document 1

28
MAKALAH “PANDANGAN ISLAM TENTANG OPERASI KELAMIN” Disusun oleh : NAMA : CANDRA HALIM SUBEKTI NIM : 15100090 NO ABSEN : 45 PRODI : DIII A Keperawatan Tingkat 1 STIKes SATRIA BHAKTI NGANJUK i

Upload: anonymous-gittf9uk

Post on 14-Jul-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

wdgywgafgwquhd

TRANSCRIPT

Page 1: Document 1

MAKALAH“PANDANGAN ISLAM TENTANG OPERASI KELAMIN”

Disusun oleh :

NAMA : CANDRA HALIM SUBEKTI

NIM : 15100090

NO ABSEN : 45

PRODI : DIII A Keperawatan Tingkat 1

STIKes SATRIA BHAKTI NGANJUK

DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAN OLAHRAGA KABUPATEN NGANJUK

TAHUN 2015-2016

i

Page 2: Document 1

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha

Pemurah, karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai

yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas “ABORSI MENURUT

PANDANGAN ISLAM”.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata pelajaran Mulok dengan

jurusan Keperawatan. Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari

kekurangan dan kesalahan, namun, selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami

mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih

baik lagi.

Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat,

Nganjuk, 11 Desember 2015

Penyusun

ii

Page 3: Document 1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

.......................................................................................................

.......................................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

.......................................................................................................

.......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

A. Latar Belakang............................................................................... 1

.......................................................................................................

.................................................................................................

B. Rumusan Masalah.......................................................................... 1

.......................................................................................................

C. Tujuan Penulisan............................................................................ 1

D. Manfaat Penulisan ......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3

.......................................................................................................

A. Pengertian Aborsi dan Pembagiannya........................................... 3

B. Fatwa MUI tentang abortus .......................................................... 6

C. Pandangan Islam Terhadap Nyawa, Janin dan Pembunuhan......... 7

D. Hukum Aborsi Dalam Islam. ........................................................ 9

E. Hukum Aborsi Dalam Undang-Undang Dan KUHP..................... 13

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 15

A. Kesimpulan ................................................................................... 15

B. Saran.............................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 16

iii

Page 4: Document 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam adalah agama yang suci, yang dibawa oleh nabi Muhammad saw

sebagai rahmat untuk semesta alam. Setiap makhluk hidup mempunyai hak

untuk menikmati kehidupan baik hewan, tumbuhan maupun manusia

(terutama) yang menyandang gelar khalifah di muka bumi ini. Oleh karena itu

ajaran Islam sangat mementingkan pemeliharaan terhadap 5 hal yaitu agama,

jiwa, akal, keturunan dan harta. Memelihara jiwa dan melindunginya dari

berbagai ancaman berarti memelihara eksistensi kehidupan umat manusia.

Namun, tidak semua orang merasa senang dan bahagia dengan setiap

kelahiran yang tidak direncanakan, karena faktor kemiskinan, hubungan di

luar nikah dan alasan-alasan lainnya. Hal ini mengakibatkan, ada sebagian

wanita yang menggugurkan kandungannya setelah janin bersemi dalam

rahimnya. Aborsi tidak hanya dilakukan oleh para wanita berstatus istri yang

bermaksud menghentikan kelangsungan kandungannya, tetapi juga banyak

penyandang hamil pra-nikah melakukannya. Kecenderungan melakukan

aborsi ini tak lepas dari pandangan terhadap hakikat kapan kehidupan anak

manusia dimulai. Aborsi merupakan masalah yang kompleks, mencakup nilai-

nilai religius, etika, moral dan ilmiah.

