document

Upload: dianluberiono

Post on 05-Oct-2015

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MAKALAHStudi Kritis Pemikiran Tokoh-Tokoh Pergerakan Islam Kontemporer

Disusun Oleh :Kiagus Abdul Syafei

disusun sebagai persyaratan mengikuti DM 2 Tasikmalaya, Jawa Barat.

Yogyakarta2014

BAB I PendahuluanGerakan Pan-Islamisme yang dipimpin oleh Jamaluddin al Al-Afghani dan Muhammad Abduh membuahkan berdirinya perkumpulan-perkumpulan organisasi Islam baik besar maupun kecil. Pada saat yang sama, tantangan pembaruan yang dibawah oleh Muhammad Abduh di Mesir mempengaruhi ulama Indonesia dalam bentuk Muhammadiyah, yakni organisasi Islam terbesar kedua pada abad ke-20 di Indonesia. Penghapusan kekhalifahan di Turki dan kejatuhan Hijaz ke tangan Ibn Saud yang menganut Wahabiyah pada tahun 1924 memicu konflik terbuka dalam masyarakat Muslim Indonesia. Runtuhnya Turki Utsmani dan penghapusan sistem Khilafah oleh Kemal Attaturk, pada tahun 1924 merupakan klimaks kemerosotan peran politik islam, setelah hampir empat belas abad Muslimin memainkan peranan politik maupun peradaban yang sangat menentukan, sementara tujuh abad kedua peranan itu berangsur-angsur mengalami kemerosotan sampai turunya Turky Utsmani, enam puluh tahu yang lalu. Sementara itu dunia islam semakin tercabik-cabik dan dikapling-kapaling oleh kolonialisme Barat, meskipun mereka sendiri telah menampakan keruntuhannya.Hilangnya sistem Khilafah didunia islam, meski pada saat itu kekhalifaan kesultanan utsmaniyah tidak sepenuhnya mencerminkan moralitas islam, hal demikian tetap menjadi pukulan politik terhadap Muslimin. Dunia islam ibarat bunga-bunga indah yang siap menghasilkan harum semerbak wewangian namun bunga-bunga itu tidak dijaga dengan pagar-pagar yang kokoh. Sebagaimana hal demikian telah dijelaskan Rasulullah saw, " kamu sekalian akan dikerumuni (dijarah beramai-ramai) oleh umat manusia seperti halnya santapan dikerumuni orang-orang lapar. karena kamu semua ibarat buih, jumlahnya banyak tapi tidak memiliki kualitas."Kondisi politik dan peradaban pasca kejatuhan khilafah inilah yang menyebabkan Muslimin berada pada periode yan terburuk. Rasulullah saw, dalam hadist yang diriwayatkan Imam Ahmad dan Baihaqi memberi isyarat tentang periodisasi perjalanan sejarah umatnya. Pertama periode Nubuwwah, yaitu masa dimana muslim hidup bersama Rasulullah saw. kedua, periode khilafah atas minhaj Nubuwwah, yaitu masa Khulafaur Rasyidin yang berlangsung kira-kira 30 tahun, ketiga periode Mulkan 'Adhon yaitu masa dimana para raja suka menindas, meski sistem pemerintahan secara formal berlandaskan islam, periode keempat , periode Mulkan Jabbariyah, yaitu masa dimana muslim hidup dalam suasana sistem penguasa raja-raja yang sekuler. setelah berlangsungnya semua proses perjalanan sejarah tersebut akan kembali keawal , tetapi bukan kenabian karena kenabian telah berakhir namun akan kembali ke periode Khilafah 'ala Manhaj Nubuwwah.Menurut Dr.H.A.Mukti Ali, latar belakang lahirnya aktivitas organisasi Islam itu dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Membersihkan Islam dari pengaruh kebiasaan nonIslam, reformasi doktrin Islam dengan pandangan alam modern, reformasi pendidikan dan ajaran Islam, mempertahankan Islam dari pengaruh dan serangan dari luar, melepaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan, atau dapat disimpulkan untuk memperbaharui dan menyempurnakan ibadah dan aqidah serta untuk mencapai kemerdekaan.Tujuan Penulisan Mengambarkan pemikiran tokoh-tokoh islam kontemporer melalui pambahasan secara objektif, menjelaskan perbedaan, keistimewaan, kelemahan dari setiap pemikiran-pemikiran gerakan islam kontemporer yang ada.Ruang Lingkup MateriPembahasan pemikiran tokoh-tokoh pergerakan kontemporer NU, Muhammadiyah, Salafi, HTI, tarbiyah (manhaj, perjuangan, pencapaian dan pengaruhnya pada ummat).

