gangguan autoimun (da)

15
Gangguan Autoimun Penyakit Autoimune ialah penyakit dimana sistem kekebalan yang terbentuk salah mengidentifikasi benda asing, dimana sel, jaringan atau organ tubuh manusia justru dianggap sebagai benda asing sehingga dirusak oleh antibodi. Penyakit autoimmune tidak menyebar kepada individu lainnya sebagaimana penyakit infeksi. Gejala gangguan autoimmune sangat bervariasi dan tergantung pada penyakit tertentu. Gangguan autoimun juga bisa berakibat hancurnya satu atau lebih jaringan tubuh, gangguan pertumbuhan organ, atau perubahan fungsi organ. Organ dan jaringan yang sering diserang di antaranya sel darah merah, pembuluh darah, jaringan ikat, kelenjar endokrin seperti tiroid atau pankreas. Selain itu, otot, sendi, dan kulit bisa juga terkena. Berikut ini beberapa contoh penyakit karena serangan sistem imun tubuh sendiri: • Diabetes tipe I • Rheumatoid arthritis (radang sendi) • Hashimoto tiroiditis (gangguan kelenjar tiroid) • Reactive arthritis (peradangan sendi, saluran kencing dan mata) • Myasthenia gravis (gangguan neuromuskuler yang melibatkan otot dan saraf) • Dermatomyositis (penyakit otot yang dicirikan dengan radang dan ruam kulit) • Penyakit Grave (gangguan autoimun yang mengarah ke kelenjar tiroid hiperaktif) • Sjorgen sindrom (kelainan autoimun dimana kelenjar yang memproduksi air mata • Penyakit Addison (penyakit yang terjadi ketika kelenjar adrenal tidak memproduksi cukup hormon) • Multiple sclerosis (gangguan autoimun yang mempengaruhi otak dan sistem saraf pusat tulang belakang) • Systemic lupus erythematosus (SLE atau gangguan autoimun kronis, yang mempengaruhi kulit, sendi, ginjal dan organ lainnya) • Pernicious anemia (penurunan sel darah merah yang terjadi ketika tubuh tidak dapat dengan baik menyerap vitamin B12 dari saluran pencernaan) Gejala Gangguan autoimun dapat menyebabkan demam. Tetapi, gejala bervariasi bergantung pada gangguan dan bagian badan yang terkena. Beberapa gangguan autoimun mempengaruhi jenis tertentu jaringan di seluruh badan misalnya,

Upload: ida-asae

Post on 10-Jul-2016

30 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gangguan Autoimun (DA)

Gangguan AutoimunPenyakit Autoimune ialah penyakit dimana sistem kekebalan yang terbentuk salah mengidentifikasi benda asing, dimana sel, jaringan atau organ tubuh manusia justru dianggap sebagai benda asing sehingga dirusak oleh antibodi. Penyakit autoimmune tidak menyebar kepada individu lainnya sebagaimana penyakit infeksi. Gejala gangguan autoimmune sangat bervariasi dan tergantung pada penyakit tertentu.

Gangguan autoimun juga bisa berakibat hancurnya satu atau lebih jaringan tubuh, gangguan pertumbuhan organ, atau perubahan fungsi organ. Organ dan jaringan yang sering diserang di antaranya sel darah merah, pembuluh darah, jaringan ikat, kelenjar endokrin seperti tiroid atau pankreas. Selain itu, otot, sendi, dan kulit bisa juga terkena.

Berikut ini beberapa contoh penyakit karena serangan sistem imun tubuh sendiri:

• Diabetes tipe I• Rheumatoid arthritis (radang sendi)• Hashimoto tiroiditis (gangguan kelenjar tiroid)• Reactive arthritis (peradangan sendi, saluran kencing dan mata)• Myasthenia gravis (gangguan neuromuskuler yang melibatkan otot dan saraf)• Dermatomyositis (penyakit otot yang dicirikan dengan radang dan ruam kulit)• Penyakit Grave (gangguan autoimun yang mengarah ke kelenjar tiroid hiperaktif)• Sjorgen sindrom (kelainan autoimun dimana kelenjar yang memproduksi air mata• Penyakit Addison (penyakit yang terjadi ketika kelenjar adrenal tidak memproduksi cukup hormon)• Multiple sclerosis (gangguan autoimun yang mempengaruhi otak dan sistem saraf pusat tulang belakang)• Systemic lupus erythematosus (SLE atau gangguan autoimun kronis, yang mempengaruhi kulit, sendi, ginjal dan organ lainnya)• Pernicious anemia (penurunan sel darah merah yang terjadi ketika tubuh tidak dapat dengan baik menyerap vitamin B12 dari saluran pencernaan)

