fix laporan week 9

27
BAB I ISI A. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI COMPETENCIES Mahasiswa mampu mengembangkan dan mengimplementasikan rencana pemberian nutrisi pada pasien khususnya makanan transisi dariparenteral nutrition sampai pada oral nutrition B. SKENARIO SKENARIO Keep Smile, Caesar! Ny Soimah memiliki putra (an. Caesar) yang berusia 5 bulan (7kgm, 64 cm). Dua hari sebelumnya datang ke poli gizi, putranya diberi bubur susu formula untuk pertama kalinya putranya rewel, muncul ruam diwajahnya, dan muntah-muntah. Esoknya Ny. Soimah mencoba saran tetangganya untuk mengganti susu formula tersebut dengan susu LLM tetapi ternyata tetap timbul tanda dan gejala yang sama sehingga setelah itu hanya diberi ASI saja. Setelah dilahirkan, putranya pernah diberi makanan prelakteal berupa air dan madu oleh neneknya, dan ketika usianya 4 bulan sempat beberapakali diberi lotek oleh neneknya. Ketika berkunjujung kerumah, selain makanan tersebut putranya hanya diberi ASI. Melihat kondisi putranya, Ny. Soimah sebenarnya ingin memberi makanan lain agar putranya berhenti menangis, tetapi beliau tidak tahu harus memberi apa. dokter mendiagnosa an. Caesar mengalami alergi susu sapi dan kemudian merujuknya ke poli gizi untuk diberikan asuhan gizi terutama mengenai makanan peralihan yang tepat untuk an. Caesar 1

Upload: sofie-ayu-misrina

Post on 17-Jan-2016

251 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

laporan skrenario pbl

TRANSCRIPT

Page 1: Fix Laporan Week 9

BAB I

ISI

A. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI

COMPETENCIES

Mahasiswa mampu mengembangkan dan mengimplementasikan rencana pemberian

nutrisi pada pasien khususnya makanan transisi dariparenteral nutrition sampai pada oral

nutrition

B. SKENARIO

SKENARIO

Keep Smile, Caesar!

Ny Soimah memiliki putra (an. Caesar) yang berusia 5 bulan (7kgm, 64 cm). Dua hari

sebelumnya datang ke poli gizi, putranya diberi bubur susu formula untuk pertama kalinya

putranya rewel, muncul ruam diwajahnya, dan muntah-muntah. Esoknya Ny. Soimah

mencoba saran tetangganya untuk mengganti susu formula tersebut dengan susu LLM

tetapi ternyata tetap timbul tanda dan gejala yang sama sehingga setelah itu hanya diberi

ASI saja. Setelah dilahirkan, putranya pernah diberi makanan prelakteal berupa air dan

madu oleh neneknya, dan ketika usianya 4 bulan sempat beberapakali diberi lotek oleh

neneknya. Ketika berkunjujung kerumah, selain makanan tersebut putranya hanya diberi

ASI. Melihat kondisi putranya, Ny. Soimah sebenarnya ingin memberi makanan lain agar

putranya berhenti menangis, tetapi beliau tidak tahu harus memberi apa. dokter

mendiagnosa an. Caesar mengalami alergi susu sapi dan kemudian merujuknya ke poli gizi

untuk diberikan asuhan gizi terutama mengenai makanan peralihan yang tepat untuk an.

Caesar

C. DAFTAR UNCLEAR TERMS

No Istilah Pengertian

1. Susu Formula Susu hewan mamalia yang dikemas menjadi tepung dengan komposisi zat utama mendekati komposisi ASI serta diperkaya dengan zat gizi lain sepanjang tidak melanggar aturan yang berlaku dan tidak membahayakan perkembangan dan pertumbuhan bayi (kamus gizi, 2010)

2. Alergi Suatu keadaan hipersinsitif yang disebabkan oleh antigen dalam

makanan yang diingesti dan biasanya bermanifestasi sebagai reaksi 1

Page 2: Fix Laporan Week 9

kulit (Kamus Dorlan, 2012)

3. Susu LLM Susu yang diberikan pada pasien yang mengalami lactose intoleran yang ditandai dengan hasil pemerikasaan. Susu ini kandungan lactosenya 70% lebih rendah dibandingkan dengan susu murni (Subroto, 2008)

4. Prelakteal Makanan selain ASI yang diberikan kepada bayi ketika ia baru lahir

dan diberikan dalam jangka waktu 1-2 hari pertama setelah

kelahiran bayi. contoh makanan prelakteal adalah air tajin ,air

kelapa muda, madu, susu bubuk, susu sapi dan air gula (Melli,

2011; Wulandari, 2011; Khanal, 2013; Hernawati,2008)

5. Makanan Peralihan Pergantian makanan dari suatu fase ke fase lainnya contohnya dari

parenteral ke oral (Kamus Bahasa Indonesia, 2011)

