ipd 2 feb

8
IPD TTV (tanda-tanda vital) Ukur tekanan darah yang baik: Sebelum ukur tekanan darah, biasakan raba nadi, gunakan 3 jari, ukur dahulu nadi selama1 menit penuh , karena klo irreguler biasanya bias. Manset menutupi 70-80 % lengan, raba arteri brachialis. Pompa sampai lebih 20 mmHg dari nadi yang didapat. Contoh : Tekanan maksimal: ukur nadi dahulu, contoh ; jika nadi (dalam 1 menit) didapatkan 130 (hilang di perabaan), maka tekanan maksimal + 20 sampai 150. Turunkan pelan-pelan sampe hilang. Respirasi : Psikosomatis, dokter dekat=sesak, jadi coba dekat ,coba jauh Suhu : Luar : suhu badan oral. Kibaskan dulu sampe nol. Kepala : Rambut klo mudah rontok maka alopesia, atau kekurangan hormon Mata : eksoltamus = menonjol keluar = orang hipertiroid Konjungtiva : anemis ato hiperemis. Hiperemis pada infeksi viral Sklera : ikterik ato tidak Hidung : gunakan alat , lihat septum ada deviasi ato tidak ?ada konka hipertrofi ato atrofi Telinga : apakah ada kelainan serumen, gendangx? Ada otitis ato tidak ? Mulut : sering panas, tanda tonsilitis atau faringitis, patokan uvula/tonsil, normal T1, klo kasi garis tengah T2, klo menyentuh uvula tu T4, diantara garis tengah dan menyentuh uvula itu yang disebut T3. Bagianbelakang ada faringitis, lihat apakah hiperemis ato tidak. Gigi : lihat ada caries ato tidak? Karena infeksi terxata dari rongga mulut 2 Feb 2013

Upload: yudhikaiway

Post on 12-Aug-2015

35 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: IPD 2 feb

IPD

TTV (tanda-tanda vital)

Ukur tekanan darah yang baik:

Sebelum ukur tekanan darah, biasakan raba nadi, gunakan 3 jari, ukur dahulu nadi selama1 menit penuh , karena klo irreguler biasanya bias. Manset menutupi 70-80 % lengan, raba arteri brachialis. Pompa sampai lebih 20 mmHg dari nadi yang didapat.

Contoh : Tekanan maksimal: ukur nadi dahulu, contoh ; jika nadi (dalam 1 menit) didapatkan 130 (hilang di perabaan), maka tekanan maksimal + 20 sampai 150. Turunkan pelan-pelan sampe hilang.

Respirasi :

Psikosomatis, dokter dekat=sesak, jadi coba dekat ,coba jauh

Suhu :

Luar : suhu badan oral. Kibaskan dulu sampe nol.

Kepala :

Rambut klo mudah rontok maka alopesia, atau kekurangan hormon

Mata : eksoltamus = menonjol keluar = orang hipertiroid

Konjungtiva : anemis ato hiperemis. Hiperemis pada infeksi viral

Sklera : ikterik ato tidak

Hidung : gunakan alat , lihat septum ada deviasi ato tidak ?ada konka hipertrofi ato atrofi

Telinga : apakah ada kelainan serumen, gendangx? Ada otitis ato tidak ?

Mulut : sering panas, tanda tonsilitis atau faringitis, patokan uvula/tonsil, normal T1, klo kasi garis tengah T2, klo menyentuh uvula tu T4, diantara garis tengah dan menyentuh uvula itu yang disebut T3. Bagianbelakang ada faringitis, lihat apakah hiperemis ato tidak.

Gigi : lihat ada caries ato tidak? Karena infeksi terxata dari rongga mulut

Leher : inspeksi : lihat ada benjolan besar, klo tidak harus palpasi utk lihat ada pembesaran kel getah bening ato tidak ? kel tiroid ada pembesaran ato tidak, suru telan utk cek ada massa ato tidak. Distensi vena jugularis, normlx tidak terlihat. Tidur terlentang 30 derajt,tidak terlihat juga harus diperiksa, caranya m. Sternopleidomastoideusnya tekan atas, urut kebawah, lalu lepas, klo hasilnya mnonjol berrti positif terjadi distensi. Seaandainya, tnpa pemeriksaan su terlihat jelas.

