dasar teori hernia diafragmatika lengkap

12
DASAR TEORI HERNIA DIAFRAGMATIKA A.Pengertian Hernia Diafragmatika adalah tonjolan ke dalam rongga dada melalui suatu lubang pada diafragma. Akibat penonjolan viscera abdomen ke rongga dada melalui suatu pintu pada diafragma. Biasanya terjadi bersamaan dengan pembentukan system organ dalam rahim. Selain itu Hernia Diafragmatika juga didefinisikan sebagai : 1. Suatu benjolan/penonjolan isi perut ke rongga dada melalui lubang kongenital 2. Penonjolan usus melalui lubang abdomen atau lemahnya area dinding abdomen. Is the abnormal protusion of an organ , tissue, of part of an organ trough the structure that normally contains it. B. Etiologi/Penyebab Janin tumbuh di uterus ibu sebelum lahir, berbagai sistem organ berkembang dan matur. Diafragma berkembang antara minggu ke-7 sampai minggu ke-10 kehamilan. Esofagus, abdomen dan usus juga berkembang pada minggu tersebut. Pada hernia tipe Bockdalek, diafragma berkembang secara tidak wajar atau usus mungkin terperangkap di rongga dada pada saat diafragna

Upload: prilita

Post on 10-Aug-2015

201 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

askeb kelainan kongenital

TRANSCRIPT

Page 1: Dasar Teori Hernia Diafragmatika Lengkap

DASAR TEORI

HERNIA DIAFRAGMATIKA

A.Pengertian

Hernia Diafragmatika adalah tonjolan ke dalam rongga dada melalui suatu lubang pada

diafragma. Akibat penonjolan viscera abdomen ke rongga dada melalui suatu pintu pada

diafragma. Biasanya terjadi bersamaan dengan pembentukan system organ dalam rahim.

Selain itu Hernia Diafragmatika juga didefinisikan sebagai :

1. Suatu benjolan/penonjolan isi perut ke rongga dada melalui lubang kongenital

2. Penonjolan usus melalui lubang abdomen atau lemahnya area dinding abdomen. Is the

abnormal protusion of an organ , tissue, of part of an organ trough the structure that

normally contains it.

B. Etiologi/Penyebab

Janin tumbuh di uterus ibu sebelum lahir, berbagai sistem organ berkembang dan matur.

Diafragma berkembang antara minggu ke-7 sampai minggu ke-10 kehamilan. Esofagus,

abdomen dan usus juga berkembang pada minggu tersebut. Pada hernia tipe Bockdalek,

diafragma berkembang secara tidak wajar atau usus mungkin terperangkap di rongga dada

pada saat diafragna berkembang. Pada hernia tipe Morgagni, otot yang seharusnya

berkembang di tengah diafragma tidak berkembang secara wajar.

C. Anatomi

Kejadian hernia diafragmatika traumatika kiri 9 kali lebih banyak dibanding hernia

diafragmatika kanan, hal ini terjadi karena adanya hepar di sebelah kanan.

Diafragma dibentuk oleh jaringan muskulofibrous berbentuk kubah yang memisahkan thorak

dan abdomen. Pada sisi thorak, diliputi oleh pleura parietalis, pada sisi abdomen diliputi oleh

peritoneum

Secara embriologik pembentukan diafragma mulai usia 3 minggu kehamilan dan

menjadi lengkap pada usia 8 minggu kehamilan, gangguan dalam pembentukan diafragma

Page 2: Dasar Teori Hernia Diafragmatika Lengkap

khususnya pada pleuroperitoneal folds dan muscular migration menyebabkan defek

diafragma kongenital.

D. Patofisiologi

Hernia Diafragmatika yang bersifat kongenital disebabkan oleh gangguan pembentukan

diafragma. Diafragma dibentuk dari 3 unsur membran pleuropenitonei, septum transversum,

dan pertumbuhan dari tepi yang berasal dari otot-otot dinding dada. Gangguan pembentuk itu

dapat berupa kegagalan pembentukan seperti diafragma, gangguan fusi ketiga unsur dan

gangguan pembentukan seperti pembentukan otot. Pada gangguan pembentukan dan fusi

akan terjadi lubang pada diafragma yang disebut hernia. Sedangkan pada gangguan

pembentukan otot akan menyebabkan diafragma tipis dan menimbulkan eventrasi. Para ahli

belum seluruhnya mengetahui faktor yang berperan dari peyebab Hernia Diafragmatika,

antara likungan dan genetik.