BAB IILandasan TeoriGerakan Pan-Islamisme yang dipimpin oleh Jamaluddin al Al-Afghani dan Muhammad Abduh membuahkan berdirinya perkumpulan-perkumpulan organisasi Islam baik besar maupun kecil. Jika di Mesir dan Turki gerakan pembaruan muncul akibat kesadaran politik atas ketertinggalan mereka dari Barat, di Arab Saudi tampil gerakan Wahabi yang bergulat dengan persoalan internal umat Islam sendiri, yaitu reformasi faham tauhid dan konservasi dalam bidang hukum yang menurut mereka telah dirusak oleh khurafat dan kemusyrikan yang melanda umat Islam. di Indonesia tumbuh organisasi sosial kebangsaan dan keagamaan yang bertujuan untuk memajukan kehidupan umat, seperti Budi Utomo (20 Mei 1908), Syarekat Islam (11 November 1912), dan kemudian disusul Muhammadiyah (18 Nopember 1912). Hal-hal tersebut telah membangkitkan semangat beberapa pemuda Islam Indonesia untuk membentuk organisasi pendidikan dan dakwah, seperti Nahdatul Wathan (Kebangkitan tanah air), dan Taswirul Afkar (potret pemikiran). Kedua organisasi dirintis bersama oleh Abdul Wahab Hasbullah dan Mas Mansur organisasi inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya NU. Pada saat yang sama, tantangan pembaruan yang dibawah oleh Muhammad Abduh di Mesir mempengaruhi ulama Indonesia dalam bentuk Muhammadiyah, yakni organisasi Islam terbesar kedua pada abad ke-20 di Indonesia. Penghapusan kekhalifahan di Turki dan kejatuhan Hijaz ke tangan Ibn Saud yang menganut Wahabiyah pada tahun 1924 memicu konflik terbuka dalam masyarakat Muslim Indonesia. Perubahan-perubahan ini mengganggu sebagian besar ulama Jawa, termasuk Hasbullah. Dia dan ulama sefaham menyadari serta melakukan usaha-usaha untuk melawan ancaman bidah tersebut serta merupakan kebutuhan yang mendesak. Hasyim Asari (1871-1947) Kiai dari pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, yang merupakan ulama Jawa paling disegani-menyetujui permintaan mereka untuk membentuk NU pada tahun 1926 dan dia menjadi ketua pertamanya atau rois akbar.Runtuhnya Turki Utsmani dan penghapusan sistem Khilafah oleh Kemal Attaturk, pada tahun 1924 merupakan klimaks kemerosotan peran politik islam, setelah hampir empat belas abad Muslimin memainkan peranan politik maupun peradaban yang sangat menentukan, sementara tujuh abad kedua peranan itu berangsur-angsur mengalami kemerosotan sampai turunya Turky Utsmani, enam puluh tahu yang lalu. Sementara itu dunia islam semakin tercabik-cabik dan dikapling-kapaling oleh kolonialisme Barat, meskipun mereka sendiri telah menampakan keruntuhannya.Hilangnya sistem Khilafah didunia islam, meski pada saat itu kekhalifaan kesultanan utsmaniyah tidak sepenuhnya mencerminkan moralitas islam, hal demikian tetap menjadi pukulan politik terhadap Muslimin. Dunia islam ibarat bunga-bunga indah yang siap menghasilkan harum semerbak wewangian namun bunga-bunga itu tidak dijaga dengan pagar-pagar yang kokoh. Sebagaimana hal demikian telah dijelaskan Rasulullah saw, " kamu sekalian akan dikerumuni (dijarah beramai-ramai) oleh umat manusia seperti halnya santrapan dikerumuni orang-orang lapar. karena kamu semua ibarat buih, jumlahnya banyak tapi tidak memiliki kualita."Kondisi politik dan peradaban pasca kejatuhan khilafah inilah yang menyebabkan Muslimin berada pada periode yan terburuk. Rasulullah saw, dalam hadist yang diriwayatkan Imam Ahmad dan Baihaqi memberi isyarat tentang periodisasi perjalanan sejarah umatnya. Pertama periode Nubuwwah, yaitu masa dimana muslim hidup bersama Rasulullah saw. kedua, periode khilafah atas minhaj Nubuwwah, yaitu masa Khulafaur Rasyidin yang berlangsung kira-kira 30 tahun, ketiga periode Mulkan 'Adhon yaitu masa dimana para raja suka menindas, meski sistem pemerintahan secara formal berlandaskan islam, periode keempat , periode Mulkan Jabbariyah, yaitu masa dimana muslim hidup dalam suasana sistem penguasa raja-raja yang sekuler. setelah berlangsungnya semua proses perjalanan sejarah tersebut akan kembali keawal , tetapi bukan kenabian karena kenabian telah berakhir namun akan kembali ke periode Khilafah 'ala Manhaj Nubuwwah.Berbagai macam sebab lahirnya aktivitas organisasi Islam dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Membersihkan Islam dari pengaruh kebiasaan nonIslam, reformasi doktrin Islam dengan pandangan alam modern, reformasi pendidikan dan ajaran Islam, mempertahankan Islam dari pengaruh dan serangan dari luar, melepaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan, atau dapat disimpulkan untuk memperbaharui dan menyempurnakan ibadah dan aqidah serta untuk mencapai kemerdekaan (H.A.Mukti).

