jbptunpaspp gdl fathanfath 2593-3-13babi
DESCRIPTION
mhfgjhkugfcvbnm,jhgfxcv bnm,.lkjhugytfTRANSCRIPT
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah mengenai pengaruh rasio
likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabiltas terhadap return saham.
Rasio likuiditas diukur dengan menggunakan current ratio yaitu rasio
yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hutang jangka pendeknya
dengan menggunakan aktiva lancarnya, rasio leverage diukur dengan
menggunakan debt to equity ratio (DER) yaitu rasio yang menunjukan
perbandingan antara hutang dengan modal sendiri, rasio aktivitas diukur dengan
perputaran total aktiva (total asset turn over) yaitu rasio yang menunjukan
bagaimana efektivitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk
menciptakan penjualan dan mendapatkan laba, dan rasio profitabilitas diukur
dengan return on total asset (ROA) yaitu rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu.
Sedangkan return saham merupakan income yang diperoleh oleh pemegang
saham sebagai hasil dari investasinya di perusahaan tertentu, Return yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah return saham setelah publikasi laporan
keuangan, karena diharapkan return saham akan bereaksi terhadap laporan
keuangan.
64
65
3.1.1 Unit Penelitian
Didalam penelitian ini, yang menjadi unit penelitian adalah perusahan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang termasuk kedalam kategori
perusahaan LQ-45 yang menerbitkan laporan keuangan periode 2003 sampai
dengan periode 2008.
3.1.2 Prosedur Pemilihan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah laporan
keuangan. Dimana prosedur yang dilakukan penulis dalam memilih objek
penelitian adalah sebagai berikut:
1. Penulis melakukan studi kepustakaan guna mendapatkan pemahaman
mengenai teori-teori yang berhubungan dengan objek yang diteliti.
2. Penulis menanyakan kepada pojok bursa YPKP Bandung mengenai
kemungkinan adanya data laporan keuangan yang terdaftar di perusahaan yang
masuk dalam kategori LQ-45.
3. Penulis mengajukan usulan mengenai objek tersebut kepada Program Studi
Akuntansi Universitas Pasundan dan pada akhirnya penulis mendapatkan
persetujuan mengenai objek yang diteliti.
4. Penulis melakukan survey kembali dalam memenuhi objek-objek yang diteliti
di situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Indonesia Capital Market
Directory untuk memperoleh data-data yang tersedia mengenai objek yang
diteliti.
66
3.1.3 Populasi Sasaran
Menurut Sugiyono dalam bukunya berjudul “Metode Penelitian Bisnis”
(2008:115), pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa populasi bukan sekedar
jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek tersebut. Populasi
sasaran yaitu populasi yang digunakan untuk menjadi sasaran penelitian.
Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah perusahaan yang pernah
tercatat di indeks saham LQ-45. Sehingga perusahaan yang daftar sahamnya
pernah tercatat dalam penghitungan indeks LQ-45 yang menerbitkan laporan
keuangan periode 2003 sampai dengan 2008, dimana terdapat 95 perusahaan.
3.1.4 Teknik Sampling
Menurut Sugiyono (2008:116) teknik sampling merupakan teknik
pengambilan sampel.
Teknik sampling yang digunakan oleh penulis adalah non probability
sampling. Menurut Sugiyono (2008:120) Non Probability Sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Sugiyono (2008:66) mengemukakan bahwa teknik sampel ini meliputi,
sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, snowball.
67
Teknik Non Probability Sampling yang digunakan dalam pengambilan
sampel pada penelitian ini lebih tepatnya penulis menggunakan teknik purposive
sampling. Pengertian purposive sampling menurut Sugiyono (2008:122) adalah
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sehingga data yang
diperoleh lebih representatif dengan melakukan proses penelitian yang kompeten
dibidangnya.
Dalam penelitian ini yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan sampel
adalah perusahaan-perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.1Kriteria Pemilihan Sampel
No Kriteria Pemilihan Sampel Jumlah Perusahaan
Perusahaan yang daftar sahamnya pernah tercatat di Indeks LQ-45 Periode 2003-2008.
95
1 Perusahaan yang kategorinya perbankan (lembaga keuangan) dikeluarkan dari sampel, karena apabila tidak dikeluarkan dari sampel maka akan terdapat perbedaan rasio keuangan yang digunakan.
