diagram alir proses produksi bumbu garam bawang …

DIAGRAM ALIR PROSES PRODUKSI BUMBU GARAM BAWANG MERAH DAN BAWANG PUTIH

CV. NATURAL BALI KULKUL

Disetujui Oleh:

(I Wayan Nada)

GARAM BAHAN BAKU

1. Air bersih

Tangki larutan garam

Tangki 1

Pengendapan

Rumah kaca Larutan jernih Endapan

KRISTALISASI Pembuangan akhir

PANEN GARAM KRISTAL BASAH

MASUK RUMAH KACA

GARAM KRISTAL KERING

PENGAYAKAN

(<1,5 mm) (>1,5 mm)

PENGGILINGAN GARAM KASAR FINE GRAIN

2.

PENJEMURAN

Penambahan irisan

Bawang Merah dan

Putih Kering

Paking

PENGGUDANGAN

DIAGRAM ALIR PROSES PRODUKSI BUMBU GARAM BAWANG MERAH


Disetujui Oleh:

(I Wayan Nada)

GARAM BAHAN BAKU

1. Air bersih


Tangki 1

Pengendapan




MASUK RUMAH KACA


PENGAYAKAN

(<1,5 mm) (>1,5 mm)


2.

PENJEMURAN

Penambahan irisan

Bawang Merah Kering Paking

PENGGUDANGAN

DIAGRAM ALIR PROSES PRODUKSI BUMBU GARAM BAWANG PUTIH


Disetujui Oleh:

(I Wayan Nada)

Endapan

GARAM BAHAN BAKU

1. Air bersih


Tangki 1

Pengendapan

Rumah kaca Larutan jernih



MASUK RUMAH KACA


PENGAYAKAN

(<1,5 mm) (>1,5 mm)


2.

PENJEMURAN

Penambahan irisan

Bawang Putih Kering Paking

PENGGUDANGAN

DIAGRAM ALIR PROSES PRODUKSI BUMBU GARAM CABAI


Disetujui Oleh:

(I Wayan Nada)

2.

GARAM BAHAN BAKU

1. Air bersih


Tangki 1

Pengendapan




MASUK RUMAH KACA


PENGAYAKAN

(<1,5 mm) (>1,5 mm)


PENJEMURAN

Penambahan irisan

cabai kering Paking

PENGGUDANGAN

DIAGRAM ALIR PROSES PRODUKSI

KETERANGAN:

TITIK 1. Uji kandungan NaCl

Titik 2. Uji kandungan NaCl dan Iodium

GARAM BAHAN BAKU


Tangki 1

Pengendapan

KRISTALISASI


PENGAYAKAN

(<1,5 mm)

Air bersih

Endapan Larutan jernih

Pembuangan akhir

Rumah kaca


MASUK RUMAH KACA

1.

(>1,5 mm)

FINE GRAIN GARAM KASAR PENGGILINGAN

IODISASI PENJEMURAN

GARAM KONSUMSI BERYODIUM

IODISASI

PENGEMASAN

2.

PENGGUDANGAN

TTD

I wayan Nada

FM-HRD-03-02

0/1

Chek list Hama Serangga dan Tikus

NO TGL HAMA SERANGGA HAMA TIKUS Penggantian Umpan ttd

petugas ADA TIDAK 1 2 3 4 5 6 7 8 SUDAH BELUM


Jln. Raya Jumpai, Dsn. Kangin, Ds. Jumpai Klungkung,

Bali, Indonesia (08113861363)

6

SOP-HRD-03-03

SOP Higiene Sanitasi Personil

1. Bagian yang bertanggung jawab sepenuhnya bagian HRD;

2. Karyawan datang sesuai waktu yang sudah disepakati;

3. Masuk pada ruang ganti dan simpan perlengkapan yang tidak digunakan dalam proses

produksi pada loker karyawan;

4. Karyawan sebelum memulai aktivitas diwajibkan mencuci tangan ataupun

membersihkan diri pada tempat yang sudah disediakan

5. Melepaskan semua perhiasan ketika memulai aktivitas kerja;

6. Menutup rambut dengan topi atau sebagainya, menggunakan sarung tangan, celemek

ataupun setiap karyawan menggunakan perlengkapan sesuai bidangnya dan sesuai

ketentuan yang sudah disepakati;

7. Kelengkapan karyawan diwajibkan dibersihkan dua kali dalam satu bulan;

8. Bagian HRD mengisi form check list sanitasi hygiene personil;

Penanggung jawab disetujui,

(HRD) (directur)




7

FM-HRD-03-02

0/1

Chek list hygiene karyawan

Nama

KONDISI TTD

Personil No /tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Keterangan : beri tanda centang pada salah satu kolom

