definisi , etiologi dan kriteria autoimun

21
AUTOIMUNITAS APRILA CITRA DARA 1313010003

Upload: 1313010043

Post on 20-Jul-2015

574 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Definisi , etiologi dan kriteria autoimun

AUTOIMUNITAS

APRILA CITRA DARA 1313010003

Page 2: Definisi , etiologi dan kriteria autoimun

Definisi Autoimun

Respons imun terhadap antigen jaringan sendiri yang disebabkan oleh mekanisme normal yg gagal berperan untuk mempertahankan self-tolerance Sel B, Sel T atau keduanya.

3,5% pnderita autoimun 95% dari jml tsb berupa:

Penyakit Grave (Hipertiroidisme)

DM tipe 1

Anemia Pernisiosa

AR

Tiroiditis

Virtiligo

Sklerosis multipel dan LES LES : ditemukan lbih banyak pd wanita (2,7x dibanding pria) peran Hormon estrogen.

Page 3: Definisi , etiologi dan kriteria autoimun

Autoimunitas

terjadi karena self antigen yang dapt menimbulkan aktivasi, proliferasi serta

diferensiasi sel T autoreaktif menjadi sel efektor yang menimbulkan

kerusakan jaringan dan berbagai organ. Kehilangan self tolerance

disebabkan oleh beberapa hal yaitu:

a. Faktor atau substansi yang menginduksi respon autoreaktif tetap berada

dalam tubuh sehingga terus-menerus merangsang sel T.

b. Menyusul kerusakan jaringan,serangkaian reaksi autoreaktif dirngsang

secara terus-menerus melalui pelepasan antigen jaringan dan pemaparan

sistem imun pada antigen tersebut.

c. Tidak semua sel autoreaktif disingkirkan pada saat perkembangan, tetapi

sebagian diantaranya dipertahankan dan dikendalikan secara ketat dalam

keadaan anergi.

d. Apabila dalam perkembangannya dalam thymus, sel thymosit

dihadapkan pada substansi tertentu yang menggangu seleksi positif

thymosit.

Page 4: Definisi , etiologi dan kriteria autoimun

Patogenesis Autoimunitas

a. Faktor genetik

Hubungan faktor genetik dengan penyakit autoimun adalah yang paling jelas serta dengan pengaruh MHC. Karena penyakti autoimun adalah penyakit yang bergantung pada sel T sedangkan seluruh repon imun diperantarai oleh sel T yang bergantung pada MHC. Ada beberapa hal tertentu yang kemungkinan pewarisan sekuen-sekuen MHC tertentu dengan penyakit autoimun yaitu :

1) Struktur molekul MHC dapat menentukan klon limfosit yang mana seleksi negatif selama maturasi.

2) Mulekul MHC kelas II dapat mempngarui aktivitas sel T regulator yang dalam keadaan normal mencegah autoimunitas.

3) Gen yang diasosiasikan dengan penyakit tertentu mungkin saja bukan alel HLA tetapi suatu gen yang terletak dalam kompleks HLA.

4) Kemiripan antara antign mikroa dengan moleul self-MHC dapat mengakibatkan reaksi autoimunitas setelah infeksi mikroba bersangkutan.(Boediana,Siti.2001.)

Page 5: Definisi , etiologi dan kriteria autoimun

b. Infeksi dan kemiripan molekuler

Banyak infeksi menunjukkan hubungan

penyakit autoimun tertentu. Bberapa bakteri

memiliki epitop yang sama dengan antigen sel

sendiri. Respon imun timbul terhadapbakteri

tersebut bermula pada rangsangan terhadap

sel T yang selanjutnya merangsang pula sel B

untuk membentuk autoantibodi.

Page 6: Definisi , etiologi dan kriteria autoimun

c.Sequested antigen

Sequested antigen adalah antigen sendiri

yang karena letak anatominya tidak terpajan

dengan sistem imun. Pada keadaan

normla,sequested antigen tidak ditemukan

untuk dikenal sistem imun. Perubahan

anatomik seperti inflamasi dapat memajankan

sequested antigen denga sistem imun yang

tidak terjadi pada keadaan normal.contohnya

sperma dan protein intraokular.

Page 7: Definisi , etiologi dan kriteria autoimun

d.Kegagalan autoregulasi

Regulasi imun berfungsi untuk mempertahankan homeostasis. Gangguan dapt terjadi pada presentasi antigen infeksi yang meningkatkan respn MHC,kadar sitokin rendah dan gangguan respon terhadap IL-2. Pengawasan beberapa sel autoreaktif diduga bergantung pada sel Ts dan Tr. Bila terjadi kegagalan sel Ts atau Tr, maka sel Th dapt dirangsang sehingga menimbulkan autoimunitas.

Page 8: Definisi , etiologi dan kriteria autoimun

e. Aktifasi sel B poliklonal

Autoimunitas dapat terjadi oleh karena aktivasi sel B poliklonal oleh virus, LPS dan parasit malaria yang dapt merangsang sel B secara langsung yang menimbulkan autoimunitas. Antibodi yang terbentuk terdiri dari berbagai autoantibodi.

f. Obat - obatan

Antigen asing dapat diikat oleh permukaan sel dan mnimbulkan reaksi kimiadengan antigen permukaan sel tersebut yang dapt mengubah imunogenitasnya. Misalnya trombospenia dan anemia merupajkan contoh penyakit utoimun yang disebabkan oleh obat.

