document

15
KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL DALAM EKONOMI DUA SEKTOR I NS adalah nilai sekarang pendapatan yang di peroleh di antara tahun 1 sehingga tahun n,apabila dimisalkan ivestasi tersebut didepresiasikan pada tahun n. ii. Y1, Y2…Yn adalah pendapatan neto (keuntungan) yang diperoleh perusahaan antara tahun1 hingga tahun n iii. r adalah tingkat bunga Dengan memisalkan nilai sekarang modal yang di investasikan adalah M, penanaman modal tersebut dikatakan menguntungkan apabila NS lebih besar dari M Cara lain untuk menentukan apakah sesuatu investasi merupakan kegiatan yang menguntungkan atau merugikan dapat di lakukan dengan menghitung tingkat pengembalian modal dari investasi tersebut. Tinkat pengembalian modal di nyatakan dalam presen , dan ia menggambarkan tingkat keuntungan dari modal yang diinvestasikan . Untuk menghitung tingkat pengembalian modal digunakan formula di bawah ini: M = Y 1 Y 2 Y 3 Y n Dalam persamaan tersebut: i.M adalah nilai modal yang di investasikan ii. Y1, Y2, Y3 hingga Yn adalah pendapatan neto (keuntungan) yang diperoleh dari tahun 1 hingga tahun n iii. R adalah tingkat pengembalian modal + + (1+R) (1+R) 2 (1+R) 3 + + (1+R) n

Upload: achmad-tri-hary

Post on 07-Dec-2014

23 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

sript

TRANSCRIPT

Page 1: Document

KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL DALAM EKONOMI DUA SEKTOR

I NS adalah nilai sekarang pendapatan yang di peroleh di antara tahun 1 sehingga tahun n,apabila dimisalkan ivestasi tersebut didepresiasikan pada tahun n.

ii. Y1, Y2…Yn adalah pendapatan neto (keuntungan) yang diperoleh perusahaan antara tahun1 hingga tahun n

iii. r adalah tingkat bunga

Dengan memisalkan nilai sekarang modal yang di investasikan adalah

M, penanaman modal tersebut dikatakan menguntungkan apabila NS lebih besar dari M

Cara lain untuk menentukan apakah sesuatu investasi merupakan kegiatan yang menguntungkan atau merugikan dapat di lakukan dengan menghitung tingkat pengembalian modal dari investasi tersebut. Tinkat pengembalian modal di nyatakan dalam presen , dan ia menggambarkan tingkat keuntungan dari modal yang diinvestasikan . Untuk menghitung tingkat pengembalian modal digunakan formula di bawah ini:

M = Y1 Y2 Y3 Yn

Dalam persamaan tersebut:

i.M adalah nilai modal yang di investasikan

ii. Y1, Y2, Y3 hingga Yn adalah pendapatan neto (keuntungan) yang diperoleh dari tahun 1 hingga tahun n

iii. R adalah tingkat pengembalian modal

Dalam persamaan di atas nilai yang akan di hitung adalah R karena M dan Y1 hingga Yn sudah diketahui nilainya. Sesuatu investasi dipandang menguntungkan apabila nilai R lebih besar daripada tingkat bunga

EFISIENSI MODAL MARGINAL Di dalam suatu waktu tertentu misalnya dalam tempo stahun dalam perekonomian akan terdapat banyak individu dan perusahaan yang mempertimbangkan untuk melakukan investasi. Berbagai proyek investasi ini mempunyai tingkat pengembalian modal yang berbeda yaitu sebahagian dari proyek investasi itu akan menghasilkan keuntungan yang tinggi dan ada proyek keuntungan rendah. Berdasarkankepada jumlah modal yang akan di tanam dan tingkat pengembalian modal yang diramalkan akan diperoleh analisis makroekonomi membentuk suatu ku8rva yang ditanamkan efisiensi modal marginal

+ +(1+R) (1+R)2 (1+R)3

+ …..

