anggaran rumah tangga _munaslub 2013_. edit hani adhani _revisi sapto_-1.docx-1

41
Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013 Halaman 1 Dari 41 ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA PENDAHULUAN Anggaran Rumah Tangga ini merupakan pelengkap dan bagian yang tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar yang bertujuan untuk memberikan penjelasan dan rincian dalam rangka pelaksanaan Anggaran Dasar. Segala hal yang tidak atau belum cukup diatur didalam Anggaran Rumah Tangga ini sesuai kebutuhan dan perkembangan organisasi dituangkan didalam ketentuan lain yang pelaksanaannya dilakukan oleh Pengurus Pusat FPTI melalui Surat Keputusan. BATANG TUBUH BAB I UMUM Dasar Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga disusun berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan kebutuhan serta perkembangan organisasi. Fungsi Organisasi Pasal 2 Fungsi Organisasi sudah jelas dalam Anggaran Dasar Pasal 7

Upload: fptipengcabtimur

Post on 23-Oct-2015

487 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

AD/ART FPTI INDONESIA

TRANSCRIPT

Page 1: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 1 Dari 41

ANGGARAN RUMAH TANGGA

FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

PENDAHULUAN

Anggaran Rumah Tangga ini merupakan pelengkap dan bagian yang tidak

terpisahkan dari Anggaran Dasar yang bertujuan untuk memberikan

penjelasan dan rincian dalam rangka pelaksanaan Anggaran Dasar.

Segala hal yang tidak atau belum cukup diatur didalam Anggaran Rumah

Tangga ini sesuai kebutuhan dan perkembangan organisasi dituangkan

didalam ketentuan lain yang pelaksanaannya dilakukan oleh Pengurus Pusat

FPTI melalui Surat Keputusan.

BATANG TUBUH

BAB I

UMUM

Dasar

Pasal 1

Anggaran Rumah Tangga disusun berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan

kebutuhan serta perkembangan organisasi.

Fungsi Organisasi

Pasal 2

Fungsi Organisasi sudah jelas dalam Anggaran Dasar Pasal 7

Page 2: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 2 Dari 41

BAB II

RUANG LINGKUP KEGIATAN

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 3

Pelaksanaan kegiatan panjat tebing wajib mentaati ketentuan, prosedur,

menyediakan pelatih, instruktur atau pemandu, menggunakan sarana

dan prasarana sesuai dengan persyaratan standar yang diberlakukan oleh FPTI.

Bagian Kedua

Ruang Lingkup Kegiatan

Panjat Tebing Pendidikan

Pasal 4

(1) Panjat tebing pendidikan dilaksanakan dan diarahkan sebagai satu

kesatuan yang sistematis dan berkesinambungan dengan sistem

pendidikan nasional.

(2) Panjat tebing pendidikan dilakukan pada jalur formal dan non formal

melalui kegiatan intra kurikuler dan ekstra kurikuler.

(3) Panjat tebing pendidikan dimulai pada usia dini.

(4) Pelatihan panjat tebing pendidikan menjadi tanggungjawab FPTI

bersama instansi terkait.

(5) Kompetisi panjat tebing antar satuan pendidikan mengacu pada

aturan kompetisi yang akan diatur lebih lanjut oleh FPTI.

(6) Untuk melaksanakan panjat tebing pendidikan wajib mentaati

ketentuan, prosedur, menyediakan instruktur, menggunakan sarana dan

prasarana sesuai dengan persyaratan standar dan kurikulum panjat tebing

yang diberlakukan oleh FPTI.

(7) Uraian dari ketentuan dari ayat ini akan diatur dalam petunjuk

pelaksanaan panjat tebing pendidikan Indonesia.

Page 3: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 3 Dari 41

Panjat Tebing Rekreasi

Pasal 5

(1) Panjat tebing rekreasi dilaksanakan dan diarahkan untuk memassalkan

kegiatan panjat tebing sebagai upaya mengembangkan kesadaran

masyarakat dalam meningkatkan kesehatan, kebugaran, kegembiraan dan

hubungan sosial.

(2) Panjat tebing rekreasi adalah kegiatan :

a. Petualangan yang dimaksudkan untuk memperoleh kesehatan,

kebugaran dan kegembiraan.

b. Yang dapat membangun hubungan sosial dan meningkatkan

kekayaan budaya.

c. Yang dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melestarikan alam.

(3) Untuk melaksanakan kegiatan panjat tebing rekreasi wajib mentaati

ketentuan, prosedur, menyediakan instruktur atau pemandu,

menggunakan sarana dan prasarana sesuai dengan persyaratan standar

yang diberlakukan oleh FPTI.

(4) Uraian dari ketentuan ayat (1) dan ayat (2) diatur dalam petunjuk

pelaksanaan kegiatan panjat tebing Indonesia.

Panjat Tebing Prestasi

Pasal 6

(1) Panjat tebing prestasi dilaksanakan dan diarahkan untuk mencapai

prestasi pada tingkat Provinsi, Nasional, dan Internasional.

(2) Panjat tebing prestasi merupakan hak semua warga negara.

(3) Panjat tebing prestasi dilaksanakan melalui proses pembinaan dan

pengembangan secara terencana, berjenjang dan berkelanjutan.

(4) Kompetisi panjat tebing dilakukan dalam rangka menumbuhkan,

menjaga dan meningkatkan prestasi.

(5) Pelatihan panjat tebing prestasi dilakukan secara berjenjang.

(6) Dalam rangka pengembangan prestasi, FPTI melakukan pengiriman atlit

secara berjenjang.

Page 4: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 4 Dari 41

BAB III

KERJASAMA

Hubungan Kerjasama Luar Negeri

Pasal 7

Pengurus Pusat FPTI mengusahakan dan melakukan hubungan dengan pihak -

pihak di luar negeri dalam rangka mencapai tujuan FPTI dan tidak

bertentangan dengan kebijakan pemerintah.

Hubungan Kerjasama Dalam Negeri

Pasal 8

(1) FPTI dapat melakukan kerjasama dengan instansi atau organisasi lain

yang dilakukan secara berjenjang.

(2) Hubungan kerjasama dimaksud adalah hubungan yang setara.

Bantuan Kepada Pemerintah

Pasal 9

(1) FPTI membantu pemerintah dalam merencanakan dan menetapkan

kebijakan kegiatan panjat tebing.

(2) FPTI mengadakan kerjasama dengan semua instansi atau lembaga

pemerintah baik di pusat maupun di Provinsi.

BAB IV

KEANGGOTAAN

Anggota Biasa FPTI

Pasal 10

(1) Anggota Biasa adalah klub, perhimpunan, atau asosiasi kegiatan panjat

tebing yang dengan sukarela mendaftar menjadi Anggota dan

dikukuhkan oleh Pengurus Kabupaten/Kota.

(2) Syarat kelengkapan suatu klub, perhimpunan, atau asosiasi kegiatan

Page 5: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 5 Dari 41

panjat tebing diterima menjadi anggota :

a. Mempunyai minimal 3 (tiga) orang anggota.

b. Mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

c. Memiliki kepengurusan

d. Memiliki alamat sekretariat yang jelas.

e. Bersedia mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

dan aturan lain yang diberlakukan oleh FPTI

(3) Proses menjadi Anggota adalah sebagai berikut :

a. Mengajukan surat permohonan keanggotaan kepada Pengurus

Kabupaten/ Kota di wilayahnya.

b. Mengisi dan menyerahkan formulir permohonan keanggotaan

kepada Pengurus Kabupaten/Kota.

c. Klub, perhimpunan atau asosiasi kegiatan panjat tebing sah

menjadi anggota melalui Rapat Pengurus yang harus dilaksanakan

paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah permohonan diterima.

d. Sebagai bukti keanggotaan Pengurus Kabupaten/Kota akan

menerbitkan sertifikat keanggotaan.

Anggota Kehormatan

Pasal 11

Anggota Kehormatan adalah perorangan yang berjasa dalam pembinaan dan

pengembangan panjat tebing di Indonesia baik di tingkat pusat, Provinsi dan

Kabupaten atau Kota dan bersedia diangkat menjadi Anggota Kehormatan

FPTI.

Kewajiban dan Hak

Pasal 12

Sudah jelas di atur dalam Anggaran Dasar Pasal 7.

Perubahan Kedudukan

Pasal 13

Anggota FPTI dapat pindah wilayah, dengan cara mengajukan permohonan

pindah kepada Pengurus Kabupaten/Kota tempat asal kedudukan.

Page 6: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 6 Dari 41

Kehilangan Status Keanggotaan

Pasal 14

(1) Meninggal dunia, mengundurkan diri, diberhentikan dan Organisasi yang

menjadi anggota tersebut oleh suatu sebab dibubarkan atau

membubarkan diri.

(2) Anggota biasa yang karena suatu hal, atas rekomendasi Badan

Arbitrase dinyatakan oleh Pengurus FPTI dicabut status keanggotaannya.

(3) Kehilangan status keanggotaannya dinyatakan dengan surat keputusan

Pengurus FPTI melalui sidang majelis Badan Arbitrase yang diadakan

khusus untuk hal itu.

Pemberhentian Anggota

Pasal 15

(1) Keanggotaan FPTI berakhir karena :

a. Permintaan sendiri.

b. Mengundurkan diri.

c. Diberhentikan.

d. Organisasi yang menjadi anggota tersebut oleh suatu sebab

dibubarkan atau membubarkan diri.

