crs asfiksi

39
ASFIKSIA NEONATORUM Fitta Putri Andryan 1301- 1213-0593 Kurniadi Yusuf 1301- 1213-0547 Liani Mulasari 1301- 1213-0526 Jeshua Navaraj 1301- 1213-2506 Fathiyyah Ash-Shafa 1301- 1213-0561

Upload: fitta-artaputri

Post on 14-Sep-2015

263 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

crs asfiksi

TRANSCRIPT

  • ASFIKSIA NEONATORUMFitta Putri Andryan1301-1213-0593Kurniadi Yusuf 1301-1213-0547Liani Mulasari 1301-1213-0526Jeshua Navaraj 1301-1213-2506Fathiyyah Ash-Shafa 1301-1213-0561

  • Keterangan UmumNama : By.LUmur : 3 hariTanggal Lahir : 20 Februari 2015Jenis kelamin: Laki-lakiAgama: IslamAlamat: Jalan Sekejati no 7 Rt 07/09 kb kangkung Kiaracondong BandungTanggal Pemeriksaan: 23 Februari 2015

  • Keterangan UmumIDENTITAS IBUNama :Ny.LUmur: 23 TahunPendidikan terakhir: SMKPekerjaan: KaryawanAgama: IslamSuku bangsa: JawaStatus pernikahan: ke 2IDENTITAS AYAHNama :Tn.EYUmur: 23 TahunPendidikan terakhir: SMKPekerjaan: KaryawanAgama: IslamSuku bangsa: PalembangStatus pernikahan: ke 1

  • Anamnesis Riwayat KelahiranPada jam 14.30 WIB , bayi lahir spontan dari ibu P2A0 yang merasa hamil cukup bulan. Bayi lahir letak kepala dilakukan penjahitan perineum atas indikasi laserasi derajat II.Segera setelah lahir bayi diletakan diatas meja resusitasi yang telah dihangatkan terlebih dahulu dalam posisi semi ekstensi.kemudian bayi dikeringkan memakai kain kering dan bersih dan halus mulai dari muka, kepala dan seluruh tubuh sambil dilakukan usap lendir dari mulut, orofaring, dan kedua lubang hidung. Kemudian dilakukan stimulasi taktil. Bayi tidak langsung menangis dan dingin , BJA 109x/m, APGAR 1 menit 5 kemudian dilakukan pemberian O2 dan penghisapan lendir.Kemudian dilakukan perawatan tali pusat. Tali pusat diklem dan dipotong. APGAR 5 menit 8 BBL: 3000 gr PB: 49 cm

  • Anamnesis Riwayat Persalinan ibuPasien lahir dari ibu G2P1A0. anak pertama lahir tahun 2010 cukup bulan dengan vakum ditolong oleh dokter jenis kelamin perempuan BB 3200 g. Hari pertama haid terakhir ibu lupa. Taksiran persalinan 20 Februari 2015 umur kehamilan 40 minggu yang merasa mules-mules sejak jam 23.00 tanggal 20 februari 2015 ketuban pecah sejak 13.50 WIB dengan warna ketuban hijau keruh (mekonial). Keluhan selama hamil ibu mengalami keputihan berwarna kuning disertai gatal. KB sebelum hamil suntik yang telah digunakan selama 5 bulan kemudian berhenti karena hamil. Riwayat Darah tinggi sebelum dan saat hamil tidak ada.

  • Pemeriksaan FisikAntropometriBerat badan: 3000 gPanjang badan : 49 cmLK: 34 cm Pemeriksaan Fisik:BJA:118x/mS: 36,3 CR:58x/mRefleks PrimitifPalmar graps +Plantar graps+Sucking +Rooting +

  • Diagnosis kerjaAsfiksia neonatus + Hipotermi

  • PenatalaksanaanMenghangatkanMembebaskan jalan napas (Memposisikan kepala bayi semi ekstensi & suction)Stimulasi dan rangsang taktilPemberian O2Kangroo method

