hernia to mi

59
A.Pengertian Hernia adalah prostusi dari organ melalui lubang defektif yang didapat atau kongenital pada dinding rongga yang secara normal berisi organ. (Barbara Engram) Hernia adalah prostusi abnormal organ atau jaringan, atau bagian organ yang melalui struktur yang secara abnormal berisi bagian ini. (Monika Ester) Hernia adalah penonjolan isi perut, dari rongga yang normal melalui defek pada fasia dan muskuloaponeuretik dinding perut. (Mansjoer,Arif dkk.Kapita Selekta Kedokteran) B.Jenis-Jenis Hernia 1. Hernia Inguinalis Indirek Terjadi melalui cincin inguinalis dan melalui korola spermatikus melalui korola inguinalis.Umumnya terjadi pada pria daripada wanita.Insidennya tinggi pada bayi dan anak kecil.Hernia ini sangat besar dan sering turun keskrotum. 2. Hernia Inguinalis Direk Hernia ini melewati dinding abdomen diare kelemahan otot,tidak melalui kanal seperti pada hernia inguinalis dan femoralis direk;ini lebih umum pada lansia. 3. Hernia Femoralis Hernia femoralis terjadi melalui cincin femoral dan lebih umum pada wanita daripada pria.Ini mulai sebagai penyumbat lemak dikanalis femoralis yang membesar dan secara bertahap menarik peritoneum dan hampir tidak dapat dihindari kandung kemih masuk kedalam kantung.

Upload: zhevhabieancare

Post on 19-Jun-2015

2.918 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hernia to Mi

A.Pengertian

Hernia adalah prostusi dari organ melalui lubang defektif yang didapat atau kongenital pada dinding rongga yang secara normal berisi organ.

(Barbara Engram)

Hernia adalah prostusi abnormal organ atau jaringan, atau bagian organ yang melalui struktur yang secara abnormal berisi bagian ini.

(Monika Ester)

Hernia adalah penonjolan isi perut, dari rongga yang normal melalui defek pada fasia dan muskuloaponeuretik dinding perut.

(Mansjoer,Arif dkk.Kapita Selekta Kedokteran)

B.Jenis-Jenis Hernia

1. Hernia Inguinalis Indirek

Terjadi melalui cincin inguinalis dan melalui korola spermatikus melalui korola inguinalis.Umumnya terjadi pada pria daripada wanita.Insidennya tinggi pada bayi dan anak kecil.Hernia ini sangat besar dan sering turun keskrotum.

2. Hernia Inguinalis Direk

Hernia ini melewati dinding abdomen diare kelemahan otot,tidak melalui kanal seperti pada hernia inguinalis dan femoralis direk;ini lebih umum pada lansia.

3. Hernia Femoralis

Hernia femoralis terjadi melalui cincin femoral dan lebih umum pada wanita daripada pria.Ini mulai sebagai penyumbat lemak dikanalis femoralis yang membesar dan secara bertahap menarik peritoneum dan hampir tidak dapat dihindari kandung kemih masuk kedalam kantung.

4. Hernia Umbilikalis

Pada orang dewasa lebih umum pada wanita dan karena peningkatan tekanan abdominal.Ini biasanya terjadi pada orang yang gemik dan wanita Multipara.

C.Patofisiologi

1. Etiologi

Defek pada dinding otot mungkin kongenital karena kelemahan jaringan atau ruang luas pada ligamen inguinal atau dapat disebabkan oleh trauma.Tekana intraabdominal paling umum meningkat sebagai akibat dari kehamilan atau kegemukan menyangkut

Page 2: Hernia to Mi

berat juga menyebabkan peningkatan tekanan seperti pada batuk dan cedera traumatik karena tekanan tumpul.

2. Manifestasi Klinis

Adanya benjolan diselangkangan/kemaluan

Misalnya:Rasa sakit yang terus menerus

Adanya nyeri

Misalnya:Pasien gelisah dan muntah

Jari tangan dapat masuk pesibulus spermatikus sampai keanulus inguinalis interus

3. Perjalanan Penyakit

Mengangkat beban berat,kegemukan,batuk kronis

Peningkatan tekanan intraabdominalis

Defek dinding otot abdominal

Penonjolan isi perut/usus

Ket:Mengangkat beban berat,kehamilan,kegemikan atau batuk kronis yang dapat menyebabkan peningkatan tekana intraabdominal.Adanya peningkatan tekana intraabdominal dapat menimbulkan defek dinding otot abdominal.Defek ini terjadi karena adanya kelemahan jaringan atau ruang luas pada ligamen inguinal karena adanya defek dinding otot abdomen menyebabkan lubang embrional serta cincin hernia tidak menutup/melebar dimana dalam keadaan normal jari tangan tidak dapat masuk.Karena adanya pelebaran lubang embrional/cincin hernia menyebakan penonjolan isi perut/usus dari rongga yang normal.

4. Komplikasi

1. Terjadi perlengketan pada isi hernia dengan dinding kantong hernia tidak dapat dimasukkan lagi

2. Terjadi penekanan pada dinding hernia akibat makin banyaknya usus yang rusak

3. Pada strangulasi nyeri yang timbul lebih hebat dan kontinue menyebabkan daerah benjolan merah

Page 3: Hernia to Mi

D.Penatalaksanaan

Medis

1. Pemeriksaan Diagnostik

Sinar X

Pada abdomen akan menunjukkan kuantitas cairan atau gas

Pemeriksaan darah lengkap:Hb yang rendah dapat mengarah pada anemia/kehilangan darah dan keseimbangan oksigenasi jaringan dan pengurangan Hb yang tersedia dengan anestesi inhalasi,peningkatan Ht mengidetifikasikan dehidrasi.Penurunan Ht mengarah pada kelebihan cairan.

Waktu koagulasi mempengaruhi hemostatis intraoperasi/pascaoperasi

EKG:penemuan akan sesuatu yang sesuatu yang tidak normal membutuhkan prioitas perhatian untuk memberikan anestesi.

2. Farmakologi

Terapi obat analgetik

3. Pembedahan

Herniatomi

Dilakukan pembebasan kantong hernia sampai lehernya kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan jika ada perlekatan,kemudian diare posisi kantong hernia dijahit,ikat setinggi mungkin lalu dipotong.

Henia plastik

Dilakukan tindakan memperkecil anulis inguinalis interus dan memperkuat dinding belakang kanalis linguinalis

Keperawatan

1. Preoperatif hernia yang terserat sering kali dapat dilakukan dengan membaringkan pasien dengan kaki diangkat atau berbaring didalam bak air hangat dan mendorong naik maju hernia dengan arah rongga abdomen kembali.

2. Post operatif

Kompres Es bila timbul nyeri akibat post operatif seperti peradangan edema dan perdarahan

Sarankan pasien untuk tidak mengendarai kendaraan selama sakit ± 2 minggu

Page 4: Hernia to Mi

Aktivitas fisik tidak boleh dilakukan,seperti mengangkat beban berat,memotong/menarik,paling sedikt 6 minggu

E.Asuhan Keperawatan

a. Pengkajian

Aktivitas/istirahat:Perhatikan dan kaji adanya malaise/kelemahan

Sirkulasi :Perhatikan adanya takikardi

Eliminasi :Perhatiakn gejala konstipasi akibat tekanan hernia,perhatikan adanya

distensi abdomen,nyeri tekan atau nyeri lepas,kekakuan/bising usus

Makanan/cairan :Kaji adanya gejala anoreksia,mual dan muntah

Nyeri :Kaji nyeri pada benjolan hernia pada saat dipalpasi,perhatikan tanda-

tanda perilaku diberhati-hati berbaring kesamping dengan lutut ditekuk

F.Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri b.d insisi bedah

2. Kurang volume cairan b.d pembatasan pada operasi

3. Resiko tinggi infeksi b.d masuknya mikroorganisme sekunder terhadap luka

4. Defisit perawatan diri b.d kelemahan fisik

G.Perencanaan Asuhan Keperawatan

1. Dx 1.Nyeri b.d insisi bedah

Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam diharapkan nyeri dapat teratasi

KH :-Keluhan nyeri berkurang atau hilang (skala 0-1)

-Tampak rileks

-TTV dalam batas normal (TD:100/80 mmHg,N:60-100x/menit,S:360 C,RR:16-

20x/menit)

Intervensi:

Mandiri :-Selidiki keluhan nyeri,perhatikan lokasi,intensitas

Page 5: Hernia to Mi

-Anjurkan pasien untuk melaporkan nyeri segera

-Observasi TTV

-Kaji insisi bedah,perhatikan edema,perubahan kontur luka/inflamasi

-Berikan tindakan kenyamanan,misalnya:latihan nafas dalam,lingkungan

yang tenang dan tekhnik relaksasi

Kolaborasi:-Berikan analgesik,narkotik sesuai indikasi

2. Dx 2.Kurang volume cairan b.d pembatasan pasca operasi

Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam diharapkan kurang volume cairan dapat teratasi

KH :-Membran mukosa lembab

-Turgor kullit baik

-Haluaran urine adekuat

-intake Oral,Prenatal adekuat

-TTV dalam batas normal (TD:120/80x/menit,RR:16-20x/menit,S:360 C,N:60-

100x/menit

Intervensi:

Mandiri :-Awasi TD dan Nadi

-Lihat membran mukosa,turgor kulit dan pengisian kapiler

-Awasi masukan haluaran,catat warna urine,konsentrasi

Kolaborasi:-Pertahankan penghisapan gaster atau usus

-Berikan cairan infus dan elektrolit

3. Dx.3.Resiko tinggi infeksi b.d masuknya mikroorganisme sekunder terhadap luka

Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam diharapkan resiko infeksi tidak terjadi

KH :-Tidak ada tanda-tanda infeksi (Rubor,Dolor,Kalor,Tumor,Fungsiolaesa)

-TTV stabil

Page 6: Hernia to Mi

-Terdapat tanda-tanda penyyembuhan

Intervensi:

Mandiri :-Awasi TTV,Perhatikan demam,menggigil,berkeringat,meningkatnya nyeri

abdomen,perubahan mental

-Lakukan pencucian tangan yang baik dan perawatan luka yang baik,dan

perawatan luka septic

-Lihat insisi dan balutan drainase bila diindikasikan

Kolaborasi:-Ambil kultur contoh drainase bila diindikasikan

-Berikan antibiotik sesuai indikasi

4. Dx.4.Defisit perawatan diri b.d kelemahan fisik

Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam diharapkan Defisit Perawatan diri teratasi

KH :-Klien dapat memenuhi kebutuhan perawatan sendiri

Intervensi:

Mandiri :-Bantu klien dalam memenuhi kebutuhan dasar

-Hindari melakukan sesuatu untuk pasien yang dapt dilakukan pasien

sendiri

-Kaji hambatan terhadap partisipasi dalam perawatan diri

-Berikan perawatan sesuai kebutuhan

H.Implementasi

a. Pengertian

Adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik

b. Tahap pelaksanaan

1. Uraian persiapan terhadap keperawatan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan

Review terhadap keperawatan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan

Page 7: Hernia to Mi

Menganalisa pengetahuan dan ketrampilan keperawatan yang diperlukan

Mengetahui komplikasi dan tindakan keperawatan yang mungkin timbul

Menentukan dan mempersiapkan peralatan yang diperlukan

Mempersiapkan lingkungan yang kondusif sesuai tindakan

2. Dokumentasi

Mencatat semua tindakan yang dilakukan dan hasil dari tindakan tersebut dan waktu yang ditentukan

I.Evaluasi

1. Pengertian

Merupakan langkah akhir dari proses keperawatan dengan cara melakukan identifikasi sejauh mana tujuan dari renpra tercapai atau tidak

2. Jenis evaluasi

a. Evaluasi Proses (formatif)

Adalah aktivitas dari proses keperawatan dan hasil kualitas pelayanan tindakan keperawatn.Evaluasi proses harus dilakukan segera setelah perencanaankeperawatan dilaksanakan untuk membantu keefektifan terhadap tindakan

b. Evaluasi Hasil (Sumatif)

Adalah perubahan perilaku atau status kesehatan klien pada akhir tindakan keperawatan secara sempurna

c. Dokumentasi

Perawat mendokumentasikan hasil yang telah atau belum dicapai pada”Medical Record”penggunaan istilah yang tepat perlu ditekankan pada penulisannya untuk menghindari salah persepsi pemelasan dalam menyusun tindakan keperawatan lebih lanjut sudah tercapai atau tidak.Evaluasi dicatat dalam bentuk S.O.A.P

Daftar PustakaDoengoes,E.Marilyn,dkk.200.RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN.Edisi 3 Jakarta:EGC

Brunner & Suddarth.2002.BUKU AJAR KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH.Edisi 8.Vol 2.Jakarta:EGC

Page 8: Hernia to Mi

Rabu, 20 Mei 2009

ASKEP HERNIA

HERNIA

A. PENGERTIAN

Hernia adalah protusio (penonjolan) abnormal suatu organ atau bagian suatu organ melalui lubang (apertura) pada stuktur disekitarnya, umumnya protusio organ abdominal melalui celah dari dinding abdomen. (Sue Hinchliff, 1999 : 206).Hernia adalah penonjolan dari organ internal melalui pembentukan abnormal atau lemah pada otot yang mengelilinginya. (Winter Griffith, 1997 : 340). Hernia adalah tonjolan keluarnya organ atau jaringan melalui dinding rongga dimana organ tersebut seharusnya berada yang didalam keadaan normal tertutup. (suster nada, 21 juli 2007).