(15)
Sehingga daftar saham yang pernah tercatat di indeks LQ-45 tanpa perusahaan yang masuk dalam kategori perbankan (lembaga keuangan)
80
2 Perusahaan non perbankan (non lembaga keuangan) yang pernah tercatat di indeks LQ-45 tetapi tidak berturut-turut masuk dalam daftar saham indeks LQ-45 selama periode 2003-2008 dikeluarkan dari sampel.
(68)
Sehingga sampel yang diambil adalah perusahaan yang berturut-turut tercatat dalam daftar saham indeks LQ-45 selama periode 2003-2008
12
(Sumber: Olah data penulis)
68
3.1.5 Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2008:62) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Pada dasarnya ukuran sampel merupakan langkah untuk menentukan
besarnya sampel tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan cara statistik
ataupun besarnya estimasi penelitian. Selain itu perlu diperhatikan juga bahwa
sampel yang dipilih harus representatif artinya segala karakteristik populasi
hendaknya tercermin dalam sampel yang terpilih. Sampel yang diambil untuk
memperoleh data dalam penelitian ini yaitu sebanyak 12 sampel yang termasuk
dalam kategori perusahaan yang daftar sahamnya tercatat dalam penghitungan
indeks LQ-45 yang menerbitkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2003 sampai dengan 2008.
Perusahaan yang daftar sahamnya tercatat dalam penghitungan indeks LQ-
45 yang menjadi sampel dalam penelitian ini, yaitu:
Tabel 3.2Daftar Perusahaan Yang Dijadikan Sampel
No Nama Perusahaan Kode1 Astra Agro Lestari Tbk AALI2 Aneka Tambang Tbk ANTM3 Astra International Tbk ASII4 International Nikel Indonesia Tbk INCO5 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF6 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk INKP7 Indosat Tbk ISAT8 Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk PTBA9 Semen Cibinong Tbk (Holcim Indonesia Tbk) SMCB
10 Timah Tbk TINS11 Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM12 United Tractors Tbk UNTR
(Sumber: Pojok Bursa YPKP)
69
3.2 Metode Penelitian
Dalam metode penelitian ini, akan diuraikan tahap-tahap penelitian yang
akan dilakukan oleh penulis mulai dari tahap awal sampai dengan tahap akhir.
Penelitian dimulai dari adanya minat untuk mengetahui fenomena tertentu,
selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori, dan konseptualisasi.
3.2.1 Pendekatan Penelitian
Dalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode, cara, atau taktik
sebagai langkah-langkah yang harus ditempuh oleh peneliti dalam memecahkan
suatu permasalahan untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Sugiyono (2008:2) mengartikan metode penelitian adalah cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode studi kasus dengan
pendekatan deskriptif asosiatif, karena adanya variabel-variabel yang akan
ditelaah hubungannya serta tujuannya untuk menyajikan gambaran secara
terstruktur, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar variabel
yang diteliti.
Pengertian deskriptif menurut Sugiyono (2008: 53) adalah:
“Suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel mandiri adalah variabel yang berdiri sendiri, bukan variabel independen, karena kalau variabel independen selalu dipasangkan dengan variabel dependen)”.
70
Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi,
gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,
sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, 1999:63).
Sedangkan pengertian asosiatif menurut Sugiyono (2008;55) adalah
penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
3.2.2 Devinisi Variabel
Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati.
Variabel merupakan atribut dari sekelompok orang atau objek yang mempunyai
variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu. Kelompok ini akan
bervariasi bila terjadi pada sekelompok orang atau objek yang diambil. Apabila
tinggi badan, motivasi kerja, kemampuan, gaya kepemimpinan dari 30 orang
sama, maka semua itu bukanlah variabel. Jadi, dapat dikatakan variabel apabila
ada variasinya.
Menurut Sugiyono, (2008;59), variabel dalam penelitian dapat dibedakan
menjadi:
1. Variabel Independen
Variabel ini sering juga disebut sebagai variabel stimulus, input, prediktor atau
variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya
atau berubahnya variabel dependen (variabel terikat). Jadi variabel independen
adalah variabel yang mempengaruhi. Dalam penelitian ini variabel
independennya adalah rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas.
71
2. Variabel Dependen
Variabel ini sering disebut dengan variabel respon, output atau variabel
terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel
dependennya adalah return saham.
Antara variabel independen dan variabel dependen, masing-masing tidak
berdiri sendiri, tetapi saling berpasangan.