Gejala

Gangguan autoimun dapat menyebabkan demam. Tetapi, gejala bervariasi bergantung pada gangguan dan bagian badan yang terkena. Beberapa gangguan autoimun mempengaruhi jenis tertentu jaringan di seluruh badan misalnya, pembuluh darah, tulang rawan, atau kulit. Gangguan autoimun lainnya mempengaruhi organ khusus. Sebenarnya organ yang mana pun, termasuk ginjal, paru-paru, jantung, dan otak, bisa dipengaruhi. Hasil dari peradangan dan kerusakan jaringan bisa menyebabkan rasa sakit, merusak bentuk sendi, kelemahan, penyakit kuning, gatal, kesukaran pernafasan, penumpukan cairan (edema), demam, bahkan kematian.

Gejala yang umum yang biasa terjadi:• Pening atau pusing• Kelelahan• Disorientasi• Demam tingkat rendah• Mudah marah dan gelisah• Berat badan naik turun• Sensitif terhadap dingin pada anggota-anggota badan• Pencernaan bermasalah

Page 2: Gangguan Autoimun (DA)

Penyebab

Penyakit autoimun adalah salah satu penyakit yang hingga kini belum diketahui pasti penyebabnya dan susah untuk disembuhkan. Penyebabnya sampai saat ini tidak diketahui. Namun ada teori yang menyatakan, beberapa mikroorganisme (seperti bakteri) dan obat dapat memicu beberapa perubahan ini, terutama pada orang yang mempunyai gen yang membuat mereka lebih rentan menderita gangguan autoimun.  Keturunan adalah salah satu faktor utama penyebab penyakit ini

Beberapa penyebab lain yang bisa memicu gangguan ini :• Lingkungan yang beracun• Virus• Radiasi ultra violet dari sinar matahari• Yodium• Stres dan gelisah• Kehamilan

Obat yang menekan sistem kekebalan tubuh (imunosupresan), seperti azathioprine, chlorambucil, cyclophosphamide, cyclosporine, mycophenolate, dan methotrexate, sering digunakan, biasanya secara oral dan seringkal dengan jangka panjang. Tetapi, obat ini menekan bukan hanya reaksi autoimun tetapi juga kemampuan badan untuk membela diri terhadap senyawa asing, termasuk mikro-jasad penyebab infeksi dan sel kanker. Kosekwensinya, risiko infeksi tertentu dan kanker meningkat.

Faktor yang bisa meningkatkan resiko terkena penyakit autoimmune:

• Perempuan usia subur• GenetikPenyakit autoimun cenderung diwariskan dalam keluarga. Pada studi kembar diketahui bahwa jika seorang kembar identik menderita penyakit autoimun, kembarannya kemungkinan 30 – 50 persen juga menderita penyakit yang sama. Tapi tidak 100 persen, yang berarti bahwa gen tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas timbulnya penyakit. Seringkali, penderita dapat mengkompensasi cacat genetik dan dia hidup normal tanpa penyakit autoimun.

• InfeksiSistem kekebalan yang rapuh dapat rusak oleh faktor pemicu seperti infeksi virus. Hal ini mungkin terjadi karena kelemahan genetik menyebabkan sistem kekebalan tubuh tidak dapat mengatasi virus tertentu. Mereka kesulitan membedakan protein virus dengan protein tubuh dan menyerang keduanya, seperti tentara yang tidak bisa membedakan pasukan musuh dan rakyat sehingga menembaki keduanya. Virus Epstein – Barr diduga menjadi pemicu multiple sclerosis. Pemicu lain adalah virus Coxsackie, yang juga diduga memicu diabetes tipe 1.

