week 9 perancangan tpa sampah

50
PerancanganTPA Sampah Jurusan Teknik Lingkungan FakultasTeknik Universitas Diponegoro

Upload: rachmad-ardhianto

Post on 28-Aug-2015

30 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Sampah

TRANSCRIPT

  • Perancangan TPA Sampah

    Jurusan Teknik Lingkungan

    Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

  • Prinsip Alur Desain Persampahan

    Sampling SampahPerumahan Non-Perumahan

    Timbulan Sampah

    Desain Pengelolaan dan

    Pengolahan Sampah

    Kg/orang/hari L/orang/hari

    Material Balance

    by Ganjar Samudro

  • Metodologi Perancangan TPA

    Desain Pengelolaan dan

    Material Balance

    Desain Pengelolaan dan

    Pengolahan Sampah

    Desain TPA

    by Ganjar Samudro

  • Material Balance

    Material balance merupakan informasi input, proses dan

    output dari suatu beban massa dan volume sampah pada

    suatu wilayah tertentu.

    Informasi input dapat berupa massa dan volume timbulan

    sampah, dan komposisi sampah. sampah, dan komposisi sampah.

    Informasi proses dapat berupa beban massa dan volume

    timbulan sampah yang berpotensi ada dan belum terolah,

    serta rencana pengelolaan dan pengolahan.

    Informasi output dapat berupa beban massa dan volume

    timbulan sampah yang merupakan hasil sampah terolah

    dan akan diolah dengan berbagai pendekatan.

    by Ganjar Samudro

  • Contoh Narasi Material Balance

    Potensi jumlah volume sampah = 642 m3/hari

    Jumlah volume sampah masuk pewadahan = 60,6 % x 642 m3/hari = 389 m3/hari (sesuai dengan kajian rumah sehat berdasarkan kategori adanya sarana tempat sampah di Kabupaten Banyumas)

    Jumlah volume sampah yang diolah melalui TPS Berkoh = 4 m3/hari (0,8 % tertangani)

    Jumlah volume sampah masuk TPA = 290 m3/hari (45 % tertangani)

    Jumlah volume Dibakar, Dibuang ke Sungai, Ditimbun dalam Tanah, Tidak Jumlah volume Dibakar, Dibuang ke Sungai, Ditimbun dalam Tanah, Tidak Tertangani = 259,8 m3/hari (40 % tidak tertangani)

    Yang terdiri dari:

    a. Jumlah sampah tidak masuk pewadahan = 253 m3/hari

    b. Jumlah sampah tidak terolah di sampah organik bisa dikomposkan = 1,85 m3/hari

    c. Jumlah sampah tidak terolah di sampah organik sulit dikomposkan = 1,85 m3/hari

    d. Jumlah sampah tidak terolah di residu sampah barang lapak = 3,1 m3/hari

    e. Jumlah volume sampah dijual di bandar lapak = 91,2 m3/hari (14,2 % tertangani)

    by Ganjar Samudro

  • Contoh Material Balance

    by Ganjar Samudro

  • Faktor Recovery Sampah Basah

    No. Jenis Sampah% Recovery

    Range Tipikal

    1 Kertas 40-60 50

    2 Plastik 30-70 502 Plastik 30-70 50

    3 Logam 85-95 90

    4 Kaca/gelas 50-80 65

    5 Karet 40-50 40

    6 Kain 40-60 40

    7 Kayu dan lain-lain 30-50 45

    Sumber: Tchobanoglous, 1993

  • Desain TPAProyeksi

    Penduduk dan Fasilitas

    Proyeksi

    Timbulan Sampah

    (PDRB dan Jumlah Penduduk/Fasilitas)

    Material Balance

    (Komposisi Sampah)

