e paper koran madura 06 januari 2014

32
6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III ECERAN Rp. 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000 SENIN www.koranmadura.com 0328-6770024 Lagu Kebangsaan Matrawi : Enam belas Agustus tahun empat lima Juri : Ulangi, salah liriknya! Matrawi : Enam belas Agustus tahun empat lima Juri : Coba ulangi lagi Matrawi : Aduh Pak juri, tolong dengarkan dulu sam- pai selesai Juri : Baik, silakan diterus- kan!! Matrawi : Enam belas Agustus tahun empat lima. Besoknya hari ke- merdekaan kita. Hari merdeka nusa dan bangsa... Matrawi Dahlan Dalang Kenaikan LPG DALAM hal distri- busi gas, PT Pertam- ina memang dinya- takan rugi sebesar Rp 7 Triliun oleh BPK. Namun sebenarnya se- cara umum perusahaan plat merah ini tahun lalu secara keseluruhan meraup laba hingga 25 Triliun. Sayangnya, perusahaan- perusahaan di bawah BUMN tidak membolehkan adanya subsidi silang. Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar DPR Bambang Soesatyo menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Hatta Rajasa melakukan kebohongan publik karena pura- pura tidak tahu dengan rencana kebijakan Pertamina menaikkan harga elpiji sebesar 68 persen LINTAS JATIM 11 KHOFIFAH: SAYA SIAP SUMBANG JILBAB UNTUK POLWAN ARSENAL KEBANGGAAN LONDON OLAHRAGA 16 TUJUH FAKTA SEPUTAR KENAIKAN MENDADAK HARG LPG 1. Presiden mengaku dak dikoordinasi oleh pihak per- tamina soal kenaikan harga LPG 12 kg 2. Naik sebesar 60 persen. Per 1 kg rata-rata naik Rp 3.959 3. Di ngkat agen, harga elpiji berada dalam kisaran Rp 124-130 ribu 4. Di ngkat sub-agen dan pengec- er dapat naik hingga Rp 145 ribu 5. Partai Demokrat melalui Edhi Wibowo (Sekjen) menyatakan me- nolak kenaikan harga LPG 12 kg 6. Dengan kenaikan harga LPG 12 kg sebesar 60 per-sen, Pertamina men- gaku masih rugi 7. BPK menyatakan kerugian PT. Per- tamina hampir mencapai Rp 7 triliun dalam distribusi gas. Namun laba PT Pertamina secara umum sebenarnya mencapai Rp 25 Triliun Lha Bhada Bhai

Upload: koran-madura

Post on 09-Mar-2016

297 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

Satu Hati untuk Bangsa

TRANSCRIPT

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III 16 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III

ECERAN Rp. 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000SENIN www.koranmadura.com0328-6770024

Lagu Kebangsaan

Matrawi : Enam belas Agustus tahun empat lima

Juri : Ulangi, salah liriknya!Matrawi : Enam belas Agustus

tahun empat limaJuri : Coba ulangi lagiMatrawi : Aduh Pak juri, tolong

dengarkan dulu sam-pai selesai

Juri : Baik, silakan diterus-kan!!

Matrawi : Enam belas Agustus tahun empat lima. Besoknya hari ke-merdekaan kita. Hari merdeka nusa dan bangsa...

Matrawi

Dahlan Dalang Kenaikan LPG

DALAM hal distri-busi gas, PT Pertam-ina memang dinya-takan rugi sebesar Rp 7 Triliun oleh BPK. Namun sebenarnya se-cara umum perusahaan plat merah ini tahun lalu secara keseluruhan meraup laba hingga 25 Triliun. Sayangnya, perusahaan-perusahaan di bawah BUMN tidak membolehkan adanya subsidi silang.

Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar DPR Bambang Soesatyo menilai Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Hatta Rajasa melakukan

kebohongan publik karena pura-pura tidak tahu dengan rencana kebijakan Pertamina menaikkan

harga elpiji sebesar 68 persen

LINTAS JATIM 11

KHOFIFAH:SAYA SIAP SUMBANG

JILBAB UNTUK POLWAN

ARSENAL KEBANGGAAN

LONDON

OLAHRAGA 16 TUJUH FAKTA SEPUTAR KENAIKAN MENDADAK HARG LPG

1. Presiden mengaku tidak dikoordinasi oleh pihak per-tamina soal kenaikan harga LPG 12 kg

2. Naik sebesar 60 persen. Per 1 kg rata-rata naik Rp 3.959

3. Di tingkat agen, harga elpiji berada dalam kisaran Rp 124-130

ribu

4. Di tingkat sub-agen dan pengec-er dapat naik hingga Rp 145 ribu

5. Partai Demokrat melalui Edhi Wibowo (Sekjen) menyatakan me-nolak kenaikan harga LPG 12 kg

6. Dengan kenaikan harga LPG 12 kg sebesar 60 per-sen, Pertamina men-

gaku masih rugi

7. BPK menyatakan kerugian PT. Per-tamina hampir mencapai Rp 7 triliun

dalam distribusi gas. Namun laba PT Pertamina secara umum sebenarnya

mencapai Rp 25 Triliun

Lha Bhada Bhai

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III 2

Ungkapan sehat itu mahal, sudah sangat akrab di tengah masyarakat. Hampir semua lapisan memahami dan sebagian besar merasakan,

betapa biaya mengembalikan kondisi fisik yang sakit agar sehat kembali sangat mahal luar biasa. Belum lagi bila dihitung berkurangnya produktivitas mereka yang sedang ditimpa “musibah” sakit itu.

Tak hanya fisik dan psikis, secara sosial ekono-mi ketika ada sanak saudara sakit sering membawa dampak sosial tak ringan. Keluarga yang sehat ter-pengaruh ketika yang sakit kebetulan bekerja harian sehingga membawa dampak penurunan pendapatan. Lalu, karena kesibukan menjenguk, menjaga si sak-it, anak-anak yang sekolah kadang terganggu. Sulit mencari cela membantah efek domino bila ada sanak keluarga sakit.

Persoalan tentu saja, makin runcing ketika ket-akmampuan ekonomi membelenggu. Mereka yang katakanlah, mampu membiayai saja sangat terasa dampaknya. Apalagi bagi mereka yang tak memiliki penghasilan, atau pendapatannya pas-pasan. Sakit sungguh merupakan “malapetaka” yang meminjam ungkapan orang Betawi, disikapi “amit-amit jabang bayi, jangan deh.”

Atas dasar itulah, pemberlakuan Jaminan Keseha-tan Nasional (JKN) yang merupakan bagian dari Sis-tem Jaminan Sosial Nasional(SJSN) sungguh merupa-kan kabar menggembirakan. Rakyat Indonesia, mulai tahun 2014 ini sudah tak perlu lagi berpikir tentang biaya kesehatan yang setiap tahun meningkat mel-ebihi angka inflasi itu. Melalui mekanisme membayar

iuran JKN, yang berprin-sip menjalankan prinsip kegotongroyongan, pe-serta yang mampu da-pat membantu yang tak mampu. Peserta yang se-hat membantu yang sakit. Prinsip ini berlaku wajib bagi seluruh rakyat Indo-nesia, tanpa kecuali.

Kader PDIP Ribka Tjiptaning, yang sangat keras memperjuangkan

Jaminan Kesehatan Nasional untuk seluruh rakyat Indonesia ini, patut diapresiasi. Melalui JKN ini, mewujudkan masyarakat sehat secara fisik dan psikis serta sosial diharapkan dapat segera terealisir.

Tentu semua konsepsi indah pada akhirnya ter-gantung pelaksanaan di lapangan nanti. Karena itu penting ada kesadaran dari pengelola RS, yang terikat utuk perjanjian melayani pasien, mengedepankan se-mangat melayani. Sudah bukan jamannya lagi, me-nolak pasien miskin yang ingin berobat. Semua harus dilayani sebaik-baiknya, sesuai kesertaan tingkatan JKN.

Juga yang tak kalah penting di sini penyeder-hanaan dan pengelolaan iuran serta kemudahan bi-rokrasi pembayaran kepada RS, yang selama ini dike-luhkan RS. Kejadian yang sebelumnya sering terjadi yaitu penyelenggara asuransi menunggak pemba-yaran kepada RS tidak boleh terjadi lagi. Bagaimana-pun RS memerlukan pembiayaan operasional yang sangat besar.

Masyarakat luas juga diharapkan tidak “lebay” dalam arti sedikit-sedikit memaksakan minta rawat inap. Penyakit-penyakit ringan cukup ditangani Puskesmas, yang akan makin dilengkapi peralatan agar memenuhi standari minimal. Dengan demikian ada mekanisme prioritas pelayanan atas dasar per-timbangan tingkat berat penyakit dan bukan lagi atas dasar pertimbangan ekonomi.

Ayo pelaksanaan JKN ini diawasi secara ketat dari sejak kolekting iuran, pengelolaan iuran, pem-bayaran pada RS, pelayanan RS agar segera terwujud Indonesia Sehat dan Indonesia Hebat. =

BERITA UTAMAPAMANGGIKORAN MADURA

SENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III 2SehatMH. Said Abdullah

semua konsepsi in-dah pada akhirnya tergantung pelak-

sanaan di lapangan nanti.

JAKARTA- Sekretaris Jenderal Partai Demokrat (PD) Edhie Baskoro menolak kebijakan Pertamina menai-kan harga jual elpiji 12 kg walau pun itu golongan non-subsidi, karena ke-naikkannya mencapai 68 persen.

“Keputusan Pertamina menaikan harga elpiji 12 kg pasti akan ber-dampak pada inflasi yang membebani rakyat,” kata Edhie Baskoro di Jakar-ta, Minggu Dalam keterangan tertu-lisnya, Sekjen PD itu menegaskan, Partai Demokrat tidak setuju dan me-

nolak kenaikan harga gas alam cair atau elpiji 12 kilogram oleh Pertami-na. Kenaikan harga elpiji 12 kilogram, apalagi dengan kenaikan lebih dari 60 persen, jelas akan menimbulkan inflasi yang membebani rakyat.

“Pemerintah telah menstabil-kan inflasi akibat kenaikan BBM tahun lalu sehingga lonjakannya tidak besar. Dalam keadaan itu, Per-tamina perlu bertindak benar dengan mencegah dirinya mengambil kebija-kan yg bisa kembali menaikan harga,”

tambah dia.Partai Demokrat mendesak

pemerintah untuk mengambil tin-dakan agar kenaikan harga elpiji 12 kg oleh Pertamina ditinjau kembali. Ekonomi harus terjaga tetapi dalam cara yang tidak dengan membebani rakyat, demikian Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yud-hoyono yang disampaikan juru bicara Rachland Nashidik.

= ANT/ADILAZUARDI

HARGA LPG

Partai Demokrat Tolak Kenaikan Elpiji

JAKARTA-Pemerintah tengah mencari solusi agar

kenaikan harga elpiji 12 kilogram tidak membuat rakyat tambah sengsara. Harga elpiji melambung

karena kenaikan mencapai 60 persen.

“Karena situasi jadi perhatian pub-lik, oleh karena itu pemerintah me-mandang perlu mengelola persoalan dan mencarikan solusi tepat untuk ekonomi” ujar Presiden Susilo Bam-bang Yudhoyono (SBY) di Bandara Halim Perdanakusuma, Minggu (5/1).

Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga jual elpiji kemasan 12 Kg. Mulai 1 Janu-ari 2014, harga gas elpiji 12 kg naik sekitar 40-60 persen. Di tingkat agen, harga elpiji berada dalam kisaran Rp 124-130 ribu, namun dapat naik hingga Rp 145 ribu pada tingkat sub-agen dan pengecer.

Menurut SBY, saat mengambil keputusan Pertamina pasti sudah memikirkan secara matang. Namun yang disesalkan adalah tidak adanya koordinasi terlebih dahulu, meski Pertamina berhak menaikan harga tanpa ada persetujuan pemerintah. “Saya boleh mengatakan Pertamina ketika mengambil keputusan untuk menaikan pasti dengan pertimban-gan tertentu dan tidak serampangan. Itu kewenangan Pertamina dan me-mang tidak diperlukan persetujuan presiden,” tuturnya.

SBY mengaku sejak kemarin hingga hari ini terus berkomunikasi dengan sejumlah pihak. “Perlu di-lakukan karena setiap kebijakan atau keputusan tentu diniati untuk tujuan

yang baik,” tandasnya.Sementara itu, Menteri Koordi-

nator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengaku Kementerian BUMN sebelumnya sudah tahu rencana ke-naikan elpiji ini karena didasarkan pada keputusan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang meli-batkan Kementerian BUMN.

“Pertamina itu bersifat pemberita-huan, Pak Wacik (Menteri ESDM) itu baru terima surat tanggal 2. Keputusan diambil kan melalui RUPS. RUPS itu kan Menteri BUMN (Dahlan Iskan). Jadi sebetulnya BUMN-nya sudah tahu du-luan bahwa itu naik. Karena keputusan RUPS. Ada surat keputusan, kenaikan ini lewat RUPS, seperti itu aksi korpo-rasi. Suratnya tanggal 30 (Desember 2013), saya tahu tanggal 31 (Desember 2013) melalui telepon,” ujar Hatta di Jakarta, Minggu (5/1).

MerugiSementara itu, PT Pertamina me-

negaskan keputusan menaikkan har-ga LPG ini karena mengalami keru-gian besar di sektor penjualan gas elpiji. Tak tanggung-tanggung BPK menyatakan kerugian perusahaan plat merah ini hampir mencapai Rp 7 triliun dalam distribusi gas.

VP Corporate Communicatin Ali Mudakir mengatakan laba Pertamina secara keseluruhan tahun lalu lebih Rp 25 triliun. Namun menurutnya itu tidak masuk ke dalam semua sektor. Pasalnya perusahaan ini tidak bisa melakukan subsidi silang jika salah satu sektornya mengalami kerugian. “Subsidi silang gimana aturannya. Jadi tidak sehat korporatenya,” ujarn-ya, Jakarta, Minggu (5/1).

= GAM/ABD

Laba Keseluruhan Pertamina Rp 25 TriliunKenaikan 60 Persen Diakui Belum Cukup

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III 3PROBOLINGGO SENIN 6 JANUARI 2014

No. 0274 | TAHUN II I 3NASIONALKORAN MADURA

JAKARTA- Serikat Pekerja Dewan Pengurus Pusat

Persaudaraan Pekerja Mus-lim Indonesia (DPP PPMI), mengirim undangan secara

terbuka kepada Menteri Tenaga Kerja danTrans-migrasi (Menakertrans), Muhaimin Iskandar dan

Ketua Komisi IX DPR yang juga Ketua Panja Outsourc-ing BUMN, RibkaTjiptaning

untuk hadir dan menjadi saksi di Polda Metro Jaya.

Ini terkait sikap Direktur dan Manajer PT. Data Energi Info-media (DEI) yang diketahui dan bersama-sama PT. PLN (Persero) melakukan Pemutusan Hubun-gan Kerja (PHK) secara sepihak terhadap semua anggota PPMI yang bertahun-tahun bekerja se-bagai Karyawan Pelayanan Teknik (YANTEK) PT. PLN (Persero) Area Ciputat Posko Pamulang Tangerang Selatan.

”Bahwa pada tanggal 31 De-sember 2013 Direksi PT. PLN (Persero) melalui PT. DEI berkan-tor di Cilandak, Jakarta Selatan melakukan PHK terhadap semua anggota PPMI yang bertahun-tahun bekerja sebagai Karyawan Pelayanan Teknik (YANTEK) PT. PLN (Persero) Posko Pamulang Tangerang Selatan secara keji dan tidak manusiawi,” jelas Kuasa Hukum PPMI dan para korban, Eko Novriansyah Putra, SH di Ja-

karta, Sabtu (4/1).Seperti diketahui, DPP PPMI

mengadukan Dirut PT PLN, Lala Arif Manager Area, Dodik Super-visor Area PLN Ciputat, Dirut PT. DEI Paul August L, dan Rudi Ginting ke Polda Metro Jaya atas dugaan telah terjadinya tindak pidana pemberangusan serikat pekerja (Union Blusting), seka-ligus penghinaan dan pelecehan terhadap Lembaga Tinggi Ne-gara.

Sesuai dengan Surat Tan-

da Bukti Lapor Nomor: STBL/ 22/1/2014/ PMJ/Dit Reskrimsus diuraikan bahwa tindakan PHK tersebut merupakan bentuk nya-ta serangkaian intimidasi dalam memberangus serikat pekerja yang dilakukan perusahaan (PLN, dan Vendornya-red) terhadap pekerja anggota serikat pekerja PPMI. Dan ini jelas merupakan tindak pidana sebagaimana ke-tentuan UU 21 tahun 2000 ten-tang Serikat Pekerja.

Tindakan PHK tersebut juga

jelas melanggar dan mengang-kangi hasil rekomendasi Komisi IX DPR terkait hasil Panja Out-sourcing BUMN. Dalam poin (4) disebutkan bahwa tidak boleh ada PHK dan hentikan rencana PHK terhadap pekerja/buruh baik yang berstatus PKWT maupun PKWTT.

Lebih lanjut, Eko menegaskan, keputusan PHK tersebut merupa-kan pelecehan dan penghinaan terhadap lembaga tinggi negara dan keputusannya. “Bahwa atas

tindakan pelecehan dan peng-hinaan terhadap rekomendasi Komisi IX DPR maka sesuai bu-nyi rekomendasi itu sendiri yakni pada Poin (10)

“Komisi IX DPR RI meminta Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI dan Kepolisian RI agar memproses secara hukum dan menindak tegas tindak pi-dana ketenaga kerjaan yang terja-di di Perusahaan BUMN di seluruh Indonesia,” katanya.

Karena itu ujar Eko yang juga didampingi Presiden dan Sekjen DPP PPMI, mengundang secara terbuka sejumlah pejabat negara untuk hadir dan menjadi saksi pe-lapor di Polda Metro Jaya.

Selain Menakertrans dan Ketua Komisi IX/ Ketua Panja Outsourcing BUMN, undangan terbuka ini juga ditunjukan ke-pada anggota Panja Outsourcing BUMN DPR yakni Poempida Hi-dayatullah, Irgan Chairul Mahfiz, Rieke Diah Pitaloka, Indra, Sri Ra-hayu dan Sumarjati Arjoso.

Namun sayang, meski ditung-gui puluhan korban, pengurus dan para pekerja PLN se-Jabodetabek yang ikut memberikan dukungan moral, Menakertrans dan para anggota panja DPR RI tidak tam-pak. “Kawan-kawan tadi memang kecewa, tapi kita masih tunggu Pak Menteri dan para anggota Panja DPR untuk menjadi saksi pelapor saat prosesnya nanti, ka-rena ini demi kehormatan mereka juga”, pungkas pengacara alumni Unibraw Malang ini.

= GAM/ABD

Dirut PLN Diadukan ke Polda Direktur dan Manajer PT. DEI Melakukan PHK Sepihak Terhadap Anggota PPMI

JAKARTA- Keputusan PT Per-tamina menaikkan harga gas elpiji non subsidi kemasan 12 kg secara mendadak di awal tahun 2014 hanya sandiwara sebagai bagian permainan pencitraan. Langkah PT Pertamina ini tak ubahnya sebuah sinetron menjel-ang Pemilu 2014.

“Inilah contoh untuk kesekian kali, kebijakan pubilk sontoloyo, dibuat oleh para sontoloyo, untuk kepentingan politik sontoloyo. Mungkin saja, kalau seandainya protes keras tidak membahana dan mengancam ketenangan para priyantun di Istana, sudah dis-iapkan strategi lain. Yaitu pem-

berian BLSM alias balsem nanti sekitar bulan Maret dengan ala-san membantu rakyat yang ke-sulitan keuangan gara-gara harga elpiji naik,” ujar pengamat politik AS Hikam yang dituliskan di hala-man Facebook miliknya pagi ini (Minggu, 5/1).

Menurut Hikam, nuansa politisasi dibalik kenaikan elpiji sangat kental. Apalagi ada kesan, kenaikan ini akan mudah dibatal-kan jika ada desakan kuat dari masyakat.”Jadi, ini tidak lebih se-buah sinetron politik yang tidak menarik,” ujarnya.

Dugaan pencitraan dibalik kenaikan elpiji ini sulit diela-

kan. Apalagi, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) secara tegas menolak kenaikan yang dilakukan PT Pertamina (Persero) tersebut. “Partai Demokrat Tidak setuju dan menolak kenaikan harga ELP-IJI 12 kilogram oleh Pertamina karena dgn kenaikan harga ELPIJI 12 gram. Apalagi dengan kenai-kan lebih dari 60 persen akan menimbulkan inflasi ataupun ke-naikan harga yang akhirnya akan membebani rakyat,” kata Ibas di Jakarta Sabtu (4/1).

Demi mendengar penolakan Ibas, Presiden SBY yang mula-mula menganggap alasan di balik

kenaikan harga BBM sekadar per-timbangan bisnis, telah mmerin-tahkan penyelidikan kenapa ter-jadi kenaikan elpiji seperti itu.

Partai Amanat Nasional (PAN) juga tidak menyetujui kenaikan harga elpiji 12 kilogram. DPP PAN, melalui wakil ketumnya Drajat Wibowo meminta pemer-intah segera membatalkan ke-bijakan baru tersebut. “Keputu-san menaikkan harga gas elpiji memang kewenangan korporasi. Tapi, dampak yang ditimbulkan dari kenaikan tersebut sangat luar biasa sehingga harus melibatkan instansi-instansi terkait seperti pemerintah,” jelasnya.

“Memang diakuinya gas elpiji bukan kebutuhan pokok karena yang memakai bukan rakyat mis-kin, melainkan kalangan menen-gah ke atas. Tapi, PAN melihat kenaikan harga gas elpiji dari Rp 86 ribu menjadi Rp 140 ribu per tabung ini akan berdampak ke masyarakat baik langsung mau-pun tidak langsung,” paparnya yang tampak didampingi Ketua Fraksi PAN DPR, Tjatur Sapto Edy.

Drajat menegaskan, waktu-nya sangat tidak tepat menaikkan harga elpiji 12 kg sehingga wajar jika rakyat merasa terpukul.

= GAM/ABD

KENAIKAN HARGA LPG

Hikam: Ada Kepentingan Politik Sontoloyo

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III 4 NASIONAL

JAKARTA-Tingkat keper-cayaan publik terhadap partai politik menjelang pemilu 2014 semakin tergerus. Mayoritas masyarakat menya-takan tidak percaya dengan kinerja dan performa partai politik.

“Hanya 9,4% saja yang masih percaya dengan partai politik. Si-sanya sebanyak 40% tidak percaya dan 39,2% kurang percaya,” kata Di-rektur Riset Cirus Surveyors Group, Kadek Dwita Apriani dalam diskusi bertema ‘Missing Point Dalam Peny-erapan Aspirasi Rakyat’ di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Min-ggu (5/1).

Menurutnya, krisis kepercayaan atas parpol lantaran salah satu pi-lar demokrasi tersebut terjerem-bab dalam berbagai kasus korupsi. “Banyak parpol yang tersangkut kasus korupsi sehingga menyebab-kan kehilangan kepercayaan dari masyarakat,” katanya.

Penelitian yang dilakukan Cirus Surveyors Group ini digelar pada pertengahan Desember lalu. Re-spondennya adalah penduduk yang berusia 17 tahun dengan komposisi 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan sebanyak 2.200 orang. Responden yang diwawancarai le-wat metode tatap muka tersebar pada 220 desa atau kelurahan di 33 provinsi.

Sementara itu, pengamat politik, Burhanudin Muhtadi menilai kasus dugaan korupsi yang menyeret se-jumlah kader Partai Demokrat secara beruntun membuat elektabilitas atau tingkat keterpilihan partai berlam-bang bintang Mercy tersebut menu-run. Bahkan, kepercayaan publik semakin menurun menyusul man-tan Ketum PD, Anas Urbaningrum ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi terkait proyek Hambalang dan atau proyek-proyek lain oleh KPK.

Jargon partai bersih yang digem-bar-gemborkan dinilai belum dapat memulihkan kepercayaan publik. “Demokrat tidak rebound. Hal ini

memunculkan sejumlah pertanyaan, apakah publik sudah jenuh dengan isu yang melibatkan kader Demokrat atau publik masih menunggu lang-kah selanjutnya?,” katanya.

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman tak me-nampik penurunan tersebut. Dia menggap penurunan tersebut se-bagai hukuman publik atas perkara yang menjerat okum asal partainya. Karena itu, dia tetap percaya partain-ya akan tetap melesat dan dipercaya publik pada Pemilihan Umum (Pemi-lu) tahun 2014 mendatang. “Ada cara untuk meyakinkan kembali, yaitu dengan kerja keras para kader, teru-tama untuk tidak melanggar aturan (korupsi),” ujar Hayono.

Meski demikian, Hayono meng-klaim bahwa pihaknya dapat ber-pengaruh pada pemulihan imej par-tai demokrat. Salah satunya dengan kerja keras kader dengan mulai men-jalankan konvensi di 11 kota. “Tahun ini sudah menjadi tugas kami untuk memastikan, reformasi itu tidak ga-gal,” imbuhnya.

= GAM/ABD

Publik Mulai Tak Percaya ParpolHanya 9,4 Persen yang Masih Benar-benar Percaya

ant/widodo s. jusuf AKSI CILIWUNG BERSIH. Warga menggunakan rakit bambu ketika membersihkan sampah di sepanjang Banjir Kanal Barat, Sun-gai Ciliwung, Kelurahan Jati Pulo, Jakarta Barat, Minggu (5/1). Aksi Ciliwung Bersih tersebut digelar untuk mendorong, mengajak dan menggugah setiap warga menjaga kebersihan di lingkungannya serta tidak membuang sampah ke aliran sungai.

JAKARTA - Wakil Ben-dahara Umum yang juga anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar DPR Bam-bang Soesatyo menilai, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan be-sannya yang juga Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa melakukan kebohongan publik karena pura-pura tidak tahu den-gan rencana kebijakan Per-tamina menaikkan harga elpiji sebesar 68 persen. Pasalnya sebagai badan us-aha milik negara (BUMN), segala kegiatan dan kepu-tusan Pertamina seharusn-ya diketahui pemerintah. Apalagi, Pertamina sebel-umnya menegaskan bahwa kenaikan harga elpiji ini sudah dilaporkan kepada pemerintah.

“Kalau Presiden dan Menko Perekonomian mengatakan naiknya harga elpiji 12 kilogram sebagai aksi korporasi Pertamina, pernyataan ini sarat kebo-hongan. Kenaikan harga itu tidak mendadak, melainkan sudah direncanakan dan diketahui pemerintah,” ujar Bambang Soesatyo di Ja-karta, Minggu (5/1).

Menurutnya, Pertami-na telah melaporkan ren-cana kebijakan perubahan harga elpiji 12 kilogram kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik. Mekanisme pe-laporan ini sesuai dengan Pasal 25 Peraturan Men-teri ESDM Nomor 26 tahun

2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Elpiji. . “Karena kenaikan harga elpiji berdampak sangat luas dan signifikan terha-dap kehidupan rakyat, Jero Wacik pasti tidak berani bertindak sendirian. Dia akan berkoordinasi den-gan Menko Perekonomian Hatta Rajasa,” ujar pria yang juga menjabat se-bagai Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia ini.

Keputusan menaikkan harga Elpiji ini juga harus dikonsultasikan dengan Presiden SBY sebelum memberikan masukan final pada Pertamina. Dan, Per-tamina harus tetap tunduk pada pemerintah. Apalagi, Pertamina mengelola ko-moditas yang memen-garuhi hajat hidup orang banyak. “Jadi, kalau tidak disetujui SBY, Pertamina tidak akan berani menai-kkan harga gas elpiji,” tegasnya.

Dia juga menilai, in-struksi Presiden SBY ke-pada Wapres Boediono agar mengadakan rapat koor-dinasi dengan para pihak terkait untuk menyikapi kenaikan harga gas elpiji hanya kamuflase belaka untuk mengelabui publik, seolah-olah dia tidak tahu perihal kenaikan elpiji ini. “Ini sebagai kebohongan dan kepura-puraan belaka,” ujar Bambang.

= GAM/AJI/ABD

HARGA LPG 12 KG NAIK

SBY-Hata Dinilai Membohongi Publik

istimewaKURA-KURA DALAM PERAHU. Pernyataan Presiden bahwa Pertamin tidak melakukan koordinasi soal kenaikan harga LPG 12 kg dinilai Bambang Soesatyo sebagai kepura-puraan saja. Ia menduga ada motif politik di balik kenikan harga LPG 12 kg yang terkesan mendadak ini.