• Lingkungan dan makananDibandingkan dengan nenek moyang kita, kita jauh lebih banyak terpapar oleh berbagai zat kimia yang membanjiri sistem kekebalan tubuh kita. Ketika sel-sel kekebalan di dalam usus menyortir setiap zat yang kita makan apakah berbahaya dan tidak, kemungkinan terjadi kesalahan meningkat. Penyakit autoimun dapat terjadi melalui reaksi kebingungan terhadap zat yang masuk, apakah berbahaya atau tidak. Rotavirus sangat mirip dengan molekul fotoreseptor tertentu di mata. Kebingungan ini diduga menyebabkan uveitis, yang pada akhirnya dapat merusak penglihatan.

Terdapat berbagai macam pengobatan alami yang bisa anda gunakan untuk menyembuhkan gangguan autoimmune, Pengobatan alami untuk gangguan autoimmune tidak bisa menggantikan pengobatan medis tetapi bisa memfasilitasi pemulihan dan mengurangi efek-efek negatifnya.

Page 3: Gangguan Autoimun (DA)

This entry was posted in Blog on October 1, 2013 by GoSehat.com.

Diagnosis gangguan autoimun sebagian besar bertumpu pada sejarah yang akurat dan pemeriksaan fisik pasien, dan indeks kecurigaan yang tinggi dengan latar belakang kelainan tertentu pada tes laboratorium rutin (misalnya, peningkatan C-reactive protein). Pada gangguan sistemik beberapa tes serologi yang dapat mendeteksi autoantibodi spesifik dapat digunakan. Gangguan Localised yang terbaik didiagnosis dengan imunofluoresensi dari spesimen biopsi.

Pengobatan untuk penyakit autoimun tradisional telah imunosupresif, anti-inflamasi, atau paliatif.

T vaksinasi sel juga sedang dieksplorasi sebagai terapi masa depan mungkin bagi gangguan auto-imun.

Cara Terapi Pengobatan Dan Penyembuhan AutoimmuneGangguan autoimun adalah kegagalan fungsi sistem kekebalan tubuh yang membuat badan menyerang jaringannya sendiri.

Penyakit AutoImune adalah penyakit dimana sistem kekebalan yang terbentuk salah mengidentifikasi benda asing, dimana sel, jaringan atau organ tubuh manusia justru dianggap sebagai benda asing sehingga dirusak oleh antibodi. Penyakit autoimmune tidak menyebar kepada individu lainnya sebagaimana penyakit infeksi.

Gejala gangguan autoimmune sangat bervariasi dan tergantung pada penyakit tertentu.

Berikut ini beberapa contoh penyakit karena serangan sistem imun tubuh sendiri:• Diabetes tipe I• Rheumatoid arthritis (radang sendi)• Hashimoto tiroiditis (gangguan kelenjar tiroid)• Reactive arthritis (peradangan sendi, saluran kencing dan mata)• Myasthenia gravis (gangguan neuromuskuler yang melibatkan otot dan saraf)• Dermatomyositis (penyakit otot yang dicirikan dengan radang dan ruam kulit)• Penyakit Grave (gangguan autoimun yang mengarah ke kelenjar tiroid hiperaktif)• Sjorgen sindrom (kelainan autoimun dimana kelenjar yang memproduksi air mata• Penyakit Addison (penyakit yang terjadi ketika kelenjar adrenal tidak memproduksi cukup hormon)

Page 4: Gangguan Autoimun (DA)

• Multiple sclerosis (gangguan autoimun yang mempengaruhi otak dan sistem saraf pusat tulang belakang)• Systemic lupus erythematosus (SLE atau gangguan autoimun kronis, yang mempengaruhi kulit, sendi, ginjal dan organ lainnya)• Pernicious anemia (penurunan sel darah merah yang terjadi ketika tubuh tidak dapat dengan baik menyerap vitamin B12 dari saluran pencernaan)

Gejala yang umum yang biasa terjadi:• Pening atau pusing• Kelelahan• Disorientasi• Demam tingkat rendah• Mudah marah dan gelisah– Berat badan naik turun– Sensitif terhadap dingin pada anggota-anggota badan– Pencernaan bermasalah