(2) Anggota FPTI dapat diberhentikan jika :

a. Melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

b. Merugikan nama baik FPTI.

c. Tidak melakukan regitrasi ulang.

(3) Pemberhentian anggota FPTI ditetapkan oleh Pengurus FPTI yang

mengangkatnya.

Pembelaan Anggota

Pasal 16

(1) Anggota FPTI yang akan diberhentikan karena melanggar Anggaran Dasar

dan Anggaran Rumah Tangga, peraturan lainnya, dan atau merugikan

nama baik FPTI, berhak membela diri dalam sidang di jajaran

Pengurus FPTI yang bersangkutan.

(2) Pengurus FPTI wajib melakukan sidang pembelaan diri paling

Page 7: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 7 Dari 41

lambat 90 (sembilan puluh) hari sejak surat pengajuan pembelaan diri

diterima.

Pasal 17

Rehabilitasi Anggota

Anggota FPTI yang diberhentikan berdasarkan Anggaran Rumah Tangga ini

dapat mengajukan permohonan menjadi anggota FPTI kembali

BAB V

ORGANISASI

Pembinaan Organisasi

Pasal 18

(1) Pengurus Pusat membina dan membantu Pengurus Provinsi sehingga

kemampuan setiap Provinsi dalam mengembangkan panjat tebing di

wilayah kerjanya meningkat.

(2) Pengurus Provinsi membina dan membantu Pengurus

Kabupaten/Kota, sehingga kemampuan setiap kabupaten/kota dalam

mengembangkan panjat tebing di wilayah kerjanya meningkat.

(3) Pengurus Kabupaten/Kota membina dan membantu Anggota FPTI

sehingga kemampuan dalam mengembangkan panjat tebing terus

meningkat.

BAB VI

JENJANG KEORGANISASIAN

Tingkat Nasional

Pasal 19

(1) FPTI di tingkat nasional menghimpun Pengurus Provinsi FPTI Provinsi di

seluruh Indonesia.

(2) FPTI di tingkat nasional merupakan jajaran yang berfungsi sebagai

pengendali strategis kegiatan panjat tebing dengan pembinaan sampai ke

tingkat Provinsi.

Page 8: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 8 Dari 41

(3) FPTI di tingkat nasional dibentuk Pengurus Pusat FPTI yang dilengkapi

dengan Penasehat

Tingkat Provinsi

Pasal 20

(1) FPTI di tingkat Provinsi menghimpun Pengurus FPTI kabupaten/kota di

seluruh wilayah Provinsi yang bersangkutan.

(2) FPTI di tingkat Provinsi merupakan jajaran yang berfungsi sebagai

pengendali strategis kegiatan panjat tebing dengan melaksanakan

pembinaan sampai tingkat kabupaten/kota.

(3) Di tingkat Provinsi dibentuk Pengurus Provinsi FPTI yang dilengkapi

dengan Penasehat FPTI.

Tingkat Kabupaten/Kota

Pasal 21

(1) FPTI di tingkat Kabupaten/Kota menghimpun anggota FPTI di seluruh

wilayahnya.

(2) FPTI di tingkat Kabupaten/Kota merupakan jajaran yang berfungsi

sebagai pengendali strategis kegiatan panjat tebing dengan

melaksanakan pembinaan sampai ke anggota FPTI.

(3) Di tingkat Kabupaten/Kota dibentuk Pengurus Kabupaten/Kota FPTI

yang dilengkapi dengan Penasehat FPTI.

Kepengurusan

Pasal 22

(1) Susunan Pengurus FPTI selengkapnya sebagai berikut :

a. Ketua Umum.

b. Ketua Harian/Wakil-wakil Ketua.

c. Sekretaris Umum.

d. Bendahara Umum.

e. Bidang Organisasi.

f. Bidang Pembinaan

g. Bidang Prestasi.

Page 9: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 9 Dari 41

h. Biro Pelatih.

i. Bidang Panjat Tebing Alam.

j. Bidang Kompetisi

k. Biro Juri

l. Bidang Penelitian dan Pengembangan

m. Bidang Media dan Promosi

n. Bidang Usaha Dana

(2) Pengurus FPTI membentuk badan sekurang-kurangnya:

a. Badan Vertical Rescue

b. Badan Standarisasi dan Akreditasi.

(3) Jika diperlukan maka Pengurus FPTI dapat menunjuk wakil Sekretaris,

wakil Bendahara dan membentuk biro, bidang, atau badan sesuai

kebutuhan.

(4) Pengurus Kabupaten/Kota disahkan dan dikukuhkan oleh Pengurus

Provinsi, Pengurus Provinsi disahkan dan dikukuhkan oleh Pengurus

Pusat, Pengurus Pusat disahkan oleh Munas FPTI dan dikukuhkan oleh

KONI Pusat.

(5) Selama belum terbentuk Pengurus FPTI yang baru sebagai hasil

Musyawarah, maka Pengurus FPTI lama tetap melaksanakan tugasnya,

dengan ketentuan tidak dibenarkan mengambil keputusan mengenai hal -

hal sebagai berikut:

a. Mengadakan kerjasama dengan pihak ketiga.

b. Menandatangani pengeluaran uang di luar program kerja FPTI.

c. Mengubah struktur organisasi Pengurus FPTI dan atau mengadakan

alih tugas staf.

d. Mengubah status kekayaan FPTI.

Pergantian Pengurus Antar-waktu

Pasal 23

(1) Pergantian Pengurus FPTI antar-waktu dapat dilakukan jika :

a. Pengurus FPTI bersangkutan tidak dapat menjalankan tugasnya

karena berbagai sebab sehingga mengakibatkan terjadinya

kekosongan tugas dan tanggungjawab.

Page 10: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 10 Dari 41

b. Pengurus FPTI bersangkutan melakukan kelalaian dalam

pelaksanaan tugas sehingga mengakibatkan terjadinya pelanggaran-

pelanggaran aturan organisasi.

(2) Mekanisme pergantian antar-waktu dilakukan melalui Rapat Pleno

Pengurus FPTI.

(3) Pergantian ini dimintakan pengesahan jajaran di atasnya, kecuali

pergantian Pengurus Pusat yang disahkan oleh KONI Pusat.

Penasehat

Pasal 24

Penasehat sudah jelas di Anggaran Dasar Pasal 13

Keuangan

Pasal 25

Penasehat sudah jelas di Anggaran Dasar Pasal 14

BAB VII

URAIAN TUGAS

Pasal 26

Dalam rangka melaksanakan tugas dan tanggungjawab secara baik dan

terorganisasi, maka diantara Pimpinan Pengurus FPTI secara garis besar

diadakan pembagian tugas dan tanggungjawab sehingga dengan adanya

pembagian tugas dimaksud diharapkan akan dicapai hasil yang maksimal.

Ketua Umum

Pasal 27

(1) Merupakan kekuasaan tertinggi dalam Pimpinan Pengurus FPTI.

(2) Merumuskan kebijakan terhadap pembinaan dan pengembangan

kegiatan panjat tebing sesuai amanat Musyawarah dan Rapat Kerja FPTI.

(3) Bertanggung jawab dan mengusahakan agar seluruh keputusan

Musyawarah, Rapat Kerja dan program kerja dapat dilaksanakan dan

Page 11: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 11 Dari 41

dipenuhi dengan baik oleh Pengurus FPTI.

(4) Bertindak keluar dan kedalam atas nama FPTI.

(5) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang dipandang perlu

menurut kepentingan dan perkembangan FPTI.

(6) Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Musyawarah

FPTI.

Ketua Harian/Wakil-wakil Ketua

Pasal 28

(1) Ketua Harian/Wakil-wakil Ketua Pengurus FPTI bersama Ketua Umum

Pengurus FPTI merumuskan kebijakan pembinaan dan pengembangan

kegiatan panjat tebing sesuai amanat Musyawarah dan Rapat Kerja FPTI.

(2) Mengusahakan agar seluruh keputusan Musyawarah, Rapat Kerja

dan program kerja dapat dilaksanakan dan dipenuhi dengan baik oleh

Pengurus FPTI.

(3) Mengkoordinasikan kegiatan bidang-bidang.

(4) Mengkoordinasikan Pembinaan organisasi dengan Pengurus setingkat

dibawahnya

(5) Mewakili Ketua Umum Pengurus FPTI apabila berhalangan.

(6) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang dipandang perlu

menurut kepentingan dan perkembangan FPTI.

(7) Dalam menjalankan tugas, bertanggung jawab kepada Ketua Umum

Pengurus FPTI

Sekretaris Umum

Pasal 29

(1) Melaksanakan penyusunan rencana kerja FPTI dengan menghimpun

seluruh program yang disusun setiap Ketua Bidang dan Bendahara

berdasarkan Keputusan Musyawarah dan Rapat Kerja FPTI.

(2) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja kesekretariatan.

(3) Melaksanakan penyusunan laporan kesekretariatan secara periodik.

(4) Menghimpun laporan dan menyampaikan kepada Ketua Umum Pengurus

FPTI berdasarkan laporan Ketua Bidang dan Bendahara.

(5) Mempersiapkan dan menyelenggarakan Musyawarah dan Rapat Kerja

FPTI sesuai jadwal dan ketentuan yang berlaku.

Page 12: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 12 Dari 41

(6) Mempersiapkan dan menyelenggarakan rapat koordinasi, rapat

konsultasi, rapat rutin dan rapat pleno Pengurus FPTI.