  • PrognosisQuo ad Vitam : Ad BonamQuo ad Functionam : Ad Bonam

  • DefinisiAsfiksia adalah suatu keadaan hipoksia yang progresif, akumulasi CO2 dan asidosisPerinatal asfiksiakeadaan bayi yang tidak bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahirAsfiksia pd waktu dilahirkan, atauPostnatal penyebab utama hipoksia-iskemik encephalopathyPenyebab utama kematian neonatus

    Diktat kuliah, Perinatologi, oleh: Dr H Abdurachman Sukadi, dr, Sp. A (K), H Ali Usman, dr, Sp. A (K), H Syarief Hidayat Effendi, dr, Sp. A (K), ms 85-7

  • EpidemiologiIndonesia 3% kelahiran 144.900 bayi tiap tahun (Asfiksia sedang dan berat)Insidensi asfiksia bayi matur 0,5%Insidensi asfiksia bayi prematur0,6%

    Diktat kuliah, Perinatologi, oleh: Dr H Abdurachman Sukadi, dr, Sp. A (K), H Ali Usman, dr, Sp. A (K), H Syarief Hidayat Effendi, dr, Sp. A (K), ms 85-7

  • KlasifikasiTanpa asfiksia (nilai APGAR 8-10)Asfiksia ringan-sedang (nilai APGAR 4-7)Asfiksia berat (nilai APGAR 0-3)

  • Tabel penilaian skor APGARPenilaian APGAR dilakukan pada 1 dan 5 menit setelah lahir dan diulang setiap 5 menit sampai tanda vital stabil.

    TANDASkor012Denyut jantungRespirasi Tonus ototRefleks (respon terhadap kateter dalam hidung, stimulasi taktil)WarnaTidak adaTidak ada

    LemahTidak ada

    Biru, pucat100x/menitBaik, menangis

    Pergerakan aktifBatuk, bersin, menangis

    Seluruh tubuh merah muda

  • *Paru-paru dan sirkulasi janin sebelum lahir dan bayi setelah lahir AHA and AAP. Textbook of Neonatal Resuscitation, 2006.KonstriksiDilatasiCairan dalam alveoliOksigen dalam alveoliJaninBayi Baru Lahir

  • Transisi Normal: tiga perubahan utamaCairan alveoli diserap oleh jaringan paru, digantikan oleh udara (oksigen)Arteri dan vena umbilikalis konstriksi, sehingga meningkatkan tekanan darah sistemikPembuluh darah paru dilatasi/relaksasi, pulmonary vascular resistance menurun, meningkatkan aliran darah paruForamen ovale tertutup, sirkulasi pulmonal berhasil

    AHA and AAP. Textbook of Neonatal Resuscitation, 2006.*

  • Ventilasi yang tidak adekuat, sumbatan jalan napas Kehilangan banyak darah atau kontraktilitas jantung yang burukKonstriksi pembuluh darah paru yang menetap

    AHA and AAP. Textbook of Neonatal Resuscitation, 2006.*Masalah yang dapat terjadi selama transisi

  • Bagaimana keadaan bayi segera setelah lahir?Pada umumnya:Sekitar 90% cukup dilakukan perawatan rutinKira-kira 10% perlu beberapa bantuan untuk memulai pernapasanHanya kira-kira 1% perlu resusitasi lengkap untuk kelangsungan hidup (intubasi, kompresi dada, pemberian obat)

    AHA and AAP. Textbook of Neonatal Resuscitation, 2006.*

  • Napas bayi baru lahir 10 detik setelah persalinan (gasp)Reaksi SSP terhadap:Perubahan tekananSuhu mendadakStimuli dari luarNapas pertama + PaO2 aktivasi kemoreseptor impuls ke SSP pernapasan sistem otot perrnapasan Pernapasan cepat & rhythmic Cairan amnion meluap keluar / diserapMekonium teraspirasi jika tidak dikeuarkan selepas proses persalinan obstruksi saluran pernapasan pneumonitis kimia

    Gomella, T.; Cunningham, M.D; Eyal, F.G; Zenk, K.E. Neonatalogy 4th edition. United States of Amerika, Lange, 1999. 480-489