E. Tanda Dan Gejala

Gejala yang timbul dari Hernia Diafragmatika antara lain :

1. Gangguan pernapasan kronis

2. Sianosis ( warna kulit kebiruan akibat kekurangan O2)

3. Takipneu ( Pernapasan yang cepat)

4. Asimetris pada bentuk dada

5. Takikardi ( denyut jantung yang cepat )

F. Komplikasi

Komplikasi yang mungkin timbul padaHernia Diafragmatika adalah gangguan pada

lambung, usus , dan limpa serta hati akan menonjol. Jika lubang hernia besar biasanya paru-

paru pada sisi hernia tidak dapat berkembang secara sempurna. Hal ini dapat mengakibatkan

sindrom gagal napas, karena setelah bayi lahir dan menangis, bayi akan bernpas sehingga

Page 3: Dasar Teori Hernia Diafragmatika Lengkap

usus terisi udara. Usus menyebabkan terbentuk masa yang mendorong jantun menekan paru-

paru.

G. Penatalaksanaan

1. Tindakan medis

a. Pemeriksaan fisik

Pada pemeriksaan fisik penderita Hernia Diafragmatika akan dijumpai tanda-tanda :

1. Pada Hernia diafragmatika dada tampak menonjol, tetapi gerak napas tidak nyata.

2. Perut kempis dan menunjukkan gambaran scafoid

3. Pada Hernia Diafragmatika pulsasi apeks jantung bergeser kadang-kadang

terletak di hemotoraks kanan.

4. Bila anak didudukkan dan diberi oksigen, maka sianosis akan berkurang.

5. Gerakan pada saat bernafas tidak simetris.

6. Tidak terdengar suara pernafasan pada sisi hernia.

7. Bising usus terdengar di dada

8. Perut terasa kosong.

b. Pemeriksaan penunjang

1. Foto toraks akan memperlihatkan adanya bayangan usus di daerah toraks

2. Kadang-kadang diperlukan fluoroskopi untuk membedakan antara paralisis

diafragmatika atau eventrasi (usus menonjol ke depan dari dari dalam abdomen )

C. Perencanaan

Apabila anak dijumpai adanya kelainan-kelainan yang biasa mengarah pada hernia

diafragmatika, maka anak perlu segera dibawa ke dokter atau rumah sakit agar segera

bisa ditangani dan mendapatkan diagnosis yang tepat . Tindakan-tindakanyang bisa

dilakukan sesuai dengan masalah keluhan-keluhan yang dirasakan :

Page 4: Dasar Teori Hernia Diafragmatika Lengkap

1. Anak ditidurkan dalam posisi duduk dan dipasang pipia nasogastrik yang dengan

teratur dan dihisap.

2. Diberikan antibiotika profilaksis dan selanjutnya anak dipersiapkan untuk operasi.

Organ perut harus dikembalikan ke rongga perut dan lubang pada diafrgma diperbaiki.

Gambar 1 : foto thorak pasien dengan hernia diafragmatika kiri, tampak gambaran diafragma kiri tidak

terlihat

H. Perawatan Pre Operasi dan Post Operasi Hernia Diafragmatika

Management pre operatif:

Dekompresi NGT

Pneumotoraks (+) chest tube

Hypoxemia, hypercarbia ventilator

Acidosis, hypoxemia menetap ECMO (extra corporeal membran oksigenator)

Page 5: Dasar Teori Hernia Diafragmatika Lengkap

Management pre operatif:

Tujuan utama : menjaga ventilasi dan perfusi yang adekuat

Ventilator: monitoring BGA

Mengatasi atelektasis dan mencegah retensi sputum

Pemasangan chest tube

Observasi : jika pneumotoraks (+) kontralateral

Dekompresi GIT yang adekuat

ECMO: koreksi hipoksemia dan acidosis.

I. Echocardiography

a. Pengertian

Salah satu pemeriksaan radiologi untuk mendeteksi gangguan jantung adalah alat

echocardiography. Echocardiography merupakan pemeriksaan jantung dengan menggunakan

ultrasound (gelombang suara) frekuensi 2-6 MHz. Nama lain echocardiography adalah USG

Jantung dan test gema. Echocardiography adalah suatu alat yang mengambil gambar dari hati

atau jantung dengan menggunakan gelombang suara. Echocardiography ( ultrasound

pengujian untuk hati atau jantung) mengijinkan suatu ahli jantung untuk menguji struktur ,

fungsi, dan aliran darah dari hati atau jantung tanpa penggunaan dari sinar-x.