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III 5LINTAS NUSANTARAPROBOLINGGO SENIN 6 JANUARI 2014

No. 0274 | TAHUN II I 5EKONOMIKORAN MADURA

JAKARTA- Direktorat Jen-deral Pajak (Ditjen) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menaik-kan batasan omzet pengusaha ke-cil yang wajib dikukuhkan seba-gai Pengusaha Kena Pajak (PKP) atau menjadi wajib PPN dari sebelumnya Rp600 juta setahun menjadi Rp4,8 miliar setahun. Perubahan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 197/PMK.03/2013 yang ditetapkan tanggal 20 De-sember 2013 dan mulai berlaku efektif sejak 1 Januari 2014.

Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 3A UU PPN, bahwa pengusaha yang melakukan pe-nyerahan Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak, kecuali pengusaha kecil yang batasan-nya ditetapkan oleh Menteri Keuangan, wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan se-bagai PKP dan wajib memungut, menyetor, dan melaporkan PPN yang terutang.

“Dengan adanya PMK ini, artinya pengusaha dengan omzet tidak melebihi Rp4,8 miliar seta-

hun dan memilih menjadi Non PKP, tidak diwajibkan menjadi PKP dan menjalankan kewajiban perpajakann yang melekat,” ujar Kepala Seksi Hubungan Ekster-nal Ditjen Pajak, Chandra Budi di

Jakarta, Sabtu (4/1).Dia menjelaskan, Peraturan

Menteri Keuangan ini diter-bitkan dengan maksud untuk mendorong Wajib Pajak dengan omzet tidak melebihi Rp4,8 mil-

iar setahun lebih banyak ber-partisipasi menggunakan Skema Pajak Penghasilan (PPh) Final menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013 yang telah berjalan sejak Juli 2013 lalu karena tidak kuatir lagi dengan efek perpajakan PPN-nya. Se-hingga dengan naiknya batasan omzet ini, maka bagi PKP dengan omzet tidak melebihi Rp4,8 mil-iar dan memilih untuk menjadi non PKP, tidak diwajibkan lagi untuk membuat Faktur Pajak dan tidak perlu lagi melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa PPN sehingga biaya kepatuhan perpajakan (cost of compliance) menjadi lebih rendah.

Secara umum, katanya, den-gan adanya aturan ini akan me-mudahkan Wajib Pajak untuk menjalankan kewajiban per-pajakannya. Sehingga, dengan adanya kemudahan ini ditambah kemudahan lain yang telah ada, maka Wajib Pajak akan menjadi lebih patuh dalam menjalankan kewajiban perpajakannya.

= GAM

Batasan Omzet Pengusaha Kecil Wajib PPN DinaikkanDari Sebelumnya Rp600 Juta Menjadi Rp4,8 Miliar Setahun

ant/fiqman sunandar KAPAL TENGKER MINYAK TERBAKAR. Kapal tanker MT. Sumber Mutiara IX terbakar di Pelabuhan laut Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, Sabtu (4/1). Kapal yang mengangkut BBM jenis premium, solar dan minyak tanah sebanyak 700 kilo liter itu diduga mengalami hubungan arus pendek yang menyebabkan meledak dan terbakar. Akibat peristiwa itu dua dari 14 ABKnya belum diketahui nasibnya.

IKK

Konsumsi Rumah Tangga Menguat

JAKARTA-Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada bulan Desember 2013 mengindikasikan konsumsi rumah tangga semakin menguat. Hal ini tercermin dari meningkatnya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Desember 2013 menjadi 116,5 dari sebelumnya 114,3 pada bulan lalu.

Direktur Eksekutif Departe-men Komunikasi BI, Difi A Johan-syah mengatakan kenaikan IKK terutama didorong oleh mem-baiknya optimisme konsumen terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan baik pada saat ini mau-pun 6 bulan mendatang. Selain itu, meningkatnya pembelian ba-rang tahan lama dan penghasilan saat ini juga semakin mendorong peningkatan IKK pada Desember 2013.

Menurutnya, survei juga mengindikasikan meredanya te-kanan kenaikan harga pada 3 bulan mendatang (Maret 2014) dengan indeks ekspektasi harga yang lebih rendah, baik diband-ingkan dengan bulan sebelumnya maupun periode yang sama tahun sebelumnya.

Namun untuk ekspektasi yang lebih panjang, tekanan kenaikan harga pada 6 bulan mendatang (Juni 2014) diperkirakan semakin menguat. Hal ini tercermin pada angka indeks yang terus menun-jukkan peningkatan sejak Maret 2014. “Meningkatnya permintaan menjelang Pemilu Presiden (9 Juli 2014) dan permintaan masyarakat menghadapi bulan puasa pada akhir Juni 2014 diperkirakan menjadi pendorong utama te-kanan kenaikan harga tersebut,” pungkasnya.

= GAM

kenaikan IKK terutama didorong oleh membaikn-ya optimisme konsumen terhadap ketersediaan

lapangan pekerjaan baik pada saat ini maupun 6

bulan mendatang

Difi A JohansyahDirektur Eksekutif Dep. Komunikasi BI

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III 6 EKONOMI

Akuisisi yang Telah Dilakukan BI Bisa Ditinjau Ulang

OJK Siap Lanjutkan Proses Akuisisi Bank

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuan-gan (OJK) melanjutkan proses akui-sisi bank yang belum dituntaskan oleh Bank Indonesia (BI). Namun demikian, OJK bisa saja membatal-kan proses akuisisi tersebut. “Nanti kita lihat kelengkapan administras-inya ya. Jadi kan nanti yang nangani itu orangnya sama juga. Jadi yang selama ini tangani perizinan di BI itu juga yang akan tangani di OJK,” kata anggota Dewan Komisioner OJK, Nelson Tampubolon di Jakarta, Sabtu (4/1).

Menurutnya, OJK bisa saja mel-anjutkan proses akuisisi yang belum rampung oleh BI. Namun OJK memi-liki kewenangan untuk melihat kem-bali proses akuisisi yang dilakukan, meski orang yang memantau proses adalah orang yang sama.

Karena itu, Nelson berharap agar proses akuisisi yang dilakukan me-mang dapat terus berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan semuanya. “Tapi, mudah mudahan

masalah administrasi bisa kita lan-jutkan karena mungkin dokumen-dokumen sama saja”, jelas Nelson

Lebih lanjut Nelson mengatakan akan menghargai berbagai keputu-san yang telah ditetapkan oleh BI terkait keputusan yang berkaitan

dengan pengaturan dan pengawasan industri perbankan sebelum dialih-kan kepada OJK, termasuk berbagai

keputusan krusial seperti fit and proper test direksi bank.

Bila BI sudah memutuskan un-tuk menetapkan suatu direksi bank, maka OJK tidak akan menganggu ke-bijakan itu. Namun, tidak dipungkiri bisa saja ada evaluasi kembali. “Gini, kalau sudah ditentukan di BI tidak lulus berapa tahun kita tetap anggap itu sebagai suatu keputusan otoritas kecuali kalau mereka ajukan gugatan ke BI”, katanya.

Menurut Nelson, hal itu tidak akan dirubah oleh OJK. OJK akan tetap mempertahankan apa yang sudah ditetapkan oleh BI. Tidak di-pungkiri keputusan itu bisa saja berubah bila ada gugatan dan gu-gatan tersebut dimenangkan dalam putusan pengadilan. “Nah, nanti kita ikuti bagaimana PTUN-nya. Kalau sudah dikutip disana itu jadi kepui-tusan otoritas. Jadi saya rasa kita harus tetap memegangnya”, ungkap Nelson. (gam)

= GAM

antara foto/andika wahyu AKUISISI BANK. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Darmansyah Hadad (tengah) didampingi Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Rahmat Waluyanto (kedua kiri) dan para Anggota Dewan Komisioner OJK Nurhaida (kiri), Nelson Tampubolon (kedua kanan) dan Kusumaningtuti Sandriharmy Soetion bersiap memberikan keterangan pers di Jakarta, Senin (23/12). Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Darmansyah Hadad menyatakan siap melanjutkan proses akuisisi bank yang belum dituntaskan oleh Bank Indonesia (BI) .

yang selama ini tan-gani perizinan di BI itu

juga yang akan tan-gani di OJK

Nelson Tampubolon Anggota Dewan Komi-

sioner OJK

Dengan masih berlan-jutnya tren penurunan

inflasi ini, BI mem-perkirakan inflasi

dapat terus menurun menuju kisaran target

4,5±1% pada tahun 2014

Difi A JohansyahDirektur Eksekutif Dep. Komuni-

kasi BI

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat inflasi Desember 2013 masih berada dalam tren menurun sejalan dengan prakiraan bank sentral. In-flasi pada bulan ini tercatat 0,55% (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan pola historisnya dalam lima tahun terakhir.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Difi A Johansyah men-gatakan perkembangan ini

terutama dipengaruhi oleh masih berlanjutnya koreksi harga bahan pangan, se-bagaimana tercermin pada inflasi volatile food yang hanya mencapai 0,79% (mtm). Angka ini lebih ren-dah dibandingkan historis-nya untuk bulan Desember yang di atas 1% (mtm).

Proses koreksi harga tersebut bahkan mampu meredam tekanan inflasi dari kelompok adminis-tered price yang pada bulan ini meningkat akibat kenai-kan harga pada kelompok bahan bakar rumah tangga, menyusul kebijakan pen-galihan biaya transportasi LPG kepada konsumen. “Realisasi inflasi Desember 2013 sebesar 8,38% (yoy) sesuai dengan prakiraan BI pada RDG tanggal 12 De-sember 2013, bahwa inflasi keseluruhan tahun 2013 dapat lebih rendah dari 8,5%,” jelasnya di Jakarta, Sabtu (4/1).

BI katanya beberapa kali merevisi lebih ren-dah prakiraan inflasi 2013 sejalan dengan perkem-

bangan inflasi dan proses konsolidasi ekonomi serta langkah-langkah penguatan koordinasi kebijakan BI dan Pemerintah dalam pen-gendalian inflasi. “Dengan masih berlanjutnya tren penurunan inflasi ini, BI memperkirakan inflasi dapat terus menurun menuju kisaran target 4,5±1% pada tahun 2014,” urainya.

Sementara itu, jelasnya membaiknya neraca per-dagangan Indonesia pada November 2013 mendukung proses penurunan defisit transaksi berjalan ke depan. Pada November 2013, neraca perdagangan surplus sebesar 0,78 miliar dolar AS, lebih tinggi dari surplus pada Oktober 2013 sebesar 0,03 miliar dolar AS.

Dia mengatakan, per-baikan neraca perdagangan utamanya disebabkan oleh meningkatnya surplus ner-aca perdagangan nonmigas menjadi sebesar 1,97 miliar dolar AS, dari 0,78 miliar dolar AS pada bulan Oktober 2013. Perbaikan neraca perdagangan nonmigas didukung oleh menurunnya impor nonmigas sebesar -8,12% (mtm) dan pen-ingkatan ekspor nonmigas sebesar 1,5% (mtm) yang bersumber dari peningkatan ekspor batubara dan CPO.

Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas masih belum menunjukkan perbaikan, dengan defisit yang melebar dari USD 0,75 miliar menjadi 1,19 miliar dolar AS. Pelebaran defisit neraca perdagangan migas terutama disebabkan oleh meningkatnya impor migas sebesar 13,5% (mtm) menjadi 3,94 miliar dolar AS, sementara ekspor migas hanya tumbuh 1,1% (mtm) menjadi 2,75 miliar dolar AS.

“Sejalan dengan per-baikan neraca perdagangan ini, berbagai respons kebi-jakan yang ditempuh oleh Pemerintah dan BI dalam mendorong perbaikan defisit transaksi berjalan diperkirakan dapat terus mendukung menurunnya defisit transaksi berjalan ke depan,” pungkasnya.

= GAM

PERTUMBUHAN EKONOMI

Inflasi dan Neraca Perdagangan Membaik

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III 7LINTAS NUSANTARA

Banjarmasin - Pangkalan Bahan Bakar minyak (BBm) jenis solar di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan selatan, minggu, ter-bakar dan api cepat membesar.

anggota Taruna siaga Bencana (Tagana) Provinsi Kalsel, Diedin, kepada antara di Banjarmasin, me-laporkan pangkalan solar tersebut terbakar pada minggu (5/1) sekitar pukul 13.00 wita.

Dalam kebakaran yang menim-bulkan asap tebal bewarna hitam itu membuat pangkalan tersebut ludes hingga rata dengan tanah dan tak tersisa apapun.

“Bukan hanya pangkalan BBm jenis solar yang hangus terba-kar, tapi tiga kapal nelayan yang berdekatan dengan lokasi tersebut pun ludes ikut terbakar,” katanya.

Kebakaran pangkalan solar itu terjadi di kawasan jalan Fitri anor gang Bornea, Desa Kampung Baru, Kecamatan simpang Empat, Kabu-paten Tanah Bumbu, Kalsel.

“nama pangkalan yang terbakar menurut dari data yang masuk ke Tagana Kalsel ada-

lah pangkalan 5999, tapi untuk penyebab sendiri masih dalam penyelidikan pihak berwajib,” terangnya kepada antara.

Dalam musibah kebakaran itu, hingga saat ini tidak ada laporan atau informasi di lapangan yang menyebutkan adanya korban jiwa, sehingga yang dialami korban pe-milik pangkalan hanyalah kerugian materi.

Ditaksir dari musibah itu, korban diperkirakan mengalami kerugian hingga miliaran rupiah, apalagi ditambah dengan adanya tiga kapal nelayan yang terbakar di dekat kawasan tersebut.

Kasus terbakarnya pangkalan solar itu telah ditangani oleh pihak kepolisian setempat dan tempat kejadian pun dipasang garis polisi untuk sementara waktu.

“Kita tidak mengetahui apa pe-nyebab sehingga terjadi kebakaran di pangkalan tersebut, jadi untuk penyelidikan dan guna mengetahui apa penyebabnya semua kita serah ke pihak yang berwajib,” tuturnya.

= ANT/MK

jamBi - Gubernur jambi Hasan Basri agus mengharap-kan agar media televisi men-yajikan tontonan sehat dengan mesinerjikan empat fungsi televisi yaitu fungsi pemantau sosial, hubungan sosial, media sosialisasi media hiburan.

Himbauan tersebut disam-paikan gubernur pada perin-gatan Hari Ulang Tahun ke-6 jambi TV dan peresmian ge-dung Kantor jambi TV di jam-bi, minggu.

ia mengatakan, akhir-akhir ini muncul sorotan efek negatif dari media televisi, di-mana sebagain besar pelaku industri televisi cenderung menerapkan jalan pintas un-tuk mengeruk keuntungan.

“sedangkan efek positifnya masih jauh dari harapan dan perlu kerja keras serta kesa-daran untuk terus menyeim-bangkan kepentingan terse-but,” ujarnya.

Oleh karena itu, diperlu-kan sinergi dari seluruh jaja-

ran media, agar fungsi media dapat secara efektif berperan dalam membentuk karakter dan jati diri bangsa di tengah era informasi yang tiada batas dan dapat diakses dimana dan kapan saja.

“saya berharap seluruh media elektronik dan media cetak lainnya dapat memain-kan peran untuk tetap mem-bangun karakter, nilai-nilai moral dan budaya, dan ke-pribadian kita di tengah gen-carnya pengaruh globalisasi dan informasi, yang salah satunya dapat berpengaruh terhadap penurunan jati diri kita sebagai anak negeri,” kata gubernur.

Hasan Basri agus mengung-kapkan, secara faktual, tidak da-pat dipungkiri bahwa kehadiran jambi TV telah memberikan arti penting, dalam rangka percepa-tan pencerdasan dan pening-katan wawasan masyarakat di Bumi “sepucuk jambi sembilan Lurah”.

Oleh karena itu, seiring dengan pertambahan usia dan seiring dengan dinamika perubahan zaman dewasa ini maka peran jambi TV dalam membangun karakter anak negeri, khususnya bagi generasi muda saat ini men-jadi besar dan signifikan pen-garuhnya terhadap pengua-tan jati diri.

“saya yakin jambi TV mampu memberikan kontribu-si positif sesuai dengan peran-nya, baik kepada pemerintah maupun kepada masyarakat,” katanya.

sebagai sebuah lembaga penyiaran publik, sudah men-jadi kewajiban bagi jambi TV untuk mampu memberikan pelayanan informasi, pendidi-kan dan hiburan yang sehat, bahkan diharapkan mampu menjadi alat kontrol, perekat sosial, dan melestarikan bu-daya untuk kepentingan selu-ruh masyarakat.

= ANT/MK

sulasno (58), warga jakarta Timur, melaporkan Parjimin alias sajad Habidin sH mH, warga Bukit Beringin Timur, ngaliyan, ke sentra pelayanan kepolisian terpadu Polrestabes semarang, minggu, atas dugaan penipuan dengan modus dapat memasukkan seseorang sebagai Pns.

sulasno menuturkan di-rinya sudah membayar sekitar rp115 juta kepada terlapor. “Dia kenalan saudara ipar saya yang kerja di Pengadilan negeri semarang, katanya bisa bantu masukkan anak saya jadi Pns kepolisian,” tuturnya.

Pelapor mengaku men-genal Parjiman pertama kali

pada juli 2012. saat itu, lanjut dia, terlapor mengaku bisa membantu masuk jadi Pns di kepolisian asal bersedia mem-bayar rp50 juta.

Uang tersebut, menurut dia, dibayarkan oleh saudara-nya yang merupakan kenalan terlapor. Kemudian, terlapor sempat mendatangi pelapor di jakarta dan minta uang lagi rp50 juta dengan alasan anaknya sulit lulus.

“Parjimin juga minta rp15 juta, alasannya untuk uang seragam,” katanya.

setelah beberapa lama tidak ada kejelasan, sulasno kemudian menelusuri lang-sung proses seleksi peneri-

maan Pns di kepolisian. Dari penelusuran itu, ia mendapati anaknya tidak pernah terdaftar dalam proses seleksi.

“Parjimin selalu menge-lak dan meminta bersabar,” tambahnya.

merasa ditipu, korban men-datangi Parjimin dan meminta uang yang pernah diberikan-nya dikembalikan. namun, lanjut dia, Parjimin mengaku uang tersebut sudah habis dan hanya memberikan jamin sebuah sertifikat tanah.

Ia mengungkapkan sertifi-kat tanah yang dijaminkan itu ternyata atas nama orang lain. Karena tidak ada itikad baik dari Parjimin, korban akhirnya melapor ke polisi.

sebelumnya, dalam sepekan terakhir Polrestabes semarang juga menerima dua laporan dugaan penipuan bermodus calo CPns.

= ANT/MK

PENIPUAN BERMODUS CPNS

Kembali Makan KorbanSemarang - Korban penipuan dengan modus dijanjikan diterima menjadi pegawai negeri sipil (PnS) melalui seleksi kembali terjadi dan korban melapor ke Kepolisian resor Kota Besar Semarang.

KEBAKARAN

Pangkalan BBM di Tanah Bumbu-Kalsel Terbakar

MEDIA

Televisi Harus Sajikan Tontonan Sehat

LAVA PIJAR GUNUNG SINABUNGLava pijar mengalir dari puncak Gunung Sinabung tampak dari Desa Jeraya, Karo, Sumut, Minggu (5/1).

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III 8

PEMIMPIN REDAKSI: Abrari (Non Aktif) WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul UbbadiREDAKTUR AHLI: M. Husein

REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: M. Hayat (Kepala), Syamsuni, Junaidi BIRO PAMEKASAN: G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Ali Syahroni BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati, Dedy Bashori BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yog-yakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Moh. Rasul AC-COUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

= WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

Gas Ganas

salam songkem

KORAN MADURA

PROBOLINGGO SENIN 6 JANUARI 2014 No. 0274 | TAHUN III OPINIKORAN

MADURA8

Gili Iyang Pulau Lempengan Surga

Implikasinya adalah masyarakat kepulauan tetap termaginalkan, terpinggir-

kan, dan sering mendapat stigma jauh dari kemajuan alias jumud, katro’, bebal, pagan, dhisah, dan semacamnya. Pembangunan infrastruktur bagi masyarakat pedesaan seharusnya menjadi tugas yang paling bagi peme-rintah untuk disegerakan, baik pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek.

Seharusnya, pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten bersinergi, berkoordinasi, me-lakukan konsolidasi di dalam mengembangkan masyarakat pedesaan, sehingga tidak ada yang merasa termaginalkan, tidak ada disparitas yang cukup tinggi antara masyarakat pede-saan dan perkotaan, sehingga acapkali memperkeruh pola hubungan atau relasi kedua-nya. Hal ini, terjadi di berba-gai provinsi dan kabupaten di seluruh Indonesia, termasuk Madura sebagai sebuah suku terbesar ketiga di Indonesia, dengan topografi yang dike-lilingi oleh pulau dengan ber-bagai fenomena masyarakat,

potensi ekonomi, agama, het-erogenitas budaya yang menja-di penanda bagi kearifan lokal (local wisdom), dengan berbagai falsafah hidup yang dipegang semenjak mereka baru pertama kali menghirup udara di tanah Madura.

Kalau kita lihat peta pulau Madura bentuknya seperti badan sapi yang secara simbolik memi-liki makna dan membawa filosofi hidup bagi masyarakat Madura itu sendiri. Madura, terdiri dari empat Kabupaten, yaitu: Bang-kalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Madura, memiliki se-jarah yang sangat panjang, dan tercermin di dalam babad tanah Madura.

Madura merupakan salah satu etnis suku dengan popu-lasi penduduk yang sangat be-sar, meskipun kita tahu bahwa di Madura tidak hanya sekedar etnis Madura yang hidup, me-lainkan ada etnis cina, arab, bugis dan semacamnya. Hal ini bisa dilihat dari berbagai ar-sitektur bangunan, rumah adat, tempat ibadah bagi agama lain selain Islam. Mereka hidup berdampingan dengan penuh kerukunan, tidak pernah terjadi kekerasan atau kekacauan atas nama agama tertentu. Falsafah hidup berdampingan dengan suku dan agama lain merupakan salah satu piranti kultural yang dikembangkan dan dipegang teguh oleh masyarakat Madura. Arsitektur sebagai penanda bah-wa khazanah kebudayaan yang diilhami oleh semangat plural-isme yang berkembang di dalam masyarakat Madura.

Hal ini bisa dikatakan bahwa orang Madura bukanlah sebuah kelompok yang mengedepan-kan semangat etnosentris, me-lainkan manusia Madura secara kultural dapat dipahami sebagai realitas dengan semangat heter-onomi, yakni dengan membaca pelbagai tanda lintas sektoral dan kultural yang datang dan pergi. Manusia Madura tidak hidup dalam ekslusifitas et-

nosentris, yang acapkali disand-ingkan bagi manusia Madura yang keras (carok), melainkan mereka dapat hidup berdamp-ingan dengan kelompok etnis apapun.

Jadi, manusia Madura me-miliki kepribadian secara kul-tural yang terintegrasi dalam bangunan nilai-nilai, meskipun dari sisi infrastruktur masih sa-ngat jauh dari harapan seba-gai masyarakat yang mengakui bahwa Madura adalah salah satu bagian dari Negara Kesatuan Re-publik Indonesia.

Gili Iyang dan Lempengan SurgaGili Iyang merupakan sebuah

pulau timur yang ada di kabu-paten Sumenep, yakni sebuah pulau dengan kondisi geografis yang sulit dijangkau, karena be-lum ada pelabuhan yang diban-gun oleh pemerintah daerah, sekaligus jalan darat ketika sam-pai belum mencerminkan seba-gai jalan transportasi yang patut untuk dilewati, padahal pulau Gili Iyang memiliki potensi alam yang dapat dikembangkan untuk masa yang akan datang. Peme-rintah Kabupaten Sumenep mel-alui instansi terkait seharusnya melakukan eksplorasi potensi alam dan budaya yang ada di pu-lau tersebut.

Menurut Penelitian yang dilakukan tim Pusat Peman-faatan Sains Atmosfer dan Iklin LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) me-nunjukkan bahwa di pulau Gili Iyang terdapat pusat oksigen sebesar 20,9 persen dengan level eksposif limit (LEL) sebesar 0,5

persen. Di tempat lain biasanya nilai level eksposif limit (LEL) sebesar 0,05 persen. Kandungan oksigen tersebut sebagai salah satu indikator masyarakat di Pu-lau Gili Iyang memiliki rata-rata usia lebih panjang dibanding da-erah lain, meskipun tidak mela-kukan olah raga atau perawatan kesehatan yang khusus. (http://giewahyudi.com/wisata-pulau-giliyang-perlu-didukung-in-frastruktur-yang-baik/).

Hal tersebut di atas, setidaknya menjadi cambuk bagi Pemerintah Daerah un-tuk mengembangkan pulau Gili Iyang dalam bentuk nyata, yakni dengan membangun infrastruk-tur untuk bisa sampai ke pulau Gili Iyang, semacam penyediaan alat transportasi dan pelabuhan yang layak, sehingga akses ke pulau Gili Iyang bisa ditempuh dengan cepat.

Gili Iyang sebagai pusat oksigen, akan memberikan energi positif bagi pemerin-tah daerah untuk membangun infrastruktur di pulau terse-but, sekaligus mempersiapkan masyarakatnya, baik secara pemikiran, budaya dan semaca-mnya, sehingga masyarakat pulau Gili Iyang tidak terkejut ketika investasi dari luar masuk ke pulau tersebut.

Maka, tugas pemerintah, to-koh agama, budayawan harus bersinergi untuk menjadikan pulau Gili Iyang sebagai sebuah pulau dengan potensi wisata kesehatan. Sinergitas antar pemangku kepentingan akan menjadikan pulau Gili Iyang sebagai pulau dengan potensi wisata kesehatan, sekaligus untuk mengurangi pelbagai bentuk eksploitasi dari orang-orang yang tidak bertang-gungjawab, lantaran kita tahu bahwa dengan membangun pu-lau tersebut, maka akan terjadi silang kepentingan, baik secara politik, agama dan budaya=

*) Budayawan dan Dosen di STKIP PGRI Sumenep.

Indonesia dengan ber-bagai pulau seperti

pecahan surga yang dianugerahkan Tuhan kepada penduduknya.

Hal ini bisa dilihat den-gan berbagai macam potensi yang berada di dalamnya, meski-pun acapkali peme-

rintah belum mampu menangkap pecahan

surga itu sebagai basis dari prioritas

program yang harus di-lakukan, bukan hanya sekedar dicanangkan

atau direncanakan.

enaikan gas elpiji kian tak terkendali. Untuk ukuran 12 kilogram, harganya kini men-

capai Rp 117.708 per tabung. Pada-hal semula harganya sudah tinggi, mencapai Rp 70.200 per tabung. Ada kenaikan cukup kuat, nyaris mencapi Rp 10.000. Kenaikan har-ga elpiji ini tentu sangat tajam. Sa-ngat mencekik rakyat. Makin mem-buktikan gas elpiji itu menjadi gas ganas,karena ledakannya mempo-rakporandakan bangunan dan seis-inya, juga harganya kian terbukti membuat panas nyaris semua rak-yat diatas bumi ini.

Pemerintah yang seharusnya melindungi rakyatnya, justru tidak bisa berbuat banyak. Rakyat dibi-arkan kian tergencet. Setelah kenai-kan harga BBM naik, harga semba-ko melejit, kini gas elpiji pun, yang mulai menjadi kebutuhan rakyat ikut-ikutan melonjak melangit. Rak-yat semakin tak berdaya, terhimpit kenaikan harga berbagai barang ke-butuhannya. Penderitaan rakyat ini sama sekali tidak membuat peme-rintah terketuk. Buktinya pemerin-tah hanya bisa menyesalkan kenai-kan harga elpiji. Penderitaan rakyat hanya dijawab dengan sebuah per-nyataan penyesalan yang menga-lir dari mulut pemangku kekuasaan tertinggi di negeri ini.

Padahal yang dibutuhkan rakyat bukanlah sekedar ucapan penye-salan. Rakyat butuh perlindungan dan pengayoman. Rakyat yang kini sedang mengalami sakit ekonomi, tidak dapat lagi berkeluh kesah, selain terhadap pemerintah. Na-mun ketika pemerintahnya sendiri pun tak berkutik menangani kasus kenaikan harga elpiji, kepada siapa lagi rakyat akan menjerit. Jangan sampai pemerintah terus menerus menjadikan rakyat sebagai sapi perah. Pemerintah, baik eksekutif maupun legislatif, jangan sampai menari di atas penderitaan rakyat.

