faktor yang mempengaruhi nasib obat pada pediatrik
TRANSCRIPT
8/19/2019 Faktor Yang Mempengaruhi Nasib Obat Pada Pediatrik
http://slidepdf.com/reader/full/faktor-yang-mempengaruhi-nasib-obat-pada-pediatrik 1/6
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NASIB OBAT PADA PEDIATRI
1.1 Karakteristik Pasien Pediatri
Terapi obat pada pediatri berbeda dengan terapi obat pada orang dewasa karena
perbedaan karakteristik. Perbedaan karakteristik ini akan mempengaruhi farmakokinetika –
farmakodinamika obat yang pada akhirnya akan mempengaruhi efikasi dan/ atau toksisitas
obat.(1)
Pada usia ekstrim ini terdapat perbedaan respon yang terutama disebabkan oleh belum
sempurnanya berbagai fungsi farmakokinetik tubuh, yakni (1) Fungsi biotransformasi hati
(terutama glukuronidasi, dan uga hidroksilasi) yang kurang! (") Fungsi ekskresi ginal
(filtrasi glomerulus dan sekresi tubuli) yang hanya #$ – %$& dari fungsi ginal dewasa! (')
apasitas ikatan protein plasma (terutama albumin) yang rendah! dan () *awar darah otak
serta sawar darah kulit yang belum sempurna. +engan demikian diperoleh kadar obat yang
tinggi dalam darah dan aringan. +i samping itu terdapat peningkatan sensitifitas reseptor
terhadap beberapa obat. kibatnya teradi respon yang berlebihan atau efek toksik pada dosis
yang biasa diberikan berdasarkan perhitungan luas permukaan tubuh.(")
1.2 Farak!kinetik Pada Pasien Pediatri
Farmakokinetik pada pasien pediatri adalah apa yang dialami obat yang diberikan
pada suatu makhluk yaitu absorpsi (), distribusi (+), biotransformasi/ metabolisme (-), dan
ekskresi ().(") eberapa perubahan farmakokinetika teradi selama periode perkembangan
dari masa anak0anak sampai masa dewasa yang menadi pertimbangan dalam penetapan dosis
untuk pediatri.(1)
8/19/2019 Faktor Yang Mempengaruhi Nasib Obat Pada Pediatrik
http://slidepdf.com/reader/full/faktor-yang-mempengaruhi-nasib-obat-pada-pediatrik 2/6
a. bsorpsi(1)
bsorpsi obat melalui rute oral dan parenteral pada anak sebanding dengan pasien
dewasa. Pada bayi dan anak, sekresi asam lambung belum sebanyak pada dewasa,
sehingga p lambung menadi lebih alkalis. al tersebut akan menurunkan absorbsi obat
– obat yang bersifat asam lemah seperti fenobarbital dan fenitoin, sebaliknya akan
meningkatkan absorbsi obat – obat yang bersifat basa lemah seperti penisilin dan
eritromisin. 2aktu pengosongan dan p lambung akan men3apai tahap normal pada usia
sekitar tiga tahun. 2aktu pengosongan lambung pada bayi baru lahir yaitu #04 am
sedangkan dewasa '0 am. 5leh karena itu harus diperhatikan pada pemberian obat yang
di absorbsi di lambung.
Peristaltik pada neonatus tidak beraturan dan mungkin lebih lambat karena itu
absorbsi obat di usus halus sulit di prediksi. bsorpsi perkutan meningkat pada bayi dan
anak0anak terutama pada bayi prematur karena kulitnya lebih tipis, lebih lembab, dan
lebih besar dalam ratio luas permukaan tubuh per kilogram berat badan. *ebagai 3ontoh
teradinya peningkatan absorpsi obat melalui kulit, teradi pada penggunaan steroid, asam
borat, heksaklorofen, iodium, asam salisilat dan alkohol.
bsorpsi obat pada pemberian se3ara intramuskular ber6ariasi dan sulit
diperkirakan. Perbedaan masa otot, ketidakstabilan 6asomotor perifer, kontraksi otot dan
perfusi darah yang relati6e lebih ke3il dari dewasa, ke3uali persentase air dalam otot bayi
lebih besar dibandingkan dewasa. fek total dari faktor0faktor ini sulit diperkirakan,
misalnya fenobarbital akan diabsorpsi se3ara 3epat sedang absorpsi dia7epam
memerlukan waktu lebih lama. 5leh karena itu, pemberian se3ara intramuskular arang
dilakukan pada neonatus ke3uali pada keadaan darurat atau tidak dimungkinkannnya
pemberian se3ara intra 6ena.
