e paper koran madura 19 januari 2015

32
19 JANUARI 2015 | No. 0527 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 SENIN [email protected] 0328-6770024 Ribuan Sporter Meriahkan Peluncuran Persepam Taneyan Lanjang hal A Sikat Habis Sindikat Narkotika Perang melawan sindikat narkoba benar-benar dibuktikan oleh pemerintahan Jokowi-JK. Enam terpidana mati kasus obat terlarang itu, Minggu (18/10) dini hari dieksekusi. Banyak kalangan mendukung langkah tegas ini sekalipun kemudian berujung pada penarikan duta besar Brasil dan Belanda dari Indonesia. BERITA TERKAIT Hal 2,3 EKSEKUSI MATI NUSAKAMBANGAN Mobil ambulans yang membawa jenazah terpidana mati Daniel Enemuo melintas di dermaga penyeberangan Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (18/1) dini hari. Eksekusi mati terhadap lima terpidana mati dilakukan di lapangan tembak Liwus Buntu, Nusakambangan pada Minggu (18/1) pukul 00.30 wib. Satu dimakamkan di Nusakambangan, Dua dikremasi di Banyumas dan dua lainya dikembalikan kepada keluarganya. ant/idhad zakaria

Upload: koran-madura

Post on 07-Apr-2016

266 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

e Paper Koran Madura

TRANSCRIPT

Page 1: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527 | TAHUN IV 119 JANUARI 2015 | No. 0527 | TAHUN IV

ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000SENIN [email protected]

0328-6770024

Ribuan Sporter Meriahkan Peluncuran Persepam

Taneyan Lanjanghal A

Sikat Habis Sindikat Narkotika

Perang melawan sindikat narkoba benar-benar dibuktikan oleh pemerintahan Jokowi-JK. Enam terpidana mati kasus obat terlarang itu, Minggu (18/10) dini hari dieksekusi.

Banyak kalangan mendukung langkah tegas ini sekalipun kemudian berujung pada penarikan duta besar Brasil dan Belanda dari Indonesia.

BERITA TERKAIT

Hal 2,3

EKSEKUSI MATI NUSAKAMBANGAN

Mobil ambulans yang membawa jenazah terpidana mati Daniel Enemuo melintas di dermaga

penyeberangan Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (18/1) dini hari. Eksekusi mati terhadap lima terpidana mati dilakukan di lapangan tembak Liwus

Buntu, Nusakambangan pada Minggu (18/1) pukul 00.30 wib. Satu dimakamkan di Nusakambangan,

Dua dikremasi di Banyumas dan dua lainya dikembalikan kepada keluarganya.

ant/idhad zakaria

Page 2: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527 | TAHUN IV2

Tadi Persepam Madura Utama diluncurkan untuk me-mulai kembali perjuangan mencapai prestasi di belantara persepakbolaan nasional. Ada penyegaran perubahan menajemen dan kemungkinan juga pelatih, pemain, dan lainnya dalam menghadapi tahapan baru itu.

Di negara yang sudah maju sepak bolanya, dinamika menjadi nafas utama sepak bola. Setiap ada kemande-gan, prestasi turun misalnya, kesadaran sebuah klub bergerak berubah menjadi keharusan. Tak aneh dalam dunia sepak bola modern pergantian pelatih misalnya, di tengah pelaksanaan kompetisi sering terjadi. Alasan utama mencairkan kemandegan prestasi.

Yang perlu dicermati, pencapaian prestasi dalam sepak bola modern bersifat integral; saling terkait satu dan lainnya. Sebut saja pengelolaan keuangan, pembi-naan pemain, relasi pendukung, penyediaan prasarana termasuk juga bagaimana sebuah klub mampu memberi-kan kontribusi pada persepakbolaan nasional, berpen-garuh pada pencapaian prestasi.

Deretan panjang faktor-faktor pencapaian prestasi itu menegaskan betapa kompleksitas pengelolaan klub sepak bola tidak mudah. Diperlukan sinergi seluruh kekuatan dari menegemen, tim, pendukung, termasuk juga partisipasi perusahaan-perusahaan melalui partisipasi pemasangan sponsor pada tim sepak bola. Tidak salah jika klub sepak bola modern ingin sukses harus dikelola seperti perusahaan besar. Prinsip-prinsip menegemen modern, profesionalisme, loyalitas harus

menjadi fondasi pengelolaan klub.

Pada titik lebih jauh, jika berbagai proses normatif dan profesional pengelolaan klub berjalan baik, pelan tapi pasti diharapkan akan membentuk kekuatan budaya baru. Kecin-taan dan partisipasi pendukung mewarnai atmosfir keseharian kehidupan. Klub menjadi ikon dan kebanggaan masyarakat daerah tempat klub itu berada.

Bukan hal aneh nantinya, karena kentalnya relasi klub dengan pendukung, yang membentuk atmosfir budaya baru, sebuah keputusan menegemen bersifat teknispun perlu mempertimbangkan masukan para pendukung.

Persepam memang tergolong masih sangat muda sebagai sebuah klub sepak bola. Namun dunia sepak bola nasional sempat pernah terpesona dengan kehadiran Persepam, yang lahir dari sebuah kawasan yang selama ini lebih dikenal kerapan sapinya. Sempat memberi se-buah kejutan menarik sehingga menambah ikon Madura, di samping kerapan sapi.

Lalu, apakah klub yang sudah mulai melekat seba-gai kebanggaan masyarakat Madura harus dibiarkan menguap tanpa bekas? Dibiarkan menjadi memori pada-hal sudah sempat mewarnai persepakbolaan nasional? Masyarakat Madura, yang memiliki kebanggaan dan marwah tentu tetap berprinsip sekali layar terkem-bang pantang surut ke belakang. Persepam diharapkan bangkit kembali menapaki belantara sepak bola nasional untuk mengukir pretasi lebih tinggi.

Kini tekad sudah dipancangkan, semangat mu-lai dikobarkan. Layar sudah dikembangkan dan pelan perahu mulai membelah lautan luas sepak bola na-sional. Saatnya kebersamaan masyarakat Madura perlu digalang kembali jika mengimpikan Persepam mencapai prestasi hebat.

Yang sederhana adalah mewujudkan rasa cinta dengan kesediaan menghadiri pertandingan, memberi-kan semangat, serta perhatian pada perkembangan klub. Sekecil apapun perhatian dan dukungan masyarakat pencinta Persepam sangat berarti. Apalagi jika itu ter-pancarkan dari seluruh masyarakat Madura, baik yang ada di Madura maupun di luar Madura: akan mewujud menjadi energi dahsyat. =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

SENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527 | TAHUN IV 2

Sekecil apa pun per-hatian dan dukun-gan masyarakat

pencinta Persepam sangat berarti

PersepamOleh : MH. Said Abdullah

Anggota DPR RI, asal Madura

EKSEKUSI MATI TERPIDANA NARKOBA

Duta Besar Belanda dan BrasilDipanggil PulangJAKARTA-Hubungan inter-nasional antara Indonesia dengan Negara Brasil dan Belanda sedikit mema-nas. Pemicunya, sikap Pemerintah Indonesia mengabaikan permoho-nan kedua negara tersebut untuk mengampuni war-ganya yang dieksekusi di Nusakambangan, Minggu (18/1/2015) dini hari.

Buntutnya, kedua Negara pun secara resmi menarik Duta Besar (Dubesnya) dari Jakarta.

“Penggunaan hukuman mati, yang dikecam masyarakat interna-sional, memberi pengaruh buruk untuk hubungan kedua negara,” de-mikian pernyataan kantor presiden Brasil, yang dikutip kantor berita resmi negeri itu, Minggu (18/1/2015).

Seorang warga Brasil dan Be-landa terdapat di antara enam terpi-dana kasus narkoba yang dieksekusi setelah permohonan grasi mereka ditolak Presiden Joko Widodo.

Presiden Brasil, Dilma Rousseff,

menyatakan menarik Dubesnya di Indonesia sebagai bentuk protes atas eksekusi mati tersebut.

“Hubungan antara kedua negara telah terpengaruh. Duta besar Bra-sil di Jakarta telah dipanggil,” kata Rousseff seperti dilansir dari BBC, Minggu (18/1).

Marco, kata Rousseff, merupakan warga negara pertama yang diek-sekusi mati di luar negeri. Sebab itu, dia mengaku kecewa dan marah den-gan pemerintah Indonesia.

Rousseff juga mengaku telah menghubungi presiden Joko Widodo terkait eksekusi mati Marco. Namun, presiden Joko Widodo menolak un-tuk membatalkan eksekusi tersebut.

Selain Brasil, pemerintah Be-landa juga menarik Dubesnya di Indonesia. Penarikan tersebut juga terkait protes terhadap hukuman mati warganya, Ang Kim Soei.

Menteri Luar Negeri Belanda Bert Koenders menolak tegas huku-man mati terhadap Ang. “Hukuman mati adalah hukuman yang kejam dan tak manusiawi yang mengabai-kan kehormatan dan integrias se-orang manusia,” katanya.

Presiden Joko Widodo memper-tahankan keputusannya yang me-

nolak permohonan grasi untuk para terpidana mati itu. Dia memilih un-tuk memegang undang-undang yang berlaku dan menyatakan tak ada ampun bagi para terpidana kasus narkotika.

Sementara itu, Juru Bicara Ke-menterian Luar Negeri Indonesai, Arrmanatha Nasir mengatakan pemerintah akan menghargai lang-kah kedua negara tersebut. Karena itu merupakan hak dari negera bersangkutan. “Pada dasarnya per-mintaan seorang duta besar untuk kembali ke negaranya guna melaku-kan konsultasi merupakan suatu hak pemerintahnya,” katanya.

Namun, pemerintah Indonesia berjanji akan tetap menjaga hubun-gan baik. Bahkan dia mengaku hubungan bilateral antara Indonesia dan negara sahabat tidak akan ter-ganggu akibat proses eksekusi mati yang baru saja dilakukan. Pasalnya, proses eksekusi mati memang su-dah menjadi ketentuan hukum di Indonesia. “Seperti yang sudah Pak Presiden dan pihak terkait katakan, mereka (terpidana) akan dihukum sesuai hukum di Indonesia,” jelas-nya.

=GAM/ABD

ant/aloysius jarot nugroho EKSEKUSI MATI BOYOLALI. Mobil jenazah yang membawa jenazah terpidana mati kasus narkoba Tran Thi Bich Hanh keluar dari Markas Brimob Gunung Kendil, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (18/1) dini hari. Tran Thi Bich Hanh (37)dieksekusi mati karena terbukti menyelundupkan narkotika dari Malaysia ke Indonesia.

Page 3: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527 | TAHUN IV 3NASIONALPROBOLINGGO SENIN 19 JANUARI 2015

No. 0527 | TAHUN IV 3NasionalKORAN MADURA

JAKARTA-Pemerintah Belanda dan Brasil mengutuk keras kepu-tusan pemerintah Indonesia mengeksekusi mati enam terpi-dana kasus narkotika pada Min-ggu dini hari (18/1), dimana lima di antaranya merupakan warga negara asing. Tindakan tersebut merupakan bentuk kekejaman. Namun pemerintah Indonesia tidak merespon protes kedua Ne-gara tersebut.

Presiden Joko Widodo menegaskan perang terhadap mafia narkoba semakin di-gencarkan karena efek negatif narkoba telah merusak anak bangsa.

“Perang terhadap mafia narkoba tidak boleh setengah-setengah, karena narkoba benar-benar sudah merusak kehidupan baik kehidupan penggunanya maupun kehidupan keluarga pengguna narkoba,” tulis Jokowi dalam laman facebooknya, Minggu (18/1).

Jokowi mengungkapkan dampak dari narkoba tersebut. Menurutnya, tak ada ke-bahagiaan hidup yang didapat dari men-yalahgunakan narkoba “Negara harus hadir dan langsung bertempur melawan sindikat Narkoba. “Indonesia Sehat, Indonesia tanpa

Narkoba” tegasnyaSeperti diketahui, Kejaksaan Agung

mengeksekusi 6 terpidana mati pada Min-ggu 18 Januari dini hari. 5 Terpidana mati dieksekusi di Pulau Nusakambangan, Cilacap dan 1 lainnya dieksekusi di Boyolali, Jawa Tengah.

Presiden Brasil Dilma Rousseff, menilai eksekusi hukuman mati terhadap salah satu warga negaranya di Indonesia karena kasus narkoba merupakan bentuk kekejaman. Dia juga mengatakan Moreira merupakan warga negara Brasil pertama yang dieksekusi mati di luar negeri dan memperingatkan hukuman itu akan ‘merusak’ hubungan dengan Indo-nesia. “Hubungan antara kedua negara akan terpengaruh,” kata Rousseff yang dikutip BBC, Minggu (18/1)

Kutukan senada juga disampaikan Pemerintah Belanda. Menteri Luar Negeri Bert Koenders menyebut eksekusi mati terse-but merupakan hal yang tragis yang menim-pa warga negaranya dan lima orang lainnya. “Saya turut prihatin pada keluarga mereka. Bagi mereka, ini merupakan sebuah akhir yang dramatis dari sebuah ketidakpastian selama bertahun-tahun,” ujar Menteri Luar Negeri Belanda Bert Koenders atas eksekusi enam orang terpidana mati akibat kasus narkoba di Indonesia.

Menurut Bert Koenders, vonis hukuman mati terhadap Ang Kiem merupakan topik

pembahasan yang senantiasa muncul antara perwakilan Belanda dan rekan-rekan mereka di Indonesia selama beberapa tahun tera-khir ini. Pemerintah Belanda kata Bert telah berupaya dengan segala cara (secara yuridis, diplomatis dan politis, baik di tingkat bilat-eral maupun Eropa) untuk membujuk pihak berwenang di Indonesia untuk membatalkan hukuman mati itu.

=GAM/ABD

Negara Siap Melawan Sindikat Narkoba

Marco Archer Cardoso Moreira Warga Negara Brasil dieksekusi di Nusakambangan.

Rani Andriani alias Melisa Aprilia Warga Negara Indonesia Dieksekusi di Nusakambangan.

Tran Thi Bich Hanh Warga Negara VietnamDieksekusi di Boyolali.

Namaona Denis Warga Negara Malawi Dieksekusi di Nusakambangan.

Daniel Enemuo alias Diarrassouba Mamadou Warga Negara NigeriaDieksekusi di Nusakambangan.

Ang Kiem Soei alias Kim Ho alias Ance Tahir Alias Tommi Wijaya (Warga Belanda) Dieksekusi di Nusakambangan.

Inilah 6 Terpidana Mati Kasus Narkoba

123456

DUBES DITARIK PULANG

Indonesia Tak Perlu KhawatirJAKARTA-Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana mengatakan pemerintah Indonesia tak perlu mengkhawatirkan langkah Brasil dan Belanda menarik duta besarnya di Indonesia pasca eksekusi hukuman mati yang melibatkan warga kedua negara.

“Pasca pelaksanaan hukuman mati, Brasil menarik Dubesnya di Indonesia untuk berkonsul-tasi, demikian juga pemerintah Belanda akan melakukan hal yang sama. Pemerintah Indonesia tidak perlu khawatir yang berle-bihan atas tindakan ini,” katanya.

Dia meminta pemerintah Indonesia tidak lantas kendur dalam pelaksanaan hukuman mati untuk terpidana mati beri-kutnya. Menurut dia, penarikan mundur Dubes harus dipahami sebagai ketidak-sukaan ne-gara sahabat terhadap kebijakan pelaksanaan hukuman mati.

Sedangkan anggota DPR RI dari fraksi Golkar, Firman Subagyo meminta Brasil dan Belanda harus menjunjung tinggi proses hukum yang ada di negara masing-masing. Apalagi Pertimbangan dan keputusan pengadilan terhadap hukum mati sudahlah sangat tepat untuk kasus narkoba.

“Karena Narkoba adalah mu-suh bersama dan akan merusah generasi bangsa. Apakah Bra-sil dan Belanda akan rela kalau bangsanya dihancurkan karena narkoba?” ujarnya dengan nada Tanya.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tantowi Yahya menyatakan, pemerintah Belanda dan Brazil harus menghargai penegakan hu-kum di Indonesia terkait pelak-sanaan hukuman mati terhadap enam pengedar narkoba.

“Kedua kepala negara (Be-landa dan Brazil) juga harus menghargai bahwa pelaksanaan hukuman mati tersebut meru-pakan bentuk penegakan hukum yang berlangsung di Indonesia,” kata Tantowi melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.

Dia menyebutkan sebanyak 40 orang meninggal setiap hari akibat narkoba.

=GAM/ABD/ANT

ant/jessica helena wuysang BANJIR SANGGAU. Sejumlah warga menarik rakit yang ditumpangi pengendara motor di lokasi banjir yang menggenangi jalan negara menuju kawasan perbatasan Entikong di Kecamatan Beduwai, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Minggu (18/1). Pasca hujan deras yang turun di Kabupaten Sanggau sejak Min-ggu (18/1) pagi, mengakibatkan jalan negara menuju perbatasan Entikong terendam banjir hingga sulit dilewati para pengendara yang melintasi kawasan tersebut.

Page 4: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527 | TAHUN IV4 Nasional

JAKARTA-Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK) mengaku memiliki dua alat bukti yang menjadikan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai tersangka kasus rekening gendut. Menu-rut pengamat hukum Maqdir Ismail, dua alat bukti tersebut, hingga sekarang, tidak pernah ada kejelasan. Dia meminta KPK mengungkapkan itu.

“Secara hukum, bukti permulaan cukup untuk menetapkan orang sebagai tersang-ka itu apa?” kata Maqdir dalam diskusi publik yang bertajuk ‘Membedah Kepent-ingan Politik, Kriminalisasi Hukum Dibalik Tameng Pemberantasan Korupsi oleh KPK, di Dapur Selera, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (18/1).

Maqdir juga mempertanyakan perihal pencekalan Budi Gunawan dan anaknya untuk bepergian ke luar negeri. Sebab dua

orang tersebut berpotensi melarikan diri ke luar negeri. Lagi-lagi dia meminta ke-jelasan dua alat bukti, terkait pencekalan tersebut.

Senada dengan Maqdir, Ketua Presid-ium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan dari analisa pihaknya, dua alat bukti atau data menjadikan Budi sebagai tersangka, baru didapatkan dua hari sebelum pengumuman luas kepada publik. Neta menuntut pembentukan tim khusus atau investigasi guna meneliti dua alat bukti yang dimiliki KPK. “Kita menel-iti dua alat bukti itu, ada atau tidak. Atau presiden minta bentuk komite kode etik dari semua komponen penegakan hukum,” ujarnya.

Lain halnya dengan Kisman Latumaku-lita. Dia meminta sejumlah tokoh inde-penden untuk duduk bersama, meneliti dua alat bukti yang dimiliki KPK. “Segera bikin tim investigasi, yang anggotanya seperti Buya Syafii’i Maarif, Bagir Manan dan Jimly Ashiddiqie,” imbuhnya

Kisman menduga kuat, penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka, meru-

pakan pengaruh dominan oleh Asing. Ter-lebih tahun ini, Indonesia memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. Propoganda adu domba ini, akan dinikmati oleh asing, karena Indonesia tidak siap. Kondisi dalam negeri tengah diobok-obok oleh asing.

“Ada kepentingan asing yang dominan dalam penetapan budi gunawan sebagai tersangka. Apalagi MEA yang sekarang kita hadapi,” jelasnya.

Sebelumnya, Budi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifika-si atas transaksi mencurigakan. KPK men-jerat Budi dengan Pasal 12a atau b, Pasal 5 ayat 2, Pasal 11, atau Pasal 12B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 juncto UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Ko-rupsi juncto Pasal 55 ayat 1 KUHP.

Tiga JendralLebih lanjut, Neta menuding pole-

mik pergantian posisi Kapolri merupakan persekongkolan tiga jenderal polisi yang masih aktif hingga sekarang. Dia menye-

butnya sebagai perang bintang. Salah satu dari tiga jenderal tersebut merupakan sosok yang mengaku lebih pantas men-jabat Kapolri ketimbang Komjen Pol Budi Gunawan.

“Ada yang merasa dirinya lebih pantas jadi Kapolri ketimbang Budi Gunawan, ka-rena dia merasa punya akses juga ke PDIP,” katanya.

Neta menambahkan satu orang jen-deral lainnya juga memiliki hasrat tinggi terhadap jabatan polri. Sosok jenderal tersebut tengah menikmati konflik yang terjadi, dan berharap bak durian runtuh. Dia hanya mengamati dari luar, dan juga bersengkokol dengan dua jenderal lainnya. Satu jenderal terakhir ialah loyalis Jenderal Pol Sutarman. “Ada orang yang tidak rela Kapolri sekarang diganti,” imbuhnya.

Sayangnya, Neta enggan mengungka-pkan sosok tiga jenderal tersebut. Namun yang jelas, tiga jenderal tersebut masih ak-tif dan bintangnya di atas bintang satu.

“Itu bagian dari tradisi polri. Dia mun-cul ketika menjelang pergantian kapolri. Perang bintang tumbuh berkembang sikap diskriminatif yang tumbuh di kepolisian. Sikap diskriminatif itu, misalnya ada kon-flik antarsuku. Adanya konflik antar angka-tan. Antar akpol berapa dan akpol berapa. Antar akpol dan non akpol. Antar laki dan perempuan,” terangnya.

Dia juga mengaku sempat menerima teguran dari salah satu jenderal bersang-kutan. Kata dia, jenderal tersebut merasa keberatan. “Mereka ketika saya ngomong gini dan terpublikasikan? Mereka langsung telepon saya. ‘Jangan gitu dong’. Sudahlah, saya bilang. Abang bermain sini, ngapain sih,” pungkasnya. =GAM/ABD/AJI

KPK Diminta Segera Ungkap Bukti Kasus Budi Gunawan

Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi mengatakan, pemerintah harus dapat memastikan efek dari penurunan harga BBM ini dirasakan oleh masyarakat kecil. MIsalnya, tarif angkutan umum yang sebelumnya naik, bisa kembali turun “Agar efek penurunan harga BBM ini dirasakan oleh masyarakat bawah, maka pemerintah harus mengawal agar tarif angkutan umum turun,” ujarnya di Jakarta, Minggu (18/1).

Dia menjelaskan, jika harga BBM mengalami penurunan namun tidak diikuti oleh tarif angkutan umum, maka penurunan ini banyak akan dirasakan oleh masyarakat menengah ke atas yang memiliki kendaraan bermotor. “Karena kalau hanya BBM yang turun, itu hanya dirasakan oleh kelas menengah atas. Yang membeli BBM adalah yang punya kend-araan motor atau mobil, tetapi masyarakat pengguna kendaraan umum yang no-tabene masyarakat kelas bawah tidak merasakan karena tarif angkutan um-umnya tidak turun atau harga kebutuhan pokok tidak turun. Ini yang menjadi ironis sekali,” jelasnya.

Oleh sebab itu, dengan adanya kepu-tusan untuk penurunan harga BBM ini, pemerintah seharusnya juga menyiapkan kebijakan yang bersinergi dengan tarif angkutan umum. “Kebijakannya harus sin-ergis, pemerintah juga harus bertanggung-jawab setelah BBM turun roadmap tarif

kendaraan umum bagaimana,” tandasnya.Seperti diketahui, tak cuma menu-

runkan harga BBM, pemerintah juga menurunkan harga gas elpiji 12 kg men-jadi Rp 129.000 (1 tabung 12 kg). Dengan kebijakan penurunan harga BBM, gas 12 kg, presiden berpesan agar kepala daerah ikut mendorong penurunan harga bahan pangan dan tarif angkutan.

Bersamaan dengan itu pula, Presiden Jokowi juga menurunkan harga semen yang diproduksi oleh perusahaan BUMN. “Harga semen turun Rp 3.000 per sack,” singkatnya.