    Pemilihan Site Landfill

    Luas Area Landfill +

    Bangunan Penunjang

    Metode

    Operasional Landfill

    by Ganjar Samudro

  • Design of Municipal Solid Waste STRATEGY

    Site Development Plans

    Additional Plans and Narratives

    Health and Safety

    Volume Minimization

    Site Layout Site Layout

    Trench Design

    Leachate Control

    Gas Control

    Runoff Control

    Support Facilities

    Closure

    Sumber: Guyer, J.P., 2009

  • Instalasi Pengolahan Lindi

  • Bangunan-Bangunan Penunjang

  • Daily Soil Cover

  • TIPIKAL PENGERUKAN SAMPAH

  • Leachate Collection System

    Waste

    Clay Liner

    Geomembrane Liner

    Leachate

    Collection

    Pipe

    Coarse

    Drainage

    Material

    Sand Drainage and

    Protective LayerGeotextile

  • Leachate Collection System

  • Slotted Collection Pipes for leachate

  • Daily Cover

  • Stormwater Control

  • Stormwater Management

  • Final Cover

  • Outlet Leachate Treatment

    PHYTOTECHNOLOGY

  • Pemilihan Site Landfill

    regional

    SKEMA PEMILIHAN LOKASI TPA SAMPAH

    BUAT PETA

    LAYAK

    CARI LAYAK

    LAYAK

    REGIONAL

    A D A

    KEBUTUHAN

    LAHAN TPA

    Tidak

    penyisihan

    penetapan

    TENTUKAN CALON

    LOKASI DI DAERAH

    LAYAK

    EVALUASI DAN SELEKSI

    CALON-CALON LOKASI

    LOKASI TERPILIH

    DISETUJUI

    CALON LOKASI TERPILIH

    TENTUKAN CALON

    LOKASI DI DAERAH

    STUDI DAN SEKITARNYA

    LAYAK

    REGIONAL

    MASALAH

    BIAYA ?

    WAKTU ?

    Ya

    Tidak

    Ya

  • Tahap Pemilihan Site Landfill

    Tahap Regional yang merupakan tahapan untukmenghasilkan peta yang berisi daerah atautempat dalam wilayah tersebut yang terbagimenjadi beberapa zona kelayakan

    Tahap Penyisih yang merupakan tahapan untuk Tahap Penyisih yang merupakan tahapan untukmenghasilkan satu atau dua zona lokasi terbaikdiantara beberapa lokasi yang dipilih dari zona-zona kelayakan pada tahap regional.

    Tahap Penetapan yang merupakan tahappenentuan lokasi terpilih oleh instansi yang berwenang.

  • Tahap Regional

    Kondisi Geologi

    Kondisi Hidrogeologi

    a. Tidak boleh mempunyai muka air tanah dari 3 meter

    b. Tidak boleh kelulusan tanah lebih besar dari10-6cm/det.

    c. Jarak terhadap sumber air minum harus lebih besar dari 100 meter dihilir alirandihilir aliran

    d. Dalam hal tidak ada zona yang memenuhi kriteria-kriteria tersebutdiatas, maka harus diadakan masukan teknologi.

    Kemiringan zona harus kurang dari 20%

    Jarak dari lapangan terbang harus lebih besar dari 3.000 meter untukpenerbangan turbo jet dan harus lebih besar dari 1.500 meter untuk jenislain

    Tidak boleh pada daerah lindung/cagar alam dan daerah banjir denganperiode ulang 25 tahun

  • Tahap Penyisihan

  • Tahap Penyisihan (lanjutan)

    Sumber: SNI 03-3241-1994

  • Tahap Penetapan dan Metode Operasional

    Sumber: Guyer, J.P., 2009

  • Timbulan Sampah:

    Komponen Sumber SampahNo. Komponen

    Sumber Sampah

    Satuan Volume (Liter) Berat (Kg)

    1 Rumah Permanen Per orang/hari 2,25 2,50 0,35 0,40

    2 Rumah Semi-Permanen Per orang/hari 2,00 2,25 0,30 0,35

    3 Rumah Non-Permanen Per orang/hari 1,75 2,00 0,25 0,30

    4 Kantor Per 0,50 0,75 0,025 0,104 Kantor Per

    pegawai/hari

    0,50 0,75 0,025 0,10

    5 Toko/Ruko Per

    petugas/hari

    2,50 3,00 0,15 0,35

    6 Sekolah Per murid/hari 0,10 0,15 0,01 0,02

    7 Jalan Arteri Sekunder Per meter/hari 0,10 0,15 0,02 0,10

    8 Jalan Kolektor Sekunder Per meter/hari 0,10 0,15 0,01 0,05

    9 Jalan Lokal Per meter/hari 0,05 0,10 0,005 0,025

    10 Pasar Per m2/hari 0,20 0,60 0,1 0,3

  • Timbulan Sampah:

    Klasifikasi Kota

    No. Klasifikasi Kota Volume

    (L/orang/hari)

    Berat

    (Kg/orang/hari)

    1 Kota Besar (500.000 1.000.000

    jiwa)

    2,75 3,25 0,70 0,80

    2 Kota Sedang (100.000 500.000 2,75 3,25 0,70 0,802 Kota Sedang (100.000 500.000

    jiwa)

    2,75 3,25 0,70 0,80

    3 Kota Kecil (20.000 100.000 jiwa) 2,50 2,75 0,625 0,70

  • Contoh Perhitungan Laju Timbulan Sampah

    Loud Count Analysis:

    terdapat 1.200 rumah

    sistem pengumpulan:

    a. Truck compactor = 9 buah

    Volume truck compactor = 20 m3/minggu

    b. Dump truck = 7 buah

    Volume dump truck = 8 m3/mingguVolume dump truck = 8 m /minggu

    c. Pick-up = 10 buah

    Volume pick-up = 2 m3/minggu

    Jawab:

    a. Volume Sampah Truck compactor = 9 buah x 20 m3 = 180 m3 /minggu

    b. Volume Sampah Dump truck = 7 buah x 8 m3 = 56 m3 /minggu

    c. Volume Sampah Pick-up = 10 buah x 2 m3 = 20 m3 /minggu

    d. Total Volume Sampah = (180 + 56 + 20) m3 = 256 m3/minggu

    e. Laju Timbulan Sampah = 256 m3/minggu : 1.200 rumah = 0,2133 m3/rumah/minggu

  • Contoh Perhitungan Area Sanitary Landfill

    Setelah diketahui volume sampah tiap rumahper minggu sebesar 0,2133 m3, maka dapatdirancang luas area TPA sebagai berikut:

    1. Laju timbulan sampah yang dihasilkan = 1. Laju timbulan sampah yang dihasilkan = 0,2133 m3/rumah/minggu 0,006 m3/orang/hari

    2. Massa jenis sampah terkompaksi di landfill = 600 kg/m3

    3. Kedalaman sampah terkompaksi = 6 m

  • Hasil Perhitungan

    1. Sampah yang dihasilkan dalam m3/hari:

    = (1.200 rumah x 5 orang/rumah) x (0,006 m3/orang/hari)

    = 36 m3/hari

    2. Densitas sampah = 0,3 kg/m3

    Sampah yang dihasilkan dalam kg/hari:

    = 36 m3/hari x 0,3 kg/m3 = 10,8 kg/hari

    3. Luas area yang dibutuhkan3. Luas area yang dibutuhkan

    Volume yang dibutuhkan/hari:

    = 10,8 kg/hari : 600 kg/m3

    = 0,018 m3/hari

    4. Area yang dibutuhkan/tahun

    = (0,018 m3/hari x 365 hari/tahun) : 6 m

    = 1,095 m2/tahun x 20 tahun

    = 21,9 m2

  • Output Pengelolaan

  • Desain TPA: Open Dumping

    1. Sampah yang dihasilkan dalam m3/hari:

    = 290 m3/hari

    2. Densitas sampah = 0,3 kg/m3 (range 200 300 g/m3)

    Sampah yang dihasilkan dalam kg/hari:

    = 290 m3/hari x 0,3 kg/m3 = 87 kg/hari

    3. Luas area yang dibutuhkan3. Luas area yang dibutuhkan

    Volume yang dibutuhkan/hari:

    = 87 kg/hari : 400 kg/m3

    = 0,2175 m3/hari

    4. Area yang dibutuhkan/tahun

    = (0,2175 m3/hari x 365 hari/tahun) : 2 m

    = 40 m2/tahun x 20 tahun

    = 800 m2

  • Desain TPA: Controlled Landfill

    1. Sampah yang dihasilkan dalam m3/hari:

    = 290 m3/hari

    2. Densitas sampah = 0,3 kg/m3 (range 200 300 g/m3)

    Sampah yang dihasilkan dalam kg/hari:

    = 290 m3/hari x 0,3 kg/m3 = 87 kg/hari

    3. Luas area yang dibutuhkan3. Luas area yang dibutuhkan

    Volume yang dibutuhkan/hari:

    = 87 kg/hari : 800 kg/m3

    = 0,109 m3/hari

    4. Area yang dibutuhkan/tahun

    = (0,109 m3/hari x 365 hari/tahun) : 3 m

    = 13 m2/tahun x 20 tahun

    = 360 m2

  • Desain TPA: Sanitary Landfill

    1. Sampah yang dihasilkan dalam m3/hari:

    = 290 m3/hari

    2. Densitas sampah = 0,3 kg/m3 (range 200 300 g/m3)

    Sampah yang dihasilkan dalam kg/hari:

    = 290 m3/hari x 0,3 kg/m3 = 87 kg/hari

    3. Luas area yang dibutuhkan3. Luas area yang dibutuhkan

    Volume yang dibutuhkan/hari:

    = 87 kg/hari : 1.000 kg/m3

    = 0,087 m3/hari

    4. Area yang dibutuhkan/tahun

    = (0,087 m3/hari x 365 hari/tahun) : 5 m

    = 6 m2/tahun x 20 tahun

    = 120 m2

  • Desain TPA: Sanitary Landfill (lanjutan)

    Lokasi penimbunan dan seluruh fasilitas pendukung yang diperlukan akan dibangun di atas lahan tersebut. Telah diketahui dari hasil perhitungan volume timbulan sampah yang dihasilkan dalam 1 tahun adalah 581.080 m3 atau sebesar 1.592 m3/hari.

    Menurut Tchobanoglous (1993) kriteria desain yang dapat Menurut Tchobanoglous (1993) kriteria desain yang dapat digunakan untuk landfill yang direncanakan adalah meliputi:

    a. Ketebalan tiap lift/ sel adalah berkisar 8 12 ft (2,44 m 3,66 m)

    b. Lebar tiap sel berkisar 10 30 ft (3,048 9,144 m)

    c. Tebal lapisan penutup harian adalah 6 12 inchi (15,24 30,48 cm).

  • Desain TPA: Sanitary Landfill (lanjutan)

    Direncanakan:

    a. Masa pakai landfill minimum adalah 5 tahun

    b. Ketebalan lift/ sel ditentukan sebesar 3,66 m atau 4 m

    c. Tebal lapisan penutup harian sebesar 30,48 cm atau 30 cm (volume sampah)

    d. Direncanakan jumlah lift adalah 4, maka tinggi total landfill 16 m (perlu bench/trench)

    e. Luas tiap sel ditentukan sebesar (9 x 9) m2

    Maka jumlah sel yang diperlukan untuk penimbunan adalah sebanyak: Maka jumlah sel yang diperlukan untuk penimbunan adalah sebanyak:

    = [(5 tahun x 581.080 m3)] / [(9 x 9 m2) x 4,3 m)]

    = [2.905.400 m3] / (324 m3/sel)

    = 8.967 sel

    Luas area penimbunan sampah:

    = (8.967 sel / 4 lift) x 81 m2

    = (2.241,75) x 81

    = (2.242) x 81 m2

    = 181.602 m2 18,16 ha/5 tahun

  • Desain TPA: Sanitary Landfill (lanjutan)

    Sel harian/daily covers memiliki:

    a. Kemiringan lereng 1:3

    b. Tebal lapisan sel harian sama dengan tebal lift

    sebesar 4,3 msebesar 4,3 m

    c. Lebar dan panjang sel menyesuaikan dengan

    ukuran blok penimbunan sampah dan jumlah

    timbulan sampah per harinya.

