autoimun fix

Upload: maya-aulia

Post on 03-Mar-2016

56 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

mmm

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

AUTOIMUNITASKRITERIA AUTOIMUNAutoimunitas sebagai sebab penyakit tertentu ditandai dengan adanya transfer pasif Ig G melalui plasenta yang terjadi pada kehamilan trimester ketiga penyakit autoimun pada neonatusKriteria AutoimunAutoantibodi atau sel T autoreaktif dengan spesifisitas untuk organ yang terkena penyakitAutoantibodi dan atau sel T ditemukan di jaringan dengan cederaTransfer antibodi atau sel T ke pejamu sekunder menimbulkan penyakit autoimun pada resipienImunisasi dengan autoantigen dan kemudian induksi respon autoimun menimbulkan penyakit

Penyakit yang di induksi IgG dan dapat ditransfer melalui plasentaAntibodi maternal yang berperanPenyakit yang diinduksi pada neonatesHormone yang merangsang tiroidPenyakit Grave neonatesMolekul adhesi membrane basal epidermalPemfigoid neonatus Sel darah merah Anemia hemolitikTrombosit Trombositopenia Reseptor asetilkolinMiastenia gravis neonatus Ro dan LaLupus kulit neonatus dan heart block kongenital komplit FAKTOR IMUN YANG BERPERAN PADA AUTOIMUNITASA. Sequestered AntigenSequestered Antigen karena letak anatomi tidak terpajan dengan sel B dan sel TAdanya inflamasi menyebabkan Sequestered Antigen terpajanB. Gangguan PresentasiTerjadi jika:Infeksi yg meningkatkan respon MHCKadar sitokin yg rendahGangguan respon terhadap IL-2C. Ekspresi MHC-II yang tidak benarPenderita IDDM, sel B mengekspresikan kadar tinggi MHC-I dan MHC-IISubyek sehat sel B mengekspresikan MHC-I lebih sedikit dan tidak mengekspresikan MHC-II sama sekaliD. Aktivasi sel B poliklonalTerjadi oleh karena aktivasi sel B poliklonal oleh virus (EBV)Antibodi yang dibentuk terdiri atas berbagai autoantibodiE. Peran CD4 dan reseptor MHCSeseorang yg jd rentan thdp autoimunitas MHC dan TCR yang dapat mengikat antigen sel sendiriF. Keseimbangan Th1-Th2keseimbangan Th1-Th2 dapat mempengaruhi terjadinya autoimunitasPada Experimental Allergic Encephalitis (EAE) sitokin Th1 (IL-2, TNF- dan IFN-) ditemukan dalam SSP dengan kadar tertinggi pada penyakit.

G. Sitokin pada autoimunitasSitokin dapat menimbulkan translasi berbagai faktor etiologis dan mempertahankan inflamasi fase kronis serta destruksi jaringan.IL-1 dan TNF sitokin yang dapat menimbulkan kerusakan menginduksi sejumlah protease dan dapat mencegah pembentukan matriks ekstraseluler.FAKTOR LINGKUNGAN YANG BERPERAN PADA AUTOIMUNITASA. Kemiripan molekular dan infeksi1. Virus dan autoimunitasBerbagai virus -> berbagai penyakit autoimun yang mengenai sendiRespons autoimun terhadap virus Hepatitis C (HCV) adalah multifaktorial. Resolusi HCV terjadi pada penderita dengan respon antibodi yang cepat dan infeksi cenderung menjadi kronis pada penderita dengan respons antibodi yang lambat. 2. Bakteri dan autoimunitasa. Karditis reumatik-demam reumatik akutBeberapa penyakit autoimun yang ditimbulkan bakteri adalah demam reumatik paska infeksi streptokok yang disebabkan oleh antibodi terhadap streptokok yang diikat jantung dan menimbulkan miokarditis. Homologi juga ditemukan antara antigen protein jantung dan antigen Klamidia Tripanozoma cruzi.b. Sindrom Reiter dan artritis reaktifInfeksi saluran cerna oleh Salmonela, Sigela atau Kampilobakter dan saluran kencing oleh Klamidia trakomatis atau Ureaplasmaurealitikum dapat memacu sindrom Reiter yang berupa triad uretritis, artritis dan uveitis. Inflamasi insersi tendon dan ligamen pada tulang merupakan ciri sindrom Reiter dan artritis reaktif. Penderita dengan artritis perifer asimetris, sakit tumit dan tendon akiles dapat merupakan ciri utama. Sel-sel inflamasi ditemukan dalam cairan sinovial.