Sementara itu, Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eni Sri Hartati menilai pemer-intah tidak matang dalam menentukan harga BBM jenis Premium dan Solar. Hal

ini berdampak pada harga pangan, barang kebutuhan dan tarif transportasi yang masih tinggi. Ketika harga BBM naik, tarif angkutan dan harga barang kebutuhan di pasaran ikut naik. Namun setelah turun, harga di pasar tidak lagi turun. “Saya tidak bilang gegabah, tetapi kalkulasi tidak ma-tang. Dari waktu dulu INDEF mendorong mengurangi subsidi, tapi di November dulu kita sarankan ditunggu sampai Januari bagaimana perkembangan minyak dunia,” ucapnya.

Akibat kebijakan Jokowi, saat ini harga barang kebutuhan dan tarif angkutan masih saja tinggi meski harga Premium sudah diturunkan jadi Rp 6.600 dan Solar jadi Rp 6.400 per liter. “Saya tidak setuju penurunan kali ini karena enggak ada efeknya terhadap penurunan harga.

Sebagai contoh penurunan harga pertama harga barang tetap mahal. Harusnya diper-timbangkan lagi penurunan kali ini karena harga barang dan tarif angkutan tidak akan turun,” tutupnya.

Secara terpisah, Ketua Umum DPP Organisasi Angkutan Darat (Organda) Eka Sari Lorena mengatakan akan melihat sejauh mana efek penurunan harga BBM tersebut terhadap tarif angkutan. “Organ-da akan melakukan evaluasi pengaruhnya terhadap biaya operasional,” ujarnya di Jakarta, Minggu (18/1).

Menurutnya, tidak menutup kemung-kinan bahwa tarif angkutan akan ikut turun mengikuti penurunan harga BBM. Namun keputusan itu masih harus dikaji oleh masing operator angkutan umum. “Tidak tertutup kemungkin ada penyesua-ian terhadap tarif kelas ekonomi namun masih perlu dilakukan perhitungan teknis untuk selanjutnya disampaikan kepada pemerintah,” lanjutnya.

Eka menyatakan untuk biaya angku-tan barang bisa mengalami penurunan antara 4 persen hingga 8 persen. Namun untuk angkutan antar kota antar provinsi (AKAP) dan angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP) masih akan dihitung oleh operator. “Untuk angkutan barang tetap menggunakan mekanisme pasar, adanya penurunan harga BBM terhadap biaya operasional saat ini sebesar 8 persen,” tandasnya. =GAM

BAHAN BAKAR TURUN

Hari ini BBM Rp 6.600 per LiterJAKARTA-Pemerintah akhirnya secara resmi mengumumkan

penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar. Terhitung pukul 00.00 WIB, Senin, (19/1), harga premium

turun dari Rp 7.500 per liter menjadi Rp 6.600 per liter. Sementara harga solar turun dari Rp 7.250 per liter menjadi Rp 6.400 per liter. Tak cuma menurunkan harga BBM, harga gas elpiji 12 kg

juga diturunkan yang belum lama ini mengalami kenaikan.

Page 5: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527 | TAHUN IV 5PROBOLINGGO SENIN 19 JANUARI 2015

No. 0527 | TAHUN IVEkonomiKORAN MADURA 5

Beberapa calon tersebut diduga memi-liki harta kekayaan yang tidak wajar. Karena itu, Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) meminta Komisi Pember-antasan Korupsi (KPK) melakukan tindakan yang sama terhadap para calon Dirjen Pajak seperti yang dilakukan KPK terhadap Kom-jen Pol Budi Gunawan (BG).

“Kalau ada calon Dirjen Pajak yang didu-ga memiliki rekening gendut, bisa langsung seperti BG saja oleh KPK,” ujar Koordinator Investigasi dan Advokasi FITRA Uchok Sky Khadafi dalam keterangan tertulis di Jakar-ta, Minggu (17/1).

Menurutnya, langkah ini penting di-lakukan agar jabatan setingkat Dirjen Pajak bebas dari korupsi dalam bentuk reken-ing gendut. Karena itu, dia meminta KPK bergerak cepat dan tidak mendiamkan saja soal calon Dirjen Pajak yang memiliki re-kening gendut.

“Kalau KPK hanya mendiamkan saja, pasti opini publik akan menyerang KPK bahwa mereka tidak adil, tebang pilih dan bermain politik,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua KPK Zulkar-naen menjelaskan jika memang ada calon Dirjen Pajak yang memiliki harta terlalu banyak maka maka pengawas internal patut mempertanyakan. Karena jika harta yang didapatnya tidak sesuai profil maka ada di-dapatnya secara ilegal. “Kalau terlalu ban-yak, artinya ada yang patut dipertanyakan,” katanya.

Zulkarnaen juga menjelaskan, istilah rekening gendut sebenarnya bukan istilah hukum. Oleh karena itu jika ada seseorang yang memiliki rekening gendut namun saat mencari hartanya dengan legal tidak menja-

di masalah. “Hanya jika rekening gendut itu tidak sesuai profil itu yang akan didalami,” lanjutnya.

Meski begitu dia menjelaskan penelu-suran rekening gendut yang menerpa pe-serta calon Dirjen Pajak sebenarnya bisa dilakukan internal Kementerian Keuangan yakni Inspektorat Pengawasan Umum (Ir-wasum). “Kalau itu mestinya dilakukan oleh internal mereka dulu untuk memeriksa setiap pegawainya apakah harta yang dimi-likinya sesuai profil atau tidak. Gajinya dan penghasilannya berapa. Hartanya didapat dari mana saja, hibahnya dari mana,” tan-dasnya.

Kandidat Dirjen Pajak Kementerian Keuangan mulai mengerucut menjadi hanya 4 orang. Sebelumnya disebutkan sempat ada 7 kandidat calon yang sudah lolos. Infor-masi yang diperoleh Koran Madura menye-butkan keempat nama yang sudah masuk ke meja Presiden adalah Catur Rini Widosari, Ken Dwijugiasteadi, Sigit Priadi Pramudito dan Suryo Utomo.

=GAM

INDUSTRI KEUANGAN

Sistem Keuangan seperti Peredaran DarahJAKARTA-Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), menganalogikan sistem keuangan sebagai darah yang mengalir di tubuh manu-sia. Artinya, suatu negara bisa bergerak apabila sistem keuan-gannya bergerak dengan baik

“Saya ini masih Ketua PMI (Palang Merah Indonesia), ser-ing bergaul dengan darah. Sering saya padankan antara keuangan itu dengan darah, persis sama. Tubuh kita dialiri darah, sama dengan negeri ini, sama dengan perusahaan bergerak karena keuangan,” tutur JK seperti dikutip Minggu (18/1).

Menurutnya sirkulasi darah harus normal agar manusia sehat, begitu pula dengan negara. Sistem keuangan suatu negara harus berja-lan normal agar negara tersebut bisa tumbuh dan berkembang.

“Kalau kita darah tinggi, sulit bergerak. Sama dengan keuangan yang terlalu tinggi, bisa panas neg-eri ini. Tetapi kalau tekanan darah kerendahan juga bahaya. Keuangan kalau keluarnya kerendahan, sulit juga,” ucapnya.

Karena itu jelas JK, industri keuangan harus diimbangi dengan pertumbuhan produktivitas dan sektor industri lainnya. Mengis-timewakan pertumbuhan kredit dan keuangan daripada sektor produktif akan membuat Indonesia ke arah keambrukan. Dia mengibaratkan Amerika Serikat (AS) yang men-dahulukan sektor keuangan dari industri dan produksi.

“Akibatnya menggelembung. Tetapi Tiongkok mendahulukan industri dan produksi. Ada basis riil. Maka dari itu, Tingkok tumbuh dan cenderung stagnan, meski juga ada masalah pastinya,” ujarnya.

Pasca era globaliasi, lanjut JK, porsi transaksi keuangan berkem-bang menjadi sembilan kali lebih besar atau sebesar 95 persen dari total transaksi. Dengan demikian hanya sebesar 5 persen merupakan transaksi di sektor riil.

JK menilai, banyak pihak yang diuntungkan dan dirugikan dari pergerakan kurs rupiah. Namun, jika produktivitas dalam negeri yang meningkat, seluruh pihak akan diuntungkan karena menimbulkan value effect yang besar. =GAM

KPK Harus Usut Rekening Calon Dirjen Pajak

JAKARTA-Panitia Seleksi (Pansel) Calon Dirjen Pajak telah merekomendasikan empat nama ke Presiden Joko Widodo untuk dipilih menjadi Dirjen Pajak.

Beberapa Calon Diduga Memiliki Kekayaan Tidak Wajar

ant/wahdi septiawan PERMINTAAN TEMPE MENURUN. Pekerja membungkus tempe untuk difermentasi di sentra produksi Talang Banjar, Jambi Timur, Jambi, Minggu (18/1). Pelaku usaha tahu dan tempe di daerah itu mengaku mengurangi jumlah produksi harian mereka antara 2-3 kuintal kedelai akibat menurunnya per-mintaan.

Page 6: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527 | TAHUN IV6 Ekonomi

JAKARTA-Pemerintah Indonesia mengajak pemerintah Jepang agar meningkatkan investasinya di Indonesia. Selain memiliki banyak peluang investasi dan potensi sebagai mitra dagang ber-basis produksi yang menjanjikan, Indonesia juga merupakan pasar terbesar di ASEAN.

Hal ini disampaikan Menteri Perdagan-gan Rachmat Gobel melakukan serangkaian kunjungan kerja ke Tokyo, Nagoya, dan Osa-ka, Jepang dilaksanakan pada 18-22 Januari 2015.

Mendag dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzō Abe di Tokyo, Jepang. Pertemuan ini dilakukan un-tuk meningkatkan hubungan ekonomi, da-gang, dan investasi. “Melalui kunjungan kerja ini kami berharap Jepang dapat terus menin-gkatkan hubungan ekonomi, perdagangan, dan investasinya di Indonesia. Jepang men-jadi mitra dagang kedua setelah Tiongkok dan mitra investasi kedua setelah Singapu-

ra,” ujar Mendag, sekaligus menjadi utusan Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan undangan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Afrika ke-60 yang akan berlangsung pada 21-23 April 2015, di Jakarta Sabtu (17/1).

Berdasarkan data Kemendag, nilai to-tal perdagangan Indonesia Jepang selama periode 2009-2013 mengalamai tren pe-nurunan sebesar 12,66%, sementara itu, se-lama periode Januari-Oktober 2014, nilai total perdagangan mencapai USD 33,9 juta, atau menurun 12,58% dibanding periode yang sama tahun 2013. Nilai ekspor non-migas utama Indonesia ke Jepang periode Januari-Oktober 2014 sebesar USD 12,07 juta dengan produk antara lain liquid natu-ral gas (HS 2711110000), crude petroleum oil (HS 2709001000), bituminous coal: cok-ing coal (HS 2701121000), nickel mattes (HS 7501100000), dan waste & scrap of oth pre-cious metal (HS 7112999000). Sedangkan impor Indonesia dari Jepang periode Januari – Oktober 2014 sebesar USD 14,56 juta.

Menurutnya, hubungan diplomatik, per-dagangan, serta investasi antara Indonesia dan Jepang telah terjalin selama 56 tahun. Karena itu, Gobel juga akan menyampaikan

apresiasi dan penghargaan setinggi-tinginya atas peran serta Jepang selama ini dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. “Ke depan, kami berharap investasi Jepang ke Indonesia bisa lebih ditingkatkan lagi,” tuturnya.

Selain bertemu PM Shinzuo Abe, Mendag juga bertemu Menteri Ekonomi, Perdagan-gan dan Investasi Jepang Yoichi Miyazawa. Mendag menyampaikan upaya-upaya Pemer-intahan selama lima tahun ke depan seperti tertuang dalam Nawacita, terutama di bidang perdagangan. “Jepang dapat berkontribusi terhadap semua rencana pembangunan na-sional,” paparnya.

Selama kunjungannya, Mendag melaku-kan beberapa pertemuan bilateral dengan perusahaan besar Jepang yang sudah menja-lin kerja sama dengan Indonesia yaitu, Toyo-ta, Mitsui, Itochu, Honda, dan Epson. Dalam pertemuan bilateral ini Mendag menyampai-kan apresiasinya kepada perusahaan-peru-sahaan yang telah berinvestasi dan berkerja sama dengan Indonesia. “Dengan besarnya investasi Jepang di Indonesia, diharapkan nantinya Indonesia dapat menjadi negara manufaktur produk Jepang,” ujarnya. =GAM

Indonesia Ajak Jepang Tingkatkan Investasi

BI RATE

LPS Tahan Suku Bunga AcuanJAKARTA-Bank Indonesia (BI) memutuskan memper-tahankan suku bunga acuan atau BI rate 7,75 persen pada Januari 2015 ini.

Keputusan ini diambil untuk mengarahkan inflasi ke sasaran 4 persen plus-minus satu persen selama 2015 dan menurunkan defisit transaksi berjalan.

Keputusan bank sentral ini kemudian diikuti oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Dalam keterangannya, LPS memutus-kan untuk menahan suku bunga penjaminan untuk simpanan dalam rupiah dan valuta asing (valas) di Bank Umum serta untuk simpanan dalam Rupiah di Bank Perkreditan Rakyat.

Sekretaris Lembaga Penja-min Simpanan (LPS) Samsu Adi Nugroho menjelaskan selama periode 15 Januari sampai den-gan 14 Mei 2015, tingkat bunga penjaminan bank umum tetap 7,75 persen untuk simpanan Rupiah dan 1,5 persen untuk simpanan valas. Sementara untuk BPR, bunga penjaminan simpanan Rupiah tetap 10,25 persen.

“Penetapan tingkat bunga penjaminan tersebut telah mem-pertimbangkan pergerakan naik suku bunga pasar yang diprediksi bersifat sementara. Pertim-bangan lainnya adalah kondisi likuiditas perbankan yang terus membaik seperti tercermin dari tren pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sesuai dengan target kebijakan Bank Sentral,” ujarnya dalam siaran pers, Jakarta, Sabtu (17/1).

Namun demikian, perbankan diminta untuk tetap memper-hatikan kondisi likuiditas yang diperkirakan masih memiliki risiko mengetat.

Sesuai ketentuan LPS, jika suku bunga simpanan yang diperjanjikan antara bank dengan nasabah penyimpan melebihi tingkat bunga penjaminan sim-panan, maka simpanan nasabah tersebut menjadi tidak dijamin.

Berkenaan dengan hal tersebut, bank diharuskan untuk memberitahukan kepada nasabah penyimpan mengenai tingkat bunga penjaminan simpanan yang berlaku dengan menem-patkan informasi dimaksud pada tempat yang mudah diketahui oleh nasabah penyimpan.

=GAM

ant/noveradika PRODUKSI GERABAH MENURUN. Perajin menyelesaikan pembuatan gerabah di Sentra Pembuatan Gerabah Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, Sabtu (17/1). Menurut pengakuan perajin gerabah, akibat datangnya musim hujan produksi gerabah menurun sekitar 50 persen karena proses pengeringan yang mengandalkan sinar matahari menjadi semakin lama.

Page 7: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527| TAHUN IV 7BangkalanBangkalan SENIN 19 JANUARI 2015

No. 0527 | TAHUN IV 7Lintas JatimKORAN MADURA

Partai Gerindra Surabaya Terancam Pecah

Ketua PAC Gerindra Ke-camatan Krembangan, Joko Santoso mengaku menolak ikut Raker sebab, ketika BF Sutadi sudah menyatakan mundur, maka sudah tidak selayaknya untuk terlibat dalam kegiatan organisasi.

"Seharusnya, raker itu di-gelar ketika sudah ada ketua DPC definitif. Saat ini kan masih belum ada. Pengajuan pengun-duran diri Sutadi masih diproses di DPP," katanya, Minggu (18/1).

Apalagi, lanjut dia, jika raker

itu nantinya akan menghasilkan keputusan strategis partai. Ke-tika raker ini tetap digelar, kata dia, maka agenda itu tidak sah karena dihadiri oleh orang yang sudah tidak punya kapasitas apa-pun di partai.

Dia menambahkan, pihak-nya bersama dengan 23 PAC yang lain sudah menyampaikan masalah ini ke Fraksi Gerindra di DPRD Kota Surabaya. Nantinya, hasil raker tidak akan berdampak apapun.

Rekomendasi hasil raker juga tidak akan ditindaklanjuti oleh PAC yang menolak raker. "Sebe-narnya, kami sudah mengajukan empat nama yang layak dipilih sebagai ketua DPC, di antaranya Aden Dharmawan, Edi Gunawan Santoso, Himawan dan juga Yay-uk Puji Rahayu. Jadi saya kira, kalau Sutadi serius mundur, ya mundur saja. Jangan setengah-setengah," tandas Joko.

Sementara itu, Bendahara DPC Partai Gerindra Surabaya, Aden Dharmawan mengaku, di-rinya tidak mendapat undangan acara raker yang digelar disalah

satu rumah makan di Jalan Man-yar Kartika.

Dia tidak mengetahui atas alasan apa dia tidak diundang. Namun, begitu, dia menyayang-kan adanya kegiatan raker ini. Sebab, BF Sutadi sudah mengun-durkan diri sehingga dia tidak bisa ikut campur dalam kegiatan organisasi.

"Sejumlah PAC juga memin-ta saya untuk tidak mencairkan anggaran untuk kegiatan ini. Itu saya turuti dan kami tidak tahu uang dari mana untuk kegiatan raker itu," kata pria yang juga wakil ketua DPRD Kota Surabaya ini.

Menanggapi persoalan ini, Wakil Ketua Bidang Organisa-si, Keanggotaan dan Kaderisa-si DPD Partai Gerindra, Jawa Timur M Basuki menilai, meski BF Sutadi sudah menyampai-kan surat pengunduran diri, na-mun hingga saat ini, DPP belum memutuskan siapa pengganti mantan asisten I Pemkot Sura-baya itu.

Sehingga, lanjut dia, kehad-iran Sutadi di raker tetap sah.

Raker yang diselenggarakan juga sah. "Secara legal formal, BF Sutadi masih menjabat se-bagai ketua DPC Partai Gerin-dra. Mau tidak mau itu harus tetap diakui. Saya kira, persoa-lan ini kecil lah, dan itu wajar dalam partai. Jadi, kalau mau masuk partai, harus siap sakit hati," katanya.

Ketua DPC Partai Gerindra Kota Surabaya, BF Sutadi enggan berkomentar banyak mengenai ancaman perpecahan ditubuh partai yang dibidani Prabowo Subianto ini.

Menurut dia, sepanjang DPP belum memutuskan ketua DPC definitif, dirinya masih punya hak dan kewenangan untuk terli-bat dalam agenda-agenda pent-ing partai, termasuk ikut dalam raker.

"Memang saya sudah meng-ajukan surat permohonan un-tuk mengundurkan diri. Tapi kan tidak lantas saya harus lari dari partai. Saya akan terus me-ngawal sampai nanti ditetapkan ketua yang baru," katanya.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

SURABAYA - DPC Partai Gerindra Kota Surabaya terancam pecah setelah sebanyak 23 Pimpinan Anak Cabang (PAC) meno-lak menghadiri rapat kerja (raker) partai lantaran Raker dihadiri oleh Ketua DPC Partai Gerindra, BF Sutadi yang dinyatakan sudah mengajukan pen-gunduran diri.

PERDA RTRW

BKSDA Ingatkan Pemkab

JEMBER - Pihak Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Jawa Timur mengingatkan kepada Peme-rintah Kabupaten Jember untuk tidak melanggar Undang-Undang Kehutanan dalam rancangan peraturan daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

"Kami hanya memberikan perhatian dan penekanan terhadap dua hal penting dalam rancangan peraturan daerah (Perda) RTRW itu," kata Kepala BKSDA Wilayah III Jatim di Kabupaten Jember, Su-nandar Trigunajasa, Minggu (18/1).

Dua hal tersebut menyangkut peta wilayah kawasan BKSDA dalam rancangan Perda itu terdapat sebaran penduduk dan rencana menjadikan kawasan Cagar Alam Nusa Barong sebagai kawasan pariwisata.

Peta itu ada di dataran tinggi Hyang Argopuro dan Curah Ma-nis Sempolan. Di gambar peta wilayah berwarna merah, itu menandakan adanya sebaran penduduk di kawasan tersebut.

"Semoga itu diperbaiki karena kedua tempat tersebut merupa-kan kawasan konservasi yang tidak boleh jadi permukiman penduduk," tegasnya.

Selain itu, dalam rancangan Perda RTRW juga menyebutkan rencana pengembangan pari-wisata di kawasan Cagar Alam Nusa Barong, padahal kawasan tersebut harus dlindungi.

"Jangan sampai ada pelabu-han atau transportsi khusus ke Nusa Barong karena kawasan itu memang bukan daerah pariwisa-ta. Kalau perahu keliling Nusa Barong tidak bisa kami larang karena lautnya bukan kawasan konservasi. Sekali lagi kami ha-nya mengingatkan," paparnya.

Sunandar minta Pemkab selaku pembuat rancangan perda tersebut untuk tidak bertentan-gan dengan Undang-Undang Kehutanan dan Undang-Undang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

"Atas persoalan itu, kami sudah mengirimkan surat kepada Badan Perencanaan dan Pemban-gunan Kabupaten (Bapekab) dan diteruskan ke sejumlah pihak, termasuk DPRD Jember," katanya.

Sementara Wakil Ketua DPRD Jember Ayub Junaidi mengatakan pihaknya sudah mengubah gam-bar peta wilayah yang disodorkan oleh pemkab setempat.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

ant/adhitya hendra MELEBIHI KAPASITAS MUATAN. Mobil bak terbuka membawa muatan berupa furniture dengan kapasitas yang berlebih, melintas di Jalan Raya Bangil, Pas-uruan, Jatim, kemarin. Kondisi tersebut selain melanggar peraturan lalu lintas juga memiliki potensi kecelakaan yang membahayakan pengguna jalan lain.

Page 8: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527| TAHUN IV 8 Lintas Jatim

Anugrah Ariadi Terancam PAW Sekretaris DPC PDI Perjuangan: Anugrah Merusak Nama Baik Partai

Sekretaris DPC PDI Perjuan-gan Surabaya Armuji kepada wartawan mengaku akan mel-aporkan perbuatan Anugerah ke DPD PDI Perjuangan Jawa Timur karena dinilai merusak citra par-tai.

"Saya ditelepon Pak Bambang (Ketua Badan Kehormatan DPD PDIP Jatim Bambang DH) disuruh bertindak tegas, karena kelakukan dia (Anugrah) merusak nama baik partai," katanya Armuji yang juga Ketua DPRD Surabaya, Minggu (18/1).

Menurutnya, meminta uang kepada orang yang rumahnya akan digusur termasuk pelang-garan berat sehingga partai akan memberikan sanski tegas.

Armuji berjanji dalam waktu dekat akan melakukan rapat in-ternal DPC PDIP Surabaya dan hasil rapat itu akan disampaikan kepada DPD PDIP Jatim. Sejauh

ini, sudah memberitahukan se-cara lisan kepada DPD PDI Per-juangan Jatim.

"Saya kira ada arah ke PAW karena sudah keterlaluan, kami membela warga, kok malah An-ugrah meminta uang dengan janji pembelaan secara hukum," tegasnya.

Armuji mengaku kecewa den-gan perbuatan Anugrah yang di-duga meminta uang sebanyak dua kali kepada warga yakni pertama menarik uang sebanyak Rp 5 juta, uang ini akan digunakan untuk pembelaan kasus agar rumah war-ga tidak digusur. Kedua, senilai Rp 3 juta akan diperuntukkan seba-gai transportasi ke Jakarta.

"Mereka (warga) diintimidasi, tapi saya bilang mereka akan kita perjuangkan, BK (Badan Kehor-matan) DPRD Surabaya kita tu-gasi melakukan langkah tegas," terangnya.

Anggota BK DPRD Surabaya Elok Cahyani mengaku sudah me-nerima laporan dari ketua dewan. Laporan tersebut sudah dipelajari dan akan ditindak lanjuti. Pihak-nya sudah melakukan rapat inter-nal. Kemudian, dalam waktu dekat akan memanggil Anugrah Ariyadi untuk dilakukan klarifikasi.