BAB IIPEMBAHASANKebangunana (peradaban) moderen telah dimulai secara individu oleh para tokoh dan pemikir seperti Sayyid Jamaluddin al-Afgani, Dr. MUuh. Iqbal, Muh. Abduh, Muh. Rasyid Ridha, dan seterusnya, maka rintisan pemikiran yang ersifat individual itu disambut secara lebih tertata, daintaranya oleh dua tokohpemua da'wah yang tidak bisa dilupakan jika berbicara tentang kebangkitan islam, yaitu Abdul A'la Al-Maududi dengan Jama'at Islami-nya dan Asy-Syahid Hasan Al-Banna dengan Ikhwanul Muslimin-nya. Dua pemikir inilah yang meletakan dasar-dasar struktural gerakan kebangkitan Islam. Keduanya memiliki gagasan dasar yang sama. bahwa kejayaan islam dan mengembalikan kekhilafaan islam harus dimulai dari bawah, artinya dimulai dari persoalan aqidah yang kokoh, pemahaman yang syari'ah yang menyeluruh dan pembenahan akhlaq yang benar.Sementara itu gerakan Pan-Islamisme yang dipimpin oleh Jamaluddin al Al-Afghani dan Muhammad Abduh membuahkan berdirinya perkumpulan-perkumpulan organisasi Islam baik besar maupun kecil. Jika di Mesir dan Turki gerakan pembaruan muncul akibat kesadaran politik atas ketertinggalan mereka dari Barat, di Arab Saudi tampil gerakan Wahabi yang bergulat dengan persoalan internal umat Islam sendiri, yaitu reformasi faham tauhid dan konservasi dalam bidang hukum yang menurut mereka telah dirusak oleh khurafat dan kemusyrikan yang melanda umat Islam. di Indonesia tumbuh organisasi sosial kebangsaan dan keagamaan yang bertujuan untuk memajukan kehidupan umat, seperti Budi Utomo (20 Mei 1908), Syarekat Islam (11 November 1912), dan kemudian disusul Muhammadiyah (18 Nopember 1912). Hal-hal tersebut telah membangkitkan semangat beberapa pemuda Islam Indonesia untuk membentuk organisasi pendidikan dan dakwah, seperti Nahdatul Wathan (Kebangkitan tanah air), dan Taswirul Afkar (potret pemikiran). Kedua organisasi dirintis bersama oleh Abdul Wahab Hasbullah dan Mas Mansur organisasi inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya NU. Pada saat yang sama, tantangan pembaruan yang dibawah oleh Muhammad Abduh di Mesir mempengaruhi ulama Indonesia dalam bentuk Muhammadiyah, yakni organisasi Islam terbesar kedua pada abad ke-20 di Indonesia. Penghapusan kekhalifahan di Turki dan kejatuhan Hijaz ke tangan Ibn Saud yang menganut Wahabiyah pada tahun 1924 memicu konflik terbuka dalam masyarakat Muslim Indonesia. Perubahan-perubahan ini mengganggu sebagian besar ulama Jawa, termasuk Hasbullah. Dia dan ulama sefaham menyadari serta melakukan usaha-usaha untuk melawan ancaman bidah tersebut serta merupakan kebutuhan yang mendesak. Hasyim Asari (1871-1947) Kiai dari pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, yang merupakan ulama Jawa paling disegani-menyetujui permintaan mereka untuk membentuk NU pada tahun 1926 dan dia menjadi ketua pertamanya atau rois akbar.A. Nahdatul UlamaNahdlatul 'Ulama (Kebangkitan 'Ulama atau Kebangkitan Cendekiawan Islam), disingkat NU, adalah sebuah organisasi Islam besar di Indonesia. Organisasi ini berdiri pada 31 Januari 1926 dan bergerak di bidang pendidikan, sosial, dan ekonomi. Namun saat ini, organisasi ini hanya terfokus pada bidang pendidikan dan sosial, belum terlihat jelas peran ekonomi yang dilakuakan NU sebagai sebuah organisasi, meski Keterbelakangan baik secara mental, maupun ekonomi yang dialami bangsa Indonesia, akibat penjajahan maupun akibat kungkungan tradisi, telah menggugah kesadaran kaum terpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa ini, melalui jalan pendidikan dan organisasi. Gerakan yang muncul 1908 tersebut dikenal dengan "Kebangkitan Nasional". Semangat kebangkitan memang terus menyebar ke mana-mana - setelah rakyat pribumi sadar terhadap penderitaan dan ketertinggalannya dengan bangsa lain. Sebagai jawabannya, muncullah berbagai organisasi pendidikan dan pembebasan. Tujuan menegakkan ajaran Islam menurut paham Ahlussunnah waljama'ah di tengah-tengah kehidupan masyarakat, di dalam wadah Negara Kesatuan Republik IndonesiaKalangan pesantren yang selama ini gigih melawan kolonialisme, merespon kebangkitan nasional tersebut dengan membentuk organisasi pergerakan, seperti Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Tanah Air) pada 1916. Kemudian pada tahun 1918 didirikan Taswirul Afkar atau dikenal juga dengan "Nahdlatul Fikri" (kebangkitan pemikiran), sebagai wahana pendidikan sosial politik kaum dan keagamaan kaum santri. Dari situ kemudian didirikan Nahdlatut Tujjar, (pergerakan kaum saudagar). Serikat itu dijadikan basis untuk memperbaiki perekonomian rakyat. Dengan adanya Nahdlatul Tujjar itu, maka Taswirul Afkar, selain tampil sebagai kelompok studi juga menjadi lembaga pendidikan yang berkembang sangat pesat dan memiliki cabang di beberapa kota.Berangkat komite dan berbagai organisasi yang bersifat embrional dan ad hoc, maka setelah itu dirasa perlu untuk membentuk organisasi yang lebih mencakup dan lebih sistematis, untuk mengantisipasi perkembangan zaman. Maka setelah berkordinasi dengan berbagai kyai, akhirnya muncul kesepakatan untuk membentuk organisasi yang bernama Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama) pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926). Organisasi ini dipimpin oleh K.H. Hasyim Asy'ari sebagai Rais Akbar. Untuk menegaskan prisip dasar organisasi ini, maka K.H. Hasyim Asy'ari merumuskan kitab Qanun Asasi (prinsip dasar), kemudian juga merumuskan kitab I'tiqad Ahlussunnah Wal Jamaah. Kedua kitab tersebut kemudian diejawantahkan dalam khittah NU, yang dijadikan sebagai dasar dan rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak dalam bidang sosial, keagamaan dan politik.NU menganut paham Ahlussunah waljama'ah, merupakan sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrem aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrem naqli (skripturalis). Karena itu sumber pemikiran bagi NU tidak hanya al-Qur'an, sunnah, tetapi juga menggunakan kemampuan akal ditambah dengan realitas empirik. Cara berpikir semacam itu dirujuk dari pemikir terdahulu seperti Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi dalam