contoh-2 kartul (latihan edit).docx

21

Click here to load reader

Upload: hamien

Post on 12-Jan-2017

223 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh-2 kartul (Latihan edit).docx

TEKS LATIHAN-2 : LAYOUT KARYA TULIS DENGAN MS. WORD

PENGARUH ZAT KIMIA BERBAHAYA PADA MAKANAN JAJANAN TERHADAP

KESEHATAN

Karya Tulis

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas

Dalam Menyelesaikan SMP

Oleh :

Nama : Manggar Pangestu Ramadhani

No. Induk : 5311

Kelas : VIII A

YAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

SMP LABSCHOOL JAKARTA

APRIL 2013

Page 2: Contoh-2 kartul (Latihan edit).docx

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum WR. WB

Pertama-tama,marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas segala karunia yang

telah ia berikan, karena tanpa izinnya, Penulis tidak dapat menyelesaikan karya tulis ini yang

berjudul “ PENGARUH ZAT KIMIA BERBAHAYA PADA MAKANAN JAJAJANAN TERHADAP

KESEHATAN”

Penyusunan Karya Tulis ini dilatarbelakangi oleh pengamatan Penulis yang melihat sudah

banyak masyarakat yang terkena penyakit keracunan yang di sebabkan oleh makanan yang tidak

sehat dan mengandung bahan-bahan yang tidak sehat bagi tubuh. Pada kesempatan kali ini juga,

Penulis ingin berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak H. Ali ChudoriS.Pd., MM.,selaku kepala sekolah SMP Labschool Jakarta.

2. Bapak Gilang SaputroS.Pd, selaku guru Bahasa Indonesia yang telah mengajarkan

bagaimana cara menyusun KaryaTulis yang baik.

3. Orang Tua penulis yang selalu memberikan dukungan penuh terhadap penulis.

4. Bapak Agung Hartono yang telah membimbing Penulis dan juga kepada Bapak Murdha

dan Ibu Purwanti yang selalu mengingatkan tentang karya tulis.

5. Teman-teman penulis di SMP Labschool Jakarta yang telah membantu selama proses

pembuatan Karya Tulis ini.

6.

7. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam karya tulis ini, untuk itu kritik dan

saran sangat diharapkan untuk penyempurnaannya.

8. Akhir kata, semoga karya tulis ini dapat berguna kepada semua kalangan terutama para

pembaca dan bisa menghindari diri dan meminimalisir terjadinya penyakit yang

berbahaya bagi tubuh. Wassalamualaikum WR. WB

9. Jakarta, Februari 2013

10. Penulis

Page 3: Contoh-2 kartul (Latihan edit).docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aneka jajanan khas dengan keunikannya masing-masing tersebar di berbagai sudut kota dan

di lokasi-lokasi strategis seperti lingkup perkantoran, sekolah, tempat berbelanja, juga tempat-

tempat nongkrong. Berbagai macam makanan ringan sampai makanan yang berat tersaji di

etalase dengan tatanan yang menarik pembeli untuk segera menyantapnya.

Makanan jajanan mempunyai fungsi sosisal ekonomi yang cukup penting, dalam arti

pengembangan makanan jajanan dapat meningkatkan sosial ekonomi pedagang. Di samping itu,

makanan jajanan memberikan kontribusi gizi yang nyata terhadap konsumen tertentu (Persagi,

1992).

Karena tempatnya yang strategis dan harganya juga terjangkau, para pedang kaki lima tidak

pernah sepi pengunjung, sejak pagi hari (sekitar jam 06.00) sampai tengah malam bahkan pagi

hari lagi tetap ada yang menjajakan dagangannya dan tentu saja tetap ada pembelinya. Pembeli

pun beragam mulai dari orang yang sudah lanjut, dewasa, remaja, hingga anak-anak pun rajin

menyantap jajanan yang memang menggiurkan itu.

