eritroderma

43
Presentan: Christika Aulya So 2013.061.037 Laporan Kasus Pembimbing: dr. Mahdar Johan, Sp.KK KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIKA ATMA JAYA JAKARTA RUMAH SAKIT R. SYAMSUDIN, S.H. 01 DESEMBER 2014 – 09 JANUARI 2014

Upload: marajuu

Post on 10-Nov-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ppt

TRANSCRIPT

  • Presentan: Christika Aulya So 2013.061.037Laporan KasusPembimbing: dr. Mahdar Johan, Sp.KKKEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMINFAKULTAS KEDOKTERAN UNIKA ATMA JAYA JAKARTA RUMAH SAKIT R. SYAMSUDIN, S.H. 01 DESEMBER 2014 09 JANUARI 2014

  • IDENTIFIKASI PASIENNama: Tn.MJenis Kelamin: Laki-lakiUmur: 43 tahunAlamat: Jl. Arsento Gintung RT 005/001, Cempaka Putih,Ciputat Timur, TangerangSuku: Sunda Agama: IslamPekerjaan: Karyawan swastaTanggal Pemeriksaan: 05 Desember 2014

  • ANAMNESISDiperoleh secara autoanamnesis pada tanggal 05 Desember 2014 pukul 10.00Keluhan UtamaTimbul bercak-bercak kemerahan yang meninggi pada kulit, bersisik dan berlapis-lapis pada perut, punggung, kedua tangan, kedua tungkai semenjak 1 tahun yang lalu

    Keluhan TambahanGatal-gatal yang hilang timbul pada perut, punggung, kedua tangan, kedua tungkai semenjak 1 tahun yang lalu.

  • Riwayat Perjalanan PenyakitPasien mengeluh timbul bercak-bercak kemerahan yang meninggi pada kulit, bersisik dan berlapis-lapis dan gatal-gatal pada perut, punggung, kedua tangan, kedua tungkai semenjak 1 tahun yang lalu. Pada awalnya pasien merasakan timbul bercak kemerahan pada kedua tungkai, kedua tangan, dan kedua siku sebesar biji jagung dan uang koin 100 rupiah, lama kelamaan bercak-bercak tersebut menjadi gatal, dan semakin membesar sehingga menimbulkan bercak kemerahan yang meninggi, bersisik dan berlapis-lapis, bewarna putih, dan tidak berminyak.

  • Bercak-bercak kemerahan ini juga timbul pada perut dan punggung pasien. Pasien menggaruk pada bagian bercak-bercak kemerahan jika terasa gatal. Pasien meminum obat warung sekali sehari jika terasa gatal, dan setelah meminum obat tersebut gatal diakui hilang. Pasien lupa nama obatnya. Pasien menyangkal meminum alkohol, merokok, mengkonsumsi obat-obatan lain seperti obat malaria, obat kortikosteroid, serta pasien menyangkal mengalami adanya demam, atau merasa kedinginan sampai menggigil. Pasien mengaku sejak 1 tahun mempunyai banyak pikiran mengenai pekerjaan.

    Riwayat Perjalanan Penyakit

  • Riwayat Penyakit DahuluRiwayat alergi: disangkalRiwayat asma: disangkalRiwayat diabetes mellitus: disangkalRiwayat penyakit jantung: disangkalRiawayat penyakit paru: disangkalRiwayat penyakit keganasan: disangkalRiwayat trauma: Pasien sering menggaruk dan menggosok bagian tubuh yang gatal.Riwayat penyakit kulit sebelumnya: Psoriasis 3 tahun yang lalu, pasien mengonsumsi beberapa obat, tetapi lupa nama obatnya, karena gejala membaik, pasien tidak berobat lagi.

  • Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat alergi: disangkalRiwayat asma: disangkalRiwayat diabetes mellitus: disangkalRiwayat penyakit jantung: disangkalRiawayat penyakit paru: disangkalRiwayat penyakit keganasan: disangkalRiwayat penyakit kulit: Psoriasis pada ayah pasien

  • PEMERIKSAAN FISIKStatus generalisKeadaan Umum: Tampak tenangKesadaran: Kompos mentis Nadi: 80 kali per menit Pernapasan: 24 kali per menit Suhu: Afebris Status internus : dalam batas normal

  • STATUS DERMATOLOGISRegio / letak lesi AbdomenEfloresensi Primer : Plak eritemaSekunder : SkuamaSifat UKK Ukuran : lentikular, nummular, plakatSusunan / bentuk : iregularPenyebaran dan lokalisasi : sirkumskrip, generalisata

  • Regio / letak lesi Dorsum, Vertebrae, LumbosakralEfloresensi Primer : Plak eritemaSekunder : SkuamaSifat UKK Ukuran : lentikular, nummular, plakatSusunan / bentuk : iregularPenyebaran dan lokalisasi : sirkumskrip, generalisata

  • Regio / letak lesi Antebrachii dextraEfloresensi Primer : Plak eritem, macula hipopigmentasiSekunder : SkuamaSifat UKK Ukuran : lentikular, nummularSusunan / bentuk : iregularPenyebaran dan lokalisasi : sirkumskrip, generalisata

  • Regio / letak lesi Antebrachii sinistraEfloresensi Primer : Plak eritema, makula hipopigmentasiSekunder : SkuamaSifat UKK Ukuran : lentikular, nummular, plakatSusunan / bentuk : iregularPenyebaran dan lokalisasi : sirkumskrip, generalisata

  • Regio / letak lesi Cruris dextraEfloresensi Primer : Plak eritemaSekunder : SkuamaSifat UKK Ukuran: nummular, plakatSusunan / bentuk : iregularPenyebaran dan lokalisasi : sirkumskrip, generalisata

  • Regio / letak lesi Cruris sinistraEfloresensi Primer : Plak eritemaSekunder : Skuama, LikenifikasiSifat UKK Ukuran: nummular, plakatSusunan / bentuk : iregularPenyebaran dan lokalisasi : sirkumskrip, generalisata

  • Pemeriksaan Laboratorik dan Pemeriksaan Penunjang LainnyaPemeriksaan histopatologiPemeriksaan laboratorium: Hb, Jumlah leukosit, hitung jenis, jumlah trombosit dan urin lengkap, fungsi ginjal dan fungsi hati.

  • RESUMEPasien laki-laki berusia 43 tahunDatang dengan keluhan utama timbul bercak-bercak kemerahan yang meninggi pada kulit, bersisik dan berlapis-lapis pada perut, punggung, kedua tangan, kedua tungkai semenjak 1 tahun yang laluDisertai keluhan tambahan berupa gatal-gatal yang dirasakan semenjak 1 tahun yang lalu.

  • Pada awalnya pasien merasakan timbul bercak kemerahan pada kedua tungkai, kedua tangan, dan kedua siku sebesar biji jagung dan uang koin 100 rupiah, lama-kelamaan bercak-bercak tersebut menjadi gatal, dan semakin membesar sehingga menimbulkan bercak kemerahan yang meninggi, bersisik dan berlapis-lapis, bewarna putih, dan tidak berminyak. Bercak-bercak kemerahan ini juga timbul pada perut dan punggung pasien.Pasien menggaruk pada bagian bercak-bercak kemerahan jika terasa gatal.Pasien meminum obat warung sekali sehari jika terasa gatal, dan setelah meminum obat tersebut gatal diakui hilang. Pasien lupa nama obatnya

  • Pasien menyangkal meminum alkohol, merokok, mengkonsumsi obat-obatan lain seperti obat malaria, obat kortikosteroid, serta pasien menyangkal mengalami adanya demam, atau merasa kedinginan sampai menggigil.Pasien mengaku sejak 1 tahun mempunyai banyak pikiran mengenai pekerjaan. Pasien mempunyai riwayat trauma berupa pasien sering menggaruk dan menggosok bagian tubuh yang gatalPasien juga mempunyai psoriasis 3 tahun yang lalu, pada keluarga pasien ayah pasien juga mempunyai psoriasis.

