referat anemia hemolitik autoimun

Upload: shellyshelly

Post on 04-Jun-2018

252 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 Referat Anemia Hemolitik Autoimun

    1/21

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Anemia merupakan masalah medik yang paling sering dijumpai di klinik

    di seluruh dunia, disamping sebagai masalah kesehatan utama masyarakat,

    terutama di negaraberkembang. Kelainan ini merupakan penyebab debilitas

    kronik yang mempunyai dampak besar terhadap kesejahteraan sosial dan

    ekonomi, serta kesehatanfisik.

    Anemia secarafungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah massa eritrosit

    sehingga tidak dapatmemenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah yang

    cukup ke jaringan perifer. Parameter yang umum dipakai untuk menunjukkan penurunan massa

    eritrosit adalahhemoglobin, disusul oleh hematokrit dan hitung jenis eritrosit. Pada

    umumnya ketiga parameter tersebut saling bersesuaian. Harga normal hemoglobin sangat

    bervariasi secara fisiologik tergantung pada umur, jenis kelamin, adanya kehamilan dan

    ketinggian tempat tinggal. Di ndonesia dipakai kriteria hemoglobin kurang dari !" g#dl sebagaiawal dari work upanemia.

    Anemia bukan suatu diagnosis melainkan merupakan kumpulan gejala yang disebabkan

    oleh bermacam penyebab. Pada dasarnya anemia disebabkan oleh karena $

    ! %angguan pembentukan eritrosit oleh sumsum tulang.

    & Kehilangan darah keluar dari tubuh 'perdarahan(

    ) Proses penghancuran eritrosit dalam tubuh sebelum waktunya 'hemolisis(

    Anemia dapat diklasifikasikan menurut etiopatogenesisnya ataupun berdasar morfologi eritrosit.

    %abungan kedua klasifikasi ini sangat bermanfaat untuk diagnosis.

    Klasifikasi Anemia menurut Etiopatogenesis

    !

  • 8/13/2019 Referat Anemia Hemolitik Autoimun

    2/21

    A Anemia karena gangguan pembentukan eritrosit dalam sumsum tulang

    ! Kekurangan bahan esensial pembentuk eritrosit

    aAnemia defisiensi besi

    b Anemia defisiensi asam folat

    cAnemia defisiensi vitamin *!&

    & %angguan penggunaan besi

    aAnemia akibat penyakit kronik

    b Anemia sideroblastik

    ) Kerusakan sumsum tulang

    aAnemia aplastik

    b Anemia mieloptisik

    cAnemia pada keganasan hematology

    d Anemia diseritropoetik

    eAnemia pada sindrom mielodisplastik

    Anemia akibat kekurangan eritropoetin $ anemia pada gagal ginjal kronik

    * Anemia akibat hemoragi

    ! Anemia pasca perdarahan akut

    & Anemia pasca perdarahan kronik

    + Anemia hemolitik

    ! Anemia hemolitik intrakorpuskular

    a%angguan membrane eritrosit ' membranopati (

    b %angguan enim eritrosit ' enimopati ( $ anemia akibat defisiensi

    %-PD

    c%angguan hemoglobin ' hemoglobinopati (

    /halassemia

    Hemoglobinopati struktural $ Hb0, Hb1, dll

    &

  • 8/13/2019 Referat Anemia Hemolitik Autoimun

    3/21

    & Anemia hemolitik ekstrakorpuskular

    aAnemia hemolitik autoimun

    b Anemia hemolitik mikroangiopatik

    c2ainlain

    D Anemia dengan penyebab yang tidak diketahui atau dengan patogenesis yang

    kompleks.