B. Rumusan Masalah 

1. Apa Pengertian Aborsi ? 

2. Apa Saja Jenis Jenis Aborsi ?

3. Bagaimana Hukum Aborsi dalam Islam ?

4. Bagaimana Hukum Aborsi dalam Undang-Undang?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari aborsi.

2. Untuk mengetahui pendapat tentang aborsi dari beberapa ahli

1

Page 5: Document 1

3. Untuk mengetahui jenis jenis aborsi.

4. Untuk mengetahui hukum aborsi dalam islam.

5. Untuk mengetahui hukum aborsi dalam undang-undang.

D. Manfaat Penulisan

1. Menambah pengetahuan kita tentang aborsi

2. Kita dapat memahami jenis jenis aborsi

3. Kita juga dapat membedakan aborsi yang haram dan yang dapat di lakukan

2

Page 6: Document 1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Aborsi dan Pembagiannya

Perkataan Abortus dalam bahasa Inggris disebut Abortion berasal dari

bahasa latin yang berarti gugur kandungan atau keguguran. Sardikin Ginaputra

dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia memberi pengertian abortus

sebagai pengakhiran kehamilan atau hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup

di luar kandungan. Kemudian menurut Maryono Reksodipura dari Fakultas

Hukum UI, Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi dari rahim sebelum

waktunya (sebelum dapat lahir secara alamiah).

Dari Pengertian di atas dapat dikatakan, bahwa Abortus adalah suatu

perbuatan untuk mengakhiri masa kehamilan dengan mengeluarkan janin dari

kandungan sebelum janin itu dapat hidup di luar kandungan. Menstrual

Regulation secara harfiah artinya pengaturan menstruasi/ datang bulan/ haid,

tetapi dalam praktek menstrual regulation ini dilaksanakan terhadap wanita

yang merasa terlambat waktu menstruasi dan berdasarkan hasil pemeriksaan

laboratorium ternyata positif dan mulai mengandung. Maka ia minta

”dibereskan janinnya” itu. Sekalipun dilakukan oleh dokter. Karena itu

abortus dan menstrual regulation itu pada hakikatnya adalah pembunuhan

janin secara terselubung. Karena itu, berdasarkan Kitab UU Hukum Pidana

(KUHP) pasal 299, 346, 348 dan 349, negara melarang abortus, termasuk

menstrual regulation dan sangsi hukumannya cukup berat bahwa hukumannya

tidak hanya ditujukan kepada wanita yang bersangkutan, tetapi semua orang

yang terlibat dalam kejahatan ini dapat dituntut seperti dokter, dukun bayi,

tukang obat dan sebagainya yang mengobati atau menyuruh/ membantu/

melakukannya sendiri.

3

Page 7: Document 1

  بالحق إال الله م حر تي ال فس الن تقتلوا وال“ Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah

(membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. “ ( Q.S. Al

Israa’: 33 )

Pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan di luar

pernikahaan, terutama para pelajar dan mahasiswa hari ini sudah sampai batas

yang sangat mengkawatirkan. Ini akibat hilangnya nilai-nilai agama dalam

kehidupan masyarakat, ditambah dengan gencarnya masa media yang

menawarkan kehidupan glamor, bebas dan serba hedonis yang menyebabkan

generasi muda terseret dalam jurang kehancuran.

Pacaran sudah menjadi aktivitas yang lumrah, bahkan sebagian

orang tua minder dan merasa malu jika anaknya tidak mempunyai pacar,

karena menurut pandangan mereka orang yang tidak pacaran, adalah orang

yang tidak bisa bergaul dan masa depannya suram,serta susah mencari jodoh.

Tidak sedikit dari mereka yang akhirnya melakukan hubungan seks di luar

pernikahan dan hamil, kemudian berakhir dengan pengguguran kandungan

dengan paksa.

Data statistis BKBN ( Badan Koordinasi Keluarga Berencana

Nasional) menunjukkan bahwa sekitar 2.000.000 kasus aborsi terjadi setiap

tahun di Indonesia. Untuk kasus aborsi di luar negeri – khususnya di Amerika

–  data-datanya telah dikumpulkan oleh dua badan utama, yaitu Federal

Centers for Disease Control (CDC) dan Alan Guttmacher Institute (AGI) yang

4

Page 8: Document 1

menunjukkan hampir 2 juta jiwa terbunuh akibat aborsi. Jumlah ini jauh lebih

banyak dari jumlah nyawa manusia yang dibunuh dalam perang manapun

dalam sejarah negara itu. Begitu juga lebih banyak dari kematian akibat

kecelakaan, maupun akibat penyakit . Dengan demikian, aborsi secara umum

merupakan perbuatan keji, tidak berperikemanusiaan dan bertentangan hukum

dan ajaran agama.Walaupun demikian, hukum Aborsi secara khusus perlu

dikaji secara lebih mendalam, karena Aborsi bukanlah dalam satu bentuk,

tetapi mempunyai berbagai macam. Sementara itu Islam bukanlah agama yang

kaku, tetapi agama yang memandang kehidupan manusia ini dari berbagai

sudut, sehingga ditemukan di dalamnya solusi ats segala problematika yang

dihadapi oleh manusia.