  • Pada pemeriksaan kulit didapatkan lesi pada abdomen, dorsum, vertebrae, lumbosakral, cruris sinistra dan cruris dextra terdapat lesi primer berupa plak eritema, lesi sekunder berupa skuama, ukurannya nummular dan plakat, dengan susunan / bentuk yang irregular , dengan penyebaran dan lokalisasi yang sirkumskrip dan generalisataSedangkan pada regio antebrachii sinistra, antebrachii dextra terdapat lesi primer berupa plak eritema dan makula hipopigmentasi, lesi sekunder berupa skuama, ukurannya nummular dan plakat, dengan susunan / bentuk yang irregular , dengan penyebaran dan lokalisasi yang sirkumskrip dan generalisata.

  • Diagnosis bandingEritodermaPsoriasisDiagnosis kerjaEritoderma

  • TATALAKSANATatalaksana umum Memberikan edukasi kepada pasien mengenai penyakitnya dan faktor-faktor yang memicu timbulnya penyakit.Edukasi pasien untuk makan makanan bergizi, tinggi protein, minum banyak air untuk menjaga keseimbangan elektrolit dan nutrisi. Hindari pemakaian obat-obatan yang mengandung tar, pelembab asam hidroxil, dan analog vitamin D.

  • TATALAKSANATatalaksana khusus (farmakologi): SistemikObat sitostatika: Methotrexat 2,5 mg 1x1Kortikosteroid: Methylprednisolone 4 mg 3x1Antihistamin: Loratadine 10 mg 1x1Imunos 1x1TopikalCream Motaderm 20 gramCream bersol 15 gram

  • PROGNOSISQuo ad vitam: bonamQuo ad functionam: bonamQuo ad sanationam: bonam

  • Analisis Kasus

  • KASUSTEORI Laki-laki Pada pasien laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan dengan perbandingan 2:1 sampai 4:1

    Usia 43 tahunSetiap umur dapat mengalami, tetapi lebih banyak rata-rata pada usia 41-61 tahun

    Mempunyai riwayat psoriasis 3 tahun yang laluPenyebab dari eritoderma terbagi empat, akibat perluasan penyakit kulit yang sudah ada sebelumnya, penyakit sistemik/ keganasan, alergi obat, idiopatik. Akibat paling banyak karena perluasan penyakit sebelumnya, berupa psoriasis.

  • KASUSTEORI Pasien mengeluh timbul bercak merah, yang meninggi, bersisik dan gatal sejak 1 tahun yang lalu.Lesi muncul sejak 1 tahun yang lalu berawal di kedua tangan (18%), kedua tungkai (36%), kemudian di perut dan punggung (36%). Total luas lesi 90%. Keluhan gatal ditemukan pada 90% pasienLesi berupa eritema dan skuama generalisata (90% luas tubuh)

    Pasien mengaku selama 1 tahun terakhir mempunyai banyak pikiran mengenai pekerjaan.Pasien menyangkal meminum alkohol, merokok, mengonsumsi obat-obatan seperti obat malaria, kortikosteroid. Pemicu timbulnya eritoderma karena obat-obatan seperti obat malaria, kortikosteroid, stress emosional.

  • KASUSTEORIPasien menyangkal adanya demam, menggigil atau kelainan sistemik yang lain Pasien dapat mengalami manifestasi sistemik berupa edema pada kaki dan pretibial (50%) karena keluarnya cairan dari rongga ekstraseluler. Takikardi pada (40%), hipertermia (37%), atau hipotermia (4%).