    Klasifikasi Anemia Berdasarkan Morfologi dan Etiologi

    A Anemia hipokromik mikrositer

    ! Anemia defisiensi besi

    & /halassemia major

    ) Anemia akibat penyakit kronik

    3 Anemia sideroblastik

    * Anemia normokromik normositer

    ! Anemia pasca perdarahan akut

    & Anemia aplastik

    ) Anemia hemolitik didapat

    3 Anemia akibat penyakit kronik

    4 Anemia pada gagal ginjal kronik

    - Anemia pada sindrom mielodisplastik

    5 Anemia pada keganasan hematologik

    + Anemia 6akrositer

    ! *entuk megaloblastik

    a. Anemia defisiensi asam folat

    b. Anemia defisiensi *!&, termasuk anemia pernisiosa

    & *entuk nonmegaloblastik

    a Anemia pada penyakit hati kronik

    )

  • 8/13/2019 Referat Anemia Hemolitik Autoimun

    4/21

    b Anemia pada hipotiroidisme

    c Anemia pada sindrom

    mielodisplastik

    %ejala anemia dapat digolongkan menjadi tiga jenis gejala, yaitu $

    !. Gejala umum anemia, disebut juga sebagai sindrom anemia, timbul karena iskemia

    organ target serta akibat mekanisme kompensasi tubuh terhadap penurunan kadar

    hemoglobin. %ejala ini muncul pada setiap kasus anemia setelah penurunan hemoglobin

    sampai kadar tertentu 'Hb 7 5 g#dl(.

    *erat ringannya gejala umum anemia tergantung pada $

    a. Derajat penurunan hemoglobin

    b. Kecepatan penurunan hemoglobin

    c. 8sia

    d. Adanya kelainan jantung atau paru sebelumnya

    Karena semua sistem organ dapat terkena, maka pada anemia dapat menimbulkan

    manifestasi yang luas. 0alah satu tanda yang paling sering dikaitkan dengan anemia adalah

    pucat. Keadaan ini umumnya diakibatkan oleh berkurangnya volume darah, berkurangnya

    hemoglobin, dan vasokonstriksi untuk memaksimalkan pengiriman 9& ke organorgan vital.

    :arna kulit bukan merupakan indeks yang dapat dipercaya untuk pucat karena dipengaruhi

    pigmentasi kulit, suhu, dan kedalaman serta distribusi bantalan kapiler. *antalan kuku,

    telapak tangan, dan membran mukosa mulut serta konjungtiva merupakan indikator yang

    lebih baik untuk menilai pucat. ;ika lipatan tangan tidak lagi berwarna merah muda,

    hemoglobin biasanya kurang dari < g#dl. /akikardia dan bising jantung mencerminkan beban

    kerja dan curah jantung yang meningkat. Pada anemia berat, gagal jantung kongestif dapat

    terjadi karena otot jantung yang anoksik tidak dapat beradaptasi terhadap beban jantung yang

    meningkat. Dispnea, napas pendek, dan cepat lelah waktu melakukan aktivitas jasmani

    merupakan manifestasi berkurangnya pengiriman 9&. 0akit kepala, pusing, pingsan dan

    3

  • 8/13/2019 Referat Anemia Hemolitik Autoimun

    5/21

    tinnitus dapat mencerminkan berkurangnya oksigenasi pada sistem saraf pusat. Pada anemia

    yang berat dapat juga timbul gejalagejala saluran cerna seperti anoreksia, mual, konstipasi

    atau diare, dan stomatitis 'nyeri pada lidah dan membran mukosa mulut(. 0indrom anemia

    bersifat tidak spesifik karena dapat ditimbulkan oleh penyakit di luar anemia dan tidak

    sensitif karena timbul setelah penurunan hemoglobin yang berat 'Hb 7 5 g#dl(.

    &. Gejala kas masing!masing anemia"%ejala ini spesifik untuk masingmasing jenis anemia.

    0ebagai contoh $

    = Anemia defisiensi besi $ disfagia, atrofi papil lidah, stomatitis angularis, dan kuku sendok

    'koilonychia(.

    = Anemia megaloblastik $ glositis, gangguan neurologik pada defisiensi vitamin *!&.

    = Anemia hemolitik $ ikterus, splenomegali dan hepatomegali.

    = Anemia aplastik $ perdarahan dan tandatanda infeksi.

    ). Gejala pen#akit dasar"%ejala yang timbul akibat penyakit dasar yang menyebabkan anemia

    sangat bervariasi tergantung dari penyebab anemia tersebut. 6isalnya gejala akibat infeksi

    cacing tambang $ sakit perut, pembengkakan parotis dan warna kuning pada telapak tangan.