1. Sarung tangan 6. Cuci tangan masuk ruangan

2. Celemek 7. Tanpa Aksesoris

3. Tutup rambut 8. Cuci tangan setiap keluar toilet

4. Alas kaki untuk kerja 9. Kondisi sehat.

5. Masker




CV. Natural Bali Kulkul, Jalan Raya Jumpai, Banjar Kangin, Desa Pekraman Jumpai, Klungkung, Bali -

Indonesia 80716 email : [email protected], Phone. +6281 13861363/ +6281 999389159

FM-HRD-03-02

0/1

Chek list proses produksi

Proses dan lot

KONDISI

TTD Personil

No

tgl 1 2 3 4 5 6 7

8

Keterangan :

Sudah melalui tahap

1. SOP Penerimaan 6. SOP Sortasi Garam

2. SOP masuk gudang bahan baku 7. SOP Iodisasi

3. SOP Pelarutan Garam 8. SOP Paking Masuk Gudang produk Jadi

4. SOP penaburan kerumah kaca

5. SOP Panen Garam




FM-HRD-03-03

0/1

SOP RETURN PODUK

Denpasar 1

March 2019

Prepared By, Approved By,

Ni Putu Ayu Wilasmini

International Sales Manager Direktur

Customer Info to Sales there

is reject product

Sales asking to customer the

invoice and lot no. reference

Sales create customer

complaint form

Customer Complaint Form

send to QA for investigation

3 days should be there is

feedback from QA

Sales Info to the customer

and filling it




8

SOP-HRD-01-01

SOP Higiene Alat Produksi

1. Bagian QC penanggung jawab pada kebersihan barang peralatan;

2. Alat dalam kegiatan produksi diharuskan semua berstandar SNI ( baik itu kontener,

sendok skop dan alat dalam proses produksi lainnya)

3. Membuat daftar pemeriksaan (cek list) kebersihan alat;

4. Peralatan harus tetap berada pada tempat yang sudah ditetapkan awal, alat yang berada

didalam ruangan tidak boleh dibawa ke ruang terbuka;

5. Setiap selesai menggunakan alat produksi ketika selesai digunakan harus dalam kondisi

bersih atau dibersihkan sesuai sop penyucihamaan alat produksi;

6. Daftar alat yang sudah tidak layak digunakan selalu di data dan di serahkan kebagian

gudang. Peralatan yang tidak layak diwajibkan untuk di buang atau jangan berada dalam

areal pabrik. Pendataan dilakukan setiap 2 minggu sekali dari awal bulan;

7. Setiap karyawan harus selalu menjaga kebersihan alat produksi;

8. Setiap akhir bulan pelaporan kondisi peralatan ataupun jumlah peralatan pada form yang

disediakan diserahkan ke bagian gudang.

Penanggung jawab

(BAGIAN QC)




9

Intruksi Kerja Penyucihamaan Alat Ruang Produksi

1. Dalam menjaga kualitas mutu produk hygiene alat produksi harus selalu di control;

2. Bagian qc selalu mengontrol kondisi alat produksi dalam kondisi baik;

3. Alat produksi yang digunakan dalam ruang produksi setiap selesai digunakan dicuci

hingga bersih;

4. Pembersihan alat dilakukan di tempat cuci dalam ruangan;

5. Tidak boleh dibersihkan keluar ruangan atau ruang terbuka;

6. Pertama alat produksi dicuci menggunakan pembersih sabun yang digunakan untuk

pembersih alat konsumsi;

7. Kedua, bilas seperti biasa menggunakan air biasa, lalu dibilas keduan dengan air hangat;

8. Kemudian disemprotkan alcohol dan di lap kering menggunakan tisu atau lap yang sudah

disediakan;

9. Alat produksi ditempatkan pada tempat perabotan yang dalam konisi selalu bersih;

10. Tutup rapat ruang simpan setiap keluar atau masuk ruang tersebut;

11. Bagian terakhir qc selalu mendata peralatan setiap selesai jam kerja;

12. Untuk pendataan barang yang rusak dilakukan setiap 2 minggu sekali;

13. Pada pengisian form hygiene alat produksi jiak terjadi kekurangan atau alat yang rusak

segera diganti dengan selang waktu maksimal 2 hari

a. Apabila alat baik, maka peralatan masih bisa digunakan sepenuhnya;

b. Apabila alat cukup baik, maka peralatan digunakan secara hatihati dan segera

siapkan cadangan alat;

c. Apabila tidak baik maka, perlatan jangan digunakan dan segera dimusnahkan.




10

Cek List Higiene alat produksi

Nama alat

KONDISI

TTD Personil No tgl 1 2

3 4 5

Keterangan: centang salah satu pada nomer yg tersedia

1. Sudah dibersihkan

2. Belum dibersihkan

3. Baik

4. Cukup

5. Tidak baik






IK-QC-01-03

INSTRUKSI KERJA

PENETAPAN KADAR NaCl PADA GARAM KONSUMSI

1. Petugas Lab. menyiapkan pereaksi dan alat yang dibutuhkan dalam proses uji garam

setiap setelah produksi

2. Petugas lab melakukan cara kerja proses uji dengan metode yang sudah ditetapkan,

meliputi:

- Menimbang sampel dengan teliti 0,10-0,15 gr yang diuji dan masukan ke dalam

erlenneyer 250 ml.