Aborsi menurut pengertian medis adalah mengeluarkan hasil

konsepsi atau pembuahan,  sebelum janin dapat hidup di luar tubuh ibunya.

Dalam dunia kedokteran aborsi ada 3 macam yaitu : 

1. Aborsi Spontan / Alamiah atau abortus spontaneus

Adalah aborsi yang dilakukan tidak sengaja atau alamiah

berlangsung tanpa tindakan apapun.

2. Aborsi buatan ( Aborsi Provocatus ), yaitu aborsi yang dilakukan secara

sengaja dengan tujuan tertentu. Aborsi Provocatus ini dibagi menjadi dua :

a. Jika bertujuan untuk kepentingan medis dan terapi serta pengobatan,

maka disebut dengan Abortus Profocatus Therapeuticum

b. Jika dilakukan karena alasan yang bukan medis dan melanggar hukum

yang berlak, maka disebut Abortus Profocatus Criminalis

3. Aborsi Buatan / Sengaja atau abortus prvocatus criminalis   

Adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 20

minggu atau berat janin kurang dari 500 gram sebagai suatu akibat

tindakan yang disengaja dan disadari oleh calon ibu maupun si pelaksana

aborsi (dalam hal ini dokter, bidan atau dukun beranak).

Aborsi Provocatus ini dibagi menjadi dua :

5

Page 9: Document 1

4. Aborsi Terapeutik / Medis atau abortus provocatus therapeuticum 

Adalah pengguguran kandungan yang dilakukan atas indikasi

medis. Secara praktis pelaksanaan aborsi bergantung pada usia janin.

Artinya jika usia kehamilan masih muda, aborsi mudah dilakukan.

Semakin tua semakin sulit dan resikonya makin banyak bagi si ibu.

B. Fatwa MUI tentang abortus 

Majelis ulama Indonesia (MUI) memutuskan Fatwa tentang abortus : 

Pertama : Ketentuan Umum 

1. Darurat adalah suatu keadaan di mana seseorang apabila tidak melakukan

sesuatu yang diharamkan maka ia akan mati atau hampir mati. 

2. Hajat adalah suatu keadaan di mana seseorang apabila tidak melakukan

sesuatu yang diharamkan maka ia akan mengalami kesulitan besar.

 Kedua : Ketentuan Hukum 

1. Aborsi haram hukumnya sejak terjadinya implantasi blastosis pada dinding

rahim ibu (nidasi).

2. Aborsi dibolehkan karena adanya uzur, baik yang bersifat darurat ataupun

hajat. Aborsi haram hukumnya dilakukan pada kehamilan yang terjadi

akibat zina.

Mengenai menstrual regulation, islam juga melarangnya karena pada

hakikatnya sama dengan abortus, merusak, menghancurkan janin calon

manusia yang dimuliakan oleh Allah karena ia berhak tetap dalam keadaan

hidup sekalipun hasil dari hubungan yang tidak sah (di luar perkawinan yang

sah) sebab menurut islam bahwa setiap anak lahir dalam keadaan suci (tidak

bernoda) sesuai dengan hadis nabi: “Semua anak dilahirkan atas fitrah,

sehingga jelas omongannya. Kemudian orang tuanya lah yang menyebabkan

anak itu menjadi yahudi, nasrani,/ majusi (H.R Abu ya’la, al-thabrani dan al-

baihaqi dari al-aswad bin sari’). 

Sedang menurut bahasa Arab disebut dengan al-Ijhadh yang berasal

dari kata “ ajhadha - yajhidhu “ yang berarti wanita yang melahirkan anaknya

secara paksa dalam keadaan belum sempurna penciptaannya. Atau juga bisa

6

Page 10: Document 1

berarti bayi yang lahir karena dipaksa atau bayi yang lahir dengan sendirinya.

