askep ny. t

39
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. T DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUANG SUMBODRO RSJD SURAKARTA Di Susun Oleh : Aditya Nur Indra P 27220010 041 Ana Purnama Sari P 27220010 042 Ananing Kaeksi Nurwasti P 27220010 043 Andi Sarsito P 27220010 044 Anisa Yuandita R. U. P 27220010 045 Anna Nurhayati P 27220010 046 Bella Novita A. S. P 27220010 047 Betti Sari Nastiti P 27220010 048 Bety Puspitaningrum P 27220010 049 Cherly Yulviansi N. S. P 27220010 050 Dian Anggraini P 27220010 051 Dian Widiawati P 27220010 042 Dony Saputro P 27220010 052 Dwi Setiyaningsih P 27220010 054

Upload: heri-puspito

Post on 04-Aug-2015

71 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Askep Ny. T

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny. T DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

DI RUANG SUMBODRO RSJD SURAKARTA

Di Susun Oleh :

Aditya Nur Indra P 27220010 041

Ana Purnama Sari P 27220010 042

Ananing Kaeksi Nurwasti P 27220010 043

Andi Sarsito P 27220010 044

Anisa Yuandita R. U. P 27220010 045

Anna Nurhayati P 27220010 046

Bella Novita A. S. P 27220010 047

Betti Sari Nastiti P 27220010 048

Bety Puspitaningrum P 27220010 049

Cherly Yulviansi N. S. P 27220010 050

Dian Anggraini P 27220010 051

Dian Widiawati P 27220010 042

Dony Saputro P 27220010 052

Dwi Setiyaningsih P 27220010 054

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

DIII KEPERAWATAN

2012

Page 2: Askep Ny. T

ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan pada hari Senin, 18 Juni 2012 pukul 10.00 di Ruang Sembadra

RSJD Surakarta. Data diperoleh dari wawancara dengan klien, keluarga dan catatan

keperawatan.

1. Identitas Klien

Nama : Ny. T

Umur : 24 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Sragen

Agama : Islam

Tanggal masuk : 18 Juni 2012

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

No. RM : 043502

Diagnosa : Resiko Perilaku Kekerasan

2. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Ny. R

Umur : 45 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Sragen

Pekerjaan : Swasta

Hubungan : Ibu Kandung

3. Alasan Masuk

Keluarga klien mengatakan kurang lebih satu minggu sebelum masuk Rumah

Sakit klien bingung, sulit tidur, bicara kacau, marah-marah tanpa sebab, klien suka

bicara sendiri dan mengamuk.

4. Faktor Predisposisi

a. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu. ( pertama pada tahun bulan

Juni 2011 )

b. Pengobatan sebelumnya berhasil ,klien rutin kontrol dan teratur minum obat.

Page 3: Askep Ny. T

c. Sebelum di bawa ke RSJ, klien belum pernah mengalami penganiayaan fisik

baik sebagai korban,pelaku maupun saksi

d. Klien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami gangguan jiwa baik

dari keluarga klien maupun dari keluarga suami klien

e. Klien mengatakan pernah mengalami pengalaman tidak menyenangkan, yaitu

bertengkar dengan ibu kandung karena ibu klien melarang klien bekerja di

Cafe

5. Faktor Presipitasi

Klien mengatakan suaminya tidak mau merawat klien, pisah ranjang dengan

suami dan suami membawa anaknya pergi meninggalkannya

6. Pengkajian Fisik

a. Tanda-Tanda Vital

Tekanan darah : 140 / 100 mmHg

Nadi : 96 X / Menit

Suhu : 37 0 C

Respirasi : 20 X / Menit

b. Tinggi Badan : 158 cm

Berat badan : 55 kg

7. Pengkajian Psikososial

a. Genogram

Keterangan :

: Laki – laki

: Perempuan

X : Sudah meninggal dunia

------- : Tinggal dalam satu rumah

: Pasien atau Klien

Page 4: Askep Ny. T

Karena klien sakit sementara klien tinggal dengan orang tua klien, ketiga anak

klien tidak tinggal bersama karena tinggal dengan suami klien di Boyolali.