Rakyat sebagai konsumen tidak berdaya. Tidak mungkin lagi meng-hindar dari elpiji, karena sudah menjadi kebutuhan. Apalagi mau kembali memakai minyak tanah, su-dah tidak mungkin lagi.(*)

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III 9PROBOLINGGO SENIN 6 JANUARI 2014

No. 0274 | TAHUN III 9LINTAS JATIMKORAN MADURA

BPJS-LPG Ibarat Madu dan RacunKenaikan LPG, Pukulan Telak bagi Masyarakat

Ditemui di Surabaya, pakar anti korupsi, Dr. Ulul Albab me-nanggapi adanya indikasi per-pecahan antar- koalisi berkenaan dengan isu tersebut. "Kita lihat saja, akan ada anggota koalisi yang di masa-masa seperti ini yang ingin keluar dengan ikut arus publik," ujarnya, Minggu (5/1).

Dia menerangkan bahwa me-masuki tahun politik, isu sep-erti ini biasa dimainkan agar ada sosok yang ditampilkan sebagai pahlawan. "Ini permainan politik murahan," ungkapnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan bagaimana strategi permainan murahan ini. Dalam kasus seperti ini akan ada anggota koalisi yang memancing agar ada tokoh tert-

entu yang dikeluarkan dari koal-isi. "Dengan demikian maka yang bersangkutan akan lepas dari dosa-dosa pemerintahan pada ka-binet Indonesia bersatu jilid dua," tegasnya.

Di satu sisi BPJS memberi dampak positif untuk masyarakat, hanya saja dalam permainan sep-erti ini, tokoh Surabaya ini men-yayangkan imbas lain dari politik madu dan racun yang menimpa masyarakat. "Sayang sekali jika harga Elpiji harus naik di tengah melemahnya rupiah. Ini pukulan telak bagi masyarakat," ujarnya.

Kendati rakyat yang selalu menjadi korban, namun dia ber-pendapat bahwa rakyat sudah tidak dapat dibodoh-bodohi lagi. Untuk itulah dia mengajak

masyarakat untuk menyaksikan plot-plot yang akan terjadi beri-kutnya. "Mari kita saksikan ber-sama-sama. Mungkin sebentar lagi kita akan melihat isu koalisi retak," ujarnya.

Menurut dia, sah-sah saja jika pertamina memberlakukan harga pasar untuk tabung elpiji 12 kg apabila dinilai sebagai konsum-si masyarakat kelas atas. "Tapi masalahnya pemerintah tidak cukup kuat mengawasi kelas me-nengah ke atas tersebut untuk

tidak menggunakan Elpiji 3 kg," tegasnya.

Dari sudut pandang inilah Ulul berpendapat bahwa wajar bila masyarakat mengaitkan kenaikan harga elpiji sebagai pengalihan isu. Berangkat dari fenomena ini, Ulul Albab menerangkan bahwa akan muncul perdebatan publik yang menyita energi. "Lihat saja faktanya sekarang tabung 3kg sudah mulai langka ‘kan? Rakyat pasti akan segera disibukkan den-gan kepentingan mereka," ujarnya

Menurutnya perhatian masyarakat akan kasus ko-rupsi yang belum selesai pasti akan tersita. "Rakyat pasti akan berbondong-bondong untuk mendaftarkan diri, berita-berita penyelesaian kasus korupsi tidak akan sempat mereka perhatikan lagi," tandas mantan Rektor Uni-tomo, Surabaya.

Hanya saja fenomena ke-naikan elpiji dia nilai sebagai fenomena yang dipaksakan un-tuk rakyat. Menurutnya, kenai-kan elpiji ini adalah tindak lanjut dari isu penangkapan teroris yang tidak berhasil menyita perhatian publik. Fakta di lapangan menu-

rut pengamatannya, masyarakat adem-adem saja menanggapi isu tersebut. Berbeda dengan peng-gerebekan terduga teroris awal-awal dulu.

"Sekarang kita tinggal tunggu saja reaksi publik, apakah kenai-kan eliji 12 kg itu mereka menjadi panik atau biasa-biasa saja. Tapi bagaimanapun kasus korupsi harus diselesaikan dengan atau tanpa perhatian masyarakat," pungkas Ulul yang juga pernah menjabat Ketua 2 ICMI, Surabaya ini.

Menurutnya, apa yang sudah dipaparkan oleh Pertamina se-makin memperjelas ketergantun-gan Indonesia kepada pihak luar. “Ini semakin memperjelas juga kacaunya manajemen migas In-donesia kepada dunia,” jelasnya.

Lebih jauh dikatakannya, dulu masyarakat diminta beralih dari minyak tanah ke gas dalam rang-ka mengurangi beban subsidi. Dan memang pada saat itu di gas Indonesia berlimpah. “Sekarang, kok dengan alasan yang sama gas elpiji naik karena biaya impor naik. Inilah mungkin, quo vadis pemerintah era ini?” ujarnya.

= G ARMADIANTO SEMERU

SURABAYA - Awal tahun ini rakyat dikejutkan oleh dua fenomena yang bisa diibaratkan sebagai madu dan ra-cun. Diresmikan bersamaan pada 1 Januari 2014, Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) bagaikan madu yang bisa membantu dari segi kesehatan masyarakat. Na-mun kenaikan harga LPG (elpiji) yang mencapai 70% untuk tabung 12 kg meracuni anggaran rumah tangga masyarakat.

Dr. Ulul AlbabPakar Anti Korupsi

JELANG PEMILU

Gus Sholah: Tekan Golput dengan Capres Alternatif

"Tujuh tokoh yang dideklar-asikan sebagai bakal Capres alternatif hasil Konvensi Rakyat itu, diharapkan bisa menekan jumlah golput dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pilpres 2014," kata Gus Sholah, Minggu (5/1).

Capres alternatif yang mengi-kuti konvensi itu, di antara-nya Prof. Sofjan Siregar (Rektor Islamis University of Europe, Rotterdam, Belanda), DR Anni Iwasaki (Aktifis Perempuan yang

tinggal di Jepang), Ricky Sutanto (Pengusaha dan Aktifis Pember-dayaan Masyarakat), Isran Noor (Bupati Kutai Timur), Tony Ardi

(Mantan Aktifis), Rizal Ramli (Ekonom yang juga Mantan Men-ko Perekonomian dan Menkeu di era Gus Dur), juga Yusril Ihza

Mahendra (Politisi PBB, Mantan Menkumham di era Megawati Soekarnoputri dan Mensesneg di era SBY).

Gus Solah juga berharap, dengan munculnya tujuh bakal capres alternatif ini, masyarakat memiliki lebih banyak pilihan tentang siapa yang layak mem-impin pemerintahan Indonesia 2014-2019. "Dengan adanya kan-didat alternatif ini, setidaknya yang 50 persen itu, bisa turut memilih berdasar partai berdasar suara hatinya," ujar mantan pasangan Wiranto pada Pilpres edisi 2004 silam itu.

Menurut Gus Sholah, mereka yang diajukan dalam Kon-vensi Rakyat itu, merupakan orang-orang yang dinilai rekam jejaknya bagus. "Dari 25 orang yang mendaftar, hanya 7 orang ini yang sangat bagus rekam jejaknya dan layak kita ikut-kan dalam konvensi," jelas Gus Sholah.

Debat publik 'Capres Rakyat' putaran pertama ini digelar di Hotel Mojopahit, Jalan Tunjun-gan, Surabaya. Rencananya Kon-vensi Rakyat Capres Alternatif 2014 itu, akan di gelar di enam daerah di antaranya Surabaya, Makassar, Medan, Samarinda, Bandung, Jakarta.

= DODI BASHORI

SURABAYA - Pengasuh Ponpes Tebuireng, Jombang, KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah) Ketua Komite Konvensi Rakyat memimpin Konvensi Rakyat Capres Alternatif 2014 di Surabaya, Minggu (5/1). Konvensi tersebut bertujuan memini-malisir jumlah Golput dalam Pilpres 2014. Acara tersebut diisi dengan debat publik dan diikuti tujuh kandidat yang di klaim pilihan rakyat.

ddy/koran maduraKONVENSI Suasana konvensi rakyat yang digelar di Hotel Mojopahit Surabaya, Minggu (5/1).

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III 10 LINTAS JATIM

MENDUKUNG LANGKAH NASDEM

Khofifah Saksikan 2.014 Ekor Burung

han/koranmadura Ketua PP Muslimat, Khofifah Indar Parawansa saat menyaksikan pelepasan 2.014 ekor bu-rung di Taman Bungkul Surabaya, Minggu (5/1) . 2.014 EKOR BURUNG

SURABAYA - Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama, Khofifah Indar Parawansa, Minggu (5/1), kembali muncul di Surabaya, pasca kekalahannya dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur, 29 Agustus 2013 silam. Kemunculannya kali ini dalam rangka mendukung langkah Par-tai Nasional Demokrat (NasDem) melestarikan lingkungan dengan melepas sekitar 2.014 ekor bu-rung dari jenis Kutilang, Prenjak, Perkutut dan burung Pipit di Ta-man Bungkul, Surabaya, kemarin.

Kepada wartawan, Khofifah mengaku memberi apresiasi yang tinggi terhadap langkah Nas-Dem tersebut. Ia berharap, aksi tersebut diikuti oleh pihak lain sehingga warga Surabaya tidak perlu ke luar negeri jika ingin menikmati kicauan burung.

" Kita tidak perlu ke Singapu-ra dan Malaysia, jika ingin meli-

hat burung-burung terbang bebas dan mendengar kicauannya, asal di Surabaya kita bisa melakukan hal serupa," tandasnya.

Karena itu, Khofifah mengu-sulkan kepada Walikota Surabaya Tri Rismahari yang selama ini konsen membangun lingkungan dengan baik dapat mengimbangi dengan melestarikan burung di taman-taman kota. Khofifah mengakui dulu dia sering melihat banyak tanaman Anggrek dan menemukan indahnya suara burung di daerah pegunungan. Namun, kini suara-suara burung itu sudah jarang dia temukan dimana-mana, karena yang terlihat di Surabaya sekarang adalah hutan-hutan 'beton' yang menjulang. Menurut Khofifah, Walikota sebaiknya mengingat-kan para pengembang baru yang ingin mengurus Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) di Surabaya,

agar menanam pohon Kersen dan Cemara. Karena itu, akan menjadi habitat tumbuh kembang burung secara baik.

“Sekarang, lingkungan hidup kita sudah pada posisi yang membutuhkan perhatian. Kalau burung dilepas maka membu-tuhkan habitat tumbuh kembang secara baik. Biasanya burung itu akan tumbuh dengan baik kalau ada pohon Kersen dan Cemara,” urainya.

Sementara itu, Partai Nasion-al Demokrat (NasDem) meminta masyarakat untuk tidak me-nangkap dan memperjualbelikan burung Kutilang. Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPP NasDem, Sri Sajekti Sudju-nadi, akan sangat indah apabila taman-taman di Kota Surabaya menjadi habitat yang nyaman bagi burung.

= E HANA DIMAN

Ungkap Kejanggalan Pemilukada

Menanggapi hal tersebut, calon Gubernur Jatim dari jalur Independen, Eggi Sudjana an-gkat bicara. Eggi berharap, pu-tusan MK tentang Pemilukada Jatim agar tidak berhenti pada pengusutan soal kejanggalan proses sidangnya, tetapi juga KPK diminta untuk mengung-kap aspek tipikornya.

Eggi bahkan menilai, jika ternyata Akil juga terlibat dalam sengketa Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2013, maka men-urutnya kemenangan Soekarwo- Syaifullah Yusuf sebagai keme-nangan ilegal.

“Jika Akil juga terbukti dalam sengketa Pemilukada Jatim, maka hasil putusannya batal demi hukum. KPK harus minta keterangan Hamdan se-bagai hakim yang nangani kasus itu,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (05/01).

Putusan sengketa Pemilu-kada Jatim yang memenangkan pasangan Soekarwo-Gus Ipul, masih menyisakan beberapa persoalan. Pasalnya, Akil di-tangkap pada saat sengketa Pemilukada Jatim mendekati hari putusan, termasuk juga proses sidangnya yang dipan-

dang janggal.Eggi Sudjana yang berpa-

sangan dengan Moh. Sihat pada saat mencalonkan diri, juga ber-harap agar KPK mampu menem-bus hubungan kasus Pemilukada Jatim dengan kasus korupsi di Jawa Timur yang ditengarai se-bagai korupsi kelas wahid.

“Abraham kan bilang di Jawa Timur ada korupsi yang luar biasa, ini hasil pemilukada-nya janggal, ya KPK harus mampulah menembusnya,” pungkas Eggi yang menempati posisi buncit saat pemilukada jatim 2013 lalu.

Sebelumnya, Koordina-tor Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Ucok Sky Khadafi juga menga-takan, KPK harus fokus kepada indikasi suap Pemilukada Jatim yang melibatkan tersangka Akil Mohctar. “Sudah selayaknya KPK harus mengarah ke Jawa Timur karena berkaitan dengan Akil Mochtar,” ujar Ucok saat dihubungi Aktual.co di Jakarta, Kamis (02/01).

Dia menjelaskan, penyelesa-ian sengketa-sengketa Pemilu-kada yang ditangani Akil Mochtar dipastikan terindikasi suap.

= DODI BASHORI

SURABAYA – Statemen Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad tentang koruptor besar di Jatim bisa jadi mulai mendekati kenyataan. Hal ini terlihat dari kasus suap yang menjerat mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Muchtar ternyata tidak berhenti pada kasus sengketa Pemilukada Gu-nung Mas dan Lebak saja. Namun juga merembet ke daerah lain, termasuk Jawa Timur. KPK mulai mem-bidik korupsi di Jawa Timur dengan menjadikan Pemi-lukada-nya sebagai pintu masuk.

KINERJA IBU-IBU

Warga Surabaya Berharap PKK Masuk Raperda RT/RW SURABAYA - Sejumlah warga

di Kota Surabaya berharap agar kinerja ibu-ibu yang tergabung dalam PKK atau Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga masuk dalam Raperda Pedoman Pem-bentukan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan, Rukun Warga dan Rukun Tetangga.

"Selama ini kinerja ibu-ibu PKK sama dengan pengurus RT dan RW. Tapi selama itu juga kurang mendapat perhatian dari

pemerintah kota. Jika pengurus RT/RW mendapatkan biaya trans-port, tapi ibu-ibu PKK tidak," kata Ketua RT 4/RW 11 Medayu Utara, Kelurahan Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, Sutekno saat pertemuan dengan ang-gota DPRD Surabaya di kampung setempat, Minggu (5/11).

Menurut dia, selama ini kinerja ibu-ibu PKK dalam program Posy-andu dan kegiatan-kegiatan ibu ru-mah tangga lainnya rutin dilakukan.

Bahkan, lanjut dia, kinerja ibu-ibu PKK lebih bisa terlihat manfaatnya di masyarakat. "Kami berharap ini diperhatikan pemkot. Jika perlu sarana dan prasarana pendukung kegiatan PKK dibantu," katanya.

Hal sama juga diungkapkan Ketua RW 11 Medayu Utara Supar-to. Ia mengatakan peran ibu-ibu PKK sangat penting dalam penun-jang pemberdayaan masyarakat.

"Pemberdayaan ekonomi di tingkat kampung selama ini yang

jalan juga dilakukan oleh ibu-ibu PKK. Maka peran mereka harus diperhatikan pemkot," katanya.

Mendapati hal itu, anggota Komisi C DPRD Surabaya Her-lina mengatakan pihaknya akan menampung aspirasi dari warga Medayu Utara tersebut. "Kebetulan saat ini, komisi C sedang memba-has Raperda Pembentukan RT dan RW sehingga itu bisa dimasukkan dalam raperda," katanya.

Herlina mengatakan dalam

pembahasan raperda tersebut sem-pat ada usulan memberikan uang transport kepada pengurus PKK dan sarana penunjungan kegiatan PKK.

Ketua Komisi C DPRD Sura-baya Sachiroel Alim sebelumnya mengatakan draf raperda pem-bentukan RT/RW perlu dikoreksi karena dalam salah satu pasal disebutkan adanya larangan Ketua RW dan RT masuk dan terlibat dalam Partai Politik.

= ANT/DIK

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III 11LINTAS JATIM

SAMBUT KEMENANGAN

Bonek Turun Jalan SURABAYA – Bonekmania,

pendukung Persebaya melaku-kan aksi turun dengan berkonvoi mengelilingi Pusat Kota Sura-baya, Minggu (5/1). Aksi terse-but sebagai luapan kegembi-raan setelah Persebaya menjadi Juara Divisi Utama dan berhasil lolos promosi di Indonesia Super League (ISL).

Pantauan Koran Madura, ratu-san supporter bola beratribut hijau ini, berkumpul di Jalan Simpang Dukuh yang merupakan Markas Persebaya dan Yayasan Suporter Surabaya. Mereka berkonvoi meng-gunakan motor dan mobil dengan pengawalan ratusan Sabhara Pol-restabes Surabaya.

Dalam pengamanan polisi juga menyiapkan 1 unit mobil water can-non di depan Gedung Negara Gra-hadi di Jalan Gubernur Suryo.

Kabagops Polrestabes Sura-baya, AKBP Sudamiran menga-takan pihaknya menyiapkan 341 personil Sabhara dan Intel guna mengamankan kegiatan konvoi tersebut.

"Konvoi ini bergerak dari Sim-pang Dukuh, dilanjutkan ke Ja-lan Gubernur Suryo, Panglima Sudirman dan kembali lagi ke Mar-kas Persebaya di Jalan Simpang Dukuh," jelas AKBP Sudamiran saat ditemui di sela-sela konvoi Bonek Mania di Jalan Simpang Dukuh, Surabaya.

Persebaya dibawah kendali Diar Kusuma Putra ini mampu mengan-tar Tim Bajul ijo menjadi juara Divisi Utama dan mengantarkannya ke ISL.

Namun sayangnya, saat ini masih terjadi dualisme Perse-baya. Para Bonek menganggap Persebaya 1927, yang musim lalu bermain di Indonesian Premier League (IPL), sebagai Persebaya yang asli. Akan tetapi PSSI jus-tru mengakui Persebaya ISL yang dibentuk dari tim bernama Per-sikubar Kutai Barat dan berhasil menjuarai Divisi Utama PT Liga Indonesia musim lalu.

= G ARMADIANTO SEMERU

ari armadianto/koran madura Bonek Mania konvoi keliling Pusat Kota Surabaya, Minggu (5/1) meluapkan kegembiraan atas kemenangan Persebaya menjadi juara Divisi Utama dan melaju ke ISL. LUAPKAN KEGEMBIRAAN

KPU Jangan Memihak

"Jangan sampai kasus pilgub Jawa Timur terulang kembali. Ada komisioner KPU yang pro ter-hadap. Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur, Jalaludin Alham ke-pada Koran Madura, Minggu (5/1) kemarin.

Untuk diketahui, dalam pilkada Jawa Timur, Ketua KPU Provinsi Jawa Timur Andry De-wanto Achmad dituding pro ter-hadap pasangan Berkah dalam pilgub Jatim 2013, akibat tinda-kannya mem-broadcast- pesan

melalui BBM yang isinya "Sak-sikan keunggulan Cagub PKB Khofifah IP dlm debat kandidat di Metro TV live dr Gramedia Expo malam ini jam 19.00 WIB. Sebarkan..:)". Akibat tindakan-nya tersebut, Andry berurusan dengan DKPP.

Karena tidak ingin kasus se-rupa terjadi, Jalal meminta agar timsel benar-benar merekomen-dasikan 10 nama calon anggota KPU Jatim yang benar-benar in-dependen ke KPU Pusat. Anggota KPU yang baru, kata Jalal, harus

bisa berdiri ditengah-tengah. "Tidak ke kanan atau ke kiri, bek-erja proporsional dan profesional untuk mengabdi pada bangsa, dunia dan akhirat. Jaga keper-cayaan rakyat, karena sekali lagi rakyat dikecewakan akan sulit untuk memulihkan," tandasnya.

Menanggapi permintaan tersebut, Ketua Timsel Calon Anggota KPU Provinsi Jawa Timur Aribowo kepada Koran Madura, Minggu (5/1) mengata-kan, seluruh pelamar calon ang-gota KPU bukan partisan partai politik.

"Kami sudah melakukan se-leksi administrasi terhadap 203 pelamar, tak satupun partisan parpol, termasuk 5 orang komi-sioner KPU Jatim yang sekarang," katanya.

Dari 203 tersebut, 33 orang dinyatakan gugur. Sedangkan 170 lainnya lolos dan hari ini mengikuti tahapan berikutnya, yakni test psikologi, termasuk 5 orang komisioner KPU Provinsi Jawa Timur yang masih aktif yakni Andry Dewanto Ahmad, Nadjib Hamid, Sayekti Suindiyah, Agus Mahfudz Fauzi dan Agung Nugroho. Sebelumnya mereka telah melewati tes tulis dan kes-ehatan. Setelah 3 tes tersebut selesai, timsel akan menjumlah-kan skor nilai masing-masing pe-serta. Peserta yang lolos tahap II ini akan diambil 20 orang. Kemu-dian, 20 orang ini akan menjalani proper dan wawancara dengan timsel. Selanjutnya timsel akan mengambil rangking 10 besar.

= E HANA DIMAN

SURABAYA - DPRD Provinsi Jawa Timur meminta kepada Tim Seleksi (Timsel) calon anggota KPU Provinsi Jawa Timur agar tidak meloloskan calon anggota KPU yang be-rafiliasi kepada partai tertentu, agar lembaga penyeleng-gara pemilu di Jawa Timur kembali dipercaya warganya.

POLWAN BERJILBAB

Khofifah: Saya Siap Sumbang Jilbab untuk Polwan SURABAYA - Ketua Umum

Pengurus Pusat Muslimat Nah-dlatul Ulama, Khofifah Indar Parawansa mengatakan siap menyumbang dan memenuhi ke-butuhan jilbab bagi Polwan Mus-limah di seluruh Indonesia jika masalah dana menjadi kendala penerapan kebijakan tersebut.

"Kalau Polri tidak memiliki alokasi anggaran pengadaan bagi Polwan yang ingin berjilbab, saya siap membantu berapapun

kebutuhan yang diperlukan," ujarnya saat meresmikan Yayasan Radiant Indonesia (YRI) di Jalan Jambangan Kebon Agung Sura-baya, Minggu (5/1).

Ia mengapresiasi kebijakan Ka-polri Jenderal Polisi Sutarman yang mempersilahkan Polwan berjilbab.

Menurut dia, di samping untuk melaksanakan tugas, jilbab sekali-gus mengamalkan Syariat Islam.

Khofifah yang pernah men-jabat Menteri Pemberdayaan

Perempuan era Presiden KH Abdurrahman Wahid itu men-gaku awal Desember 2013 sudah mengirim pesan singkat melalui sms kepada Kapolri Jenderal Sutarman.

Hanya saja, hingga saat ini be-lum mendapat respon dari Kapolri yang juga pernah menjabat sebagai ajudan pribadi (Alm) Presiden Ab-durrahman Wahid tersebut. "Kalau nanti dijawab, saya mau pastikan berapa kebutuhannya, warna,

dan bahannya seperti apa. Saya bersama teman-teman siap meng-koordinir membantu berapapun jilbab yang dibutuhkan, bahkan bisa lebih," kata mantan Calon Gubernur Jawa Timur di Pilkada 2013 tersebut.

Sejumlah kerabat Khofifah yang sudah menyatakan kesedi-aan dan kesanggupannya mem-bantu pengadaan jilbab Polwan, antara lain Arzeti Bilbina, Neno Warisman, dan lainnya.

Menurut dia, jika negara tak sanggup mengalokasikan anggaran untuk kepentingan kaum musli-mah melaksanakan Syariat Islam merupakan sebuah ironi. Pasalnya, subsidi BBM yang nilainya mencapai triliunan bisa teratasi. "Pencerahan suatu kaum itu bisa terjadi antara ulama atau kiai dan umara atau pemerintah bisa bersatu. Ini yang diinginkan bersama dan semoga segera terealisasi," kata Khofifah.

= ANT/DIK

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III 12 LINTAS JATIM

Ketua KPU Siap Diperiksa KPK

"Besok (hari ini) pukul 10.00 WIB, saya siap diperiksa KPK se-bagai saksi. Sekarang (tadi malam) saya dalam perjalanan ke bandara Juanda untuk terbang ke Jakarta pukul 19.40 WIB," kata Andry ke-pada Koran Madura melalui BBM, tadi malam.

Andry sempat izin pada panggilan pertama KPK pada Selasa, 31 Desember 2013 lalu karena mengikuti rangkaian test dan wawancara kesehatan se-

leksi calon anggota KPU Provinsi Jatim periode 2014-2019, di RS Unair Kampus C Surabaya. Ke-mudian ia menerima panggilan kedua dari KPK, Sabtu (4/1) dua hari yang lalu. Surat panggilan dikirim dengan jasa layanan pengiriman JNE. Pada pemerik-saan ini, Andry tidak didamp-ingi siapapun, termasuk kuasa hukum. Menurutnya, ia tidak perlu didampingi karena yakin dirinya tidak mengetahui adan-

ya dugaan suap dalam sengketa pilgub Jawa Timur.

"Saya tidak tahu soal suap di pemilukada Jawa Timur men-yangkut diri saya selaku Ketua KPU Provinsie Jawa Timur mau-pun pribadi. Dan saya tidak pernah berkomunikasi dengan hakim atau pegawai MK secara langsung ataupun tidak lang-sung di luar sidang. Saya han-ya melaksanakan tugas selaku termohon, membantah semua alat bukti dan saksi pemohon (Berkah) di dalam persidangan MK," tandasnya.

Dalam pemeriksaan hari ini, Andry membawa sejumlah doku-men, antara lain, SK penetapan pasangan calon yang memen-uhi syarat, SK hasil rekapitulasi hasil penghitungan suara pilgub, SK pasangan calon terpilih, Pu-

tusan MK dan Putusan DKPP. Ia yakin tidak mengetahui kasus suap dalam sengketa pilgub Jawa Timur yang diajukan pasangan Berkah ke MK. Pada perkem-bangannya, mantan Ketua MK diduga menerima suap dalam penanganan sengketa Pemiluka-da Jawa Timur . Meski pada saat pembacaan vonis pilkada Jatim pada 7 Oktober 2013, Akil tidak ikut serta dalam pembacaan putusan yang hasilnya guga-tan Berkah ditolak dan pasan-gan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) tetap terpilih kembali sebagai pasangan gubernur dan wakil gubernur Jatim 2014-2019, karena terlebih dahulu ditahan KPK.

= E HANA DIMAN

SURABAYA - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur, Andry Dewanto Ahmad, hari ini siap diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan suap sengketa pilgub Jawa Timur, dengan tersangka mantan Ketua KPK Akil Mochtar.

Andry Dewanto AhmadKetua KPU Jawa Timur

JADI BANDAR SABU

Dua Warga Madura DitangkapSURABAYA – Peredaran

Narkoba yang bersumber dari pulau garam Madura kian mem-prihatinkan. Kali ini Mohammad Agus (25) warga Lenteyan, Sam-pang Madura dan Salehudin (26) warga Balanan Sapling, Madura di tangkap Unit Idik II Satreskoba Polrestabes Surabaya di Jl Basuki Rahmad, Surabaya, saat mengan-tar pesanan Narkoba jenis Sabu.

Dari tangan kedua tersangka, petugas mendapatkan dua plastik berisi sabu 80,88 gram, satu buah kotak yang dilakban, dua unit mo-bil Honda Brio dan Daihatsu Xe-nia milik tersangka yang disewa serta dua buah handphone.

Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Suparti menga-takan, penangkapan terhadap dua tersangka kurir Narkoba jenis sabu

ini dilakukan lewat operasi rahasia polisi yang menyamar alias under-cover buy. Saat itu, anggota polisi yang menyamar berhasil meyakin-kan dua kurir ini bahwa dirinya sedang membutuhkan suplai sabu dalam jumlah besar karena banyak pesanan dari pelanggan.

Pada waktu dan tempat yang dijanjikan, pesanan itu diantar oleh kedua tersangka ini. Saat itulah, polisi membuka penyamarannya dan langsung menangkap mereka. ”Kedua tersangka yang ditang-kap merupakan bandar yang akan mengantar pesanan langganannya. Selama ini keduanya sudah empat kali melakukan transaksi di tempat yang sama,” terang Suparti sambil menyebut lokasi resto cepat saji di kawasan Jl Basuki Rahmad.

Pada petugas penyidik yang

memeriksa keterangannya, Agus mengaku sabu itu didapatnya dari AS warga luar Surabaya yang langsung mengantar ke Madura saat ada pesanan. Bapak satu anak ini mengaku mendapat un-tung 50 ribu per gramnya. “Saya jual dengan cara dibikin paket per gram agar mendapat keuntungan lebih banyak,” terangnya.

