case hydrocephalus.doc

22
Laporan Kasus Diana Yuliani (406047059) Pendahuluan Hidrosefalus berasal dari bahasa Yunani, yaitu hydro yang berarti air, dan cephalus yang berarti kepala. Hidrosefalus merupakan kondisi neurologi dimana terjadi akumulasi abnormal dari cairan serebrospinalis di dalam ventrikel dan/atau ruang subarachnoid. Hidrosefalus pada infant dan anak-anak seringkali didiagnosa saat kelahiran atau segera sesudahnya, namun kadang-kadang tidak terdiagnosa sampai anak beranjak dewasa. Prevalensi terjadinya hidrosefalus kongenital bervariasi, di Amerika prevalensi kongenital hidrosefalus adalah 3 dari 1000 kelahiran hidup, sedangkan insiden hidrosefalus yang didapat tidak diketahui dengan pasti. Secara international, insiden hidrosefalus yang didapat juga tidak diketahui, dikatakan hampir setiap tahun sekitar 100.000 shunt dipasang di negara- negara berkembang, namun sayang hanya sedikit informasi yang bisa didapat di negara-negara lain. Hidrosefalus dapat dibagi berdasarkan gangguan pembentukan, aliran, ataupun absorpsi dari cairan serebrospinal ( CSS ). Kondisi ini dapat juga dinamakan gangguan dari hidrodinamik CSS. Peninggian volume CSS tidak ekivalen dengan hidrosefalus; ini juga terjadi pada atrofi serebral. Juga, dilatasi ventrikuler tidak selalu berarti hidrosefalus dan juga tampak pada atrofi serebral. Hidrosefalus adalah kesatuan klinik yang dibedakan oleh tiga faktor: (1) peninggian tekanan intraventrikuler, (2) Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Husada 1

Upload: isabella-puspa-dewi

Post on 21-Dec-2015

33 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

hydrocephalus

TRANSCRIPT

Page 1: Case Hydrocephalus.doc

Laporan Kasus Diana Yuliani (406047059)

Pendahuluan

Hidrosefalus berasal dari bahasa Yunani, yaitu hydro yang berarti air, dan cephalus

yang berarti kepala. Hidrosefalus merupakan kondisi neurologi dimana terjadi akumulasi

abnormal dari cairan serebrospinalis di dalam ventrikel dan/atau ruang subarachnoid.

Hidrosefalus pada infant dan anak-anak seringkali didiagnosa saat kelahiran atau

segera sesudahnya, namun kadang-kadang tidak terdiagnosa sampai anak beranjak dewasa.

Prevalensi terjadinya hidrosefalus kongenital bervariasi, di Amerika prevalensi kongenital

hidrosefalus adalah 3 dari 1000 kelahiran hidup, sedangkan insiden hidrosefalus yang didapat

tidak diketahui dengan pasti. Secara international, insiden hidrosefalus yang didapat juga

tidak diketahui, dikatakan hampir setiap tahun sekitar 100.000 shunt dipasang di negara-

negara berkembang, namun sayang hanya sedikit informasi yang bisa didapat di negara-

negara lain.

Hidrosefalus dapat dibagi berdasarkan gangguan pembentukan, aliran, ataupun

absorpsi dari cairan serebrospinal ( CSS ). Kondisi ini dapat juga dinamakan gangguan dari

hidrodinamik CSS. Peninggian volume CSS tidak ekivalen dengan hidrosefalus; ini juga

terjadi pada atrofi serebral. Juga, dilatasi ventrikuler tidak selalu berarti hidrosefalus dan

juga tampak pada atrofi serebral. Hidrosefalus adalah kesatuan klinik yang dibedakan oleh

tiga faktor: (1) peninggian tekanan intraventrikuler, (2) penambahan volume CSS, dan (3)

dilatasi rongga CSS. Hidrosefalus akut dapat terjadi dalam beberapa hari, hidrosefalus

subakut dapat terjadi dalam beberapa minggu, dan hidrosefalus kronik dapat terjadi dalam

beberapa bulan atau tahun. Penyebab terjadinya hidrosefalus bermacam-macam, dimana akan

dibahas lebih lanjut.

Hidrosefalus yang tidak diterapi dapat menyebabkan kematian oleh karena sekunder

hernia tonsilar dengan peningkatan tekanan intrakranial, dimana dapat menekan batang otak

dan menyebabkan depresi pernafasan.