b. Konsep diri

1) Gambaran diri

Klien mengatakan ditubuhnya yang paling disuka adalah wajah karena

klien merasa cantik dan bagian tubuh yang tidak disuka adalah tangan

karena terasa kaku

2) Identitas Diri

Klien sebagai seorang wanita dengan usia 24 tahun, sudah menikah dan

mempunyai 3 orang anak

3) Peran

Klien sebagai istri dan ibu dari tiga orang anaknya. Klien merasa sudah

menjadi ibu yang baik

4) Ideal Diri

Klien mengatakan bercita-cita ingin menjadi penyanyi café karena merasa

suaranya bagus, selama dirumah sakit pasien mengatakan ingin cepat

pulang, ingin bertemu dengan anak-anaknya.

5) Harga diri

Klien terkadang masih malu bila berhubungan dengan orang lain karena

dia pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa, dan karena suami klien

meninggalkannya dengan alasan merasa malu mempunyai istri yang

pernah di rawat di Rumah Sakit Jiwa. Klien mengatakan keluarga klien

terutama ibu kandung klien malu dan kecewa dengan klien.

c. Hubungan sosial

1) Orang yang Berarti

Klien mengatakan orang yang dekat dengan klien dan berarti bagi klien

adalah tante klien

2) Peran serta dalam Kegiatan Kelompok / Masyarakat

Klien mengatakan kurang aktif mengikuti kegiatan dari kampung tempat

tinggal bersama ibunya

3) Hambatan dalam Berhubungan dengan Orang Lain

Klien mengatakan jarang berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan

sekitar karena klien merasa malu pernah dirawat di RSJ

Page 5: Askep Ny. T

d. Spiritual

1) Nilai dan Keyakinan

Klien mengatakan bahwa sakit yang dideritanya adalah karena sakit murni

dan disebabkan oleh depresi

2) Kegiatan Ibadah

Klien mengatakan beragama Islam dan tidak pernah menjalankan sholat 5

waktu, baik sewaktu di rumah maupun di rumah Sakit karena pasien

merasa malas

8. Status Mental

a. Penampilan

Penampilan berpakaian tidak rapi, rambut berantakan, pengguanaan pakaian

sesuai

b. Pembicaraan

Volume bicara klien lirih dan ketus, tidak mampu memulai pembicaraan,

c. Aktivitas motorik

Klien tampak tegang, suka berdiam diri dan terkadang tampak gelisah

d. Alam perasaan

Klien tampak sedih, terkadang terlihat marah

e. Afek

Afek klien datar, pada saat ditanya dan menjawab pertanyaan tidak ada

perubahan ekspresi wajah

f. Interaksi selama wawancara

Selama wawancara klien tampak kurang kooperatif, mau menjawab

pertanyaan tapi mudah bosan, pandangan mata tajam

g. Persepsi

Klien mengatakan tidak mendengar bisikan-bisikan yang tidak nyata

h. Proses Pikir

Isi Pikir

Klien mengatakan tidak takut pada benda-benda tertentu (fobia) dan

klien tidak memiliki waham

Arus pikir

Klien dapat menjawab pertanyaan dengan baik. Pembicaraan klien

singkat dan sampai pada tujuan

Page 6: Askep Ny. T

i. Tingkat Kesadaran

Klien mampu mengingat, tempat dan orang dengan baik

e. Daya Ingat/Memori

Memori jangka pendek klien tidak mengalami ganggun terbukti dengan klien

menyebutkan apa saja yang dilakukan. Klien masih dapat mengingat tempat,

waktu dan orang dengan baik. Memori jangka panjang klien juga masih baik,

terbukti klien masih mengingat kejadian yang dialami lebih kurang satu tahun

yang lalu

j. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung

Klien mampu berkonsentrasi dan mampu berhitung sederhana

k. Pengambilan Keputusan

Saat klien disuruh memilih mandi dulu atau makan dulu klien memilih mandi

dulu karena bila badannya bersih makannya terasa enak dan nyaman

l. Insight

Klien mengatakan tahu bahwa klien berada di Rumah Sakit Jiwa, klien

mengatakan bahwa benar dirinya mengalami gangguan jiwa

9. Kebutuhan Persiapan Pulang

a. Makan

Klien makan 3x sehari dan klien makan sendiri tanpa bantuan orang lain

b. BAB/BAK

Klien mampu BAB/BAK secara mandiri tanpa bantuan orang lain

c. Mandi

Klien mandi secara mandiri, pasien mandi 2x sehari, pagi dan sore, mandi

dengan air bersih dan sabun, menggosok gigi, keramas bila klien mau, tubuh

klien terlihat bersih

d. Berpakaian

Klien berpakaian secara mandiri, klien ganti baju 1x sehari, penampilan klien

rapi dan sesuai

e. Istirahat dan Tidur

Klien istirahat di tempat tidur, klien biasa tidur malam jam 21.00 – 05.00.

klien istirahat dan tidur cukup

f. Pengobatan

Klien minum obat Risperidon 2 x 2 mg, dan Chlorpromazine 2 x 100 mg.

klien minum obat setelah makan, obat diberikan oleh perawat

Page 7: Askep Ny. T

g. Pemeliharaan Kesehatan

Klien dianjurkan minum obat secara teratur. Sistem pendukungnya adalah

keluarga selain itu sistem pendukung pelayanan kesehatannya adalah

Puskesmas, Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Jiwa

h. Aktivitas di Rumah

Klien mampu memasak, bersih-bersih rumah

i. Kegiatan di Luar Rumah

Klien mampu melakukan perjalanan baik jalan kaki maupun kendaraaan

umum

10. Mekanisme Koping

Mekanisme koping mal adaptif karena klien mengatakan kalau ada masalah

memilih diam dan menyimpan masalah sendiri, tidak suka curhat dengan orang

lain, ingin pergi ngluyur dan minum-minuman keras dan apabila klien marah klien

biasanya mengamuk dan membuang barang-barang perabot rumah.

11. Masalah Psikososial dan Lingkungan

a. Dukungan kelompok dari keluarga

b. Klien memilih diam jika mempunyai masalah, atau pergi dari rumah

terkadang mengamuk

12. Pengetahuan Kurang Tentang

Klien mengatakan kurang tahu tentang gangguan jiwa yang dialaminya, klien

ingin segera sembuh dan ingin cepat pulang

13. Aspek Medik

Risperidon (RISP) 2 x 2 mg

Clorpromazin (CPZ) 2 x 100 mg

Diagnosa Medik F. 31.2

B. DATA FOKUS

1. Data Subjektif

a. Keluarga klien mengatakan pasien bingung dan marah-marah

b. Keluarga klien mengatakan bahwa klien mudah tersinggung

c. Klien mengatakan pernah mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan

yaitu bertengkar dengan ibu pasien

Page 8: Askep Ny. T

d. Klien mengatakan marah dan kecewa dengan suaminya karena tidak mau

merawat dirinya

e. Klien mengatakan malu dengan keadaan dirinya sekarang

f. Klien mengatakan apabila marah biasanya mengamuk dan membuang barang-

barang perabot rumah

g. Klien mengatakan apabila memiliki masalah ingin pergi dari rumah dan

menyelesaikan masalahnya sendiri dengan minum minuman keras terkadang

klien mengamuk

h. Klien mengatakan keluarga klien terutama ibu kandung klien merasa malu

dan kecewa dengan klien

2. Data Objektif

a. Klien tampak gelisah

b. Klien terlihat sering mondar mandir

c. Volume bicara klien lirih namun ketus

d. Klien tampak kaku dan tegang

e. Ekspresi klien saat menjawab pertanyaan tentang suami klien adalah marah

f. Klien tampak tegang dan pandangan mata tajam

g. Klien tampak sedih

h. Klien mudah tersinggung

i. Kontak mata tidak bertahan lama

C. ANALISA DATA

Hari,tanggal Data Fokus Diagnosa Keperawatan

Senin,18 Juni

2012

DS :

Keluarga klien mengatakan klien

bingung dan marah-marah

Klien mengatakan pernah

mengalami pengalaman yang tidak

menyenangkan yaitu bertengkar

Resiko Perilaku

Kekerasan

Page 9: Askep Ny. T

dengan ibu pasien

Klien mengatakan marah dan

kecewa dengan suaminya karena

tidak mau merawat dirinya

DO :

Klien tampak gelisah

Klien terlihat sering mondar mandir

Volume bicara klien lirih namun

ketus

Klien tampak kaku dan tegang

Ekspresi klien saat menjawab

pertanyaan tentang suami klien

adalah marah.