B. ETIOLOGI1. Lemahnya dinding rongga perut. Dapat ada sejak lahir atau didapat kemudian dalam hidup.

2. Akibat dari pembedahan sebelumnya.3. Kongenital a. Hernia congenital sempurnaBayi sudah menderita hernia kerena adanya defek pada tempat – tempat tertentu.b. Hernia congenital tidak sempurnaBayi dilahirkan normal (kelainan belum tampak) tapi dia mempunyai defek pada tempat – tempat tertentu (predisposisi) dan beberapa bulan ( 0 – 1 tahun) setelah lahir akan terjadi hernia melalui defek tersebut karena dipengaruhi oleh kenaikan tekanan intraabdominal (mengejan, batuk, menangis).4. Aquisial adalah hernia yang buka disebabkan karena adanya defek bawaan tetapi disebabkan oleh fakor lain yang dialami manusia selama hidupnya, antara lain :a. Tekanan intraabdominal yang tinggi.Banyak dialami oleh pasien yang sering mengejan yang baik saat BAB maupun BAK.b. Konstitusi tubuh.Orang kurus cenderung terkena hernia jaringan ikatnya yang sedikit. Sedangkan pada orang gemuk juga dapat terkena hernia karena banyaknya jaaringan lemak pada tubuhnya yang menambah beban kerja jaringan ikat penyokong pada LMR.c. Banyaknya preperitoneal fat banyak terjadi pada orang gemuk.d. Distensi dinding abdomen karena peningkatan tekanan intraabdominal.e. Sikatrik.f. Penyakit yang melemahkan dinding perut.g. Merokok h. Diabetes melitus

C. BAGIAN DAN JENIS HERNIABagian – bagian hernia :1. Kantong hernia Pada hernia abdominalis berupa peritoneum parietalis. Tidak semua hernia memiliki kantong, misalnya hernia incisional, hernia adiposa, hernia intertitialis.

Page 9: Hernia to Mi

2. Isi herniaBerupa organ atau jaringan yang keluar melalui kantong hernia, misalnya usus, ovarium, dan jaringan penyangga usus (omentum).

3. Pintu herniaMerupakan bagian locus minoris resistance yang dilalui kantong hernia.4. Leher herniaBagian tersempit kantong hernia yang sesuai dengan kantong hernia.5. Locus minoris resistence (LMR)Klasifikasi hernia :1. Menurut lokasinya a. Hernia inguinalis adalah hernia yang terjadi dilipatan paha. Jenis ini merupakan yang tersering dan dikenal dengan istilah turun berok atau burut.b. Hernia umbilikus adalah di pusat.c. Hernia femoralis adalah di paha.2. Menurut isinyaa. Hernia usus halusb. Hernia omentum3. Menurut penyebabnyaa. Hernia kongenital atau bawaanb. Hernia traumaticac. Hernia insisional adalah akibat pembedahan sebelumnya.4. Menurut terlihat dan tidaknyaa. Hernia externs, misalnya hernia inguinalis, hernia scrotalis, dan sebagainya.b. Hernia interns misalnya hernia diafragmatica, hernia foramen winslowi, hernia obturaforia.5. Menurut keadaannyaa. Hernia inkarserata adalah bila isi kantong terperangkap, tidak dapat kembali kedalam rongga perut disertai akibat yang berupa gangguan pasase atau vaskularisasi. Secara klinis hernia inkarserata lebih dimaksudkan untuk hernia irrenponibel.b. Hernia strangulata adalah jika bagian usus yang mengalami hernia terpuntir atau membengkak, dapat mengganggu aliran darah normal dan pergerakan otot serta mungkin dapat menimbulkan penyumbatan usus dan kerusakan jaringan.6. Menurut nama penemunyaa. Hernia petit yaitu hernia di daerah lumbosacral.b. Hernia spigelli yaitu hernia yang terjadi pada linen semi sirkularis diatas penyilangan vasa epigastrika inferior pada muskulus rektus abdominalis bagian lateral.c. Hernia richter yaitu hernia dimana hanya sebagian dinding usus yang terjepit. 7. Menurut sifatnyaa. Hernia reponibel adalah bila isi hernia dapat keluar masuk. Isi hernis keluar jika berdiri atau mengedan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus. b. Hernia irreponibel adalah bila isi kantung hernia tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga. 8. Jenis hernia lainnyaa. Hernia pantolan adalah hernia inguinalis dan hernia femuralis yang terjadi pada satu sisi dan dibatasi oleh vasa epigastrika inferior.b. Hernia scrotalis adalah hernia inguinalis yang isinya masuk ke scrotum secara lengkap.c. Hernia littre adalah hernia yang isinya adalah divertikulum meckeli.

D. PATHOFISIOLOGI

Page 10: Hernia to Mi

Kanalis inguinalis dalam kanal yang normal pada fetus. Pada bulan ke – 8 dari kehamilan, terjadinya desensus vestikulorum melalui kanal tersebut. Penurunan testis itu akan menarik peritoneum ke daerah scrotum sehingga terjadi tonjolan peritoneum yang disebut dengan prosesus vaginalis peritonea. Bila bayi lahir umumnya prosesus ini telah mengalami obliterasi, sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis tersebut. Tetapi dalam beberapa hal sering belum menutup, karena testis yang kiri turun terlebih dahulu dari yang kanan, maka kanalis inguinalis yang kanan lebih sering terbuka. Dalam keadaan normal, kanal yang terbuka ini akan menutup pada usia 2 bulan. Bila prosesus terbuka sebagian, maka akan timbul hidrokel. Bila kanal terbuka terus, karena prosesus tidak berobliterasi maka akan timbul hernia inguinalis lateralis kongenital.Biasanya hernia pada orang dewasa ini terjadi kerana usia lanjut, karena pada umur tua otot dinding rongga perut melemah. Sejalan dengan bertambahnya umur, organ dan jaringan tubuh mengalami proses degenerasi.Pada orang tua kanalis tersebut telah menutup. Namun karena daerah ini merupakan locus minoris resistance, maka pada keadaan yang menyebabkan tekanan intraabdominal meningkat seperti batuk – batuk kronik, bersin yang kuat dan mengangkat barang – barang berat, mengejan. Kanal yang sudah tertutup dapat terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis lateralis karena terdorongnya sesuatu jaringan tubuh dan keluar melalui defek tersebut. Akhirnya menekan dinding rongga yang telah melemas akibat trauma, hipertropi protat, asites, kehamilan, obesitas, dan kelainan kongenital dan dapat terjadi pada semua. Pria lebih banyak dari wanita, karena adanya perbedaan proses perkembangan alat reproduksi pria dan wanita semasa janin. Potensial komplikasi terjadi perlengketan antara isi hernia dengan dinding kantong hernia sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan kembali. Terjadi penekanan terhadap cincin hernia, akibat semakin banyaknya usus yang masuk, cincin hernia menjadi sempit dan menimbulkan gangguan penyaluran isi usus. Timbulnya edema bila terjadi obtruksi usus yang kemudian menekan pembuluh darah dan kemudian terjadi nekrosis. Bila terjadi penyumbatan dan perdarahan akan timbul perut kembung, muntah, konstipasi. Bila inkarserata dibiarkan, maka lama kelamaan akan timbul edema sehingga terjadi penekanan pembuluh darah dan terjadi nekrosis. Juga dapat terjadi bukan karena terjepit melainkan ususnya terputar. Bila isi perut terjepit dapat terjadi shock, demam, asidosis metabolik, abses.Komplikasi hernia tergantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia. Antara lain obstruksi usus sederhana hingga perforasi (lubangnya) usus yang akhirnya dapat menimbulkan abses lokal, fistel atau peritonitis.

E. PENATALAKSANAAN1. Terapi umumTerapi konservatif sambil menunggu proses penyembuhan melalui proses alami dapat dilakukan pada hernia umbilikalis pada anak usia dibawah 2 (dua) tahun. Terapi konservatif berupa alat penyangga dapat dipakai sebagai pengelolaan sementara, misalnya pemakaian korset pada hernia ventralis sedangkan pada hernia inguinal pemakaian tidak dianjurkan karena selain tidak dapat menyembuhkan alat ini dapat melemahkan otot dinding perut. ReposisiTindakan memasukkan kembali isi hernia ketempatnya semula secara hati – hati dengan tindakan yang lembut tetapi pasti. Tindakan ini hanya dapat dilakukan pada hernia hernia reponibilis dengan menggunakan kedua tangan. Tangan yang satu melebarkan leher hernia sedangkan tangan yang lain memasukkan isi hernia melalui leher hernia tadi. Tindakkan ini terkadang dilakukan pada hernia irreponibilis apabila pasien takut operasi, yaitu dengan cara : bagian hernia dikompres dingin, penderita diberi penenang valium 10 mg agar tertidur, pasien diposisikan trendelenberg. Jika reposisi tidak berhasil jangan dipaksa, segera lakukan operasi.

Page 11: Hernia to Mi

SuntikanSetelah reposisi berhasil suntikkan zat yang bersifat sklerotik untuk memperkecil pintu hernia.Sabuk herniaDigunakan pada pasien yang menolak operasi dan pintu hernia relatif kecil. b. Umumnya tindakkan operatif merupakan satu – satunya yang rasional.2. Hernioplastik endoscopya. Hernia inguinalisPengobatan konservatifTerbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi. Reposisi tidak dilakukan pada hernia inguinalis strangulata, kecuali pada pasien anak – anak. Reposisi dilakukan secara bimanual. Tangan kiri memegang isi hernia membentuk corong sedangkan tangan kanan mendorongnya kearah cincin hernia dengan tekanan lambat tapi menetap sampai terjadi reposisi. Reposisi dilakukan dengan menidurkan anak dengan pemberian sedatif dan kompres es diatas hernia. Bila reposisi ini berhasil anak disiapkan untuk operasi besok harinya. Jika reposisi hernia tidak berhasil, dalam waktu enam jam harus dilakukan operasi segera.Pengobatan operatifPengobatan operatif merupakan satu – satunya pengobatan hernia inguinalis yang rasional. Indikasi operatif sudah ada begitu diagnosis ditegakkan. Prinsip dasar operasi hernia terdiri dari herniatomy dan herniaraphy.- Herniotomy Dilakukan pembebasan kantong hernia sampai kelehernya, kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlenketan, kemudian reposisi. Kantong hernia dijahit, ikat setinggi mungkin lalu dipotong.- Hernioraphy Dilakukan tindakan memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.b. Hernia incarserataTidak ada terapi konservatif untuk hernia jenis ini. Yang harus dilakukan adalah operasi secepatnya. Jenis operasi : herniotomy. Prinsipnya adalah membuka dan memotong kantong hernia kemudian mengeluarkan isi kantong hernia (usus) dan mengembalikannya ke tempat asalnya hingga ileus hilang. Pada hernia irreponibils dapat kita perkirakan hal – hal yang akan terjadi pada isi hernia berdasarkan perhitungan waktu yaitu :a) kurang dari 24 jam setelah diagnosis, dapat di anggap isi hernia baru saja terjepit.b) 24 – 48 jam isi hernis mulai mengalami ischemia.c) 48 – 72 jam mulai terjadi ganggren.d) Lebih 3 hari isi hernia nekrosis.Selain dalam hitungan waktu, keadaan isi hernia dapat dilihat dari :a) Warna usus (membiru, ischemic atau nekrosis)b) Penilaian vaskularisasi Berikan NaCl hangat selama 5 menit pada usus, bila terjadi perubahan warna dari kebiruan menjadi kemerahan, berarti usus masih baik (viable). Bila setelah pemberian NaCl hangat warna usus masih tetap biru berarti usus telah mengalami nekrose (non - viable), harus direseksi secara end to end.c) Kemampuan peristaltic ususBila setelah pemberian NaCl hangat terjadi peristaltic berarti keadaan usus masih baik (viable).

Page 12: Hernia to Mi

Bila keadaan umum pasien baik tetapi ususnya non – viable, maka setelah herniotomy dilakukan reseksi usus non – viable tadi dikeluarkan dan diletakkan di atas paha yang dikenal dengan istilah VORLAGERUNG (letakan di muka / di luar). Dibuat lubang pada usus untuk keluarnya feses. Setelah keadaan umum pasien membaik baru operasi dapat dilanjutkan.Indikasi vorlagerung :a) usus non – viableb) KU pasien jelekc) Narcose yang lama

F. DIET dan AKTIVITYAktivity : hindari mengangkat barang yang berat sebelum atau sesudah pembedahan.Diet : tidak ada diet khusus. Tetapi seetelah operasi diet cairan sampai saluran gastrointestinal berfungsi lagi. Kemudian makan dengan gizi seimbang. Tingkatkan masukan serat dan tinggi cairan untuk mencegah sembelit dan mengejan selama buang air besar. Hindari kopi, teh, coklat, minumam berkarbonasi, minuman beralkohol, dan setiap makanan atau bumbu yang memperburuk gejala.