Berikut ini akan disajikan sebuah kasus pada anak dengan hidrosefalus.

Laporan Kasus :Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Husada

1

Page 2: Case Hydrocephalus.doc

Laporan Kasus Diana Yuliani (406047059)

Seorang anak VA, perempuan, berusia 1 tahun 4 bulan, berat badan lahir anak 3600 gram

dengan panjang badan lahir 54 cm. Masuk Rumah Sakit Husada pada tanggal 27 Maret 2006,

pukul 10.45 WIB.

I. ANAMNESA

Keluhan utama

Kepala tampak membesar sejak 1 bulan SMRS

Keluhan tambahan

Aktivitas anak kurang

Riwayat penyakit sekarang

Menurut ibu o.s kepala anaknya terlihat membesar sejak 1 bulan SMRS, baru disadari

sewaktu kontrol ke dokter setempat berdasarkan grafik lingkaran kepala anak. O.s

kontrol kesehatan untuk ditimbang dan diimunisasi, serta dilakukan pengukuran lingkar

kepala secara rutin sejak usia 3 bulan, dan ternyata ada peningkatan ukuran lingkaran

kepala. Saat itu ibu o.s hanya merasakan anaknya tidak seaktif anak seusianya, aktivitas

kaki kanannya berkurang dibandingkan kaki kirinya. O.s selama ini dibawa berobat ke

dokter setempat di Bangka, dan dianjurkan untuk berobat di Jakarta untuk dilakukan

operasi.

Sejak kehamilan sampai kelahiran ibu o.s kontrol ke dokter secara teratur, selama ini

o.s tidak pernah sakit berat, seperti infeksi pada otak. Tidak ada demam, tidak ada

kejang, pernah muntah satu kali. Riwayat trauma pada kepala disangkal. O.s terlihat

rewel sejak 1 bulan SMRS dan mengalami kesulitan berjalan sejak 1 bulan SMRS.

Semula o.s sejak usia 12 bulan o.s dapat berdiri sambil berpegangan, namun sekarang

o.s tidak dapat berdiri sendiri, apalagi berjalan.

Sejak 1 minggu SMRS o.s batuk, dahak susah keluar, dahak jernih, tidak ada darah,

tidak ada demam, tidak ada pilek, tidak ada muntah, nafsu makan tidak terganggu. Anak

terlihat iritabel, peka terhadap sesuatu, seperti gampang menangis saat didekati maupun

disentuh.

Riwayat Makan

- ASI sampai usia 2 bulan, dikarenakan o.s sudah tidak mau lagi.Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Husada

2

Page 3: Case Hydrocephalus.doc

Laporan Kasus Diana Yuliani (406047059)

- Buah mulai usia 4 bulan

- Bubur susu mulai 3 bulan sampai 9 bulan

- Nasi tim mulai 6 bulan sampai 12 bulan

- Menu dewasa mulai 12 bulan sampai sekarang

Kesan : kualitas cukup, kuantitas cukup

II. RIWAYAT KEHAMILAN

Selama kehamilan berat badan ibu naik 20 kg. Ibu memeriksakan kehamilannya pada

dokter dan kontrol teratur selama kehamilan. Selama kehamilan ibu tidak pernah minum obat

selain dari dokter, yaitu vitamin. Riwayat mengkonsumsi obat-obatan / jamu selain dari

dokter selama hamil maupun saat bersalin tidak ada. Riwayat sakit selama kehamilan tidak

ada, hanya sewaktu kehamilan 4 bulan dirawat di rumah sakit karena sering kontraksi.

Menurut ibu selama hamil tidak pernah melakukan pemeriksaan darah

(dalam hal ini pemeriksaan serologis TORCH). Riwayat kontak dengan kotoran binatang

(kucing) disangkal. Riwayat makan daging setengah masak juga disangkal.

III. RIWAYAT PERSALINAN

Penderita lahir pada tanggal 6 November 2004 dari seorang ibu G1P1A0 cukup bulan,

letak belakang kepala, lahir secara operasi karena pembukaan rahim tidak maju, menurut

dokter saat itu panggul ibu sempit. Ibu mengedan selama kurang lebih 12 jam, karena itu

diputuskan untuk dioperasi. Berat badan lahir anak 3600 gram dengan panjang badan lahir 54

cm. Lingkar kepala lahir tidak diketahui ibu.