Para konsumen menikmati jajanan tersebut dengan lahap dan nikmat tanpa mengetahui

bahayanya. Seperti kuman-kuman yang ada pada makanan tersebut, dan kebersihan pada tempat

atau wadah makanan yang digunakan. Selain faktor tersebut, campuran bahan-bahan kimia

berbahaya pada makanan tersebut pun harus diperhatikan. Karena sudah banyak hasil penelitian

menunjukkan bahwa makanan jajanan tersebut mengandung zat kimia yang membahayakan

kesehatan tubuh kita. (Dokter sehat, 2012)

Contoh saja rodhamin B yang biasa digunakan sebagai pewarna tekstil dan kertas, banyak

digunakan dengan dosis yang kadang melebihi dosis seharusnya. Zat pengawet seperti formalin

yang biasa digunakan sebagai disinfektan untuk membuat makanan tahan lama, tidak cepat basi.

Jika zat tersebut terus-menerus terkonsumsi secara berlebihan, bisa meningkatkan risiko terkena

penyakit kanker dan kerusakan pada beberapa organ tubuh lainnya (Nopiyanti, 2011). Hal ini

tidak pernah disadari oleh para konsumen, mereka tetap saja jajan dan jajan.

Page 4: Contoh-2 kartul (Latihan edit).docx

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah dalam karya tulis

ini sebagai berikut :a. Apakah pengertian dari makanan jajanan?

b. Apa saja zat kimia berbahaya bagi tubuh?

c. Bagaimanakah cara membedakan makanan yang mengandung zat berbahaya dengan

yang tidak?

d. Apa pengaruhnya bagi kesehatan tubuh bila mengonsumsi makanan jajanan yang

mengandung zat kimia berbahaya?

1.3 Tujuan

Dibahasnya permasalahan ini dengan tujuan sebagai berikut :

a. Menginformasikan betapa berbahayanya mengonsumsi makanan yang mengandung

zat kimia berbahaya.

b. Agar masyarakat bisa memilih dan mengonsumsi makanan yang sehat yaitu yang

tidak mengandung zat kimia berbahaya.

1.4 Pembatasan Masalah

Makanan jajanan sangatlah beragam. Untuk menghindari kesalahpahaman, pada karya

tulis ini hanya akan membahas beberapa zat kimia berbahaya pada makanan serta

pengaruhnya bagi kesehatan.

1.5 Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikemukakan pada karya tulis ini diperoleh melalui studi pustaka

dengan banyak membaca buku yang sesuai dengan tema yang dipilih, juga membaca artikel pada

surat kabar, majalah, atau internet, juga menyimak dari media elektronik.

Page 5: Contoh-2 kartul (Latihan edit).docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Makanan Jajanan

Jajan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat di kota kota besar,

maupun di pedesaan. Konsumsi jajan di masyarakat diperkirakan akan terus meningkat karena

makin terbatasnya waktu anggota keluarga untuk mengolah makanan sendiri. Kelebihan

makanan jajanan adalah murah dan mudah didapat, dan penyajiannya yang cepat, serta rasanya

yang enak dan cocok dengan selera kebanyakan masyarakat. (Winarno, 1997)

Banyak sekali pedagang yang berjualan di pinggir jalan, dan menawarkan barang

dagangannya yang terlihat sangat nikmat. Pedagang kaki lima yang berjualan makanan biasanya

menjual makanan ringan, seperti goreng – gorengan contohnya adalah pisang goreng, onde –

onde. Rebus – rebusan contohnya adalah bakso. Sampai minuman yang menyegarkan

tenggorokan seperti es buah dan lain lain. Tapi ternyata makanan dan minuman tersebut

membawa berbagai penyakit yang ditimbulkan dari penggunaan bahan yang tidak diperbolehkan

serta cara penyimpanannya yang tidak higienis.

Para pedagang tentu tidak rugi jika menjual jajanan yang mereka buat dengan menggunakan

bahan yang tak layak pakai. Selain karena harga bahan bahan non-pangan itu lebih murah, bahan

itu juga mudah didapat. Para pedagang justru senang jika makanannya terjual seluruhnya.