Elok belum berani berkomen-tar banyak soal kasus tersebut. "Nanti setelah kita panggil yang bersangkutan, saya berani mem-berkan kesimpulan yang bersang-kutan melanggar kode etik dewan apa tidak," jelasnya.

Wakil Ketua BK, Baktiono me-nambahkan, sesuai dengan meka-nisme, pihaknya akan memanggil ketua fraksi PDI Perjuangan un-tuk menggali data. Termasuk juga akan mendengarkan keterangan dari beberapa warga yang mel-aporkan perbuatan Anugerah.

"Hasil pemeriksaan tersebut bisa menguak perilaku Anuge-rah Ariyadi yang selama ini kerap dituding menerima uang dari masyarakat," katanya.

Informasi yang beredar di kalangan DPRD Surabaya, sebe-narnya yang dituding menerima uang dari proses eksekusi lahan

seluas 10 hektare di Kelurahan Medokan Semampir Kecamatan Sukolilo tidak hanya satu anggota dewan. Selain Anugerah Ariyadi, nama Ketua DPRD Surabaya juga disebut-sebut nerima uang.

Hanya saja, sejauh ini belum ada orang yang berani mem-berikan kesaksian, kecuali un-tuk Anugerah Ariyadi. Kesaksian yang cukup mengejutkan diakui oleh orang dekat Anugrah yang mewanti-wanti namanya tidak disebutkan.

Kala itu, Anugerah meng-hubungi Bu Mul, seorang warga Medokan Semampir untuk me-minta uang. Dalam komunikasi tersebut disetujui, akhirnya mere-ka bertemu di daerah MERR II C untuk transaksi.

Tidak cukup hanya itu, per-ilaku Anugrah menerima uang kerap terjadi. Wakil ketua Komisi A ini juga pernah menerima uang senilai Rp 20 juta dari manajemen Penthouse.

"Yang ambil uangnya saya, saya disuruh ambil diparkiran dewan, kejadian persisnya saya lupa, cuma waktu itu kebetulan ada hearing Penthouse di Komisi A," katanya.

Wakil Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Anugrah Ariyadi sebelumnya membantah jika di-rinya dituduh sebagai orang yang menarik uang ke warga. Dirinya siap dipanggil Ketua DPRD Kota Surabaya, Armuji, untuk mem-buktikan bahwa dirinya tidak ber-salah.

"Saya tidak pernah meminta uang ke warga. Kalau yang ka-barnya uang itu saya gunakan un-tuk biaya tiket pesawat ke Jakarta itu tidak benar. Saya ke Jakarta itu pakai uang APBD terkait dengan tugas kedewanan," bantahnya.

Jika memang ada yang meng-adu ke Badan Kehormatan (BK) terkait masalah ini, dirinya mem-persilahkan. Bahkan, dirinya juga mengaku tidak pernah main mata dengan kuasa hukum pemenang gugatan lahan.

"Nomor yang mengirim pesan singkat ke Yohanes (kuasa hukum pemenang gugatan) itu nomor siapa. Nomor saya atau nomor siapa. Janganlah sesama kader PDI-Perjuangan saling sikut-sikutan. Kan tidak bagus. Silahkan nomor itu dilacak saja," katanya

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

SURABAYA - Wakil Ketua Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan dari Fraksi PDIP DPRD Kota Surabaya Anugrah Ariyadi terancam akan diproses pergantian antarwaktu (PAW) setelah adanya dugaan pemerasan terhadap warga Medokan Semampir Ke-camatan Sukolilo.

SIMULASI BENCANA KETINGGIANAnggota Vertical Rescue Indonesia bersiap mengajar-kan cara menurunkan korban dalam kondisi bencana dalam kegiatan "Vertival Rescue Evac-uation and First Aid Training di PMI Bandung, Jawa Barat, Minggu, (18/1). Acara yang dii-kuti Vertical Rescue Indonesia, KSR kota Bandung, Pemadam Kebakaran dan Polisi Satuan Brimob ini bertujuan untuk melatih kesiapan menghadapi kondisi bencana dalam medan yang sulit.

ant/agus bebeng

Page 9: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527| TAHUN IV 9Lintas Jatim

Dirut PDTS Belum Dapat Kewenangan Pengelolaan

"Berdasarkan saran BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan), penggunaan anggaran itu bisa dipakai setelah ada kewenangan yang diberikan kepada direksi oleh wali kota," kata kata Ratna Achjuningrum kepada wartawan di Surabaya, Minggu (18/1).

Belum dikeluarkannya ke-wenangan pengelolaan di PDTS KBS pada tahun kedua kepada Direksi, memantapkan langkah Ratna Achjuningrum untuk mun-dur dari posisi Direktur Utama. Terlebih, Ratna menilai progres bisnis plan tahun ini, seharus-nya manajemen PDTS KBS sudah melakukan pengelolaan fisik kan-dang satwa.

Sesuai dengan aturan Badan Pengawas (Bawas) PDTS KBS, proses pengajuan pengunduran diri Ratna Tertanggal 11 Sep-tember 2014, akan berakhir pada 25 Januari 2015. Ini dikarena-kan dalam peraturan Direksi bisa

mengajukan pengunduran diri setelah 25 bulan menjabat.

Sampai saat ini, kewenangan pengelolaan fisik sesuai program yang direncanakan belum juga di-lakukan. Posisi tersebut membuat direksi dilema. Sebab, dalam ta-hun ini seharusnya pembenahan terhadap kandang peraga Satwa, serta fasilitas memasuki tahap eksekusi.

Apalagi, anggaran APBD Ta-hun 2015, untuk perbaikan Kebun Binatang Surabaya telah diberi-kan sebesar Rp10 Miliar. Dana itu, terbagi dalam beberapa pos ang-garan pengelolaan di antaranya Rp 2,89 miliar untuk pengelolaan manajemen, Rp 2,2 miliar untuk pembangunan kandang satwa yang telah rusak, Rp 690 juta untuk pembenahan sarana dan prasarana fisik.

Hanya saja, jika penggunaan anggaran itu direalisasikan tanpa persetujuan Pemkot Surabaya, maka akan menjadi sorotan. Ia

menyatakan saat ini direksi tidak dapat leluasa berwenang dalam menjalankan program pembena-han KBS di tahun kedua.

"Saya menghormati keputu-san wali kota, apalagi saat ini ba-nyak problem dan tekanan diluar KBS kepada Pemkot Surabaya. Di-sisi lain, kami juga tidak bisa ber-buat apa-apa untuk segera mem-benahi KBS," terang Ratna.

Terkait pengajuan pengun-duran diri Ratna dari jabatannya sebagai Direktur Utama, kembali dievaluasi bersama Bawas KBS. Tapi, pengajuan tersebut belum mendapat restu dari Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

Kabag Humas Pemkot Sura-baya M. Fikser menerangkan hingga saat ini Pemkot Surabaya belum ada arahan siapa bakal calon pengganti Ratna. "Kalau soal pengunduran diri sah-sah saja dilakukan Bu Ratna. Itu hak personal. Namun, Pemkot belum ada persetujuan untuk itu. Apala-gi, mencari bakal pengganti," kata dia.

Sampai saat ini, dikatakan Fikser, Pemkot Surabaya masih meminta pendapat dari BPKP soal revitalisasi pengelolaan KBS. Sehingga, hal itu menjadi alasan mengapa belum ada pemberian

kewenangan pada direksi untuk bertindak.

Sementara, sikap tersebut disayangkan Anggota Komisi B DPRD Surabaya Khusnul Khoti-mah. Sebab, proses pengelolaan dan pembenahan fisik kandang satwa dan perbaikan sarana dan prasarana KBS, tertunda.

"Sebaiknya harus ada kepas-tian dari Pemkot Surabaya. Ka-rena jika belum ada kewenangan pengelolaan, maka kinerja Di-reksi tidak akan efektif," kata-nya.

Disisi lain, keseriusan Pem-kot dalam pengelolaan KBS juga mendapat sorotan Ketua Komisi B DPRD Surabaya. "Sebenarnya Pemkot itu serius atau tidak soal pengelolaan KBS. Disisi lain ang-garan yang sudah kami setujui dalam APBD 2015, justru tersan-dera dengan kewenangan dari Pemkot terhadap Direksi," kata-nya.

Awal pekan nanti, Komisi B berencana kembali menga-gendakan pertemuan dengan Pemkot Surabaya bersama Di-reksi PDTS KBS. "Setelah data kami dapat dari kedua belah pihak, kami lakukan sidak ke lokasi," katanya.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

SURABAYA - Dirut Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya, Ratna Achjunin-grum mengakui hingga tahun kedua belum menda-patkan kewenangan pengelolaan KBS dari Wali Kota Surabaya.

PENDIDIKAN

Perguruan Tinggi Dapat Dukungan Menristek

BANYUWANGI - Menteri Riset Teknologi dan Perguru-an Tinggi Prof M Nasir men-yatakan terus mendukung pengembangan perguruan tinggi swasta maupun negeri di Banyuwangi, Jawa Timur.

"Di Banyuwangi sudah ada PDD (Program Studi di Luar Domisili) Universitas Airlangga (Unair). Ke depan, jika perkembangannya baik, dalam waktu lima tahun bisa berubah menjadi Universitas Negeri Banyuwangi," ujar-nya saat kunjungan kerja ke Banyuwangi, Minggu (18/1).

Saat ini, Unair Kampus Banyuwangi sudah beroperasi dengan empat program studi dengan perkuliahan perdana dilakukan pada Septem-ber 2014. Pihaknya terus memonitor perkembangan kampus tersebut dan sejum-lah kampus lainnya yang ada di Banyuwangi.

Nasir menambahkan, terealisasi atau tidaknya perubahan Unair Kampus Banyuwangi menjadi Uni-versitas Negeri Banyuwangi tergantung pada komitmen semua pihak. Dengan kerja sama yang baik, dia yakin hal itu bisa diwujudkan.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pihaknya berterima kasih atas dukun-gan dari Kemenristek-Dikti.

"Semuanya akan disiner-gikan, pendidikan tinggi bisa berkembang bersama-sama di Banyuwangi," ujarnya.

Saat ini, Unair Kampus Banyuwangi sedang ber-siap membangun kampus baru yang lebih terintegrasi. "Bapak Menteri juga meminta Pemkab Banyuwangi mem-persiapkan rumah sakit (RS) dengan baik. Jika RS sudah baik, beliau akan mendorong dibuka fakultas kedokteran di Banyuwangi," tutur Anas.

Terkait riset teknologi per-tanian, Nasir mengatakan diar-ahkan untuk riset terapan yang sangat membantu pengemban-gan sektor pertanian.

= ANT/MASUKI M ASTRO/DIK

ant/regina safr KELAHIRAN ONTA BARU. Bayi Onta (Camelus dromedarius), Munaroh (satu bulan) bersama induknya, martha (6 tahun) di Kebun Binatang Gembiraloka, Yog-yakarta, beberapa waktu lalu.

Page 10: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527| TAHUN IV 10 Lintas Jatim

LIPSUS

‘Safety First’ dan Nyawa Seharga Tiket AirAsia

Salah satunya tampak pada musibah jatuhnya Pesawat AirA-sia QZ 8501 dengan rute Sura-baya-Singapura dengan adanya maskapai berbiaya hemat "Low Cost Carrier" (LCC) menggaet penumpang melalui tiket promo.

Dampaknya banyak orang berminat untuk terbang dengan pesawat tersebut. Memang, tiket murah diperbolehkan selama maskapai penerbangan tidak mengabaikan sisi keselamatan penumpang "safety first".

Tapi, akibat kejadian AirAsia QZ 8501 itu, Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, membuat kejutan bagi pelaku bisnis penerbangan karena mengeluarkan kebijakan menghapus tarif murah. Ketentuan itu muncul lantaran pemerintah menengarai perkembangan bisnis penerbangan yang sangat pesat pada beberapa tahun terakhir.

Dengan begitu, menimbulkan persaingan ketat antarmaskapai sehingga mereka menggunakan strategi tiket murah untuk men-ingkatkan daya tarik penumpang.

Ada maskapai yang meng-operasikan pesawatnya di rute penerbangan Jakarta - Denpasar dengan waktu tempuh satu setengah jam menjual tiket den-gan harga Rp300.000 - Rp400.000 per penumpang.

Ada pula tarif kereta api eksekutif Jakarta - Surabaya dengan lama tempuh 9,5 jam harga tiketnya lebih mahal atau Rp 350.000 – Rp 450.000 per penumpang.

Lagi-lagi, keputusan peme-rintah yang di luar dugaan itu mendapat kritikan pedas dari kalangan pengusaha di Tanah Air. Khususnya mereka yang selama ini bergerak di industri pariwisata mengingat ada dampak berkelan-jutan dari peristiwa tersebut.

Mereka menilai dengan meng-hapus tarif penerbangan murah,

masyarakat menengah bawah yang selama ini mengunjungi berbagai objek wisata di Tanah Air dengan memanfaatkan pesawat LCC ter-paksa menahan keinginannya.

Dalam perkembangan bisnis, antara industri penerbangan dan pariwisata ada banyak pihak yang terkait satu sama lain.

Misalnya mulai dari maskapai penerbangan itu sendiri, pe-numpang pesawat, dan perusa-haan makanan minuman baik restoran maupun katering.

Tak ketinggalan, pelaku perhotelan, pusat perbelanjaan (ritel), hingga masyarakat yang membuka usaha oleh-oleh khas daerah di objek wisata tertentu dengan predikat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Imbas lainnya, muncul kekha-watiran pada masa mendatang pemerintah daerah di penjuru Nusantara yang sampai sekarang menggantungkan pendapatan dari sektor pariwisata harus merelakan pemasukannya.

Tapi, ada baiknya pemda itu mau melakukan upaya untuk men-gantisipasi hal tersebut. Sejumlah pemda itu selaiknya kini mulai meningkatkan pendapatan di sek-

tor lain yang lebih potensial.Selain itu, bagi perusahaan

yang memfokuskan dirinya pada layanan publik sudah selaiknya mengutamakan keselamatan terlebih dulu, bukan mengejar keuntungan semata.

Pascakejadian jatuhnya Pesawat AirAsia QZ 8501 di Selat Karimata 28 Desember 2014, son-tak sejumlah pemangku kepent-ingan menelusuri sebab-musabab musibah tersebut.

Pemerintah melalui Kemen-terian Perhubungan menduga terjadi pelanggaran izin terbang karena adanya kerja sama antara pihak maskapai penerbangan dengan si pemberi izin.

Jadwal resmi penerbangan Pesawat AirAsia QZ 8501 rute Surabaya- Singapura pada hari Senin, Selasa, Kamis dan Sabtu.

Namun, musibah tersebut terjadi pada hari Minggu (28/12) dengan diawali hilangnya kontak pesawat jenis Airbus tersebut karena diduga armada itu terkena awan cumulunimbus.

Restrukturisasi Transportasi Akhirnya, melalui operasi yang dilakukan Badan SAR Nasional (Basarnas) dan tim gabungan

akhirnya menemukan bahwa pe-sawat itu jatuh di Selat Karimata.

Dari 162 penumpang, hingga kini sudah ditemukan 50-an jena-zah dengan beberapa di antara-nya telah dibawa keluarga korban ke kampung halaman dan lainnya masih dalam proses identifikasi Tim Disaster Victim Identifiva-tion (DVI) Polda Jatim.

Meski begitu, akibat insiden itu sejumlah oknum yang terkait dengan izin penerbangan terse-but ditindak tegas dan direko-mendasikan untuk dimutasi.

Namun, izin terbang QZ 8501 yang dianggap melanggar itu tidak diamini begitu saja oleh manajemen AirAsia Indone-sia. Mereka tetap kukuh pada pendiriannya karena izin terbang pesawatnya legal dan sudah men-dapat persetujuan resmi.

Menanggapi hal tersebut, Plt Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Djoko Murjatmojo, menyatakan telah merekomendasikan mutasi pejabat terkait insiden Air Asia QZ 8501. Rekomendasi mutasi ditujukan kepada pihak Angkasa Pura I dan ATC.

Melalui kebijakan itu maka

petugas yang dianggap bertang-gung jawab dalam insiden Air Asia QZ 8501 dari dua instansi tersebut diminta tidak lagi ditu-gaskan di bagian operasional.

Di lain pihak, rekomendasi Kemenhub terkait insiden AirAsia QZ 8501 belum ada tindak lanjut dari PT Angkasa Pura (AP) I se-laku pengelola Bandara Interna-sional Juanda di Sidoarjo.

Apalagi, General Manager AP I, Trikora Harjo, mengemukakan pihaknya belum mendapatkan perintah dari pimpinan perusa-haan untuk melakukan mutasi tersebut mengingat upaya yang disampaikan Kemenhub sifatnya hanya rekomendasi.

Secara umum bisa dikatakan, untuk mengelola satu sektor bisnis terutama yang menyangkut pelay-anan kepada masyarakat memang tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Perlu manaje-men yang berkualitas, profesional, selalu mengedepankan mutu layanan, dan sekali lagi mendahu-lukan aspek keselamatan.

Dari musibah Pesawat AirAsia QZ 8501 yang membawa 155 pe-numpang dan tujuh kru AirAsia tersebut, Kemenhub juga men-emukan bahwa lima maskapai melayani 61 rute penerbangan secara ilegal.

Untuk itu, Ditjen Perhubun-gan Udara Kemenhub membeku-kan seluruh rute tersebut dengan alasan keselamatan penumpang.

Dari lima maskapai yang dibekukan, salah satunya Garuda Indonesia dengan latar belakang sebagai badan usaha milik negara (BUMN). Tapi akhirnya perseroan itu langsung mengajukan izin kembali ke pemerintah terhadap sejumlah rute penerbangan yang dinilai melanggar izin.

Melihat kondisi itu, saat dite-mui di Surabaya (10/1), Presiden Joko Widodo berharap peris-tiwa AirAsia QZ 8501 menjadi momentum Indonesia untuk berbenah. Karena sektor pener-bangan berada di bawah naun-gan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), kini saat yang tepat baginya untuk restrukturisasi.

Akan tetapi bukan hanya pada kebijakan dan personel yang ditugaskan di sektor penerbangan. Di Kemenhub ada bidang lain se-perti angkutan darat baik kereta api maupun bus serta transportasi laut dan semuanya harus dibenahi secara menyeluruh.

Untuk pembenahan di lingkup BUMN, hal tersebut dinyatakan Menteri BUMN, Rini Soemarno, yang ketika itu menemani Pres-iden Joko Widodo berkeliling di beberapa BUMN di Kota Pahlawan. Mulai awal tahun 2015, pemerin-tah berkomitmen siap mengevalu-asi manajemen maskapai pener-bangan Merpati Nusantara.

= ANT/INDRA SETIAWAN/AYU CITRA SR

SURABAYA - Siapa pun yang berkecimpung di dunia bisnis menginginkan usahanya sukses dengan semua diversifikasi produk maupun layanannya tetapi tak selamanya ekspansi bisnis harus menghalalkan segala cara, termasuk di sektor penerbangan.

ant/eric irengJENAZAH KORBAN AIRASIA DI KOTA BARU. Seorang petugas bandara memeriksa tiga peti jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ9501, di dalam pesawat CASA NC212 Skuadron Udara 600 Wing Udara I Puspenerbal, sebelum terbang ke Base Ops Lanudal Juanda Surabaya, di Bandara Gusti Sjamsir Alam, Stagen Kota Baru, Kalsel, kemarin. Tiga jenazah tersebut dievakuasi oleh KP Sadewa milik Polisi Perairan (Polair) Polda Kalsel, usai ditemukan nelayan di wilayah Pulau Sembilan.

Page 11: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527 | TAHUN IV N

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi, Fathol Alif BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni BIRO

SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala) BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER

Bela Sungkawa

Salam Songkem

Bela sungkawa tetap perlu diberi-kan pada lima penjahat yang telah dieksekusi 18 Januari.

Walaupun Indonesia tak memberi ampun atas terpidana kasus narko-tika. Lima penjahat narkotika itu di antaranya Marco asal Brasil dan Ang Kim Soei dari Belanda.

Baik yang harus dieksekusi itu warga pribumi maupun mancane-gara. Proses hukum yang berlaku di negeri ini memang harus ditegakkan. Meskipun menuai protesan keras dari pihak-pihak yang tereksekusi. Bahkan diprediksi hubungan bilat-eral antara Indonesia dengan negara yang penduduknya terkena hukum eksekusi di Indonesia terganggu. Itu ditandai dengan penarikan duta be-sar (dubes) Brasil dan Belanda dari Indonesia.

Ketegangan hubungan bilateral itu terjadi sebagai konsekuensi dari penerapan eksekusi mati atas ter-pidana narkotika di Indonesia. Me-mang tak perlu disikapi berlebihan. Apalagi negara ini sudah menentu-kan pilihan, lebih baik menegakkan hukum daripada mengampuni penja-hat narkotika yang notabene simbol kelemahan supremasi hukum negara ini. Pilihan apa pun memang akan se-lalu mendatangkan risiko.

Sejatinya penegakan hukum ek-sekusi itu tidak hanya diberlakukan pada terpidana narkotika, melainkan pula perlu diterapkan pada terpidana korupsi kelas kakap. Pada masa-ma-sa berikutnya perlu legalisasi formal penerapan eksekusi terhadap ter-pidana korupsi, karena korupsi dan narkotika merupakan dua bentuk ke-jahatan yang sama-sama berdampak sangat buruk bagi kehidupan berso-sial, berbangsa, dan bernegara.

Hanya saja, tampaknya akan sulit mengeksekusi mati korupsi. Kendalanya diprediksi akan menda-pat banyak penolakan. Terutama oleh mereka yang terlibat korupsi, meski-pun penolakannya itu dipublikasikan melalui corong orang atau organisasi ‘yang tergadai’, sedangkan mereka sendiri biasanya berteriak lantang mendukungnya, tak ubahnya koruptor yang meneriakkan dirinya siap digan-tung apabila terbukti korupsi jauh-jauh hari sebelum akhirnya ditetapkan juga sebagai tersangka korupsi oleh KPK. Ini juga layak dibelasungkawai.(*)

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tu-lisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Optimalisasi Tenaga Kerja

Bagi Indonesia sendiri, MEA seakan menjadi wadah untuk mengembangkan

kualitas perekonomiannya di kawasan Asia Tenggara. Namun, hal ini perlu kesadaran pemer-intah dan masyarakat, karena untuk menghadapi MEA mem-butuhkan usaha keras karena Indonesia akan bersaing dengan Negara-negara di kancah re-gional ASEAN. Apalagi negara-negara di Asia Tenggara memi-liki perekonomian yang lebih maju dibandingkan Indonesia.

Yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi MEA bukan hanya kualitas sumber daya alam, tetapi juga tenaga kerja yang mumpuni. Karena itu, dalam menghadapi MEA, ke-tenagakerjaan Indonesia harus benar-benar dibenahi agar mampu bersaing dengan tenaga kerja negara tetangga. Sumber kekayaan alam yang dimiliki Indonesia tidak akan berarti dan bermanfaat untuk menye-jahterakan rakyat apabila tidak dikelola oleh tenaga kerja yang kompeten dan berkualitas.

Perlu pencapaian tersebut, lantaran hingga kini masalah pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi sebagian besar

masyarakat Indonesia masih terus menjadi persoalan men-dasar, tidak hanya bagi pemerin-tah, tetapi juga bagi dunia usaha dan masyarakat. Berdasarkan data badan pusat statistik (BPS) Februari 2014, rendahnya kuali-tas angkatan kerja terlihat dari perkiraan komposisi angkatan kerja yang sebagian besar ber-pendidikan SD ke bawah yang masih mencapai 55,3 juta orang (46,80%). Selain itu masih ting-ginya tingkat pengangguran terlihat berdasarkan data BPS, tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada Februari 2014 mencapai 5,70% atau menurun dari Agustus 2013 yang tercatat 6,17% .