    Pada kasus tertentu sering gejala penyakit dasar lebih dominant, seperti misalnya pada

    anemia akibat penyakit kronik oleh karena arthritis rheumatoid.

    Dalam pemeriksaan anemia diperlukan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan laboratorik

    yang terdiri dari pemeriksaan penyaring, pemeriksaan seri anemia, pemeriksaan sumsum tulang,

    pemeriksaan khusus. Pendekatan diagnosis anemia dapat dilakukan secara klinis, tetapi lebih

    baik dengan gabungan pendekatan klinis dan laboratorik. Di bawah ini dilampirkan algoritma

    pendekatan diagnostik anemia berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium.

    4

  • 8/13/2019 Referat Anemia Hemolitik Autoimun

    6/21

    Algoritme Diagnosis Anemia >ormokromik >ormositik

    Anemia Normokromik Normositer

    ?etikulosit

    6eningkat >ormal#6enurun

    /anda ?iwayat 0umsum /ulang

    Hemolisis Perdarahan

    Positif Akut

    /es +oomb Hipoplastik Displastik nfiltrasi >ormal

    >egatif Positif /umor ganas 2imfoma @aal hati

    Hematology kanker @aal ginjal

    ?iwayat Anemia 'leukemia, @aal tiroid

    Keluarga Hemolitik mieloma(

    Positif Autoimun

    1nimo Anemia Anemia Anemia Anemia

    pati aplastik pada mieloplastik pada %%K

    6embra leukemia Penyakit

    nopati Hati

    Hemoglo Anemia pada Kronik

    binopati sindrom Hipotiroidi

    6ielodisplastik Peny. Kronik

    Anemia 6ikro Anemia pasca

    angiopati perdarahan

    -

  • 8/13/2019 Referat Anemia Hemolitik Autoimun

    7/21

    9bat#parasit akut

    BAB II

    ANEMIA HEM$LI%IK AU%$IMUN

    &IN$NIM

    Anemia Hemolitik Autoimun diopatik

    DE'INI&I

    Anemia hemolitik adalah anemia yang terjadi karena meningkatnya penghancuran sel

    darah merah yang disebabkan oleh hemolisis eritrositeritrosit berdasarkan reaksi antigen

    antibodi.

    Dalam keadaan normal, sel darah merah mempunyai waktu hidup !&" hari.

    ;ika menjadi tua, sel pemakan dalam sumsum tulang, limpa dan hati dapat mengetahuinya dan

    merusaknya. ;ika suatu penyakit menghancurkan sel darah merah sebelum waktunya 'hemolisis(,

    sumsum tulang berusaha menggantinya dengan mempercepat pembentukan sel darah merah yang

    baru, sampai !" kali kecepatan normal. ;ika penghancuran sel darah merah melebihi

    pembentukannya, maka akan terjadi anemia hemolitik.

    ang berlaku sebagai antigen dalam hal ini adalah permukaan sel darah merah '0D6(,

    sedangkan antibodi yang terdapat dalam serum penderita adalah suatu jawaban tubuh terhadapperubahanperubahan pada antigen tersebut.

    5

  • 8/13/2019 Referat Anemia Hemolitik Autoimun

    8/21

    PA%$'I&I$L$GI

    Perusakan selsel eritrosit yang diperantarai antibodi ini terjadi melalui aktifasi sistem

    komplemen, aktifasi mekanisme seluler, atau kombinasi keduanya.

    Aktifasi sistem komplemen

    0ecara keseluruhan aktifasi sistem komplemen akan menyebabkan hancurnya membran

    sel eritrosit dan terjadilah hemolisis intravaskular yang ditandai dengan hemoglobinemia dan

    hemoglobinuria.

    0istem komplemen akan diaktifkan melalui jalur klasik ataupun jalur alternatif. Antibodi

    antibodi yang memiliki kemampuan mengaktifkan jalur klasik adalah g6, g%!, g%&, g%).

    g6 disebut sebagai aglutinin tipe dingin, sebab antibodi ini berikatan dengan permukaan sel

    darah merah pada suhu di bawah suhu tubuh. Antibodi g% disebut aglutinin hangat karena

    bereaksi dengan antigen permukaan sel eritrosit pada suhu tubuh.