Tetapi para konsumenlah yang dirugikan. Karena dampak yang ditimbulkannya(dalam kurun

waktu yang lama) dapat menyebabkan penyakit yang berbahaya bagi tubuh.

2.2 Macam – macam Zat Aditif Pada Jajanan

Dari banyaknya zat berbahaya pada makanan, dalam kesempatan karya tulis ini hanya akan

dibahas tiga macam zat aditif pada jajanan, yaitu :

1. Pewarna Makanan

Bahan pewarna makanan terbagi dalam dua kelompok besar yakni pewarna alami

(pewarna dari tumbuhan/nabati) dan pewarna buatan(pewarna dari zat kimia)

(Kompasiana.com). Para produsen makanan/pedagang kaki lima pada umumnya menggunakan

zat pewarna buatan karena harga lebih murah untuk olahan makanan yang dibuatnya. Padahal zat

pewarna buatan itu hanya bisa digunakan untuk pewarna tekstil atau kertas. Hal ini jelas sangat

Page 6: Contoh-2 kartul (Latihan edit).docx

membahayakan kesehatan bagi yang mengonsumsinya karena adanya residu logam berat pada

zat pewarna tersebut.

Timbulnya penyalahgunaan tersebut antara lain disebabkan oleh ketidaktahuan

masyarakat mengenai zat pewarna untuk pangan. Kedua, karena harga zat pewarna buatan jauh

lebih murah dibanding zat pewarna alami. Hal ini bisa dipahami karena biaya masuk zat pewarna

untuk bahan pangan jauh lebih tinggi daripada zat pewarna bahan nonpangan. Yang ketiga,

warna yang dihasilkan dari zat pewarna buatan memberikan hasil warna yang lebih mencolok

sehingga lebih menarik minat para pembeli. (Catatan kimia.com)

Tabel 1 Pewarna Alami dan Pewarna Buatan

Warna Pewarna Alami Warna Pewarna Buatan

Cokelat Tua Kayu

Manis,cengkeh,la

da hitam

Merah Eritrosin,

annatto,

Carmoisine

Merah Jus akar bit,

bubuk cabe,

tomat,kayu

secang

Kuning Tartrazine,qouin

oline yellow

Orange Wortel, kulit

jeruk yang

dihancurkan

Orange Sunset yellow

FCF, allura red

AC,orange GCN

Hijau Bayam & alpukat Biru Brilliant blue

FCF

Kuning Kunyit & saffron Hijau Fast green FCF

Merah muda Raspberry & jus

stroberi

Biru violet Blueberri,bunga

telang,

Hitam Merang

(Sumber : Yuhandirapradipta.blogspot, 2012)

Page 7: Contoh-2 kartul (Latihan edit).docx

Banyak pedagang lebih menggunakan bahan pewarna buatan karena pewarna

buatan dapat menghasilkan warna yang lebih kuat dan stabil meski jumlah pewarna yang

digunakan hanya sedikit. Warna yang dihasilkan dari pewarna buatan akan tetap cerah meskipun

sudah mengalami proses pengolahan dan pemanasan, sedangkan pewarna alami mudah

mengalami degradasi atau pemudaran pada saat diolah dan disimpan . Misalnya kerupuk yang

menggunakan pewarna alami, maka warna tersebut akan segera pudar ketika mengalami proses

penggorengan. (Bangkapos.com, 2011)

Dari penjelasan di atas, wajar apabila pedagang makanan banyak yang memilih

menggunakan zat pewarna buatan.

Namun tahukah masyarakat bahwa zat pewarna buatan yang mengandung zat kimia seperti

sunset yellow dan tartrazine (lihat pada tabel) dapat memicu risiko penyakit kanker yang dapat

membuat kita meninggal.