Keturunan adalah salah satu faktor utama penyebab penyakit ini

Beberapa penyebab lain yang bisa memicu gangguan ini,• Lingkungan yang beracun• Virus• Radiasi ultra violet dari sinar matahari• Yodium• Stres dan gelisah• Kehamilan

Obat yang menekan sistem kekebalan tubuh (imunosupresan), seperti azathioprine, chlorambucil, cyclophosphamide, cyclosporine, mycophenolate, dan methotrexate, sering digunakan, biasanya secara oral dan seringkal denganjangka panjang. Tetapi, obat ini menekan bukan hanya reaksi autoimun tetapi juga kemampuan badan untuk membela diri terhadap senyawa asing, termasuk mikro-jasad penyebab infeksi dan sel kanker. Kosekwensinya, risiko infeksi tertentu dan kanker meningkat.

Faktor yang bisa meningkatkan resiko terkena penyakit autoimmune:• Perempuan usia subur.• Punya riwayat keluarga dengan satu atau lebih penyakit autoimun.• Paparan terhadap zat kimia lingkungan dan faktor lingkungan, termasuk ras atau latar belakang etnik tertentu.

Terdapat berbagai macam pengobatan alami yang bisa anda gunakan untuk menyembuhkan gangguan autoimmune, Pengobatan alami untuk gangguan autoimmune tidak bisa menggantikan pengobatan medis tetapi bisa memfasilitasi pemulihan dan mengurangi efek-efek negatifnya.

Page 5: Gangguan Autoimun (DA)

Sudah lebih dari 80 jenis penyakit Autoimmune

Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh seharusnya melindungi tubuh dari zat berbahaya dari virus, bakteri, racun, dan lainnya. Tapi bila sistem imun mengalami gangguan, justru akan menyerang dan menghancurkan jaringan tubuh yang sehat. Gangguan ini disebut gangguan atau penyakit autoimun. Gangguan autoimun adalah suatu kondisi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan menghancurkan jaringan sehat.

Normalnya, pasukan sistem kekebalan tubuh sel darah putih membantu melindungi tubuh terhadap zat berbahaya, yang disebut antigen. Contoh antigen termasuk bakteri, virus, racun, sel-sel kanker dan darah atau jaringan dari orang atau spesies lain. Sistem kekebalan tubuh akan membuat antibodi yang menghancurkan zat-zat berbahaya. Tapi pada pasien dengan gangguan autoimun, sistem kekebalan tidak bisa membedakan antara jaringan tubuh yang sehat dan antigen.

Hasilnya adalah resposn imun yang merusak jaringan tubuh normal. Ini adalah reaksi hipersensitivitas mirip dengan respon di alergi. Pada alergi, sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap zat eksternal yang biasanya akan diabaikan. Tapi pada gangguan autoimun, sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap jaringan tubuh normal. Yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh tidak bisa membedakan antara jaringan normal dan antigen tidak diketahui.

Satu teori menyebutkan bahwa beberapa mikro-organisme (termasuk bakteri) dan obat-obatandapat memicu beberapa perubahan, terutama pada orang yang memiliki gen yang membuat mereka lebih rentan terhadap gangguan autoimun. Gangguan autoimun dapat mengakibatkan hal-hal sebagai berikut:

1. Perusakan satu atau lebih jenis jaringan tubuh2. Pertumbuhan organ abnormal3. Perubahan fungsi organ Gangguan autoimun dapat mempengaruhi satu atau lebih organ atau jaringan. Organ dan jaringan yang umumnya terkena oleh gangguan autoimun adalah sel darah merah, pembuluh darah, jaringan ikat, kelenjar endokrin seperti tiroid atau pankreas, otot, sendi, dan kulit.

