porto hipertensi
Embed Size (px)
DESCRIPTION
portofolioTRANSCRIPT

Nama Peserta : dr. Laili Khairani
Nama Wahana : RSAD Wirabhakti Tk IV Mataram
Topik : Hipertensi
Tanggal (kasus) : Maret 2015
Nama Pasien : Tn. I No. RM : 023873
Tanggal Presentasi : Nama Pendamping :
dr. Made Hasri Dewi
dr. Ni Gusti Made Noviani
Tempat Presentasi : Aula RSAD Wirabhakti Tk IV Mataram
Objektif Presentasi: Management Hipertensi berdasarkan JNC VIII
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Bahan bahasan: Tinjauan pustaka Riset Kasus Audit
Cara membahas: Diskusi Presentasi dan diskusi Email Pos
Data pasien:Tn. I, 45 tahun, laki-laki,
Labuapi No. RM: 023873
Nama Klinik: RSAD Wirabhakti Tk IV
MataramTelp:
Terdaftar sejak:
Deskripsi: Laki-laki, 45 tahun. Datang dengan keluhan kepala pusing berputar
sejak 4 hari yang lalu, dan tengkuk terasa pegal. Mual (+), muntah (-).
Tujuan: Management Hipertensi
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis/Gambaran klinis: vertigo dengan hipertensi
2. Riwayat Pengobatan: belum diberikaan obat apapun
3. Riwayat kesehatan/Penyakit: Tidak pernah menderita penyakit serupa sebelumnya
4. Riwayat keluarga: Bapak dan kakek pasien mengalami hipertensi

5. Riwayat pekerjaan: Sebagai PNS
6. Lain-lain: Pasien adalah seorang perokok yang menghabiskan rokok 6 batang per
harinya.
Daftar Pustaka:
1. James PA, Oparil S, Carter BL, Cushman WC, Himmelfarb CD, Handler J, et al. 2014
Evidence-Based Guideline for the Management of High Blood Pressure in Adults
Report From the Panel Members Appointed to the Eighth Joint National Committee
(JNC 8) [published online December 18, 2013]. Journal American Medical Association.
2013
2. Page MR. The JNC 8 Hypertension Guidelines: An In-Depth Guide [published online
January 21, 2014]. The American Journal of Managed Care.
3. New JNC 8 hypertension guidelines: What does the panel recommend now? Monthly
Prescribing Reference [Internet]. 2013 [cited 2015 Mar 23]. Available from;
http://www.empr.com/new-jnc-8-hypertension-guidelines-what-does-the-panel-
recommend-now/article/326269/
Hasil Pembelajaran:
1. Management Hipertensi
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio
1. Subjektif :
Laki-laki, 45 tahun datang dengan keluhan kepala pusing berputar sejak 4 hari yang lalu,
tengkuk terasa pegal dan tidak ada tenaga. Mual (+), muntah (-), penglihatan kabur (-)
Pasien tidak pernah mengalami sakit serupa sebelumnya (-).
Riwayat pengobatan: pasien belum minum obat apapun
Riwayat keluarga : bapak dan kakek pasien mengalami hipertensi, riwayat DM (-)
2. Objektif :
Dari pemeriksaan fisik didapatkan:
KU : Baik
Tekanan darah : 170/130 mmHg

