dk 1 week 9

10
DK 1 WEEK 9 KLINIK A. UNCLEAR TERMS 1. Atresia Ani: tidak terdapatnya dubur Dorland: kelainan atresium aorta Deri: Ketiadaan atau tertutupnya suatu bagian tubuh yang biasanya terbuka Netta: anus imperforate Kelainan congenital (bawaan sejak lahir) berupa ketidakadanya atau tertutupnya orivisium aorta atau tidak terdapatnya mulut anus 2. PSARP Tyas: Operasi plastic pengembalian keadaan semul yang terletak di bagian anus yang terletak Neni: Kesimpulan: Operasi 3. Colostomy Pembentukan lubang secara bedah antara kolon dan permukaan tubuh, juga lubang (stom) yang dibentuk dengan cara seperti itu. Bagian usus besar yang memanjang dari sectum hingga rectum. Kes: Pembentukan lubang secara bedah antara kolon (Bagian usus besar yang memanjang dari sectum hingga rectum) dan permukaan tubuh juga lubang (stom) yang dibentuk dengan cara seperti itu. 4. Asma Serangan dispnea atau … berulang dsertai mengi akbat kontraksi plasmodik bronki (Dorland) Dispnea: kesusahan bernapas, paresi

Upload: eva-putri-harjito

Post on 14-Feb-2015

52 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

dk 1

TRANSCRIPT

Page 1: DK 1 WEEK 9

DK 1 WEEK 9

KLINIK

A. UNCLEAR TERMS

1. Atresia Ani: tidak terdapatnya dubur

Dorland: kelainan atresium aorta

Deri: Ketiadaan atau tertutupnya suatu bagian tubuh yang biasanya terbuka

Netta: anus imperforate

Kelainan congenital (bawaan sejak lahir) berupa ketidakadanya atau tertutupnya orivisium aorta

atau tidak terdapatnya mulut anus

2. PSARP

Tyas: Operasi plastic pengembalian keadaan semul yang terletak di bagian anus yang terletak

Neni:

Kesimpulan: Operasi

3. Colostomy

Pembentukan lubang secara bedah antara kolon dan permukaan tubuh, juga lubang (stom) yang

dibentuk dengan cara seperti itu.

Bagian usus besar yang memanjang dari sectum hingga rectum.

Kes: Pembentukan lubang secara bedah antara kolon (Bagian usus besar yang memanjang dari

sectum hingga rectum) dan permukaan tubuh juga lubang (stom) yang dibentuk dengan cara

seperti itu.

4. Asma

Serangan dispnea atau … berulang dsertai mengi akbat kontraksi plasmodik bronki (Dorland)

Dispnea: kesusahan bernapas, paresi

Deri: Pada beberapa kasus asma terdapat manifestasi pada orang” yang lain dicetuskan latihan

fizik berat partikel” iritan atau stress psikologis

Wulan: dicetuskan oleh allergen

Kesimpulan: Serangan dispnea akibat peroxima berulang disertai mengi dan penyempitan dalam

nafas akibat kontraksi spasmodik bronki ditandai dengan …. dicetuskan latihan fizik berat

partikel” iritan atau stress psikologis

5. Sesak Napas

Wulan: Kesulitan dalam jalan bernapas.

Page 2: DK 1 WEEK 9

Made: beda dengan asma, karena dia pasti ada faktor pencetusnya alergi debu atau olahraga

berat, bukan tiba-tiba.

Neni: sama dengan asma

Ludya: sesak napas itu istilah kedokterannya asma

Netta: dihapuskan

Kes: suatu kumpulan

6. Nasi Tim

Suatu bentuk makanan berupa nasi yang konsistensinya lebih encer daripada nasi.

Nasi yang memiliki tekstur yang mudah ditelan dicerna disbanding nasi biasa.

Nasi dengan konsistensi lebih rendah tetapi tidak seperti bubur.

Nasi yang dibuat dari beras dberi air kemudian direbus hingga lunak dan lembek

Kesimpulan:

7. Pre- Post- Operasi

Sebelum dan sesudah. Tindakan yang dilakukan dengan instrument atau dengan cara seorang

ahli bedah atau ssuatu proses bedah.