bidang teologi. Kemudian dalam bidang fiqih lebih cenderung mengikuti mazhab: imam Syafi'i dan mengakui tiga madzhab yang lain: imam Hanafi, imam Maliki,dan imam Hanbali sebagaimana yang tergambar dalam lambang NU berbintang 4 di bawah. Sementara dalam bidang tasawuf, mengembangkan metode Al-Ghazali dan Junaid Al-Baghdadi, yang mengintegrasikan antara tasawuf dengan syariat.Gagasan kembali kekhittah pada tahun 1984, merupakan momentum penting untuk menafsirkan kembali ajaran ahlussunnah wal jamaah, serta merumuskan kembali metode berpikir, baik dalam bidang fikih maupun sosial. Serta merumuskan kembali hubungan NU dengan negara. Gerakan tersebut berhasil kembali membangkitkan gairah pemikiran dan dinamika sosial dalam NU.Dalam menentukan basis pendukung atau warga NU ada beberapa istilah yang perlu diperjelas, yaitu: anggota, pendukung atau simpatisan, serta Muslim tradisionalis yang sepaham dengan NU. Jika istilah warga disamakan dengan istilah anggota, maka sampai hari ini tidak ada satu dokumen resmipun yang bisa dirujuk untuk itu. Hal ini karena sampai saat ini tidak ada upaya serius di tubuh NU di tingkat apapun untuk mengelola keanggotaannya.Apabila dilihat dari segi pendukung atau simpatisan, ada dua cara melihatnya. Dari segi politik, bisa dilihat dari jumlah perolehan suara partai-partai yang berbasis atau diasosiasikan dengan NU, seperti PKBU, PNU, PKU, Partai SUNI, dan sebagian dari PPP. Sedangkan dari segi paham keagamaan maka bisa dilihat dari jumlah orang yang mendukung dan mengikuti paham kegamaan NU. Maka dalam hal ini bisa dirujuk hasil penelitian Saiful Mujani (2002) yaitu berkisar 48% dari Muslim santri Indonesia. Suaidi Asyari memperkirakan ada sekitar 51 juta dari Muslim santri Indonesia dapat dikatakan pendukung atau pengikut paham keagamaan NU. Jumlah keseluruhan Muslim santri yang disebut sampai 80 juta atau lebih, merupakan mereka yang sama paham keagamaannya dengan paham kegamaan NU. Namun belum tentu mereka ini semuanya warga atau mau disebut berafiliasi dengan NU.Mayoritas pengikut NU terdapat di pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatra. Pada perkembangan terakhir terlihat bahwa pengikut NU mempunyai profesi beragam, meskipun sebagian besar di antara mereka adalah rakyat jelata baik di perkotaan maupun di pedesaan. Mereka memiliki kohesifitas yang tinggi, karena secara sosial ekonomi memiliki problem yang sama, serta selain itu juga sama-sama sangat menjiwai ajaran ahlus sunnah wal jamaah. Pada umumnya mereka memiliki ikatan cukup kuat dengan dunia pesantren yang merupakan pusat pendidikan rakyat dan cagar budaya NU.Basis pendukung NU ini cenderung mengalami pergeseran. Sejalan dengan pembangunan dan perkembangan industrialisasi, maka penduduk NU di desa banyak yang bermigrasi ke kota memasuki sektor industri. Maka kalau selama ini basis NU lebih kuat di sektor petani di pedesaan, maka saat di sektor buruh di perkotaan, juga cukup dominan. Demikian juga dengan terbukanya sistem pendidikan, basis intelektual dalam NU juga semakin meluas, sejalan dengan cepatnya mobilitas sosial yang terjadi selama ini. Belakangan ini NU sudah memiliki sejumlah doktor atau magister dalam berbagai bidang ilmu selain dari ilmu ke-Islam-an baik dari dalam maupun luar negeri, termasuk negara-negara Barat. Namun para doktor dan magister ini belum dimanfaatkan secara maksimal oleh para pengurus NU hampir di setiap lapisan kepengurusan NU.Nu berpendirian bahwa legitimasi negara republik Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah sudah final. Karena itu NU menolak segala gagasan alternatif yang mempersoalkan ekstitensi negara dan ideologi negara R.I. Landasan keyakinan monotheis dan Pancasila sebagai ideologi negara adalah bentuk final dari konsensu politik (Buka ijtihad Politik NU, Nur Hasan).Pandangan dasar NU tentang negara republik indonesia tersebut merupakan kesimpulan yang lahir dari tradisi keagamaan dan interpretasinya terhadap ajaran Islam berhadapan dengan fenomena pluralitas sosial, politik dan budaya masyarakat Indonesia. Karena itu bagi NU, Islam bukanlah alternatif bagi sistem kemasyarakatan dan kenegaraan yang telah ada, melainkan adalah sumber inspirasi etis dan komplemen terhadap sistem penataan masyarakat dan negara yang telah ada.Pemahaman politik diatas, tentunya tidaklah tepat karena berdasarkan wahyu Allah swt. dalam Al-Qur'an Surah (An-Nahl : 89) " dan Kami turunkan kepadamu Al-Quran menjelaskan tiap-tiap sesuatu dan menjadi hidayah pertunjuk, serta membawa rahmat dan berita yang menggembirakan, bagi orang-orang Islam". dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan, Ibnu Masud mengatakan: "didalam Al-Qur'an ini telah dijelaskan kepada kita segala ilmu dan segala hal." Sedangkan Mujahid mengemukakan: 'Yakni segala yang halal dan segala yang haram. dari penjaelasan diatas penulis memahami bahwasanya termasuk masalah kemasyarakatan dan kenegaraan pun telah dijelaskan didalam Al-Qur'an.Pertama kali NU terjun pada politik praktis pada saat menyatakan memisahkan diri dengan Masyumi pada tahun 1952 dan kemudian mengikuti pemilu 1955. NU cukup berhasil dengan meraih 45 kursi DPR dan 91 kursi Konstituante. Pada masa Demokrasi Terpimpin NU dikenal sebagai partai yang mendukung Sukarno. Setelah PKI memberontak, NU tampil sebagai salah satu golongan yang aktif menekan PKI, terutama