawa Timur, Kepolisian Daerah Jawa Timur, Perbanas, Asosiasi Asuransi dan Biro Hukum Pem-prov Jatim turut diundang.

Dalam pertemuan tersebut

dirumuskan persyaratan yang harus dipenuhi bagi keluarga atau ahli waris korban AirAsia dalam mengurus asuransi.

Ia mengatakan, semua di bawah komando OJK Jatim yang mendapat tugas khusus dari OJK Pusat mengawal proses pencarian asuransi bagi korban AirAsia.

"Ini tidak hanya asuransi saja yang diurus, tapi banyak hal, seper-ti siapa yang menerima, bagamiana nasib dana milik korban di Bank,

deposit boks di bank, serta hutang yang ditinggalkan korban," kata mantan Sekdaprov Jatim tersebut.

Pihaknya juga sepakat mem-bentuk posko khusus pengurusan untuk mempermudah dan sema-ta-mata menghindari sengketa di antara keluarga atau ahli waris.

Sementara itu, pihaknya men-gakui ada juga yang mudah men-gurusnya, yakni cukup dengan keterangan lurah/kepala desa atau camat. Namun, bagi kelompok ter-

tentu membutuhkan kekuatan hu-kum dari instansi berwenang.

Meskipun sudah diidentifikasi, namun belum bisa ditentukan ahli warisnya dan harus tunduk pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang sahnya perkawinan.

"Jangan sampai kawin siri masuk dalam ahli waris. Jadi, harus jelas siapa yang menerima dan Pengadilan Tinggi yang bisa menentukan itu," katanya.

= ANT/FIQIH ARFANI/DIK

UNIK

Warga Temukan Al Quran Berukuran Besar

SIDOARJO - Warga Desa Gla-gaharum, Sidoarjo, Jawa Timur, menemukan kitab suci Al Quran yang berukuran besar sekitar 2 meter x 2,40 meter dengan tebal sekitar 15 centimeter.

Salah seorang warga Anang Asriyanto mengatakan, kitab suci tersebut ditemukan dengan kondisi utuh dengan sampul ber-warna hitam.

"Huruf hijaiyah Al Quran juga tertulis sempurna. Hanya saja, kertas kitab suci itu terlihat ada sobekan dan kertasnya agak rapuh. Dugaan melihat tinta Al Quran, usianya bisa mencapai ra-tusan tahun," katanya.

Ia mengemukakan kitab suci tersebut ditemukan mendadak atau secara tidak diketahui da-tangnya di kamar rumah Anang Asriyanto saat sedang melaksana-kan kegiatan rutin istighatsah.

"Saat temuan kitab suci Al Quran raksasa ini, para jamaah sempat kaget mendengar suara benda jatuh dari atap kamar ru-mah," katanya.

Mendengar suara tersebut, dirinya bersama jamaah melihat benda berwarna hitam dan sete-lah dibuka, ternyata sebuah kitab suci Al Quran berukuran besar.

"Sebelum ada temuan kitab suci, para jamaah berkeinginan mempunyai tempat yang lebih luas untuk acara rutinan istighat-sah. Tapi para jamaah tidak tahu harus berbuat bagaimana karena kami ini dari kalangan biasa, atau ekonomi pas-pasan," katanya.

= ANT/INDRA SETIAWAN/DIK

ASURANSI BAGI KORBAN AIRASIA

QZ8501Sejumlah anggota

keluarga dari David Gunawan, korban dari

kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501

ketika penyerahan jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur, Surabaya, Senin

(12/1). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) men-

dorong perusahaan asuransi memperce-

pat pembayaran klaim para korban pesawat AirAsia QZ8501 yang

diperkirakan akhir Januari 2015 pemba-yaran klaim asuransi

dapat segera terbayar sebesar Rp 1,25

miliar kepada masing-masing korban.

ant/m risyal hidayat

Page 9: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523| TAHUN IV 9Lintas Jatim

Risma Tegaskan Satpol PP Bekerja Sesuai Aturan

"Coba ingat kembali sump-ah pegawai ketika pertama kali mulai bekerja," ujar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di ha-dapan ratusan pegawai Satpol PP Surabaya di Graha Sawunggaling Pemkot Surabaya, Senin (12/1).

Wali kota menghenda-ki pembenahan menyeluruh dalam tubuh pemkot, termasuk Satpol PP. Risma sebelumnya juga memberikan pengarahan kepada para guru dan kepala se-kolah serta pegawai kelurahan/kecamatan.

Menurut dia, pembenahan itu merupakan langkah yang ditem-puh guna memperkokoh komit-men pelayanan masyarakat.

Momen tersebut sekaligus seba-gai peringatan bagi aparat agar tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan aturan.

Ia mengingatkan kembali kepada komitmen awal sebagai abdi masyarakat. Intinya, dia tidak ingin ada pegawainya yang tersandung masalah.

Temuan Ombudsman Repub-lik Indonesia (ORI) Perwakilan Jawa Timur yang berujung pada ditindaknya enam oknum kelu-rahan dan kecamatan beberapa waktu lalu seharusnya dijadikan pelajaran agar kejadian serupa tidak terulang.

"Sudah cukup itu yang tera-khir, saya tidak mau lagi dengan

ada kasus seperti itu," katanya.Pada akhir pengarahan, man-

tan kepala Bappeko Surabaya tersebut mengajak Satpol PP untuk tidak mudah tergoda dan pandai menempatkan diri. Dia mengatakan, godaan ke depan mungkin sangat kuat, tetapi kon-sekuensi yang ditanggung juga sangat berat karena melanggar aturan.

Di sisi lain, satpol PP dalam pelayanannya kepada publik wajib mengedepankan sisi hu-manis. "Jangan mentang-men-tang pakai seragam terus selalu bertindak arogan. Kita bersikap tergantung kapan dan dimana kita sedang berada. Berikan yang terbaik untuk masyarakat," katanya.

Kepala Satpol PP Surabaya Irvan Widyanto memaknai pengarahan langsung dari wali kota sebagai bentuk kepedulian

orang nomor satu di pemkot tersebut kepada jajaran satpol PP.

Dia berharap, apa yang di-sampaikan wali kota bisa di-jadikan motivasi dalam bekerja. "Pada intinya, tadi bu wali kota mengingatkan agar tidak mela-kukan hal-hal yang melanggar aturan," katanya.

Terkait pengawasan ang-gota Satpol PP di kelurahan dan kecamatan, Irvan menjelaskan pihaknya akan meningkatkan intensitas pembinaan rutin yang dilakukan secara periodik.

Hal tersebut guna menyama-kan visi dan persepsi satpol PP di seluruh wilayah Kota Pahlawan. Di samping itu, Satpol PP juga berencana mempertajam fungsi monitoring dan pelaporan para anggotanya di kecamatan dan kelurahan.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Sat-pol PP) setempat bekerja sesuai aturan agar ter-hindar dari persoalan hukum.

PERCEPAT PEMBANGUNAN

Bupati Pasuruan Bentuk Dewan Riset

PASURUAN - Bupati Pas-uruan, Irsyad Yusuf membentuk Dewan Riset Daerah untuk mela-kukan percepatan pembangunan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Pembentukan Dewan Riset Daerah tersebut direncanakan tahun 2014, namun baru tahun ini terealisasi melalui surat kepu-tusan (SK) Bupati Pasuruan pada Januari 2015.

"Tugas tim riset itu memban-tu untuk mensinergikan program pemerintah dan membantu SKPD guna melakukan percepatan pembangunan," kata Irsyad di Pasuruan, Senin (12/1)

Ia mengatakan, tiga dari lima orang anggota Dewan Riset Dae-rah berasal dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yakni Misbahul Munir (mantan Ketua PKB), Hakim Jaily (mantan Sekretaris PCNU) dan Ahmad Taufik (pengurus PCNU).

"Tiga dari lima anggota dewan riset itu teman lama saya, yaitu Misbahul Munir, Hakim Jaily, dan Ahmad Taufik, serta dua anggota lainnya berasal dari kalangan akademisi Malang, yakni Fadillah Putra (Universitas Brawijaya) dan Nurkholis (UMM)," ungkapnya.

Ia optimis kinerja lembaga tersebut sesuai dengan yang di-harapkan karena komposisi ang-gotanya sudah diwakili orang-orang yang berkompeten di bidangnya, yakni dua orang dari kalangan akademisi, pebisnis, praktisi hukum dan profesional.

"Saya berharap instansi di lingkungan Pemkab Pasuruan untuk lebih inovatif dan berani membuat program terobosan baru untuk memacu percepatan pembangunan di Kabupaten Pasuruan. Sehingga program tersebut selaras dan sejalan dengan visi misi yang telah saya canangkan," paparnya.

Sementara itu, Direktur Pusat Studi dan Advokasi Kebijakan (Pusaka) Pasuruan, Lujeng Sudarto mengatakan bahwa terbentuknya dewan riset daerah itu kemungkinan tidak sesuai dengan yang diharapkan karena mengakomodir kepentingan golongan semata.

= ANT/ZUMROTUN S/LAILY WAS/DIK

ant/siswowidodoKAYU JATI ILEGAL. Polisi membawa dua tersangka melihat barang bukti kejahatan berupa kayu jati ilegal di Mapolres Madiun, Jatim, Senin (12/1). Polisi menangkap dua orang tersangka saat mengirim dua batang kayu jati olahan senilai sekitar Rp 100 juta tanpa dilengkapi surat yang menjelaskan asal-usul kayu tersebut dari Madiun ke Jogjakarta.

Page 10: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523| TAHUN IV 10 Lintas Jatim

Bea Cukai Gagalkan 17 Kontainer Pakaian Bekas

Kepala Kantor Bea Cukai Ja-tim I Agus Yulianto, mengatakan pakaian bekas impor tersebut tidak dikirimkan langsung dari luar negeri menuju ke Sura-baya, melainkan terlebih da-hulu dikirimkan ke Timor Leste menuju Kendari dan terakhir ke Surabaya.

"Panjangnya rute pengiriman

ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk menge-labuhi petugas. Dan ini merupa-kan modus baru," katanya.

Ia mengemukakan, aksi pe-nyelundupan tersebut berhasil digagalkan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada akhir pekan lalu.

"Terkait dengan upaya peng-

gagalan penyelundupan ini kami sudah melakukan koordinasi dengan petugas Ditreskrimsus Kepolisian Daerah Jawa Timur untuk melakukan pengemban-gan," katanya.

Ia mengatakan, hingga kini pihaknya masih belum menen-tukan tersangka terkait dengan kasus ini karena masih dilakukan pengembangan bersama dengan instansi terkait lainnya.

"Pengembangan masih teus dilakukan dan saat ini kami masih terus melakukan koordi-nasi dengan instansi lainnya su-

paya kasus ini bisa segera disele-saikan," katanya.

Ia mengemukakan, keru-gian negara atas kasus ini bisa bernilai miliaran rupiah menyu-sul banyaknya barang bukti yang sudah ditemukan.

"Kalau melihat banyaknya barang bukti yang berhasil dia-mankan, perhitungan kami an-gkanya bisa mencapai miliaran rupiah. Dan hal ini patut diapre-siasi karena bisa mengganggu stabilitas ekonomi di provinsi setempat," katanya.

= ANT/INDRA SETIAWAN/DIK

SIDOARJO - Petugas Bea Cukai Jatim 1 berhasil mengga-galkan upaya penyelundupan 17 kontainer berisi paka-ian bekas impor dari luar negeri menuju ke Surabaya dengan mengelabuhi petugas, Senin (12/1).

ant/suryantoPAKAIAN IMPOR ILEGAL. Petugas Kanwil Bea dan Cukai Jatim I menunjukkan barang bukti berupa Ball Pressed ilgal yang berisi pakaian bekas layak pakai saat gelar kasus di sebuah komplek pergudangan di kawasan Kalianak, Surabaya, Jawa Timur, Senin (12/1). Petugas Kanwil Bea dan Cukai Jatim I beker-jasama dengan pihak Ditreskrimsus Polda Jatim berhasil mengamankan 17 kontainer Ball Pressed berisi pakaian bekas yang tidak dilengkapi dengan ijin impor dan masuk ke Indonesia secara ilegal.

IBADAH HAJI

Daftar Tunggu Haji Kabupaten Malang 17 Tahun MALANG - Daftar tunggu

antrean pemberangkatan bagi calon jamaah haji yang berang-kat dari Kabupaten Malang, Jawa Timur, hingga 17 tahun ke depan karena masyarakat yang mendaft-ar untuk menunaikan rukun Islam kelima itu terus meningkat.

Kasi penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Ke-

menag) Kabupaten Malang, Abdul Rahman mengatakan panjangnya daftar tunggu tersebut, selain ka-rena jumlah warga yang mendaf-tar untuk menunaikan ibadah haji semakin meningkat, juga disebabkan adanya kebijakan pe-mangkasan kuota 20 persen dari pemerintah Arab Saudi karena ada renovasi di Makkah.

"Sejak ada kebijakan peman-gkasan 20 persen, kuota Kabupaten Malang berkurang cukup drastis, dari 1.800 hingga 2.000 calon haji yang diberangkatkan, turun men-jadi 1.500 orang calon haji dan kabarnya pemangkasan kuota ini hingga tahun 2017," katanya.

Ia mengakui lamanya daftar tunggu tersebut, banyak pendaf-

tar yang kaget, bahkan banyak yang mengundurkan diri (batal mendaftar), terutama pendaftar yang sudah berusia lanjut (lan-sia) karena mereka merasa tidak mampu lagi dengan alasan kes-ehatan.

Abdul Rahman berharap upaya Menteri Agama melobi Pemerintah Arab Saudi untuk

menambah kuota pada tahun ini berbuah manis, sehingga da-pat mengurangi lamanya waktu antrean. "Harapan kita semua, upaya yang dilakukan Kemenag berhasil agar daftar tunggu haji di Tanah AIr tidak terlalu panjang, termasuk di Kabupaten Malang yang sampai 17 tahun," ujarnya.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK

POLITIK

Soekarwo: Partai Politik Jangan Terpecah

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Soekarwo berharap kondisi internal partai-partai politik di provinsi jangan terpecah demi menjaga kesolidan dan memban-gun kesejahteraan rakyat.

"Bagaimana membuat rakyat sejahtera kalau partai politiknya pecah? Tidak mungkin itu," ujar-nya kepada wartawan di Sura-baya, Senin (12/1).

Menurut dia, partai politik merupakan jalan dan insfrastruk-tur membangun negara sehingga sangat tidak diharapkan per-pecahan di internalnya. "Di Jatim, masih ada 12,28 persen penduduk miskin. Ini yang harus dibenahi dan pemimpin-pemimpin partai bekerja sama membangun provinsi ini menjadi lebih baik," kata Guber-nur yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Jatim tersebut.

Menanggapinya, sejumlah partai politik menyambut positif dan sepakat menghindari per-pecahan internal, khususnya di tingkat wilayah/daerah.

Ketua DPD Partai Hanura Jatim Ki Sudjatmiko menyam-paikan pihaknya akan berusaha bertemu dan berdiskusi sesering mungkin dengan para pimpinan partai politik. "Dulu ada forum pertemuan dengan pimpinan partai setiap tiga bulan sekali. Dampaknya sangat positif dan ini harus diaktifkan lagi," katanya.

Ia berpendapat, jika kondisi politik kisruh maka tentu pemerin-tah juga kesulitan dalam men-jalankan pembangunan dan rakyat kembali menanggung beban karena tak dapat merasakan manfaatnya.

= ANT/FIQIH ARFANI/DIK

Page 11: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523 | TAHUN IV N

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi, Fathol Alif BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni BIRO

SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala) BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER

Angin Segar

Salam Songkem

Komjen Pol Budi Gunawan diper-caya Presiden Joko Widodo untuk menggantikan posisi Ka-

polri yang akan ditinggalkan Jenderal Sutarman pada Oktober 2015 men-datang. Sebuah kepercayaan yang sempat diragukan publik, karena ditengara penunjukan Budi Gunawan sebagai calon tunggal kapolri yang diusulkan Presiden Jokowi ke DPR RI memiliki tendensi politis.

Kecurigaan itu menguat karena Budi Gunawan memiliki kedekatan dengan elite partai pengusung Pres-iden Joko Widodo. Tercatat pernah menjabat sebagai Ajudan Presiden RI pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputeri. Tampaknya sejak awal Komjen Pol Budi Gunawan telah dipersiapkan untuk digiring menuju Kapolri. Ini terlihat dari karier Budi yang terus meroket dengan mudah.

Setelah jadi Ajudan Presiden RI, Budi dipromosikan jadi Brigadir Jen-deral, naik jadi Kapolda Jambi, jadi Inspektur Jenderal, menjabat kapol-da Bali, kemudian meraih pangkat komjen.

Memang kenaikan pangkat-pangkat itu tidak diperoleh selama Megawati Soekarnoputeri menguasai negeri ini, melainkan juga ada yang diraihnya selama masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Sung-guhpun begitu, bukan tidak mungkin ada peranan penting pihak-pihak yang mempercepat perolehan jabatan-jabatan itu. Semua ini masih perlu ditelusuri untuk menemukan bukti kebenarannya.

Sudah dapat dipastikan, jika ini memang suatu kebenaran, penun-jukan Budi kelak ketika benar-benar dilantik sebagai Kapolri, laksana sapi ditusuk hidungnya yang tak berdaya di bawah kendali pemerintah. Semua itu bisa saja terjadi.

