kartul dewi citra

37
KEANEKARAGAMAN BUDAYA DAN OBJEK WISATA PULAU BALI KARYA TULIS Disusun untuk Melengkapi Tugas sebagai Syarat Menempuh Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US) SMA Negeri 3 Pemalang 2014/2015 Oleh : Nama : Dewi Citra Sari NIS : 5817 Kelas : XII IPS 3 Program : Ilmu Pengetahuan Sosial i

Upload: boyglx

Post on 18-Dec-2015

257 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

KEANEKARAGAMAN BUDAYA DAN OBJEK WISATA PULAU BALI

KARYA TULIS

Disusun untuk Melengkapi Tugas sebagai Syarat MenempuhUjian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US)SMA Negeri 3 Pemalang2014/2015

Oleh :

Nama:Dewi Citra SariNIS:5817Kelas:XII IPS 3Program:Ilmu Pengetahuan Sosial

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANGDINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGASMA NEGERI 3 PEMALANG

vi19PERSETUJUAN / PENGESAHAN

Karya tulis ini telah disetujui oleh pembimbing karya tulisdan disahkan oleh Kepala SMA Negeri 3 Pemalanguntuk memenuhi syarat menempuhUjian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US)2014/2015

Pemalang, Maret 2015 Pembimbing I

Elly Sulistiyowiharti, S.Pd.NIP. 19660310 200801 2 007Pembimbing II

Sukimantoro, S.Pd. NIP. 19660811 200801 1 004

Mengetahui Kepala SMA Negeri 3 Pemalang

Drs. Nur Edi Sukanto, M.Si.NIP. 19610419 1985031 1 009

MOTTO

1. Sungguh sedikit mereka yang melihat dengan mata mereka sendiri dan merasakan dengan hati mereka sendiri( Einstein )

2. Manfaatkan masa mudamu sebelum masa tuamu datang. Manfaatkan masa sehatmu sebelum masa sakitmu datang.( Al-Quran )

3. Jangan lihat yang mengatakan tapi lihatlah apa yang dikatakan( Hadits )

4. Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil( Mahatma Gandhi )

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini dipersembahkan kepada :1. Ayah dan Ibu tercinta2. Kepala SMA Negeri 3 Pemalang3. Ibu Nasripah, S.Pd selaku wali kelas XII IPS 34. Ibu Elly Sulistiyowiharti, S.Pd selaku pembimbing I5. Bapak Sukimantoro, S.Pd selaku pembimbing II6. Bapak /Ibu guru SMA Negeri 3 Pemalang7. Teman-teman kelas XII, serta adik-adik kelas X dan XI SMA Negeri 3 Pemalang8. Pembaca yang budiman

PRAKATA

Penulis panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ini yang berjudul KEANEKARAGAMAN BUDAYA DAN OBJEK WISATA BALI guna melengkapi syarat menempuh Ujian Sekolah (US) dan Ujian Nasional (UN) di SMA Negeri 3 Pemalang tahun pelajaran 2014/2015.Karya tulis ini penulis susun dari hasil study tour yang penulis lakukan di Pulau Bali. Di dalam melakukan pengunjungan dari berbagai tempat, penulis banyak mendapat penjelasan dan pengarahan dari guide kami.Penyusunan karya tulis ini tidak lepas daripada bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis sampaikan rasa terima kasih yang sebsar-besarnya kepada yang terhormat :1. Bapak Drs. Nur Edi Sukanto, M.Si, selaku kepala SMA Negeri 3 Pemalang;2. Ibu Elly Sulistiyowiharti, S.Pd. selaku Pembimbing I3. Bapak Sukimantoro, S.Pd. selaku Pembimbing II4. Bapak dan ibu guru SMA Negeri 3 Pemalang yang telah memberi masukan5. Semua pihak yang telah membantu tersusunya karya tulis ini.Semoga bantuan dan kebaikannya mendapatkan pahal dari Allah Swt.Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini masih ada kekurangannya. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan penulis. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini.Akhirnya, penulis berharap semoga karya tulis ini bisa berguna bagi pembaca. Terutama bagi adik-adik kelas X dan XI yang akan meneruskan jejak kami.