Sementara Kanit II Sat Resko-ba Polrestabes Surabaya Iptu Henry Eko Irawan mengatakan, bahwa timnya saat ini sedang mengejar AS pemasok barang yang saat ini ditetapkan sebagai DPO. “Namun bisa jadi itu hanya nama asal sebut agar pemasok yang asli tak bisa tertangkap. Hal itu lumrah dalam dunia atau jar-ingan Narkoba,” tegasnya.

= DODI BASHORI

TUNJUKKAN BARANG

BUKTI.Kanit II Sat

Reskoba Pol-restabes Sura-

baya Iptu Henry Eko Irawan

menunjukkan barang bukti

sabu-sabu dan tersangka di

Mapolrestabes Surabaya.

RUMAH SAKIT

Perbanyak Ruang Kelas IIISURABAYA – Dua rumah

sakit milik Pemerintah Kota Surabaya, yakni Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. Soewandhie dan RS Bakti Dharma Husada (BDH) akan memperbanyak ke-las III bagi pasien di luar askes dan belum terdaftar Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

“Aku nggak mau nanti kamar kelas III full , lalu jadi alasan ru-mah sakit menolak pasien,” tegas Walikota Surabaya, Tri Rismaha-rini, Minggu (5/1).

Risma menjelaskan, kamar kelas VIP diturunkan ke kelas I, kelas I diturunkan ke ke-las II, kelas II diturunkan ke kelas III. “Tiap kelas saya down grade kelas supaya bisa menampung banyak pasien, khususnya kamar kelas III lebih banyak,”ujar Risma.

Ia mengaku khawatir jika ternyata kelas III dengan tarif Rp.40.000/hari tersebut akan penuh oleh warga yang tercover oleh program yang 1 Januari 2014 tersebut diluncurkan. “Kalau kepepet, Puskesmas yang sudah memenuhi syarat, saya akan buka kelas III,” imbuhnya.

Risma menuturkan, Badan Penyelenggara Jaminan So-sial (BPJS) memiliki 48 rumah sakit rujukan di Surabaya, selain puskesmas. “Tapi Pemkot Surabaya cuma mengkoordinir 2 rumah sakit, RSD Soewandi dan RS BDH. Maka itu kami berusaha jangan sampai kami kekurangan kamar kelas III,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya,

Febria Rahmanita menegaskan bahwa pihaknya sudah mel-akukan sosialisasi terkait JKN kepada warga beberapa bulan sebelum pergantian tahun 2014. Untuk saat ini, kartu JKN belum jadi karena masih dalam masa transisi yang kemungkinan memakan waktu tiga bulan.

“Kartu JKN belum terbit, tapi kita terima dulu kartu lama (Jamkesmas biru, Askes maupun Jamsostek - red). Kalau kartu JKN-nya jadi, kartu akan diganti,” ujarnya.

Selain peserta BPJS, Pemkot juga menampung pasien tak mampu dengan syarat mereka melampirkan keterangan miskin dan KTP Surabaya di mana biayanya ditanggung oleh Pemkot Surabaya.

Selain mendown grade, Tahun 2014 Pemkot Surabaya akan memperluas RSD Soe-wandhie untuk menambah jumlah kamar rawat inap, kamar operasi dan ruang ronsen. Per-luasan yang sedikitnya mema-kan 20 rumah warga tersebut diharapkan tidak ada pasien yang waiting list.

Menyandang status ru-mah sakit tipe B ini, selama ini ruang operasi yang ada di lantai 1 jumlahnya hanya 2 unit sehingga tidak seimbang den-gan jumlah pasien. Maka akan dibangun 3 kamar operasi lagi yang akan dipakai untuk pasien rawan inap. Sedangkan 2 kamar operasi yang lama dikhususkan bagi pasien IGD.

= G ARMADIANTO SEMERU

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III 13PROBOLINGGO SENIN 6 JANUARI 2014

No. 0274 | TAHUN III 13PROBOLINGGOKORAN MADURA

Harga Elpiji Terancam BergejolakDiskoperindag Segera Pantau Pasar

Kepala Diskopindag Kota Probolinggo, Zainullah saat dikonformasi terkait hal itu enggan untuk memberikan ko-mentar. Alasannya, kenaikan harga elpiji 12 kg tersebut masih belum ditetapkan oleh pemerin-tah. “Saya belum bisa memberi-kan komentar terlalu jauh. Kare-na itu masih belum diputuskan oleh pemerintah,” tandasnya kepada wartawan, Minggu (5/1).

Menurut dia, kenaikan harga elpiji 12 kg sebesar 60 persen tersebut jelas akan bergejolak di masyarakat. Terbukti sekarang saja, kenaikan itu sudah men-jadi tarik ulur. “Jelas nanti akan bergejolak,” kata Zaenullah.

Untuk mengantisipasi ter-jadinya gejolak itu, pihak Dis-kopindag segera mengambil langkah dengan melakukan pemantauan pendistribusian gas elpiji itu di tingkat pasar. Rencana pemantauan pasar itu, rencananya akan dilakukan Senin (6/1) atau Selasa (7/1) mendatang. “Kita akan segera melakukan pemantauan pasar untuk melihat perkembangan-nya,” katanya.

Zaenullah menjelaskan, harga elpiji 12 kg kini berkisar 70 ribu di pasaran. Jika kenai-kan tersebut sebesar 60 persen, maka harganya akan naik berli-

pat ganda menjadi Rp.125 ribu sampai Rp.130 ribu di pasaran.

Sementara itu, sejumlah ibu rumah tangga (RT) saat dimintai komentarnya soal kenaikan harga elpiji 12 kg, berharap agar pemerintah membatalkan ke-naikan itu. Alasannya, kenaikan tersebut dinilai tidak logis hing-ga mencapai 60 persen. “Kami menilai kenaikan harga itu tidak logis karena lebih dari separuh persen,” ujar seorang ibu RT, Ny. Aisyah asal warga Kecamatan Kademangan.

Dia mengatakan, rencana kenaikan elpiji yang selangit tersebut, justru akan menambah beban bagi masyarakat bawah. Apalagi, kini juga dihadapi oleh sejumlah bahan pokok yang juga mengalami kenaikan di pasaran. “Kalau semuanya naik, masyarakat akan semakin terbe-bani,” tandasnya.

Berbeda dengan Ny. Sundari. Jika harga elpiji 12 kg mengala-mi kenaikan 60 persen, maka tidak menutup kemungkinan gas elpiji 3 kg juga akan men-galami kenaikan. “Kalau harga hal itu sampai terjadi, maka masyarakat akan merubah pola hidupnya menggunakan kayu bakar ketimbang menggunakan gas elpiji,” katanya.

= UGI

PROBOLINGGO – Kenaikan harga gas elpiji 12 kg sebe-sar 60 persen terancam bergejolak. Pasalnya, kenaikan harga tersebut dinilai terlalu tinggi. Sehingga nanti rencana kenaikan itu akan berimbas terhadap inflasi.

MENUNGGU SERAH TERIMA

Gedung Joyo Lelono Belum Diaktifkan

fud/koran maduraPemkab Probolinggo mempunyai gedung serbagunabaru Bekas Gedung Eks Gedung DPRD yang terletak di jalan raya Ahmad Yani Kota Probolinggo.GEDUNG BARU

PROBOLINGGO – Ge-dung Eks DPRD Kabupaten Probolinggo yang terletak di jalan raya Ahmad Yani Kota Probolinggo, akhirnya direno-vasi menjadi Gedung Serbaguna dengan nama Joyo Lelono. Saat ini gedung tersebut masih belum bisa digunakan untuk umum meski pengerjaannya sudah rampung.

Menurut Kepala Bagian Umum Hudan Syarifuddin men-gatakan untuk revitalisasi gedung sudah rampung pada akhir Desember kemarin. Tetapi untuk saat ini gedung tersebut masih belum bisa dipakai.”Gedung ser-baguna sendiri baru bisa difung-sikan setelah penyerahan dari Dinas PU ke Bupati, baru nanti diresmikan,” ujarnya, Minggu (5/1) kemarin.

Penggunaan gedung serba-

guna tersebut, lanjut Hudan, diperkirakan dalam bulan ini sudah bisa dipakai karena revitalisasi sudah selesai semua dan siap pakai.”Perkiraan bulan ini sudah bisa difung-sikan mas, tapi untuk lebih jelasnya konfirmasi ke Dinas PU dulu.”terangnya.

Terkait hal ini, Kepala Dinas PU Cipta Karya, Priyono, belum bisa dimintai konfirmasi, saat dihubungi telpon selulernya juga tidak ada jawaban.

Sementara itu, Kepala Bagian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Santoso, menjelaskan bulan ini sudah bisa difungsikan, tetapi saat ini masih di utamakan untuk keperluan pemerintahan.Kalau untuk umum masih men-unggu rujukan dari Pemkab.

”Gedung serbaguna itu juga bisa dipakai masyarakat

umum maupun perorangan, tetapi ada mekanisme tert-entu, termasuk biaya sewa. Nantinya uang sewa itu akan masuk kas Daerah/Pemerintah setempat.”tandasnya.

Ia mengatakan, untuk revi-talisasi gedung tersebut dimulai 20 Juli 2013 kemarin, dan sele-sai pada akhir Desember 2013 lalu, termasuk semua fasilitas juga sudah dibenahi.”Gedung serbaguna mempunyai fungsi untuk dipergunakan dalam acara-acara khusus.Seperti acara – acara rapat dan acara pertemuan,”timpalnya.

Perlu diketahui, perihal besa-ran dana yang dianggarkan untuk renovasi bekas gedung DPRD Pemkab Probolinggo menjadi gedung serbaguna menelan anga-ran sebesar Rp 815 juta.

= FUD

PILEG

Caleg Demokrat Jangan Takut Wacana Floating PenguasaPROBOLINGGO – Santernya

wacana intervensi ploting pen-gusaha terhadap pemilu legeslatif 9 April 2014 mendatang, mem-buat Partai Demokrat (PD) tidak gentar. Bahkan, PD menganggap wacana itu hanya sebuah isapan jempol.

“Intervensi untuk memplot-ing caleg siapa yang jadi itu saya kira tidak bisa dilakukan oleh sia-papun,” ujar Sekretaris DPC Partai Demokrat Kabupaten Proboling-go, Dedi Irawan kepada wartawan,

Minggu (5/1). Menurut dia, sebagai pengu-

rus partai, pihaknya menghim-bau kepada semua caleg PD agar tidak termakan oleh isu ploting. Pasalnya, untuk menentukan siapa yang mendapatkan dukungan pada pemilu legeslatif, rakyatlah yang bisa menentukan. “Untuk men-dapatkan dukungan itu, rakyatlah yang bisa menentukan,” tandasnya.

Dedi menjelaskan, pada pemi-lu legeslatif mendatang, rakyat sudah tidak bisa dikelabuhi. Ka-

rena rakyat kini sudah mulai cer-das menentukan pilihannya un-tuk memilih seorang wakil rakyat. Hanya saja, untuk mengantisi-pasi terjadinya kecurangan suara pada pileg mendatang, PD akan terus melakukan konsulidasi dan memperkuat saksi di setiap TPS. “Kita akan perkuat saksi nantinya untuk mengantisipasi terjadinya peluang kecurangan,” timpalnya.

Pada pileg mendatang, PD mempunyai target sebanyak 12 kursi. Untuk memenuhi target

tersebut, PD akan terus melaku-kan konsulidasi dengan meng-himbau agar caleg rajin turun ke masyarakat (turba). “Tanpa itu jangan harap seorang caleg bisa jadi,” katanya.

Dedi menambahkan, untuk memenuhi target kursi tersebut, ada strategi khusus yang akan di-jalankan. Namun pihaknya tidak bisa menjelaskan secara detail tentang strategi tersebut. “Kita tidak bisa menjelaskan soal itu. Karena setiap partai itu mem-

punyai strategi masing-masing,” kilahnya.

Dengan target sebanyak 12 kursi itu, Dedi berharap setiap Dae-rah Pemilihan (Dapil) mendapat-kan sebanyak 2 kursi. Hanya saja, Dapil daerah mana saja yang men-jadi perioritas PD, lagi-lagi Dedi enggan menjelaskan.“Kalau soal itu, mungkin bulan Pebruari atau Maret, kita baru bisa menjelaskan dapil mana yang menjadi perioritas mendapatkan kursi,” pungkasnya.

= UGI

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III 14 PROBOLINGGO

Anggaran BLH Mencapai Rp 22,5 M

Hal ini disampaikan Kepala BLH Kota Probolinggo, Budi Kri-syanto saat peluncuran “Aku Bangga Berkarya Bersama BLH” (AB4) di kantor BLH. “BTL itu se-nilai 7,3 miliar dan BL senilai 15,3

miliar,” katanya kepada warta-wan, beberapa waktu lalu.

Besarnya anggaran BLH terse-but, kata dia, untuk mendukung sejumlah pelaksanaan program yang ada di BLH Kota Proboling-

go. Di kantor BLH sendiri terda-pat 12 program serta sebanyak 65 program kegiatan yang sesuai dengan visi dan misi pemkot Probolinggo.

“Jadi anggaran belanja itu pe-runtukannya untuk pelaksanaan pencapaian program yang sudah diagendakan,” terang dia.

Menurut mantan Kepala Ba-peda Kota Probolinggo itu men-jelaskan, dari beberapa program

tersebut terdapat program yang diprioritaskan.

Seperti peningkatan kinerja, pengelolaan sampah serta pen-gendalian pencemaran dan pen-grusakan terhadap lingkungan hidup.“Selain itu masih banyak lagi program yang kita perioritas-kan,” imbuh dia.

Seperti menyangkut pening-katan pengendalian polusi, pen-gelolaan Ruang Tata Hijau (RTH),

konservasi Sumber Daya Alam (SDA) dan lain sebagainya.“Nah, untuk memenuhi target itu, kita perlu melakukan peningkatan terhadap kompetensi SDM yang ada,” katanya.

Peningkatan SDM tersebut melalui pengawasan dan pem-berdayaan masyarakat yang didukung dengan sarana dan prasaranan yang memadai.

= UGI

PROBOLINGGO – Anggaran belanja di kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH) tahun 2014 mencapai 22,5 miliar. Angka fantastis itu peruntukannya untuk belanja tidak langsung (BTL) dan belanja langsung (BL).

fud/koran maduraPROSESI SUMPAH. Supandi (59) warga Desa Kelampok Kecamatan Besuk Kabupaten Pobolinggo saat diambil sump-ah pocong karena tuduhan ilmu santet, Minggu (5/1).

DIDUGA MILIKI ILMU SANTET

Warga Nekat Sumpah PocongPROBOLINGGO - Gara-

gara dituduh memiliki Ilmu santet, Supandi (59) warga Desa Kelampok Kecamatan Besuk Kabupaten Pobolinggo, nekat melakukan sumpah pocong demi menghapus fitnah kepada dirinya.

Dalam pengambilan sumpah tersebut, ratusan warga berdu-yun-duyun melihatnya. Sumpah pocong itu dipimpin oleh KH. Ainul Hasan.

Menurutnya, sumpah yang dilakukan oleh Supandi, ber-mula dari tuduhan Arifin (45) bahwa beliau memiliki Ilmu santet. Padahal Arifin sendiri masih ada ikatan saudara dari beliau.

“Isu tersebut sudah di ter-imanya sejak 10 tahun lalu. Na-mun akhirnya Supandi memilih untuk melaksanakan sumpah tersebut sebagai bentuk pembuk-

tian dan ingin menghapus dirinya dari tuduhan tersebut. Kalau dia tidak memiliki ilmu hitam terse-but,” terang Ainul Hasan ,Minggu (5/1) kemarin.

Pengambilan sumpah pocong, lanjut Ainul Hasan, memang ser-ing dijadikan alat oleh masyakat

terhadap tuduhan memiliki ilmu santet. Agar tidak terjadi per-soalan yang mengarah kepada kriminalisasi.

“Jangan mudah menuduh seseorang dalam memiliki ilmu tersebut. Karena hal tersebut justru menimbulkan fitnah,”tandasnya.

Sementara itu, Kapolsek Besuk, AKP Mahmud, menga-takan, prosesi pengambilan sumpah tersebut di hadiri oleh semua keluarganya dan tokoh masyarakat. Bahkan dari perang-kat desa pun juga menghadiri acara tersebut.

“Agar kejadian seperti ini jan-gan sampai terulang lagi. Kalau ada permasalahan dimasyarakat harus di selesaikan dengan musyawarah. Sehingga tidak menimbulkan persoalan lain sesudahnya,” pungkasnya.

= FUD

Jangan mudah men-uduh seseorang

dalam memiliki ilmu tersebut. Karena hal

tersebut justru menim-bulkan fitnah,”

KH. Ainul HasanPemimpin Sumpah

ANTISPASI KEBUSUKAN BIBIT

Petani Bawang Merah Lakukan Pengasapan

PROBOLINGGO - Untuk menghindari dari kebusukan bibit, para petani bawang me-rah dalam musim penghujan malakukan upaya pengasapan bibit bawang.

Salah satu petani bawang merah Mahrus (45) asal Desa Sumbersuko Kecamatan Drin-gu Kabupaten Probolinggo, mengatakan, dirinya secara rutin melakukan pengasapan ketika sudah musim hujan tiba. Karena dengan upaya tersebut, bibit bawang yang dimilikinya bisa terselamatkan dari kebusukan.“Kalau hujan hawanya dingin sehingga akan mudah bibit bawang merah akan rusak,” katanya Minggu, (5/1).

Mahrus, mengakui saat ini banyak petani yang meny-impan bibit untuk persiapan musim tanam. Biasanya petani melakukan penanam tanam bawang ketika bulan 3 dan 4 mendatang. Pasalnya hujan di bulan tersebut sudah mulai berkurang.

“Sebelum bulan tersebut, persedian bibit yang akan di-tanam petani harus secara rutin dilakukan pengasapan. Sehing-ga bibit bawang akan keras dan tidak mudah untuk busuk, “tan-das Mahrus.

Selain untuk mengeraskan bibit bawang, lanjut Mahrus, ku-pu-kupu tidak mudah hinggap ke bibit bawang karena panasn-ya pengasapan tersebut. Karena kupu-kupu bisa bertelu di akat bawang dan menjadi ulat.“Bibit bawang bisa kempes karena dimakan ulat yang ditimbul-kan oleh kupu –kupu tersebut,” ucapnya.

Menurutnya, bibit yang di-taruh oleh petani sangat ber-variasi tergantung kemampuan ekonomi yang dimilikinya.

Terkadang ada yang menaruh bibit bawang 1 Kwintal sampai dengan 1 ton bibit. Semakin luas lahan yang dimilikinya, maka semakin banyak bibit yang akan ditaruh.

“Kalau tidak taruh bibit sendiri maka dia akan kesu-litan mendapatkan bibit. Ka-rena harga bibit pada musim tanam akan mahal dan jarang bibit untuk dijual,” terangn-ya.

Sementara itu, Eto (45), salah satu pengusaha dan pen-jual bibit bawang merah Desa Tamansari Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo, menga-takan kalau secara rutin dirinya menjual bibit bawang untuk di-tanam.

“Untuk mecegah kerugian dirinya selalu melakukan pen-gasapan ketika musim hujan tiba. Dengan pengasapan maka bibit bawang bisa bertahan se-cara lama sampai bisa bertahan delapan bulan lebih,” ungka-pnya.

= FUD

Sebelum bulan terse-but, persedian bibit yang akan ditanam petani harus secara rutin dilakukan pen-gasapan. Sehingga bibit bawang akan keras dan tidak mu-dah untuk busuk,”

MahrusPetani

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III 15OLAHRAGAPROBOLINGGO SENIN 6 JANUARI 2014

No. 0274 | TAHUN III 15OLAHRAGAKORAN MADURA

Penampilan tim Meriam Lon-don itu membuat sang pelatih Arsene Wenger girang. Menu-rutnya, para pemain bermain baik baik saat menyerang maupun ber-tahan.

“Pertandingan dimainkan pada kecepatan yang bagus dan saya pikir kami mengontrol dengan cukup baik dua sisi per-mainan: pertahanan dan seran-gan. Kami selalu terlihat disiplin dan ketat di lini belakang. Setiap kali, ketika permainan kami ber-dasar pada pergerakan dan cepat, umpan-umpan yang tajam, kami terlihat berbahaya,” kata Wenger sebagaimana ditulis di website resmi Arsenal.

Wenger juga secara khusus memberikan pujian kepada pe-main mudanya, Serge Gnabry. Gnabry bermain penuh pada laga itu dan memberi umpan matang untuk gol Cazorla. “Dia bermain bagus pada beberapa pertandin-gan di luar kandang seperti saat

bermain di Swansea, Crystal Pal-ace, dan secara umum pada hari ini dia telah menunjukkan bahwa dia adalah kualitas. Dia tampil sangat bagus. Dia masih sangat muda. Dia lahir pada 1995, tapi punya kualitas. Dia cerah dan pu-nya otak sepakbola yang bagus,” pujinya.

Sementara pelatih Tottenham Tim Sherwood menilai, kekalahan timnya dari rival sekota disebab-kan oleh kelelahan dan krisis pe-main. Tercatat sejumlah pemain Tottenham sedang dalam perawa-tan di antaranya Jan Vertonghen, Paulinho, Younis Kaboul, Sandro, dan Andros Townsend.

Meski demikian, secara per-mainan, “The Lilywhites” sebe-narnya mampu mengimbangi permainan Arsenal, bahkan men-guasai jalannya pertandingan. Emanuel Adebayor dan kawan-kawan menguasai permainan 54% berbanding 46% milik Arsenal. Spurs melepas total 13 tendan-

gan di mana tiga tepat sasaran, sementara tuan rumah punya 14 percobaan dan lima di antaranya on target.

Sherwood jelas kecewa den-gan hasil yang diraih timnya, na-mun cukup puas dengan performa yang ditampilkan anak-anak asuhnya. “Saya kecewa dengan hasilnya, tapi kami tidak mem-permalukan diri sendiri. Kami menunjukkan bahwa kami berada di level yang sama dengan Arse-

nal. Ini adalah laga keenam dalam 17 pertandingan untuk kami dan kami mungkin jadi tim dengan skuat paling kecil di liga melihat jumlah pemain cedera yang kami miliki,” kata Sherwood.

Pelatih 44 tahun itu melan-jutkan, “Kami kelelahan. Kami sedikit kehilangan ketajaman tapi itu bisa saja terjadi kapanpun. Para pemain telah menunjuk-kan karakter yang hebat dan saya bangga dengan mereka.”

Cardiff MenangSedangkan pada laga ter-

pisah di St James Park beberapa jam sebelumnya, pelatih anyar Cardiff City, Ole Gunnar Solk-sjaer langsung memberi kesan positif kepada pendukung klub barunya itu, setelah memetik kemenangan 2-1 atas tuan ru-mah Newcastle United sekaligus menyingkirkan “The Magpies” dari Piala FA.

= sky sports/aji/Dar

London Utara Milik Arsenal

MILAN - Gelandang interna-sional Jepang yang merumput di CSKA Moscow Keisuke Honda akhirnya tiba di AC Milan pada Minggu (5/1) dini hari WIB untuk membela klub kota mode Italia yang kini lagi terpuruk. Honda pun tak sabar lagi mengenakan seragam “I Rossoneri” dan mem-bantu tim itu merambat naik ke papan atas klasemen sementara Liga Serie A Italia.

Honda tiba di Bandar Udara Malpensa, Milan, Sabtu (4/1) pe-tang waktu setempat atau Min-

ggu (5/1) dini hari WIB. Keda-tangannya ini merupakan rangkaian dari trans-fer yang telah disepa-

kati sejak Desember lalu. Honda bergabung dari CSKA

Moskow dengan status cuma-cuma setelah kontraknya di klub Rusia itu habis. Pemain 27 tahun itu akan mengenakan seragam bernomor punggung 10 yang me-mang tak terpakai sebelumnya.

Kabar menyatakan Milan telah berhasil menjual lebih dari seribu buah jersey tersebut.

“Saya senang berada di sini dan saya sangat bersemangat. Saya siap bermain, saya tidur pulas sepan-jang penerbangan, dan saya tak sabar bertemu dengan rekan setim baru saya. Saya pikir saya bisa ban-yak berkontribusi, sesuatu yang lebih untuk tim. Saya telah men-unggu untuk waktu yang lama. Ini adalah mimpi yang jadi kenyataan, AC Milan selalu jadi klub legendaris untuk saya, saya jadi penggemar sejak kecil,” kata Honda.

Kendati mengaku siap, Honda belum bermain saat “Setan Me-rah” dari Italia itu menjamu Atal-anta, Senin (6/1) malam WIB tadi. Ia menyaksikan pertandingan itu dari bangku penonton. Honda baru akan diperkenalkan kepada pub-lik pada Rabu (8/1) lusa waktu se-tempat dan akan melakukan debut saat Milan bertandang ke Sassuolo, akhir pekan depan. = aji/Dar

LONDON - Bentrokan dua tim London Utara, antara Arsenal versus Tottenham Hotspur di Stadion Emirates, Minggu (5/1) dini hari WIB pada ajang Piala FA akhirnya dimenangi Arsenal dengan skor meyakinkan 2-0. Dengan kemenangan Arsenal ini, maka Tottenham pun tersingkir dari kejuaraan sepakbola tertua tersebut. Dua gol “The Gunners” pada laga tersebut masing-masing dicetak oleh Santi Cazorla dan Tomas Rosicky.

TIBA DI MILAN

Keisuke Honda Siap BeraksiTRANSFER PEMAIN

Lewy Milik BayernJERMAN- Striker Borussia Dortmund

Robert Lewandowski yang akrab disapa Lewy dipastikan hengkang ke rival uta-ma mereka, Bayern Muenchen mulai musim panas mendatang. Kepindahan striker internasional Polandia ini men-

ingkatkan ketegangan antar kedua rival Bundesliga Jerman tersebut.

“Die Roten” secara resmi mengumumkan bahwa mere-

ka telah mengontrak Lewan-dowski selama lima tahun.

“Kami sangat puas bisa mer-ampungkan transfer ini. Lewandowski adalah salah satu striker terbaik di dun-ia. Ia akan semakin menambah kekuatan Bayern dan memberikan kami doron-gan.” ujar Chairman Bayern Munich, Karl-Heinz Rummenige.

Transfer ini sekaligus mengakhiri rumor yang selama ini berkembang. Le-wandowski memang gencar dihubung-kan dengan Bayern sejak musim panas lalu. Lewandowski mengikuti jejak striker Dortmund lainnya, Mario Gotze yang lebih dulu menyeberang dari Signal Iduna Park ke Allianz Arena. = aji/Dar

THE GUNNERS MENANG.

Pemain Arsenal Sergey Gnabry

(kiri) berebut bola dengan

bek Tottenham Hotspur Vlad

Chiriches pada pertandingan babak ketiga

Piala FA di Stadion Emirates,

London, Minggu (5/1) dini hari.

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III16

“Selalu abadi #Eusebio,

rest in peace.”

CRISTIANO RONALDOKapten Portugal

OlahragaKORAN MADURA

SENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III

16

KEBANGGAN LONDON

Bentrokan dua tim asal London Utara, antara arsenal melawan tottenham Hotspur di Stadion emirates, Minggu (5/1) dini hari WIB pada ajang Piala Fa akhirnya dimenangi arsenal dengan skor meyakinkan 2-0. Dua gol ‘the Gunners’ --julukan arsenal-- pada laga tersebut masing-masing dicetak oleh Santi Cazorla di menit ke-31’ dan tomas rosicky pada menit ke-62’.

kemenangan arsenal ini sekaligus membuat tottenham Hotspur tersingkir dari kejuaraan sepakbola tertua di negeri ratu elizabeth tersebut.

KEISUKE HONDA SIAP BERAKSI

DI MILAN

LEWANDOWSKI MILIK BAYERN

OLAHRAGA | 15

DUKA UNTUKEUSEBIO

Legenda Portugal Eusebio men-inggal dunia. Hal ini mendapat

perhatian dari kapten Portugal dan juga superstar Real Ma-drid, Cristiano Ronaldo. Mel-alui akun twitter pribadinya @Cristiano mengucapkan belasungkawa untuk penda-hulunya itu.

SANTI CAZORLA | ARSENAL

SELENGKAPNYAOLAHRAGA | 15

Jadwal tayang sewaktu-waktu bisa berubah.