(7) Mengkoordinasikan, menampung dan menghimpun hubungan dengan

berbagai pihak untuk kepentingan FPTI.

(8) Mewakili Ketua Umum Pengurus FPTI atau Ketua Harian Pengurus

FPTI apabila berhalangan.

(9) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan Ketua

Umum Pengurus FPTI sesuai dengan kepentingan dan perkembangan

FPTI.

(10) Dalam melaksanakan tugas, bertanggung jawab kepada Ketua Umum

Pengurus FPTI.

Bendahara Umum

Pasal 30

(1) Menyusun rencana anggaran belanja dan pendapatan FPTI.

(2) Mengkoordinasikan dan mengatur pengeluaran keuangan sesuai

dengan rencana anggaran belanja tahunan FPTI yang telah disetujui.

(3) Melaksanakan pembukuan, verifikasi dan mempertang

gungjawabkan pengeluaran sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(4) Menyusun laporan keuangan secara berkala sesuai dengan peraturan

yang berlaku.

(5) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan Ketua

Umum Pengurus FPTI sesuai dengan kepentingan dan perkembangan FPTI.

(6) Dalam melaksanakan tugas, bertanggung jawab kepada Ketua Umum

Pengurus FPTI.

Bidang Organisasi

Pasal 31

(1) Mewakili Pimpinan Pengurus FPTI sepanjang menyangkut masalah

organisasi.

(2) Menyusun rencana dan program kerja mengenai Bidang Organisasi

dan Keanggotaan.

(3) Mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengarahkan hal-hal

yang berkaitan dengan bidang organisasi sesuai dengan ketentuan dan

tujuan FPTI.

Page 13: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 13 Dari 41

(4) Memberikan rekomendasi kepada pimpinan FPTI mengenai pengesahan

dan pengukuhan pengurus setingkat dibawahnya.

(5) Melaksanakan koordinasi antar bidang dalam menyusun perencanaan

dan pelaksanaan program kerja pengurus FPTI.

(6) Mengusahakan dan mengarahkan setiap Musyawarah, Rapat Kerja agar

dapat diselenggarakan sesuai dengan waktu dan ketentuan yang berlaku.

(7) Memberikan laporan secara terinci kepada Pimpinan FPTI mengenai segala

kegiatan yang berkaitan dengan bidang organisasi secara periodik.

(8) Memberikan rekomendasi mengenai status hukum dari setiap Anggota

FPTI kepada Pimpinan FPTI.

(9) Menyusun laporan Bidang Organisasi secara periodik.

(10) Dalam melaksanakan tugas, bertanggung jawab kepada Ketua Umum

Pengurus FPTI.

Bidang Kompetisi

Pasal 32

(1) Mewakili Pimpinan Pengurus FPTI sepanjang menyangkut masalah

kompetisi panjat tebing.

(2) Menyusun rencana dan program kerja mengenai masalah kompetisi

panjat tebing.

(3) Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan kompetisi yang

diselenggarakan didalam wilayah kerjanya.

(4) Menggkordinasikan dan mengarahkan terhadap keikutsertaan FPTI

dalam kompetisi Internasional baik yang diselenggarakan oleh

induk organisasi Internasional.

(5) Membina dan mengawasi segi teknis dan manajemen kompetisi dalam

setiap penyelengggaraan kompetisi.

(6) Meneliti, menelaah dan memberikan masukan dalam penyempurnaan

peraturan kompetisi.

(7) Meneliti dan mengawasi persyaratan kualitas dan kuantitas

penyelenggaran kompetisi.

(8) Membuat rekomendasi untuk kegiatan kompetisi.

(9) Menetapkan kategori dan urutan peringkat atlit panjat tebing Indonesia.

(10) Menyusun laporan Bidang Kompetisi secara periodik.

Page 14: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 14 Dari 41

(11) Melaksanakan koordinasi antar bidang dalam menyusun perencanaan

dan pelaksanaan program kerja Pengurus FPTI.

(12) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan Ketua Umum

Pengurus FPTI sesuai dengan kepentingan dan perkembangan FPTI.

(13) Dalam melaksanakan tugas, bertanggung jawab kepada Ketua Umum

Pengurus FPTI.

Bidang Panjat Tebing Alam

Pasal 33

(1) Mewakili Pimpinan Pengurus FPTI sepanjang menyangkut masalah

kegiatan panjat tebing alam.

(2) Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan panjat tebing alam

yang diselenggarakan oleh Anggota FPTI.

(3) Membina dan mengawasi segi teknis bagi yang akan melaksanakan

panjat tebing alam.

(4) Melakukan penyeliaan dan pendataan terhadap kegiatan panjat tebing

alam, jalur panjat tebing yang telah dan akan dilaksanakan.

(5) Menyusun laporan Bidang Panjat Tebing Alam secara periodik.

(6) Melaksanakan koordinasi antar bidang dalam menyusun

perencanaan dan pelaksanaan program kerja pengurus FPTI.

(7) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan Ketua

Umum Pengurus FPTI sesuai dengan kepentingan dan perkembangan FPTI.

(8) Dalam melaksanakan tugas, bertanggung jawab kepada Ketua Umum

Pengurus FPTI.

Bidang Pembinaan

Pasal 34

(1) Mewakili Pimpinan Pengurus FPTI sepanjang menyangkut masalah

panjat tebing pendidikan.

(2) Menyusun rencana kerja mengenai pendidikan.

(3) Merumuskan, mengarahkan dan mengawasi program serta metode

dalam proses pendidikan.

(4) Melakukan penyeliaan dan pendataan terhadap terhadap sumber daya

Page 15: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 15 Dari 41

manusia yang memiliki kemampuan dan keahlian dalam kegiatan panjat

tebing pendidikan.

(5) Melaksanakan koordinasi antar bidang dalam menyusun perencanaan

dan pelaksanaan program kerja Pengurus FPTI.

(6) Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak dalam

rangka untuk peningkatan kualitas dan kuantitas panjat tebing

pendidikan.

(7) Menyusun laporan Bidang Pembinaan secara periodik.

(8) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan Ketua Umum

Pengurus FPTI sesuai dengan kepentingan dan perkembangan FPTI.

(9) Dalam melaksanakan tugas, bertanggung jawab kepada Ketua Umum

Pengurus FPTI.

Bidang Prestasi

Pasal 35

(1) Mewakili Pimpinan Pengurus FPTI sepanjang menyangkut masalah

pengelolaan dan peningkatan prestasi.

(2) Menyusun rencana kerja dalam bidang prestasi.

(3) Merumuskan, mengarahkan dan mengawasi program serta metode

peningkatan prestasi.

(4) Melakukan penyeliaan dan pendataan terhadap terhadap sumber daya

manusia yang memiliki kemampuan dan keahlian dalam kegiatan panjat

tebing prestasi.

(5) Memberikan saran dan bimbingan mengenai masalah teknis

persiapan dan pelaksanaan pemusatan latihan secara berjenjang

(6) Melaksanakan koordinasi antar bidang dalam menyusun

perencanaan dan pelaksanaan program kerja Pengurus FPTI.

(7) Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak dalam

rangka untuk peningkatan kualitas dan kuantitas panjat tebing prestasi.

(8) Menyusun laporan Bidang Prestasi secara periodik.

(9) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan Ketua

Umum Pengurus FPTI sesuai dengan kepentingan dan perkembangan

FPTI.

Page 16: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 16 Dari 41

(10) Dalam melaksanakan tugas, bertanggung jawab kepada Ketua Umum

Pengurus FPTI.

Bidang Penelitian dan Pengembangan

Pasal 36

(1) Mewakili Pimpinan Pengurus FPTI sepanjang menyangkut masalah

penelitian dan pengembangan panjat tebing.

(2) Menyusun rencana kerja mengenai penelitian dan pengembangan

panjat tebing.

(3) Merumuskan, mengarahkan dan mengawasi program penelitian dan

pengembangan panjat tebing.

(4) Melakukan penelitian, analisis, evaluasi serta menyajikan data tentang

teknis, organisasi, potensi dan kemampuan serta perlengkapan dan

peralatan dalam kegiatan panjat tebing.

(5) Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak dalam

rangka untuk peningkatan kualitas dan kuantitas pemanjat tebing.

(6) Menyusun laporan Bidang Penelitian dan Pengembangan secara periodik.

(7) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan Ketua Umum

Pengurus FPTI sesuai dengan kepentingan dan perkembangan FPTI.

(8) Dalam melaksanakan tugas, bertanggung jawab kepada Ketua Umum

Pengurus FPTI

Bidang Media dan Promosi

Pasal 37

(1) Mewakili Pimpinan Pengurus FPTI sepanjang menyangkut masalah Media

dan Promosi.

(2) Menyusun rencana kerja mengenai masalah Media dan Promosi.

(3) Mengadakan kerjasama dengan pihak lain dalam penyebarluasan

informasi aktifitas FPTI.

(4) Menyusun laporan bidang Media dan Promosi secara periodik.

(5) Melaksanakan koordinasi antar bidang dalam menyusun

perencanaan dan pelaksanaan program kerja Pengurus FPTI.

(6) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan Ketua

Umum Pengurus FPTI sesuai dengan kepentingan dan perkembangan FPTI.

Page 17: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 17 Dari 41

(7) Dalam melaksanakan tugas, bertanggung jawab kepada Ketua Umum

Pengurus FPTI.

Biro Juri

Pasal 38

(1) Biro Juri bertugas mengatur, mengelola, mengklasifikasikan, mengawasi

dan membina para juri di Indonesia.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua

Bidang Kompetisi.