Pemalang, Maret 2015

Penulis

DAFTAR ISIHalaman

HALAMAN JUDULiPERSETUJUAN / PENGESAHANiiMOTTOiiiPERSEMBAHANivPRAKATAvDAFTAR ISIvi

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah1B. Rumusan Masalah1C. Tujuan Penulisan1D. Alasan Pemilihan Judul2E. Metode Penulisan2F. Sistematika Penulisan 2G. Pembatasan Masalah 3

BAB IIKEANEKARAGAMAN BUDAYAA. Sistem Kekerabatan4B. Sistem Keluarga4C. Sistem Religi atau Kepercayaan5D. Sistem Upacara5E. Sistem Kasta5F. Sistem Politik dan Pemerintahan5G. Sistem Kebudayaan6H. Hari-hari Istimewah6I. Sistem Transportasi6J. Rumah Adat Bali6K. Pakaian Adat Bali8L. Alat Musik Tradisional Bali9M. Bahasa Bali10

BAB IIIOBJEK WISATA DI PULAU BALIA. Tanah Lot12B. Joger12C. Danau Bedugul13D. Tari Kecak13E. Krisna Bali13F. Pasar Sukowati14G. Tanjung Benoa14H. Garuda Wisnu Kencana15I. Pantai Kuta15

BAB IVPENUTUPA. Simpulan17B. Saran17

DAFTAR PUSTAKA18

viiLAMPIRAN19BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahMasyarakat Indonesia adalah masyarakat yang memiliki keanekaragaman budaya. Setiap daerah memiliki corak dan bentuk sub budaya masing-masing yang berbeda satu sama lain dengan adat istiadat kepercayaan dan ekrpresi yang sangat beranekaragam. Keanekaragaman budaya inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. Dengan demikian pariwisata Indonesia dapat di gunakan dan dikembangkan kea rah yang lebih baik dan berguna untuk kepentingan bangsa sehingga fungsi pariwisata dapat terwujud.Pulau Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Pulau Bali yang biasa di sebut Pulau Dewata merupakan pulau yang masyarakatnya masih memegang tradisi kebudayaan dan mempunyai kepercayaan yang telah di percayai sejak nenek moyang dulu hingga sekarang tanpa terpengaruh budaya lain. Salah satu kepercayaannya yaitu memuja dewa-dewa. Pemujaan yang selalu ditaati masyarakat Bali dan masih melekat pada penduduk Bali.

B. Rumusan MasalahDalam menyusun karya tulis ini, penulis memiliki beberapa rumusan masalah sebagai berikut :1.Bagaimana pola kehidupan yang ada di Pulau bali ?2.Apa saja objek wisata yang terdapat di Pulau bali ?

C. Tujuan MasalahDalam menyusun karya tulis ini, penulis memiliki beberapa tujuan sebagai berikut :1.Agar mengetahui kebudayaan dan objek wisata yang ada di Pulau Bali secara garis besar2.Memberikan informasi tentang kebudayaan dan objek wisata di Pulau Bali kepada para pembaca3.Untuk menambah pengetahuan tentang kebudayaan dan objek wisata di Pulau Bali bagi penulis

D. Alasan Pemilihan JudulDalam penyusunan karya tulis ini, pasti tidak lepas dari alasan pemilihan judul yang ada relevansinya dengan bidang yang ditekuni. Penulis sengaja memilih judul Keanekaragaman Budaya dan Objek Wisata Pulau bali dengan tujan agar pembaca mengetahui pola kebudayaan Bali dalam adat istiadat Pulau bali sebagai daerah wisata utama di Indonesia dengan berbagai daerah-daerah wisatanya.

E. Metode PenulisanDalam penyusunan karya tulis ini, penulis menggunakan bebrapa metode anatar lain :1. Metode ObservasiPenulis mengumpulkan data dengan memperoleh data berdasarkan pengamatan secara langsung, sehingga penulis dapat mengetahui seluk eluk tentang keadaan Pulau bali tersebut dengan memperoleh data yang jelas dan gambling.2. Metode InterviewPenulis mengumpulkan data dengan emndengarkan secara langsung info-info yang diberikan oleh pemandu wisata.3. Metode PustakaPenulis mengumpulkan data dengan meneliti data-data yang ada kaitannya dengan kebudayaan Bali dan masalah yang sedang dihadapi penulis dalam penyusunan karya tulis ini.

F. Sistematika PenulisanUntuk memudahkan pembaca dalam memahami isikarya tulis ini, penulis menyusun sistematika sebagai berikut :BAB I PENDAHULUANMeliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, alasan pemilihan judul, metode penulisan, sistematika penulisan.BAB II KEANEKARAGAMAN BUDAYA Meliputi sistem kekerabatan, sistem keluarga, sistem religi atau kepercayaan, sistem upacara, sistem kasta, sistem politik dan pemerintahan, sistem kebudayaan, hari-hari istimewah, sistem transportasi, rumah adat Bali, dan bahasa Bali.BAB III OBJEK WISATA DI PULAU BALI Meliputi Tanah Lot, Joger, danau bedugul, Tari Kecak, Krisna Bali, Pasar Sukowati, Tanjung Benoa, Garuda Wisnu Kencana, dan pantai Kuta.BAB IV PENUTUP Meliputi simpulan dan saran.