IV RIWAYAT IMUNISASI

- BCG : 1x - Hepatitis B : 3x

- DPT : 3x - Campak : 1x

- Polio : 4x

Kesan : Imunisasi dasar lengkap

V. RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Ibu o.s lupa kapan anaknya dapat tengkurap, duduk maupun merangkak. O.s dapat

berdiri sambil berpegangan saat usia 12 bulan. Namun, o.s sampai saat ini belum dapat Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Husada

3

Page 4: Case Hydrocephalus.doc

Laporan Kasus Diana Yuliani (406047059)

berjalan. O.s hanya dapat berbicara 1-2 kata seperti mama, papa. Perkembangan emosi dan

intelektual sulit dinilai karena anak iritabel.

Data Berat badan, panjang badan serta lingkar kepala o.s :

USIA BB (gram) PB (cm) LK (cm)

3 bulan * 65 40,54 bulan 7300 66 43,55 bulan 8200 68 446 bulan 8500 70 448 bulan 8800 73 449 bulan 9500 75 4615 bulan * * 51,5

Sumber : Data diambil berdasarkan KMS RS Bersalin Theresia, Jambi

Ket : * tidak ada data

VI. PEMERIKSAAN FISIK

Tanggal 16 Maret 2006, pukul 11.00 WIB

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos mentis, kontak aktif (+)

Tanda Vital : Tekanan darah : mmHg

Nadi : 116 x / menit

Suhu : 36,30 C

Pernafasan : 24x / menit

Berat badan : 11 kg

Panjang badan : 85 cm

Kepala : Bentuk kepala terlihat lebih besar dibandingkan tubuh, Lingkaran

kepala 53 cm ( interpretasi menurut grafik Nellhaus lingkaran kepala

> sentil ke-98 atau >+2SD ), tidak dijumpai adanya benjolan, rambut

hitam, ubun-ubun besar belum menutup dan teraba menonjol, dahi

tampak melebar, tidak didapat ‘cracked pot sign’.

Mata : Bentuk normal, kedudukan kedua bola mata simetris, palpebrae

superior et inferior tidak udem, konjungtiva tidak anemis, tidak

injeksi konjungtiva. Sclera tidak icterik, pupil bulat isokor Ø 3 mm,

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Husada

4

Page 5: Case Hydrocephalus.doc

Laporan Kasus Diana Yuliani (406047059)

reflek cahaya +/+. Pergerakan bola mata sukar dinilai, nistagmus

tidak ada, sunset sign tidak ada.

Hidung : Bentuk normal, secret tidak ada

Mulut : Bentuk normal, bibir tidak kering, tidak sianosis, lidah tidak kotor,

tonsil dan faring sulit dinilai.

Telinga : Bentuk normal, simetris.

Leher : Bentuk normal, KGB tidak teraba membesar, tidak teraba benjolan.

Thorax : Paru

Inspeksi : Tampak simetris dalam statis dan dinamis

Palpasi : Stem fremitus kanan dan kiri sama kuat

Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru

Auskultasi :Suara napas vesikuler, ronkhi tidak jelas, tidak

dijumpai adanya wheezing.

Jantung

Inspeksi : tidak tampak pulsasi ictus cordis

Palpasi : ictus cordis teraba di ICS IV midclavicula line sinistra

Perkusi : sulit dinilai

Auskultasi : BJ I danII murni, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : Inspeksi : datar, tidak tampak gambaran vena.

Auskultasi : bising usus (+) normal

Palpasi : supel, hepar teraba 1/3-1/3 dengan tepi tajam,

konsistensi kenyal, permukaan rata. Lien tidak teraba.

Perkusi : tympani

Genitalia eksterna : perempuan, tidak ada kelainan

Ekstremitas : akral hangat, bentuk normal, gerakan lengan kanan lebih lambat

dibandingkan kiri. Tungkai kiri lebih aktif bergerak dibandingkan

kanan.

Pemeriksaan Neurologis

- Kaku Kuduk : negatif

- Uji kekuatan : sulit dinilai karena tidak kooperatif, tampak extremitas inferior kanan

spastis.Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Husada

5

Page 6: Case Hydrocephalus.doc

Laporan Kasus Diana Yuliani (406047059)

- Reflex patella : ++/+

VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG

CT- Scan tanggal 15 Maret 2006

Kesan : Intracranial-extra cerebral tidak tampak hematoma. Parenchym otak tidak tampak

perdarahan / SOL atau akut infark saat ini. Tampak tanda-tanda hydrocephalus dan

mega cisterna magna.