Seseorang bisa memiliki lebih dari satu gangguan autoimun pada saat yang sama. Ada lebih 80 jenis penyakit akibat gangguan autoimun. Berikut beberapa contoh penyakit karena serangan sistem imun tubuh sendiri:

Page 6: Gangguan Autoimun (DA)

1. Hashimoto tiroiditis 2. Pernicious anemia 3. Penyakit Addison 4. Diabetes tipe I5. Rheumatoid arthritis

6. Systemic lupus erythematosus 7. Dermatomyositis 8. Sjorgen sindrom 9. Multiple sclerosis 10. Myasthenia gravis11.Reactive arthritis 12. Penyakit Grave

Gejala gangguan autoimmune sangat bervariasi dan tergantung pada penyakit tertentu. Gejala yang umum adalah pusing, kelelahan, sakit, dan demam kelas rendah. Perawatan yang digunakan tergantung pada penyakit tertentu dan gejala. Misalnya, pemberian suplemen tiroid, vitamin, suntikan insulin atau transfusi darah.

Pertanyaannya: anda ingin mengobati atau memperbaiki akar masalah dan kalau jawabannya mengobati maka anda pakai obat medis seumur hidup, kerjanya cepat dan mungkin saja kerusakannya dapat dipertahankan, tetapi efek sampingnya obat medis berbuntut pada kerusakan yang lain jika di pakai dalam jangka waktu yang lama, seperti rapuh tulang, mutasi sel, kehilangan sensitif saraf, kerusakan sistem lambung, depresi, jantung abnormal, dll.

Dan kalau anda ingin memperbaiki akar masalahnya, maka obat medis tersebut bisa digabungkan dengan minuman Tahitian Noni Original dan Maxidoid, disatu sisi obat medis bekerja pada sel sel yang sehat, sedangkan minuman ini bekerja pada sel-sel yang rusak, dan mengurangi efek samping dari obat medis serta dapat mengoptimumkan kerja obat medis.

Selain itu minuman ini didukung 26 uji klinis manusia dan 52 paten efek terapi untuk MENCEGAH danMEMULIHKAN kasus Autoimune :

1. Pelepuhan kulit akibat autoimmune2. Preventive dan Tritment inflamasi/peradangan 3. Gangguan dermatologis. 4. Sebagai biointelejen dalam proses penyembuhan imunokompromis

* Mereduksi Kerusakan Seluler didalam Tubuh Manusia: Dapat me-Refungsionalisasi sel yang positif (Absorsi sel terhadap nutrisi yang bermanfaat dan regenerasi seluler), menstimulasi produksi sel Limfosit T dapat meningkatkan respon imun untuk mencegah infeksi, membunuh sel kanker atau sel yang terinfeksi virus, membersihkan radikal bebas (SAR,LPO,HPETEs). Meningkatkan pertahanan terhadap stress oksidatif (kerusakan protein, karbohidrat , lipid, dan DNA tubuh) sehingga dapat mereduksi kerusakan struktur dan fungsi seluler (mencegah inisiasi/implikasi terjadinya penyakit). WO 02/43664 A2

Page 7: Gangguan Autoimun (DA)

* Formula dasar Morinda Citrifolia L untuk menginhibisi enzim Matriks Metalproteinase: sebagai Anti Degradasi ECM berlebihan (Matriks Extraseluler) Kasus Morfogenesis jaringan, pospartum involusi, angiogenesis, arthritis rheumatoid, ostheoarthritis, ruptur plak aterosklerosis, aneurisma aorta, periodontitis, pelepuhan kulit akibat Autoimmune, dermal foto-aging, invasi tumor dan terutama metastasis tumor.USPTO 20070184137

* Komposisi Dasar Morinda Citrifolia L, untuk Mentritmen Penyakit Inflamasi dengan cara menginhibisi COX-1, COX2, Interleukin -1, interleukin -6, TNF-a, HLE dan iNOS : Morinda Citrifolia L sebagai preventive dan tritmen penyakit Inflamasi, termasuk penyakit Infeksi, kanker kulit, nekrosis tumor, arthritis rheumatoid, sirosis alkoholik, lupus erithematosus, karsinoma, infeksi mikroba, parasit, crohn, emfisema pulmonal, kistik fibrosis, bronkhitis kronis, sindrom distres respirasi akut (ARDS), glomerulonefritis, Iskhemia serebal, syok septik, disfungsi miokadium, dan gangguan curah jantung)WO/2007/076024

