prevensi medication error pada pediatrik

24
Telah dilaporkan bahwa Pengobatan pediatrik merupakan peringkat kedua yang sering bermasalah dengan hukum. 15 sampai 20 tahun terkhir dosis untuk anak-anak didasarkan pada rasio dari dosis dewasa, baik usia berat badan maupun luas permukaan tubuh, Tetapi tidak memperhatikan kondisi tubuh, seperti komposisi lemak, fungsi ginjal dan hati. Pediatrik memerlukan dosis secara individu yang didasarkan atas prematuritas, usia dan berat badan. Perbedaan farmakokinetik dan farmakodinamik antara orang dewasa dan anak-anak sering terlupakan ketika obat diresepkan kecuali kalau pelayanan kesehatan profesional tersebut telah menerima pelatihan khusus dan pengalaman tentang pediatrik.

Upload: angga-harahap

Post on 23-Oct-2015

95 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

farmasis3

TRANSCRIPT

Page 1: Prevensi Medication Error Pada Pediatrik

Telah dilaporkan bahwa Pengobatan pediatrik merupakan peringkat kedua yang sering bermasalah dengan hukum.

15 sampai 20 tahun terkhir dosis untuk anak-anak didasarkan pada rasio dari dosis dewasa, baik usia berat badan maupun luas permukaan tubuh, Tetapi tidak memperhatikan kondisi tubuh, seperti komposisi lemak, fungsi ginjal dan hati. Pediatrik memerlukan dosis secara individu yang didasarkan atas prematuritas, usia dan berat badan.

Perbedaan farmakokinetik dan farmakodinamik antara orang dewasa dan anak-anak sering terlupakan ketika obat diresepkan kecuali kalau pelayanan kesehatan profesional tersebut telah menerima pelatihan khusus dan pengalaman tentang pediatrik.

Page 2: Prevensi Medication Error Pada Pediatrik

1. Penggunaan obat pada pasien pediatrik berbeda dengan orang dewasa.

2. Banyak obat–obatan yang digunakan untuk pasien pediatrik tidak tercantum pada label obat (off–label) maupun tidak dianjurkan penggunaannya untuk pasien pediatrik (unlicensed).

3. Formulasi obat racikan yang tidak sesuai 4. Membuat dosis yang spesifik berdasarkan umur sulit

dilakukan.

Peluang terjadinyaMEDICATION ERROR

Page 3: Prevensi Medication Error Pada Pediatrik

Kesalahan yang sering terjadi pada obat pediatrik adalah:

Kesalahan yang sering terjadi pada obat pediatrik adalah:

1. kesalahan perhitungan dosis dan interval pemberian dosis.

2. kesalahan dalam pesanan obat (termasuk instruksi tertulis dan interpretasi)

3. kesalahan dalam persiapan obat atau dosis yang diresepkan tidak tepat.

4. Bayi dan anak-anak paling tergantung pada seorang pengasuh dewasa untuk memberi obat, orang ini mungkin mengetahui atau tidak mengetahui bagaimana cara yang tepat untuk memberikan obat.

Page 4: Prevensi Medication Error Pada Pediatrik

Anak – anak lebih cenderung mengalami kesalahan pengobatan dan menimbulkan bahaya bagi si anak dikarenakan berikut ini :Anak – anak lebih cenderung mengalami kesalahan pengobatan dan menimbulkan bahaya bagi si anak dikarenakan berikut ini :

• Sediaan obat masih banyak dalam bentuk kemasan untuk pasien dewasa, sehingga diperlukan peracikan kembali.

• Sebagian besar pengaturan pelayanan kesehatan terutama dibangun hanya untuk melayani kebutuhan orang dewasa saja. Banyak yang kekurangan staf yang terlatih yang orientasinya pada pelayanan pasien pediatrik, kurangnya protokol dan pengamanan, dan atau pemutakhiran dan kurang mudahnya jangkauan pada bahan–bahan rujukan pasien pediatrik, khususnya yang berkaitan dengan obat.

Page 5: Prevensi Medication Error Pada Pediatrik

lanjutanlanjutan

• Anak–anak khususnya yang sangat muda, kecil dan anak yang sakit biasanya kurang mampu secara fisiologi mentoleransi kesalahan pengobatan dikarenakan organ ginjal, sistem imun, dan fungsi organ hati yang masih sedang berkembang.

• Banyak anak–anak, khususnya yang sangat muda, tidak dapat berkomunikasi secara efektif terkait reaksi yang merugikan yang mungkin disebabkan oleh obat.