Biro Pelatih

Pasal 39

(1) Biro Pelatih mengatur, mengelola, mengklasifikasikan dan

mempromosikan pelatih yang telah lulus dan mengikuti kursus pelatih.

(2) Membina dan mengawasi para pelatih dalam setiap menangani

program kursus, latihan.

(3) Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua

Bidang Prestasi.

Badan Vertical Rescue

Pasal 40

(1) Badan Vertical Rescue mengatur dan mengelola masalah yang

berkaitan dengan kegiatan vertical rescue.

(2) Badan Vertical Rescue bertugas melakukan pengawasan dan

pembinaan terhadap kegiatan vertical rescue.

(3) Badan ini bertanggung jawab kepada Ketua Umum.

Tugas Penasehat

Pasal 41

(1) Mendampingi Pimpinan Pengurus FPTI dalam melaksanakan tugas

dan kewajibannya.

(2) Memberikan saran, pertimbangan dan santunan kepada Pimpinan

Pengurus FPTI baik diminta maupun tidak.

Page 18: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 18 Dari 41

(3) Membantu memelihara dan mengembangkan hubungan baik antara

masyarakat, pemerintah dan negara sahabat dengan Pengurus FPTI.

(4) Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, Penasehat dapat

berkala mengadakan rapat koordinasi dan konsultasi dengan Pimpinan

Pengurus FPTI.

(5) Wajib diundang dalam setiap kegiatan resmi yang diselenggarakan

oleh Pimpinan Pengurus FPTI, antara lain Musyawarah FPTI dan Rapat

Kerja FPTI.

Peraturan Pelengkap dan Pengisian Jabatan

Pasal 42

(1) Yang dimaksud dengan unsur Pimpinan Pengurus FPTI adalah Ketua

Umum, Ketua Harian/Wakil-wakil Ketua dan Sekretaris Umum

(2) Bila dalam penyelenggaran keputusan Musyawarah, Rapat Kerja dan

atau Rapat Pleno Pengurus FPTI yang menurut penilaian Pimpinan

Pengurus FPTI tidak dapat memenuhi tugas dan tanggung jawab

sebagaimana mestinya, maka Ketua Umum Pengurus FPTI mempunyai

kewenangan untuk mengganti yang bersangkutan berdasarkan Keputusan

Ketua Umum Pengurus FPTI. Pergantian tersebut wajib dilaporkan

Pimpinan Pengurus FPTI kepada Rapat Kerja FPTI terdekat.

Tugas dan Tanggungjawab Pengurus Pusat FPTI

Pasal 43

Pengurus Pusat FPTI mempunyai tugas dan tanggung jawab :

a. Menjalankan dan mengawasi pelaksanaan Anggaran Dasar FPTI dan

Anggaran Rumah Tangga FPTI.

b. Menetapkan hal-hal yang belum diatur selama tidak bertentangan dengan

Anggaran Dasar FPTI dan Anggaran Rumah Tangga FPTI.

c. Berhubungan dan bekerjasama dengan instansi pemerintah, swasta dan

organisasi masyarakat tingkat nasional dan internasional yang sesuai

dengan tujuan FPTI.

d. Membuat laporan kerja tahunan termasuk laporan keuangan untuk

disampaikan kepada Rapat Kerja Nasional FPTI.

Page 19: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 19 Dari 41

e. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban Pengurus Pusat FPTI kepada

Musyawarah Nasional FPTI sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

f. Dalam melaksanakan tugasnya Pengurus Pusat FPTI bertanggungjawab

kepada Musyawarah Nasional FPTI.

Tugas dan Tanggung jawab Pengurus Provinsi FPTI

Pasal 44

(1) Pengurus Provinsi FPTI mempunyai tugas dan tanggung jawab :

a. Menjalankan Anggaran Dasar FPTI dan Anggaran Rumah Tangga FPTI.

b. Menetapkan hal - hal yang belum diatur selama tidak bertentangan

dengan Anggaran Dasar FPTI dan Anggaran Rumah Tangga FPTI.

c. Membina dan membantu Pengurus Kabupaten/Kota FPTI di

Provinsinya.

d. Berhubungan dan bekerjasama dengan instansi pemerintah, swasta,

dan organisasi masyarakat tingkat Provinsi, yang sesuai dengan

tujuan FPTI.

e. Menyampaikan laporan kepada Pengurus Pusat FPTI mengenai

perkembangan FPTI di Provinsinya.

f. Menyampaikan pertanggungjawaban Pengurus Provinsi FPTI kepada

Musyawarah Provinsi FPTI, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

g. Membuat laporan tahunan termasuk laporan keuangan untuk

disampaikan kepada Rapat Kerja Provinsi FPTI.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Pengurus Provinsi FPTI

bertanggungjawab kepada Musyawarah Provinsi FPTI.

Tugas dan Tanggung jawab Pengurus Kabupaten/Kota FPTI

Pasal 45

(1) Pengurus Kabupaten/Kota FPTI mempunyai tugas dan tanggung jawab :

a. Melaksanakan Anggaran Dasar FPTI dan Anggaran Rumah Tangga

FPTI.

b. Menetapkan hal-hal yang belum diatur selama tidak bertentangan

Page 20: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 20 Dari 41

dengan Anggaran Dasar FPTI dan Anggaran Rumah Tangga FPTI.

c. Membina dan membantu klub, perhimpunan, asosiasi kegiatan panjat

tebing Anggota FPTI di Kabupaten/Kota.

d. Berhubungan dan bekerjasama dengan instansi pemerintah, swasta

dan organisasi masyarakat tingkat Kabupaten/Kota, yang sesuai

dengan tujuan FPTI.

e. Menyampaikan pertanggungjawaban Pengurus Kabupaten/Kota

FPTI kepada Musyawarah Kabupaten/Kota FPTI sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

f. Membuat laporan tahunan termasuk laporan keuangan untuk

disampaikan kepada Rapat Kerja Kabupaten/Kota FPTI.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Pengurus Kabupaten/Kota FPTI

bertanggungjawab kepada Musyawarah Kabupaten/Kota FPTI.

BAB VIII

MUSYAWARAH DAN RAPAT

Musyawarah dan Musyawarah Luar Biasa

Pasal 46

(1) Musyawarah Nasional dan Musyawarah Nasional Luar Biasa

a. Musyawarah Nasional dan Musyawaah Nasional Luar biasa adalah

pemegang kekuasaan tertinggi FPTI

b. Musyawarah Nasional FPTI diadakan 4 (empat) tahun sekali.

c. Jika ada hal-hal yang luar biasa dan bersifat mendesak, maka di

antara 2 (dua) waktu Musyawarah Nasional FPTI dapat diadakan

Musyawarah Nasional Luar Biasa FPTI.

d. Musyawarah Nasional FPTI dan Musyawarah Nasional Luar Biasa

FPTI dinyatakan sah jika dihadiri oleh utusan dari sekurang–

kurangnya 2/3 (dua pertiga) jumlah Pengurus Provinsi FPTI.

e. Jika kuorum tidak terpenuhi, maka Musyawarah ditunda selama 1 x

24 jam kemudian Musyawarah dinyatakan kuorum.

f. Musyawarah Nasional Luar Biasa FPTI diatur sebagai berikut :

1. Musyawarah Nasional Luar Biasa FPTI diselenggarakan atas

prakarsa Pengurus Pusat FPTI atau atas usul dari sekurang

Page 21: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 21 Dari 41

- kurangnya 2/3 (dua pertiga) jumlah Pengurus Provinsi FPTI

yang ada, yang harus diajukan secara tertulis kepada Pengurus

Pusat FPTI dengan disertai alasan yang jelas.

2. Jika 3 (tiga) bulan setelah usul tertulis diterima dan Pengurus

Pusat FPTI belum mengadakan Musyawarah Nasional Luar

Biasa FPTI, maka para pengusul berhak mendesak Pengurus

Pusat FPTI mengadakan Musyawarah Nasional Luar Biasa FPTI.

3. Jika dalam waktu 1 (satu) bulan setelah Pengurus Pusat FPTI

didesak para pengusul, Pengurus Pusat FPTI belum juga

mengadakan Musyawarah Nasional Luar Biasa FPTI, maka para

pengusul dapat menyelenggarakan Musyawarah Nasional Luar

Biasa FPTI.

(2) Peserta Musyawarah Nasional dan Musyawarah Nasional Luar Biasa

a. Peserta Musyawarah Nasional FPTI dan Musyawarah Nasional

Luar Biasa FPTI terdiri atas utusan Pengurus Pusat FPTI dan

Pengurus Provinsi FPTI.

b. Utusan Pengurus Pusat FPTI berjumlah 5 (lima) orang yang diberi

mandat oleh Ketua Umum Pengurus Pusat FPTI.

c. Utusan Pengurus Provinsi FPTI berjumlah 3 (tiga) orang yang diberi

mandat oleh Ketua Umum FPTI Provinsi.

d. Utusan Pengurus Pusat dan Pengurus Provinsi FPTI masing -

masing mempunyai 1 (satu) hak suara.

e. Pada Musyawarah Nasional FPTI dan Musyawarah Nasional Luar Biasa

FPTI, saran dan usul peninjau dapat disalurkan lewat utusan

Pengurus Pusat FPTI atau Pengurus Provinsi FPTI.