2. Penyedap Rasa / MSG

Penyedap-penyedap makanan selalu memenuhi rak-rak supermarket, dan tak jarang pula hadir

di iklan-iklan televisi. Salah satu bahan penyedap rasa yang kerap dikonsumsi masayarakat

adalah monosodium glutamate (MSG) atau biasa disebut mechin atau vetsin.

Menurut jurnal Chemistry Sense menyebutkan, pada tahun 1908, Kikunae Ikeda,

seorang professor Universitas Tokyo, menemukan kunci kelezatan makanan pada kandungan

asam glumat. Penemuan ini melengkapi 4 jenis rasa sebelumnya yaitu manis, asam, pahit, dan

asin (Kikunae Ikeda, Professor Universitas Tokyo, Tahun 1908).

. Sejak itu, Jepang memproduksi asam glumat melalui ekstraksi dari bahan

alamiah. Tetapi karena permintaan pasar terus melonjak, pada tahun 1956 ditemukan cara

produksi L-glutamic acid melalui fermentasi. Dan sekarang monosodium glutamate dibuat dari

hasil fermentasi zat tepung dan tetes dari gula beet atau gula tebu. Masih menurut jurnal

Chemistry, monosodium glutamat sendiri sebenarnya tidak memiliki rasa. Tetapi bila

ditambahkan kedalam makanan, akan terbentuk asam glutamate bebas yang ditangkap reseptor

khusus di otak yang memberikan sinyal bahwa makanan tersebut menjadi lebih lezat dan gurih.

Sebelum tahun1956, MSG digunakan oleh golongan masyarakat ibu rumah tangga dan restoran

di China, Jepang, Korea, Vietnam, dan Myanmar.

Page 8: Contoh-2 kartul (Latihan edit).docx

Seperti diketahui, monosodium glutamate adalah garam natrium (sodium) dari asam

glutamate (salah satu asam amino non-esensial penyusun protein) yang secara alami terdapat

pada semua bahan makanan yang mengandung protein. Misalnya saja keju, susu, daging, ikan

dan sayuran. Sebenarnya glutamate juga diproduksi oleh tubuh manusia dan sangat diperlukan

untuk metabolisme tubuh dan fungsi otak. Setiap orang rata-rata memerlukan 11 gr glutamate

setiap hari yang didapat dari sumber protein alami. Sedangkan monosodium glutamate yang

terkandung dalam penyedap makanan merupakan MSG buatan. Yang dijual dalam bentuk kristal

halus berwarna putih, mirip dengan gula pasir atau garam dapur. MSG buatan inilah yang

disinyalir dapat memberikan efek negative bagi tubuh manusia. (Zakia Kartika Utami, 2010)

3. Pemanis Buatan

Pemanis buatan adalah bahan tambahan makanan berupa senyawa kimia yang dapat

menyebabkan rasa manis pada makanan. Zat ini tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi

dan biasanya digunakan untuk keperluan olahan pangan, seperti pada minuman, kue-kue,

manisan buah, dll.

1. Pemanis natural adalah pemanis yang dihasilkan dari proses ekstraksi atau isolated

dari tanaman danbuah atau melalui enzimatis. Contoh : sukrosa, glukosa, fruktosa,

sorbitol.

2. Pemanis sintetis adalah pemanis yang dihasilkan melalui proses kimia. Contoh :

siklamat, aspartame, sakarin (leo.usahalink.com,2011)

Para pedagang lebih memilih pemanis sintetis atau buatan. Jika menggunakan pemanis alami,

para pedagang membutuhkan beberapa kilogram gula pasir untuk membuat makanan atau

minuman tertentu, tetapi jika memakai pewarna sintetis hanya memmbutuhksn

beberapa tetes saja. Tentu saja hal ini dapat menghemat biaya produksi makanan atau

minuman tersebut. Selain itu, pewarna buatan juga lebih tahan lama dibanding

dengan yang alami.