+ (1+R)n

Page 2: Document

112. MAKROEKONOMI: BAB EMPAT

GAMBAR4.3

EFISIENSI

MODAL

MARGINAL

Investasi (yang diperlukan)

Berdasarkan kepada hal hal yang dihubungkannya efisiensi modal marginal dapat didefisinikasikan sebagai: suatu kurva yang menunjukan hubungan di antara tingkat pengembalian modal dan jumla modal yang akan diinvestasikan.

Untuk memperjelas arti konsep efisiensi modal marginaf dala gambar 4,3 ditunjukan suatu contoh dari kurva efisiensi modal margina (MEI) sumbu tegak menunjukan tingkat pengembalian modal dan sumbu datar menunjukan jumlah investasi yang akan dilakukakn. Pada kurva MEI ditunjukan tiga buah titk. A, B dan C titk A menggambarkan bahwa tingkat pengembalian modal adalah Ro dan investasi adalah 1o. Ini berarti itik A menggambarkan bahwa dalam perekonomian terdapat kegiatan investasi yang alkan menghasilkan tingkat pengembalian tmodal sebanyak Ro atau lebih tinggi dan untuk menwujudkan investasi tersebut modal yang diperlukan adaalah sebanyak 1otitk Bdan C juga meberikan gambaran yang sama titk B menggambarkan wujudnya kesempatan untuk menginvestasi dalam tingkat pengembalian modal R1 atau lebih dan modal yang diperlukan adalah I1 dan titk C menggambarkan untuik mewujudkan usaha yang menghasilkan tingkat pengembalian modal sebanyak R2 atau lebih di perlukan modal sebanyak 12

R0 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

R1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

R2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

|||||||||||||||

|||||||||||

|||||

A

B

C

MEI

Page 3: Document

KESEIMBANGAN PENDAPAT NASIONAL DALAM EKONOMI DUA SEKTOR 113

Gambar 4.4

Tingkat Bunga dan Tingkat Investasi

TINGKAT BUNGA TINGKAT INVESTASI Mengetahui MEI saja:Berapakah tingkat investasi yang akan dilakukan dalam ekonomi? Para penanam modal harus pula mempertimbangkan tingkat bunga . apabila tingkat bunga lebih tinggi dan tingkat pengembalian modal, investasi yang direncanakan tidak menguntungkan oleh sebab itu rencana perusahaan untuk melakukan investasi hanya akan dilaksanakan apabila tingkat pengembalian mo0dal lebih besar atau sama tingkat bunga . Dengan demikian untuk menentukan besarnya investasi yang harus dilakukan kita perlu menghubungkan kurva MEI dengan tingkat bunga yaitu seperti yang terdapat pada gambar 4.4 pada tingkat bunga sebesar r0 terdapat investasi bernilai 10 yang mempunyai tingkat pengembaloan modal sebanyak r0 atau lebih . Maka pada tingkat bunga sebanyak I1 untuk mewujudkan investasi yang mempunyai tingkat pengembalian modal r1 atau lebi . Dengan demi8kian pada tingkat bunga sebanyak r1 investasi yang akan dilakukan adalah sebayak

MAKROEKONOMI BAB4

RAMALAN KEADAAN PEREKONOMIAN DI MASSA DEPAN .Kegiatan perusahaan untuk mendirikan industry dan measang perlatan pabril yang baru adalah kegiatan yang memakan

r0 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

r1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

r2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

0

|||||||||||||||

||||||||||

|||||||

I0 I1 I2

Page 4: Document

waktu . Di perusahaan2 beberapa tahun. Dan apabila investasi itu sudah selelsai dilaksanakan yaitu pada waktu industry perusahaan yg didirikan itu sudah mulai menghasilkan barang dan jas yg menjadi produksinya maka ia investasi-investasi yg seperti itu biasanya modal baru diperoleh kembali apabilakegiatan memproduksi sudah berjalan selama beberpa yahun oleh sebab itu dalam menetukan adalah kegiatan yang akan dikembangkan itu kana memperoleh untung atau akan menimbulkan kerugian para pengusaha haruslah membuat ramalan ramalan megenakeadaan masa depan

