crs 4 molluscum

10
CASE REPORT SESSION (CRS) MOLLUSCUM CONTAGIOSUM Diajukan untuk memenuhi tugas Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) SMF Kulit dan Kelamin Disusun oleh: Eva Noviani Lestari 12010011035 Marry Nadya Elmiera 12010011007 Partisipan : Khairuli Amri 12010011028 Cynde Bayu Naga D. 12010011044 Dety Nur Rachmawati 12010011021 Dini Paramita Defrin 12010011068 Sumaya Zain 12100105046 Preseptor: Prabowo E., dr., Sp.KK

Upload: nikkitaihsan

Post on 21-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: CRS 4 Molluscum

CASE REPORT SESSION (CRS)MOLLUSCUM CONTAGIOSUM

Diajukan untuk memenuhi tugas Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)SMF Kulit dan Kelamin

Disusun oleh:

Eva Noviani Lestari 12010011035Marry Nadya Elmiera 12010011007

Partisipan :

Khairuli Amri 12010011028Cynde Bayu Naga D. 12010011044Dety Nur Rachmawati 12010011021Dini Paramita Defrin 12010011068Sumaya Zain 12100105046

Preseptor:

Prabowo E., dr., Sp.KK

SMF KULIT DAN KELAMINPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER (P3D)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNGRSUD AL-IHSAN BANDUNG

2011

Page 2: CRS 4 Molluscum

STATUS PASIEN

I. KETERANGAN UMUM

Nama : Nn. R

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 4 tahun

Alamat : Ciparay

Pekerjaan : -

Agama : Islam

Suku Bangsa : Sunda

Pendidikan Terakhir : -

Status Marital : Belum Menikah

Tanggal Pemeriksaan : 20 April 2011

II. ANAMNESIS

Keluhan Utama :

Beruntus – beruntus putih sewarna dengan kulit sekitarnya yang tidak gatal dan

tidak nyeri pada wajah, punggung, dan perut.

Anamnesis Khusus :

Sejak satu tahun yang lalu, pasien mengeluhkan adanya beruntus –

beruntus sewarna dengan kulit sekitar yang tidak gatal dan tidak nyeri pada

daerah sekitar mulut. Bruntus berbentuk seperti kubah dengan lekukan pada

bagian tengahnya.

Sejak tiga bulan yang lalu bruntus tersebut semakin banyak dan

menyebar pada daerah sekiatar mata, punggung dan perut.

Pasien tidak mengeluhkan adanya demam, pegal, nyeri sendi, pusing dan

lemas badan.

Pasien mengaku mandi dua kali sehari. Pasien sering berkeringat namun

segera mengganti pakaiannya ketika berkeringat.

Page 3: CRS 4 Molluscum

Tidak terdapat riwayat keluhan yang sama diderita pasien sebelumnya.

Tidak ada riwayat keluarga dengan keluhan yang sama. Tidak memiliki riwayat

alergi makanan maupun obat-obatan. Pasien menyangkal sering terserang sakit.

III. PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALIS

Kesadaran : komposmentis

Keadaan umum : tampak sakit ringan

Vital Sign

TD : DBN

PR : DBN

RR : DBN

T : DBN

BB : 20 kg

TB : 1m

Gizi : Baik

Kepala

Wajah simetris

Mata : Konjungtiva tidak anemis, Sklera anikterik

Hidung : tidak ada kelainan

Telinga : tidak ada kelainan

Mulut : tidak ada kelainan

Leher : KGB tidak membesar

Dada : Bentuk dan pergerakan simetris

Paru-paru: VBS ki=ka, ronki (-), wheezing (-)

Jantung S1,S2 normal, regular.

Perut : Datar, lembut, hati dan limpa tidak teraba

Bising usus (+) normal

Ekstrimitas : Sendi dan kuku TAK

Page 4: CRS 4 Molluscum

IV. STATUS DERMATOLOGIKUS

Distribusi : Regional

Lokasi : Wajah, punggung dan perut

Lesi : Multipel

Diskret

Regular

Milier

Ukuran = terkecil 0.5mm x 0.5mm hingga 1,5mm x 1,5mm

Batas tegas

Menimbul

Kering

Efluoresensi :

Papula milier sewarna dengan warna kulit sekitarnya dengan umbilikasi (delle)

V. DIAGNOSIS BANDING

Veruka

Akne

Milia

VI. USULAN PEMERIKSAAN

Histopatologi

VII. DIAGNOSIS KERJA

Molluscum Contagiosum

VIII. PENATALAKSANAAN

Kurretase

Untuk mengeluarkan massa yang mengandung badan moluskum dengan

menggunakan kuret

IX. PROGNOSIS

Quo ad vitam : ad bonam

Page 5: CRS 4 Molluscum

Quo ad functionam : ad bonam

Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Page 6: CRS 4 Molluscum

MOLLUSCUM CONTAGIOSUM

DEFINISI

Molluscum contagiosum adalah penyakit yang disebabkan oleh virus poks pada

kulit dan membrane mukosa. Klinis berupa papul-papul, pada permukaannya terdapat

lekukan berisi massa yang mengandung badan moluskum.

EPIDEMIOLOGI

Penyakit ini terutama menyerang anak dan kadang-kadang orang dewasa. Jika

pada orang dewasa digolongkan dalam Penyakit akibat Hubungan Seksual (PHS).

Transmisi melalui kontak kulit langsung dan otoinokulasi.

GEJALA KLINIS

Masa inkubasi berlangsung satu sampai beberapa minggu. Kelainan berupa

papul miliar, kadang-kadang lentikular, dan berwarna putih seperti lilin, berbentuk

kubah yang kemudian di tengahnya terdapat lekukan/umbilikasi (delle). Ukuran lesi

rata-rata 3 mm (diameter 2-5 mm), lesi yang terbesar diameter 10-15 mm. Jika dipijat

akan tampak keluar massa yang berwarna putih seperti nasi.

Lokalisasi penyakit ini di daerah muka, badan, dan ekstremitas, kadang-kadang

mengenai membrane mukosa, yaitu bibir, lidah, mukosa buccal, dan konjungtiva.

Sedangkan pada orang dewasa di daerah pubis dan genitalia eksterna. Kadang-kadang

dapat timbul infeksi sekunder, sehingga timbul supurasi.

DIAGNOSA

Pada pemeriksaan histopatologi di daerah epidermis dapat ditemukan badan

moluskum yang mengandung partikel virus.

DIAGNOSA BANDING

Veruka

Akne

Page 7: CRS 4 Molluscum

Milia

PENGOBATAN

Prinsip pengobatan adalah mengeluarkan massa yang mengandung badan

moluskum. Anestesi topikal (fluorethyl ethylene chloride) atau lodokain 2,5% dan

prokain 2,5% (EMLA krim) dioleskan dan ditutup dengan balutan semipermeabel

selama 45-60 menit untuk mengurangi rasa sakit saat dilakukan tindakan kuretase.

Dapat dipakai alat seperti ekstraktor komedo, jarum suntik, atau kuret. Cara lain dapat

digunakan elektrokauterisasi atau bedah beku dengan CO2, N2, dan sebagainya. Pada

orang dewasa harus juga dilakukan terapi terhadap pasangan seksualnya.

PROGNOSIS

Dengan menghilangkan semua lesi yang ada, penyakit ini tidak atau jarang

residif.

Gambar 1. Molluscum contagiosum

Page 8: CRS 4 Molluscum

REFERENSI

Handoko RP. Penyakit virus. Dalam: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Edisi ke-5. Jakarta: Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2010. hal. 114-5.