VIII. PENATALAKSANAAN

Konsul bagian neurosurgery untuk tindakan bedah dengan pemasangan Shunt

IX. ANJURAN

- Konsul neurorehabilitasi

- Konsul mata

X. PROGNOSIS

- Ad vitam : dubia ad bonam

- Ad fungtionam : dubia

- Ad sanationam : dubia

Follow up pasien

28 Maret 2006 jam 13.00

Pasien dioperasi untuk dipasang shunt dengan anestesi umum

28 Maret 2006 jam 14.00Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Husada

6

Page 7: Case Hydrocephalus.doc

Laporan Kasus Diana Yuliani (406047059)

Pasien sudah selesai dioperasi, dan dirawat di ruang PICU anak

Keadaan umum : tampak sakit, kontak aktif ada

HR= 170x/menit Tensi= 44/29 mmHg Suhu= 36,20C RR=25x/menit

Kepala : tampak luka operasi tertutup oleh verban

Toraks : gerakan dada tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada, suara

nafas vesikular, tidak ada ronchi, tidak ada wheezing. Pada Jantung

tidak dijumpai adanya bising jantung.

Abdomen : datar, lemas, tampak luka operasi di daerah umbilikus tertutup oleh

verban, hepar dan lien tidak teraba. Bising usus positif.

Ekstremitas : akral hangat, tidak sianosis, reflek tendon lutut +/+

Diagnosis : Hidrosefalus

Tindakan : - observasi

- antibiotika lanjut, anti nyeri

29 Maret 2006 jam 08.00

Keluhan : cengeng, iritabel

Keadaan umum : tampak sakit, aktivitas cukup, refleks normal

HR= 140x/menit Tensi= 103/61 mmHg Suhu= 36,40C RR=27x/menit

Kepala : tampak luka operasi tertutup oleh verban

Toraks : gerakan dada tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada, suara

nafas vesikular, tidak ada ronchi, tidak ada wheezing. Pada Jantung

tidak dijumpai adanya bising jantung.

Abdomen : datar, lemas, tampak luka operasi di daerah umbilikus tertutup oleh

verban, hepar dan lien tidak teraba. Bising usus positif.

Ekstremitas : akral hangat, tidak sianosis, reflek tendon lutut +/+

Diagnosis : Hidrosefalus

Tindakan : - observasi

- antibiotika lanjut, anti nyeri

- makan bubur dan minum susu

- bila keadaan umum stabil, akan pindah ruangan

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Husada

7

Page 8: Case Hydrocephalus.doc

Laporan Kasus Diana Yuliani (406047059)

30 Maret 2006 jam 09.00

Keadaan umum : baik

Nadi= 120x/menit Suhu= 37,50C RR=20x/menit LK=53 cm

Kepala : tampak luka operasi tertutup oleh verban

Toraks : gerakan dada tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada, suara

nafas vesikular, tidak ada ronchi, tidak ada wheezing. Pada Jantung

tidak dijumpai adanya bising jantung.

Abdomen : datar, lemas, tampak luka operasi di daerah umbilikus tertutup oleh

verban, hepar dan lien tidak teraba. Bising usus positif.

Ekstremitas : akral hangat, tidak sianosis, reflek tendon lutut +/+, ada aktivitas dari

kedua tungkai dan lengan.

Diagnosis : Hidrosefalus

Tindakan : - observasi

Rencana : CT-scan ulang

31 Maret 2006

Hasil CT-scan :

Dibandingkan CT-scan tanggal 31/3/06, maka saat ini tampak ujung VP shunt di ventrikel

lateralis kanan. Sisterna ventrikel masih melebar yang relatif hampir sama atau sedikit agak

mengecil. Parenchim otak lainnya tidak tampak kelainan.