* Formula Dasar dan Metode Aplikasi Morinda Citrifolia L sebagai Antiviral: Morinda Citrifolia L dapat menginhibisi dan mentritment serta prevensi terhadap penyakit yang berhubungan dengan kelebihan enzim Katepsin, Peptidase HIV-1 dan enzim NF-kB. Sebagai manajemen infeksi AIDS, Kanker, Autoimmune dan Degenerative. WO/2007/064601

* Komposisi Fitonutraseutikal yang Bekerja Sinergis terhadap penyakit HIV/AIDS dan Autoimmune: Morinda Citrifolia L dapat berfungsi sebagai biointelijen dalam proses penyembuhan imunokompromis atau Autoimmune, selain bekerja meningkatkan energi dan memproteksi sel atau jaringan. Dapat juga mengurangi efek samping dari obat medis/sintetis dan mendatangkan efikasi yang optimal. Semua pasien yang diterapi dengan kombinasi tersebut 94.59 % mengalami peningkatan perbaikan gejala klinik dan kualitas hidup USPTO 7.604,823

* Metode dan Komposisi Morinda Citrifolia L untuk Mentritmen Gangguan Dermatologi : mencakup kulit kering, ketombe, kutil, jerawat, kerapuhan rambut, infeksi kuku, kertosis, psoriasis, eksim, pruritus, noda penuaan, kurang lembab, vena laba-laba, purpura senil, lentiginis, melasmas, guratan kulit, bisul, mengkerut, atrofi, impetigo, lesi prakanker, hiperpigmentasi, hiperkeratotik dan inflamasi dermatosisUSPTO 20030091666

Terapi Autoimmune

Page 8: Gangguan Autoimun (DA)

Kata "autoimmune" berasal dari penggabungan kata auto dan immune. Kata auto berarti diri sendiri, sedangkan immune dari kata sistem immune yang berarti suatu sistem komplek pada sel dan komponen sel (yang disebut mollecules) yang normalnya bekerja untuk mempertahankan ketahanan tubuh dan mengaleminasi infeksi yang disebabkan oleh bakteria, virus dan mikroba asing lainnya yang memasuki tubuh. Jika seseorang menderita penyakit autoimmune, maka sistem kekebalan yang terbentuk salah mengidentifikasi benda asing, dimana sel, jaringan atau organ tubuh manusia justru dianggap sebagai benda asing sehingga dirusak oleh antibodi. Jadi adanya penyakit autoimmune tidak memberikan dampak peningkatan ketahanan tubuh dalam melawan suatu penyakit, tetapi justru terjadi kerusakan tubuh akibat kekebalan yang terbentuk.

Ada banyak kasus autoimmune seperti: Lupus, Psoriasis, Multiple Sclerosis, Diabetes type 1, Rheumatoid Arthritis, Ankylosing Spondylitis, Fibromyalgia, Melia Displastic Syndrome dan masih bayak lainnya. kalau dilihat secara keseluruhan akar masalah orang terkena penyakit autoimmune apa?adalah kerusakan DNA/Lembar cetak tubuh kita.

Penyebabnya bisa dari racun/unwanted susbtance dari luar yang masuk ke dalam tubuh, seperti makanan pengawet, ,obat-obat kimia, virus, bakteri, zat perusak/antigen, faktor polusi udara, radikal bebas, rokok, gelombang radioaktif. Oleh karena banyaknya racun/unwanted substance masuk kedalam tubuh, merubah DNA /lembar cetak tubuh kita secara negativ, terutama struktur protein berubah menjadi tidak beraturan. Yang lebih parah lagi tubuh tidak bisa melakukan pembuangan racun/detok.

Mengapa protein penting bagi tubuh? karena protein merupakan struktur utama bagi sel, jaringan dan organ, protein juga bertingkah laku sebagai hormon, bekerja sebagai koordinator molekul, bekerja mengangkut kimia nutrien, mempunyai kapasitas sebagai antibodi dan protein bekerja sebagai fasilitator enzim.

