draft naskah akademik pendidikan kesehatan masyarakat
DESCRIPTION
Draft Naskah akademik PENDIDIKAN kesehatan masyarakat. ASTON CENGKARENG 10 NOVEMBER 2011. DAFTAR ISI. DAFTAR ISI 3 DAFTAR TABEL 5 - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
DRAFT NASKAH AKADEMIK PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT
ASTON CENGKARENG 10 NOVEMBER 2011
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 3DAFTAR TABEL 5DAFTAR GAMBAR 6
BAB 1 PENDAHULUAN 71.1 Latar Belakang 71.2 Identifikasi Masalah 8
1.2.1Tantangan Tenaga Kesehatan Masyarakat Dalam Kerangka Sistem Pelayanan Kesehatan Nasional 8
1.2.2 Tantangan Tenaga Kesehatan Masyarakat Tingkat Global 101.2.3 Kaitan Pendidikan Kesehatan Masyarakat dengan Sistem
Pelayanan Kesehatan di Indonesia 11
1.3 Tujuan dan Kegunaan 131.3.1 Tujuan 131.3.2 Kegunaan 14
1.4 Metode Pendekatan 151.4.1Tahap Konseptualisasi 151.4.2 Tahapan Validasi Empiris 151.4.3 Tahapan Konseptualisasi Pendidikan
Kesehatan Masyarakat Indonesia 161.4.4 Tahapan Pengembangan Komitmen
Pemangku Kepentingan 16
BAB 2 LANDASAN PEMIKIRAN _________________172.1 Landasan Filosofis _______________________172.2 Landasan sosiologis _______________________212.3 Landasan Yuridis _____________________________22
BAB 3 TINJAUAN KEPUSTAKAAN243.1 Periode Awal (Leimena-Fatah) _________________253.2 Periode Mochtar _____________________________263.3 Periode Transisi Menuju Profesionalitas Pendidikan
KesMas_________________________________ 273.4 Periode AIPTKMI-IAKMI _______________________28
BAB 4 RUANG LINGKUP NASKAH AKADEMIK 244.1 Ketentuan Umum/Terminologi 244.2 Asas dan Tujuan 264.3 Materi Pokok yang akan Diatur 274.3 Ketentuan Peralihan 39
Bab 5 PENUTUP 395.1 Kesimpulan 39Daftar Pustaka 39Lampiran 39
BAB 1: PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG Tujuan pembangunan adalah tercapainya kemampuan untuk
hidup sehat bagi setiap warga negaraderajat kesehatan yang optimal.
Kesehatan merupakan suatu investasi sumber daya manusia, Guna mencapai tujuan pembangunan kesehatan diperlukan
upaya komprehensif bukan hanya di tingkat individu (UKP) namun di tingkat masyarakat (UKM). Perlu diperjelas di terminologinya (Prof. Tjipto) –istilah untuk mewakili upaya maanejemn
Kuncinya adalah pemberdayaan untuk hidup sehat secara mandiri: Health Empowerment, Health Enhancement, Health Ptotection melalui gerakan Healthy Cities dan Health Preservation
Sementara insititusi pendidikan berjamur di berbagai daerah, jumlah peminat peserta didik terus meningkat, namun kualitas pendidikannya masih sangat bervariasi
Disisi lain tantangan globalisasi seperti Asean Free Trade Area (AFTA) dan World Trade Organization (WTO) dimana tenaga kesehatan masyarakat dari manca negara juga dapat bersaing di negara kita, akan bermasalah ketika kualitas tenaga kesehatan masyarakat tidak distandarnisasi kompetensinya.
Perlu koordinadi Kemendiknas dan Kemenkes dan departemen terkait (Furkan)
AIPTPKMI dan IAKMI bersama-sama menyusun Naskah Akademik
IDENTIFIKASI MASALAH
Tantangan Tenaga Kesehatan Masyarakat Dalam Kerangka Sistem Pelayanan Kesehatan Nasional
Tantangan Tenaga Kesehatan Masyarakat Tingkat Global
Kaitan Pendidikan Kesehatan Masyarakat dengan Sistem Pelayanan Kesehatan di Indonesia
Berdasarkan kebutuhan pelayanan kesehatan maka fungsi upaya kesehatan masyarakat adalah:
A. Kajian (assessment) dan monitoring masalah kesehatan di masyarakat atau kelompok berisiko dalam upaya mengidentifikasi masalah dan menetapkan prioritas masalah;
B. Memformulasikan kebijakan kesehatan bekerja sama dengan masyarakat dan pemerintah untuk menyusun dan mengawal kebijakan publik guna menyelesaikan masalah kesehatan
C. Menjamin agar masyarakat memiliki akses yang tepat dan pelayanan yang cost effective, termasuk di dalam menjamin agar masyarakat memperoleh haknya dalam memperoleh informasi yang benar terhadap berbagai masalah kesehatan melalui kegiatan promosi kesehatan dan upaya pencegahan yang efektif.