Pre: suatu masa sebelum tindakan yang dilakukan dengan instrument atau dengan cara seorang

ahli bedah atau ssuatu proses bedah.

B. CUES

Eva: Ahli gizi mampu merencanakan asuhan gizi pada pasien

Ajeng: AG mampu merencanakan dan melakukan asuhan gizi sesuai pasien sesuai scenario baik pre-

maupun post operasi PSARP.

Deri: + melakukan

Tyas: AG

C. PROBLEM IDENTIFICATION

1. Bagaimana karakteristik dari atressia ani? (Pato, SS, Etiologi, FR, dan komplikasi)

2. Bagaimana asuhan gizi pada pasien?

a. Assessment dan analisa

Antropo

Biokimia

Klinik

Page 3: DK 1 WEEK 9

Dietary

b. Diagnosa

c. Intervensi pre dan post operasi

Pre-operasi

o Tujuan

o Prinsip diet

o Syarat diet

o Bentuk Makanan

Post operasi

o Tujuan

o Prinsip Diet

o Syarat Diet

o Bentuk makanan

Apakah ada pembatasan cairan?

d. Monev untuk pasien

3. Apakah ada interaksi obat dan makanan terkait obat yang diberikan ke pasien? Apa fungsi dari

obat yang diberikan ke pasien?

4. Apa yang perlu diperhatikan sebelum psarp, saat prosedur psarp, dan bagaimana dampak psarp

pada status gizi pasien? (tidak harus dari gizinya)

5. Kaitan colostomy dengan keluhan dan status gizi pasien?

6. Mengapa pasien hanya mampu menghabiskan ¼ porsi? Bagaimana memaksimalkan intake

pasien?

7. Contoh menu untuk pre dan post operasi? Apa saja zat gizi yang diperlukan sbelum dan sesudah

operasi?

8. Kolostomi itu seperti apa? Stoma diletakkan dimana?

D. PEMBAHASAN LEARNING ISSUES

1. Bagaimana karakteristik dari atressia ani? (Pato, SS, Etiologi, FR, dan komplikasi)

Tyas: karena bawaan dari lahir, sehingga dilakukan operasi

Sylvi: FR kekurangan asam folat ketika hamil

Tyas: Radiasi

Risa: karena sosek ortu

Page 4: DK 1 WEEK 9

Ajeng: Kekurangan vitamin A

Netta: tidak bisa keluar karena bengkak

Risda: penyerapan di kolon menjadi terganggu karena sudah dipotong

Fasil: bukan pemotongan kolon

Netta: meningkatnya risiko infeksi, tidak tercukupi

Eva: status gizinya terp

Made: ibunya kekurangan zat besi

Risda: setelah berusia 3 th

Wulan: dulu diberi colostomy dan sekarang dilakukan psarp

Deri: focus colostomy? Berarti yang penting adalah kolostomi, karena atressia ani dan mendapat

PSARP baru sekarang

Neni: lebih ditekankan pada diet kolostomi

Risda: diet untuk penderita kolostomi yang akan mengalami operasi PSARP

TYas: apakah lubang kolostomi ditutup sebelum dilakukan PSARP?

2. Bagaimana asuhan gizi pada pasien?

Assessment dan analisa

Antropo

Wulan: DBW kurang dari ideal

Risda: status gizi pake z-score

Harus ada koreksi karena ada odem di kaki

Biokimia

Hb rendah dikarenakan intake kecil adanya pembedahan

MCHC normal

Leukosit tinggi

Protein dalam darah

Klinik

suhu normal

bengkak dikaki

Dietary

Intake kurang karena porsi ¼ yang dimakan

Asumsi Memiliki alergi

Tidak suka sayur, bisa terjadi konstipasi

Page 5: DK 1 WEEK 9

Kolostomi harus rendah serat agar rendah sisa, untuk mengurangi sisa

Pencernaan secaraumum sama, tetapi di usus besar nya berbeda, tergantung desendan atau

asendan, tanpa didorong ke anus, tapi melalui lubang kolostomi

Keluarnya cairan sehingga terjadi bengkak

Bengkak pada kaki karena albumin rendah, karena tidak ada yang menahan cairan, karena Hb

nya rendah

Diagnosa

Perubahan nilai lab terkait gizi dikaitkan dengan atresia dibuktikan dengan Hb yang tinggi

Ketidakcukupan intake oral dihubungkan dengan asma dan dibuktikan dengan sisa makanan ¼

porsi

Intervensi pre dan post operasi: syarat tujuan prinsip bentuk makanan jika ada pembatasan

cairan

Pre-operasi (puasa maksimum 8 jam sebelum tindakan)

Tujuan

Mencegah malabsorbsi dan hidrasi

Mengusahakan agar status gizi pasien optimal pada saat pembedaan sehingga cadangan untuk

stress dan peyembuhan luka.