6. Ruam Bintik-bintik merah pada sekitar tubuh yang dihasilkan dari reaksi

hipersensitif system imun (Kamus Bahasa Indonesia, 2011)

7. ASI Cairan hasil seksresi kelenjar payudara sebagai sumber makanan

bayi yang baru lahir sampai berusia 2 tahun (Kamus Gizi, 2010)

8. Lotek Makanan yang dihaluskan yang diberikan kepada bayi sebagai

makanan pendamping ASI (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2012)

D. DAFTAR CUES

Ahli gizi mampu memberikan dan mengembangkan rencana pemberian makanan peralihan terkait

dengan alergi

E. DAFTAR LEARNING OBJECTIVE

1. Apa perbedaan alergi susu sapi dengan lactose intolerance (pengertian, gejala dan penanganan pada lactose intolerance)?

2. Bagaimana patofisiologis dan sign/symptom dari alergi susu sapi (zat allergen)?3. Apa saja tes alergi makanan? Jenis dan penjelasan secara umum? 4. Bagaimana status gizi an. Caesar?5. Bagaimana diagnosis gizi yang tepat untuk an. Caesar?6. Apa saja fase-fase makanan peralihan serta syarat dan karakteristiknya?7. Bagaimana makanan peralihan yang tepat bagi an. Caesar?8. Makanan yang sepertiapayang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk an. Caesar?9. Bagaimana tindakan pencegahan dan pengobatan (makanan) agar tidak terjadi kekambuhan

alergi?10. Bagaimana rencana monev terkait kasus pasien?

2

Page 3: Fix Laporan Week 9

F. HASIL BRAINSTORMING

1. Apa perbedaan alergi susu sapi dengan lactose intolerance (pengertian, gejala dan penanganan pada lactose intolerance)?

alergi suatu keadaan hipersensitif terhadap protein pada susu sapi yang disebabkan oleh antigen dalam makanan yang diingesti dan biasanya bermanifestasi sebagai reaksi kulit.

Perbedaan Alergi susu sapi Lactose Intolerance

Definisi Suatu keadaan hipersensitif yang disebabkan oleh antigen dalam protein pada susu sapi yang diingesti dan biasanya bermanifestasi sebagai reaksi kulit

Penurunan atau ketidakmampuan saluran pencernaan untuk mencerna lactosa dari susu sapi maupun olahannya menjadi glukosa dan galaktosa karena kekurangan enzim laktase dalam mukosa usus halus

Gejala Menimbulkan ruam, sesak nafas, gatal dikerongkongan, diare

Nyeri perut, sering buang gas, dan diare, tidak ada ruam

(Kamus gizi 2010)

2. Bagaimana patofisiologis dan sign/symptom dari alergi susu sapi (zat allergen)?

Patofisiologis: alergen merangsang limfosit untuk membentuk antibodi terhadap alergen tersebut kemudian antibodi itu melekat pada cell mast jaringan tubuh mnusia, apabila orang tersebut makan makanan tersebut antibodi ini akan menstimulasi cell mast untuk melepaskan histamin, histamin tersebut yang menyebabkan gejala alergi pada makanan (Kamus gizi, 2010)

sign/symptom: muncul ruam dikulit, muntah-muntah, diare (Kamus gizi, 2010)

3. Apa saja tes alergi makanan? Jenis dan penjelasan secara umum? Langsung masuk LO

4. Bagaimana status gizi an. Caesar?

PB = 64 cmU = 5 bulanBB = 7 kg

PB/U = -2 SD s/d + 2 SD (normal) BB/U = -2 SD s/d + 2 SD (normal) Status gizi : normal Analisis : status gizi menurut PB/U dan BB/U adalah normal

(Kamus Gizi, 2010)

5. Bagaimana diagnosis gizi yang tepat untuk an. Caesar?

Problem Etiology sign/symptoms

3

Page 4: Fix Laporan Week 9

Pemilihan makanan yang tidak tepat

Disebabkan karena kurangnya pengetahuan terkait gizi dan pemberian susu formula dan LLM

Adanya pemberian makanan prelakteal dan lotek pada umur 4 bln, adanya pemberian susu formula dan LLM

Adanya alergi susu sapi Karena kurangnya pengetahuan terkait gizi dan pemberian susu formula dan LLM

Ditandai dg adanya ruam muntah2 dan rewel

6. Apa saja fase-fase makanan peralihan serta syarat dan karakteristiknya?

0 - 6 bulan : ASI6 – 12 bulan : makanan pendamping (Makanan peralihan ada diantara umur 6-12 bulan)

6 – 8 bulan : Bubur 8 – 12 bulan : Makanan cincang > 12 bulan : Makanan keluarga

Syarat: Tidak boleh ditambahkan gula dan garam pada usia 6-8 bln, sedangkan pada usia >