G. MEDICATIONSa. Analgesikb. Antibiotik untuk membasmi infeksi

H. NURSING MANAJEMENT1. Pengkajiana. Data subjektif- Sebelum operasi Adanya benjolan diselangkangan atau kemaluan Nyeri didaerah benjolan meski jarang dijumpai kalau ada biasanya dirasakan didaerah epigastrium atau dearah paraumbilikal berupa nyeri viseral karena regangan pada mesenterium sewaktu segmen usus halus masuk kedalam kantong hernia.Nyeri yang disertai mual – muntah, kembung.KonstipasiBayi menangis terusPada saat bayi menangis atau mengejan dan batuk – batuk kuat timbul benjolan.Pada hernia strangulata suhu badan dapat meninggi atau normal. Pada hernia obturatoria didapat keluhan nyeri seperti ditusuk – tusuk dan parastesia didaerah panggul, lutut, bagian medial paha akibat penekanan pada N. Obturatorius. Riwayat penyakit terdahulu : Riwayat batuk kronis dan tumor intraabdominal, bedah abdominal.Riwayat psikososial : klien merasa terganggu dengan adanya penyakitnya, klien tidak dapat beraktivitas dengan bebas. Riwayat penyakit sekarang : merasa ada benjolan di skrotum bagian kanan atau kadang – kadang mengecil / mneghilang. Bila menangis, batuk, mengangkat benda berat akan timbul benjolan lagi, timbul rasa nyeri pada benjolan dan timbul rasa kemeng disertai mual – muntah. Akibat komplikasi terdapat shock, demam, asidosis metabolik, abses, fistel, peritonitis.- Sesudah operasiNyeri didaerah operasiLemasPusing

Page 13: Hernia to Mi

Mual, kembung

b. Data objektif- Inspeksi Hernia reponibel terdapat benjolan dilipat paha yang muncul pada waktu berdiri, batuk, bersin atau mengedan dan mneghilang setelah berbaring.Hernia inguinal- Lateralis : uncul benjolan di regio inguinalis yang berjalan dari lateral ke medial, tonjolan berbentuk lonjong.- Medialis : tonjolan biasanya terjadi bilateral, berbentuk bulat.Hernia skrotalis : benjolan yang terlihat sampai skrotum yang merupakan tojolan lanjutan dari hernia inguinalis lateralis.Hernia femoralis : benjolan dibawah ligamentum inguinal.Hernia epigastrika : benjolan dilinea alba.Hernia umbilikal : benjolan diumbilikal.Hernia perineum : benjolan di perineum.- PalpasiCaranya : Titik tengah antar SIAS dengan tuberkulum pubicum (AIL) ditekan lalu pasien disuruh mengejan. Jika terjadi penonjolan di sebelah medial maka dapat diasumsikan bahwa itu hernia inguinalis medialis.Titik yang terletak di sebelah lateral tuberkulum pubikum (AIM) ditekan lalu pasien disuruh mengejan jika terlihat benjolan di lateral titik yang kita tekan maka dapat diasumsikan sebagai nernia inguinalis lateralis. Titik tengah antara kedua titik tersebut di atas (pertengahan canalis inguinalis) ditekan lalu pasien disuruh mengejan jika terlihat benjolan di lateralnya berarti hernia inguinalis lateralis jika di medialnya hernia inguinalis medialis.Hernia inguinalis : kantong hernia yang kosong kadang dapat diraba pada funikulus spermatikus sebagai gesekan dua permukaan sutera, tanda ini disebut sarung tanda sarung tangan sutera. Kantong hernia yang berisi mungkin teraba usus, omentum (seperti karet), atau ovarium. Dalam hal hernia dapat direposisi pada waktu jari masih berada dalam annulus eksternus, pasien mulai mengedan kalau hernia menyentuh ujung jari berarti hernia inguinalis lateralis dan kalau samping jari yang menyentuh menandakan hernia inguinalis medialis. lipat paha dibawah ligamentum inguina dan lateral tuberkulum pubikum.Hernia femoralis : benjolan lunak diHernia inkarserata : nyeri tekan.- PerkusiBila didapatkan perkusi perut kembung maka harus dipikirkan kemungkinan hernia strangulata. Hipertimpani, terdengar pekak,- AuskultasiHiperperistaltis didapatkan pada auskultasi abdomen pada hernia yang mengalami obstruksi usus (hernia inkarserata). - Colok duburTonjolan hernia yang nyeri yang merupakan tanda Howship – romberg (hernia obtutaratoria).- Pemeriksaan test diagnostik : rongent, USG.- Tanda – tanda vital : temperatur meningkat, pernapasan meningkat, nadi meningkat, tekanan darah meningkat.- Hasil laboratoriumLeukosit > 10.000 – 18.000 / mm3 Serum elektrolit meningkat.

Page 14: Hernia to Mi

2. Diagnosaa. Nyeri akut b/d agen injuri (biologi, kimia fisik, psikologis).NOC : - Mengenali faktor penyebab- Mengenali lamanya onset sakit- Mengunakan metode pencegahan non analgesik untuk mengatasi nyeri- Menggunakan analgetik sesuai kebutuhan- Mencari bantuan tenaga kesehatan- Melaporkan gejala kepada petugas kesehatan- Menggunakan sumber – sumber yang tersedia- Mengenali gejala – gejala nyeri- Mencatat pengalaman tentang nyeri sebelumnya- Melaporkan nyeri yang sudah terkontrol

Keterangan penilaian NOC :- Tidak dilakukan sama sekali- Jarang dilakukan- Kadang dilakukan - Sering dilakukan - Selalu dilakukan NIC- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi.- Observasi reaksi non verbal dan ketidaknyamanan.- Gunakan tehnik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeeri pasien.- Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri.- Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau.- Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan.- Kontrol lingkungan yang dapat menpengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan.- Kurangi faktor presipitasi nyeri.- Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non – farmakologi, dan interpersonal).- Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi.- Ajarkan tentang tehnik non – farmakologi.- Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri.b. Defisit volume cairan b/d kehilangan volume cairan secara aktif.NOCIndikator :- Tekanan darah dalam batas normal.- Rata – rata tekanan arteri dalam batas normal.- Tekanan vena sentral dalam batas normal.- Tekanan paru – paru dalam batas normal.- Nadi perifer teraba.- Tidak ada hipertensi ortostatik- Keseimbangan intake dan output selama 24 jam.- Tidak ada suara napas tambahan.- Berat badan stabil.- Tidak ada mata cekung- Tidak ada kebingungan

Page 15: Hernia to Mi

- Tidak haus berlebihan- Kelambaban kulit dalam batas normal- Elektrolit serum dalam batas normal- Nilai hematokrit dalam batas normal- BJ urin dalam batas normalKeterangan penilaian NOC :- Tidak dilakukan sama sekali- Jarang dilakukan- Kadang dilakukan - Sering dilakukan - Selalu dilakukan NIC - Monitor berat badan setiap hari- Pertahankan intake dan output yang akurat - Monitor status hidrasi (membran mokusa) yang adekuat- Monitor status nutrisi- Monitor intake dan output.

c. Resiko infeksi b/d trauma, kerusakan jaringan.NOC :Indikator :- Mengetahui resiko.- Memonitor faktor resiko lingkungan.- Memonitor resiko dari tingkah laku.- Mengembangkan kontrol resiko secara efektif.- Memodifikasi gaya hidup untuk mengurangi resiko menggunakan. dukungan personal untuk mengontrol resiko.- Berpartisipasi dalam screening untuk mengidentifikasi resiko.- Memonitor perubahan status kesehatan.Keterangan penilaian NOC :- Tidak dilakukan sama sekali- Jarang dilakukan- Kadang dilakukan - Sering dilakukan - Selalu dilakukan NIC:- Observasi dan laporkan tanda dan gejala infeksi seperti kemerahan, panas, nyeri, tumor, dan adanya fungsiolaesa.- Kaji temperatur klien tiap 4 jam.- Catat dan laporkan nilai laboratorium (leukosit, protein, serum, albumin).- Kaji warna kulit, kelembaban tesktur, dan turgor.- Gunakan strategi untuk mencegah infeksi nosokomial.- Tingkatkan intake cairan.- Istirahat yang adekuat- Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan.- Gunakan standard precaution dan gunakan sarung tangan selama kontak dengan darah, membran mukosa yang tidak utuh.- Ikuti transmisi pencegahan dasar untuk udara, droplet, dan kontak – kontak tranmitted microorganisme.- Ganti IV line sesuai dengan aturan yang berlaku.

Page 16: Hernia to Mi

- Pastikan perawatan aseptik pada IV line.- Pastikan tehnik perawatan luka secara tepat.- Dorong pasien untuk istirahat.- Berikan terapi antibiotak sesuai instruksi.- Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda – tanda gejala infeksi dan kalau terjadi untuk melapor kepada perawat.

http://rahimul.blogspot.com/2008/09/asuhan-keperawatan-hernia.html

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPerawatan bayi dan anak adalah perawatan yang ditujukan pada anak untuk meningkatkan derajat kesehatan pada anak melalui pencegahan penyakit atau injuri, pengobatan dan rehabilitasi pada anak yang mengalami masalah kesehatan. Dalam mengatasi masalah tersebut diatas, disinilah konsep asuhan keperawatan kita terapkan untuk meningkatkan kesehatan anak, salah satu masalah yang ditemukan pada anak adalah masalah bedah dari berbagai jenis tersebut salah satunya adalah kasus hernia yang memerlukan tindakan pembedahan, dimana menurut data RSCM pada 3 bulan terakhir dari 108 pasien dengan persentase (8%) dibandingkan dengan persentase penyakit bedah lainnya.Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari bagian muskulo-aponeurotik dinding perut. Hernia terdiri atas cincin, kantong dan isi hernia.Berdasarkan terjadinya hernia dibagi atas hernia bawaan atau kongenital dan hernia dapatan atau akuisita.Hernia diberi nama menurut letaknya umpamanya diafragma, inguinal, femoral.Menurut sifatnya, hernia dapat disebut hernia repnibel bial isi hernia dapat keluar masuk. Usus jika berdiri keluar dan mengedan dan masuk lagi bila berbaring atau didorong masuk perut – tidak ada keluhan nyeri atau ejala obstruksi usus. Bila isi kantong tidak dapat direposisi kembali kedalam rongga perut, hernia disebut hernia ireponibel. Ini biasanya disebabkan oleh perlekatan isi kantong. Pad peritoneum kantong hernia. Hernia ini disebut hernia akreta, tidak ada keluhan rasa nyeri ataupun tanda sumbatan usus.Hernia disebut hernia inkarserata atau hernia strangulate bila isinya terjepit oleh cincin hernia sehingga isi kanton terperangkap dan tidak dapa kembali kedalam rongga abdomen. Akibatnya, terjadi gangguan pasase atau vaskularisasi. Secara klinis hernia inkar serata lebih dimaksudkan untuk hernia ireponibel dengan gangguan pasase, sedangkan gangguan vaskularisasi disebut sebagai hernia strangulate. Pada kasus An. R hernia yang dialami adalah Hernia scrotalis sinistra srangulata, dimana usus masuk kedalam scrotalis dan terjepit didalamnya. Berdasarkan masalah tersebut diatas, maka penyusun mencoba untuk menyusun laporan kasus individu dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada An. R dengan Post Op Herniatomi di Hernia Scrotalis Strangulata, di ruang BCH RSCM untuk menerapkan Asuhan Keperawatan pada klien Post Op Herniatomi secara komprehensip.B. Tujuan Penulisan1. Tujuan UmumTujuan Umum dari pembuatan laporan kasus ini memeberikan gambaran dalam melaksanakan Asuhan keperawatan pada klien dengan Hernia Scrotalis dengan menggunakan metode pendekatan proses keperawatan.