Page 6: Prevensi Medication Error Pada Pediatrik

Faktor – faktor yang dapat meningkatkan risiko reaksi obat yang merugikan

Faktor – faktor yang dapat meningkatkan risiko reaksi obat yang merugikan

• Perbedaan dan perubahan parameter farmakokinetik pada pasien berbagai umur dan tingkat perkembangan

• Kebutuhan dosis individual berdasarkan umur, berat badan, luas permukaan tubuh, dan kondisi klinis

• Kurang tersedianya bentuk sediaan dan konsentrasi yang sesuai untuk pemberian

• Kurangnya studi atau informasi yang diterbitkan mengenai penggunaan obat untuk anak–anak.

Page 7: Prevensi Medication Error Pada Pediatrik

• Dosis berdasarkan berat badan

• Campuran formulasi dengan perbedaan kekuatan

• Alat bantu dalam sediaan racikan (sendok, cup, atau dropper)

• Penggunaan singkatan dalam resep/resep sulit untuk dibaca

• Keterbatasan komunikasi

• Kombinasi Obat

• Kelelahan tenaga medis

Page 8: Prevensi Medication Error Pada Pediatrik

• Penggunaan obat-obat off label• Reconstitution of powder form of medications• Kurangnya panduan dalam pembuatan resep• Lemah dalam mekanisme pemantauan dan pelaporan• Lemahnya pemahaman orang tua• Ketidakmampuan anak-anak dalam mengkonsumsi obat

sendiri• Tidak tersedianya sediaan dalam bentuk cairan atau tablet

gerus• Tenaga medis yang tidak terlatih secara khusus untuk

penanganan pasien pediatri

Page 9: Prevensi Medication Error Pada Pediatrik

Which one to use ???Which one to use ???

Oral syringe (standard untuk

obat)

Syringe injeksi (bukan untuk

pemberian obat)

Sendok obat biasa (standard

untuk pemberian obat)

Cangkir obat (standard untuk pemberian obat)

Sendok obat berskala (standard untuk pemberian obat)

Sendok makan biasa(tidak standard untuk obat)

Page 10: Prevensi Medication Error Pada Pediatrik

Cara pemakaian oral syringeCara pemakaian oral syringe

Page 11: Prevensi Medication Error Pada Pediatrik
Page 12: Prevensi Medication Error Pada Pediatrik
Page 13: Prevensi Medication Error Pada Pediatrik

Formulasi pediatrik, Bentuk Sediaan, dan Konsentrasi

Formulasi pediatrik, Bentuk Sediaan, dan Konsentrasi

• Para profesional pelayanan kesehatan sering tidak dapat mempersiapkan dan mengelola dosis obat pediatrik yang beredar di pasaran. Sebagai contoh, ketidakmampuan anak-anak untuk menelan tablet atau kapsul dapat membuat beberapa sediaan yang beredar tidak dapat digunakan.

• Akibatnya, dosis untuk pasien pediatrik sering berubah. Tablet dapat dihaluskan, kapsul dapat dibuka, isinya dapat ditambahkan pada makanan ( selai atau es krim ), atau minuman ( jus, formula, atau soda ).

Page 14: Prevensi Medication Error Pada Pediatrik

• Peresep / Dokter

1. Mengkonfirmasikan bahwa berat badan pasien tepat untuk dosis berdasarkan berat badan. Memastikan bahwa dosis berdasarkan berat badan tidak melebihi dosis dewasa yang dianjurkan. Pastikan bahwa perhitungan telah tepat. Tuliskanlah berat badan pasien pada setiap perintah resep yang ditulis.

2. Sertakan dosis dan volume; lebih spesifik dalam kepastian kekuatan dosis yang digunakan

3. Menuliskan permintaan cairan intravena dengan jelas

4. Mengidentifikasikan alergi obat pasien dan menanyakan adanya setiap perubahan yang ditemukan. Mencatat alergi yang lama dan yang baru dalam resep

Page 15: Prevensi Medication Error Pada Pediatrik

LanjutanLanjutan

5. Menuliskan instruksi dengan lengkap daripada menggunakan singkatan – singkatan kecuali telah disetujui oleh institusi

6. Menghindari instruksi yang kabur (misal : “minum sesuai petunjuk”); Buat instruksi yang spesifik (misal : “minum satu tablet setiap pagi”)

7. Hindari menggunakan akhiran angka nol di sebelah tanda desimal (misal : gunakan 5 daripada 5,0) untuk meminimalisir kesalahan dosis 10 kali lipatnya.

8. Gunakan angka nol di sebelah kiri dari dosis yang kurang dari 1 (misal : gunakan 0,1 daripada titik 1)

9. Hindari menyingkat nama – nama obat (misal : MS bisa berarti morphin sulfat atau magnesium sulfat)

Page 16: Prevensi Medication Error Pada Pediatrik

LanjutanLanjutan

10. Gunakan nama – nama generik daripada nama – nama merek dagang

11. Ejalah dosis daripada menyingkat (misal : miligram atau mikrogram daripad mg atau µg; unit daripada U)

12. Pastikan bahwa resep dan tanda tangan dapat dibaca, termasuk nama peresep tercetak di sebelah tanda tangan, bersama dengan nomor kontak.