Agenda Musyawarah Nasional

Pasal 47

(1) Agenda pokok Musyawarah Nasional adalah :

a. Menetapan tata tertib dan agenda Munas

b. Penyampaian pertanggungjawaban laporan kerja dan keuangan

Pengurus Pusat FPTI selama masa bakti kepengurusan.

c. Penetapan rencana strategis Pengurus Pusat FPTI untuk masa

Page 22: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 22 Dari 41

bakti berikutnya.

d. Pemilihan dan penetapan Ketua Umum Pengurus Pusat FPTI untuk

masa bakti berikutnya.

e. Penetapan Anggaran Dasar FPTI dan atau Anggaran Rumah Tangga

FPTI.

(2) Agenda Musyawarah Nasional FPTI lainnya dapat diagendakan jika

dipandang perlu.

(3) Agenda pertanggungjawaban Pengurus Pusat FPTI termasuk pertanggung

jawaban keuangan harus diselesaikan sebelum agenda yang lain.

(4) Pertanggungjawaban keuangan Pengurus Pusat FPTI selama masa

baktinya, yang dibuat oleh Pengurus Pusat FPTI dengan bantuan

seorang ahli administrasi keuangan, sebelum diajukan kepada

Musyawarah Nasional FPTI harus diteliti oleh Pemeriksa Keuangan yang

dibentuk Pengurus Pusat FPTI.

Pemilihan Ketua Umum Pengurus Pusat FPTI

Pasal 48

(1) Musyawarah Nasional FPTI memilih secara langsung Ketua Umum

Pengurus Pusat FPTI dan tim formatur yang selanjutnya diketuai

oleh Ketua Umum Pengurus Pusat FPTI terpilih untuk membentuk

Pengurus Pusat FPTI.

(2) Tim formatur sekurang-kurangnya 5 (lima) orang termasuk Ketua

Umum Pengurus Pusat FPTI terpilih, yang terdiri atas dua orang unsur

Pengurus Pusat FPTI dan 3 (tiga) orang unsur Pengurus Provinsi FPTI.

(3) Ketua Umum Pengurus Pusat FPTI terpilih dan tim formatur paling

lambat dalam waktu 1 (satu) bulan membentuk Pengurus Pusat

FPTI baru, yang selanjutnya diajukan kepada Ketua Umum KONI

Pusat untuk disahkan dan dikukuhkan.

(4) Ketua Umum Pengurus Pusat FPTI sebanyak-banyaknya menjabat 2

(dua) kali masa bakti secara berturut - turut.

(5) Pengurus Pusat FPTI lama, sejak selesainya Musyawarah Nasional

FPTI sampai dengan dilantiknya Pengurus Pusat FPTI baru berstatus

demisioner dan bertugas menyelesaikan hal-hal rutin.

Page 23: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 23 Dari 41

Usul Pengurus Provinsi Untuk Musyawarah Nasional atau

Musyawarah Nasional Luar Biasa

Pasal 49

(1) Usul Pengurus Provinsi FPTI harus diajukan secara tertulis kepada

Pengurus Pusat FPTI selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum waktu

pelaksanaan Musyawarah Nasional FPTI.

(2) Selambat - lambatnya 1 (satu) bulan sebelum Musyawarah Nasional

FPTI, Pengurus Pusat FPTI harus sudah menyiapkan secara tertulis

bahan Musyawarah Nasional FPTI dan menyampaikan kepada semua

Pengurus Provinsi FPTI.

(3) Usul dan bahan Musyawarah Nasional Luar Biasa FPTI diatur oleh

Pengurus Pusat FPTI.

Pimpinan Musyawarah Nasional dan Musyawarah Nasional Luar Biasa

Pasal 50

Pimpinan Musyawarah Nasional dan Musyawarah Nasional Luar Biasa

Musyawarah Nasional FPTI dan Musyawarah Nasional Luar Biasa FPTI

dipimpin oleh suatu presidium yang dipilih oleh Musyawarah Nasional FPTI

tersebut dan terdiri atas unsur - unsur Pengurus Pusat FPTI dan Pengurus

FPTI Provinsi.

Pengambilan Keputusan

Pasal 51

(1) Keputusan Musyawarah Nasional FPTI dan Musyawarah Nasional Luar

Biasa FPTI diusahakan agar dapat dicapai atas dasar musyawarah untuk

mufakat.

(2) Jika tidak dicapai mufakat :

a. Musyawarah Nasional FPTI dan Musyawarah Nasional Luar Biasa

FPTI mengambil keputusan dengan cara pemungutan suara.

b. Keputusan adalah sah apabila memperoleh lebih dari 1/2 (setengah)

dari jumlah suara yang hadir plus 1 (satu).

Page 24: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 24 Dari 41

(3) Pemungutan suara dilaksanakan secara lisan, kecuali dalam hal-hal

sebagai berikut :

a. Jika pimpinan Musyawarah Nasional FPTI dan Musyawarah Nasional

Luar Biasa FPTI menganggap perlu, pemungutan suara dapat

dilaksanakan secara tertulis dan rahasia.

b. Pemungutan suara tentang hal-hal yang menyangkut pribadi

seseorang harus dilaksanakan secara tertulis dan rahasia.

Musyawarah Provinsi dan Musyawarah Provinsi Luar Biasa

Pasal 52

(1) Musyawarah Provinsi adalah pemegang kekuasaan tertinggi FPTI

ditingkat Propinsi.

(2) Musyawarah Provinsi FPTI diadakan 4 (empat) tahun sekali.

(3) Jika ada hal - hal yang luar biasa dan bersifat mendesak, maka di

antara dua waktu Musyawarah Provinsi FPTI dapat diadakan

Musyawarah Provinsi Luar Biasa FPTI.

(4) Musyawarah Provinsi FPTI dan Musyawarah Provinsi Luar Biasa FPTI

dinyatakan sah jika dihadiri oleh utusan sekurang - kurangnya 2/3

(duapertiga) jumlah Pengurus Kabupaten/Kota FPTI.

(5) Jika kuorum tidak terpenuhi, maka Musyawarah ditunda selama

1x24 jam, kemudian Musyawarah dinyatakan kuorum.

(6) Musyawarah Provinsi Luar Biasa FPTI diatur sebagai berikut :

a. Musyawarah Provinsi Luar Biasa FPTI diselenggarakan atas

prakarsa Pengurus Provinsi FPTI atau atas usul dari sekurang-

kurangnya 2/3 (duapertiga) jumlah Pengurus Kabupaten/Kota

FPTI yang ada, yang harus diajukan secara tertulis kepada

Pengurus Provinsi FPTI dengan disertai alasan yang jelas.

b. Jika 3 (tiga) bulan setelah usul tertulis diterima dan Pengurus Provinsi

FPTI belum mengadakan Musyawarah Provinsi Luar Biasa FPTI,

maka para pengusul berhak mendesak Pengurus Provinsi FPTI

mengadakan Musyawarah Provinsi Luar Biasa FPTI.

c. Jika dalam waktu 1 (satu) bulan setelah Pengurus Provinsi FPTI

didesak para pengusul, Pengurus FPTI Provinsi belum juga

Page 25: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 25 Dari 41

mengadakan Musyawarah Provinsi Luar Biasa FPTI, maka para

pengusul dapat menyelenggarakan Musyawarah Provinsi Luar Biasa

FPTI.

Peserta Musyawarah Provinsi dan Musyawarah Provinsi Luar Biasa

Pasal 53

(1) Peserta Musyawarah Provinsi FPTI dan Musyawarah Provinsi Luar Biasa

FPTI terdiri atas utusan Pengurus Provinsi FPTI dan Pengurus

Kabupaten/Kota FPTI.

(2) Utusan Pengurus Provinsi FPTI berjumlah 5 (lima) orang yang diberi

mandat oleh Ketua Umum Pengurus Provinsi FPTI.

(3) Utusan Pengurus Kabupaten/Kota FPTI berjumlah 3 (tiga) orang yang

diberi mandat oleh Ketua Umum Pengurus Kabupaten/Kota FPTI.

(4) Utusan Pengurus Provinsi FPTI dan Pengurus Kabupaten/Kota FPTI

masing-masing mempunyai 1 (satu) hak suara.

(5) Pada Musyawarah Provinsi FPTI dan Musyawarah Provinsi Luar Biasa

FPTI, saran dan usul peninjau dapat disalurkan lewat utusan Pengurus

Provinsi FPTI atau Pengurus Kabupaten/Kota FPTI.

Agenda Musyawarah Provinsi

Pasal 54

(1) Agenda pokok Musyawarah Provinsi adalah:

a. Penetapan tata tertib dan agenda Musyawarah Provinsi.

b. Penyampaian pertanggungjawaban laporan krja dan kuangan pengurus

Provinsi FPTI selama masa bakti kepengurusan.

c. Penetapan rencana strategis Pengurus Provinsi FPTI untuk masa

bakti berikutnya.

d. Pemilihan dan penetapan Ketua Umum Pengurus Darah FPTI untuk

masa bakti berikutnya.

e. Pemilihan dan penetapan Komisi Disiplin Pengurus Provinsi FPTI.

Page 26: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 26 Dari 41

(2) Agenda Musyawarah Provinsi FPTI lainnya dapat diagendakan jika

dipandang perlu.

(3) Agenda pertanggungjawaban Pengurus Provinsi FPTI termasuk

pertanggung- jawaban keuangan harus diselesaikan sebelum agenda yang

lain.