- Larutkan dengan 50 ml air suling/air aquadest

- Tambahkan 10 tetes K2CrO4 5% goyang sampai terlarut

- Persiapkan buret, masukkan larutan Perak Nitrat AgNo3 0,1 N kedalam buret

- Titrasi menggunakan larutan Perak Nitrat AgNo3 0,1 N hingga warna kuning

hingga warna menjadi merah bata.

- Catat ml dari larutan AgNo3 0,1 N yang digunakan.

- Hitung kadar NaCl asal (%) dengan rumus yang sudah ditetapkan

Kadar NaCl bahan asal (%) = ��

�

3. Laporkan hasil uji kandungan persentase NaCl kepada directur

4. Berikan kesimpulan tentang persentase kadar NaCl tentang layak atau tidaknya garam

yang telah diuji.






IK-QC-01-02

INSTRUKSI KERJA

PENETAPAN KADAR YODIUM PADA GARAM KONSUMSI

5. Petugas Lab. menyiapkan pereaksi dan alat yang dibutuhkan dalam proses uji garam

setiap setelah produksi

6. Petugas lab melakukan cara kerja proses uji dengan metode yang sudah ditetapkan,

meliputi:

- Menimbang sampel dengan teliti 10 gr yang diuji dan masukan ke dalam

erlenneyer 250 ml ndan Larutkan dengan 50 ml air suling/air aquadest

- Tambahkan 2 ml H2SO4 2N dan 5 ml larutan KI 10%, kemudian letakkan pada

tempat gelap selama 10 menit, untuk mencapai reaksi yang optimal.

- Persiapkan buret, masukkan larutan Na2S2O3.5H2O 0,005N kedalam buret

- Titrasi menggunakan larutan Na2S2O3.5H2O 0,005N hingga warna kuning hilang

- Tambahkan 2 ml indicator amilum dan lanjutkan titrasi hingga ada perubahan

warna biru gelap menjadi tidak berwarna

- Catat ml dari larutan Na2S2O3.5H2O 0,005N yang digunakan.

- Hitung kadar KIO3 ml dengan rumus yang sudah ditetapkan

Kadar KIOP3 (ppm) = ��

�

7. Laporkan hasil uji kandungan KIO3 kepada directur

8. Berikan kesimpulan tentang persentase kadar KIO3 tentang layak atau tidaknya dapat

dikonsumsi garam yang telah diuji.






IK-PRD-01-05

INTRUKSI KERJA PENAMBAHAN IODIUM

1. Larutan garam yang telah menjadi garam setelah penjemuran pertama dipilih sesuai

tingkat kekeringan yang diinginkan dengan pemilihan secara visual;

2. Siapkan zat iodium sesuai dengan rencana jumlah produksi yang akan dibuat;

3. Butiran garam dicampurkan dengan zat iodium sesuai takaran;

- Perbandingan garam denngan zat iodium digunakan perbandingan, misalkan 20 kg

garam jadi diberikan 1 g zat iodium;

- Campur sampai merata dan ditambahkan air secukupnya.

4. Campuran tersebut kemudian diaduk menggunkan mesin mixer selama kurang lebih

35 menit;

5. Garam yang sudah tercampur merata dengan iodium dijemur selama 3-4 jam

tergantung kondisi cuaca.






NBK/SOP/Pro/01/05

SOP Paking

1. Bagian yang bertanggung jawab sepenuhnya adalah bagian produksi dan dipantau oleh

bagian Quality Control;

2. Karyawan diwajibkan menggunakan kelengkapan kerja seperti; sarung tangan, penutup

rambut, celemek, sandal khusus ruang produksi dan kelengkapan lainnya;

3. Setiap akan masuk ruangan wajib mencuci tangan dan tetap dalam kondisi bersih;

4. Setiap akan mengambil kelengkapan paking diminta pada bagian gudang;

5. Selalu menjaga kebersihan untuk menjaga mutu produk yang akan dihasilkan;

.

