contoh kasus ppn

5
1. Produk Hukum yang diterbitkan KPP ABC terkait dengan pemeriksaan yaitu Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) sebagai mana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf c UU Nomor 28 Tahun 2007 “apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain mengenai Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah ternyata tidak seharusnya dikompensasikan selisih lebih pajak atau tidak seharusnya dikenai tarif 0% (nol persen) ” Pelayanan Pajak ABC berupa penjualan dalam negeri (lokal) yang sebelumnya dilaporkan sebagai penjualan ekspor dapat menyebabkan Pajak Pertambahan Nilai. Besarnya SKPKB PPN tahun 2009 yang akan diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak ABC adalah sebagai berikut: Pokok Pajak Kurang Bayar (10% X Rp 50.000.000.000,00) Rp5,000,000,000 Sanski adm pasal 13 ayat (3c) UU KUP kenaikan 100% Rp 5,000,000,000 Total SKPKB PPN tahun 2009 Rp 10,000,000,000 Selain SKPKB, Kantor Pelayanan Pajak ABC juga akan menerbitkan Surat Tagihan Pajak karena PT. ABG tidak membuat faktur pajak atas penyerahan lokal tersebut sebagaimna dimaksud Pasal 14 ayat (1) huruf d UU Nomor 28 tahun 2007 Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Tagihan Pajak apabila pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, tetapi tidak membuat fakturpajak atau membuat faktur pajak, tetapi tidak tepat waktuAsumsi SKPKB: DPP PPN yang tidak diterbitkan faktur pajak Rp 50,000,000,000

Upload: fridolinyudithamassora

Post on 19-Nov-2015

230 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

PPN

TRANSCRIPT

1. Produk Hukum yang diterbitkan KPP ABC terkait dengan pemeriksaan yaitu Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) sebagai mana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf c UU Nomor 28 Tahun 2007 apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain mengenai Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah ternyata tidak seharusnya dikompensasikan selisih lebih pajak atau tidak seharusnya dikenai tarif 0% (nol persen) Pelayanan Pajak ABC berupa penjualan dalam negeri (lokal) yang sebelumnya dilaporkan sebagai penjualan ekspor dapat menyebabkan Pajak Pertambahan Nilai. Besarnya SKPKB PPN tahun 2009 yang akan diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak ABC adalah sebagai berikut:Pokok Pajak Kurang Bayar (10% X Rp 50.000.000.000,00)Rp5,000,000,000Sanski adm pasal 13 ayat (3c) UU KUP kenaikan 100% Rp 5,000,000,000Total SKPKB PPN tahun 2009Rp 10,000,000,000Selain SKPKB, Kantor Pelayanan Pajak ABC juga akan menerbitkan Surat Tagihan Pajak karena PT. ABG tidak membuat faktur pajak atas penyerahan lokal tersebut sebagaimna dimaksud Pasal 14 ayat (1) huruf d UU Nomor 28 tahun 2007 Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Tagihan Pajak apabila pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, tetapi tidak membuat fakturpajak atau membuat faktur pajak, tetapi tidak tepat waktuAsumsi SKPKB: DPP PPN yang tidak diterbitkan faktur pajak Rp 50,000,000,000Total STP PPN tahun 2009 = 2% X Rp 50,000,000,000 = Rp 1,000,000,000

2. PT ABG seharusnya menunjukkan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang merupakan syarat mutlak validitas penjualan ekspor sebagai bukti penjualan eksport melalui kurir yang dalam hal ini adalah PT Jasa Eksport. Melalui bukti yang diserahkan oleh PT ABG maka dapat membantu PT ABG untuk tidak menyetujui temuan pemeriksaan dari Kantor Pelayana Pajak PT ABC melainkan menandatangani Berita Acara Ketidaksetujuan atas Temuan Pemeriksa. Bila PT ABG tidak memiliki PEB karena dari pihak kurir tidak ingin memberikannya maka PT ABC dapat memperhitungkan PPN dengan cara menambahkan ke Invoice tagihan ke pembeli yang berda di luar negeri. Kemudian PT ABG dapat pula menunjukkan bukti pembayaran dari pembeli yang berada di luar negeri sesuai dengan invoice tagihan yang telah dikirimkan kepada pembeli lebih dulu.

3. Jika PT. ABG menyetujui hasil pemeriksaan dari KPP, maka PT ABG harus membayar SKPKB berupa pokok pajak dan sanksi 100% atas penjualan dalam negeri yang menimbulkan Pajak Pertambahan Nilai yang tidak dibayarkan (pasal 13 ayat 3c) sebesar Rp 10.000.000,- . Selain itu, terdapat tambahan STP karena PT ABG tidak membuat faktur pajak atas transaksi penjualan dalam negeri dengan PT Jasa Ekspor pasal 14 ayat 1 d yaitu sebesar Rp. 1.000.000.000. PT ABG diperkenankan untuk melakukan pengurangan atau penghapusan sanksi berdasarkan UU no. 28 tahun 2007 pasal 36 ayat 1a dikenakan kekhilafan Wajib Pajak.

4. Dikarenakan adanya penjualan senilai Rp. 50.000.000.000 yang tidak diakui sebagai ekspor melainkan menjadi penjualan lokal yang berakibat terkenanya penjualan tersebut oleh PPN, hal tersebut berakibat adanya selisih PPN sebesar Rp 5.000.000.000 (SKPKB), maka proses yang harus dilakukan perusahaan jika tidak menyetujui hal tersebut adalah dengan melakukan keberatan wajib pajak sesuai pasal 25 ayat 1, ayat 7 UU no. 8 tahun 2007. Saat kondisi perusahaan memproses keberatan wajib pajak maka perusahaan dapat menunda pembayaran pajak terkait kasus dan kriteria pajak PPN tersebut. Adapun prosesnya sebagai berikut:

a. Pengajuan keberatan tertulis dalam bahasa Indonesiab. Memuat jumlah PPN menurut penghitungan WP disertai alasanc. Surat keberatan wajib pajak diberikan dalam jangka waktu tiga bulan sejak tanggal dikirim SKP atau tanggal pemotongan / pemungutand. Melunasi terlebih dahulu pajak yang masih harus dibayar paling sedikit sejumlah yang telah disetujui /dihitung sesuai pengakuan Wajib Pajak e. Menunggu surat keputusan dari Dirjen Pajak atas surat keberatan dari perusahaan kitaf. Jika hasil keputusan dari Dirjen Pajak menolak/menerima sebagian/menambah jumlah PPN atas surat keberatan kita maka proses selanjutnya kita membuat surat permohonan banding kepada Badan Peradilan Pajak, surat tersebut dibuat dalam bahasa Indonesia selambat-lambatnya dikirim 3 bulan setelah menerima surat keputusan dari Dirjen Pajak sebelumnya dan surat keputusan tersebut dilampirkan bersama surat permohonan banding ini

TUGAS PERPAJAKANPT. ABG

Kelas Malam

Disusun Oleh :Chaerul Rizal (13/360686/EE/06707)Diah Utami (13/360716/EE/06736)Fridolin Yuditha (13/360672/EE/06695)Lukman HakimTrisye Natalia Kilay (13/360752/EE/0675)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNISUNIVERSITAS GADJAH MADA2014