Dari data yang disajikan da-pat dijadikan sebagai tolok ukur bahwa kualitas angkatan tenaga kerja di Indonesia masih sangat perlu ditingkatkan. Maka kes-eimbangan antara kualitas alam yang dimiliki dan sumber daya manusia perlu distabilkan. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai faktor pendorong bagi Indone-sia untuk menjadi negara yang menguasai pasar bebas.

Pasalnya, kedatangan MEA akan memberikan kes-empatan bagi Indonesia untuk menunjukan kualitas produk-produk serta tenaga kerja Indo-nesia yang akan bersaing den-gan negara-negara asing lain. Hal ini tentu diperlukan adanya tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki peranan penting dalam persaingan di era glo-balisasi ini. Perlunya memerha-tikan kualitas tenga kerja serta produksi-produksinya agar In-donesia dapat bersaing dengan negara asing lain. Maka dari itu, Indonesia harus mampu berper-an yang kuat dalam mengaha-dapi MEA, selain Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, juga melalui kesiapan kualitas tenaga kerja (SDM).

Negeri 1001 KekayaanIndonesia adalah salah satu

negara terbesar populasinya yang ada di kawasan ASEAN. Masyarakat Indonesia adalah negara heterogen dengan ber-

bagai jenis suku, bahasa dan adat istiadat yang terhampar dari Sabang sampai Merauke. Fenomena alam Indonesia yang dikatakan sebagai jamrud khatulistiwa, negeri yang ge-mah ripah loh jinawi, mengingat potensialnya lahan Indonesia diibaratkan tongkat bambu jadi tanaman. Di Indonesia, industri migas, kehutanan, perikanan, dan pertanian menyumbang hampir seperempat pendapatan negara. Bahkan, semua produk itu merupakan hampir setengah komoditas ekspor Indonesia. Industri migas menyumbang sekitar 60% pendapatan negara dari sektor sumber daya alam Indonesia mempunyai kekua-tan ekonomi yang cukup bagus, pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia (4,5%) setelah RRT dan India. Ini akan menjadi modal yang penting untuk memper-siapkan masyarakat Indonesia menuju AEC pada tahun 2015 ini.

Untuk itu kita harus mampu meningkatkan kepercayaan diri bangsa Indonesia bahwa sebet-ulnya apabila Indonesia memi-liki kekuatan untuk bisa bangkit dan terus menjaga kesinambun-gan stabilitas ekonomi kita yang sejak awal ini terus meningkat, angka kemiskinan dapat ditekan seminim mungkin, dan progres dalam bidang ekonomi lain-nya pun mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Dengan hal tersebut banyak sekali yang bisa kita wujudkan terutama dengan merealisasikan ASEAN Economy Community 2015 saat ini. Stabilitas ekonomi Indone-sia yang kondusif ini merupakan

sebuah opportunity Indonesia akan menjadi sebuah kekuatan tersendiri, apalagi dengan sum-ber daya alam yang begitu besar, maka akan sangat tidak masuk akal apabila kita tidak bisa ber-buat sesuatu dengan hal terse-but.

Seiring dengan pencapain positif tersebut, upaya menin-gkatkan kualitas tenaga kerja perlu digalakkan oleh pemer-intah. Kondisi semacam ini mengharuskan Indonesia untuk mencari terobosan dan pemeca-han agar tenaga kerja sebagai aset bangsa tidak menjadi beban lagi di kemudian hari. Untuk itu, diperlukan strategi pembaruan dalam upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja di Indone-sia , terlebih dalam menghadapi MEA 2015. Strategi dimaksud yaitu dengan memperbaiki pola kerja institusi, maka peluang-peluang yang ada, dapat kita optimalkan, sehingga Indonesia memiliki kualitas dan daya saing yang kuat dalam menghadapi MEA.

Dengan demikian, Indonesia harus lebih optimis untuk men-jadi pelaku, bukan sekadar men-jadi pasar. Indonesia tidak lagi dijadikan sebagai makanan un-tuk memperbesar usaha-usaha negara lain, melainkan dengan segala kelengkapan yang dimi-liki, dapat dijadikan sebagai aset negara guna mencapai Indone-sia yang sejahtera. Maka, inter-vensi negara dalam mengupaya-kan peningkatan kualitas tenaga kerja dan daya saing dalam men-gahadapi MEA 2015 ini sangat-lah dibutuhkan. Wallahu a’lam bil-Ashwab=

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Com-munity (AEC) merupakan gerbang awal kemajuan yang sedang gencar-gen-carnya diperbincangkan di awal tahun 2015. Indo-nesia telah berkomitmen bersama negara-negara anggota ASEAN untuk memulai sebuah langkah integrasi negara melalui sektor perekonomian.

Sumenep CPamekasan IPROBOLINGGO SENIN 19 JANUARI 2015No. 0527 | TAHUN IV OpiniKORAN

MADURA 11

Page 12: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527 | TAHUN IV12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO SENIN 19 JANUARI 2015

No. 0527 | TAHUN IV 12ProbolinggoKORAN MADURA

Sampah yang banyak dijumpai di pantai Gili Ketapang beragam. Namun yang paling dominan yakni sampah plastik. ”Karena di daerahnya tidak tersedia TPS untuk membuang sampah. Se-hingga masyarakat banyak yang membuangnya kelaut,” terang Suparyono, Kepala Desa Gili Ke-camatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo, Suparyono, kepada wartawan. Minggu (18/1).

Menurutnya, sampah yang banyak dijumpai dibibir pantai kebanyakan sampah plastik. Na-

mun untuk sampah basah seperti daun, kertas jarang ada. Karena banyak kambing peliharaan war-ga yang memanfaatkannya untuk dijadikan makanan.

“Maklumlah pulau gili me-mang tidak ada rumput yang tumbuh. Jadi kambing peliharaan warga memakan sampah berupa kertas adan daun,” ujar Suparyo-no.

Dengan banyaknya kambing yang berkeliaraan milik warga, lanjut Suparyono, dengan tidak tumbuhnya rumput membuat

warga harus berwaspada. Tak ja-rang warga mengamankan buku sekolah anak-anaknya dan uang kertas yang dimiliki untuk aman dari buruan kambing.

“Kalau turun sembarang ba-rang tersebut bisa ludes dimakan. Secara otomatis sampah jarang ditemukan di pulau Gili,” jelasn-ya.

Selain mengeluhkan melu-bernya sampah di pantai yang berpenduduk lebih dari 10 ribu jiwa tersebut. Pihaknya mengata-kan, masyarakat sangat membu-tuhkan mandi cuci kakus (MCK), sehingga banyak warga semba-rangan membuang hajat.“Yang jelas pulau gili masih tergolong kumuh,” tandas Suparyono.

Menyikapi hal itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pem-bangunan Daerah Kabupaten

Probolinggo, Dewi Korina, tidak mengelak tentang kondisi Pulau Gili yang masih jauh dari ling-kungan sehat. Salah satu tentang pengelolaan sampah yang kurang baik. Bahkan juga dilokasi terse-but memang belum terbangun MCK umum. “Pihaknya tetap akan mengupayakan untuk bisa menjadi lingkungan yang layak huni,” tegasnya.

Ketika ditanya tentang ren-cana pembangunan untuk pulau Gili, menurutnya, untuk tahun ini pihaknya belum mengarah untuk pola pembangunannya. Namun pulau tersebut masih akan ditetapkan sebagai lokasi kumuh.

“Dipastikan tidak ada pem-bangunan untuk tahun ini,” papar Dewi Korina.

=MAHFUD HIDAYATULLAH

Pantai Gili Ketapang Kotor Penuh Sampah, Lantaran Tidak Tersedia TPSPROBOLINGGO - Pulau Gili Ketapang Kecamatan Sum-berasih Kabupaten Probolinggo kotor. Sebab sepanjang bibir pantai berserakan sampah-sampah yang kurang dilestarikan, lantaran tidak tersedia Tempat Pembuangan Sampah (TPS).

KOTOR. Pemandangan Pantai Pulau Gili kurang menyejukkan mata karena banyaknya sampah berserakan.

PROBOLINGGO – Pemer-intah Kota Probolinggo terus mematangkan penataan ka-wasan perdagangan. Sesuai RPJMP 2014-2019, arah kebi-jakan membangun perekono-mian yang kokoh dan berkead-ilan. Yakni mengefektifkan dan mendorong upaya mem-perkuat daya saing produk lokal, dan upaya perlindungan pasar tradisional.

“Pemkot Probolinggo memprioritaskan penatanan kawasan perdagangan. Yakni memindahkan pedagang pasar Gotong Royong, penataan pasar tradisional Mangunhar-jo, pasar tradisional Triwung Kidul, penataan kawasan alon-alon Kota Probolinggo sebelah utara,” ujar Asisten Pereko-nomian dan Pembangunan Sekretariat Kota Probolinggo, kepada wartawan, kemarin.

Mantan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Probolinggo ini menambah-kan, selain memprioritaskan pemindahan pedagang pasar Gotong Royong, juga beren-cana melakukan penataan pedagang kaki lima (PKL) di Kopian Kelurahan Curahgrint-ing Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo, yang meman-faatkan lahan eks pengem-bang yang diserahkan kepada warga.

“Penataan PKL di ruang terbuka hijau (RTHKP) Mara-mis dan Semeru, dan pena-taan pasar buah Ketapang, dan pembangunan kios di Kelurahan Sukoharjo akan menjadi prioritas pemkot Probolinggo,” tandas Budi Krisyanto.

Selain itu, keberadaan pasar tradisional harus di-jaga dan dipelihara karena pasar tersebut tidak hanya sebagai ajang transaksi konvensional tapi juga ber-fungsi sebagai sarana in-teraksi sosial sesuai dengan kearifan lokal yang hidup di tengah-tengah masyarakat setempat.

“Pasar yang terbentuk oleh komunitas masyarakat lokal sangat luas fungsinya. Tidak saja sekedar tempat bertemunya penjual dan pembeli, tapi juga sebagai tempat interaksi sosial secara luas,” paparnya.

=M.HISBULLAH HUDA

PERDAGANGAN

Penataan Jadi Prioritas

Page 13: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527 | TAHUN IV 13Probolinggo

Menanggapi besaranya tung-gakan hutang PDAM, Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) Kabupaten Probolinggo, Tanto Walono mengatakan. Hari ini pihaknya akan menggelar ra-pat untuk membicarakan tentang hutang PDAM yang terus mem-bengkak. ”Rapat tersebut akan dihadiri oleh Wakil Bupati dan Sekretaris Daearah (sekda) Ka-bupaten Probolinggo,” terangnya kepada wartawan, Minggu (18/1).

Menurutnya, rapat yang akan digelar dikantor Sekretariat Pem-kab di Kota Kraksaan tersebut, akan membicarakan tentang hutang ter-masuk tentang teknik penyelesa-iannya. ”Apakah melalui meknisme penghapusan hutang, atau penyer-taan modal,” jelas Tanto Walono.

Jalan yang terbaik untuk me-nyelasaikan permasalahan hu-

tang tersebut, lanjut Tanto Walo-no, alangkah baiknya mengajukan permohonan penghapusan hu-tang kepada pemerintah pusat.” Namun kepastiannya yang jelas akan diketahui melalui rapat,” ujarnya.

Atau dengan cara lain, yakni dengan cara menghitung ulang se-luruh pembangunan SPAM (Sistem Penyedia Air Minum) yang sudah dibangun selama 5 tahun terakhir ini yang bersumber dari APBD Ka-bupaten Probolinggo. Selanjutnya, seluruh pembangunan itu kemu-dian kompensasi hutang.

“Cara itu bisa dilakukan. Den-gan kompensasi pembangunan yang sudah bangun sebagai pem-bayaran piutang pada pemerintah pusat,” tegas Tanto Walono.

Tanto Walono menambahkan, berdasarkan audit permulaan

APBD 2014 oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Jawa Timur, disebutkan, pem-bangunan SPAM di Kabupaten Probolinggo yang bersumber dari APBD mencapai Rp 28 miliar. “Hutang yang menjadi tanggun-gan pemkab Probolinggo menca-pai Rp 20 miliar kepada pemerin-tah pusat,” tandasnya.

Menanggapi besaran hutang tersebut, Direktur PDAM Kabu-paten Probolinggo, Bambang Lasmono membenarkan perihal rencana rapat pembahasan skema pembayaran pitang PDAM itu. Pihaknya tidak akan bergantung pada keuangan daerah untuk me-nyelasaikannya. “Kami akan diu-sulkan untuk melakukan pengha-pusan hutang kepada pemerintah pusat,” jelasnya.

Besarnya hutang tersebut, lanjut dia, mulai melilit PDAM sejak 1992 silam Rp 1,2 Milliar. Tetapi sampai saat ini tunggakan tersebut masih belum terlunasi. ”Sehingga bunga dari pinjaman awal terus membengkak sampai dengan Rp 20 Miliar pada saat ini,” papar Banbang Lasmono.

=MAHFUD HIDAYATULLAH

Hutang Gendut, PDAM Bakal DikajiPembangunan SPAM Didanai APBD Sebesar Rp20 M

PROBOLINGGO - Hutang Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Probolinggo gendut. Nominal ang-kanya mencapai Rp20 Miliar yang belum terlunasi. Den-gan kondisi tersebut, pemerintah Kabupaten Probolinggo merencanakan akan melakukan pengkajian.

BAKAL DIKAJI. Salah unit Kantor PDAM Kabupaten Probolinggo.

PROBOLINGGO – Setelah Presiden Joko Widodo kembali mengumumkan harga BBM ber-subsidi turun kembali. Untuk BBM jenis premium di harga Rp.6.600 dan untuk solar Rp. 6.400 perliter, sejumlah SPBU di Kota Probolinggo justru banyak yang tutup, karena terjual habis, dan hanya terpasang papan nunggu kiriman.

Beberapa SPBU yang tutup terlihat di jalan Mastrip Kelura-han Jrebeng Wetan Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo. Bu-kan hanya SPBU di wilayah se-latan, sejumlah SPBU yang ada di jantung kota juga menutup tempat usaha pengisian bahan bakarnya, seperti di SPBU Jalan KH. Hasan Genggong Kelurahan Sukoharjo Kecamatan Kaniga-ran Kota Probolinggo.

“Saya sudah muter kema-na-mana namun tidak tahu kenapa banyak sekali SPBU yang tutup, padahal saya sangat butuh premium untuk berpergian ke luar kota,” ujar Nanang (45) warga jalan Su-nan Muria Kelurahan Kebon-sari Wetan Kecamatan Kani-garan Kota Probolinggo.

Salah seorang pengendara sepeda motor lainnya, Bam-bang, mengatakan, dirinya hen-dak mengisi bensin ke SPBU di

kawasan Jalan Mastrip, namun pihak SPBU tidak menerima di-karenakan stok BBM jenis pre-mium habis. “Saya tidak tahu harga BBM akan diturunkan oleh pemerintah,” katanya.

Menurut petugas SPBU Mas-trip, Zainal, mengatakan perse-dian BBM sudah habis terjual sejak pukul 07.30 WIB. Pemilik SPBU nampaknya takut jika nekat membeli sekarang mereka banyak menanggung kerugian karena harga BBM bersubsidi akan turun hingga seribu rupiah per liternya.

“Ya takutnya kalau dijual sekarang terus stok masih ada, kemudian harga baru menjadi turun diumumkan, akan men-imbulkan kerugian. Insya’allah pukul 02.00 WIB persedian BBM di SPBU Mastrip akan ter-isi kembali, dan harganya sesuai yang ditetapkan pemerintah” katanya.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi akan menurunkan harga BBM bersubsidi dari semula Rp 7.600 per liternya akan turun menjadi Rp 6.600, dan solar tu-run menjadi Rp 6.400 per litern-ya. Sementara turunnya harga BBM disebabkan karena harga minyak dunia yang juga men-galami penurunan harga.

=M.HISBULLAH HUDA

JELANG BBM TURUN

Banyak SPBU Tutup

TUTUP. SPBU Jalan Mastrip tutup karena terjual habis membuat pembeli kebingungan mengisi BBM.

Page 14: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527 | TAHUN IV14 Probolinggo

Apalagi pada musim penghu-jan seperti sekarang ini. Kondisi tersebut menjadi sorotan Komisi C DPRD Kota Probolinggo, saat sidak ke lapangan, Jumat (16/1) kemarin.

Agus Riyanto, Ketua Komisi C DPRD Kota Probolinggo, dis-ela sela sidak mengatakan untuk menanggulangi banjir langganan seperti di Kali Wangkal ini, salu-ran air harus segera diperbaiki. Sebab saluran air sangat dangkal, sejumlah senderan juga sudah ru-sak. Sehingga menjadi tersumbat. “Kawasan itu sering banjir, se-hingga saya ingin melihat secara langsung kondisinya seperti apa,”

ujar Politisi PDIP ini. Menurutnya, banjir di ka-

wasan Blok Kali Wangkal dan Kali Kasbah seharusnya bisa diantisi-pasi sejak dini agar tidak terulang lagi. Selain itu, saluran air lebih jauh lebih rendah dari sungai, sehingga air tidak mengalir. Juga terdapat pipa saluran air, kabel dan Pemkot sendiri tidak tahu ke-beradaannya.

Namun, nyatanya saat hujan lebat genangan air kerap mem-buat kawasan itu banjir. “DPU ,Pengairan dan Badan Penang-gulangan Daerah (BPBD) harus segera mengatasi penyebab banjir

itu,” tegas Agus Riyanto.Dari hasil sidak di kawasan

rawan banjir itu, diketahui perlu-nya normalisasi saluran dan pen-inggian jembatan. Upaya pining-gihan jembatan menunggu status keberadaan Jalan Soekarno Hatta yang menjadi wewenang pemer-intah pusat.

“Pemkot sendiri sudah beru-paya untuk melakukan tukar guling Jalan Lingkar Utara (JLU) Mayangan dengan Jalan Soekarno Hatta agar peninggian jembatan bisa dilakukan,” tandas Nurkham-dani, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Probolinggo.

Normalisiasi Dinilai Efektif Kegiatan normalisasi sungai di

wilayah perkotaan dinilai efektif mencegah banjir. Terbukti, meski sempat diguyur hujan deras, bebera-pa hari ini, Kota Probolinggo tak lagi terkena banjir seperti halnya musim hujan awal tahun lalu.

Sejumlah warga pun men-gapresiasi upaya normalisasi yang digiatkan Pemkot Probolinggo melalui aktivitas gotong royong kerja bhakti. Sebab, hasilnya bisa mereka rasakan saat musim hujan seperti sekarang ini.

“Melalui normalisasi, kedala-man sungai menjadi normal, tidak ada endapan lumpur dan sampah. Selain itu, kondisi sungai juga kian bersih. Dan hasilnya, mes-ki sempat diguyur hujan deras, beberapa hari kemarin, alham-dulillah air sungai tidak meluas, sehingga tidak terjadi banjir,” terang Abdul Aziz, Anggota Komi-si C DPRD Kota Probolinggo.

Abdul Aziz bersyukur, ka-rena peristiwa banjir yang sering melanda sejumlah titik di Kota Probolinggo tak terulang. Hal itu menjadi bukti efektifitas normal-isasi dalam mencegah banjir. Air sungai tak lagi meluap saat hujan deras.

“Kami berharap, kegiatan normalisasi itu bisa dirutinkan. Sebab, selain untuk mencegah banjir, kondisi sungai juga lebih sedap dipandang mata, tidak penuh dengan sampah. Warga sangat mendukung normalisasi, apalagi dilakukan dengan meli-batkan masyarakat,” katanya.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mendesak Pem-kot Probolinggo untuk menjadi-kan kegiatan normalisasi sebagai kegiatan rutin, minimal dikaku-kan secara periodik. Selain itu, berharap kegiatan tersebut di-lakukan sampai ke hilir sungai, tidak hanya di muara sungai.

“Kami mengapresiasi pro-gram normalisasi ini, karena manfaatnya bisa dirasakan lang-sung oleh masyarakat. Untuk itu, normalisasi harus menjadi keg-iatan rutin, terutama melibatkan masyarakat,” ucap Abdul Aziz.

=M.HISBULLAH HUDA

Dewan Sidak Lokasi Langganan BanjirNormalisasi Dinilai EfektifPROBOLINGGO - Persoalan banjir tampaknya menjadi perhatian serius kalangan legislatif dan eksekutif. Saluran air yang dangkal dan pemukiman penduduk yang padat, di Jalan Soekarno Hatta, tepatnya di lingkungan Blok Kali Wangkal Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo, bisa menjadi penyebab banjir.

SIDAK. Komisi C DPRD Kota Probolinggo didampingi DPU, BPBD, beserta Badan Lingkungan Hidup (BLH) melihat secara langsung lokasi yang menjadi penyebab langganan banjir.

Page 15: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527 | TAHUN IV 15 lahragaKORAN

MADURASENIN 19 JANUARI 2015

No. 0527 | TAHUN IV 15

VILLARREAL - Villar-real meraih poin penuh ketika menjamu Athletic Bilbao di El Madrigal, Minggu (18/1) dini hari WIB. Mereka menyikat tim tamu dengan dua gol tanpa balas. Ini adalah kemenangan pertama Vil-larreal di La Liga pada 2015. Pada dua laga pertama tahun baru ini, Villarreal hanya mampu bermain imbang --2-2 dengan Elche dan 1-1 dengan Malaga.

Pada laga tersebut, kedua gol Villarreal diciptakan oleh Denis Cheryshev (42’) dan penalti Bruno (83’). Bilbao sendiri sem-pat membuat beberapa peluang bagus sebelum akhirnya menelan pil pahit. Di 15 menit pertama pertandingan, setidaknya mereka mendapatkan dua peluang bagus lewat Mikel Balenziaga dan Aritz Aduriz. Namun, tendangan Balenziaga dan Aduriz masih bisa diamankan oleh kiper Villarreal, Sergio Asenjo.

Cheryshev akhirnya memecah kebuntuan untuk tuan rumah

tiga menit menjelang babak per-tama selesai setelah menerima umpan dari Victor Ruiz. Setelah mengecoh kiper Bilbao, Gorka Iraizoz, Cheryshev pun melesak-kan bola ke dalam gawang.

Sedangkan satu gol Villarreal lainnya tercipta dengan diawali oleh handball Oscar De Marcos di dalam boks penalti tim sendiri. Bruno tidak membuang percuma menggetarkan lawan lewat sepa-kan penaltinya.

Dengan hasil ini, Villarreal mengoleksi 35 poin dan duduk di posisi kelima klasemen semen-tara. Sedangkan Bilbao berada di urutan ke-13 dengan nilai 19.

Pada laga lainnya, Valencia sukses menundukkan Almeria 3-2. Buat Valencia, kemenan-gan tersebut membuat mereka menorehkan empat kemenan-gan dalam lima pertandingan terakhir. Sebelumnya, pada pekan lalu, Valencia bermain imbang 1-1 dengan Celta Vigo.

=ESpN/cARol AJI

PALERMO - Pelatih AS Roma Rudi Gar-cia kecewa dengan hasil imbang 1-1 saat melawan tuan rumah Palermo di Renzo Bar-bera, Minggu (18/1) dini hari, pada lanju-tan Liga Serie A Italia.

Menurut Garcia, hasil imbang layak karena Francesco Totti dan kawan-kawan bermain buruk, ter-utama di babak pertama.

Hasil ini membuat jarak mereka dengan Juventus di pun-cak klasemen sementara semak-in jauh lima poin, bila Juventus menang pada akhir pekan ini. Selain itu, ini adalah hasil im-bang kedua Roma dalam dua pe-kan terakhir, setelah pekan lalu ditahan imbang 2-2 oleh Lazio.

Pada laga dini hari kemarin tersebut, Roma langsung tert-inggal di menit kedua gara-gara kesalahan Davide Astori dalam memberi umpan sehingga bola mampu direbut lawan yang berujung pada gol Paulo Dybala. Tertinggal lebih dulu, bukannya bermain bagus, Serigala Hitam malah bermain makin buruk.