HIDROSEFALUS

Definisi

Hidrosefalus adalah keadaan dimana terjadi akumulasi CSS yang berlebihan pada satu

atau lebih ventrikel dan ruang subarakhnoid.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Husada

8

Page 9: Case Hydrocephalus.doc

Laporan Kasus Diana Yuliani (406047059)

Anatomi dan Fisiologi

Lingkaran kepala seharusnya diperiksa rutin sampai anak umur 2 tahun. Pengukuran

dilakukan pada diameter oksipitofrontal terbesar. Makrosefali (lingkaran kepala yang lebih

besar dari normal) disebabkan beberapa hal, yang paling sering ialah hidrosefalus.

Makrosefali diklasifikasikan berdasar etiologi kedalam:

1. Kelainan aliran CSS dan kelainan rongga CSS. Akumulasi CSS abnormal akibat

kelainan aliran CSS mungkin menimbulkan peninggian TIK. Hidrosefalus adalah

contoh khas kelainan aliran CSS.

2. Lesi massa intrakranial. Sesuai lokasinya, lesi ini diklasifikasikan sebagai

ekstraserebral atau intraserebral. Pada yang pertama, lesi ditemukan paling sering

sebagai penimbunan cairan subdural, seperti hematoma subdural, efusi subdural,

higroma subdural dan hidroma subdural, serta sista arakhnoid. Lesi massa

intraserebral termasuk tumor otak dan abses otak.

3. Penambahan volume otak. Penambahan volume parenkhim otak disebut

megalensefali. Lesi ini berbeda dari edema otak, dimana yang bertambah adalah

volume air otak. Ada dua jenis: megalensefali anatomik, disebabkan pertambahan

ukuran dan jumlah neuron, serta megalensefali metabolik, disebabkan akumulasi

metabolit abnormal sekitar neuron akibat kelainan otak intrinsik.

4. Penebalan abnormal tengkorak. Pada keadaan yang jarang, pembesaran kepala

mungkin disebabkan penebalan kranium akibat anemia, displasia kranioskeletal dan

se jenisnya.

Lingkar kepala rata-rata saat lahir ialah 34-35 cm, umur 6 bulan 43-44 cm, umur 1

tahun 47 cm, umur 2 tahun 49 cm. Tahun pertama naik 12 cm, sedangkan tahun kedua naik 2

cm karena laju pertumbuhan otak berkurang. Peningkatan lingkar kepala ialah 1 cm per bulan

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Husada

9

Page 10: Case Hydrocephalus.doc

Laporan Kasus Diana Yuliani (406047059)

dalam tahun pertama ( 2 cm per bulan untuk 3 bulan pertama, kemudian melambat), dan

meningkat 10 cm untuk seluruh kehidupan.

Ruangan CSS mulai terbentuk pada minggu kelima masa embrio, terdiri dari sistem

ventrikel, sisterna magna pada dasar otak dan ruang subaraknoid yang meliputi seluruh

susunan saraf.

Likuor terdapat dalam suatu sistem yang terdiri dari 2 bagian yang berhubungan satu

sama lain :

1. Sistem internal terdiri dari 2 ventrikel lateralis, foramen-foramen interventrikularis

( Monro), ventrikel ketiga, akuaduktus Sylvii dan ventrikel keempat.

2. Sistem eksternal terdiri dari ruang-ruang subaraknoid, termasuk bagian-bagain yang

melebar disebut sisterna.

Hubungan antara sistem internal dan eksternal ialah melalui kedua apertura lateralis

ventrikel keempat (foramen Luschka) dan foramen medialis ventrikel keempat

(foramen Magendii)

Produksi CSS normal adalah 0,2-0,35 ml/min, sebagaian besar diproduksi oleh plexus

choroid yang terdapat dalam sistem ventrikel, terutama oleh ventrikel lateral (± 95%) dan

ventrikel keempat. Volume total CSS adalah 125-150 ml. Tekanan normal CSS antara 150-

180 mmH2O Telah dikalkulasi bahwa dalam sehari CSS diproduksi sebanyak 430-450 ml.

Pada anak normal, CSS diproduksi rata-rata 20ml/jam. Sedangkan total volume CSS pada

infant adalah 50 ml, pada dewasa 150 ml.

Aliran CSS normal dari produksi sampai clearance adalah sebagai berikut : Dari

plexus choroid, CSS mengalir menuju ventrikel lateralis, kemudian menuju interventrikularis

foramen Monro, ventrikel ketiga, serebral aquaduktus Sylvii, ventrikel keempat, 2 lateral

foramen Luschka dan 1 medial foramen Magendi, ruang subarachnoid, granulasi arachnoid,

sinus dural, dan akhirnya menuju dranase venous.