Klien tampak tegang dan pandangan

mata tajam

Senin,18 Juni

2012

DS :

Klien mengatakan marah dan

kecawa dengan suami karena suami

klien tidak mau merawat klien

Klien mengatakan apabila marah

biasanya mengamuk dan membuang

barang-barang perabot rumah

Keluarga klien mengatakan bahwa

klien mudah tersinggung

DO :

Risiko Menciderai Diri

Sendiri dan Orang Lain

Page 10: Askep Ny. T

Senin,18 Juni

2012

DS :

Klien mengatakan kecewa dengan

suaminya karena suami klien tidak

mau merawat klien

Klien mengatakan malu dengan

keadaan dirinya sekarang

Klien mengatakan apabila memiliki

masalah ingin pergi dari rumah dan

menyelesaikan masalahnya sendiri

dengan minum minuman keras

Klien mengatakan keluarga klien

terutama ibu kandung klien malu

dan kecewa dengan klien

DO :

Pasien tampak sedih

Pasien mudah tersinggung

Kontak mata tidak bertahan lama

Harga Diri Rendah

D. POHON MASALAH

Resiko menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

Page 11: Askep Ny. T

Akibat

Core problem

Penyebab

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko Perilaku Kekerasan

2. Risiko Menciderai Diri Sendiri dan Orang Lain

3. Harga Diri Rendah

F. INTERVENSI KEPERAWATAN

TGLNO.

DX

PERENCANAAN

INTERVENSI

TUJUANKRITERIA

EVALUASI

1 TUM :

Klien tidak

melakukan

tindakan

kekerasan

TUK :

1. Klien dapat

Resiko Perilaku Kekerasan

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

Page 12: Askep Ny. T

membina

hubungan saling

percaya.1.1. Klien mau

membalas salam.

1.2. Klien mau

menjabat tangan.

1.3. Klien mau

menyebutkan nama.

1.4. Klien mau

tersenyum.

1.5. Klien mau kontak

mata.

1.6. Klien mau

mengetahui nama

perawat.

1.7. Menyediakan

waktu untuk

kontrak.

1.1.1. Beri salam/ panggil nama

klien.

1.1.2. Sebutkan nama perawat

sambil jabat tangan.

1.1.3. Jelaskan maksud hubungan

interaksi.

1.1.4. Jelaskan tentang kotrak yang

akan dibuat.

1.1.5. Beri rasa aman dan sikap

empati.

1.1.6. Lakukan kontak singkat tapi

sering.

2. Klien dapat

mengidentifikasi

penyebab

perilaku

kekerasan.

2.1.Klien dapat

mengungkap kan

perasaannya.

2.2.Klien dapat

mengungkap kan

penyebab perasaan

jengkel/kesal (dari

diri sendiri, dari

lingkungan/ orang

lain).

2.1.1. Beri kesempatan untuk

mengung kapkan perasaan

nya.

2.1.2. Bantu klien untuk mengung

kapkan penyebab jengkel/

kesal.

3. Klien dapat

mengidentifikasi

tanda-tanda

perilaku

kekerasan.

3.1.Klien dapat

mengungkap kan

perasaan saat

marah/jengkel

3.2.Klien dapat

menyimpulkan

3.1.1. Anjurkan klien

mengungkapkan yang

dialami saat marah/jengkel.

3.1.2. Observasi tanda perilaku

kekerasan pada klien.

3.2.1. Simpulkan bersama klien

Page 13: Askep Ny. T

tanda-tanda

jengkel/kesal yang

dialami.

tanda-tanda jengkel/ kesal

yang dialami klien.

4. Klien dapat

mengidentifikasi

perilaku

kekerasan yang

biasa dilakukan.