Kajian (assesment) dan Monitoring
1. Memantau status kesehatan untuk mengidentifikasikan masalah kesehatan atau kondisi lingkungan yang berbahaya.
2. Mendiagnosis dan menyelidiki masalah kesehatan dengan mempelajari kondisi lingkungan atau perilaku di masyarakat yang menjadi faktor risiko kesehatan terjadi penyakit
Menyusun dan melaksanakan kebijakan kesehatan
3. Menginformasikan, mendidik, dan memberdayakan penduduk seputar persoalan kesehatan
4. Menggerakkan kemitraan dengan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan
5. Mengembangkan kebijakan dan perencanaan untuk mendukung adanya upaya kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat
Menjamin akses yang tepat dan pelayanan yang cost effective:
6. Menegakkan hukum dan peraturan yang melindungi kesehatan dan menjamin keselamatan
7. Menciptakan sistim rujukan yang dapat menjamin pemberian layanan kesehatan yang dalam kondisi ketidak tersediaan layanan
8. Menjamin tenaga kesehatan yang bekerja di masyarakat memiliki kompetensi yang tepat dan sesuai
9. Mengevaluasi keefektifan, keterjangkauan, dan mutu layanan kesehatan baik perorangan maupun masyarakat
Dalam mencari solusi inovatif, fungsi yang dibutuhkan adalah:
10. Melakukan penelitian untuk mencari pengetahuan wawasan baru dan solusi yang inovatif terhadap masalah kesehatan
TUJUAN
1. Menelaah tantangan kebutuhan masyarakat dan masalah kendala profesionalitas pendidikan kesehatan
2. Memaparkan solusi pendidikan kesehatan yang tepat3. Menjelaskan filosofi, perkembangan, dan kedudukan
kesehatan masyarakat sebagai ilmu, dan rumusannya dalam kompetensi,
4. Memberikan gambaran tentang sistem pendidikan kesehatan masyarakat di Indonesia yang meliputi jenis dan jenjang pendidikan, kompetensi setiap jenjang, jenjang karir luaran pendidikan, serta akreditasi institusi/program studi.
Dasar penyusunan tujuan NA Perkembangan sejarah (historical development)
pendidikan kesehatan masyarakat yang dinamik, cepat dan solid
Prediksi gambaran situasi kesehatan masyarakat (public health situations and predictions), baik lokal-nasional dan global
Perkembangan sosiologis pendidikan kesehatan masyarakat yang berupaya menjawab tantangan kesehatan masyarakat
Perkembangan yuridis di dalam Negara Republik Indonesia, yang memberikan kerangka logis memerlukan profesionalitas pendidikan kesehatan masyarakat
Perkembangan dan situasi normatif pendidikan kesehatan masyarakat dari sisi filsafat keilmuannya, etika pelaksanaannya dan rumusan kompetensi serta ketrampilan yang spesifik dan unik.
KEGUNAAN
1. Memberikan masukan kepada kementrian pendidikan nasional, untuk menjadi dasar dalam merumuskan ketentuan-ketentuan pendidikan kesehatan masyarakat
2. Menjadi dasar dalam penetapan nomenklatur tenaga kesehatan masyarakat, dalam Rancangan Undang-Undang Tenaga Kesehatan RI, 2011
3. Memberikan gambaran kepada komenterian terkait dan masyarakat tentang kompetensi dan jenjang karir yang akan diperoleh bagi seorang lulusan pendidikan kesehatan masyarakat
4. Memberikan masukan kepada para penyelenggara pendidikan tinggi untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pendidikan
METODE PENDEKATAN (1)
Tahap Konseptualisasi Studi pustaka: kajian kepustakaan yang di review buku teks, jurnal,
surat kabar, peraturan perundang-undangan, dokumen negara, hasil penelitian, makalah seminar serta dari website
Hasil studi pustaka, studi lapang, dan konsultasi publik di rumuskan oleh tim penyusun naskah akademik dan Steering Committe
Tahap Validasi Empiris Focus Group Discussion di 4 regional AIPTKMI yaitu Regional Barat
(Sumatera), Regional Timur (KTI), Regional Tengah 1 (DKI, Jabar, Yogya dan Lampung), dan Regional Tengah II (Jawa, NTB dan Bali),
Konsultasi Publik dengan mengundang pakar, untuk diskusi dan seminar yang melibatkan para stakeholder di tingkat nasioanal, regional dan internasional, dengan metode brainstorming.
METODE PENDEKATAN (2)
Tahapan Konseptualisasi Pendidikan Kesehatan Masyarakat Indonesia Di diskusi landasan filosofis, sosiologis dan yuridis definisi
ilmu kesmas dan peran dan fungsi yang membedakan dengan tenaga lainnya, kemudian disusun parameter dan deskriptor ini kemudian disusun kompetensi kesmas.
Tahapan Pengembangan Komitmen Pemangku Kepentingan Mensosialisasikan hasil standar pendidikan kesmas pada
stakeholder dan penyelenggara pendidikan, baik pemerintah maupun swasta. Dan menyelaraskan berbagai peraturan yang ada. NA ini akan digunakan sebagai acuan bagi pendidikan kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia.
BAB II: LANDASAN PEMIKIRAN (1) Landasan Filosofis
Kebangkitan ilmu pengetahuan pada akhir abad 18 sampai awal abad 19 Sanitary Reform Movement pada tahun 1820an: pemerintah harus ikut bertanggungjawab
terhadap kesehatan penduduknya. Gerakan tersebut mendorong timbulnya berbagai peraturan (Public Health Act).
Winslow: upaya profesional yang dikembangkan untuk mampu mencegah penyakit, mempepanjang usia hidup, dan meningkatkan kesehatan secara efisen, melalui upaya masyarakat yang terorganisasi secara sistematis.