Echocardiography dilakukan dengan penggunaan suatu tongkat plastik yang lembut (suatu

echo-transducer) untuk memancarkan gelombang suara ke dada atau abdomen. Gelombang

suara lewat dengan aman sampai badan dan gema yang dihasilkan akan ditafsirkan oleh

suatu sistem yang terkomputerisasi.

Indikasi penggunaan echocardiography adalah untuk melihat fungsi ventrikel, kelainan

jantung kongenital, penyakit jantung katup, kardiomiopati, efusi perikardial, adanya massa

(tumor) dan penyakit aorta proksimal. Karena echocardiography dapat menghasilkan gambar

atau frame dengan inherensi (jumlah potongan) yang tinggi, maka echocardiography dapat

digunakan untuk melihat pergerakan struktur pada jantung. Echocardiography dengan

kombinasi Doppler digunakan untuk melihat fungsi ruang-ruang jantung, katup jantung dan

adanya pintas-pintas (shunt, seperti ASD atau VSD) dalam jantung.

Page 6: Dasar Teori Hernia Diafragmatika Lengkap

Gambar 1a. Gambar 1b.

Gambar 1c.

Gambar 1a.echocardiography secara fisik

Gambar 1b. pemeriksaan echocardiography

Gambar 1c. hasil pemeriksaan echocardiography

b. Fungsi echocardiography

Echocardiography memiliki fungsi diantaranya adalah :

a. Memberikan gambaran struktural anatomi jantung dan pembuluh besar.

b. Berperan dalam diagnosa kelainan jantung bawaan (congenital).

Page 7: Dasar Teori Hernia Diafragmatika Lengkap

c. Mendeteksi kelainan struktur anatomi katup jantung misalnya adanya kekakuan,

gangguan pembukaan-penutupan katup, tebal dan geraknya, serta apakah ada

perlekatan.

d. Membantu dokter dalam menilai kemampuan gerak otot -otot dinding jantung akibat

penyempitan pembuluh koroner, pembengkakan otot jantung (dilated cardiomypathy),

dan penebalan otot jantung (hiperthrophy cardiomypathy) yang disebabkan hipertensi

dan kelainan otot jantung bawaan.

e. Melihat massa tumor seperti thrombus, vegetasi atau cairan perikad.

J. Terapi Oksigenasi Pada Bayi

1. Tujuan Terapi Oksigen

Menangani hipoksemi Mengurangi kerja otot pernapasan Menurunkan beban kerja miokardium

2. Indikasi Terapi Oksigen

o Distres pernapasan yang menyebabkan hipoksiao Membantu resorpsi pneumotoraks pada bayi cukup bulano Serangan apnea pada bayi prematuro Hyperoxic test pada tersangka penyakit sianotik

3. Cara memberikan oksigem melalui :

o Melalui inkubatoro Head boxo Nasal kanul

low flow high flow

o Nasal CPAPo Nasal Intermittent Positive Pressure Ventilation(NIPPV)o Ventilator

4. Head Box :

o Kec. Aliran 5 – 7 L /menito Kec. Aliran > 7 L/menit: ↑ O2 , berisik,bayi muntaho Perlu kec. aliran tinggi untuk mencapai konsentrasi O2 yg adekuat dan

mencegah penumpukan CO2

o Aliran gas 2-3L/menit diperlukan untuk mencegah rebreathing CO2

Page 8: Dasar Teori Hernia Diafragmatika Lengkap

Daftar Pustaka

1. Olivares-Becerra JJ, Farías-Llamas OA, Diaphragmatic traumatic hernia. Cir Ciruj 2006; 74 (6): 415-

423

2. Killeen KL, Shanmuganathan K, Mirvis SE. Imaging of traumatic diaphragmatic

injuries. Semin Ultrasound, CT, MR. 2002 Apr; 23(2): 184-92.

3. Vermillion JM, Wilson EB, Smith RW. Traumatic diaphragmatic hernia presenting as a

tension fecopneumothorax. Hernia, 2001, Sept. 5(3): 158-60.

4. Iochum S, Ludig T, Watter F, Sebbag H, Grosdidier G, Blum AG. Imaging of

diaphragmatic injury: a diagnostic challenge? Radiographics 2002 Oct; 22 Spec No:

S103-16.

5. IDAI. 2012. Neonatologi cetakan ke III. Badan Penerbit IDAI : JAkarta

Page 9: Dasar Teori Hernia Diafragmatika Lengkap