Aborsi di dalam istilah fikih juga sering disebut dengan “ isqhoth “

( menggugurkan ) atau “ ilqaa’ ( melempar ) atau “ tharhu “ ( membuang )  (

al Misbah al Munir  , hlm : 72 )

Aborsi tidak terbatas pada satu bentuk, tetapi  aborsi mempunyai

banyak macam dan bentuk,  sehingga untuk menghukuminya tidak bisa

disamakan dan dipukul rata. Diantara pembagiaan Aborsi adalah sebagai

berikut :

Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa makna Aborsi

adalah pengguguran. Aborsi ini dibagi menjadi dua :

Pertama : Aborsi Kriminalitas adalah aborsi yang dilakukan dengan

sengaja karena suatu alasan dan bertentangan dengan undang-undang yang

berlaku.

Kedua : Aborsi Legal, yaitu Aborsi yang dilaksanakan dengan

sepengetahuan pihak yang berwenang.

Yang dimaksud dengan Aborsi dalam pembahasan ini adalah :

menggugurkan secara paksa janin yang belum sempurna penciptaannya atas

permintaan atau kerelaan ibu yang mengandungnya .

C. Pandangan Islam Terhadap Nyawa, Janin dan Pembunuhan

Sebelum menjelaskan secara mendetail tentan hukum Aborsi, lebih

dahulu perlu dijelaskan tentang pandangan umum ajaran Islam tentang nyawa,

janin dan pembunuhan, yaitu sebagai berikut :

Pertama: Manusia  adalah ciptaan Allah yang mulia, tidak boleh

dihinakan baik dengan merubah ciptaan tersebut, maupun mengranginya

dengan cara memotong sebagiananggota tubuhnya, maupun dengan cara

memperjual belikannya, maupun dengan cara menghilangkannya sama sekali

yaitu dengan membunuhnya, sebagaiman firman Allah swt : .

آدم بني منا كر ولقد“Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan umat manusia “ ( Qs. al-Isra’:70)

7

Page 11: Document 1

Kedua: Membunuh satu nyawa sama artinya dengan membunuh

semua orang. Menyelamatkan satu nyawa sama artinya dengan

menyelamatkan semua orang.

األرض في فساد أو نفس بغير نفسا قتل من ه أن إسرائيل بني على كتبنا ذلك أجل من

جميعا اس الن أحيا ما فكأن أحياها ومن جميعا اس الن قتل ما فكأن“Barang siapa yang membunuh seorang manusia, maka seakan-akan

dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang

memelihara keselamatan nyawa seorang manusia, maka seolah-olah dia

telah memelihara keselamatan nyawa manusia semuanya.” (Qs. Al

Maidah:32)

Ketiga: Dilarang membunuh anak ( termasuk di dalamnya janin yang

masih dalam kandungan ) , hanya karena takut miskin. Sebagaimana firman

Allah swt :

كبيرا خطءا كان قتلهم إن اكم وإي نرزقهم حن ن إمالق خشية أوالدكم تقتلوا وال“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut

melarat. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu juga.

Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar.” (Qs al Isra’ :

31)

Keempat : Setiap janin yang terbentuk adalah merupakan kehendak

Allah swt, sebagaimana firman Allah swt

طفال نخرجكم ثم مسمى أجل إلى نشاء ما األرحام في ونقر“Selanjutnya Kami dudukan janin itu dalam rahim menurut

kehendak Kami selama umur kandungan. Kemudian kami keluarkan kamu

dari rahim ibumu sebagai bayi.” (QS al Hajj : 5)

Kelima : Larangan membunuh jiwa tanpa hak, sebagaimana firman

Allah swt :

بالحق إال الله م حر تي ال فس الن تقتلوا وال“Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah

melainkan dengan alasan yang benar “ ( Qs al Isra’ : 33 )

8

Page 12: Document 1

D. Hukum Aborsi Dalam Islam. 

Di dalam teks-teks al Qur’an dan Hadist tidak didapati secara khusus

hukum aborsi, tetapi yang ada adalah larangan untuk membunuh jiwa orang

tanpa hak, sebagaimana firman Allah swt :