8 bulan boleh diberikan gula garam asal sedikit ( kurang lebih seujung sendok teh) Tidak boleh ditambahkan BTM Bubur makanan cincang dan finger food makanan keluarga

7. Bagaimana makanan peralihan yang tepat bagi an. Caesar?Mengingat usia an. Caesar masih 5 bulan maka makanan yang paling utama saat ini ialah ASI. ASI ekslusif perlu diberikan hingga usia anak 6 bulan. Setelah lebih dari 6 bulan, maka menyesuaikan dengan fase-fase makananperalihan yaitu:

Bubur (6-8 bulan) Makanan cincang dan finger food (8-12 bulan) Makanan keluarga (> 12 bulan)

8. Makanan yang seperti apa yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk an. Caesar?

Dianjurkan Tidak dianjurkan

Susu hewan lain selain sapi yang layak konsumsi

Dairy produk susu sapi

ASIProduk susu protein nabati. Susu dari kacang2an (susu kedelai dan almond)

9. Bagaimana tindakan pencegahan dan pengobatan (makanan) agar tidak terjadi kekambuhan alergi?

Pencegahan :

4

Page 5: Fix Laporan Week 9

Diberikan ASI dan ditambahkan dengan susu dari protein nabati pada tahapan selanjutnya

menghindari makanan yang tidak dianjurkan

Pengobatan

Untuk menetralisir alerginya menggunakan air kelapa

10. Bagaimana rencana monev terkait kasus pasien? Orang tua = pengingkatan pengetahuan terkait gizi

bisadilakukan dengan metode tanya jawab meliputi pre dan post

test, kuisioner

Anak/ Bayi = langsung melihat kondisi anaknya

Beberapamateri yang mungkin bisa diberikan saat konsultasi ialah pentingnya ASI

eksklusif, pentingnya makanan peralihan (cara-cara dan fase-fase pemberian),

pengertian alergi (patofisiologis, sign/symptoms), tindakan pencegahan dan

pengobatan (makanan)

5

Page 6: Fix Laporan Week 9

G. HIPOTESIS

6

Alergi susu sapiLactose intolerance

Penanganan

Gejala

Sign/Symptom

Patofisiologi

Assessment

Dietary

Clinical

Tes Lab

Antropometri

Diagnosa

IntervensiMak. Peralihan

Mak. Dianjurkan dan tidak

dianjurkan

Edukasi

Tindakan Pencegahan dan

pengobatan

Monitoring dan Evaluasi

Orang tua

Bayi

Pre tes dan Post test

Perbedaan

Kuisioner

Sign/symptoms

Page 7: Fix Laporan Week 9

H. PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE

1. Apa perbedaan alergi susu sapi dengan lactose intolerance?

Perbedaan Alergi susu sapi Lactose intolerance

Definisi Suatu keadaan hipersensitif yang

disebabkan oleh antigen dlm protein

pd susu sapi yang diengesti dan

biasanya bermanifestasi sebagai reaksi

kulit

penurunan/ketidakmampuan saluran

pencernaan untuk mencerna lactosa dari

susu sapi maupun olahannya menjadi

glukosa dan galaktosa karena kekurangan

enzim laktase dalam mukosa usus halus

Gejala dermatitis atopik, urtikaria, muntah,

kolik, diare, batuk kronik berulang,

asma, sampai anafilaxis

nyeri perut, rasa mual muntah, kembung,

sering flatus, feses cair asam berbusa,

kemerahan pada kulit disekitar dubur

Penanganan Melihat food label, tetap dapat

mengkonsumsi laktosa dengan takaran 1

cangkir atau 8 ons/hari, dan tetap dapat

mengkonsumsi dari produk susu

fermentasi (keju, yogurt, mentega), dapat

juga minum susu tinggi lemak

- Tes nafas hidrogen : mengukur

kadar hidrogen dalam nafas

setelah diberikan lactosa dalam

dosis tertentu biasanya setelah

ditingkatkan dosisnya baru

muncul gejala

- Stool acidity test : digunakan

untuk bayi atau anak kecil untuk

mengukur jumlah asam pada

tinja. Laktosa yang tdk tercerna

memproduksi asam laktat dan

fatty acid yang dapat dideteksi di

dalam sampel tinja. Glukosa juga

bisa muncul didalam tinja sgb

hasil laktosa yang tidak tercerna.

Bayi tetap diberikan ASI. Sebelum

menyusui, ibu meneteskan 4 tetes lactaid

(cairan laktase komersial ke mulut bayi)

agar ASI dapat dipecah menjadi glukosa

7

Page 8: Fix Laporan Week 9

dan galaktosa

Ibu dapat memompa ASI dan

meneteskannya dengan 4 tetes lactaid

kemudian membiarkan enzim tersebut

bekerja selama 24 jam dikulkas, dan

kemudian ASI tersebut dapat dikonsumsi

bayi setelah diarenya reda.

