cover

9
NYERI ULU HATI KELOMPOK A-12 KETUA : Bayu Hernawan Rahmat Muhaira 1102013054 SEKRETARIS : Fadhila Ayu Safirina 1102013101 ANGGOTA : Ayu Irma Suryani 1102011056 Dewi Nur Azizah 1102011077 Cindy Julia Amanda 1102013063 Fawzia Devi Fitriani 1102013110 Ismy Drina Mutia 1102013141 Junita Putri Anwar 1102013142 Dea Ardelia Putri 1102012050

Upload: dhilasafirina

Post on 11-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

fgdt

TRANSCRIPT

NYERI ULU HATI

KELOMPOK A-12

KETUA: Bayu Hernawan Rahmat Muhaira 1102013054SEKRETARIS: Fadhila Ayu Safirina 1102013101ANGGOTA: Ayu Irma Suryani1102011056 Dewi Nur Azizah1102011077 Cindy Julia Amanda1102013063 Fawzia Devi Fitriani1102013110 Ismy Drina Mutia1102013141 Junita Putri Anwar1102013142 Dea Ardelia Putri1102012050

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS YARSIJAKARTA2014SkenarioNyeri Ulu HatiNy. M, 40 tahun, mengeluh nyeri di ulu hati dan buang air besar bewarna hitam sejak 1 minggu yang lalu. Pasien mengaku sering mengonsumsi obat anti nyeri. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan di epigastrium. Hasil pemeriksaan laboratorium pada feses menunjukan darah samar positif. Dokter menduga terdapat gangguan saluran cerna bagian atas dan kerusakan enzim pencernaan, sehingga menganjurkan untuk dilakukan pemeriksaan gastroskopi. Hasil pemeriksaan tersebut menujukan ulkus peptikum sehingga diberikan obat dan makanan yang sesuai untuk mencegah komplikasi dari penyakit tersebut.

Kata Sulit1. Gatroskopi: Pemeriksaa bagian dalam perut, kerongkongan, dan duodenum untuk melihat kerusakan ada bagian tersebut2. Ulkus Peptikum: putusnya kontinuitas muklosa lambung, meluas sampai ke bawah epitel. Bisa disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori dan konsumsi obat NSAID3. Epigastrium: Daerah perut bagian tengah atas, diantara annulus sternum

Pertanyaan1. Apa yang menyebabkan feses berwarna hitam?2. Mengapa terjadi nyeri tekan di epigastrium?3. Apa yang menyebabkan nyeri ulu hati?4. Apa hubungan obat anti nyeri dengan penyakit pasien?5. Mengapa ditemukan hasil darah samar positif pada pemeriksaan feses?6. Apa saja enzim pencernaan?7. Makanan apa yang sesuai untuk mencegah komplikasi penyakit?8. Terapi yang cocok untuk penyakit ini?9. Apa indikasi pemeriksaan gastroskopi?10. Apa saja komplikasi dari penyakit ini?11. Mengapa bisa terjadi ulkus peptikum?

Jawaban1. Karena terjadi pendarahan di lambung. Lalu darah bercampur dengan asam lambung sehingga darah menjadi hitam2. Karena ada luka pada lambung3. Karena ada luka pada lambung4. Obat anti nyeri menyebabkan iritasi mukosa lambung5. Karena terjadi pendarahan pada saluran cerna6. Pepsin, tripsin, amylase, lipase, renin, ptyalin7. Makanan bertekstur halus. Makanan yang dihindari: asam, pedas, berserat, minuman beralkohol, dan soda8. Antasida: menetralkan asam lambungSukralfat: melindungi mukosa lambung9. Gangguan saluran pencernaan atas10. Anemia (karena pendarahan), perforasi dinding lambung, kanker lambung, iritasi oesaphagus11. Karena produksi mucus menurun dan produksi HCL (asam lambung meningkat), sehingga menyebabkan iritasi pada mukosa lambung

HipotesisKonsumsi obat nyeri dapat menyebabkan penurunan produksi mucus dan meningkatkan produksi HCl pada lambung sehingga menyebabkan iritasi pada mukosa lambung. Pada hasil pemeriksaan fisik dan anamnesis dapat ditemukan nyeri ulu hati dan feses pasien berwarna hitam. Pada pemeriksaan penunjang dapat ditemukan hasil darah sama positif, menandakan adanya kandungan darah pada feses. Berdasarkan hasil pemeriksaan dan anamnesis dapat disimpulkan pasien mengalami kelainan pada saluran pencernaan bagian atas. Selanjutnya adalah pemeriksaan gastroskopi untuk mengetahui apakah terdapat kelainan struktur. Pada pasien ditemukan gambaran iritasi pada lambung, menyimpulkan bahwa pasien menderita ulkus peptikum. Tatalaksana yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga pola makan dengan menghindari makanan bersifat asam, pedas, berserat, minuman beralkohol dam soda serta pemberiam obat antacid dan sukralfat. Jika tatalaksana gagal, dapat terjadi berbagai komplikasi

Sasaran Belajar1. 2. Menjelaskan dan memahami anatomi gaster2.1. Makroskopis2.2. Mikroskopis3. Menjelaskan dan memahami fisiologi gaster3.1. Fungsi lambung3.2. Mekanisme pencernaan lambung3.3. Mekanisme sekresi asam lambung3.4. Mekanisme sekresi mucus3.5. Mekanisme sekresi enzim lambung3.6. Regulasi hormon lambung4. Menjelaskan biokimia gaster4.1. Proses pencernaan4.2. Proses pencernaann protein, lipid dan karbohdrat5. Menjelaskan dan memahami sindrom dyspepsia5.1. Definisi5.2. Etiologi5.3. Epidemiologi5.4. Klasifikasi5.5. Patofisiologi5.6. Manifestasi klinis5.7. Diagnosis dan diagnosis banding5.8. Pemeriksaan penunjang5.9. Tatalaksana5.10. Komplikasi5.11. Pencegahan5.12. Prognosis6. Tatalaksana farmakologi6.1. Golongan obat6.2. Farmakokinetik, farmakodinamik, efek samping, interaksi obat, indikasi, dan kontraindikasi