Page 9: Definisi , etiologi dan kriteria autoimun

ETIOLOGI

Senyawa yang ada di badan dan normalnya dibatasidi area tertentu (dan disembunyikan dari sistimkekebalan tubuh ) kemudian dilepaskan pada alirandarah.Misalnya : pukulan kemata bisa membuatcairan bola mata dilepas pada aliran darah. Cairanmerangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenalimata sebagai benda asing, dan menyerangnya.

Senyawa normal ditubuh berubah, misalnya olehvirus, obat, sinar matahari atau radiasi. Sel tubuhyang diserang oleh tubuh atau bakteri akanmerangsang kekebalan tubuh untuk menyerangnya.

Page 10: Definisi , etiologi dan kriteria autoimun

Senyawa asing yang menyerupai senyawa alami tubuh mungkin

memasuki tubuh. Sistem kekebalan tubuh yang kurang hati – hati

dapat mengakibatkan senyawa mirip tubuh sebagai sasaran.

Misalnya : Bakteri penyebab penyakit kerongkongan mempunyai

beberapa antigen,yang mirip denagan antigen sel jantung manusia.

Sel yang mengontrol produksi anti bodi misalnya limfosit B,

mungkinn rusak dan menghasilkan antibodi abnormal yang

menyerang beberapa sel badan.

Keturunan mungkin terlibat dalam beberapa kerancauan autoimun.

Pada orang yang rentan, satu pemicu, seperti infeksi virus atau

kerusakan jaringan, dapat membuat kekacauan berkembang.

Page 11: Definisi , etiologi dan kriteria autoimun

TEORI-TEORI AUTOIMUN

Teori Sequestered antigen atau hidden antigen

Sequestered antigen atau hidden antigen adalah antigen yang karena

sawar anatomic tak pernah berhubungan dengan sistem imun. Misalnya

antigen sperma, lensa mata dan saraf pusat. Bila sawar rusak dapat timbul

penyakit autoimun.

Teori Defisiensi imun

Hilangnya self tolerance mungkin disebabkan oleh karena adanya

gangguan system limfoid. Penyakit autoimmune sering ditemukan

bersamaan dengan defesiensi imun. Misalnya pada usia lanjut

Determinan antigen baru

Pembentukan autoantibodi dapat dicetuskan oleh karena timbul determinan

antigen barupada protein normal. Contohnya autoantibodi yang timbul

akibat hal tersebut adalah faktor rematoid. Faktor rematoid di bentuk dalam

determinan antigen yang terdapat pada imunoglobulin.

Page 12: Definisi , etiologi dan kriteria autoimun

Reaksi Silang dengan Mikroorganisme

Kerusakan jantung pada demam rematik anak , diduga terjadiakibat produksi antigen yang bereaksi silang dengan miocardpenderita

Virus sebagai pencetus Autoimunitas

Virus yang terutama menginfeksi sistem limfoid dapatmempengaruhi mekanisme kontrol imunologik sehingga terjadiautoimunitas.

Autoantibodi dibentuk Sekunder akibat Kerusakan jaringan

Autoantibodi terhadap jantung ditemukan pada jantung infark. Padaumumnya kadar autoantibody dapat dibentuk pola terhadap antigen mitokondria pada kerusakan hati atau jantung.Pada tuberculosis Dan tripanosomiasis yang menimbulkan kerusakan luas padaberbagai jaringan, dapat pula ditemukan autoantibody terhadapantigen jarinagan dalam kadar gula yang rendah.

Page 13: Definisi , etiologi dan kriteria autoimun

Kriteria AutoimunNo Kriteria Catatan

1 Autoantibodi atau sel T

autoreaktif dengan spesifitas

untuk organ yang terkena

ditemukan pada penyakit

Pada kebanyakan penyakit endokrin autoimun.

Lebih sulit ditemukan pada antigen sasaran yg

tidak diketahui seperti AR, autoantibodi lebih

mudah ditemukan dibandingkan sel T

autoreaktif, tetapi autoantibodi dapat juga

ditemukan pd beberapa subyek normal.

2 Autoantibodi dan atau sel T

ditemukan di jaringan dengan

cedera

Benar pada beberapa kasus peny. Endokrin.

LES dan beberapa glomerulonefritis.

3 Ambang autoantibodi atau

respons sel T menggambarkan

aktivitas penyakit

Hanya ditemukan pd penyakit autoimun

sestemik akut dg kerusakan jaringan progresif

cepat seperti pd LES, vaskulitis sistemik

sistemik atau penyakit antiglomerulus membran

basal.

