contoh kasus umkm
DESCRIPTION
contoh kasus umkmTRANSCRIPT
7/16/2019 CONTOH KASUS UMKM
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kasus-umkm 1/3
CONTOH KASUS UMKM
UMKM Efektif Tanggulangi Pengangguran
Deputi Menteri Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Koperasi danUsaha Kecil Menengah, Agus Muharam menyatakan pemberdayaan UMKM terbukti efektif
menanggulangi pengangguran."Selain itu, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga
terbukti efektif mengatasi masalah kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja," katanya
saat membuka Diklat Ketrampilan Teknis Vocational Budi Daya Ikan Lele di Cisarua,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Pelatihan hingga 19 Maret 2011 itu diselenggarakan atas kerja sama dengan Yayasan
Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (YP2MI).Ia mengemukakan, UMKM
merupakan unit usaha terbesar di Indonesia yang mencapai 52,76 juta, menyerap tenaga
kerja lebih dari 91,8 juta orang. "Atau lebih dari 97,3 persen tenaga kerja Indonesiamerupakan
kontribusi UMKM," katanya.
Selain itu, kata dia, UMKM juga mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap
pembentukan produk domestik (PDB) nasional yaitu 55,6 persen atau senilai lebih dari
Rp42,8 triliun."Kontribusi UMKM terhadap total nilai ekspor nonmigas nasional mencapai
20,15 persen atau Rp42,8 triliun," katanya.
Dikemukakannya bahwa kinerja UMKM cukup memberikan bukti bahwa dalam pasang surut
situasi ekonomi, UMKM masih mampu menyumbang devisa pada negara."UMKM juga telahteruji sebagai kelompok usaha yang memiliki daya responsif, fleksibilitas, dan adaptasi yang
luar biasa terhadap berbagai perubahan pasar," katanya.
Agus Muharram mengemukakan, membuka pola pikir agar mau berwirausaha adalah usaha
strategis yang dapat menghasilkan dan menciptakan sesuatu nilai atau manfaat bagi
masyarakat."Dengan demikian, sesungguhnya seorang wirausaha adalah inovator atau
pembaharu, baik bagi lingkungan sosial ekonomi maupun bagi dirinya sendiri," katanya.
Dalam kaitan ini, katanya, kebangkitan berwirausaha adalah menyangkut sikap, dan inisiatif
atau prakarsa, sebagai upaya menggerakkan proses ekonomi dengan mengubah "mindset"
sumberdaya agar mencapai produktivitas yang disesuaikan dengan kapasitas masing-masing
sumber daya.
Ia mengatakan, pelatihan bagi kelompok-kelompok masyarakat bernilai strategis mengingat
penduduk Indonesia merupakan potensi yang besar."Meskipun masih mempunyai
keterbatasan dalam menguasai perekonomian nasional, hal ini kiranya menjadi bahan
pemikiran untuk mengembangkan kader-kader wirausaha di segala sektor ekonomi,"
katanya.
7/16/2019 CONTOH KASUS UMKM
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kasus-umkm 2/3
Sementara itu, Ketua Yayasan Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (YP2MI)
Ir Muhammad M Banapon, MSi mengatakan, tujuan kegiatan itu adalah memberikan
pemahaman program pro-rakyat dari pemerintah, yakni penanggulangan masalah
kemiskinan.
Pesertanya adalah pengusaha kecil, UMKM, dari Kabupaten Bogor sebanyak 30 orang.
Narasumbernya adalah dari Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kelautan dan
Perikanan, Deputi Menko Kesra bidang koordinasi penanggulangan kemiskinan, Manajer
Senior CSR PT Antam, Dirjen PMD Kementerian Dalam Negeri, serta pakar perikanan IPB.
2010, Sektor UMKM Diprediksi Tumbuh 25%
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan, sektor usaha
mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bakal bertumbuh sekitar 25% pada 2010 dibandingkan
prediksi 2009 yang berkisar 15-20%. Wakil Ketua Umum Kadin Bidang UMKM dan KoperasiSandiaga S Uno mengatakan, hal itu bakal tercapai jika platform microfinance yang tengah
digarap dalam roadmap Kadin dapat terealisasi.
"Saya optimistis, platform itu bakal terealisasi. Sehingga, pertumbuhan UMKM bakal
bergerak pada level 25-30% dari tahun ke tahun. Selain itu, dengan pembiayaan yang
berpihak pada sektor usaha mikro juga akan mendorong pemberdayaan yang mengarahkan
unit usaha tersebut naik kelas. Di situ nilai utamanya," kata Sandiaga di Jakarta, Sabtu (8/8).