(4) Pertanggungjawaban keuangan Pengurus Provinsi FPTI selama masa

baktinya, yang dibuat oleh Pengurus Provinsi FPTI dengan bantuan

seorang ahli administrasi keuangan, sebelum diajukan kepada

Musyawarah Provinsi FPTI harus diteliti dan disahkan oleh Badan

Pemeriksa Keuangan Pengurus Provinsi FPTI.

Pemilihan Ketua Umum Pengurus Provinsi FPTI

Pasal 55

(1) Musyawarah Provinsi FPTI memilih secara langsung Ketua Umum

Pengurus Provinsi FPTI dan tim formatur yang selanjutnya diketuai oleh

Ketua Umum Pengurus Provinsi FPTI terpilih untuk membentuk Pengurus

Provinsi FPTI.

(2) Tim formatur sekurang-kurangnya 5 (lima) orang termasuk Ketua Umum

Pengurus Provinsi FPTI terpilih, yang terdiri atas 2 (dua) orang unsur

Pengurus Provinsi FPTI dan 3 (tiga) orang unsur Pengurus Kabupaten/Kota

FPTI.

(3) Tim formatur dalam waktu 1 (satu) bulan membentuk Pengurus Provinsi

FPTI baru, yang selanjutnya diajukan kepada Ketua Umum Pengurus

Pusat FPTI untuk disahkan dan dilantik.

(4) Ketua Umum Pengurus Provinsi FPTI sebanyak-banyaknya menjabat 3

(tiga) kali masa bakti secara berturut-turut. Pengurus Provinsi FPTI lama,

sejak selesainya Musyawarah Provinsi FPTI sampai dengan dilantiknya

Pengurus Provinsi FPTI baru berstatus demisioner dan bertugas

menyelesaikan hal - hal rutin.

Page 27: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 27 Dari 41

Usul Pengurus Kabupaten/Kota Untuk Musyawarah Provinsi

atau Musyawarah Provinsi Luar Biasa

Pasal 56

(1) Usul Pengurus Kabupaten/Kota FPTI harus diajukan secara tertulis

kepada Pengurus Provinsi FPTI selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan

sebelum waktu pelaksanaan Musyawarah Provinsi FPTI.

(2) Selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum Musyawarah Provinsi

FPTI, Pengurus Provinsi FPTI harus sudah menyiapkan secara

tertulis bahan Musyawarah Provinsi FPTI dan menyampaikan kepada

semua Pengurus Kabupaten/Kota FPTI.

(3) Usul dan bahan Musyawarah Provinsi Luar Biasa FPTI diatur oleh

Pengurus Provinsi FPTI.

Pimpinan Musyawarah Provinsi dan Musyawarah Provinsi Luar Biasa

Pasal 57

Musyawarah Provinsi FPTI dan Musyawarah Provinsi Luar Biasa FPTI

dipimpin oleh suatu presidium yang dipilih oleh Musyawarah Provinsi FPTI

tersebut, dan terdiri atas unsur-unsur Pengurus Provinsi FPTI dan Pengurus

Kabupaten/Kota FPTI.

Cara Musyawarah Provinsi dan Musyawarah Provinsi

Luar Biasa Mengambil Keputusan

Pasal 58

(1) Keputusan Musyawarah Provinsi FPTI dan Musyawarah Provinsi Luar

Biasa FPTI diusahakan agar dapat dicapai atas dasar musyawarah untuk

mufakat.

(2) Jika tidak dicapai mufakat :

a. Musyawarah Provinsi FPTI dan Musyawarah Provinsi Luar Biasa

FPTI mengambil keputusan dengan cara pemungutan suara.

b. Keputusan adalah sah apabila memperoleh lebih dari 1/2

(setengah) ditambah 1 (satu) dari jumlah suara yang hadir.

Page 28: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 28 Dari 41

(3) Pemungutan suara dilaksanakan secara lisan, kecuali dalam hal - hal

sebagai berikut :

a. Jika pimpinan Musyawarah Provinsi FPTI menganggap perlu,

pemungutan suara dapat dilaksanakan secara tertulis dan rahasia.

b. Pemungutan suara tentang hal - hal yang menyangkut pribadi

seseorang harus dilaksanakan secara tertulis dan rahasia.

c. Keputusan Musyawarah Provinsi FPTI dan Musyawarah Provinsi Luar

Biasa FPTI tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar FPTI dan

Anggaran RumahTangga FPTI, Keputusan Musyawarah Nasional FPTI

dan Keputusan Pengurus Pusat FPTI.

Musyawarah Kabupaten/Kota dan

Musyawarah Kabupaten/Kota Luar Biasa

Pasal 59

(1) Musyawarah Kabupaten/Kota FPTI adalah pemegang kekkuasaan

tertinggi di tingkat Kabupaten / Kota

(2) Musyawarah Kabupaten/Kota FPTI diadakan 4 (empat) tahun sekali.

(3) Jika ada hal-hal yang luar biasa dan bersifat mendesak, maka di antara 2

(dua) waktu Musyawarah Kabupaten/Kota FPTI dapat diadakan

Musyawarah Kabupaten/Kota Luar Biasa FPTI.

(4) Musyawarah Kabupaten/Kota FPTI dan Musyawarah

Kabupaten/Kota Luar Biasa FPTI dinyatakan sah jika dihadiri oleh

utusan dari sekurang - kurangnya 2/3 (duapertiga) jumlah anggota

Biasa.

(5) Musyawarah Kabupaten/Kota Luar Biasa FPTI diatur sebagai berikut :

a. Musyawarah Kabupaten/Kota Luar Biasa FPTI diselenggarakan

atas prakarsa Pengurus Kabupaten / Kota FPTI atau atas usul

dari sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) jumlah anggota yang

ada, yang harus diajukan secara tertulis kepada Pengurus Kabupaten

/ Kota FPTI dengan disertai alasan yang jelas.

b. Jika 3 (tiga) bulan setelah usul tertulis diterima dan Pengurus

Kabupaten / Kota FPTI belum mengadakan Musyawarah

Kabupaten/Kota Luar Biasa FPTI, maka para pengusul berhak

Page 29: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 29 Dari 41

mendesak Pengurus Kabupaten/Kota FPTI mengadakan Musyawarah

Kabupaten/Kota Luar Biasa FPTI.

c. Jika dalam waktu 1 (satu) bulan setelah Pengurus Kabupaten/Kota

FPTI didesak para pengusul, Pengurus Kabupaten/Kota FPTI belum

juga mengadakan Musyawarah Kabupaten/Kota Luar Biasa FPTI, maka

para pengusul dapat menyelenggarakan Musyawarah Kabupaten/Kota

Luar Biasa FPTI.

Peserta Musyawarah Kabupaten/Kota dan

Musyawarah Kabupaten/Kota Luar Biasa

Pasal 60

(1) Peserta Musyawarah Kabupaten/Kota FPTI dan Musyawarah

Kabupaten/Kota Luar Biasa FPTI terdiri atas utusan Pengurus Kabupaten

/ Kota FPTI dan anggota biasa

(2) Utusan Pengurus Kabupaten/Kota FPTI berjumlah 3 (tiga) orang yang

diberi mandat oleh Ketua Umum Pengurus Kabupaten / Kota FPTI.

(3) Utusan Anggota Biasa berjumlah 2 (dua) orang yang diberi mandat oleh

Ketua Umum klub, perhimpunan, asosiasi kegiatan panjat tebing.

(4) Utusan Pengurus Kabupaten / Kota FPTI dan anggota biasa masing -

masing mempunyai satu hak suara.

(5) Pada Musyawarah Kabupaten/Kota FPTI dan Musyawarah

Kabupaten/Kota Luar Biasa FPTI, saran dan usul peninjau dapat

disalurkan lewat utusan Pengurus Kabupaten / Kota FPTI atau klub,

perhimpunan, asosiasi kegiatan panjat tebing.

Agenda Musyawarah Kabupaten/Kota

Pasal 61

(1) Agenda pokok Musyawarah Kabupaten/Kota FPTI adalah :

a. Penetapan tata tertib dan agenda Musyawarah Kabupaten/Kota

b. Penyampaian pertanggungjawaban laporan kerja dan keuangan

Pengurus Kabupaten / Kota FPTI selama masa bakti kepengurusan.

c. Penetapan rencana strategis Pengurus Kabupaten / Kota FPTI

untuk masa bakti berikutnya.

d. Pemilihan dan penetapan Ketua Umum Pengurus Kabupaten / Kota

Page 30: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 30 Dari 41

FPTI untuk masa bakti berikutnya.

(2) Agenda Musyawarah Kabupaten/Kota FPTI lainnya dapat diagendakan

jika dipandang perlu.

(3) Agenda pertanggungjawaban Pengurus Kabupaten / Kota FPTI termasuk

pertanggungjawaban keuangan harus diselesaikan sebelum agenda yang

lain.

(4) Pertanggungjawaban keuangan Pengurus Kabupaten / Kota FPTI selama

masa baktinya, yang dibuat oleh Pengurus Kabupaten / Kota FPTI

dengan bantuan seorang ahli administrasi keuangan, sebelum

diajukan kepada Musyawarah Kabupaten/Kota FPTI harus diteliti oleh

Badan Pemeriksa Keuangan yang dibentuk oleh Pengurus Kabupaten /

Kota FPTI.

Pemilihan Ketua Umum Pengurus Kabupaten/Kota FPTI

Pasal 62

(1) Musyawarah Kabupaten/Kota FPTI memilih secara langsung Ketua

Umum Pengurus Kabupaten/Kota FPTI dan tim formatur yang

selanjutnya diketuai oleh Ketua Umum Pengurus Kabupaten/Kota FPTI

terpilih untuk membentuk Pengurus Kabupaten /Kota FPTI.