    Aktifasi komplemen jalur klasik

    ?eaksi diawali dengan aktifasi +! suatu protein yang dikenal sebagai recognition unit.

    +! akan berikatan dengan kompleks imun antigen antibodi dan menjadi aktif serta mampu

    mengkatalisis reaksireaksi pada jalur klasik. @ragmen +! akan mengaktifkan +3 dan +&

    menjadi suatu kompleks +3b,&b 'dikenal sebagai C3-convertase(. +3b,&b akan memecah +)

    menjadi fragmen +)b dan +)a. +)b mengalami perubahan konformational sehingga mampu

    berikatan secara kovalen dengan partikel yang mengaktifkan komplemen 'sel darah merah

    berlabel antibodi(. +) juga akan membelah menjadi +)d,g, dan +)c. +)d dan +)g akan tetap

    berikatan pada membran sel darah merah dan merupakan produk final aktifasi +). +) akan

    membentuk kompleks dengan +3b&b menjadi +3b&b)b 'C5 konvertase(. +4 konvertase akan

    memecah +4 menjadi +4a 'anafilatoksin( dan +4b yang berperan dalam kompleks penghancur

  • 8/13/2019 Referat Anemia Hemolitik Autoimun

    9/21

    membran. Kompleks penghancur membran terdiri dari molekul +4b.+-.+5.+

  • 8/13/2019 Referat Anemia Hemolitik Autoimun

    10/21

    a diopatik

    b 0ekunder 'infeksi mycoplasma, mononucleosis, virus, keganasan

    limforetikuler(

    ParoCysmal +old Hemoglobinuri

    adiopatik

    b 0ekunder 'viral, dan sifilis(

    AHA Atipik

    aAHA tes antiglobulin negatif

    b AHA kombinasi tipe hangat dan dingin

    = AHA diinduksi obat

    = AHA diinduksi aloantibodi

    ?eaksi Hemolitik /ransfusi

    Penyakit Hemolitik pada *ayi *aru 2ahir

    DIAGN$&I&

    Pemeriksaan untuk mendeteksi autoantibodi pada eritrosit.

    Direct Antiglobulin Test (Direct Coomb`s Test)

    0el eritrosit pasien dicuci dari proteinprotein yang melekat dan direaksikan dengan

    antiserum atau antibodi monoclonal terhadap berbagai imunoglobulin dan fraksi komplemen,

    terutama g% dan +)d. *ila pada permukaan sel terdapat salah satu atau kedua g% dan +)d

    maka akan terjadi aglutinasi.

    Indirect Antiglobulin Test (Indirect Coomb`s Test)

    /es ini untuk mendeteksi autoantibodi yang terdapat pada serum. 0erum pasien

    direaksikan dengan selsel reagen. munoglobulin yang beredar pada serum akan melekat pada

    selsel reagen, dan dapat dideteksi dengan antiglobulin serta dengan terjadinya aglutinasi.

    !"

  • 8/13/2019 Referat Anemia Hemolitik Autoimun

    11/21

    BAB III

    ANEMIA HEM$LI%IK %IPE HANGA%

    0ekitar 5"E kasus AHA memiliki tipe hangat, dimana autoantibodi bereaksi secara

    optimal pada suhu )5"+. Autoantibodi ini melapisi sel darah merah, yang kemudian dikenalinya

    sebagai benda asing dan dihancurkan oleh sel perusak dalam limpa atau kadang dalam hati dan

    sumsum tulang. Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita. Kurang lebih 4"E pasien AHA

    tipe hangat disertai penyakit lain misalnya limfoma, leukemia atau penyakit jaringan ikat,

    terutama lupus eritematosus sistemik.

    Gejala dan %anda

    Awitan penyakit tersamar, gejala anemia terjadi perlahanlahan, ikterik dan demam. Pada

    beberapa kasus dijumpai perjalanan penyakit mendadak, disertai nyeri abdomen, dan anemia

    berat. 8rin berwarna gelap karena hemoglobinuri. Pada AHA idiopatik bisa terjadi

    splenomegali, hepatomegali, dan limfadenopati. %ejalanya seringkali lebih buruk daripada yang

    diperkirakan, mungkin karena anemianya berkembang sangat cepat. limpa biasanya membesar,

    sehingga bagian perut atas sebelah kiri bisa terasa nyeri atau tidak nyaman.