Di sisi lain, dia mengungkapkan, sekitar 99% unit UMKM Indonesia belum disentuh oleh
lembaga pembiayaan. Hal itu, kata dia, karena mereka dinilai tidak bankable karena tidak
memiliki kolateral atau jaminan aset
"Saat ini, terdapat sekitar 51 juta unit UMKM, yakni hingga 99% merupakan unit usaha
mikro," jelas Sandiaga.
Menurut dia, saat ini, yang didukung oleh lembaga pembiayaan hanya sekitar 2 juta UMKM
yang didominasi usaha makanan serta jasa dan perdagangan, itu pun melalui kredit usaha
rakyat (KUR) dan mereka tergolong unit usaha kecil-menengah. Selama ini, unit-unit mikro,
terutama di bidang pertanian dan unit usaha di level akar rumput, mengandalkan rentenir
dengan bunga yang mencekik.
Untuk itu, lanjut dia. Kadin menyiapkan skema micronnanceunhik pembiayaan usaha mikro,
kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Platform microfinance tersebut kata dia,
menjadi pilar penting dalam roadmap Kadin guna memberdayakan UMKM dan koperasi di
Indonesia. Rencanaya, roadmap tersebut bakal rampung pada Oktober 2009 dan diserahkan
kepada kabinet pe-merintahan baru. Sandiaga yakin, usulan dalam roadmap tersebut bakal
diterima dan diimplementasikan oleh pemerintah mendatang.
Keyakinan itu, ujar dia, karena pihaknya bersama wakil dari Kementerian Negara Koperasi
dan UKM juga baru melakukan kunjungan kerja ke Bangladesh pada 6 Agustus 2009.
7/16/2019 CONTOH KASUS UMKM
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-kasus-umkm 3/3
"Dalam kunjungan tersebut kamiditantang oleh pendiri Grameen Bank, Profesor M Yunus,
untuk mengembangkan pembiayaan mikro secara serius di Tanah Air. Menurut M Yunus,
kredit adalah hak asasi setiap manusia, termasuk yang miskin. Dia sangat percaya, kredit
mikro adalah jawaban jitu untuk masalah kemiskinan," tutur Sandiaga.
Dia memaparkan, saat ini, belum ada lembaga pembiayaan yang serius menggeluti skema
microfinance sesuai dengan topografi penduduk Indonesia. Sementara itu, lanjut dia, saat
ini Kadin secara serius mempersiapkan program pemberdayaan UMKM dan koperasi dengan
memobilisasi kredit mikro melalu jaringan lembaga keuangan mikro nonperbankan yang
lebih fleksible, efektif, dan efisien.
"Kredit mikro adalah bentuk intervensi bersama antara pengusaha, pemerintah dan
akademisi untuk memberantas kemiskinan. Jadi, dibutuhkan kredit yang tidak menuntut
kolateral atau jaminan aset dan yang tidak mencekik bunganya. Selama ini, banyak bentuk
kredit tanpa agunan tapi bunganya tinggi sehingga tidak bisa dijangkau oleh pengusaha kecil
apalagi mikro," pungkas Sandiaga. Bukopin Gelontorkan 60% Kredit untuk UMKM
Jakarta - PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) incar pembiayaan sektor usaha kecil dan menengah
(UMKM) sebesar Rp 21,45 triliun atau 60% dari total target kredit perseroan di tahun 2011
yang mencapai Rp 35,75 triliun.
Hal ini disampaikan Tri Joko Prihanto, Direktur Keuangan Bank Bukopin, dalam keterangan
tertulis yang diterima detikFinance, Senin (14/3/2011).
Ia menyampaikan penyaluran kredit perseroan sepanjang tahun 2010 sebesar Rp 28,6
triliun. Dimana pada tahun ini, Bukopin menargetkan pembiayaan tumbuh 20-25% yaitu
menjadi Rp 35,75 triliun.
"BBKP mengalokasikan sekitar 60% dari total penyaluran kredit tersebut untuk kredit Usaha
Kecil dan Menengah (UKM). Dimana porsi tersebut setara dengan pertumbuhan 30%
dibandingkan penyaluran kredit UKM tahun 2010 sebesar Rp 16,9 triliun," jelasnya.
Untuk mendukung pembiayaan, perseroan telah mengeluarkan Penawaran Umum Terbatas
(PUT) II Rp 900 miliar. Sebanyak Rp5 60 miliar atau 62% dari dana PUT II memang ditujukansebagai pengembangan segmen UMKM.
"Target ini akan kami capai dengan strategi kemitraan dan peningkatan nilai tambah dengan
mitra-mitra strategis kami," jelas Tri Joko.
Bukopin juga meningkatkan pendapatan sumber dana murah serta memperkuat
fundamental dana pihak ketiga (DPK) dengan penajaman strategi di segmen bisnis
konsumer. Dimana strategi membuahkan hasil, per tahun 2010 dana pihak ketiga yang
berhasil kami kumpulkan tumbuh 30%.