13. Memanfaatkan CPOE dan menstandarkan permintaan order bila tersedia.

Page 17: Prevensi Medication Error Pada Pediatrik

• Farmasis1. Memeriksa kembali kalkulasi dan memastikan dosis yang

diperintahkan berada dalam rentang dosis berdasarkan berat badan pediatrik

2. Partisipasi dengan dokter dan perawat dalam perkembangan terapi obat dan pemantauan

3. Mengkonfirmasi kembali kekeliruan kesalahan pengobatan4. Memeriksa kembali kompatibilitas obat dengan daftar obat yang

ada, dan memeriksa sejarah alergi terkini5. Meninjau kembali copy resep obat sebelum dispensing obat.

Mengkonfirmasi identitas pasien, membandingkan perintah tertulis dengan informasi yang ada dalam sistem informasi apotek.

Page 18: Prevensi Medication Error Pada Pediatrik

LanjutanLanjutan

6. Menyiapkan obat – obatan dalam area kerja yang bersih dan tertib dengan gangguan dari luar yang minimal.

7. Jangan menyimpan obat – obatan yang namanya terlihat mirip dan bunyinya terlihat mirip berdekatan satu dengan yang lain.

Page 19: Prevensi Medication Error Pada Pediatrik

• Perawat

1. Memeriksa kalkulasi obat dengan anggota profesional kesehatan yang lain dari tim layanan kesehatan

2. Mengkonfirmasikan identitas pasien sebelum pemberian tiap dosis

3. Akrab dengan sistem order dan dispensing obat

4. Memverifikasi order obat sebelum pemberian obat

5. Volume besar atau kecil yang tidak biasa atau unit dosis yang tidak biasa untuk dosis tunggal pasien harus diverifikasi

6. Bila pasien atau orangtua pasien atau yang merawat bertanya apakah obat harus diberikan, dengarkan dengan perhatian, jawab pertanyaan, dan memeriksa dua kali permintaan obat.

Page 20: Prevensi Medication Error Pada Pediatrik

LanjutanLanjutan

7. Terbiasa dengan pengoperasian alat – alat pemberian obat dan potensial error dengan suatu alat.

Page 21: Prevensi Medication Error Pada Pediatrik

• Pasien dan keluarganya

1. Komunikasikan yang menjadi perhatian dan pertanyaan terkait pemberian obat yang lalu dan yang saat ini dengan penyedia layanan kesehatan termasuk adanya hambatan perkembangan atau tingkahlaku untuk keberhasilan pemberian obat

2. Memberitahu dokter dan staf rumah sakit adanya alergi yang lama dan yang baru

3. Memberitahukan dokter dan staf rumah sakit mengenai resep obat – obat OTC yang dipakai anak

4. Menginformasikan dokter dan staf rumah sakit Mengenai metode Pengobatan komplementar dan alternatif untuk mempertahankan kesehatan atau pengobatan termasuk herbal atau suplemen

Page 22: Prevensi Medication Error Pada Pediatrik

LanjutanLanjutan

5. Bertanggungjawab untuk mengetahui nama – nama obat, kekuatan dosis. Memastikan bahwa interval dosis diikuti seperti yang diresepkan. Bertanyalah untuk memastikan paham mengenai pemberian obat, bila mungkin bawalah semua obat – obatan yang sedang digunakan ke rumah sakit untuk konfirmasi dan peninjauan

6. Pastikan bahwa identitas pasien telah diperiksa sebelum pemberian obat

7. Tanyakan mengenai tujuan setiap obat yang digunakan

Page 23: Prevensi Medication Error Pada Pediatrik

Untuk mengurangi resiko eror obat pediatrik maka..

Untuk mengurangi resiko eror obat pediatrik maka..

1. Perlu Standarisasi dan pengidentifikasian obat-obatan secara efektif, serta proses pemberian obat, membuat suatu formularium pediatrik dengan kebijakan untuk evaluasi obat, seleksi dan terapi obat.

2. Untuk mencegah dalam kesalahan pemberian obat. Standarisasi hari/ waktu pemberian. Batasi jumlah obat, diberikan dalam jumlah yang minimum saja untuk menjaga keamanan.

3. Gunakan oral syringe untuk obat-obat cairan oral.

Page 24: Prevensi Medication Error Pada Pediatrik

• 4. menyediakan/ menetapkan praktisi yang terlatih dalam pediatri dalam pengawasan manajemen obat. Dan menyediakan akses yang up to date tentang pediatri.

• 5. Menyediakan lembar perhitungan dosis untuk semua pasien pediatri, termasuk dalam keadaan darurat.