Mereka kerap kehilangan bola dan kesulitan menembus per-tahanan lawan. Saking jeleknya penampilan mereka di babak ini, tak ada satupun tembakan tepat sasaran dicatatkan. Di awal babak kedua, Roma sukses menyama-kan kedudukan lewat skema bola mati. Umpan tendangan bebas ditanduk Kevin Strootman untuk kemudian dibelokkan lagi ke ga-wang oleh Mattia Destro.

Pada paruh kedua ini, per-mainan Roma cenderung mem-baik. Mereka mulai lebih sabar memainkan bola dan tak cepat kehilangan penguasaan. Na-

mun begitu Francesco Totti dkk, masih kesulitan menciptakan peluang bagus. Garcia menilai anak asuhnya perlu memulai pertandingan dengan lebih baik, sekaligus lebih konsisten dalam bermain.

“Di atas segalanya, kami tidak bermain di babak pertama. Kami terpaku di satu titik, tidak ada pergerakan, yang mana ber-bahaya melawan sebuah tim yang dalam performa bagus dan kami memberikan mereka hadiah setelah laga berjalan dua menit,” kata Garcia.

Dia menambahkan, “Para pemain harus mengerti setiap momen pertandingan itu pent-ing, jadi tidak bisa kami menjala-ni laga dengan sebuah gol atau tim lain naik satu gir. Kami harus melatih konsistensi, karena per-forma kami kurang konsitensi sepanjang pertandingan. Semua pemain sungguh buruk di babak pertama.”=Sky SpoRTS/cARol AJI

LA LIGA SPANYOL

Atasi Bilbao, Villarreal Raih Poin Penuh

Wasit Estrada Fernandez (tengah) memberikan hadiah penalti kepada Villareal setelah pemain Athletic Bilbao Oscar De Marcos melakukan handsball di dalam kotak penalti, Minggu (18/1) dini hari WIB. Villareal menang 2-0 atas Athletic Bilbao.

EMPOLI- Inter Milan harus puas memetik satu poin saat melawan tuan rumah Empoli di Stadio Carlo Castellani, Minggu (18/1) dini hari WIB. Mereka ber-main tanpa gol.

Pelatih Inter Roberto Man-cini mengakui timnya bermain buruk sepanjang pertandingan ini. “Kami tidak banyak mencip-takan peluang, bertahan terlalu dalam, dan terlalu takut di awal pertandingan. Kami tidak ber-

main dari belakang dan itulah kenapa kami berada dalam te-kanan, karena kami tidak mem-pertahankan bola,” kata Mancini.

Hasil ini jadi sebuah kemun-duran bagi Inter mengingat sebe-lumnya mereka tampil cukup baik dan menang 3-1 atas Genoa. Man-cini menilai timnya butuh waktu membangun mentalitas yang tepat. Dia ingin anak asuhnya leb-ih berani memainkan bola bahkan sejak di area pertahanan sendiri.

“Saya pikir sebuah tim yang perlu waktu untuk tumbuh. Bukan seolah-olah satu keme-nangan mengubah segalanya. Kemenangan itu penting dan akan bagus jika bisa mendapat-kan tiga poin di sini demi naik klasemen ke posisi tiga. Tapi kami tahu itu akan sulit karena Empoli menampilkan permainan yang bagus. Kami tidak melaku-kan upaya yang cukup untuk me-nang,” imbuhnya.

Dia melanjutkan, “Semuan-ya perlu melakukan sesuatu lebih. Bukan satu atau dua pemain, tapi mulai dari bela-kang agar memiliki kebera-nian untuk ambil risiko dan memainkan bola. Karena kami adalah Inter. Kes-ulitan karena tekanan lawan bukanlah gaya kami.”

=Sky SpoRTS/cARol AJI

SERIE A

Empoli Tahan Imbang Inter Milan

Rudi Garcia KecewaStriker AS Roma Mattia Destro (kanan) mencetak gol penyeimbang pada laga Palermo kontra AS Roma di Renzo Barbera, Minggu (18/1) dini hari. Roma ditahan imbang tuan rumah Palermo 1-1.

Page 16: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527 | TAHUN IV16 KORAN MADURA

16SENIN 19 JANUARI 2015

No. 0527 | TAHUN IV

RUDIGARCIAKECEWAOLAHRAGA | 15

MADRID- Real Madrid meraih hasil positif dalam lawatannya ke Coliseum Alfonso Perez, Minggu (18/01). Bertanding mela-wan tuan rumah Getafe, skuat El Real menang tiga gol tanpa balas melalui brace Cristiano Ronaldo dan satu gol Gareth Bale.

Pertandingan su-dah berjalan cepat sejak awal pertandin-

gan. Getafe mencoba menguji konsentrasi Madrid dengan melakukan beberapa serangan kilat sejak menit pertama.

Namun Madrid tak butuh waktu lama untuk menguasai jalannya pertandingan. Los Blancos menajdi

semakin dominan seiring berjalan-nya waktu namun belum bisa

menjebol gawang lawan hingga babak pertama usai.

Menjelang babak perta-ma usai, gelandang asal Jer-

man Toni Kroos mencoba peruntungan dengan

tembakan jarak jauh. Sayang bagi Kroos,

tembakannya hanya menghajar mistar

gawang Getafe.Pada babak

kedua, serangan Madrid men-

jadi semakin berbahaya.

Berkali-kali para penyerang Madrid mampu mengalirkan bola ke area berbahaya Getafe. Gol pertama lahir pada menit ke-63.

Karim Benzema melakukan pen-etrasi brilian di kotak penalti lawan, mengelabui beberapa pemain dan melepas umpan tarik kepada Cris-tiano Ronaldo. Tanpa kesulitan, Ron-aldo mampu menceploskan bola un-tuk membuka skor.

Hanya empat menit kemudian, Gareth Bale menambah keunggulan Madrid. Umpan jauh James Rodri-guez dari sayap kiri dikejar dan mam-pu diarahkan Bale untuk mengelabui Codina. Madrid unggul dua gol.

Madrid semakin bersemangat menyerang. Ronaldo nyaris menam-bah keunggulan lewat tendangan be-bas dari jarak sekitar 30 meter. Say-ang, tendangan Ronaldo melenceng tipis di sisi kiri gawang Getafe.

Ronaldo yang meraih trofi Ballon D’Or 2014 beberapa waktu lalu, akh-irnya benar-benar mencetak gol ked-uanya dalam laga ini. James kembali mengirim umpan silang dari sayap kiri. Umpan cantik itu berhasil di-tuntaskan Ronaldo dengan sundulan yang tak bisa diselamatkan Codina.

Keunggulan 3-0 Real Madrid ini bertahan hingga laga usai. Dengan hasil ini, Madrid untuk sementara unggul empat poin dari Barcelona di puncak klasemen sementara. Getafe, di sisi lain, masih tertahan di posisi 15 namun mereka rawan tergeser tiga klub di bawahnya. (*)

Madrid Libas Getafe 3-0

Cristiano Ronaldo mengontrol bola dibayang-bayangi pemain Getafe pada pertandingan yang berlangsung di Coloseum Alfonso Perez, Minggu (18/1). Pada laga ini Ronaldo mencetak dua gol.

Page 17: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527 | TAHUN IV A

Taneyan LanjangKORAN MADURA

DemokrasipilkaDes serentak terancam molor

prestasi Busyro tak Jelas

DisperinDaktam BerDalih terkenDala anggaran

SAMPANG | JSUMENEP | E BANGkAlAN| l

SENIN19 Januari 2015 No. 0527 | TAHUN IV

PAMEKASAN - Launching Persepam Madura Utama yang berlangsung di Pendopo Rong-gosokowati Pamekasan, Minggu (18/01), dihadiri ribuan suporter se antero Madura. Perwakilan su-porter dari Kota Salak Bangkalan Kaconk Mania, perwakilan dari suporter Trunojoyo Sampang, perwakilan suporter Taretan Ma-nia dan Taretan Dibhi' Kabupaten Pamekasan, dan Peccot Mania Sumenep.

Ribuan suporter tersebut me-madati Pendopo Ronggosokowati Pamekasan. Dari rencana awal launching akan dilakukan di lapa-ngan Pendodopo Ronggosokowati Pamekasan. Hanya karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan, launching Persepam Madura Uta-ma dipindah ke Pendopo Rong-gosokowati.

Sekalipun launching dipindah ke Pendopo Ronggoskowati, tidak

mengurangi kemeriahan launch-ing dan tidak menyurutkan su-porter yang hadir ke Pamekasan untuk menyaksikan launching tersebut. Launching dihadiri jaja-ran Forpimda Pamekasan, Jajaran DPRD Pamekasan, dan sejumlah elemen sepak bola Madura.

Dalam Launching terse-but tersebut, seluruh perangkat manajemen dan pemain diperk-enalkan ke suporter yang hadir

dalam kegiatan tersebut. Termas-uk memperkenalkan Jersey yang akan dipakai pemain Persepam Madura Utama baik dilaga Home maupu Away saat menjalani kom-petisi Divisi Utama PSSI.

Dalam kesempatan itu mana-jer Persepam Madura Utama, Said Abdullah langsung memperke-nalkan tim pelatih yang dikoman-dani Widodo Cahyono Putro, dan memperkenalkan 26 pemain yang

sudah dikontrak oleh Persepam Madura Utama.

Said Abdullah memberikan bukti tanda tangan kontrak Tim Pelatih yang diterima Widodo C Putro dan Kontrak Pemain yang diwakili Erol Iba sebagai Pemain senior, yang diprediksi akan men-jadi kapten PMU dalam men-garungi kompetisi.

Di hadapan ribuan supor-ter Persepam Madura Utama, Said

Abdullah menyatakan apresias-inya kepada seluruh suporter dan elemen sepak bola Madura, yang telah memberikan dukungan yang luar biasa tehadap Persepam Ma-dura Utama.

Ia menginginkan dukungan tidak hanya muncul saat launch-ing Persepam Madura Utama, melainkan juga dapat hadir ke stadion saat Persepam Madura Utama melakoni kompetisi. Yang terpenting, menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP ini, dukungan doa kepada Tuhan Allah Swt, agar PMU selalu diberikan kemenan-gan dan lolos ke ISL.

Said juga merangsang supor-ter yang hadir, agar dukungan-nya kepada PMU berangkat dari pengabdian dan kecintaan terha-dap sepak bola Madura sehingga Madura bisa dilihat dengan kema-juan sepak bolanya.

=FAkIH AMYAl/RAH

Persepam Madura Utama Diluncurkan

Ribuan Suporter Padati Pendopo Ronggosokowati

Daftar Nama PemaiN

BusariDenny Rumba

Sirvi ArvaniKhoirul Mashuda

Mubarok (masih seleksi)Tamsil Sijaya

Jajang PaliamaFX Yanuar

Dwi KuswantoDenny ArwinFX Erol Iba

Rosi NoprihanisAnas Fitranto (seleksi)

Gani JayaFaris

Qischil GandrumFaris Aditama

Deddy Santoso (seleksiSandy Firmansyah (seleksi)

Pemain LokalAch. Rifa'i

Budi HargiantoSokwanRivaldi

Syaiful AriAris

DayatNanda BerJaBat taNGaN. Manajer Persepam Madura Utama (P-MU) MH Said Abdullah (kemeja hitam) berjabat tangan dengan pelatih kepala P-MU Widodo C Putra

pada acara Peluncuran Tim yang diselenggarakan di Pendopo Ronggosokowati Pamekasan, Minggu (18/01).

said Berjanji gaji pemain

takkan nunggak

Baca hal. o

Page 18: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527 | TAHUN IV BPROBOLINGGO SENIN 19 JANUARI 2015

No. 0527 | TAHUN IVKORAN MADURAB Sumenep

SUMENEP – Sumenep Cor-ruption Watch (SCW) menenga-rai kelangkaan pupuk bersubsidi di Kota Sumekar, selain karena berkurangnya kuota dari pemer-intah pusat juga karena ada pejabat yang melakukan kong-kalikong.

“Penyebab kelangkaan pu-puk itu bukan rahasia umum lagi. Kami curiga kelangkaan pupuk ini akibat ulah salah satu oknum yang melibatkan sat-ker (satuan kerja) terkait,” kata Koordinator Tim Investigasi SCW, Junaidi.

Menurutnya, modus yang bisa dilakukan dengan cara me-nambah kuota jatah pupuk saat penyetoran RDKK (Rencana De-tail Kebutuhan Kelompok). Yang mestinya wilayah tersebut han-ya mendapatkan jatah seban-yak 20 ton persatu kali tanam, dalam RDKK membengkak sam-pai 2,3 sampai 2,5 ton per satu kali musim.

“Amatan kami selama ini, memperluas kebutuhan lahan untuk mendapatkan jatah pu-puk lebih banyak sudah biasa dilakukan. Itu biasanya sudah ada kerja sama dari tingkat atas yakni oknum Disperta sampai titik pendistribusian di bawah. Sehinga kelangkaan itu pasti terjadi, karena yang semestinya penyalurannya ke desa A malah diambil oleh daerah B,” ungka-pnya.

Junaidi pesimis kelangkaan pupuk bisa ditekan, salama pejabat masih melakukan kong-kalikong. “Ini perlu kekompa-kan dan keseriusan dari semua elemen, mulai dari penegak hu-kum, dari pihak legisliatif dan dari pihak eksekutif,” terangnya.

Menurut Junaidi, salah satu langkah yang harus dilakukan untuk mengungkap permasala-han itu, legistaif terlibat lang-sung setiap kali pendistribisian, mulai dari distributor hingga ke kelompok tani (poktan) sebagai penyalur akhir.

“Kami harap pihak legislatif jangan hanya gencar melaku-kan sidak (inspeksi mendadak). Namun benar-benar mengawasi mulai dari sistem sampai tahap pendistribusiannya,” pintanya.

Selain itu, pihak eksekutif harus membentuk tim pengawas independen. Sebab, walaupun saat ini sudah ada tim pengawas yakni Komisi Pengawasan Pu-puk dan Pestisida (KP3), namun peran dan fungsinya tak banyak

memberikan manfaat.Salah satu bukti, contohnya,

sejak KP3 dibentuk hingga saat ini belum satu pun titik poin kelangkaan pupuk bersubsidi yang berhasil diungkap ke pub-lik. Padahal, sejak awal pen-distribusian pupuk sering ber-masalah.

”Bukannya kami berbu-ruk sangka, namun kenyataan di lapangan peran KP3 masih belum berjalan maksimal. Jika memang itu benar, seharusnya eksekutif segera mengambil tin-dakan tegas, jika perlu bubarkan saja tim itu, dan segera bentuk tim yang sekiranya benar-benar mempunyai iktikat mengawasi peredaran pupuk ini,” tegasnya.

Sementara Kepala Disperta Sumenep Bambang Heriyanto saat dihubungi melalui telepon selulernya tidak merespons. Sebelumnya, pihaknya menga-takan kelangkaan pupuk ber-subsidi imbas dari penguran-gan kuota yang diberikan oleh pemerintah pusat.

“Kalau soal kelangkaan, itu bukan langka, namun kuotanya sedikit. Ini tidak hanya terjadi di Sumenep saja, melainkan di berbagai kabupaten yang lain juga seperti ini. Jadi, ini meru-pakan persoalan Indonesia raya," tegasnya.

Selain karena kuota yang sedikit, katanya, poktan dalam melakukan penebusan tidak sesuai ketentuan yang ada. Se-hingga, menjadikan pupuk ber-subsidi saat dibutuhkan petani menjadi langka.

Sesuai peraturan yang ada, penebusan pupuk bersubsidi itu hanya boleh dilakukan selama dua kali musim dalam satu ta-hun. Yakni, dari bulan Januari hingga bulan Maret. Sedangkan di bulan Mei hingga bulan Juli tidak diperkenankan untuk mel-akukan penebusan. "Baru bisa dilakukan penebusan lagi di bu-lan Agustus hingga Desember," ungkapnya.

Untuk diketahui, kuota pu-puk bersubsidi untuk Kabupaten Sumenep sejak tahun 2012 lalu selalu mengalami penguran-gan. Pada tahun 2012 Sumenep mendapatkan kuota sebanyak 31.988 ton, pada tahun 2013 medapatkan kuota sebanyak 25.890 ton, pada tahun 2014 mendapatkan jatah sebanyak 24.530 ton, dan pada tahun 2015 menjadi 24.153 ton.

=JUNAEDI/MK

KELANGKAAN PUPUK BERSUBSIDI

Ada Pegawai Disperta Berulah?

Kondisi rumdis yang ada di Desa Brakas, Kecamatan/Kepu-lauan Raas, sebagian gedungnya nyaris ambruk, kayu plafon nyaris jatuh karena dimakan rayap, sedangkan kondisi atapnya yang terbuat dari seng sudah mulai karat. Itu semua akibat termakan usia dan tidak pernah diperbaiki.

Informasinya, di Pulau Raas terdapat sebanyak delapan unit rumdis, yakni satu unit rum-dis berada di belakang kantor kecamatan setempat, dan tujuh rumdis lainnya berada di bela-kang Kantor Pusat Kesehatan Masyarakat (puskesmas) Raas atau berada di samping kantor

koramil setempat. ”Delapan lokal itu ditempati

sebanyak 20 guru, baik laki-laki maupun perempuan. Kondisi semua gedungnya sengat mem-prihatinkan, bisa dibilang sudah tidak layak untuk dihuni lagi,” kata Busanto, warga Desa Brakas, Kecamatan/Kepulauan Raas.

Menurut Pusanto, 20 guru yang tinggal di rumdis tersebut tidak hanya yang bertugas di Desa Brakas saja, melainkan juga ditempati sebagian guru yang bertugas di sujumlah desa yang lain. ”Ada sebagian guru yang bertugas di Desa Poteran yang menempati gedung itu. Namun,

sebagian besar adalah guru yang bertugas di Desa Brakas,” terangnya.

Oleh sebab itu, dirinya ber-harap agar pemerintah segera memperbaiki rumdis tersebut. ”Ini semua demi kenyamanan dan keberlangsungan dunia pendidikan, khususnya di Pulau Raas,” pintanya.

Kepala Disdik Sumenep, A. Shadik belum bisa memberikan kepastian terkait langkah yang akan ditempuh untuk memper-baiki rumdis tersebut. Sebab saat dihubungi melalui telepon selulernya tidak aktif.

Sementara Sekretaris Disdik Kadarisman tidak merespons walaupun nada sambungnya ter-dengar aktif. Demikian pula saat dihubungi melalui pesan singkat (SMS), sampai berita ini ditulis juga tidak merespons.

=JUNAEDI/MK

FASILITAS ABDI NEGARA

Rumah Dinas Guru Kepulauan MemprihatinkanSUMENEP – Kondisi sejumlah rumah dinas (rumdis) khusus guru di bawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) yang bertugas di daerah kepulauan dikeluh-kan. Pasalnya, kondisinya sangat memprihatinkan.

Kondisi rumah dinas guru yang terdapat di Desa Brakas Kecamatan/Kepulauan Raas, Minggu (18/1).

Page 19: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527 | TAHUN IV CSumenep

SUMENEP – Bupati Sumenep A. Busyro Karim meresmi-kan Pusat Layanan Psikologi Eviera Permata Consultant (PLP EPC), Minggu (18/1) di kantor PLP EPC Sumenep di Peruma-han Griya Alamraya C1 Babbalan, Kecamatan Batuan.

Acara peresmian itu ditandai penandatanganan prasasti peresmian oleh Bupati Sumenep A. Busyro Karim serta peng-guntingan pita oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumenep, Nur Fitriana Busyro Karim.

Direktur Eviera Permata Consultant, Evi Febriani menjelas-kan, PLP EPC untuk membantu masyarakat Sumenep. Sebab, dalam beberapa tahun terakhir banyak gangguan psikologi yang menimpa masyarakat utamanya generasi muda. Seperti halnya pelecehan seksual dan sodomi.

”Untuk memberikan pelayanan yang prima, kami juga bekerja sama dengan pusat Psikologi Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Surabaya dan juga pusat Psikologi Universi-tas Muhammadiyah (UNMU) Malang,” katanya.

Bupati Sumenep A. Busyro Karim mengaku mendukung semua program PLP EPC ke depan. ”Saya bangga dan kami akan selalu mendukung semua program PLP Eviera ke depan. Oleh karena itu, kami harap PLP Eviera ke depan profesional dan mengutamkan kepentingan publik. Karena diakui atau tidak, PLP Eviera ini merupkan satu-satunya di Sumenep,” katanya. =ADV/ JUNAEDI

Bupati Resmikan PLP EPC

RESMIKAN. Ketua Tim Pengegrak PKK Kabupaten Sumenep Nur Fitriana Busyro Karim didampingi Bupati Sumenep A. Busyro Karim dan Direktur Eviera Permata Consultant Evi Febriani saat mengunt-ing pita sebagai tanda peresmian PLP EPC.

Berdasarkan data yang Koran Madura dapat dari Dinas Kebu-dayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabu-paten Sumenep, setidaknya ada 1225 ODCB. Jumlah sebanyak itu terdiri dari benda, stuktur, situs dan bangunan. Namun, menurut Kasi Pembinaan Kebudayaan, Ca-gar budaya, dan Kepurbakalaan Disbudparpora Sumenep, Taufan Indra Purnama, jumlah tersebut masih perlu diklarifikasi lagi.

Taufan, sapaan akrab Kasi Pembinaan Kebudayaan, Cagar budaya, dan Kepurbakalaan Dis-budparpora Sumenep menga-takan, sebenarnya ada data lain yang juga menunjukkan jumlah objek yang diduga secagai ca-gar budaya. "Kalau yang satunya, hanya sekitar 72 benda, situs dan bangunan (yang diduga sebagai cagar budaya, red.)," ucapnya.

Untuk itu, pihaknya memiliki rencana untuk melakukan pen-dataan ulang terhadap beberapa objek yang diduga sebagai cagar budaya. Dalam pelaksanaannya, pendataan akan dilakukan den-gan dua cara, yakni masyarakat

yang memiliki atau menyimpan ODCB mendaftarkannya kepada dinas setempat, juga pihak Dis-budparpora akan bergerak secara aktif mencari ODCB tersebut.

"Insya Allah pendaftarannya akan dimulai pada bulan Febru-ari. Nanti akan kami sosialisasi-kan agar masyarakat secara sadar mendaftarkan benda, situs atau bangunan miliknya untuk didaf-tarkan sebagai cagar budaya. Se-lain itu, dari kami juga akan men-carinya," tandasnya.

Lebih lanjut, Taufan juga menjelaskan, mekanisme pen-etapan ODCB oleh Bupati harus melalui beberapa tahap. Pertama, menurutnya, harus didaftarkan terlebih dulu kepada tim pen-daftaran yang dibentuk oleh Dis-budparpora. "Tim pendaftaran ini juga berhak melalukan penyarin-gan kepada benda yang didaftar-kan, layak atau tidak," jelasnya.

Setelah enam bulan di Tim Pendaftaran, lanjutnya, ODCB yang didaftarkan itu baru akan dilimpahkan kepada tim ahli ca-gar budaya untuk diteliti. "Setelah diselidiki, dan dinyatakan layak, baru diserahkan kepada Bupati untuk ditetapkan," kata Taufan.

Sedangkan saat disinggung mengenai kriteria suatu ODCB untuk bisa ditetapkan sebagai ca-gar budaya, menurutnya, OBCB itu usianya harus 50 tahun lebih. Selain itu, juga harus memiliki arti penting bagi sejarah dan pengeta-huan. "Jadi kalau sudah seperti itu, dan telah dinyatakan layak oleh tim ahli cagar budaya, baru bisa ditetapkan," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, menurut Kadisbudparpora, Febri-anto, pembentukan tim ahli ca-gar budaya di Kabupaten Sume-nep masih terkendala sertifikat. Pasalnya, menurut lelaki yang akrab disapa Totok itu, untuk membentuk tim ahli cagar bu-daya, orang-orangnya harus me-miliki sertifikat khusus sebagai persyaratan.