Dalam membuat ramalan mengenai keadaan msa depan pada hakikatnya para pengusaha harus bertanya apkah keadaan masa depan menunjukan bahawa keuntungan yg cukup besar akan diperoleh dari pengembangan kegiatan ekonomi yg sedang dibuat atau direncenakan ramalan yg menunjuukan bahwa keadaan perekonomian akan menjadi lebih baik lagi pada masa depan yaitu diramalkan bahwa harga harga akan tetap stabil dan pertumbuhan ekonomi maupun pertambahan pendapatan masyarakat akan berkembang dengan cepat merupakan keadaan ygakan mendorong pertumbuhan investasi . Makin baik keadaan masa depan, makin besar tingkatr keuntungan yg akan diperoleh para pengusaha. Oleh sebab itu mereka akan lebih terdorong untuk melaksanakan investasi yg telah atau sedang dirumuskan atau dilaksanakan.

PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI Faktor keepat yg menentukan besarnya investasi yg aka dilakukan oleh para pengusaha adalah kegiatan para pengusaha untuk menggunakan peneuan teknologi yg baru dalam proses produksi.

Kefiatan para pewngusaha yg menggunakan teknologi yg baru di kembangkan dalam kegiatan produksi aytau manajemen dinamakan megadakan pembaruan atau inovasi .Pada umumnya makin banyak perkembangan teknologi yg dibuat , makin banyak pula kegiatan pembaruan yang akan dilakukan oleh para pengusha . Untuk melaksanakan pembaruan para pengusaha harus membeli bangunan pabrik/industri yg baru. Maka makin banyak pembaruan yg akan dilakukan , makin tinggitingkat investasi yg akan tercapai

KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL DALAM EKONOMI DUA SEKTOR

Adakaanya modal baru yg harus digunakan untuk melaksanakan adalah sangat sederhana . Oleh karenanya investasi yang harus dilaksanakan untuk melakukan pembaruan itutidak terlalu besar jumlahnya. Tetapi adkalanya seperti misalnya pembaruan dalam kegiatan pengangkutan udara. Ia memrlukan investasi yg sangat besar. Penggantian kapal terbang yg lama dengan yg

Page 5: Document

baru yg lebih besar dan lebih modern oleh berbagai perusahaa penerbangan memerlukan biaya yg sangat besar . Sejarah perkembangan eknomi dunia menunjukan bahwa di dalam dua abad belakangan ini penemuan dan pembaruan sangat besar pernannya dalam mencoret pembagunan. Pembaruan dalam sector ekonomi telah mempertinggi produkitvitas di berbagai bidang ekonomi. Produktivtas yg bertambah tinggi di salah satu pihak telah memungkinkan perubahan produksi yg sangat cepat dan memmungkinkan pertumbuhan eknomi yg lebiih cepat . Di lain p[ihak , produktivitas yg bertambah tinggi pendapatan terus menerus telah menaikan pendapatan para pekerja. Apabila penndapatan tersebut bertambah . permintaan atas berbagi jenis barang akan terus enerus bertmaba pula. Yang belakangan ini akan mendorong lebih banyak invests dan mempercepat lagi lajunya pertumbuhan ekonomi

