ipd pasca uts 1 - 2003
DESCRIPTION
mata kuliahTRANSCRIPT
Penyakit Paru dan Manajemen Dental
Beberapa penyakit paru yang berhubungan dengan manajemen dental antara lain :
1. ASTHMA BRONCHIALE (ASMA)2. TUBERCULOSIS PARU3. PENYAKIT PARU OBSTRUKSTIF KRONIK (PPOK)4. KANKER PARUBerikut akan kita bahas satu per satu :
Asma Bronchiale Definisi: Penyakit inflamasi / peradangan kronik yang ditandai episode serangan berulang berupa sesak nafas, batuk, mengi akibat hiper-responsiveness bronkus dan cabang-cabangnya. Penyebab: Multifaktorial ; antara lain ....
Adanya alergen : debu, kutu, serbuk bunga Bukan alergen : stres emosional, reflux asam lambung Obat-obatan : aspirin, NSAID, beta-blocker, ACE inhibitor Olah raga Infeksi : virus, bakteri, jamur Klasifikasi :
Berdasar penyebab terdapat jenis asma (
Klasifikasi asma secara umum ( (hafalkan termasuk ciri-cirinya ! mungkin keluar ( ) Mild Intermittent Wheezing episodik, kurang 2 hari/minggu Serangan singkat Tanpa gejala diantara serangan Serangan malam kurang 2 kali / bulan toleran terhadap exercise Force Expiration Volume one second (FEV1) 80% predicted Mild Persistent Wheezing 2 5 hari / minggu Serangan telah mempengaruhi aktivitas dan tidur Serangan malam lebih 2 kali / bulan Toleransi terhadap exercise terbatas FEV1 80 % predicted Moderate Persistent Wheezing setiap hari Pemakaian obat short acting beta agonist setiap hari Mempengaruhi aktivitas dan tidur Serangan malam 1 kali / minggu FEV1 60 80 % predicted Severe Persistent* Keluhan asma setiap hari Serangan malam lebih 4 kali / bulan Intoleransi terhadap exercise FEV1 kurang 60 % predicted Sering hospitalisasi*untuk asma severe persistent, pendinglah semua perawatan dental yang akan dilakukan Patofisiologis *:
*kata dosennya sih tidak ditanyakan ^.^ , yang jelas intinya itu asma berupa hipersensitif bronkus ( bronkus tidak responsif) Gejala dan tanda-tandanya:1. Didahului faktor pencetus (hafalkan !!!)
( allergen ( diperankan oleh sel eosinofilnya )
( exercise
( infeksi saluran nafas
( emosi yang meningkat2. Sering terjadi malam hari3. Dyspnoe*4. Chest tightness*5. Wheezing*6. Batuk **nomer 3,4,5,6 ditandai dengan episode yang reversibel dengan onset yang mendadak
Pemeriksaan Penunjang yang digunakan:
1. Ro photo thorax2. Tes Kulit3. Pengecatan sputum4. Darah rutin5. Analisa gas darah6. Spirometri Managemen Asma
Managemen Dental1. Identifikasi & Assesment
- Tipe asma
- Faktor pencetus
- Umur onset
- Derajat keparahan2. Hindari faktor pencetus3. Konsultasi medik untuk asma berat4. Pasien harus membawa obat inhaler yang akan dipakai sewaktu-waktu5. Hindari pemakaian : aspirin, NSAID, barbiturat, eritromisin atau makrolide pada pemakaian teofilin dan cimetidin 24 jam sebelum sedasi.6. Anestesi lokal tanpa epinefrin7. Sedasi ( diazepam dosis kecil8. Amati tanda gejala serangan asma berat9. Pemakaian corticosteroid jangka panjang perlu suplemen steroid pada saat akan dilakukan tindakan dental. Klasifikasi resiko1. Rendah ( serangan jarang, tidak memakai obat rutin2. Moderat ( serangan kadang-kadang dan memerlukan obat maintenance3. Signifikan (serangan sering walaupun telah memakai obat pemeliharaan (maintenance), asymptomatik pada saat akan prosedur dental4. Tinggi ( pasien dengan gejala asma Klasifikasi khusus1. Risiko rendah ( Protokol normal semua prosedur2. Risiko moderat ( konsultasi medik3. Risiko bermakna/signifikan ( konsultasi medik, sedasi prosedur II VI, hospitalisasi untuk prosedur V VI, antibiotik profilaksis pada pasien yang pakai steroid kronik4. Risiko tinggi ( kontraindikasi semua prosedur dental elektif. **soal :
Hafalkan Klasifikasi dan Manajemennya baik umum maupun dental !
Bagaimanakah penggolongan subjek pasien yang harus di rujuk, di pending, maupun di medikasi ? yang mana saja ? ( dapat juga pemberian steroid dan pemberian antibiotik profilaksis sebelum tindakan )
Asma tipe ekstrinsik ( pada 35 % kasus )
Asma tipe intrinsic ( pada 30 % kasus )
Drug-induced asthma ( pada 10 % kasus )
Exercise-induced Asthma ( pada 25 % kasus bersama nomer 5 )
Infectious Asthma