Akan tetapi, terlepas dari apa pun tudingan orang terhadapnya, ter-pilihnya Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri diyakini akan mem-bawa angin segar bagi polri. Hanya saja angin segar seperti apa? Budi sendiri yang akan memberikan jawa-bannya selama menjadi Kapolri nan-ti. Budi harus bisa membawa citra polri menjadi lebih terhormat dengan mengendalikan konflik inter polri, pol-ri-TNI, Polri-rakyat, dan aktivitas lain yang mencoreng identitas polri. (*)

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tu-lisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Malapraktik Pendidikan Anak Usia Dini

Para ahli pendidikan anak memandang usia dini mer-upakan masa keemasan

(the golden age) yang hanya datang sekali dan tidak dapat diulang. Bloom mengemuka-kan bahwa pada usia dini ini perkembangan intelektual anak terjadi sangat pesat pada tahun-tahun awal kehidupan anak. Sekitar 50% kecerdasan orang dewasa sudah terjadi ketika anak berusia 4 tahun. Peningka-tan 30% berikutnya terjadi pada usia 8 tahun, dan 20% sisanya pada pertengahan atau akhir da-sawarsa kedua. Ini berarti bahwa perkembangan yang terjadi pada usia 0-4 tahun sama besarnya dengan perkembangan yang ter-jadi pada usia 4-18 tahun. Lebih lanjut Bloom mengungkapkan bahwa 4 tahun pertama meru-pakan kurun waktu yang sangat peka terhadap kaya-miskinnya lingkungan akan stimulasi. Dalam kurun waktu tersebut perbedaan kecerdasan pada anak yang linkungannya kaya akan stimulasi dengan anak yang berada di lingkungan yang miskin akan stimulasi mencapai sekitar 10 unit IQ. Selanjutnya perbedaan sekitar 6 unit terjadi pada usia 4-8 tahun.

Untuk kepentingan perkem-

bangan anak itulah maka mulai marak didirikan Kelompok Ber-main (KB) atau play group seba-gai tempat belajar bagi anak usia dini yang berusia 3 sampai 4 ta-hun dan Taman Kanak-kanak (TK) atau Raudhatul Athfal (RA) yang memberikan pelayanan pendidikan untuk anak usia dini yang berusia 5 hingga 6 tahun.

Dalam praktiknya di lapan-gan, sering terjadi kekeliruan. Masyarakat menyekolahkan anaknya yang berusia 5 tahun di play group (seharusnya me-nyekolahkan anaknya di TK), dan sebaliknya ada masyarakat yang menyekolahkan anaknya yang berusia 4 tahun di TK/RA (padahal seharusnya ia menye-kolahkan anaknya di play group). Sebenarnya pendidik atau guru play group dan TK mengetahui akan kekeliruan tersebut, na-mun sayangnya mereka tetap menerimanya. Alasannya adalah karena anak berada pada masa yang sama, yaitu masa usia dini. Padahal pembagian play group dan TK dilakukan karena dalam konteks kesesuaian usia anak, mereka memiliki perbedaan perkembangan motorik, emosi, kosakata, bahasa, matematika, dan musik instrumental. Alhasil dalam praktik penyelenggaraan pendidikan di jenjang PAUD (play group dan TK), pendidik/guru sering menyama-ratakan bentuk kegiatan bermain bagi anak usia dini. Tanpa disadari permainan tersebut telah “me-nyiutkan nyali” anak yang tidak mahir karena faktor usia. Aki-batnya play group maupun TK bukan lagi menjadi surga ber-main bagi mereka dan besoknya mereka akan enggan bahkan merasa ketakutan untuk pergi ke play group maupun TK.

Kekeliruan tersebut semakin diperburuk oleh lima ketidak-patutan dalam mendidik anak usia dini. Pertama, di bidang matematika. Pendidik/guru mengajarkan anak usia dini untuk menghafal nama angka-angka tanpa memahami konsep bilangan yang disebutkan, se-harusnya anak usia dini diajari konsep berhitung dengan meng-

gunakan benda-benda konkret. Kedua, di bidang menulis. Pen-didik/guru mengajarkan anak usia dini menulis dengan mengi-kuti titik yang sudah dibuat oleh pendidik/guru, dan anak juga tidak memahami apa yang ia tulis. Seharusnya pendidik/guru membiarkan anak usia dini be-reksplorasi sendiri mencoba menulis huruf-huruf atau kata-kata yang ingin mereka buat. Pendidik/guru hanya memberi-kan contoh (jika diperlukan). Ketiga, di bidang membaca. Pen-didik/guru sering meminta anak usia dini menghafal abjad dan menuliskannya di buku dengan jumlah tertentu. Seharusnya pendidik/guru mengajarkan anak usia dini untuk mengenal huruf lewat tulisan-tulisan yang ada pada benda-benda yang ada di sekitarnya.

Keempat, di bidang meng-gambar. Pendidik/guru sering memerintahkan anak usia dini menggambar dengan mengikuti contoh yang diberikan oleh pen-didik/guru. Seharusnya pendid-ik/guru membiarkan anak bebas berimajinasi dan bereksplorasi saat ingin menggambar atau mewarnai sesuatu. Dan, kelima, di bidang sains. Pendidik/guru mengajarkan tentang sungai, laut, gunung, dan lainnya hanya dengan bercerita tanpa menggu-nakan benda konkret yang dapat membantu anak usia dini dalam memahami sesuatu. Seharusnya pendidik/guru mengajarkan tentang sungai, laut, gunung, dan lainnya dengan mengguna-kan gambar serta objek.

Penyelenggaraan pen-didikan anak usia dini harus

mempertimbangakan tahapan perkembangan anak sesuai dengan usianya, sesuai dengan keunikan individu, serta faktor lingkungan dan sosial budaya anak. Konsep yang tepat dengan masalah ini adalah Developmen-tally Appropriate Practice (DAP) yang dikembangkan di Amerika oleh lembaga yang bernama Na-tional Association for the Educa-tion of young Children (NAEYC), dan kemudian diadaptasi dalam program-program pembelajaran di Amerika.

Penulis merekomendasikan kepada para orangtua, pen-didik/guru PAUD, dan para ak-tivis PAUD agar mempelajari, menerapkan, dan mengem-bangkan konsep DAP untuk menyelenggarakan PAUD yang benar-benar mampu mengung-kap dan mengangkat potensi anak usia dini lebih optimal, bukan menyelenggarakan PAUD yang asal-asalan mengingat se-makin meningkatnya perhatian masyarakat dan pemerintah ter-hadap program pendikan anak usia dini=

Dewasa ini istilah anak usia dini sudah sangat populer sekali di ten-gah-tengah kehidupan masyarakat. Anak usia dini merupakan anak yang berusia 0 hingga 6 tahun. Masa pada anak usia dini terbagi men-jadi empat tahapan, yaitu masa bayi dari usia lahir sampai dengan 12 bulan (satu tahun), masa kanak-kanak/batita dari usia 1 tahun hingga 3 tahun, dan masa prasekolah dari usia 3 tahun sampai dengan 6 tahun.

Sumenep CPamekasan IPROBOLINGGO SELASA 13 JANUARI 2015No. 0523 | TAHUN IV OpiniKORAN

MADURA 11

Penyelenggaraan pendidikan anak

usia dini harus mem-pertimbangakan

tahapan perkemban-gan anak sesuai den-

gan usianya,

Page 12: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523 | TAHUN IV12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO SELASA 13 JANUARI 2015

No. 0523 | TAHUN IV 12ProbolinggoKORAN MADURA

Kajadian hilangnya sepeda tersebut sekitar pukul 11.30 WIB, saat pemilik masuk ke kantor Di-nas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Probolinggo untuk mengurusi Kartu Keluarga (KK).

Menurut Solihin, sepedanya diketahui hilang saat dia beran-jak mau pulang. “Saya tahunya kalau sepeda hilang ketika saya keluar menuju ke lokasi parkir,” terangnya kepada wartawan dilokasi kejadian.

Menurutnya, sebelum mas-uk untuk mengurusi KK sepada motor yang diparkirya sudah

dikunci setir. Bahkan ditaruh ditempat parkir yang dianggap aman.”Namu kenyataannya se-peda saya tetap hilang,” jelas pria yang mengaku sebagai pegawai Kecamatan Wonomerto Kabupat-en Probolinggo.

Sementara itu menurut ket-erangan beberapa saksi, Suy-adi (40) mengatakan, sebelum kejadian hilangnya sepeda mo-tor milik Solihin.Memang ada seorang pemuda yang mondar mandir masuk ke Dispendukcap-il dengan menggunakan kaos bermotif garis-garis. “Pemuda itu diperkirakan berumur 40 ta-

hunan. Bahkan dia sempat ma-kan bakso miliknya,” kata pria penjual bakso ini.

Setelah beberapa menit kemudian, pemuda tersebut meninggalkan lokasi dengan menggunakan sepada motor Jupiter Z yang terparkir khu-sus tamu. ”Saya tidak merasa-kan kalau motor tersebut mi-lik pak Solihin. Tahunya saya kalau miliknya setelah or-angnya bingung mencarinya,” ujar Suyadi.

Menanggapi tentang hilangn-ya, sepeda motor tersbut, Sekre-taris Dispendukcapil Kabupaten Probolinggo, Sukirno, mengata-kan pihaknya tidak mengetahui secara detail hilangnya sepada milik Solihin. ”Saya dengarke-jadian hilangnya sepeda motor setelah di depan kantor ada ribut-ribut sepeda motor hilang,” terangnya.

Pihaknya mengaku kalau Kan-tor Dispendukcapil Kabupaten Probolinggo memang tidak ter-pasang kamera Close Circuit Tel-evision (CCTV) sehingga semua kejadian dikantor tidak ada jejak rekamnya. ”Termasuk tentang kejadian hilangnya sepeda tadi,” tandas Sukirno.

Berdasarkan keterangan Kan-tor Dispendukcapil memang tergolongrawan terjadinya pen-curian sepeda motor. Bahkan ke-jadian tidak hanya sekali.

Secara terpisah, tentang adanya kejadian tersebut. Ka-polsek Dringu AKP, Riduwan, melalui Kepala Sentral Pelayanan Kepolisian (SPK) Iptu Kusyadi mengatakan, kalau pihaknya tidak mengetahui tentang ke-jadian tersebut. ”Soalnya belum ada laporan masuk mas,” katanya singkat.

=MAHFUD HIDAYATULLAH

Urus Kartu Keluarga, Sepeda Motor LenyapPemilik Saat Masuk Kantor Dispedukcapil PROBOLINGGO – Pelaku pencurian sepada motor kerap kali beraksi di berbagai tempat. Senin (12/1), satu unit motor Yamaha Jupiter Z nopol N 3772 PW milik Solihin salah satu warga Dusun Talang Desa Jangur Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo digondol maling.

LOKASI KEJADIAN. Sepeda Motor milik korban yang hilang saat mengurusi Kartu Keluarga (KK) di Dispendukcapil Kabupaten Probolinggo.

PROBOLINGGO - Pem-belian rumah di tahun 2015 diperkirakan mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2014 kema-rin. Penyebabnya, beberapa perusahaan properti menaik-kan harga rumah. Dan bagi pembeli rumah dengan sistem kredit, bunga pinjaman KPR (Kepemilikan Rumah) juga mengalami kenaikan.

Di Kecamatan Dringu. Perumahan yang dikelola salah satu perusahaan properti asal Kota Probolinggo itu menaik-kan harga rumah 10 persen dari tahun lalu. Misalnya produk tipe 45. Dengan luas tanah 94 meter persegi, semula perusa-haan yang beralamat di Jl Raya Mastrip itu menjual dengan harga Rp 225 juta. Per 1 Januari 2015 naik menjadi Rp 250 juta.

“Kenaikan harga rumah itu dipacu karena harga bahan pokok bangunan dan ongkos tukang naik,” terang Hardi-anto, kepada wartawan, Senin (12/1).

Semula tahun 2014 lalu tipe 54, dengan luas 110 meter persegi, dijual dengan harga Rp 250 juta. Kini naik men-jadi Rp 275 juta. Meski terjadi kenaikan harga, lelaki asal Ke-lurahan Pakistaji Kecamatan Wonoasih itu optimis pangsa pasar rumah tetap potensial.

Sebab, rumah sebuah ko-moditas yang bernilai investa-si dan masih dianggap paling aman dibandingkan berinves-tasi komoditas lain. “Kenaikan setiap tahun sebesar 10 persen sebenarnya wajar. Dan terjadi setiap tahun. Harga tanah setiap tahun juga akan naik,” jelas Hardianto.

Hardianto menambahkan, sepekan memasuki tahun 2015 itu, sudah ada 1 unit tipe 45 yang laku. Hal itu membukti-kan jika pangsa rumah masih bagus dan tidak mengalami potensial.Demikian juga den-gan Kota Probolinggo.

Sejumlah perusahaan properti mengaku menaik-kan harga dari 10-15 persen. Kenaikan sebesar 10 persen untuk tipe 36 atau tipe rumah sederhana. Sementara tipe di atas rumah sederhana dinaik-kan 15 persen. “Karena untuk tipe di atas 36 merupakan rumah relatif mewah,” kata Joko Waras salah satu manajer pemasaran di perumahan.

=MAHFUD HIDAYATULLAH

HARGA RUMAH

Diperkirakan Berpotensi Naik

Page 13: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523 | TAHUN IV 13Probolinggo

Para sopir angkot meminta klarifikasi terkait pemberitaan salah satu media lokal yang menyatakan paguyuban angkot dan organda sepakat untuk pen-gadaan sarana transportasi khu-sus bagi siswa.

Menurut Ketua Asosiasi Sopir Angkot Kota Probolinggo Mu-hammad Fadil mengatakan para sopir angkot menolak rencana Pemkot Probolinggo, jika terjadi penambahan armada baru khusus bagi siswa.

Karena hal itu dinilai akan semakin mengurangi jumlah pe-numpang yang berdampak mero-sotnya pendapatan mereka. ”Saat ini, sopir angkot juga merasa dirugikan dengan menjamurnya kendaraan becak motor (Bentor) yang beroperasi di trayek mere-ka.” tandasnya.

Tidak hanya itu, para sopir angkot menilai baik pihak Satuan Lalu Lintas Polres Probolinggo Kota maupun Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Probolinggo, tidak serius dalam melakukan peninda-kan terhadap bentor yang berop-erasi.

“Meski dengan jelas yang mereka gunakan melanggar ke-tentuan keselamatan dan kea-manan, serta tidak adanya aturan undang-undang yang mengatur penggunaan bentor di jalan raya,” tegas Muhammad Fadil.

Atas protes sopir angkot tersebut, pihak Bappeda Kota Probolinggo, membantah adanya rencana pemerintah yang hendak menambah armada baru khusus siswa.

Menurut Kepala Bidang So-sial dan Budaya, Bappeda Kota

Probolinggo, M.Sonhadji menga-takan konsep dan rencana Pemkot Probolinggo sebenarnya untuk memberdayakan para sopir ang-kot dengan memberikan sarana transportasi khusus siswa yang melibatkan angkot lama.

Para siswa se Kota Proboling-go akan di identifikasi alamat dan rute perjalanan mereka menuju sekolah masing-masing. Dari data identifikasi tersebut akan dilaku-kan pemetaan untuk menyedia-kan sarana angkot sesuai trayek masing-masing.

“Bagi sejumlah sekolah yang terdapat jalur trayek angkot, pemerintah berencana akan me-nyediakan jalur baru khusus ang-kutan siswa, tanpa meninggalkan angkot yang lama,” paparnya.

Selang beberapa waktu, para sopir angkot selanjutnya mem-bubarkan diri dengan tertib. Namun tetap mengancam akan melakukan aksi mogok beroper-asi, jika pemerintah benar-benar memberlakukan rencana penam-bahan armada baru khusus bagi siswa.

=M.HISBULLAH HUDA

Sopir Angkot Datangi Kantor DishubMenolak Rencana Penambahan Armada Baru untuk SiswaPROBOLINGGO – Puluhan sopir angkot Menyatroni Kan-tor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Probolinggo, guna meminta klarifikasi terkait konsep dan rencana pemerin-tah yang hendak menambah armada baru angkot untuk siswa.

NGLURUG. Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Probolinggo menjadi sasaran puluhan sopir angkot, terkait konsep dan rencana pemerintah yang hendak menambah armada baru angkot untuk siswa.

PROBOLINGGO - Harga eceran elpiji di kalangan masyarakat mulai mengalami kenaikan harga. Imbas naiknya harga jual gas elpigi pelaku usaha kecil yang berkem-bang di kalangan masyarakat Probolinggo resah. Akhirnya kembali menggunakan kayu bakar untuk menjalankan bisnisnya.

Salah satu pelaku usaha tempe tradisional Dusun Sum-ber Desa Tegalrejo Kecamatan Dringu Kabupaten Proboling-go, Genduk (45) mengatakan, usaha tempe tradisional yang dijalankannya memang sudah tergolong lama dijalani. ”Saya berjualan tempe ini memang sudah dilakukan sejak masih berusia muda silam,” terangn-ya kepada wartawan, Senin (12/1).

Menurutnya, saat ini me-mang gas elpiji memang banyak digunakan oleh masyarakat. Namun baginya untuk usaha yang ditekuni sebagai pem-buat tempe tradisional dengan menggunakan kulit pisang se-bagai bungkusnya tetap eksis dijalani.

“Usaha tempe ini memang tergolong tradisional, bung-kusnya tidak menggunakan plastik yang marak dijual dipasaran. Saya masih meng-gunakan kulit pisang,” tandas Genduk.

Genduk mengaku, meng-gunakan gas elpiji memang praktis digunakan untuk bahan bakar rumah tangga. Namun untuk kalangan usaha kecil menggunakan gas sangat mem-beratkan. Alasan tidak meng-

gunakangas elpiji untuk bisnis yang dijalaninya.

Harga elpiji terus mengala-mi kenaikan secara otomatis hasil penjualn tempenya sangat minim. “Satu iris tempe harg-anya mencapai Rp 1000 rupiah saja dijual di pasaran,” ucapnya.

Dia juga menjelaskan, dalam seharinya hanya bisa menjual tempe sebanyak Rp 50 iris. Bahkan untuk menjual tempen ditempuh dengan jalan kaki menuju pasar tradisional. Jadi memilih bahan bakar pengelo-laan tempenya menggunakan kayu bakar.

“Penghasilan tempe sangat minim setelah terpotong harga beli kedelai dipasaran. Untuk saat ini harganya mencapai Rp 9500 perkilogramnya,” papar perempuan yang mengaku me-miliki tiga orang anak ini.

Sementara itu, pelaku usaha jagung goreng, Pranoto (45), mengeluhkan dengan naiknya harga elpiji. Naiknya harga jualnya tidak berlangsung lama. “Beberapa waktu lalu harganya masih mencapai Rp 15 kilogram untuk elpigi 3 kilogram, Tetapi saat ini harganya berubah men-jadi Rp 16 ribu,” keluhnya.