Nadi : 88 kali/menit
Nafas : 20 kali/menit
Suhu : 36,5 0 C
Kepala : dalam batas normal
THT : tonsil tidak ada kelainan
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor
Thorak :
Inspeksi : simetris (+), retraksi subkostae (-), gerakan napas simetris
Palpasi : gerakan napas simetris
Perkusi : sonor +/+, batas jantung normal
Paru : bronkovesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Jantung : irama teratur, bising (-)
Abdomen
Inspeksi : distensi (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : timpani
Palpasi : supel, nyeri tekan epigastik (+), hepar lien tidak teraba
Ekstremitas : Akral hangat, refilling kapiler baik, oedem (-)
3. Assesment :
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang telah
dilakukan didapatkan kasus Vertigo dengan Hipertensi
HIPERTENSI
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi umum yang tampak pada pelayanan
kesehatan primer dan kondisi tersebut mengakibatkan penyakit myocardial infraction, stroke,
renal failure, dan kematian, jika tidak dideteksi dan diterapi dengan cepat. Petunjuk untuk
mengendalikan kondisi hipertensi sangat penting, oleh karena itu suatu uji sistematis berupa
penelitian dengan subyek penelitian diambil secara acak (randomized) perlu dilakukan untuk
mengatasi kondisi tersebut. Hal ini bertujuan agar pengobatan dari hipertensi menjadi lebih
efisien dan efektif dalam mengendalikan kondisi tersebut. Proses pengendalian hipertensi
harus memiliki standart penurunan tekanan darah (batas penurunan, batas titik tekanan darah
untuk tujuan terapi serta obat yang berperan dalam proses pengobatan), karena terapi

hipertensi dapat mencetus kondisi hipotensi yang mengakibatkan pasien jatuh dalam kondisi
yang buruk.
Joint National Committee atau JNC 8 menyusun sebuah panduan penatalaksanaan
hipertensi untuk orang dewasa. Guideline yang diajukan oleh JNC 8 merupakan sebuah
guideline yang melengkapi dari JNC 7 yang telah dikeluarkan sebelumnya. Diharapkan
dengan guideline ini dapat memberikan pedoman penatalaksanaan hipertensi dalam
menangani masalah tekanan darah tinggi pada orang dewasa. Dalam proses penyusunan JNC
8 terlibat lebih dari 400 orang ahli dibidang hipertensi. Para ahli tersebut terdiri dari bidang
pelayanan kesehatan primer, geriatri, kardiologi, nefrologi, perawat, ahli farmasi, ahli
evidence-based medicine, ahli clinical-trial, dan ahli survailance.
Metodologi yang digunakan dalam JNC 8 adalah metodologi penelitian jenis evidance
reviews yang mengarah ke RCT. Metode tersebut diharapkan dapat mengurangi bias dalam
proses pembuatan guideline tersebut sehingga hasil penelitian tersebut cukup representatif
untuk mengambarkan gold standart dari efikasi dan efektivitas terapi.
Inti pokok yang menjadi fokus dalam JNC 8 adalah 3 pertanyaan berikut ini:
1. Apakah dengan memulai terapi antihipertensi dengan batas tekanan darah tertentu
pada orang dewasa dengan hipertensi dapat meningkatkan kualitas kesehatannya?,
2. Apakah dengan terapi farmakologi antihipertensi dengan menurunkan tekanan darah
sampai pada batas tekanan darah tertentu pada orang dewasa penderita hipertensi
dapat meningkatkan kualitas kesehatannya?
3. Pada orang dewasa dengan hipertensi pemberian berbagai obat hipertensi atau
berbagai kelas obat berbeda apakah dapat menyebabkan perbedaan dari segi manfaat
dan kerugian tertentu pada kualitas kesehatan?
Perbedaan antara JNC 7 dan JNC 8
Topik JNC 7 JNC 8
Metodologi Literatur review yang tidak
sistematis dari para ahli (expert
committee) termasuk batasan
dari desain penelitiannya.
Critical questions dan review criteria
didefiniskan oleh para ahli dari berbagai
instansi penelitian (expert panel) dan
digabungkan oleh team metodologi.
Tinjauan sistematis awal dilakukan oleh
ahli metodologi terbatas pada RCT
evidance