  • PatofisiologiAsfiksia f respirasi, denyut jantung, Tensi Apnea primerHipoksia CO2 + aktivitas simpatis & kemoreseptor + pelepasan vasopresin arginin Redistribusi aliran ke organ prioritasHipoksia regulasi nervus vagus bradikardi penurunan pH asidosis metabolik

    Asifiksia berat gangguan autoregulasi aliran darah ke organ prioritas penurunan TD & CO aliran darah batang otak > cerebrum Focus injury di daerah aliran kolateral korteks (parasagital watershed area)

    Ginjalischemic injury pada tubulus ginjal proximal nekrosis epitel tubulus

  • PENYEBAB ASFIKSIABeberapa keadaan pada Ibu dapat menyebabkan aliran darah ibu melalui plasenta berkurang, sehingga aliran oksigen ke janin berkurang terjadi gawat janin

    KEADAAN IBU: Preeklampsia dan eklampsiaPerdarahan abnormal (plasenta previa atau solusio plasenta)Partus lama atau partus macetDemam selama persalinanInfeksi beratKehamilan post matur (sesudah 42 minggu kehamilan)

    *

  • PENYEBAB ASFIKSIA (lanjutan)Keadaan berikut ini berakibat penurunan aliran darah dan oksigen melalui tali pusat ke bayi sehingga bayi mungkin mengalami asfiksia:

    KEADAAN TALI PUSATLilitan tali pusatTali pusat pendekSimpul tali pusatProlapsus tali pusat

    *

  • PENYEBAB ASFIKSIA (lanjutan)Pada keadaan berikut, bayi mungkin mengalami asfiksia walaupun tanpa didahului tanda gawat janin:

    KEADAAN BAYIBayi prematur (sebelum 37 minggu kehamilan)Persalinan sulit (letak sungsang, bayi kembar, distosia bahu, ekstraksi vakum, forsep)Kelainan kongenitalAir ketuban bercampur mekonium (warna kehijauan)

    APN, 2008

    *

  • Pertahanan kardinal terhadap hipoksia:Perfusi turun di:KulitOtotGinjalGastrointestinalPerfusi meningkat di:JantungOtakAdrenal

  • FAKTOR PREDISPOSISIASFIKSIA NEONATORUMUmur ibu > 35 thnIbu dengan diabetesAnemiaInfeksi pada ibuKPSWSeksio sesariaPersalinan lamaCairan amnion bercampur mekoniumHipotensi pada ibu

  • ETIOLOGI ASFIKSIA NEONATORUMInsufisiensi plasentaMaternal hipotensiPreeklamsi & EklamsiPerdarahan antepartumInfeksi beratSerotinous gravidMalformasi fetusPrematuritasPERIODE ANTEPARTUMPERIODE INTRAPARTUMPERIODE POSTNATALTrauma persalinanLahir sungsangAbruptio plasentaKeadaan tali pusatLilitan tali pusatTali pusat pendekSimpul tali pusatProlaps tali pusatMaternal hipotensiInfeksi

    Penyakit paru kronisApneic spells yg kronis & berulangPenyakit jantung bawaanPDA besarSepsis dengan cardiovascular collapse

  • MANIFESTASI KLINIS Tanda hipoksia ditemukan beberapa hari beberapa menit sebelum persalinan Intrauterine growth restriction dan peningkatan vascular resistan merupakan indikasi awal fetal hipoksia. Heart rate fetus perlahan dan beat-to-beat variabilitas menurun ketika persalinan. Rakaman continuous heart rate akan menunjukkan variasi atau late deceleration pattern, FSBA pH
  • Hipoksia O2 ke jaringangangguan metabolisme oksidatif metabolisme anaerob (glikolisis)

    Asam laktat & ATP kematian selOtak Bangkitan epilepsi + Edema cerebriJantung Kematian sel miokardium Daerah subendokardial & otot papilaris ventrikel DCtakikardia + takipnea +gallop sign + kardiomegaliGinjalNefron sensitif hipoksia permeabilitas vaskular aliran darah lambat & GFR (oliguria) GGA iskemia nekrosis sel epitel tubulus GGA

  • Bentuk deselerasi periodik fetal heart rate.