Sumber:

Siregar, Sjawitri P. 2001. Alergi Makanan pada Bayi dan Anak. Sari pediatri vol 3 no.3:168-174.

Yohmi, Elizabeth; et all. 2001. Intoleransi Laktosa pada Anak dengan Nyeri Perut Berulang. Sari pediatri. Vol 2. no 4:198-204.

BPOM RI. 2008. Kenali Intoleransi Laktosa Lebih Lanjut. InfoPOM vol 9 no. 1:1-11 DCD. 2006. Cow’s milk allergy. A N I N T E R P R E T I V E R E V I E W O F R E C E N T N U T R I

T I O N R E S E A R C H. Vol 77. No 3 Joneja, janice M. 2004. Lactose intolerance. Factsheet: Vickerstaff health service

2. Bagaimana patofisiologi dan sign symptom dari alergi susu sapi beserta zat alergennya?

Patofisiologi:

Penjelasan:

8

Alergen (makanan-protein) diingesti sampai di usus

Di kenali oleh APC (Aintigen Presenting Cells)

Mengekspresikan pada sel T limfosit secara langsung/melalui sitokinin

Fase akut sel T helper (Th2) memproduksi sitokinin (IL4 dan IL3)

Sel T tersensitisasi merangsang sel B

Menghasilkan Antibodi IgE

IgE terbentuk secara berlebihan

IgE mengikat/menempel pada reseptor di sel mast di jaringan dan basofil di aliran darah

Menghasilkan mediator (ex. histamin)

Bermanifestasi dan menimbulkan alergi(ex. pernapasan→asma, kulit→ruam,

pencernaan→muntah)

Page 9: Fix Laporan Week 9

Makanan yang mengandung alergen dikonsumsi kemudian alergen diingesti sampai di usus.

Antigen yang dikenali oleh APC (Antigen Presenting Cells) mengekspresikan pada sel T limfosit

secara langsung atau melalui sitokinin. Kemudian pada fase akut, sel T helper (Th2) memproduksi

sitokinin IL4 IL3 atau sel T tersensitisasi dan merangsang sel B limfosit, keduanya menghasilkan

antibody utamanya IgE yang menyebabkan IgE terbentuk secara berlebihan. Kemudian IgE

mengikat/menempel pada reseptor di sel mast dalam jaringan dan di sel basofil dalam aliran

darah dan menghasilkan mediator (histamin). Histamin yang berlebihan akan bermanifestasi dan

menimbulkan alergi. Alergi muncul sesuai dengan alergen dan taerget organnya (di saluran

pernafasan menjadi asma, kulit jadi ruam, pencernaan jadi muntah). (Berdenier. 2008)

Zat Alergen dari Susu Sapi:

Kasein, alfa S1 kasein, alfa S2 kasein, beta kasein, beta lakto globulin, alfa laktalbumin, BSA (bovin

serum albumin) (Schoouten. 2009)

Sign-Symptom:

Beberapa tanda dan gejala yang dialami oleh seseorang yang mengalami alergi susu sapi adalah:

- Mata berair dan sering belekan

- Sering kencing dan nyeri pada saat kencing

- Rewel

- Lidah berwarna putih

- Sesak napas

Terdapat pula tanda dan gejala berdasarkan kecepatan reaksi alergi menurut Caffarelli, et.al

(2010) yaitu:

Immediate reaction Late reaction

Anaphylaxis (reaksi yang ditimbulkan oleh alergi)

Urtikaria akut (gatal-gatal dikulit)

Angioedema akut (bentol-bentol)

Wheezing (mengi)

Rhinitis (radang selaput hidung)

Batuk kering

Muntah

Laryngeal oedema (bengkak di laring)

Asma akut

Atopik dermatitis (ruam akut)

Diare kronis

IDA (iron defisiensi anemia)

Refluks

Konstipasi

Kronik vomiting

Poor growth

Protein losing enteropathy dengan

hipoalbuminemia

Enterocolitis syndrome (inflamasi di

sal pencernaan)

9

Page 10: Fix Laporan Week 9

Sumber:

Berdenier, Carolyn D et al. 2008. Handbook of Nutrition and Food Second Edition. London-New York : CRC Press

Caffarelli et al. 2010. Cow’s Milk Protein Allergy in Children : A Practical Guide. Italian Journal of Pediatric, 36:5

Schouten, Bastiaan. 2009. Cow’s Milk Allergy Immune Modulation by Dietary Intervention. The Netherlands: GVO

3. Apa saja tes alergi makanan (jenis dan penjelasan secara umum)?

1 Skin Prick test Memasukkan sejumlah kecilalergen ke epidermiskemudian berikatan dengan IgE yang melekat dipermukaan sel mast yang akan mengeluarkan berbagai mediator yang menyebabkan induransi yang dapat diukur (Christanto,2011)