  • KASUSTEORIRegio / letak lesi -Antebrachii sinistra dan antebrachii dextraEfloresensi -Primer : Plak eritema, makula hipopigmentasi-Sekunder : SkuamaSifat UKK -Ukuran : lentikular, nummular, plakat-Susunan / bentuk : iregularPenyebaran dan lokalisasi : sirkumskrip, generalisataRegio / letak lesi -Cruris sinistra dan Crusis dextraEfloresensi -Primer : Plak eritema-Sekunder : Skuama, LikenifikasiSifat UKK -Ukuran : lentikular, nummular, plakat-Susunan / bentuk : iregularPenyebaran dan lokalisasi : sirkumskrip, generalisata

  • KASUSTEORIPemeriksaan histopatologi tidak dilakukanPemeriksaan laboratoium tidak dilakukanPemeriksaan Laboratorik atau pemeriksaan anjuran lainnya:Pemeriksaan histopatologi ditemukan hiperkeratosis, parakeratosis, akantosis.Pemeriksaan laboratorium ditemukan anemia, leukositosis, eosinophilia, peningkatan IgE, penurunan serum albumin, fungsi renal abnormal, fungsi hati diperlukan untuk memantau pemberian metroktresat.

  • Diagnosa Banding1.PsoriasisPenyebab: autoimunBersifat kronik dan residifDitandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar, berlapis-lapis dan transparanDisertai fenomena tetesan lilin, Auspitz, dan Kbner.Insiden pria > wanitaPsoriasis dapat terjadi pada semua usia, umumnya pada orang dewasa.

  • Gejala klinis: gatal ringan.Tempat predileksi: skalp, perbatasan daerah tersebut dengan muka, ekstremitas bagian ekstensor terutama siku serta lutut dan daerah lumbsakral. Kelainan kulit : bercak-bercak eritema dengan plak, dengan skuama di atasnya.Eritema sirkumskripta dan merata, tetapi pada stadium penyembuhan sering eritema yang di tengah menghilang dan hanya terdapat di pinggir. Skuama berlapis-lapis, kasar dan berwarna putih seperti mika, serta transparan. Besar kelainan bervariasi: lentikular, numular, atau plakat, dapat berkonfluensi. Pada kasus, lesi kulit yang timbul berupa eritema, plak dan berskuama yang terjadi secara generalisata

  • TatalaksanaTindakan awal:pemberian nutrisi yang adekuat,koreksi keseimbangan cairan dan elektrolit,mencegah hipotermia dengan tetap berada di lingkungan yang hangat (30-32oC) dan lingkungan yang lembab, dan mengobati infeksi sekunder.

  • Antihistamin oral yang sedatif untuk mengurangi gatal. Dapat diberikan obat kortikosteroid topikal dengan potensi ringan, kompres terbuka dan emolien. Kortikosteroid potensi kuat hanya untuk bagian yang likenifikasi.Dapat diberikan kortikosteroid sistemik berupa prednisone dosis awal 1-2 mg/kg/hari dan dosis maintenance 0,5 mg/kg/hari.Pada pasien eritoderma yang disebabkan karena psoriasis dapat diberikan obat-obatan sistemik berupa metotrexate, siklosporin, asitetrin yang dapat diberikan secara kombinasi atau sendiri. Dosis MTX dimulai dari 2,5 mg kemudian dinaikan mencapai level terapeutik (rata-rata 10-15 mg/minggu, maksimum 25-30 mg/minggu) atau obat diberikan 2,5 mg/12 jam, diulang sampai 3 kali (jadi 7,5 mg) dalam sepekan (dosis 1/1/1), jika tidak berespon dinaikan setelah 2 pekan dengan dosis 2/2/2 (15 mg/pekan). Efek samping obat berupa mual-muntah, supresi hematopetik, dan teratogenik.

  • Asitretin: dosis awal optimal 25 mg/hari, dosis pemeliharaan 20-50 mg/hari. Siklosporin : dosis 2-5 mg/kg/hari dalam bentuk kapsul.

  • PencegahanMengontrol penyakit yang menjadi dasar penyebab eritodermaObat-obatan dan bahan iritan yang menyebabkan eritoderma harus dihindari.Pasien sebaiknya juga mencatat setiap alergi yang ada untuk mencegah terjadinya reaksi silang saat pengobatan.

  • Terima Kasih