catatan perkembangan ny n isos
TRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN TERHADAP Tn. SP DENGAN ISOLASI SOSIAL DI RUANG KUTILANG RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI LAMPUNG
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
Ruang Rawat : Kutilang Tanggal dirawat: 2 Februari 2010
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn.SP
Umur : 37 tahun
Informan : Klien dan status klien
Tanggal pengkajian : 13 April 2010
No.Rekam Medik : 015038
II. ALASAN MASUK
Klien masuk Rumah Sakit Jiwa Propinsi Lampung karena perilaku mengamuk saat mengetahui
istrinya sudah menikah dengan laki-laki lain. Setelah itu, klien juga melakukan perilaku
mengamuk dengan kakak kandungnya karena masalah rokok.
Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Klien mengatakan belum pernah mengalami gangguan jiwa masa lalu.
2. Klien mengatakan belum pernah mengalami aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan ataupun
tindakan kriminal. Tetapi klien pernah mengalami kekerasan dalam keluarga secara psikologis,
yaitu istrinya menikah dengan laki-laki lain.
Masalah keperawatan : resiko perilaku kekerasan
3. Klien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang mengalami gangguan jiwa.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan.
Klien sedih kehilangan istri dan anaknya karena istrinya menikah dengan laki-laki lain dan
anaknya ikut dengan istrinya tersebut. Ekspresi wajah klien lesu dan seperti ingin menangis.
Masalah keperawatan : berduka disfungsional
IV. FISIK
1. Tanda-tanda vital : TD : 130/80 mmHg
N : 90 x/ menit
S : 36.5 0 C
P : 28 x/menit
2. Keluhan fisik : klien mengatakan kakinya gemetar, sehingga aktifitas klien terganggu.
Masalah keperawatan : defisit perawatan diri
V. PSIKOSOSIAL
1.
Genogram
Keterangan :
Laki-laki pernikahan
Perempuan keturunan
Klien perceraian
Tinggal serumah
Klien dan keluarga : klien mengatakan komunikasi dengan orang tua dan saudara kandung cukup
baik, tetapi klien sudah kehilangan istri karena istrinya telah menikah dengan laki-laki lain dan
membawa serta anaknya, sehingga klien sudah kangen dengan anaknya.
Masalah keperawatan : koping keluarga inefektif
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Klien mengatakan paling tidak suka dengan kakinya karena kakinya sering gemetar dan
mengganggu akifitas klien.
b. Identitas diri
Klien mengatakan sebelum dia dirawat, dia berstatus sebagai suami dan bapak dari istri dan
anaknya yang bekerja sebagai buruh. Klien cukup puas dengan pekerjaannya tersebut karena
penghasilannya dapat mencukupi keperluan keluarga sehari-hari dan klien juga senang bisa
bergaul dengan rekan kerjanya.
c. Peran
Peran klien sebagai kepala keluarga dalam keluarganya sudah dia emban dengan cukup baik.
Namun, karena klien mengalami gangguan jiwa, klien tidak mampu menjalankan perannya
sebagaimana mestinya.
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin sekali cepat pulang ke rumah karena sudah kangen dengan rumah dan
ingin berkumpul dengan keluarganya, termasuk anak yang dibawa istrinya.
e. Harga diri
Klien merasa tidak dihargai oleh istrinya. Klien menganggap dirinya rendah dari orang lain.
Klien sering menunduk dan mengatakan “Ini salah saya!”
Masalah keperawatan : harga diri rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Klien mengatakan paling dekat dengan adik terakhirnya karena adiknya sering menjenguk klien
selama dirawat di rumah sakit jiwa.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Sewaktu klien sehat, klien mengikuti kegiatan kelompok/masyarakat. Selama di RSJ, klien tidak
mengikuti kegiatan kelompok, hanya mengikuti kegiatan senam dengan malas-malas, klien lebih
banyak menyendiri.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Selama klien di rumah sakit, klien jarang berhubungan dengan orang lain karena klien tidak suka
klien lain yang suka merokok dan sering bertengkar. Selain itu, klien juga tidak mau
berhubungan dengan teman-temannya karena klien malu tidak sholat.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam. Klien juga percaya dengan adanya Tuhan Allah dan Rasul Muhammad
S.A.W.
b. Kegiatan ibadah
Sewaktu klien di rumah dulu, klien rajin sholat lima waktu maupun sholat sunah. Klien dulu juga
pernah masuk pondok pesantren selama satu tahun. Klien mengatakan ibadah sangat penting
untuk memperoleh pertolongan.