Bahwa kebijakan publik yang memperhatikan aspek kesehatan dan perilaku sehat, diyakini akan menurunkan angka penyakit dan kematian dimasa datang.
Bidang – bidang yang berkembang meliputi : Kesehatan lingkungan dan kesehatan kerja, Epidemiologi, Biostatistik, Administrasi kebijakan kesehatan dan gizi, Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku.
Berkembangnya pemahaman tentang peran sosial, ekonomi dan politik terhadap kesehatan masalah kesehatan tidak hanya sekedar untuk upaya penyembuhan penyakit secara perorangan atau kelompok, tetapi berkembang ke arah upaya sistematis untuk promosi dan pencegahan penyakit.
pendekatan kesehatan masyarakat bukan hanya pendekatan retrospektif untuk membantu pendekatan pengobatan klinis, tapi juga pendekatan prospektif untuk mengatasi masalah di masa akan datang.
BAB II: LANDASAN PEMIKIRAN (2) evolusi perkembangan definisi kesehatan masyarakat yang
selayaknya berbersandar pada kekuatan keadilan sosial:kekuatan keadilan sosial sebagai pernyataan hak-hak individu dan masyarakat. Hak mendapatkan informasi, hak memperoleh pengetahuan yang benar, hak menjalankan perilaku secara sehat, hak menolak perilaku menyimpang yang berdampak, dan hak mendapatkan pelayanan kesehatan, baik peventif maupun kuratif.
DEFINISI: Kombinasi dari ilmu pengetahuan, ketrampilan, moral dan etika, yang diarahkan pada upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan semua orang, memperpanjang hidup melalui tindakan kolektif, atau tindakan sosial , untuk mencegah penyakit dan memenuhi kebutuhan menyeluruh dalam kesehatan, dengan menggunakan srategi pemberdayaan masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri”
BAB II: LANDASAN PEMIKIRAN (3) Landasan Sosiologis
Interaksi antara sistim pendidikan kesmas dan perkembangan ilmu yang dinamis.
Interaksi antara kebutuhan pengembagnan konseptual pendidikan kesmas yang membutuhkan biaya penyelenggaraan pendidikan besar dengan penjaminan kualitas
Interaksi antara lulusan kesmas dan tuntutan kerja profesional, berkarakter moral dan memiliki beretika kerja.
BAB II: LANDASAN PEMIKIRAN (4) Landasan Yuridis
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 amandemen UUD 1945 yang tercantum pada Pasal 28C ayat Pasal 31, dengan 4 ayat Pasal 34 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301)
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157).
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 PP No. 17Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan:
Pasal 85, 86, Pasal 98 ayat 2 point a, ayat 4 dan 5 PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Peraturan Pemerintah No. 32 tentang Tenaga Kesehatan: Pasal 2 ayat 1 dan
untuk memberikan jaminan profesionalitas seorang tenaga kesehatan masyarakat juga akan dituangkan dalam Rancangan Undang-Undang Tenaga Kesehatan yang sedang dipersiapkan tahun 2011.
BAB III: TINJAUAN KEPUSTAKAAN (1)
Sejarah dan Perkembangan Pendidikan Kesehatan Masyarakat di Indonesia
Periode Awal (Leimena-Fatah) Periode Mochtar Periode Transisi Menuju Profesionalitas
Pendidikan Kesehatan Masyarakat Periode IAKMI - AIPTKMI
BAB IV: RUANG LINGKUP NASKAH AKADEMIK
Ketentuan Umum/Terminologi1. Ilmuan kesehatan masyarakat2. Sistim kesehatan masyarakat3. Subsistem SDM kesehatan4. Tenaga Kesehatan 5. Tenaga Kesehatan Masyarakat6. Jenjang pendidikan kesehatan
masyarakat7. Capaian Pembelajaran (learning
outcomes)8. Deskriptor9. Sarjana kesehatan masyarakat10. Profesi Kesehatan Masyarakat
11. Magister kesehatan masyarakat
12. Doktor Kesehatan masyarakat
13. Pendidikan tinggi kesmas
14. Standar kompetensi
15. Kurikulum16. Akreditasi17. Sertifikasi
ASAS DAN TUJUAN
1. Asas ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna
2. Asas manfaat3. Asas keadilan4. Asas pemerataan5. Asas pemberdayaan masyarakat6. Asas kerjasama7. Asas kesinambungan
Panduan Penyusunan Dimensi Menurut Jenjang berdasarkan Parameter Deskriptor
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia,yang selanjutnya disingkat KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati diri Bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan dan pelatihan nasional yang dimiliki Indonesia
PENJENJANGAN PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT (2)
KKNI terdiri dari 9 (sembilan) jenjang kualifikasi, dimulai dari Kualifikasi 1 sebagai kualifikasi terendah dan Kualifikasi – 9 sebagai kualifikasi tertinggi
Jenjang kualifikasi adalah tingkat capaian pembelajaran yang disepakati secara nasional, disusun berdasarkan ukuran hasil pendidikan dan/atau pelatihan yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal, atau pengalaman kerja
KKNI
1
2
3
45
7
8
9
6
PENJENJANGAN PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT (4)
Deskripsi Kualifikasi pada KKNI merefleksikan capaian pembelajaran (learning outcomes) yang peroleh seseorang melalui jalur• pendidikan• pelatihan• pengalaman kerja• pembelajaran mandiri
PENJENJANGAN PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT (3)
6
5
4
7
8
3
2
1
9
EDUCAT
ION G
RADES
OR L
EVEL
S
OCCU
PATIONAL
PATHW
AYS IN
INDUSTRY O
R WORK
PLACE
Yr-11
Yr-12D-1
D-2
D-3
Vocational
Professional
S-1D-4
S-2
S-3
Operator
Technician
Expert+
Tim
e of
indi
vidu
al e
xper
ienc
e or
sel
f
lear
ning
VOCATIO
NAL &
PROFESSIO
NAL
CERTIFICATION IN
DIV
IDUAL
EXPE
RIENCE
OR S
ELF
LEARN
ING
Jenjang kemampuan berdasarkan KKNI
Jenjang kemampuan Jenjang kemampuan Jenjang kemampuan Jenjang kemampuan Jenjang kemampuan Level 5 : D4 Level 6 : SARJANA Level 7 : PROFESI Level 8 : MAGISTER SAINS Level 9 : DOKTORAL
Mampu kerjasama dan melakukan komunikasi dalam lingkup kerjanya.