3.2.3 Operasional Variabel
Sesuai dengan judul skripsi yang dipilih yaitu “Pengaruh rasio likuiditas,
leverage, aktivitas, dan profitabilitas terhadap return saham”, terdapat lima
variabel yaitu:
1. Rasio likuiditas sebagai variabel independen (X1)
2. Rasio leverage sebagai variabel independen (X2)
3. Rasio Aktivitas sebagai variabel independen (X3)
4. Rasio Profitabiltas sebagai variabel independen (X4)
5. Return saham sebagai variabel dependen (Y)
72
Tabel 3.3Operasional Variabel Independen
Variabel
Penelitian
Indikator Pengukuran Skala
1. Rasio
Likuiditas (X1)
Current
ratioCurrent Ratio= Current Assets
Current Liabilities
(Mamduh M Hanafi dan Abdul Halim, 2007;77)
Rasio
2. Rasio Leverage
(X2)
Debt to
equity
ratio
Debt ¿ Equity Ratio=Total LiabilitiesTotal Equity
(Johar Arififn 2004;9)
Rasio
3. Rasio Aktivitas
(X3)
Total
Assets
Turn Over
Total AssetsTurn¿
SalesTotal Assets
(Agnes Sawir; 2003;17)
Rasio
4. Rasio
Profitabilitas
(X4)
Return On
Assets
(ROA)
ReturnOn Assets= Net IncomeTotal Assets
(Agnes Sawir, 2003; 19-20)
Rasio
Tabel 3.4Operasional Variabel Dependen (Y)
Variabel Penelitian Pengukuran Skala
Return Saham (Y)Return Saham=
Pt−Pt−1+D t
Pt−1
(Jogiyanto, 2008;197)
Rasio
73
3.2.4 Model Penelitian
Model penelitian merupakan abstraksi dari fenomena-fenomena yang
sedang diteliti sesuai dengan judul skripsi ini yaitu: “Pengaruh rasio likuiditas,
leverage, aktivitas, dan profitabilitas terhadap return saham”, maka model
penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Model Penelitian
Variabel independen (X1) adalah rasio likuiditas, (X2) adalah rasio
leverage, (X3) adalah rasio aktivitas dan (X4) adalah rasio profitabilitas.
Sedangkan variabel dependen (Y) adalah return saham, maka hubungan dari
variabel-variabel tersebut dapat digambarkan secara sistematis sebagai berikut:
Y=f(X1)(X2)(X3)(X4)
Dimana: X1: Rasio likuiditas
X2: Rasio leverage
X3: Rasio aktivitas
X4: Rasio profitabilitas
Rasio Likuiditas(X1)
Rasio Leverage(X2)
Rasio Aktivitas(X3)
Rasio Profitabilitas(X4)
Return Saham
(Y)
74
Y: Return saham
Artinya: Rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas mempunyai
pengaruh terhadap return saham perusahaan di masa yang akan datang.
3.2.5 Sumber Data
Menurut Riduwan (2003;31) data adalah bahan mentah yang perlu diolah
sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitataif maupun
kuantitatif yang menunjukkan fakta.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder.
Data sekunder adalah jenis data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data
sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun
dalam arsip yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan. Adapun data sekunder
yang diambil oleh penulis adalah laporan keuangan.
3.2.6 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data sekunder, digunakan teknik pengumpulan data,
yaitu melalui: Studi Kepustakaan (Library Research)
Dalam studi kepustakaan ini, penulis mengumpulkan dan mempelajari
berbagai teori dan konsep dasar yang berhubungan dengan permasalahan yang
dibahas dalam penulisan skripsi ini. Teori-teori dan konsep dasar tersebut
diperoleh dari buku-buku, artikel-artikel yang berhubungan dengan masalah yang
dibahas. Serta pengumpulan data juga berasal dari situs-situs yang berhubungan
75
dengan berbagai informasi yang dibutuhkan dalam penelitian yaitu pada situs
resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) www.isx.co.id dan pojok BEI yang berada di
YPKP Bandung (Universitas Sangga Buana).
3.3 Metode Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis
3.3.1 Analisis Data
Data yang dianalisis dalam penelitian ini berkaitan dengan hubungan
antara variabel-variabel. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan
dilanjutkan pengujian hipotesis yang meliputi penetapan hipotesis, uji statistik,
yaitu dengan analisis regresi linear dan korelasi ganda. Tujuannya adalah untuk
menetapkan apakah variabel bebas mempunyai hubungan dengan variabel
terikatnya. Penetapan tingkat signifikansi, dan diakhiri dengan penentuan dasar
penarikan kesimpulan melalui penerimaan dan penolakan hipotesis.