Penanggung jawab

Kabag Produksi






NBK/IK/05/01

Intruksi Kerja Paking reatle 1000 dan 500 g

1. Bagian yang bertanggung jawab adalah bagian produksi

2. Bahan siap paking yang diambil selalu first in first out;

3. Pastikan produk yang diambil sudah mendapat konfirmasi dari bagian QC

4. Pastikan alat paking seperti; sekop kecil, timbangan, pouch, dalam kondisi baik dan

bersih;

5. Siapkan kemasan pouch 1 kg sesuai jumlah yang akan dibuat;

6. Siapkan pelindung kemasan sekunder (dus);

7. Masukkan produk ke dalam pouch menggunakan sekop kecil;

8. Timbang produk bersama pouch dengan ukuran tepat sesuai isi dan tidak boleh kurang

ataupun lebih;

9. Shield pouch agar lebih hygiene dan pastikan shield tidak merusak produk

10. Masukkan produk ke kemasan sekunder lalu tutup rapat;

11. Produk bisa masuk ke gudang produk jadi untuk siap dikirim;

12. Selalu mendata jumlah produksi Yng dihasilkan baik jumlah produk yang di paking,

pouch yang digunakan, box dus.

13. Segera laporkan kebagian gudang apabila ada kerusakan bahan penolong;

14. Selalu menjaga kualitas dan keselamatan kerja..

Penanggung jawab;

(KaBag Produksi)






NBK/IK/05/02

Intruksi Kerja Paking bulk 25 Kg


2. Bahan siap paking yang diambil selalu first in first out;

3. Pastikan produk yang diambil sudah mendapat konfirmasi dari bagian QC

4. Pastikan alat paking seperti; sekop kecil, timbangan, pouch, dalam kondisi baik dan

bersih;

5. Siapkan kemasan primer 25 kg sesuai jumlah yang akan dibuat;

6. Siapkan pelindung kemasan sekunder (dus);

7. Masukkan produk ke dalam kemasan primer menggunakan sekop kecil;

8. Timbang produk bersama pouch dengan ukuran tepat sesuai isi dan tidak boleh kurang

ataupun lebih;

9. Tutup dengan rapat kemasan menggunakan tali ties dan potong dengan rapi;

10. Masukkan produk ke kemasan sekunder lalu tutup rapat;

11. Produk bisa masuk ke gudang produk jadi untuk siap dikirim

12. Selalu mendata jumlah produksi yang dihasilkan baik jumlah produk yang di paking,

kemasan primer yang digunakan dan box dus.

13. Segera laporkan kebagian gudang apabila ada kerusakan bahan penolong;

14. Selalu menjaga kualitas dan keselamatan kerja..

Penanggung jawab;

(KaBag Produksi)






NBK/SOP/Pro/01/03

SOP Proses Panen Garam



2. Pemanenan dilakukan sesuai tingkat kekeringan produk;

3. Lakukan proses sesuai intruksi kerja yang sudah ditetapkan;

4. Harus selalu menjaga kebersihan untuk menjaga mutu produk yang akan dihasilkan;

5. Karwawan dalam proses ini wajib menggunakan kelengkapan kerja.

6. Panen menggunakan kontener yang tertutup;;

7. Produk siap masuk keruangan produksi;

8. Laporan tertulis selalu didata setiap proses panen dilakukan;

9. Selalu mengutamakan keselamatan kerja dan kualitas produk.

Penanggung jawab

Kabag Produksi






NBK/IK/Pro/03/01

Intruksi Kerja Proses Panen Garam

1. Bagian yang bertanggung jawab adalah bagian produksi;

2. Pemanenan dilakukan sesuai tingkat kekeringan produk;

3. Karyawan harus memakai kelengkapan kerja dalam menjaga kualitas hygiene produk;

4. Rumah kaca selalu dalam kondisi tertutup;

5. Tempat angkut/ kontener garam harus dalamm kondisi bersih;

6. Panen garam sesuai jenis garam;

7. Laporan tertulis harus didata update setiap melakukan proses panen;

8. Kontener garam yang sudah berisi garam panen siap dibawa ke ruang produksi;

9. Selalu mengutamakan keselamatan dan kualitas produk.

Penanggung jawab;

(KaBag Produksi)






NBK/SOP/Pro/01/01

SOP Pelarutan Garam



2. Bahan baku diambil sesuai kode produk first in first out;

3. Lakukan pelarutan sesuai intruksi kerja yang sudah ditetapkan;

4. Harus selalu menjaga kebersihan untuk menjaga mutu produk yang akan dihasilkan;

5. Karwawan dalam proses ini wajib menggunakan kelengkapan kerja.

Penanggung jawab

Kabag Produksi






Intruksi Kerja Pelarutan Garam


2. Bahan baku yang diambil selalu first in first out

3. Pastikan alat produksi seperti; ember wadah pencampur, selang, gayung dalam

kondisi bersih

4. Pastikan tandone proses pengendapan dalam kondisi kosong dan sudah dibersihkan

5. Pastikan air PDAM tercukupi untuk melakukan proses pelarutan

6. Siapkan tempat/ kontener pelarutan garam dengan air PDAM

7. Dalam satu tandone berisi campuran larutan garam dengan perbandingan 300 kg

garam bahan baku ditambah 930 liter air PDAM;