Mampu mengambil keputusan dengan tepat berdasarkan analisis informasi dan data, serta mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi.
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas hasil kerja orang lain
Bertanggung jawab pada C3pekerjaannya sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.
Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan menganalisis data, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur.
Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.
Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dengan memanfaatkan IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah dan mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.
Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampumemformulasikan penyelesaian masalah prosedural. C12
Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya di bawah tanggung jawabnya, dan mengevaluasi secara komprehensif kerjanya dengan memanfaatkan IPTEKS untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis organisasi.
Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan monodisipliner.
Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan strategis dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penu+D2 D7h atas semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang keahliannya.
Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji.
Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner .
Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional maupun internasional.
Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau seni baru di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya kreatif, original, dan teruji.
Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter, multi atau transdisipliner.
Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan nasional maupun internasional.
PARAMETER DESKRIPTOR KETRAMPILAN
PARAMETER DESKRIPTOR
Unsur-unsur
Deskripsi S1 PROFESI S2 S3
KETRAMPILAN
Mampu melakukan….
Kemampuan kerja pada
bidang terkait
Mengidentifikasi masalah kesehatan berbasis data dan mampu melaksanakan program
Mengidentifikasi masalah kesehatan berbasis data, mengelola dan rancang program inovatif
Mengembangan pemecahan masalah kesehatan berbasis penelitian inovatif
Mengembangkan pemecahan masalah kesehatan dengan menghasilkan teori dan terobosan kreatif
dengan metode …….
Cara kerja
Anasis data deskriptif dan mampu menayangkannya dalam grafik
Advokasi hasil evaluasi.
Advokasi hasil penelitian
Penelitian multi disiplin,
menunjukkan hasil ……….
Tingkatan kualitas hasil
Adaptasi dengan lingkungan
Kepemimpinan dan kontekstual Inovatif dan kreatif Inovatif, original, teruji
dalam kondisi
Standar kerja dan produk
Melaksanakan intervensi kesmas dalam lingkungan terbatas
Mengelola program dalam lingkup lebih luas sesuai dengan standar pelayanan profesi
Mengembangkan program berbasis penelitian
Mengubah kebijakan berbasis penelitian inovatif dalam skala nasional
PARAMETER DESKRIPTOR PENGETAHUAN
PARAMETER DESKRIPTOR
Unsur-unsur
Deskripsi
Jenjang kemampuan
S1 PROFESI S2 S3
PENGETAHUAN
Menguasai pengetahuan
Lingkup kajian dan
cabang ilmu
Dasar-dasar ilmu kesmas
Dasar-dasar ilmu kesmas dan bidang ilmu spesifik
Dasar-dasar ilmu kesmas dan metodologi penelitian
Dasar-dasar ilmu kesmas dan metodologi penelitian lanjut
untuk dapat melakukan
Lingkup kerja dan tanggung
jawab
Melaksanakan program kesehatan masyarakat
Mengelola program dan mengevaluasi serta memberikan perbaikannya
Memberi usulan solusi pemecahan masalah kesmas secara kontekstual berdasarkan penelitian
Menghasilkan pengembangan teori kesmas melalui penelitian mandiri yang komprehensif
PARAMETER DESKRIPTOR SIKAP
PARAMETER DESKRIPTOR
Unsur-unsur
Deskripsi S1 PROFESI S2 S3
SIKAP
Mampu mengelola
Tingkat manajerial
dan tanggung jawab
Mempertanggung jawabkan secara akademik dan mandiri serta dapat bekerja dalam kelompok kecil bidang perancangan dengan bimbingan
Merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi program kesmas sesuai bidang keilmuannya
memutuskan hal-hal strategis di bidang kesmas berdasarkan hasil penelitian
Mengelola program penelitian kesmas dan strategi pengembangannya dan bertanggung jawab secara mandiri
dan memiliki sikap
Standar sikap
Komunikatif, partisipatif menghargai budaya lokal
Komunikatif, kritis partisipatif menghargai keragaman pemikiran dan budaya
Komunikatif, kritis, apresiatif, etis
Komunikatif, kritis, apresiatif, etis dan orisinil
DESKRIPTOR SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
HOTEL GORONTALO, 25 Oktober 2011
PARAMETER DAN UNSUR DESKRIPSI KKNI
Ranah Parameter Deskriptor
Unsur deskripsi Kalimat
Ketrampilan Kemampuan di bidang kerja
Kemampuan bidang yang terkait Mampu melakukan….