=FATHOL ALIF

Bangunan Tua Tak Jelas StatusnyaAda 1225 Objek Diduga Cagar Budaya

SUMENEP - Ribuan bangunan, situs, struktur mau-pun bangunan tua yang diduga sebagai cagar budaya di Kabupaten Sumenep, sampai saat ini masih belum jelas statusnya. Yang berhak melakukan verifikasi dan validasi terhadap objek yang diduga sebagai cagar budaya (ODCB) itu adalah tim cagar budaya. Sementara tim ahli cagar budaya di Sumenep masih belum terbentuk.

Tim pendaftaran ini juga berhak melalukan penyar-ingan kepada benda yang

didaftarkan, layak atau tidak,"

Taufan Indra PurnamaKasi Pembinaan Kebudayaan,

Cagar budaya, dan Kepurbakalaan

ARyA MUSTAFA SAFFAN MUkRIAyah Khalida Alfiana Isaura

Direktur Keuangan Koran Madura

“Semoga Amal Ibadahnya diterima di sisi-Nya dan diampuni segala dosanya serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan”

Seremonial

Page 20: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527 | TAHUN IV D Sumenep

Mahbub Ilahi, petani asal Desa/Kecamatan Kalianget, mengungkapkan, sejak BBM naik pada 18 Novem-ber 2014, harga kebutuhan pokok dan ongkos buruh tani naik. Namun, meski telah turun pada pada 31 Desem-ber 2014, sampai saat ini tak mengalami penurunan.

“Meski pemerintah saat ini menurunkan BBM lagi hingga dua kali percuma, sebab harga kebutuhan pokok dan ongkos buruh tani sudah naik dan tidak akan turun lagi,” paparnya,

Sabtu (17/1). Sejak hari ini, pemerintah akan kembali menurunkan harga bahan bakar minyak. Dari Rp 7600 menjadi Rp 6.600.

Menurutnya, sejak harga BBM naik, ongkos buruh tani yang dipekerjakan dalam mengolah sawah meningkat dua kali lipat. Sebelum harga BBM lalu, ongkos buruh tani setiap kali menanam bibit padi Rp 25 ribu, namun sejak BBM naik hingga saat ini tetap Rp 45 ribu sekalipun harga BBM telah turun.

“Bingungnya, kami se-

laku masyarakat kecil, setiap pemerintah mengeluarkan kebijakan tidak dibarengi dengan kontrol yang jelas, utamanya di tingkat bawah. Seolah pemerintah tidak bertanggung jawab terha-dap dampak dari kebijakan yang dikeluarkan tersebut,” ujarnya.

Ia berharap pemerintah daerah dan DPRD Sumenep mengontrol penurunan harga sembako setelah harga BBM turun. “Kami hanya bisa berharap pemerintah daerah dan wakil rakyat bisa memperjuangkan nasib petani yang tidak pernah tersejahterakan,” harapnya.

BBM LangkaMenjelang penurunan

harga BBM pada Senin (19/1) pukul 00.00, BBM kosong di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar min-

yak (SPBU) dan pengecer di Kabupaten Sumenep. Hal itu sudah terjadi sejak kemarin siang.

Pengecer BBM di depan SPBU yang terletak di Jalan Trunojoyo mengungkapkan, BBM di SPBU kosong karena tidak minta kiriman. “Mere-ka takut rugi, sehingga gak minta kiriman BBM,” kata pengecer BBM yang enggan disebutkan namanya.

Pengendara yang hendak mengisi BBM di SPBU harus balik arah karena telah kosong sejak kemarin siang. Sementara stok BBM eceran juga terbatas. Panelusuran Koran Madura, kemarin petang, pengecer BBM yang terdapat di pinggir jalan raya, dari Jalan Raya Bluto hingga Kota Sumenep kosong.

=AHMAD SAI/MK

SUMENEP – Meski keberadaan Pasar Ming-gu belum memberi pemasukan terhadap penda-patan asli daerah (PAD) dan mendapat sorotan dari Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Bagian Perekonomian Sekretariat Ka-bupaten (setkab) Sumenep masih merencana-kan pengembangan.

Kepala Bagian Perekonomian Setkab Sume-nep, Moh. Hanafi menuturkan, pengemban-gan Pasar Minggu itu perlu dilakukan karena banyaknya pendaftar untuk berjualan, semen-tara stan yang tersedia tidak sebanding. Menu-rutnya, sejauh ini masih ada sekitar 25 sampai 30 pendaftar yang mengantre untuk berjualan.

“Pengembangan itu dilakukan untuk meny-iasati 25 sampai 30 pendaftar yang masih men-gantre berjualan. Dengan hanya 80 stan yang terletak di Jalan dr. Soetomo, itu tidak men-cukupi untuk menampung pemesan yang ban-yak itu,” ujarnya.

Hanafi mengatakan, yang akan menjadi sasaran pengembangan Pasar Minggu nantinya adalah lapangan Gotong Royong. Direncakan, pengembangan Pasar Minggu itu bisa tereal-isasi tahun ini.

Terkait dengan mekanisme menempati stan di Pasar Minggu, menurut Hanafi, sesuai den-gan tata tertib yang ada para pedagang harus minta izin terlebih dahulu, tiga hari sebelum Pasar Minggu buka. ”Pada hari Jum’at, peda-gang sudah harus lapor,” tukasnya.

Sementara untuk usaha mikro kecil menen-gah (UMKM) binaan, menurutnya tidak dipun-gut biaya. “Mulai dari pemasangan tenda dan petugas kebersihan, serta keamanan itu semua biayayanya dianggarkan di Perekonomian,” je-lasnya.

Hal itu dibenarkan oleh Kasi Kebersihan Kantor Kebersihan dan Pertamanan (KKP), Mo-hamad Sadik. Menurutnya, biaya pasukan kun-ing (paskun) yang bertugas saat Pasar Minggu memang ditanggung Bagian Perekomian. ”Ka-lau tidak salah Rp. 20 ribu per orang selama kegiatan, satu minggu sekali,” katanya.

=FATHOL ALIF

TAK BERIKAN PAD

Pasar Minggu Bakal Dikembangkan

BAHAN BAKAR MINYAK

Petani Tak Rasakan Penurunan Harga BBMSUMENEP – Petani pesimis, penurunan harga bahan bakar minyak sejak hari ini meringankan bebannya. Pasalnya, sekalipun beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo telah menurunkan harga BBM, mereka mengaku belum merasakan dampak penurunan harga BBM, selain harga bahan bakar yang turun.

JELANG PENURUNAN HARGA BBM. Pengendara mengisi bahan bakar di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Trunojoyo Sumenep, Minggu (18/1) petang. Menjelang penurunan harga BBM pada hari ini, sejumlah SPBU dan pengecer tak menjual bahan bakar.

Stan Pasar Minggu di Jl. dr. Soetomo Sumenep, Minggu (18/1). Pemerintah akan mengembangkan pasar tersebut sekalipun tak memberikan PAD.

Page 21: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527 | TAHUN IV ESumenep

Penilaian itu disampaikan Konvensi Rakyat Sumenep (KRS), Safrudin Budiman. “Selama ini Sumenep hanya casing-nya saja yang berubah, sedangkan sub-stansinya masih belum,” katanya.

Menurutnya, pembangunan di Sumenep tidak jelas. Ia mencon-tohkan pembangunan infrastruk-tur dan pariwisata. "Yang jelas hanya pembangunan pertamanan saja. Sementara yang lain tidak," ungkapnya.

Oleh sebab itu, pihaknya

menyatakan tidak akan lagi men-dukung A. Busyro Karim dalam bursa Pilkada 2015. "Yang je-las kami tidak akan mendukung Busyro lagi. Kami punya figur, dan itu akan berangkat melalui jalur independen," paparnya.

Dikatakan, saat ini yang mas-uk dalam seleksi figur terbaik ada 12 orang. Di antaranya, Zainal Abidin, Sahnan, Soengkono Sidik, Toha Shamadi, Dewi Kholifah, Safrudin Budiman, Aziz Salim Sa-bibi, Azasi Hasan, Badrus Samsi, Badrut Taman, Ihsan Rofie, dan yang terkahir Ilyasi Siraj.

Semua figur tersebut nantinya akan diseleksi hingga menjadi dua. Dua orang itu akan diusung dalam bursa Pilkada 2015 sebagai cabup dan satu orang akan dipri-oritaskan menjadi wakil bupati.

"Kami ingin pemimpin benar-benar orang yang mempunyai kredibilitas dan kapasitas yang mumpuni, tidak seperti pem-impin saat ini yang terkesan masih fokus terhadap pencitraan saja," terangnya.

Terpisah, anggota Komisi A DPRD Sumenep, Abrori Mannan mengungkapkan, berdasarkan amatannya, pembanguan yang telah dirancang oleh pemerntah daerah tanpa didasari konsep yang jelas. Sehingga, banyaknya pembangunan terkesan hanya sekadar menghabiskan anggaran.

Dia menconkan pengemban-gan wisata Pulau Gili Iyang, Ke-camatan Dungkek. Selama ini, pemerintah hanya menginfor-masikan bahwa di pulau tersebut tergolong wilayah dengan kadar

oksigen terbaik di dunia.Sementara konsep wisata

yang ditawarkan oleh pemerintah tidak jelas. ”Mau dijadikan apa, sarana pendukungnya apa, se-lama ini kan tidak ada penjelasan secara detail oleh pemerintah,” kata politisi PKB itu.

Dikatakan, kalau memang pemerintah serius menangani per-masalah itu, seharusnya persia-pannya lebih maksimal. Misalnya penyediaan alat transportasi yang memadai, wisatawan yang menjadi sasaran, dan yang lainnya.

Menurutnya, banyak langkah yang perlu dilakukan oleh pemer-intah untuk mewujudkan hal itu. Misalkan menjajaki kerja sama dengan daerah lain seperti Bali dan Kota Lombok di Pulau Nusa Tenggaran Barat (NTB). ”Kalau

nanti disediakan kapal wisata yang melayani rute Sumenep, Bali, dan Lombok akan lebih me-narik. Bahkan, rute tersebut akan menjadi segitiga emas,” katanya.

Selain itu, wisata lain di kabu-paten ujung timur di Madura itu juga kondisinya tidak jauh beda. Seperti wisata Pantai Lombang di Kecamatan Batang-Batang. “Seharusnya pemerintah memi-liki konsep yang jelas. Sehingga proyek tersebut tidak terkesan hanya bisa menghabiskan angga-ran,” tambahnya.

Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Sumenep, Hadi Soetarto belum bisa meng-klarifikasi tuduhan tersebut. Saat dihubungi melalui telepon se-lulernya tidak merespons.

=JUNAEDI/MK

Prestasi Busyro Tak JelasKonvensi Rakyat Sumenep: Kami Punya Figur Lain

SUMENEP – Bupati Sumenep, A Busyro

Karim sejak dilantik pada 19 Oktober 2010

hingga menjelang akhir jabatannya pada Okto-

ber nanti, prestasi yang dicapai dinilai belum

jelas. Kota Sumekar se-lama lima tahun terakhir

tak banyak mengalami perubahan.

MENJAMUR. Media luar ruang Bupati Sumenep A. Busyro Karim belakangan ini menjamur di beberapa sudut Kota Sumenep seperti yang terlihat di Kebunagung Sumenep, Minggu (18/1). Busyro selama lima tahun memimpin Sumenep dinilai tak benyak membawa perubahan.

Page 22: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527 | TAHUN IVF PamekasanBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FSENIN 19 JANUARI 2015No. 0527 | TAHUN IV

Masing-masing perkara ko-rupsi pengadaan buku sekolah menengah (adhoc) di Dinas Pen-didikan Pamekasan, dengan ter-sangka berinisial S dan R. Perkara korupsi pengadaan lahan tem-pat pembuangan akhir (TPA) di Desa Bidang, Kecamatan Pasean, Pamekasan, dengan tersangka A dan R.

Dua perkara berikutnya adalah penyelewengan beras masyarakat miskin, yang ter-jadi di Desa Klompang Timur, Kecamatan Pakong, Pamekasan, dengan tersangka ZA, dan yang terjadi di Desa Toket, Kecama-

tan Proppo, Pamekasan, dengan tersangka berinisial I. Kedua ter-sangka tipikor raskin ini merupa-kan kepala desa setempat.

Kepala Kejari Pamekasan, Sudiharto, melalui Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pindsus), Samiaji Zakaria mengatakan dari enam tersangka dalam empat perkara tersebut, belum ada satu pun yang ditahan oleh Kejari ka-rena pertimbangan waktu masa penahan.

“Yang jelas sebelum berkas perkara ini kami limpahkan ke pengadilan tipikor, kami akan lakukan penahanan tersangka.

Dalam waktu dekat secara ber-tahap empat perkara ini mulai akan kami serahkan. Target kami akhir Januari, paling lambat awal Februari sudah kami limpahkan,” kata Samiaji.

Terangnya, saat ini berkas ke enam tersangka tersebut su-dah rampung. Namun, pihaknya masih mempelajarinya kembali. Sebab, diakuinya setelah berkas perkaranya dinyatakan rampung tidak bisa serta merta langsung dilimpahkan. Perlu dikoreksi dari awal kawatir ada lampiran-lampiran yang terlupakan atau tidak disertakan dalam berkasn-ya. “Kalau kapan mereka (ter-sangka) ditahan, tunggu saja. Kami yakin mereka tidak akan melarikan diri, karena mereka dalam pengawasan kami,” ung-kapnya.

Dari empat perkara diatas, dua perkara merupakan hasil pengembangan paska sidang sebelumnya, yaitu perkara ad-

hoc dan pengadaan lahan TPA. Dalam perkara adhoc sudah ada dua orang sebagai terpindana, yaitu Ahmad Hidayat, mantan Kepala Dinas Pendidikan Pame-kasan, dan Salman Alfarisi, dari rekanan.

Kemudian, dalam perkara pengadaan lahan TPA, juga su-dah ada dua orang yang dinyata-kan bersalah oleh majelis hakim PN Tipikor, yaitu Sarwo Edi salah seorang PNS di Kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pame-kasan dan Moh Riyadi warga Desa Batu Kerbuy, Kecamatan Pasean, Pamekasan yang bersetatus seba-gai makelar tanah.

“Dua perkara raskin masih baru, sedang dua lainnya merupa-kan pengembangan, karena dalam fakta persidangan sebelumnya, para tersangka jilid dua ini, jelas ikut terlibat dalam tindakan mel-awan hukum dengan melakukan korupsi,” kata Samiaji.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Berkas Empat Korupsi Belum Juga Dilimpahkan Hingga Kini Enam Tersangka Belum Ada yang DitahanPAMEKASAN - Setelah dirasa cukup dalam melakukan penyidikan di tahun 2014 lalu, pada awal tahun 2015 ini, Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan sedang menyiapkan berkas-berkas empat perkara tindak pidana korupsi (tipikor) yang terjadi di Pamekasan untuk dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi ( PN Tipikor), Surabaya.

PAMEKASAN - Belum sepekan Kapolres Pamekasan, AKBP Sugeng Muntaha men-jabat di Pamekasan, kasus pen-curian sepeda motor kembali terjadi di Bumi Gerbang Salam.

Kali ini menimpa H.Haryono, warga Jl Vet-eran, Kelurahan Barurambat Timur, Kecamatan Pademawu, Pamekasan. Yamaha Mio, warna putih tahun 2012 nomor polisi M 2055 BF raib digasak maling saat diparkir di teras rumahnya.

Ketua Forum Komuni-kasi Mahasiswa Pamekasan-Malang, Hasanuddin Lubis meminta Kapolres Pamekasan, AKBP Sugeng Muntaha untuk segera mengungkap kasus pencurian sepeda motor yang sudah merajalela dan mera-sahkan masyarakat Pamekasan itu.

Menurutnya, maraknya pencurian motor (curanmor) ini merupakan kesempatan dan tantangan bagi AKBP Sugeng Muntaha, untuk mem-buktikan kinerjanya terhadap masyarakat Pamekasan.

Ia menjelaskan angka curanmor di Pamekasan san-gat tinggi. Pengungkapannya sangat rendah. Ia mende-sak kapolres bisa mem-buru pelaku utama curanmor tersebut.

“Curanmor ini sangat me-resahkan masyarakat, karena kejadiannya berulang-ulang sementara polisi belum bisa mengungkap,” katanya.

Sebelumnya, AKBP Sug-eng Muntaha menyatakan akan memprioritaskan pen-gungkapan kasus curanmor di Pamekasan, tanpa mengabai-kan tunggakan kasus yang lain.

Kapolres mengatakan dirinya akan mempelajari sekaligus mencari formulasi untuk segera menghentikan kejadian curanmor yang sangat meresahkan warga itu, sekaligus berupaya mengung-kap dan menangkap para pelakunya.

Kajian tersebut kata Sugeng, lebih lebih difokus-kan terhadap penyebab-pe-nyebab belum terungkapnya kasus, faktor-faktor intern atau eksternnya, serta pemburuan terhadap pelaku curanmor.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

CURANMOR

Kapolres Harus Mampu Ungkap Pelaku

TERKENDALA CUACA. Sejumlah buruh memilah bibit rumput laut yang rusak untuk ditanam kembali, di Desa Tanjung, Pademawu, Pamekasan, Jatim. Dalam dua pekan terakhir, petani rumput laut di daerah itu, mengaku tanaman rumput laut yang baru berumur satu bulan terpaksa dipanen lebih awal untuk kemudian ditanam lagi, karena rontok akibat tingginya curah hujan dan cuaca buruk.

Page 23: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527 | TAHUN IV GPamekasan

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pamekasan, Al Walid, mela-lui Kepala Bidang Penempatan Pelatihan Perluasan Produktivi-tas (Pentalatas), Supardi. Menu-rutnya, ratusan warga yang dide-portasi itu karena melebihi batas tinggal di luar negeri, yang men-jadi tempat Negara tujuan.

Semua warga Pamekasan yang dideportasi dari suatu negara, karena hanya menggunakan visa

kunjungan yang bersifat semen-tara dengan jangka waktu 3 bulan. Sehingga jika dipergunakan bek-erja jelas akan melanggar.

“Selama tahun 2014 ada 817 warga Pamekasan yang didepor-tasi, mayoritas dikeluarkan dari negara Malaysia dan ada yang Arab Saudi. Semuanya melebihi batas tinggal karena visa yang pa-kai hanya visa kunjungan,” kata Supardi.

Jumlah yang terbilang ban-yak itu, terangnya, berasal dari

13 kecamatan, hanya saja yang paling banyak dari warga bagian pantai utara (Pantura) Pame-kasan, yang sudah tercatat seba-gai lumbung-lumbung TKI asal Pamekasan.

Lanjut Supardi, wilayah yang warganya banyak menjadi TKI di luar negeri, dibagi menjadi dua tingkatan. Untuk tingkat I, yang paling banyak warga menjadi TKI adalah di Kecamatan Pegantenan, Batumarmar dan Pasean. Sedang untuk wilayah tingkat II berada di Kecamatan Palengaan dan Pa-kong.

“Umumnya mereka yang bekerja di luar negeri, karena di-dorong faktor ekonomi. Sebab di tempat asalnya tidak bisa men-dapat penghasilan untuk biaya

hidupnya. Jadi mereka nekad jadi TKI walaupun lewat jalur tekong (illegal),” ungkapnya.

Dikatakan Supardi, adanya warga yang dideportasi itu, Pemkab Pamekasan, dalam hal ini Dinsosnaketrasn setem-pat tidak tinggal diam. Dengan melakukan pelatihan-pelatihan untuk memberdayakan para mantan TKI itu. Agar mereka tidak kembali bertaruh nasib di negara orang lain dengan jalur yang salah.

Menurutnya, pada tahun 2015 ini terdapat anggaran Rp 150 juta untuk pelatihan mantan TKI yang dideportasi. Dengan dana itu, pelatihan akan dilakukan seban-yak dua tahap. Yang tiap tahap pesertanya berjumlah 20 orang.

“Dengan anggaran yang ter-batas itu, pelatihan di dinsos ini diutamakan bagi bekasTKI yang masih umur produktif (muda). Pelatihan yang diberikan berupa keterampilan menjahit dan mem-bordil, pasca pelatihan mereka dapat bantuan dana stimulan un-tuk usaha mereka,” katanya.

Untuk itu, tambahnya, karena semuanya tidak bisa ditangani Dinsosnakertrans, maka pihakn-ya berkoordinasi dengan dinas terkait yang juga mempunyai pro-gram pemberdayaan masyarakat, seperti Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Perindustrian dan Perda-gangan (Disperindag) setempat, agar mantan TKI itu bisa diber-dayakan.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Ratusan TKI Ilegal DideportasiAda Anggaran Rp 150 Juta untuk Tenaga Kerja Indonesia yang Dipulangkan

PAMEKASAN - Selama kurun waktu tahun 2014 lalu, se-banyak 817 warga asal Pamekasan yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) melalui jalur tidak resmi (ilegal) di berbagai negara dipulangkan (deportasi) ke Indonesia.

ANTRE. Sejumlah warga yang akan mengurus paspor kunjungan keluar negeri di kantor Imigrasi kelas II Pamekasan, Jl Raya Panglegur, Pamekasan

Page 24: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527 | TAHUN IVH PamekasanPamekasan

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pamekasan, Sudiharto mengatakan hilangnya beras dari gudang Bulog di Jl Laran-gan Tokol, Pamekasan, tidak dilakukan sekaligus, tetapi secara bertahap dari tahun ke tahun. Para tersangka terdiri dari internal Bulog sendiri, pengawas internal Bulog, dan rekanan (mitra) pengadaan beras Bulog.

Sebelas tersangka masing-masing berinisial SUH (Man-tan Kepala Bulog Sub Divre XII Madura), PRA (Mantan Wakil Kepala Bulog Sub Divre XII Madura), ESA (Petugas Adm Bulog Sub Divre XII Madura ), HAS (pengawas internal Bulog), SM (Mitra), P (penghubung), dan M (Mitra Bulog), KAD, IDP, NS, dan SUN (Mitra Bulog).

“Siapa pelaku utamanya atau otak hilangnya beras itu masih belum kami ketahui, karena sekarang masih proses penyidikan awal para tersang-ka. Tentu dalam penyidikan

nanti akan diketahui peran masing-masing tersangka,” kata Sudiharto.

Terangnya, penyidikan yang ia lakukan tidak akan sampai satu tahun, sebab perkara ini menjadi menjadi atensi dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur. Untuk sebelas tersangka belum ada satupun yang ditahan karena pertimbangan waktu masa penahanan.

Total kerugian negara ber-dasarkan perkiraan sementara, mencapai angka lebih dari Rp 12 miliar. Untuk memastikan jumlah kerugian atas hilangnya beras tersebut, Kejari Pame-kasan masih menunggu audit yang dilakukan Badan Penga-was Keuangan (BPK).

“Kalau soal target kapan, kami tidak bisa memastikan. Karena semua tergantung kondisi dan situasinya. Apalagi masih ada beberapa perkara korupsi lain yang juga tengah kami tangani. Yang jelas peny-idikan secepatnya bisa disele-saikan. Agar perkara ini segera tuntas,” ungkapnya.

Seperti diberitakan sebe-lumnya, kasus ini menguap ke permukaan setelah adanya temuan dari pengawas Bulog Jawa Timur. Hasil pemeriksaan tersebut menemukan adanya kejanggalan stok beras di dalam gudang. Jumlah stok beras ternyata tidak sesuai dengan administrasi yang ada. Atas dasar itu kemudian Bulog Divre Jawa Timur melaporkan hal itu ke Kejaksaan Negeri Pame-kasan.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Siapa Dalang di Balik Pencurian Beras Bulog?Masih Menunggu Hasil Audit BPKPAMEKASAN - Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan terus melakukan pengembangan dalam perkara tipikor hilangnya (pengadaan fiktif) 1.504 ton beras dari Gu-dang Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre XII Ma-dura, setelah menetapkan 11 tersangka. Pengembangan dilakukan untuk mengungkap adanya keterlibatan pihak lain termasuk dalangnya.