Menurut Sugiyono (2008;206), mengemukakan bahwa:
“Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, menstabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.”
3.3.1.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan cara
mendeskriptifkan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya. Analisis deskriptif merupakan analisis yang digunakan untuk membahas
76
data kuantitatif. Dalam analisis ini dilakukan pembahasan mengenai bagaimana
pengaruh rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas terhadap return
saham.
Rasio likuiditas sebagai variabel independen X1, di ukur dengan current
ratio biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi
hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya (aktiva yang
akan berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau satu siklus bisnis).
Current ratio dihitung dengan membandingkan current assets dengan current
liabilities, pada perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ-45 dari tahun 2003
sampai dengan tahun 2008.
Rasio leverage sebagai variabel independen X2, di ukur dengan debt to
equity ratio (DER) biasanya digunakan untuk mengukur bagian setiap rupiah
modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan kewajiban atau hutang.
Debt to equity ratio dihitung dengan membandingkan total liabilities dengan total
equity, pada perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ-45 dari tahun 2003
sampai dengan tahun 2008.
Rasio aktivitas sebagai variabel independen X3, di ukur dengan total assets
turnover biasanya digunakan untuk menunjukan efektifitas penggunaan seluruh
harta perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau menggambarkan
berapa rupiah penjualan bersih yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang
diinvestasikan dalam bentuk harta perusahaan. Total assets turnover dihitung
dengan membandingkan sales dengan total assets, pada perusahaan yang
termasuk dalam indeks LQ-45 dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2008.
77
Rasio Profitabilitas sebagai variabel independen X4, di ukur dengan return
on assets biasanya digunakan mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan
laba bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu. Return on assets dihitung
dengan membandingkan net income dengan total assets, pada perusahaan yang
termasuk dalam indeks LQ-45 dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2008.
Return saham sebagai variabel dependen Y, merupakan keuntungan yang
dinikmati investor atas investasi saham yang dilakukannya. Return saham
dihitung dengan membandingkan antara harga saham tahun sekarang dikurangi
dengan harga saham tahun sebelumnya ditambah dividen dengan harga saham
tahun sebelumnya, pada perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ-45 dari
tahun 2003 sampai dengan tahun 2008.
3.3.1.2 Transformasi Data dalam Bentuk Logaritma Natural (LON)
Transformasi maksudnya adalah mengubah bentuk persamaan regresi
yang kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana (Arif Pratisto 2009;160).
Dan data yang tadinya kasar atau meleset jauh ditransformasikan supaya konstan
atau data antara n1, n2, n3, dan seterusnya mendekati atau tidak meleset terlalu jauh
(Stenly Jacobus Ferdinandus 2003;76-77).
Alasan digunakannya transformasi adalah karena penelitian ini
menggunakan alat statistik yang mempunyai asumsi klasik dan datanya harus
berdistribusi normal. Sedangkan menurut Jogiyanto (2008;199), mengemukakan
bahwa data retun saham tidak berdistribusi normal, untuk dapat menggunakan alat
statistik yang berasumsi data berdistribusi normal (misalnya menggunakan
78
regresi), maka data tersebut perlu ditransformasikan supaya menjadi berdistribusi
normal, salah satu teknik yang banyak digunakan adalah transformasi dengan
logaritma.
Transformasi data dilakukan dengan bantuan program Microsoft Excel
2007.
3.3.1.3 Analisis Statistik
Untuk mengetahui pengaruh rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan
profitabilitas terhadap return saham, maka digunakan statistika parametrik.
Statistika parametrik digunakan untuk menguji parameter populasi melalui
statistika atau menguji ukuran sampel populasi melalui data sampel.
Skala yang digunakan untuk mengukur kelima variabel diatas adalah skala
rasio, yaitu skala yang mempunyai data yang jaraknya sama dan mempunyai nilai
yang mutlak, untuk menghitung berapa besar pengaruh rasio likuiditas (X1),
leverage (X2), Aktivitas (X3) dan profitabilitas (X4) terhadap return saham (Y),
digunakan langkah analisis statistik.
