home o stenosis

2
Cannon (1940) memperkenalkan konsep homeostenosis. Homeostenosis merupakan karakteristik fisiologis penuaan yang dicirikan dengan keadaan penyempitan (stenosis) terhadap cadangan homeostasis seiring dengan pertambahan usia pada setiap sistem organ. Pada gambar tersebut dapat diamati bahwa seiring dengan pertambahan usia “cadangan fisiologis yang tersedia “ untuk menghadapi perubahan semakin berkurang. Perubahan tersebut dapat berupa stress fisik maupun psikis. Setiap perubahan akan mendorong pergerakan menuju garis ambang yang disebut “precipice”. Ketika mencapai precipice maka seseorang akan mengalami keadaan sakit atau meninggal. Semakin tua seseorang maka akan semakin mudah pergerakannya menuju garis ambang. Tidak seperti usia muda, seseorang usia lanjut juga menggunakan cadangan fisiologisnya untuk menjaga keadaan homeostasis sehingga cadangan fisiologis yang tersedia semakin berkurang. Proses homeostenosis merupakan proses penuaan (degenerasi) yang normal proses tersebut terjadi melalui peristiwa yang disebut apoptosis. Hal-hal yang menyebabkan apoptosis tersebut hingga sekarang masih merupakan peristiwa yang belum bisa dijelaskan dengan sempurna. Dalam kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan sel, kematian menjadi salah satu aspek yang tidak terelakkan. Beberapa faktor dapat menjadi alasan kematian, yaitu akibat penuaan, kematian terprogram, dan pengaruh dari lingkungan luar. Apoptosis merupakan proses kematian sel yang lazim terjadi pada proses degenerasi. Sebaliknya, proses kematian sel patologis yang dapat menyertai degerasi itu sendiri, dapat diperantai oleh proses nekrosis. Nekrosis Kematian sel dan jaringan secara tidak alami. · Urutan kronologis tahapan yang terjadi antara lain: 1. pembengkakan sel 2. digesti kromatin 3. rusaknya membran (plasma dan organel) 4. hidrolisis DNA 5. vakuolasi oleh ER 6. penghancuran organel 7. lisis sel

Upload: ilham-ramadhan

Post on 16-Nov-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

homeostenosis

TRANSCRIPT

Cannon (1940) memperkenalkan konsep homeostenosis. Homeostenosis merupakan karakteristik fisiologis penuaan yang dicirikan dengan keadaan penyempitan (stenosis) terhadap cadangan homeostasis seiring dengan pertambahan usia pada setiap sistem organ. P

Cannon (1940) memperkenalkan konsep homeostenosis. Homeostenosis merupakan karakteristik fisiologis penuaan yang dicirikan dengan keadaan penyempitan (stenosis) terhadap cadangan homeostasis seiring dengan pertambahan usia pada setiap sistem organ. Pada gambar tersebut dapat diamati bahwa seiring dengan pertambahan usia cadangan fisiologis yang tersedia untuk menghadapi perubahan semakin berkurang. Perubahan tersebut dapat berupa stress fisik maupun psikis. Setiap perubahan akan mendorong pergerakan menuju garis ambang yang disebut precipice. Ketika mencapai precipice maka seseorang akan mengalami keadaan sakit atau meninggal. Semakin tua seseorang maka akan semakin mudah pergerakannya menuju garis ambang. Tidak seperti usia muda, seseorang usia lanjut juga menggunakan cadangan fisiologisnya untuk menjaga keadaan homeostasis sehingga cadangan fisiologis yang tersedia semakin berkurang.Proses homeostenosis merupakan proses penuaan (degenerasi) yang normal proses tersebut terjadi melalui peristiwa yang disebut apoptosis. Hal-hal yang menyebabkan apoptosis tersebut hingga sekarang masih merupakan peristiwa yang belum bisa dijelaskan dengan sempurna.Dalam kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan sel, kematian menjadi salah satu aspek yang tidak terelakkan. Beberapa faktor dapat menjadi alasan kematian, yaitu akibat penuaan, kematian terprogram, dan pengaruh dari lingkungan luar. Apoptosis merupakan proses kematian sel yang lazim terjadi pada proses degenerasi. Sebaliknya, proses kematian sel patologis yang dapat menyertai degerasi itu sendiri, dapat diperantai oleh proses nekrosis.NekrosisKematian sel dan jaringan secara tidak alami.

Urutan kronologis tahapan yang terjadi antara lain:1. pembengkakan sel2. digesti kromatin3. rusaknya membran (plasma dan organel)4. hidrolisis DNA5. vakuolasi oleh ER6. penghancuran organel7. lisis selPelepasan isi intrasel setelah rusaknya membran plasma adalah penyebab dari inflamasi / peradangan pada nekrosisApoptosisAksi bunuh diri sel yang dikenal juga sebagai kematian terprogram, di mana program bunuh diri ini diaktivasi dan diregulasi oleh sel itu sendiri. Urutan kronologis tahapan yang terjadi antara lain:1. fragmentasi DNA2. penyusutan dari sitoplasma3. perubahan pada membran4. kematian sel tanpa lisis atau merusak sel tetangga.Perbedaan Nekrosis dan ApoptosisNekrosisApoptosis

Kematian oleh faktor luar selKematian diprogram oleh sel

Sel membengkakSel tetap ukurannya

Pembersihan debris oleh fagosit dan sistem imun sulitPembersihan berlangsung cepat

Sel sekarat tidak dihancurkan fagosit maupun sistem imunSel sekarat akan ditelan fagosit karena ada sinyal dari sel

Lisis selNon-lisis

Merusak sel tetangga (inflamasi)Sel tetangga tetap hidup normal

Adanya proses degenerasi dan terjadinya homeostenosis pada lansia kemudian dapat diamati pada implikasi yang terjadi pada berbagai sistem organ, mulai dari tingkat seluler hingga tingkat organ.Setiap individu mengalami penuaan dengan secara tidak seragam, baik laju maupun kecepatannya. Akibat proses penuaan yang terjadi, nilai-nilai pemeriksaan laboratorium yang didapatkan bisa jadi sangat berbeda dengan nilai normal pada usia dewasa muda. Oleh karena itu, penegakkan diagnosis yang dilakukan melalui interpretasi hasil laboratorium harus dilakukan dengan sangat cermat.