    La(oratorium

    Hemoglobin sering dijumpai di bawah 5 g#dl. Pemeriksaan +oombFs direk biasanya

    positif. Autoantibodi tipe hangatbiasanya ditemukan dalam serum dan dapat dipisahkan dari sel

    sel eritrosit. Autoantibodi ini berasal dari kelas g% dan bereaksi dengan semua sel eritrosit

    normal. Autoantibodi tipe hangat ini biasanya bereaksi dengan antigen pada sel eritrosit sendiri,

    biasanya antigen ?h.

    %erapi

    !!

  • 8/13/2019 Referat Anemia Hemolitik Autoimun

    12/21

    = Kortikosteroid

    Diberikan !!,4 mg#kg**#hari. Dalam & minggu sebagian besar akan menunjukkan

    respon klinis baik 'hematokrit meningkat, retikulosit meningkat, tes coombFs direk positif

    lemah, tes combFs indirek negatif(. >ilai normal dan stabil akan dicapai pada hari ke)"

    sampai hari keB". *ila ada tanda respon terhadap steroid, dosis diturunkan tiap minggu

    !"&" mg#hari. /erapi steroid dosis 7 )" mg#hari diberikan secara selang sehari. *eberapa

    pasien akan memerlukan terapi rumatan dengan steroid dosis rendah, namun bila dosis

    per hari melebihi !4 mg#hari untuk mempertahankan kadar hematokrit, maka perlu segera

    dipertimbangkan terapi dengan modalitas lain.

    = Splenektomi

    *ila terapi steroid tidak adekuat atau tidak bisa dilakukan tapperingdosis selama ) bulan,

    maka perlu dipertimbangkan splenektomi. 0plenektomi akan menghilangkan tempat

    utama penghancuran sel darah merah. Hemolisis masih bisa terus berlangsung setelah

    splenektomi, namun akan dibutuhkan jumlah sel eritrosit terikat antibodi dalam jumlah

    yang jauh lebih besar untuk menimbulkan kerusakan eritrosit yang sama.

    = Imunosupresi

    Aatioprin 4"&"" mg#hari '

  • 8/13/2019 Referat Anemia Hemolitik Autoimun

    13/21

    obat yang sedang diuji untuk AHA adalah ?ituCimab. 9bat ini mengurangi hemolisis

    dengan cara menekan sistem imun yang memproduksi antibodi terhadap sel darah merah.

    = Terapi Transfusi

    /ransfusi darah dapat menyebabkan masalah pada penderita anemia hemolitik autoimun.

    *ank darah mengalami kesulitan dalam menemukan darah yang tidak bereaksi terhadap

    antibodi, dan transfusinya sendiri dapat merangsang pembentukan lebih banyak lagi

    antibodi. /etapi terapi transfusi bukan merupakan kontraindikasi mutlak. Pada kondisi

    yang mengancam jiwa 'misal Hb G ) g#dl( transfusi dapat diberikan, sambil menunggu

    efek steroid dan imunoglobulin.

    = Terapi lasmafaresis

    Dengan plasmafaresis, antibodi dipisahkan dari sel darah merah. /erapi ini mungkin bisa

    membantu bila terapi lain tidak berhasil. /etapi terapi plasmafaresis ini masih

    kontroversial.

    Prognosis dan &ur)i)al

    Hanya sebagian kecil pasien mengalami penyembuhan komplit dan sebagian besar

    memiliki perjalanan penyakit yang berlangsung kronik, namun terkendali. 0urvival !" tahun

    berkisar 5"E. Anemia, emboli pulmo, infark lien, dan kejadian kardiovakular lain bisa terjadi

    selama periode penyakit aktif. 6ortalitas selama 4!" tahun sebesar !4&4E. Prognosis pada

    AHA sekunder tergantung penyakit yang mendasari.

    Pen+egaan

    *elum bisa dilakukan pencegahan oleh karena penyebabnya belum diketahui pasti.