Page 17: Hernia to Mi

2. Tujuan KhususTujuan Khusus dari pembuatan laporan inti ini adalah untuk memberikan gambaran tentang :a. Pengkajian keperawatan pada klien yang mengalami herniab. Diagnosa keperawatan pada klien yang mengalami herniac. Perencaan keperawatan pada klien yang mengalami herniad. Rasioanal dari rencaan keperawatan pada klien yang mengalami herniae. Pelaksanaan rencana keperawatan pada klien yang mengalami herniaf. Evaluasi tindakan keperawatan pada klien yang mengalami herniag. Faktor penunjang dan faktor penghambat dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada klien yang mengalami herniah. Alternatif penyelesaian masalah terhadap faktor penghambat yang ditemui dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien yang mengalami hernia scrotalisC. Metode PenulisanMetode yang digunakan pada penyusunan laporan ini adalah Metode Deskriptif, dimana penyusun melaporkan kondisi klien dengan apa adanya. Untuk memperoleh data yang akurat dalam penyusunan laporan inti ini maka kelompok menggunakan beberapa teknik pengumpulam data yaitu :

1. Teknik WawancaraDilakukan secara langsung pada keluarga klien dan perawat ruangan 2. ObservasiYaitu mengamati secara langsung prilaku klien sehari-hari3. Study LiteraturUntuk memperkuat landasan teori, penulis mencari informasi dari buku-buku yang terkuat dengan kasus tersebut4. Pemeriksaan FisikMelakukan pemeriksaan fisik secara langsung pada klien dengan : Insfeksi, Auskultasi, perkusi, palpasi5. Studi DokumentasiDengan mempelajari dokumentasi klien yang terdapat dalam status yang berisikan catatan keperawatan klien.D. Sistematika PenulisanSistematika Penulisan laporan kasus ini terdiri dari 5 Bab yaitu :BAB I : PENDAHULUAN yang terdiri dari Latar Belakang, Tujuan Umum dan Tujuan Khusus, Metode serta Sistematika Penulisan.BAB II : TINJAUAN TEORITIS yang terdiri dari Konsep Dasar, Pengertian, Type-Type Hernia, Etiologi, Manifestasi Klinis, Patofisiologis, Penatalaksanaan, Komplikasi, Konsep Dasar Asuhan Keperawatan terdiri dari Pengkajian, Diagnosa, Prinsip Intervensi dan Evaluasi Keperawatan.BAB III : TINJAUAN KASUS terdiri dari Gambaran Kasus, Diagnosa, Intervensi, Implementasi dan Evaluasi KeperawatanBAB IV : PEMBAHASAN di uraikan yang terdiri dari Definisi Diagnosa Keperawatan, Rasional Diagnosa, Data yang Menunjang Diagnosa, Implementasi, Evaluasi, Faktor Pendukung, Faktor Penghambat serta Alternatif Pemecahan Masalah.BAB V : PENUTUP terdiri dari Kesimpulan dan SaranDaftar PustakaLampiran

BAB IITINJAUAN TEORITIS

Page 18: Hernia to Mi

A. Konsep Dasar Hernia1. PengertianHernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan yang terdiri atas cincin, kantong, dan isi Hernia(Syamsul Hidayat R. dan Wim De Jong, 2005 : 523)Hernia adalah masuknya organ kedalam rongga yang disebabkan oleh prosesus vaginalis berobliterasi (paten)(Mansjoer, Arief, 200 : 382)2. Type-type Herniaa. 1) Diafragmatik : Hernia yang terjadi melalui foramen bochdalek : protrusi bagian organ abdomen melalui lubang pada diafragma2) Hiatal : Sliding : protusi struktur abdomen (biasanya lambung) melalui hiatus oesofagus.3) Abdominal : umbilical yaitu protusi usus dan omentum yang tertutup kulit lembut melalui dinding abdomen yang lemah disekitar4) Omfalokel : Protrusi visera intra abdominal kedasa korda umbilical kantong tertutup peritoneum tanpa kulit5) Gastroskisis : Protrusi isi intra abdomen melalui defek dinding abdomen lateral terhadap cincin umbilical ; tidak pernah terdapat kantong peritoneal.

b. Type Hernia1) Hernia Usus : Hernia yang terjadi karena organ masuk dan jaringan subkutan, lapisan otot atau aponeurosis. Peritoneum perietale dan jaringan preperitoneal, kantong hernia dengan usus yang dibagi menjadi 4 yaitu :a) Hernia reponibel tanpa inerserasai dan strangulasib) Hernia ireponibel atau hernia akreta karena perlekatanc) Hernia interserata atau hernia akreata karena perlekatand) Hernia sirangulata, ileus obstruksi, terjadi nekrosis sampai gangreng karena pendarah darah terganggu2) Hernia Ritcher : Bila strangulasi hanya Menjepit sebagian dinding usus3) Hernia interstisialis : Hernia yang terletak diantara lapisan otot perut 4) Hernia geser skrotalisa) Hernia biasa dengan isi didalam kantong herniab) Hernia geser / sliding hernia : kantong hernia kosong5) Hernia epigastrika : Benjolan terdiri atas penonjolan jaringan lemak preperiteneal yang tidak dapat dibedakan dari lipoma yang mengandung omentum dan tertutup6) Hernia spieghel : Hernia interstisial yant terletak antara m trans versus abdominalis dan m. eblueus abdominis internus 7) Hernia sibatrik : Terjadi pada bekas luka lapioratomy8) Hernia ingunlis : Terjadi karena anmali kongenital yang ditandai dengan lebarnya annulus internus sehingga dapat dilalui oleh kantong dan isi hernia

3. Etiologi- Ketidak patensian rongga yang tidak sempurna.- Anomaly kongenital atau karena sebab yang didapat.- Adanya prosesus vaginalis yang terbuka- Peninggian tekanan didalam rongga abdomen- Kelemahan otot dinding abdomen

Page 19: Hernia to Mi

4. Manifestasi KlinisTerdapat benjolan didaerah, vaginal dan atau scrotal yang hilang timbul. Timbul bila terjadi peningkatan tekanan peritonela misalnya mengedan, batuk-batuk, menangis . pasien tenang, benjolanakan hilang secara spontan.Pada pemeriksaan terdapat benjolan dilipat paha atau sampai scrotum, pada bayi bila menangis atau mengedan. Benjolan menghilang atau dapat dimaksudkan kembali berongga abdomen.Isi hernia dapat kembali kerongga peritorium disebut hernia inguinal reponibilitas, bila tidak dapat kembali disebut hernia inguinal ireponbilitis. Bila usus tidak kembali karena jepitan oleh annulus inguinasli, terjadi gangguan pembuluh darah dan gangguan pasase segmen usus yang terjepit. Keadaan ini disebut hernia hernia sirangulataHeria sirangulata lebih sering terjadi hernia sebelah kanan. Insiden tertinggi pada usia sekolah dibawah 1 tahun (31 %), namum rata-rata terjadi pada 12 % harus hernia.

5. PatofisiologiPeninggian tekanan intraabdomen akan mendorong lemak preperitoneal kedalam kanalis fenoralis yang akan menjadi pembuka jalan terjadimnya hernia.Faktor penyebab lainnya adalah kehamilan multirasa, obesitas dan degerasi jaringan ikat karena usia lanjut.Hernia femoralis sekunder dapat terjadi sebagai komplikasi. Herniorafi pada hernia ingunalis, terutama yang memakai tehnik Bassini atau shoul dice yang menyebabkan, fasia transversa dan ligamentum inguinale lebih tergesar ke ventrokranial sehingga dan liga mentum inguinale lebih tergeser ke ventrokranial sehingga kanalis femopalis lebih luas.Komplikasi yang paling sering timbul adalah strangulasi dengan segala akibatnya.Hernia femoralis keluar disebelah kahlah ligamentum inguinale pada fosa ovalis kadang-kadang hernia femoralis tidak teraba dari luar tertama bila merupakan Hernia Richter

Perkembangan herniaa. Penonjolan jaringan preperitoneal kedalam kronalis femoralisb. Penonjolan lebih besar diikuti permulaan herniac. Hernia femoralis dengan “lipoma” preperitoneald. Lipoma dengan hernia membelok kekranial setelah keluar dari fosa ovalise. Lipoma terletak cranial dari ligamentum inguinale6. PenatalaksanaanPada hernia femoralis tindakan operasi kecuali ada kelainan lokal atau umum. Operasi terdiri atas herniatomi disusul dengan hernioplastik dengan tujuan Menjepit annulus femonialisBisa juga dengan pendekatan krural, hernioplastik dapat dilakukan dengan menjahitkan ligamentum inguinale ke ligamentum cooper. Tehnik bassini melalui region inguinalis, ligamentum inguinale di jahitkan keligamentum lobunase gimbernati.Hernia inguinalis reponibilis yaitu herniatomi berupa ligasi plofesis vaginalis, soproksimal mungkin dilakukan secara efektif namun secepat mungkin kaena resiko terjadinya inkorserata.Hernia inguinalis inkarserataPada keadaan ini pasien dipuasakan, pasang NGT, infus dan disuntik sedaiba sampai pasien tertidur dalam posisi trendelenfburg dengan tertidur tekanan intra peritoneal.(Arif Masjoer, 2000. 383)Penatalaksanaan • Pra Operasi- Cegah menangis

Page 20: Hernia to Mi

- Beri posisi semi-fowler (H. Diafragmatik), terlentang (H. Femoralis)- Lakukan perawatan rutin jalur IV. Pengisapan NG. Puaskan- Hindari tindakan sendiri (mis. Siagen, koin)- Jaga agar kontong atau visera tetap lembab- Gunakan tindakan kenyamanan• Pasca Operasi- Lakukan perawatan dan observasi secara rutin- Berikan tindakan kenyamanan - Dukungan orang tua(Wong, 2004: 521)7. Komplikasi• Infeksi• Hematoma skrotalis• Hidrokel• Obstruksi ususB. Konsep Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Hernia1. Pengkajiana. Biodata / Identitasb. Pengkajian gastro intestinal1) Status hidrasia) Turgor kulit b) Membran mukosac) Intake dan output2) Abdomena) Nyerib) Bising ususc) Kembungd) Sistensi abdomene) Muntah frekhdensi dan karakteristikf) Kram dan tenesinus3) Psikososiala) Ketabahan b) Rewelc) Status emosional2. Diagnosa Keperawatana. Pre Operasi1) Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah dan puasa 2) Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat akibat muntah3) Kurang pengetahuan keluarga mengenai kondisi prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang penanganan atau mengingat salah interprestasib. Post Operasi1) Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan pembatasan masukan cairan serasa oral akibat prosedur tindakan medis2) Nyeri berhubungan dengan gangguan pada kulit jaringan, trauma pembedahan.3) Resiko tinggi terhadap keruskan integritas jaringan / kulit berhubungan dengan pemasangan prosedur intensif atau pembedahan, tindakan invasif4) Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan5) Gangguan penatalaksanaan perawatan dirumah berhubungan dengan kurangnya informasi3. Rencana Keperawatan

Page 21: Hernia to Mi

a. Pre Operasi1) Diagnosa 1- Pertahankan pencatatan yang ketat terhadap masukan dan keluarkan dan timbang berat badan- Pantau suhu tubuh, palpasi, denyut perifer- Kolaborasi pemberian cairan perineal sesuai indikasi2) Diagnosa 2- Observasi tanda-tanda mal nutrisi, kuku dan rambut rapuh, turgor kulit yang tidak elastis, peningkatan berat badan- Auskultasi bising usus- Observasi intake dan output nutrisi- Kolaborasi pemberian cairan perineal sesuai dengan kebutuhan (indikasi)3) Diagnosa 3- Tinjau ulang pembedahan / prosedur khusus dan harapan masa datang- Berikan informasi pada keluarga tentang penyakit anak dan tindakan therapeutik- Izinkan keluarga untuk berpartisipasi dalam program perawatan anak- Berikan support mental pada keluarga dalam menghadapi distress fisik /emosional untuk program / prosedur yang akan dilakukan terhadap anaknyab. Post Operasi1) Diagnosa 1- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran (termasuk pengeluaran cairan gastrointestinal) tinjau ulang, catat intra operatif- Observasi tanda-tanda vital, prosedur hipertensi, takikardi, turgor kulit dan membran mukosa- Pantau suhu kulit, palpasi denyut perifer2) Diagnosa 2- Evaluasi denyut nyeri secara regular (misalnya : setiap 2 jam sekali) catat karakteristik, lokasi dan intensitasnya- Kaji tanda-tanda vital, perhatikan takikardi, hipertensi dan peningkatan pernafasan- Kaji ketidak nyamanan yang mungkin selain dari prosedur operasi3) Diagnosa 3- Pertahankan pencucian tangan yang benar- Periksa luka secara teratur, catat karakteristik dan intensitas kulit- Pertahankan kesterilan semua peratalan- Kaji hasil pemeriksaan laboratorium- Kaji tanda-tanda infeksi pada area luka setiap kali tindakan 4) Diagnosa 4- Evaluasi kemampuan fisik dan emosi orang tua- Berikan penkespada keluarga mengenai penatalaksanaan keperawatan - Dorong keluarga untuk menganjurkan kekhawatiran tentang hasil pembedahan- Anjurkan pada orang tua tentang obstruksi/strangulasi terhadap tekanan4. Evaluasia. Pre Operasi- Kebutuhan cairan dapat terpenuhi- Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi- Pengetahuan orang tua meningkatb. Post Operasi- Kebutuhan cairan dapat terpenuhi- Rasa nyeri dapat teratasi- Integritas kulit baik

Page 22: Hernia to Mi

- Infeksi tidak terjadi- Penatalaksanaan perawatan dirumah dapat dilaksanakan dengan tepathttp://healthreference-ilham.blogspot.com/2008/07/kondas-hernia.html

DEFINISIHernia adalah : tonjolan keluarnya organ atau jaringan melalui dincling rongga dimana organ tersebut seharusnya berada yang didalam keadaan normal tertutup.Macam hernia :• Menurut lokalisasi / topografinya : hernia inguinalis, hernia umbilikalis, hernia femoralis.• Menurut isinya : hernia usus halus, hernia omentum.• Menurut terlihat atau tidaknya, bila terlihat disebut hernia externs, mis : hernia inguinalis, hernia scrotalis clan sebagainya, sedangkan bila ticlak terlihat dari luar disebut hernia interns, contohnya hernia diafragmatica, hernia foramen winslowi, hernia obturaforia.• Menurut kausanya : hernia kongenital, hernia traumatica, hernia insisional.• Menurut keadaan : Hernia reponibilis : bila isi hernia dapat climasukkan kembali.Hernia ireponibilis bila tidak dapat dimasukkan kembali.Hernia inkarserata bila tidak dimasukkan kembali dan ada gangguan jalannya isi usus.Hernia strangulate : bila ada gangguan sirkulasi ciarah.• Menurut Hama penemunya, sepertiHernia petit, yaitu hernia didaerah lumbo sacral.Hernia Spigelli, yaitu hernia yang terjadi pads linen semi sirkularis diatas penyilangan vasa epigastrika inferior pads muskulus rektus abdominatis bagian lateral.Hernia richter, yaitu hernia dimana hanya sebagian dinding usus yang terjepit.• Beberapa hernia lainnya :Hernia pantolan adalah hernia inguinalis & hernia femoralis yang terjadi pads satu sisi &dibatasi oleh vasa epigastrika inferior.Hernia scrotalis adalah hernia inguinalis yang isinya masuk ke scrotum secara lengkap.Hernia littre adalah hernia yang isinya adalah divertikulum meckeli.