lewat sayap pemudanya GP Ansor.NU kemudian menggabungkan diri dengan Partai Persatuan Pembangunan pada tanggal 5 Januari 1973 atas desakan penguasa orde baru. Mengikuti pemilu 1977 dan 1982 bersama PPP. Pada muktamar NU di Situbondo, NU menyatakan diri untuk 'Kembali ke Khittah 1926' yaitu untuk tidak berpolitik praktis lagi.Namun setelah reformasi 1998, muncul partai-partai yang mengatasnamakan NU. Yang terpenting adalah Partai Kebangkitan Bangsa yang dideklarasikan oleh Abdurrahman Wahid. Pada pemilu 1999 PKB memperoleh 51 kursi DPR dan bahkan bisa mengantarkan Abdurrahman Wahid sebagai Presiden RI. Pada pemilu 2004, PKB memperoleh 52 kursi DPR. Dalam bidang politik NU tidak memiliki begitu banyak peran dalam masyarakat berbeda dengan bidang sasial dan pendidikan.B. MuhammadyahMuhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, sehingga Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW. Tujuan utama Muhammadiyah adalah mengembalikan seluruh penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah. Penyimpangan ini sering menyebabkan ajaran Islam bercampur-baur dengan kebiasaan di daerah tertentu dengan alasan adaptasi. Gerakan Muhammadiyah berciri semangat membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik. Menampilkan ajaran Islam bukan sekadar agama yang bersifat pribadi dan statis, tetapi dinamis dan berkedudukan sebagai sistem kehidupan manusia dalam segala aspeknya. Dalam pembentukannya, Muhammadiyah banyak merefleksikan kepada perintah-perintah Al Quran, diantaranya surat Ali Imran ayat 104 yang berbunyi: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. Ayat tersebut, menurut para tokoh Muhammadiyah, mengandung isyarat untuk bergeraknya umat dalam menjalankan dakwah Islam secara teorganisasi, umat yang bergerak, yang juga mengandung penegasan tentang hidup berorganisasi. Maka dalam butir ke-6 Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dinyatakan, melancarkan amal-usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi, yang mengandung makna pentingnya organisasi sebagai alat gerakan yang niscaya. Sebagai dampak positif dari organisasi ini, kini telah banyak berdiri rumah sakit, panti asuhan, dan tempat pendidikan di seluruh Indonesia.Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Kampung Kauman Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 (8 Dzulhijjah 1330 H). Persyarikatan Muhammadiyah didirikan untuk mendukung usaha KH Ahmad Dahlan untuk memurnikan ajaran Islam yang menurut anggapannya,banyak dipengaruhi hal-hal mistik. Kegiatan ini pada awalnya juga memiliki basis dakwah untuk wanita dan kaum muda berupa pengajian Sidratul Muntaha. Selain itu peran dalam pendidikan diwujudkan dalam pendirian sekolah dasar dan sekolah lanjutan, yang dikenal sebagai Hooge School Muhammadiyah dan selanjutnya berganti nama menjadi Kweek School Muhammadiyah (sekarang dikenal dengan Madrasah Mu'allimin khusus laki-laki, yang bertempat di Patang puluhan kecamatan Wirobrajan dan Mu'allimaat Muhammadiyah khusus Perempuan, di Suronatan Yogyakarta).Beliau memilih " Muhammadiyah" sebagai nama Persyarikatan tersebut, karena memang beliau mengidolakan tokoh pembaharu dari Mesir bernama Muhammad Abduh. Jadi nama "Muhammadiyah" sebetulnya nisbat pada Muhammad Abduh, seorang cendekia dari Mesir, penulis Majalah Al-Manar.Banyak pemikiran-pemikiran Muhammad Abduh yg menginspirasi K.H. Achmad Dahlan. Pada masa kepemimpinan beliau(1912-1923), pengaruh Muhammadiyah terbatas di karesidenan-karesidenan seperti: Yogyakarta, Surakarta, Pekalongan, dan Pekajangan, daerah Pekalongan sekarang. Selain Yogya, cabang-cabang Muhammadiyah berdiri di kota-kota tersebut pada tahun 1922. Pada tahun 1925, Abdul Karim Amrullah membawa Muhammadiyah ke Sumatera Barat dengan membuka cabang di Sungai Batang, Agam. Dalam tempo yang relatif singkat, arus gelombang Muhammadiyah telah menyebar ke seluruh Sumatera Barat, dan dari daerah inilah kemudian Muhammadiyah bergerak ke seluruh Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Pada tahun 1938, Muhammadiyah telah tersebar keseluruh Indonesia.K.H Achmad Dachlan mendirikan perserikatan Muhammadiyah untuk menjawab tantangan kemiskinan struktural masyarakat muslim korban penindasan sistem Tanam Paksa yang berlangsung 93 tahun(1245-1342 H/ 1868-1923 M). target aktivitas organisasi ini adalah anak-anak yatim piatu. K. H Achmad Dachlan berpandangan bahwa sistem tanam paksa benar-benar meninggalkan kesensaraan umat. K. H Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah juga bertujuan untuk mengaplikasikan dan mengorganisasikan Al-Qur'an Surah Al-Maun (Q.S 107 : 1-7) beliau membacakan surah Al-Maun untuk membangkitkan kesadaran solidaritas kaum muslimin terhadap saudaranya sesama muslim yang terlanda derita menjadi fakir miskin dan yatim piatu, sebagai dampak tanam paksa, penindasan sistem pajak, dan penindasan lainnya dari pemerintah kolonial belanda. Apabila kaum Muslimin tidak memedulikan nasib keduanya, mereka tidak ubahnya orang yang mendusatakan agama islam (Q.S 107: 1-7). meski masih tetap mendirikan shalat, apabila tidak memperhatikan nasib fakir miskin dan yatim piatu shalat mereka dinilai riya (Q.S 107:4-7). dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur'an surah Al-Maun mengenai tanda-tanda orang yang mendustakan agama ayat (1-3) terdapat penjelasan