    !)

  • 8/13/2019 Referat Anemia Hemolitik Autoimun

    14/21

    BAB I,

    ANEMIA HEM$LI%IK %IPE DINGIN

    Anemia hemolitik tipe dingin adalah suatu keadaan dimana tubuh membentuk

    autoantibodi yang bereaksi terhadap sel darah merah dalam suhu ruangan atau dalam suhu yang

    dingin sekitar "!"+.

    /erjadinya hemolisis diperantarai antibodi dingin yaitu aglutinin dingin dan antibodi

    Donath2andstainer. Kelainan ini secara karakteristik memiliki aglutinin dingin g6

    monoklonal. 0pesifisitas aglutinin dingin adalah terhadap antigen #i. 0ebagian besar g6 yang

    mempunyai spesifisitas terhadap anti memiliki H3)3. Pada umumnya aglutinin tipe dingin

    ini terdapat pada titer yang sangat rendah, dan titer ini akan meningkat pesat pada fase

    penyembuhan infeksi. Antigen #i bertugas sebagai reseptor mikoplasma yang akan

    menyebabkan perubahan presentasi antigen dan menyebabkan produksi autoantibodi. Pada

    limfoma sel *, aglutinin dingin ini dihasilkan oleh sel limfoma. Aglutinin tipe dingin akan

    berikatan dengan sel darah merah dan terjadi lisis langsung dan fagositosis.

    Anemia jenis ini dapat berbentuk akut atau kronik. *entuk yang akut sering terjadi pada

    penderita infeksi akut, terutamapneumoniatertentu atau mononukleosis infeksiosa. *entuk akut

    biasanya tidak berlangsung lama, relatif ringan dan menghilang tanpa pengobatan. *entuk yang

    kronik lebih sering terjadi pada wanita, terutama penderita rematik atau artritisyang berusia

    diatas 3" tahun. *entuk yang kronik biasanya menetap sepanjang hidup penderita, tetapi sifatnya

    ringan dan kalaupun ada, hanya menimbulkan sedikit gejala.

    Gam(aran Klinis

    Hemolisis berjalan kronik. Anemia biasanya ringan dengan Hb B!& g#dl. +uaca dingin

    akan meningkatkan penghancuran sel darah merah, memperburuk nyeri sendi dan bisa

    menyebabkan kelelahan dansianosispada tangan dan lengan. Penderita yang tinggal di daerah

    !3

  • 8/13/2019 Referat Anemia Hemolitik Autoimun

    15/21

    bercuaca dingin memiliki gejala yang lebih berat dibandingkan dengan penderita yang tinggal di

    iklim hangat.

    La(oratorium

    Anemia ringan, sferositosis, polikromatosia, tes +oombFs positif, anti, antii, antiPr,

    anti6, atau antiP.

    %erapi

    /idak ada pengobatan khusus, pengobatan ditujukan untuk mengurangi gejalagejalanya.

    *entuk akut yang berhubungan dengan infeksi akan membaik dengan sendirinya dan jarang

    menyebabkan gejala yang serius. 6enghindari cuaca dingin bisa mengendalikan bentuk yang

    kronik. Prednison dan splenektomi tidak banyak membantu. Plasmafaresis untuk mengurangi

    antibodi g6 secara teoritis bisa mengurangi hemolisis, namun secara praktik hal ini sukar

    dilakukan.

    Prognosis dan &ur)i)al

    Pasien dengan sindrom kronik akan memiliki survival yang baik dan cukup stabil.

    Pen+egaan

    Pada penderita AHA tipe dingin, menghindari cuaca dingin dapat mengurangi hemolisis.