Prinsip diet

Tinggi energy tinggi protein, rendah sisa

Protein focus untuk penyembuhan luka supaya tidak digunakan untuk energy, untuk

meningkatkan Hb

Syarat diet: LO

Bentuk Makanan: diberi nasi untuk meningkatkan nafsu makan, makanan biasa, tapi makanan

lunak yang tidak dalam bentuk tim karena ada sesak napas

Post operasi

Tujuan: Mencegah infeksi

Bentuk makanan: Bertahap dari cair-saring-lunak

Monev untuk pasien

Dietary: sisa makanan 25%

BB pada pre- post-

Page 6: DK 1 WEEK 9

Adanya keluhan setelah operasi

Bentuk feses

Biokimia 2 minggu sekali, klinik bengkak pada kaki dan Sesak napas

3. Apa yang perlu diperhatikan sebelum psarp, saat prosedur psarp, dan bagaimana dampak psarp

pada status gizi pasien? (tidak harus dari gizinya)

Netta: higienisitas

Made: Diet hindari makanan padat, sayuran sedikit

Ratih: mengeluarkan fesesnya dulu

Ludya: memperhatikan metabolis

Dampak: LO

4. Kaitan colostomy dengan keluhan dan status gizi pasien?

Syl: berkaitan dengan psikologis, sehingga dia tidak mau makan banyak

Wulan: Ada pembatasan bahan makanan, mengurangi berat badannya

Made: menyebabkan defisiensi zat gizi

Ratih:kenapa nggak dari lahir psarp

Sylvia: karena ekonomi

Neni: karena umur

Ajeng: adanya factor-faktor tertentu yang menyebabkan dia baru boleh mendapat saat usia

sekarang

5. Mengapa pasien hanya mampu menghabiskan ¼ porsi? Bagaimana memaksimalkan intake

pasien?

Karena sesak napas, bentuk makanan

Makanan yang sdikit dengan energy tinggi

Karena adanya kolostomi

Membuat makanan yang menarik

Dukungan dari orangtua

6. Contoh menu untuk pre dan post operasi? Apa saja zat gizi yang diperlukan sbelum dan sesudah

operasi?

Pagi bubur ayam tomat sup tempe tomat, snack puddingRendah cairan

Post:

Page 7: DK 1 WEEK 9

Pasien

Atressia Ani Kolostomi

Asma

PSARP

PatoEtioFRS/SKomplikasi Pre-op Post- op

Hal yang perlu di perhatikan

Hal yang perlu di perhatikan

Assessment

Diagnosis

Intervensi

Monev

TujuanPrinsipSyaratBM yang dianjurkan dan tidak

AntropometriBiokimiaClinicDietary

Makanan lunak, atau bertahap dari enteral

E. HIPOTESIS

F. Eval:

Lebih rinci dalam pembuatan hipotesis, misalnya dampak psarp dihubungkan dengan intervensi

yang akan kita lakukan, mana yang akan kita intervensi terlebih dahulu. Apa saja yang akan

dimonev.

G. Hidden data:

TB: 86 cm, BB: 12 kg

Page 8: DK 1 WEEK 9

Hb: 11,1

MCHC: 33,8

MCH: 23.8

MCV: 71

Ureum: 50

Leukosit: 11.200

Suhu 36.

Makanan dikonsumsi: nasi, mie, telur, tongkol, tempe, tahu 60 gr, Tidak suka sayur, Pisang 1-2x per

minggu

Sosek: buruh tani, pendidikan ortu SD, anak kedua dari 2 bersaudara

JK: perempuan.

ASI sampai 18 bulan

Susu formula 200 cc

Obat: Zibag dan antrain