(2) Tim formatur sekurang - kurangnya 5 (lima) orang termasuk Ketua

Umum Pengurus Kabupaten/Kota FPTI terpilih yang terdiri atas 2 (dua)

orang unsur Pengurus Kabupaten/Kota FPTI dan 3 (tiga) orang unsur

anggota biasa.

(3) Tim formatur dalam waktu 1 (satu) bulan membentuk Pengurus

Kabupaten/Kota FPTI baru, yang selanjutnya diajukan kepada Ketua

Umum Pengurus Provinsi FPTI untuk disahkan dan dilantik.

(4) Ketua Umum Pengurus Kabupaten/Kota FPTI sebanyak - banyaknya

menjabat 3 (tiga) kali masa bakti secara berturut - turut.

(5) Pengurus Kabupaten/Kota FPTI lama, sejak selesainya Musyawarah

Kabupaten/Kota sampai dengan dilantiknya Pengurus Kabupaten/Kota

FPTI baru berstatus demisioner dan bertugas menyelesaikan hal - hal

rutin.

Page 31: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 31 Dari 41

Usul Anggota Biasa Untuk Musyawarah Kabupaten/Kota atau

Musyawarah Kabupaten/Kota Luar Biasa

Pasal 63

(1) Usul Anggota harus diajukan secara tertulis kepada Pengurus

Kabupaten / Kota FPTI selambat - lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum

waktu pelaksanaan Musyawarah Kabupaten/Kota FPTI.

(2) Selambat - lambatnya 1 (satu) bulan sebelum Musyawarah

Kabupaten/Kota FPTI, Pengurus Kabupaten / Kota FPTI harus

sudah menyiapkan secara tertulis bahan Musyawarah

Kabupaten/Kota FPTI dan menyampaikan kepada semua Anggota.

(3) Usul dan bahan Musyawarah Kabupaten/Kota Luar Biasa FPTI diatur

oleh Pengurus Kabupaten / Kota FPTI.

Pimpinan Musyawarah Kabupaten/Kota dan

Musyawarah Kabupaten/Kota Luar Biasa

Pasal 64

Musyawarah Kabupaten/Kota FPTI dan Musyawarah Kabupaten/Kota Luar

Biasa FPTI dipimpin oleh suatu presidium yang dipilih oleh Musyawarah

Anggota FPTI tersebut, dan terdiri atas unsur-unsur Pengurus Kabupaten /

Kota FPTI dan utusan anggota biasa

Cara Musyawarah Kabupaten/Kota dan Musyawarah

Kabupaten/Kota Luar Biasa Mengambil Keputusan

Pasal 65

(1) Keputusan Musyawarah Kabupaten/Kota FPTI dan Musyawarah

Kabupaten/Kota Luar Biasa FPTI diusahakan agar dapat dicapai atas

dasar musyawarah untuk mufakat.

(2) Jika tidak dicapai mufakat :

a. Musyawarah Kabupaten/Kota FPTI dan Musyawarah Kabupaten/Kota

Luar Biasa FPTI mengambil keputusan dengan cara pemungutan suara.

b. Keputusan adalah sah apabila memperoleh lebih dari 1/2 (setengah)

jumlah suara yang hadir.

Page 32: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 32 Dari 41

(3) Pemungutan suara dilaksanakan secara lisan, kecuali dalam hal - hal

sebagai berikut :

a. Jika pimpinan Musyawarah Anggota FPTI menganggap perlu,

pemungutan suara dapat dilaksanakan secara tertulis dan rahasia

b. Pemungutan suara tentang hal-hal yang menyangkut pribadi

seseorang harus dilaksanakan secara tertulis dan rahasia

(4) Keputusan Musyawarah Kabupaten/Kota FPTI dan Musyawarah

Kabupaten/Kota Luar Biasa FPTI tidak boleh bertentangan dengan

Anggaran Dasar FPTI dan Anggaran Rumah Tangga FPTI, Keputusan

Musyawarah Nasional FPTI, Keputusan Pengurus Pusat FPTI,

Keputusan Musyawarah Provinsi FPTI dan Keputusan Pengurus Provinsi

FPTI.

Rapat Kerja

Pasal 66

(1) Rapat Kerja FPTI diselenggarakan 1 (satu) tahun sekali.

(2) Peserta Rapat Kerja FPTI terdiri dari :

a. Pengurus FPTI yang bersangkutan.

b. Ketua, Sekretaris dan Bidang-bidang Pengurus FPTI dibawahnya.

(3) Rapat Kerja FPTI dipimpin oleh Ketua Umum FPTI.

(4) Hak suara, pengesahan, keputusan dan lain sebagainya mengenai Rapat

Kerja FPTI diatur didalam Tata tertib Rapat Kerja.

(5) Rapat Kerja FPTI bertugas untuk :

a. Menetapkan Tata Tertib dan Agenda Rapat Kerja FPTI.

b. Menetapkan Program Kerja Pengurus FPTI untuk tahun anggaran

tertentu.

c. Meminta dan memutuskan segala sesuatu mengenai pertanggung

jawaban dari Pengurus FPTI baik laporan kerja maupun keuangan,

untuk satu tahun anggaran.

d. Membicarakan dan memutuskan hal-hal lain yang dianggap perlu

sesuai dengan kebutuhan perkembangan FPTI.

BAB IX

Page 33: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 33 Dari 41

SANKSI

Sanksi

Pasal 67

Sanksi adalah tindakan yang dikenakan bagi Anggota dan Pengurus FPTI

karena telah melakukan pelanggaran dan tidak/terlambat melaksanakan

ketetapan-ketetapan Musyawarah, Rapat Kerja dan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga.

Turunnya Sanksi

Pasal 68

Hal–hal yang dapat menimbulkan turunnya sanksi:

(1) Tidak hadir di Musyawarah.

(2) Tidak hadir di Rapat Kerja.

(3) Tidak hadir di Kejuraan Nasional FPTI dan Kejuaraan Nasional Kelompok

Umur FPTI.

Bentuk Sanksi

Pasal 69

(1) Apabila Pengurus Pusat melakukan atau melanggar ketentuan Pasal 69

dalam Anggaran Rumah Tangga dimaksud akan diberi sanksi :

a. Diajukan mosi tidak percaya secara tertulis dan disetujui sekurang

kurangnya 2/3 (duapertiga) dari jumlah Pengurus Provinsi yang ada,

dan disampaikan Kepada Dewan Penasehat.

b. Dalam waktu 1 x 24 Jam sesuai ketentuan pada ayat tersebut diatas

Dewan Penasehat tidak memberikan tindakan, maka mosi tidak

percaya akan disampaikan ke KONI Pusat

(2) Apabila Pengurus Provinsi, Pengurus Kabupaten/Kota, Anggota biasa

yang melakukan atau melanggar ketentuan Pasal 29 dalam ART dimaksud

akan diberi sanksi:

a. Tidak memiliki hak suara dan bicara.

b. Tidak diperbolehkan untuk mengikuti, mengirimkan, pemanjat, atlit,

Page 34: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 34 Dari 41

kontingen, utusan dalam kegiatan yang berskala nasional atau

internasional sampai dengan Musyawarah atau Rapat Kerja sesuai

dengan tingkatannya berikutnya.

BAB X

KEGIATAN

Kejuaraan

Pasal 70

Kejuaran FPTI terdiri :

(1) Kejuaraan Nasional:

a. Kejuaraan Nasional FPTI

b. Kejuaraan Nasional Kelompok Umur FPTI

(2) Kejuaraan Provinsi

a. Kejuaraan Provinsi FPTI

b. Kejuaraan Provinsi Kelompok Umur FPTI

(3) Kejuaraan Kabupaten/Kota

a. Kejuaraan Kabupaten/Kota FPTI

b. Kejuaraan Kabupaten/Kota Kelompok Umur FPTI

(4) Sirkuit Panjat Tebing

a. Sirkuit Panjat Tebing Nasional

b. Sirkuit Panjat Tebing Provinsi.

c. Sirkuit Panjat Tebing Kabupaten/Kota.

Kejuaraan Nasional

Pasal 71

(1) Kejuaraan Nasional diselenggarakan oleh FPTI setiap tahun

(2) Pemilihan dan penetapan tuan rumah Kejuaraan Nasional dilakukan

pada Rapat Kerja Nasional FPTI.

(3) Apabila pelaksanaan Kejuaraan Nasional bersamaan dengan kegiatan lain

yang penting maka maka Kejuaraan Nasional dapat ditinjau dengan

alasan efektifitas dan efisiensi.

Page 35: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 35 Dari 41

Kejuaraan Provinsi

Pasal 72

(1) Kejuaraan Provinsi adalah kejuaraan antar kabupaten/kota yang

diselenggarakan oleh Pengurus Provinsi setiap tahun.

(2) Pemilihan dan penetapan tuan rumah Kejuaraan Provinsi dilakukan pada

Rapat Kerja Provinsi FPTI.

(3) Apabila pelaksanaan Kejuaraan Provinsi bersamaan dengan kegiatan lain

yang penting maka maka Kejuaraan Provinsi dapat ditinjau dengan

alasan efektifitas dan efisiensi.

Kejuaraan Kabupaten/Kota

Pasal 73

(1) Kejuaraan Kabupaten/Kota adalah kejuaraan antar anggota biasa yang

diselenggarakan setiap tahun.