له وأعد ولعنه عليه الله وغضب فيها خالدا م جهن فجزآؤه متعمدا مؤمنا يقتل ومن

عظيما عذابا“ Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan

sengaja, maka balasannya adalah neraka Jahanam, dan dia kekal di

dalamnya,dan Allah murka kepadanya dan melaknatnya serta menyediakan

baginya adzab yang besar( Qs An Nisa’ : 93 )

Begitu juga hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud bahwasanya

Rosulullah saw bersabda :

ذلك مثل علقة ذلك في يكون ثم يوما أربعين أمه بطن في خلقه يجمع أحدكم إنبأربع ويؤمر وح الر فيه فينفخ الملك يرسل ثم ذلك مثل مضغة ذلك في يكون ثم

سعيد أو وشقي وعمله وأجله رزقه بكتب كلمات“ Sesungguhnya seseorang dari kamu dikumpulkan penciptaannya di

dalam perut ibunya selama empat puluh hari. Setelah genap empat puluh

hari kedua, terbentuklah  segumlah darah beku. Ketika genap empat puluh

hari ketiga , berubahlah menjadi segumpal daging. Kemudian Allah

mengutus malaikat    untuk meniupkan roh, serta memerintahkan untuk

menulis empat perkara, yaitu penentuan rizki, waktu kematian, amal, serta

nasibnya, baik yang celaka, maupun yang bahagia. “ ( Bukhari dan Muslim )

Maka, untuk mempermudah pemahaman, pembahasan ini bisa dibagi

menjadi dua bagian sebagai berikut :

1. Menggugurkan Janin Sebelum Peniupan Roh

Dalam hal ini, para ulama berselisih tentang hukumnya dan terbagi

menjadi tiga pendapat :

Pendapat Pertama :

Menggugurkan janin sebelum peniupan roh hukumnya boleh.

Bahkan sebagian dari ulama membolehkan menggugurkan janin tersebut

dengan obat. ( Hasyiat Al Qalyubi : 3/159 )

9

Page 13: Document 1

Pendapat ini dianut oleh para ulama dari madzhab Hanafi, Syafi’I,

dan Hambali.  Tetapi kebolehan ini disyaratkan adanya ijin dari kedua

orang tuanya,( Syareh Fathul Qadir : 2/495 )

Mereka berdalil dengan hadist Ibnu Mas’ud di atas yang

menunjukkan bahwa sebelum empat bulan, roh belum ditiup ke janin dan

penciptaan belum sempurna, serta dianggap benda mati, sehingga boleh

digugurkan.

Pendapat kedua :

Menggugurkan janin sebelum peniupan roh hukumnya makruh.

Dan jika sampai pada waktu peniupan ruh, maka hukumnya menjadi

haram.

Dalilnya bahwa waktu peniupan ruh tidak diketahui secara pasti,

maka tidak boleh menggugurkan janin jika telah mendekati waktu

peniupan ruh , demi untuk kehati-hatian . Pendapat ini dianut oleh

sebagian ulama madzhab Hanafi dan Imam Romli salah seorang ulama

dari madzhab Syafi’I . ( Hasyiyah Ibnu Abidin : 6/591,  Nihayatul

Muhtaj : 7/416 )

Pendapat ketiga :

Menggugurkan janin sebelum peniupan roh hukumnya haram.

Dalilnya bahwa  air mani sudah tertanam dalam rahim dan telah

bercampur dengan ovum wanita sehingga siap menerima kehidupan, maka

merusak wujud ini adalah tindakan kejahatan . Pendapat ini dianut oleh

Ahmad Dardir , Imam Ghozali dan Ibnu Jauzi ( Syareh Kabir : 2/ 267,

Ihya Ulumuddin : 2/53, Inshof : 1/386)

Adapun status janin yang gugur sebelum ditiup rohnya (empat

bulan) , telah dianggap benda mati, maka tidak perlu dimandikan, dikafani

ataupun disholati. Sehingga bisa dikatakan bahwa menggugurkan

kandungan dalam fase ini tidak dikatagorikan pembunuhan, tapi hanya

dianggap merusak sesuatu yang bermanfaat.