Page 9: Contoh-2 kartul (Latihan edit).docx

2.3 Dampak Negatif dari Zat Aditif Jajanan

1. Pewarna

Menggunakan pewarna sintetis untuk bahan pangan sangatlah berbahaya karena dapat

menyebabkan mual, muntah, sakit perut, diare, panas, rasa tidak enak ,tekanan darah rendah,

dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan dan air seni akan berwarna merah atau merah

muda. Dan dampak yang paling parah adalah dapat menyebabkan kanker pada kandung dan

saluran kemih serta menyebabkan gangguan pada fungsi hati dan kanker hati (Catatan

kimia.com,2011)

2. Penyedap rasa / MSG

Di new England, Journal of Medicine pernah melporkan tentang keluhan beberapa gangguan

setelah makan di restoran China, yang disebut “Chines restoran syndrome”. Gejala-gejalanya

seperti pening, mati rasa yang menjalar dari rahang sampai belakang leher, sesak nafas dan

keringat dingin. (Journal of Medicine, tahun 2010)

Selain itu FASEB (Federation of American Sociaties for Experimental Biology) melaporkan

bahwa ada dua kelompok yang menunjukkan reaksi akibat konsumsi MSG. Pertama, kelompok

orang yang sensitive tentang terhadap MSG yang mengakibatkan muncul keluhan seperti rasa

panas dileher, lengan dan dada, diikuti kaku otot dari daerah tersebut menyebar sampai ke

punggung. Gejala lain berupa rasa panas dan kaku di wajah diikuti nyeri dada, sakit kepala,

mual, berdebar-debar dan kadang sampai muntah. Gejala ini mirip seperti Chines Restourant

Syndrom, yang kemudian lebih tepatnya disebut MSG Complex Syndrom.

Syndrom ini tepatnya terjadi setelah 30 menit mengkonsumsi MSG, dan bertahan

sekitar 3-5 jam. Sedangkan kelompok kedua adalah penderita asma, yang mengeluh

meningkatnya serangan setelah mengkonsumsi MSG. Munculnya keluhan terutama setelah

mengkonsumsi sekitar 0,5 g -2,5 g MSG. Sebenarnya kadar 1 gr garam dapur (Natrium/Sodium)

setara dengan 3 gr (1 sendok teh) MSG. Jika 1 gr garam sudah dapat membuat 1 mangkok bakso

terasa asin sebaliknya 3 gr MSG tidak terasa asin tetapi malah terasa gurih dan lezat.

Masyarakat kita cenderung menambahkan garam dan msg secara bersamaan

kedalam masakannya. Hal inilah yang menyebabkan Hipertensi. Hipertensi adalah akibat

mengkonsumsi Monosodium atau Natrium ion-nya. Sekalipun tidak mengkonsumsi garam, tapi

Page 10: Contoh-2 kartul (Latihan edit).docx

jika masakan dibumbui dengan MSG, maka berarti masakan tersebut sudah mengandung

Monosodium atau Natrium yang berasal dari MSG/Vetsin tersebut.

Selain itu MSG disinyalir bersifat mutagenic (penyebab kelainan genetic) dan karsinogenik

(penyebab kanker) jika MSG tersebut terpecah menjadi 2 zat yang berbeda dari induknya, yaitu

glutanic pyrlosied 2 (Amino-methyl dipyrido imidazol) dan Glutanic pyrlosied 2 (Amino

dipyrido imidazole). Dan MSG ini akan terpecah menjadi 2 zat yang berbeda jika mengalami

pemanasan, seperti digoreng dengan minyak, cara deep fried atau alat pressure cooker. Demi

kesehatan tubuh dan anak-anak, hindari penggunaan MSG secara berlebihan dalam masakan atau

makanan. Jika memang diperlukan, pengganti MSG biasanya adalah YEAST EXTRAC (ekstrak

khamir) atau maromi (hasil fermentasi kedelai) atau bubuk kecap, tapi sebaiknya penyedap

makanan diganti dengan garam dan gula atau tidak memakai sama sekali.