Metode /cara yang digunakan dengan metode …….
Tingkatan kualitas hasil menunjukkan hasil ……….
Kondisi /standar proses. dalam kondisi
Pengetahuan
Lingkup kerja berdasarkan pengetahuan yang dikuasai
Lingkup kajian dan cabang ilmu Menguasai pengetahuan
Kemampuan berdasarkan bidang ilmu
untuk dapat melakukan
Sikap Kemampuan manajerial
Lingkup tanggung jawab Mampu mengelola
Standar sikap dan memiliki sikap
BIDANG STUDI KESEHATAN MASYARAKAT:KEMAMPUAN DI BIDANG KERJA
S1 Profesi S2 S3• Mampu melakukan upaya
kesehatan primer yang bersifat preventif dan promotif dengan melakukan survei determinan masalah kesehatan dan risiko, analisis kondisi lokal, perencanaan, pelaksanaan dan pengukuran indikator program kesehatan masyarakat dengan menggunakan teknologi informasi dan, statistik, sesuai standar mutu pelayanan kesehatan dan bersesuaian dengan kebijakan kesehatan, serta mampu mengkomunikasikan hasil kerjanya kepada pemangku kepentingan.,
• Mampu menyusun perencanaan dan kebijakan untuk memecahkan masalah kesehatan masyarakat yang spesifik sesuai bidangnya serta mengembangkan bentuk intervensi yang efektif sesuai konteks budayanya, dan sesuai dengan kaidah keilmuan sehingga mampu menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat serta mampu melakukan advokasi kepada pemangku kepentingan
• NOTE::• Kemampuan bidang yang
terkait• Metode /cara yang
digunakan• Tingkatan kualitas hasil • Kondisi /standar proses.
• Mampu menyusun perencanaan dan kebijakan untuk memecahkan masalah kesehatan masyarakat serta mengembangkan bentuk intervensi yang efektif sesuai konteks budayanya, melalui penelitian kesehatan masyarakat yang inovatif sesuai dengan kaidah keilmuan sehingga mampu mengembangkan keilmu kesehatan masyarakat serta mempertanggung jawabkannya dalam forum ilmiah dan mampu mengadvokasikan hasil penelitiannya pada pemangku kebijakan
Mampu mengembangkan pemecahan masalah kesehatan masyarakat dengan menghasilkan teori dan terobosan kreatif, original dan teruji melalui penelitian multi disiplin, dan/atau mampu merumuskan perubahan kebijakan nasional dan mempresentasikan hasil penelitian dalam forum/publikasi ilmiah internasional
BIDANG STUDI KESEHATAN MASYARAKAT:LINGKUP KERJA BERDASARKAN BIDANG YANG
DIKUASAIS1 Profesi S2 S3
• Menguasai dasar-dasar keilmuan kesehatan masyarakat yang terdiri atas: dasar-dasar biomedik, prinsip dan konsep aplikasi dari epidemiologi, biostatistik, kebijakan kesehatan, manajemen/administrasi kesehatan, pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku, kesehatan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, kesehatan reproduksi, dan gizi kesehatan masyarakat
• Untuk dapat menjadi asisten pengelola program pelayanan kesehatan masyarakat yang bersifat preventif dan promotif.
• Menguasai prinsip dan aplikasi bidang keilmuan kesehatan masyarakat yang lebih khusus sesuai dengan bidang minatnya seperti epidemiologi, promosi kesehatan, kesehatan dan keselamatan kerja, kesehatan reproduksi,
• Untuk dapat menjadi pengelola program pelayanan kesehatan masyarakat yang bersifat preventif dan promotif
• Note:• Lingkup kajian dan cabang ilmu
• Lingkup kerja dan tanggung jawab
• Menguasai teori dan aplikasi epidemiologi, biostatistik, lingkungan dan kesehatan , kebijakan dan manajemen kesehatan, ilmu perilaku dan sosial serta keilmuan kesehatan masyarakat yang lebih khusus sesuai dengan bidang penelitian/kajian seperti kesehatan dan keselamatan kerja, kesehatan reproduksi, gizi kesehatan masyarakat
• Untuk dapat menjadi pengelola program pelayanan kesehatan masyarakat yang bersifat preventif dan promotif
Menguasai filsafat ilmu, metodologi penelitian, teori kesehatan masyarakat dan teori lain yang relevan serta menghasilkan pengembangan teori kesmas melalui penelitian mandiri yang komprehensif•Untuk dapat menjadi perencana kebijakan dan konsultan kesehatan masyarakat yang bersifat preventif dan promotif.
BIDANG STUDI KESEHATAN MASYARAKAT:KEMAMPUAN MANAJERIAL
S1 Profesi S2 S3• Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data kesehatan masyarakat, dan memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi masalah kesehatan masyarakat
• bertanggung jawab secara mandiri di bidang tugasnya, bersikap kritis dan bertanggung jawab terhadap kerja kelompok
• Mampu memutuskan hal-hal strategis di bidang kesmas yang spesifik dengan bidangnhya dengan bersikap kritis, serta memberikan berbagai alternatif intervensi kesehatan dengan menghargai budaya lokal, komunikatif, partisipatif dan terbuka terhadap keragaman pemikiran dalam memimpin kelompok kerjanya
• Mampu memutuskan hal-hal strategis di bidang kesmas dengan bersikap kritis, berdasarkan hasil penelitian intra dan antar disiplin ilmu, memberikan berbagai alternatif intervensi kesehatan dengan menghargai budaya lokal, komunikatif, partisipatif dan terbuka terhadap keragaman pemikiran dalam memimpin kelompok kerjanya
Mengelola program penelitian kesmas yang multi disiplin dan orisinil secara mandiri, mengembangkan strategi intervensi, bersikap kritis, inovatif, apresiatif dan jujur dalam mempertanggung jawabkan secara ilmiah.