    0angat penting untuk melindungi jarijari, ujung kaki, dan telinga dari dingin. *eberapa cara

    untuk melindungi diri dari udara dingin misalnya $

    = 6enggunakan sarung tangan saat mengeluarkan makanan dari lemari es atau freeer

    = 6emakai topi, syal, atau mantel dengan penutup kepala saat cuaca dingin

    = 6engecilkan temperatur pendingin ruangan 'A+( atau berpakaian lebih hangat selama di

    ruangan berA+

    !4

  • 8/13/2019 Referat Anemia Hemolitik Autoimun

    16/21

    = 6enghangatkan mobil sebelum akan digunakan saat cuaca dingin

    BAB ,

    PA-$./&MAL 0$LD HEM$GL$BINU-IA

    ParoCysmal +old hemoglobinuria adalah anemia hemolitik yang jarang dijumpai. Dahulu

    penyakit ini sering ditemukan, karena berkaitan dengan penyakit sifilis. Hemolisis terjadi secara

    masif dan berulang setelah terpapar suhu dingin. Hemolisis yang terjadi secara mendadak

    'paroksismal(, menyebabkan hemoglobin tumpah ke dalam darah. ginjal menyaring hemoglobin,

    sehingga air kemih berwarna gelap. Pada kondisi ekstrim autoantibody Donath2andsteiner dan

    protein komplemen berikatan pada sel darah merah. Pada saat suhu kembali )5+, terjadilah lisis

    karena propagasi pada proteinprotein komplemen yang lain.

    Gam(aran Klinis

    Hemolisis paroksismal disertai menggigil, panas, mialgia, sakit kepala, hemoglobinuria

    berlangsung beberapa jam. 0ering disertai urtikaria. *isa terjadi kram perut atau nyeri punggung

    yang hebat dan pembentukan bekuan darah dalam vena besar dari perut dan tungkai.

    La(oratorium

    Hemoglobinuria, sferositosis, eritrofagositosis. /es +oombFs positif, antibodi Donath

    2andsteiner terdisosiasi dari sel darah merah.

    %erapi

    %lukokortikoid dan splenektomi tidak ada manfaatnya. 8ntuk meringankan gejala

    diberikan kortikosteroid. Penderita yang memiliki bekuan darah mungkin memerlukan

    antikoagulan. 9bat 1culiumab sedang dikembangkan untuk mengatasi penyakit ini.

    1culiumab merupakan antibodi yang melawan sistem imun yang mempengaruhi penyakit ini.

    !-

  • 8/13/2019 Referat Anemia Hemolitik Autoimun

    17/21

    BAB ,I

    ANEMIA HEM$LI%IK IMUN DIINDUK&I $BA%

    Ada beberapa mekanisme yang menyebabkan hemolisis karena obat, yaitu $

    ! !apten"penyerapan obat yang melibatkan antibodi tergantung obat

    Pada mekanisme ini obat akan melapisi eritrosit dengan kuat. Antibodi terhadap

    obat akan dibentuk dan bereaksi dengan obat pada permukaan eritrosit. 1ritrosit yang

    teropsonisasi oleh obat tersebut akan dirusak di limpa. Antibodi ini bila dipisahkan dari

    eritrosit hanya bereaksi dengan reagen yang mengandung eritrosit berlapis obat yang

    sama. 6isalnya penisilin dosis tinggi

    .

    & embentukan kompleks ternary #mekanisme kompleks imun tipe innocent bystander$

    6ekanisme ini melibatkan obat atau metabolit obat, tempat ikatan obat

    permukaan sel target, antibodi, dan aktifasi komplemen. Antibodi melekat pada

    neoantigen yang terdiri dari ikatan obat dan eritrosit. katan obat dan sel target tersebut

    lemah, dan antibodi akan membuat stabil dengan melekat pada obat ataupun membran

    eritrosit. *eberapa antibodi tersebut memiliki spesifisitas terhadap antigen golongan

    darah tertentu seperti ?h, Kell, Kidd, atau #i. Pemeriksaan +oombFs biasanya positif.

    0etelah aktifasi komplemen terjadi hemolisis intravascular, hemoglobinemia dan

    hemoglobinuria. 6ekanisme ini terjadi pada hemolisis akibat obat kinin, kuinidin,

    sulfonamide, sulfonylurea, dan tiaid.

    ) Induksi autoantibodi yang bereaksi terhadap eritrosit tanpa ada lagi obat pemicu

    *anyak obat menginduksi pembentukan autoantibodi terhadap eritrosit autolog,

    seperti contoh metildopa. 6etildopa yang bersirkulasi dalam plasma akan menginduksi

    !5

  • 8/13/2019 Referat Anemia Hemolitik Autoimun

    18/21

    autoantibodi spesifik terhadap antigen ?h pada permukaan sel darah merah. ;adi yang

    melekat pada permukaan sel darah merah adalah autoantibodi, obat tidak melekat.