Peninjauan kembali dari RCT evidance
dan rekomendasi dari setiap panel akan
disesuaikan dengan protokol standart
yang berlaku.
Definisi Menetapkan hipertensi ke
dalam kriteria pre-hipertensi
dan hipertensi
Tidak menetapkan prehipertensi dan
hipertensi namun lebih menetapkan
thresholds pemberian terapi farmakologi
Tujuan terapi Menetapkan tujuan terapi
secara terpisah yaitu untuk
terapi hipertensi tanpa
komplikasi dan hipertensi
disertai dengan penyakit
komorbid
Menetapkan tujuan terapi yang sama
untuk semua populasi kecuali jika
terdapat bukti yang kuat untuk
menerapkan terapi yang berbeda pada
subpopulasi tertentu
Rekomendasi
Gaya Hidup
Rekomendasi yang diberikan
berdasarkan literature review
dan pendapat ahli
Rekomendasi yang diberikan
berdasarkan pada rekomendasi yang
telah didukung sejumlah bukti
penelitian dari Lifestyle Work Group
Terapi
farmakologi
Merekomendasikan 5 kelas obat
yang dapat dipertimbangkan
dalam terapi awal tetapi terapi
yang paling direkomendasikan
untuk hipertensi tanpa
komplikasi adalah thiazide-obat
type diuretik dibandingkan
kelas obat yang lain.
Beberapa terapi hipertensi yang
spesifik di indikasikan khusus
pada hipertensi dengan
komplikasi seperti DM, CKD,
gagal jantung, myocardial
infraction, stroke, dan resiko
tinggi CVD(termasuk tabel
komprehensif yang terdiri dari
Rekomendasi berupa pilihan obat yang
terdiri dari 4 kelas obat antihipertensi
spesifik (ACEI atau ARB, CCB atau
diuretik), dan dosis obat berdasarkan
penelitian RCT.
Rekomendasi obat untuk kondisi ras
tertentu, CKD dan DM berdasarkan
bukti penelitian RCT
Panel terapi obat yang dibuat dalam
tabel merupakan hasil dari clinical trial
pada penderita hipertensi dan sudah
terbuti memiliki efikasi dan
efektivitasnya

nama obat dan ukuran dosis
obat yang biasa digunakan)
Ruang lingkup
topic yang
dibahas
Menunjukan kepada berbagai
masalah yaitu metode
pengukuran tekanan darah,
komponen evaluasi pasien,
hipertensi sekunder, kepatuhan
terhadap regimen, resistent
hipertensi, dan hipertensi pada
populasi khusus, berdasarkan
literature review dan pendapat
ahli.
Ulasan bukti RCT ditujukan untuk
menjawab beberapa pertanyaan yang
menjadi perioritas utama panel
Proses ulasan
sampai
terpublikasi
Di ulas oleh National High
Blood Pressure Education
Program Coordinating
Committee, sebuah koalisi dari
39 orang profesional,
masyarakat, dan organisasi
sukarela dan 7 lembaga federal
Diulas oleh para ahli yang terdiri
profesional, masyarakat, dan lembaga
federal dan tidak memiliki sponsor.
Menagemen Hipertensi JNC 8
Bukti diambil dari penelitian terkontrol secara acak dan diklasifikasikan menjadi :
A. Rekomendasi kuat, dari evidence base terdapat banyak bukti penting yang
menguntungkan
B. Rekomendasi sedang, dari evidence base terdapat bukti yang menguntungkan
C. Rekomendasi lemah, dari evidence base terdapat sedikit bukti yang
menguntungkan
D. Rekomendasi berlawanan, terbukti tidak menguntungkan dan merusak
(harmful).
E. Opini ahli
N. Tidak direkomendasikan