4.1.Klien dapat

mengungkap kan

perilaku kekerasan

yang biasa

dilakukan.

4.2.Klien dapat bermain

peran dengan

perilaku kekerasan

yang biasa

dilakukan.

4.3.Klien dapat

mengetahui cara

yang biasa dapat

menyesuaikan atau

tidak.

4.1.1. Anjurkan klien untuk

mengungkapkan perilaku

kekerasan yang biasa

dilakukan klien.

4.1.2. Bantu klien bermain peran

sesuai dengan perilaku

konsumen yang biasa

dilakukan.

4.1.3. Bicarakan dengan klien

apakah dengan cara yang

klien lakukan masalahnya

selesai ?

5. Klien dapat

mengidentifikasi

akibat perilaku

kekerasan.

5.1.Klien dapat

menjelaskan akibat

dari cara yang

digunakan klien.

5.1.1. Bicarakan akibat/kerugian

dari cara yang dilakukan

klien.

5.1.2. bersama klien menyimpulkan

akibat cara yang digunakan

oleh klien.

5.1.3. Tanyakan pada klien apakah

ingin mempelajari cara baru

yang sehat ?

6. Klien dapat

mengidentifikasi

cara konstruktif

dalam merespon

terhadap

6.1.Klien dapat

melakukan cara

berespon terhadap

kemarahan secara

6.1.1. Tanyakan pada klien “apakah

ia ingin mempelajari cara

baru yang sehat

Page 14: Askep Ny. T

kemarahan. konstruktif. 6.1.2. Berikan pujian jika klien

mengetahui cara lain yang

sehat.

6.1.3. Diskusikan dengan klien cara

lain yang sehat.

a. Secara fisik, tarik nafas dalam

jika sedang kesal/ memukul

bantal /kasur atau olah raga atau

pekerjaan yang memerlukan

tenaga.

b. Secara verbal katakan bahwa

anda sedang

kesal/tersinggung/jengkel (saya

kesal anda berkata seperti itu,

saya marah karena mama tidak

memenuhi keinginan saya).

c. Secara sosial, lakukan dalam

kelompok cara-cara marah yang

sehat, latihan asertif, latihan

manajemen perilaku kekerasan.

d. Secara spiritual, anjurkan klien

sembahyang, berdoa/ibadah lain,

meminta pada Tuhan untuk

diberikan kesabaran, mengadu

pada Tuhan kekerasan/

kejengkelan.

7. Klien dapat

mendemonstrasi

kan cara

mengontrol

perilaku

kekerasan.

7.1.Klien dapat

mendemonstrasikan

cara mengontrol

perilaku kekerasan

Fisik tarik nafas

dalam, olah raga

menyiram

tanaman.

7.1.1. Bantu klien memilih cara

yang paling tepat untuk klien.

7.1.2. Bantu klien mengidentifikasi

manfaat cara yang dipilih.

7.1.3. Bantu klien untuk

menstimulasi cara tersebut

(role play).

7.1.4. Beri reinforcement positif

Page 15: Askep Ny. T

Verbal

mengatakan nya

secara langsung

dengan tidak

menyakiti.

Spiritual sembah

yang, berdoa atau

ibadah klien.

atau keberhasilan klien

menstimulasi cara tersebut.

7.1.5. Anjurkan klien untuk

menggunakan cara yang telah

dipelajari saat jengkel/

marah.

8. Klien mendapat

dukungan

keluarga dalam

mengontrol

perilaku

kekerasan.

8.1.Keluarga klien

dapat :

Menyebut kan

cara merawat

klien yang

berperilaku

kekerasan.

Mengungkapkan

rasa puas dalam

merawat klien.

8.1.1. Identifikasi kemampuan

keluarga merawat klien dari

sikap apa yang telah

dilakukan keluarga terhadap

klien selama ini.

8.1.2. Jelaskan peran serta keluarga

dalam merawat klien.

8.1.3. Jelaskan cara merawat klien :

Terkait dengan cara

mengontrol perilaku marah

secara konstruktif.

Sikap tenang bicara tenang

dan jelas.

Membantu klien mengenal

penyebab ia marah.

8.1.4. Bantu keluarga

mendemonstrasikan cara

merawat klien.