G. Pembatasan MasalahMasalah-masalah yang dibahas di karya tulis ini adalah keanekaragaman budaya Bali serta objek wisata di Pulau Bali.

BAB IILANDASAN TEORI

A. Sistem KekerabatanDi Bali mengakui adanya keturunan dari pihak bapak dalam keluarga patrilineal. Seseorang dianggap sebagai keluarga masyarakat jika ia sudah menikah. Suku Bali berpendapat bahwa perkawinan yang apik adalah bila seseorang diperjodohkan anak-anak dari dua saudara laki-laki masih satu klan. Jadi dengan kata lain diberlakukan sistem endogami.Perkawinan yang biasa dilakukan dengan mepadik, melamar. Pihak keluarga pria pergi kepada pihak wanita untuk melamar dengan membawa seperangakat sirih berisi daun sirih dan segala semuanya. Biasanya pihak pria diminta untuk menunggu beberapa hari guna dipertimbangkan lamaran itu oleh pihak wanita pada hari yang ditentukan. Pihak pria dating lagi dengan membawa selengkap sirih, sopi atau gin. Bila lamaran itu diterima, maka ditentukan kapan perkawinan di langsungkan. Pria mengambil calon istrinya untuk dibawa ke sebuah tempat tidur dengan kasur dan bantalnya. Di atasnya ditempat sesajian, penganting mengelilingi itu tiga kali, kemudian duduk berdampingan di belakang pendeta yang berdoa untuk menyerahkan pekandal yang terdiri dari calon pakaian kepada pemangku adat di pura Puseh Bule Agung, kalau ucapan pekandal itu dilakukan, mereka tidak dibenarkan masuk pura.

B. Sistem KeluargaSistem keluarga di Bali sangat unik, karena apabila dua orang telah menikah mempunyai tiga orang anak dan jumlah ketiga orang anak tersebut disesuaikan dengan jari-jari tangan. Jari-jari tangan terdiri dari lima jari, yaitu ibu jari dilambangkan sebagai ibu, jari kelingking dilambangkan sebagai ayah, dan 3 jari yang lain sebagai anaknya.Nama orang Bali berdasarkan urutan kelahiran :a. Wayan diberikan kepada anak yang lahir pertamab. Made diberikan kepada anak keduac. Nyoman diberikan kepada anak ketigad. Ketut diberikan kepada anak keempat

C. Sistem Religi atau KepercayaanDahulu kala jika terjadi perkawinan campuran, secara fisik suami istri dibuang atau masulung. Mereka dibuang beberapa lama ke tempat yang jauh. Sekarang hukum tersebut tidak berlaku lagi di pulau ini. Perkawinan antar kasta sudah banyak dilakukan. Orang-orang dari tunggal Dadia yang hidup non local wajib mendirikan tempat pemujaan dari masing-masing kediamannya. Tempat pemujaan tersebut disebut Kemulan Taksu.Sebagian besar masyarakat Bali beragama Hindu. Hindu Dharma adalah agama yang dianut 95% dari jumlah penduduk Bali, sedangkan 5% sisanya adalah penganut agama Islam, Kristen, Katholik, Budha dan Konghucu.

D. Sistem Upacaraa. Upacara NgabenUpacar Ngaben atau sering disebut uapcara Pelipon kepada orang yang sudah meninggal dunia dianggap sangat penting, ramai dan semarak karena dengan pengabenan itu keluarga bias membebaskan arwah orang yang meninggal dari ikatan duniawinya menuju surga.b. Upacara AgamaMasyarakat Bali percaya bahwa roh pribadi setiap orang akan mengalami reinkarnasi beberapa kali ke dunia dengan melalui tahapan rintangan, sampai akhirnya menyatu dengan Tuhan, Sang Pencipta.

E. Sistem KastaMasyarakat Bali mengenal empat golongan kasta (wangsa) yaitu :1. Kasta Brahmana:terdiri atas para pendeta2. Kasta Ksatria:terdiri atas para bangsawan, TNI, Polri, Pegawai Negeri dan Pegawai BUMN3. Kasta Waisya:terdiri atas para pedagang dan saudagar4. Kasta Sudra:terdiri dari orang-orang biasa (orang jelata)

F. Sistem Politik dan PemerintahSistem pemerintahan di Bali termasuk pemerintah yang feudal, dimana masyarakat Bali masih mengenal sistem kasta. Tetapi sekarang sistem kasta masyarakat Bali dapat dikatakan sifatnya lunak dan lapisan sosialnya bersifat tertutup.G. Sistem Kebudayaan Sistem kebudayaan di Bali antara lain :1. Bahasa2. Seni tari3. Rumah adat4. Pakaian adat5. Suku bangsa6. Pembuatan patung7. Makanan khas Bali

H. Hari-hari IstimewaSetiap pura di Bali yang besar maupun kecil termasuk pura keluarga memiliki ahli tertentu untuk upacara piodalannya. Piodalan itu dirayakan setiap 210 hari sekali menurut kalender Bali. Demikian banyaknya pura di Bali sehingga hampir setiap hari ada saja upacara piodalan yang berjalan atau berlangsung. Disamping itu ada juga hari raya yang berlangsung serempak di Bali, seperti Galungan, Kuningan, Saraswati dan Nyepi.