2. Bakteri dan autoimunitasc. Eritema nodosumBiasanya terjadi pada orang dewasa usia antara 18 tahun sampai dengan 33 tahun. Infeksi streptokok ditemukan pada 28%, Klamidia 1.5% dan pada satu kasus masingmasing ditemukan infeksi spesies mikoplasma, yersinia, HBV dan Tuberkulosis. Klinis berupa nodul terutama pada ekstremitas bawah di permukaan ekstensor, namun lesi dapat pula ditemukan di kaki atau lengan bawah. Dapat pula ditemukan sindrom Lofgren yang terdiri atas eritema nodosum limfadenopati hilus bilateral dan poliartritis terutama dipergelangan kaki seperti halnya juga terlihat pada sarkoidosis.d. Yersinia enterokolitisDua protein envelop Yersinia enterokolitis memiliki epitop yang sama dengan domen ekstraselular respon TSH. Pada sindrom Guillain-Barre, antibodi terhadap gangliosid manusia beraksi silang dengan endotoksin C. jejuni. Antibodi kolon yang ditemukan pada kolitis ulseratif beraksi silang dengan E. coli. Antigen dalam T. Cruzi juga dapat beraksi silang dengan antigen otot jantung dan susunan saraf perifer dan memacu beberapa lesi imunopatologik seperti terlihat pada penyakit Chagas. Kemiripan molekul homolog antara mikroba dan komponen tubuh yang dianggap menimbulkan reaksi silangHormonwanita lebih cenderung menderita penyakit autoimunEstrogen mempercepat awitan penyakitmemproduksi lebih banyak antibodi dibanding pria yang biasanya merupakan respon proinflamasi Th1Kadar prolaktin yang timbul tiba-tiba setelah kehamilan berhubungan dengan kecenderungan terjadinya penyakit autoimun seperti AR.ObatBanyak obat berhubungan dengan efek samping berupa idiosinkrasi pada patogenesisnya terjadi melalui komponen autoimun.Konsep autoimun melibatkan 2 komponen yaitu respons autoagresif dan antigen. Hal yang akhir sulit untuk dibuktikan pada banyak autoimunitas oleh obat. Antibodi menghilang bila pemakaian obat dihentikan.

Tabel 12.12 Autoimun akibat obatGejalaObatHepatitis kronis aktifHalotan (anastesi umum)Anemia hemolitikMetildopa (antihipertensi)Anti membrane basal glomerularD-penisilamin (AR)Miastenia gravisD-penisilaminPemvigusD-penisilaminLESHidralazinRadiasi UVPajanan dengan radiasi ultraviolet (biasanya sinar matahari) diketahui merupakan pemicu inflamasi kulit dan kadang LES. Radiasi UV dapat menimbulkan modifikasi struktur radikal bebas self antigen yang meningkatkan imunogenitas.Oksigen radikal bebasBentuk lain dari kerusakan fisis dapat mengubah imunogenitas self antigen terutama kerusakan self molekul oleh radikal bebas oksigen yang menimbulkan sebagian proses inflamasi. Pemicu lainnya adalah stress dan faktor makanan.Logam Berbagai logam seperti Zn, Cu, Cr, Pb, Cd, Pt, perak dan metalloid (silicon) diduga dapat menimbulkan efek terhadap system imun, baik in vitro maupun in vivo dan kadang serupa autoimunitas. Salah satu bentuk yang sudah banyak ditelitiantara lain adalah reaksi terhadap silikon.MEKANISME KERUSAKAN JARINGANKerusakan pada penyakit autoimun terjadi melalui antibody (tipe II dan III), Tipe IV yang mengaktifkan sel CD4+ atau sel CD8+ (Tabel 12.14). kerusakan organ dapat juga terjadi melalui autoantibody yang mengikat tempat fungsional self antigen seperti reseptor hormone, reseptor neuro transmitor dan protein plasma. Autoantibodi tersebut dapat menyerupai atau menghambat efek ligan endogen untuk self protein yang menimbulkan gangguan fungsi tanpa terjadinya inflamasi atau kerusakan jaringan. MEKANISME AUTOIMUNRidya Puspita Damayanti201310330311057Kronisitas Penyakit Autoimun

Reaksi autoimun sudah terjadi, mekanisme amplifikasi (sitokin)Hipersentivitas Gell dan CombTabel Mekanisme Hipersentivitas yang Predominan pada Penyakit AutoimunHipersentivitas PenyakitTipe IIATrombositopenia idiopatik purpuraAHAMiastenia gravis Penyakit membran basal gromerulusTipe II B^