Maslah keperawatan : tidak ditemukan.
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan klien tidak rapi. Rambut klien acak-acakan, baju klien kotor oleh rambut kumis saat
potong kumis dan klien tidak punya inisiatif untuk membersihkannya.
Masalah keperawatan : defisit perawatan diri
2. Pembicaraan
Pembicaraan klien lambat, klien sering berpindah-pindah topik pembicaraan, klien hanya
menjawab pertanyaan seadanya. Klien juga tidak mampu mengawali pembicaraan.
Masalah keperawatan : kerusakan komunikasi verbal
3. Aktifitas motorik
Klien tampak lesu dan gelisah. Klien malas beraktifitas. Klien hanya beraktifitas mengikuti
jadwal rumah sakit jiwa, seperti makan dan senam. Setelah klien melakukan aktifitas itu, klien
lebih banyak duduk diam dan tidur. Klien juga tidak nyaman di rumah sakit jiwa.
Masalah keperawatan : isolasi sosial
4. Alam perasaan
Klien terlihat sedih karena sudah kangen rumah dan ingin bertemu dengan anak semata
wayangnya yang ikut istrinya.
Masalah keperawatan : berduka disfungsional
5. Afek
Afek klien datar. Ekspresi muka klien tidak berubah ketika diberi sesuatu seperti kue. Klien
tidak mengucapkan terima kasih.
Masalah keperawatan : isolasi sosial
6. Interaksi selama wawancara
Selama berinteraksi dengan perawat, kontak mata klien kurang. Klien lebih banyak menunduk.
Hanya sesekali klien mau menatap wajah perawat.
Masalah keperawatan : isolasi sosial
7. Persepsi
Klien tidak menunjukkan gejala-gejala gangguan persepsi seperti berbicara sendiri. Tetapi klien
sering melamun dan menyendiri.
Masalah keperawatan : resiko gangguan persepsi sensori : Halusinasi
8. Proses pikir
Klien mengalami flight of ideas. Pembicaraan klien berpindah-pindah dari topik satu ke topik
lain yang tidak berhubungan dan tidak mengarah ke tujuan yang diharapkan.
Masalah keperawatan : kerusakan komunikasi verbal
9. Isi pikir
Klien berobsesi dengan rumahnya sehingga pikiran tentang rumahnya selalu muncul secara tiba-
tiba. Klien juga asing dengan lingkungan rumah sakit dan orng-orang yang ada di dalamnya.
Masalah keperawatan : perubahan proses pikir
10. Tingkat kesadaran
Klien tidak mengalami disorientasi waktu dan tempat, tetapi klien mengalami disorientasi orang.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
11. Memori
Klien tidak mengalami ganngguan daya ingat. Klien masih ingat dengan kejadian berbulan-bulan
yang lalu.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
12. Tingkat konsentrasi/berhitung
Konsentrasi klien tidak berfokus pada satu objek, perhatian klien mudah berpindah-pindah dari
satu objek ke objek yang lain.
Masalah keperawatan : isolasi sosial
13. Kemampuan penilaian
Klien dapat mengambil keputusan sederhana dengan bantuan orang lain.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
14. Daya tilik diri.
Klien menyalahkan hal-hal yang di luar dirinya. Klien pernah menyalahkan kedua orang tuanya
yang tidak mengurusinya dan memasukkan ke rumah sakit jiwa.
Masalah keperawatan : perubahan proses pikir
VII. KEPERLUAAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Klien makan sesuai dengan jadwal dan jatah dari rumah sakit, yaitu tiga kali sehari. Klien
mampu makan secara mandiri, tetapi klien tidak mampu untuk menyiapkan dan membersihkan
alat makan (memerlukan bantuan).
2. BAB/BAK
Klien menggunakan WC dan untuk BAB dan BAK, tetapi tidak mampu untuk membersihkan
WC tersebut.
Masalah keperawatan : defisit perawatan diri
3. Mandi
Klien hanya mandi satu kali sehari, yaitu pada pagi hari, itu pun kalau kebagian air. Kalau airnya
habis, klien tidak mandi seharian. Untuk keperluan gunting kuku, cukur (kumis, rambut dan
jenggot), klien memerlukan bantuan perawat. Dari luar, tubuh klien terlihat bersih kalau habis
mandi pagi. Tetapi, kalau tidak mandi, tubuh klien terlihat kotor dan menimbulkan bau yang
tidak sedap.