2 Tes temple / Pacth test Mendeteksi reaksi elergi fase lambat yang diperantaraioleh IgE dan reaksi tipe IV (Christanto,2011)

3 Uji IgE spesific Mengevaluasi alergi makanan yang diperantarai IgE (Christanto,2011)

4 Modifikasi tes cubit kulit

Menggunakan alat beberapa jarum yg lebih panjang sehingga lebih banyak antigen kedalam dermis seperti tes intra dermal, tesnya dilaukan dalam keadaan bebeas obat anihistamin , beta blocker dan anti depresan trisiklik (Christanto,2011)

5 Blood Test Dicek dari IGE spesifik (jumlah) dikenal RAST

6 IgG blood test Blood test tetapi yang dilihat IgG darah

7 Kinesiology testing Dengan pengujian otot, keseimbangan energy dalam tubuh dari pengujuian ototnya. cara: klien memegang makanan lalu dilihat respon ototnya

8 Hair analysis Cek laboratorium. dibandingkan dengan lainnya,mengidentifikasi hipersensitiitas makanan

9 Leucocytotoxic/citotoxic test

Diambil sel darah putih,dicampur dengan makanan

10 DBPCFC Double Blind Placebo Controlled Food Challenge. Alergen disembunyikan dan diberikan secara oral kepada pasien dan dimonitor hasilnya (Gold Standart) (Krause, 2008)

11 Doble blind placebo control cow’s milk challenge

Diberi placebo,yang diisi cairan hidrolisa dan cairan lain yang berisi formula susu sapid an dicampur dengan susu hidrolisadiberikan untuk bayi yang terdiagnosis susu sapi di rawat inap (munasir,2011)

10

Page 11: Fix Laporan Week 9

Sumber:

Christanto, Anton dan Tedjo Oedono. 2011. Uji Diagnostik Alergi Makanan Mahan and Escott-Stump. 2008. Krause’s Food and Nutrition Therapy Edition 12 Munasir, Zakiudin, et al. 2011. Alergi Susu Sapi

4. Bagaimana status gizi anak Caesar?Berdasarkan data pasien, diketahui bahwa:

Jenis kelamin: Laki-laki

Umur: 5 bulan

PB: 64 CM

Dengan menggunakan software WHO Antro versi 3.2.2 didapatkan hasil:

- IMT: 17,1

- BB/PB: Z score -0.04 → normal

- BB/U: Z-score -0,65 normal

- PB/U : Z score -0,92 normal

- BMI/U : Z score -0,14 normal

Berdasarkan interpretasi dari data BB/PB, BB/U, PB/U, dan BMI/U dapat simpulkan bahwa status

gizi An Caesar adalah normal.

Sumber:

Software WHO Antro versi 3.2.2

5. Bagaimana diagnosa gizi yang tepat untuk an caesar (PES)?

PROBLEM ETIOLOGY SIGN-SYMPTOM

Pemilihan bahan makanan yang tidak tepat (NB-1.7)

Disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan taradisi keluarga

Pemberian makanan prelakteal dan lotek pada usia 4 bln serta pemberian susu formula dan LLM

Gangguan metabolik zat gizi (NC-2.1)

Dihubungkan oleh alergi susu sapi dengan konsumsi susu formula pada usia 4 bln

Munculnya ruam dan muntah-muntah

Sumber: International Dietetics and Nutrition Terminology (IDNT) Reference Manual First Edition.

2008

6. Apa saja fase-fase makanan peralihan serta syarat dan karakteristiknya? (ditambahkan dengan

range umur)

11

Page 12: Fix Laporan Week 9

Usia (bln)

Energy yang dibutuhkan sbg tambahan asi

Texture/Feeding Frekuensi Jumlah rata2 makanan yang biasa dimakan/ x

6-8 200kkal/hr Mulai dengan bubur kental, makanan yang dihaluskanASI, nasi, bubur,buah, sayur dilumat

2-3x/hr, tergantung nafsu makan anak, 1-2x snack

2-3x sdm/mkn, tingkatkan bertahan sampai ½ cangkir (250ml)

9-11 300 kkal/hr Makanan yang dicincang halus/dihaluskan, dan makanan yang dapat diambil sendirioleh bayi,ASI, Makanan lembek, mudah dicincang, ditelan, makanan selingan yang dapat dipegang anak diberikan diantara waktu makan lengkap

3-4x/hr, tergantung nafsu makan anak, 1-2x snack

½ cangkir/mangkok(250ml)

12-23

12-24

550 kkal/hr Makanankeluarga, dicincang/dihaluskan bila perlu

ASI

3-4x/hr, ttg nafsu makan anak, 1-2x snack

Teruskan pemberian ASI

¾- 1 cangkir/mangkok(IADI, 2009)1ptg kcl ikan/daging/ayam/telur1ptg kcl tempe/tahu/1 sdt kacang2an1 gls sayur1 ptg buah½ gls bubur/ 1 ptg kue