Klo suru telan, pergeraknnya mengikuti gerak menelan berarti tiroid mmbesar.

Stroma = gondok= tiroid yang mmbesar, lanjutkan dengan apakah berbenjol-benjol?=klo iya bisa saja ca tyroid, lalu apaakah nyeri atao tidak.

2 Feb 2013

Page 2: IPD 2 feb

Paru-paru :

Inspeksi : lihat ssimetris ato tidak, lihat juga kelainan tulang belakang apakah ada kiposis (kelaianan tulg belkg=orang jd bungkuk=tulang ke depan), klo lordosis tulang tonjol ke belakang.

Palpasi :

Pemeriksaan kepala Rambut : periksa apakah mudah rontok atau tidak. Kalau mudah rontok = kurang

hormon, alopesia Mata : menonjol atau tidak. Kalau menonjol = hipertiroid Konjungtiva : hiperemis atau anemis? Hidung : pakai alat untuk melihat septum, ada deviasi atau tidak? Telinga: Mulut : lihat, ada faringitis, atau tonsilitis. Untuk patokan, lihat uvulanya. Pada tonsil

normal = T1 Gigi : lihat ada caries atau tidak

Pemeriksaan leher : Inspeksi : lihat ada benjolan atau tidak, pembesaran KGB. Raba di submandibula dan

supraclavikular. Raba juga kelenjar tyroidnya Distensi vena jugularis di leher = caranya, tekan m. Sternopledomastoideus,

kemudian lepaskan, jika tampak maka positif Stroma = tyroid membesar = gondok (+)

Toraks (paru-paru) Inspeksi: simetris atau tidak. Kelainan tulang belakang (bungkuk) = khepotic Palpasi : suruh sebut angka 77 untuk mendengar bagian mana yang lebih keras. Pada

pnemonia suara akan ↑ pada pasien (+). Kalau suara ↓ berarti ada massa (cairan) di paru-paru. Raba sela iga apakah melebar ato mxempit.

Perkusi : jika sonor = normal. Redup : jika disebelah kanan wajar karena ada organ (hati atau jantung). Hipersonar (suara lebih terdengar jelas) = sering didapaatkan pada pasien COPD, karena paruparunya banyak mengandung udara.Cari batas paru dan hepar, dari atas kita perkusi, dimana ada perbedaan bunyi, biasanya pada ICS 5-6, inilah batasnya pada nafas biasa, akan didaptkan suara pekak yang tandanya terdapat massa organ. Sedangkan untuk mendapatkan peranjakan paru hepar, pasien disuruh melakukan inspirasi lalu tahan,perkusi, akan terdengar sonor, biasa didapatkan 2/3 jari dibwah ics 5-6. Pada COPD disamping hipersonor, diafragma rendah, batas paru hepar turun, di ics 6-7, peranjakan paru hepar sedikit karena pgembangan paru sdikit.

Auskultasi : dengarkan pada saat pasien inspirasi dan ekspirasi d sisi yg samaBronkovesikuler :inspirasi =ekspirasi sama pnjang Vesikuler = inspirasi 3:1 lebih panjang darpada ekspirasi ,tidak ada jeda lgsung ekspirasi, normal temukan dekt daerah alveoliBronkovesikuler= di tengah-tengah

Page 3: IPD 2 feb

Bronkial= lebih di daerah proximalBronkial = ekspirasi lebih panjang dari inspirasironki =saat inspirasi, saat ada lendir,saat inspirasi jelasWheezing = saat ekspirasi jelas = bunyi mengiGibbus = tulang lurus, tp ada tonjolan biasa karn TBSkeliosis : tulang yang tidak lusus, bentuk SPerhatikan juga toraks,akan tampak roseola(lebih tampak pada bule pada taekoid/tifoid)

Jantung Inspeksi : perhatikan iktus cordis, tampak hantaman jantung di rongga dada (lebih

jelas pada orang yang kurus), terlihat atau tidak? Palpasi : ikterus cordis, teraba? Teraba belum tentu kuat angkat atau tidak ?. klo

kuat angkat : melawan tahanan,logikanya klo terlihat itu belum tentu kuat angkat, tp klo tdk terlihat tapi teraba sudah pasti tidak kuat angkat. Saat hiperdinamik = kuat angkat.