Analisis statistik digunakan untuk membahas data kuantitatif. Analisis
yang digunakan adalah statistik inferensial atau disebut statistik induktif atau
statistik probabilitas yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data
sampel yang hasilnya diberlakukan untuk populasi.
Langkah-langkah dalam pengujian statistik yang digunakan penulis adalah
sebagai berikut:
79
1. Asumsi klasik
Untuk melakukan analisis regresi linier harus memperhatikan asumsi-asumsi
yang mendasari model regresi. Asumsi tersebut adalah apabila terjadi gejala
autokorelasi, heterokedastisitas, dan multikolinieritas diantara variabel bebas
dalam regresi tersebut. Setelah model yang akan diuji memenuhi asumsi
klasik, dan regresi, maka tahap selanjutnya dilakukan uji statistik yaitu uji t
dan uji F. Terdapat 4 asumsi penting yang mendasari model regresi linier
klasik, yaitu variabel-variabel tersebut mempunyai distribusi normal, varians
bersyarat adalah konstan atau homoskedastik, tidak ada autokorelasi, dan tidak
ada multikolinearitas diantara variabel-variabel yang menjelaskan.
a. Uji Normalitas
Uji signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
melalui uji t hanya akan valid jika residual yang kita dapatkan mempunyai
distribusi normal. Pengujian normalitas data dilakukan untuk mengetahui
apakah data yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau
tidak.
b. Uji autokorelasi
Uji autokorelasi yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk
menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1
(sebelumnya). Pada prosedur pendeteksian masalah autokolerasi dapat
digunakan pengujian Durbin-Watson (d2) dengan rumus:
80
d=∑i=2
n
¿¿¿
(Sumber Agus Widarjono, 2007;158-159)
Penentuan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dengan jelas dalam table
sebagai berikut:
Tabel 3.5Uji Statistik Durbin-Watson d
Nilai Statistik d Hasil
0< d< dL
dL ≤ d ≤ du
du ≤ d ≤ 4- du
4- du ≤ d ≤4- dL
4- dL ≤ d ≤ 4
Ada autokorelasi positif
Ragu-ragu
Tidak ada autokorelasi positif/negatif
Ragu-ragu
Ada autokorelasi negatif
(Sumber Agus Widarjono, 2007;160)
Autokorelasi Ragu-ragu Tidak ada Ragu-ragu Autokorelasi
Positif Autokorelasi negatif
0 dL dU 2 4-dU 4-dL 4
Gambar 3.2 Statistik Durbin-Watson d(Sumber Agus Widarjono, 2007;160)
81
c. Uji multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-
variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen
yang nilai korelasi antar variabel independen sama dengan nol.
Untuk mendeteksi ada tidaknya hubungan multikoliniearitas diantara
variabel-variabel bebas dengan variabel terikat dapat dilihat pada
tolerance value atau variance inflation factor (VIF). Pedoman suatu model
regresi yang bebas multikoliniearitas dan mempunyai angka tolerance
mendekati 1. Batas VIF adalah 10, jika nilai VIF di bawah 10, maka tidak
terjadi gejala multikoliniearitas.
d. Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut heteroskedastisitas.
Deteksi adanya Heteroskedastisitas, yaitu dengan melihat ada tidaknya
pola tertentu pada grafik scatterplot (Singgih Santoso, 2000: 210).
Dasar pengambilan keputusan:
82
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada
membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar
kemudian menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas.
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Apabila salah satu dari uji asumsi klasik tersebut diatas tidak memenuhi
kriteria asumsi klasik maka tidak dapat melakukan analisis regresi berganda, akan
tetapi diasumsikan menggunakan analisis path (Stenly Jacobus
Ferdinandus;2003).
2. Analisis korelasi
Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara variabel X dengan
variabel Y, maka dalam penelitian ini penulis akan menggunakan analisis
korelasi pearson. Penulis menggunakan analisis korelasi pearson karena
dalam penelitian ini penulis menggunakan skala rasio dan skala pengukuran
rasio tersebut dapat diukur dengan analisis korelasi pearson. Analisis korelasi
pearson ini digunakan untuk mengukur kuat atau lemahnya pengaruh rasio
likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas terhadap return saham.