3. Pemanis buatan

Meskipun mengandung rendah kalori, pemanis buatan meningkatkan nafsu anak

untuk mengkonsumsi makanan yang rasanya manis. Itu bisa terjadi karena tingginya proses

metabolisme dalam tubuh.  Jadi anak akan mencari makanan manis lain dan meningkatkan

asupan kalori, sehingga bisa terjadi kelebihan berat badan. Selain Obesitas pengaruh pemanis

buatan ini bila sering dikonsumsi adalah:

Karies Gigi : penyakit infeksi yang merusak struktur gigi.

Diabetes Mellitus : kelainan metabolik yang disebabkan oleh banyak factor

Behavioral Disturbance : penyakit sakit kepala, gangguan belajar, emosi dan mental

Page 11: Contoh-2 kartul (Latihan edit).docx
Page 12: Contoh-2 kartul (Latihan edit).docx

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari karya tulis yang tertera diatas, dapat disimpulkan bahwa kurangnya waktu

untuk memasak dirumah meyebabkan banyak yang membeli jajanan yang mudah didapatkan di

saat melewati jalanan, rata – rata para konsumen membeli makanan yang murah meriah, mudah

didapat dan hangat.

3.2 SARAN

Saran yang dapat diberikan adalah :

Luangkanlah waktu untuk memasak makanan sendiri dirumah, karena itu lebih higienis

Berhati hatilah dalam memilih makanan yang ingin dibeli

Jangan terlalu sering membeli makanan fast food, karena membahayakan tubuh

Page 13: Contoh-2 kartul (Latihan edit).docx

DAFTAR PUSTAKA

Kartika, Zakia. “Penyedap Rasa”

http://zakiakartikautami.blog.ugm.ac.id/2010/09/24/penyedap-rasa/

Diakses pada 21 Februari 2013

Nashrullah Nashih, Chairul Achmad. “Penyedap Rasa”

http://www.republika.co.id/berita/duniaislam/khazanah/12/06/21/m 5y46h-

halalan-thayyiban-titik-kritis-penyedap-rasa

Diakses pada 26 February 2013

Para Kontribuor. “Apa itu Kimia”

http://basrib.wordpress.com/2011/12/08

Diakses pada 18 Oktober 2012

Para Kontributor. “Bahan Pewarna Makanan”

http://catatankimia.com/catatan/bahan-pewarna-makanan.html diakses

pada

21 februari 2013

Para Kontributor. “ Bahan Kimia Tambahan Buatan Pada Makanan “

http://leo.usahalink.com/artikelfull692-Bahan-Kimia-Tambahan-

Buatan-Pada-Makanan.html

Diakses pada 26 February 2013

Para Kontributor.” Mengenal Pemanis Buatan”

http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2011/08/10/mengenal-

pemanis-buatan-386938.html

Diakses pada 26 February 2013

Page 14: Contoh-2 kartul (Latihan edit).docx

Para Kontributor. “ Tujuh Efek Kandungan Zat Kimia Berbahaya Pada Jajanan”

http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2011/08/13/men genali-

tujuh-efek-kandungan-zat-kimia-berbahaya-pada-jajanan/ Diakses pada 20 September 2012

Para Kontributor. “ Pewarna Alami Aman Dikonsumsi”

http://www.rahasiakeluarga.com/pewarna-alami-aman-untuk-di-

konsumsi/

Diakses pada 26 February 2013

Para Kontributor. “ Pewarna makanan alami dan buatan”

http://yuhandirapradipta.blogspot.com/2012/04/pewarna-makanan-

alami-dan-buatan.html diakses pada 26 February 2013

Para Kontributor. “Zat Berbahaya ada di Jajanan Anak”

http://www.antaranews.com/berita/308896/48-zat-

berbahaya-ada-di-jajanan-anak Diakses pada 18

Oktober 2012

Page 15: Contoh-2 kartul (Latihan edit).docx

LAMPIRAN

Gambar 1. Makanan jajanan yang disukai anak

(Sumber : lapar.com,2012)

Gambar 2. Borax

(Sumber : kenzoo.com,2012)