Perkusi pinggang jantung, normalnya jantung ada pinggang. jantung yang normal memiliki lekukan pinggang (tidak rata). ICS 6-7 dari lateral. Lalu naik 1 ICS sampai ada perubahan suara dari sonor ke redup/pekak, tandai dengan spidol (lateral ke medial)

Auskultasi : ada 4 tempat yg harus di dengar. Daerah katup mitral, aorta letaknya dikiri tp penjalaran kekanan(jelas terdengar di kanan), trikuspid, dan pulmonal(terdengar jelas/nyata dikiri). raba aorta (kanan) . klo auskultasi cukup dengar di mitral (dengar jdexut jantung dan irama). Yang didengar, iramanya, hitung heart rate. Bandingkan dengan nadi, normalx nadi dan herat rate harus sama karena nadi adalah hantaran dari pompa jantung, klo HR 100 nadi = 80,maka HR = ireguler disebut pulsus difisit, terjadi atrial vibrilasi,(makna klinisnya) jantung hx bergetar tidak maksimal,halunan tidak sampe perifer.

Denyut jantung dan irama jantung = di katup mitral

Bandingkan bunyi sistol S1 dan S2(diastol).

Saat S1 (sistol) : suara jantung 1

Vetrikel kontraksi,aorta + pulmonal terbuka sedangkan mitral dan trikuspid tertutup. Bunyi yang kita dengar adalah bunyi katup yang tertutup, karena hanya katup yang teertutup yang berbunyi lebih keras.

Saat S2 (diastol) : suara jantung 2

Sebaliknya saat kontraksi atrium, aorta + pulmonal tertutup sedangkan mitral dan trikuspid yang terbuka. Selalu katup tertutup yang tertutup.

Page 4: IPD 2 feb

+ = normal

Klo A2= P2 : harus hati-hati karena ada hipertensi pulmonal

Katup saat tertutup akan berbunyi (dup) sedangakn terbuka tidak berbunyi = normal = jantung normal tetapi jika sebaliknya maka tidak normal

Klo bissing = tidak memandang terbuka ato tertutup, kpan saja selalu berbunyi. Saat terbuka juga berbunyi

Bising terjadi pada saat stenosis dan rigurgitasi.

biising didapatkan saat katup berbunyi baik saat terbuka maupun tertutup.stenosis = penyempitan,jika stenosis aorta (aorta menjadi lebih sempit) maka akan timbul turbulensi = akibatnya saat katup terbuka, kita juga akan mendengar bunyi (dup)

smua stenosis : bunyi bissing saat katup terbuka

Ingat : stenosis = setiap katup terbuka maka akan berbunyi= bissing. Semua stenosis terbuka saat = SISTOL = bisssing sistol

Regurgitasi /insufisiensi = logikanya tertutup, timbul aliran balik,normalnya ketika katup tertutup berbunyi, tapi kalau ada regurgitasi berbunyi (lup-psut) = tanda terjadinya insufiensi = saat diastol

Contoh :

Aorta insufisiensi = aorta saat tertutup saat diastol

Mitral insufiensi= mitral tertutup ssaat sistol

Nadi teraba bersamaan dengan bunyi bissing = sistolik

Nadi terba tidak bersamaan dengan bunyi bisssing = diastol

Jadi misalnya kita auskultasi trdengar buxi bising di trikuspid, trus pas raba nadi,bunyinya bersamaan, maka bising sistolik, trikuspid saat sistolik adalah saat dia tertutup berti regurgitasi/insufisiensi trikuspid

Abdomen Inspeksi : perhatikan apakah abdomennya datar? Cembung ? atau cekung?. Kalau

cembung berrati = asites. Perhatikan mana caput medusa, venektasi dan roseola.