Masalah keperawatan : defisit perawatan diri
4. Berpakaian
Klien mengenakan pakaian yang sudah disiapkan oleh petugas rumah sakit jiwa. Klien tidak
pernah memakai alas kaki untuk bepergian. Penampilan klien hanyalah sederhana dan seadanya.
Klien berganti pakaian sesuai dengan jadwal di rumah sakit.
Masalah keperawatan : defisit perawatan diri
5. Istirahat dan tidur
Klien tidur siang selama ±3 jam dan tidur malam ±6 jam. Sesudah bangun tidur, klien tidak
pernah mencuci muka.
6. Penggunaan obat
Klien tidak mengetahui tentang jenis obat dan reaksi obat. Klien hanya mampu mengetahui dosis
obat sesuai dengan petunjuk dokter/perawat.
7. Pemeliharaan kesehatan
Klien tidak mengetahui tempat dan waktu untuk perawatannya setelah keluar dari RSJ nanti.
Klien juga tidak mengetahui sistem pendukung (keluarga, teman, institusi) yang akan
mendukung dan membantu pemulihan kesehatannya.
8. Kegiatan di dalam rumah
Klien belum mampu untuk melakukan kegiatan seperti mempersiapkan makanan, menjaga
kerapihan rumah, mencuci pakaian maupun mengatur keuangan. Klien lebih sering melamun.
Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri
9. Kegiatan di luar rumah
Klien jarang melakukan kegiatan di luar rumah. Klien lebih sering menyendiri.
Masalah keperawatan : isolasi sosial
VIII. MEKANISME KOPING
Saat menghadapi masalah, klien tidak mau bercerita langsung kepada orang lain. Respon klien
terhadap masalah juga cukup lambat dank lien menghindari orang lain, padahal klien tidak
mampu menyelesaikan masalah tersebut.
Masalah keperawatan : koping individu inefektif
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
1. Masalah berhubungan dengan lingkungan.
Klien tidak betah tinggal di lingkungan rumah sakit karena klien tidak senang melihat teman-
teman di sekitarnya suka bertengkar dan merokok. Klien selalu teringat dengan lingkungan
rumah.
2. Masalah dengan pekerjaan.
Saat ini, klien tidak memiliki pekerjaan. Sebelumnya, klien bekerja sebagai buruh.
3. Masalah perumahan.
Rumah tangga klien sudah hancur karena istrinya sudah menikah dengan laki-laki lain dan
membawa serta anaknya.
X. PENGETAHUAN
Klien masih belum paham dengan gangguan jiwa, sistem yang mendukung kesembuhan
penyakitnya, penyakit fisik yang dideritanya maupun obat-obatan yang diminumnya.
Masalah keperawatan : kurang pengetahuan tentang gangguan jiwa
XI. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik : schizofrenia
Terapi medik : Risperidon 2 x 2 mg
Haloperidol 2 x 5 mg
Trihexipenidril 3 x 2 mg
Chlorpromazine 25 mg - o - 50 mg
XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial
2. Defisit perawatan diri
3. Harga diri rendah
4. Kerusakan komunikasi verbal
5. Resiko gangguan persepsi sensori : halusinasi
6. Koping individu inefektif
7. Koping keluarga inefektif
8. Resiko perilaku kekerasan
POHON MASALAH
ANALISA DATA
Data senjang Masalah keperawatan
DS : Isolasi sosial
- Klien mengatakan tidak mau berhubungan dengan
teman-temannya
- Klien merasa tidak nyaman di rumah sakit
DO :
- Klien jarang berinteraksi dengan orang lain
- Klien lebih banyak duduk diam dan tidur
- Ekspresi klien datar
- Kontak mata kurang
- Lebih banyak menunduk
- Hanya sesekali klien mau menatap wajah perawat
- Perhatian klien mudah bepindah
DS :
- Klien mengatakan aktifitas terganggu dan tidak
membersihkan WC setelah BAB/BAK
- Klien mengatakan hanya mandi satu kali sehari, jika
tidak kebagian air, klien tidak mandi.
DO :
- Penampilan klien tidak rapi
- Rambut klien acak-acakan
- Baju klien kotor oleh rambut kumis setelah dicukur
tetapi klien tidak memiliki inisiatif untuk
membersihkannya
- Klien tidak mampu untuk menyiapkan dan
membersihkan alat makan
- Bau badan klien tidak sedap
- Klien tidak mengenakan alas kaki
Defisit perawatan diri
DS :
DO :
- Klien mengalami flight of ideas (topik pembicaraan
Kerusakan komunikasi
verbal
klien berpindah-pindah)
- Klien tidak mampu mengawali pembicaraan
DS :
- Klien mengatakan malu dengan teman-temannya
karena tidak sholat.