Note:• Lingkup tanggung jawab• Standar sikap
PARAMETER DAN UNSUR DESKRIPSI KKNI
Ranah Parameter Deskriptor
Unsur deskripsi Kalimat
Ketrampilan Kemampuan di bidang kerja
Kemampuan bidang yang terkait Mampu melakukan….
Metode /cara yang digunakan dengan metode …….
Tingkatan kualitas hasil menunjukkan hasil ……….
Kondisi /standar proses. dalam kondisi
Pengetahuan
Lingkup kerja berdasarkan pengetahuan yang dikuasai
Lingkup kajian dan cabang ilmu Menguasai pengetahuan
Kemampuan berdasarkan bidang ilmu
untuk dapat melakukan
Sikap Kemampuan manajerial
Lingkup tanggung jawab Mampu mengelola
Standar sikap dan memiliki sikap
BIDANG STUDI KESEHATAN MASYARAKAT:KEMAMPUAN DI BIDANG KERJA
S1 Profesi S2 S3• Mampu melakukan upaya
kesehatan primer yang bersifat preventif dan promotif dengan melakukan survei determinan masalah kesehatan dan risiko, analisis kondisi lokal, perencanaan, pelaksanaan dan pengukuran indikator program kesehatan masyarakat dengan menggunakan teknologi informasi dan, statistik, sesuai standar mutu pelayanan kesehatan dan bersesuaian dengan kebijakan kesehatan, serta mampu mengkomunikasikan hasil kerjanya kepada pemangku kepentingan.,
• Mampu menyusun perencanaan dan kebijakan untuk memecahkan masalah kesehatan masyarakat yang spesifik sesuai bidangnya serta mengembangkan bentuk intervensi yang efektif sesuai konteks budayanya, dan sesuai dengan kaidah keilmuan sehingga mampu menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat serta mampu melakukan advokasi kepada pemangku kepentingan
• NOTE::• Kemampuan bidang yang
terkait• Metode /cara yang
digunakan• Tingkatan kualitas hasil • Kondisi /standar proses.
• Mampu menyusun perencanaan dan kebijakan untuk memecahkan masalah kesehatan masyarakat serta mengembangkan bentuk intervensi yang efektif sesuai konteks budaya, melalui penelitian kesehatan masyarakat yang inovatif sesuai dengan kaidah keilmuan sehingga mampu memecahkan masalah kesehatan masyarakat dan merekomendasikan perubahan kebijakan lokal
Mampu mengembangkan pemecahan masalah kesehatan masyarakat dengan menghasilkan teori dan terobosan kreatif, original dan teruji melalui penelitian inter dan multi disiplin.Mampu merumuskan perubahan kebijakan regional dan nasional, serta mempresentasikan hasil penelitian dalam forum atau publikasi ilmiah nasional atau internasional
• Mampu melakukan advokasi hasil penelitannya pada pemangku kebijakan
BIDANG STUDI KESEHATAN MASYARAKAT:LINGKUP KERJA BERDASARKAN BIDANG YANG
DIKUASAIS1 Profesi S2 S3
• Menguasai dasar-dasar keilmuan kesehatan masyarakat yang terdiri atas: dasar-dasar biomedik, prinsip dan konsep aplikasi dari epidemiologi, biostatistik, kependudukan, kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan, pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku, kesehatan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, kesehatan reproduksi, dan gizi kesehatan masyarakat
• Untuk dapat menjadi asisten pengelola program pelayanan kesehatan masyarakat yang bersifat preventif dan promotif.
• Menguasai prinsip dan aplikasi bidang keilmuan kesehatan masyarakat yang lebih khusus sesuai dengan bidang minatnya seperti epidemiologi, promosi kesehatan, kesehatan dan keselamatan kerja, kesehatan reproduksi,
• Untuk dapat menjadi pengelola program pelayanan kesehatan masyarakat yang bersifat preventif dan promotif
• Note:• Lingkup kajian dan cabang ilmu
• Lingkup kerja dan tanggung jawab
• Menguasai teori dan aplikasi kesehatan masyarakat meliputi: epidemiologi, biostatistik, dan kependudukan, lingkungan dan kesehatan, ilmu perilaku dan sosial dalam melaksanakan penelitian/kajian kesehatan lingkungan/ kesehatan dan keselamatan kerja/ kesehatan reproduksi/ gizi kesehatan masyarakat.
• Untuk dapat menjadi perencana kebijakan dan pengelola penelitian kesehatan masyarakat yang bersifat preventif dan promotif
Menguasai filsafat ilmu, metodologi penelitian, teori kesehatan yang meliputi epidemiologi, biostatistik, dan kependudukan, lingkungan dan kesehatan, ilmu perilaku dan sosial masyarakat dan teori lain yang relevan serta menghasilkan pengembangan teori kesmas melalui penelitian mandiri yang komprehensif •Untuk dapat menjadi perencana kebijakan dan konsultan kesehatan masyarakat yang bersifat preventif dan promotif.
