jurnal lisa

2
Penanggulan gan gerak tanah dalam sudut pandang geologi Dari ju rn al  pemetaan kondisi tanah dan vegetasi sebagai upaya mengurangi terj adi nya ben cana ger ak tan ah di des a Rah tawu kec ama tan Geb og kab upaten Kud us menye butka n bahwa penyeb ab terjad inya longsor di desa Rahtawu di penga ruhi oleh faktor fisik dan faktor sosial yang ada di daerah tersebut, dimana beberapa pola pertanian tidak sesuai dengan kondisi geologi daerah tersebut. Ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya longsor di daerah ini yaitu faktor fisik yaitu curah hujan, keadaan topografi, kondisi geologi, dan kelerangan lahan. Sedangka n dari faktor sosial adalah kepad atan penduduk , pola aliran air yang tidak tersistematis, dan aktifitas pertanian pada daerah tersebut. Untuk itu akan di bahas bagaimana fen omena ini dapat terjadi ji ka di pa ndang dari sudut pa ndang kegeologian dan bagaimana penanggulangannya. Faktor pertama yang berkonstribusi dalam terjadinya tanah longsor adalah faktor fisik  berupa curah hujan dimana ratarata di Desa Rahtawu sebesar !!," # !$,% mm&hari hujan  pada musim kemarau, sedangkan pada musim penghujan mencapai '((( mm&hari hujan. Desa Rahtawu terletak pada ketinggian )(( # !.'(( m d.p.l. dengan permukaan tanah yang  bergelombang.*emiringan lahan berkisar antara $()(+ sampai dengan -(+, di lembah sungai.Struktur geologi Formasi a/a 0uria terdapat kekarkekar lembaran pada la/a basalt dan andesit.Struktur sekunder berupa kelurusankelurusan yang arahnya tidak teratur.1enis  batuan tersusun oleh la/a basalt, andesit, dan eusit dari Formasi a/a 0uria 23/lm4.*etebalan tanah 2  soil 4 di ber/ariasi antara (,) m # !( m. 2Riani dkk, '(!$4. alu faktor k edua yang berkonstribusi dalam terjadinyal longsor adalah faktor sosial dimana daerah ini merupaka daerah wisata sehingga pertumbuhan penduduk terus meningkat, di tambah dengan buruknya pola aliran air pada daerah padat penduduk tersebut. 5ada di daerah lereng dengan tanah yang tebal tanpa ada penyangga, karna pada daerah ini juga mer upa kan lahan per tanian dimana hanya di tanami pal awi ja sepe rti pad i dan tanaman semusim seperti jagung. 6ang membuat lapisan tanah di daerah ini sangat rentan terhadap longsor. *arna adanya pembebanan yang berlebihan pada lereng yang padat penduduk dan tanpa sirkulasi air yang baik, maka daerah tersebut akan jenuh oleh air dan terjadilah longsor. Dari uraian diatas kita dapat mengambil pemahaman bagimana penaggulangannya, yaitu dengan menanam pohon keras atau pohon yang memiliki akar tungggal dan memiliki

Upload: luliana-ukan

Post on 07-Jan-2016

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pergerakan Tanah

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Lisa

7/17/2019 Jurnal Lisa

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-lisa-568db5a358562 1/2

Penanggulangan gerak tanah dalam sudut pandang geologi

Dari jurnal  pemetaan kondisi tanah dan vegetasi sebagai upaya mengurangi

terjadinya bencana gerak tanah di desa Rahtawu kecamatan Gebog kabupaten Kudus

menyebutkan bahwa penyebab terjadinya longsor di desa Rahtawu di pengaruhi oleh faktor 

fisik dan faktor sosial yang ada di daerah tersebut, dimana beberapa pola pertanian tidak 

sesuai dengan kondisi geologi daerah tersebut. Ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya

longsor di daerah ini yaitu faktor fisik yaitu curah hujan, keadaan topografi, kondisi geologi,

dan kelerangan lahan. Sedangkan dari faktor sosial adalah kepadatan penduduk, pola aliran

air yang tidak tersistematis, dan aktifitas pertanian pada daerah tersebut. Untuk itu akandibahas bagaimana fenomena ini dapat terjadi jika di pandang dari sudut pandang

kegeologian dan bagaimana penanggulangannya.

Faktor pertama yang berkonstribusi dalam terjadinya tanah longsor adalah faktor fisik 

 berupa curah hujan dimana ratarata di Desa Rahtawu sebesar !!," # !$,% mm&hari hujan

 pada musim kemarau, sedangkan pada musim penghujan mencapai '((( mm&hari hujan.

Desa Rahtawu terletak pada ketinggian )(( # !.'(( m d.p.l. dengan permukaan tanah yang

 bergelombang.*emiringan lahan berkisar antara $()(+ sampai dengan -(+, di lembah

sungai.Struktur geologi Formasi a/a 0uria terdapat kekarkekar lembaran pada la/a basalt

dan andesit.Struktur sekunder berupa kelurusankelurusan yang arahnya tidak teratur.1enis

 batuan tersusun oleh la/a basalt, andesit, dan eusit dari Formasi a/a 0uria

23/lm4.*etebalan tanah 2 soil 4 di ber/ariasi antara (,) m # !( m. 2Riani dkk, '(!$4.

alu faktor kedua yang berkonstribusi dalam terjadinyal longsor adalah faktor sosial

dimana daerah ini merupaka daerah wisata sehingga pertumbuhan penduduk terus meningkat,

di tambah dengan buruknya pola aliran air pada daerah padat penduduk tersebut. 5ada di

daerah lereng dengan tanah yang tebal tanpa ada penyangga, karna pada daerah ini juga

merupakan lahan pertanian dimana hanya di tanami palawija seperti padi dan tanaman

semusim seperti jagung. 6ang membuat lapisan tanah di daerah ini sangat rentan terhadap

longsor. *arna adanya pembebanan yang berlebihan pada lereng yang padat penduduk dan

tanpa sirkulasi air yang baik, maka daerah tersebut akan jenuh oleh air dan terjadilah longsor.

Dari uraian diatas kita dapat mengambil pemahaman bagimana penaggulangannya,yaitu dengan menanam pohon keras atau pohon yang memiliki akar tungggal dan memiliki

Page 2: Jurnal Lisa

7/17/2019 Jurnal Lisa

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-lisa-568db5a358562 2/2

kemampuan meresap air dalam jumlah banyak sehingga kesetabilan lereng dapat terjadi dan

sirkulasi air juga dapat baik. Disamping itu pula pembenahan pola aliran air pada daerah

 padat penduduk sehingga walaupun lereng itu terbebani namun dengan sirkulasi air yang baik 

akan mengurangi kemungkinan terjadinya longsor.

Daftar Pustaka

Riani, 0., 5rabandiyani, S., 788ati, 0., '(!$. pemetaan kondisi tanah dan vegetasi

 sebagai upaya mengurangi terjadinya bencana gerak tanah di desa Rahtawu

kecamatan Gebog kabupaten Kudus. Uni/ersitas Diponegoro. 0alang