4 Penurunan respons autoimun

memberikan perbaikan penyakit

Keuntungan imunosupresi terlihat pada

beberapa penyakit,terbanyak imunosupresi

tidak spesifik dan berupa antiinflamasi

Page 14: Definisi , etiologi dan kriteria autoimun

5 Transfer antibodi atau sel T ke

pejamu sekunder

menimbulkan penyakit

autoimun pada resipien

Ditemukan pada model hewan. Pada manusia

dengan transfer transplasental antibodi IgG

autoreaktif selama kehamilan trimester terakhir

dan dengan timbulnya penyakit autoimun pada

pada resipien transplan sumsum tulang bila donor

memiliki penyakit autoimun.

6 Imunisasi dengan autoantigen

dan kemudian induksi respons

autoimun menimbulkan

penyakit

Banyak protein self menginduksi respons

autoimun pada hewan bila disuntikkan dengan

adjuvan yang benar. Lebih sulit dibuktikan pada

manusia , tetapi imunisasi rabies dengan jaringan

otak mamalia yang terinfeksi (tidak infeksius)

dapat menimbulkan ensefalomielitis autoimun

Page 15: Definisi , etiologi dan kriteria autoimun

Gangguan Jaringan yang terkena Keterangan

Anemia hemolitik autoimun Sel darah merah

Anemia (berkurangnya

jumlah sel darah merah)

terjadi, menyebabkan

kepenatan, kelemahan, dan

sakit kepala ringan.

Limpa mungkin membesar.

Anemia bisa hebat dan

bahkan fatal.

Bullous pemphigoid Kulit

Lepuh besar, yang kelilingi

oleh area bengkak yang

merah, terbentuk di kulit.

Gatal biasa.

Dengan pengobatan,

prognosis baik.

Sindrom Goodpasture Paru-paru dan ginjal

Gejala, seperti pendeknya

nafas, batuk darah,

kepenatan, bengkak, dan

gatal, mungkin berkembang.

Prognosis baik jika

pengobatan dilaukan

sebelum kerusakan paru-

paru atau ginjal hebat terjadi.

Page 16: Definisi , etiologi dan kriteria autoimun

Penyakit Graves Kelenjar tiroid

Kelenjar gondok dirangsang dan membesar,

menghasilkan kadar tinggi hormon thyroid

(hyperthyroidism).

Gejala mungkin termasuk detak jantung cepat, tidak

tahan panas, tremor, berat kehilangan, dan kecemasa.

Dengan pengobatan, prognosis baik.

Tiroiditis

Hashimoto

Kelenjar tiroid Kelenjar gondok meradang dan rusak, menghasilkan

kadar hormon thyroid rendah (hypothyroidism).

Gejala seperti berat badan bertambah, kulit kasar,

tidak tahan ke dingin, dan mengantuk.

Pengobatan seumur hidup dengan hormon thyroid

perlu dan biasanya mengurangi gejala secara

sempurna.

Multiple sclerosis Otak dan spinal cord

Seluruh sel syaraf rusak. Akibatnya, sel tidak bisa

meneruskan sinyal syaraf seperti biasanya.

Gejala :kelemahan, sensasi abnormal, kegamangan,

masalah dengan pandangan, kekejangan otot, dan

sukar menahan BAB

Gejala berubah-ubah tentang waktu dan mungkin

datang dan pergi.

Prognosis berubah-ubah.

Page 17: Definisi , etiologi dan kriteria autoimun

Rheumatoid arthritis Sendi atau jaringan

lain seperti jaringan

paru-paru, saraf,

kulit dan jantung

Banyak gejala mungkin terjadi.

termasuk demam, kepenatan, rasa sakit

sendi, kekakuan sendi, merusak bentuk

sendi, pendeknya nafas, kehilangan

sensasi, kelemahan, bercak, rasa sakit

dada, dan bengkak di bawah kulit.

Progonosis bervariasi

Systemic lupus

erythematosus (lupus)

sendi, ginjal, kulit,

paru-paru, jantung,

otak dan sel darah

Sendi, walaupun dikobarkan, tidak

menjadi cacat.

Gejala anemia, seperti kepenatan,

kelemahan, dan ringan-headedness, dan

yang dipunyai ginjal, paru-paru, atau

jantung mengacaukan, seperti

kepenatan, pendeknya nafas, gatal, dan

rasa sakit dada, mungkin terjadi.

Bercak mungkin timbul.

Ramalan berubah-ubah secara luas,

tetapi kebanyakan orang bisa

menempuh hidup aktif meskipun ada

gejolak kadang-kadang kekacauan.

Page 18: Definisi , etiologi dan kriteria autoimun

RA-P.Autoimun

Page 19: Definisi , etiologi dan kriteria autoimun

(Penyakit Autoimun Dari Jaringan

Ikat)

Page 20: Definisi , etiologi dan kriteria autoimun

Penyakit autoimun seperti lupus

Page 21: Definisi , etiologi dan kriteria autoimun

Daftar Pustaka

Baratawidjaja,Karnen Garna. 2013. Imunologi

Dasar. Balai Penerbit FKUI: Jakarta.

mitchell,kumar,abbas, fausto. 2006. robbins &

cotran. penyakit autoimun. buku saku dasar

patologis penyakit. edisi 7.Jakarta: EGC

underwood, J.C.E.1996.autoimun. patologi

umum dan sistemik edisi2. vol 1.Jakarta : EGC