  • Gomella, T.; Cunningham, M.D; Eyal, F.G; Zenk, K.E. Neonatalogy 4th edition. United States of Amerika, Lange, 1999. 480-489

  • KRITERIA DIAGNOSISTanda klinis : Sianosis Bradikardia Hipotonia Kurang respon pada stimuli Pemeriksaan Penunjang :Laboratorium :Darah : Analisis gas, Elektrolit, GlukosaRadiologi :Foto thoraks, USG, CT scan

  • PENATALAKSANAANRESUSITASIDapat merangsang pernafasan awal & mencegah asfiksia progresifTujuan :Memberikan ventilasi yang adekuat, O2Curah jantung yang cukup untuk menyalurkan O2 ke otak, jantung, dan vital lainnyaAPGAR :Membantu dalam menilai keadaan bayi lanjut, rangkaian upaya resusitasi & effektivitas upaya resusitasi.Dinilai pada 1 & 5min APGAR < 7 5 hingga 20min @ sampai 2 kali penilaian menunjukkan skor 8

  • Kapan Resusitasi dihentikan?Bila resusitasi pada bayiyang mengalami henti jantung nafas tidak menghasilkan pernafasan spontan dalam 15 minit.Kenapa??Resusitasi pada bayi baru lahir yang mengalami asistole10 minit jarang hidup atau hidup dengan kecacatan yang berat.

  • PASCA RESUSITASI ASFIKSIA BERATPenanganan Umum :Restriksi cairan : 40-60mL/kgbb/hrJika BP & hipovolemi :Plasma/albumin/darah : 10mL/kgbb selama 2jamPenanganan Khusus :Cedera hipoksia iskemia jaringan otak :Pertahankan kadar O2 (50-80mmHg)Pertahankan kadar CO2 (bayi aterm : 30-40mmHg, premature : 40-50mmHg)Pertahankan tekanan sistemik :Bayi cukup bulan : Min. 45-50 mmHgBBLR 1000-2000g : Min 35-40mmHgBBLSR < 1000g : Min 30-40mmHg

  • Pertahankan tekanan vena sentral :Bayi cukup bulan : 5-8mmHgBayi kurang bulan : 3-5 mmHgPertahankan kadar gula darah : 75-100mg/dLPertahankan suhu tubuh optimal : 36.5-37.5oCPertahankan kadar kalsium darah > 7mg/dL atau ion kalsium >4 mg/dLAtasi kejang dengan luminal jika tidak berhasil diberikan bersama dengan dilantin

  • Jantung akibat asfiksiaVentilasi adekuat 1lt/menitMonitoring TD arterial, saturasi darah & urine outputJika kolaps miokardium Obat inotropik dan bayi yang alami distress berat diberikan obat gol. Beta-agonis.Inotropik : Dopamin ( 2.5 * 5-15 * 20 mcg/kgbb/min, IV) : Dobutamin ( Interval, 2.5-25 *Maks 40 mcg/kgbb/min, IV)Beta-agonis : Isoproterenol : 0.05-0.5 mcg/kgbb/min IV, titrasiGinjalPertahankan ventilasi & perfusi yang adekuatCegah hipovolemia, menjaga tek. vena sentral yang adekuat (6-8cm H2O)Pemberian zat inotropik mungkin diperlukan untuk menjaga agar tek darah dalam batas normal

  • PROGNOSISSering sulit diperkirakanAPGAR 5min 5 33% Hipoxic Ischemic EncephalopathyBayi cukup bulan dgn APGAR 0-3 pd 10, 15 dan 20min angka kematian 18%, 48% dan 59%Prognosis buruk apabila terjadi gagal nafas spontan dlm 1jam setelah lahir, kejang menetap, ggn metabolik berat dan adanya gambaran radiologik abN (pendarahan serebral, infark serebral, atropi serebral)

  • TERIMA KASIH