Ketiga pendapat ulama di atas tentunya dalam batas-batas tertentu,

yaitu jika di dalamnya ada kemaslahatan, atau dalam istilah medis adalah

10

Page 14: Document 1

salah satu bentuk Abortus Profocatus Therapeuticum, yaitu jika bertujuan

untuk kepentingan medis dan terapi serta pengobatan. Dan bukan dalam

katagori Abortus Profocatus Criminalis, yaitu yang dilakukan karena

alasan yang bukan medis dan melanggar hukum yang berlaku,

sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.

2. Menggugurkan Janin Setelah Peniupan Roh

Secara umum, para ulama telah sepakat bahwa menggugurkan

janin setelah peniupan roh hukumnya haram. Peniupan roh terjadi ketika

janin sudah berumur empat bulan dalam perut ibu, Ketentuan ini

berdasarkan hadist Ibnu Mas’ud di atas. Janin yang sudah ditiupkan roh

dalam dirinya, secara otomatis pada saat itu, dia  telah menjadi seorang

manusia, sehingga haram untuk dibunuh. Hukum ini berlaku jika

pengguguran tersebut dilakukan tanpa ada sebab yang darurat.

Namun jika disana ada sebab-sebab darurat, seperti jika sang janin

nantinya akan membahayakan ibunya jika lahir nanti, maka dalam hal ini,

para ulama berbeda pendapat:

Pendapat Pertama :

Menyatakan bahwa menggugurkan janin setelah peniupan roh

hukumnya tetap haram, walaupun diperkirakan bahwa janin tersebut akan

membahayakan keselamatan ibu yang mengandungnya. Pendapat ini

dianut oleh Mayoritas Ulama.

Dalilnya adalah firman Allah swt :

بالحق إال الله م حر تي ال فس الن تقتلوا وال“ Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah

(membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. “ ( Q.S. Al

Israa’: 33 )

Kelompok ini juga mengatakan bahwa kematian ibu masih

diragukan, sedang keberadaan janin merupakan sesuatu yang pasti dan

yakin, maka sesuai dengan kaidah fiqhiyah : “ Bahwa sesuatu yang yakin

tidak boleh dihilanngkan dengan sesuatu yang masih ragu.”, yaitu tidak

boleh membunuh janin yang sudah ditiup rohnya yang merupakan sesuatu

11

Page 15: Document 1

yang pasti , hanya karena kawatir dengan kematian ibunya yang

merupakan sesuatu yang masih diragukan. ( Hasyiyah Ibnu Abidin :

1/602 ).

Selain itu, mereka memberikan permitsalan bahwa jika sebuah

perahu akan tenggelam, sedangkan keselamatan semua perahu tersebut

bisa terjadi jika sebagian penumpangnya dilempar ke laut, maka hal itu

juga tidak dibolehkan.

Pendapat Kedua :

Dibolehkan menggugurkan janin walaupun sudah ditiupkan roh

kepadanya, jika hal itu merupakan satu-satunya jalan untuk

menyelamatkan ibu dari kematian. Karena menjaga kehidupan ibu lebih

diutamakan dari pada menjaga kehidupan janin, karena kehidupan ibu

lebih dahulu dan ada secara yakin, sedangkan kehidupan janin belum

yakin dan keberadaannya terakhir.( Mausu’ah Fiqhiyah : 2/57 )

Prediksi tentang keselamatan Ibu dan janin bisa dikembalikan

kepada ilmu kedokteran, walaupun hal itu tidak mutlak benarnya. Wallahu

A’lam.

Dari keterangan di atas, bisa diambil kesimpulan bahwa para ulama

sepakat bahwa Abortus Profocatus Criminalis, yaitu aborsi kriminal yang

menggugurkan kandungan setelah ditiupkan roh ke dalam janin tanpa

suatu alasan syar’I hukumnya adalah haram dan termasuk katagori

membunuh jiwa yang diharamkan Allah swt.

Adapun aborsi yang masih diperselisihkan oleh para ulama adalah

Abortus Profocatus Therapeuticum, yaitu aborsi yang bertujuan untuk

penyelamatan jiwa, khususnya janin yang belum ditiupkan roh di

dalamnya.