Penyakit GravesSindrom Ab resepor insulinMiatenia gravisTipe III

LESKriogobulinemia campuran Beberapa bentuk vaskulitis (vaskulitis reumatoid)Tipe IVIDDMTiroiditis HashimotoARSklerosis multipelMEKANISME SELULERPenyakit CD4+Penyakit CD8+PENYAKIT CD4+Pd IDDM infiltrasi limfosit & makrofag sekitar pulau langerhans pankreas merusak sel B memproduksi insulin dan menimbulkan defisiensi produksi insulinSklerosis multipel CD4+ Th 1 bereaksi terhadap mielin (merupakan antigen sendiri)PENYAKIT CD8+Respons CD8+ atau CTL pd infeksi virus menimbulkan kerusakan jaringan karena sel terinfeksi dibunuh.Prinsip fungsi fisiologik CTL adalah eliminasi mikroba intraselular terutama virus, yaitu dengan jalan membunuh sel yang terinfeksi.MEKANISME HUMORAL DAN SELULARA. HumoralPenyakit autoimun dapat ditimbulkan oleh Antibodi terhadap sel tertentu atau oleh kompleks antigen-antibodi yang terbentuk dalam sirkulasi dan diendapkan di dinding pembuluh darah.Efek HumoralEfek humoral melalui antibodi patogenikEfek patogenik Antibodi humoral dapat terjadi langsung yang terlihat pada Tabel 20.2Efek humoral melalui reseptorReaksi imun humoral dapat terjadi melalui reseptorEfek humoral melalui transfer plasenta Bukti terbaik mengenai peran Antibodi pada penyakit autoimun sementara pada janin an neonatus (Gambar 20.2)

B. Kompleks imun dan Aktivasi komplemenSebaliknya, autoantibodi atau respons sel T terhadap self antigen menimbulkan penyakit dengan distribusi jaringan yang terbatas, organ spesifik seperti miastenia gravis, DM tipe I dan sklerosis multipelKompleks ImunAutoimunSistemikLESC. Defisiensi Komplemen

Defisiensi komplemen dapat menimbulkan penyakit auto imun seperti Lupus Eritematosus Sistemik. Di samping itu beberapa alotipe dari komplemen dapat memudahkan timbulnya autoimunitas. Diduga bahwa kompleks imun yang terbentuk dalam tubuh tidak dapat disingkirkan oleh sistem imun yang komplemen dependenPenyakit Autoimun SelularPenyakitSpesifitas sel TPenyakitEnsefalomielitis eksperimentalMBP (myelin basic protein), protein proteolipidsklerosis multipelIBD (inflammatory bowel disease)Tidak diketahui peran mikroba intestinalSpesifitas sel T tidak terbuktiTabel Autoimun Sel TEnsefalomielitis diseminata akutSistem sarafSindrom Guillain-BareSistem sarafSklerosis multipelDemielinisasi, ditandai dengan plak-plak jaringan yang mengeras di otak atau korda spinalis, paralisis parsial atau komplit dan kejutan ototLimfopeniDestruksi limfositPeran Humoral dan Selular PadaPenyakit Mekanisme efektorJaringan terlibatSistemikAR (Artritis Reumatoid)Humoral, sel TIg G (faktor trauma) Antiglobulin dan peningkatan agalaktoimunoglobulinSendi dan anyaman vaskulerInflamasi pada sendi, kerusakan tulang rawan, jaringan vaskulerTiter tinggi menunjukkan prognosis buruk Organ/Jaringan SpesifikTiroiditis HashimotoHumoral, sel TAb dan sel T autoreaktif terhadap tiroglobulin dan Ag mikrosom tiroid TiroidEfek sitotoksik terhadap sel tiroid dalam biakanBerbeda dari goiter koloid, kanker tiroid dan tiroiditis subakut Tiroidektomi biasanya tidak diperlukanMEKANISME MULTIPELPenyakit autoimun multipel adalah keadaan dengan tidak sedikitnya ditemukan 3 jenis penyakit autoimun pada satu penderita.Contoh : Vitiligo dan penyakit autoimun tiroidAda tiga jenis sindrom autoimun multipel sebagai berikut:- Tipe 1: miokarditis sel datia- Tipe 2 : sirosis bilier primer- Tipe 3 : vitiligo