    6ekanisme bagaimana induksi formasi autoantibodi ini tidak diketahui.

    3 %ksidasi hemoglobin

    0el darah merah bisa mengalami trauma oksidatif. 9leh karena hemoglobin

    mengikat oksigen maka bisa mengalami oksidasi dan mengalami kerusakan akibat at

    oksidatif. 1ritrosit yang tua makin mudah mengalami trauma oksidatif. /anda hemolisis

    karena proses oksidasi adalah dengan ditemukannya methemoglobin, sulfhemoglobin,

    dan !ein& bodies' blister cell' bites cell, dan eccentrocytes. +ontoh obat yang

    menyebabkan hemolisis oksidatif ini adalah nitrofurantoin, phenaopyridin,

    aminosalicylic acid.

    Pasien yang mendapat terapi sefalosporin biasanya tes +oombFs positif karena absorpsi

    non imunologis, imunoglobulin, komplemen, albumin, fibrinogen dan plasma protein lain pada

    membran eritrosit.

    Gam(aran Klinis

    ?iwayat pemakaian obat tertentu positif. Pasien yang timbul hemolisis melalui mekanisme

    hapten atau autoantibodi biasanya bermanifestasi sebagai hemolisis ringan sampai sedang. *ila

    kompleks ternaryyang berperan maka hemolisis akan terjadi secara berat, mendadak dan disertai

    gagal ginjal. *ila pasien sudah pernah terpapar obat tersebut, maka hemolisis sudah dapat terjadi

    pada pemajanan dengan dosis tunggal.

    La(oratorium

    Anemia, retikulositosis, 6+ tinggi, tes +oombFs positif. 2eukopenia,

    trombositopenia,hemoglobinemia, hemoglobinuria sering terjadi pada hemolisis yang

    diperantarai kompleks ternary.

    %erapi

    Dengan menghentikan pemakaian obat yang menjadi pemicu, hemolisis dapat dikurangi.

    Kortikosteroid dan transfusi darah dapat diberikan pada kondisi berat.

    !

  • 8/13/2019 Referat Anemia Hemolitik Autoimun

    19/21

    BAB ,II

    ANEMIA HEM$LI%IK AL$IMUN KA-ENA %-AN&'U&I

    Hemolisis aloimun yang paling berat adalah reaksi transfusi akut yang disebabkan karena

    ketidaksesuaian A*9 eritrosit 'sebagai contoh transfusi P?+ golongan A pada pasien golongan

    9 yang memiliki antibody g6 antiA pada serum( yang akan memicu aktifasi komplemen dan

    terjadi hemolisis intravaskular yang akan menimbulkan D+ dan infark ginjal. Dalam beberapa

    menit pasien akan sesak nafas, demam, nyeri pinggang, menggigil, mual, muntah, dan syok.

    ?eaksi transfusi tipe lambat terjadi )!" hari setelah transfusi, biasanya disebabkan karena

    adanya antibodi dalam kadar rendah terhadap antigen minor eritrosit. 0etelah terpapar dengan

    selsel antigenik, antibodi tersebut meningkat pesat kadarnya dan menyebabkan hemolisis

    ekstravaskular.

    !B

  • 8/13/2019 Referat Anemia Hemolitik Autoimun

    20/21

    DA'%A- PU&%AKA

    ! Price= :ilson.atofisiologi Konsep klinis proses-proses penyakit edisi ( volume ). -!)

    -&5.

    & Aru :. 0udoyo= *ambang 0etiyohadi= drus Alwi. *uku +,ar Ilmu enyakit alam

    edisi keempat ,ilid II.-)&-)4. --"--&.

    ) www.medicastore.com

    3 www.wikipedia.org

    4 www.roche.co.id

    - www.nhlbi.nih.gov 'nhlbi I national heart lung and blood institute(

    5 www.medlineplus.com

  • 8/13/2019 Referat Anemia Hemolitik Autoimun

    21/21