I. Sistem TransportasiJenis kendaraan umum di Bali antara lain sebagai berikut :1. Dokar (kendaraan menggunakan kuda)2. Ojek (kendaraan menggunakan motor)3. Bemo (kendaraan sejenis mikrolet)4. Bemo dalam kota5. Bemo luar kota6. Taksi7. Bus antar kota atau kabupaten8. Bus luar pulau

J. Rumah Adat BaliArsitektur rumah tradisional Bali, merupakan suatu karya arsitektur yang lahir dari suatu tradisi, kepercayaan dan aktifitas spiritual masyarakat Bali yang diwujudkan dalam berbagai bentuk fisik, seperti rumah adat, tempat suci (pura), balai pertemuan, dan lain-lain. Lahirnya berbagai perwujudan fisik juga disebabkan oleh beberapa factor yaitu keadaan geografi, budaya, adat istiadat, dan sosial ekonomi masyarakat.Ditinjau dari aspek geografi terdapatlah arsitektur tradisonal Bali dataran tinggi (daerah pegunungan), dan arsitektur tradisional dataran rendah. Untuk daerah dataran tinggi pad aumumnya bangunannya kecil-kecil dan tertutup untuk menyesuaikan keadaan lingkungannya yang cenderung dingin. Tinggi dinding relative pendek untuk menghindari sirkulasi udara yang terlalu sering. Satu bangunan bisa digunakan untuk berbagai aktifitas mulai aktifitas sehari-hari seperti tidur, memasak dan untuk hari-hari tertentu juga digunakan untuk upacara. Luas dan bentuk pekarangan relative sempit dan tidak beraturan, disesuaikan dengan topografi tempat tinggalnya.Untuk daerah dataran rendah, pekarangannya relative luas dan datar sehingga bisa menampung beberapa massa dengan pola komunikatif, umumnya berdinding terbuka, yang masing-masing mempunyai fungsi tersendiri.. seperti bale daja untuk ruang tidur, dan menerima tamu dari kalangan biasa, bale dangin untuk upacara, dapur untuk memasak. Jineng untuk lumbung padi, dan tempat suci untuk pemujaan. Untuk keluarga raja dan Brahmana. Pekarangannya dibagi menjadi tiga bagian yaitu jaba sisi (pekarangan depan), jaba tengah (pekarangan tengah), dan jero (pekarangan untuk tempat tinggal). Bahan bangunan juga mencerminkan status sosial pemiliknya. Masyarakat biasa menggunakan popolan ( speci yang terbuat dari lumpur tanah liat) untuk dinding bangunan, sedangkan golongan raja dan Brahmana menggunakan tumpukan bata-bata.Untuk tempat suci / tempat pemujaan baik milik satu keluarga maupun milik suatu kumpulan kekerabatan menggunakan bahan sesuai kemampuan ekonomi masing-masing, seperti untuk bahan atap menggunakan ijuk bagi yang ekonominya mampu sedangkan bagi yang ekonominya kurang mampu bisa menggunakan alang-alang atau genteng.Dalam proses pembangunan, diawali dengan pengukuran tapak yang disebut dengan nyikut karang. Dilanjutkan dengan caru pengeruak karang yaitu ritual persembahan kurban dan mohon izin untuk membangun. Setelah izin di dapat barulah dilakukan peletakan batu pertama yang disebut nasarin. Ini bertujuan untuk mohon kekuatan pada ibu pertiwi agar kelak bangunan menjadi kuat dan kokoh. Untuk pekerjaannya termasuk ahli bangunannya dilakukan upacara prayascita untuk memohon bimbingan dan keselamatan dalam bekerja. Jika semua ritual sudah dilaksanakan berubah pembangunan dimulai. Setelah bangunan berdiri dan sebelum digunakan dilakukan upacara syukuran yang disebut melas pas dan pengurip. Ini bertujuan membersihkan bangunan dari energi-energi negative dan menghidupkan aura bangunan tersebut.Masyarakat Bali selalu mengawali dan mengakhiri suatu pembangunan dengan upacara atau ritual. Semua ritual tersebut pada intinya bertujuan membei kharisma pada bangunan yang akan dibangun dan untuk menjaga keselarasan hubungan manusia dengan Penciptanya, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungannya.Dalam perkembangannya arsitektur tradisional Bali mengalami perkembangan dan pergeseran fungsi yang berpengaruh pada bentuk, struktur, konstruksi, bahan dan cerminan sosial pemiliknya. Seperti wantilan yang dulunya untuk balai pertemuan dan kegiatan adat mengalami perkembangan fungsi yaitu sebagai pendidikan taman kanak-kanak, tempat usaha, arena olahraga, dan lain-lain. Kemajuan pariwisata juga berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat Bali sehingga sekarang sulit dibedakan mana puri dan rumah masyarakat biasa. Karena masyarakat biasa yang ekonominya sudah mapan tidak ada larangan membangun tempat tinggal layaknya sebuah puri. Begitu juga puri yang dulunya merupakan tempat tinggal raja dan keluarganya yang mana penjagaannya sangat ketat dan penuh aturan sekarang ada yang difungsikan sebagai tempat kunjungan wisatawan, justru keluarga puri yang keluar mencari tempat tinggal yang baru.Pesatnya perkembangan teknologi tidak bisa dipungkiri juga berpengaruh pada arsitektur tradisional Bali. Walau arsitektur tradisional yang selalu disadari atas tradisi juga mengalami perkembangan dan selalu mengikuti perkembangan zaman.