Penentuan koefisien korelasi dengan menggunakan metode analisis korelasi
pearson dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
rxy=n∑ xy−∑ x∑ y
√¿¿¿
(Sugiyono, 2008:248)
83
keterangan:
: χ Tingkat rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas
ʸ : Tingkat return saham
n : Banyak sampel
Koefisien korelasi (r) menunjukkan derajat korelasi antara variabel X dan
variabel Y. Nilai koefisien korelasi harus terdapat dalam batas -1 hingga
+1 (-1¿ r<¿ +1) yang menghasilkan beberapa kemungkinan yaitu:
Tanda positif menunjukkan adanya korelasi positif antara variabel
yang sedang diuji berarti setiap kenaikan dan penurunan nilai-nilai X
akan diikuti dengan kenaikan dan penurunan Y. jika r = +1 atau
mendekati +1, maka menunjukkan adanya pengaruh positif dan
korelasi antara variabel-variabel sangat kuat.
Sedangkan tanda negatif menunjukkan adanya korelasi negatif antara
variabel-variabel yang sedang diuji, berarti setiap kenaikan nilai X
akan diikuti penurunan nilai-nilai Y dan setiap penurunan nilai-nilai X
akan diikuti kenaikan nilai-nilai Y. Jika r = -1 atau mendekati 1, maka
menunjukkan adanya pengaruh negatif dan korelasi antara variabel-
variabel sangat kuat.
Jika r =0 atau mendekati 0, maka menunjukkan korelasi antara variabel
yang diteliti lemah atau tidak ada sama sekali. Untuk dapat
memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditentukan
besar atau kecil, pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien
korelasi diantaranya:
84
Tabel 3.6Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi
Koefisien Korelasi
Interval Korelasi Tingkat Hubungan0,00 – 0,199 Sangat Rendah0,20 – 0,399 Rendah0,40 – 0,599 Sedang0,60 – 0,799 Kuat0,80 – 1,000 Sangat Kuat
(Sumber: Sugiyono, 2008;250)
3. Analisis regresi
Analisis regresi menjadi alat untuk mengukur bagaimana pengaruh dari
variabel independen terhadap variabel dependen dalam penelitian. Tujuan dari
analisis regresi adalah untuk memprediksi besarnya variabel dependen dengan
menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya.
Melalui analisis regresi ini akan dilakukan pengujian terhadap pengaruh rasio
likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas terhadap return saham
perusahaan di masa yang akan datang.
a. Analisis regresi sederhana
Menurut Sugiyono (2008;270) regresi sederhana didasarkan pada
hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu
variabel dependen. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah:
Y=a+bX
Dimana:
Y : subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan.
a : harga Y bila X = 0 (harga konstan)
85
b : angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang
didasarkan pada variabel independen. Bila b ( + ) maka naik, dan
bila ( - ) maka terjadi penurunan.
X : subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
b. Analisis regresi berganda
Karena akan terdapat lebih dari satu variabel bebas yang akan diuji untuk
mengetahui pengaruhnya terhadap variabel terikat, maka proses analisis
regresi yang dilakukan adalah analisis regresi linier berganda (multiple
linier regression).
Dalam rangka menguji hipotesis yang telah dirumuskan yaitu untuk
membuktikan pengaruh rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan
profitabilitas terhadap return saham perusahaan di masa yang akan datang,
penelitian ini pada dasarnya menguji hubungan linier antara variabel
independen yaitu rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas
dengan return saham sebagai variabel dependen, sehingga persamaan
regresinya sebagai berikut :
(Sumber: Sugiyono, 2008;277)
Y= a + b1X1+ b2X2 + b3X3 + b4X4
86
4. Pengujian hipotesis secara parsial (Uji t-statistik)
Pengujian yang dilakukan adalah uji parameter (uji korelasi) dengan
menggunakan uji t-statistik. Hal ini membuktikan apakah terdapat pengaruh
antara masing-masing variabel independen (X) dan variabel dependen (Y)
dengan menggunakan rumus:
t= r √n−2
√1−r 2
(Sumber: Sugiyono, 2008;250)
Harga t-hitung selanjutnya dibandingkan dengan t-tabel dengan derajat
kesalahan 5% (α=0,05) dengan kriteria sebagai berikut:
Ho ditolak jika t-hitung ≤ - t-tabel (1 - α/2; n - 2) atau t-hitung ≥ t-tabel (1 -
α/2; n - 2).
Bila hasil pengujian statistik menunjukkan H0 ditolak, berarti rasio likuiditas,
leverage, aktivitas, dan profitabilitas secara parsial mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap return saham. Tetapi apabila H0 diterima, berarti rasio
likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap return saham atau besarnya pengaruh ini dapat
diabaikan.