(2) Pemilihan dan penetapan tuan rumah Kejuaraan Kabupaten/Kota

dilakukan pada Rapat Kerja Kabupaten/Kota FPTI.

(3) Apabila pelaksanaan Kejuaraan Kabupaten/Kota bersamaan dengan

kegiatan lain yang penting maka maka Kejuaraan Kabupaten/Kota dapat

ditinjau dengan alasan efektifitas dan efisiensi.

Sirkuit Panjat Tebing

Pasal 74

(1) Sirkuit kompetisi nasional, Provinsi, atau Kabupaten/Kota adalah

kompetisi yang diselenggarakan oleh anggota FPTI yang ditetapkan

sebagai seri sirkuit kompetisi, nasional, Provinsi, atau Kabupaten/Kota

dibawah pengawasan FPTI.

(2) Aturan penyelenggaraan suatu sirkuit kompetisi panjat tebing diatur

dalam peraturan yang diberlakukan FPTI.

Page 36: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 36 Dari 41

Aturan Penyelenggaraan

Pasal 75

Penyelenggaraan kejuaraan mengacu kepada peraturan kompetisi yang

diberlakukan oleh FPTI.

Pemanjatan Tebing Alam

Pasal 76

Bentuk kegiatan pemanjatan tebing alam yang dilakukan individu

yang tergabung dalam klub atau perhimpunan atau asosiasi kegiatan panjat

tebing Anggota FPTI bertujuan menggali potensi dan menjaga kelestarian

alam, mengarah pada nilai positif bersifat rekreatif dan edukatif dalam

rangka cinta tanah air serta membangun karakter manusia Indonesia yang

bermartabat.

Kegiatan lain

Pasal 77

FPTI melakukan dan memfasilitasi kegiatan lain yang dilakukan oleh Anggota.

BAB XI

PENDAPATAN DAN KEKAYAAN

Pendapatan

Pasal 78

Pendapatan FPTI yang diperoleh dari royalti atas hak milik intelektual yang

dimiliki FPTI dan yang berupa finansial disimpan di bank atas nama FPTI.

Kekayaan

Pasal 79

(1) Kekayaan FPTI terdiri atas :

a. Uang

b. Benda tak bergerak

Page 37: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 37 Dari 41

c. Benda bergerak.

(2) Benda tak bergerak meliputi tanah dan bangunan.

(3) Benda bergerak meliputi hasil usaha tetap, kendaraan, perlengkapan

kantor, surat berharga, atau uang tunai.

(4) Hak milik intelektual yaitu hak atas merek, paten dan hak cipta FPTI

baik yang sudah ada maupun yang akan dimintakan di kelak kemudian

hari, antara lain :

a. Lambang atau tanda gambar FPTI.

b. Tulisan atau publikasi FPTI.

Pengelolaan, Pemanfaatan, dan Pemindahtanganan

Pasal 80

Pengelolaan, pemanfaatan, atau pemindahtanganan kekayaan dilaksanakan

oleh Pengurus FPTI masing-masing jajaran berdasarkan keputusan rapat

Pengurus FPTI.

Iuran dan Usaha Dana

Pasal 81

(1) Iuran Anggota diatur lebih lanjut pada setiap Rapat Kerja FPTI.

(2) Usaha dana dapat dilakukan oleh badan usaha yang dibentuk oleh

pengurus FPTI yang bersangkutan dan tidak bertentangan dengan

ketentuan yang berlaku.

(3) Badan usaha dapat berbentuk badan usaha tetap, antara lain

perseroan, dan koperasi atau dalam bentuk yayasan dan secara

insidental berwujud panitia usaha dana.

(4) Badan-badan usaha atau yayasan tersebut bertanggungjawab

kepada Pengurus FPTI yang bersangkutan.

Pengawasan

Pasal 82

(1) Pemeriksaan atas pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan FPTI, serta

Page 38: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 38 Dari 41

lembaga-lembaga usaha dana dilakukan oleh Badan Pemeriksa

Keuangan Pengurus FPTI.

(2) Hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Pengurus FPTI

dilaporkan dalam Musyawarah FPTI yang bersangkutan.

(3) Neraca tahun anggaran FPTI diinformasikan di dalam Rapat Kerja FPTI

yang bersangkutan.

(4) Apabila diperlukan, FPTI dapat menggunakan jasa akuntan publik.

BAB XII

ATRIBUT

Lambang

Pasal 83

(1) Lambang FPTI adalah sebagaimana dirinci dengan penjelasan dan

pengertian sebagai berikut :

a. Segitiga sama kaki yang terletak mendatar pada salah satu

sisinya melambangkan kokoh/mantap.

b. Ujung Segitiga yang tumpul, melambangkan sikap yang bersahabat.

c. Sudut-sudut segitiga dalam yang tajam melambangkan rasa percaya

diri.

d. Tiga garis sejajar yang memotong segitiga sama sisi, melambangkan

keterpaduan unsur-unsur akal, kekuatan serta keberanian.

(2) Warna Lambang menggambarkan :

a. Warna emas segitiga, melambangkan kemuliaan.

b. Warna merah pada tiga garis sejajar, melambangkan niat dan

tekad yang membara

(3) Karena adanya hak patent lambang FPTI, maka penggunaan lambang

FPTI oleh pihak luar FPTI harus mendapat ijin dari Pengurus FPTI.

Bendera

Pasal 84

(1) Bendera FPTI berbentuk segi empat panjang dan berukuran tiga

Page 39: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 39 Dari 41

berbanding dua, berwarna dasar putih, ditengah-tengahnya terdapat

lambang FPTI.

(2) Pada bagian bawah lambang FPTI terdapat tulisan untuk nama

kabupaten/kota atau Provinsi

Mars

Pasal 85

Mars FPTI diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.

Seragam

Pasal 86

(1) Seragam FPTI dimaksudkan untuk menarik, menimbulkan rasa bangga

anggota FPTI, mendidik disiplin dan kerapian, serta menumbuhkan rasa

persatuan dan persaudaraan.

(2) Warna seragam FPTI adalah dengan kombinasi warna merah dan putih

untuk bagian atas dan untuk bagian bawah adalah warna abu-abu

Kelengkapan Administrasi

Pasal 87

(1) Pada kertas surat, amplop, dan perangkat administrasi lainnya selain

mencantumkan lambang FPTI juga mencantumkan lambang KONI.

(2) Pengurus Pusat, Provinsi atau Kabupaten/Kota mempunyai stempel

yang ukuran dan spesifikasinya dijelaskan pada lampiran.

(3) FPTI mengenakan lencana FPTI pada sebelah kanan dada pakaian

seragam.

BAB XIII

PEMBUBARAN

Akibat Hukum dari Pembubaran

Pasal 88

Apabila terjadi pembubaran FPTI, maka untuk penyelesaian harta benda

milik seluruh FPTI dibentuk panitia penyelesaian harta benda, yang

Page 40: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 40 Dari 41

dibentuk oleh Musyawarah Nasional FPTI yang diadakan khusus untuk itu.

BAB XIV

LAIN – LAIN

Pasal 89

Ketetapan Rapat Kerja Nasional

Hal-hal lain yang tidak diatur dalam Anggaran Rumah Tangga FPTI ini akan

diatur dalam Surat Ketetapan Rapat Kerja Nasional FPTI dan tidak

bertentangan dengan Anggaran Dasar FPTI dan Anggaran Rumah Tangga

FPTI.

Petunjuk Penyelenggaraan atau Pelaksanaan

Pasal 90

(1) Hal-hal lain yang perlu penjabaran lebih lanjut akan diatur dalam

Petunjuk Penyelenggaraan FPTI atau Petunjuk Pelaksanaan FPTI.

(2) Petunjuk Penyelenggaraan FPTI atau Petunjuk Pelaksanaan FPTI

ditetapkan dengan Keputusan Pengurus FPTI.

(3) Petunjuk Penyelenggaraan FPTI atau Petunjuk Pelaksanaan tidak

bertentangan dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga FPTI

atau Ketetapan Rapat Kerja Nasional FPTI.

Peraturan Organisasi

Pasal 91

(1) Adalah perangkat pelengkap dari Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga yang memperkuat, memperjelas, dan mengisi

kekurangan yang ada dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

Tangga.

(2) Peraturan Organisasi merupakan aplikasi terapan yang dapat diubah

dalam Musyawarah Nasional atau Rapat Kerja Nasional.

(3) Peraturan Organisasi dapat masuk menjadi aturan dalam Anggaran

Dasar dan Anggaran Rumah Tangga jika telah teruji dan dianggap

perlu dan sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Page 41: Anggaran Rumah Tangga _munaslub 2013_. Edit Hani Adhani _revisi Sapto_-1.Docx-1

Anggaran Rumah Tangga FPTI 2013

Halaman 41 Dari 41

BAB XV

PENUTUP

Pasal 92

(1) Anggaran Rumah Tangga FPTI ditetapkan dalam Musyawarah Nasional

Luar Biasa FPTI dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar FPTI.

(2) Perubahan dan penyempurnaan terhadap Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga ini telah dilaksanakan pada Musyawarah

Nasional 1992, 1995,1999, 2003, Musyawarah Nasional Luar Biasa 2006

dan Musyawarah Luar Biasa 2013.

Ditetapkan di Bandung

Pada Tanggal Delapan Belas Bulan Januari Tahun Dua Ribu Tiga Belas