LIVEONTVSenin, 6 Januari 2014

AREMA vs HAMBURG SV19:00 WIB di MNCTV

MILAN vs ATALANTA 21:00 WIB di Global TV

Selasa, 7 Januari 2014REAL MADRID vs CELTA VIGO

01:00 WIB di RCTI

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III 17

6 JANUARI 2014 No. 0274 | TAHUN III

SENIN PEREMPUAN PENDOBRAK ZAMAN

DUA TOKO SEMBAKO TERPANGGANG

PEMKAB KURANGBERTANGGUNGJAWAB

Neter KoleNaNg | PSUMeNeP | B SaMPaNg | I

Taneyan Lanjang

Beberapa informasi yang dihimpun Koran Madura, pembubaran itu atas inisi-atif Ikatan Keluarga Orang Tua Mahasiswa (IKOMA). IKOMA menilai bahwa aksi terse-but telah membuat aktivitas belajar men-gajar di kampus itu lumpuh, termasuk telah mencoreng nama baik kampus.

IKOMA bekerjasama dengan pihak ke-polisian mengusir paksa mereka dari kam-pus tersebut. Tak peduli hujan deras, pihak kepolisian berhasil membobol pintu masuk yang disegel mahasiswa, termasuk lalu lalang mahasiswa yang awalnya menjaga ketat pintu. Bahkan salah satu dari mereka, Hazmi dibawa ke Mapolres untuk diminta klarifikasi terkait dengan aksi segel.

Menanggapi hal tersebut, Presiden BEM Universitas, Buhara sangat menyay-angkan aksi bubar paksa tersebut. Pada-hal permintaan mahasiswa hanya ingin pihak rektorat menemui mereka dan menyampaikan tentang alasan peruba-han paket ke SKS.

“Saya sangat menyesalkan sikap kam-pus yang seperti ini. Kami bukan preman, kami adalah mahasiwa, dan mereka yang melakukan aksi demi kepentingan ma-hasiswa. Ini adalah cara yang salah, ini adalah cara preman,” katanya, saat turun tangan ikut memediasi tentang pem-

bubaran paksa tersebut. Seharusnya, lanjut Buhara, sebagai

akademisi harus menggunakan cara-cara yang mendidik. “Ini kan tidak jauh beda dengan cara preman, kok kampus yang katanya bergengsi dan berkualitas dalam menyelesaikan masalah pakai cara pre-man,” jelasnya.

Ketika ditanya langkah BEM Universi-tas, Buhara menegaskan bahwa pihaknya dalam waktu dekat akan memanggil se-mua BEM Fakultas dan UKM-UKM untuk membicarakan lebih lanjut terkait den-gan pembubaran aksi mahasiswa.

Sementara Purek I Mohammad Harun saat hendak dikonfirmasi tidak bersedia memberikan komentar. Ia tak begitu memperdulikan wartawan saat hendak melakukan wawancara terkait pembubaran paksa. = SYaM-

UNIJA PERLUBERBENAHPolisi Bubarkan Paksa Aksi MahasiswaSUMENEP - Setelah empat hari mahasiswa menduduki dan menyegel kampus Universitas Wiraraja (Unija) Sumenep, akh-irnya polisi membubarkan paksa aksi mereka, Minggu (5/1). Pembubaran terhadap pe-nyegelan mahasiswa tersebut karena dinilai telah mengganggu aktivitas pendidikan di kampus. Sehingga pihak kampus memanggil polisi untuk mem-bubarkan paksa aksi tersebut.

MAHASISWA MenggugAt unIjA4 November 2013Rektor diminta transparan terkait keuangan kampus

2 JaNuari 2014Rektor diminta mengubah sistem paket pembayaran SPP ke SKS

3-4 JaNuari 2014Mahasiswa menduduki kampus selama dua hari

5 JaNuari 2014Polisi membubarkan paksa mahasiswa

M. KaMil aKhyaRi ach. Sunandar

Menuntut.Mahasiswa Universitas Wiraraja saat berorasi di gerbang pintu masuk kampus, Minggu (5/1). Mahasiswa yang tergabung dalam aliansi aMUG menuntut pihak kampus mengubah sistem paket pembayaran SPP ke SKS.

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III18PROBOLINGGO SENIN 6 JANUARI 2014

No. 0273 | TAHUN III SUMENEPKORAN MADURAB

Informasinya, ebakaran he-bat yang menghanguskan dua toko sembako dan pakaian be-kas itu diduga karena ada war-ga yang membongkar bensin lokasi tersebut. Saat melakukan pembongkaran mesin, ia tak tidak mengira kalau di samp-ingnya ada orang yang sedang menyulut rokok, sehingga saat bensin yang dibongkar tumpah, terjadilah kebakaran.

Namun Camat Sapeken, Ai-nur Rosyid, belum bisa menje-

laskan sebab kebakaran terse-but. Kabar adanya orang yang menyulut rokok itu juga masih belum pasti. Sebab dari bebera-pa saksi, punya persepsi yang berbeda.

“Oleh karena itu, kami dan pihak kepolisian Sapeken masih melakukan penyelidikan terha-dap sebab terjadinya kebakaran itu. Tetapi yang jelas, kabar yang beredar itu tidak benar,” jelasnya, Minggu (5/1) kepada Koran Madura.

Ia menegaskan bahwa kabar yang beredar bahwa toko itu se-bagai tempat penimbunan BBM tidak benar. Menurutnya, toko yang terbakar itu bukan tem-pat penimbunan BBM, tetapi hanya kios. “Kami masih be-lum bisa memberikan komentar lebih banyak terkati dengan itu, sebab saat terjadi kebakaran hanya kios, bukan tempat pen-imbunan BBM,” jelasnya.

Dalam peristiwa kebakaran itu sebanyak tiga orang men-galami luka bakar, di antaranya, Joni (31), Engkang (35), dan Edi (27). Semuanya hingga saat ini sedang dilakukan perawatan intensif untuk proses peny-embuhan luka bakan disekujur tubuhnya korban tersebut. Bah-kan selain ketiganya juga ada

seorang warga bernama Marsak (40) mengalami luka di bagian kepala akibat dijatuhi reruntu-han atap saat menyelamatkan barang milik korban.

Akibat kebakaran itu, keru-gian yang dialami korban diperkirakan mencapai hingga ratusan juta rupiah. Semua ba-rang yang dimiliki oleh korban, tidak ada satu pun yang tersisa, seluruhnya hangus menjadi arang dan rata dengan tanah.

Masyarakat berharap ke-pada pemerintah agar segera memberikan tempat khusus warga ketika ingin membong-kar bahan bakar yang ingin di-jual eceran, karena kejadian ini harus dijadikan pelajaran se-hingga kedepan tidak kembali terjadi. = SYAMSUNI/MK

SUMENEP - Bantuan pemban-gunan fasilitas tempat ibadah di Kecamatan Gili Genting diduga terjadi penyimpangan. Syaiful Anam, warga setempat, pembagu-nan rehab Musala Nurul Khatimah, Desa Jati, Kec Gili Genting diduga disunat. Bantuan rehab untuk musala sebesar Rp 2,5 juta hanya dicairkan sebesar Rp 1,5 juta.

Syaiful mempertanyakan kemana bantuan sebesar Rp 1 juta yang tidak dicairkan. Padahal un-tuk memperoleh bantuan tersebut harus mengajukan proposal pada Pemkab Sumenep, dan dalam pro-posal tersebut harus dicantumkan struktur kepengurusan musala.

Proses pencairan itu, menu-rutnya, harus melalui pihak ketiga. undangan yang diberikan pemkab pada lembaga penerima diterima pihak ketiga, MS. Ia menantang siapapun untuk membeberkan dugaan tersebut.

“Lagi-lagi dana bantuan rehab masjid dicairkan melalui oknum ber-inisal MS. Pencairannya dengan cara dicicil, pertama sebesar Rp 2 juta. Bantuan rehab masjid itu dilunasi lantaran pemilik Masjid Ar Rahmah, Sutarman menuntut kejelasan ban-tuan tersebut. Lantaran sudah ra-mai, akhirnya bantuan rehab masjid sebesar Rp 4 juta itu dibayar tunai,” kata Syaiful pada Koran Madura.

Sementara Kabag Kesmas Pem-kab Sumenep Choinur Rasyid mene-pis dugaan terjadinya penyimpangan dalam proses pemberian bantuan rehab musala dan masjid tersebut. Dia memastikan informasi itu tidak benar baik terkait bantuan musala yang disunat maupun bantuan rehab masjid yang pencairannya samapi dua kali (2 termin).

“Tidak benarlah soal penyim-pangan bantuan dana rehab itu. Sebab, semua diasalurkan pada rekening sasaran peneriman ban-tuan. Kan di proposal pengajuan yang sudah disetujui Bupati, sudah mencatumkan struktur kepen-gurusan lembaga penerima baik ketua, maupun bendahara. Selain kedua orang tersebut, maka dana tersebut tidak bisa dicairkan atau diterima di bank,” pungkasnya.

= ALI RIDHO/MK

BANTUAN REHAB MUSALA

Tak Diterima Utuh

REHAB: Salah Musala di Pulau Dili Raja yang menerima bantuan rehabilitasi dari Pemkab Sumenep.

Dua Toko Sembako TerpanggangCamat: Masih Proses Penyelidikan Lebih LanjutSUMENEP - Kebakaran yang melanda dua toko milik Joni (31) dan Hendri (42), warga asal Kepulauan Sapeken, Kecamatan Sapeken, Sabtu (4/1) pukul 15.30 diduga akibat terjadinya penimbunan BBM.

ali ridho/koran madura

ahmad sai/koran madura

Tiga pelajar memanfaatkan libur sekolah akhir semester dengan mencari kerang di bibir pantai di Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Minggu (5/1). Harga Kerang perkilonya Rp 1.500CARI KERANG

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III 19SUMENEP C

SUMENEP – Rencana pen-gadaan tender fisik kapal yang direncanakan akan dilaku-kan pada awal tahun 2014 oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep masih menuai masalah. Salah satunya, ketidaksingkro-nan dalam segi anggaran antara pihak pemkab dengan instansi yang menangani, yakni Dinas Per-hubungan (Dishub) setempat.

Beberapa waktu lalu, Bupati Sumenep A. Busyro Karim men-gatakan, pemkab merencanakan pelaksanaan tender fisik kapal besar itu antara bulan Januari hingga Februari 2014. Pemkab mengaku telah selesai melakukan serangkaian perencanaan men-genai pelaksaan tender fisik itu sendiri, baik dari gambar kapal, maupun besaran anggaran yang dinilai sudah cukup untuk pem-belian kapal besar itu.

Anggaran yang telah ter-kumpul, menurut orang nomor satu di ujung timur Pulau Ma-

dura, saat ini sudah mencapai Rp 33 miliar. Pemkab pada akhir ta-hun lalu telah mendapat suntikan dana sebesar Rp 19 miliar.

Namun, besaran anggaran yang telah dilontarkan oleh bupa-ti itu berbeda dengan yang disam-paikan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) setempat. Hery Koent-joro mengatakan, sampai saat ini anggaran untuk pembelian kapal yang direncanakan itu masih ter-

kumpul sebesar Rp 28 miliar. ”Un-tuk saat ini dana pengadaan kapal itu masih tekumpul sebesar Rp 28 M,” katanya.

Menurutnya, dana 28 miliar itu didapat dari bantuan Pemer-intah Provinsi Jatim melalui dana bantuan keuangan daerah sebesar Rp 22 miliar. Sementara sisanya bersumberkan dari dana APBD Sumenep. ”Jadi APBD hanya me-nyumbang Rp 6 M untuk pen-

gadaan kapal itu,” terangnya.Kata Hery, dana sebesar Rp

28 itu telah cukup untuk mel-akukan pelelangan, karena sudah melebihi dari target pengadaan kapala yang telah disepakati ber-sama. ”Untuk pengadaan kapal, diperkirakan menghabiskan sebe-sar Rp 27 M. Makanya kalau tidak ada halangan akan dilakukan tender fisik pada tahun 2014 ini,” ujarnya.

Walaupun pesiapan sudah matang dilakukan oleh pemkab, pihaknya tidak bisa memastikan lelang itu akan dilakuka pada awal tahun ini, sesuai dengan yang di-katakan oleh Bupati Sumenep A. Busyro Karim. Sampai saat ini dokumen pelaksaan lelang fisik itu masih belum bisa dijakdikan pijakan.

”Saat ini masih dalam tahap penyusunan dokumen. Jadi do-kumen yang ada itu masih belum menjadi dokumen yang resmi karena masih belum mendapat

disposisi dari Pemprov Jatim,” ka-tanya

Saat ini, menurutnya, Pemer-intah Kabupaten Sumenep masih dalam tahap penyusunan doku-men, yang nantinya akan diaju-kan ke Pemprov Jatim.

”Ketika pengajuan itu diteri-ma, maka boleh dokumen itu di-jadikan pijakan dalam pelaksan-aan tender kapal itu. Namun kalau masih direvisi maka dokumen itu masih belum bisa dijadikan pato-kan resmi. Maka sebab itu, cepat dan tidaknya itu tergantung dari pemprov,” terangnya.

Ketika dokumen itu sudah diresmikan oleh pemprov, maka sebelum melakukan lelang, masih harus membuat pengu-muman, setelah itu masih harus dibentuk kepanitiaan terlebih dahulu, baru setelah itu pelelan-gan bisa dilakukan. ”Jadi cepat dan tidaknya itu menungu kepu-tusan dari pemprov,” terangnya.

= JUNAEDI/MK

Dugaan perampasan BBM oleh sejumlah warga itu bermula, saat ratusan warga Kepulauan Kangean unjuk rasa masalah BBM ke kantor APMS. Ratusan masyarakat kepulauan mengha-dang kapal tanker pemuat BBM yang akan memasok ke APMS setempat. Saat kapal bersandar di pelabuhan Batu Guluk, sejumlah warga itu langsung memburu kapal. Lalu, sejumlah warga itu langsung melakukan pembelian BBM ke kapal tanker itu.

Aksi pembelian langsung itu dihadang pihak petugas kepoli-sian. Untuk selanjutnya pihak APMS juga melakukan pelaran-gan membeli langsung ke kapal tanker. Namun, warga tidak mengindahkan, tetap melakukan pembelian. Kendati demikian, aksi pembelian itu tidak berlang-sung lama, sebab petugas kepoli-

sian langsung melarang. Sehinga, warga melakukan pembelian ke APMS. Hanya saja, aksi itu malah dituding sebagai perampasan, sehingga mereka dilaporkan ke Polres Sumenep.

Kapolres Sumenep, AKBP Marjoko melalui Kabag Ops Kompol Edy Purwanto, membe-narkan adanya laporan dugaan perampasan BBM oleh pihak APMS. Bahkan, pihaknya sudah menindaklanjuti laporan itu. Salah satunya, dengan melay-angkan surat panggilan kepada 7 orang terlapor. ”Ini panggilan yang kedua kali,sebelumnya sudah pernah dipanggil namun tidak datang,” ujarnya.

Mantan Kapolsek Prenduan ini mengungkapkan, 7 terlapor itu dipanggil dengan status saksi. ”Sampai detik ini masih berstatus saksi. Semuanya tergantung pada

hasil penyelidikan. Apabila me-mang ada bukti cukup bisa saja dinaikkan menjadi tersangka. Semuanya tergantung pada alat bukti,” ungkapnya.

Ahmad Yani (30), tokoh masyarakat Kangean, menyay-angkan sikap arogan pemilik APMS. Sebab, pembelian BBM

ke dispenser itu sudah berdasar-kan kesepakatan kesepakatan muspika. Namun oleh pengelola APMS justru dilaporkan telah melakukan perampasan pasokan BBM. ”Masyarakat membeli BBM langsung ke dispenser, karena mereka betul-betul membutuh-kan BBM. Dan itu sudah atas

dasar kesepakatan bersama den-gan muspika,” ungkapnya saat dihubungi, Minggu (5/1).

Yani menambahkan, pihakn-ya siap menghadapi laporan pemilik APMS pada kepolisian. Bahkan Yani siap menghadir-kan ratusan warga Kepulauan Kangean yang saat itu ikut berunjuk rasa, serta bersama-sama membeli BBM ke dis-penser langsung. ”Kami minta diperiksa semua warga yang ikut unjukrasa, bukan tujuh orang saja sebagaimana laporan pengelola APMS,” pungkasnya.

Informasinya, BBM yang ditengarai dirampas warga ber-jumlah sekitar 8000 liter. BBM tersebut dibeli oleh warga ke dispenser APMS. Namun oleh pemilik APMS, warga malah dilaporkan telah merampas pasokan BBM dari Pertamina ke APMS. Akibatnya tujuh warga Kepulauan Kangean, harus beru-rusan dengan petugas kepolisian.

Tujuh warga Kepulauan Kangean yang dilaporkan pemilik APMS ke polisi, masing-masing, Hairul (35), Yanto (32), Zainuddin (40), dan Ahmad (34), asal warga Desa Bilis-Bilis. Selain itu , Hasan (42) dan Ismullah (49), keduanya warga Desa Batu Guluk.

= JUNAEDI/YAT

DUGAAN PERAMPASAN BBM

APMS Tidak Mengampuni

PENGADAAN KAPAL BESAR

Pemkab–Dishub Masih Beda Persepsi

SUMENEP – Aksi demonstrasi massa di Kecamatan Arjasa terhadap APMS (agen premium, minyak dan solar) ternyata berdampak. Pihak APMS yang dip-impin Moh. Iksan (42), melaporkan 7 orang warga Desa Bilis-bilis dan Desa Batu Guluk, Kecamatan Arjasa, Kepulauan Kangean, ke Polres Sumenep. Laporan itu terkait adanya dugaan perampasan BBM (bahan bakar minyak) oleh 7 warga.

Ilustrasi kapal angkutan laut. Terkait pengadaan kapal besar di Sumenep, Pemkab dan Dishub masih beda persepsi.

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III20 SUMENEPD

SUMENEP - Masih belum adanya kejelasan operasi PLTD yang baru, membuat kalangan dewan asal kepu-lauan berang. Salah satu-nya Darul Hasyim Fath yang hingga kini masih belum mengetahui pasti terkait pembanguan PLTD baru yang sudah menghabiskan angga-ran Rp 1 miliar tersebut.

Kekecewaaan Darul ter-hadap pemkab lantaran tidak jelasnya siapa pengelola PLTD yang baru itu. Pasalnya, serah terima dari pemkab terha-dap PLTD juga belum jelas. Akibatnya pengadaan mesin PLTD baru meski sudah lama tiba di Masalembu, namun dibiarkan tanpa ada penger-jaan proyek PLTD tersebut. Jika hingga Januari ini belum dikerjakan, tentu pemkab ingkar janji.

Namun ESDM berdalih tidak kunjung dikerjakann-

nya proyek PLTD baru itu lantaran masih terken-dala cuaca yang buruk. “Ini bukan soal tidak mau dikerjakan, tapi lantaran cuaca akhir-kahir ini masih tidak mendukung. Sering hujan menyebabkan penger-jaan proyek itu tertunda lanataran pihak pengelola yang berasal dari Surabaya terkendala cuaca buruk. Aki-batnya, transportasi kapal ke Pulau Masalaembu tidak bisa beroprasi,” kata Kabid ESDM Pemkab Sumenep Dayat.

Terkait tidak kunjung di-tentukannya pengelola PLTD Masalembu, Dayat memban-tah soal tidak adanya penen-tuan siapa pengelola PLTD itu. Justru dia menegaskan bahwa pengelola PLTD baru Masalembu sudah diten-tukan. Hanya saja ketika ditanya siapa pengelolaanya, Dayat enggan menyebutkan

nama pengelola PLTD baru tersebut.

“Yang jelas pengelola PLTD yang baru nantinya be-rasal dari Surabaya. Makanya saat ini pengelola PLTD yang baru kesulitan transportasi akibat cuaca yang tak kun-jung membaik. Sehingga

cepat tidaknya pengerjaan proyek tersebut bergantung baik tidaknya cuaca,” katanya menjelaskan melalui saluran teleponnya.

Dia berjanji secepatnya pengerjaan proyek PLTD akan dikerjakan. Dia juga memasti-kan sesuai dengan target sem-ula yakni awal Januari. “Sesuai rencana awal, 7 Januari besok bakal segera dikerjakan PLTD yang baru tersebut. Tapi lagi-lagi, itu bergantung cuaca,” pungkasnya.

Soal serah terima pada pengelola PLTD yang baru juga sudah ditentukan. Hanya saja memang per-soalan cuaca yang membuat rencana itu berantakan. Sehingga jika cuaca tak kunjung membaik, pihaknya tidak bisa dipersalahkan dalam konteks lambannya pengerjaan proyek PLTD tersebut. =ALI RIDHO

Ketua Komisi B DPRD Sume-nep Bambang Proyogi menga-takan, pihaknya sudah menda-patkan laporan adanya dugaan bantuan pengembangan bibit di dishutbun. Untuk lebih jelasnya, pihaknya akan memertanyakan masalah ini ke dinas terakait. ”Sebagai wakil rakyat kiranya menjadi kewajiban kami untuk menindaklanjuti permasalahan itu,” katanya.

Hanya saja, pihaknya belum bisa memastikan waktu pemanggi-lan instansi terkait itu. Kemungki-nan akan dilakukan pekan depan. ”Pekan ini sudah ada pemanggilan, tapi hari apa kami belum bisa me-mastikan. Jadi, bisa dilihat perkem-bangannya,” ungkapnya.

Politisi PDIP ini menuturkan, pihaknya juga akan memanggil poktan penerima. Sedangkan poktan yang menerima di ke-camatan Ambunten itu sebanyak

lima kelompok. Yakni, poktan Sekar Wangi, Bunga Sumekar, Jaya Murni, Suka Maju, Bunga Kamboja. ”Kami harapkan dalam pertemuan nanti sudah ada pe-nyelesaian,” ungkapnya.

Kendati demikian, apabila memang dalam pertemuan itu ditemukan adanya pelanggaran hukum, maka bisa jadi pihaknya akan memberikan rekomendasi ke jalur hukum. ”Jadi, semua keputusan itu tergantung nanti hasil pertemuan. Kalau tidak ada kerugian negara bisa diselesai-kan dengan baik, namun jika se-baliknya ya monggo ke jalur hu-kum,” tuturnya.

Bambang menambahkan, adanya dugaan penyimpangan itu sebenarnya akibat dari lemahnya satker dalam mengawasi bantuan tersebut. Termasuk komunikasi yang dibangun dengan legislatif cukup lemah. ”Adanya program itu

kami tidak tahu. Kami baru tahu saat sudah ada masalah semacam ini. Jadi, tempat mengadu masalah saja,” ungkapnya kecewa.

Setidaknya, terang dia, kalau ada program yang di luar APBD Sumenep hendaknya ada komu-nikasi yang baik dengan legislatif. Itu bukan masalah yang jelek, melainkan supaya pengawasan dari bantuan itu bisa dilakukan bersama-sama. ”Ketika penga-wasan dilakukan secara maksimal

insya Allah penyelewenangan bantuan itu bisa diminimalisir,” ujarnya.

Sebelumnya, Kabi Perkebunan Dishutbun Nasah Bandi enggan memberikan komentar terkait masalah ini. Sebab, yang ber-tanggungjawab dan menangani program itu adalah Kasi Industri Dishutbun Sumenep, Hadi Pray-itno. Sementara Hadi Prayitno sampai berita ini diturunkan be-lum bisa dikonfirmasi.

Senin (30/12), sejumlah ketua kelompok tani dari Kecamtan Ambunten, mendatangi kantor Dishutbun dan juga kantor DPRD Sumenep. Mereka meminta ke-jelasan adanya dugaan penyim-pangan dalam program pengem-bangan bibit jambu minte, karena sampai saat ini pencairan banu-tan itu masih simpang siur.

Informasinya, pencairan ban-tuan yang dikucurkan melalui dana APBD Jatim tahun 2013 ter-jadi indikasi penyimpngan, ka-rena seharusnya kelompok tani itu menerima bantuan berupa barang, yakni berupa kambing sebanyak 5 ekor, namun bantuan itu diuangkan dengan tanpa per-setujuan para ketua kelompok tani sebagai penerima. Bahkan dari 5 ekor kambing itu hanya di-uangkan sebesar Rp Rp 2 juta per-kelompok tani.

Walaupun telah diunagkan, bantuan itu tidak sampai utuh pada kelompok tani, melainkan kelompok tani hanya menerima Rp 1.800.000 sementara 200 ribu-nya ditengarai disunat. Semen-tara bantuaan barang yang lain, seperti bibit minte, bibit jagung dan bukasi sudah diterima oleh para kelompok tani.

= JUNAEDI/YAT

SUMENEP - Kabar adanya kasus pen-ncurian sapi kembali terjadi. Kali ini kasus tersebut menimpa Salamet, warga Desa Lenteng Timur, Kec Lenteng. Sapi yang dirawatnya itu tiba-tiba raib, Minggu (5/1) sekitar pukul 04.00.

Saat hendak memeriksa keberadaan sapinya di kandang, Salamet kaget karena melihat sapi yang terdapat dikandangnya sudah tidak ada. Padahal, semalam sapi tersebut masih ada di kandang tersebut. Melihat sapinya di kadang sudah tiada, akh-irnya yang bersangkutan memberitahukan pada tetangga sekitarnya tentang sapi yang diduga dicuri malaing tersebut.

Informasi dari S, warga setempat, men-gatakan, sapi tersebut sebenarnya bukan milik Salamet. Sebab, Salamet hanya mer-awat sapi dengan sistem bagi hasil. Sapi tersebut milik Salim yang diserahkan pada Salamet untuk dirawat. Jika dijual, harga sapi tersebut mencapai Rp 10 juta.

Kapolsek Lenteng AKP M Syakrani saat dikonfirmasi mengaku belum mengetahui kabar tentang hilangnya sapi tersebut. Menurutnya, pihak Polsek belum menerima laporan dari warga. =ALI RIDHO/MK

Dishutbun Masih Akan DipanggilTerkait Dugaan Penyimpangan APBD Jatim

MINTA PENJELASAN. Sejumlah Ketua Kelompok Tani Dari Kecamatan Ambunten saat mendatangi kantor Dishutbun Sumenep, beberapa waktu lalu. Mereka meminta kejelasan adanya dugaan penyimpangan dalam program pengembangan bibit Jambu mente melalui APBD Jatim 2013

SUMENEP – Adanya dugaan penyimpangan ban-tuan pengembangan bibit jambu minte di Kecamtan Ambunten terus bergulir di DPRD Sumenep. Untuk menindaklanjuti dugaan itu, dewan bakal memanggil Dinas Kehutan Dan Perkebunan (Dishutbun) setempat. Pemanggilan itu untuk mengklarifikasi dugaan peny-impangan dana APBD Jatim 2013.

KRIMINAL

Pencurian Sapi Masih Terjadi

PENERANGAN

Pengelola PLTD Masih Dirahasiakan

Yang jelas pengelola PLTD yang baru

nantinya berasal dari Surabaya.

DAYATKabid ESDM Pemkab

Sumenep

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III 21SUMENEP E

SUMENEP- Curah hujan yang tinggi ditambah dengan angin yang kencang bebera-pa pekan terakhir membuat sedikitnya lima belas rumah di Desa Ambunten Timur, Ke-camatan Ambunten rusak. Be-lasan rumah rusak diterjangan ombak karena tidak dibangun penahan ombak.

Menurut penuturan warga, setiap terjadi hujan dan angin kencang dipastikan belasan rumah itu menjadi sasaran ombak. Bahkan tak jarang air sampai naik ke atas rumah. Sehingga mengancam kese-lamatan warga yang berada di pinggir pantai desa ini.

Pantauan Koran Madura, Minggu (5/1), belasan rumah tersebut rusak dan ambruk, bahkan dikhawatirkan, belasan rumah tersebut akan roboh. Menurut penuturan warga, ru-mah mereka rusak bahkan se-bagian temboknya sudah am-bruk, sebab tidak kuat menahan gempuran ombak.

Dari sekitar 15 rumah ru-sak yang dekat dengan pan-tai tersebut dua di antaranya mengalami rusak parah, bah-kan tembok bangunannya

sudah ambruk. Sementara 13 rumah lainnya kerusakannya tidak terlalu parah.

Hamdan (40), salah satu pemilik rumah mengaku, meski seringkali rumahnya dihantam ombak, tetapi sampai sejauh ini masih belum ada perhatian dari pemerintah. “Mestinya daerah ini dibangun tangkis laut atau penahan ombak, Mas, sehingga ketika datang ombak besar, ada penahan ombak. Selama ini malah rumah kami yang jadi penahan ombak,” jelasnya.

Semana ini, menurutnya, belum ada korban. Tetapi meski tidak ada korban, kondisi ombak besar sangat mengkhawatirkan warga. “Bahkan kami kadang harus mengungsi ke tetangga yang rumah agak jauh dari pan-tai, sebab kami khawatir, rumah kami tiba-tiba roboh dikikis oleh ombah besar,’ akunya sem-bari mengaku resah.