Untuk menyiasati dan menekan minimnya hasil bagi pelaku usaha, dengan jalan menggunakan kayu bakar agar usaha yang dijalankannya bisa bertahan.

“Karena gas elpiji untuk usaha kecil rumahan harganya sangat memberatkan. Lebih baik menggunakan kayu bakar agar hasilnya lebih maksimal,” tegas Pranoto.

=MAHFUD HIDAYATULLAH

LPG NAIK

Kembali Gunakan Kayu Bakar

BERALIH. Keluhkan naiknya harga gas elpiji pelaku usaha kecil gunakan kayu bakar

Page 14: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523 | TAHUN IV14 Probolinggo

Fenomena kekurangpercayaan sebagian warga masyarakat dan kelompok masyarakat terhadap pelaksanaan maupun hasil yang diperoleh dari serangkaian pelak-sanaan musrenbang secara berta-hap.

Tidak perlu terjadi dan tidak membuat pihak- pihak pengambil kebijakan menjadi gamang. Seyo-gyanya dapat menjadikan sebagai media evaluasi terhadap sejumlah variabel yang dapat mempen-garuhi pelaksanaan musrenbang itu sendiri.

Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat (Penmas) melalui Kasi Kelembagaan, Teguh, mengata-kan rangkaian persiapan musya-warah pembangunan kelurahan (musrenbangkel) ada perbedaan dengan tahun sebelumnya.

“Alhamdulillah untuk pelak-sanaan Musrenbang tingkat ke-lurahan sekarang ditangani oleh Kantor Penmas. Sedangkan Mus-renbang tingkat kecamatan dan tingkat kota tetap ditangani Bap-peda Kota Probolinggo,” ujarnya dihadapan Ketua Lembaga Pem-berdayaan Masyarakat (LPM) dan Lurah se Kota Probolinggo, Senin (12/1).

Menurutnya, agenda Musren-bang yang dilaksanakan setiap tahunnya sudah familier di kalan-gan masyarakat. Terkait apa yang harus diusulkan menjadi kebutu-han prioritas pembangunan yang ada di kelurahannya masing-mas-ing.

“Yang paling penting kes-epakatan menentukan jadwal Musrenbang kelurahan. Kami

ingin dari Kantor Penmas dan Bappeda Kota Probolinggo menyampaikan agar segera bisa disepakati,”tandas Teguh.

Teguh menambahkan, men-gapa pelaksanaan Musrenbangkel difasilitasi oleh Kantor Penmas Kota Probolinggo, salah satu per-timbangannya karena perenca-naan partisipatif yang melibatkan masyarakat. ”Kantor Penmas yang paling dominan untuk mengurusi pemberdayaan di tingkat kelura-han,” tandasnya.

Sementara itu, Sekretaris Bap-peda Kota Probolinggo, Gogol Sudjarwo mengatakan pelaksan-aan Musrenbangkel diharapkan bisa menunjukkan semangat un-tuk merencanakan pembangunan di tingkat kelurahan seharusnya dilakukan Pra Musrenbang.

Memasuki perencanaan pem-bangunan tahun 2016 yang perlu diperhatikan harus tepat waktu, dan harus melibatkan partisipasi masyarakat. Tahun 2015 ada be-berapa yang dilakukan, tapi perlu

disempurnakan seperti usulan pembagunan infrastruktur sesuai prioritas kebutuhan.

Sedangkan usulan kebutu-han bantuan hibah sudah tidak diperkenankan. Musrenbang ke-lurahan untuk menetapkan pri-oritas kebutuhan skala kelurahan dan menetapkan skala prioritas yang akan diusulkan ke kecama-tan.

“Lima prioritas perencanaan pembangunan tahun 2016, yakni pelayanan pendidikan, kesehatan dan kependudukan, kemiskinan dan pengangguran, infrastruktur dan tata ruang, reformasi birokra-si, iklim investasi dan lingkungan hidup,” tandasnya.

Menanggapi hal itu, Ketua LPM Kelurahan Pilang Kecama-tan Kademangan Kota Proboling-go, Lukman mengatakan untuk memperkuat pelaksanaan Mus-renbangkel pihaknya meminta masalah legalitas kepengurusan LPM. Sebab masih banyak yang belum mempunyai kekuatan hu-

kum. Disisi lain, untuk melaksana-

kan Musrenbang, terlebih dahulu dilakukan Pra Musrenbang di tingkat rukun warga (RW). Na-mun kenyataan di lapangan terja-di kendala, karena masih banyak yang melakukan pemilihan RW. Begitu juga berkenaan dengan Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) agar bisa dilibatkan di tingkat kecamatan.

Menjawab hal itu, Kasi Kelem-bagaan Kantor Penmas, Teguh menegaskan akhir bulan Desem-ber 2014, pihaknya sudah mem-inta Camat untuk segera men-gusulkan kepada Walikota soal penerbitan SK Kepngurusan LPM Periode 2015-2018.

”Setelah kami koordinasi, ternyata SK belum selesai. Sam-bil berproses, saya minta Ketua LPM tak perlu ragu untuk mel-aksanakan tugas melaksnakan Musrebang tingkat kelurahan,” tegasnya.

=M.HISBULLAH HUDA

Hasil Musrenbang Harus Jadi PrioritasDiminta Lebih Kreatif dan InovatifPROBOLINGGO – Musrenbang yang dilaksanakan rutin setiap tahun oleh Pemerintah Kota Probolinggo harus lebih inovatif dan kreatif dari waktu ke waktu sejalan dengan perkembangan dan tuntutan pembangunan.

MENYIMAK. Peserta rapat koordinasi pelaksanaan Musrenbang 2016 diminta harus lebih inovatif dan kreatif sesuai tuntutan pembangunan.

Page 15: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523 | TAHUN IV 15 lahragaKORAN

MADURASELASA 13 JANUARI 2015

No. 0523 | TAHUN IV 15MANCHESTER - Pelatih Manchester United (MU) Louis van Gaal didesak untuk memper-tahankan baik taktik maupun menajamen skuat setelah mender-ita kekalahan tipis 0-1 dari Southampton pada lanjutan Liga Utama Inggris di Old Trafford Minggu (11/1) sore.

Kekalahan ini menyingkirkan MU ke peringkat keempat klase-men sementara. Posisi mereka di-ambil alih oleh “The Soton”.

Pada laga tersebut, kedua tim bermain imbang tanpa gol sepan-jang 45 menit pertama. Kebuntu-an dipecahkan oleh pemain peng-ganti Dusan Tadic pada menit ke-69 untuk membawa South-ampton unggul 1-0. MU mencoba mengejar gol penyama kedudu-kan, tetapi hingga akhir laga, kedudukan 1-0 tetap bertahan.

Bagi klub asuhan Ronald Koe-man itu, kemenangan ini sangat berarti. Pasalnya, ini kemenangan pertama mereka di Old Trafford se-jak 1988. Selain itu, ini adalah ke-menangan keempat dari lima laga terakhir Southampton setelah me-nelan empat kekalahan pada awal Desember lalu. Tim besar lainnya yang sudah mereka taklukkan ada-lah Arsenal dan bermain imbang dengan Chelsea. Poin demi poin dari lima laga itu mengembalikan mereka ke posisi tiga besar.

Kemenangan tersebut tidak terlepas dari permainan yang disiplin dan cerdas para pemain Southampton. Pada saat bersa-maan, serangan MU juga buruk. Bayangkan, mereka tidak melepas tembakan yang tepat sasaran

pada laga kandang untuk per-tama kalinya sejak bermain im-bang 0-0 melawan Arsenal pada Mei 2009. Bedanya, ketika itu, hasil imbang sudah cukup bagi Setan Merah untuk meraih juara. Sebaliknya, kekalahan pada dini hari tadi membuat koleksi poin mereka tertahan di 37 poin dari 21 pertandingan. Jumlah ini sama dengan capaian David Moyes musim lalu.

Menurut Koeman, kekalahan ini karena MU kesulitan beradapta-si dengan sistem bermain Van Gaal yang memasang tiga bek. “Mereka

kesulitan dengan menempatkan tiga bek tengah,” kata Van Gaal.

Tetapi Van Gaal membantah klaim Koeman tersebut. Menu-rutnya, Southampton meraih ke-menangan atas MU hanya karena faktor keberuntungan sekaligus membalas kekalahan 1-2 mereka dari MU di St Marry Desember lalu. “Saya kira tidak (seperti yang diduga Koeman) karena cukup dominasi atas mereka. Anda bisa menyaksikan itu pada laga hari ini. Jadi tidak ada pernyataan,” kata Van Gaal.

Pada laga tersebut, Van Gaal

tidak memasukkan Radamel Fal-cao pada 18 pemainnya. Dia di-gantikan oleh pemain 19 tahun James Wilson. Van Gaal ingin menempatkan pemain yang cepat di lini serang. Tetapi Falcao ke-mungkinan akan kembali dimain-kan saat melawan Queens Park Rangers pada akhir pekan men-datang karena Robin van Persie mengalami cedera engkel.

“Kami memiliki tim yang kuat dan kuncinya adalah mendapat satu poin saat melawan Chelsea akhir Desember lalu serta tiga poin dari Arsenal. Yang dibutuh-

kan oleh tim-tim seperti kami saat melawan tim-tim besar adalah bahwa tetap percaya pada pemain dan tidak takut pada nama besar mereka. Jangan takut dengan sta-dion yang angker,” kata mantan pelatih Timnas Belanda itu.

Dia menambahkan, “Kami sudah memiliki catatan 11 clean sheet (tidak kebobolan) dalam 21 pertandingan. Kalau kami tetap mempertahankan semangat terse-but dan tahu apa yang harus kami kerjakan dalam organisasi kami, maka kami tetap akan berada di pa-pan atas klasemen.” =ESPN/CAROL AJI

NAPLES - Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis menilai, kekalahan Napoli dari Juven-tus disebabkan oleh buruknya kinerja wasit yang memimpin pertandingan dan para ofisial pertandingan. Pasalnya, satu dari tiga gol Juventus terjadi ke-tika sejumlah pemain Si Nyonya Tua berada dalam posisi offside. Alhasil, kemenangan Juventus atas Napoli lebih banyak karena dibantu wasit.

Kemarahannya itu dia ung-kapkan di akun twitternya seu-sai laga. “Kami lelah dengan ini. Juventus adalah tim yang kuat, tetapi bila mereka dibantu oleh

wasit, mereka tidak akan tersen-tuh oleh kekalahan,” tulisnya

Lebih lanjut dia mengungka-pkan, “Sangat tidak bisa diterima bahwa enam ofisial pertandin-gan tidak melihat dua pemain yang offside. Saya berharap keenam pejabat pertandingan ini dijatuhkan sanksi dan tidak boleh terlibat dalam pertandin-gan untuk waktu yang lama.”

Tuduhan De Laurentiis ini bukan yang pertama sepanjang musim ini. Sebelumnya, pelatih AS Roma, Rudi Garcia mengung-kapkan hal yang sama pada awal musim, setelah timnya kalah secara kontroversial di Juventus

Arena, Turin, Italia.Tetapi tuduhan tersebut di-

tanggapi dengan senyum oleh pelatih Si Nyonya Tua, Massi-miliano Allegri. Dia juga menye-salkan ada pihak yang mencoba membesar-besarkan masalah seperti ini setelah pertandingan. Dia menilai, pernyataan seperti yang dilontarkan De Laurentiis memperlihatkan sikap mereka tidak menerima kekalahan atau keputusan wasit.

“Hasil ini membuat saya tersenyum. Bila kami memulai dengan memprotes keputusan wasit, keadaannya akan kacau balau. Kesalahan memang ter-

jadi dan semua orang melakukan itu, mulai dari presiden hingga wasit,” kata mantan pelatih AC Milan itu.

Pada laga di San Paolo Senin (12/1) dini hari tersebut, Juven-tus tampil perkasa dengan mem-bekuk tuan rumah 3-1. Tam-bahan tiga poin ini sekaligus mengokohkan posisi mereka di puncak klasemen sementara dan menjauhkan diri dari kejaran AS Roma di tempat kedua dengan jarak tiga angka, setelah tim Ser-igala Hitama ini hanya bermain imbang 2-2 melawan Lazio pada laga derbi ibukota Minggu (11/1) malam WIB.

Kemenangan ini menjadi sangat berarti bagi Juventus. Pasalnya, ini adalah kemenangan pertama mereka di San Paolo se-jak 2000. Selain itu, kekalahan ini juga menjadi balasan atas kekala-han Juventus dari Napoli pada fi-nal Piala Super Italia bulan lalu.

Dengan hasil ini, Napoli tetap bertengger di posisi keem-pat klasemen sementara dan tertinggal satu poin dari Lazio yang berada di tempat keempat menyusul hasil imbang tim ibu-kota itu saat melawan AS Roma. Nilai Napoli sama dengan Samp-doria setelah mengalahkan Em-poli 1-0. =ESPN/SKY SPORTS/CAROL AJI

Kalah, Van Gaal Diminta Pertahankan Taktik

SERIE A

Presiden Napoli Tuduh Juventus Dibantu Wasit

Pemain sayap Manchester United Luis Antonio Valencia (kanan) berebut bola dengan gelandang Southampton James Ward-Prowse pada pertandingan Liga Primer Inggris antara Manchester United kontra Southampton di Old Trafford, Minggu (11/1) sore waktu setempat. Manchester United menderita kekalahan 0-1 dari tamunya dengan gol tunggal dari Dusan Tadic.

Page 16: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523 | TAHUN IV16 KORAN MADURA

16SELASA 13 JANUARI 2015

No. 0523 | TAHUN IV

KALAH,VAN GAAL DIMINTA PERTAHANKANTAKTIK

OLAHRAGA | 15

Lionel Messi dan kawan-kawan mem-bungkam pasukan Die-go Simeone itu dengan skor telak 3-1. Messi, Neymar dan Luis Su-arez masing-masing mencetak satu gol un-tuk kemenangan El Barca. Sedangkan satu-satunya gol Atletico di-cetak oleh Mario Man-duzukic dari titik putih.

Inilah untuk ked-ua kalinya dalam dua pertandingan terakhir, ketiga pemain ini sama-

sama mencetak gol. Se-

belumnya, pada leg pertama babak 16 besar Copa del Rey pertengahan pekan lalu Ney-mar mencetak dua gol, sedan-gkan Messi dan Suarez masing-masing mengantongi satu gol.

Meski hanya mencetak satu gol, Messi tetap menjadi pe-main bintang pada laga terse-but. Pasalnya dia ikut meng-kreasi dua gol lainnya. Gol pertama Barcelona yang dic-etak Neymar lahir dari umpan silang Messi. Messi juga ikut membidani lahirnya gol Luis Suarez. Umpan manisnya ber-hasil dimanfaatkan mantan penyerang Liverpool itu untuk

menghasilkan gol. Namun menit 56, Lionel

Messi yang membantu perta-hanan melakukan pelangga-ran di dalam kotak penalti. Dia didakwa menjatuhkan pemain Ateltico, Jesus Gamez, dan wasit Alberto Undiano menunjuk titik putih. Mario Mandzukic yang bertugas sebagai algojo sukses menjalakan tugasnya dengan baik sehingga mengubah skor 2-1 untuk keunggulan Barcelona.

Akan tetapi, Messi mem-bayar lunas kesalahannya den-gan mencetak gol bagi El Barca hanya tiga menit sebelum waktu normal habis. Tendan-gannya dari sebuah sudut yang sangat sempit tidak bisa ditepis oleh kiper Atletico.

Tambahan tri poin ini me-mangkas jarak Barcelona dengan Real Madrid di puncak klasemen sementara menjadi hanya satu poin. Hanya saja, Madrid masih unggul satu pertandingan di tangan. Madrid kokoh di pun-cak klasemen dengan 42 angka,

Barcelona 41 poin, sementara Atletico 38 poin.

Kemenangan ini juga se-makin berarti karena Barce-lona selalu gagal mengalahkan Atletico pada enam pertemuan mereka musim lalu.

Sedangkan pelatih Atletico Madrid Diego Simeone menye-salkan kekalahan ini. Meskipun, dia mengakui bahwa Barcelona juga bermain bagus sepanjang babak pertama. “Saya kira ada dua pertandingan pada laga tadi. Di babak pertama, Barce-lona lebih baik, dinamis den-gan intensitas tinggi. Kami ber-main buruk di babak pertama. Tetapi di babak kedua, kami bersaing. Kami hampir sampai pada penampilan normal kami di babak kedua. Kami menc-etak satu gol dan seharusnya bisa menyamakan kedudu-kan. Tetapi pada akhirnya, gol ketiga mereka menyelesaikan pertandingan,” kata pelatih asal Argentina tersebut.

=ESPN/CAROL AJI

BARCELONA - Striker Barce-lona Lionel Messi memastikan bahwa dia tidak akan pergi men-inggalkan klub itu pada jendela transfer musim dingin ini. Dia menegaskan hal itu kepada televisi Barcelona, Minggu (11/1). Dia menanggapi dengan marah rumor yang berkembang dalam beberapa hari terakhir bahwa dia akan meninggalkan Camp Nou setelah perang dingin dengan pelatih Luis Enrique.

“Saya tidak pernah menuntut apapun untuk memastikan saya bertahan di sini karena saya tidak pernah memiliki intensi untuk meninggalkan klub ini. Saya sudah mendengar berita bahwa ayah saya sudah berbicara dengan Chelsea dan Manchester City. Itu semua bohong. Saya memanfaatkan kesempatan ini untuk membantah semua berita itu sehingga semua orang memahami berita yang sebenarnya,” kata Messi.

Dia melanjutkan, “Tidak bagus bagi siapapun melihat persaingan antara saya dan Luis Enrique karena memang tidak terjadi hal seperti itu. Jangan melemparkan tuduhan seperti itu kepada kami dari luar karena hal-hal seperti ini hanya akan membuat kami rugi.”