PENOATAN NASIONAL Dalam kebanyakn analisis mengenai pewnentuan pendapatan nasionl pada umumnya dianggap investasi yg dilakukan ole parah pengusaha adalah beberntuk investasi otonomi. Walau bagaimanapun pengaruh pendapatan nasiional kepada investasi tidak boleh di abaikan. Perlurah disadari bahwa tingakat pendapatan nasiaonal yg tinggi akan memperbesar pendapatan masyarakat an selanutnya pendapatan masyarakat y tinggi tersebut akan memperbesar permintaan terhadap barangdan jasa . Maka keuntungan perushaan akan bertambah tinggi da ini akan memdorong dikakunkannya lebih banyak investasi. Denagan perkataan lain, apabila pendapatan nasional bertambah tinggi , maka investasi akan bertambah tinggi pula Apabila dimisalkan cirri perkaitan diantara investasi dan pendapatan nasional seperti ygdinyatakan ini fungsi investasinya adalah seperti yg ditunjukan oleh fungsi Ii dalam gambar 4.5 Gambar tersebut menunjukan bahwa makin tinggi pendapatan akin tinggi pula tingkat investasi . Sebagai contoh kenaikan pendapatan nasional dari Y0 menjadi Y1 memnybabkan investasi naik dari I0 menjadi I1 Investasi yg bercorak demikian dinamakan investasi terpengaruh atau induced investment

Page 6: Document

116 MAKROEKONOMI : BAB EMPAT

GAMBAR 4.5

INVESTASI

TERPENGARUH

KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN NEGARA

Setelah menjukan cirri cirri konsumsi rumah tanga dan investasi perusahaan sekarang telah dapat di jelaskan mengenai arti dari konsep keseimbangan perekonomian Negara dan selanjautnya menjelaskan meneganai proses penentuan tingkatkegiatan ekonomi dan pendapayta dalam suatu perekonomian yg terdiri dari 2 sektor

Untuk menunukan proses penentuan tingkat keseimbangan peekonomian Negara dapat digunakan dengan cara yaitu

I Dengan menggunakana contoh anka pendapatan nasional dan pembelanjaan agregat

ii. Dengan menggunakan grafik yg menunjukan (a)kesamaan perbelanjaan agregat dengan penawaran agregat dan (b) kesamaan di antara investasi tabungan

iii. Dengan menggunakan cara pembuktian secara aljabar

I1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

I0 - - - - - - - - - - - - - -

0

||||||||||

||||||||||||||||

I2

Y0 Y1

Pendapatan nasional

Page 7: Document

KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN NEGARA DALAM ANGKA

Kolom 1 Tabael 4.6 menggabrakan bebagai tingkat pendapatan nasional dari suatu tingkat perekonomian. Dalam perekonomian dua sector tiidak terdapat paja oleh karenanya pendapatan nasioanal adalah sam dengan disposebel . Pada tiap tiap pendapatan nasional seperti

KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL DALAM EKONOMI DUA SEKTOR 119

TABEL 4.6

Contoh angkakeseimbangan pendapatan nasioal

(dalam triliun rupiah)

Pendapatan Konsumsi Tabungan Investasi Pengeluaran KeadaanNasional (Y) (C) (S) (I) agregat (AE) Perekonomian