Untuk mengantisipasi hal itu, dirinya dan warga sedang bergotong royong memben-tengi rumahmenggunakan sak yang berisi pasir. Namun, di-akui oleh warga, benteng yang dibuatnya itu tidak akan berta-han lama. =SYAMSUNI/MK

Tetapi masalah muncul manaka-la pemilu dibuat dengan sistem proporsional terbuka. Peran par-tai yang menurut undang-undang sebagai peserta pemilu seakan berpindah kepada caleg. Di sinilah kedaulatan partai tercerabut dan menyebabkan biaya politik meny-entuh level yang sangat tinggi.

Dalam sebuah diskusi di Jakar-ta belum lama ini, politisi PDI Per-juangan Pramono Anung menduga biaya kampanye terendah berada di sekitar Rp. 300 juta dan tertinggi Rp. 6 miliar. Data ini didapat dari hasil penelitian. Bahwa ada sejum-lah caleg DPR yang mengeluarkan dana kampanye kurang dari Rp. 300 juta dan lebih dari Rp. 6 mil-iar, ini tentu case. Tetapi rata-rata menurut Pramono Anung dalam bukunya, Mahalnya Demokrasi Memudarnya Ideologi, biaya caleg berada pada kisaran Rp. O,3 miliar hingga Rp. 6 miliar.

Suasana pemilu yang member-atkan ini sampai ke caleg DPRD di Madura. Politisi PBB di Pamekasan misalnya, M Suli Faris, menyayang-kan sistem pemilu yang member kesan abai terhadap undang-un-dang. Dengan model proporsional terbuka pasca putusan Mahkamah Konstitusi beberapa tahun yang lalu, posisi partai politik melemah. Ini ditandai dengan peran partai

yang terkalahkan peran caleg di dalam pemilu. Partai hanya di-anggap sebagai kendaraan tem-pat caleg menumpang dan setelah itu ada kesan caleg boleh berada di situ atau tidak berada di kend-araan yang ditumpanginya.

Sistem proporsional terbuka gagal menjadikan caleg sebagai etalase partai politik dan kader militant saat ini nyaris tak dijump-ai. Suli mengaku dari awal tidak sependapat dengan Mahkamah Konstitusi yang memuja liberal-isme politik. Ini didasari berbagai fakta politik yang menjauhkan pemilu dari peserta sahnya sesuai undang-undang. Oleh karena itu, dia meminta Negara tidak terus-menerus membiarkan laku politik sebagaimana peristiwa saat ini. Sebab, out put pemilu dari model proporsional terbuka tidak bisa menjamin kualitas caleg terpilih. “Kalau biaya sudah pasti jauh lebih atau bahkan sangat mahal,” katanya.

Pria yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua DPRD Bang-kalan ini mengurai biaya pemilu. Pertama, kalau saja pemilih hanya memilih tanda gambar parpol, bi-aya kertas bisa dipastikan susut berikut pelipatannya. Kedua, pe-milih tidak bingung karena kertas suara simpel, hanya berisi gambar

parpol, dan tidak ada nama caleg di surat suara. Ketiga, saat parpol meraih 1 atau lebih, diserahkan kepada partai politik yang telah membuat aturan internal.

Keempat, caleg dari parpol diu-mumkan saja dan caleg dengan skoring tertinggi tidak harus be-rada di nomor urut 1. Tetapi pasca penghitungan hasil pemilu, par-pol harus menetapkan caleg skor-ing tertinggi dan nama itu yang dikirim ke KPU untuk ditetapkan sebagai caleg terpilih. “Itu hanya tawaran solusi agar sistem pemilu tidak sliberal seperti saat ini,” kata pria yang juga caleg PBB untuk DPRD Pamekasan ini.

KPU Sumenep tidak ingin ber-suara secara lebih teknis terkait sistem pemilu saat ini. Sebagai suatu sistem, KPU merasa tidak berwenang untuk mengomentari lebih jauh tentang sistem pemilu yang dikeluhkan. Anggota KPU Sumenep Mohammad Ilyas tidak menampik ada politisi yang men-yayangkan sistem pemilu yang dinilai menyedot cost lebih dalam. Dia juga mengakui sistem politik seperti saat ini berpotensi transak-sional mengacu keluhan politisi. Tetapi sebagai komisioner di ting-kat kabupaten, lulusan magister psikologi ini tidak punya pilihan lain kecuali melaksanakan karena aturannya menghendaki sistem proporsional terbuka. “Dari sisi kami berdiri, tak layak berkomen-tar karena kami hanya melaksana-kan aturan,” dia menjelaskan.

= ABDUR RAHEM

CUACA EKSTREM

Ombak Hantam Belasan Rumah

Peserta Pemilu itu Partai atau Caleg?Pasal 22E ayat 3 menyebut peserta pemilihan umum untuk memilih DPR/DPRD adalah partai politik. Sudah cukup jelas dan tanpa perlu penafsiran karena ini ter-masuk ayat kauniyat.

DEMAM PEMILUSeorang pekerja menata kalender bergambar berbagai calon legislatif (caleg) partai politik berbagai daerah. Menjelang pileg 2014 permintaan kalender dan atribut caleg semakin meningkat.

RETAK. Pondasi rumah warga di Desa Ambunten Timur Kecamatan Ambunten retak akibat ombak yang mengantam rumahnya

syam

suni

/kor

an m

adur

a

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III 22PROBOLINGGO PAMEKASANKORAN

MADURAF SENIN 6 JANUARI 2014 No. 0274 | TAHUN III

Sebab untuk membangun tempat yang akan dijadi tem-pat berjual makan itu, Pemkab menghabiskan anggaran yang cukup besar, yaitu senilai Rp 930 juta. Sedangkan bila diamati di lokasi tersebut, bangunan itu ha-nya berukuran kecil dengan lan-tai dan atap yang sederhana.

Berdasarkan informasi yang dihimpun koran kita ini, bangu-nan tersebut akan digunakan se-bagai tempat makan lesehan bagi para pengunjung. Sedangkan los lainnya akan diperuntukkan bagi para penjual jajanan di dekat pantai.

Diduga kuat nilai anggaran yang dikucurkan Pemkab tak se-banding dengan pembangunan yang terlaksana, sehingga Pu-jasera tersebut menjadi sorotan para aktivis di Pamekasan. Salah satunya Aliansi Anti Korupsi (Arak) menduga adanya ban-

gunan tersebut banyak diambil keuntungannya. Sehingga perlu adanya semacam pengecekan ulang dengan rincian dan segala macam bahan yang digunakan untuk pembangunan tersebut.

”Tidak mungkin anggarannya mencapai sembila ratusan juta, toh bangunan hanya seperti itu. Kalaupun iya dibuat apa saja, kalau hanya bangunan tidak masuk akal menghabiskan anggaran Rp 930 juta,” kata ketua Arak Miftah.

Menurutnya, kuat dugaan jika memang anggarannya Rp 930 juta

ada main mata antara pihak re-kanan dengan panitia lelang. Se-hingga anggaraan yang cukup be-sar tersebut hanya menghasilkan bangunan yang hanya sederhana.

Menanggapi penilaian miring tersebut, Kapala Bagian Pemban-gunan Pamekasan, Basri Yulianto mengatakan bangunan pujasera sudah sesuai dengan prosedur yang ada. Menurut dia, anggaran sebesar Rp 930 juta itu tidak ha-nya dibuat bangunan Pujasera. Namun juga digunakan untuk membangun turap penahan

gelombang, mengingat di ping-gir lokasi wisata itu sudah ba-nyak penahan ombak yang sudah perlu diperhatikan karena mulai ada yang rusak.

Ditannya rinciannya terkait penggunaan anggaran dan CV pemenang proyek tersebut, Basri enggan menanggapinya dengan alasan sudah lupa. Na-mun pihaknya memastikan anggaran sebesar Rp 930 juta tersebut tidak hanya digunakan untuk Pujasera.

=ali syahroni/rah

Pembangunan Pujasera Layak DicurigaiDiduga Nilai Anggaran Tak Sebanding Realisasi

PAMEKASAN - Proyek pembangunan los tempat jajanan berupa Pujasera yang terletak di pantai wisata Talang Siring, Desa Montok, Kecamatan La-rangan, Kabupaten Pame-kasan, diduga tidak sesuai dengan Anggaran yang dikeluarkan oleh Pemerin-tah Kabupaten (Pemkab) setempat.

Salah satu pujasera yang diduga tidak sesuai aturan. Pemerintah diminta segera melakukan penertiban agar tidak diikuti bangunan lainnya

PAMEKASAN - Dinas Penda-patan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kabupaten Pame-kasan mulai mencetak Surat Pem-beritahuan Pajak Terutang (SPPT) 2014 untuk penarikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di wilayah itu. Pengelolaan PBB telah menjadi ke-wenangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) terhitung sejak 1 Januari 2014 dan tidak lagi menjadi kewe-nangan Kantor Perlayanan Pajak Pratama (KPP Pratama). Dengan demikian, hasil penarikan PBB akan menjadi Pendapatan Asli Da-erah (PAD) setempat.

Kepala DPPKA Pamekasan, Tau-fikurrahman melalui Kapala Bidang Pendapatan, Sudiono mengatakan SPPT yang dicetak itu akan dibagi-kan kepada para pemilik obyek pa-jak sebagai bagian dari penagihan pajak. Diperkirakan, akhir bulan ini seluruh SPPT sudah tercetak dan mulai awal bulan depan sudah bisa dibagikan.

Untuk tahun pertama, jumlah SPPT yang akan dicetak sebanyak 500 ribu lembar SPPT sesuai den-gan objek pajak yang masuk den-gan target perolehan sebesar Rp 5 miliar. Target itu diperkirakan akan terus meningkat, karena masih ada puluhan ribu objek pajak baru yang belum masuk pada data di KPP Pratama. Hingga saat ini, kata Sudiono, instansinya tengah mela-kukan pendataan objek pajak baru tersebut, karena baru sebagian ke-camatan yang pendataannya telah tuntas.

Sejumlah Kecamatan sudah dilakukan pendataan objek pajak baru antara lain Kecamatan Waru, Pasean, dan Batumarmar. Hasilnya ada penambahan sekitar 40 ribu lebih objek pajak baru. Padahal menurutnya masih banyak jumlah desa yang masih belum dilakukan pendataan ulang. "Jadi, praktis nanti akan banyak objek pajak baru yang didapat dari pendataan ulang itu. Untuk itu kami sudah mulai melakukan pencetakan SPPT agar setelah selesai pendataan, SPPT juga sudah siap kirim," katanya.

Salah satu faktor yang me-nyebabkan pertambahan jumlah objek pajak baru adalah banyaknya perubahan status kepemilikan tanah dan bertambahnya bangunan. Se-lain banyaknya objek pajak baru, pi-haknya memperkirakan akan terjadi peningkatan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP), karena beberapa lokasi yang dulunya tidak strategis menjadi lebih strategis dengan banyaknya pemuki-man yang dibangun.

= ali syahroni/muj/rah

ASET DAERAH

Dinas Pendapatan mencetak sPPT 2014

PAMEKASAN - Minimnya ke-sadaran masyarakat untuk me-meriksakan kandungannya sejak dini menjadi salah satu kendala menekan jumlah kematian ibu melahirkan. Terbukti selama ta-hun 2013 di Kabupaten Pame-kasan angka kematian ibu mela-hirkan lebih tinggi dari tahun 2012 lalu. Jika pada tahun 2012 lalu jumlah ibu yang meninggal dunia setelah melahirkan seba-nyak 11 orang. Pada tahun 2013 jumlahnya meningkat, mencapai 13 orang dengan penyebab ke-

matian yang beragam.Data di Dinas Kesehatan

(Dinkes) menyebutkan penyebab kematian saat melahirkan itu karena penyakit bawaan yang diderita ibu yang bersangkutan. Penyakit yang mendominasi penyebab kematian ibu adalah haemoragic post partum (HPP) atau perdarahan pasca persali-nan. Selain itu, tercatat penyakit pre eklamsi berat (PEB) atau komplikasi kehamilan jadi pe-nyebab nomor dua kematian ibu saat melahirkan. Selanjutnya,

karena penyakit bawaan lainnya, seperti jantung.

Dari 13 ibu yang meninggal dunia, sebanyak 5 orang menin-ggal karena penyakit HPP. Men-inggal karena PEB sebanyak 4 orang. Sedangkan 4 orang men-inggal karena berbagai penyakit diluar itu.

Dari data itu, mayoritas kasus kematian ibu melahirkan itu meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Slamet Martodirdjo Pamekasan, yaitu sebanyak 11 orang meninggal

di rumah sakit, 1 orang mening-gal di polindes, dan 1 orang lagi meninggal dalam perjalanan saat akan dirujuk ke rumah sakit di Surabaya.

Kepala Bidang Kesehatan Keluarga (Kesga), Hartatik mel-alui Kepala Seksi Kesehatan Ibu dan Balita Dinkes Pamekasan, Ratna Lindasari mengatakan faktor meninggalnya ibu mela-hirkan murni disebabkan oleh penyakit bawaan sebelum masa hamil.

=ali syahroni/rah

PERSALINAN

Kasus Kematian Ibu Melahirkan Meningkat

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III 23PAMEKASAN G

Menurut Suli Faris, jebolnya pagar pemakaman yang diban-gun dengan uang negara itu perlu mendapat perhatian dari semua pihak, baik dari aparat penegak hukum maupun dari pemkab setempat. Hal ini dimak-sudkan agar diperoleh kepastian penyebab ambruknya pagar itu. Apakah murni faktor alam, atau karena faktor kesalahan dalam pekerjaannya. Sehingga perlu di-lakukan penyelidikan mendalam termasuk mengecek kesesuaian perencanaan dengan realisasi pekerjaan.

Menurutnya jika penyebab ambruknya pagar itu murni karena faktor alam, maka hal itu bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak terutama pem-kab setempat dalam membuat perencanaan pembangunan selanjutnya. Namun jika kare-na kesalahan pekerjaan, maka pelaksana program atau proyek harus bertanggungjawab, meski pihak keluarga korban sudah mengikhlaskan.

"Kalau nantinya ditemukan ketidaksesuaian antara perenca-naan dengan realisasi pekerjaan-nya, berarti ada unsur korupsi di dalamnya. Karena pembangunan pagar ini menggunakan keuan-gan negara. Maka ini yang harus ditangani secara serius oleh aparat," katanya.

Menanggapi hal itu, Kapolres Pamekasan AKBP Nanang Cha-darusman menyatakan masih melakukan penyelidikan terha-dap kejadian itu. Langkah awal yang dilakukan yaitu berkoor-dinasi dengan Pemkab Pame-kasan untuk mengetahui sumber dana dan pelaksana proyek yang mengerjakan. Sejauh ini, belum diperoleh kepastian mengenai sumber dana dan pelaksananya.

Setelah data itu diperoleh, pihaknya baru akan menentukan langkah selanjutnya. Jika me-mang ditemukan unsur pidana, ia menyatakan akan memproses secara hukum.

"Kami koodinasikan dulu dengan Pemda. Kami belum peroleh jawaban dan masih me-nunggu dari dari Pemda. Jadi, kami mohon waktu untuk me-nyelidiki penyebab ambruknya pagar itu," katanya.

Informasi yang dihimpun koran ini menyatakan pem-bangunan pagar pemakaman berukuran 49 meter x 2.10 me-ter itu bersumber dari dana Program Nasional Pember-dayaan Masyarakat-Mandiri Perdesaan (PNPM-MP). Program itu dibawah koordinasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (Bapemas-Pemdes) Pamekasan, yang dilak-sanakan oleh masyarakat.

Menurut Efendi, warga di sekitar lokasi, pembangunan pagar ini sebenarnya sudah dikhawatirkan warga sejak awal. Kekhawatiran warga ini dinilai cukup beralasan, karena peker-jaan yang dibangun di tanah labil itu tidak menggunakan be-ton Foot Plat dan Slop. Tembok pagar itu hanya menggunakan

kolom yang tidak kuat menahan beban pagar.

"Kami sudah khawatir sejak awal, karena pembangunan pa-gar ini tidak memenuhi standar. Tapi saya tidak tahu, apakah perencanaannya memang begitu atau seperti apa," katanya.

Sementara itu, keluarga korban meninggal dunia sudah mengikhlaskan kejadian itu dan tidak akan menempuh jalur hu-kum. Keputusan keluarga kor-ban ini disampaikan Sutristro, kakek Kholis, korban meninggal dunia (MD), saat dikunjungi di rumah duka di Dusun Kedung-dung, Desa Budagan, Kecama-tan Pademawu, pada Minggu (5/1) kemarin.

Menurut Sutrisno, keputu-san keluarga ini diambil dengan beberapa pertimbangan. Dianta-ranya, agar tidak membebani ke-luarga yang hidup dengan serba kekurangan.

"Kalau kami berperkara ten-tunya butuh biaya. Sedangkan keadaan keluarga sudah tidak mampu. Makanya kami putuskan tidak menempuh jalur hukum, agar tidak mengeluarkan biaya dua kali," katanya.

Menurut Sutrisno, meski sudah diselesaikan secara keke-luargaan, namun ibu korban

masih shock dan mengurung diri di kamar. Ia tidak merespon pertanyaan maupun pembic-araan orang-orang yang men-emuinya, karena Kholis yang masih duduk di bangku MTs ini merupakan anak semata wayangnya. Apalagi, sesaat se-belum kejadian, korban masih mengantar ibunya belanja ke sebuah pertokoan di sekitar lokasi kejadian.

Kesepakatan keluarga ini sudah disampaikan kepada aparat maupun kepada kepala desa setempat yang datang ke rumahnya. Pihak kepala desa setempat juga sudah me-nyatakan kesiapannya untuk menyumbang biaya penguru-san jenazah dan biaya lainnya hingga hari ke-100 dari menin-ggalnya korban.

Dapat diberitakan tembok pagar pemakaman di Kampung Lombang, Desa Buddagan, Ke-camatan Pademawu itu roboh saat diguyur hujan deras hingga mengenai korban. Selain mene-lan satu korban meninggal du-nia, kejadian ini juga mengaki-batkan dua korban terluka, yaitu Ayu dan Ragil Usman. Sedangkan Horrimah, rekan korban lainnya dipastikan selamat.

= akh. fauzi/rah

Polisi Seharusnya Tak DiamKarena Robohnya Pagar Pemakaman Menelan Korban Jiwa

PAMEKASAN - Dewan Perwakilan Rakyat Dae-rah (DPRD) Kabupaten Pamekasan meminta kepolisian dan pemkab setempat segera menelu-suri penyebab jebolnya pagar pemakaman di Desa Budagan, Kecama-tan Pademawu, yang memakan korban jiwa. Permintaan itu disampai-kan Suli Faris, wakil ketua DPRD setempat.

Bekas runtuhan tembok pagar pemakaman sudah ditepikan. Satu sisi tembok yang tegak disanggah menggunakan bambu dan rawan ambruk.

PAMEKASAN - Sukarji, Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, tidak mau berpolemik soal penolakan sebagian warga desa setempat atas pengangkatan dirinya sebagai Pjs. Sebab ia hanya sebagai pelaksana amanah kon-stitusi yang dituangkan melalui SK Bupati Pamekasan Achmad Syafii, untuk menjalankan roda pemerin-tahan sementara.

Menurut Sukarji, demo warga itu terjadi karena salah paham atas informasi yang diduga disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak ber-tanggung jawab. Berupa adanya informasi bahwa akan dilakukan pelantikan dirinya sebagai Pjs kepa-la desa menggantikan Urip Kades non aktif. Padahal acara di Balai Desa Tanjung itu hanya pemberita-huan tentang pengangkatan Pjs ke-pada perangkat desa setempat dan unsur BPD.

Hal senada juga diungkapkan Camat Pademawu Lukman Hakim. Menurutnya pengangkatan Sekdes sebagai Pjs itu sudah prosedural, untuk menggantikan jabatan kepa-la desa yang berhalangan. Pen-gangkatan Sukarji sebagai Pjs itu merupakan usulan desa yang dis-etujui BPD setempat yang diajukan melalui kecamatan setempat.

Meski demikian pihaknya akan menyampaikan aspirasi masyarakat itu kepada Bupati, ka-rena pengangkatan Pjs itu merupa-kan kewenangan Bupati. Aspirasi itu akan disampaikan sebagai bahan evaluasi. Mengenai kesalahpaha-man warga, pihaknya sudah melu-ruskan, bahwa tidak ada pelantikan Pjs atau Plt kepala desa. "Pengang-katan ini sudah prosedural, tetapi karena ada penolakan, nanti akan kami sampaikan kepada Bupati," katanya usai unjukrasa.

Sementara itu, ketua Komisi A DPRD Pamekasan Iskandar mengingatkan Bupati agar tetap berpegangan terhadap peraturan daerah (Perda) yang berlaku. Di-mana pengangkatan Pjs itu harus dari sekretaris desa (Sekdes). Di-katakan penunjukan Pjs di Desa Tanjung itu sudah sesuai prosedur, karena Sukarji yang diangkat seba-gai Pjs merupakan Sekretaris Desa (Sekdes) Tanjung.

Menurut Iskandar, kalaupun ada penolakan atau ada riak-riak dibawah, hal itu merupakan kasus lain yang harus dipilah dan butuh ketegasan. Sebab jika riak riak itu tidak ditangani secara serius dan tegas bisa melahirkan ketidakjelasan.

=akh. fauzi/rah

PEMERINTAHAN DESA

PJs kades Tanjung hanya Menjalankan amanah

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III 24 PAMEKASANH

Salah seorang pejabat di ling-kungan Pemkab Pamekasan yang minta namanya tidak disebut-kan, saat dimintai komentarnya tentang BPJS mengatakan tidak paham dengan program tersebut. Ia hanya mengerti bahwa prog-ram jaminan sosial itu merupa-kan pengganti jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas).

“Itu kan program pengganti Jamkesmas. Saya tahunya dari iklan di televisi,” katanya.

Ia mengakui sampai saat ini sosialisasi program tersebut ha-nya sebatas di iklan-iklan me-

dia. Sementara sosialisasi secara langsung belum pernah ia teri-ma, sehingga tidak memahami secara utuh tentang program tersebut. Salah seorang warga Desa Pagendingan, Kecamatan Galis, Zainiyah mengaku dirinya juga tidak tahu tentang program tersebut. Sebab ia dan warga lain belum pernah menerima penje-lasan tentang BPJS dan man-faatnya.

Ibu empat anak itu khawatir jika ada salah satu keluarganya yang sakit, ia tidak bisa mengikuti program itu, karena tidak tahu

persyaratan dan prosedur yang harus dipenuhi. Zainiyah hanya mengetahui ada BPJS melalui iklan di telivisi yang isinya hanya pemberitahuan, bahwa ada peru-bahan nama yang semula Askes, Jamsostek, Jamkesmas, dan jami-nan lainya digabung menjadi satu yakni BPJS.

Wakil Ketua Komis D DPRD Pamekasan, Juhaini mengaku ke-cewa atas kurangnya sosialisasi kepada masyarakat bawah ten-tang pelaksanaan program jami-nan sosial kesehatan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Madura. Ia juga me-ngaku belum mengetahui secara lengkap soal program tersebut, meski program itu sudah mulai dijalankan. Ia hanya berharap program itu dapat menghapus-kan perbedaan layanan terhadap masyarakat miskin, kelas menen-gah dan kelas diatasnya.

“Terus terang, kami sendiri tidak paham dengan program ini. Hanya kami berharap BPJS bisa menghilangkan perbedaan pe-

layanan yang selama ini sering dikeluhkan masyarakat,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Pem-kab Pamekasan, Ismail Bey me-nyampaikan instansinya hanya bertugas memberikan pelayanan kepada pasien BPJS. Sementara mengenai proses sosialisasi men-jadi kewenangan BPJS Madura, di Jalan Raya Panglegur, Pamekasan.

Sementara itu, Kepala BPJS Madura di Pamekasan, Hernina Agustin menjelaskan semen-tara ini pihaknya hanya mela-kukan sosialisasi melalui tokoh masyarakat dan tokoh agama saja. Selanjutnya ia berencana melakukan sosialisasi secara menyeluruh.

=fakih amyal/muj/rah

BPJS Belum Dipahami UtuhKarena Sosialisasi Tidak MenyeluruhPAMEKASAN - Keberadaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) termasuk program-program yang dijalankan belum sepenuhnya dipahami masyarakat, karena mi-nimnya sosialisasi tentang program itu yang menyentuh langsung terhadap lapisan masyarakat paling bawah. Jangankan mereka yang tinggal di wilayah perdesaan, sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan juga tidak memahami secara utuh program BPJS yang saat ini digalakkan pemerintah. Mereka hanya mengetahui infor-masi itu dari iklan di televisi.

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III 25PAMEKASAN I

Kepala Satuan Reskrim Pol-res, Ajun Komisaris Nur Amin mengatakan tim penyidik ber-sikap profesional dalam mena-ngani kasus saling lapor tersebut dan mempersilakan pihak-pihak yang merasa dirugikan untuk melapor ke Propam.

“Kalau ada tim penyidik atau anggota kami yang meminta uang jaminan atau apapun, sila-kan lapor ke Propam,” kata Nur Amin.

Ia menegaskan penyidik tidak akan meningkatkan status Waho-no dari saksi menjadi tersangka, tanpa diperkuat keterangan saksi dan bukti. Peningkatan status itu, karena penyidik berkeyaki-

nan terhadap kebenaran kete-rangan saksi dan bukti yang ada.

Nur Amin mengatakan sela-ma tahun 2013, sedikitnya 1.799 kasus perkelahian yang berujung saling lapor diterima dan sudah diproses secara hukum. Sehingga timnya sudah memiliki pengala-man dalam menangani kasus saling lapor antara pihak yang merasa menjadi korban dengan mengkaji keterangan saksi yang didukung dengan alat bukti.

Dalam kasus yang melibat-kan warga Dusun Birnyi, Desa Artodung, Kecamatan Galis, Pamekasan itu, kata dia, peneta-pan tersangka dilakukan setelah dilakukan pemeriksaan sejumlah

saksi diantaranya Arfan, Suhairi-yah, Aprialita, Mohammad Said, Dwi Yulianti, dan Agus Subroto selaku saksi pelapor. Keterang-an mereka yang juga disertai alat bukti mengarahkan pada peneta-pan Wahono sebagai tersangka.

Ketua Forum LSM Pamekasan, Heru Budi Prayitno meminta pe-nyidik yang menangani kasus tersebut bersikap profesional. Sebab kasus berkaitan dengan rasa keadilan masyarakat. Seka-lipun demikian, kata Heru, sia-papun tidak bisa mengintevensi kerja penyidik yang keputusann-ya merupakan keputusan hukum yang harus dihormati.

Wahono, 42, merupakan kor-ban penganiyaan dan pengeroyo-kan. Awalnya warga Dusun Birnyi itu awalnya berstatus korban penganiyaan dan pengeroyokan saat diproses di Polsek Galis. Tetapi, setelah kasus itu ditan-gani Satreskrim Polres, statusnya berubah menjadi tersangka. Se-mentara, Agus Subroto dan Zahra pelaku yang dilaporkan Wahono ke Polsek Galis, belum ditahan,

sekalipun statusnya tersangka.Kasus ini, terjadi pada No-

vember tahun lalu. Wahono melapor ke Polsek Galis atas penganiyaan yang dilakukan te-tangganya, Agus Subroto dan Zahra. Saat berkas laporan itu sudah berada di Kejaksaan Nege-ri Pamekasan, ia dilaporkan balik ke Polres Pamekasan, dengan tuduhan penganiayaan pula.

Wahono mengaku bingung setelah dirinya mendapat su-rat panggilan kedua oleh Polres Pamekasan dengan status sebagai tersangka. Padahal salah satu sak-si yang dihadirkan dalam laporan penganiyaan tersebut, yakni Yuli-atin alias Titin menyatakan tidak melihat pria tersebut melakukan pemukulan kepada Agus Subroto dan ayahnya, Zahra.

Sebaliknya, ia yang dikeroyok keduanya hingga berdarah dan mengalami luka di bagian dahi serta mata kanan. Ia menyatakan bukti visum terhadap luka itu su-dah disampaikan sebagai pengu-at laporannya ke Polsek Galis.