Pemberian obat se3ara rektal umumnya berguna untuk bayi dan anak yang tidak
memungkinkan menggunakan sediaan oral seperti pada kondisi muntah, keang. 8amun
demikian, seperti halnya pada pasien dewasa, ada kemungkinan teradinya 6ariasi
8/19/2019 Faktor Yang Mempengaruhi Nasib Obat Pada Pediatrik
http://slidepdf.com/reader/full/faktor-yang-mempengaruhi-nasib-obat-pada-pediatrik 3/6
indi6idu pada suplai darah ke rektum yang menyebabkan 6ariasi dalam ke3epatan dan
deraat absorpsi pada pemberian se3ara rektal.
b. +istribusi(1)
+istribusi obat pada bayi dan anak berbeda dengan orang dewasa, karena adanya
perbedaan 6olume 3airan ekstraselluler, total air tubuh, komposisi aringan lemak, dan
ikatan protein. 9olume 3airan ekstraselular relatif lebih tinggi dibandingkan orang
dewasa, 6olume ini akan terus menurun seiring bertambahnya usia! yaitu pada neonatus
:$&, pada bayi berusia 0# bulan ':&, pada usia satu tahun ":&, dan pada orang dewasa
sebanyak "$0":& dari total berat badan. al lain yang lebih penting adalah total 3airan
dalam tubuh. Total 3airan dalam tubuh lebih tinggi pada bayi yang dilahirkan se3ara
prematur (4$04:& dari total berat badan), pada bayi normal (%:& dari total berat badan),
pada bayi usia ' bulan #$&, dan pada orang dewasa (::& dari total berat badan).
esarnya 6olume 3airan ekstra sel dan total air tubuh akan mempengaruhi 6olume
distribusi dari obat0obat yang larut dalam air 3ontoh fenobarbital, penisillin dan
aminoglikosida, akan meningkat sehingga dosis mg/kg harus diturunkan.
al sebaliknya teradi berupa lebih sedikitnya aringan lemak pada bayi
dibandingkan pada orang dewasa. Pada bayi prematur 10"&, pada bayi lahir 3ukup bulan
1:&, sedangkan pada orang dewasa sekitar "$&. *ebagai konsekuensinya 6olume
distribusi obat yang larut lemak pada bayi dan anak, lebih ke3il dibandingkan dengan
orang dewasa sehingga diperlukan penurunan dosis dan/atau penyesuaian inter6al.
finitas ikatan obat dengan protein plasma pada bayi dan anak lebih rendah
dibandingkan dengan orang dewasa, hal ini ditambah pula dengan teradinya kompetisi
untuk tempat ikatan obat tertentu oleh senyawa endogen tertentu seperti bilirubin. ;katan
protein plasma seperti fenobarbital, salisilat dan fenitoin pada neonatus lebih ke3il
daripada orang dewasa sehingga diperlukan dosis yang lebih ke3il atau inter6al yang lebih
panang. finitas ikatan obat dengan protein akan sama dengan orang dewasa pada usia
1$01" bulan. *ebagai 3ontoh, dosis gentamisin pada neonatus usia $0% hari : mg/kg
8/19/2019 Faktor Yang Mempengaruhi Nasib Obat Pada Pediatrik
http://slidepdf.com/reader/full/faktor-yang-mempengaruhi-nasib-obat-pada-pediatrik 4/6
setiap 4 am, bayi usia 1 0 minggu tiap '# am, lebih dari 1 bulan setiap " am. Pada
anak usia %04 bulan mg/kg setiap " am.
3. -etabolisme(1)
<endahnya metabolisme obat di hati pada neonatus disebabkan oleh rendahnya
aliran darah ke hati, asupan obat oleh sel hati, kapasitas en7im hati dan ekskresi empedu.