8. Proses pelarutan garam dilakukan sebanyak 6 kali untuk satu tandone agar penuh;

9. Setelah garam sudah terlarut pada kontener pencampuran, larutan garam dipompa

dimasukkan kedalam tandone menggunakan mesin pompa;

10. Endapkan larutan garam pada tandone;

11. Untuk hasil yang maksimal pengendapan dilakukan selama 5-7 hari;

12. Setelah pengendapan larutan garam siap untuk proses masuk rumah kaca.

Penanggung jawab;

(KaBag Produksi)






SOP-HRD-01-01

SOP Pelatihan Karyawan

1. Bagian yang bertanggung jawab sepenuhnya adalah bagian HRD;

2. Menyusun rencana daftar pelatihan yang dilakukan dengan membuat form

permohonan pelatihan baik pelatihan untuk karyawan baru atau pelatihan untuk

pengembangan kompetensi karyawan;

3. Merekomendasikan karyawan yang akan dilatih dan menyusun daftar kehadiran

pelatihan, catatan pelatihan dan evaluasi pasca sudah mendapat pelatihan;

4. Memberikan dan arsip sertifikat atau tanda bahwa telah melakukan pelatihan

5. Dana pelatihan ditanggung perusahaan






Kode Dokumen : FM-HRD-02-01

PERMOHONAN PELATIHAN

Nomor : ............................. Kepada Yth. :

Lampiran : - CV. NATURAL BALI KULKUL

Perihal : Permohonan Pelatihan

KLUNGKUNG

........................................................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................

KLUNGKUNG, ...............

Menyetujui, Kepala Bagian HRD

Direktur

(..........................) (.........................)







DAFTAR HADIR PELATIHAN

Jenis Pelatihan :

Tanggal :

No.

Nama

Bagian

TTD

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

11 11

12 12

13 13

14 14

15 15

16 16

17 17

18 18

19 19

20 20







CATATAN PELATIHAN KARYAWAN

No.

Nama

Pelatihan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Jenis Pelatihan :

1. …………………………… 6. ………………………… 2. …………………………… 7. ………………………… 3. …………………………… 8. ………………………… 4. …………………………… 9. ………………………… 5. …………………………… 10. ………………………

Mengetahui, Dibuat oleh,

(Management Representative) (Kepala Bagian HRD)







EVALUASI HASIL PELATIHAN

Nama :

Bagian :

Pelatihan yang diikuti:

Dinyatakan telah Sangat baik Baik Cukup Kurang

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Klungkung, ………………

Management Representative, Kepala Bagian HRD,

(.............................) (.............................)






Kode Dokumen : FM-PUR-01-01

Standar Operasional Prosedur Pembelian

Proses pembelian bahan merupakan hal yang penting dalam suatu proses dalam

sebuah perusahaan. Pembelian dapat diartikan suatu kegiatan yang dilakukan dalam

memenuhi keperluan untuk tetap berlangsungnya kegiatan produksi pada sebuah perusahaan

baik untuk memenuhi bahan baku, bahan penolong dan bahan lainya yang diperlukan suatu

perusahaan.

Adapun tahapan yang dilakukan dalam pembelian pada CV. Natural Bali Kulkul adalah

sebagai berikut :

1. Permintaan dari masing masing departemen.

Tahap pertama dari bagian pembelian menerima permintaan barang yang dibutuhkan

oleh bagian divisi atau departemen yang lain. Bagian pembelian konfirmasi dengan

departemen terkait bahwa permintaan tersebut memang benar dibutuhkan.

2. Standar pembelian

Bagian pembelian memiliki supplier dengan 3 tempat dalam penawaran barang yang

akan dibeli. Bagian pembelian akan memilih dimana dari 3 tempat tersebut yang

memberikan harga termurah dengan kualitas yang sudah ditetapkan sebelumnya.

3. Menerbitkan PO

Peermintaan yang sudah ditetapkan, selanjutnya bagian pembelian menerbitkan

Purchase Order (PO) untuk produk yang diminta.

4. Minta persetujuan manajemen

PO yang sudah terbit lalu minta persetujuan pada manajemen

5. Pengajuan ke manajemen untuk melakukan pembayaran

6. arsip







PURCHASE ORDER

Kepada :

Nama Item :

Quantity :

Harga :

Pembayaran :

Alamat Penerima :

Alamat Kirim / :

Instruksi Pengiriman

Klungkung, Bag. Pembelian

(..........................)