=fakih amyal/rah

Kasus Wahono Mengguncang KepolisianNur Amin: Polres Tak Pernah Meminta Uang Jaminan Tahanan

PAMEKASAN – Kabar yang menyatakan ada oknum kepolisian meminta uang jaminan dari salah seorang tersangka penganiayaan, Wahono, membuat pihak ke-polisian angkat bicara. Kepolisian Resor (Polres) Pame-kasan mengaku tak pernah meminta uang sebesar Rp 5 juta kepada Wahono, tersangka penganiayaan, sebagai uang jaminan untuk tidak ditahan atau pengalihan sta-tus menjadi tahanan luar.

PAMEKASAN - Ribuan dokumen penting di komplek perkantoran milik Pemerintah Kabupaten (Pem-kab) Pamekasan di Jl Jokotole ter-ancam rusak akibat terendam ban-jir pada Sabtu (4/1) lalu.

Di komplek perkantoran itu ter-dapat beberapa instansi seperti Kantor Dinas Kependudukan Cata-tan Sipil (Dispendukcapil), Badan Pemberdayaan Masayarakat dan Pemerintahan Desa (Bapemas-Pemdes), Kantor Inspektorat, Kan-tor Dinas Kesehatan (Dinkes), Badan Lingkungan Hidup (BLH), Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) serta sejumlah instansi la-innya. Di lokasi itu pada Minggu (5/1), sejumlah pegawai masuk kantor untuk bersih-bersih dan me-nyelamatkan dokumen dan perala-tan kantor setelah air surut.

Dokumen yang terkena air dike-luarkan dari ruang kantor untuk di-jemur di halaman. Seperti di kantor Dispendukcapil, posko PNPM serta di kantor lain yang ada di komplek tersebut. Meski belum kering, doku-men-dokumen itu kembali dimasuk-kan ke dalam ruangan saat hujan kembali turun. Sedangkan dokumen yang dipastikan rusak dan tidak terselamatkan, dipungut oleh sejum-lah pemulung yang sudah datang ke lokasi itu sejak pagi. Dokumen yang dipungut itu dimasukkan dalam sak besar sampai 8 sak.

Salah satu pegawai yang naman-ya enggan disebut mengatakan, do-kumen kantor-kantor yang berada di lokasi itu dipastikan basah dan teran-cam rusak terutama dokumen yang disimpan dilantai maupun yang dis-impan lemari bagian bawah. Sebab, ketinggian air di dalam kantor men-capai 60-70 cm meter saat kejadian berlangsung. Selain dokumen, se-jumlah peralatan kantor juga rusak.

Kepala Dispendukcapil, Mo-hammad Alwi mengatakan banyak dokumen yang terendam banjir. Ia belum memastikan jumlah doku-men yang rusak, namun diperkira-kan mencapai ribuan dokumen.

Dokumen yang dipastikan ter-endam, berkas pengajuan dari masyarakat, seperti pengajuan akta kelahiran dan Kartu Keluarga. Meski demikian, kerusakan data pengajuan itu dipastikan tidak akan berdampak pada pengurusan ad-ministrasi kependudukan karena sudah dipindah ke data komputer.

Sementara itu, dokumen kependudukan seperti akta kela-hiran dan kartu susunan keluarga (KSK) dipastikan tidak ada yang rusak, karena yang disimpan di Kantor Dispendukcapil merupakan salinan dan berkas aslinya sudah diserahkan ke masyarakat.

=akh fauzi/muj/rah

DOKUMEN PEMKAB

ada arsip rusak Terendam Banjir

Seorang warga sedang menunjukkan salah satu dokumen yang rusak akibat terendam banjir.

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III 26

SAMPANG - Mobil carry dengan nopol M 1826 N menabrak pohon Sukarno (mimba) di Jalan Rajawali Gang III, Desa Aeng Sareh, Kelura-han Polagan, Kecamatan Kota Sam-pang, Minggu (5/1) sekitar pukul 12.45 WIB. Kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang terjadi tepat di tikungan arah Pangarengan-Sam-pang itu mengakibatkan sang sopir H Dzaman (40) patah tulang dan dua penumpang lainnya luka parah. Ketiganya langsung dilarikan ke RSUD Sampang untuk mendapat-kan perawatan medis.

Kejadiannya berawal saat mobil warna biru tua itu melaju dari arah barat ke timur menuju Kota Sam-pang tiba-tiba tergelincir dari jalan raya. Setelah itu langsung oleng dan menabrak pohon Sukarno.

”Tiba-tiba mobilnya (carry) itu terpelintir dan menabrak pohon mimba. Padahal waktu itu tidak gangguan apapun. Pasalnya jalan ini (Jalan Rajawali Gang III) sedang sepi dari lalu lalang kendaraan,” kata saksi mata Nuruddin (25) ke-pada Koran Madura.

Dugaan sementara, sopir yang mengendarai mobil carry tersebut sedang mengantuk. Itu berdasar-kan hasil olah TKP (tempat ke-jadian perkara) petugas lalu lintas Polres.

”Penyebab kecelakaan terebut sementara diduga karena sopirnya mengantuk. Pasalnya, keadaan mobil itu terpelintir ke got terlebih dahulu dari pada menabrak pohon. Tetapi hal itu masih dugaan semen-tara,” kata Ipda Buntoro, Kanit Laka Polres Sampang saat ditemui di TKP.

Ketiga korban tersebut adalah H Dzaman (40) yang menjadi sopir sekaligus suami dari ibu Fadliyah (32) dan Hasan (19 bulan) yang merupakan anak dari mereka. Keti-ganya dibawa ke RSUD Sampang dengan bantuan warga setempat dan aparat kepolisian juga ikut da-tang membantu juga mengatur arus jalan yang sempat macet selama kurang lebih dua jam.

Kendati demikian Fadliyah (32) dan Hasan (19 bulan) dibawa terlebih dahulu kerumah sakit, ka-rena warga sangat kesulitan mau-pun pihak kepolisian, sedangkan H.Dzaman sendiri terakhir kali sete-lah berasil dilepaskan dalam mobil yang dalam keadaan terjepit sebe-lumnya.

”Semua korban langsung di-larikan ke rumah sakit. Sementara kerugian dari kecelakaan ini ditak-sir mencapai Rp 10 juta,” pungkas Bintoro.

=AKHMAD ANIS/LUM

KECELAKAAN

1 Patah Tulang, 2 Luka Parah

Sekertartis Daerah (Sekda) pun juga tidak bisa menemui pu-luhan massa. Alasannya, seluruh pentolan pemkab sedang meng-hadiri rapat. Aksi unjuk rasa itu hanya ditemui Kepala Bagian pemerintahan Desa (Kabag Pem-des) Didik Adi Pribadi dan Asi-seten 1 Soeharjanto.

Pada pemilihan kepala desa, Senin (30/12/2013) sempat mengalami kericuhan dan peng-hitungan surat suara hingga harus dilakukan di halaman Pemkab Sampang. Warga ingin menindaklanjuti dugaan ke-curangan dalam pelaksanaan pilkades Sawah Tengah itu, na-mun tak bisa ketemu orang no-mor satu di kabupaten tersebut.

Sebelum bertemu kabag pemdes, warga sempat melaku-kan orasi di depan Kantor Pem-kab Sampang, namun perwakilan massa tersebut langsung diper-silakan masuk ke dalam gedung pemkab untuk menyampaikan aspirasinya.

Alan Kaisan, koorlap aksi,

mengatakan, dirinya sangat ke-cewa karena tidak bisa bertemu Bupati A Fannan Hasib, Wakil Bupati Fadilah Budiono, serta Sekda Puthut Budi Santoso.

“Ada apa ini. Kenapa setiap ada demo pentolan Pemkab Sampang tidak mau menemui massa, padahal kami inilah rak-yatnya. Jangan takut mengha-dapi rakyat, apalagi saya tidak butuh kalian (Kabag Pemdes dan Asisten 1), kemana bupati dan wakil bupati," tegasnya dengan lantang di ruangan aula pemkab.

Padahal, katanya, dirinya sudah melayangkan surat pem-beritahuan bahwa pada saat itu dirinya hendak menyampaikan aspirasinya. Sehingga, inilah yang menjadi amarah bagi di-rinya terhadap kinerja pemkab setempat.

“Bagaimana kinerja pemerin-tahan kalau sudah seperti ini, apa tidak dikatakan bahwa pemkab bodoh kalau sudah mengabaikan rakyatnya ini. Terus terang, saya

kecewa apalagi saya sudah kirim surat pemberitahuan bahwa saya akan berdemo," tuturnya.

Namun demikian, Alan tetap menyampaikan beberapa tuntutan yang menjadi kelu-han terkait adanya dugaan ke-curangan dalam pelaksanaan pilkades beberapa waktu lalu. Dirinya menegaskan bahwa diadakanya pilkades itu ada indikasi kecurangan. Terkuak dengan adanya surat suara yang

tidak sah sebanyak 280. Bah-kan, meski pihaknya meminta untuk dilakukan penghitung-an dan mencocokan data yang ada, akan tetapi pihak kecama-tan dan juga panitia Pemilihan kepala desa (P2KD) setempat

juga tidak menggubrisnya.“Kami warga disini ingin per-

hitungan surat suara diulang, karena ada dugaan kecurangan. Waktu kami meminta agar semua P2KD dan juga Camat setempat juga dihadirkan untuk memba-has masalah ini malah tidak ada tanggapan,” jelasnya.

Alan menambahkan, jika tun-tutanya tidak bisa siap memba-has masalah tersebut, dan tidak ada kebijakan dari bupati. Maka dirinya juga berjanji, akan siap mengerahkan massa yang lebih besar. "Kalau ini tidak ada kepu-tusan saya yakin akan kembali demo dengan besar-besaran," ka-tanya.

Menanggapi hal tersebut, Asisten 1 dan juga Kabag Pem-des hanya bisa mengatakan, pi-haknya akan menyampaikan hal tersebut kepada bupati dan waki bupati. Demikian pula dengan adanya P2KD. Sehingga, pihak-nya akan memanggil terhadap P2KD dan juga camat setem-pat untuk diajak menyelesaikan masalah tersebut.

“Apa yang menjadi tuntutan para pemdemo akan kami sam-paikan kepada bapak Bupati. Mungkin, Senin depan akan saya undang semuanya, termasuk dari pihak dari warga Sawah Te-ngah,” paparnya.

=RYAN HARIYANTO/MK

Pemkab Kurang Bertanggung Jawab

Massa Tak Bisa Bertemu Bupati

SAMPANG – Kali ini giliran warga dari Desa Sawah Te-ngah, Kecamatan Robatal, mendatangi kantor Pemkab Sampang. Jumat (3/1) sekitar pukul 09.00, massa men-datangi kantor pemkab untuk bertemu bupati dan wakil bupati terkait dugaan kecurangan pelaksanaan pilkades, namun tak ditemui.

Puluhan massa dari Desa Sawah Tengah, Kecama-tan Robatal, mendatangi Pemkab Sam-pang. Mereka ingin memper-tanyakan dugaan kecurangan pelaksanaan pilkades pada Desember 2013.

Bagaimana kinerja peme-rintahan kalau sudah se-

perti ini, apa tidak dikata-kan bahwa pemkab bodoh kalau sudah mengabaikan

rakyatnya ini.”

Alan KaisanKoorlap Aksi

PROBOLINGGO SAMPANGKORAN MADURAJ SENIN 6 JANUARI 2014

No. 0274 | TAHUN III

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III 27SAMPANG K

Dalam isi rekaman itu, ok-num kecamatan menyampaikan bahwa pembentukan Panitia Pe-milihan Kepala Desa (P2KD) ha-nyalah untuk mengelabuhi pihak luar atau calon kades lain. Den-gan demikian, pihak kecamatan seakan sudah benar dalam men-jalankan tugas.

"Ini yang menimbulkan adanya gejolak yang ada di bawah yang kemudian terjadi-lah suatu polemik kecil," ucap Nur Hasan (42), salah satu tokoh masyarakat di Desa Temoran Ke-camatan Omben.

Korlap aksi Aliansi Masyarakat Omben Menggugat (Amog) itu menilai kebijakan pe-merintah masih sangat lemah. Itulah mengapa beberapa waktu lalu pemkab didatangai oleh warga dari enam desa di Kecama-tan Omben.

Dikatakan Nur Hasan, seha-rusnya pelaksanaan pilkades di

Kecamatan Omben tidak harus dilaksanakan pada tahun 2015, se-perti dalam surat edarkan Mend-agri. Pasalnya, masa berakhir jabatan kades di wilayahnya itu sudah berakhir pada 2013. Apal-agi pemerintah daerah diperkuat dengan adanya UU No 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan PP Nomor 72 tahun 2005 ten-tang Desa, serta diperkuat dengan adanya perda dan perbup.

"Pemkab jangan lemah, kan sudah ada dan diperkuat sama PP, Perda, Perbub. Apalagi pem-bentukan P2KD di desa ini tidak sesuai dengan Perda No 5 Tahun 2006 yang seharusnya setelah dibentuk P2KD maksimal dua hari itu baliho pilkades sudah di-pasang, kenapa sampai 15 lebih tidak ada," jelasnya.

Dirinya berharap, pihak pe-merintah setempat tidak mem-vonis untuk tidak melaksanakan pilkades pada tahun ini. Sebab,

SE Mendagri hanya sebatas im-bauan dan tidak mempunyai hu-kum yang mengikat.

"Kami berharap khususnya Bupati agar tidak memvonis untuk tidak diadakannya pilkades, SE Mendagri itu hanya imbuan yang tidak mempunyi hukum mengi-kat, dan itu bisa dilanggar atau tidak dihiraukan karena peme-rintah daerah dikuatkan dengan UU No 32 Tahun 2004, PP No 72 Tahun 2005 dan semua itu harus berpedoman ke kabupten yang mempunyai kekuasaan, apalagi bisa dilakukan atau di tidak hanya atas dasar kekuatan melalui peng-dilan, MA, atau MK," tegasnya.

Pemerintah diminta lebih tegas seperti Kabupaten Pame-kasan dan Kabupaten Bojone-goro yang akan tetap melakukan pilkades pada tahun 2014. "Kena-pa Sampang tidak bisa, padahal acuannya kabupaten Pamekasan ada 2 desa, dilaksanakan Januari ini, dan Kabupaten Bojonegoro ada 218 desa yang masa jabatan-nya kades berakhir bersamaan dengan pileg yakni bulan April. Tetapi, Kabupaten Sampang masa jabatan kades berakhir 2013 di Kecamatan Omben tidak bisa dilaksankan," jelasnya.

Diriya menambahkan, jika dalam waktu dekat tidak ada keputusan dan kebijkan dari apa yang telah diinginkan warga enam desa Kecamatan Omben, dirinya tidak segan-segan diri-nya akan melakukan aksi demo besar-besaran.

"Kami tidak akan tinggal diam. Kalau tidak ada keputusan dengan tidak dilaksanakannya pilkades di enam desa ini maka akan mengadili dengan aksi le-bih besar lagi, dan akan menun-tut keadilan secara hukum ke PTUN," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Ba-gian Pemerintahan Desa (Kabag Pemdes) Didik Adi Pribadi mem-benarkan terkait beredarnya re-kaman salah satu oknum pihak kecamatan yang sengaja hanya untuk mengelabuhi pelaksanaan pilkades 2014. Bahkan, pihaknya juga mengaku sudah melakukan koordinasi dengan camat setem-pat, terkait kebenaran isi reka-man itu.

"Memang ada isi rekaman itu yang memancing reaksi masyarakat, dan ini sudah saya telusuri kepada camat setempat," tuturnya.

=RYAN HARIYANTO/MK

P2KD untuk MengelabuhiKabag Pemdes: Memang Ada Rekaman yang Memancing Reaksi

SAMPANG – Penundaan pelaksaan pemilihan kepala desa di enam desa di Kecamatan Omben berbuntut. Adanya bukti rekaman oknum kecamatan setempat dengan salah satu calon kepala desa menimbulkan kon-flik yang berujung pada aksi demo ke kantor Pemkab Sampang, beberapa waktu lalu.

SAMPANG - Penyakit urine tikus (leptospirosis) kembali memakan korban. Hj Hamidah (45), warga Jalan Agus Salim Kelurahan Banyu-anyar Kec/Kota Sampang mening-gal dunia karena penyakit tersebut, Jumat (3/1) malam.

Rumsiyah (42), keponakan korban, mengatakan, pasca banjir yang terjadi pada ahir Desember 2013, Hj Hamidah memang meng-alami demam serta pusing. Karena dianggap sakit biasa, pihak ke-luarga hanya membawa ke dokter umum.

"Kalau sakitnya itu sudah se-jak tanggal 30 Desember, tapi kami tidak tahu kalau terdiagnosa leptospirosis. Jadi hanya berobat ke dokter umum di puskesmas saja,"ucapnya.

Lanjut Rumsiyah, diketahuinya korban menderita leptospirosis, saat dibawa ke RSUD Sampang. Bahkan, salah satu dokter yang me-nangani korban mendiagnosa jika korban terkena penyakit tersebut. Hal itu menyusul lantaran kondisi

tubuh korban terus melemah. Na-mun, karena kondisi sudah parah serta telat mendapat penganganan medis nyawa Hj Hami tidak bisa ter-tolong.

"Taunya saat di periksa di RSUD Sampang, ternyata kena liptospiro-sis. Ya kita kaget, Mas. Masuk ru-mah sakit kemarin jam 2 siang te-rus tadi malam Sabtu (3/1) sekitar pukul 23.30 Wib meninggal dunia. Kata dokter penyakitnya sudah pa-rah dan telat dibawa kerumah sa-kit," tuturnya.

Sementara itu, pihak RSUD Ka-bupaten Sampang sejauh ini be-lum bisa dikonfirmasi terkait kem-bali adanya penderita leptospirosis yang meninggal dunia tersebut.

Dengan meninggalnya Hami-dah menjadikan rentetan korban akibat leptorpirosis di Kabupaten Sampang terus berlanjut. Bah-kan saat musim penghujan sebe-lumnya, puluhan warga Sampang terserang dan 9 di antaranya men-inggal dunia karena mengidap penyakit serupa.

=RYAN HARIYANTO/MK

KESEHATAN

Leptospirosis Kembali Menelan Korban

PENDERITA LEPTOSPIROSIS. Ke-luarga korban saat menunjukkan foto Hamidah, korban penderita leptospirosis.

Pedagang menempelkan

hiasan pada replika mesjid yang disebut

"panjang" untuk perayaan

Maulid Nabi Muhammad di Lopang gede,

Serang, Banten, Minggu (5/1). Panjang yang dijual seharga

Rp80.000 hing-ga Rp100.000 per buah digu-nakan sebagai

tempat menam-pung barang sedekah se-

perti makanan, sembako, dan pakaian yang

diarak kemudian dibagikan kepa-da fakir miskin saat perayaan hari lahir Nabi Muhammad.

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III 28 SENIN 6 JANUARI 2014

No. 0274 | TAHUN II I BANGKALANKORAN MADURAL

BANGKALAN - Semenjak ada jembatan Suramadu,

pelabuhan Kamal yang dikelola PT. ASDP menjadi

tempat pelabuhan yang semakin sepi. Setidak-

tidaknya tak seramai saat Suramadu belum ber-

fungsi.

Pelabuhan tersebut bagaikan kian pasti menuju mati. Sebab yang dulunya ramai dengan ken-daraan lalu-lalang, kini telah kehilangan para penggemarnya. Bahkan disaat hari-hari tertentu pun, yang biasanya selalu ramai dan macet cukup panjang, kema-cetan itu kini tak lagi dijumpai. Hingga pelabuhan tersebut men-datangkan kerugian terus me-nerus.

Akibat sepinya pengguna

jasa penyeberangan Kamal- Surabaya, kondisi pelabuhan semakin memprihatinkan. Apal-agi dengan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM), semakin membuat pelabuhan Kamal be-rada di ujung tanduk kebangkru-tan. Biaya operasinal yang cukup tinggi tidak sebanding dengan hasil yang didapatkan. Disinya-lir dalam setahun ini, PT. ASDP harus menanggung kerugian Rp 8 miliar. Sungguh pun be-gitu, ternyata tidak ada tindakan apapun dari Pemkab Bangkalan untuk menanggulangi kerugian yang terjadi.

‘’Ya, kita akui bahwa kondisi saat ini sangat memprihatinkan. Masyarakat tidak lagi berminat menggunakan jasa anggkutan kapal,” ungkap Supervisi Opera-sional PT. ASDP, Khairil Anwar.

Menurutnya, setiap hari han-ya terdapat 100-200 kendaraan

saja yang menggunakan jasa ka-pal yang disediakan. Mirisnya, kendaraan bus akhir-akhir ini tak lagi melewati pelabuhan Kamal dan tidak ada tindakan tegas dari pihak berwenang. Dengan kondi-si seperti ini, pihaknya harus me-nanggung kerugian cukup besar akibat pendapatan yang sangat minim. Diakui pendapatan setiap harinya selalu tidak sebanding dengan biaya oprasional kapal.

“Sebelum ada Suramadu kendaraan yang melintasi selat menggunakan kapal mencapai 700-800 kendaraan. Akan tetapi saat ini kendaraan sangat minim dan hanya meraup pendapatan Rp 5-6 juta untuk satu kapal. Se-cara keseluruhan dengan empat kapal yang dioperasikan hanya menghasilkan Rp 31 juta,” pa-parnya.

Padahal, kata Khairil, biaya operasional untuk satu kapal

Pelabuhan Kamal Kian Pasti Menuju MatiTahun ini Merugi Rp 8 Miliar

doni heriyanto/koran maduraSEPI. Pelabuhan Kamal dari hari ke hari semakin kehilangan peminatnya dan berdampak pada timbulnya kerugian hingga miliaran rupiah.

sekali jalan mencapai RP 1 juta, jika ditotal dengan empat ar-mada, menjadi Rp 4 juta belum lagi ditambah biaya lainnya. Se-dangkan jam operasi kapal mulai pukul 5.30 -11.30 WIB. Sehingga pengeluaran yang begitu tinggi menjadi penyebab setiap tahun-nya harus menanggung kerugian sebesar Rp 8 M. Kondisi demiki-an, berbanding jauh dari ta-hun sebelumnya, pihaknya bisa meraup keuntungan Rp 78 juta setiap 24 jam.

“Kapal itu, setiap jam mel-akukan delapan kali trip (per-jalanan), ya kalikan saja biaya operasionalnya. Sedangkan pendapatan sangat kecil. Kami sangat menyayangkan sikap pemerintah setempat. Tidak ada upaya solusi konkrit terhadap permasalahan ini. Pemerintah harus tegas, kalu mau ditutup ya ditutup saja, jangan dibiarkan tidak jelas,” sesalnya.

Untuk menutupi kerugian tersebut, lanjutnya, pihak PT. ASDP harus menggunakan sub-sidi silang dari pelabuhan Gili Manuk Banyuwangi dan pelabu-han lainnya yang dikelola PT. ASDP. Sebab jika tidak meng-gunakan subsidi silang pelabu-han Kamal akan benar-benar ditutup dan tidak beroprasi lagi. Momen-momen penting sudah tidak bisa lagi dijadikan harapan dan tidak seramai dulu. Apalagi masyarakat lebih memilih meng-gunakan jembatan Suramadu se-bagai alternatif untuk memper-cepat mobilitas mereka.

“Harapannya bagaimana agar pelabuhan bisa ramai kembali, yang paling penting bisa tetap bertahan, karena keberadaan Suramadu sangat menyita per-hatian masyarakat. Kalau bisa roda dua dialihkan ke kapal untuk menghindari terjadinya sesuatu yang menimbulkan kerugian bagi pengendara. Soalnya, hanya di Suramadu tol itu dilewati kend-araan roda dua,” tandasnya.

Sementara itu, berdasarkan pantuan Koran Madura sepinya pengguna jasa penyeberangan berdampak pada masalah sosial. Efek sosial tersebut, para peda-gang kecil mayoritas gulung tikar dan hanya sedikit yang bertahan itupun bisa dihitung dengan jari. Kondisi demikian, tidak seperti dulu yang bisa dijadikan harapan untuk menunjang sektor pereko-nomian.

= DONI HERIYANTO/RAH

POLITIK

Semua Parpol Sudah Menyerahkan Rekening

BANGKALAN - Ketua Komisi Pemil-ihan Umum (KPU) Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Fauzan Djakfar menje-laskan semua partai politik peserta pemIlu di wilayah itu telah menyerah-kan laporan rekening dana kampanye. “Tidak ada satu pun partai politik pe-serta pemilu yang tidak menyerahkan laporan rekening dana kampanye. Ini berarti semua caleg di masing-masing parpol tidak akan ada yang dicoret,” kata Fauzan Djakfar.

Ia menjelaskan sesuai dengan ketentuan, partai politik yang tidak menyerahkan laporan rekening dana kampanye pemilu legislatif, maka calegnya akan dicoret. Di Kabupaten Bangkalan, menurut Ketua KPU, jum-lah partai politik peserta pemilu leg-islatif yang akan meramaikan pesta demokrasi 2014 ini sebanyak 12 par-tai.

Masing-masing Partai Nasional Demokrat (NasDem) dengan nomor urut 1, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan nomor urut 2, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan no-mor urut 3, Partai Demokrasi Indone-sia Perjuangan (PDIP) dengan nomor urut 4, dan Partai Golongan Karya (Golkar) dengan nomor urut 5.

Selanjutnya Partai Gerakan Indo-nesia Raya (Gerindra) dengan nomor urut 6, Partai Demokrat (PD) dengan nomor urut 7, Partai Amanat Nasional (PAN) dengan nomor 8, lalu Partai Per-satuan Pembangunan (PPP) dengan nomor urut 9.

Berikutnya adalah Partai Hati Nu-rani Rakyat (Hanura) dengan nomor urut 10, lalu Partai Bulan Bintang (PBB) dengan nomor urut 14 dan ter-akhir Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dengan nomor urut 15.

“Penyerahan laporan rekening dana kampanye itu telah diserahkan masing-masing pengurus partai pada 28 Desember 2013,” katanya menu-turkan.

Di Bangkalan, jumlah pemilih sebagai yang terdata dalam DPT se-banyak 956.742 orang. Rinciannya terdiri dari pemilih laki-laki sebanyak 465.640 orang dan pemilih perem-puan sebanyak 491.102 orang.

Jumlah pemilih sebanyak 956.742 orang ini akan menggunakan hak pil-ihnya di 2.557 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 273 desa dan 8 kelurahan yang tersebar di 18 kecamatan di Kabupaten Bangkalan.

Dari jumlah itu sekitar 50 persen diantaranya merupakan pemilih pem-ula, yakni calon pemilih yang baru per-tama kali berhak menggunakan hak suaranya pada pemilu di Indonesia.

= ANT/RAH

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III 29BANGKALAN M

BANGKALAN – Dengan dis-ahkannya Undang-Undang Desa oleh DPR RI, setiap desa akan memperoleh dana rata-rata seki-tar Rp 1 miliar per tahun. Ang-garan desa yang diatur oleh UU Desa tersebut sangat berpotensi menimbulkan tindak pidana ko-rupsi, sehingga tidak boleh tidak membutuhkan adanya penga-wasan khusus.

”Dengan adanya UU tersebut, kami sangat setuju. Sebab ang-garan tersebut bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat desa,” kata Fatkhurrahman, Ketua DPC PDI Perjuangan Bangkalan, kemarin (5/1)

Akan tetapi, nantinya realisasi anggaran tersebut butuh penga-wasan ketat. Sebab dana terse-but dikhawatirkan tidak tepat sasaran. Sebaliknya, malah akan menjadi bancakan oknum-oknum

aparat desa. Meskipun dana terse-but tidak turun langsung kepada pejabat desa.

Berdasarkan informasi, aloka-si anggarannya yang diberikan tidaklah sama, disesuaikan den-gan kondisi desa, jumlah pen-duduk, luas wilayah, infrastruktur desa, dan sebagainya. Peruntu-kannya jelas, untuk membangun desa agar tidak tertinggal. Menu-rutnya, anggaran untuk desa ini diatur pada Pasal 72 yang dan-anya bersumber dari APBN dan paling sedikit 10 persen dari dana perimbangan yang diterima ka-bupaten/kota dalam APBD sete-lah dikurangi oleh Dana Alokasi Khusus.

Pengelolaan keuangan desa ini, nantinya dilimpahkan seba-gian kewenangan kepada per-angkat desa yang ditunjuk. Se-belumnya anggaran untuk desa

cuma berasal dari APBD. Dalam Pasal 73 UU Desa ini disebutkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa terdiri atas ba-gian pendapatan, belanja, dan pembiayaan desa. Pada ayat (2) RAPBD Desa diajukan kepala desa dan dimusyawarahkan bersama Badan Musyawarah Desa. “Butuh kerjasama semua pihak agar ang-garan tersebut tidak mudah dis-elewengkan,” terangnya.