- Klien menganggap dirinya rendah dari orang lain
- Klien sering mengatakan “Ini salah saya!”
DO :
- Klien sering menunduk
Harga diri rendah
DS :
DO :
- Klien tidak mau menceritakan masalahnya kepada
orang lain
- Respon klien terhadap masalah lambat
- Klien menghindari orang lain saat ada masalah
Koping individu
inefektif
NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
1 07/8 2012Dx. Isolasi Sosial
a.Melakukan bina hubungan saling percaya dengan klien :
a. b..Mengucapkan salam terapeutikb. c.. Memperkenalkan nama lengkap,
nama panggilan dan menjelaskan tujuan perawat berkenalan.
c. d.. Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien.
d. e.Menanyakan perasaan klien setelah berkenalan.
e. f. Memberikan pujian atau reinforcement positif bila klien dapat memperkenalkan dirinya.
f. g. Mengevaluasi respon klien terhadap tindakan.
g. h. Membuat rencana tindak lanjut dari tindakan untuk klien.
h. i. Membuat kontrak yang akan datang untuk klien
Subjektif :Klien mengatakan :Tidak ingin bertemanTidak ingin gobrol
Objektif :a. Klien bila menjawab dengan
kata-kata pendekb. Klien terlihat sendiric. Klien tidak banyak
berkomunikasi dengan orang lain
d. Klien terlihat dipojok ruangan dan sendiri
Analisis :Bina hubungan saling percaya mulai terbina.
Planning :Perawat :Lanjutkan bina hubungan saling percaya kepada klien dan berikan SP 1 Isolasi social.Klien :Motivasi klien untuk lebih terbuka kepada perawat.
2 08/8 2012Dx. Isolasi Sosial
a. a. Mengucapkan salam terapeutik.b. b. Membantu klien mengenali
penyebab isolasi sosialnya :
c.Mengevaluasi respon klien terter hadap tindakan.e. d..Membuat rencana tidak lanjute. e.Membuat kontrak selanjutnya.
Subjektif :Klien mengatakan: Malas berinteraksiCepat lelah kalau banyak jalan
Objektif:Klien menyendiri di kamarKlien tidak mau melakukan aktivitas diluar kamarKlien tidak mau berinteraksi dengan yang lainnya
Analisis :Klien tidak mau berinteraksi dengan pasien lain.
Planning :Perawat :Ulangi intervensi :SP 1 Isolasi Sosial
Klien :Motivasi klien untuk mau berinteraksi dengan pasien lain
3 09/8-2012Dx. Isolasi Sosial
a. Mengucapkan salam teraupetik.b. Membantu klien menngenali
penyebab isolasi sosial:a. Membantu klien untuk berinteraksi degan orang lain
c. Mengevaluasi respon klien terhadap tindakan
d. Membuat rencana tindak lanjute. Membuat kontrak yang akan
datang : berkenalan dengan orang lain
Subjektif :a. Klien mengatakan:b. Sudah dapat berinteraksi
dengan orang lainSS Sudah mengajak beberapa
orang untuk berkenalanObjektif:
a. Klien tampak sudah mau keluar kamar
b. Klien melakukan aktivitas diluar kamarAnalisa:
a. Klien mau melakukan aktivitas diluar kamar
b. Klien mulai terbuka dengan perawat.
Planning:Perawat:Meneruskan klien berkenalan dengan orang lain.
Klien:Motivasi klien untuk bersosialisasi dengan teman-temannya.
4 10/8/2012 a. Mengucapkan salam teraupetikb. Memvalidasi kondisi klienc. Mengingatkan kontrak dengan
kliend. Mengingatkan klien cara untuk
berkenalane. Mengevaluasi respon klienf. Membuat rencana tindak lanjutg. Membuat kontrak selanjutnya
Subjektif:a. Klien mengatakan:b. masih ingat dengan apa yang
telah dibicarakan sebelumnya yaitu tentang keuntungan punya teman dan kerugian tidak punya teman.
b. Klien mau berkenalan.
Objektif:a. Kontak mata klien masih
kurang.b. Klien mulai terbuka dengan
perawat.
Analisa:Klien mampu berkenalan sesuai yang diajarkan perawat.
Planning:Perawat:Ulangi intervensi SP 1 tentang berkenalan.
Klien:Motivasi klien untuk berinteraksi dengan teman-temannya.