(IDAI. 2009)

Syarat :

1. Tidak ada penambahan garam, gula, margarin, dan mentega.2. Bahan makanan yang akan digunakan harus direbus atau dikukus dahulu dengan sedikit air3. Pemberian bubur bayi dilarutkan dengan ASI atau susu formula namu tidak boleh terlalu sering.4. Diberikan pure sayuran, buah, daging ikan ayam saat usia 6-8 bln (Krause. 2011)5. Dilanjutkan dengan pure buah

12

Page 13: Fix Laporan Week 9

6. Diperkenalkan dengan pure daging ayam, sapi, atau ikan (department of HealthWestern Autralia. 2012)

7. Tidak boleh diberikan madu karena dapat memberikan bakteri yang berbahaya8. Menggunakan sendok plastik bukan logam, agar tidak melukai mulut9. Pengenalan telur pemberiannya dicoba kuningnya terlebih dahulu, jika timbul gejala alergi maka

pemberian ditunda sampai anak usia 1 tahun, lalu pada usia 9 bulan buah yang disarankan yaitu pisang, jeruk, alpukat, apel, mangga harum manis, pepaya, melon

10. 7-8 bulan : sayur atau buah-buahan yang dijus11. > 8 bulan : sudah boleh ikan dan daging12. Susu formula lebih baik tetapi tidak terlalu sering diberikan saat umur 6 bln daripada susu sapi

murni

Sumber :

IDAI. 2009. Pedoman pelayanan medis. http://idai.or.id/downloads/PPM/Buku-PPM.pdf.

Diakses pada tanggal 17 November 2012. Pukul 16.43

7. Bagaimana makanan peralihan yang tepat bagi an caesar?

1. Pada ibu bayi hendaknya mengkonsumsi susu sapi selama 2 mingg, apakah ada pengaruh thd

anak atau tidak

2. Pada anak diberikan susu sapi namun dengan formula yang terhidrolisa

3. Jika masih ada gejala maka bayi diberikan formula susu kedelai

Keterangan : ke 3 hal diatas harus dengan pengawasan tim medis

(Thomthom. 2013)

Usia 0-6 bulan : ASI eksklusif

Usia 6-8 bulan : Mulai dengan bubur kental atau makanan yang dihaluskan

Usia 9-11 bulan : Makanan yang dicincang halus/dihaluskan, dan makanan yang dapat diambil

sendiri oleh bayi

Usia 12-23 bulan : makanan keluarga, dicincang/dihaluskan bila perlu

Sumber :

Thomton, Sue. 2012. Prescribing Guidelines of Infants Formula for Infants with Cow’s Milk

Protein Allergy. NHS Foundation Trust

8. Makanan yang seperti apa yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan untuk an caesar?

Jenismakanan Dianjurkan Tidakdianjurkan

Roti danserealia Dipanggang, roti dansereal yang Roti yang dibuatdengansusu, contoh :

13

Page 14: Fix Laporan Week 9

tidakmengandungsusu muffin, pancake, biscuit

Kentangdanpatilainnya Kentang, nasi, atau pasta yang disiapkantanpasusu

Kentang, nasi, atau pasta dengansusu : creamed, scalloped potatoes, instant potatoes, macaroni and cheese

Sayuran Semuasayuran – segar, beku, kaleng Sayuran yang disiapkandengansusu, keju, ataumentega : creamed, scalloped

Buah Semuabuah – segar, beku, kaleng Buahdengansusu, cream, ataumentega

Susudanolahannya Susukedelai, calcium fortified soy and rice milk, soy cheese and yoghurt, hydrolyzed protein formulas

Semuajenissususapi, bubuk, evaporasi, kondensasi, cream, eskrim, yoghurt, keju, susukambing, suplemenberbasissususapi

Dagingdanpenggantidaging Daging, ungags, kalkun, ikan, kambing/domba, babi, kacang, selaikacang, tofu, plain eggs

Yang diisiapkandengansusu/produksusu : meatloaf, hotdogs, scrambled egg

Dessert danpermen Hard candy, permendan dessert tanpasusu, sorbet, esbuah

Permendengansusu, caramel, susucoklat, nougats, fondants, cake, pastries, cream pies, eskrim, ice milk, pudding, donat

Lemakdanminyak Minyakkedelai, minyakjagung, minyakkelapa, minyaksayur, olive oil, peanut oil, mayonaise

Cream, mentega, margarin, creamer

Bumbudanpenyedap Garam, rempah, kecap, saus, mustard

Sauskeju, hollandaise, white sauce,alfredo, butter-flavored syrup

(PFEL, 2009)

Sumber:

PFEL. 2009. Diet for Milk-Protein Allergy. Children’s Health Care of Atlanta

9. Bagaimana tindakan pencegahan dan pengobatan (makanan) agar tidak terjadi kekambuhan

alergi?