Messi juga membantah bahwa dia mendesak Presiden klub untuk me-mecat Enrique. “Tudu-han seperti ini sangat melukai karena da-tang dari mereka yang mencintai Barcelona. Mereka adalah model orang yang ingin melukai klub. Kali ini, gosip ini tidak datang dari Real Madrid, seperti bi-asanya ter-jadi, tetapi datang dari sini,” paparn-ya.= ESPN / CAROL AJI

Trio Maut Barcelona Bungkam Atletico

Messi: Saya Tak Akan Pergi

BARCELONA - Trio maut Barcelona, Neymar, Luis Suarez, dan Lionel Messi, kembali memperlihat-kan ketajaman mereka. Ketiganya kompak mem-buat gol saat El Barca menjamu Atletico Madrid di Camp Nou pada lanjutan La Liga Spanyol, Senin (12/1) dini hari WIB.

Luis Suarez, Neymar, dan Lionel Messi

(dari kiri ke kanan) melakukan selebrasi

bersama pada pertandingan antara

Barcelona kontra Atletico Madrid

yang berlangsung di Camp Nou, Senin

(12/1) dini hari WIB.

Page 17: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523 | TAHUN IV A

&

Taneyan LanjangKORAN MADURA

Gapoktandes Bertemu dewan

trI waHYunIG tYasuJIan kenaIkan

tInGkat

BpJsperanan aparat desa Belum BerJalan maksImal

SUmENEp| c pAmEKASAN | E

kemenaG InstruksIkan pemotonGan dana Bos?

BANGKALAN | L

SELASA13 Januari 2015 No. 0523 | TAHUN IV

2 Tahun untuk

SAMPANG - Dua Pejabat Dinas Perta-nian (Disperta) Kabupaten Sampang su-dah menjalani sidang vonis di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (PN Tipikor) Surabaya, Senin (12/1). Mereka diganjar dua tahun penjara setalah terbukti melakukan pengadaan bibit fiktif TA 2013.

Kasi Pidsus Wahyu Triantono menga-takan, Abd Wahed sebagai Kabid Tanaman Pangan Disperta sudah divonis sesuai fak-ta persidangan majelis hakim PN Tipikor Surabaya. Dan Abdurrohman selaku Kasi Produksi Tanaman Pangan Disperta juga sudah divonis. Kedua terdakwa di-vonis dua tahun penjara karena terbukti telah melakukan tindak pidana korupsi.

"Ya, Wahed dan Abdurrohman sudah divonis sesuai dengan fakta persidangan oleh majlis hakim PN Tipikor Surabaya," kata Wahyu pada Koran Madura, Senin (12/1).

Kata Wahyu, mereka divonis melang-gar Pasal 3 UU Tipikor. Dan tuntutan serta

vonis itu lebih ringan dari dakwaan Jak-sa Penuntut Umum (JPU) sebelumnya.

"Mereka sudah divonis Pasal 3 UU tipikor dengan hukuman dua tahun penjara," jelasnya.

=cR3/LUm

Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang menyita uang sebesar Rp 455,2 juta di Kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset (Dispendaloka) Sampang. Uang tersebut diduga sebagian dari uang korupsi pengadaan bibit bentul dan ubi kayu serta pupuk organik dan unorganik TA 2013 yang ditangani Dinas Pertanian (Disperta). Uang Rp 455,2 juta itu disetorkan sekitar pukul 11.30 WIB oleh Kabid Tanaman Pangan Disperta Abdul Wahed ke Dispendaloka. Selang tiga jam kemudian, Kejari langsung melakukan penyitaan di Kantor Dispendaloka pada pukul 14.40 WIB

Kejaksaan Negeri Sampang menggeledah ruang kerja ruang kerja Abd Wahed (Kabid Tanaman Pangan Disperta) dan Abdurrohman (Kasi Produksi Tanaman Pangan Disperta). Tim penyidik menyita sejumlah dokumen. Penggeledahan dilakukan setelah kejari menetapkan keduanya sebagai tersangka.

Kejaksaan Negeri Sampang menahan Abd Wahed di Rumah Tahanan Kelas II B.

Kejaksan Negeri Sampang menahan Abdurrohman di Rumah Tahanan

Kelas II B.

Kejaksan Negeri Sampang melimpahkan berkas kasus Abd

Wahed dan Abdurrahman kepada PN Tipikor Surabaya.

PN Tipikor Surabaya memvonis dua tahun penjara kepada Abd Wahed dan Abdurrohman.

SelaSa, 4 Maret 2014

rabu, 5 Maret 2014

SelaSa, 20 Mei 2014

Senin, 2 Juni 2014

SepteMber 2014

Senin, 12 Januari 2015

Abd Wahed Abdurrohman&

Page 18: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523 | TAHUN IV BPROBOLINGGO SELASA 13 JANUARI 2015

No. 0523 | TAHUN IVKORAN MADURAB Sumenep

SUMENEP - Meski Sumenep memiliki banyak bangunan cagar budaya terutama warisan zaman kolonial, namun sampai saat ini belum memiliki tim ahli cagar budaya. Sehingga, banyak bangunan tua sebagai cagar budaya rusak, seperti yang terlihat di Kecamatan Kalianget.

Pemerintah Kabupaten Sumenep sebenarnya sudah memiliki rencana untuk membentuk tim ahli cagar budaya. Hanya saja, rencana tersebut masih tersandung sertifikat yang harus dimiliki oleh setiap orang yang nantinya akan menjadi tim ahli. Tanpa mengantongi sertifikat terle-bih dahulu, tim ahli cagar budaya tidak bisa serta merta dibentuk oleh pemerintah setempat.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Sumenep, Febriyanto mem-benarkan kalau pemerintah memang ber-maksud membentuk tim ahli cagar budaya di Sumenep. Pasalnya, hanya melalui tim ahli itu nantinya bangunan-bangunan tua yang diduga sudah cukup syarat untuk disebut cagar budaya di Sumenep dapat diverifikasi.

Menurutnya, legalitas cagar budaya, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, yang berbentuk sertifikat nantinya bisa keluar setelah tim ahli cagar budaya melakukan penelitian dan validasi serta menetapkan objek sebagai cagar budaya.

Hanya saja, pria yang akrab disapa Totok itu menuturkan bahwa selama ini di Sumenep belum ada orang yang memiliki sertifikat sebagai persyaratan untuk mas-uk menjadi tim ahli cagar budaya. "Tidak ada kalau di Sumenep masih. Makanya tim itu masih belum dibentuk. Jadi tim itu harus ikut uji kompetensi dulu, baru bisa memiliki sertifikat," tukasnya.

Untuk itu, pihaknya mengaku dalam waktu tidak terlalu lama masih akan mengirimkan beberapa orang di Sumenep untuk mengikuti diklat sebagai persyara-tan mendapatkan sertifikat tersebut. Kata dia, nanti Sumenep akan mengirimkan sebanyak 15 orang untuk mengikuti diklat. “Karena yang mungkin akan mendapat-kan sertifikat hanya sekitar tujuh orang,” tandasnya.

Sebanyak 15 orang yang akan dikirm-kan oleh Disbudparpora itu nantinya akan terdiri dari beberapa unsur. Salah satunya adalah dari unsur budayawan, seniman dan juga keturunan raja-raja yang ada di Kabupaten Sumenep. “Nanti mereka akan dikirim untuk mengikuti diklat dulu. Diklat itu yang mengadakan dari Provinsi dan dari Jakarta. Mereka nanti yang akan menguji,” tutupnya.

=FATHOL ALIF

CAGAR BUDAYA

Pembentukan Tim Ahli Tersandung Sertifikat

Hal itu dikatakan Koordi-nator Tim Investigasi Sume-nep Corruption Watch (SCW), Junaidi. Menurutnya, ber-dasarkan hasil investigasi yang dilakukan, hingga saat ini masih banyak warga miskin yang belum menerma raskin.

”Temuan saya di lapangan memang seperti itu, bahkan saat ini kami masih terus mel-anjutkan investigasi, itu untuk menginventarisir daerah yang pendristibusiannya tidak tun-tas,” katanya, Senin (12/1).

Menurutnya, laporan ten-tang banyaknya warga yang tidak menerima raskin men-unjukkan bahwa ada permain-an di tingkat bawah. ”Kasus semacam itu tidak boleh dibi-arkan oleh pemerintah. Jika dibairkan maka berpotensi akan memunculkan kasus se-rupa di daerah lain,” pintanya.

Junaidi juga meminta pemerintah memperketat pen-gawasan distribusi raskin 2015. Hal itu untuk mengantisipasi penyelewengan seperti yang

terjadi pada tahun sebelumnya. ”Pada tahun-tahun sebelumnya raskin kerap menjadi bancakan oknum yang tidak bertanggung jawab. Tahun ini tidak boleh terjadi lagi,” tegasnya.

Dikatakan, selama ini pemerintah telah membentuk tim pengawas yang terdiri dari beberapa institusi. Namun, tim tersebut ditengarai tidak bekerja secara maksimal. Buktinya katanya, masih ban-yak laporan tentang dugaan penyelewengan.

Pemerintah perlu men-gevaluasi keberadaan tim pengawas. ”Saya minta pemerintah mengevaluasi tim pengawas. Jika tidak efektif sebaikknya dibubarkan. Se-mentara pengawasan dikem-balikan kepada aparat penegak hukum,” ujarnya.

Sementara itu, Kabag Pereknomian Sekretariat Pemkab (Setkab) Sumenep, Moh Hanafi membantah pen-gawasan raskin tidak mak-simal. Selama ini tim sudah bekerja sesuai prosedur. ”Tim sudah bekerja secara profe-sional sesuai prosedurnya,” klarifikasinya.

Namun, untuk memantau secara langsung hingga ting-kat desa dianggap sulit dilaku-kan, khususnya di daerah ter-pencil dan kepulauan. Apalagi jumlah tim pengawas sangat terbatas.

”Untuk itu saya berharap masyarakat khusunya yang termasuk dalam DPM untuk proaktif untuk melaporkan jika ada penyelewengan,” katanya.

=JUNAEDI/MK

Banyak DPM Tak Kebagian RaskinHanafi: Tim Sudah Bekerja Secara ProfesionalSUMENEP – Pemerintah Kabupaten Sumenep (Pemkab) Sumenep mengklaim pendistribusian bantuan beras untuk keluarga miskin (raskin) 2014 telah tuntas 100 persen. Namun, banyak daftar penerima manfaat (DPM) yang mengaku belum menerima bantuan tersebut.

PANEN RUMPUT LAUT. Petani rumput laut di Desa Padike Kecamatan Talango sedang panen hasil pertaniannya, Senin (12/1). Kualitas rumput laut bagus dan hasil panen melimpah akibat curah hujan tinggi dan angin kencang. Petani bisa menghasilkan rumput laut hingga 4 kuintal perpetak dari yang biasanya hanya menghasilkan 2 sampai 3 kuintal. Harga rumput laut juga naik, Rp 2000 menjadi Rp 3000 untuk rumput laut basah.

Page 19: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523 | TAHUN IV CSumenep

Sebanyak 14 perwakilan ga-poktandes dari 14 desa di Ke-camatan Batang-Bantang, tiba di Gedung DPRD Sumenep, kemarin sekitar pukul 9.00. Mereka ditemui langsung oleh Ketua DPRD Sume-nep, Herman Dali Kusuma; Ketua Komisi B DPRD Sumenep, Nurus Salam, beserta sejumlah anggota Komisi B; Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Disperta) Sumenep, Bambang Heriyanto; dan Distributor Wilayah Kecama-tan Batang-Batang dan Kecama-tan Dungkek, H. Haris.

Pantauan Koran Madura, sua-sana audiensi kali ini berbeda den-gan audiensi yang biasa dilakukan di gedung DPRD. Sejumlah aparat keamanan berjaga-jaga. Bahkan, pengamanan pada saat audiensi berlapis tiga, yakni Polres Sume-nep, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan pasukan Linmas yang dikomandani oleh Kepala Linmas Sumenep, Kaprawi.

Audiensi yang berlansug seki-tar 5 jam di ruangan Komisi B DPRD Sumenep itu, berlangsung alot. Kepala Disperta dan distrib-utor dicecar sejumlah pertanyaan hingga membuat mereka kelaba-kan. Baru persoalan tersebut bisa diselesaikan setelah Nurus Salam mengambil alih pembicaraan.

Perwakilan Gapoktandes Kecamatan Batang-Bantang, Sutrisno menjelaskan, kedatan-gan mereka untuk menyampaikan aspirasinya terkait kelangkaan pupuk bersubsidi. Sebab, puluhan hektare tanaman jagung gagal panen akibat kurangnya kuota pupuk.

“Akibat kelangkaan pupuk, se-mua tanaman jagung di Kecama-tan Batang-Batang dipastikan ga-gal panen. Makanya, kami datang ke sini untuk minta petunjuk. Ka-rena kalau keadaan pupuk tetap langka, maka kondisi serupa juga akan terjadi pada tanaman padi nantinya,” katanya.

Mereka juga mengadukan maraknya pengusaha yang men-jual pupuk bersubsidi di atas HET (Harga Eceran Tertinggi). Harga pupuk bersubsidi yang telah ditetapkan pemerintah Rp 90 ribu per sak ukuran 50 Kg jenis Urea. Namun, karena oleh pengusaha dijual Rp 200 ribu per saknya.

”Ini yang kami tidak mengerti, bagaimana bisa dalam keadaan langka, namun di sejumlah per-tokoan masih ada. Padahal di kios sendiri tidak ada,” terang Sutrisno.

Ditanya soal pendistribusian ke poktan, pihaknya mengata-kan kios tidak profesional. Sebab, setiap kali melakukan pendistri-busian sering lamban dan tidak sesuai dengan kebutuhan petani. ”Terkadang kami hanya diberi jatah sebanyak 6 ton untuk em-pat desa. Sementara kebutuhan petani untuk semua Kecamatan Batang-Batang mencapai ratusan ton. Jadi mau dibagaimanakan lagi soal itu,” terangnya.

Oleh sebab itu, pihaknya me-minta agar anggota DPRD selaku wakil rakyat, Disperta selaku di-nas yang membidangi, dan dis-tributor selaku yang menjadi pen-anggung jawab, agar benar-benar serius dalam menangani pupuk. ”Kalau itu tidak ditangani secara serius, maka kita bisa dipastikan setiap tahun akan selalu kekuran-gan pangan. Karena petani ter-us mengalami gagal panen,” harapnya.

Ketua Komisi B DPRD Sume-nep, Nurus Salam mengatakan, dirinya telah menyikapi kemung-kinan terjadinya kelangkaan pu-

puk sejak bulan November 2014 dengan mengecek ketersediaan pupuk dan kesiapan distribusi di berbagai distributor. ”Kami sudah antisipasi sebelum musim tanam tiba. Sehingga, di masa musim tanam tiba tidak terjadi kelang-kaan,” katanya.

Terkait soal banyaknya pu-puk yang dijual di pertokoan yang tidak mempunyai izin, pihaknya mengaku telah menginstruksikan dinas terkait untuk ditindak lan-juti. ”Kami sudah menginstruksi ke Dinas Pertanian, agar hal itu diawasi dengan serius. Jika me-mang ada yang melanggar hu-kum, maka segera rekomendasi-kan agar KP3 segera melakukan tindakan tegas,” terangnya.

Sedangkan untuk pendistri-busian yang tidak sesuai den-gan kebutuhan petani, pihaknya menginstruksikan kepada semua gapoktandes agar segera koor-dinasi dengan UPT Pertanian setempat. ”Ajukan saja ke UPT-nya sesuai kebutuhan yang ada. Sehingga ada langkah preventif yang dilakukan selanjutnya,” pa-parnya.

Kepala Disperta Sumenep, Bambang Heriyanto mengata-kan, persolan pupuk tersebut tidak hanya terjadi di Kabupaten

Sumenep saja. Kondisi serupa ter-jadi di seluruh Indonesia. ”Untuk Sumenep saja, jatah pupuk setiap tahunnya selalu berkurang se-hingga tidak sesuai dengan kebu-tuhan yang diajukan oleh petani,” jelasnya.

Dikatakan, kuota pupuk ber-subsidi untuk Kabupaten Sume-nep sejak tahun 2012 selalu men-galami kekurangan. Pada tahun 2012 Sumenep mendapatkan kuota sebanyak 31.988 ton, pada tahun 2013 medapatkan kuota sebanyak 25.890 ton, pada tahun 2014 mendapatkan jatah seban-yak 24.530 ton, dan pada tahun 2015 mendapatakan sebanyak 24.153 ton.

Jumlah tersebut dinilai san-gat jauh dari kebutuhan petani. Sesuai yang diajukan petani mel-alui RDK (Rencana Deetail Kelom-pok) dan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) sebanyak 41 ton, dengan jumlah luas areal satu kali tanam mencapai 25 ribu hektare.

”Jadi, kalau misalkan setiap hektarenya membutuhkan pu-puk sebanyak 200 Kg, maka ke-butuhan pupuk mencapai kurang lebih 50 ribu ton dalam satu kali tanam. Sedangkan, kuotanya hanya 24.153 ton. Jadi, kebutuhan

dengan jumlah luas areal sudah kurang separuh,” terangnya.

Kendari demikian, pihaknya berjanji akan meminta jatah tam-bahan kepada pemerintah pusat melalui Pemerintah Provinsi Ja-tim. Saat ini pihaknya telah men-girimkan surat.

Ditanya soal pengawasan pendistribusian pupuk, pihaknya mengaku sangat lemah. Hal itu berdasarkan hasil sidak (inspeksi mendadak) yang dilakukan be-berapa hari yang lalu, banyak ditemukan pupuk bersubsidi yang dijual di berbagai pertokoan yang tidak memilik izin.

”Ini sudah indikasi. Dan kami mulai besok (hari ini) akan turun untuk mengecek penjual pupuk di pertokoan. Jika memang dite-mukan, kami akan sita itu semua, untuk diproses lebih lanjut olah aparat penegak hukum. Karena itu merupkan barang dalam pen-gawasan. Jika terjadinya karena ada kios yang nakal, maka kami tidak akan segan untuk mem-berikan rekomendasi agar kios tersebut segera dicopot izinnya,” tegasnya.