BIDANG STUDI KESEHATAN MASYARAKAT:KEMAMPUAN MANAJERIAL
S1 Profesi S2 S3• Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data kesehatan masyarakat, dan memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi masalah kesehatan masyarakat
• bertanggung jawab secara mandiri di bidang tugasnya, bersikap kritis dan bertanggung jawab terhadap kerja kelompok
• Mampu memutuskan hal-hal strategis di bidang kesmas yang spesifik dengan bidangnhya dengan bersikap kritis, serta memberikan berbagai alternatif intervensi kesehatan dengan menghargai budaya lokal, komunikatif, partisipatif dan terbuka terhadap keragaman pemikiran dalam memimpin kelompok kerjanya
• Mampu memutuskan strategis di bidang kesmas dengan bersikap kritis terhadap hasil penelitian
• Mampu memberikan alternatif intervensi kesehatan dengan menghargai budaya lokal, komunikatif, partisipatif dan terbuka terhadap keragaman pemikiran dalam memimpin kelompok kerjanya
•Mampu memimpin dan bekerja sama dalam mengelola program penelitian kesmas yang multi disiplin dan orisinil •Mampu mengembangkan strategi intervensi, bersikap kritis, inovatif, apresiatif serta jujur dalam mempertanggung jawabkan hasil penelitian dan pemikirannya.
Note:• Lingkup tanggung jawab• Standar sikap
MATERI POKOK YANG AKAN DIATUR (1)
Penjenjangan pendidikan kesmas berdasarkan KKNI Pendidikan sarjana Kesmas SKS: 144 dengan
komposisi: kompetensi utama 65%-70%. 25-30% untuk kompetensi penunjang dan 5%-10%kompetensi lainnya
Pendidikan profesi Kesmas SKS: 30-36dengan komposisi: 25%-30% untuk teori dan 70% -75% untuk praktek
Pendidikan magister Kesmas SKS: 48-54 dengan komposisi: 25-30% untuk kompetensi dasar kesmas, 70%-75% kompetensi utama peminatan
Pendidikan doktoral Kesmas SKS: 52-58
S1
SMA/SMK
D4
D3
S2 MSi MSTMT
S3 PhD DR T
D2
D1
Profesi umum
Spesialis
Subspesialis
MATRIKULASI
KKNI
1
2
3
4
5
7
8
9
6
Peng
em
bangan ka
rir berb
asis
pela
tihan/p
engala
man
a ke
rja
KKNI
1
2
3
4
5
7
8
9
6
PROGRAM
AKADEMIK
PROGRAM VOKASI
PROGRA
M PROFESI
PENGEMBANG
AN KARIR BERBASIS
PENGALAMAN
S2
S1
S3
SMU
DIV
SMK
DIII
PENGEMBANG
AN KARIR BERBASIS
PELATIHAN KERJA
PROFESI
ALIH PROGRAM
BRIDGING PROGRAM
Standar pelayanan Pengembangan keilmuan kesmas Pengembangan substansi kesmas
Epidemiologi dan biostatistik
Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Administrasi dan kebijakan Kesehatan
Kesehatan Reproduksi
Kesehatan Lingkungan
Kesehatan Kerja
1 Memantau status kesehatan
2 Diagnosa dan investigasi
3 Edukasi dan pemberdayaan
4 Memobilisasi kemitraan
5 Menyusun Perencanaan dan Kebijakan
6 Mendorong hukum dan peraturan kesehatan
7 Menciptakan rujukan dan jaminan mutu pelayanan
8 Menjamin kualitas tenaga kesehatan
9 Evaluasi efektifitas, aksesibilitas dan kualitas pelayanan
10 Penelitian terobosan Kompetensi untuk magister dan doktoral kesehatan masyarakat
KETERKAITAN ANTARA PROFESI DAN PELAYANAN ESENSIAL KESMAS
KOMPETENSI KESMAS (1)
Dalam program akademik maka penyusun pencapaian belajar (learning outcome) akan mencakup bidang keilmuannya, pengetahuan, serta juga mencakup ketrampilan dan cara bagaimana melakukannya.