12

Page 16: Document 1

E. Hukum Aborsi Dalam Undang-Undang Dan KUHP

1. Undang – undang yang mengatur mengenai aborsi

Dalam KUHP Bab XIX Pasal 346 s/d 350 dinyatakan sebagai berikut :

a. Pasal 346 : “Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau

mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu,

diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun”.

b. Pasal 347 : (1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau

mematikan kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam

dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.(2) Jika perbuatan

itu mengakibatkan matinya wanita tersebut,diancam dengan pidana

penjara paling lama lima belas tahun.

c. Pasal 348 : (1) Barang siapa dengan sengaja menggunakan atau

mematikan kandunga seorang wanita dengan persetujuannya,

diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.

(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita

tersebut,diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.

d. Pasal 349 : “Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu

melakukankejahatan berdasarkan pasal 346, ataupun membantu

melakukan salah satu kejahatan dalam pasal 347 dan 348, maka

pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat dditambah dengan

sepertiga dandapat dicabut hak untuk menjalankan pencaharian dalam

manakejahatan dilakukan”.

2. Legalitas Aborsi dalam Kondisi Khusus menurut Undang-Undang

Abortus buatan, jika ditinjau dari aspek hukum dapat digolongkan

ke dalam dua golongan yakni :

a. Abortus buatan legal (Abortus provocatus therapcutius)

Yaitu pengguguran kandungan yang dilakukan menurut syarat

dan cara-cara yang dibenarkan oleh undang-undang, karena alasan

yang sangat mendasar untuk melakukannya: menyelamatkan

nyawa/menyembuhkan si ibu.

13

Page 17: Document 1

b. Abortus buatan ilegal

Yaitu pengguguran kandungan yang tujuannya selain untuk

menyelamatkan/ menyembuhkan si ibu, dilakukan oleh tenaga yang

tidak kompeten serta tidak memenuhi syarat dan cara-cara yang

dibenarkan oleh undang-undang.

Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tindakan

pengguguran kandungan yang disengaja digolongkan ke dalam

kejahatan terhadap nyawa (Bab XIX pasal 346 s/d 249). Namun dalam

undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang kesehatan pada pasal

15ayat (1) dinyatakan bahwa dalam keadaan darurat sebagai upaya

untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil atau janinnya, dapat dilakukan

tindakan medis tertentu. Kemudian pada ayat (2) menyebutkan

tindakan medis tertentu dapat dilakukan :

1) Berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya

tindakan tersebut

2) Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kemampuan

untuk itu dan dilakukan sesuai dengan tanggung jawab profesi serta

pertimbangan tim ahli

3) Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan serta suami dan

keluarga

Lalu dalam UU No. 1 tahun 1946 tentang KUHP, UU no. 7 thn.

1984 dan UU no 3 thn.1992 aborsi tidak boleh dilakukan kecuali dalam

kondisi tertentu.

14

Page 18: Document 1

BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menjalani kehamilan itu berat, apalagi kehamilan yang tidak

dikehendaki. Terlepas dari alasan apa yang menyebabkan kehamilan, aborsi

dilakukan karena terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Apakah

dikarenakan kontrasepsi yang gagal, perkosaan, ekonomi, jenis kelamin atau

hamil di luar nikah.

B. Saran

Berusahalah agar diri anda tidak samapi melalukan hal yang seperti itu

karena sama saja anda membunuh nyawa seseorang (bayi) dan itu

hukumannya sangat berat baik didunia maupun di akirat nanti. Jagalah diri

anda baik-baik dan jagalah keluarga anda.

15

Page 19: Document 1

DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.com

http://www.wikipedia.org.com

http://www.ahmadzain.com/read/karya-tulis/258/hukum-aborsi-dalam-islam/. 2008:Jakarta. puskfi (pusat kajian ilmu fiqih dan kajian ilmu islam)

Ebrahim, adbul fadl mohsin. Cetakan 1 Ramadhan 1417/febuari 1988. Aborsi Kontrasepsi Dan Mengatasi Kemandulan. A.S. noordeen: Kuala lumpur,Malaysia

16