8.1.5. Bantu keluarga mengung

kapkan perasaan nya setelah

melakukan demontrasi

9. Klien dapat

menggunakan

obat-obatan

yang diminum

dan keguaannya

9.1.Klien dapat

menyebutkan obat-

obat yang diminum

dan kegunaannya

(jenis dosis dan

9.1.1. Jelaskan jenis-jenis obat yang

diminum klien pada klien

dan keluarga.

9.1.2. Diskusikan manfaat obat dan

Page 16: Askep Ny. T

(jenis, waktu,

dosis dan efek).

efek).

9.2.Klien dapat minum

obat sesuai program

pengobatan.

berhenti minum obat.

9.2.1. Jelaskan prinsip benar

minum obat (baca nama yang

tertera pada botol obat, dosis

obat, waktu dan cara

minum).

9.2.2. Ajarkan klien minta obat dan

minum tepat waktu.

9.2.3. Anjurkan klien melaporkan

pada perawat/dokter jika

merasakan efek yang tidak

menyenangkan.

9.2.4. Beri pujian jika klien minum

obat dengan benar.

CATATAN KEPERAWATAN

Page 17: Askep Ny. T

Nama : Ny. T (043502)

Tanggal

/ Jam

Pertem

uan

DIAGNOS

A

(SP)

TINDAKAN

KEPERAWATAN

EVALUASI TANDA

TANGA

N

Senin,

18 Juni

2012

Jam

10.00

Perilaku

Kekerasan

SP1 P

- Salam terapeutik

- Mengobservasi keadaan

klien

- Menciptakan lingkungan

yang nyaman

- Membantu

mengungkapkan masalah

- Mendiskusikan tanda dan

gejala marah

- Mendiskusikan PK yang

telah dilakukan dan

akibatnya

- Mengajarkan cara fisik 1

(nafas dalam)

- Menganjurkan klien

memasukkan cara nafas

dalam ke jadwal kegiatan

harian

S : - Klien mengatakan

dibawa ke RSJ karena

marah-marah (bingung dan

jengkel sebab ingin bertemu

suami tetapi tidak

kesampaian)

- Klien mengamuk dan

membanting perabot rumah

(vas bunga)

O : - Klien banyak bicara,

agak gelisah dan berjalan

mondar-mandir

- Klien tampak

mendemonstrasikan cara

nafas dalam dengan

bimbingan

A : Klien mampu

mempraktekkan cara nafas

dalam dengan dibimbing

P :

Klien :

- Ingatkan klien untuk

berlatih dan melakukan nafas

dalam secara mandiri jika

Page 18: Askep Ny. T

Senin,

18 Juni

2012

Jam

13.00

Perilaku

Kekerasan

SP1 P

- Salam terapeutik

- Mengobservasi keadaan

klien

- Menciptakan lingkungan

yang nyaman

- Mengajarkan cara fisik 1

(nafas dalam)

- Menganjurkan klien

memasukkan cara nafas

dalam ke jadwal kegiatan

harian

rasa marah muncul

-Ingatkan klien untuk

memasukkan ke dalan jadwal

kegiatan harian

Perawat :

-Evaluasi SP1 P (nafas

dalam)

S : - Klien mengatakan mau

berlatih lagi mengontrol rasa

marah dengan cara napas

dalam

O : - Klien banyak bicara,

dan tampak lebih tenang

- Klien tampak

mendemonstrasikan cara

nafas dalam dengan mandiri

A : Klien mampu

mempraktekkan cara nafas

dalam secara mandiri

P :

Klien :

- Ingatkan klien untuk

berlatih dan melakukan nafas

Page 19: Askep Ny. T

Selasa,

19 Juni

2012

Jam

08.00

Perilaku

Kekerasan

SP2 P

- Salam Terapeutik

- Mengobservasi keadaan

klien

- Mengevaluasi jadwal

kegiatan harian klien

- Meminta klien

mendemonstrasikan cara

fisik I (nafas dalam)

- Melatih klien mengontrol

PK dengan cara fisik II

(memukul bantal/ kasur)