PATOFISIOLOGIKanalis inguinalis dalam kanal yang normal pads fetus. Pada bulan ke 8 dari kehamilan, terjadinya desensus vestikulorum melalui kanal tersebut.Penurunan testis itu akan menarik peritoneum ke daerah scrotum sehingga terjadi tonjolan peritoneum yang disebut dengan prosesus vaginalis peritonea. Bila bayi lahir umumnya prosesus ini telah mengalami obliterasi, sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis tersebut. Tetapi dalam beberapa hal sering belum menutup, karena testis yang kiri turun terlebih dahulu dari yang kanan, maka kanalis inguinalis yang kanan lebih sering terbuka.Dalam keadaan normal, kanal yang terbuka ini akan menutup pads usia 2 bulan. Bila prosesus terbuka sebagian, maka akan timbul hidrokel. Bila kanalis terbuka terns, karena prosesus tidak berobliterasi maka akan timbul Hernia Inguinalis Lateral Kongenital. Pada orang tua, kanalis tersebut telah menutup. Namun karena daerah itu merupakan locus minoris resistensiae, maka pads keadaan yang menyebabkan tekanan, Intra -abdominal meninggi seperti batuk-batuk kronik, bersin yang kuat dan mengangkat barang-barang yang beret dan mengejan. Kanal yang sudah tertutup dapat terbuka kembali dan timbul Hernia Inguinalis Lateralis akvista karena terdorongnya suatu alai tubuh dan keluar melalui defek tersebut. Akhirnya menekan dinding rongga yang

Page 23: Hernia to Mi

telah melemas oleh trauma, kehamilan, obesitas & kelainan kongenital dan dapat terjadi pads semuaHernia Indirek merupakan tipe yang banyak dari biasanya paling banyak terjadi pada laki-laki. Sedangkan Hernia Direc lebih banyak terjadi pada orang tua. Hernia Umbilical dewasa kebanyakan pada wanita hamil dan kegemukan. Insisi Hernia banyak terjadi pada semua orang yang mengalami pembedahan.PENGKAJIANData SubyektifSebelum Operasi Adanya benjolan diselangkangan/kemaluan.Nyeri di daerah benjolan.Mual, muntah, kembung.Konstipasi.Tidak nafsu makan.Bayi menangis terns.Pada saat bayi menangis/mengejan dan batuk¬batuk kuat timbul benjolan.Sesudah OperasiNyeri di daerah operasi.Lemas.Pusing.Mual, kembung.Data ObyektifSebelum Operasi Nyeri bila benjolan tersentuh.Pucat, gelisah.Spasme otot.Demam.Dehidrasi.Terdengar bising usus pada benjolan.Sesudah OperasiTerdapat luka pada selangkangan.Puasa.Selaput mukosa mulut keying.Anak / bayi rewel.Data LaboratoriumDarahLeukosit > 10.000 - 18.000 /mm3.Serum elektrolit meningkat.Data Pemeriksaan Diagnostik - X.rayPotensial KomplikasiTerjadi perlekatan antara isi hernia dengan Binding kantong hernia sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan kembali.Terjadi penekanan terhadap cincin hernia, akibat semakin banyaknya usus yang masuk, cincin hernia menjadi sempit & menimbulkan gangguan penyaluran isi usus.Timbul edema bila terjadi obstruksi usus yang kemudian menekan pembuluh darah dan kemudian timbul nekrosis.Bila terjadi penyumbatan dan perdarahan akan timbul perut kembung, muntah dan obstipasi.Bila inkarserata dibiarkan, maka lama kelamaan akan timbul edema sehingga terjadi penekanan pembuluh darah & terjadi nekrosis. Juga dapat terjadi bukan karena terjepit, melainkan ususnya terputar.

Page 24: Hernia to Mi

Bila isi perut terjepit dapat terjadi ; shock, demam, acidosis metabolik, abses.

PENATALAKSANAAN MEDIKOperasi.Pemberian obat-obatan.Antibiotik. Analgetik.

DIAGNOSA KEPERAWATAN, HASIL YANG DIHARAPKAN DAN RENCANA TINDAKANSebelum OperasiDiagnosa Keperawatan 1.Nyeri berhubungan dengan adanya benjolan pads selangkangan.Hasil yang diharapkan :Nyeri berkurang sampai hilang secara bertahap.Pasien dapat beradaptasi dengan nyerinya, Rencana tindakan :Observasi tanda-tanda vitalObservasi keluhan nyeri, lokasi, jenis dan intensitas nyeriJelaskan penyebab rasa sakit, cars menguranginya.Beri posisi senyaman mungkin bunt pasien.Ajarkan tehnik-tehnik relaksasi = tarik nafas dalam.Bed obat-obat analgetik sesuai pesanan dokter.Ciptakan lingkungan yang tenang.Diagnosa Keperawatan 2.Kecemasan anak berhubungan dengan akan dilakukan tindakan pembedahan.Hasil yang diharapkan :Anak kooperatif dalam asuhan keperawatan.Ekspresi wajah tenang.Rencana tindakan :Kaji tingkat kecemasan pasien.Jelaskan prosedur persiapan operasi seperti pengambilan darah, waktu puasa, jam operasi.Dengarkan keluhan anak.Beri kesempatan anak untuk bertanya.Jelaskan pads pasien tentang apa yang akan dilakukan di kamar operasi denga terlebih dahulu dilakukan pembiusan.Jelaskan tentang keadaan pasien setelah dioperasi.Diagnosa Keperawatan 3.Kecemasan orang tua berhubungan dengan akan dilakukan tindakan pembedahan.Hasil yang diharapkan :Orang tua kooperatif dalam pendampingan perawatan.Rencana tindakanKaji tingkat kecemasan orang tua.Jelaskan prosedur persiapan operasi seperti pengambilan darah, waktu puasa, jam operasi.Dengarkan keluhan orang tua.Beri kesempatan orang tua untuk bertanya.Jelaskan pads orang tua tentang apa yang akan dilakukan dikamar operasi dengan terlebih dahulu dilakukan pembiusan.Jelaskan tentang keadaan pasien setelah dioperasi.Diagnosa Keperawatan 4.Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual, muntuh.

Page 25: Hernia to Mi

Hasil yang diharapkanTurgor kulit elastis.Rencana tindakanObservasi tanda-tanda vital tiap 4 jam.Puasakan makan & minum.Timbang berat baclan anak tiap hari.Kalau perlu pasang infus clan NGT sesuai program dokter.Hindarkan makan clan minum yang merangsang mual atau muntah.Observasi jumlah clan isi muntah.Catat clan informasikan ke dokter tentang muntahnya.Monitor clan catat cairan masuk clan keluar.Sesudah Operasi Diagnosa Keperawatan 1.Nyeri berhubungan dengan luka operasi.Hasil yang, diharapkan :Nyeri berkurang, secara bertahap.Rencana tindakan :Kaji intensitas nyeri pasien.Observasi tanda-tanda vital clan keluhan pasien.Letakkan anak pads tempat tidur dengan teknik yang tepat sesuai dengan pembedahan yang dilakukan.Berikan posisi tidur yang menyenangkan clanaman.Anjurkan untuk sesegera mungkin anak beraktivitas secara bertahap.Berikan therapi analgetik sesuai program medis.Lakukan tindakan keperawatan anak dengan hati-hati.Ajarkan tehnik relaksasi.Diagnosa Keperawatan 2.Resiko Tinggi Kekurangan Volume Cairan berhubungan dengan muntah setelah pembedahan.Hasil yang diharapkanTurgor kulit elastis, tidak kering.Mual clan muntah ticlak ada.Rencana tindakan :Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam.Monitor pemberian infus.Beri minum & makan secara bertahaP.Monitor tanda-tanda dehidrasi.Monitor clan catat cairan masuk clan keluar.Timbang berat badan tiap hari.Catat dan informasikan ke dokter tentang muntahnya.Diagnosa Keperawatan 3.Kerusakan Integritas kulit berhubungan dengan luka operasi.Hasil yang diharapkanLuka operasi bersih, kering, tidak ada bengkak. tidak ada perdarahan.Rencana tindakan :Observasi keadaan luka operasi dari tanda¬tanda peradangan : demam, merah, bengkak clan keluar cairan.Rawat luka dengan teknik steril.Jaga kebersihan sekitar luka operasi.

Page 26: Hernia to Mi

Beri makanan yang bergizi clan dukung pasien untuk makan.Libatkan keluarga untuk menjaga kebersihan luka operasi clan lingkungannya.Kalau perlu ajarkan keluarga dalam perawatan luka operasi.Diagnosa Keperawatan 4.Resiko Tinggi hypertermi berhubungan dengan infeksi pads luka operasi.Hasil yang diharapkan :Luka operasi bersih, kering, ticlak bengkak. ticlak ada perdarahan.Suhu dalam batas normal (36-37°C)Rencana tindakan :Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam.Beri terapi antibiotik sesuai program medik.Beri kompres hangat.Monitor pemberian infus.Rawat luka operasi dengan tehnik steril.Jaga kebersihan luka operasi.Monitor clan catat cairan masuk clan keluar.Diagnosa Keperawatan 5.Kurang pengetahuan tentang perawatan luka operasi berhubungan dengan kurang informasi. Hasil yang diharapkan :Orang tua mengerti tentang perawatan luka operasi.Orang tua clapat memelihara kebersihan luka operasi clan perawatannya.Rencana tindakan :Ajarkan kepada orang tua cara merawat luka operasi & menjaga kebersihannya.Diskusikan tentang keinginan keluarga yang ingin diketahuinya.Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.Jelaskan tentang perawatan dirumah, balutan jangan basah & kotor.Anjurkan untuk meneruskan pengobatan/ minum obat secara teratur di rumah, dan kontrol kembali ke dokter.

IMPLIKASI KEPERAWATANPemeriksaan LaboratoriumLekositosisDiagnosis Keperawatan :Potensial infeksi sekunder berhubungan dengan proses penyakit infeksi.Implikasi KeperawatanPeriksa tanda vital, tanda-tanda & gejala¬gejala infeksi clan peradangan.Informasikan ke dokter bila terjadi perubahan kondisi pasien (suhu, nadi, pernafasan).Obat-obatanAnti infeksi (Antibiotik)Pemakaian Umum Pengobatan dan pencegahan infeksi oleh bakteri. Cara keria Anti infeksi membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri (Bacteriostatik).Bakteri Patogen yang rentan, tidak menghambat aktivitas virus atau jamur.Anti infeksi terbagi dalam kategori-kategori, tergantung pads susunan kimia yang sama clan spektrum anti mikrobial.Kontra IndikasiIndividu yang telah diketahui sangat sensitif terhadap golongan penisilin atau cephalosporin. Sebagai perhatian, perlu dilakukan modifikasi dosis pasien yang menderita insufisiensi ginjal & hepar.