K. Pakaian Adat BaliPakaian adat Bali sangat bervariasi walaupun semuanya memiliki keanggunan dan keindahan masing-masing. Namun memang simbol-simbol yang dicitrakan sangat bervariasi, melalui pakaian adat yang digunakan dalam suatu acara tertentu.Terdapat tidak jenis pakaian adat yang umum di kenakan dalam masyarakat Bali, yaitu pakaian adat untuk upacara keagamaan, pakaian adat acara pernikahan, dan pakaian adat tradisional yang dikenakan dalam kehidupan sehari-hari. Pakaian tradisional laki-laki pulau Bali umumnya terdiri atas :1. Udeng (ikat kepala)2. Kain kempuh3. Umpal (selendang pengikat)4. Kain wast ra (kemben)5. Sabuk6. Keris7. Beragam ornamen perhiasanPakaian tradisional wanita pulau Bali umumnya :1. Gelung (sanggul)2. Sesenteng (kemben songket)3. Kain wastra4. Sabuk prada (stagen) membelit panggul dan dada5. Selendang songket bahu ke bawah6. Kain tapih atau sinjang sebelah dalam7. Beragam ornamen perhiasan8. Sering pula dikenakan kebaya, kain penutup dada dan alas sebagai pelengkap.Pemakaian sanggul oleh wanita Bali bisa digunakan untuk melihat status perkawinan wanita tersebut pada saat pergi ke pura. Untuk wanita yang masih remaja mereka menggunakan sanggul yang sering disebut pusung gonjer, sedangkan bagi wanita dewasa yang sudah menikah menggunakan pusung tagel.Pakaian adat Bali tidak hanya menjadi pakaian adat semata. Pakaian ini menjadi ciri khas dari masyarakat Bali yang sarat akan makna dan tetap dilestarikan walaupun Bali adalah kota wisata yang banyak budaya berbeda yang dibawa oleh wisatawan.

L. Alat Musik Tradisional BaliAda beberapa jenis alat musik di Bali yang terkenal dan terus dilestarikan khususnya oleh masyarakat Bali. Memang masyarakat di Bali juga terkenal aktif dalam melestarikan peninggalan leluhur mereka, sehingga bisa terus ada dan dikenal sampai sekarang, termasuk diantaranya adalah alat musik, yaitu :1. Gamelan Bali, dalam acara adat atau keagamaan di Bali gamelan sangat sering digunakan. Gamelan merupakan gambang, gendang, kempul, dan bonang dan termasuk juga didalamnya gamelan Bali.2. Rindik, biasanya digunakan pada acara-acara seperti upacara adat perkawinan dan biasanya alat musik ini disandingkan dengan tarian jogged bumbung. Jogged bumbung dimainkan oleh wanita yang kemudian akan diajak dari salah satu penonton yang kemudian akan diajak menari bersama. Alat musik tradisional yang termasuk dari bambu ini biasanya juga dimainkan di hotel-hotel Bali, untuk menyambut atau menghibur para tamu.3. Ceng-ceng, alat musik yang sejenis simbal ini merupakan bagian penting dari seperangkat gamelan Bali karena alat ini akan menimbulkan efek suara yang dinamis pada saat dimainkan dengan gamelan. Alat musik tradisional Bali yang sering disebut dengan ceng-ceng ricik. Ricik terdiri dari 6 buah logam bundar di bagian atas. Alat musik yang bentuknya menyerupai kura-kura ini membuat orang berpendapat kalau bentuk alat musik tradisonal Bali ini mengambil gambaran dari tokoh legenda Bali yaitu kura-kura mistis. Menurut kebudayaan Bali kura-kura mistis memiliki nilai yang magis yaitu dapat menyeimbangkan dunia diatas punggungnya.4. Pereret pengasih-asih, pereret termasuk salah satu alat musik tradisional Bali sejenis terompet yang terbuat dari kayu yang diukur sedemikian rupa sehingga menjadi terompet, sedangkan pengasih-asih, adalah guna-guna atau pellet. Alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup ini berasal dari Jembrana, Bali. Alat musik ini biasanya digunakan untuk mengiringi kesenian sewa gati yaitu kesenian yang mirip dengan kesenian Arja. Biasanya alat ini sering dipakai oleh perjaka untuk menguna-gunai seorang gadis yang dicintainya, lalu memainkannya pada malam hari diatas pohon yang tinggi sehingga suaranya bisa didengar sayup-sayup merdu dari jarak 1 km. sebelum dipakai alat tersebut terlebih dahulu diisi dengan kekuatan gaib oleh Jero Balian (Dukun) dengan cara member sesajen sacral yang dipersembahkan kepada Sang Hyang Pasupati.