- Meminta klien

dalam secara mandiri jika

rasa marah muncul

-Ingatkan klien untuk

memasukkan ke dalan jadwal

kegiatan harian

Perawat :

-Evaluasi SP1 P (nafas

dalam)

-Lanjutkan ke SP2 P (cara

fisik II dengan cara memukul

bantal/ kasur/ benda-benda

yang tidak beresiko

menciderai diri)

S : -Klien mengatakan

perasaannya sudah tidak

jengkel lagi

-Klien ingin diajari cara

kedua

O : -Klien tampak tenang

-Klien mempraktekkan cara

fisik I(nafas dalam) secara

mandiri, klien

mempraktekkan cara fisik II

dengan bimbingan

A : Klien mampu melakukan

Page 20: Askep Ny. T

Selasa,

19 Juni

2012

Jam

13.00

Perilaku

Kekerasan

SP2 P

mendemonstrasikan cara

fisik II

- Menganjurkan klien

memasukkan ke dalam

jadwal kegiatan harian

- Mengantar dan

mendampingi klien untuk

mengikuti rehabilitasi

(terapi musik)

- Salam Terapeutik

- Mengobservasi keadaan

klien

- Mengevaluasi jadwal

kegiatan harian klien

- Meminta klien

mendemonstrasikan cara

fisik I (nafas dalam)

nafas dalam secara mandiri

dan memukul bantal dengan

di bimbing

P :

Klien :

-Ingatkan klien untuk

melakukan lagi dan terus

berlatih cara mengontrol

marah yang telah diajarkan

-Ingatkan klien untuk

memasukkan dalam jadwal

kegiatan harian

Perawat :

-Evaluasi SP1P (cara fisik I

nafas dalam)

dan SP2P (cara fisik II pukul

bantal/kasur)

S : - Klien mengatakan ingin

mengulangi latihan pukul

bantal dan nafas dalam lagi

O : - Klien tampak lebih

tenang

- Klien mempraktekkan cara

fisik I secara mandiri

- Klien mempraktekkan cara

fisik II secara mandiri

Page 21: Askep Ny. T

Rabu

20 Juni

2012

Jam

09.00

Perilaku

Kekerasan

SP3 P

- Meminta klien

mendemonstrasikan cara

fisik II (pukul bantal)

- Menganjurkan klien

memasukkan ke dalam

jadwal kegiatan harian

- Salam Terapeutik

- Mengobservasi keadaan

klien

- Mengevaluasi jadwal

kegiatan harian klien

- Meminta klien

mendemonstrasikan cara

fisik I (nafas dalam)

A : Klien mampu melakukan

nafas dalam dan memukul

bantal secara mandiri

P :

Klien :

- Ingatkan klien untuk

melakukan lagi dan terus

berlatih cara mengontrol

marah yang telah diajarkan

- Ingatkan klien untuk

memasukkan dalam jadwal

kegiatan harian

Perawat :

- Evaluasi SP1P (cara fisik I

nafas dalam) dan SP2P (cara

fisik II pukul bantal/kasur)

- Lanjutkan intervensi SP3P

(cara verbal)

S : - Klien mengatakan

merasa lebih tenang dan

jengkel berkurang

- Klien mengatakan mau

berlatih terus cara

mengontrol marah

O : -Klien tampak lebih

tenang

- Klien mampu

Page 22: Askep Ny. T

- Meminta klien

mendemonstrasikan cara

fisik II (pukul bantal)

- Melatih klien mengotrol PK

dengan cara verbal

(mengungkapkan marah

secara asertif)

- Meminta klien untuk

mendemonstrasikan cara

verbal dalam mengontrol

rasa jengkel atau marah

- Menganjurkan klien untuk

memasukkan dalam jadwal

kegiatan harian

mendemonstrasikan cara

nafas dalam dan pukul bantal

- Klien melakukan cara

mengontrol rasa jengkel atau

marah secara verbal dengan

bimbingan

- Klien aktif mengisi jadwal

kegiatan harian

A :

- Klien melakukan cara

mengontrol rasa jengkel

atau marah secara verbal

dengan dibimbing

- Klien mampu melakukan

nafas dalam dan

memukul bantal secara

mandiri

P :