Beberapa rekomendasi yang dipaparkan, yaitu:
1. Rekomendasi 1
Pada usia ≥ 60 tahun, inisiasi terapi farmakologi untuk menurunkan tekanan darah (TD)
pada systolic blood pressure (SBP) ≥ 150 mmHg, atau diastolic blood pressure (DBP) ≥
90 mmHg dan diturunkan sampai SBP ≤ 150 mmHg dan DBP ≤ 90 mmHg.
(Rekomendasi Kuat-Grade A)
2. Corollary Recommendation
Pada populasi umum usia ≥ 60 tahun, jika terapi farmakologi ternyata menurunkan
tekanan darah SBP lebih rendah dari target (SBP ≤ 140 mmHg) dan terapi dapat
ditoleransi tanpa ada efek samping yang menganggu maka terapi tidak perlu penyusuaian
( Pendapat Ahli-Grade E)
3. Rekomendasi 2
Pada populasi umum dengan usia < 60 tahun, inisiasi terapi farmakologi untuk
menurunkan TD pada DBP ≥ 90 mmHg dan diturunkan sampai tekanan DBP ≤ 90
mmHg. (untuk usia 30-59 tahun, Rekomendasi Kuat- Grade A; untuk usia 18-29 tahun,
pendapat ahli-Grade E)
4. Rekomendasi 3
Pada populasi umum dengan usia < 60 tahun, inisiasi terapi farmakologi untuk
menurukan TD pada SBP ≥ 140 mmHg dan diturunkan sampai tekanan SBP < 140
mmHg. (Pendapat Ahli-Grade E)
5. Rekomendasi 4
Pada populasi umum usia ≥ 18 tahun dengan Chronic Kidney Disease (CKD), inisiasi
terapi farmakologi untuk menurunkan TD pada SBP ≥ 140 mmHg atau DBP ≥ 90 mmHg
dan target menurunkan sampai SBP < 140 mmHg dan DBP < 90 mmHg.(Pendapat Ahli-
Grade E)
6. Rekomendasi 5
Pada populasi umum usia ≥ 18 tahun dengan diabetes, inisiasi terapi farmakologi untuk
menurunkan TD pada SBP ≥ 140 mmHg atau DBP ≥ 90 mmHg dan target menurunkan
sampai SBP < 140 mmHg dan DBP < 90 mmHg.(Pendapat Ahli-Grade E)
7. Rekomendasi 6
Pada populasi bukan kulit hitam, termasuk dengan penyakit diabetes, inisiasi terapi
farmakologi harus mencakup, diuretik tipe thiazide, calcium channel blocker (CCB),

angiostensin-converting enzym inhibitor (ACEI) atau angiostensin receptor blocker
(ARB). (Rekomendasi : Sedang-Grade B)
8. Rekomendasi 7
Pada populasi kulit hitam, termasuk orang-orang dengan diabetes, initiasi terapi
farmakologi antihipertensi harus mencakup diuretik tipe thiazide, calcium channel
blocker (CCB) (Untuk orang kulit hitam rekomendasi sedang-grade B; untuk orang kulit
hitam dengan diabetes rekomendasi lemah – grade C)
9. Rekomendasi 8
Pada populasi umum usia ≥ 18 tahun dengan CKD, inisiasi terapi farmakologi
antihipertensi harus mencakup obat ACEI atau ARB untuk meningkatkan fungsi ginjal
(Rekomendasi Sedang-Grade B)
10. Rekomendasi 9
Tujuan objektif dari terapi hipertensi adalah untuk mencapai dan mempertahankan
tekanan darah sesuai target terapi. Jika tekanan darah tidak dapat mencapai target terapi
yang diinginkan dalam waktu 1 bulan terapi tekanan darah, dapat dilakukan peningkatan
dosis obat atau menambah golongan obat kedua dari salah satu golongan obat pada
rekomendasi 6 (diuretik tipe thiazide, CCB, ACEI atau ARB). Dokter harus terus menilai
perkembangan TD dan menyesuaikan regimen obat antihipertensi sampai TD yang
diinginkan dapat dicapai. Jika target tekanan darah tidak dapat dicapai dengan pengunaan
2 jenis golongan obat antihipertensi, dapat dilakukan penambahan dan titrasi obat ke 3
dari daftar yang telah tersedia. Jangan pernah menggunakan obat ACEI dan ARB secara
bersamaan pada 1 orang pasien. Jika target tekanan darah tetap tidak dapat dicapai
mengunakan terapi obat pada rekomendasi 6 karena ada kontraindikasi obat atau
membutuhkan lebih dari 3 jenis obat, maka obat dari golongan antihipertensi lainnya
dapat digunakan. Rujukan ke spesialis perlu dilakukan jika pasien tidak dapat mencapai
target tekanan darah mengunakan strategi yang di atas atau perlu dilakukan managemen
komplikasi pada pasien.