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

0 90 -90 120 210

120 180 -60 120 300

240 270 -30 120 390

360 360 0 120 480

480 450 30 120 570

600 540 60 120 660

720 630 90 120 750

840 720 120 120 840 SEIMBANG

960 810 150 120 930

1080 900 180 120 1020

1200 990 210 120 1110

Page 8: Document

Yang ditunjukan dalam kolom 1 pengeluaran konsumsi dan tabungan dalam seluruh rumah tangga dalamperekonomian itu berturut turt dari di tunjukan dalam kolom 2 dan 3 dlam membuat table 4.6 dimisalkan kecindongan mengkonsumsi marginal adalah 0,75 dengan demikian apabiala pendapatan nasional bertmbah sebanyak Rp 120 triliun sebanyak Rp 90 triliun digunakan untk menambah pengeluaran konsumsi sebayak Rp30 triliun lainnya menambah tabungan sebagai contoh perhatikan pendapatan nasional dari Rp 600 triliun menjadi Rp 720triliun. Kenaikan pendapatan nasional dari Rp 600triliun menjadi Rp 720 triliun . Kenaikan pendapatan nasional menyebabkan konsumsi rumahtangga dari Rp540 triliun menjadi Rp630 trilin dan tabungan dari 60 triliun menjadi RP90 triliun dalam contoh tersebut dimisalkan pada setiap tingkat pendapatanasional investasi perusahaan berjumlah Rp120 triliun yaitu sepeti yg ditunjukan dalam koom 4 dengan diketahnya nilai konsumsi dan investasinya pada berbagai tingkat pendapatannasional tersebut sekarang dapatlah ditentukan besarnya agregat pada berbagai tingkat penadaoatan nasianl tersebut sekarang dapatlah besarnya pengeluaranagregat pada berbagai tingkat pendapatannasioanal hal itu di tunjukan dalam kolom 5 sektor perusahaan memprokdusikan barang dengan tujuan untuk memperoleh untung dari penualannya . Oleh sebab itu para pengusaha.

118 MAKRO EKONOMI : BAB EMPAT

Akan selalu berusaha untuk menghasilkan barang-barang yang sama besarnya dengan pengeluaran agregat yang akan wujud dalam perekonomian. Dalam Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa pada waktu pendapatan nasional lebih rendah dari Rp 840 triliun, pengeluaran agregat adalah lebih besar dari pada pendapatan nasional ( bandingkan angka di kolom 1 dan 5 ). Keadaan ini akan mendorong para pengusaha untuk menambah produksi mereka. Maka kegiatan ekonomi mengalami ekspansi (meningkat ). Sebaliknya, pada waktu pendapatan nasional lebih besar dari Rp 840 triliun, pengeluaran agregat telah menjadi lebih kecil dari pada pendapatan nasional. Ini berarti banyak di antara barang-barang yang diproduksikan perusahaan-perusahaan tidak terjual. Keadaan ini akan mendorong perusahaan-perusahaan untuk mengirangi kegiatan mereka ( melakukan kontraksi ) dan sebagai akibatnya tingkat kegiatan ekonomi menurun.

Keadaan yang berbeda dengan yang baru saja dijelaskna akan berlaku apabila pendapatan nasional adalah Rp 840 triliun. Pada tingkat pendapatan nasional ini pengeluaran agregat juga berjumlah Rp 840 triliun. Dalam keadaan seperti itu para produsen tidak akan terdorong untuk menambah atau mengurangi tingkat produksinya. Maka tingkat keseimbangan perekonomian Negara telah tercapai. Dengan demikian dalam contoh tersebut nilai pendapatan nasional adalah Rp 840 triliun. Patut dicatat bahwa pada

Page 9: Document

tingkat keseimbangan tersebut tingkat tabungan adalah sama dengan pengeluaran investasi, yaitu bernilai Rp 120 triliun. Ini dapat dilihat pada kolom 3 dan 4 Tabel 4.6.

Kesimpulan : DAlam perekonomian dua sector keseimbangan perekonomian Negara tercapai apabila

(i) Y = C + I(ii) I = S

GRAFIK KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN NEGARA

Berdasarkan kepada angka-angka yang terdapat dalam Tabel 4.6, dalam Gambar 4.6 secara grafik dilukiskan penentuan tingkat keseimbangan perekonomian Negara. Fungsi C + I dalam grafik (a) menggambarkan pengeluaran agregat, dan fungsi tersebut diperoleh dengan menambahkan nilai investasi (I) sebesar Rp 120 triliun ke atas fungsi konsumsi (C). Sedangkan fungsi C dilukis berdasarkan angka-angka pengeluaran konsumsi yang terdapat dalam Tabel 4.6. Fungsi pengeluaran agregat tersebut menggambarkan tingkat pengeluaran yang akan dilakukan dalam perekonomian yang terdiri dari dua sector pada berbagai tingkat pendapatan nasional. Besarnya nasional ditunjukkan pada sumbu tegak, dan nilai pendapatan nasional ditunjukkan dalam sumbu datar.