KOMPETENSI KESMAS (2)
Sikap dan mental pendidikan nasional pada setiap jenjang kualifikasi sebagai berikut:1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam
menyelesaikan tugasnya 3. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah
air serta mendukung perdamaian dunia 4. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan
kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya 5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan orisinal orang lain
6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
KOMPETENSI KESMAS (3)
Diskusi pakar dengan mengacu pada hasil dari Council on Linkages between Academia and Public Health Practice (2001). Tuntutan tiga fungsi kesmas kebutuhan layanan esensial delapan kompetensi dasar bagi sarjana kesehatan masyarakat pencapaian hasil belajar (learning outcome)
Delapan kompetensi yang telah ditetapkan menjadi kompetensi dasar bagi semua lulusan tenaga kesehatan masyakarat adalah: 1. Kemampuan untuk melakukan kajian dan analisa (Analysis and Assessment) 2. Kemampuan untuk mengembangkan kebijakan dan prerencanaan program
kesehatan (Policy development and program planning)3. Kemampuan untuk melakukan komunikasi (Communication skill)4. Ke mampuan untuk memahami budaya local (Cultural competency/local
wisdom) 5. Kemampuan untuk melakukan pemberdayaan masyarakat (Community
dimensions of practice)6. Memahami dasar-dasar ilmu kesehatan masyarat (Basic public health sciences)7. Kemampuan untuk merencanakan dan mengelola sumber dana (Financial
planning and management) 8. Kemampuan untuk memimpin dan berfikir sistim (Leadership and systems
thinking/total system)
DELAPAN KOMPETENSI DASAR1. Kemampuan untuk melakukan kajian dan analisa (Analysis and
Assessment) 2. Kemampuan untuk merencanakan dan mengembangkan kebijakan
kesehatan (Policy development and program planning)3. Kemampuan untuk melakukan komunikasi (Communication skill)4. Kemampuan untuk memahami budaya local (Cultural
competency/local wisdom) 5. Kemampuan untuk melakukan pemberdayaan masyarakat
(Community dimensions of practice)6. Memahami dasar-dasar ilmu kesehatan masyarat (Basic public
health sciences)7. Kemampuan untuk merencanakan dan mengelola sumber dana
(Financial planning and management) 8. Kemampuan untuk memimpin dan berfikir sistim (Leadership and
systems thinking/total system)
KOMPETENSI BERDASARKAN PENJENJANGAN
KOMPETENSI S1 PROFESI
MAGISTER
DOKTORAL
Analisis situasi *** **** ***** ******
Perencanaan program dan kebijakan
*** **** ***** ******
Kemampuan komunikasi *** **** ***** ******
Pemahaman budaya *** **** ***** ******
Pemberdayaan masyarakat *** **** ***** ******
Perencanaan keuangan dan ketreampilan manajerial
*** **** ***** ******
Kepemimpinan dan ketrampilan berpikir sistem
*** **** ***** ******Catatan:Jumlah bintang menunjukan tingkatan kompetensi yang harus dicapai
1)Remember: Mengingat atau menyebutkan2)Understang: Menjelaskan menerangkan merangkup3)Apply: Menerapkan menghitung menggunakan
4) Analyze: Memilah mengurai merinci5) Evaluate: Mereview, mengkritisi, menilai 6) Create: Mencipta,mendisain, merancang
Buat Matrik yang liniar untuk tabel diatas, khusus magister dan Doktor
Persyaratan peserta didik
Pendidikan Sarjana: Berasal dari SLTA, namun dengan persyaratan harus lulus tes masuk. Lulusan D3 politeknik kesehatan dapat melanjutkan sekolahnya kembali di program sarjana kesehatan masyarakat, setelah dilakukan penyetaraan (ali jalur)
Pendidikan Profesi: Sarjana lulusan kesehatan masyarakat dari berbagai peminatan.
Pendidikan Magister sains: Sarjana lulusan dari rumpun kesehatan atau dari berbagai macam bidang setelah dilakukan penyetaraan.
Pendidikan Doktoral: Magister sains lulusan dari berbagai macam bidang yang telah disetarakan dan kemudian melanjukan bidang kesehatan masyarakat.
Gelar Akademik dan Profesi
Gelar akademik untuk lulusan S1 (setara dengan level 6 KKNI) disebut sebagai Sarjana Kesehatan Masyarakat atau disingkat dengan SKM dengan mencantumkan peminatan pada ijasahnya.
Gelar Profesi (setara dengan level 7 KKNI) disebut sebagai Ahli dan kemudian diikuti dengan bidang profesinya masing-masing.
Gelar akademik untuk jenjang S2 magister sains (setara dengan level 8) disebut sebagai Magister Kesehatan Masyarakat disingkat MKM dengan mencantumkan peminatan pada ijasahnya.
Gelar tertinggi untuk jenjang S3 (setara dengan level 9 KKNI) disebut sebagai Doktor dalam bidang Kesehatan Masyarakat (sains dan apllied)
Dalam narasi diurai tentang level KKNI diakitkan dengan output pendidikan )
Penyetaraan
Penyetaraan dilakukan jika calon mahasiswa berasal dari lintas bidang ilmu. Dalam hal ini penyenggara pendidikan akan melakukan penelaahan ilmu dan kompetensi yang telah dimiliki calon mahasiswa.
Program bridging atau penyetaraan dilakukan untuk calon peserta dari D4 program profesi sebidang. Dalam hal ini calon akan diminta untuk mengikuti pelajaran-pelajaran tertentu untuk menambah wawasan pengetahuannya.
Untuk mahasiswa profesi + 1 tahun magister (mendapatkan pengetahuan tentang metodologi penelitian)
Ketentuan Peralihan
Dalam hal penyelenggaraan pendidikan kesehatan masyarakat, pengembangan ilmu kesehatan harus dipilari oleh tiga bidang keilmuan yaitu Epidemiologi/biostatistik, Administrasi Kebijakan Kesehatan dan Pendidikan Perilaku dan substansi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Kesehatan Reproduksi.
Dengan mempertimbangkan kekuatan institusi pendidikan maka paling minimal terhadap tiga pengembangan keilmuan kesehatan masyarakat yaitu epidemiologi dan biostatisik, administrasi dan kebijakan kesehatan serta pendidikan/promosi kesehatan dan ilmu perilaku, sehingga pilihan peminatan dapat diberikan walaupun terbatas. Namun demikian setiap institusi pendidikan kesehatan masyarakat akan dituntun terus untuk mengembangkan keilmuannya.