Selama ini, masyarakat mem-bangun desa dengan mengandal-kan dana PPIP dan PNPM. Dengan adanya tambahan dana tersebut, tentunya masyarakat di desa leb-ih maju lagi dalam mengembang-kan desanya. Pastinya dengan pengawasan pemerintah daerah, DPRD, dan lembaga pengawasan lainnya.

= RIDWAN/RAH

Anggaran Desa Rentan DikorupsiPerlu Ada Pengawasan Khusus

BANGKALAN – Ramainya uang pesangon yang akan di-berikan kepada anggota DPR RI, rupanya membuat kecewa DPRD. Seab wacana pemberian uang pesangon tersebut hanya diperuntukkan bagi anggota legislatif pusat, sedangkan itu tidak berlaku bagi anggota yang duduk di daerah. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bangkalan Munawwar Cholil sangat men-yayangkan adanya diskriminasi soal jatah pesangon bagi ang-gota legislatif. Kekecewaan ini mengindikasikan sesungguhnya DPRD juga sangat berharap ada pesangon di akhir jabatan mere-ka.

Dia menyatakan diskriminasi tersebut dapat dilihat karena jatah pesangon hanya diperun-tukkan bagi anggota DPR-RI, sedangkan DPRD provinsi mau-pun kabupaten/kota tidak ada. Hal tersebut tentunya membuat kecemburuan kalangan legis-latif daerah. Pasalnya, anggota legislatif merupakan kedudukan pengabdian kepada masyarakat.

“Ironisnya lagi, hingga saat ini anggota dewan tidak pernah

mendapat gaji ke- 13 maupun tunjungan pensiun seperti yang diterima Bupati,” keluh Munaw-war.

Padahal menurut Undang Undang (UU) nomor 32/ 2004 tentang otonomi daerah (otoda), disebutkan bahwa pemerintah daerah itu adalah bupati dan DPRD Kabupaten Bangkalan. Yang seharusnya tidak ada per-bedaan hak antara Bupati dan DPRD.

Oleh karena itu, pihaknya mengaku akan mengusulkan ke-pada Pemkab Bangkalan mela-lui Sekretaris DPRD (Sekwan) Bangkalan untuk mengadakan kerja sama dengan Yanarti seba-gai sebuah yayasan atau sebuah lembaga asuransi yang mewa-dahi seluruh anggota legislatif. Hal itu penting agar nasib masa depan mereka yang akan men-gakhiri masa pengabdiannya lebih terjamin.

“Kita akan mencoba mem-bicarakan tentang hal itu. Sebab jabatan legislatif juga merupakan bentuk pengabdian masyarakat,” ucapnya.

= RIDWAN/RAH

AKHIR JABATAN

DPRD Berharap Pesangon

BANGKALAN - Langkah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan untuk menjamin setiap tenaga kerja dalam keanggotaannya didukung pemerintah kabu-paten Bangkalan. Minimnya anggota jaminan sosial yang terdaftar masih menjadi per-masalahan BPJS.

Oleh karena itu, Pem-kab Bangkalan mengaku akan memfasilitasi mengenai pelak-sanaan program BPJS Keseha-tan dan Ketenagakerjaan. Hal itu untuk mewujudkan pro-gram pemerintah, meskipun Pemkab sendiri belum meng-etahui pasti program nasional tersebut, karena masih min-imnya sosialisasi.

“Kita akan mengkaji ter-lebih dahulu mengenai pro-gram tersebut, termasuk ikut membantu memsosialisasikan program tersebut, karena su-dah diamanahkan undang-

undang,” kata Hasanuddin Buchori, Asisten Kesra Pemkab Bangkalan.

Menurutnya, bagi tenaga kerja yang memang patut untuk mendapatkan jami-nan, tentunya kita akan men-dukung langkah BPJS tersebut. Apalagi bagi tenaga kerja den-gan resiko lebih tinggi, seperti pekerja pada perusahaan jasa konstruksi.

Sebelum itu dilakukan, ten-tunya pihak BPJS harus terle-bih dahulu melakukan sosial-isasi agar program BPJS yang baru tersebut dapat diketahui. Termasuk manfaat apa yang diberikan kepada masyarakat, dengan ikut program yang di-maksud.

“Masyarakat juga perlu tahu manfaat bagi dirinya saat menjadi anggota BPJS Ketena-gakerjaan ataupun Kesehatan,” terangnya.

= RIDWAN/RAH

KETENAGAKERJAAN

Pemkab Akan Fasilitasi BPJS

ant/eric ireng GERAKAN SATU JUTA POHON. Sejumlah aktivis Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia (YPPI), menggelar aksi cinta lingkungan, saat Car Free Day di Taman Bungkul Surabaya, Minggu (5/1). Aksi dengan membawa replika pohon dan sejumlah poster ajakan cinta lingkungan tersebut, dalam rangka menyambut Hari Gerakan 1 Juta Pohon yang diperingati tiap 10 Januari.

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III 30 LIPSUSN

SEPAK BOLA

P-MU Jangan Jadi Kacang Lupa Kulitnya

Baliho yang di dalamnya ter-dapat gambar Ahsanul Qosasih (AQ) bersama empat bupati di Madura itu, bertuliskan One Life, One Love, One Club, Ma-dura United FC. Isu itu diperkuat dengan pernyataan dalam sebuah akun facebook Persepam Madura United, yang menya-takan pengelola klub tersebut akan mengembalikan Persepam ke Pemkab Pamekasan sejak 25 Januari mendatang.

Terlepas apakah baliho yang menghilangkan nama Persepam tersebut, merupakan provokasi yang dilakukan beberapa pihak yang tidak bertanggungjawab, untuk memecah belah kekompa-kan masyarakat Madura dalam mendukung PMU, atau hanya cara untuk mengukur kecintaan masyarakat pulau garam terha-dap klub tersebut, yang pasti hal itu telah benar-benar mengusik ketenangan warga Pamekasan.

Pada tahun-tahun sebel-umnya, juga sempat beredar rumor, nama Persepam akan dibuang. Rumor itu sontak men-dapat kecaman dari masyarakat Pamekasan. Bahkan ada beberapa komunitas suporter akan mem-boikot pertandingan, jika nama Persepam dihilangkan.

Sejumlah pencinta sepak bola di Pamekasan yang tergabung dalam klub suporter Tretanmania menyatakan Madura United tidak bisa serta-merta menanggalkan

keberadaan Persepam di tubuh klub tersebut. Sebab sejarah mas-uknya klub Madura itu ke kancah utama liga sepak bola Indonesia, tidak bisa dilepaskan dari peran serta Persepam.

Salah satu suporter fanatik Persepam, Hamsun Bisri men-gaku sangat kecewa, jika pen-gelola PMU mengganti klubnya dengan nama Madura United FC. Sebab menurut pria pengagum Zainal Arif, Madura United tidak akan pernah ada, tanpa adanya Persepam. Sehingga sangat tidak masuk akal jika Persepam dihi-langkan.

Ia mengatakan, kalau Pers-epam benar-benar dilepas dari Madura United, maka badan liga harus mendiskualifikasi keikut-sertaan klub tersebut di ajang kompetisi Indonesia Super Liga (ISL). Karena, yang memiliki nama di Badan Liga Indonesia adalah Persepam. Sementara Ma-dura United hanyalah tambahan nama, agar citra Madura lebih terangkat dengan sepak bola yang lahir dari Pamekasan itu.

"Kalau mau pisah dengan Persepam, maka Madura United harus mulai dari Divisi III Liga Amatir," jelasnya.

Ia berharap rencana terse-but dikaji ulang, karena akan berdampak pada menurunnya dukungan masyarakat, terutama warga Pamekasan. Reaksi juga datang dari Bupati Pamekasan,

Achmad Syafii. Mantan anggota Badan Anggaran DPR RI itu, bah-kan mengancam akan menggugat manajemen P-MU, jika nama Persepam dihilangkan.

"Saya pertama kali orang yang sakit hati, dan dipastikan saya bersama masyarakat Pamekasan, akan menggugat manajemen," katanya.

Menurut Syafii, P-MU tidak boleh melupakan sejarah, bahwa apa yang saat ini dicapai klub tersebut tidak lepas dari ke-beradaan Persepam, yang pada saat bergabung dengan Madura United sudah masuk di Divisi Utama.

"P-MU tidak bisa berkompetisi di ISL saat ini, tanpa persepam

yang dimulai sejak divisi III, II, I , Divisi Utama. Karenanya, bila tiba-tiba setelah berada dipuncak, lalu mau melepaskan Persepam, itu sama artinya dengan kacang lupa kulitnya," kata Syafii.

Syafii menyatakan klub Pers-epam yang dibentuk pada 2003 lalu untuk naik ke jenjang kom-petisi yang lebih tinggi, harus tertatih-tatih dan membutuhkan waktu yang panjang.

Dan setelah sudah masuk di ISL, kata dia, banyak pihak yang mau memanfaatkan hasil jerih-payahnya. Padahal saat masih di jenjang bawah, nyaris tidak ada yang mau meliriknya.

Syafii mengutip perkataan Bung Karno, yang menyatakan jangan sekali-kali melupakan se-jarah. P-MU menjadi klub besar, karena Persepam yang berjuang dengan tertatih-tatih.

Persepam dan tambahan nama Madura United, kata dia, dimaksudkan untuk membangun kekompakan klub dalam menda-pat dukungan dari masyarakat Madura. Sementara di Badan Liga Indonesia yang terdaftar tetap nama Persepam, meski sudah ada tambahan nama Madura United.

Ia sendiri hingga saat ini di-rinya belum menerima informasi yang pasti mengenai rencana perubahan nama tersebut. Meski mengaku sering berkoordinasi dengan pimpinan pengelola P-MU, Ahsanul Qosasih (AQ),

namun tidak pernah terlontar rencana membuang nama Pers-epam.

Untuk itu, untuk memastikan hal tersebut, ia memerintahkan Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan (Disporabud) setem-pat bertanya langsung kepada manajemen P-MU. Sementara itu, Manajer Administrasi Persepam Madura United, Jhon Jualianto mengatakan manajemen tidak pernah mengajukan perubahan nama ke PT. Liga Indonesia dari Persepam Madura United men-jadi Madura United FC.

Ia juga memastikan Persepam dengan Madura United, harus ada dalam satu kesatuan karena pe-rubahan nama itu tidak memung-kinkan jika ingin mempertahan-kan status yang diraih saat ini. Bahkan, kata Jhon, jika Persepam dilepas dari Madura United, maka yang tetap berhak berkompetisi di ISL, adalah Persepam, sedang klub Madura United FC harus menjalani kompetisi sejak liga amatir.

Ia yakin isu itu sengaja dibuat oleh pihak-pihak yang tidak suka dengan keberhasilan klub Madura tersebut, yang di dalamnya ter-dapat klub Persepam. Persepam Madura United yang lebih dikenal sebagai P-MU merupakan klub lokal asal Kabupaten Pamekasan yang pada awalnya berlaga pada liga amatir PSSI di Divisi III. Pada tahun 2008 Persepam mulai mas-uk promosi ke Divisi ll bersama Persesa, klub bola Kabupaten Sampang.

Setahun kemudian, tepatnya pada 2009 Persepam mendapat kemujuran karena bisa masuk promosi ke Divisi l dikarenakan kuota peserta saat itu masih kurang. Saat itu Persepam berada di posisi ke-4 wilayah timur bersama Persewangi, Kabupaten Banyuwangi.

Tahun 2010, klub asal Ka-bupaten Pamekasan itu men-dapatkan gelar juara III setelah bertanding melawan Perseru, klub asal Kabupaten Serui, Papua di Stadion Karawang sehingga berhak promosi ke Divisi Utama.

Pada tahun 2011-2012 Persepam dapat mempersatukan supporter Madura di bawah panji klub namanya berubah menjadi Persepam Madura United (P-MU). Tahun ini, klub tersebut masih satu-satunya klub dari Madura berhak maju ke liga profesional tertinggi di Indonesia yaitu Liga Super Indonesia bersama dengan Barito Putra dan Persita Tang-gerang.

= FAKIH AMYAL/MUJ/RAH

PAMEKASAN - Isu akan dilepaskannya Pers-

epam dari klub sepak bola Madura United memancing kekece-

waan warga Pame-kasan. Meski kebenaran isu itu belum jelas, na-mun wacana itu terse-

bar luas di kalangan penggemar bola di Ma-dura. Ditambah dengan adanya beberapa baliho

besar, salah satunya di pertigaan Tangkel, Bangkalan atau jalan

akses menuju Jembatan Suramadu, yang bertu-

liskan Madura United FC, sebuah nama yang

direncanakan akan menggantikan nama

Persepam Madura United (PMU). akh.fauzi/koran madura

MEMANCING KEKECEWAAN. Baliho P-MU yang tidak lagi mencantumkan nama Persepam yang dipajang di pertigaan Tangkel, Bangkalan atau jalan akses menuju Jembatan Suramadu memancing kekecewaan warga Pamekasan.

P-MU tidak bisa berkom-petisi di ISL saat ini, tanpa

persepam yang dimulai sejak divisi III, II, I , Divisi

Utama. Karenanya, bila tiba-tiba setelah berada dipun-cak, lalu mau melepaskan Persepam, itu sama artinya

dengan kacang lupa ku-litnya,”

Achmad SyafiiBupati Pamekasan

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III 31PROBOLINGGO SENIN 6 JANUARI 2014

No. 0274 | TAHUN III OKOMUNITASKORAN MADURA

Dumbu’ Berrassa, Sopre BerkattaSedikit demi sedikit akhirnya jadi bukit. Ungkapan

pepatah itu memotivasi kaum hawa Gapura melaku-kan gerakan penghematan beras melalui dumbu’an

beras (jimpitan beras). Sesendok beras memang tidak cukup berarti. Namun, apabila dilakukan setiap hari atau bahkan setiap kali akan memasak hasilnya

cukup berarti.

Hasil sesendak beras yang dijimpit tiap hari atau tiap kali akan memasak dalam seming-gu minimal sudah bisa men-gumpulkan satu gelas beras, bahkan lebih. Tanpa merasa terbebani, dalam seminggu su-dah berhasil menghemat satu gelas beras.

Isnaini (28), salah satu contohnya. Hampir satu tahun setengah sejak PAC Fatayat dan Muslimat NU Gapura, Sume-nep, melaksanakan program dumbu’an beras, dirinya ber-serta anggota yang lain, setiap kali akan memasak menyisa-kan satu sendok makan beras. Ia menyediakan wadah khusus di samping tempat pengambi-lan beras untuk memudahkan melakukan dumbu’an beras tiap kali akan memasak.

Menurut anggota Fatayat asal Dusun Pangabasen Desa Gapura Timut itu, bahkan se-bagian temannya di Fatayat tak hanya menjumpit tiap kali akan memasak. “Ada yang ad-umbu’ (menjimpit) tiap kali ada keperluan untuk mengam-bil beras, seperti mau melayat dan menyumbang pernika-han.”

Namun, bukan lantas tidak ada yang melakukan jumpitah hanya satu kali dalam sehari. Tapi, karena dilakukan secara konsisten setiap hari dalam seminggu beras yang berhasil dihemat juga cukup lumayan.

Beras yang telah dijimpit dikumpulkan kepada pengu-rus ranting bersamaan dengan pertemuan rutin masing-mas-ing Fatayat dan Muslimat. Dan

setiap dua pekan atau sebulan sekali, pengurus rating dari masing-masing desa yang ber-tanggung jawab atas program tersebut mengumpulkan hasil beras yang telah diuangkan kepada pengurus anak cabang Gapura.

Ketua Ranting Fatayat Gapura Timur, Hj. Sri Ruhaidah menceritakan, dalam satu bu-lan rantingnya minimal meng-hasilkan dua gantang beras. Setiap gantang biasanya dijual Rp. 22.000, lebih murah dari harga pasaran yang mencapai Rp. 25.000.

Program yang dilakukan anggota Fatayat dan Muslimat NU Gapura ini tak hanya men-dapatkan dukungan dari kaum ibu-ibu. Keluarga dari anggota Fatayat dan Muslimat NU yang mengikuti program ini juga merasa senang dan riang. Men-urut H. Hamdani, dumbu’an beras kesempatan baginya un-tuk membantu meringankan kebutuhan orang lain.

Masfiyah (42), sejak ber-gabung dengan kegiatan dumbu’an beras setiap bulan berhasil menyisakan empat gelas beras. Empat gelas be-ras hampir setara dengan satu liter. Memang tidak seberapa jika hanya dilakukan satu ke-luarga. Tapi jika dilakukan 1.000 orang, dalam sebulan setidaknya telah melakukan penghematan satu ton beras.

Data PAC Fatayat Gapura menunjukkan, se-Kecamatan Gapura ada 13 ranting Fatayat. Masing-masing ranting Fa-tayat anggotanya 35, 50 hingga

100 orang. Sedangkan Musli-mat, dari 17 desa di Kecamatan Gapura ada 8 ranting yang aktif. Masing-masing ranting anggot-anya juga cukup beragam, mulai dari 30 hingga 70 orang.

Dumbu’an beras sendiri su-dah berlangsung sejak Juli 2011. Hasil beras yang telah diuang-kan mencapai jutaan rupiah. Uang yang telah dihasilkan dikelola oleh Tim 9, sebutan tim khusus yang mengelola keuan-gan beras jimpitan anggota Fa-tayat dan Muslimat NU.

Menurut Fithratul Qayyi-mah, anggota Tim 9, uang terse-but akan dikelola untuk mewu-judkan balai pengobatan alami (BPA). Sejak Mei 2012 sudah dilakukan penanaman tanaman obat di lahan milik Ketua Mus-limat Anak Cabang Gapura, di Desa Mandala.

Beras hasil jimpitan selain digunakan untuk membiayai penanaman tanaman obat, menurutnya, disalah satu rant-ing Fatayat dan Muslimat di Gapura ada yang digunakan un-tuk membantu pembangunan masjid.

Adumbu’ Banni NgolakTim 9 yang dibentuk PAC Fa-

tayat dan Muslimat NU Gapura saat ini sudah mulai merasakan hasil jerih perjuangan kegia-tan dumbu’an beras yang tidak lepas dari kendala dan rintan-gan. Rp. 8 juta hasil jimpitan beras yang telah diuangkan patut diapresiasi. Namun, Fith-ratul Qayyimah merasa belum puas dengan hasil angka itu.

Dirinya berharap, anggota program dumbu’an beras lebih giat lagi. Pasalnya, saat ini ang-gota kurang telaten dan sering lupa untuk melakukan jimpi-tah, sehingga ketika waktu-nya membawa beras langsung mengambil begitu saja (ngolak) bukan menjimpit (banni adum-bu’).

“Itu tidak baik. Kegiatan ini tujuannya bukan hanya sekedar untuk mengumpulkan beras, tapi juga bagaimana melatih keistiqamahan (konsistensi) dan kesabaran,” jelas Fithratul Qayyimah.

Ia bercerita, suatu hari per-nah ditelfon salah seorang pen-gurus ranting penaggung jawab

pengumpulan beras tersebut. Pengurus itu menceritakan, salah seorang anggotanya me-nyerahkan uang sebagai ganti dari jimpitan. “Dengan tegas saya katakan, tolak,” ceritanya.

Tak hanya itu, kepada pen-gurus yang ada di ranting, jika ada anggota yang mengetahui beras yang dikumpulkan bukan hasil jimpitan, ia memerintah-kan untuk mengembalikan ke-pada pemiliknya.

Ia meminta, anggota lebih giat lagi mengikuti program tersebut dengan cara yang ju-jur. Menurutnya, belakangan ini sebagian anggota malas untuk menjimpitnya sehingga ketika hendak mengumpulkan lang-sung mengambil begitu saja. Selain itu, juga kualitas beras yang semakin tidak bagus.

Ketika kelak program jangka panjang, adanya balai pengob-atan alami, terwujud dan bisa membantu msayarakat umum, program jimpitan beras baru bisa dikatakan sukses sesuai dengan jargonnya: “Dumbu’ Berrassa, SopreBberkatta”.

= M KAMIL AKHYARIDUMBU’AN BERASBerdiri : 24 Juni 2011Pendiri : PAC Muslimat-Fatayat NU GapuraVisi : Gerakan sosial perempuan demi terwujudnya kemandirian organisasi dan masyarakat dalam menyelesaikan masalah- masalah keumatanKegiatan : Produksi minuman herbal, kajian, pengumpulan beras, penanaman toga, penerbitan bulletin, membuka warung herbal.Sekretariat : Kantor MWC NU Gapura Lt 1, Jalan Raya Gapura Sumenep.

dok fatayatTANAM TOGA. Anggota Muslimat dan Fatayat NU saat melakukan penanaman toga. Kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan jimpitan beras perempuan NU di Kecamatan Gapura.

MUSLIMAT-FATAYAT NU

KORAN MADURASENIN 6 JANUARI 2014 | No. 0274 | TAHUN III 32PROBOLINGGO PNETER KOLENANGKORAN

MADURA

SUMIATI

Perempuan Pendobrak Zaman untuk Negeri Bahari

Apa yang membuatnya menjadi pe-rempuan hebat. Satu kunci yang membuat kita bisa belajar banyak

darinya, semagat dan tekad. Sebab bagi Sumiati setiap sesuatu itu tidak mudah diraihnya; memang perlu perjuangan tiada henti. Karena ia menjadi hebat ber-awal dari sebuah hobi yang kemudian menjadi potensi; membuat kerajinan kalung dan gelang, akhirnya menjadi usaha dan menampung ribuan karyawan.

Putri pasangan dari H. Nurwahid (alm.) dan Asmawati ini memang sejak remaja menyukai seni desain. Hobinya tak lain adalah membuat kerajinan gelang dan kalung dengan menyamai dan kemudian menguntai kerang dan mutiara. Seder-hana, hanya kerang, tetapi berhasil meng-hasilkan kreativitas. Saat bercerita kepada jurnalis Koran Madura, pada saat ia baru menekuni hobinya itu, di tanah kelahiran-nya, Madura, kerajinan kerang dan mutiara belum mengundang perhatian banyak ka-langan. Tetapi taka pa baginya, semangat baja yang terus tertanam tak sedikitpun menguranginya untuk terus mencari celah untuk menciptakan sesuatu yang unik dari kerang dan mutiara.

“Tepat pada tahun 70-an, yakni pada tahun 1979, saya pun beranikan unjuk gigi ke Bali, tanpa ditemani seorang teman, ia hanya seorang diri mengundi nasib di sana. Saya banyak mendengar kerajinan Bali be-gitu indah dan sangat terkenal. Terbesit keinginan saya untuk belajar dan mencari pengalaman di Bali,” ujar perempuan yang beranak tiga terebut.

Merangkak, belajar berdiri hingga bisa berlari memang merupakan proses yang tidak mudah dilakukan. Tetapi ia yakin sudah saatnya ia belajar beridiri. Sehingga, langkah awal yang diambil dirinya adalah menyewa sebuah kios di Pasar Seni Kuta dengan beranggotakan pegawai lima orang.

Peluang Pasar Global Sungguh, proses dan tekad yang

sungguh-sungguh pasti akan menuai

hasil yang memuaskan. Hal itu bermula saat ada seorang wisatawan mencane-gara punya kesempatan berkunjung ke pernak-pernik yang terbuat dari kerang. Pertama kali mengunjungi kiosnya itu, mereka langsung terkesima dengan has-il karyanya, hingga orang Amerika itu memborong 3000 pasang gelang. Bera-wal dari peluang terbukanya kran global, ia pun kian yakin kalau usahanya ini akan mendapat tempat di hati banyak orang, termasuk di luar negeri.

“Akhirnya, nasib baik itu datang lagi, karena menang start, maka dagangannya pun menjadi langganan warga Amerika, bahkan dipastikan setiap tiga bulan da-tang ke kios saya untuk membeli 5.000 pasang kalung,” ucapnya sambil memeg-ang sertifikat penghargaan dari Bapak Presiden SBY.

Ah, benar-benar perempuan penuh gagasan, ia tak ingin berhenti di situ, agar usahanya itu tidak hanya eksis di Bali, ia pun harus mengambil sebuah keputusan untuk memperbesar kemam-puan, agar supaya lebih gesit memenuhi pesanan. Sehingga pada tangga 6 Agus-tus 1991, usahanya itu kemudian beralih ke badan usaha CV. Sumiati (sebelum ke PT Sumiati). Karena sebagai salah satu syaratnya harus menambah karyawan, maka ia pun memperbesar jumlah tenaga kerja menjadi 12 orang. Sementara olah produksi unggulannya adalah gelang, kalung dan anting, yang kesemuanya terbuat dari manik-manik. Namun, pada perkembangan selanjutnya, hingga pen-ghujung tahun 1990-an, Sumiati telah meragamkan hasil produksinya dengan aneka benda kerajinan dari bahan baku keramik, lilin, kayu dan kaca.

Siapapun tak bisa berkata banyak saat ia membuat terobosan baru ketika pada bulan Februari 1997, CV itu kemu-dian dibuah lagi menjadi PT Sumiati Ekspor Internasional. Badan usahanya ini dari waktu ke waktu hingga tenggat waktu 2013 lalu, ia sudah mampu me-nampung 1000 orang karyawan, baik pe-

rempuan maupun lelaki. “Sampai saat ini, kerajinan yang kami produksi hampir 95% materialnya merupakan hasil sum-ber alam dalam negeri, hanya 5% yang impor. Hasil produksi dijual 100% ke luar negeri, antara lain ke Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Spanyol, Polandia, Pran-cis, Italia, New Zealand, Thailand dan Kanada,” ujarnya.

Maka tak salah jika Prodak yang di-ambil dari kekayaan lokal di Sumenep itu, saat ini di ekspor ke wilayah ke luar negri itu memiliki omzet tiap bulan Rp 4.5 hingga 5 Miliyar perbulan. Sungguh, Sumiati, mengubah kekayaan lokal daer-ahnya, menjadi bahan yang sangat mahal di negeri orang lain. Saat ini, dari hasil kreasinya sendiri, Sumiati mampu meng-ubah 10 ribu macam kerajinan yang laku dijual di pasaran internasional. Bukan bakat, tetapi tekad.

Memberdayakan Perempuan

Selain itu, patut kita ajungkan jempol baginya karena ternyata ada jiwa RA Kar-tini dalam dirinya. Mengapa tidak, usaha yang ia bangun sejak umur 20 tahun itu ternyata menampung banyak pekerja pe-rempuan. Ada nilai pemberayaan dalam usaha PT Sumiati. Makanya, ia namakan usahanya adalah Sumiati, agar sejarah mencatat bahwa nama Sumiati abadi.

Hal yang juga penting dicatat oleh sejarah, selain memperkerjakan 75 persen dari kalangan perempuan, ter-nyata tidak hanya memperhatikan kar-yawan, kepada masyarakat pun Sumiati mempunyai perhatian nyata. Bahkan Bhakti sosial merupakan bagian yang menyatu dengan jati PT Sumiati Ek-spor Internasional. Bayangkan, setiap tahun perusahan tersebut juga me-nyediakan beasiswa bagi murid-murid yang tak mampu, akses pendidikan bagi anak-anak yatim-piatu menjadi sema-ngat yang menyatu. Pula menjadi pen-dukung bagi program-program bagi pen-yandang cacat, menyumbang setiap kali ada musibah di Indonesia.

Kini, diusianya yang tidak muda lagi, Sumiati tetap semangat menatap hasil jerih payahnya untuk tetapi eksis dalam persaingan global. Sebentar lagi, pada bulan Februari, kerajinan tangannya akan dipamerkan di Jepang dan Hong-kong. Yang membuat dirinya menjadi kebanggaan bersama di bali, terutama perempuan Madura, karena setiap orang Madura datang ke Bali dan meminta ker-ja, maka ia pun mengiyakan, tanpa pikir panjang, hanya satu yang ia inginkan, menciptakan lapangan pekerjaan bagi perempuan Madura.

=syamsuni

Tak ada yang menyangka, sosok yang sederhana, tetapi luar biasa. Itulah ungkapan yang cukup tepat kita kalungkan bagi Sumia-ti, perempuan pendobrak zaman. Awal bertemu, kita takkan percaya

bahwa ia adalah perempuan yang hebat, sebab ia tampil apa adanya. Tetapi ketika berbincang jauh dan mengenal lebih dekat, maka semua

orang saat berjumpa dengannnya akan dibuat takjub. Iya, Sumiati, perem-puan kelahiran 21 Juli 1963 itu benar-benar menjadi pendobrak zaman ketika

di akhir tahun 2007 lalu ia ditahbiskan sebagai perempuan hebat, menerima penghargaan sebagai Juara Pertama Pembina Tenaga Kerja Wanita Terbaik

dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.