Garis Y = AE adalah garis yang membentuk sudut 45O dengan sumbu datar. Setiap titik dalam garis ini menunjukkan keadaan dimana

KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL DALAM EKONOMI DUA SEKTOR 119

|||||||

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

Y = AEC + I

E

C

840360

45O

220

90

0

Gambar 4.6Keseimbangan Pendapatan Nasional

0

Page 10: Document

Pendapatan nasional =pengeluaran agrerat .berrarti garis itu merupakan tempat kedudukan dimana tempat keseimbangan perekonomian Negara akan tercapai .Oleh karena itu garis sangat penting sekali artinya di dalam menetukan pada tingkat mana keseimbangan perekonomian Negara akana tercapai. Dalam bahagian (a) dari gambar 4.6 fungsi C+I memotong garis Y =AE di titk E Dengan demikian titik E menunjukan kedudukan di mana tingkat keseimbangan perekonomian Negara tercapai dan pendapatan nasional adalah Rp840 triliun

Bahwa titk E menunjukan kedpada tingkat keseimbangan perekonomian tercapai dapat dibuktikan dengan memisalkankegiatan ekonomi berada dengan di tunjukan dengan titk E . Misalkan pendapatan nasional adlah Rp 600 triliun . Pada tingkat pendapatan nasional ini fungsi C +I berada di tasa garis Y =AE .Ini berarti pengeluaran agrerat adalah lebih besar daripada pendapatan nasional. :Kelebihan permintan tersebut akan menggalakan para pengusaha menambah produksi mereka dan pendapatan nasional menjadi bertmbah tinggi . Keadaan seperti itu akan trus berlangsung sehingga pendapatan nasional senilai Rp840 trliun . Pda waktu pendapatan nasiona;l melebihi nilai ini fungsi C +I berada di bawah garis y=ae dan keadaan itu berarti bahwa pengeluaran agrerat lebih kecil dari pendapatan nasional .Produksi baranag yg melebihi permintaan tersebut mendorong perusahaan untuk menurunkan kegiatan mereka untuk memproduksi akan menurunkan nilai penda[patan nasional

Grafil (b) dari gambar 4.6 menggambarkan fungsi tabungan rumahtangga dan fungsi investasi para pengusaha. Nilai investasi dan tabungan di tunjukanpada sumbu tegak dan pendapatannasional ditunjukan pada sumbu datar . Dengan menggunakan fungsi tabungan dan fungsi investasi juga dapat di tentukan tempat kedudukan dari keseimbangan perekonomian Negara. Ia dilakukan oleh titk potong

|||||||

S

IE

840

(+)

360

120

(-)

0

-90

Page 11: Document

fungsi S dan fungsi I yaitu diketahui bahwa I pengeluaran agrerat dengan konsumsi tambah investasi tambah (ii) pendapatannasional sama dengan komsumsi tambah tabungan . Di sebelah kiri itik E investasi adalah lebih besar daripada tabungan . OLEH KARENANYA DI SEBELAH KIRI TITK e PENGELUARAN AGRERAT LEBIH BESAR DARIPADA PENDAPATAN NASIONAL . Keadaan ini akan menggalakn tingkat kegiatan ekonomi dan pendapatan nasioanl akan menjadi bertmabha besar. Di sebelah kanan E keadaan yg sebaliknya berlaku yaitu tabungan lebih besar dari investasi. Ini memnyebabkan pengeluaran agrerat lebih kecil dari pendapatannasional .Pertambaahan stol barang yang akan timbul mendorong para pengusaha menurunkan kegiatannya . Pada titik E tabungan sama dengan investasi maka pengeluaran agrerat sama dengan pendapatan nasioanl . Kesamaan iniseperti telah dijelaskan sebelumnya pengusaha tidak akan menambah atau mengurangi tingkat kegiatan mereka . Dengan demikian tingkat keseimbangan perknomian Negara akan tercapai titk E yaitu pada keadaan dimana investasi sama dengan tabungan