bahwasanya hakikat tashdiq'membenarkan' agama bukanlah pernyataan yang diucapkan oleh lisan, tetapi ia bercokol di dalam hati dan mendorong yang bersangkuta untuk berbuat kebaikan dan kebajikan kepada saudara-saudaranya sesama muslim yang membutuhkan pertolongan dan pemeliharaan. Apa yang menjadi sumber inspirasi K.H Ahmad Dahlan diatas tentunya merupakan hal yang baik dan berdampak positif. Perserikatan Muhammadiyah juga membangkitkan kesadaran wanita seperti halnya Rasulullah saw yang perjuanganya didukung oleh Ummul mukminin Khadijah ra ketika beliau di Makkah dan Aisyah ra saat di madinah. karena itu Nji Ahmad Dahlan mendirikan organisasi islam kewanitaan, Sopotrisno yang kemudian diubaah menjadi Aisjiah.Berdirinya Perserikatan Muhammadiyah selain sebagai gerakan sosial pendidikan, juga sebagai gerakan pembaharu islam kembali kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah pada zamanya dan sebagai aplikasi dari (Q.S 107; 1-7) serta keprihatian terhadap sistem tanam paksa dan Kristenisasi yang dilakukan oleh kolonial Belanda.C. Hizbut TahrirHizbut Tahrir adalah salah satu gerakan Islam yang juga lahir setelah runtuhnya sistem kekhalifahan turky utsmani. dalam buku gerakan keagamaan dan pemikiran WAMY, Hizbut Tahrir didefinisiskan sebagai sebuah partai politik islam yang dakwahnya berpijak diatas keharusan mengembalikan Khilafah Islamiyah dengan bertopang kepada fikrah (ide) sebagai sarana paling pokok dalam perubahan.Gerakan ini didirikan oleh Syaikh Taqiyuddin Nabhani (1909-1979 M). kelahiran Ijzim, sebuah kampung di daerah Haifa Palestina, beliau wafat dan dimakamkan di beirut. Syaikh Taqiyuddin Nabhani menempuh pendidikan dikampung halamanya, kemudian melanjutkan perjalanan pendidikannya ke Al-Azhar dan Darul Ulum Kairo. Pernah menjadi dosen dan hakim di beberapa kota di Palestina. Pada Tahun 1948 ia bersama keluarganya meninggalkan kampung halamanya menuju beirut dan diangkat menjadi anggota Mahkamah Banding Bait Al-Al-Maqdis (Yerusalem). ia juga pernah menjadi dosen pada Islamic College di Amman.Tahun 1952 Taqiyyudin Nabhani mendirikan partainya. Dengan Konsentrasi penuh ia menjadi pimpinan partainya, menerbitkan buku dan brosur-brosur yang secara keseluruhan merupakan sumber pengetahuan pokok partai. Sepeninggalan Taqiyyudin Nabhani, hizib dipimpin oleh Abdul Qodim Zallum, kelahiran kota Khalil Palestina, penulis buku Hakadza Hudimat Al-Khilafah. Tokoh Hizbut Tahrir lainnya adalh Abdur Rahman Maliki dari Suriah salah seorang tokoh Dewan Pimpinan Partai dan penulis buku Al-Uqubat.Dakwah Hizbut Tahrir merupakan bagian dari salah satu jama'ah Islamiyyah yang membawa pemikiran ahlu Sunnah Wal Jamaah.Tujuan yang dimiliki terfokus pada penerapan kehidupan Islami dengan jalan, terlebih dahulu, menegakan islam di negri Arab kemudian di negara-negara islam lainnya. Baru setelah itu tugas dakwah dilancarkan ke negara-negara bukan islam melalui umat isalm yang sudah terbentuk.Ciri utama Hizbut Tahrir ialah konsentrasinya yang sangat besar kepada aspek tsaqofah (keilmuan) dan menjadikanya sebagai landasan pembentukan pribadi muslim umat islam dan umat islam. Selain itu Hizb berupaya keras mengembalikan kepercayaan terhadap islam melalui aktifitas keilmuan disatu sisi dan melalui jalur politik disisi yang lain. hal itu dirumuskan sebagai berikut :1. Melalui aktivitas Tsaqafah dengan cara mendidik berjuta-juta manusia secara masal dengan tsaqofah dan ilmu-ilmu islam. Karena itu hizb harus tampil ditengah-tengah massa untuk berdiskusi, berdialog, tanya jawab dan semacamnya sehingga mereka bersenyawa dengan islam. 2. Melalui aktifitas politik mereka rumuskan dengan cara merekam dan menginventarisasi segala kejadian dan peristiwa. Kemudian dijadikan pembicaraan yang mengacu kepada pemikiran dan hukum-hukum islam dalam rangka meraih kepercayaan massa. Dalam mencapai tujuannya hizb berfilsafat, manusia yang hidup ditengan-tengah masyarakat tertentu, pada hakikatnya berada diantara dua buah tembo yang kokoh; tembok akidah dan pemikiran, dan tembok sistem yang mengatur hubungan serta cara hidup manusia. dalam melakukan perubahan Hizb membagi langkahnya menjadi tiga tahap:Tahap pertama ialah tahap konflik (pertarungan) pemikiran. hal ini berlangsung dengan cara melakukan lontaran-lontaran tsaqofah dari Hizb.Tahap kedua adalah tahap revolusi berfikir. ini berlangsung dangan adanya interaksi masyarakat melalui aktifitas tsaqafi siyasi.Tahap ketiga adalah tahap mengambil alih kekuasaan melalui gerakan massa. pengambilan kekuasaan ini harus menyeluruh.Hizbut tahrir berpendapat gerakanya dalam tahap ketiga harus meminta bantuan kepala negara, panglima militer, pimpinan satu jama'ah, ketua suku duta besar atau semacamnya. dalam garis perjauangannya hizb menentukan limit waktu 13 tahun sejak didirikanya. Artinya Hizb sudah harus mencapai tampuk pemerintahan selambat-lambatnya 13 tahun. namun hingga saat ini tujuan tersebut belum bias tercapai. dalam menentukan waktu untuk mencapai tampuk pemerintahan, didalam Manhaj Haraki (Syaikh Munir Muhammad al-Ghadban) pada bagian pendahuluan dijelaskan bahwasanya pemahaman ini sangat berbahaya, meskipun rentan waktu yang diambil merupakan apa yang telah Rasulullah saw alami. pemahaman ini dinilai berbahaya sebab, pada dasarnya rentan waktu itu merupakan penentuan Ilahi, bukan upaya manusia