Klien :

- Ingatkan klien untuk selalu

berlatih dan melakukan cara

mengontrol marah yang telah

diajarkan

- Ingatkan klien untuk

memasukkan ke dalam

jadwal kegiatan harian

Perawat :

- Evaluasi SP1P (cara fisik I

Page 23: Askep Ny. T

Rabu,

20 Juni

2012

Jam

13.00

Perilaku

Kekerasan

SP3 P

- Salam Terapeutik

- Mengobservasi keadaan

klien

- Mengevaluasi jadwal

kegiatan harian klien

- Meminta klien

mendemonstrasikan cara

fisik I (nafas dalam)

- Meminta klien

mendemonstrasikan cara

fisik II (pukul bantal)

- Meminta klien untuk

mendemonstrasikan cara

verbal dalam mengontrol

rasa jengkel atau marah

- Menganjurkan klien untuk

memasukkan dalam jadwal

kegiatan harian

nafas dalam), SP2P (cara

fisik II pukul bantal/kasur)

dan SP3P (mengungkapkan

marah secara verbal)

S : - Klien mengatakan

merasa lebih tenang dan

tidak merasa jengkel lagi

- Klien mengatakan mau

berlatih terus cara

mengontrol marah

O : - Klien tampak tenang

- Klien mampu melakukan

cara mengontrol rasa jengkel

atau marah secara verbal

- Klien mampu

mendemonstrasikan cara

fisik I (nafas dalam)

- Klien mampu

mendemonstrasikan cara

fisik II (pukul bantal)

A :

- Klien mampu melakukan

cara mengontrol rasa

jengkel atau marah secara

Page 24: Askep Ny. T

Perilaku

- Mengevaluasi jadwal

kegiatan harian klien

verbal dengan mandiri

- Klien mampu melakukan

nafas dalam dan

memukul bantal secara

mandiri

P :

Klien :

- Ingatkan klien untuk selalu

berlatih dan melakukan cara

mengontrol marah yang telah

diajarkan

- Ingatkan klien untuk

memasukkan ke dalam

jadwal kegiatan harian

Perawat :

- Evaluasi SP1P (cara fisik I

nafas dalam), SP2P (cara

fisik II pukul bantal/kasur)

dan SP3P (mengungkapkan

marah secara verbal)

- Lanjutkan SP4P (latihan

mengembangkan spiritual)

S : - Klien mengatakan

merasa lebih tenang

- Klien mengatakan

mengerti cara

Page 25: Askep Ny. T

Kamis

21 Juni

2012

Jam

08.00

kekerasan

(Evaluasi

sumatif)

- Mengobservasi keadaan

klien

- Mengevaluasi

pengetahuan klien

tentang cara mengontrol

rasa marah

(SP1P – SP3P)

mengontrol rasa marah

atau jengkel dengan

cara nafas dalam,

memukul bantal dan

mengungkapkan

marah secara verbal

O : - Klien tampak lebih

tenang

- Jadwal harian aktif

diisi

- Klien tampak mengerti

dengan penjelasan

yang diberikan

A :

- Klien mampu

menyebutkan cara

mengontrol rasa

marah atau jengkel

dengan cara nafas

dalam, memukul

bantal dan

mengungkapkan

marah secara verbal

- Klien belum mampu

mengontrol rasa

marah atau jengkel

dengan cara

mengembangkan

spiritual dan minum

obat secara teratur

Page 26: Askep Ny. T

P :

- Klien :

- Motivasi klien untuk

berlatih melakukan

cara mengontrol rasa

marah atau jengkel

yang telah diajarkan

secara teratur dengan

jadwal kegiatan harian

- Motivasi klien untuk

mengingat cara

mengontrol rasa marah

jika rasa marah

muncul.

- Perawat :

- Evaluasi keadaan

pasien setiap hari.

- Evaluasi SP1P (cara

fisik I nafas dalam),

SP2P (cara fisik II

pukul bantal/kasur)

dan SP3P

(mengungkapkan

marah secara verbal)

- Lanjutkan SP4P

(latihan

mengembangkan

spiritual)

Page 27: Askep Ny. T