M. Bahasa BaliBahasa Bali yaitu Bahasa Indoensia, Bahasa Jawa, Bahasa Sasak, Bahasa Madura dialek Buleleng, Karangasem, Klungkung, Bangli, Gianyar, Badung, Tabanan dan Jembrana. Bahasa Bali Hindu mengenal tiga tingkatan pemakaian bahasa yaitu bahasa alus, lumrah (Madya) dan bahasa Bali kasar. Akan tetapi, sekarang bahasa Bali alus digunakan secara resmi oleh hampir semua golongan dalam pergaulan di daerah Bali sendiri.Bahasa yang digunakan di Bali adalah bahasa Indonesia, Bali, dan Inggris khususnya bagi yang bekerja di sekitar sektor pariwisata. Sebagian besar masyarakat Bali adalah bilingual atau bahkan trilingual.Secara tradisi penggunaan beberapa dialek bahasa Bali ditentukan berdasarkan sistem catur warna dalam agama Hindu Dharma dan keanggotaan, meskipun pelaksanaan tradisi tersebut cenderugn berkurang.

18BAB IIIOBJEK WISATA DI PULAU BALI

A. Tanah LotTanah Lot berarti tanah yang terpisah atau tanah dalam laut, yaitu merupakan batu karang yang dikelilingi oleh air laut. Sebagian dari batu karang itu tertimbun tanah, sehingga tumbuh-tumbuhan dapat hidup. Jarak Tanah Lot ke Kota Denpasar kurang lebih 30 km. diatas karang Tanah Lot terdapat bangunan antara lain Meru Tumpang Lima (untuk memuja Batara Segara). Meru Tumpang Tiga (untuk memuja Batara Sang Hyang Hiratta).Selain itu terdapat juga bangunan lain seperti Padma tampaknya yang paling penting adalah pada sudut timur yang mempunyai menhir dan fragmen sebuah lingga. Hal ini menunjukkan bahwa Pura Tanah Lot mempunyai earkologis. Dibawah pura ini terdapat beberapa gua yang didalamnya terdapat ular suci yang berwarna hitam putih. Menurut pawing yang menjaga ular itu, jika ada orang masuk ke dalam pura dengan niat tidak baik, maka ia akan mendapat bahaya dari ular tersebut. Dan bagi wanita yang sedang haid dilarang masuk kawasan pura. Disekitar pulau Tanah Lot terdapat pura lain diantaranya adalah pura pertanian, pura Eyang Galuh, pura Pakudungan, pura Batu Gesang, Pura Hyang api, pura Dalem Sahyening dan pura Tanah Asri.

B. Joger Jogja boleh bangga dengan Dagadu, tapi Bali juga punya Joger, pabrik kata-kata garing berbonus kaos, mug, stiker atau merchandise lain. Dalam menyusun kata-kata yang membuat kita tersenyum simpul. Joger memang jagonya. Sebelum masuk pintu, anda akan disambut tulisan-tulisan garing seperti Ini tembok Joger, bukan tembok Berlin. Ketika masuk makin banyak kata-kata garing yang anda temui. Lihat saja di merchandise kecil, Joger menulsi Milik Pabrik Kata-kata Joger, Kuta Balinesia yang tidak terpisahkan dari Indonesia.Joger adalah singkatan dari Jo-Ger. Jo merupakan nama depan pendirinya yaitu Joseph dan Ger adalah nama depan temannya yaitu Gerhard Seegar yang telah menghibahkan uangnya sebesar $20.000 kepada Joseph. Kemudian uang itu digunakan untuk menambah modal kerja. Pada awalnya usaha ini dilakukan dengan sistem pemasaran door to door dan tanpa nama. Joger mulai masuk Kuta sejak awal tahun 1986 dan diberi nama Handicraft Center, tetapi kemudian pada tahun 1990 namanya diganti menjadi Pabrik Kata-kata Joger. Secara konsisten dan konsekuen Joger tidak membuka cabang dan menjual produk-produknya di pabrik kata-kata Joger Kuta Bali.