Tindakan Pencegahan Step 1. ASI tetapdiberikan dan ibu mengkonsumsi suplementasi kalsium

selama 2 minggu Step 2. Pemberian susu Bottlefeeding Extensively Hydrolysed Formula (EHF).

Pemberian diberikan untuk masa percobaan atau trial selama 2 minggu, bila bayi menolak maka lanjut step 3

Step 3. Bottlefeeding Diberi amino acid base formula (AAF) Step 4. Bottlefeeding Diberi soya formula (susu kedelai)

14

Page 15: Fix Laporan Week 9

Tidak boleh digunakan oleh bayi< 5 bulan dalam beberapa kasus. Tetapi bilaEHF dan AAF tidak dapat diberikan maka susu kedelai bisa diberikan (NHS, 2012)

Menggunakan food immunotherapy vaccine Membaca label makanan pada makanan kemasan yang dibeli Menjalani diet eliminasi sesuai dengan alergi makanan yang diderita Menghindari makanan penyebab alergi

(Krause’s, 2008)

Tindakan Pengobatan: Penggunaan anti histamine Menggunakan auto injector device yang berisi epineprin sehingga bila sewaktu-

waktu terjadi alergi maka langsung dilakukan injeksi sendiri(NIAID, 2012)

Sumber: NHS Tees. 2012. Prescribing Guidelines For Lactose Intolerance and Cow’s Milk Protein

Allergy Mahan and Escott-Stump. 2008. Krause’s Food and Nutrition Therapy Edition 12 NIAID. 2012. Food Allergy: An Overview U.S. Departement of Health and Human

Service: National Institute of Health

10. Bagaimana rencana monev terkait kasus pasien?Rencana monitoring dan evaluasi yang bisa dilakukan mengacu pada sign/symptom yang sudah ditetapkan dalam diagnose gizi. Rencana monitoring dan evaluasi bisa dilakukan berdasarkan 2 sasaran, yaitu:

Bayi : Berdasarkan sign/symptom yang muncul di tubuh si bayi Ibu : Ada tidaknya peningkatan pengetahuan ibu, bisa dilihat menggunakan

metode pre test dan post test tak tertulis (wawancara), kuisioner sederhana, serta pola makan anak setelahdiberikan suatu intervensi. Intervensi yang diberikan berupa konseling dan materinya meliputi: pentingnya ASI eksklusif, makanan peralihan (cara peralihan, fase-fase makanan peralihan), tindakan pencegahan dan pengobatan, pengertian alergi (patofisiologis, sign/symptom)

(IDNT, 2008)

Sumber: International Dietatic and Nutrition Terminology (IDNT) References Manual First

Edition, 2008.

15

Page 16: Fix Laporan Week 9

BAB IIKESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN

1. Patofisiologis dari alergi makanan bisa diperantarai dengan IgE atau tanpa IgE

2. Terdapat perbedaan yang mendasar antara lactose intolerance dengan alergi susu sapi.

Penanganannya pun disesuaikan dengan geja la yang ditimbulkan.

3. Fase makanan peralihan dumulai dari ASI (0-6) bulan, kemudian dilanjutkan dengan bubur atau pure

(6-8) bulan, dimulai dari pure sayur, buah dan selanjutnya pure dari protein hewani yaitu daging,

ayam, atau ikan.

4. Ada banyak tes yang bisa dilakukan untuk tes alergi, salah satunya yang direkomendasikan adalah tes

cukit kulit, Double Blind Placebo Controlled Food Challeng (Gold standart)

5. Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan pada pasien dengan alergi susu sapi sangat beragam,

salah satunya dari jenis biskuit yang mengandung susu sapi (serealia) selain itu juga dari golongan

buah-buahan, sayur-sayuran, minyak, protein hewani, protein nabati, serta dessert.

6. Pencegahan dan pengobatan untuk pasien alergi susu sapi adalah dengan cara penggunaan

antihistamin, melakukan diet eliminasi sesuai dengan alergen yang diderita, serta membaca label

makanan dan menghindari makanan yang perlu dihindari sesuai dengan alergen yang diderita.

REKOMENDASI

Makanan prelakteal tidak seharusnya diberikan kepada bayi dengan usia 5 bulan. ASI tetap diberikan dalam

masa pengobatan dan pencegahan sampai bayi berumur 6 bulan atau lebih. Makanan peralihan harus

diberikan sesuai dengan fase-fasenya. Selanjutnya dalam kasus alergi juga perlu diperhatikan makanan yang

seharusnya dihindari serta yang seharusnya dikonsumsi. Dalam penanganan alergi susu sapi perlu diperhatikan

secara seksama dikarenakan gejala yang ditimbulkan serupa dengan kejadian lactose intolerance.