Caput medusa terdapat pada penderita sirosis dan hipertensi portal. Caput medusa akan muncu di umbilikus.

M1 > M2 = mitralT1 > T2 = trikuspidP1 < P2 = pulmonal

A1 < A2 = aortaA2 harus > P2

(karena Aorta mengantar darah ke seluruh tubuh)

Page 5: IPD 2 feb

Ada juga spider nervi (seperti sarang laba-laba), dapat dijumpai pada penderita asites dan sirosis. Kalau venektasi, gambarannya perut seperti ada urat-urat merupakan vena yang melebar.

Palpasi : abdomen terbagi atas 6 daerah, regio epigastrium, lumbal, hipokondrium dll,cari ada nyeri tekan ato tidak, ada massa ato tidak? Lalu raba hepar dan lien. pada keadaan normal hepar dan limpa tidak teraba. Klo teraba, harus bilang hepar teraba berpa jari dbawa arkus costa, permukaan rata ato benjol-benjol,krn pada hepatoma permukaannya benjol-benjol. Tidak semua hepar teraba pasti membesar, belum tentu, karena pada COPD diafragmax rendah, dorong hepar, sehingga heparx turun kebawah dan teraba. Kl hepar teraba dan permukaan tepi tajam dan tidak benjol= normal. Kalau hepar saat terasa tajam dan tidak benjol saat perabaan= normalKalau hepar terasa tumpul saat perabaan = hepatomegali

Perkusi : untuk lihat asites. Klo asites pekak berpindah. bunyi normal disebut = timpaniPada penderita asites akan dijumpai bunyi pekak berpindah, dilakukan dengan perkusi dari umbilikus ke arah lateral.

Auskultasi : normalnya bising usus dalam 1 mnit= 15-17 kali. bising usus dalam 1 menit = 2-3 kali = ↓ = ileus paralitikbising usus dalam 1 menit berarti 2-3 kali = ↑= ileus obstruksikembung ada 2 :ileus paralitik : kembung= usus sulit untuk peristaltik =dilatasi = bising ↓, waktu di RT sfingter longgar, longgar masuk, paralitik,usus tidak bisa peristaltikileus obstruksi : kembung juga = usus hiperaktif = bising ↑, harus bedah operasi

EkstrimitasLihat efloresensi : makula,lalu tanda-tanda radang, edemaraba : hangat tidak ?kekuatan otot bgemana?Contoh : saat Inspeksi ditemui efloresensi = tandanya eritema palmaris = pada penderita sirosis hepatis

ANAMNESIS :Panas:< 2 minggu = akut>2 minggu = kronikLalu lihat panasx sistemik ato perorganPanas + kuning = malaria, kolangitis, hepatitis tiposa, abses hati.Pasien sesak : paru-paru bersih ato ada sesuatu, ada sesuatu ada 2 karena paru-paru ato jantung, klo auskultasi, ada buxi ronki. Ronki hanya dibasal = jantung = CAF. Klo ronki di basal dan ada wheezing, dengar lagi, klo whezzingx full, ronkix juga terdengar full = edema paru akut , hal ini bisa terjadi karena metabolik (ginjal), ato karena jantung. Klo whezing 22, ada ronki Cuma dikanan = asma dan pnemoni kanan (asma + infeksi sekunder) . Klo edema paru,ronki 22. Klo wheezing kanan, ronki kanan, berrti pnemoni kanan dan timbul obtruksi lokal dikanan. Klo kiri kanan, muka blkg bersih tapi sesak = ronki wheezing tidak ada,ada

Page 6: IPD 2 feb

stridor karena ada obstruksi metabolik maka pasti penderita KAD (ketoasidosis dibetikum) tapi tes dulu pake air, klo fobia air dan bbrapa tahun lalu pernah digigit anjing = rabies.

Asma = obstruksi = whezing

Pnemonia= ronki