C. Danau BedugulBedugul itu sebenarnya adalah nama sebuah desa. Namun orang asing salah kaprah dengan kata Bedugul. Ada yang bilang Bedugul itu nama danau, nama pura sampai nama pasar. Anggapan itu muncul karena selain sebuah desa, Bedugul juga adalah sebuah kompleks. Dalam sebuah area yang kurang lebih berdiameter 5 km, ada beberapa macam tempat yang asih untuk dikunjungi. Dimulai dari Desa Bedugul sendiri, kebun raya lalu danau Beratan (danau terbesar kedua di Bali, pura Ulun Danau sampai pasar tradisional Candi Kuning. Kebun Raya disini lumayan luas bahkan dari ujung ke ujung kalau berjalan bisa menghabiskan waktu kurang lebih 20 menit.

D. Tari KecakKecak adalah jenis tarian Bali yang sangat unik. Kecak tidak diiringi dengan alat musik atau gamelan apa pun, tetapi ia diiringi dengan paduan suara sekitar 100orang pria. Tarian ini dipentaskan setiap hari di sanggar seni kawasan Celuk Sukowati, Kabupaten Gianyar. Tiket pertunjukan tari Kecak baik untuk turis domestik maupun mancanegara telah distandarisasi, yaitu Rp. 50.000 per-orang. Dengan membayar tiket sejumlah itu, wisatawan juga akan memperoleh panduan cerita pementasan dalam bentuk cetak.

E. Krisna BaliBerdiri untuk pertama kali pada tanggal 16 Mei 2007 dengan pendirinya bernama Bapak Gusti Ngurah Anom yang sekaligus owner dari Cok Konfensi, salah satu pusat produksi baju 2 kaos balok yang bertempat di Jalan Nusa Indah No. 79 Denpasar Bali.Kini Krisna Bali telah hadir di dua lokasi lain yaitu, di Jalan Nusa Kambangan dan yang satu lagi sangat mudah di jangkau di Jalan Sunset Road, Legian. Kalau lokasi jalan Nusa Kambangan cukup sulit untuk mengakses ke sana, karena sering macet dan jalan untuk masuk tidak terlalu besar apalagi jika menggunakan bus.

F. Pasar SukowatiSeperti halnya pasar Galuh, di pasar Sukowati menjual berbagai macam barang mulai dari sepatu, pakaian, mainan sampai kerajinan yang dibuat orang Bali dengan harga relative murah. Kita dapat meemukan barang yang kita cari dengan mudah, banyak pilihan dan ukuran serta harga yang relatif murah. Disinilah surge nya para wisatawan yang akan membeli oleh-oleh untuk keluarga dirumah. Cukup hanya dengan Rp. 5.000,- saja kita bisa membawa pulang 3 kalung atau gantungan kunci berbentuk selancar, sandal atau hati yang bergambar pemandangan alam pantai yang bertuliskan Bali. Pasar Sukowati sifatnya lebih tradisional dibandingkan dengan pasar Butik Batik Galuh.Pasar Sukowati buka dari jam 8 pagi smapai jam 6 sore, sebelum mereka memulai beraktifitas terlebih dulu bersembahyang. Sebaiknya bila anda mau berbelanja di Pasar Sukowati di pagi hari karena pedagang disana menganggap dan percaya bila orang pertama datang dan membeli barang dagangan barang dagangan mereka dianggap awal yang baik mendapatkan penglaris dan akan mempermudah jualan mereka di siang hari, biasanya pembeli pertama bisa mendapatkan harga relatif lebih murah.Di Pasar Sukowati ini juga berlaku tawar menawar dalam transaksi jual beli seperti halnya pasar seni atau pasar tradisional lainnya. Dalam hal ini kita tidak pernah tahu berapa harga yang pasti karena setiap pembeli mendapatkan harga yang berbeda. Jangan malu atau sungkan untuk melakukan tawar menawar harga sehingga mendapatkan harga yang sesuai dengan harapan anda, penjual tidak akan marah kalau kita menawar dengan harga rendah, itu sudah menjadi tradisi disana.