Page 27: Hernia to Mi

Penggunaan "broad spectrum" anti infeksi dalam waktu lama dapat menyebabkan jamur menjadi genes atau bakteri resisters.Implikasi KeperawatanPengkajianKaji tanda & gejala infeksi sebelum den selama terapi.Menentukan hipersensitivitas pads pasien yang mendapat golongan penicillin atau cephalosporin.Observasi tanda & gejala alergi terhadap antibiotik.Informasikan pads dokter bile timbul reaksi alergi.Kemungkinan Diagnose KeperawatanKurang pengetahuan tentang obat¬obatan.Ketidak patuhan dalam menjalani pengobatan.ImplementasiHampir semua antibiotik harus diberikan dalam Interval waktu yang sama dalam 24 jam, untuk mempertahankan kadar dosis teraupetik obat tersebut dalam serum.Penyuluhan pasien / keluarga :Ingatkan pasien agar meneruskan minum obat dalam interval waktu yang sama dalam 24 jam, sampai dosis obat tersebut habis, walaupun sudah merasa sembuh.Menganjurkan pasien untuk melaporkan tanda-tanda infeksi sekunder (rasa tebal pads lidah, gatal pads alat kelamin atau faeses berbau khas) pads dokter.EvaluasiDapat dievaluasi dengan hilangnya tanda & gejala infeksi.Analgetik (non narkotik / Non Steroid) Pemakaian Umum :Obat kelompok ini digunakan untuk mengontrol nyeri ringan / sedang demam & berbagai kondisi peradangan seperti : Rhematoid, Arthiritis atau Osteoarthritis. Acetaminophen mempunyai kekuatan analgetik & antipiretik tetapi tidak efektif sebagai anti peradangan.Cara keia Kelompok besar dari non narkotik analgetik adalah anti peradangan dengan non steroid. Mekanisme dari analgetik adalah untuk menghalangi sintesa prostaglandin di susunan saraf pusat & vasodilatasi.Kontra Indikasi :Peka terhadap aspirin.Golongan acetaminophen kurang aman bila dipakai oleh ibu-ibu hamil atau menyusui.Pencegahan:Penggunaan obat ini harus hati-hati pads pasien dengan riwayat peradangan gastrointestinal. Penyakit hati / ginjal / jantung yang berat & gangguan mass perdarahan juga pads wanita hamil.Interaksi :Golongan obat ini memperpanjang waktu perdarahan clan potensial mempengaruhi anti koagulan & trombolitik. Penggunaan obat yang lama clan kombinasi penukaran aspirin dapat menyebabkan meningkatnya efek sampingan pads saluran cerna & menurunkan efektivitas.Implikasi Keperawatan :Pengkajian :Pasien dengan asma, alergi aspirin & poiip hidung beresiko menjadi peka terhadap reaksi obat tersebut.Kaji rinitis, asma & urtikaria.Kaji nyeri / sakit : lokasi intensitas sebelum & 1 jam setelah pemberian analgetik.Kemungkinan Diagnosa Keperawatan :Perubahan rasa nyaman : nyeri.

Page 28: Hernia to Mi

Gangguan mobilisasi fisik b.d. rasa nyeri.Kurang pengetahuan b.d program. pengobatan.Implementasi :Jangan diberikan bersamaan dengan analgetik narkotika karena dapat menimbulkan efek ketagihan, bila diberikan juga, hanya dosis rendah.Agar dapat memberikan efek analgetik yang cepat, berikan obat tersebut 30 menit sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.Untuk mengurangi iritasi lambung dapat diminum dengan susu, makanan atau antasida (reaksi ini lambat tetapi tidak mengurangi luasnya absorbsi).Penyuluhan Pasien & keluarga :Ingatkan pasien & keluarga agar minum obat secara teratur sesuai instruksi, bila lupa segera diminum. Tetapi bila waktunya berdekatan dengan waktu pemberian yang kedua, jangan diminum (hindari dosis ganda).Obat analgetik dapat menyebabkan rasa kantuk atau pusing. Beritahu pasien untuk tidak melakukan aktivitas yang memerlukan konsentrasi/kewaspadaan sampai efek obat hilang.Beritahu dokter bila merasa gatal, kemerahan, demam, kedinginan, pengli¬hatan terganggu, tinitus, edema, tinja hitam, diare, atau sakit kepala.EvaluasiRasa nyeri berkurang.PENYULUHANHasil yang ingin dicapaiPasien clan keluarga dapat menjelaskan & mendemonstrasikan :Kondisi & prosedur - Obat-obatan & terapi. - Aktivitas / perawatan diri.Diet.Tindak lanjut yang diperlukan.Metode Ceramah.Diskusi.Materi Kondisi & prosedurPasien & keluarga diberi informasi mengenai kondisi saat ini, keluhan-keluhan yang dialami, seperti sakit pads daerah operasi, nyeri, sakit bila bergerak, perasaan mual, kadang muntah.Informasikan tentang tindakan pengobatan & perawatan yang akan diberikan untuk mengatasi keluhan pasien setelah operasi.Jelaskan pads pasien clan keluargaBila pasien mengalami sakit/nyeri pads daerah operasi, gunakan obat anti sakit yang tersedia.Perasaan sakit pads daerah sekitar operasi adalah hal yang normal setelah operasi clan akan berkurang atau hilang setelah 2 - 3 hari. Informasikan pads dokter yang merawat bila terjadi peningkatan suhu tubuh beberapa hari setelah operasi.Bila terjadi perdarahan segera bawa ke dokter yang merawat.Usahakan tidak batuk keras untuk mencegah terjadinya perdarahan. Bila perlu minta obat batuk pads dokter yang merawat.Obat-obatan dan terapiPenyuluhan yang dibutuhkan adalah mengenai Hama obat, manfaat dosis, waktu, cara pemberian, efek samping, Berta keluhan ¬keluhan yang harus dilaporkan.Aktivitas / perawatan diriSesudah pengaruh narkose hilang, pasien dianjurkan mobilisasi secara bertahap, perawatan diri yang perlu diperhatikan adalah memelihara kebersihan luka operasi, jangan basah, kotor dan memperhatikan tanda-tanda infeksi pads daerah operasi. Batasi aktivitas / latihan yang berat.

Page 29: Hernia to Mi

DietBila sudah sadar betul, pasien diperbolehkan makan & minum.Tidak ada pantangan.Tindak lanjut yang diperlukanSesuai dengan program medik pengontrolan untuk mengevaluasi penyembuhan luka dan melakukan konsultasi pads dokter yang merawat.http://susternada.blogspot.com/2007/07/hernia.html

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGANHERNIA

PENGERTIANKeluarnya isi rongga tubuh atau abdomen lewat suatu celah pada dinding yang mengelilinginyaTIPE HERNIA-Hernia Redusible :Jaringan yang keluar mudah dikembalikan kedalam rongga abdomen.-Hernia Iredusible :Jaringan yang keluar tidak mudah dikembalikan kedalam rongga abdomen karena adanya plengketan pada kantong tsb.-Hernia Stranggulata :Leher kantong sebagai torniquet menyumbat aliran darah shg lumen usus dan usus menjadi kematian jaringan beberapa jam.

MACAM HERNIA-H. Diafragmatika -H. Inguinalis/Scrotalis -H. Femoralis -H. Umbilikalis -H. Insisional -H. Epigastrika

ETIOLOGI-Kongenital -Kegemukan -Kehamilan -Batuk kronis -Mengangkat benda berat

PATOFISIOLOGI-Defek dinding otot mungkin kongenital karena kelemahan jaringan atau ruang luas pada ligamen inguinal atau karena trauma.-Tekanan intraabdominal meningkat sebagai akibat dari kehamilan atau kegemukan, mengangkat berat, batuk dan cedera traumatik tekanan tumpul.-Bila kedua faktor ini bersama dengan kelemahan otot, maka mengalami hernia.

PENATALAKSANAAN MEDIKAL-Pemberian penyokong atau bantalan yang diikatkan ditempatnya dengan sabuk.-Insisi untuk membuang kantung hernia dan otot ditutup dengan kencang di atas area

Page 30: Hernia to Mi

tersebut. Pada insufisiensi massa otot digunakan graft mata jala tembaga (steel mesh) utk menguatkan area herniasi.

PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan : 1. Nyeri (saat mengejan) bd kondisi hernia atau intervensi pembedahan Tujuan :Nyeri menurun dalam 1 jam intervensi, ditandai penururunan skala nyeri, tidak meringis.

Intervensi Keperawatan :-Kaji dan catat keadaa nyeri ; jenis, lokasi, durasi, pencetus, yang menurunkan nyeri.-Beri tahu untuk menghindari mengejan, meregang, batuk dan mengangkat berat. Anjurkan menekan insisi dengan tangan atau bantal selama batuk.-Ajarkan tentang pemasangan penyokong skrotal tau kompres es untuk membatasi edema dan mengendalikan nyeri.-Gunakan tindakan distraksi, interaksi verbal, gosokan punggung dan latihan relaksasi.-Berikan analgesik sesuai program.

2. Retensi kemih bd nyeri, trauma dan penggunaan anestesi selama pembedahan abdomen bawah.Tujuan :Pasien berkemih tanpa kesulitan, ditandai haluaran 100 ml setiap berkemih dan 1000-1500 ml lebih dalam 24 jam.

Intervensi Keperawatan :-Kaji dan catat distensi suprapubik atau tidak bisa berkemih -Pntau haluaran urine.-Permudah berkemih dengan posisi.

3. Kurang pengetahuan ; komplikasi GI bd adanya hernia dan tindakan untuk mencegah kekambuhan.Tujuan :-Pengetahuan meningkat, ditandai pasien mengungkapkan tanda dan gejala komplikasi GI.

Intervensi Keperawatan :-Ajarkan untuk waspada dan melaporkan nyeri berat, mual dan muntah, demam, distensi abdomen yang memperberat serangan inkarserata atau strangulasi usus.-Anjurkan diet atau suplemen tinggi serat dan masukkan cairan 2-3 liter perhari.-Ajarkan mekanika tubuh yang tepat untuk bergerak dan mengangkat.

http://khaidirmuhaj.blogspot.com/2008/12/askep-hernia.html

Hernia adalah suatu keadaan keluarnya jaringan organ tubuh dari suatu ruangan melalui suatu celah atau lubang keluar di bawah kulit atau menuju rongga lain, dapat kongenital ataupun aquisita.

Bagian-bagian Hernia1. kantong hernia

Page 31: Hernia to Mi

Pada hernia abdominalis berupa peritoneum parietalis. Tidak semua hernia memiliki kantong, misalnya : hernia incisional, hernia adipose dan hernia intertitialis.2. isi herniaBerupa organ atau jaringa yang keluar melalui kantong hernia. Pada hernia abdominalis berupa usus.3. pintu herniaMerupakan bagian locus minoris resistence yang dilalui kantong hernia.4. leher herniaBagian tersempit kantong hernia yang sesuai dengan kantong hernia5. locus minoris resistence (LMR)

Causa Hernia1. Kongenitala) Hernia congenital sempurnaBayi sudah menderita hernia sejak lahir karena adanya defek pada tempat-tempat tertentub) Hernia congenital tidak sempurnaBayi dilahirkan normal (kelainan belum tampak) tetapi ia mempunyai defek pada tempat-tempat tertentu (predisposisi) dan beberapa bulan (0-1 tahun) setelah lahir akan terjadi hernia melalui defek tersebut karena dipengaruhi oleh kenaikan tekanan intraabdominal (mengejan, batuk, menangis).2. AquisitalAdalah hernia yang bukan disebabkan karena adanya defek bawaan tetapi disebabkan oleh factor lain yang dialami manusia selama hidupnya, antara lain :a) Tekanan intraabdominal yang tinggiBanyak dialami oleh pasien yang sering mengejan baik saat BAB maupun BAK. Misalnya pada pasien BPH, batu uretra, konstipasi, penderita batuk kronis, partus, asites, dll.b) Konstitusi tubuhOrang kurus cenderung terkena hernia karena jaringa ikatnya yang sedikit. Sedangkan pada orang gemuk juga dapat terkena hernia karena banyaknya jaringan lemak pada tubuhnya yang menambah beban kerja jaringan ikat penyokong pada LMR.c) Banyaknya preperitoneal fatBanyak terjadi pada orang gemuk. d) Distensi dinding abdomenKarena peningkatan tekanan intrabdominal.e) Sikatrikf) Penyakit yang melemahkan dinding perut

Klasifikasi1. berdasarkan klinis

Page 32: Hernia to Mi

• H. ReponibilisOrgan yang mengalami hernia (isi) bias keluar masuk kantong hernia secara aktif maupun pasif, dapat direposisi tanpa operasi.• H. IrreponibilisOrgan yang mengalami hernia tidak dapat kembali ke cavum abdominalis kecuali tanpa bantuan operasi.• H. StrangulasiAdalah H. Irreponibilis yang sudah terjadi gangguan vaskularisasi.• H. IncaserataAdalah H. Irreponibilis yang sudah disertai tanda-tanda ileus mekanik, di mana usus terjepit.2. berdasarkan arah herniasi• H. EksternaPenonjolannya dapat dilihat dari luar. a. H.I.Medialis dan Lateralisb. H. Femoralisc. H. Umbilicusd. H. Epigastricae. H. Lumbalisf. H. Obturatoriag. H. Semilunarish. H. Perinealisi. H. Ischiadica• H. InternaBila isi hernia masuk ke dalam rongga lain, misalnya cavum thorax, cavum abdomen.a. H. Epiploici WinslowiHerniasi viscera abdomen melalui foramen omentaleb. H. Bursa Omentalisc. H. Mesentericad. H. Retroperitonealise. H. Diafragmatica3. berdasarkan keberadaan kantong hernia• H. berkantong• H. tidak berkantong4. berdasarkan waktu berlangsungnya• H. Insipidus/iminenHernia tahap awal dimana gejala yang ditimbulkan masih sangat sedikit. Pasien belum merasa sakit, hanya rasa tidak enak pada perut.• H. Richter/H.LittreMerupakan H. Incaserata atau Strangulasi di mana hanya sebagian dari lingkaran usus yang tersangkut. Tetapi benjolan hernia tidak ditemukan. Pada H. Littre mengandung diverticulum meckel.• H. ManifestHernia yang sudah turun melalui jalan hernia dan teraba ada benjolan.5. hernia lainnya• H. SlidingIsi kantong hernia adalah dinding posterior dari hernia itu sendiri.• H. IntertitialisDimana sebagian usus terletak antara 2 lapisan dinding abdomen.• H. PermagnaHernia di mana lebih dari separuh rongga perut masuk ke kantong hernia.