PERMINTAAN PENGADAAN BARANG

Tgl. Nama Barang Kuantum Pemohon Keterangan






FM-HRD-01-05

0/1

SOP Pemeriksaan Karyawan

1. Bagian yang bertanggung jawab sepenuhnya adalah bagian HRD;

2. Memberikan BPJS tenaga kerja pada seluruh karyawan tetap oleh perusahaan;

3. Memberi saran agar selalu mengontrol kondisi kesehatan;

4. Kontrol diwajibkan dilakukan satu tahun sekali dengan menyertakan surat keterangan

sehat dengan parameter bebas penyakit kulit dan TBC;

5. Untuk pengotrolan dilakukan dengan mengisi form keterangan sehat yang telah

disediakan;

6. Hasil Kontrol yang didapat dari pihak rumah sakit atau bidang yg terkait wajib

diserahkan kebagian HRD;

7. Memberikan izin istirahat dalam proses penyembuhan karyawan dengan syarat surat

keterangan yang diberikan oleh pihak kesehatan.

8. Program pemeriksaan karyawan dilakukan sesuai ketentuan dan diwajibkan selalu

menyertakan surat keterangan sehat;

9. Karyawan diwajibkan memaksimalkan penggunaan bpjs ketenaga kerjaan yang

diberikan oleh perusahaan

10. Selalu mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja.

Penanggung Jawab

(HRD)






Form Kontrol Surat Keterangan Sehat

No Tanggal Nama Karyawan Surat Keterangan Sehat Dari Pihak

Kesehatan dengan parameter bebas

penyakit kulit dan TBC (centang)

TTD




22

SOP-QC-01-01

SOP Penerimaan Barang

1. Bagian Quality Control penanggung jawab pada penerimaan barang;

2. Barang dating yang diterima harus dikonfirmasi kepada bagian pembelian;

3. Membuat daftar pemeriksaan dan penerimaan barang datang;

4. Membuat mekanisme pemeriksaan dan penerimaan barang datang;

5. Memeriksa kemasan, kuantitas, spesifikasi, dan garansi / jaminan purna jual

barang dating yang diterima dari penyedia dan pastikan sudah sesuai dengan

Purchase Order);

6. Menyerahkan barang dating yang telah diterima dan telah diperiksa kepada

bagian gudang.

Penanggung jawab

(Quality Control)




23

IK-QC-05-01

Intruksi Kerja pemeriksaan Bahan Baku

1. Penanggung jawab pada pemeriksaan adalah bagian Quality Control

2. Siapkan form pengisian atau identifikasi standar bahan baku yang diterima

oleh CV Natural Bali Kulkul;

3. Isi form pemeriksaan sesuaikan dengan ketentuan yang sudah terdapat pada

form baik itu berat, cek kadar NaCl, dsb sesuai form;

4. Data pemeriksaan harus segera dilaporkan ke kepala Quality Control;

5. Jika bahan baku tidak lolos pada proses pemeriksaan bahan baku tersebut

dikembalikan kembali;

6. Jika bahan baku lolos syarat pemeriksaan langsung diserahkan ke bagian

gudang untuk disimpan pada gudang bahan baku.

Penanggung jawab

(Quality Control)




24

IK-QC-05-02

Intruksi Kerja pemeriksaan Bahan Penolong

1. Penanggung jawab pada pemeriksaan adalah bagian Quality Control

2. Siapkan form pengisian atau identifikasi standar bahan penolong yang

diterima oleh CV Natural Bali Kulkul;

3. Isi form pemeriksaan sesuaikan dengan ketentuan yang sudah terdapat pada

form;

4. Data pemeriksaan harus segera dilaporkan ke kepala Quality Control;

5. Jika bahan penolong tidak lolos pada proses pemeriksaan bahan penolong

tersebut dikembalikan kembali;

6. Jika bahan penolong lolos syarat pemeriksaan langsung diserahkan ke

bagian gudang untuk disimpan pada gudang bahan penolong.

Penanggung jawab

(Quality Control)




25

Cek list Inspeksi Bahan Baku

Tgl. Nama Barang Jumlah

Barang Ukuran Aroma Berat Warna

Memenuhi

Syarat

Tidak

Sesuai TTD QC






SOP-QC-01-02

SOP Pengendalian Hama

1. Quality Control bertanggung jawab untuk memastikan pengendalian

hama sudah dilakukan dengan benar;

2. Pengendalian hama harus dilakukan setiap proses produksi maupun tidak

berlangsung proses produksi;

3. Salah satu karyawan ditugaskan mengisi cek list setiap form pengendalian

hama;

4. Pengisian form pengendalian hama selalu ditunjukkan ke bagian Quality

Control;

5. Setiap titik yang rawan datangnya hama atau titik tempat menaruh

pengendalian hama harus dikontrol setiap saat;

6. Setiap fentilasi ruangang baik produksi ataupun non produksi diwajibkan

dilapiskan jenis kain kasa dengan mess terkecil;

7. Pintu masuk atau keluar selalu ditutup dengan rapat ;

8. Dilarang membawa makanan atau minuman kedalam ruang kerja.

Penanggung jawab

(Quality Control)