Siapa pelaku utamanya atau otak hilangnya beras

itu masih belum kami ketahui, karena sekarang masih proses penyidikan awal para tersangka. Ten-tu dalam penyidikan nanti akan diketahui peran mas-

ing-masing tersangka,”

PAMEKASAN – Sekolah Me-nengah Kejuruan Negeri (SMKN) Pasean di Kecamatan Pasean dinilai terlalu banyak membuka jurusan. Padahal jumlah pemi-natnya hanya sedikit siswa saja. sehingga yang sudah tidah efektif harus ditutup.

Hal itu disampaikan oleh Komisi IV DPRD Pamekasan, Apik. Menurutnya, pihaknya mendapatkan beberapa jurusan di sekolah tersebut yang kekuran-gan siswa. Untuk itu, pihaknya meminta kepada Dinas Pendidi-kan untuk melakukan evaluasi.

Seharusnya tidak perlu mem-buka jurusan baru bila sudah diketahui kecil peminatnya. Sebab sama halnya dengan mem-bebani sekolah itu sendiri dan Pemerintah. Sehingga tidak han-ya SMK di Kecamatan Pasean saja, namun juga SMK yang lain harus berpikiran yang sama.

“Beberapa jurusan disana (SMKN Pasean) sudah krisis siswa. Kalau ada jurusannya tapi

siswanya sedikit atau malah tidak ada, berarti harus dievaluasi ke-beradaan jurusan itu. Jangan-jan-gan jurusan banyak hanya sebagai alat untuk lebih banyak bantuan dari pemerintah,” kata Apik.

Di SMKN 1 Pasean terjadi hal yang ketidakseimbangan antar jumlah siswa dengan jurusan yang ada. Sebab dalam satu juru-san saja, ada yang siswanya tidak lebih dari 7 orang. Akibatnya, Kegiatan Belajar Mengajar yang berhubungan dengan praktikum tidak efektif dikerjakan.

Tidak hanya itu, masalah kalau terlalu banyak jurusan ada-lah kebutuhan tenaga pendidik. Sebab, guru di sekolah kejuruan berbeda dengan sekolah umum, karena harus sesuai dengan bi-dang pada jurusan tersebut.

Dengan tidak ditutupnya juru-san yang minim pemintanya itu, bisa menambah beban kekuran-gan guru di Pamekasan, yang selama ini tidak seimbangnya kebutuhan guru dengan jumlah

rekrutmen.“Kalau semisal output dari

jurusan otomotif, Tata Boga atau Tata Busana tidak begitu menjan-jikan di SMK pasean, kenapa tidak membuka jurusan Teknik kelau-tan yang punya potensi tinggi dis-ana (Pasean), karena wilayahnya di pesisir,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pendidikan Pamekasan, Yusuf Suhartono mengatakan pihaknya tidak bisa serta merta menghapus jurusan di sekolah tersebut, pihaknya berjanji akan melakukan evaluasi terlebih dahulu.

Pihaknya menilai bukan perkara mudah untuk membuka jurusan kalau harus tiba-tiba harus ditutup dan harus ada per-timbangan ketentuan yang ada. Hasil evaluasi nantinya yang akan menentukan langkah selanjutnya.

“Tidak mudah buka-tutup ju-rusan itu dan tidak bisa tergesa-gesa, makanya kami akan lakukan evaluasi dulu,” kata Yusuf.

=ALI SYAHRONI/RAH

TAK EFEKTIF

SMK Banyak Jurusan Harus Ditutup

PAGAN DIHANTAM OMBAK BESAR. Nelayan memperbaiki bagan di Pantai Talang Siring, Larangan, Pamekasan, Jatim. Nelayan setempat terpaksa harus mengeluarkan biaya tambahan Rp 3 juta - Rp 5 juta guna memperbaiki bagan yang rusak akibat dihantam ombak besar dalam sepekan terakhir.

Page 25: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527 | TAHUN IV IPamekasan

Ketua Komisi i DPRD Pame-kasan, Ismail mengaku memi-liki rencana untuk mengkaji ulang seluruh perda yang su-dah diundangkan oleh DPRD maupun oleh Pemkab setem-

pat. Pihaknya juga akan me-manggil bagian hukum, seba-gai lembaga yang bertanggung jawab, terhadap produk hu-kum yang sudah dilahirkan di Pamekasan. Ia belum memasti-

kan kapan pemanggilan bagian hukum tersebut akan dilaku-kan. Sebab, untuk Januari ini agenda komisinya sudah padat. Sehingga, masih akan dimasuk-kan dalam agenda pada Febru-ari mendatang.

Ismail menambahkan, eval-uasi sementara yang dilakukan komisinya atas laporan dari badan legislasi DPRD Pame-kasan, ada beberapa perda se-jak tahun 1994 hingga 2014, yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan Pamekasan. se-hingga, perlu dihapus. Meski

demikian ada beberapa perda yang perlu dipertahankan kare-na masih relevan dengan kondisi saat ini dan hanya perlu bebera-pa revisi.

Beberapa tahapan pengha-pusan dan pembaharuan akan dilakukan oleh Komisi I DPRD Pamekasan. Diantaranya, akan membedah satu persatu perda yang diundangkan bersama akademisi, tokoh masyarakat, ormas dan Pemkab Pamekasan. Harapannya, bisa memberikan pertimbangan, apakah perda tersebut layak untuk hapus

atau masih layak dipertahan-kan.

Ismail menyatakan penga-wasan terhadap perda yang se-lama ini ada masih sangat lemah. Akibatnya, banyak perda yang tidak berjalan maksimal. Kede-pan, diharapkan pemerintah tidak hanya mengusulkan perda, melainkan pula harus melakukan pengawasan dan penegakan ter-hadap perda yang ada agar tidak sia-sia melahirkan perda yang menghabiskan anggaran dari uang rakyat.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Perda Basi Akan DihapusKomisi I Berencana Panggil Bagian HukumPAMEKASAN - Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan akan menghapus peraturan daerah (perda) yang dinilai sudah basi dan tidak sesuai dengan realitas yang ada di Pamekasan saat ini. Termasuk perda yang belum terlaksana secara maksimal dan cenderung tidak ditindaklanjuti dengan baik oleh Pemerintah Kabu-paten (Pemkab) Pamekasan.

UJICOBA P-MU. Pesepakbola Persepam Madura Utama (P-MU) Rosi Noprihanis (kedua kanan) berusaha melewati hadangan pesepakbola Pamekasan Selection, saat ujicoba di Stadion R. Soenarto Hadiwidjojo, Pamekasan, Jatim. Pelatih P-MU Widodo C. Putro mengagendakan ujicoba dengan sejumlah klub lokal dan klub Divisi Utama (DU) serta klub Peserta Indonesia Super League (ISL) guna memantapkan skema tim sebelum berlaga dalam DU 2015.

Page 26: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527 | TAHUN IVJ

ryan hariyanto/koran madura

SENIN 19 JANUARI 2015No. 0527 | TAHUN IV JSampangKORAN

MADURA

Kabid Pertambangan Dis-perindagtam Sampang M Suaidi Asikin mengatakan, pihaknya mengakui masih banyak desa atau dusun di setiap kecamatan belum teraliri PLTS, khusunya dusun yang belum terjangkau jaringan PLN.

Dusun terpencil sudah di-pastikan tidak ada listrik dan masyarakat di daerah tersebut membutuhkan PLTS. Semen-tara setiap desa atau dusun yang masih belum mendapatkan PLTS kurang lebih 3 atau 4 dusun di 14 kecamatan yang ada di Sampang.

Pihaknya membutuhkan angggaran miliaran rupiah untuk merealisasikan PLTS ke dusun-dusun terpencil tersebut. Dan anggaran untuk PLTS tiap tahun-nya tidak mencukupi untuk me-nyelesaikan secara keseluruhan.

“Rata-rata se-Kabupaten Sam-pang ada 3 atau 4 dusun yang masih belum teraliri PLTS. Sehingga kami antisipasi pengadaan tenaga surya karena potensinya energik hanya tenaga surya. Kalau setiap desa pasti sudah teraliri tetapi dusunya belum. Dan kami tidak bisa me-nyelesaikan secara serentak karena anggaran tidak mencukupi,” katan-ya, Jumat (16/1).

Diprediksi untuk memenuhi kebutuhan PLTS masyarakat yang ada di desa atau dusun terpencil, Disperindagtam membutuhkan anggaran Rp 20 sampai 30 miliar. Sementra anggaran yang tersedia setiap tahunnya terbatas. Itu pun menggunakan Dana Alokasi Khu-sus.

“Langkah yang kami lakukan untuk menyelesaikan itu semua, mengajukan proposal bantuan ke Dinas ESDM Provinsi dan menga-jukan ke pemerintah pusat melal-ui Kementerian ESDM. Disamping itu, kami juga mencari bantuan sosial sebagai dana tambahan. Karena kalau ditangani pemerin-

tah daerah yang jelas tidak mam-pu dengan segala problem yang dialami. Makanya kami dalam menyelesaikan program terse-but mencari bantuan, apalagi program tersebut menggunakan DAK,” paparnya.

Namun untuk tahun 2015, kata Suaidi, anggaran untuk PLTS SAS dan komunal senilai Rp 3 miliar yang akan dialokasikan di dua desa, yakni Desa Pandan Ke-camatan Omben dan Desa Batu Rasang Kacamatan Tambelangan. Dengan rincian Rp 2,7 miliar akan dialokasikan di Desa Pandan dan Rp 300 juta di Desa Batu Rasang.

“Untuk anggaran PLTS SAS maupun komunal tahun 2015 senilai Rp 3 miliar yang akan di-alokasikan di dua desa yang sudah saya sebutkan tadi, sebenarnya masih banyak desa terpencil yang masih belum tersentuh seperti perbatasan Banyuates dan Tamb-elangan, Sokoban, dan Karang Anyar. Nah, di desa itu potensi suryanya sudah memenuhi syarat. Namun masih belum dianggrar-kan, ” tutupnya. =CR3/LUM

Disperindagtam Berdalih Terkendala AnggaranTerkait Pemerataan Pembangkit Listrik Tenaga SuryaSAMPANG – Usaha Dinas Perindustrian, Perdagan-gan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Sampang merealisasikan program Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ke setiap desa yang masih belum ter-jangkau jaringan listrik PLN terbilang rendah. Pasalnya, banyak desa atau dusun yang masih belum mendapatkan bantuan program tersebut.

SAMPANG - Dinas Kesehatan Sampang, Madura, Jawa Timur, membentuk tim khusus untuk menangani mewabahnya pen-yakit demam berdarah dengue di daerah itu.

“Tim yang kami bentuk meru-pakan gabungan dari petugas Di-nas Kesehatan, puskesmas, dan puskesma pembantu,” kata Kepa-la Dinas Kesehatan Firman Pria Abadi, Sabtu.

Untuk daerah endemik, katan-ya, Dinkes melakukan penelitian epidemiologi untuk mengetahui kemungkinan penyebaran jenis penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegepty itu.

Dinkes, kata Firman, melaku-kan pemeriksaan keluarga korban yang terserang DBD dan tinggal dalam satu rumah tangga.

“Ini untuk mengantisipasi kemungkinan adanya anggota keluarga yang terserang penyakit yang sama,” katanya.

Di Kabupaten Sampang seban-yak tiga orang meninggal dunia akibat terserang DBD sejak 1 Janu-ari hingga 15 Januari 2015, katanya.

Jumlah warga meninggal du-nia akibat terserang DBD ini sama dengan jumlah korban meninggal dunia akibat penyakit yang sama selama 2014, yakni tiga orang.

Sementara, jumlah total warga yang terserang DBD mulai 1 Januari hingga 15 Januari 2015 atau selama 15 hari sebanyak 30 orang dan tiga

diantaranya meninggal dunia.Pada bulan yang sama tahun

sebelumnya, yakni selama Janu-ari 2014, jumlah warga Sampang yang terserang DBD sebanyak 41 orang. “Jadi jumlah penderita se-lama setengah bulan saja pada

bulan ini, hampir menyamai jum-lah penderita selama satu bulan tahun lalu,” katanya.

Meski sebanyak tiga orang telah meninggal dunia, namun Dinkes Sampang belum menya-takan kasus DBD ini sebagai ke-

jadian luar biasa (KLB).Alasannya, karena mewa-

bahnya DBD di Bangkalan ini bukan di daerah endemis, akan tetapi di daerah baru.

“Itu dari Kecamatan Sreseh, Kedungdung dan Marengan,” kata

Firman.Sedangkan, kata dia, kecama-

tan yang masuk daerah endemis DBD di Kabupaten Sampang ada-lah Kecamatan Camplong, Banyu-ates, dan Kecamatan Kota, Sam-pang. =ABD AZIZ/ANT

KESEHATAN

Dinkes Bentuk Tim Khusus Tangani DBDSeorang petugas dari Dinas Kesehatan sedang melakukan fogging (pengasapan) sebagai salah satu upaya untuk memberantas Demam Berdarah.

Page 27: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527 | TAHUN IV KSampang

SAMPANG – Tim Peny-idik Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang akan mengajukan penam-bahan masa tahanan Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Sampang Agus Santoso. Pasalnya, tim penyedik masih be-lum tuntas melakukan pemeriksaan terha-dap saksi-saksi terkait dugaan tindak pidana ko-rupsi dalam pengadaan bibit fiktif tahun 2013.

Kasi Pidsus Kejaksaan Neg-eri (Kejari) Sampang Wahyu Tri-antono mengatakan, pihaknya mengaku masih belum tuntas melakukan pemeriksaan ter-hadap saksi terkait kasus pen-gadaan bibif fiktif di lingkungan Dinas Pertanian. Sehingga pihak tim penyidik akan mengaju-kan penambahan masa tahanan Kadisperta kepada Jaksa Penun-tut Umum (JPU) selama 40 hari. Kejari belum cukup bukti untuk melimpahkan berkas Agus San-toso ke PN Tipikor Surabaya.

“Pemeriksaan kepada saksi-saksi belum tuntas dan masih ada kekurangan, jadi penahanan 20 hari kepada Kadisperta otom-atis kurang. Maka dari itu tim pe-nyidik akan mengajukan penam-bahan masa tahanan kepada JPU sekitar 40 hari,” katanya, Jumat

(16/1).Menurut Wahyu, pihaknya

belum melakukan pemeriksaan terhadap Agus Santoso yang saat ini masih ada dalam tahanan. Karena dalam pemeriksaan se-lanjutnya berkas dan keterangan saksi-saksi harus lengkap. Apa lagi, kata Wahyu, pemeriksaan terhadap saksi belum tuntas. “Jadi sebelum berkas Kadisperta diserahkan kepada PN Tipikor Surabaya harus lengkap. Nanti kalau sudah selesai berkas ini akan dilimpahkan,” akunya.

Diberitikan sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian (Dis-perta) Agus Santoso ditahan tim penyidik Kejari pada tanggal 5 Januari 2015 pukul 16.15 Wib.

Agus ditahan setelah diduga terlibat melakukan Tindak Pi-dana Korupsi (Tipikor) terkait pengadaan bibit fiktif. Dalam pengadaan tersebut yang ber-sangkutan selaku pengguna ang-garan. Kemudian, dia ditahan selama 20 hari ke depan.

Ada dua dasar dalam pena-han Agus Santoso, yaitu sub-jektif dan objektif. Yang subjek-tif karena yang bersangkutan dikhawatirkan melarikan diri dan menghilangkan barang buk-ti. Sementara objektif dikhawat-irkan mempengaruhi saksi-saksi lain. Karena saksi dalam kasus tersebut adalah orang-orang ter-dekatnya yang ada di lingkungan Disperta. =CR3/LUM

SAMPANG - Pengalihan aset tanah milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur untuk jadi hak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang yang ada di lingkungan Dinas PU Pengairan setempat masih sedang berjalan. Hal itu untuk mengakuisi aset PU Pengairan Provinsi Jatim menjadi hak milik PU Pengairan Sampang.

Saat ini aset tersebut dibangun tempat parkir mobil dinas (mobdin) PU Pengairan Sampang dengan status hanya mendapatkan izin un-tuk membangun di atas tanah dari pemiliknya. Secara kepemilikan aset tersebut masih atas nama PU Pengairan Provinsi Jatim.

Sekretaris PU Pengairan Sam-pang, Susanta mengatakan, secara aturan membangun gedung di luar kepemilikan aset daerah tidak diperbolehkan. Namun, aset tanah milik pemerintah provinsi tersebut sudah mendapatkan izin untuk dibangun tempat parkir mobdin. Karena pemerintah daerah sebelum membangun tempat perkir itu sudah berkoordinasi dan meminta izin dan pemerintah provinsi mengizinkan.

“Lahan parkir itu masih milik pemerintah provinsi. Secara aturan tidak boleh memban-gun gedung atau tempat parkir. Namun, kami sudah dapat izin dalam pembangunan tersebut. Kami tidak serta-merta memban-gunan, Mas, karena ada prosedur yang harus diikuti,” katanya pada Koran Madura, Minggu (18/1).

Menurutnya, pemerintah dae-rah sudah melakukan koordinasi dengan provinsi untuk men-galihkan aset tanah tersebut agar segera menjadi milik kabupaten. Namun, sebelum mengalihkan

aset itu, Susanta akan melaku-kan koordinasi dengan pihak Dispindaloka, untuk membahas pengalihan asat tersebut. Karena untuk mengalihkan aset agar jadi hak pemkab perlu ada persetu-juan dari pihak Dispindaloka selaku pemegang aset daerah.

“Kami masih proses pengalihan aset tersebut dan sudah koordinasi dengan PU Pengairan Provinsi Jatim. Apa nanti dihibahkan atau dengan cara membeli masih belum diketahui. Karena sejauh ini masih belum ada pembahasan lanjutan dari dua pihak. Namun, kami akan segera rembuk bareng dengan Dis-pindaloka untuk membahas terkait pengalihan aset itu agar segara jadi hak Pemkab,” tuturnya.

Sejauh ini, kata Susanta, pem-bahasan pengalihan aset masih belum masuk pada pembahasan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) karena sampai saat ini hanya se-batas peminjaman tempat untuk dibangun lahan parkir mobdin PU Pengairan dan pembangunan parkir tersebut sudah selesai. Kemudian, pemerintah daerah merencanakan aset provinsi yang sudah di tempati parkit tersebut menjadi milik pemkab seutuhnya.

“Pembahasan kami masih be-lum sampai ke NJOP karena masih menunggu respons pemerintah provinsi apa dihibahkan atau den-gan cara lain. Ya kalau dihibahkan kan alhamdulilla, Mas. Ini rezeki buat pemkab. Jadi pengalihan aset tanah tersebut masih membu-tuhkan proses yang cukup lama. Kalau kita semangat memperoses pengalihan itu akan tetapi yang memiliki aset belum tentu seman-gat,” imbuhnya. =CR3/LUM

PERTANAHAN

PU Pengairan Akuisi Aset Provinsi

Penahanan AgusDiperpanjang

Page 28: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527| TAHUN IV L BangkalanBangkalan SENIN 19 JANUARI 2015

No. 0527 | TAHUN IV LBangkalanKORAN MADURA

Penabrak Santri Masih Belum TerungkapSanggupkah Polisi Menemukan Pelaku Tabrak Lari itu?

Menurut keterangan Mur-tadho (15), salah satu korban se-lamat yang juga rekan Yusuf, ha-nya mengetahui jenis mobil yang telah menabrak korban. Kata Murtadho, jenis mobil tersebut yakni pikap warna putih. Mobil tersebut melaju dengan kecepa-tan tinggi dari arah timur ke arah barat. Pada saat tiba di tempat kejadi perkara (TKP), mobil itu menyambar korban serta tiga orang temannya yang sedang berjalan di sisi kiri bahu jalan.

Kerasnya benturan membuat empat orang santri yang berjalan beriringan langsung terpental. Nahas, Yusuf yang berada di pal-ing belakang di antara teman-te-mannya menjadi orang pertama yang dihantam mobil tersebut. Kerasnya benturan membuat Yu-suf mengalami patah tulang di bagian leher dan bahu. Tidak ha-nya itu saja, mulut, hidung, dan telinga banyak mengeluarkan darah segar. Sedangkan santri lainnya hanya menderita luka

ringan."Pada saat kejadian kami

berempat jalan kaki mau main futsal. Tapi tiba-tiba ada mobil pikap yang menabrak kami dari belakang. Yusuf itu paling be-lakang, di depannya ada saya, Imam Syafii, dan Syarifuddin," ujar Murtadho di hadapan pe-nyidik Laka Lantas saat dimintai keterangan.

Murtadho menuturkan seketika itu pelaku langsung melarikan diri ke arah barat. Warga sekitar yang mengetahui adanya peristiwa itu langsung berhamburan memberikan per-tolongan kepada empat santri yang telah tergeletak di pinggir jalan. Warga langsung mem-bawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawa-tan medis. Namun, Yusuf harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syamrabu Bang-kalan, karena banyak mengelu-

arkan darah."Yusuf tidak bisa diselamat-

kan dan meninggal di rumah sakit. Kalau yang lain tidak parah meskipun luka-luka," ucap Mur-tadho sedih.

Sementara itu, Kanit Laka Polres Bangkalan, Ipda Puji Purnomo menyatakan saat ini kasus tersebut dalam proses penyidikan dan mengumpul-kan keterangan-keterangan saksi yang mengetahui secara langsung peristiwa tersebut. Sebab,keterangan ini sangat membantu dalam mengungkit dan menemukan pelaku tabrak lari itu.

"Kami sudah meminta keter-angan 2 teman korban. Posisinya sangat sulit karena mobil yang menabrak tidak diketahui nomor polisinya. Tapi kami akan terus berupaya agar semua bisa ter-ungkap," terangnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Pelaku tabrak lari yang menewaskan Yusuf Habibi (14), warga Jalan Antasan Kecil Timur nomor 26 Banjarmasin, Selasa (13/1) sekitar pukul 19.00 Wib hingga saat ini masih misterius. Tak ada satu pun saksi yang mengetahui secara pasti siapa pelaku yang telah merenggut nyawa santri Darus Sholah Desa Pakong Kecamatan Modung tersebut. Apalagi pada saat itu pelaku langsung melarikan diri.

doni heriyanto/koran maduraMENJELASKAN. Saksi sekaligus rekan korban saat memberikan keterangan di depan penyidik terkait kronologis terjadinya peristiwa tabrak lari.

DEMOKRASI

Pilkades Serentak Terancam Molor

BANGKALAN - Rencana untuk menggelar pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak yang diagendakan pada Peb-ruari tahun 2015 ini terancam molor. Pasalnya, draf Raperda pelaksanaan pilkades serentak belum rampung. Sebab, masih menunggu peraturan kemen-trian yang hingga saat ini masih belum ada.

"Kalau raperda-nya belum kita ajukan, tapi untuk jad-walnya sudah masuk dalam program legislasi daerah (Prolegda). Meskipun begitu, rancangannya sudah selesai 60 persen. Nanti, tinggal dicocok-kan dengan kemendagri, mana yang perlu diperbaiki," terang Kabag hukum Setda Pemkab Bangkalan, Joko Supriyono, kemarin (18/1).

Dia menjelaskan, sesuai dengan jadwal Badan Musyawa-rah (Bamus) DPRD kabupaten Bangkalan bulan ini Raperda itu akan dibahas. Namun, sep-ertinya tidak bisa terlaksana, karena permendagrinya masih tidak ada. Sebab, dalam penyu-suanan itu selain mengacu pada Undang-undang dan peraturan pemerintah, peraturan mentri juga wajib dalam penyusunan raperda.

"Rencananya sesuai jadwai bamus tanggal 22 Januari ini akan dibahas, dengan catatan peraturan menteri tentang tata cara pemilihan sudah terbit. Kalau Permen itu belum terbit ya bisa ditunda lagi," jelasnya.