Klasifikasi

Klasifikasi hidrosefalus adalah sebagai berikut :

1. Non-communicating atau obstruktif hidrosefalus, dimana tidak ada persambungan

antara sistem ventrikular dengan ruang subaraknoid. Penyebab yang paling umum

adalah penyumbatan aquaduktus.

2. Communicating atau non obstruktif hidrosefalus, dimana ada persambungan antara

sistem ventrikular dan ruang subaraknoid. Penyebab paling umum adalah post infeksi Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Husada

10

Page 11: Case Hydrocephalus.doc

Laporan Kasus Diana Yuliani (406047059)

dan post hemorragic hidrosefalus. Ini dapat disebabkan oleh karena over produksi dari

CSS ( jarang ), penyerapan yang tidak sempurna CSS ( lebih sering terjadi) atau

kadangkalanya karena insufisiensi dranasi venous.

Etiologi

Penyebab kongenital pada infant dan anak-anak

o Stenosis aquaductus Sylvii akibat malformasi (10% kasus)

o Dandy-Walker Sindroma (2-4%)

Pada sindroma Dandy-Walker, ventrikel keempat membesar karena penutupan sebagian

atau seluruhnya saluran keluar.Sindrome Dandy-Walker bersamaan dengan abnormal

dan perkembangan yang terlambat pada bagian otak.

o Alnold-Chiari Malformation tipe 1 dan tipe 2

o Agenesis Foramen Monro

o Toksoplasmosis kongenital, rubella dan cytomegalovirus

o Bickers-Adams syndrome.

Penyebab didapat pada infant dan anak-anak

o Adanya lesi berupa massa, seperti tumor (medulloblastoma, astrocytoma), kista, abses

atau hematoma

o Perdarahan interventrikular, yang berhubungan dengan prematuritas, trauma kepala,

ruptur dari pembuluh darah malformasi

Trauma kepala dapat merusak jaringan otak, persarafan atau pembuluh darah. Darah

dapat memasuki aliran CSS, dan dapat menyebabkan inflamasi dan jaringan parut dari

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Husada

11

Page 12: Case Hydrocephalus.doc

Laporan Kasus Diana Yuliani (406047059)

meningen, atau darah tersebut dapat menyumbat tempat penyerapan CSS. Sehingga

aliran CSS terhambat dan menyebabkan terjadinya hidrosefalus.

o Infeksi : Meningitis ( khususnya bakteri)

Meningitis merupakan inflamasi selaput otak, dapat disebabkan oleh infeksi bakteri

maupun infeksi virus, dimana dapat jaringan parut pada jalannya CSS. Hidrosefalus

dapat terjadi bila jaringan parut menyumbat atau menghambat aliran CSS.

o Peningkatan tekanan sinus venous, yang berhubungan dengan achondroplasia,

craniostenosis, atau trombosis vena

o Idiopatik

Manifestasi klinis

Manifestasi klinis dari hidrosefalus dipengaruhi oleh usia pasien, penyebab, lokasi dari

obstruksi, durasi dan onset terjadinya. Manifestasi klinis ini sangat penting untuk dapat

mendiagnosis adanya hidrosefalus untuk meminimalkan morbiditi dan morbiditas akibat

hidrosefalus.

Gejala yang umum ditemukan pada anak-anak berupa pembesaran ukuran kepala, ini

dapat dipastikan dengan mengukur lingkaran kepala suboksipito bregmatikus dibandingkan

dengan lingkaran dada dan angka normal pada usia yang sama. Lebih penting lagi ialah

pengukuran berkala lingkaran kepala, yaitu untuk melihat pembesaran kepala yang progresif

dan lebih cepat dari normal. Gejala lain berupa iritabel, tidak dapat makan, muntah,

pertumbuhan dan perkembangan terlambat, gangguan penglihatan dan kontak sosial.

Ubun-ubun besar melebar atau tidak menutup pada waktunya, teraba tegang atau

menonjol. Dahi tampak melebar dengan kulit kepala yang menipis, tegang dan mengkilat

dengan pelebaran vena kulit kepala. Sutura tengkorak belum menutup dan teraba melebar.