16

Page 17: Fix Laporan Week 9

Daftar Pustaka

Berdenier, Carolyn D et al. 2008. Handbook of Nutrition and Food Second Edition. London-New York : CRC Press

BPOM RI. 2008. Kenali Intoleransi Laktosa Lebih Lanjut. InfoPOM vol 9 no. 1:1-11

Caffarelli et al. 2010. Cow’s Milk Protein Allergy in Children : A Practical Guide. Italian Journal of Pediatric, 36:5

Carling, Anna. 2012. Food Fact Sheet. The British Dietetic Association

Child and Adolescent Health Service. Department of Health. 2011. Baby’s First Foods. Government of Western Australia

Christanto, Anton dan Tedjo Oedono. 2011. Uji Diagnostik Alergi Makanan

DCD. 2006. Cow’s milk allergy. A N I N T E R P R E T I V E R E V I E W O F R E C E N T N U T R I T I O N R E S E A R C H. Vol 77. No 3

Hernawati. 2008. Pemberian Makanan Pralakteal. www.library.upnvj.ac.id/pdf/4s1kesmas/207313035/BAB%20II.pdf

IDAI. 2009. Pedoman pelayanan medis. http://idai.or.id/downloads/PPM/Buku-PPM.pdf. Diakses pada tanggal 17 November 2012. Pukul 16.43

Judarwanto, Widodo. 2005. Alergi Makanan, Diet dan Autisme

Kemenkes RI. 2011. Makanan Sehat Untuk Bayi

Khanal, Vishnu, Mandira Adhikari, Kay Sauer, et al. 2013. Factor Assosiated With Introduction of Prelacteal Feed 5 in Nepal : Findings from The Nepal Demographic and Health Survey 2011. International Breast Feeding Journal. Biomedik Central

Mahan and Escott-Stump. 2008. Krause’s Food and Nutrition Therapy Edition 12

Mc Bean, Lois D. 2006. Cow’s Milk Allergy Versus Lactose Intolerance. Dairy Council Digest : Vol 7

Munasir, Zakiudin, et al. 2011. Alergi Susu Sapi

NHS Tees. 2012. Prescribing Guideline for Lactose Intolerance and Cow’s Milk Protein and Allergy

NIAID. 2012. Food Allergy: An Overview U.S. Departement of Health and Human Services : National Institutes of Health

PFEL. 2009. Diet for Milk-Protein Allergy. Children’s Health Care of Atlanta

Schouten, Bastiaan. 2009. Cow’s Milk Allergy Immune Modulation by Dietary Intervention. The Netherlands: GVO

Sinuhaji, Atan Baas. 2006. Intoleransi Laktosa. Departemen IKA FK USU

Siregar, Sjawitri P. 2001. Alergi Makanan pada Bayi dan Anak. Sari pediatri vol 3 no.3:168-174.

Software WHO antro versi 3.2.217

Page 18: Fix Laporan Week 9

Thomton, Sue. 2012. Prescribing Guidelines of Infants Formula for Infants with Cow’s Milk Protein Allergy. NHS Foundation Trust

Wulandari, Melli. 2011. Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Makanan Prelakteal Pada Bayi Baru Lahir Di Desa Supat Timur Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan Tahun 2011. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Wyeth, John et al. 2007. Lactose Intolerance . BPJ Issue 9. www.bpac.org.nz

Yohmi, Elizabeth; et all. 2001. Intoleransi Laktosa pada Anak dengan Nyeri Perut Berulang. Sari

pediatri. Vol 2. no 4:198-204.

18

Page 19: Fix Laporan Week 9

TIM PENYUSUN

A. Ketua

Rina Dwi A 105070307111008

B. Sekretaris

Elma Imansari 115070307111004

Ratih Indah S 115070301111006

C. Anggota

Anneke Wulansari 115070301111005

Eka Pratiwi 115070301111023

Gita Rafidah 115070307111010

Irma Faradila 115070300111014

Lani Aristia 115070306111001

Mareti Mufidah Hajri 115070300111027

Glaveria Galuh 115070301111009

Yeniar Alifa 115070307111014

Yulia Aprilyani 115070300111005

Kalina Ratna Dewi 115070300111008

Rizti Medisa 115070300111011

D. Fasilitator

Olivia Anggraeni

E. Proses diskusi

1. Kemampuan fasilitator dalam memfasilitasi

Fasilitator

Fasilitator membantu jalannya proses PBL dengan mengarahkan mahasiswa menuju arah bahasan yang

sesuai dengan kompetensi apabila dirasa jalannya diskusi mulai keluar dari topik yang seharusnya. Selain

itu fasil juga memancing mahasiswa agar mampu menemukan tujuan pembelajaran yang belum muncul di

Learning Objectives.

2. Kompetensi/ hasil belajar yang dicapai oleh anggota diskusi

Mahasiswa mampu mengembangkan dan mengimplementasikan rencana pemberian nutrisi pada pasien

khususnya makanan transisi dariparenteral nutrition sampai pada oral nutrition

19