semata-mata. Firman Allah swt kepada Nabi-Nya, "Sungguh, jika kami mewafatkan kamu (sebelum kamu mencapai kemenangan) maka sesungguhnya Kami akan menyiksa mereka (di akhirat). Atau Kami memperlihatkan kepadamu (siksa) yang telah Kami ancamkan kepada mereka. Maka sesungguhnya Kami berkuasa atas mereka. Maka berpegang tegulah kamu kepada Agama yang telah di wahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada diatas jalan yang lurus" (az- Zukhruf [43]: 41-43).Tokoh-tokoh Hizb memandang tidak perlu adanya usaha amar ma'ruf nahi munkar. menurut mereka, usaha tersebut pada saat ini merupakan salah satu kendala tahapan pergerakan. sebab kewajiaban amar ma'ruf nahi munkar merupakan tugas negara islam apabila telah berdiri. (gerakan keagamaan dan pemikiran (WAMY)). Syaikh Taqiyyudin Nabhani pada tahun 1950 menerbitkan sebuah buku yang berjudul Risalah Arab, yang menampakan adanya pola pemikiran nasionalisme. dalam buku ini dinyatakan keharusan adanya skala prioritas menegakan Daulah Islamiyyah di negara-negara Arab terlebih dahulu dan kemudian dinegar-negara islam lainnya.Syaikh Taqiyyudin Nabhani pernah bersentuhan dengan Ikhwanul Muslimin Yordania bahkan memuji ikhwan dan pendirinya Imam Hasan Al-Banna. Namun tak berselang lama ia mendirikan Hizbut tahrir dan dinyatakan sebagai partai independen baik dari pendirian atau dalam pandanga-pandanganya. D. SalafiDakwah salafiyah adalah pelopor gerakan-gerakan ishlah (reformasi) yang muncul menjelang masa-masa kemunduran dan kebekuan pemikirian di dunia isalam. Dakwah ini enyerukan agar akidah islam dikembalikan kepada asalnya yang murni dan menekankan pada pemurnian arti tauhid dari syirik dengan segala manifestasinya. Sebagian orang ada yang menyebut dakwah ini dengan nama Wahhabi, karena dinisbatkan kepada pendirinya yaitu Muhammad bin Abdul Wahhab.Muhammad bin Abdul Wahhab Al-Masyrafi Al-Tamimi An-Najdi (1115-1206 H/1703-1791 M). dilahirkan didesa 'Uyainah dekat kota Riyadh. Mulai belajar pertama kali kepada oran tuanya sendiri tentang fiqih Hambali, tafsir dan hadist. Beliau hafal Al-Qur'an ketika berusia 10 tahun. pergi ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji, kemudian ke Madinah untuk menuntut ilmu syari'ah. di Makkah beliau bertemu dengan Syaikh Muhammad Hayat As-Sindi (ia wafat 1165 H), penulis Hasyiah Bukhari. Pengaruh Syaikh tersebut terhadap diri Muhammad bin Abdul Wahhab sangat besar. setelah kembali ke 'Uyainah ia emudian berangkat menuju irak tahun 1136 H/127 M unr=tuk mengunjugi Basrah, Bghdad dan Maushil. di setiap kota tersebut, ia berjumpa dengan para syaikh dan ulama untuk menimba ilmu dari mereka. beliau mulai berdakwah menyerukan Tauhid pada tahun 1143 H/ 1730 M di Huraimala. di antara tokoh-tokoh Dakwah Salafiyah yang menonjol adalah Syaikh Abdul Aziz bin Baz, MUfti umum dan ketuan lembaga penelitian, Fatwa dan Dakwah Kerajaan Saudi Arabia sekarang.Pendiri Dakwah Salafiyah dalam studi-studinya bermadzhab Hambali. tetapi dalam fatwa-fatwanya tidak selalu terikat dengan mazhab tersebut, apabila ditemukan dalail yang lebih rajin, oleh karena itu salafiyah bisa disebut "La Madzhabiyah" (tidak bermadzhab) dalam ushul dan Bermadzab Hambali dalam Furu. Dakwah salafiyah menyerukan dibukanya pintu ijtihad setelah lama tertutp sejak jatuhnya Baghdad pada tahun 656 H. ditekankan perlunya merujuk pada Al-Qur'an dan As-Sunnah serta tidak menerima persoalan apapun tentang 'Akidah yang tidak bersandar pada Al-Qur'an dan As-Sunnah. Berpegang teguh pada manhaj Ahlusunnah Wal-Jamaah dalam memahami dalil dan berdasar kepadanya, menyeru kepada pemurnian Tauhid seperti apa yang dipahami umat islam pada masa awal, Tauhid 'asma dan sifat ialah menetapkan asma' dan sifat-sifat Allah sebagaimana telah ditetapkan-Nya untuk diri-Nya sendiri dan telah ditetapkan pula oleh Rasul-Nya tanpa tamsil (perumpamaan) takyif (pencocokan) dan ta'wil (interpretasi).Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab merupakan potret seorang ujahid yang aktif menaklukkan berbagai negri, menyebarkan dakwah, menghancurkan berbagai kemusyrikan dengan segala manifestasinya. beliau juga mempunyai banyak karangan terpenting : Kitab Al-Tauhid, Kitab Al-Imas dan Kasyfu Asy-Syubuhat.Dakwah salafiyah telah membangunkan umat islam dalam bidang pemikiran setelah sekian lama tenggelam dalam lumpur kemunduran, kejumudan dan taqlid buta.E. Ikhwanul MusliminGerakan ini memulai kegiatanya di bulan Dzulhijjah 1346 H/1928. di kota Ismailiyah lalu berpindah ke Kairo pada tahun 1350 H/1932. Setelah itu tersebarlah ia ke berbagai penjuru negri Mesir lalu kenegri-negri Arab kemudian ke Negri-negri islam pada umumnya dan bahkan akhirnya menyentu seluruh penjuru bumi. Gerakan ini adalah sebuah gerakan islam terbesar di zaman moderen ini. seruanya ialah kembali kepada islam sebagaimana yang termaktub di dalam Al-qur'an dan As-Sunnah serta mengajak kepada penerapan syariat islam dalam kehidupan nyata. dengan tegar gerakan ini mamp membendung arus sekularisasi di dunia Arab dan islam.Aktifitas Ikhwanul Muslimin sepuluh tahun pertama adalah masa-masa ta'sis (pemancangan pondasi), sepuluh tahun kedua adalah masa-masa penyebaran dakwah di mesir, dunia arab dan setelah itu dunia secara keseluruhan. tarbiyah Ikhwaniyah lahir dari Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya, menapaktilasi perjalanan sahabat dan