Direktur CV Muara, H. Haris selaku distributor mengakui bah-wa akhir-akhir ini pendistribu-sian agak sedikit terhambat. Hal itu disebabkan pendistribusian dari Daerah Bontang, Kalimantan Timur, ke Surabaya terkendala cuaca ekstrem. Sehingga pendis-tribusian dari produsen tidak maksimal.

Kendati demikian, pihaknya terus akan berusaha untuk me-menuhi kebutuhan petani sesuai kuota yang telah ditentukan oleh pemerintah. Salah satunya den-gan cara mendistribusikan sesuai stok pupuk yang ada.

Sejak minggu pertama di ta-hun 2015, pihaknya mengaku telah berhasil mendistribusikan pupuk untuk dua kecamatan tersebut sebanyak kurang lebih 50 ton untuk pupuk jenis Urea. ”Pada minggu pertama kami telah mendistribusikan seban-yak 14 ton untuk Kecamatan Batang-Batang sisanya untuk Kecamatan Dungkek, sedang-kan pada tanggal 8 kemarin kami mendistribusikan sebanyak 25 ton,” jelasnya.

“Namun karena stoknya tidak ada, maka kami distribusikan se-banyak 15 ton dan sisanya hari ini (kemarin). Bahkan besok (hari ini) dan besok lusa kami akan mendistribusikan sebanyak 40 ton,” tukasnya.

=JUNAEDI/MK

Gapoktandes Temui DPRDTerkait Amburadulnya Distribusi Pupuk Bersubsidi

SUMENEP – Sejumlah Gabungan Kelompok

Tani Desa (Gapoktandes) di Kecamatan Batang-

Batang, bertemu Dewan Perwakilan Rakyat Dae-

rah (DPRD) Sumenep, Senin (12/1). Sebelumn-

ya, Ketua Kelompok Tani (Poktan) Desa Panagan,

Kecamatan Gapura, mendatangi dewan.

Gabungan kelompok tani desa Kecamatan Batang-Batang usai bertemu dengan Ketua DPRD Herman Dali Kusuma, Ketua Komisi B Nurus Salam, dan Kepala Disperta Bambang Herianto di Ruang Komisi B DPRD Sumenep, Senin (12/1).

Page 20: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523 | TAHUN IV D Sumenep

Informasi yang berhasil di-himpun Koran Madura, pekerjaan jalan tersebut baru selesai men-jelang tutup tahun 2014. Ada-pun sumber dana perbaikan itu diambilkan dari APBD (Anggran Pendapatan dan Belanja Daerah) tahun 2014 sebesar Rp 140 juta.

”Kerusakannya tidak hanya di satu titik saja. Banyak aspal yang sudah mengelupas. Padahal ini baru saja diperbaiki,” kata salah satu warga setempat yang enggan disebutkan namanya.

Menurutnya, dirinya sudah mencurigai pekerjaan tersebut tidak akan bertahan lama. Sebab, dilihat dari hasil pekerjaan sementara sudah tidak bagus. Bahkan pekerjaannya terkesan dikerjakan asal-asalan. “Ini salah satu bukti jika pekerjaan itu tidak diawasi secara maksimal. Sehingga, hasilnya tidak tahan lama,” ungkapnya.

Menggapi hal itu, anggota komisi C DPRD Sumenep Moh. Ramsi mengatakan, dirinya selaku wakil rakyat sangat men-yayangkan pekerjaan tersebut. Sebab, masih belum dinikmati oleh warga setempat kondisinya sudah mulai rusak.

Menurut Ramzi, cepat ru-

saknya pengaspalan jalan tesebut besar kemungkinan karena rekanan dalam mengerjakan itu tidak sesuai dengan rencana anggaran dan biaya (RAB). ”Jika memang dikerjakan sesuai RAB, jelas kondisi tersebut tidak akan cepat rusak,” terannya.

Selain itu, lanjut politisi asal Kecamatan Pragaan itu, dirinya juga mencurigai cepat rusaknya infrastruktur karena lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh pihak Dinas Perhubungan (Dishub) selaku pengelola ang-garan. Sehingga, rekanan tidak melaksanakan proyek dengan benar. “Nah kalau begitu, maka anggaran yang disedikan menjadi sia-sia,” ujarnya.

Oleh sebab itu, dirinya mendesak agar Dishub turun tangan mengecek hasil pekerjaan tersebut. Jika memang ditemukan pelanggaran, pemerintah harus memberikan sanksi tegas kepada rekanan pelaksana proyek.

”Penyebab jalan itu cepat ru-sak harus diselidiki oleh pemer-intah. Jika karena pengerjaannya maka pemerintah tidak boleh segan-segan untuk memberikan sanksi tegas,” terangnya.

Kepala Dishub Sumenep, Mo-

hamad Fadillah tidak menampik kondisi jalan pelabuhan itu sudah mulai rusak. Hanya saja, mantan Kepala BPBD Sumenep memban-tah rusaknya jalan pelabuhan itu karena dikerjakan secara asal-asalan.

Menurutnya, mengelupasnya

aspal jalan pelabuhan disebab-kan karena pelabuhan itu kerab dilewati kendaraan roda empat. Apalagi, saat ini sedang musim hujan. ”Saya juga sudah melihat saat kunjungan ke Raas. Di sana sering dilewati kendaraan roda empat,” katanya.

Untuk itu, pihaknya akan meminta rekanan untuk mem-perbaiki agar kerusakannya tidak semakin meluas. ”Saya sudah menghubungi pelaksananya. Dan pelaksananya sanggup untuk memperbaiki kerusakan terse-but,” tukasnya. =JUNAEDI/MK

SUMENEP – Dana Desa (DD) yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sulit un-tuk terealisasi pada tahun ini. Pasalnya, hingga saat ini, ang-garan DD yang mestinya menca-pai Rp 332 miliar, hanya sekitar Rp 49 miliar.

Anggaran Rp 332 miliar itu jika dibagi rata kepada seluruh desa yang ada di Kabupaten Sumenep, masing-masing desa hanya mendapatkan dana sebe-sar Rp 30 hingga 60 juta. Pada-hal, sesuai janji politik Jokowi, setiap desa akan mendapatkan kucuran dana Rp 1 miliar.

Kabag Pemerintahan Desa (Pemdes) Setkab Sumenep Moh. Ramli membenarkan bahwa anggaran yang diterima tidak sebanding dengan jumlah desa di Kabupaten Sumenep. “Ka-lau dikalkulasikan, setiap desa hanya akan mendapatakan ang-garan sebesar Rp 30 sampai Rp 60 juta,” katanya.

Dikatakan, pembagian ang-garan setiap desa tidak sama. Karena besaran dana berdasar-kan kondisi desa tersebut. Sebab, dana desa sesuai kebutu-han desa bersangkutan. ”Dalam mengalokasikan dana tersebut,

kami memiliki aturan dan regu-lasi khusus. Sehingga dipastikan tidak akan sama,” ujarnya.

Kendati demikian, pihaknya hingga saat ini belum bisa men-jelaskan petunjuk teknis (juknis) pengelolaan dana tersebut. ”Un-tuk juknisnya sudah ada pada kami. Tapi, kami masih akan membahas pada Kamis (15/1) nanti. Jadi untuk lebih jelasnya kita tunggu sampai rapat itu se-lesai,” ungkapnya.

Ditanya soal kemungkinan ada penambahan anggaran dari pemerintah pusat, mantan Ca-mat Batang-Batang itu, men-

gatakan sampai saat ini masih belum ada kabar. Sehingga bisa dipastikan untuk anggaran ta-hun 2015 tidak ada penambahan kembali.

Wakil Ketua DPRD Sumenep, Moh Hanafi meminta pemer-intah untuk serius mengawasi penggunaan dana itu, termasuk pemanfaatnya di masing-mas-ing desa. Sebab, dana itu rentan disalahgunakan.

”Jadi, walaupun itu angga-ran pusat, namun pemerintah daerah harus mengambil alih dalam pengawasannya. Sehing-ga, pemerintah tidak terkesan

hanya bisa mencairkannya saja. Tapi, bagaimana dana miliaran rupiah itu dapat digunakan se-cara optimal,” tambahnya.

Selain itu, dirinya meminta agar masyarakat juga ikut andil dalam melakukan pengawasan. ”Jika memang ditemukan pel-anggaran, maka jangan sung-kan, laporkan saja pada kami. Jika memang ada indikasi yang-bertentangan dengan hukum, kami pastikan akan menempuh jalur hukum. Biarkan saja hu-kum nantinya yang berbicara,” tukasnya.

=JUNAEDI/MK

DANA DESA

Program DD Sulit Terealisasi

JALAN PELABUHAN BRAKAS

Rusak Sebelum DinikmatiSUMENEP – Kondisi jalan di Pelabuhan Brakas, Ke-camatan/Pulau Raas, sangat memprihatinkan. Pada-hal jalan pelabuhan yang menjadi akses utama warga saat beraktivitas itu, baru selesai dilakukan perbaikan yakni pengaspalan pada bulan Desembar 2014. Namun kondisinya saat ini sudah banyak yang menggelupas bahkan sudah banyak yang berlubang.

MENGELUPAS. Kondisi jalan Pelabuhan Brakas, Keacamatan/Pulau Raas yang baru selesai diperbaiki pada Desember 2014 namun sudah mengelupas dan di sana-sini berlubang, Senin (12/1).

Page 21: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523 | TAHUN IV EBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA ESELASA 13 JANUARI 2015No. 0523 | TAHUN IV

Batuan operasional yang se-harusnya diterima utuh oleh se-kolah dan dapat dinikmati oleh siswa, diduga disunat untuk kepentingan yang tidak jelas. Be-sarannya tergolong tinggi yakni Rp1000 persiswa.

Upeti tersebut kabarnya di-pungut dari seluruh sekolah penerima BOS yang harus di-berikan kepada Kelompok Kerja Madrasah (KKM), dan peny-etorannya belum diketahui. Apakah, disetorkan ke Kemenag Pamekasan atau untuk kepent-

ingan pengurus KKM. Persatuan Guru Revolusion-

er Indonesia (PGRI) Pamekasan menerima langsung keluhan tersebut dari pengelola madra-sah. Namun, PGRI tidak menye-butkan secara rinci, jumlah se-kolah yang disunat dana BOSnya karena masih akan melakukan investigasi, dan pengumpulan bukti untuk dilaporkan ke pen-egak hukum.

Ketua PGRI Pamekasan Akhmad Fakih menyatakan pihaknya sedang fokus men-

gumpulkan bukti dan menemui Kepala Kemenag Pamekasan Juhedi untuk mengklarifikasi, apakah upeti Rp1000 persiswa tersebut, atas instruksi Kemenag, atau hanya akal-akalan KKM, yang selama ini menjadi organ-isasi kepanjangan tangan dari Ke-menag Pamekasan.

Ia mengatakan apa pun ala-san pemotongan dana BOS itu jelas melanggar. Sebab dana itu hak sekolah untuk kepentingan sekolah dan siswa. Sehingga tidak boleh pihak mana pun meminta upeti.

Fakih mengaku belum puas dengan jawaban yang disampai-kan Kepala Kemenag Pamekasan Juhedi, atas dugaan penyunatan dana BOS tersebut. Ia meminta Kemenag memanggil seluruh KKM baik MI dan MTs untuk menghentikan penyunatan terse-but.

Dalam kesempatan itu Fakih juga meminta Kemenag untuk memberikan data penerima BOS se-Kabupaten Pamekasan. Data itu penting untuk dijadikan ref-erensi penelusuran penyunatan BOS.

Kepala Kemenag Pame-kasan Juhedi membantah jika dikatakan mengiktruksikan KKM menyunat BOS tersebut. Bahkan Juhedi mempersilakan pihak-pihak terkait yang men-emukan dugaan pemotongan BOS, agar langsung melapor ke pihak kepolisian ataupun ke-jaksaan.

Jika oknom tersebut meru-pakan pegawai Kemenag Pame-kasan, ia menyatakan akan memberi sanksi tegas, jika ter-bukti. “Laporkan saja langsung ke aparat kepolisian ataupun kejak-saan,” katanya.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Kemenag Instruksikan Pemotongan Dana BOS?PGRI Minta Pertanggungjawaban Kepala KemenagPAMEKASAN - Bantuan Operasional Siswa (BOS) yang biasa diterima oleh siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di lingkungan Kantor Ke-menterian Agama (Kemenag) Pamekasan, masih menjadi lahan basah bagi sebagian oknom, untuk mendapat keun-tungan. Audiensi berlangsung di ruang Kepala Kemenag Pamekasan, Senin (12/1) kemarin.

AUDIENSI. Persatuan Guru Revolusioner Indonesia (PGRI) Pamekasan sedang melakukan audiensi dengan pejabat Kemenag, terkait dugaan pemotongan dana BOS.

PAMEKASAN - Janji pemerintah atas kelang-kaan pupuk jenis urea di akhir tahun 2014 dan normal kembali pada awal tahun 2015 ternyata tidak terbukti. Hingga memasuki minggu kedua pada bulan Januari 2015, petani masih kesulitan mendapatkan jenis pupuk tersebut.

H. Zuhri, warga Dusun Malangan Barat Desa Pade-mawu Timur, Kecamatan Pademawu, mengaku masih kesulitan mendapatkan jenis pupuk tersebut. Terpaksan ia membiarkan padinya tidak diberi pupuk. Padahal sebelumnya, kata H. Zuhri, pemerintah memberikan kepastian, pupuk tidak akan langka pada awal tahun 2015. Sehingga pada bulan Desem-ber kemarin, petani menunda penanam padi. Tetapi setelah sampai awal tahun, jenis pupuk itu juga masih sulit peredarnya.

Ia meminta pemerintah untuk segera melakukan langkah-langkah mencarikan solusi atas kelangkaan pupuk itu. Sebab pupuk merupakan kebutuhan mendasar petani dalam menanam padi maupun jagung.

Hal serupa juga disam-paikan Ali Said. Ia mengaku kesulitan mendapatkan jenis pupuk urea tersebut. Ia beru-saha mencari ke Kecamatan Tlanakan, tepatnya di Desa Cegug. Sebab sebelumnya ia mendapatkan kabar di desa tersebut ada stok pupuk urea. Setelah sampai di kios resmi pupuk, ternyata tumpukan pu-puk itu sudah terpesan semua oleh masyarakat.

Harapan mendapatkan pupuk, kata Ali Said, harus kembali tertunda dan ia harus gigit jari. Said mengaku tidak tahu harus kemana lagi mencari pupuk jenis urea tersebut.

Sementara Hasan, petani lainnya, mendapatkan pupuk di Desa Kangenan Kecamatan Pamekasan. Itu pun stoknya terbatas dan jumlah pengam-bilannya dibatasi 1 sak. Seka-lipun pengirimannya meng-gunakan 2 truk Fusu, tetapi dalam 15 menit ribuan ton pupuk tersebut, laris terjual ke petani.

=FAKIH AMYAL/RAH

PUPUK

Awal Tahun, Urea Masih Langka

Page 22: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523 | TAHUN IVF PamekasanPamekasan

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASANBESERTA JAJARANNYA

AKBP Sugeng MuntahaSebagai Kapolres Pamekasan

AKBP Nanang Chadarusman, S.I.K., M.HSebagai Kabag Binkar Polda Jatim

Iklan ini Dipersembahkan oleh Humas dan Protokol Setdakab Pamekasan

Mengucapkan

SELAMAT DATANG SELAMAT BERTUGAS

Hal itu disampaikan Ketua Komisi II DPRD Pamekasan, Hosnan Ahmadi. Menurutnya, kelangkaan pupuk bersubsidi yang selalu terjadi setiap ta-hun memang menuai kejang-galan. Padahal pola pendis-tribusian pupuk sudah jelas karena menggunakan sistem tertutup.

Diakui politisi PAN ini, pihaknya mendapat laporan pe-nyelewengan pupuk oleh kios. Ia menjelaskan kios yang bersang-kutan selaku penyedia pupuk untuk kelompok tani tidak did-istribusikan sesuai aturan sebe-narnya.

“Jadi, modus yang kami terima itu, kios memanfaat-kan ketidaktahuan kelompok tani, dengan tidak menyalurkan pupuk ke kelompok tani, tapi dikirim ke toko. Agar kios dan toko sama-sama diuntungkan karena bisa menjual di atas HET (harga eceran tertinggi),” kata Hosnan.

Pupuk-pupuk yang sudah ada di toko sudah luput dari penga-wasan, karena yang menjadi pen-gawasan pemerintah adalah kios, yang sudah melakukan kontrak sebagai penyediaan pupuk ber-subsidi bagi kelompok tani dalam satu wilayah yang telah ditentu-

kan.Makanya, lanjut Hosnan,

pihaknya tengah meminta da-ta-data penyaluran pupuk mu-lai dari produsen sampai ke kelompok tani. Termasuk luasan wilayah yang harus dilayani dis-tributor dan kios. Dengan hara-pan jika kembali terjadi kelang-kaan pupuk mudah ditemukan penyebabnya.

Sayang, Hosnan tidak mau menyebutkan asal kios dan toko yang telah dilaporkan tersebut, dengan alasan pihaknya masih mencari bukti-bukti atas lapo-ran yang masuk tersebut. Jika pihaknya sudah mengantongi bukti, pihaknya akan melaporkan ke komisi pengawasan pupuk dan pestisida (KP3) Pamekasan beser-ta buktinya.

“Cukup tahu saja dulu modus yang digunakan, soal siapa dan dimana belum bisa kami publika-

si, karena ini sifatnya masih lapo-ran. Kami akan menelusurinya, biar bisa langsung dapat dilaku-kan tindakan tegas oleh KP3,” un-gkapnya.

Seperti diberitakan sebelumn-ya, selama kurun waktu 2014 lalu, KP3 Pemkab Pamekasan telah memberikan sanksi kepada satu distributor dan dua kios yang ter-bukti melanggar aturan. Bahkan salah satu kios diantara telah di-cabut izinnya.

“Kami telah jatuhkan sanksi berupa skorsing selama 3 bulan kepada distributor dan kios, yang menyalahi ketentuan wilayah pendistribusian pupuk. Dan satu kios kami cabut izinnya karena menjual pupuk bersubsidi dia-tas HET,” kata Shalah Syamlan, Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA), selaku Sekretaris KP3 Pamekasan.

