hipertensi
DESCRIPTION
hipertensiTRANSCRIPT
Lono wijayanti
Definisi
Menurut Elizabeth J. Corwin (2000),
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang
bersifat abnormal dan diukur paling tidak
pada tiga kesempatan yang berbeda.
Tekanan darah normal bervariasi sesuai usia,
sehingga setiap diagnosis hipertensi harus
bersifat spesifik usia. -sec umum dikatakan
hipertensi apabila tekanan darahnya >
140mmHg sistolik atau 90mmHg diastolik.
WHO (2005), Hipertensi didefinisikan
sebagai tekanan sistol yang ≥140 mmHg
atau tekanan distol yang ≥90 mmHg.
Hipertensi dibagi menjadi 2 tingkat, yaitu
:
Tingkat 1 : pasien dengan tekanan sistol
140–159 mmHg dan distol 90–99 mmHg.
Tingkat2 : pasien dengan tekanan sistol
≥160 mmHg dan tekanan distol ≥100
mmHg.
TD sebagai salah satu parameter hemodinamik
sederhana dan mudah dilakukan
Hemodinamik keadaan tekanan aliran
darah untk mempertahankan perfusi dan
pertukaran zat di jaringan
TD meningkat suatu peningkatan abnormal TD dlm
pem darah areteri scr terus menerus > 1
periode
TD sistole ≥ 140 mmHgatau TD Diastole ≥ 90
mmHg
BP = CO x peripherial resistance
SV x HR Humoral Sympatetik Lokal
control NS control control
Etiologi
Hipertensi Primer Belum diketahui scr pasti penyebabnya
Hipertensi Sekunder 1. Kelainan ginjal
- GNA- GNC- Penyempitan arteri renalis
2. Kelainan hormonal- Diabetes Melitus- Pil KB- Phaecromacytoma (tumor adrenal)
3. Kelainan neurologis- Polineuritis- Polimelitis
4. Lain-lain- Obat-obatan- Preeklamsi- Koartasi aorta
Klasifikasi Hipertensi
KategoriKategori SistolikSistolik
mmHgmmHgDiastolikDiastolik
mmHgmmHg
OptimalOptimal
NormalNormal
High NormalHigh Normal
HipertensiHipertensi
Derajat 1Derajat 1
Derajat 2Derajat 2
Derajat 3Derajat 3
< 120< 120
< 130< 130
130 – 139130 – 139
140 – 159140 – 159
160 – 179160 – 179
> 180> 180
< 80< 80
< 85< 85
85 – 8985 – 89
90 – 9990 – 99
100 – 109100 – 109
> 110> 110
Patofisiologi
Saraf simpatis
Renin meningkat
Angiotensinogen (hati)
Angiotensin I (paru)
Angiotensin II
Rangsang saraf Vasokonstriksi Aldosteron
Pusat haus Meningkat
ADH meningkat TD meningkat Retensi
Na
Over volume P. drh otak, Over
volume
Jtg, ginjal, mata
Pengaruh terhadap organ
Penyakit pembuluh darah otak- CVA- Perdarahan otak- TIA
Penyakit jantung- Gagal jantung-Infark miocard- Angina pectoris
Penyakit ginjal- Gagal ginjal
Penyakit pembuluh darah- Diseksi aorta- Atherosklerosis
Penyakit Mata- Oedema pupil- Penebalan retina- Perdarahan retina
Manifestasi klinik
Kebanyakan pasien hipertensi tdk
mempunyai keluhan, beberapa
mengeluh sakit kepala, pusing,
lemas, sesak nafas, kelelahan,
kesadaran menurun, gelisah, mual,
muntah, epistaksis, kelamahan otot,
atau perubahan mental
Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian Identitas pasien : Nama, Umur, Jenis
Kel, Suku, Pekerjaan Riwayat Kesehatan
- Riwayat peny. sekarang- Riwayat peny. Dahulu
HT, Jtg, CVA, ginjal, DM, Kehamilan, pengobatan- Riwayat kesehatan klg- Riwayat sosial ekonomi- Riwayat alergi
- Riwayat psikososial
- Faktor resiko merokok,
obesitas,hyperlipidemia
- Kebiasaan sehari-hari
Nutrisi
Eliminasi
kebersihan diri
Istirahat
Olah raga
Pemeriksaan fisik
Pengukuran TB dan BB serta kalkulasi
BMI (Body Mass Index)
Pengukuran tekanan darah
Pemeriksaan system kardiovaskuler
terutama ukuran jantung, bukti adanya
gagal jntung, penyakit arteri karotis,
renal, dan perifer lain serta koarktasio
aorta.
Pemeriksaan paru
adanya ronkhi dan bronkhospasme serta bising
abdomen, pembesaran ginjal serta tumor yang
lain.
Pemeriksaan fundus optikus dan system syaraf
untuk mengetahui kemungkinan adanya
kerusakan serebrovaskuler.
Pemeriksaan penunjang
- Laboratorium
- EKG
- Foto rontgen
- Ekocardiogram
Pengobatan
- Non farmakologi
- Farmakologi
Diagnosa Keperawatan
Kelebihan volume cairan b.d meningkatnya beban awal,
penurunan curah jantung sekunder terhadap infark miokard
Resiko ti ggi thd penurunan curah jantung
Intoleransi aktifitas
Perub kenyamanan( nyeri kepala)
Perub. Nutrisi
Tidak efektifnya koping individu
Defisit Knowledge
Perencanaan
Tujuan yg diharapkan
- Tekanan drh terkontrol dgn baik dlm batas yg
diharapkan
- Tdk tjd komplikasi pd sist. Otak, jtg, ginjal, mata,
dan pemb darah
- Pasien dpt mengerti ttg proses/prognosis dan terapi
hipertensi
- Perub cara hidup sehat
Intervensi
Monitor dan catat tekanan darah
Monitor dan catat kualitas frekuensi pulsasi
apeks dan perifer
Observasi warna kulit
Auskultasi dan catat suara jantung dan paru
Berikan suasana lingkungan yg aman dan
nyaman
Observasi dan catat adanya edema
Berikan obat sesuai indikasi
Berikan penjelasan ttg efek terapi
Cont … Monitor respon obat-obatan dan kontrol
tekanan darah Batasi cairan sesuai kebutuhan Ukur dan catat cairan masuk dan keluar
setiap 24 jam Diet rendah garam dan lemak Hindari makanan yg berkalori yinggi Kolaborasi dgn ahli gizi Anjurkan untk menurunkan berat badan
bila pasien obesitas Meningkatkan asupan kalium dgn
menganjurkan makanan alami tinggi kalium
Cont…. Jgn katakan “ tekanan drh normal” tp katakan
tekanan drh “terkontrol dengan baik” Bantu pasen dlm pemenuhan kebut sehari-hari Bantu pasien mengidentifikasikan faktor resiko Anjurkan berhenti merokok, bila pasien perokok Anjurkan berhenti/menghindari alkohol Anjurkan untuk menghindari stres Anjurkan olah raga yg optimal dan teratur Ajarkan teknik relaksasi Anjurkan pasien untuk:
- Kontrol teratur- Istirahat cukup- Bertaqwa kepada Tuhan YME
Evaluasi
Proses Langsung setelah setiap tindakan
Hasil Tujuan yg diharapkan
wassalam