Didapatkan pula ‘cracked pot sign’ yaitu bunyi seperti pot kembang yang retak pada perkusi

kepala. Bola mata terdorong ke bawah oleh tekanan dan penipisan tulang supraorbita. Sklera

tampak diatas iris sehingga seakan-akan matahari yang terbenam ( sunset sign). Pergerakan

bola mata yang tidak teratur dan nistagmus tidak jarang terdapat. Dapat pula ditemukan

kesulitan berjalan akibat sekunder dari spastisitas, dikarenakan traktus pyramidal

periventrikular diregang oleh hidrosefalus sehingga mempengaruhi extremitas bawah.

Penatalaksanaan

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Husada

12

Page 13: Case Hydrocephalus.doc

Laporan Kasus Diana Yuliani (406047059)

Penatalaksanaan hidrosefalus tergantung dari penyebabnya. Pengobatan digunakan

hanya untuk menunda tindakan bedah. Ini dapat dicoba pada prematur dengan

posthemorrhagic hidrosefalus. Pengobatan dengan terapi obat-obatan tidak efektif untuk

terapi jangka panjang hidrosefalus kronik, karena dapat mengakibatkan gangguan metabolik.

Obat-obatan yang dipakai seperti acetazolamid dan furosemid dapat menurunkan sekresi CSS

di plexus choroides.

Ada beberapa alternatif lain yang dapat dipakai, selain dilakukannya pemasangan

shunt, yaitu choroid plexectomy atau choroid plexus coagulation. Pemasangan shunt

merupakan prosedure yang paling banyak digunakan pada pasien. Dikatakan hanya 25%

pasien dengan hidrosefalus yang dapat ditangani tanpa pemasangan shunt. Prinsip

pemasangan shunt adalah membuat persambungan antara CSS ( ventrikular atau lumbar)

dengan lubang drainase (peritoneum, atrium kanan, pleura). Biasanya yang umum dipakai

adalah shunt ventrikulo-atrial, shunt ventrikulo-peritoneal, dan lumbar-peritoneal.

Kebanyakan dari para ahli bedah memilih menggunakan shunt ventrikulo-peritoneal, karena

keuntungannya adalah kebutuhan panjang cateter dapat diatur saat anak bertumbuh dewasa

dengan menggunakan cateter peritoneal yang panjang.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Husada

13

Page 14: Case Hydrocephalus.doc

Laporan Kasus Diana Yuliani (406047059)

Prognosa

Prognosa hidrosefalus tergantung dari faktor penyebabnya, luas jaringan otak yang

telah rusak dan kesempatan pemasangan shunt secara dini. Bila jaringan yang rusak tidak luas

atau tidak disertai kelainan kongenital lain atau hidrosefalus karena sumbatan ringan, maka

prognosisnya cukup baik.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Husada

14

Page 15: Case Hydrocephalus.doc

Laporan Kasus Diana Yuliani (406047059)

DAFTAR PUSTAKA

1. Behrman RE, Kliegman RM, Jenson B. Nelson textbook of Pediatrics, 17th ed. Philadelphia:

WB Saunders, 2004: 1989-92.

2. Staf pengajar FKUI. Buku Kuliah IKA 3. Cetakan ke empat. Jakarta: BPFKUI, 1985.

3. Eugina. Daniela,H (2004). ‘Hydrocephalus’, Available from :

http://www.emedicine.com/neuro/topics161.htm.

4. Hydrocephalus Foundation Inc.(2002). ‘What is Hydrocephalus?’, available from :

http://www.hydrocephalus.org.

5. ‘Hydrocephalus’ available from : http://www.health.adelaide.edu.au/paed_neuro/hydro.htm/

6. American Association of Neurological Surgeon. (2005). ‘Hydrocephalus’. Available from :

http://www.neurosurgerytoday.org/what/patient_e/hydrocephalus.asp.

7. Hydrocephalus Association. (2002). ‘Hydrocephalus in Infants and Children’ available from :

http://www.hydroassoc.org/information.

8. Matondang. C, Wahidiyat. I, Sastroasmoro. S, Diagnosis Fisis pada Anak. Edisi kedua.

Jakarta, 2003. Sagung Seto.

9. Harsono. ‘Kapita selekta Neurologi’. Edisi Kedua. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press, 2003: 199-204

10. Behrman RE, Kliegman RM, Jenson B. Nelson Essentials of of Pediatrics, 17th ed.

Philadelphia: WB Saunders, 1990: 656-7.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Husada

15