=ALI SYAHRONI/RAH

Penyelewengan Pupuk Dilaporkan ke DPRDHosnan: Agar Kios dan Toko Sama-sama Diuntungkan

PAMEKASAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan mendapat laporan dari masyarakat tentang modus penyelewengan pupuk bersubsidi yang dilakukan oleh kios yang bekerja sama dengan toko.

Jadi, modus yang kami teri-ma itu, kios memanfaatkan

ketidaktahuan kelompok tani, dengan tidak men-

yalurkan pupuk ke kelom-pok tani, tapi dikirim ke toko. Agar kios dan toko sama-sama diuntungkan karena bisa menjual di atas HET (harga eceran

tertinggi),”

Hosnan AhmadiKetua Komisi II DPRD

KESULITAN PENUHI PERMINTAAN. Warga menjemur ikan, di Kampung nelayan Desa Branta Pesisir, Tlanakan, Pamekasan, Jatim, Kamis (8/1). Dalam beberapa hari terakhir, nelayan di daerah itu, kesulitan memenuhi permintaan pasar, karena terkendala musim angin kencang dan ombak besar.

Drs. H. ACHMAD SYAfII, M. SiBupati Pamekasan

Dr. ALWI, M. Hum Sekda Pamekasan

Drs. KHALIL ASY’ARIWakil Bupati Pamekasan

Page 23: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523 | TAHUN IV GPamekasan

Hal itu disampaikan kepala Kejari Pamekasan, Sudiharto, melalui Kepala Seksi Pidana Khu-sus (Kasi Pidsus) Samiaji Zakaria. Menurutnya, dari puluhan saksi yang telah dimintai keterangan penyidik Kejari, kasus tersebut telah ditingkatkan dari penyelidi-kan ke penyidikan.

“Sekitar 30 pegawai Bulog telah kami minta keterangan. Dari semua kesaksian itu, kami mengindikasikan kuat kasus itu bukan tindakan pidana biasa berupa pencurian beras. Tetapi

lebih mengarah pada pengadaan fiktif. Atas dasar itu kasusnya kami tingkatkan ke penyidikan,” Kata Samiaji.

Pengadaan fiktif yang dimak-sud adalah secara administrasi telah dilakukan pengadaan, na-mun berasnya tidak pernah mas-uk ke gudang Bulog. Sehingga pihaknya akan bergerak cepat dalam melakukan penyidikan se-lanjutnya.

Sayang, pihaknya belum da-pat memastikan berapa kerugian Negara yang telah ditimbulkan

dalam kasus tersebut. Pihaknya beralasan sedang menunggu hasil audit yang dilakukan oleh Badan Pemeriksan Keuangan (BPK), sebab BPK sebelumnya telah melakukan audit pen-gadaan beras di gudang Bulog tersebut.

“Soal kerugiannya kami masih menunggu hasil audit BPK. Sambil kami terus mel-akukan penyidikan siapa-sia-pa yang harus bertanggung jawab dalam kejadian ini. Den-gan indikasi pengadaan fik-tif, perkiraan kami ada orang dalam (gudang Bulog) yang terlibat,” ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumn-ya, kasus tersebut dilaporkan ke Kejari Pamekasan oleh Bulog Di-vre Jawa Timur, setelah mengeta-hui adanya beras yang hilang dari Laporan Subdivre Madura. Pihak

Bulog juga melakukan penyelidi-kan internal sebelum dilaporkan ke Kejari.

Hasil penyelidikan internal itu, beberapa mantan petinggi Bulog Subdivre Madura dan man-tan kepala Gudang yang diperiksa secara khusus. Sebab mereka di-anggap paling bertanggungjawab dan mengetahui tentang ke-beradaan beras di gudang Bulog dan sirkululasinya.

Saat ini para petinggi itu su-dah dinonaktifkan dari jabatan-nya, mereka di antaranya adalah mantan Kepala Subdivre Suhar-yono, Waka Subdivre Prayitno, dan mantan Kepala gudang Bu-log Pamekasan, Abdul Latif. Kini, mantan kepala gudang tersebut sudah ditarik ke Bulog Divre Jawa Timur untuk menjalani pemerik-saan.

=ALI SYAHRONI/RAH

Kejari Endus Pengadaan Beras FiktifSamiaji: Kami Tingkatkan ke PenyidikanPAMEKASAN – Penyelidikan raibnya 1.504 ton beras yang tersimpan di Gudang Bulog Sub Divre XII Madura, Jl raya Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, mulai terendus Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat. Diduga kuat beras tidak hilang, melainkan telah terjadi pengadaan fiktif.

PAMEKASAN –Sejumlah petani rumput laut di Dusun Jumiang, Desa Tanjung, Ke-camatan Pademawu, Pame-kasan, mengaku sedang di-landa kerugian, karena hasil panen mereka rusak, yang disebabkan faktor alam yang kurang bersahabat.

Untuk menyelamatkan bu-didaya rumput lautnya, sejum-lah petani terpaksa melakukan panen lebih awal untuk meng-hindari kerugian yang lebih besar, karena pertumbuhan tanaman rumput laut mereka semakin memburuk.

Salah seorang petani rumput laut, Bahrawi, 40, mengatakan dalam cuaca nor-mal masa panen rumput laut itu 45 hari. Namun dengan kondisi cuaca yang sering hu-jan, terpaksa dipanen hanya dalam waktu 30 hati masa tanam.

Akibat panen paksa itu, lanjutnya, bibit seberat 40 kilogram yang semestinya bisa menghasilkan 2 sampai 3 kwintal, saat ini hanya meng-hasilkan rumput laut seberat 1 sampai 1,5 kwintal. Tidak hanya itu, dengan hasil panen rumput yang rusak, harganya juga menurun dari sebelumn-ya.

“Tapi karena rumput laut saya rusak, sekarang hanya bisa memanen satu kwintal saja, dengan harga per kilonya hanya Rp 1200. Kalau rumput laut bagus yang baru panen (basah) dihargai Rp 1400 sam-pai 1500 per kilogram,” kata Bahrawi.

Saat dikonfirmasi, kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pamekasan, Nurul Widiastuti, melalui Kasi Budidaya, Sri Puji Harijani menjelaskan ru-saknya rumput petani di Desa Tanjung, Pademawu itu, dis-ebabkan karena percampuran air tawar saat hujan dengan air laut.

Terangnya, kondisi itu diperparah dengan kiriman air rab dari daratan yang masuk ke lautan pasca hujan, se-hingga menyebabkan kondisi air sangat buruk. Akibatnya, rumput laut terserang penyak-it ice-ice yang menyebabkan rumput laut membusuk saat proses penanaman.

=ALI SYAHRONI/RAH

PERTANIAN

Petani Rumput Laut Merugi

LIBUR MELAUT. Sejumlah perahu ditambatkan di Pelabuhan Branta Pesisir, Tlanakan, Pamekasan, Jatim. Sebagian besar nelayan di Madura dalam beberapa hari terakhir, tidak melaut karena angin kencang dan ombak besar.

Page 24: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523 | TAHUN IVH SumenepPamekasan

Dalam audiensi yang berlang-sung di ruang rapat Paripurna lantai II gedung DPRD, Jl Kabu-paten itu, ditemui oleh Komisi II DPRD Pamekasan, yang diketuai Hosnan Ahmadi, politisi Partai Amanat Nasional (PAN).

Di hadapan Forum, Koordina-

tor Forsamm, Ribut Baidi menga-takan anggaran sebesar Rp 11,8 miliar untuk program taman tebu, yang diperuntukkan pengadaan bibit, penanaman, pemeliharaan, dan penjualan maupun peman-faatan hasil, terkesan tertutup bagi publik dan hanya dimanfaat-

kan oleh kelompok-kelompok ter-tentu.

Untuk itu, lanjut Ribut, pihaknya meminta DPRD Pame-kasan, agar membentuk Pansus untuk mengevaluasi program tebu. Bahkan jika perlu untuk sementara program tersebut dihentikan di 2015, hingga per-soalan di 2014 tuntas dan ada kejelasan.

“Kelompok tani yang men-erima program tebu, hanya 11 kelompok. Padahal di Kabupaten Pamekasan ada 1015 kelompok tani. Kalau tahun 2014 ini tidak diaudit, atau tidak dievaluasi oleh DPRD. Maka kami khawatir pada tahun 2015 program ini asal-asa-lan lagi,” kata Ribut.

Menanggapi hal itu, Ketua

komisi II DPRD Pamekasan, Hos-nan Ahmadi mengatakan pihakn-ya tidak serta merta bisa mem-bentuk Pansus tentang program tebu tersebut. Sebab dalam pem-bentukan Pansus, ada tahapan-tahapan yang harus dilalui.

“Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Pansus berdasar usulan dari anggota (dewan), minimal 5 hingga 10, dan dibahas dalam pimpinan dan diparipurna-kan untuk disetujui. Jadi, dalam masalah ini masih belum bisa masuk ke level Pansus, karena hanya berdasar pada dugaan-dugaan,” kata Hosnan.

Masih dalam forum tersebut, wakil ketua komisi II, Al Anwari menjelaskan apabila dugaan Forsamm didukung data-data

penyelewengan dalam program tanam tebu tersebut, pihaknya meminta kepada Forsamm untuk diserahkan pada komisi II.

“Kalau data-data pelanggaran tentang program ini kami minta agar diserahkan kepada kami. Dan kami akan menindaklanjutinya. Dengan meminta dukungan ang-gota dewan lainnya agar dalam persoalan ini bisa dibentuk pan-sus,” ungkap Al Anwari.

Setelah berdiskusi sekitar 90 menit, Komisi II dengan dari For-samm bersepakat, untuk ada per-temuan lanjutan antar keduanya dan pertemuan tersebut meru-pakan pertemuan awal, dan akan terus dilanjutkan pada minggu-minggu mendatang.

=ALI SYAHRONI/RAH

Butuh Pansus dalam Program TebuAl Anwari: Bukti-Bukti Hendaknya Diserahkan ke Komisi IIPAMEKASAN - Sejumlah kelompok masyarakat yang mengatasnamakan Forum Riset dan Advokasi Masyarakat Marginal (Forsamm) mendatangi kantor Dewan Per-wakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Senin (12/1) kemarin. Mereka menilai ada kejanggalan dalam pro-gram tanam tebu di Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) setempat. Mereka mendesak DPRD setempat untuk segera membentuk Panitia Khusus (Pansus), agar semuanya jadi lebih jelas.

AUDIENSI. Forsamm ditemui komisi II DPRD Pamekasan di ruang rapat paripurna kantor DPRD lanatai II Jl Kabupaten

Page 25: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523 | TAHUN IV ISELASA 13 JANUARI 2015

No. 0523 | TAHUN IV ISampangKORAN MADURA

SAMPANG – Dinas Pen-didikan (Disdik) Kabupaten Sampang mengaku pri-hatin terhadap banyaknya pelajar di Kota Bahari yang tertangkap Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP setempat karena melaku-kan kenakalan.

Satpol PP Sampang merilis, selama tahun 2014, menangkap 170 pelajar. Mereka tertangkap saat melakukan me-sum (70 pasangan), berpesta minum-minuman keras (20 siswa), dan hanya bolos sekolah (80 siswa).

Kepala Disdik Sampang Heri Purno-mo mengatakan, pihaknya sangat pri-hatin saat mendengar kasus tersebut. “Sangat memprihatinkan, masih ada pelajar yang melakukan pekerjaan me-sum,” katanya.

Menurutnya, pergaulan para anak didik rusak dan melewati batas, tidak lepas dari canggihnya teknologi yang disalahgunakan. Faktor lain, kata Heri, pergaulan antara siswa dengan teman di luar sekolahnya.

Oleh karena itu, orangtua siswa per-lu mengawasi dengan ketat saat mereka telah pulang dari sekolahnya agar tidak bergaul dengan orang yang kurang be-rakhlak. “Banyak memang pelajar yang melakukan mesum dan pesta miras saat pulang sekolah,” ujarnya.

Kata Heri, Disdik Sampang dan pihak sekolah tidak bisa mengontrol penuh

terhadap siswa. Karena setelah mereka lepas dari sekolah, guru tidak terlalu pa-ham terhadap perilaku siswa di luar jam belajar. Sehingga, dibutuhkan dukungan orangtua untuk terus mengawal anakn-ya agar tidak melakukan pekerjaan yang tidak diinginkan.

“Kami tidak bisa mengontrol penuh maupun kepala sekolah. Insya Allah un-tuk sekolah negeri sudah tidak ada se-lanjutnya. Karena sudah ada kegiatan pembinaan,” paparnya, Senin (12/1).

Sebenarnya, lanjut Heri, para pela-jar tidak hanya melakukan mesum dan

pesta miras, bahkan ada pelajar yang terlibat kasus narkoba di lingkungan Sampang. Sehingga Disdik Sampang mengharapkan kepada pihak keluarga untuk menyekolahkan anaknya ke ma-drasah diniyah setelah pulang dari se-kolah umum.

“Sebenarnya tidak hanya kasus me-sum dan miras yang dilakukan pelajar, ada juga yang terlibat kasus narkoba. Ini menjadi tantangan terberat bagi kami untuk memperbaiki akhlak para siswa dan siswi di Sampang,” ungkapnya. =CR3/LUM

SAMPAng - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang Firman Pria Abadi mengung-kapkan ada tiga orang yang telah meninggal dunia akibat terserang demam berdarah selama 2014 di wilayah itu.

namun, jumlah tersebut dikatakan lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. “Tapi jumlah warga yang meninggal dunia ini lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya,” katanya di Sam-pang, Minggu (12/1).

Pada tahun 2013, jumlah warga Sampang yang meninggal dunia akibat gigitan nyamuk aedes aegepty itu sebanyak empat orang, den-gan jumlah total penderita sebanyak 514 orang.

Sementara pada tahun 2014, yakni mulai Januari hingga Desember 2014, jumlah total penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sampang hanya 209 orang. Dengan demikian, kata Firman, ada penurunan sebanyak 305 orang pada 2014 dibanding 2013.

Turunnya angka penderita demam berdarah di Kabupaten Sampang selama 2014 itu, karena be-berapa faktor. Selain karena upaya yang dilakukan pemerintah, juga karena kesadaran hidup sehat se-bagian besar masyarakat sudah mulai meningkat.

“Padahal kegiatan pengasapan selama 2014 ini justru jauh lebih sedikit dibandingkan kegiatan pengasapan yang dilakukan pada 2013,” katanya.

Firman menuturkan, pada tahun 2013, pihakn-ya melakukan pengasapan di beberapa kecamatan yang warganya rawan terserang DBD di di 162 titik, sedangkan pada 2014 hanya 73 titik.

Pada tahun 2012, Dinkes mencatat, jumlah warga Sampang yang menderita DBD sebanyak 271 orang. Dengan data itu, maka penyakit DBD yang terjadi di Sampang dalam tiga tahun tera-khir ini cenderung fluktuatif.

“Tapi kami berharap, tahun ini bisa ditekan semaksimal mungkin, tentunya dengan berba-gai upaya yang akan kami lakukan, terutama dengan berupaya menggugah kesadaran hidup sehat masyarakat,” katanya menjelaskan. =ABD AZIZ/ANT

SAMPAng- Kepala Kejaksaan negeri Sampang, Abdullah men-gatakan, kasus narkoba di Kota Bahari, menurun selama 2014 dibanding tahun sebelumnya.

“Saat ini, kami hanya me-nangani sebanyak 30 kasus narkoba dan jumlah ini berkurang dibanding jumlah kasus yang ditangani tim peny-idik Kejari sebelumnya,” katan-ya, Senin (12/1).

Ia menjelaskan, pada tahun 2013, pihaknya sempat menan-gani sebanyak 34 kasus, dan dari jumlah itu sebanyak 31 kasus di-

antaranya telah diproses hukum dan divonis oleh Pengadilan negeri setempat.

Dengan demikian, katanya, maka sebanyak 3 kasus proses penyidikannya dilanjutkan pada tahun 2014.

Khusus penanganan kasus narkoba pada 2014, Kajari men-jelaskan, memang belum se-muanya tuntas dan masih perlu dilanjutkan penyidikannya pada 2015 ini.

Abdullah menyatakan, lam-batnya penyelesaian kasus ini, karena jumlah tim penyidik di Ke-jari Sampang terbatas, sedangkan kasus yang ditangani banyak.

Berdasarkan data yang di-

himpun pihak Kejari, para peng-guna narkoba itu tersebar di semua kecamatan yang ada di wilayah itu, baik di perkotaan maupun di perdesaan.

“Ini menunjukkan bahwa peredaran narkoba di Sampang ini, sudah merambah hampir semua wilayah, dan oleh karena itu kedepan perlu menjadi per-hatian kita semua,” katanya.

Dari sebanyak 30 kasus narkoba yang ditangani tim penyidik Kejari Sampang ini, para tersangkanya dari berbagai kelompok usia.

Ada yang masih remaja, pa-ruh baya, bahkan ada yang su-dah kakek-kakek.

Secara terpisah, Kepala Bagi-an Operasional (Kabag Ops) Pol-res Sampang AKP Sarwo Waskito menyatakan, peredaran narkoba di Kabupaten Sampang memang sangat memprihatinkan.

Buktinya, kata dia, selama 2014 petugas sering menangkap pengguna dan pengedar narko-ba. “Saat ini peredaran narkoba tidak hanya di kota saja, tetapi juga di desa,” katanya menjelas-kan. =ABD AZIZ/ANT

OBAT-OBATAN TERLARANG

Kasus Narkoba di Sampang Menurun

DEMAM BERDARAH

Dinkes: Tiga Orang Meninggal

Disdik Prihatin Banyak Pelajar NakalHeri Purnomo: Ada yang Terlibat Kasus Narkoba

Page 26: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523 | TAHUN IVJ

Sampang - Komisi IV DpRD Sampang, kini menelu-suri pungutan uang yang dilaku-kan sekolah negeri di wilayah itu dan dilaporkan masyarakat ke lembaga legislatif itu.

Ketua Komisi IV DpRD Sam-pang amin arif Tirtana, Senin men-jelaskan, langkah itu dilakukan, ka-rena pungutan uang yang dilakukan oleh pihak sekolah itu meresahkan orang tua dan wali murid.