87
Gambar 3.3 Daerah Penerimaan & Penolakan H0 (Uji t)(Sumber: Sugiyono, 2008;251)
Dalam pengujian hipotesis dari penelitian ini, penulis menetapkan dengan
menggunakan uji signifikan atau uji parameter, maksudnya untuk menguji
signifikasi. Maka harus dilakukan pengujian parameter r, dimulai dengan
menetapkan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha). Rancangan
pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut:
H01 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari rasio likuiditas terhadap
return saham.
Ha1 : Terdapat pengaruh yang signifikan dari rasio likuiditas terhadap return
saham.
H02 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari rasio leverage terhadap
return saham.
Ha2 : Terdapat pengaruh yang signifikan dari rasio leverage terhadap return
saham.
Daerah Penerimaan H0
Daerah Penolakan H0 Daerah Penolakan H0
t-tabel (1-α /2; n-2)-t-tabel (1-α /2; n-2)
88
H03: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari rasio aktivitas terhadap
return saham.
Ha3 : Terdapat pengaruh yang signifikan dari rasio aktivitas terhadap return
saham.
H04 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari rasio profitabilitas terhadap
return saham.
Ha4: Terdapat pengaruh yang signifikan dari rasio profitabilitas terhadap
return saham.
5. Pengujian hipotesis secara multipel (Uji F-statistik)
Pengujian yang dilakukan ini adalah dengan uji parameter β (uji korelasi)
dengan menggunakan uji F-statistik. Hal ini membuktikan ada atau tidaknya
pengaruh negatif antara variabel X dengan variabel Y secara bersama-sama
(simultan). Rumus uji F adalah sebagai berikut:
F= R2/k(1−R2)/(n−k−1)
(Sumber: Sugiyono, 2008;257)
Di mana:
R : Koefisien korelasi antara variabel X1, X2, X3, X4 dan Y
K : Banyak parameter atau variabel independen
n : Ukuran sampel
Harga F-hitung selanjutnya dibandingkan dengan F-tabel dengan tingkat
kesalahan 5% = n-k-1, dengan kriteria penerimaan dan penolakan H0 sebagai
berikut:
H0 ditolak jika F-hitung > F-tabel
89
H0 diterima jika F-hitung < F-tabel
Bila hasil pengujian statistik menunjukan bahwa H0 ditolak, berarti rasio
likuiditas, leverage, aktivitas, dan, profitabilitas secara simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Tetapi apabila H0 diterima,
berarti rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan, profitabilitas secara simultan
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
Rancangan pengujian hipotesis secara simultan adalah sebagai berikut:
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama (simultan)
dari rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas terhadap return
saham.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama (simultan) dari
perubahan rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas terhadap
return saham.
6. Koefisien determinasi
Untuk mengetahui sejauh mana hubungan variabel X terhadap variabel Y,
maka nilai koefisien r dikuadratkan (r)2, nilai r2 atau koefisien determinasi ini
menunjukkan besarnya model variabel Y yang dipengaruhi variabel X.
Dengan demikian perubahan koefisien determinasi adalah apabila koefisien
korelasi antara dua variabel X dan Y sama dengan r, maka 100% r2 variasi
variabel X dipengaruhi variasi variabel Y, koefisien determinasi dapat dicari
dengan menggunkan rumus:
Kd=(R)2 x100 %
90
Dimana: 0 ≤ r2≤ 1
Keterangan:
KD= Koefisien determinasi
r2 = Koefisien korelasi dikuadratkan
Untuk pengolahan data penulis menggunakan program aplikasi komputer
yaitu program SPSS versi 17.0 dan program Microsoft Excel 2007 sebagai alat
bantu untuk mengolah data tersebut.
91
3.4 Proses Penelitian
Penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan secara
terus menerus, terencana dan sistematis dengan maksud untuk mendapatkan
pemecahan masalah. Oleh karena itu langkah-langkah yang diambil dalam
penelitian haruslah tepat dan saling mendukung antara komponen satu dengan
komponen lainnya. Proses penelitian yang dilakukan penulis dalam menyusun
skripsi ini, dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.4 Proses Penelitian
Surat Permohonan
Topik Penelitian
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kerangka Penelitian
dan hipotesis
Hasil dan
pembahasan masalah
Kesimpulan dan
saranLaporan
Tinjauan
Metode
penelitian