*istem en7im di hati pada neonatus dan bayi belum sempurna, terutama pada proses
oksidasi dan glukoronidase, sebaliknya pada alur konugasi dengan asam sulfat
berlangsung sempurna. -eskipun metabolisme asetaminofen melalui alur glukoronidase
pada anak masih belum sempurna dibandingkan pada orang dewasa, sebagian ke3il dari
bagian ini dikompensasi melalui alur konugasi dengan asam sulfat. =alur metabolisme
ini mungkin berhubungan langsung dengan usia dan mungkin memerlukan waktu selama
beberapa bulan sampai satu tahun agar berkembang sempurna. al ini terlihat dari
peningkatan klirens pada usia setelah satu tahun.
+osis beberapa enis antiepilepsi dan teofilin untuk bayi lebih besar daripada dosis
dewasa agar ter3apai konsentrasi plasma terapeutik. al ini disebabkan bayi belum
mampu melakukan metabolisme senyawa tersebut menadi bentuk metabolit aktifnya.
d. kskresi(1)
Filtrasi glomerulus, sekresi tubulus, reabsorbsi tubulus menurun dan bersihan
(clearance) obat tidak dapat di prediksi, tergantung 3ara eliminasi obat tersebut di ginal.
Pada umumnya obat dan metabolitnya dieliminasi melalui ginal. e3epatan filtrasi
glomerulus pada neonatus adalah $,#–$,4 m>/menit per 1,%' m" dan pada bayi adalah "0
m>/menit per 1,%' m". Proses filtrasi glomerulus, sekresi tubuler dan reabsorpsi tubuler
akan menunukkan defisiensi ekskresi ginal. Perkembangan proses ini akan berlangsung
sekitar beberapa minggu sampai satu tahun setelah kelahiran.
1." Prinsi# U$ Pen%%$naan O&at
Prinsip umum penggunaan obat pada neonatus dan bayi prematur adalah?(")
8/19/2019 Faktor Yang Mempengaruhi Nasib Obat Pada Pediatrik
http://slidepdf.com/reader/full/faktor-yang-mempengaruhi-nasib-obat-pada-pediatrik 5/6
(1) indarkan penggunaan sulfonamide, aspirin, heksaklorofen (kadar berapapun untuk kulit
yang tidak utuh, kadar '& atau lebih untuk kulit yang utuh), morfin, barbiturat ;9.
(") @ntuk obat – obat lain ? gunakan dosis yang lebih rendah dari dosis yang dihitung
berdasarkan luas permukaan tubuh. Tidak ada pedoman untuk menghitung berapa besar
dosis yang harus diturunkan, maka gunakan educated guess atau bila ada ikuti petunuk
dari pabrik obat yang bersangkutan. emudian monitor respon klinik pasien, dan bila
perlu monitor kadar obat dalam plasma, untuk menadi dasar penyesuaian dosis pada
masing – masing pasien.
O&at Res#!n Mekanise Utaa
eksaklorofen topi3al 8eurotoksisitas *awar kulit belum sempurna*ulfonamid, salisilat, 6itamin
sintetik
ernikterus (bilirubin masuk
otak)
5bat mendesak bilirubin dari
ikatan protein plasma,
kapasitas ikatan protein
plasma A, glukuronidasi
bilirubin oleh hepar A, dan
sawar darah otak belum
sempurna
loramfenikol *indrom bayi abu – abu Blukuronidasi obat oleh
hepar A dan filtrasi obat utuh
glomerulus ginal A C kadar
obat dalam plasma dan
aringan D
minoglikosida (misalnya
gentamisin)
;ntoksikasi Filtrasi glomerulus A
-orfin, barbiturat ;9 +epresi pernapasan *awar darah otak belum
sempurna
5ksigen <etrolental fibroplasias Tidak diketahui
DAFTAR PUSTAKA
8/19/2019 Faktor Yang Mempengaruhi Nasib Obat Pada Pediatrik
http://slidepdf.com/reader/full/faktor-yang-mempengaruhi-nasib-obat-pada-pediatrik 6/6
1. +irektorat ina Farmasi omunitas +an linik +iten ina efarmasian +an lat
esehatan +epartemen esehatan <; "$$E. Pedoman Pelayanan efarmasian untuk
Pasien Pediatrik.
". +epartemen Farmakologi dan Terapeutik F@;. Farmakologi dan Terapi. d 9.
=akarta ? adan Penerbit F@;! "$1".