  • Daily Cover

    Suatu sistem landfill terdiri dari bagian-bagian lapisan yang disebut sel.

    Sel digunakan untuk menggambarkan volume dari material yang ditempatkan di dalam landfill selama satu periode pengoperasian, biasanya satu hari.

    Satu sel meliputi limbah padat/sampah yang diletakkan Satu sel meliputi limbah padat/sampah yang diletakkan dan material penutup harian yang diletakkan diatasnya.

    Volume sel harian dipengaruhi oleh:

    a. Letak sel dalam suatu lapis deret sel

    b. Jumlah pembebanan sampah harian

    c. Kepadatan sampah yang dapat dicapai

  • Daily Cover (lanjutan)

    Jika ketinggian sampah sudah mencapai 2-3 meter maka dilakukan penutupan harian (daily cover) dengan tanah atau material alternatif seperti kompos dengan ketebalan 6-12 inchi (15-30 cm) (Tchobanoglous, 1993). 30 cm) (Tchobanoglous, 1993).

    Fungsi dari penutup harian ini adalah untuk mencegah sampah tidak terbang terbawa angin, mencegah masuknya tikus, lalat serta vektor pembawa penyakit yang lain dan mengontrol masuknya air ke dalam timbunan sampah selama masa operasional landfill.

  • Daily Cover (lanjutan)

    Sumber: Tchobanoglous, 1993

    1 24 3

  • Daily Cover (lanjutan)

    Lift adalah lapisan lengkap dari sel-sel

    yang meliputi suatu luasan aktif dari

    landfill. Umumnya, landfills tersusun

    dari lift-lift yang tersusun secara seri.

    Bench/ terrace umumnya digunakan

    pada landfill yang mempunyai

    ketinggian mencapai 50 to 75 ft (15

    25 m). Digunakan untuk pemeliharaan

    stabilitas slope dari landfill, untuk stabilitas slope dari landfill, untuk

    menempatkan saluran drainase air

    permukaan serta untuk menempatkan

    pipa gas recovery landfill.

    Final lift diaplikasikan pada akhir

    permukaan landfill setelah semua

    operasi landfilling berlangsung lengkap.

    Pada umumnya lapisan multiple dari

    tanah dan/ atau bahan geomembran

    dirancang untuk meningkatkan

    drainase permukaan, air perkolasi yang

    merembes dan vegetasi yang

    menopang permukaan landfill.

  • Operasional Landfill

  • Contoh Penentuan Metode Landfilling

    Pada lokasi TPA baru yang direncanakan, data analisis hidrologi menunjukkan bahwa arah aliranair adalah ke barat dan timur.

    Kemiringan lahan adalah kurang dari 20 m, dansemakin dangkal di bagian timur dan barat, semakin dangkal di bagian timur dan barat, karena merupakan daratan terendah.

    Penempatan TPA Kabupaten Jombang adalahselatan Kabupaten Jombang sedikit ke utara atautepatnya timur laut dari selatan. Jenis/metodelandfilling yang paling sesuai dengan kondisilahan yang demikian adalah excavated method.

  • Final Cover

    Bila pengoperasian landfill sudah selesai

    maka dilakukan penutupan akhir (final

    cover layer).

    Tanah penutup ini berfungsi mengontrol

    gerakan air untuk membatasi timbulnya

    lindi, pengontrol limpasan air agar keluar

    dari sarana dan menjamin agar tanaman

    atau tumbuhan dapat tumbuh secara baik atau tumbuhan dapat tumbuh secara baik

    setelah sarana ditutup. Lapisan tanah

    penutup biasanya merupakan multiple

    layer dari tanah dan/atau geomembran

    (Tchobanoglous, 1993).

    Tanah penutup sebaiknya tidak terlalu

    kedap agar proses penguraian sampah

    secara aerobik dapat berlangsung dengan

    baik pada timbunan sampah teratas, nilai

    permeabilitas antara 10-4 sampai 10-5

    cm/det (Damanhuri,1995).