Anda membutuhkan minuman Tahitian Noni Original dan Maxidoid, karena kandungan iridoid dalamnya telah dibuktikan terkait dengan beragam manfaat kesehatan di kolom ini. Iridoids ini sudah dipelajari selama bertahun-tahun untuk berbagai macam masalah kesehatan, termasuk di antaranya masalah jantung dan pembuluh darah, menurunkan dan membuang zat perusak AGEs/Glikasi, stabilitas kolesterol LDL dan HDL, triglycerides, fungsi imunitas, kesehatan sendi/oesteoarthritis, menopouse, diabetes, kemampuan atletis, energi, kesehatan DNA, antioksidan/anti radikal bebas, kualitas hidup dan kesehatan secara menyeluruh. Bisa dilihat 26 macam uji klinis manusia di kolom ini

Page 9: Gangguan Autoimun (DA)

Berdasarkan penelitian Dr Ralph Heinicke : Kandungan Pro-Xeronin/Iridoid dapat merubah struktur molekul protein sehingga interaksi sesama protein dapat berjalan dengan baik , atau dengan kata lain, kelainan struktur protein dapat dikoreksi oleh Pro-Xeronin/Iridoid.

Anda bisa mempelajari 52 paten efek terapi . Dari sini kita bisa tahu kandungan iridoid dalam minuman ini memiliki perangkat lengkap mencegah dan memperbaiki masalah AutoImmune dengan baik, terlebih sebagai Imunomodulator alami antara lain:

1. Mereduksi Kerusakan Seluler didalam Tubuh Manusia: Dapat me-Refungsionalisasi sel yang positif (Absorsi sel terhadap nutrisi yang bermanfaat dan regenerasi seluler), menstimulasi produksi sel Limfosit T dapat meningkatkan respon imun untuk mencegah infeksi, membunuh sel kanker atau sel yang terinfeksi virus, membersihkan radikal bebas (SAR,LPO,HPETEs). Meningkatkan pertahanan terhadap stress oksidatif (kerusakan protein, karbohidrat , lipid, dan DNA tubuh) sehingga dapat mereduksi kerusakan struktur dan fungsi seluler (mencegah inisiasi/implikasi terjadinya penyakit). WO 02/43664 A2

2. Komposisi Dasar Morinda Citrifolia L, untuk Mentritmen Penyakit Inflamasi dengan cara menginhibisi COX-1, COX2, Interleukin -1, interleukin -6, TNF-a, HLE dan iNOS : Morinda Citrifolia L sebagai preventive dan tritmen penyakit Inflamasi, termasuk penyakit Infeksi, kanker kulit, nekrosis tumor, arthritis rheumatoid, sirosis alkoholik, lupus erithematosus, karsinoma, infeksi mikroba, parasit, crohn, emfisema pulmonal, kistik fibrosis, bronkhitis kronis, sindrom distres respirasi akut (ARDS), glomerulonefritis, Iskhemia serebal, syok septik, disfungsi miokadium, dan gangguan curah jantung)WO/2007/076024

3. Formula dasar Morinda Citrifolia L untuk menginhibisi enzim Matriks Metalproteinase: sebagai Anti Degradasi ECM berlebihan (Matriks Extraseluler) Kasus Morfogenesis jaringan, pospartum involusi, angiogenesis, arthritis rheumatoid, ostheoarthritis, ruptur plak aterosklerosis, aneurisma aorta, periodontitis, pelepuhan kulit akibat Autoimmune, dermal foto-aging, invasi tumor dan terutama metastasis tumor.USPTO 20070184137

4. Formula Dasar dan Metode Aplikasi Morinda Citrifolia L sebagai Antiviral: Morinda Citrifolia L dapat menginhibisi dan mentritment serta prevensi terhadap penyakit yang berhubungan dengan kelebihan enzim Katepsin, Peptidase HIV-1 dan enzim NF-kB. Sebagai manajemen infeksi AIDS, Kanker, Autoimmune dan Degenerative. WO/2007/064601

5. Komposisi Fitonutraseutikal yang Bekerja Sinergis terhadap penyakit HIV/AIDS dan Autoimmune: Morinda Citrifolia L dapat berfungsi sebagai biointelijen dalam proses penyembuhan imunokompromis atau Autoimmune, selain bekerja meningkatkan energi dan memproteksi sel atau jaringan. Dapat juga mengurangi efek samping dari obat medis/sintetis dan mendatangkan efikasi yang optimal. Semua pasien yang diterapi dengan kombinasi tersebut 94.59 % mengalami peningkatan perbaikan gejala klinik dan kualitas hidup USPTO 7.604,823