“Sebab, saat ini tidak ada lagi bayaran sekolah dalam ben-tuk apapun, setelah pemerintah memberikan bantuan opera-sional sekolah (Bos),” katanya.

Salah satu lembaga pendidikan negeri yang dilaporkan masyarakat ke DpRD setempat adalah SmK negeri I Torjun, Sampang.

Ia menuturkan, pada Senin (12/1) pagi, dirinya bersama se-jumlah anggota Komisi IV DpRD

Sampang telah mendatangi lembaga itu untuk mengklarifi-kasi laporan yang disampaikan masyarakat ke DpRD Sampang.

akan tetapi, sesampainya di sekolah itu, pihak sekolah jus-tru menggerakkan para siswa, menghadang kedatangan rom-bongan wakil rakyat dari Komisi IV DpRD Sampang itu.

Karena suasana tidak me-mungkinkan, maka Komisi IV

DpRD Sampang akhirnya kem-bali ke kantor DpRD di Jalan Wijaya Kusuma Sampang.

pungutan uang yang di-lakukan pihak sekolah kepada para siswa di sekolah itu sebe-sar Rp300.000. Siswa yang tidak membayar uang sebesar itu, maka nilainya ditahan.

“Kami sebenarnya datang ke SmK negeri I Torjun itu un-tuk mengklarifikasi, mengapa

sekolah masih mengambil uang sumbangan,” kata amin.

Jumlah siswa yang dimintai sumbangan di lembaga pendidi-kan kejuruan sebesar Rp300.000 ini sebanyak 415 orang.

alasannya untuk biaya uji-an semester. padahal, menurut Ketua Komisi IV DpRD Sampang, sejak adanya dana BOS, siswa bebas dari semua biaya pendidi-kan. =ABD AZIZ/ANT

PUNGLI

DPRD Selidiki Pungutan Uang di Sekolah Negeri

SAMPANG – Puluhan war-ga Desa/Kecamatan Banyu-ates mendatangi Kantor Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang, Senin (12/1). Mereka meminta perlindungan hukum dari pihak legislatif terkait per-ampokan dan pembunuhan yang terjadi di desanya.

mairah (45), anak dari korban Hj puarni atau yang dikenal dengan panggilan ibu Lukman, mengatakan, pihaknya mendata-ngi Kantor DpRD Sampang untuk mencari dukungan keadilan. Kerana, kejadian pembunuhan tersebut sudah lama terjadi. namun, penegak hukum belum menuntaskan kasus tersebut. pihaknya sudah melaporkan ke polres Sampang dan propam.

“Kedatangan saya hanya mencari keadilan dan meminta perlindungan hukum ke Dewan. Karena orangtua saya dibunuh sekaligus dirampok dengan cara sadis. Orangtua saya diborgol dan dilakban mulutnya,” katanya pada awak media.

peristiwa itu terjadi hari Se-lasa, 19 nevember 2013 . namun, sampai saat ini kasus itu masih buram. Karena itu, pihaknya men-datangi Kantor DpRD Sampang dalam rangka meminta bantuan untuk terlibat dalam menyelesai-kan persoalan tersebut.

pihaknya sudah berulang kali melaporkan ke pihak polres Sam-pang. “Keluaga saya berulang kali datangi kantor polres. namun pihak polres seperti tidak ada ke-inginan untuk mengungkap kasus tersebut, saya mengamati polres

seperti itu,” ceritanya.menurutnya, keadilan itu

sulit ditemukan oleh pihak keluarga korban kalau penegak hukum tidak berani mengungkap. Terbukti, kata dia, penjelasan dari Kapolres dan Kasatreskrim saat pihak keluarga korban melapork-an kesekian kalinya, bahwa dalam kejadian itu ada dua kubu. Kubu pertama ingin mengungkap kasus tersebut sedangkan kubu kedua tidak ingin mengungkap.

“Katika pihak keluarga saya mendatangi polres, dari pihak Kapolres dan Kasatreskrim mengungkapkan bahwa kejadian itu ada dua kubu. Satunya ingin

mengungkap kasus itu termasuk saya. Satunya lagi tidak ingin kasus itu terungkap, itu suami saya yang melaporkan ke polres Sampang,” akunya.

Dalam pembunahan seka-ligus perampokan itu, selain kehilangan jiwa, pihak korban juga kehilangan uang untuk pemberangkatan umrah seban-yak Rp 100 juta dan ada uang dari dagangan lainnya. “Kalau saya sendiri tidak tahu berapa jumlahnya. akan tetapi menurut penuturan kakak saya saat disidik polisi sebanyak Rp 100 juta. Dan uang itu untuk umrah ke tanah saci, dan emas seberat tiga ons

setengah,” imbuhya.Untuk mencari keadilan, mai-

rah sekeluarga sudah banyak cara yang dilakukan agar kasus pem-bunuhan terhadap orangtuanya terungkap. Dia mengaku sudah mendatangi polres dan propam untuk meminta tolong menyele-saikan kasus tersebut dan yang terakhir DpRD Sampang.

“pihak keluarga saya sudah mendatangi kantor polres bahkan ke propam untuk menyelesaikan kasus itu. namun sampai saat ini tidak ada perkembangan. men-curi ayam saja ditangkap. Kenapa kalau pembunahan sekaligus perampokan tidak tertangkap.

Jawaban mereka saat keluarga saya melapor hanya Insya allah doang,” kesalnya.

Sementara itu Ketua Komisi I DpRD Sampang moh Hodai men-gatakan, pihaknya akan menin-dak lanjuti kasus pembunahan sadis tersebut. Dan juga pihaknya akan menanyakan langsung ke pihak polres khususnya Kasa-treskrim. namun, untuk bertin-dak lebih lanjut Komisi I akan mendalami kasus yang sudah lama terjadi itu. “Setalah ini, kami akan menanyakan langsung ke pihak polres khususnya Kasa-trekrim terkait kasus tersebut,” singkatnya. =CR3/LUM

GALANG DUKUNGAN KEADILAN

Warga Banyuates Datangi DewanWADUL: Warga Desa Banyuates Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang mendatangi Kantor Komisi I DPRD setempat, Senin (12/1).

Page 27: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523 | TAHUN IV KHSampang

Kabid Pemberdayaan Usaha Koperasi Diskop & UKM Sam-pang Choirul Anwar menga-takan, dari jumlah KUD yang tersebar di kecamatan masih banyak yang tidak sehat “Saya akui banyak KUD di Sampang yang tidak sehat atau tidak ber-fungsi sebagaimana mestinya,” katanya, Senin (12/1).

Kata Choirul, banyak faktor yang mengakibatkan KUD tidak berjalan sesuai dengan keinginan pemerintah. Di antaranya para pengelola tidak aktif memfung-sikan koperasi tersebut dan tidak melaksanakan Rapat Anggota Ta-hunan (RAT) dan keanggotaann-

ya kurang berpartisipasi terhadap keberadaan koperasi tersebut. Sehingga mengakibatkan KUD itu tidak berjalan dengan sehat.

“KUD ini kan milik ang-gota. Semanatara anggota yang ada sangat lemah dan kurang mendukung terhadap keberadaan KUD yang ada. Sehingga tidak berjalan sebagaimana mastinya sedangkan tugas anggota terse-but harus berpartisipasi dalam kemajuan KUD itu,” jelasnya.

Menurutnya, dari jumlah KUD sebanyak 13 hanya ada dua yang berjalan dengan baik sampai saat ini. Yaitu, KUD yang ada di Kecamatan Banyuates dan di Kecamatan Pangarengan. Se-dangkan lainnya, kata dia, tidak sehat atau tidak menjalankan kegiatan yang berbasis ekonomi kerakyatan.

Dikatakan, pada tahun 2015 seluruh KUD yang tersebar di seluruh Kecamatan Sampang

akan diadakan revitalisasi atau penyegaran terhadap keang-gotaan. Karena anggota yang ada saat ini tidak menjalankan kegiatan-kegiatan untuk menun-jang ekonomi masyarakat. Bahkan, kata dia, tidak melak-sanakan RAT. Padahal itu perlu dilakukan oleh anggota agar bisa dievaluasi hasil kegiatan selama satu tahun.

Katanya, KUD yang ada tidak pernah menda-patkan anggaran dari pemerintah daerah. Ia menjalankan kegia-tan bermodalkan sendiri sesuai dengan besiknya yang ditangani. Modal itu muncul, sambung dia,

dari keanggotan yang sudah terbentuk melalui simpanan pokok dan simpanan wajib yang diprogramkan KUD. “Maskipun

ada bantuan dari pemerintah sifatnya tidak setiap tahun. Tergantung dari kebutuhan. Jadi KUD tidak ada anggaran khusus dari pemerintah daerah,” tut-upnya.

Terpisah, Sekretaris Komisi III Aulia Rahman menga-takan, pihaknya sangat menyay-angkan program

KUD yang tersebar di seluruh kecamatan tidak berjalan den-gan baik. Padahal kata dia, KUD tersebut sangat dibutuhkan oleh

masyarakat untuk mengem-bangkan potensi ekonomi yang ada di desa maupun kecamatan. “Kami hanya bisa menyayang-kan saja terhadap pengelolaan KUD yang tidak sehat selama ini,” ucapnya.

Aulia mendesak kepada Diskop & UKM Sampang untuk melakukan langkah-langkah strategis untuk mengembangkan KUD yang tersebar di 14 kecama-tan. Agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Selama ini, kata dia, semua KUD tidak hanya sekadar tidak sehat. Bahkan, banyak yang tidak difungsikan. Semisal KUD yang ada di Ke-camatan Torjun.

“Saya mengharapkan kepada Dinas Koperasi sebagai peng-gerak dari KUD tersebut segera mengaktifkan kembali agar bisa dinikmati oleh masyarakat,” desaknya.

=CR3/LUM

KOPERASI UNIT DESA

11 KUD Tidak SehatSAMPANG – Dinas Dis-kop dan UKM Kabupat-

en Sampang mengakui ada sejumlah koperasi unit desa (KUD) yang tersebar di setiap ke-

camatan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Jumlah KUD yang ada

saat ini sebanyak 13 unit.

Saya akui banyak KUD di Sampang yang tidak sehat

atau tidak berfungsi sebagaimana

mestinya,”

Choirul Anwar Kabid Pemberdayaan

Usaha Koperasi

JASA PERAWATAN SEPATU. Pekerja mengelem sepatu yang kotor di Toko Shoes & Care, di Yogyakarta, Senin (12/1). Industri jasa kreatif yang bergerak di bidang perawatan sepatu dengan mematok harga Rp. 20.000,00 hingga Rp. 325.000,00 tergantung tingkat kesulitan seperti mencuci, pengeleman, cat ulang sepatu jenis tertentu, mengkilapkan sepatu, dll tersebut merupakan satu-satunya jasa perawatan sepatu secara lengkap yang ada di Yogyakarta bahkan di Indonesia.

Page 28: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523| TAHUN IV L BangkalanBangkalan SELASA 13 JANUARI 2015

No. 0523 | TAHUN IV LBangkalanKORAN MADURA

Bila Hukum Makin MenyengsarakanBahiruddin: Penguasa Berlagak Sakti

Dalam orasinya, Koordinator Gempar Bahiruddin menyatakan hukum di Bangkalan tajam ke bawah dan tumpul ke atas. An-ehnya, rakyat setempat seolah-

olah menerima atas penindasan tersebut. Para penguasa berlagak sakti. Terbukti, praktik korupsi semakin tak terbendung dan menjadi-jadi. Praktis fenomena

demikian mengindikasikan kota Bangkalan bukan lagi sebagai kota santri.

"Mari jadikan Bangkalan sebagai kota yang menjunjung tinggi norma-norma hukum. Apabila salah katakan salah, yang benar harus dibela. Kami sangat miris ketika keadilan tidak lagi berharga," ujarnya.

Aksi yang bertajuk "Mem-bongkar Kezaliman dan Mele-starikan Supremasi Hukum di Kota Santri" itu dilakukan maha-siswa lantaran telah terjadi per-geseran dari masyarakat santri

menjadi masyarakat buta. Mereka menegaskan, bagi birokrat yang telah melanggar hukum atau memakan hak-hak rakyat harus dihukum dan dibumihanguskan. Agar tujuan dari terbentuknya negara hukum benar-benar tercapai.

"Kita tidak perlu takut. Yang memakan hak-hak rakyat miskin harus dihukum. Penindasan telah terjadi dimana-mana," pekiknya.

Dengan demikian, lanjut Bahiruddin, tugas utama ada-lah mengembalikan Bangkalan sebagai kota santri yang terbebas

dari koruptor-koruptor penjilat hak-hak rakyat. Menjunjung tinggi supremasi hukum meru-pakan hakikat dari implementasi Undang-Undang Dasar 1945. Bangkit dari keterpurukan atau mati berkalang tanah. Tidak ada yang kebal terhadap hukum, semua memiliki kedudukan yang sama tanpa membedakan mana yang miskin dan kaya.

"Maka hanya satu kata lawan," tegasnya menirukan slogan Wiji Tukul, salah satu aktivis yang belum diketahui rimbanya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gelora Mahasiswa Penyelamat Rakyat (Gempar) berkumpul di halaman Stadion Gelora Bangkalan (SGB) menggelar mimbar demokrasi. Mereka menyoroti buruknya penegakan hukum di wilayah setempat. Para aktivis tersebut menilai keadilan hanyalah milik penguasa saja. Kesenjangan sosial dan tumpulnya penegakan hukum menjadi persoalan yang semakin menyengsarakan.

BPJS

Peranan Aparat Desa Belum Berjalan MaksimalBANGKALAN – Peranan

aparatur desa pada struktur pe-merintahan terkecil masih belum berjalan maksimal. Hal itu terbuk-ti dengan minimnya pengetahuan masyarakat akan program dan bantuan yang digulirkan peme-rintah. Tidak berjalannya struktur di bawah disebabkan komunikasi hanya berhenti di kepala desa. Jika masyarakat di desa menge-tahui program-program pemerin-tah, tentunya bisa membangun

masyarakat yang dinamis.Sebut saja, program Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang telah men-jadi program pemerintah. Justru masyarakat di struktur pedesaan tidak paham mengenai program ini. Padahal pihak BPJS telah me-lakukan kegiatan sosialisasi sam-pai ke tingkat desa. Namun, per-masalahannya stuktur aparatur desa tidak melanjutkan langsung kepada masyarakatnya.

”Apa yang menjadi hak dan kewajiban dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional ini. Bagaima-na alur dan cara menggunakan fasilitas jaminan kesehatan, masyarakat di bawah tidak tahu itu. Ternyata, sosialisasi ini man-deg hanya sampai kepada apara-tur desa,” terang anggota komisi D DPRD Bangakalan, Mukaffi An-war.

Menurutnya, mandegnya ko-munikasi di struktur desa karena

penyampaian ini tidak disampai-kan kepada masyarakat melalui RT dan RW. Untuk itu, pihaknya akan melakukan komunikasi den-gan pimpinan agar Komisi A bisa menanggapi masalah di bawah, sehingga pemerintahan desa bisa berfungsi maksimal.

Belum lagi masalah dugaan mengenai pemotongan PSKS yang sulit untuk dibuktikan. Ketidakta-huan masyarakat mengenai pro-gram tersebut menjadi sasaran

empuk oknum aparatur desa un-tuk berbuat curang. Di samping masyarakat yang dituntut untuk lebih berkembang dalam kemam-puan, pihak aparatur desa harus mampu menyalurkan informasi kepada masyarakatnya.

”Segala bentuk potongan program pemerintah tentu tidak dibenarkan, karena itu merupa-kan hak orang miskin. Meskipun itu sulit dibuktikan,” ungkapnya.

= MOH RIDWAN/RAH

doni heriyanto/koran maduraMENGGUGAH. Orasi kebangsaan mahasiswa menyoroti lemahnya penegakan hukum di Stadion Gelora Bangkalan (SGB).

Page 29: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523| TAHUN IV MBangkalan

Pilkades Dinilai Cacat HukumBupati Digugat ke PTUN

Pernyataan tersebut di-sampaikan kuasa hukum dari Supriyadi Evendi salah satu calon kepala desa yang merasa dirugikan atas pelaksanaan Pilkades untuk masa jabatan 2015-2021 itu. Pilkades kali ini masih menggunakan dasar Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerin-tahan Daerah dan PP Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa. Pa-dahal pasal 200-216 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang khusus mengatur masalah desa sudah dicabut oleh pasal

121 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014.

"Klien kami Supriyadi Ev-endi merasa terzalimi. Jadi kami melayangkan gugatan ke PTUN Surabaya terkait Surat Keputu-san Bupati Bangkalan nomor 1888.45/KD/433.204/2014 tentang Pengesahan Penetapan Pemberhentian Pejabat Kepala Desa dan Pengangkatan Kepala Desa Durjan Kecamatan Kokop Kabupaten Bangkalan tertang-gal 16 Desember 2014," kata M. Sholeh, SH selaku kuasa hukum Supriyadi Evendi.

Menurutnya, gugatan tersebut telah terdaftar di Pengadilan Tata Usaha Neg-era (PTUN) Surabaya dengan nomor registrasi 04/G/2015/PTUN. SBY tertanggal 9 Januari 2015. Pihaknya juga menuding panitia Pilkades telah berbuat curang yang menguntungkan calon yang bernama Mahrus Ali, yang usianya belum genap 25 tahun sebagaimana diper-syaratkan. Diketahui tahun kelahiran Mahrus Ali adalah 7 Agustus 1990. Akan tetapi, di-ubah menjadi 7 Agustus 1985.

"Jika diperhatikan penetapan Pengadilan Negeri (PN) Bang-kalan nomor 49/Pdt.P/PN.Bkl tertanggal 25 Juni 2013 tentang perubahan umur itu didasari kebohongan. Untuk memulus-kan penetapan tersebut, Mahrus Ali merubah tahun kelahiran di kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK)," paparnya.