IK-QC-05-03

Intruksi Kerja Pengendalian Hama Tikus

1. Penanggung jawab pada pengendalian adalah bagian Quality Control;

2. Pasang jebakann tikus ditempat yang sudah ditetapkan rawan datangnya

hama tikus (ruang produksi, gudang bahan baku, gudang produk jadi,

gudang bahan kemas dan office);

3. Pastikan jebakan tikus sudah terpasang dengan baik setiap saat;

4. Lakukan pengecekan umpan tikus setiap hari kerja dan hasilnya catat pada

cek list pengendalian hama;

5. Isi form sesuai dengan intruksi yang sudah ditetapkan;

6. Cepat ganti jebakan tikus apabila sudah rusak atau tambahkan apabila masih

ada tempat rawan datangnya hama tikus;

7. Penggantian umpan pada jebakan tikus dilakukan setiap 3 hari sekali;

8. Hasil jebakan segera ditindak lanjuti, apabila sudah mati segera dikubur dan

apabila masih hidup dibuang namun keduanya dilakukan jauh diluar area

pabrik (min 1 KM);

9. Bersihkan setiap ruangan agar terhindar dari datangnya kembali hama tikus.

Penanggung jawab

(Quality Control)






IK-QC-05-04

Intruksi Kerja Pengendalian Hama Serangga

1. Penanggung jawab pada pengendalian adalah bagian Quality Control;

2. Pasang penutup kasa pada ventilasi di tempat yang sudah ditetapkan rawan

datangnya serangga;

3. Pastikan kasa pada setiap lubang ventilasi sudah terpasang dengan baik

setiap saat

4. Lakukan pengecekan ruangan untuk mengetahui apakah serangga bisa

masuk atau tidak dan lakukan pengisian cek list pengendalian hama.

5. Serangga yang sudah masuk ruangan harus segera di tindak lanjuti dengan

cara di musnahkan agar terhindar berkembang biak di dalam ruangan;

6. Isi form sesuai dengan intruksi yang sudah ditetapkan;

7. Selalu ganti apabila sudah rusak atau tambahkan apabila masih rawan

datangnya hama serangga;

8. Bersihkan setiap ruangan agar terhindar dari datangnya serangga;

9. Control hama serangga dilakukan setiap hari kerja dengan selalu mengisi

form pengendalian hama oleh bagian Quality Control.

Penanggung jawab

(Quality Control)






SOP-Log-01-03

SOP Penyimpanan Barang

1. Bagian gudang penanggung jawab pada penyimpanan barang;

2. Ruang penyimpanan harus dibersihkan setiap memulai dan selesai melakukan aktivitas;

3. Produk atau barang yang disimpan diwajibkan rapi dan selalu berisi kode barang (kode

barang yg dimaksud : jenis, jumlah, kondisi, lot).

4. Data penyimpanan harus tetap update setiap pengambilan atau masuknya barang untuk

disimpan;

5. Penempatan barang pada penyimpanan harus sesuai kelompok jenis barang;

6. Data penyimpanan barang harus ada pada stock card setiap barang yang disimpan;

7. Hindari penyimpanan barang dengan posisi menempel pada tembok, lantai dan atap.

8. Proses pengeluaran barang dari penyimpanan selalu menggunakan metode first in first

out;

9. Selalu menjaga kebersihan ruang penyimpanan.

Penanggung jawab

(BAG. Gudang)






IK-PRO-01-01

Intruksi Kerja Penerimaan Produk Ruahan

1. Bagian produksi bertanggung jawab pada proses ini;

2. Produk ruahan ditempatkan pada tandone harus tertutup rapat agar terhindar

terkontaminasi lagi. Pada tandone diisi kode produksi sesuai intruksi perusahaan;

3. Produk ruahan diterima bagian gudang jika sudah melalui tahap penambahan iodium;

4. Penempatan produk ruahan tidak boleh ditumpuk karena sudah menggunakan tandone

agar mudah untuk dilakukan proses paking;

5. Penempatan tandone box produk ruahan selalu beralas pallet dan tidak menempel

pada tembok;

6. Produk ruahan yang diterima akan dilakukan 2 jenis uji yakni uji kadar iodium dan

NaCl pada produk;

7. Pengambilan uji pada produk ruahan, diambil berdasarkan lot produk yang diambil 5

sampel dengan kisaran 300 gram setiap sampel;

8. Setelah lolos uji kadar Iodium dan NaCl produk diberi tanda dari Quality Control

berbentuk label siap untuk di paking. Apabila tidak lolos uji produk tersebut ditarik

kembali dilakukan proses pencampuran iodium kembali;

9. Produk ruahan siap dipaking;

10. Proses paking produk ruahan selalu first in first out;

Penanggung jawab

(Bag. Produksi)






IK-Log-01-01

Intruksi Kerja Penyimpanan Produk Jadi

1. Bagian gudang bertanggung jawab sepenuhnya;

2. Produk jadi yang diterima harus sudah mendapat persetujuan dari bagian produksi dan

Quality Control. Produk jadi tersebut sudah berisi lolos uji pada proses produk ruahan

sebelumnya;