tabi'in serta mengambil suri teladan dari manusia teladan yang ma'shum : Muhammad saw. sepak terjang para pembaharu yang shalih dan para tokoh islam sepanjang sejarah.Pendiri gerakan ini ialah Syaikh Hasan Al-Banna (1324-1368H/1906-1949 H). Lhir disebuah kampung di kawasan Buhairah, mesir. ia tumbuh dalam lingkungan keluarga yang taat beragama, yang menerapkan Islam secar nyata dalam seluruh aspek kehidupanya. ia juga belajar disekolah pemerintah. Kemudian melanjutkan pelajaranya ke Darul 'Ulum, Kairo dan tamat pada tahun 1927. Setelah tamat dari Darul 'Ulum, ia menjadi guru pada sebuah Sekolah dasar di Ismaliliyyah dan dari siniah ia memulai aktivitas keagamaanya di tengah-tengah masyarakat detutama di warung-warung kopi dihadapan para karyawan proyek Terusan Suez. Dzulqa'idah 1327 H/ April 1928 M adalha bulan didirikanya cikal bakal gerakan Ikhwanul Muslimun. Tahun 1932 Hasan Al-Banna pindah ke Kairo. Bersama itu pula gerakanya berpindah dari Ismailiyyah ke Kairo.Pemahaman Ikhwan terhadap Islam bersifat Universal, tidak mengenal adanya pemisahan antara satu aspek dengan aspek lainnya. Berkenaan dengan dakwah Ikhwan, Hasan Al-Banna mengatakan, "gerakan Ikhwan adalah dakwah salafiyah, thariqah suniyah, haqiqah shufiyah, lembaga politik, klub olah raga, lembaga ilmiah dan kebudayaan, perserikatan ekonomi dan pemikiran sosial." Hasan Al-BAnna menyebutkan karakteristik Ikhwan sebagai beriku :1. Gerakan Ikhwan adalah gerakan Robbaniyyah. Sebab, asas yang menjadi poros sasarannya ialah mendekatkan manusia kepada Rabb-Nya.2. gerakan Ikhwan bersifat "alamiyah (Internasional)3. Gerakan Ikhwan bersifat islami.Hasan Al-Banna menetapkan tingkatan amal yang merupakan konsekuensi logis setiap anggotanya, yaitu : memperbaiki diri, membentuk rumah tangga islami, memotivasi masyarakat untuk menyebarkan kebaikan, memerangi kemungkaran dan kerusakan, memerdekakan negara dengan memersihkan rakyatnya dari berbagai bentuk kekuasaan asing kuffar di bidang politik ekonomi maupun mental spiritual, memperbaiki pemerintah sehingga benar-benar menjadi pemerintah yang islami. Mengembalikan eksistensi negara-negara islam dengan memerdekakan negrinya dan menghidupkan kembali keagunganya, menjadi guru dengan menyebarkan islam ketengan-tengah umat manusia, sehingga tak ada lagi fitnah dan dien benar-benar hanya milik Allah swt. " dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan Nur (dien)Nya" (At-Taubah 31).Dalam Risalah Ta'alim, Hasan Al-Banna berkata, "Rukun Bai'at kita ada sepuluh. yaitu paham, ikhlas, amal, jihad, berkorban, tetap pada pendirian, tulus, ukhuwwah dan percaya diri. dan Al-Imam menyimpulkan prinsip-prinsip tersebut menjadi lima kalimat berikut,1. Allah tujuan Kami2. Rasulullah saw. teladan Kami3. Al-Qur'an pedoman Kami4. Jihad jalan Kami5. mati syahid cita-cita kami tertinggi.Ustadz Sayyid Quthb dalam bukunya Khashaish Al-Tashawwur Al-Islam wa Muqawwimatuhu, memberikan gambaran tentang pemahamannya dan pemahaman ikhwan. karakteristik konsepsi islam itu berasaskan kepada : Rabbaniyyah, tetap, seimbang, positif, realistik, dan Tauhid. Ikhwanul Muslimin telah mengadopsi dakwah salafiyah menjadi gerakan dakwahnya. ia menekankan kepada pentingnya penelitian dan pembahasan terhadap dalil serta pentingnya kembali kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah dan membersihkan dari segala bentuk kemusyrikan untuk menyempurnakan kesempuranaan tauhid. Dakwah Ikhwan banyak dipengaruhi gerakan dakwah Syaikh Abdul Wahab, Sanusiyyah dan Rasyid Ridha. Pada umumnya dakwah tersebut merupakan kelanjutan dari madrasah ibnu Taimiyah yang juga merupakan kelanjutan madrasah Imam Ahmad bin Hambal.

BAB IIIKesimpulanGerakan Pan-Islamisme yang dipimpin oleh Jamaluddin al Al-Afghani dan Muhammad Abduh membuahkan berdirinya perkumpulan-perkumpulan organisasi Islam baik besar maupun kecil. seiring dengan Runtuhnya Turki Utsmani dan penghapusan sistem Khilafah oleh Kemal Attaturk, pada tahun 1924 merupakan klimaks kemerosotan peran politik islam, setelah hampir empat belas abad Muslimin memainkan peranan politik maupun peradaban yang sangat menentukan, sementara tujuh abad kedua peranan itu berangsur-angsur mengalami kemerosotan sampai turunya Turky Utsmani, enam puluh tahu yang lalu. Keadaan yang demikianlah menimbulkan lahirnya berbagai pemikiran-pemikiran dan melahirkan juga berbagai macam gerakan diantaranya adalah Ikhwatul Muslimin , HTI dan Salafi. Diantara gerakan-gerakan yang lahir di Indonesia yang diilhami oleh kedua pemikiran tokoh tersebut diatas diantara adalah , Sarekat Islam, Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama.Setiap pemikiran dari tokoh-tokoh gerakan kontemporer yang hadir memiliki tujuan dan hakikat yang sama, yakni mengembalikan kejayaan islam dan mengajak pada dakwah Tauhid, hanya saja jalan yang ditempuh memiliki kharakteristik yang berbeda-beda, sebagian gerakan muncul memiliki karakteristik yang di pengaruhi oleh keadaan yang terjadi pada masanya.

Daftar PustakaGerakan Keagamaan dan Pemikiran. WAMY. Jilid 1-2.Qutbh, Sayyid. Tafsir Fi Zhilalilil Qur'an. Jilid 12.Syaikh Munir Muhammad al-Ghadban. Manhaj Haraki. Jilid 1Ahmad Mansur Suryanegara. Api Sejarah. Jilid 1Hussain bin Muhammad bin Ali Jabir, M,. A. Menuju Jama'atul Muslimin.Hassan Al-Banna. Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin. Jilid 2.