Sholeh menjelaskan, adanya dugaan pemalsuan KTP dan KK hingga kebohongan dalam pen-etapan pengadilan sudah disam-paikan kepada panitia Pilkades dan Camat setempat, agar proses pemilihan dihentikan

sampai permasalahan tersebut bisa diselesaikan. Akan tetapi, proses pemilihan tetap dilan-jutkan. Maka pihaknya langsung melaporkan ke Polres Bangkalan untuk diproses secara hukum.

"Ya kami juga melaporkan dugaan pemalsuan itu ke Polres karena ini merupakan tindak pidana," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (Bapemas Pemdes) setempat, Ismed Ef-fendi menyangkal jika proses pilkades di Desa Durjan tersebut dinilai cacat hukum. Menu-rutnya, semua proses dan ta-hapan dilakukan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. Apalagi pelaksaan pilkades men-dapatkan persetujuan tertulis dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

"Siapa bilang cacat hukum. Semua sesuai dengan meka-nisme yang berlaku. Kalau mau menggugat ya silakan itu hak setiap individu. Yang jelas kami sangat siap untuk mempertang-gungjawabkan dan melayani gugatan itu," tandasnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Durjan, Kecamatan Kokop yang diselenggarakan pada 8 Desember 2014 waktu lalu dinilai cacat hukum. Pasalnya, Pilkades yang dime-nangkan oleh salah satu calon bernama Mahrus Ali itu dinilai tidak menggunakan dasar hukum Undang-Un-dang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Peratu-ran Pemerintah (PP) nomor 43 tahun 2014. Sehingga Pilkades tersebut telah melanggar ketentuan hukum yang berlaku.

doni heriyanto/koran maduraMENGGUGAT. Kuasa Hukum calon Kepala Desa Durjan, Supriyadi Evendi menunjukkan surat gugutan yang dilayangkan ke PTUN Surabaya.

SOSIAL

Kemenpera Jangan Setengah Hati

BANGKALAN – Masyarakat menilai program Bantuan Stimu-lan Perumahan Swadaya (BSPS) tidak berjalan maksimal. Program yang menjadi andalan kementeri-an perumahan rakyat (Kemenpera) dalam bentuk bantuan swadaya belum bisa memenuhi kebutuhan mereka. Sebab anggaran yang diberikan hanya sedikit, berkisar Rp 7,5 juta. Dana tersebut tentu-nya hanya mampu memfasilitasi sebagian bangunan saja.

”Bantuan itu hanya bisa membangun dinding tembok rumah. Awalnya dulu terbuat dari anyaman bambu. Hanya sedikit terbantukan dengan program itu, karena masalahnya bertambah bagaimana cara menutup bagian atas rumah,” kata Nasib (35), warga Desa Tenggun Dajah, Ke-camatan Klampis yang menerima bantuan itu.

Dirinya berharap Kemenpera mampu memfasilitasi seluruh bangunan rumah. Setidaknya tembok dan atapnya bisa dibantu. Namun, rupanya program itu hanya bisa membantu untuk pembangunan temboknya saja. Otomatis dirinya mengaku kesu-litan dengan mencari tambahan dana untuk atap sebagai penutup rumahnya.

Menurutnya, kekurangan terhadap bangunan rumahnya didapat dari hutang terhadap tetangga. Hal itu sangat disayang-kan, karena bantuan yang seharus-nya bisa membantu membangun rumah yang tidak layak huni tidak membantu sepenuhnya.

”Untuk membeli keperluan kayu untuk rangka atap, kami masih cari hutangan dulu. Itu sa-ngat menyulitkan kami. Meski-pun begitu kami tetap berusaha agar rumah ini bisa tertutup, karena tidak mungkin dibiarkan begitu saja,” ungkapnya.

Dirinya mengaku tidak pernah mengetahui berapa jumlah nomi-nal anggaran yang harus diterima. Pihak aparatur desa hanya mem-fasilitasi pengadaan batu bata, pasir dan semen. Sampai saat ini, pembangunan rumah yang men-dapat sedikit bantuan itu masih belum selesai . Dirinya berharap, setidaknya rumah yang menjadi bagian program kemenpera itu bisa dibantu sampai penyelesaian atap rumahnya. Sehingga kondisi rumah bisa ditempati dengan baik.

= MOH RIDWAN/RAH

Page 30: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523| TAHUN IV N

Abd Manaf, seorang nelayan yang bermukim di pesisir pantai Kwanyar Barat mengaku tidak bisa melaut seperti biasanya aki-bat gelombang arus bawah laut yang juga deras. Jika pada hari – hari normal, biasanya hasil tang-kapan nelayan lumayan banyak. Namun setiap datangnya musim penghujan yang disertai gelom-bang besar para nelayan tidak

bisa berbuat banyak. Andaikan ada kesempatan melaut, waktun-ya pun sangat terbatas dan hasil tangkapan tidak seberapa.

"Gelombang setinggi 2 meter lebih, beberapa belakangan ini, kita enggan melaut dan hanya pada waktu-waktu tertentu saja menangkap ikan. Kalau dipak-sakan juga tidak akan ada hasil, karena di sini termasuk perairan

laut dangkal," terangnya, kema-rin (11/1).

Dia menjelaskan, hasil tang-kapan saat melaut tak lebih dari Rp 200 ribu. Dengan pendapatan sebesar itu dipergunakan untuk memenuhi semua kebutuhan rumah tangga. Harapan besar apabila masyarakat nelayan bisa diberi bantuan oleh pemerintah. Sebab bantuan selama ini yang didapat tidaklah rata.

"Hari ini saya cuma dapat ikan tongkol seberat 10 kg dan udang 2 kg. Kalau dijual sekitar Rp 200 ribu dipotong premium Rp 65 ribu dan bayar cicilan Rp 50 ribu. Sisanya untuk keluar-ga. Jadinya tidak seberapa, tapi cukup disyukuri," ungkapnya.

Hal senada diungkapkan

oleh Hafid. Menurutnya, dengan kondisi arus gelombang yang tidak bersahabat sangat mem-pengaruhi terhadap kebutuhan hidup sehari-hari. Pendapatan nelayan selalu pas-pasan. Tidak bisa memenuhi kebutuhan ke-luarga, apabila sedang ditimpa musibah. Nelayan Kwanyar ha-nya mengandalkan hidupnya pada hasil laut, meskipun ikan yang didapat setiap harinya tidaklah banyak, mengingat kondisi perairan laut yang su-dah banyak tercemar.

"Rusaknya alat tangkap ham-pir setiap bulan. Jika tidak se-banding dengan pendapatan, otomatis akan menambah biaya hutang," jelasnya.

= MOH RIDWAN/RAH

Aktivitas Nelayan Terganggu

Arus Gelombang TinggiBANGKALAN - Aktivitas nelayan di Kecamatan Kwan-yar terganggu adanya arus gelombang setinggi 2 meter belakang ini. Parahu-perahu kecil mereka terparkir dengan rapi karena enggan untuk melaut. Apalagi ber-samaan dengan musim hujan disertai angin kencang, praktis hanya pada waktu-waktu tertentu saja mereka bisa menjalankan aktivitasnya.

moh ridwan/koran maduraPARKIR. Perahu milik nelayan Kwanyar yang berjejer di pesisir pantai.

PERSALINAN

Pasien BPJS Kesehatan Dimintai Biaya

BANGKALAN - Lantaran klaim dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) untuk bi-aya persalinan tidak kunjung cair selama 2014, salah seorang bidan di Puskesmas Kota, Kabupaten Bangkalan, berinisial YY (24) nekat meminta biaya persalinan kepada pasiennya. Padahal dalam aturannya sudah jelas jika men-gukuti program BPJS Kesehatan biaya untuk berobat dinyatakan gratis salah satunya untuk biaya persalinan.

"Saya didatangi oleh bidan yang menangangi saya waktu persalinan untuk meminta biaya sebesar Rp. 600 ribu. Kalau masih dimintai biaya apa gunanya saya ikut BPJS Kesehatan, apalagi per-salinan saya normal. Makanya saya nolak membayar," keluh pasien persalinan yang menggunakan BPJS Kesehatan, Syari Fatun (30), warga Perum Soka Park.

Bidan yang bersangkutan ketika dikonfirmasi membenar-kan jika dirinya meminta biaya persalinan ke pasiennya. Alasan-nya, klaim selama yang diajukan selama 2014 belum dicairkan. Hal itu dilakukan untuk menganti-sipasi jika klaim yang diajukan benar-benar tidak cair. Apalagi rata-rata bidan yang menangani persalinan juga merasakan hal yang sama.

"Saya minta biaya ini karena klaim yang saya ajukan belum cair-cair, jadi antisipasi tidak cair dan hangus saya terpaksa minta ke pasien. Jika seperti ini bidan menjadi serba salah, di sisi lain dituntut untuk melayani pasien dengan baik sementara untuk hak-hak bidan pencairan klaim tidak ada kejelasan," kelit bidan YY.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan, Nur Aida Rahmawati membantah jika BPJS kesehatan untuk persalinan tidak dicairkan. Ia menjelaskan klaim pertama yang masuk ke Dinkes hanya dari Puskesmas Bangkalan dan Socah dengan total klaimnya Rp 29.325.000.

"Klaim 2 dari puskesmas Arosbaya dan Burneh dengan total 8.575.000, klaim ke-1 dan ke-2 itu sudah cair pada bulan Desember yang lalu," ungkapnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

Page 31: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523 | TAHUN IV O Madura SportKORAN

MADURASELASA 13 JANUARI 2015

No. 0523 | TAHUN IV O

Saat dihubungi oleh Koran Madura kemarin, lelaki yang akrab disapa Malhum itu menu-turkan saat ini pihak manajemen Perssu sedang melakukan evalu-asi internal guna mempersiapkan diri berlaga di Divisi Utama yang akan segera bergulir. Salah satu hal yang menjadi bahan evaluasi adalah pemain.

Menurutnya, dari hasil evalu-asi sementara, ada sekitar tujuh pemain Perssu, yang sebelumnya telah berhasil membawa Pessu masuk Divisi Utama, layak diper-tahankan. Dua sampai empat di antaranya adalah para pemain lokal Sumenep. Meski demikian, lanjutnya, keputusan akhirnya tetap berada di tangan pelatih

yang akan menukangi Laskar Kuda Terbang musim ini.

Malhum menuturkan, beberapa hal yang biasa dijadikan pertim-bangan oleh manajemen, termasuk pelatih, saat melakukan seleksi pe-main salah satunya pengalaman. Menurutnya, seorang pemain sepak bola memang harus sarat pengala-man. Pasalnya, musim depan klub kebanggaan masyarakat Sumenep itu akan berlaga di kompetisi elit tingkat dua di Indonesia, di bawah Indonesia Super League (ISL).

“Selain harus berpengalaman, yang juga biasanya dijadikan per-timbangan oleh pelatih adalah pemain juga harus memiliki sp-esialisasi. Misalnya dia spesial-isasinya di bek, penyerang atau

kiper. Kemampuan fisik juga akan dijadikan pertimbangan oleh pelatih,” tukasnya.

Lebih dari itu, lanjutnya, yang paling penting pemain juga harus memiliki komitmen yang kuat un-tuk memajukan sepak bola Sume-

nep. “Artinya pemain itu harus memiliki semangat yang kuat un-tuk membawa Perssu tampil lebih kompetitif lagi,“ kata Malhum ke-pada Koran Madura.

Dari beberapa bahan pertim-bangan itulah, menurut Malhum,

empat pemain lokal yang dimak-sudkan telah memenuhi persyara-tan standar itu. “Tapi sekali lagi, keputusannya murni di tangan pelatih, manajemen tidak boleh ikut campur soal ini,” tutupnya.

=FATHOL ALIF

Empat Pemain Lokal Perssu Bakal DipertahankanSUMENEP- Empat pemain lokal Perssu Sumenep akan tetap dipertahankan dalam skuat berjuluk Laskar Kuda Terbang itu saat berlaga di Divisi Utama musim ini. Namun, keputusan akhirnya tetap tergantung kepada pelatih dan manajemen. Hal itu disampaikan oleh officer media Perssu Sumenep, M. Ali Humaidi, Senin (12/01).

PAMEKASAN - Iyeth Bustami pelantun “Laksamana Raja Di Laut” dikabarkan akan memeri-ahkan launching klub kebang-gaan masyarakat Madura, Perse-pam Madura United (P-MU), yang direncanakan akan digelar pada 18 Januari 2015.

Artis ini pernah menjadi pen-yanyi wanita terbaik versi Anuge-rah Dangdut TPI 2003. Iyeth Bus-tami telah malang melintang di dunia musik dan di Riau. Ia sudah terkenal dengan suara khas ceng-kok melayu yang dimilikinya. Ia telah banyak tampil dari pangung ke panggung untuk acara kampa-nye dan lain-lain.

Menurut salah satu sumber, istri dari Eka Sapta ini dijadwal-kan akan menghibur seluruh su-porter dari empat Kabupaten di Madura. Mulai dari Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan dan dari Sumenep. Mereka akan me-madati lapangan Pendopo Ron-ggosukowati Pamekasan untuk menyaksikan langsung launching seluruh komponen P-MU. Mulai dari jajaran komisaris PT. Jem-

pol Madura Utama, manajemen P-MU, tim pelatih, pemain hingga official tim.

Media Officer P-MU, Nadi Mulyadi mengatakan jika tidak ada perubahan launching P-MU akan digelar di lapangan Pendopo Ronggosukowati Pamekasan pada Minggu malam pukul 19.00 WIB. Ditanya soal rencana manajamen mendatangkan artis papan atas yakni Iyeth Bustami, Nadi belum mengetahui hal itu dan meminta koran ini menunggu informasi lebih lanjut.

Menurut Nadi, dalam kegiatan itu manajemen akan mengun-dang seluruh elemen pecinta bola Madura, khususnya pendukung fanatik P-MU. Untuk menyama-kan persepsi dan sikap optimis menuju P-MU juara divisi utama.

Iyeth Bustami dikenal

masyarakat luas sebagai penyanyi dangdut dan pop Melayu lewat single-nya berjudul “Laksamana Raja Di Laut”. Pada tahun 1993, berbekal keinginan yang kuat dengan bakat yang dimilikinya akhirnya dengan support keluar-ga, teman, kerabat, Iyeth pun Hij-rah ke Jakarta.

Tidak tangung-tangung mela-lui rumah perusahaan musik yang sangat terkenal, yakni JK Record yang banyak mencetak Hits, Iyeth dipercaya untuk untuk merekam suaranya lewat Album Pop Mel-ayu ‘40-’60 yang beraliran dang-dut melayu, tentunya memperk-enalkan budaya Riau, supaya bisa diterima baik oleh pecinta musik Indonesia.

Iyeth semakin terkenal sejak menyanyikan lagu “Laksamana Raja di Laut” pada tahun 2004, di album Zapin-Dut: Laksmana Raja di Laut. Lagu ini juga melejitkan nama Tia AFI setelah ia mem-bawakannya dalam salah satu konser eliminasi Akademi Fantasi Indosiar (AFI) II.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

PERSEPAM MADURA UNITED

Iyeth Bustami Akan Meriahkan Launching P-MUIyeth Busthami dikabarkan akan hadir dan turut memeriahkan launching tim Persepam Madura United yang direncanakan akan dilaksanakan pada 18 Januari 2015.

Pemain Perssu Sumenep bercanda ria di sela-sela menjalani latihan. Menurut media officer Perssu, M. Ali Humaidi, setidaknya ada empat pemain lokal Sumenep bakal dipertahankan dalam skuat Perssu menghadapi kompetisi Divisi Utama 2015.

Page 32: e Paper Koran Madura 13 Januari 2015

KORAN MADURASELASA 13 JANUARI 2015 | No. 0523 | TAHUN IVP

KORA

N M

ADU

RAPSELASA 13 JANUARI 2015

No. 0523 | TAHUN IV

JanJi BusariSumbang 5 gol lebihunTuK P-mu

PAMEKASAN - Busari adalah salah satu pemain yang masih konsisten memperkuat Persepam Madura United (P-MU). Terhitung, dia sudah bergabung dengan Laskar Sape Kerap sejak musim 2012.

Sebagai pemain sepakbola, Busari merupa-kan tipe pemain yang diinginkan oleh pelatih. Ia mampu memainkan beberapa posisi dengan sama baiknya. Posisi naturalnya adalah gelan-dang serang, namun Busari juga bisa dipasang sebagai pemain sayap dan penyerang tengah.

Busari dikenal sebagai pemain lihai dalam mencari peluang untuk melakukan tembakan dari jarak jauh. Skill individu yang mumpuni dan kecepatan yang dimilikinya menjadi senja-ta yang ampuh mendobrak pertahanan musuh.

Busa, sapaan akrabnya, juga sering me-nyelamatkan tim saat nyaris didera kekalahan. Baik di laga tandang ataupun kandang. Ia juga dikenal sebagai penyemangat pemain lainnya

Pada musim kompetisi ini, pria kelahiran 23 Oktober 1986 itu berjanji akan menyumbang-kan lebih dari 5 gol untuk P-MU. Seperti yang pernah ia persembahkan ke P-MU pada musim tahun 2012 yang lalu.

Mantan pemain Persiba Bantul ini memiliki keyakinan bisa mencapai target

tersebut. Dia merasa, tim P-MU saat ini sangat solid dan banyak pemain

rekrutan yang berkelas, serta ditangani oleh tim pelatih yang berkualitas.

Ia memilih kembali bergabung dengan P-MU karena merasa nyaman

hidup bersama masyarakat Madura dan tidak butuh beradaptasi lagi den-

gan masyarakat di sekitar mes. Dan yang terpenting adanya keseriusan dari manajemen.

Tidak hanya itu, ia merasa cocok dengan kepelatihan Widodo C Putro. Sehingga ia cepat beradaptasi dengan skema yang diterapkan oleh tim pelatih saat latihan.

Ia berharap seluruh elemen suporter di Madura, bisa bersatu mendukung P-MU. Sebab, mental pemain akan membubung tinggi jika ada dukungan suporter yang selalu hadir langsung ke stadion mendampingi perjuangan pemain Laskar Sape Kerap. =FAKIH AMYAL/UZI/DAR

Busari memperbaiki tali sepatunya di sela-sela mengikuti latihan tim

Persepam Madura United di Stadion R. Soenarto

Hadiwidjojo, Senin (12/1).