6. Metode dan Komposisi Morinda Citrifolia L untuk Mentritmen Gangguan Dermatologi :mencakup kulit kering, ketombe, kutil, jerawat, kerapuhan rambut, infeksi kuku, kertosis, psoriasis, eksim, pruritus, noda

Page 10: Gangguan Autoimun (DA)

penuaan, kurang lembab, vena laba-laba, purpura senil, lentiginis, melasmas, guratan kulit, bisul, mengkerut, atrofi, impetigo, lesi prakanker, hiperpigmentasi, hiperkeratotik dan inflamasi dermatosis USPTO 20030091666

PENYAKIT AUTOIMUN

PENYAKIT AUTOIMUN

Keadaan dimana hilangnya toleransi  dan penerimaan normal dari antigen diri sendiri

Sistem imun  individdu gagal mengenal jaringannya sendiri

Respon imunnya disebut  Autoantigens (Aagn)

Antibodi untuk melawannya disebut Autoantibody (Aabs)

Termasuk:

- diabetes

- anemia

- Meastenia gravis

- Rematoid arthritis

Teori autoimun:

- Dasar teori autoimun adalah: hilangnya  toleransi imun terhadap antgen diri sendiri

- Akibatnya sel darah putih melihat  autoantigens  sebagai asing dan menghasilakan  autoantibodi  menyerangnya   Respon radang merusak fungsi jaringan normal

AIDS (Acquired immunodeficiency sybdrome)

Page 11: Gangguan Autoimun (DA)

Suatu penyakit yang ditandai oleh kerusakan imunitas seluler  yang disebabkan oleh retrovirus yang dikenal dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV). 

PATOFISIOLOGI

- Virus masuk  melalui  kontak seksual, darah yang terinfeksi dan caitan tubuh

- Virus HIV menginvasi  sel yang mempunyai molakul CO4 yang dimiliki oleh limfosit T4. Menghancurkan dan melumpuhkan

- sel target lain: monosit, makrofag sel dendrit, sel langerhans

PENGKAJIAN

1 Status nutrisi

Anoreksia, mual, muntah, nyeri oral dan kesulitan menelan

2 Kulit dan membran mukosa:

Insfeksi untuk menemukan tanda-tanda infeksi : kemerahan, bercak putih (kandidiasis), daerah perianal ( ekskoreasi)

3 Status respiratorius:

Deteksi gejala batuk, produksi sputum, napas pendek, takipnea, nyeri dada

4 Status neurologi:

Tingkat kesadaran, orientasi, gangguan sensorik, gangguan motorik,

5 Status cairan dan elektrolit:

Turgor, kulit kering, perasaan haus, produksi urine, tekanan darah menurun, penurunan kadar elektrolit

6 Tingkat pengetahuan terhadap penyakit dan cara penularan:

DIAGNOSA KEPERAWATAN:

1. Kerusakan intergritas kulit b/d menifestasi HIV (eskoriasi pada kulit dan diare

2. Diare b/d kuman patogen usus atau infeksi HIV

3. Risiki terhadap infeksi  b/d imunodefisiensi

4. Intoleransi aktifitas b/d mudah letih, kelemahan, malnutrisi, gangguan keseimbangan cairan elektrolit, hipoksia yang menyertai infeksi paru

5. perubahan proses fikir b/d penyempitan rentang perhatian, ganguan daya ingat, disorientasi

Page 12: Gangguan Autoimun (DA)

6. Bersihan jalan napas tidak efektif b/d  peningkatan secret breonchus, penurunan kemampuan untuk batuk

7. Nyeri b/d gangguan integritas kulit perianal akibat diare

8. Perubahan nutrisi; kurang dari kebutuhan b/d  penurunan asupan oral

9. isolasi social b/d stigma penyakit , penarikan diri dari system pendukung takut menularkan pada orang

10. Berduka  b/d perubahan gaya hidup serta perannya , prognosis yang tidak menyenagkan

11. Kurang pengetahuan  berhubungan dengan cara-cara mencegah penularan dan perawatan mandiri