3. Produk jadi yang diterima harus sudah berisi kode produk pada bagian box atau dus

produk (pada kemassan sekunder/tersier);

4. Penempatan produk jadi dikolompokkan berdasarkan jenis produk dan diurutkan

berdasarkan lot produk;

5. Penempatan produk jadi harus bagian bawah tidak menempel lantai ( harus

menggunakan pallet), tidak boleh menempel pada tembok dan terhindar dari benda

yang bersifat cair;

6. Tumpukan penyimpanan juga harus diperhatikan, penumpukan pada penyimpan di

gudang disesuaikan dengan jenis barang, artinya tumpukan dilakukan sesama jenis

barang;

7. Paking produk jadi menggunakan box karton maka tumpukan pada penyimpanan di

gudang produk jadi maksimal 6 tumpukan;

8. Kondisi ruang penyimpanan harus tetap bersih dari debu, kotoran dan cairan.

9. Setiap barang masuk dan keluar selalu dilakukan pencatatan pada kartu stok

perusahaan. System keluar produk jadi selalu menggunkan metode first in first out;

Penanggung jawab

(Bag. Gudang)






IK-Log-01-02 Intruksi Kerja Penyimpanan Bahan Pengemas


2. Bahan kemas yang diterima harus sudah mendapat persetujuan dari bagian pembelian

dan Quality Control;

3. Bahan kemaas yang diterima ditempatkan pada penerimaan barang awal agar bisa

dilakukan pengecekan oleh staff purchasingnya dan di setujui oleh bagian Quality

Control;

4. Produk yang diterima diberikan kode produk pada bagian box atau dus produk (pada

kemassan sekunder/tersier) agar mudah dikelompokan berdasarkan jenis dan mudah

dicari;

5. Setelah produk lolos pindahkan produk ke gudang bahan kemas, Penempatan produk

kemas dikolompokkan berdasarkan jenis bahan pengemas

6. Penempatan produk pengemas harus bagian bawah tidak menempel lantai ( harus

menggunakan pallet), tidak boleh menempel pada tembok dan terhindar dari benda

yang bersifat cair;

7. Tumpukan penyimpanan juga harus diperhatikan, penumpukan pada penyimpan di

gudang disesuaikan dengan jenis barang, artinya tumpukan dilakukan sesama jenis

barang. Tinggi tumpukan pada gudang maksimal 2 meter dari lantai sesuaikan

dengan kondisi gudang;

8. Kondisi ruang penyimpanan harus tetap bersih dari debu, kotoran dan cairan. Setiap

keluar masuk bahan kemas di catat pada kartu stok barang kemas. Sistem keluar

produk jadi menggunkan metode first in first out;

Penanggung jawab

(Bag. Gudang)






IK-Log-01-03

Intruksi Kerja Penyimpanan bahan baku


2. Bahan baku yang datang diterima pada tempat penerimaan barang. Menunggu untuk

penimbangan dan uji oleh quality control dengan parameter uji secara visual meliputi

warna dan kekerasan tekstur;

3. Setelah lolos uji bahan baku diberikan kode bahan baku dengan menempelkan label

sesuai kode perusahaan. Untuk yang tidak lolos akan dikembalikan agar ditukar

dengan ketentuan pada PO awal pemesanan;

4. Setelah pemberian kode pindahkan bahan baku ke gudang bahan baku. Produk yang

diterima di gudang bahan baku harus sudah berisi kode produk pada bagian box atau

dus produk (pada kemassan sekunder/tersier);

5. Penempatan bahan baku pada gudang bahan baku dikolompokkan berdasarkan suplier

dan tanggal berapa diterima (ada kode setiap bahan baku). Penempatan bahan baku

harus bagian bawah tidak menempel lantai ( harus menggunakan pallet), tidak boleh

menempel pada tembok dan terhindar dari benda yang bersifat cair;

6. Tumpukan bahan baku harus diperhatikan, tumpukan bahan baku bisa dilakukan

maksimal 10 tumpukan. Penempatan bahan baku harus berseberangan atau beda

ruangan dengan produk jadi

7. Kondisi ruang penyimpanan harus tetap bersih dari debu, kotoran dan cairan. Selalu

melakukan pencatatan setiap barang masuk dan keluar pada kartu stok bahan baku.

System untuk proses pengeluaran bahan baku menggunakan metode first in first out;

Penanggung jawab

(Bag. Gudang)






Stock Card Gudang

Kode item : Penanggung jawab :

Nama Item : Lokasi ruangan :

Kategori :

No Tanggal Lot/kode

batch

Nama barang Masuk Keluar Sisa ket

diagram alir proses produksi bumbu garam bawang …

Documents