Dosis Obat Hipertensi JNC 8
Obat AntihipertensiInisial
Dosis Harian, mg
Dosis Target
RCT, mg
Jumlah
Obat / Hari
ACE inhibitors
1. Captopril 50 150-200 2
2. Enalapril 5 20 1-2
3. Lisinopril 10 40 1
Angiostensi receptor blockers (ARB)
1. Eprosartan 400 600-800 1-2
2. Candesartan 4 12-32 1
3. Losartan 50 100 1-2
4. Valsartan 40-80 160-320 1
5. Irbesartan 75 300 1
Β-Blockers
1. Atenolol 25-50 100 1
2. Metoprolol 50 100-200 1-2
Calcium Channel Blockers
1. Amlodipine 2,5 10 1
2. Diltiazem extended
release
120-180 360 1
3. Nitredipine 10 20 1-2
Thiazide-type diuretics
1. Bendroflumethiazide 5 10 1
2. Chlorthalidone 12,5 12,5-25 1
3. Hydrochlorothiazide 12,5-25 25-100 1-2
4. Indapamide 1,25 1,25-2,5 1

Algorithma Penatalaksanaan Hipertensi JNC 8
Populasi Umum tanpa CKD & DM
Populasi CKD & DM
Dewasa ≥ 18 tahun + Hipertensi
Pengaturan Lifestyle(terus berlangsung sepanjang terapi)
Mengatur tekanan darah sesuai target dan memulai terapi obat sesuai dengan usia, diabtes, CKD
Umur ≥ 60 tahun Umur < 60 tahunSemua umur +
DM tanpaCKD
Semua umur + CKD
dengan/tanpa DM
Target TDSBP < 150 mmHgDBP < 90 mmHg
Target TDSBP < 140 mmHgDBP < 90 mmHg
Target TDSBP < 140 mmHgDBP < 90 mmHg
Target TDSBP < 140 mmHgDBP < 90 mmHg
Non Kulit Hitam Kulit Hitam
Inisiasi thiazide-type diuretic atau ACEI atau ARB atau CCB, sendiri
atau kombinasi
Semua Kasus
Inisiasi thiazide-type diuretic atau CCB, sendiri atau
kombinasi
ACEI atau ARB, sendiri atau kombinasi dengan
obat golongan lain
Tidak
Pilih strategi terapi titrasi obat Dosis maksimum obat pertama sebelum tambahkan obat kedua atauTambahakan obat kedua sebelum mengunakan obat pertama pada dosis maksimum atauMulai dengan 2 kelas obat terpisah atau mengunakan kombinasi dosis tetap
Memperkuat terapi dan mengatur agar pola lifestyle tetap sesuaiUntuk strategi A dan B tambahakan dan titrasi thiazide-type diuretic atau ACEI atau ARB atau CCB (gunakan terapi kelas obat yang tidak digunakan sebelumnya dan hidari kombinasi antara ACEI dan ARB).Untuk strategi C, dosis dititrasi dan inisiasi medikasi sampai maksimum
Apakah tujuan TD tercapai ?
Apakah tujuan TD tercapai ?
Ya
Tidak
Tidak
Ya