Sejauh ini, isi draf raperda tentang desa sifatnya masih meraba-raba, penyusunannya masih disesuaikan dengan UU dan PP, karena Permennya belum turun. Menurutnya, pemba-hasan raperda Pilkades serentak itu sudah diajukan ke legislatif bersama 9 Raperda lainnya. Itu yang akan dibahas pada tahun 2015, termasuk raperda tentang tata cara pencalonan pemilihan, pengangkatan dan pemberhen-tian kepala desa, raperda badan permusyaratan desa.

"Meskipun draf tentang pilkades yang kita disusun tanpa peraturan menteri. Ya jelas kita sudah mengalokasikan jadwal pembahasan raperda ke dewan," tuturnya.

= MOH RIDWAN/RAH

Page 29: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527| TAHUN IV MBangkalan

Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian

pemerintah terhadap masyarakat yang tert-impa musibah. Berapa

pun yang diberikan pastinya sangat mem-bantu para korban, ka-rena mereka tak lagi

bekerja,”

Mukaffi AnwarWakil Ketua Komisi D

DPRD Bangkalan

MUSIBAH DI LAUT

Korban Kapal Tenggelam Perlu Diberi Santunan

BANGKALAN - Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Bangkalan berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat memberikan santunan terhadap korban tenggelamnya Kapal Layar Motor (KLM) Karya Utama yang terbalik akibat terhadang ganasnya ombak di sekitar perai-ran Masalembu, Sabtu (3/1) lalu. Bantuan tersebut dinilai sangat membantu meringankan beban mereka. Apalagi pasca insiden itu, semua korban tak lagi memi-liki mata pencaharian.

"Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah terha-dap masyarakat yang tertimpa musibah. Berapa pun yang diberi-kan pastinya sangat membantu para korban, karena mereka tak lagi bekerja," ujar Wakil Ketua Komisi D DPRD Bangkalan, Mu-kaffi Anwar saat dikonfirmasi.

Menurut politisi PDIP itu, dengan memberikan bantuan kepada korban telah menunjukkan sisi kemanusiaan. Apalagi memang tugas pemerintah adalah memban-tu masyarakatnya. Mereka telah kehilangan sumber penghasilan yang selama ini menopang kehidu-pan sehari-hari. Tentunya, mereka memerlukan uluran tangan peme-rintah untuk keberlangsungan hidup mereka kedepannya. Jangan sampai, mereka menderita karena tidak ada

kepedulian dari pemerintah."Sampai saat ini kan masih ada

yang belum ditemukan. Pastinya mereka sangat sedih atas musibah ini. Jadi dengan adanya bantuan itu setidaknya bisa membuat mereka sedikit lega, sekalipun tidak bisa menghapus kesedihan yang dialami," tuturnya.

Bantuan itu kata Mukaffi bisa berupa materi atau apa saja yang bisa dirasakan manfaatnya secara langsung oleh para korban. Musibah tersebut tentunya tidak pernah diharapkan oleh mereka. Penderitaan yang saat ini di-alami harus segera diakhiri. Yang terpenting, juga bagaimana bisa mengembalikan mereka untuk tidak lagi larut dalam kesedikan karena musibah tersebut. Musibah yang terjadi menjadi pukulan telak bagi mereka. "Kalau bukan peme-rintah lantas siapa lagi yang akan membantu para korban," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan, WH. Hidayat belum bisa dimintai keterangan terkait bantuan kepada korban 12 Anak Buah Kapal (ABK) yang berasal dari Kecamatan Tanjung Bumi itu. Pasalnya, hingga berita ini diterbitkan belum ada jawa-ban saat dihubingi melalui telpon selulernya.

= DONI HERIYANTO/RAH

PH Tersangka Pencabulan Mulai Mengancam Arif: Kesalahan Sangat Jelas dalam BAP

Menurut keterangan Arif Su-laiman, SH selaku PH tersangka, terdapat sejumlah poin yang menjadi bahan laporan. Di anta-ranya saat dilakukan penangka-pan tidak ada surat pemanggilan

I dan II terlebih dahulu. Kemu-dian tersangka pada saat proses pemeriksaan tidak didampingi oleh pengacara. Semetinya un-tuk kasus yang diancam huku-man 5 tahun penjara wajib did-

ampingi pengacara selama proses pemeriksaan.

"Kami akan laporkan peny-idik Polres Bangkalan ke Pro-pam. Sebab, dalam menjalankan tugasnya tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Saat penangkapan asal tangkap saja, semestinya ada surat pemanggil-an terlebih dahulu, jika tidak dihi-raukan baru dijemput paksa," ujar Arif Sulaiman.

Arif mengungkapkan, kesala-han-kesalan itu sangat jelas di dalam Berita Acara Perkara (BAP). Misalnya, penunjukan pengacara bagi tersangka baru dilakukan pada tanggal 19 Juli 2014, pada-

hal pemeriksaan dilakukan pada tanggal 16 Juli 2014. Seharusnya, penunjukan pengacara itu sebe-lum proses pemeriksaan. Yang sangat disayangkan petugas Pol-res yang menangkap tersangka diduga kuat telah melakukan kekerasan. Hal itu berdasarkan pengakuan tersangka.

"Tersangka mengaku disetrum dan dipukuli saat ditangkap. Par-ahnya, saat proses pemeriksaan tersangka dipaksa untuk onani oleh penyidik," sesalnya.

Menurutnya, tersangka ter-paksa mengaku telah melakukan pencabulan, karena merasa keta-kutan atas kekerasan yang diala-

minya. Padahal, tersangka belum sampai melakukan karena keta-huan orang terlebih dahulu. Ha-nya saja, tersangka sebatas mera-ba dan memegang tubuh korban. Jadi perlu kiranya kasus dugaan pencabulaan ini diperjelas kebe-narannya.

"Tersangka belum sampai me-lakukan pencabulan. Yang per-tama ketahuan orang dan yang kedua korban teriak pada saat ter-sangka mau melakukan aksinya," paparnya.

Sementara itu, Kapolres Bangkalan AKBP Sulistyono me-ngaku tidak keberatan jika kasus tersebut dilaporkan. Sebab, anak buahnya diyakini telah bekerja secara profesional dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku saat melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus yang ditangani. Jadi tidak ada tahapan-tahapan yang dilanggar.

"Apa yg salah dengan pros-esnya?. Itu kan kata dia, harusnya saat proses sidik kemarin dia pro-tesnya, biar enak kami memberi penjelasan," tandasnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Penasehat Hukum (PH) tersangka kasus pencabulan yang dilakukan Taufikurrahman (19), warga Desa Lajing Kecamatan Arosbaya terhadap bocah SD, akan melaporkan penyidik Polres Bangkalan ke Propam Polres setempat karena penyidik kasus tersebut diduga telah melanggar aturan saat proses penangkapan dan penyidikan terhadap tersangka. Bahkan juga disinyalir melakukan kekerasan pada saat penangkapan.

PERTANIAN

Hasil Tanam Tebu Tak Manis Lagi

BANGKALAN - Petani tebu di Kecamatan Klampis menge-luhkan kondisi pertanian mere-ka. Keuntungan yang diterima tidak sebanding dengan kerja keras yang mereka lakukan. Selain rendemen tebu turun, harga gula juga tak manis lagi. Meskipun sistem penanaman yang mereka lakukan berasal dari permodalan PTPN, tetapi keuntungan tidak bisa didapat tak sebanding dengan pekerjaan menanam tebu.

Selaku petani tebu di Desa Bulukangung Kecamatan Klampis, H Nasir mengaku akan beralih pada tanaman yang lain. Sebab kondisi swasembada gula yang dijanjikan pada awal-awal penanaman tahun 2012 lalu sudah tak lagi bisa diharapkan. Keuntungan petani tebu tak lagi bisa didapat. Meski sistem pena-namannya menggunakan modal dari PTPN, hasil yang didapat tidak bisa diharapkan.

"Pada musim panen tahun 2013, hasil perolehan tebu yang saya tanam belum bisa dinikma-ti, karena belum dibayar. Ala-sannya, banyak gula yang masih ada dipabrik. Yang melatarb-elakangi itu karena adanya gula rafinasi," jelas H Nasir yang juga sebagai ketua poktan Bahagia.

Dia menerangkan, peme-

rintah melakukan impor dari Thailand dengan harga Rp 5 ribu. Tentunya itu berdampak pada kondisi petani lokal. Petani tidak bisa menjual dibawah itu, karena biaya produksi yang sa-ngat mahal. Oleh karena itu, pemerintah harus bisa mencari solusi untuk petani lokal agar petani tidak menjadi sapi perah.

Apalagi, kondisi tanam ketiga rendemen tebu turun dan harga gula murah. Jika awal-awalnya bisa dihargai sebesar Rp 12 Ribu saat ini hanya Rp 9 ribu. Rende-men tebu adalah kadar kandun-gan gula di dalam batang tebu yang dinyatakan dengan persen. Misalnya, bila dikatakan rende-men tebu 10 persen, artinya ialah bahwa dari 100 kilogram tebu yang digiling akan diperoleh gula sebanyak 10 kilogram.

Menurutnya, meski biaya operasional seluruhnya me-makai dana modal dari PTPN. Dirinya menggarap lahan mi-liknya sendiri. Hasil perolehan nantinya, dikrus oleh PTPN sete-lah dikurangi modal pinjaman, pupuk, biaya pekerja, dan kenda-raan pengangkut. Banyak lahan tebu yang sudah dibajak untuk ditanam tanaman lain. Padahal, masih tumbuh tanaman tebunya, karena petani kesal.

= MOH RIDWAN/RAH

Page 30: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527| TAHUN IV N BangkalanBangkalan SENIN 19 JANUARI 2015

No. 0527 | TAHUN IV NLaporan KhususKORAN MADURA

Perbaikan Ekonomi Bisa Capai Target Konsumsi Ikan

Dari hasil temuan sejum-lah penelitian itu, pemerintah pusat menargetkan daya kon-sumsi ikan nasional setahun 33 kilogram per orang. Tapi sayang untuk daya konsumsi ikan di Kabupaten Pamekasan, masih mencapai 24 kilogram per orang setahun.

Untuk itu, perlu kiranya di-galakkan sosialisasi akan pent-ingnya mengkonsumsi ikan di masyarakat setempat. Sebab dengan informasi penting man-faat ikan itu, daya konsumsi masyarakat terhadap ikan akan meningkat.

Apalagi sebagai salah satu kabupaten di pulau Madu-ra, untuk memperoleh ikan, masyarakat tidak cukup sulit, karena hasil laut yang di dapat nelayan di wilayah itu cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam pencapaian target konsumsi nasional.

Sosialisasi itu perlu didukung dengan perbaikan tingkat ekono-mi masyarakat, sebab yang men-jadi faktor pertama rendahnya daya konsumsi ikan adalah daya beli masyarakat terhadap ikan masih rendah.

“Sosialisasi memang perlu agar masyarakat tahu kalau ikan itu baik untuk kesehatan dan otak, tapi kalau mereka tidak mampu untuk membeli ikan, sama saja target konsum-

si ikan sulit tercapai. Makanya perlu ada perbaikan ekonomi masyarakat,” kata Hosnan Ah-madi, Ketua Komisi II DPRD Pamekasan.

Untuk bagaimana konsumsi ikan bisa tercapai bukan menjadi ranah Komisi II. Namun, jika di-kaitkan dengan perekonomian yang menjadi tugas Komisi II, harus ada perbaikan kemampuan daya beli ikan.

Kegiatan gemar makan ikan yang dilakukan oleh Dinas Ke-lautan dan Perikanan (DKP) Pamekasan, sudah baik un-tuk mendorong daya konsumsi masyarakat terhadap ikan. Un-tuk itu, perlu adanya dukungan faktor ekonomi agar kesehatan dan otak masyarakat Pamekasan jadi lebih baik dengan mengkon-sumsi ikan.

“Saya kira hasil tangkapan ikan nelayan disini (Pamekasan) cukup untuk memenuhi kebu-tuhan masyarakat sesuai target nasional. Sekarang yang harus di dorong itu daya beli agar

masyarakat bisa mengkonsumsi ikan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala DKP Pamekasan, Nurul Widiastuti, melalui Kepala Bidang Perikanan, Abd Wahid mengatakan pengeta-huan tentang pentingnya meng-konsumsi ikan di masyarakat se-tempat masih sedikit, sehingga mempengaruhi terhadap daya konsumsi ikan di wilayah terse-but.

“Daya konsumsi ikan masyarakat kita masih belum me-menuhi target nasional, banyak hal yang mempengaruhi hal itu, salah satunya itu tidak mengeta-hui manfaat besar protein yang terkandung dalam ikan,” kata Wa-hid.

Untuk itu, pihaknya akan te-rus mengupayakan dengan me-lakukan kegiatan yang bersentu-han dengan ikan seperti lomba gemar makan ikan yang pernah diselenggarakan olen DKP sebe-lumnya. Dan dalam kegiatan itu, sekaligus untuk memberikan so-sialisasi akan pentingnya protein

ikan bagi tubuh.Menurutnya, dengan membia-

sakan mengkonsumsi ikan akan juga lebih menekan biaya hidup, sebab saat memasak ikan tidak perlu waktu yang lama seperti memasak daging ayam atau sapi. Sehingga sedikit dapat mengirit biaya dapur.

Tidak hanya itu, diakui Wa-hid, rendahnya konsumsi ikan di Pamekasan disebabkan karena belum meratanya pasokan ikan di wilayah tersebut, antara pe-sisir dan perbukitan. sehingga masyarakat yang yang jauh dari pesisir lebih memilih ikan (lauk) yang mudah di dapatkan diseki-tarnya seperti telur.

Melihat kondisi seper-ti itu, DKP Pamekasan juga akan mendekatkan ikan kepada masyarakat melalui program bu-didaya ikan tawar. Program terse-but diharapkan mempermudah membeli ikan bagi masyarakat yang berada jauh dari pesisir se-perti di Kecamatan Pegantenan dan Pelangan.

Sayang, saat ditanya terkait produksi ikan di Kabupaten Pamekasan, pihaknya tidak bisa menjelaskan angka pastinya. Na-mun, pihaknya memastikan hasil produksi ikan setempat cukup un-tuk memenuhi kebutuhan semua penduduk setempat sesuai target konsumsi nasional.

Dikatakannya, produksi ikan di Pamekasan setiap harinya tidak bisa di dipastikan, ka-rena memang terkadang hasil tangkapan nelayan melimpah dan terkadang kurang sehingga harus mendatangkan ikan dari luar Pamekasan.

“Hasil tanggapan ikan ne-layan dengan hasil budidaya ikan air tawar itu sangat cukup untuk memenuhi tartet 33 kilo per orang dalam satu tahun. Hanya saja daya minat disini (Pamekasan) rendah, sehingga saat hasil tangkapan ikan me-limpah nelayan mengirimkan ikannya ke luar Pamekasan,” ungkapnya.

= ALI SYAHRONI/RAH

PAMEKASAN – Seba-gai sumber protein hewani, ikan kaya akan protein, vita-min, mineral, dan

berkalori rendah, se-hingga sangat efektif

bagi tubuh untuk tetap menjaga atau

mempertahankan kesehatannya.

Tidak hanya itu saja, dari beberapa makan

yang manfaatnya baik bagi otak. Ikan

ada pada urutan pertama karena ikan

sangat baik untuk menutrisi otak. Di dalam tubuh ikan

terdapat asam lemak omega 3, yang baik

untuk kecerdasan otak anak.

ali syahroni/koran MaduraMELIMPAH. Hasil tangkapan ikan nelayan di Dusun Talang Siring, Desa Montok, Kecamatan Larangan, Pamekasan, beberapa bulan lalu.

Page 31: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527 | TAHUN IV O

PAMEKASAN - Kebiasaan klub sepak bola di Indonesia ialah sering tidak terbayarnya gaji pe-main. Akibat rendahnya biaya operasional dalam tim tersebut. Sehingga pemain sering menjadi korban tunggakan gaji. Bahkan banyak pemain yang harus beral-ih profesi karenanya.

Akan tetapi, tunggakan ini hampir dipastikan tidak akan di-alami pemain Persepam Madura Utama. Sebab Manajer Persepam Madura Utama (Persepam-MU) Said Abdullah berkomitmen tidak akan menunggak pembayaran gaji pemain yang sudah terjalin kontrak, kata said Abdullah saat mengisi kegiatan ramah tamah manajemen Persepam Madura Utama dengan askap PSSI Pame-kasan dan seluruh Klub, serta 26 Pemain Persepam Madura Utama.

Menurut Said, pihaknya akan sekuat tenaga memenuhi kewa-jibannya sebagai Manajer Pers-epam MU, terhadap pemain dan tim pelatih. dengan konsekue-nsi agar tim pelatih dan pemain mampu memenuhi keinginan manajemen yakni menjadi juara divisi Utama, dan tebus ke In-donesia Super liga pada musim Kompetisi tahun 2015 ini.

Lebih lanjut Said menjelaskan, dirinya tidak pernah main-main dalam menangani klub profesional termasuk Persepam Madura Uta-ma. Sehingga target yang diingin-kan tersebut harus tercapai. Tentu, harus dukungan seluruh pihak penggemar sebakbola madura.

Sementara mengenai fasili-tas yang harus dipenuhi oleh managemen, seperti Bus Pemain. Said Abdullah berjanji dalam

waktu dekat seluruh fasilitas akan dilengkapi oleh manajemen. Baik fasilitas transportasi maupun fasilitas lainnya.

Said mengaku memasrahkan

sepenuhnya kepada tim pelatih dan pengurus Persepam Madura Utama, untuk meracik tim sebaik mungkin. Hingga pada akhirnya Persepam Madura utana tembus

ke Indonesia Super Liga (ISL).Said menyatakan pihaknya

akan melakukan pemantauan ter-hadap kinerja manajemen, Tim Pelatih, dan kualitas tim. Sehing-

ga biaya yang dikeluarkan oleh PT Jempol Madura Utama tidak sia-sia dan menghasilkan yang sem-purna, untuk masyarakat Madura.

=Fakih amyal/Rah

Madura SportKORAN MADURA

SENiN 19 JaNUaRi 2015No. 0527 | TahUN iV O

Media Officer Perssu Sume-nep, M. Ali Humaidi mengaku, selama ini pihak manajemen me-mang mengincar beberapa pe-main berkelas untuk menambah kekuatan Laskar Kuda Terbang

saat menjani laga di Divisi Utama Liga Indonesia. Menurutnya, be-berapa pemain tersebut sudah mengaku siap bergabung dengan Perssu musim depan.

Malhum, sapaan akrab Officer

Media Perssu mengatakan, be-berapa pemain yang menjadi in-caran Perssu selama ini merupa-kan pemain yang kemampuannya mengolah si kulit bundar di atas lapangan sudah tak diragukan lagi. “Karena kami memang tidak mau main-main,” tukasnya saat dihubungi Koran Madura, Min-ggu, (18/01).

Selain memiliki skill mumpu-ni, para pemain itu, secara pen-galaman sudah banyak makan asam garam. Pasalnya, dikatakan Malhum, beberapa pemain itu sudah pernah bermain di Divisi Utama. Bahkan, ada pula yang su-

dah merasakan atmosfer pertand-ingan di Indonesian Super League (ISL).

“Sekarang para pemain itu su-dah ada di rumah salah seorang manajemen Perssu. Tapi kami masih belum bisa menyebutkan siapa saja mereka. Yang jelas, mereka sudah berpengalaman. Karena ada yang sudah bermain di ISL,” ujarnya.

Saat ini, para pemain itu tinggal menunggu proses se-leksi pemain yang dalam waktu dekat akan segera dilakukan oleh manajemen Perssu. “Seperti yang pernah saya katakan, yang berhak

menentukanlolos tidaknya pe-main itu sepenuhnya tergantung sama pelatih, termasuk mereka. Makanya mereka juga harus ikut proses seleksi,” tandasnya.

Saat disinggung menge-nai pelatih Perssu, menurut dia, kepastiannya masih masih dalam proses. Namun, menurut Malhum, minggu ketiga atau keempat bulan ini sudah da-pat diketahui. “Saat ini sudah mengerucut kepada dua atau tiga orang. Tapi saya juga tidak bisa menyebutkan siapa mere-ka,” pungkasnya.

=FaThOl aliF

Pemain Incaran Perssu MerapatSUMENEP- Manajemen Perssu Sumenep rupanya tak ingin main-main menatap Divisi Utama yang akan segera digelar musim depan. Terbukti, be-berapa pemain incaran mereka selama ini sudah berhasil dibujuk. Kabarnya, para pemain itu su-dah ada yang merapat.

KOMITMEN MANAJER PERSEPAM

Said Berjanji Gaji Pemain Tak Akan Nunggak

Page 32: e Paper Koran Madura 19 Januari 2015

KORAN MADURASENIN 19 JANUARI 2015 | No. 0527 | TAHUN IVP

KORA

N M

ADU

RAP

SAID BERJANJIGAJI PEMAIN

TAK AKAN NUNGGAK

MADURA SPORT | O

SENIN 19 JANUARI 2015No. 0527 | TAHUN IV

PEMAININCARANPERSSU

MERAPAT

MADURA SPORT | O

PAMEKASAN - Langkah manajemen dan tim pelatih Persepam Madura Utama (P-

MU) untuk mendatangkan Qischil Gandrumini dan Faris Aditama semakin terbuka. Pasalnya, klub lama kedua pemain tersebut, Per-sik Kediri dipastikan dicoret dari kompetisi ISL, sehingga status Qischil dan Faris mengambang.

Sebelum ini, status Qischil dan Faris masih digandoli oleh Persik Kediri. Upaya P-MU untuk menggaet kedua pemain itu pun jadi harus tertunda.

Seiring dengan kondisi klub kedua pemain itu yang sedang bermasalah, maka jalan untuk merekrut Qischil dan Faris kem-bali melebar.

Media Officer P-MU Nadi Mulyadi mengatakan, manaje-men telah berhasil menjalin ko-munikasi yang lebih baik dengan kedua pemain tersebut. Tinggal menunggu waktu saja, Qischil dan Faris akan merapat ke markas

Laskar Sape Kerap.Selain itu, Nadi juga menyebut

saat ini pihaknya tengah mendeka-ti dua nama lainnya, yakni Sandi Firmansyah (Borneo FC) dan Deddy (Persela Lamongan).

Sandi Firmansyah disiapkan untuk menambah kekuatan di bawah mistar gawang. Saat ini P-MU baru memiliki dua penjaga gawang. Untuk mengarungi kom-petisi yang panjang, setidaknya tim harus mengontrak dua pen-jaga gawang lagi.

Adapun Deddy yang berposisi sebagai pemain belakang diproyek-sikan untuk menggantikan posisi Aditya Putra Dewa yang hingga kini belum jelas statusnya.

Tetap DiseleksiMenurut Nadi Mulyadi, keem-

pat pemain tersebut nantinya tetap harus mengikuti seleksi dari pelatih kepala P-MU, Widodo C Putro. Status akan dikontrak atau tidaknya sang pemain bergantung

pada keputusan tim pelatih.Selain itu, pihaknya masih

menunggu kepastian berga-bung tidaknya Aldair Makatindu. Meskipun sebelumnya dikabar-kan sudah merapat ke P-MU, fak-

tanya sang pemain saat ini masih mengikuti seleksi di Borneo FC. Jika Aldair Makatindu tidak jadi bergabung, maka manajemen akan mengalihkan bidikan kepada striker lain. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH/DAR

Selangkah Lagi, Qischil-Faris Didapat

Pemain Persepam Madura Utama Erol Iba (depan) mengikuti latihan tim yang dilangsungkan di Stadion R. Soenarto,

Pamekasan, beberapa waktu lalu. P-MU terus melakukan pembenahan dan

peningkatan kualitas tim untuk menghadapi kompetisi Divisi Utama 2015.