Page 33: Hernia to Mi

• H. UnilateralHernia yang terjadi pada satu sisi tubuh saja.• H. DuplexHernia yang terjadi pada kedua sisi tubuh.• H. PantolanYaitu H.I.L. dan medialis terjadi bersamaan pada satu sisi tubuh yang sama.

Diagnosis1. Anamnesaa. Adanya benjolan dilipat paha (hernia inguinalis, femoralis)b. Keluhan nyeri jarang dijumpai, kalau ada biasanya dirasakan didaerah epigastrium atau daerah paraumbilikal berupa nyeri viseral karena regangan pada mesenterium sewaktu segmen usus halus masuk kedalam kantong hernia.c. Nyeri yang disertai mual atau muntah (bila terjadi inkarserasi karena ileus atau strangulasi karena nekrosis atau gangren). d. Pada hernia strangulata suhu badan dapat meninggi/normale. Pada hernia epigastrika penderita sering mengeluh perut kurang enak dan mual, mirip keluhan pada kelainan kandung ampedu, tukak peptik atau hernia hiatus esophagus. f. Pada hernia obturatoria didapatkan keluhan nyeri seperti ditusuk-tusuk dan parastesia didaerah panggul, lutut dan bagian medial paha akibat penekanan pada n.obturatorius.2. Pemeriksaan fisik a. Inspeksi i. Hernia reponibel • terdapat benjolan dilipat paha yang muncul pada waktu berdiri, batuk, bersin,atau mengedan dan menghilang setelah berbaringii. Hernia inguinalis • Lateralismuncul penonjolan di regio inguinalis yang berjalan dari lateral atas ke medial bawah.tonjolan berbentuk lonjong• medialistonjolan biasanya biasanya terjadi bilateral tonjolan berbentuk bulat

iii. Hernia skrotalis• Benjolan yang terlihat sampai ke skrotum yang merupakan tonjolan lanjutan dari hernia inguinalis lateralis iv. Hernia femoralis • Benjolan dibawah ligamentum inguinalv. Hernia epigastrika • Benjolan dilinea alba vi. Hernia umbilikal• Benjolan diumbilikal vii. Hernia perineum• Benjolan di perineum

b. PalpasiCaranya :• Titik tengah antar SIAS dengan tuberculum pubicum (A.I.L)ditekan lalu pasien disuruh

Page 34: Hernia to Mi

mengejan. Jika terjadi penonjolan di sebelah medial maka dapat diasumsikan bahwa itu adalah H.I.Medialis• Titik yang terletak di sebelah lateral tuberkulum pubikum (A.I.M) ditekan lalu pasien disuruh mengejan jika terlihat benjolan di lateral titik yang kita tekanmaka dapat diasumsikan sebagai H.I.Lateralis• Titik tengah antara kedua titik tersebut di atas (pertengahan canalis inguinalis) ditekan lalu pasien disuruh mengejan jika terlihat benjolan di lateralnya berarti H.I.L., jika di medialnya H.I.Medialisi. Hernia inguinalis• Kantong hernia yang kosong kadang dapat diraba pada funiculus spermatikus sebagai gesekan dari dua lapis kantong yang memberikan sensasi gesekan dua permukaan sutera. Tanda ini disebut tanda sarung tangan sutera.• Kantong hernia yang berisi, maka tergantung isinya. Mungkin teraba usus, omentum (seperti karet) atau ovarium. • Dalam hal hernia dapat direposisi pada waktu jari masih berada dalam annulus eksternus, pasien diminta mengedan . kalau hernia menyentuh ujung jari, berarti hernia inguinalis lateralis, dan kalau samping jari yang menyentuh menandakan hernia inguinalis medialis.ii. Hernia femoralis • Benjolan lunak di lipat paha dibawah ligamentum inguinal dan lateral tuberkulum pubikumiii. Hernia inkarserata • Nyeri tekan

c. Perkusi i. Bila didapatkan perkusi perut kembung maka harus dipikirkan kemungkinan hernia strangulate

d. Auskultasii. Hiperperistaltis didapatkan pada auskultasi abdomen pada hernia yang mengalami obstruksi usus (hernia inkarserata)

e. Colok dubur i. Tonjolan hernia yang nyeri yang merupakan tanda Howship-Romberg (hernia obturatoria)

3. Pemeriksaan laboratoriuma. Nekrosis/ gangrene pada hernia strangulata didapatkan leukositosisb. Radiologis, untuk hernia interna

Diagnosis banding 1. Hidrokel testis/funikuli2. Varikokel 3. Limfadenopati inguinal 4. abses inguinal

Penatalaksanaan 1. Terapi umuma. Terapi konservatif sambil menunggu penyembuhan melalui proses alami dapat dilakukan pada hernia umbilikalis sebelum anak berumur dua tahun. Terapi konservatif berupa alat penyangga dapat dipakai sebagai pengelolaan sementara, misalnya pemakaian korset pada

Page 35: Hernia to Mi

hernia ventralis sedangkan pada hernia inguinalis pemakaiannya tidak dianjurkan karena selain tidak dapat menyembuhkan alat ini dapat melemahkan otot dinding perut. • ReposisiTindakan memasukkan kembali isi hernia ke tempatnya semula secara hati-hati dengan tindakan yang lembut tetapi pasti. Tindakan ini hanya dapat dilakukan pada hernia reponibilis dengan menggunkan kedua tangan. Tangan yang satu melebarkan leher hernia sedangkan tangan yang lain memasukkan isi hernia melalui lejher hernia tadi. Tindakan ini terkadang dilakukan pada hernia irreponibilis apabila pasien takut dioperasi, yaitu dengan cara : bagian hernia dikompres dingin, penderita diberi penenang valium 10 mg agar tertidur, pasien diposisikan Trendelenberg. Jika reposisi tidak berhasil jangan dipaksa, segera lakukan operasi.

• SuntikanSetelah reposisi berhasil suntikan zat yang bersifat sklerotik untuk memperkecil pintu hernia.• Sabuk Herniadigunakan pada pasien yang menolak operasi dan pintu hernia relative kecil.b. Umumnya terapi operatif merupakan terapi satu-satunya yang rasional 2. Hernioplastik endoskopiHernia inguinalisa. Pengobatan konservatifi. terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi. Reposisi tidak dilakukan pada hernia inguinalis strangulata, kecuali pada pasien anak-anak. Reposisi dilakukan secara bimanual. Tangan kiri memegang isi hernia membentuk corong sedangkan tangan kanan mendorongnya kearah cincin hernia dengan tekanan lambat tapi menetap sampai terjadi reposisi. Reposisi dilakukan dengan menidurkan anak dengan pemberian sedative dan kompres es diatas hernia. Bila reposisi ini berhasil anak disiapkan untuk operasi pada hari berikutnya. Jika reposisi hernia tidak berhasil, dalam waktu enam jam harus dilakukan operasi segera b. Pengobatan operatifi. Pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia inguinalis yang rasional. Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis ditegakkan. Prinsip dasar operasi hernia terdiri dari herniotomi dan hernioplasti.• Herniotomi Dilakukan pembebasan kantong hernia sampai kelehernya, kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian direposisi. Kantong hernia dijahit, ikat setinggi mungkin lalu dipotong.• HernioplastiDilakukan tindakan memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis

Penanganan Hernia Incaserata• Tidak ada terapi konservatif untuk hernia jenis ini. Yang harus dilakukan adalah operasi secepatnya untuk menghilangkan ileus.• Jenis operasi : herniotomy. Prinsipnya adalah membuka dan memotong kantong hernia kemudian mengeluarkan isi kantong hernia (usus) dan mengembalikannya ke tempat asalnya hingga ileus hilang.• Pada hernia irreponibilis dapat kita perkirakan hal-hal yang akan terjadi pada isi hernia berdasarkan perhitungan waktu, yaitu :- kurang dari 24 jam setelah diagnosis, dapat dianggap isi hernia baru saja terjepit- 24-48 jam : isi hernia mulai mengalami ischemia

Page 36: Hernia to Mi

- 48-72 jam : mulai terjadi ganggren- > 3 hari : isi hernia nekrosis• Selain dengan perhitungan waktu, keadaan isi hernia juga dapat dilihat dari :- warna usus (membiru, ischemic atau necrose)- penilaian vaskularisasiberikan NaCl hangat selama 5 menit pada usus, bila terjadi perubahan warna dari kebiruan menjadi kemerahan berarti usus masih baik (viabnle)bila setelah pemberian NaCl hangat warna usus tetap biru berarti usus telah mengalami nekrose (non-viable), harus direseksi secara end to end

- kemampuan peristaltic ususbila setelah pemberian NaCl hangat terjadi peristaltic berarti keadaan usus masih baik (viable)• Bila keadaan umum pasien baik tetapi ususnya non-viable, maka setelah herniotomy dilakukan reseksi usus non-viable tadi lalu lubang hernia ditutup dengan hernioraphy dan hernioplasty.• Bila keadaan umum pasien jelek, usus non-viable, maka untuk tahap awal tetap dilakukan hernotomy kemudian usus yang non-viable tadi dikeluarkan dan diletakkan di atas paha yang dikenal dengan istilah VORLAGERUNG (letakkan di muka/ di luar). Dibuat lubang pada usus untuk keluarnya feses. Setelah keadaan umum pasien membaik baru operasi dapat dilanjutkan.• Indikasi Vorlagerung :- usus non-viable- KU pasien jelek- Narcose (pembiusan) yang lama

HERNIA INGUINALIS LATERALIS

DefinisiHIL adalah hernia yang melalui annulus inguinalis lateralis/abdominalis/internus dan mengikuti jalannya spermatic cord di cannalis inguinalis dan dapat melalui annulus inguinalis subkutan (externus) sampai scrotum.Anatomi canalis inguinalisCanalis inguinalis adalah suatu saluran miring dengan panjang 4 cm pada orang dewasa. Canalis inguinalis memiliki 2 dinding (anterior dan posterior), 2 pintu (annulus inguinalis lateral/internus dan annulus inguinalis medialis/externus), punya lantai dan atap.Dinding anterior : aponeurosis m.obliquus externus abdominis dan diperkuat oleh serabut-serabut m. obliqus internus dan kadang-kadang m. transverses abdominalis.Dinding posterior : fascia tranversa yang di sebelah medial diperkuat oleh conjoint tendon (gabungan tendo dari m. tranversus abdominis dengan m.obliqus internus). Dan di belakangnya ada peritoneum parietale.Lantai : permukaan superior ligamentum inguinalis dan ligamentum lacunaeAtap : tepi bebas dari m. obliqus internus (muka) dan tepi bebas dari m. transversus abdominalisHernia sering terjadi melewati kanalis ini, yang masuk dari annulus ingunalis lateralis terutama pada laki-laki karena ada jalur yang dibentuk akibat penurunan testis dari kavum obdominale menuju scrotum. Hernia jenis ini dikenal dengan nama hernia ingunalis lateral atau hernia ingunalis indirek atau hernia oblique. Jika isi hernia sampai ke scrotum disebut hernia scrotalis.

Page 37: Hernia to Mi

Pada hernia ingunalis lateralis akan membentuk penonjolan diatas ligamentum ingunale yang berbentuk lonjong. Hernia ingunalis lateralis juga dapat terjadi pada wanita dan penonjolan terjadi pada labium mayus. Tapi kasus ini sangat jarang terjadi.Canalis ingunalis berjalan dari dorso cranial lateral ke ventrocaudal medial. Canalis ini banyak dilalui nervi dan vasa darah. Di sebelah dalam ia disilangi oleh vasa epigastrica inferior (cabang vasa iliaca externa).Jadi untuk membedakan hernia inguinalis lateralis dengan medialis adalah berdasarkan letaknya terhadap a/v epigatrica inferior.Isi : Funicullus spermaticusA dan V spermaticaN. IlioinguinalN. IliofemoralLMRa. KongenitalPada annulus inguinalis lateralis/internus. Hal ini sesuai proses embriologik turunnya testis dari cavum abdominalis ke scrotum melalui canalis inguinalis. Normalnya akan terjadi obliterasi dari processus vaginalis peritonii. Pada keadaan ini terjadi kegagalan obliterasi proc. Vaginalis peritonii (proc. Vaginalis peritonii persisten). Saat bayi mengejan dan menangis, pada daerah lipat paha terlihat bentukan seperti pita halus disebut Silk Sign.b. AquisitalPada bagian lateral fovea ingunalis lateralis di mana ductus deferens dan vasa spermatica berlalu di tempat itu. Jadi buak di annulus inguinalis.

http://asuhankesehatan.blogspot.com/2009/03/hernia.html

BAB IIKONSEP DASAR

A. PENGERTIANHernia merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan (Sjamsuhidajat, 1997, hal 700).Hernia adalah keluarnya bagian dalam dari tempat biasanya. Hernia scrotal adalah burut lipat paha pada laki-laki yang turun sampai ke dalam kantung buah zakar (Laksman, 2002, hal 153).Hernia scrotalis adalah hernia yang melalui cincin inguinalis dan turun ke kanalis pada sisi funikulus spermatikus pada bagian anterior dan lateral, yang dapat mencapai scrotum, hernia ini disebut juga hernia inguinalis indirect (Sachdeva, 1996, hal 235).