Follow Up
Penulis JNC 8 menyederhanakan rekomendasi follow up yang rumit pada pasien dengan
hipertensi. Pada JNC 7 direkomendasikan bahwa setelah pemeriksaan tekanan darah tinggi
awal, follow up dengan pemeriksaan konfirmasi tekanan darah harus terjadi dalan 7 hari
hingga 2 bulan, tergantung seberapa tinggi pemeriksaan awal yang dilakukan dan apakah
pasien tidak atau memiliki penyakit ginjal atau kerusakan akhir organ sebagai akibat dari
hipertensi.
Pada JNC 8 pada semua kasus target tekanan darah harus dicapai dalam waktu sebulan
setelah terapi awal dilakukan, baik dengan meningkatkan dosis dari obat anti-hipertensi awal
atau menggunakan kombinasi obat anti-hipertensi.
PEMBAHASAN
Pada pasien ini didiagnosis dengan Hipertensi dan Vertigo dimana pada pasien
didapatkan tekanan darah 170/130 mmHg. Menurut The Seventh Report of the Joint National
Committee on detection, education, and treatment of high blood pressure (JNC VII),
hipertensi adalah suatu keadaan di mana tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan
140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg. Selain itu pada
pasien juga didagnosis dengan vertigo, berdasarkan definisi Vertigo adalah perasaan seolah-
Memperkuat terapi dan mengatur agar pola lifestyle tetap sesuaiTambahkan obat dan titrasi thiazide-type diuretic atau ACEI atau ARB atau CCB (gunakan terapi kelas obat yang tidak digunakan sebelumnya dan hidari kombinasi antara ACEI dan ARB).
Ya
YaApakah tujuan TD tercapai ?
Memperkuat terapi dan mengatur agar pola lifestyle tetap sesuaiTambahkan obat golongan lain ( β-blocker, aldosterone antagonist atau yang lainnya) dan rujuk pasien ke dokter spesialist atau ahli di bidang hipertensi
Apakah tujuan TD tercapai ?Lanjutkan terapi dan monitoringTidak
Tidak

olah penderita bergerak atau berputar, atau seolah-olah benda di sekitar penderita bergerak
atau berputar, yang biasanya disertai dengan mual dan kehilangan keseimbangan. Vertigo
bisa berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari.
Penderita kadang merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus berlanjut
meskipun penderita tidak bergerak sama sekali. Pada pasien juga terdapat tanda pegal pada
tengkuk dimana hal tersebut merupakan salah satu gejala klinis dari hipertensi. Didapatkan
pula factor resiko herediter pada pasien tersebut, dimana bapak dan kakek pasien memiliki
riwayat hipertensi pula. Serta pada pasien juga didapatkan factor resiko merokok, yang dalam
sehari dapat mengkonsumsi rokok sampai 6 batang.
1. Planning
Terapi
tab. Amlidopin 10 mg 1 x 1
tab. Captopril 25 mg 2 x 1
tab. Betahistine 3 x 1
tab. Ranitidine 2 x 1
tab. Neurodex 1 x 1
Pendidikan
Edukasi tentang pola makan dimana pasien harus mengkonsumsi makanan yang rendah
garam dan rutin untuk control tekanan darahnya, selain itu harus tetap mengkonsumsi obat
antihipertensi yang telah diberikan. Intervensi pola hidup termasuk penggunaan Dietary
Approaches to Stop Hypertension (DASH) eating plan, penurunan berat badan, pengurangan
konsumsi garam menjadi kurang dari 2.4 grams per hari, dan paling sedikit 30 menit aktivitas
aerobik pada banyak hari dalam seminggu.
Sebagai tambahan, untuk menunda perkembangan hipertensi dan mengurangi risiko
kardiovaskular, konsumsi alkohol harus dibatasi menjadi 2 gelas sehari pada pria dan 1 gelas
sehari pada wanita. Perlu diketahui bahwa 1 gelas terdiri dari 12 ons bir, 5 ons wine atau 1.5
ons dari 80-proof liquor. Berhenti merokok juga menurunkan risiko kardiovaskular.
Konsultasi
Konsultasi Spesialis Penyakit Dalam jika timbul penyulit.

Kontrol
Setiap bulan
Kegiatan Periode Hasil yang diharapkan
Tatalaksana hipertensi dan
veertigo
Rawat jalan Tampak perbaikan klinis
KIE Selama dirumah Pasien harus rutin meminum obat
antihipertensinya dan control jika
obat yang diberikan telah habis.
BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO
Pada hari ini tanggal ..................................... telah dipresentasikan portofolio oleh:
Nama Peserta : dr. Laili Khairani
Dengan judul/topik : Diare Akut Tanpa Dehidrasi
Nama Pendamping : dr. Made Hasri Dewi / dr. Ni Gusti Made Noviani
Nama Wahana : RSAD Wira Bhakti Tk IV Mataram
No. Nama Peserta Presentasi Tanda Tangan

Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesunguhnya.
Pendamping
dr. Made Hasri Dewi / dr. Ni Gusti Made Noviani