G. Tanjung BenoaMeskipun namanya kurang popular dibandingkan Pantai Sanur dan Pantai Kuta. Objek ini menawarkan panorama laut. Pantai Tanjung Benoa terletak di ujung timur Pulau Bali, masuk dalam wilayah administratif kecamatan Tanjung Benoa Kabupaten Badung. Pantai ini merupakan tujuan utama air yang cukup lengkap.Berbagai sarana olahraga air disediakan disini, seperti banana boat, snorkeling, flyingfish, paraselling, dan jetsky. Namun, untuk olahraga surfing yang banyak terdapat di pantai-pantai Pulau Bali, tidak dapat di lakukan di sini karena ombak pantai ini cenderung tenang, sehingga kurang mendukung surfing.H. Garuda Wisnu KencanaPatung Garuda Wisnu Kencana berlokasi di bukit Ungasan-Jimbaran, Bali. Patung ini merupakan karya pematung terkenal Masterplace Bali I Nyoman Nuarta. Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama hindu adalah Dewa Pemelihara (Rhiti). Mengenai burung Garuda, tokoh Garuda dapat dilihat di kiah Garuda dan kerajaannya yang berkisah mengenai rasa bukti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan yang akhirnya di lindungi oleh dewa Wisnu.Proyek GWK sudah mulai sejak lama. Patung ini di proyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang 20 km, sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua, hingga Tanah Lot. Patung GWK ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dunia. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 40.000 ton, dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter.

I. Pantai KutaPantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak disebelah selatan Denpasar, Ibukota Bali. Kuta terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta sering disebut sebagai pantai matahari terbenam, sebagai lawan dari pantai sanur.Sebelum menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang. Dimana produk dari lokal di perdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. Pada abad ke-19, Mads Lange, seorang pedangang Denamrk datang ke Bali dan mendirikan basis perdagangan di Kuta. Keahliannya dalam bernegosisasi, membuat Mads Lange sebagai pedagang yang terkenal antara raja-raja Bali dengan Belanda.Di Kuta terdapat banyak pertokoan, restoran dan tempat pemandian serta menjemur diri. Selain keindahan pantainya, pantai kuta juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya bar dan restoran disepanjang pantai menuju pantai. Legian, Rosovivo, Ocean Beach Club, Kamasutra, adalah beberapa club paling ramai di sepanjang Pantai Kuta.Pantai ini juga memiliki ombak yang cukup agus untuk olahraga selancar (surfing), terutama bagi peselancar pemula. Lapangan udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta.Untuk tiket masuk ke pantai Kuta tidak di kenakan biaya. Tetapi, jika anda datang dengan menggunakan kendaraan pribadi, maka anda harus membayar biaya parkir sebsesar Rp. 5.000,- per kendaraan.Dibutuhkan waktu sekitar 10 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai ke Pnatai Kuta. Transportasi yang dapat digunakan yaitu taksi, kendaraan pribadi atau bus. Jika menggunakan bus, akan berhenti di Central Parkir Kuta. Dari sini, anda dapat melanjutkan perjalanan menuju pantai dengan transportasi umum, dengan tarif Rp. 10.000,-

BAB IVPENUTUP

A.SimpulanSetelah menyusun dan memahami karya tulis ini, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa :1.Kebudayaan dan tradisi masyarakat di Bali bermacam-macam2.Penggolongan masyarakat secara materi hanya akan menurunkan derajat, harkat dan martabat serta menimbulkan kensenjangan sosial.3.Bali memiliki bermacam-macam objek wisata di mata dunia4.Bali merupakan sumber devisa terbesar bagi Indonesia di bidang pariwisata.5.Bali lebih dikenal dunia daripada Indonesia

B. Saran1.Kebudayaan dan objek wisata di Pulau Bali akan lebih sempurna apabila dilengkapi fasilitas dan sarana yang lengkap.2.Sebagai tempat objek wisata yang terkenal, Bali perlu di jaga dan di lestarikan.3.Kebudayaan yang ada di Bali hendaknya di jaga karena merupakan bagian dari warisan leluhur bangsa Indonesia.4.Masyarakat hendaknya tidak mempermasalahkan perbedaan suku, agama, ras dan golongan5.Pemerintah dan masyarakat Bali bergotong - royong dan bersatu untuk menjadikan Bali untuk lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Diningrat, Koentjoro. 1983. Manusia / Kebudayaan Indonesia. Jakarta : Djambatan

B.Baharudin. 1989. Pura Tanah Lot. Solo : Tiga Serangkai

Shaldi, Hasan. 1999. Ensiklopedia Indonesia. Jakarta : IBUN

Siswoyo, SW. 1982. Kunjungan ke Pulau Dewata. Jakarta : Ikhwan

LAMPIRAN