B. ETIOLOGIHernia scrotalis dapat terjadi karena anomali kongenital atau karena sebab yang didapat (akuistik), hernia dapat dijumpai pada setiap usia, prosentase lebih banyak terjadi pada pria, berbagai faktor penyebab berperan pada pembukaan pintu masuk hernia pada anulus internus yang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh kantung dan isi hernia, disamping itu disebabkan pula oleh faktor yang dapat mendorong isi hernia melewati pintu yang sudah terbuka cukup lebar tersebut.Faktor yang dapat dipandang berperan kausal adalah adanya peninggian tekanan di dalam rongga perut, dan kelemahan otot dinding perut karena usia, jika kantung hernia inguinalis lateralis mencapai scrotum disebut hernia scrotalis.Penyebab lain yang memungkinkan terjadinya hernia adalah:1. Hernia inguinalis indirect, terjadi pada suatu kantong kongenital sisa dan prosesus

Page 38: Hernia to Mi

vaginalis.2. Kerja otot yang terlalu kuat.3. Mengangkat beban yang berat.4. Batuk kronik.5. Mengejan sewaktu miksi dan defekasi.6. Peregangan otot abdomen karena meningkatkan tekanan intra abdomen (TIA) seperti: obesitas dan kehamilan.(Sjamsuhidajat , Jong, 1997, hal 706; Sachdeva, 1996, hal 235).

C. PATOFISIOLOGIKanalis inguinalis adalah kanal yang normal pada fetus pada bulan ke-8 kehamilan, terjadi desensus testis melalui kanal tersebut, akan menarik perineum ke daerah scrotum sehingga terjadi penonjolan peritoneum yang disebut dengan prosesus vaginalis peritonei, pada bayi yang baru lahir umumnya prosesus ini telah mengalami obliterasi sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis tersebut, namun dalam beberapa hal seringkali kanalis ini tidak menutup karena testis kiri turun terlebih dahulu, maka kanalis inguinalis kanan lebih sering terbuka, bila kanalis kiri terbuka maka biasanya yang kanan juga terbuka dalam keadaan normal, kanalis yang terbuka ini akan menutup pada usia 2 bulan.Bila prosesus terbuka terus (karena tidak mengalami obliterasi) akan timbul hernia inguinalis lateralis congenital pada orang tua kanalis tersebut telah menutup namun karena merupakan lokus minoris persistence, maka pada keadaan yang menyebabkan tekanan intra abdominal meningkat, kanalis tersebut dapat terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis lateral akuisita keadaan yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan intra abdominal adalah kehamilan, batuk kronis, pekerjaan mengangkat beban berat, mengejan pada saat defekasi, miksi misalnya pada hipertropi prostate. Apabila isi hernia keluar melalui rongga peritoneum melalui anulus inguinalis internus yang terletak lateral dari pembuluh epigastrika inferior kemudian hernia masuk ke dalam hernia kanalis inguinalis dan jika cukup panjang, menonjol keluar dari anulus inguinalis eksternus, dan bila berlanjut tonjolan akan sampai ke scrotum yang disebut juga hernia scrotalis (Mansjoer, 2000, hal 314; Sjamsuhidajat, Jong, 1997, hal 704).

D. MANIFESTASI KLINIK Pada umumnya keluhan pada orang dewasa berupa benjolan di lipat paha, benjolan tersebut bisa mengecil dan menghilang pada saat istirahat dan bila menangis, mengejan mengangkat beban berat atau dalam posisi berdiri dapat timbul kembali, bila terjadi komplikasi dapat ditemukan nyeri, keadaan umum biasanya baik pada inspeksi ditemukan asimetri pada kedua sisi lipat paha, scrotum atau pada labia dalam posisi berdiri dan berbaring pasien diminta mengejan dan menutup mulut dalam keadaan berdiri palpasi dilakukan dalam keadaan ada benjolan hernia, diraba konsistensinya dan dicoba mendorong apakah benjolan dapat di reposisi dengan jari telunjuk atau jari kelingking pada anak-anak kadang cincin hernia dapat diraba berupa annulus inguinalis yang melebar.Pemeriksaan melalui scrotum jari telunjuk dimasukkan ke atas lateral dari tuberkulum

Page 39: Hernia to Mi

pubikum, ikuti fasikulus spermatikus sampai ke anulus inguinalis internus pada keadaan normal jari tangan tidak dapat masuk, bila masa tersebut menyentuh ujung jari maka itu adalah hernia inguinalis lateralis, sedangkan bila menyentuh sisi jari maka itu adalah hernia inguinalis medialis(Mansjoer, 2000, hal 314).

E. PATHWAYS KEPERAWATAN

F. FOKUS KEPERAWATAN1. PengkajianData yang diperoleh atau dikali tergantung pada tempat terjadinya, beratnya, apakah akut atau kronik, pengaruh terhadap struktur di sekelilingnya dan banyaknya akar syaraf yang terkompresi.a. Aktivitas/istirahatTanda dan gejala: > atropi otot , gangguan dalam berjalan riwayat pekerjaan yang perlu mengangkat benda berat, duduk dalam waktu lama.b. EliminasiGejala: konstipasi, mengalami kesulitan dalam defekasi adanya inkontinensia atau retensi urine.c. Integritas ego Tanda dan gejala: Cemas, depresi, menghindar ketakutan akan timbulnya paralysis, ansietas masalah pekerjaan, finansial keluarga.d. Neuro sensoriTanda dan gejala: penurunan reflek tendon dalam kelemahan otot hipotonia, nyeri tekan, kesemutan, ketakutan kelemahan dari tangan dan kaki.e. Nyeri atau ketidaknyamanan Gejala: sikap, perubahan cara berjalan, nyeri seperti tertusuk paku, semakin memburuk dengan batuk, bersin membengkokkan badan.

f. KeamananGejala: adanya riwayat masalah punggung yang baru saja terjadi.(Doenges, 1999, hal 320 – 321)2. Diagnosa Keperawatan dan IntervensiDiagnosa keperawatan yang mungkin muncul dan intervensia. Gangguan rasa nyaman (nyeri) sehubungan dengan kompresi syaraf, spasme ototKriteria hasil:

Page 40: Hernia to Mi

1) Melaporkan nyeri hilang dan terkontrol.2) mengungkapkan metode yang memberi penghilangan.3) mendemonstrasikan penggunaan intervensi terapeutik. Intervensi: 1) Kaji adanya keluhan nyeri, catat lokasi lamanya serangan, faktor pencetus atau yang memperberatRasional : Membantu menentukan pilihan intervensi dan memberikan dasar untuk perbandingan dan evaluasi terhadap therapy.2) Pertahankan tirah baring selama fase akut letakkan pasien pada posisi semi fowler dengan tulang spinal, pinggang dan lutut dalam keadaan fleksi, posisi terlentang dengan atau tanpa meninggikan kepala 10-30 derajat pada posisi lateralRasional : Tirah baring dalam posisi yang nyaman memungkinkan pasien untuk menurunkan spasme otot menurunkan penekanan pada bagian tubuh tertentu dan memfasilitasi terjadinya reduksi dari tonjolan discus.3) Batasi aktivitas selama fase akut sesuai dengan kebutuhan Rasional : Menurunkan gaya gravitasi dan gerak yang dapat menghilangkan spasme otot dan menurunkan edema dan tekanan pada struktur sekitar discus intervertebralis.4) Instruksikan pada pasien untuk melakukan teknik relaksasi atau visualisasi Rasional : memfokuskan perhatian klien membantu menurunkan tegangan otot dan meningkatkan proses penyembuhan.5) Kolaborasi dalam pemberian therapyRasional : Intervensi cepat dan mempercepat proses penyembuhan.b. Koping individu tidak efektif (ansietas) sehubungan dengan krisis situasional, perubahan status kesehatanKriteria hasil: 1) Tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang.2) Mengkaji situasi terbaru dengan akurat mendemonstrasikan ketrampilan pemecahan masalah.Intervensi: 1) Kaji tingkat ansietas klien, tentukan bagaimana pasien menangani masalahnya sebelumnya dan sekarang Rasional : Mengidentifikasi keterampilan untuk mengatasi keadaannya sekarang.2) berikan informasi yang akuratRasional : Memungkinkan pasien untuk membuat keputusan yang didasarkan pad pengetahuannya.3) berikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan masalah yang dihadapinyaRasional : Kebanyakan pasien mengalami permasalahan yang perlu diungkapkan dan diberi respon.4) Catat perilaku dari orang terdekat atau keluarga yang meningkatkan peran sakit pasienRasional : Orang terdekat mungkin secara tidak sadar memungkinkan pasien untuk mempertahankan ketergantungannya.c. Kerusakan mobilitas fisik sehubungan dengan nyeri, spasme ototKriteria hasil: Mengungkapkan pemahaman tentang situasi atau faktor resiko dan aturan pengobatan individual.Intervensi: 1) Berikan tindakan pengamanan sesuai indikasi dengan situasi yang spesifikRasional : Tergantung pada bagian tubuh yang terkena atau jenis prosedur yang kurang hati-hati akan meningkatkan kerusakan spinal.2) Catat respon emosi atau perilaku pada saat immobilisasi, berikan aktivitas yang

Page 41: Hernia to Mi

disesuaikan dengan pasienRasional : Immobilitas tang dipaksakan dapat memperbesar kegelisahan, peka terhadap rangsang.3) Bantu pasien dalam melakukan aktivitas ambulasi progresifRasional : Keterbatasan aktivitas tergantung pada kondisi tang khusus tetapi biasanya berkembang dengan lambat sesuai toleransi.4) Ikuti aktivitas atau prosedur dengan periode istirahatRasional : Meningkatkan penyembuhan dan membentuk kekuatan otot.5) Berikan atau Bantu pasien untuk melakukan latihan rentang gerak aktif, pasifRasional : Memperkuat otot abdomen dan fleksor tulang belakang, memperbaiki mekanika tubuh.d. resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan muntah, mual, gangguan peristaltic ususKriteria hasil: 1) Meningkatkan masukan oral.2) Menjelaskan faktor penyebab apabila diketahui.Intervensi: 1) Tentukan kebutuhan kalori harian yang adekuat, kolaborasi dengan ahli gizi.Rasional : Mencukupi kalori sesuai kebutuhan, memudahkan menentukan intervensi yang sesuai dan mempercepat proses penyembuhan.2) Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat, negosiasikan dengan klien tujuan masukan untuk setiap kali makan dan makan makanan kecilRasional : Klien dapat mengontrol masukan nutrisi yang adekuat sesuai kebutuhan, yang digunakan sebagai cadangan energi yang untuk beraktivitas.3) Timbang berat badan dan pantau hasil laboratoriumRasional : Dapat digunakan untuk memudahkan melakukan intervensi yang akurat dan sesuai dengan kondisi klien.4) Anjukan klien untuk menjaga kebersihan mulut secara teratur pantau klien dalam melakukan personal hygiene.Rasional : Meningkatkan nafsu makan dan memberi kenyamanan dalam mengkonsumsi makanan sehingga kebutuhan kalori terpenuhi.5) Atur rencana perawatan untuk mengurangi atau menghilangkan ketidaknyamanan yang dapat menyebabkan mual, muntah, dan mengurangi nafsu makan Rasional : Menentukan intervensi yang sesuai meningkatkan masukan oral.e. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan aliran darah pembentukan hematomaKriteria hasil:Melaporkan atau mendemonstrasikan situasi normal.intervensi: 1) Lakukan penilaian terhadap fungsi neurologist secara periodik Rasional : Penurunan atau perubahan mungkin mencerminkan resolusi edema, inflamasi sekunder.2) Pertahankan pasien dalam posisi terlentang sempurna selama beberapa jam Rasional : Penekanan pada daerah operasi dapat menurunkan resiko hematoma.3) Pantau tanda-tanda vital catat kehangatan, pengisian kapilerRasional : Perubahan kecepatan nadi mencerminkan hipovolemi akibat kehilangan darah, pembatasan pemasukan oral mual, muntah.4) Kolaborasi dalam pemberian cairan atau darah sesuai indikasiRasional : Terapi cairan pengganti tergantung pada derajat hipovolemi.(Doengoes, 1999; Carpenito, 1997)

Page 42: Hernia to Mi